Resume Audit By Arens: Author: Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA., ACPA

Author : Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA., ACPA.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.















DAFTAR DAFTAR ISI BAB 1 AUDITING AUDITING DAN AKUNTAN PUBLIK ................... ............................ .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .........1 1 BAB 2 LAPORAN LAPORAN AUDIT............ AUDIT..................... .................. ................... ................... .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. .........3 3 BAB 3 ETIKA PROFESI .................. ........................... .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... ................... .................. .............4 ....4 BAB 4 TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT ...................... ............................... .................. .................. .................. .................. .................. ............6 ...6 BAB 5 BAHAN BUKTI AUDIT................ AUDIT......................... .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ................... ................... ................9 .......9 BAB 6 PERENCANAAN PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI DOKUMENTASI AUDIT .................. ........................... .................. ................... ................... .................. ................ ....... 11 BAB 7 MATERIALITAS MATERIALITAS DAN RISIKO.............. RISIKO........................ ................... .................. .................. .................. .................. .................. .................. .................. ............ ... 12 BAB 8 STUDI ATAS STRUKTUR STRUKTUR PENGENDALIA PENGENDALIAN N INTERN DAN PENETAPAN PENETAPAN RISIKO RISIKO PENGENDALIAN ...................................................................................................................... 13 BAB 9 RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT MENYELURUH MENYELURUH ...................... .............................. .................. ................... ........... 16 BAB 10 AUDIT ATAS SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS: PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI ................................ 18 BAB 11 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI ................. ................. .................. ................. .................. ..... 21 BAB 12 MENYELESAIKAN MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN PENJUALAN DAN PENERIMAAN PENERIMAAN KAS: PIUTANG USAHA .................. ................. .................. .................. .................. ................. ........... 23 BAB 13 SAMPLING SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO .................. ........................... .................. ............. .... 24 BAB 14 AUDITING ATAS SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK ELEKTRONIK .................. ........................... .................. ................ ....... 27 BAB 15 AUDIT ATAS SIKLUS PENGGAJIAN PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN KEPEGAWAIAN .......................... ................................... .................. ............... ...... 30 BAB 16 AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN PEMBAYARAN .................. ............................ ................... .................. ................ ....... 31 BAB 17 SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI VERIFIKASI AKUN TERPILIH .................. ......................... ....... 34 BAB 18 AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN.............. PERGUDANGAN........................ ................... .................. ................ ....... 36 BAB 19 AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL ...................... ...................... 39 BAB 20 AUDIT ATAS SALDO KAS........................................................................................................ 41 BAB 21 COMPLETING THE AUDIT ...................................................................................................... 43 PENEMUAN FAKTA KEMUDIAN .......................................................................................................... 46 BAB 22 PENUGASAN AUDIT LAIN, JASA ATESTASI, DAN PENUGASAN KOMPILASI .................. .................... 46 BAB 23 AUDITING KEUANGAN INTERN DAN PEMERINTAH DAN AUDITING OPERASIONAL...... 49 APPENDIX KEWAJIBAN HUKUM .................. ................. .................. .................. ................. ................. 51

















Resume Auditing

BAB 1 AUDITING DAN AKUNTAN AKUNTAN PUBLIK Pengertian auditing: 1. proses pengumpulan pengumpulan dan dan pengevaluas pengevaluasian ian bahan bahan bukti 2. tentang informasi yang yang dapat dapat diukur mengenai mengenai suatu entitas entitas ekonomi ekonomi 3. yang dilakuka dilakukan n seorang seorang yang yang kompeten kompeten dan dan independen independen 4. untuk dapat menentukan menentukan dan melaporkan melaporkan kesesuaian kesesuaian informasi dimaksud dimaksud dengan kriteria-kriteria kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pengertian akuntansi: 1. proses pencatatan, pencatatan, pengelo pengelompokkan mpokkan,, dan pengikhtisaran pengikhtisaran 2. kejadian-kejad kejadian-kejadian ian ekonomi ekonomi 3. dalam bentuk bentuk yang yang teratur dan logis 4. dengan tujuan menyajikan menyajikan informasi informasi keuangan keuangan 5. yang dibutuhkan dibutuhkan untuk untuk pengambi pengambilan lan keputusa keputusan. n. Akuntansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan, sedangkan dalam auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi. Jenis audit: 1. Audit laporan laporan keuangan, keuangan, bertujuan menentukan menentukan apakah apakah laporan keuangan keuangan telah disajikan disajikan menurut menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Audit operasional operasional,, bertujuan untuk menelaah menelaah prosedur prosedur dan operasi suatu organisasi organisasi untuk untuk menilai efisiensi an efektifitasnya. 3. Audit ketaatan, ketaatan, bertujuan bertujuan untuk mempertimbangka mempertimbangkan n apakah auditee auditee telah mengikuti mengikuti prosedur prosedur atau aturan yang telah ditetapkan ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas. Jenis auditor: 1. Akuntan Akuntan publik terdaftar (Certified Public Accountant), Accountant), auditor auditor yang mempunyai tanggung jawab atas atas kiner kinerja ja audi auditt lapo laporan ran keua keuang ngan an bagi bagi semua semua perus perusah ahaa aan n publ publik, ik, peru perusa saha haan an besa besar, r, perusahaan kecil, dan perusahaan nirlaba. 2. Auditor Auditor pemerintah (General Accounting Accounting Office Auditors), Auditors), yaitu yaitu auditor yang mempunyai tanggung awab awab mengeva mengevalua luasi si efisiens efisiensi, i, efektifi efektifitas tas,, dan keekon keekonomis omisan an dari dari program/p program/proy royek ek pemerin pemerintah. tah. Contoh: Contoh: BPK, BPKP, Itjen. 3. Auditor Auditor pajak (Internal Revenue Agents), yaitu yaitu auditor yang bertanggung bertanggung jawab melaksanakan melaksanakan pemeriksaan atas tercapainya penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan pelaksanaan perpajakan. Contoh: KPP dan KARIKPA KARIKPA dari DJP. 4. Audi Audito torr inter intern n (Inte (Interna rnall Audit Auditor) or),, yait yaitu u audi audito torr yang yang beke bekerj rja a di suat suatu u peru perusa saha haan an untu untuk k melaksanakan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Contoh: unit SPI. Mengapa Audit Dibutuhkan? Untuk mengurangi risiko informasi antara pembuat laporan (manajemen) dengan pengguna laporan (user). Semakin kompleksnya kondisi masyarakat memungkinkan pengambil keputusan memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan. Hal-hal yang menyebabkan risiko informasi: 1. hubungan hubungan yang tidak tidak dekat dekat antara pemberi pemberi dan dan penerima informas informasi. i. 2. sikap memihak memihak dan dan motif lain lain yang melatarbel melatarbelakangi akangi pemberian pemberian informasi. informasi. 3. data data yang yang berleb berlebihan ihan.. 4. transaksi transaksi pertukaran pertukaran yang kompleks. kompleks. Hal-hal Hal-hal yang dilakukan untuk menanggulang menanggulangii risiko informasi: 1. verifikasi verifikasi informasi oleh pengguna. pengguna. 2. risiko ditangg ditanggung ung bersama bersama antara antara pengguna pengguna dan dan pembuat. pembuat. 3. audit audit atas atas lapo laporan ran keua keuanga ngan. n. Syarat Akuntan Publik Terdaftar (Certified Public Accountant): 1. pesyarat pesyaratan an pendidi pendidikan kan:: sarjana sarjana ekonomi jurusan jurusan akunta akuntansi nsi dari dari univers universitas itas negeri negeri yang yang telah telah mendapat mendapat persetujuan persetujuan dari panitia ahli persamaan ijazah akuntan. akuntan. 2. ujian negara negara akuntansi akuntansi untuk sarjana sarjana swasta swasta atau negeri negeri yang belum belum diakui. diakui. 3. ujian sertifikasi sertifikasi akuntan akuntan publik. 4. pernyataan pernyataan pengalaman pengalaman kerja pada pada KAP atau atau BPKP minimal minimal 3 tahun. tahun.

















Resume Auditing 4.

asa akunta akuntansi nsi dan pembuku pembukuan. an.

Struktur KAP: 1. rekan/p rekan/partn artner er 2. mana manaje jer r 3. peny penyeli elia a 4. seni senior or 5. asis asiste ten n Setiap jenjang harus bekerja selama 2-3 tahun sebelum mencapai kedudukan kedudukan sebagai rekan. Tugas Tugas AICPA AICPA (Americ (American an Institu Institute te of Certifi Certified ed Public Public Accou Accountan ntant) t) atau atau IAI (Ikatan (Ikatan Akunta Akuntan n Indonesia): 1. Pene Peneta tapa pan n stand standar ar dan dan atur aturan an (Stan (Standa darr audi audit, t, Stand Standar ar kompi kompila lasi si dan dan pene penelaa laahan han lapo laporan ran keuangan, keuangan, Standar atestasi atestasi lainnya, lainnya, Kode etik profesi). profesi). 2. Penelitian Penelitian dan dan publikasi publikasi (menghasilkan (menghasilkan jurnal). 3. Pelaksanaan Pelaksanaan ujian sertifikasi sertifikasi akuntan akuntan publik. 4. Pendid Pendidikan ikan lanjuta lanjutan. n. Standar Standar Auditing Auditing yang Berlaku Umum (General (General Accepted Accepted Auditing Auditing Standard) merupakan pedoman bagi auditor dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Standar Standar umum (general (general standard) standard) 1. Keahlian Keahlian dan dan pelatihan pelatihan tekis yang yang memadai. memadai. 2. Independensi Independensi dalam sikap mental. 3. Kemahiran Kemahiran profesion profesional al yang yang cermat cermat dan seksama. Standar Pekerjaan Lapangan (operasional standard) 1. Perencanaan Perencanaan dan supervisi supervisi audit. 2. Pemahaman Pemahaman yang yang memadai memadai atas atas struktur struktur pengendalia pengendalian n intern. intern. 3. Bukti audit yang cukup dan kompeten. kompeten. Standar Pelaporan (reporting standard) 1. Peryataan Peryataan apakah laporan laporan keuangan keuangan sesuai sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku umum. umum. 2. Pernyataan Pernyataan mengenai mengenai ketidakkonsiste ketidakkonsistenan nan penerapan penerapan prinsip prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku umum. umum. 3. Pengungkapa Pengungkapan n informatif informatif dalam dalam laporan laporan keuanga keuangan n 4. Pernyataan Pernyataan pendapat pendapat atas laporan keuangan keuangan secara secara keseluruhan. keseluruhan. 





