RESUME BUKU MEDIA PENGAJARAN KARANGAN Drs. Nana Sudjana, Drs Ahmad Rivai
Nama: Lisrestu Rahayu NIM: 1000198 BAB VI MEDIA TIGA DIMENSI
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya. Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan. Model dapat dikelompokan ke dalam enam kategori yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock-up, dan diorama. Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan kadang membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasangagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Beberapa contoh dari model padat diantaranya adalah bentuk boneka dengan pakaian bersejarah atau pakaian macam-macam bangsa. Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya di angkat untuk mengetahui susunan bagian di dalamnya. Fungsi dari model ini dapat menggantikan objek sesungguhnya, selain itu model penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya karena bisa diperbesar atau diperkecil. Penampang lapisan bumi merupakan salah satu contoh model penampang. Model susun terdiri atas beberapa bagian objek yang sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh model susun diantaranya adalah bentuk geometris yang memperlihatkan pecahan dari bagian atau ukuran isi dan anatomi manusia dan binatang seperti anatomi mata. Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli dan mempunyai beberapa
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh dari model kerja adalah peralatan musik, alat-alat matematika, dan alat-alat optik.
Mock-ups adalah suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu
proses atau sistem yang lebih ruwet. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Prinsip-prinsip tenaga pemecahan nuklir dan sistem bahan bakar untuk mesin gas dan mesin diesel merupakan contoh dari mock-ups. Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh diorama adalah interior pada gua. Model dan boneka dapat dibuat atau diciptakan sendiri oleh siswa dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah dutemukan seperti model dari kertas dan karton, kertas dan kardus, bubur kertas, bubur kertas krep, kayu, malam atau lilin, plaster dan bahan metal. Boneka dan panggung untuk pementasan juga dapat diciptakan sendiri. Penggunaan benda nyata (real life materials) di dalam proses belajar mengajar terutama bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu, proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lain yang diperlukan. Beberapa contoh fungsi dari benda-benda nyata yang dipergunakan dalam pelajaran adalah dengan cara memperkenalkan unit, penjelasan proses, menjawab pertanyaan, melengkapi perbandingan, dan unit akhir. Dalam memperkenalkan unit baru perlu dipilih metode khusus yang akan memikat perhatian para siswa dalam menghadapi kegiatan-kegiatan baru tersebut dan mendorong mereka untuk bertanya dan menjawab persoalan-persoalan yang terjadi. Pengalaman nyata yang hidup tidak hanya dapat menyampaikan informasi secara akurat terhadap penampilan benda-benda atau objek, seperti batu cadas
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
seekedar memperoleh jawaban dari pertanyaan yang diajukan mereka, tetapi berbagai pertanyaan baru akan muncul. Beberapa benda nyata atau pengalaman nyata pasti mengambil bagian dalam menjawab tepat terhadap berbagai pertanyaan yang dilontarkan siswa, itulah fungsi utama dari berbagai benda dan pengalaman nyata di dalam proses belajar-mengajar yang realistis. Sebagian besar dari studi sosial mengandung perbandingan tentang cara hidup kita dengan kehidupan masyarakat yang berbeda tempat tinggal dan waktunya. Puncak kegiatan seringkali melibatkan pameran benda-benda nyata, pameran hasil karya para siswa, demonstrasi, laporan atau pagelaran drama siswa.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Nama: Lisrestu Rahayu NIM: 1000198 BAB VII LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN
Guru dan siswa bisa mempelajari keadaaan sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. Oleh karena itu lingkungan sebagai media dan sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran untuk memperkaya bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan, salah satu kelebihannya yaitu kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. Adapun kelemahan dari mempelajari lingkungan dalam proses belajar adalah kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main. Akan tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan persiapan yang matang sebelum kegiatan dilaksanakan. Prosedur atau teknik belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar ditempuh melalui enam cara. Cara pertama dengan survey, yaitu siswa mengunjungi lingkungan. Kegiatan belajar dilakukan siswa melalui observasi, wawancara dan mempelajari data. Hasilnya dicatatat dan dilaporkan di sekolah untuk dibahas. Pengajaran yang dapat dilalukan untuk kegiatan survey terutama bidang studi ilmu sosial dan kemasyarakatan. Cara kedua yaitu berkemah. Cara ini cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika. Siswa dituntut untuk merekam apa yang dialami, hasilnya dibawa ke sekolah untuk dipelajari bersama. Cara ketiga yaitu
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dengan praktek lapangan yang dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus. Dengan demikian praktek lapangan berkenaan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk sekolahsekolah kejuruan. Cara kelima melalui proyek pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, mengandung manfaat yang baik bagi para siswa maupun bagi masyarakat setempat. Bagi siswa merupakan penerapan atau mencoba melakukan kegiatan sehubungan dengan kecakapan belajarnya di bidang tertentu, sedangkan bagi masyarakat yaitu turut memperbaiki keadaan yang menjadi garapan masyarakat itu sendiri. Cara keenam adalah mengundang nara sumber. Lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar, yakni lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dalam praktek pengajaran lingkungan sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling dekat. Hal ini disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik. Adapun dalam lingkungan alam, mengingat sifat-sifat dari gejala alam relatif tetap tidak seperti dalam lingkungan sosial, maka akan lebih mudah dipelajari siswa. Dengan mempelajari lingkungan alam diharapkan para siswa dapat lebih memahami materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan serta tetap menjaga kelestarian sumber daya alam bagi kehidupan manusia. Pada lingkungan buatan, siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan kepentingan masyarakat. Lingkungan buatan dapat dikaitkan dengan kepentingan berbagai bidang studi yang diberikan di sekolah. Menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pengajaran memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari para guru. Tanpa perencanaan yang matang, kegiatan belajar siswa bisa tidak terkendali
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yakni langkah persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Langkah persiapan terdiri atas beberapa prosedur yang harus ditempuh. Dilanjutkan dengan langkah pelaksanaan, yaitu melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Langkah tindak lanjut adalah kegiatan belajar di kelas untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan. Penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar banyak manfaatnya, baik dari segi motivasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, kekayaan informasi yang diperoleh siswa, pengenalan lingkungan, serta sikap dan apresiasi para siswa terhadap kondisi sosial yang ada di sekitarnya.