Pengendalian Mutu adalah adalah prosed prosedur ur yang yang digunak digunakan an KAP untuk untuk membant membantu u menaati menaati standar standar secara secara konsist konsisten en dalam dalam setiap kontrak kerja yang mengikatnya. Sembilan Sembilan elemen mutu pengendalian pengendalian mutu menurut IAI: 1. Indepe Independe ndensi nsi 2. Penuga Penugasan san para auditor auditor 3. Kons Konsult ultasi asi 4. Supe Supervi rvisi si 5. Pengan Pengangka gkatan tan auditor auditor 6. Pengembangan Pengembangan profesional profesional 7. Prom Promos osii 8. Penerimaan Penerimaan dan dan pemeliharaa pemeliharaan n hubungan hubungan dengan dengan klien 9. Insp Inspeks eksii Syarat-syara Syarat-syaratt yang harus dipenuhi oleh K AP (menurut AICPA dan IAI): 1. Taat pada standar pengendalian pengendalian mutu. 2. Peer Peer review review dari dari KAP KAP lain. lain. 3. Pendid Pendidikan ikan lanjuta lanjutan. n. 4. Rotasi Rotasi partner partner.. 5. Review Review oleh oleh partne partnerr lain. lain. 6. Larangan Larangan pemberia pemberian n atas atas jasa tertentu. tertentu. 7. Pelaporan Pelaporan ketidaksepaka ketidaksepakatan. tan. 8. Pelaporan Pelaporan atas jasa konsultasi. konsultasi. Peer Review (review sejawat) atau review mutu merupakan tinjauan yang dilakukan oleh akuntan publik terhadap sistem pengendalian mutu KAP lain. Tujuann Tujuannya ya adalah adalah untuk untuk menilai menilai apakah apakah KAP tersebu tersebutt telah telah memiliki memiliki kebija kebijakan kan dan prosed prosedur ur yang yang layak layak untuk untuk melaksan melaksanaka akan n sembila sembilan n elemen elemen pengen pengendal dalian ian mutu dan apakah apakah KAP tersebu tersebutt telah telah melaksanakannya dengan baik.

















Resume Auditing

BAB 2 LAPORAN AUDIT Pembuat Pembuatan an lapora laporan n merupak merupakan an langkah langkah terakhir terakhir dari keselu keseluruh ruhan an proses proses audit. audit. Pelapo Pelaporan ran harus harus dilaku dilakukan kan berdas berdasar ar 4 standar standar pelapo pelaporan ran dan harus harus ada keserag keseragaman aman.. Bentuk Bentuk laporan laporan audit yang yang paling paling umum adalah laporan audit standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.Lebih pengecualian.Lebih dari 90% laporan audit menggunakan bentuk ini. Kondisi untuk laporan wajar tanpa pengecualian: 1. Semua Semua laporan laporan keuang keuangan an (neraca, (neraca, laporan laporan laba rugi, saldo laba, laba, dan laporan laporan arus kas) sudah tercakup di dalam laporan keuangan. keuangan. 2. Ketiga standar umum umum telah diikuti diikuti sepenuh sepenuhnya nya dalam dalam penugasan. penugasan. 3. Bahan bukti bukti yang cukup telah dikumpulkan dikumpulkan dan auditor auditor tersebut tersebut telah melaksanakan melaksanakan penugasan penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi. 4. Laporan Laporan keuangan keuangan disajikan disajikan sesuai sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku berlaku umum. umum. 5. Tidak terdapat terdapat situasi yang memerlukan memerlukan penambahan penambahan paragraf paragraf penjelasan penjelasan atau modifikasi modifikasi katakata dalam laporan. Bagian-bagian dari laporan audit: 1. Judul laporan: laporan: harus memuat kata independen. independen. 2. Alamat yang yang dituju laporan aud aud it: it: kepada siapa laporan audit ditujukan. 3. Paragr Paragraf af pendah pendahulu uluan an:: menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwa a KAP KAP ybs tela telah h mela melaks ksan anak akan an suat suatu u audi audit, t, mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tgl dan periodenya, menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan tanggung jawab auditor adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit. 4. Paragraf Paragraf lingkup audit: audit: merupakan peryataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan menyata menyatakan kan bahwa bahwa audit audit dirancan dirancang g untuk untuk dapat dapat memperol memperoleh eh keyaki keyakinan nan bahwa bahwa laporan laporan keuangan keuangan bebas dari salah saji material. 5. Paragraf pendapat : merupakan merupakan opini auditor terhadap penyajian laporan keuangan. 6. Tanda Tanda tangan dan nama nama akuntan akuntan publik publik : menunju menunjukkan kkan nama nama partne partnerr yang yang akan bertang bertanggun gung g awab secara hukum dan jabatan atas mutu audit menurut standar profesional. profesional. 7. Tanggal Tanggal laporan audit: tanggal tanggal saat saat audito auditorr telah telah menyeles menyelesaik aikan an bagian bagian terpent terpenting ing dari proses proses audit di lapangan. lapangan. Kondisi yang menyebabkan pengecualian dari laporan audit standar: 1. Laporan Laporan yang menyimpang menyimpang dari laporan laporan wajar tanpa pengecuali pengecualian, an, disebabkan disebabkan oleh: oleh: a. Pembata Pembatasan san lingkup lingkup audit. audit. b. Laporan Laporan keuangan keuangan tidak disajikan disajikan sesuai dengan dengan prinsip akuntansi akuntansi yang yang berlaku umum. c. Audito Auditorr tidak tidak indepe independe nden. n. 2. Laporan Laporan wajar tanpa pengecualia pengecualian n dengan paragraf paragraf penjelasan penjelasan atau modifikasi modifikasi kata/kalimat. kata/kalimat. Jenis-jenis laporan audit dan kesimpulan auditor: 1. Wajar tanpa pengecualian (Unqualified): auditor (Unqualified): auditor m enyimpulkan enyimpulkan bahwa laporan keuangan keuangan disajikan disajikan secara wajar. 2. Wajar dengan dengan pengecualian pengecualian (Qualified): (Qualified): auditor auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, kecuali untuk pos tertentu. tertentu. 3. Tidak wajar (Adverse): (Adverse): auditor auditor menyimpu menyimpulkan lkan bahwa bahwa laporan laporan keuang keuangan an tidak tidak disaji disajikan kan secara secara wajar. 4. Tidak memberikan auditor tidak menyimpulkan apakah laporan keuangan memberikan pendapat (Disclaimer): (Disclaimer): auditor disajikan secara wajar. Materialitas adalah adalah fakto faktorr penti penting ng dala dalam m mempe mempert rtimb imban angk gkan an jenis jenis lapora laporan n yang yang tepat tepat untuk untuk diterbitkan dalam keadaan tertentu. Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional. Tiga tingkatan materialitas: 1. Jumlahny Jumlahnya a tidak tidak material material.. 2. Jumlahnya Jumlahnya material tetapi tetapi tidak mengganggu mengganggu laporan laporan keuangan keuangan secara secara keseluruhan. keseluruhan. 3. Jumla Jumlahny hnya a sang sangat at mater material ial atau atau peng pengaru aruhny hnya a sang sangat at melua meluas s sehin sehingg gga a kewaja kewajaran ran lapor laporan an keuangan secara keseluruhan diragukan.

















Resume Auditing Ting Tingka katt Mate Materi rial alit itas as Tidak material Material

Sangat material

Peng Pengar aruh uh terh terhad adap ap Kepu Keputu tusa san n yang Diambil Keputusan biasanya tidak terpengaruh. Keputusan biasanya terpengaruh ika ika info inform rmas asii pent pentin ing g terh terhad adap ap kepu keputu tusa san n yang yang akan akan diam diambi bil. l. Lapora Laporan n keuang keuangan an keselu keseluruh ruhan an dianggap disajikan secara wajar. Sebagian besar dari seluruh keputu keputusan san yang yang didasa didasarka rkan n paa lapo lapora ran n keua keuang ngan an akan akan sang sangat at terpengaruh.

Jenis Pendapat Wajar tanpa pengecualian Wajar dengan pengecualian

Pernyataan tidak memberi pend pendap apat at atau atau pend pendap apat at tida tidak k wajar

Hal-hal yang dipertimbangkan untuk menentukan materialitas: 1. umlah rupiah dibandingkan dibandingkan dengan dengan tolak tolak ukur tertentu tertentu dalam dalam bentuk bentuk prosentase. prosentase. 2. daya ukur, ukur, ada tidaknya tidaknya pengaruh dalam pengambil pengambilan an keputusan. keputusan. 3. hakikat kesalaha kesalahan, n, dapat mempengaruh mempengaruhii laporan keuangan keuangan dan pendapat pendapat auditor auditor . misal: transaksi transaksi melanggar hukum, sesuatu yang menimbulkan konsekuensi penting terhadap kewajiban kontrak. BAB 3 ETIKA PROFESI Etika adalah Etika adalah perangkat prinsip moral atau nilai. Perang Perangkat kat nilai nilai terseb tersebut ut antara antara lain: lain: kejujura kejujuran, n, integri integritas tas,, mematuh mematuhii janji, janji, loyali loyalitas, tas, keadila keadilan, n, kepeulian kepeulian kepaa orang lain, menghargai orang lain, menjadi warga yang bertanggung jawab, mencapai yang terbaik, ketanggunggugatan. Perilaku Perilaku tidak etis: etis : perilaku yang berbeda dari yang harus dilakukan. Alasannya: 1. standar standar etika seseora seseorang ng berbeda berbeda dari dari masyarakat masyarakat umum. umum. 2. seseorang seseorang memilih bertindak bertindak semaunya. semaunya. Dilema etika: etika: situasi yang dihaapi seseorang di mana keputusan mengenai perilaku yang layak harus dibuat. Rasionalisasi yang biasa digunakan dalam perilaku tidak beretika: 1. semua semua oran orang g melaku melakukann kannya. ya. 2. ika itu legal, legal, maka itu beretika beretika.. 3. kemungkinan kemungkinan ketahuan ketahuan dan konsekuensiny konsekuensinya. a. Kerangka Kerangka formal untuk m emecahkan emecahkan dilema etika: 1. mendapatkan mendapatkan fakta-fakta fakta-fakta yang relevan. relevan. 2. menentukan menentukan isu-isu etika ari fakta-fakta. fakta-fakta. 3. menentukan menentukan siapa siapa dan bagaimana bagaimana orang atau atau kelompok kelompok dipengaruhi dipengaruhi oleh dilema. dilema. 4. menentukan menentukan alternatif alternatif yang yang tersedia bagi bagi orang yang yang harus memecahkan memecahkan dilema. dilema. 5. menentukan menentukan konsekuen konsekuensi si yang mungkin dari setiap setiap alternatif. alternatif. 6. menetapkan menetapkan tindakan tindakan yang tepat. Kebutuhan berperilaku beretika dalam profesi Alasan yang mendasari diperlukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi, terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Cara akuntan publik mewujudkan perilaku profesional antara lain dengan adanya pernyataan standar auditing yang berlaku umum, pengendalian mutu, peer review, BAPEPAM, pembentukan divisi dalam kantor akuntan publik, dan pendidikan profesi berkelanjutan, serta Kode Etik Akuntan Indonesia yang ditetapkan ditetapkan oleh IAI. Kode Perilaku Akuntan Indonesia Cara Cara untuk untuk mendoro mendorong ng para akunta akuntan n publik publik agar agar berperil berperilaku aku benar benar untuk untuk melaksan melaksanaka akan n audit audit dan jasa-jasa yang berkaitan dengan profesinya dengan standar mutu yang tinggi yaitu dengan menetapkan kode perilaku perilaku profesional profesional,, yaitu yaitu ketentua ketentuan n umum umum mengena mengenaii perilak perilaku u yang yang ideal ideal atau atau peraturan khusus yang menguraikan berbagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Menurut AICPA, kode perilaku profesional profesional terdiri dari: 1. Prinsip-prinsip, Prinsip-prinsip, yaitu standar ideal dari perilaku etis yang dapat dicapai dalam terminologi filosofi.



















Resume Auditing peraturan perilaku yang iajukan oleh para praktisi dan lainnya yang tertarik paa persyaratan etika. Bukan merupakan keharusan, keharusan, namun harus dipahami. dipahami. Pernyataan Etika Profesi Komite Komite kode kode etik etik IAI telah telah merumus merumuskan kan enam enam pernya pernyataan taan etika profesi profesi yang yang disahka disahkan n kongres kongres IAI bulan September 1994 berdasarkan kesepakatan kesepakatan komite yang yang beranggotakan beranggotakan unsur-unsur unsur-unsur akuntan akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. Pernyataan tersebut antara lain: 1. integritas, integritas, objektivitas, objektivitas, dan independensi independensi.. 2. kecakap kecakapan an profesi profesiona onal. l. 3. pengungkapan pengungkapan informasi informasi rahasia rahasia klien dalam hubunganny hubungannya a dengan informasi informasi rahasia klien. klien. 4. iklan iklan bagi bagi kantor kantor akun akuntan tan publi publik. k. 5. komunikasi komunikasi antar akuntan publik. 6. perpindahan perpindahan staf/partner staf/partner dari satu satu kantor kantor akuntan ke kantor kantor akuntan akuntan lain. Independensi (peraturan 101) Adalah cara pandang yang tidak memihak dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Macam independensi: 1. independensi independensi dalam dalam kenyataan (independen (independence ce in fact), bila dalam kenyataannya kenyataannya auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak sepanjang pelaksanaan auditnya. 2. indepe independe ndensi nsi dalam dalam penampi penampilan lan (indepe (independe ndence nce in appeare appearence nce), ), adalah adalah hasil hasil interp interpreta retasi si pihak pihak lain mengenai independensi ini. Benturan independensi: 1. Hubu Hubung ngan an keuan keuanga gan n denga dengan n klien klien:: partn partner er atau atau pemeg pemegan ang g saham saham kont kontra ra nonp nonpar artne tnerr atau atau nonpeme nonpemegan gang g saham, saham, kepent kepenting ingan an keuang keuangan an langsung langsung dan tidak tidak langsu langsung, ng, material material dan tidak tidak material. 2. Masalah Masalah kepentingan kepentingan keuangan yang terkait: terkait: mantan praktisi, prosedur prosedur peminjaman, peminjaman, kepentingan kepentingan keuangan pada hubungan keluarga, hubungan investor dengan klien, peran ganda akuntan publik sekaligus sebagai komisaris, direksi, manajemen, atau pegawai perusahaan. 3. Litigas Litigasii antara antara KAP dengan dengan klien: klien: jika terdapa terdapatt tuntutan tuntutan hukum hukum atau atau maksu maksu untuk mengadak mengadakan an tuntutan hukum antara KAP dengan kliennya, maka kemampuan KAP tersebut dan kliennya untuk tetap obyektif diragukan. 4. Jasa pembukua pembukuan n dan audit unruk unruk klien klien yang sama. 5. Penuga Penugasan san dan pembayaran pembayaran imbal jasa audit oleh manajeme manajemen: n: sebaikn sebaiknya ya diguna digunakan kan audito auditor r pemerintah pemerintah atau yang ditunjuk oleh pemerintah. pemerintah. Upaya memelihara independensi: 1. Kewajiban Kewajiban hukum: hukuman hukuman dijatuhkan pengadilan pengadilan jika seorang seorang akuntan publik tiak independen independen dan berat akibatnya, termasuk tindakan kriminal. 2. Dinyatakan Dinyatakan dalam dalam peraturan (peratura (peraturan n 101 di US, interpretasi interpretasi dan ketentuan ketentuan yang yang ada membatasi membatasi akuntan akuntan publik dalam hal hubungan keuangan dan bisnisnya dengan klien. 3. Standar Standar auditing auditing yang berlaku umum (standar (standar umum kedua). kedua). 4. Standa Standarr pengen pengendal dalian ian mutu: KAP harus menetap menetapkan kan kebijakan kebijakan dan prosed prosedur ur guna guna memberi memberikan kan aminan bahwa semua pegawainya independen. 5. Pendivisian Pendivisian perusahaan. perusahaan. 6. Komite audit: audit: yaitu sejumlah sejumlah anggota dewan dewan komisaris perusaha perusahaan an klien yang bertanggu bertanggung ng jawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manjemen. 7. Komunikasi Komunikasi dengan dengan auditor auditor pendahulu. pendahulu. 8. Menjajagi Menjajagi pendapat pendapat mengenai mengenai penerapan penerapan prinsip akuntan akuntansi. si. 9. Pengesahan Pengesahan auditor auditor oleh pemegang pemegang saham. saham. Integritas dan Objektivitas (peraturan 102)



















Resume Auditing Kerahasiaan (peraturan 301) Anggota dalam praktik publik tidak dibenarkan mengungkapkan semua informasi rahasia klien tanpa izin khusus klien, kecuali: 1. Kewa Kewajib jiban an sehu sehubu bung ngan an dengan dengan stan standa darr tekni teknis: s: 3 bula bulan n setel setelah ah lapo laporan ran audi auditt waja wajarr tanpa tanpa pengecualian dikeluarkan, auditor menemukan bahwa laporan keuangan bersangkutan salah saji secara material. 2. Dakwaan Dakwaan pengad pengadilan ilan.. 3. Peer Peer review review.. 4. Tanggap Tanggapan an kepad kepada a divisi divisi etik. etik. Imbal Jasa Bersyarat (peraturan 302) Anggota alam praktik tidak boleh membuat imbal jasa bersyarat untuk setiap jasa profesional atau menerima menerima ongkos dari klien yang anggota atau perusahaanny perusahaannya a juga melakukan: 1. audit atau review laporan laporan keuanga keuangan. n. 2. kompilasi kompilasi laporan keuangan. keuangan. 3. pemeriksaan pemeriksaan atas laporan keuangan keuangan prospekti prospektif. f. Tidakan yang Mendatangkan Aib (peraturan 501) Anggota tidak akan m elakukan tindakan yang m endatangkan aib bagi profesinya, seperti: 1. menahan menahan catatan catatan klien klien setelah setelah mereka meminta. 2. diskriminasi diskriminasi ras, warna warna kulit, agama, agama, jenis kelamin, kelamin, umur, umur, ataupun asal asal kebangsaan. kebangsaan. 3. ika melaku melakukan kan audit audit atas atas badan pemeri pemerinta ntah h yang memerlu memerlukan kan prosed prosedur ur audit audit yang berbed berbeda a dari standar standar auditing auditing yang berlaku umum. Periklanan dan Penawaran (peraturan 502) Anggota tidak dibenarkan untuk mencari klien dengan memasang iklan atau mengajukan penawaran lainn lainnya ya yang yang bersi bersifat fat mendu mendusta stai, i, menye menyesa satka tkan, n, atau atau menip menipu. u. Pena Penawa waran ran yang yang mengg menggun unaka akan n pemaksaan, desakan yang berlebihan, atau hasutan dilarang oleh etika perilaku. Komisi dan Imbal Jasa Perujukan/Referral Fees (peraturan 503) Anggota dalam praktik publik tidak diperkenankan merekomendasikan atau mereferensi produk jasa pihak lain bagi klien demi untuk memperoleh komisi, atau merekomendasikan produk atau jasa yang disediakan disediakan oleh klien demi memperoleh memperoleh komisi. Bentuk dan Nama Praktik (peraturan (peraturan 505) Anggota apat membuka praktik akuntansi publik hanya dalam bentuk perusahaan perorangan, persekutuan, atau perseroan profesional yang ciri-cirinya sesuai dengan ketentuan dewan. Anggota tiak diperkenankan membuka praktik akuntan publik pu blik dengan nama yang m enyesatkan. Anggota tidak boleh menyebut dirinya sebagai anggota AICPA kecuali kalau semua partner atau pemegang sahamnya anggota ari lembaga tersebut.

BAB 4 TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT Tujuan Tujuan audit audit umum atas atas lapora laporan n keuang keuangan an oleh audito auditorr indepe independe nden n adalah adalah untuk untuk menyata menyatakan kan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Langkah-langkah untuk mengembangkan tujuan audit: 1. Laporan Laporan keuanga keuangan n



















Resume Auditing pengendalian intern. 2. adanya adanya usaha manajemen manajemen untuk untuk menyembunyi menyembunyikan kan salah saji saji tersebut. tersebut. Kecura Kecuranga ngan n pegawai pegawai dapat dapat berup berupa: a: perse persekon kongk gkol olan an bebe beberap rapa a kary karyawa awan n yang yang menya menyang ngkut kut pemalsuan dokumen. Unsu Unsurr pela pelangg nggar aran an hukum hukum (PSA (PSA 31/SA 31/SA37) 37):: pelang pelanggara garan n hukum hukum atau atau peratura peraturan n perund perundang ang-undangan selain ketidakberesan. Contoh: 1. pelanggaran pelanggaran terhadap terhadap undang-u undang-undang ndang pajak. 2. pelanggaran pelanggaran terhaap terhaap undang-u undang-undang ndang lingkungan lingkungan hidup. hidup. Siklus Laporan Keuangan Audit dilakukan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen atau komponen yang lebih kecil, untuk memudahkan memudahkan pelaksanaan pelaksanaan audit dan membantu membantu pembagian pembagian tugas kepada anggota tim audit. Cara lebih umum dalam segmentasi audit adalah pendekatan siklus, siklus , yaitu menempatkan jenis- enis transa transaksi ksi dan saldo akun akun yang yang erat hubungann hubungannya ya satu satu dengan dengan yang yang lainnya lainnya dalam dalam segmen segmen yang yang sama, kemudian mengaitkan siklus-siklus tersebut. Menetapkan tujuan audit Auditor melakukan audit sesuai dengan pendekatan siklus dengan melaksanakan pengujian audit atas transaksi yang membentuk saldo akhir dan juga melaksanakan pengujian audit atas saldo akun itu sendiri. sendiri. Cara yang paling efisien untuk melakukan melakukan audit adalah mendapatkan mendapatkan keyakinan keyakinan gabungan untuk setiap golongan transaksi transaksi dan saldo akhir dari akun terkait. Untuk jenis transaksi tertentu, terdapat beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor menyimpu menyimpulkan lkan bahwa bahwa jumlah jumlah total total telah telah disajika disajikan n secara secara wajar wajar (tujuan (tujuan audit audit berkai berkait-tra t-transa nsaksi/ ksi/ transaction-related audit objectives) Dan terdapat beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi untuk setiap saldo akun (tujuan audit berkaitsaldo/balance-related audit objectives). Asersi Manajemen Adalah pernyataan yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen mengenai jenis transaksi transaksi dan akun terkait dalam laporan laporan keuangan. keuangan. PSA 07 (SA 326) menggolongka menggolongkan n lima kategori kategori asersi: asersi: 1. Asersi mengenai mengenai keberadaa keberadaan n atau atau keterjadia keterjadian. n. berkait berkaitan an dengan dengan apakah apakah aktiva, aktiva, kewajib kewajiban, an, dan ekuita ekuitas s yang yang tercant tercantum um dalam dalam neraca neraca benarbenarbenar benar ada pada pada tanggal tanggal neraca neraca serta apakah apakah pendapa pendapatan tan dan beban beban yang yang tercant tercantum um dalam dalam laporan laba rugi benar-benar benar-benar terjadi selama periode akuntansi. 2. Asersi mengenai mengenai kelengkapan. kelengkapan. apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya ada dalam laporan keuangan dimasukkan. Asersi kelengkapan berlawanan dengan asersi eksistensi (keberadaan) atau keterjadian. Asersi kelengk kelengkapa apan n berkait berkaitan an dengan dengan kemungk kemungkina inan n hilangn hilangnya ya hal-hal hal-hal yang yang harus harus dicantu dicantumkan mkan alam alam laporan keuangan, keuangan, sedangkan sedangkan asersi eksistensi eksistensi atau keterjadian berkaitan dengan penyebutan penyebutan angka yang seharusnya tidak dimasukkan. 3. Asersi mengenai mengenai hak hak dan dan kewajiba kewajiban. n. Berhub Berhubung ungan an dengan dengan apakah apakah aktiva aktiva memang memang menjadi menjadi hak perusa perusahaa haan n dan hutang hutang menjadi menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. 4. Asersi mengenai mengenai penilaia penilaian n dan dan alokasi. alokasi. Meny Menyan angku gkutt masal masalah ah apakah apakah aktiv aktiva, a, kewaj kewajiba iban, n, ekuit ekuitas as,, pend pendapa apata tan, n, atau atau beba beban n telah telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan dengan angka-angka yang wajar. 5. Asersi mengenai mengenai penyajian penyajian dan pengung pengungkapan. kapan. Menyangkut Menyangkut masalah apakah komponen-kompon komponen-komponen en dalam laporan laporan keuangan keuangan diklasifikasika diklasifikasikan, n, dijelaskan, dan diungkapkan dengan sepantasnya.



















Resume Auditing

Tujuan audit umum berkait-saldo berkait-saldo Tujuan Tujuan ini mengikut mengikutii asersi asersi manajeme manajemen n dan memberi memberikan kan kerangk kerangka a kerja kerja untuk untuk membant membantu u auditor auditor mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup. Sembilan Sembilan tujuan audit umum berkait-saldo berkait-saldo:: 1. Eksistensi: Eksistensi: angka-an angka-angka gka yang yang dicantumkan dicantumkan memang memang eksis. eksis. 2. Kelengkapan: Kelengkapan: angka-an angka-angka gka yang ada ada telah dimasukkan dimasukkan seluruh seluruhnya. nya. 3. Akurasi: Akurasi: jumlah yang yang ada disajikan disajikan pada jumlah jumlah yang yang benar. 4. Klasifikasi: Klasifikasi: angka-angka angka-angka yang dimasukkan dimasukkan didaftar didaftar klien telah diklasifikasikan diklasifikasikan dengan dengan tepat. 5. Pisah Pisah batas: batas: transaks transaksi-tr i-trans ansaks aksii yang yang dekat dekat dengan dengan tanggal tanggal neraca neraca dicata dicatatt dalam dalam period periode e yang yang tepat. 6. Kecocokkan Kecocokkan rincian: rincian: rincian dalam dalam saldo akun sesuai sesuai dengan angka-angka angka-angka buku buku besar tambahan, tambahan, dijumlah ke bawah benar dalam saldo akun, dan sesuai dengan dengan umlah dalam buku besar. 7. Nilai realisasi: realisasi: aktiva aktiva dinyatakan dinyatakan pada pada jumlah yang yang diestimasi diestimasi dapat direalisas direalisasi. i. 8. Hak dan kewajiban: kewajiban: aktiva harus harus dipunyai dipunyai sebelum dapat dapat dicantumkan dalam dalam laporan keuangan, keuangan, dan kewajiban harus sudah m enjadi enjadi milik entitas. 9. Penyajia Penyajian n dan pengungkap pengungkapan: an: saldo akun dan persyar persyaratan atan pengungka pengungkapan pan yang yang berkait berkaitan an telah telah disajikan dengan pantas dalam laporan keuangan. Tujuan audit spesifik berkait-saldo Setelah tujuan audit umum berkait-saldo dipahami, perlu dikembangkan tujuan audit spesifik berkaitsaldo. Tujuan audit berkait-saldo Diterapkan pada saldo akun, yaitu saldo akhir di akunakun akun nera neraca ca sepe sepert rtii piut piutan ang g usah usaha, a, pers persed edia iaan an,, hutang wesel. Terd Terdap apat at 6 tuju tujuan an audi auditt berk berkai aitt-tr tran ansa saks ksi. i.

Tujuan audit berkait transaksi Diterapkan pada jenis atau golongan transaksi.

Terda Terdapa patt 9 tuju tujuan an audi auditt berk berkai aitt-sa sald ldo. o.

Bagaimana Tujuan Audit Dicapai? Pada saat auditor memutuskan tujuan spesifik audit untuk setiap komponen dalam laporan keuangan, proses pengumpulan bahan bukti dapat dimulai. Pengertian proses audit: Adalah metodologi penyelenggaraan audit yang jelas untuk membantu auditor dalam mengumpulkan bahan bukti penukung yang kompeten. Tahapan Tahapan dalam proses audit: 1. Merencanakan Merencanakan dan merancan merancang g pendekatan pendekatan audit. Yang Yang perlu perlu diperh diperhatik atikan an adalah adalah bahan bahan bukti bukti kompete kompeten n yang yang cukup cukup serta serta pengend pengendali alian an biaya. biaya. Perencanaan Perencanaan dan perancangan audit terdiri dari : a. Mendapatkan Mendapatkan pengetah pengetahuan uan atas atas bidang bidang usaha usaha klien. klien. b. Memahami Memahami struktur pengend pengendalian alian intern intern klien dan menetapka menetapkan n risiko pengendal pengendalian. ian. 2. Melakukan Melakukan pengujian pengujian pengendalian pengendalian dan transaks transaksi. i. a. Pengujian Pengujian atas pengendalian: pengendalian: pengujian pengujian keefektifan keefektifan pengendalian pengendalian untuk membenarkan membenarkan tingkat tingkat risiko lebih rendah. b. Pengujian Pengujian atas transaksi: transaksi: pemeriksaan pemeriksaan atas atas dokumen-dokumen dokumen-dokumen yang yang mendukung mendukung transaksi. transaksi. 3. Melaksanakan Melaksanakan prosedu prosedurr anaitis dan pengujian pengujian terinci terinci atas atas saldo. saldo. a. pros prosed edur ur anali analitis tis:: digu digunak nakan an untu untuk k menet menetap apkan kan kelay kelayaka akan n trans transaks aksii dan dan sald saldo o seca secara ra keseluruhan. b. Pengujian Pengujian terinci atas atas saldo: prosedur prosedur khusus untuk untuk menguji kekeliruan kekeliruan moneter moneter dalam saldosaldo laporan keuangan. 4. menyelesaikan menyelesaikan audit d rbitkan laporan laporan audit



















Resume Auditing

BAB 5 BAHAN BUKTI AUDIT Pengertian Bahan Bukti: Informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Cakupan Bahan Bukti: 1. Bahan Bahan bukti bukti mencaku mencakup p informasi informasi yang meyaki meyakinkan nkan seperti seperti perhitu perhitunga ngan n auditor auditor atas atas efek-efe efek-efek k (marketable securities) 2. Informas Informasii yang yang kurang kurang meyakin meyakinkan kan seperti seperti jawaban jawaban pegawai pegawai perusah perusahaan aan atas pertany pertanyaan aan yang diajukan. Keputusan Keputusan Bahan Bukti Audit: Kepu Keputu tusan san utama utama yang yang dihad dihadap apii audi auditor tor adal adalah ah pene penentu ntuan an jenis jenis dan jumla jumlah h baha bahan n bukti bukti yang yang memadai yang harus dikumpulkan untuk memastikan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah disajikan dengan wajar. Keputusan auditor dlm pengumpulan bahan bukti: 1. Prosedur Prosedur audit yang digunakan. digunakan. 2. Besarny Besarnya a sampel. sampel. 3. Pos/unsur Pos/unsur yang yang dipilih dipilih dari populasi. populasi. 4. Waktu pelaksanaan pelaksanaan prosedur. prosedur. Gambara Gambaran n rinci rinci atas atas hasil hasil dari dari keempat keempat keputus keputusan an disebu disebutt program program audit, audit, yang yang berisi berisi daftar daftar dari prosedur audit. Bahan Bukti yang Menyimpulkan memenuhi Menyimpulkan memenuhi empat faktor: 1. Relevansi, Relevansi, harus harus berkaita berkaitan n dengan dengan tujuan tujuan audit. audit. 2. Kompete Kompetensi nsi/kea /keanda ndalan lan,, derajat derajat dapat dapat dipercay dipercayany anya a suatu suatu bahan bahan bukti. bukti. Dapat Dapat dicapa dicapaii dengan dengan:: indepe independe ndensi nsi penyedi penyedia a data, data, efektiv efektivita itas s struktur struktur pengen pengendal dalian ian intern, intern, penget pengetahu ahuan an auditor auditor,, kualifikasi penyedia informasi, tingkat obyektifitas. 3. Kecukupan, Kecukupan, besar besar sampel sampel dan dan pos pos yang yang diuji. diuji. 4. Ketepatan Ketepatan waktu, periode periode audit. Bahan bukti yang menyimpulkan dapat dievaluasi hanya setelah mempertimbangkan gabungan dari relevansi, kompetensi, kecukupan, dan tepat waktu. Jenis Bahan Bukti Audit: 1. pemeriks pemeriksaan aan fisik. fisik. 2. Konf Konfirm irmas asi. i. 3. Dokument Dokumentasi asi.. 4. Peng Pengama amata tan. n. 5. Tanya Tanya jawab jawab dengan dengan klien. klien. 6. Pelaksanaan Pelaksanaan ulang (reperformance). (reperformance). 7. Prosed Prosedur ur analiti analitis. s. Efektifi Efektifitas tas struktur struktur pengen pengendal dalian ian intern intern klien klien mempuny mempunyai ai pengaru pengaruh h yang yang besar besar pada pada keanda keandalan lan keba kebany nyak akan an jenis jenis baha bahan n bukti bukti.. Jeni Jenis s bahan bahan bukti bukti terte tertent ntu u jaran jarang g mencu mencukup kupii send sendiri irian an untu untuk k memberikan Istilah yang dipakai dalam Prosedur Prosedur Audit: 1. Periksa/examin Periksa/examine: e: dokumentasi dokumentasi 2. Telaah sekilas/scan: sekilas/scan: prosedur prosedur analitis analitis 3. Baca/r Baca/read ead:: doku dokument mentasi asi





















Resume Auditing

2. 3.

pertimbangan khusus lebih lanjut dalam penugasan. Selama tahap tahap pengujian pengujian:: bersama-sama bersama-sama dengan dengan prosedur prosedur lainnya. lainnya. Pada tahap penyelesaia penyelesaian n audit: sebagai sebagai penelaahan penelaahan akhir untuk menemukan menemukan salah saji saji masalah keuanga keuangan n yang yang materia materiall dan membant membantu u audito auditorr mengamb mengambil il pandan pandangan gan obyekti obyektiff terakhi terakhirr atas atas laporan keuangan yang telah diaudit.

Jenis Prosedur Analitis: 1. membandingkan membandingkan data klien klien dengan dengan industri industri (horisontal (horisontal). ). 2. membandingkan membandingkan data data klien dengan dengan data yang serupa serupa pada periode sebelumnya sebelumnya (vertikal). (vertikal). a. Perbandingan Perbandingan antara antara saldo saldo tahun berjalan berjalan dengan saldo tahun tahun lalu. lalu. b. Membandingkan Membandingkan rincian rincian total total saldo dengan dengan rincian rincian serupa pada pada tahun sebelumnya sebelumnya.. c. Membandingkan Membandingkan rasio rasio dan hubungan hubungan persentas persentase e dengan tahun tahun sebelumnya. sebelumnya. 3. membandingkan membandingkan data klien klien dengan data data yang diperkirakan diperkirakan oleh oleh klien. 4. membandingkan membandingkan data data klien dengan dengan data data yang diperkirakan diperkirakan oleh oleh auditor. auditor. 5. membandingkan membandingkan data data klien dengan dengan hasil perkiraan perkiraan yang menggunakan menggunakan data data nonkeuangan. nonkeuangan. Rasio Keuangan Prosedur analitis yang dilakukan oleh auditor seringkali mencakup pemanfaatan rasio keuangan yang lazim selama perencanaan dan penelaahan akhir laporan keuangan yang diaudit. 1. Kemampuan Kemampuan Melunasi Melunasi Utang Utang Jangka Pendek. a.

Rasi Rasio o Lanc Lancar ar (cur (curre rent nt rati ratio) o) =

akti aktiva va lanc lancar ar kewajiban lancar

b.

Quic Quick k rati ratio o=

kas kas + efek efek-e -efe fek k + piut piutan ang g usah usaha a bersi bersih h kewajiban lancar

c.

Ras Rasio kas kas =

kas kas + efek efek-e -effek kewajiban lancar

2. Likuidi Likuiditas tas Jangka Jangka Pendek. Pendek. a.

Perp Perput utar aran an piut piutan ang g usah usaha a ratarata-ra rata ta (Ave (Avera rage ge A/R A/R turn turnov over er)) =

b.

Jumlah Jumlah hari rata-rata rata-rata penagihan penagihan (Average (Average days to collect) collect) =

penju penjual alan an bers bersih ih piutang usaha kotor rata-rata piutang piutang usaha kotor rata-rata rata-rata x 360 penjualan bersih





















Resume Auditing 4. Rasio Rasio Opera Operasi si dan dan Kine Kinerja. rja. a.

Rasi Rasio o efis efisie iens nsii =

penj penjua uala lan n bers bersih ih aktiva operasi berwujud

b.

Ras Rasio mar marjin jin laba laba =

laba laba bers bersih ih penjualan bersih

c.

Ras Rasio prif prifit itab abil ilit itas as =

laba aba oper operas asii aktiva operasi berwujud

d.

Rasio hasil pengembalia pengembalian n atas total aktiva aktiva = laba sebelum sebelum pajak + pajak pajak Total aktiva

e.

Rasio hasil hasil pengembal pengembalian ian ekuitas ekuitas biasa biasa (Return (Return on stockhold stockholders ers equity) equity) =

f.

Rasio pengungk pengungkit it (dihitung (dihitung terpisah terpisah untuk untuk setiap setiap sumber modal modal selain selain modal dasar, dasar, seperti seperti utang jangka jangka pendek, utang jangka panjang, pajak yang ditangguhkan) =

g.

laba sebelum sebelum pajakpajak- (dividen (dividen preferen/1 preferen/1 – tarif tarif pajak) pajak) ekuitas biasa

(RTA (RTA x jumlah jumlah sumber sumber)) – biay biaya a arus arus sumbe sumber r ekuitas biaya

Nila Nilaii buk buku per per saha saham m bia biasa =

ekui ekuittas bias iasa saham biasa

BAB 6 PERENCANAAN PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI DOKUMENTASI AUDIT Perencanaan Standar lapangan pertama: “Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknyadan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”. Alasannya: 1. untuk memperoleh memperoleh bahan bahan bukti kompeten kompeten yang yang cukup. cukup. 2. untuk untuk menek menekan an biay biaya a audit. audit.





















Resume Auditing Tujuan Kertas Kerja Yaitu Yaitu untuk untuk memba membant ntu u audi auditor tor membe memberi rikan kan keyaki keyakina nan n memad memadai ai bahwa bahwa audit audit yang yang layak layak telah telah dilakukan sesuai dengan standar auditing yang telah ditetapkan IAI. Tujuan spesifik kertas kerja: 1. dasar untuk perencanaan perencanaan audit 2. catatan catatan bahan bukti bukti yang yang dikumpulkan dikumpulkan dan dan hasil pengujian pengujian 3. data untuk untuk menentukan menentukan jenis laporan audit yang yang pantas pantas 4. dasar untuk untuk penelaaha penelaahan n oleh penyelia penyelia dan partner partner Isi dan Pengorganisasian Kertas Kerja 1. Berkas permanen: permanen: berisi berisi data historis historis atau yang bersifat bersifat berkelanjutan berkelanjutan mengenai mengenai klien. klien. 2. Berkas Berkas tahun berjalan berjalan:: mencaku mencakup p seluru seluruh h kertas kertas kerja yang berkaitan berkaitan untuk tahun yang diaudit diaudit (progra (program m audit, audit, informa informasi si umum, umum, neraca neraca saldo, saldo, jurnal jurnal koreksi/ koreksi/rekl reklasi asifika fikasi, si, dan daftar-d daftar-dafta aftar r pendukung). Kertas kerja harus mencakup kriteria: 1. diidentifikasi diidentifikasi secara secara pantas pantas (nama klien, klien, periode yang yang dicakup, dicakup, deskripsi deskripsi isi, dll) 2. diindeks diindeks dan diacu silang silang untuk memudahkan memudahkan dalam dalam pengorganisasian pengorganisasian dan dan pengarsipan pengarsipan 3. dengan jelas menunjuk menunjukkan kan pelaksana pelaksanaan an pekerjaan pekerjaan audit audit 4. berisi informasi informasi yang yang cukup cukup untuk untuk memenuhi memenuhi tujuan perancan perancangan gan 5. kesimpulan kesimpulan dinyatakan dinyatakan dengan sederhana sederhana Kertas kerja merupakan milik auditor dan yang mempunyai hak untuk memeriksa kertas kerja hanya peng pengad adil ilan an seba sebaga gaii bahan bahan bukti bukti yurid yuridis is formal formal.. Audi Audito torr harus harus menjag menjaga a kerah kerahas asia iaan an,, kecua kecuali li dikehendaki dikehendaki oleh hukum atau negara atau profesinya.

BAB 7 MATERIALITAS MATERIALITAS D AN RISIKO Pengertian Materialitas Materialitas Materialitas merupakan pertimbangan pertimbangan utama dalam penetapan penetapan laporan auditor yang layak. FASB No. 2 mendefinisikan mendefinisikan materialitas materialitas sebagai: jumlah atau besarnya besarnya kekeliruan kekeliruan salah saji dalam informasi akuntansi yang mungkin akan membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepenting berkepentingan an berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut. Tujuan Penetapan Materialitas Untuk membantu auditor merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup.





















Resume Auditing PDR = Risiko penemuan yang direncanakan direncanakan (Planned Detection Risk), adalah Risk), adalah risiko bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, ditoleransi, apabila salah saji semacam semacam itu timbul. AAR = Risiko Risiko audit audit yang yang dapat dapat diterim diterima a (Accepta (Acceptable ble Audit Audit Risk), Risk), adalah ukuran ketersediaan audito auditorr untuk untuk menerima menerima bahwa bahwa laporan laporan keuangan keuangan salah salah saji secara materia materiall walaup walaupun un audit audit telah telah selesai selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian pengecualian telah diberikan. diberikan. adalah penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah IR = Risik Risiko o bawaa bawaan n (Inhe (Inhere rent nt Risk), Risk), adalah saji alam segmen audit yang melewati melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan memperhitungkan faktor efektifitas efektifitas pengendalian intern. Risiko bawaan merupakan faktor kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji yang material, dengan asumsi tidak ada pengendalian intern. CR = Risik Risiko o peng pengen enda dalia lian n (Con (Contr trol ol Risk Risk), ), adalah ukuran penetapan auditor akan kemungkinan adanya adanya kekeliruan kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati melewati batas toleransi,yang toleransi,yang tidak terdeteksi terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian pengendalian intern klien. Risiko Risiko usaha usaha adalah adalah tingkat tingkat risiko risiko bahwa bahwa KAP akan akan menderit menderita a kerugia kerugian n yang yang diakiba diakibatkan tkan oleh hubungannya dengan klien, walaupun laporan keuangan yang diberikan suah pantas. Apabila pemakai memiliki ketergantungan yang besar pada laporan keuangan, risiko audit perlu diperkecil. Faktor yang dapat dijadikan petunjuk tingkat ketergantungan pemakai pada suatu laporan keuangan: 1. ukuran ukuran perusa perusahaa haan n klie klien n 2. distrib distribusi usi kepemil kepemilikan ikan 3. amlah amlah dan dan sifat sifat kewajib kewajiban an peru perusah sahaan aan Risiko Bawaan Adalah perkiraan salah saji sebelum mempertimbangkan pengaruh pengendalian intern. Risiko bawaan berbanding berbanding terbalik terbalik dengan risiko penemuan, berbanding lurus dengan bahan bukti. Faktor-faktor yang harus ditelaah dalam menetapkan risiko bawaan: 1. sifat sifat bida bidang ng usah usaha a klien klien 2. integri integritas tas manajeme manajemen n 3. motivas motivasii klien klien 4. hasil hasil audit audit sebelu sebelumnya mnya 5. penugasan penugasan pertama atau penugasan penugasan ulang ulang 6. hubung hubungan an istimew istimewa a 7. transaks transaksii tidak tidak rutin rutin 8. pertimbangan pertimbangan yang diperlukan diperlukan untuk untuk mencatat mencatat saldo akun dan transaksi transaksi secara secara benar 9. kerentanan kerentanan terhadap terhadap kecurangan kecurangan





















Resume Auditing 2. 3.

Keyakinan Keyakinan memadai: memadai: perusahaan perusahaan mengembangkan mengembangkan struktur struktur pengendalian pengendalian intern yang yang memberikan keyakinan keyakinan memadai, bukan absolut absolut bahwa laporan keuangan disajikan wajar. Keterbatasan Keterbatasan bawaan: bawaan: struktur pengendalian pengendalian intern intern tidak dapat dikatakan dikatakan sangat efektif, efektif, walaupun dise diserta rtaii keha kehati ti-ha -hatia tian n dala dalam m pera peranc ncan angan gan dan dan imple implemen menta tasi siny nya, a, masih masih terg tergan antun tung g pada pada kompetensi dan ketergantungan orang yang menggunakannya.

Elemen Struktur Pengendalian: 1. Lingkungan Lingkungan pengendalian. pengendalian. Terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, puncak, direktu direkturr dan komisari komisaris, s, dan pemilik pemilik suatu suatu satuan satuan usaha usaha terhada terhadap p pengen pengendal dalian ian dan pentingnya terhadap satuan usaha tersebut. Subelemen Subelemen yang yang harus dipertimbangkan dipertimbangkan oleh auditor auditor antara lain: a. Integritas Integritas dan nilai-nilai nilai-nilai etika. b. Komitmen terhadap terhadap kompetensi. kompetensi. c. Falsafah Falsafah manajemen dan gaya operasi. operasi. d. Struktur Struktur organisa organisasi. si. e. Dewan komisaris komisaris atau atau komite audit. f. Pelimpa Pelimpahan han wewena wewenang ng dan dan tang tanggun gung g jawab jawab.. g. Kebijakan Kebijakan dan prosedur prosedur kepegawa kepegawaian. ian. 2. Penetapan Penetapan risiko manajemen. manajemen. 3. Sistem informasi informasi dan dan komunikas komunikasii akuntans akuntansi. i. 4. Aktifita Aktifitas s peng pengend endalia alian. n. 5. Peman Pemanta taua uan. n. Penetapan Risiko oleh Manajemen Adalah identifikasi dan analisis oleh manajemen atas risiko-risiko yang relevan terhadap penyiapan laporan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi akuntansi yang berlaku umum. Mana Manaje jemen men menet menetap apkan kan risiko risiko seba sebagai gai bagia bagian n dari dari peran peranca cang ngan an dan dan peng pengop opera erasi sian an struk struktu tur r pengendalian intern untuk meminimalkan salah sajian ketidakberesan. Auditor menetapkan risiko untuk memutuskan bahan bukti yang dibutuhkan dalam audit. Jika manajemen secara efektif menilai dan bereaksi terhadap risiko, auditor mengumpulkan lebih sedikit bahan bukti dibandingkan jika manajemen tidak dapat mengidentifikasi atau bereaksi terhadap risiko yang signifikan. Sistem Akuntansi Digunakan untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu satuan usaha, usaha, dan untuk mengelola mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait. terkait. Prosedur Pengendalian 1. Pemisah Pemisahan an tugas tugas yang yang cuku cukup. p. Pedoman umum pemisahan tugas untuk mencegah salah saji:























Resume Auditing

5.

Pengendalian berkenaan dengan berkas data PDE: a. pengendalian pengendalian fisik (physical (physical control). control). b. pengenalian pengenalian akses (access (access control). control). c. prosedur prosedur cadangan cadangan dan pemuliha pemulihan n (backup (backup and recovery recovery procedure procedure). ). Pengecekkan Pengecekkan independen independen atas pelaksanaan. pelaksanaan. Yaitu Yaitu penelaa penelaahan han yang yang hati-ha hati-hati ti dan berkesi berkesinamb nambung ungan an atas atas keempat keempat proseu proseurr yang yang lain. lain. Cara yang paling murah dilakukan dilakukan dengan pemisahan pemisahan tugas.

Pemantauan Pemantauan Pemantauan berkaitan dengan penilaian penilaian efektifitas efektifitas rancangan rancangan dan operasi struktur pengendalian pengendalian intern secara periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keadaan. Fungsi audit intern perlu dibuat dalam suatu satuan usaha untuk memantau efektifitas kebijakan dan prosedur lain yang berkaitan dengan pengendalian. Sifat struktur pengendalian pengendalian intern dan pengendalian pengendalian spesifik dipengaruhi secara signifikan oleh ukuran perusahaan. Pemahaman Struktur Pengendalian Intern yang Mencukupi Perencanaan Audit. PSA PSA 23 (SA (SA 319) 319) meng menghe hend ndak akii audi audito torr untu untuk k memp memper erol oleh eh pema pemaha hama man n terh terhad adap ap stru strukt ktur ur pengendalian pengendalian intern klien dalam setiap audit, untuk merencanakan merencanakan pemeriksaan yang m emadai. emadai. 1. Auditability: Auditability: mendapat mendapat informasi yang yang cukup mengenai mengenai integritas integritas manajemen serta serta sifat dan luas catatan akuntansi. 2. Potensi Potensi salah saji yang material: material: mengidentifikasi mengidentifikasi jenis-jenis jenis-jenis kekeliruan kekeliruan dan ketidakberesa ketidakberesan n yang potensial serta menetapkan risiko. 3. Risi Risiko ko pene penemua muan: n: menet menetap apkan kan risiko risiko peng pengen enda dalia lian n bagi bagi seti setiap ap tujua tujuan n peng pengend endali alian an,, yang yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan. 4. Perancangan Perancangan pengujian: pengujian: informasi yang yang diperoleh digunakan digunakan untuk merancang merancang pengujian pengujian terinci atas transaksi maupun saldo, prosedur analitis, pengujian substantif. Untuk memahami elemen struktur struktur pengendalian pengendalian intern, auditor harus mempertimbangka mempertimbangkan n 2 aspek: 1. Rancangan Rancangan berbagai berbagai kebijakan dan prosedur prosedur dalam masing-masing masing-masing elemen struktur struktur pengendalian pengendalian























Resume Auditing eleme lemen n stru strukt ktu ur pen pengena genali lia an inte intern rn,, meli meliha hatt apa apakah kah tela telah h item itempa patk tkan an dala alam mendokumentasikan informasi yang diperoleh dengan cara yang baik. Prosedur yang berkaitan dengan perancangan dan penempatan dalam operasi: 1. Pengalaman Pengalaman auditor auditor dalam periode periode sebelumnya sebelumnya atas atas satuan usaha usaha tersebut. tersebut. 2. Tanya jawab dengan pegawai pegawai klien. klien. 3. Kebijakan Kebijakan dan dan pedoman sistem klien. 4. Inspeksi Inspeksi dokumen dan catatan. catatan. 5. Pengamanan Pengamanan atas atas aktivitas aktivitas dan dan operasi operasi satuan satuan usaha. usaha. Dokumentasi dari Pemahaman: 1. Deskrip Deskripsi si narati naratif. f. 2. Baga Bagan n arus. arus. 3. Kuesioner Kuesioner pengendalian pengendalian intern. intern.

ope operasi rasi,,

Penetapan Risiko Pengendalian Setelah auditor mendapatkan informasi deskriptif dan bahan bukti dalam mendukung rancangan dan operasi struktur pengendalian intern, maka dibuat penetapan risiko pengendalian untuk masing-masing jenis transaksi dalam masing-masing siklus transaksi. Langkah-langkah Penetapan Risiko Pengendalian: 1. Identifikasi Identifikasi tujuan audit audit berkait transaksi: transaksi: penetapan penetapan tujuan tujuan rinci pengendalian pengendalian intern bagi bagi masingmasing jenis transaksi utama suatu satuan satuan usaha. 2. Identifikasi Identifikasi pengendalian pengendalian spesifik: mengidenti mengidentifikasi fikasi kebijakan kebijakan dan prosedur yang berperan dalam pencapaian masing-masing tujuan. 3. Identifikasi Identifikasi dan dan evaluasi evaluasi kelemahan, kelemahan, dengan dengan cara: cara: a. Identifikasi Identifikasi pengendalia pengendalian n yang yang ada. b. Identifikasi Identifikasi ketiadaan ketiadaan pengendalian pengendalian kunci. c. Tentukan Tentukan salah salah saji yang yang besar dan dan potensial potensial yang yang mungkin dihasilkan. dihasilkan. d. Pertimbangkan Pertimbangkan kemungkinan kemungkinan pengendalian pengendalian pengganti. pengganti. 4. Matriks risiko pengenda pengendalian: lian: untuk membantu membantu mengidentifikasi mengidentifikasi pengenda pengendalian lian dan kelemahan, kelemahan, serta risiko pengendalian. 5. Menetapkan Menetapkan risiko risiko pengendalian: pengendalian: berdasarkan berdasarkan matriks matriks risiko risiko pengendalia pengendalian. n.























Resume Auditing 4.

Pengujian Pengujian terinci atas atas saldo: dibutuhkan dibutuhkan biaya biaya untuk mengirim mengirim konfirmasi dan menghitun menghitung g aktiva.

Hubungan antara pengujian atas pengendalian dengan pengujian substantif Penyim Penyimpan pangan gan dalam dalam penguj pengujian ian atas pengen pengendali dalian an adalah adalah indikasi indikasi kemungk kemungkinan inan kekeliru kekeliruan an atau ketidakberesan yang mempengaruhi nilai rupiah laporan keuangan. Sedangkan penyimpangan dalam pengujian substantif adalah salah saji laporan keuangan. Hubungan Hubungan antara Jenis Pengujian Pengujian dan Bahan Bukti: Jenis Pengujian

Jenis Bahan Bukti k i s i F n a a s k i r e m e P

Prosedur Prosedur untuk memperoleh memperoleh pemahaman pemahaman atas struktur struktur pengendalian intern. Pengujian atas pengendalian Pengujian substantif atas transaksi Prosedur analitis Pengujian terinci atas salso

V

n g d

i s a m r i f n o K

g n a l b U a n w a a a J n a s a k y n a n i e l e a l T K P

i s a t n e m u k o D

n a t a m a g n e P

V

V

V

V V

V

V V V V

V

V

s i t i l a n A r u d e s o r P

V V V V

Bauran Bahan Bukti: Kondisi perusahaan dan SPI

Prosedur pemahaman SPI

Pengujian atas pengendalian

Pengujian substantif atas transaksi

Prosedur analitis

Pengujian terinci atas saldo























Resume Auditing Program Audit: Besar sampel

Pos/unsur yang dipilih

Saat pelaksanaan

Prosedur audit pengujian terinci atas saldo

) n i e i t l i a t e D ( n a i c n i r n a k o c o c e K

i s n e t s i s k E

i s a r u k A

) n o i t a u l a v E ( n a i a l i n e P

i s a k i f i s a l K

) f f o t u C ( s a t a b h a s i P

) e i l s u a a s v i l e a l e r b a i i a z l i l a N e R (

) n n a i o b i t j a a i g l w b e o k n & a s d t k h g a i H R (

Ikhtisar Proses Audit 1. Tahap I: Perencanaan Perencanaan dan perancang perancangan an pendekata pendekatan n audit. a. Perenc Perencana anaan an awal. awal. b. Dapatkan Dapatkan informasi informasi mengenai mengenai latar latar belakang belakang.. c. Dapatkan Dapatkan informasi informasi tentang tentang kewajiban kewajiban hukum klien. d. Laksanakan Laksanakan prosedur prosedur analitis analitis penahuluan. penahuluan. e. Tentukan Tentukan materialitas materialitas dan tetapkan tetapkan risiko risiko audit audit yang dapat dapat diterima dan risiko risiko bawaan. bawaan. f. Memahami Memahami struktur struktur pengendalia pengendalian n intern dan menetapka menetapkan n risiko pengendalian. pengendalian. g. Kembangkan Kembangkan rencana rencana dan program program audit audit menyeluruh. menyeluruh. 2. Tahap II: Pengujian Pengujian atas atas pengendalian pengendalian dan dan pengujian pengujian substantif substantif atas transaksi. transaksi. Merencanakan untuk mengurangi tingkat tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan: a. Lakukan Lakukan pengujian pengujian atas pengujian. pengujian. b. Lakukan Lakukan pengujia pengujian n substantif substantif atas transaksi. transaksi. c. Tetapkan Tetapkan kemungkina kemungkinan n salah salah saji dalam laporan laporan keuanga keuangan. n. 3. Tahap III: III: Pelaksanaan Pelaksanaan prosedur prosedur analitis analitis dan pengujian pengujian terinci terinci atas saldo. saldo.

n ) a e r p u a s k o g l n c s u i g D n e & p n n i o a t a n t a i j n a e y s r n e e P P (























Resume Auditing 4.

5.

6.

7. 8.

Penagihan Penagihan ke Pelanggan Pelanggan dan Pencatatan Pencatatan Penjuala Penjualan n Penagi Penagihan han ke pelangg pelanggan an merupa merupakan kan alat alat pemberi pemberitahu tahuan an ke pelang pelanggan gan mengena mengenaii jumlah jumlah yang yang ditagih atas barang tersebut, dan penagihan harus dilaksanakan dengan benar dan tepat waktu. Aspek penting dari penagihan adalah meyakinkan bahwa semua pengiriman telah tertagih, tidak ada pengiriman lebih dari sekali, dan penagihan dengan jumlah yang benar. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas Perti Pertimba mbang ngan an utama utama adal adalah ah kemun kemungk gkin inan an aset aset dicu dicuri ri,, penc pencuri urian an dapa dapatt terja terjadi di sebe sebelum lum penerimaan atau sesudahnya. Nota Pembayaran adalah dokumen yang menyertai faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke penjual penjual dengan pembayaran pembayaran tunai. Pemrosesan Pemrosesan dan Pencata Pencatatan tan Retur dan dan Pengurangan Pengurangan Harga Harga Penjualan Penjualan Nota kredit kredit adalah adalah dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih dari pelanggan karena ada pengembalian barang atau pengurangan harga. Jurnal Jurnal retur retur dan pengur pengurang ang harga harga penjual penjualan: an: jurnal jurnal untuk untuk mencata mencatatt retur retur dan pengura pengurang ng harga harga penjualan. Penghapusan Penghapusan Piutang Piutang tak Tertagih: Tertagih: biasanya biasanya terjadi setelah pelanggan pailit atau piutan dialihkan dialihkan ke agen penagihan. Penyisihan Penyisihan Piutang Piutang tak Tertagih: menggambarkan menggambarkan nilai sisa, hasil dari penyesuaian penyesuaian akhir periode oleh manajemen atas perhitungan perhitungan piutang tak tertagih. tertagih.

Metodologi perancangan pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penjualan. 1. Pahami struktur struktur pengen pengendalian dalian intern. 2. Tetapkan Tetapkan risiko penge pengendalian ndalian yang yang direncanaka direncanakan n penjualan. penjualan. 3. Evaluasi Evaluasi biaya biaya manfaat manfaat dari dari menguji menguji pengend pengendalian. alian. 4. Rancangan Rancangan pengujian pengujian atas pengendalian pengendalian dan pengujian pengujian subtantif atas transaksi transaksi penjualan penjualan untuk memenuhi memenuhi tujuan audit berkait transaksi. transaksi. a. prosed prosedur ur audit. audit. b. besa besarr sampe sampel. l. c. pos atau atau unsur unsur yang yang dipili dipilih. h.

























Resume Auditing Tujuan audit berkait transaksi untuk penjualan. Keberadaan: Penjualan tercatat adalah untuk pengiriman aktual yang dilakukan kepada pelanggan non fiktif Kelengkapan: Penjualan yang ada telah dicatat Akurasi: Penjualan yang tercatat adalah untuk jumlah barang yang dikirim dan ditagih dan dicatat dengan benar. Klasifikasi: Transaksi penjualan diklasifikasi dengan pantas. Tepat Waktu: Penjualan dicatat dalam waktu yang tepat. Postin Posting g dan Pengik Pengikhti htisar saran: an: Transa Transaksi ksi penjua penjualan lan dimasu dimasukan kan dengan dengan pantas pantas berkas berkas induk induk dan diikhtisarkan dengan benar. Tujuan audit berkait transaksi untuk Penerimaan Kas Keberadaan: penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang secara aktual diterima oleh perusahaan. Kelengkapan: kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal penerimaan kas. Akurasi: penerimaan kas yang dicatat telah disetor dan dicatat pada nilai yang diterima. Klasifikasi: penerimaan kas diklasifikasikan dengan pantas. Tepat Waktu: penerimaan kas dicatat dalam waktu yang sesuai. Posting Posting dan Pengikhti Pengikhtisaran saran:: penerimaan penerimaan kas dimasukan dimasukan dengan semestiny semestinya a dalam berkas induk dan diiktisarkan dengan benar.























Resume Auditing Dampak dari Hasil Pengujian Pengujian atas Transaksi Bagian audit yang sangat dipengaruhi oleh pengujian atas transaksi siklus penjualan dan penerimaan kas adalah adalah saldosaldo-sald saldo o piutang piutang usaha, usaha, kas, beban beban piutan piutang g tak tertagi tertagih h dan penyisih penyisihan an piutang piutang tak tertagih. Dampak paling besar dari hasil pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi transaksi dalam siklus penjualan penjualan dan penerimaan penerimaan kas adalah terhadap konfirmasi piutang usaha. usaha. Jenis konfirma konfirmasi, si, ukuran ukuran sample sample,, dan saat pelaksa pelaksanaa naanpe npengu ngujian jian dipeng dipengaruh aruhii baik baik oleh oleh penguj pengujian ian atas atas pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi.

BAB 11 SAMPLING SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN PENGENDALIAN D AN PENGUJIAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI Setelah Setelah audito auditorr memutusk memutuskan an prosed prosedur ur yang yang dipilih dipilih dan kapan kapan harus harus dilaksan dilaksanakan akan,, perlu perlu dilakuk dilakukan an penentuan jumlah pos atau unsur yang memadai sebagai sampel dari populasi dam unsur mana yang dipilih.























Resume Auditing Terdiri dari: 1. Sele Seleksi ksi sampe sampell terar terarah ah (dire (direct ct sampl sample e dire directi ction on): ): pemil pemilih ihan an sampe sampell berda berdasa sarka rkan n krite kriteria ria pertimb pertimbang angan an profesi profesiona onall yang yang dibuat dibuat oleh oleh auditor auditor dengan dengan memilih memilih unsur unsur yang yang akan disampe disampell menurut menurut kriteria kriterianya, nya, seperti seperti unsur unsur yang yang paling paling mungkin mungkin mengand mengandung ung salah salah saji, saji, unsur unsur yang yang mengandung karakteristik populasi terpilih, jumlah rupiah terbesar yang tercakup. 2. Sampling Sampling blok : seleksi beberapa beberapa unsur secara secara berurutan. berurutan. Penggunaan Penggunaan metode ini dapat dapat diterima hanya jika digunakan jumlah blok yang cukup. 3. Seleksi Seleksi sembarang sembarangan: an: auditor auditor mengamat mengamatii suatu suatu popula populasi si dan memilih memilih unsur unsur untuk untuk sampel sampel tanpa memperhatikan ukuran, sumber, atau karakteristik lain yang membedakan, auitor berupaya untuk menyele menyeleksi ksi tanpa tanpa memihak memihak.. Kelemah Kelemahanny annya a adalah adalah kesulita kesulitan n auditor auditor untuk untuk sama sekali sekali tidak tidak memihak dalam memilih unsur yang menjadi sampel. Metode Seleksi Sampel Probabilitas Langkah yang harus dilakukan: 1. Population Population of interest harus diterapkan diterapkan.. Populasi harus ditetapkan ditetapkan konsisten konsisten dengan dengan tujuan audit audit dan sampling yang mendasari sampel yang diambil. diambil. 2. Sampling Sampling harus ditetapkan. ditetapkan. Metode yang digunakan untuk memperoleh sampel probabilitas: 1. Seleksi sampel acak sederhana. sederhana.























Resume Auditing l. Anali Analisa sa devi devias asi. i. m. Putuskan Putuskan akseptabilita akseptabilitas s populasi populasi tersebut. tersebut. Pertimbangan Lain Beberapa Beberapa pertimbangan penting yang berkaitan dengan pemilihan ukuran sampel yang pantas dan penarikan kesimpulan atas hasil-hasilnya: 1. Seleksi acak acak kontra pengukura pengukuran n statistik: seleksi seleksi acak merupakan merupakan bagian bagian dari sampling sampling statistik. 2. Dokument Dokumentasi asi yang yang memadai memadai:: untuk untuk mengeva mengevalua luasi si hasil hasil gabung gabungan an dari seluruh seluruh penguj pengujian ian dan sebagai dasar untuk mempertahankan hasil pelaksanaan audit apabila dibutuhkan. 3. Kebutuhan Kebutuhan akan pertimbangan pertimbangan profesional: profesional: evaluasi evaluasi akhir atas kecukupan kecukupan penerapan penerapan keseluruhan keseluruhan sampling atribut, termasuk kecukupan ukuran sampel, juga harus didasarkan atas pertimbangan profesional profesional pada tingkat yang tinggi.

BAB 12 MENYELESAIKAN MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN PENERIMAAN KAS: PIUTANG PIUTANG USAHA























Resume Auditing b. Gabungan Gabungan risiko pengenda pengendalian lian yang ditetapka ditetapkan n dan risiko bawaan bawaan adalah adalah rendah. rendah. c. Tidak ada ada alasan alasan konfirmasi konfirmasi tersebut tersebut tidak akan akan diperhatika diperhatikan. n. 2. Saat Saat pelaksa pelaksanaa naan: n: bahan bukti yang paling paling andal andal dari dari konfirma konfirmasi si diperole diperoleh h apabila apabila dikirimka dikirimkan n sedekat mungkin dengan tanggal neraca. 3. Ukuran Ukuran sampel sampel yang yang akan akan dikonfir dikonfirmasi masi:: tergant tergantung ung pada salah saji yang yang ditoleri ditolerir, r, risiko risiko bawaan, bawaan, risiko pengendalian, pengendalian, risiko deteksi, deteksi, dan jenis konfirmasi. konfirmasi. 4. Seleksi unsur unsur untuk untuk pengujian: pengujian: biasanya biasanya dilakukan dilakukan dengan dengan stratifikasi. stratifikasi. Apabila konfirmasi positif tidak ditanggapi, auditor perlu menguji lagi penerimaan kas setelah tanggal konfi konfirma rmasi si,, memas memastik tikan an tidak tidak ada ada sale sales s invo invoic ice e gand ganda, a, menel menelus usuri uri dokum dokumen en peng pengiri iriman man,, dan berkorespondensi dengan klien. Tindak Lanjut atas Konfirmasi Konfirmasi Setelah unsur-unsur yang dikonfirmasi dipilih, auditor harus mempertahankan kendali atas konfirmasi sampai konfirmasi tersebut tersebut kembali dari pelanggan. Apabila konfirmasi yang dikirim tidak dikembalikan dikembalikan oleh oleh pelang pelanggan gan,, perlu perlu dilakuka dilakukan n tindak tindak lanjut lanjut dengan dengan prosed prosedur ur alternat alternatif. if. Tujuanny Tujuannya a adalah adalah untuk untuk menentu menentukan kan dengan dengan cara cara selain selain konfirma konfirmasi, si, apakah apakah piutan piutang g tersebu tersebutt absah absah dan disaji disajikan kan dengan dengan memad memadai ai pada pada tangg tanggal al konfi konfirma rmasi si.. Untu Untuk k setia setiap p konfir konfirmas masii posi positi tiff yang yang tida tidak k dike dikemba mbali lika kan, n, dokumenasi berikut dapat diperiksa guna memverifikasi keabsahan dan penilaian transaksi penjualan

























Resume Auditing Sampling Unit Mata Uang Sampling unit mata uang juga disebut sampling unit moneter, sampling jumlah moneter kumulatif, dan sampling sampling dengan probabilitas probabilitas yang proporsional proporsional dengan ukuran. Metode sampling sampling ini digunakan digunakan untuk menjelaskan penentuan ukuran sample, seleksi sample dan evaluasi hasil untuk pengujian terinci atas saldo. Langkah Sampling Unit Mata Uang Perencanaan Sample

Langkah kah Sampling Atribut Perencanaan Sample























Resume Auditing 7. Pilih Pilih Sample Sample secara secara Acak Acak Untuk memilih rupiah unit sampel adalah terlebih dahulu memilih suatu sample acak dari unit mata uang uang tersebu tersebut. t. Juga Juga perlu perlu untuk untuk mengide mengidenti ntifika fikasi si unit unit fisik fisik yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan masingmasingmasing masing unit unit mata uang. uang. Unit mata uang uang diperlu diperlukan kan untuk untuk menghit menghitung ung hasil hasil statist statistik, ik, sedang sedangkan kan unit fisik diperlukan untuk melakukan pengujian. 8. Laksana Laksanakan kan Prosedu Prosedurr Audit Audit Terlebih dulu auditor memilih sample atas dasar unit rupiah dan mengidentifikasikan unit fisik yang























Resume Auditing b. Asums Asumsii menge mengena naii perse persenta ntase se ratarata-rat rata a kekel kekeliru iruan an untu untuk k unsu unsurr popu popula lasi si yang yang beris berisika ikan n kekeliruan. c. Risiko salah penerimaan penerimaan yang yang dapat diterima. d. Nilai populasi populasi tercatat. tercatat. Nilai rupiah rupiah dari populasi populasi diambil dari dari buku besar klien klien dan total lainnya lainnya yang akan diaudit. e. Estimas Estimasii tingka tingkatt kekelir kekeliruan uan dalam dalam popula populasi. si. Biasany Biasanya a estimas estimasii tingka tingkatt kekeli kekeliruan ruan dalam dalam populasi untuk sampling unit mata uang adalah nol.























Resume Auditing aplikasi aplikasi akuntansi akuntansi berdasar berdasar komputer. komputer. Pengendalian Pengendalian umum terdiri dari: a. Rencana Rencana organis organisasi. asi. b. Pros Prosed edur ur untu untuk k mendo mendoku kumen menta tasi sikan kan,, memer memerik iksa sa kemba kembali li,, dan dan memis memisah ahkan kan siste sistem m dan dan program komputer. c. Pengendalian Pengendalian perangkat perangkat keras. d. Pengendalian Pengendalian atas akses akses ke peralatan peralatan,, program, dan dan file data. data. 2. Pengen Pengendal dalian ian Aplika Aplikasi. si. Diterapk Diterapk pad tertent tertent dari sistem sistem dan haru dievalu dievaluasi asi khus dal























Resume Auditing Pendekatan ini mencakup: a. Verifikasi Verifikasi atas atas perkalian perkalian dan penjumlahan. penjumlahan. b. Memeriksa Memeriksa kualitas, kualitas, kelengkapan kelengkapan,, konsistensi, konsistensi, dan ketepata ketepatan n catatan. c. Membandingkan Membandingkan data pada file yang yang terpisah. terpisah. d. Mengikhtisarkan Mengikhtisarkan atau atau mengurutkan mengurutkan kembali kembali data dan dan melakukan melakukan analisis. analisis. e. Memb Memban andi ding ngka kan n data data yang ang dipe dipero role leh h mela melalu luii pros proseu eurr audi auditt lain lainny nya a deng dengan an cata catata tan n perusahaan. f. Memilih Memilih el audit. audit.





















































































































































































































































































































































































Resume Audit By Arens: Author: Padlah Riyadi., SE., MM., Ak., CA., ACPA

Recommend Documents