RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN RESIKO PERILAKU PERILAKU KEKERASAN KEKERASAN
Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kli nik Stase Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Hj. Yeni Mulyani, S.Kp, M.Kes
Disusun Oleh : NAHLA HAYYATU SYIFA P07120214067
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN BANJARMASIN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Nama lengkap
: Nahla Hayyatu Syifa
NIM
: P07120214067
Judul
: Resume Asuhan Keperawatan Pada Nn. Z dengan Resiko Perilaku Kekerasan
Tempat
: Poliklinik Psikiatri RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Mengetahui, Banjarmasin 22 Juli 2017
Pembimbing Akademik
Hj. Yeni Mulyani, S.Kp, M.Kes
Pembimbing Klinik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG GIOK JIWA WANITA RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH
A. IDENTITAS KLIEN
Nama
: Nn.Z
Umur
: 33 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku/Bangsa
: Banjar/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir
: S1 Bahasa Inggris
Pekerjaan
: Belum bekerja
Status perkawinan
: Belum kawin
Informan
: Klien dan adik klien
Alamat
: Jl. SKIP Lama Gg. Nurul Huda Banjarmasin
B. PENGKAJIAN
DS : Klien mengatakan dibawa ke RS karenaklien keluyuran, mengamuk, memecahkan dan melempar benda-benda disekitarnya kepada orang lain DO:
Dari hasil rekam medic didapatkan klien masuk RS karena mengamuk, memecahkan dan melemapar barang-barang disekitarnya kepada orang lain.
Dari hasil rekam medic dulunya klien pernah dirawat di RS karena riwayat yang sama.
Saat ini klien diberi obat yang berfungsi untuk mengontrol rasa marah dan membuat pikiran lebih tenang :
C. OBAT- OBATAN
Nama
Indikasi
Kontraindikasi
Risperidone
Skizofrenia
dan
-
Efek Samping
Wanita hamil
-
Pusing atau sakit
gangguan psikosis lain
dan
serta perilaku agresif dan
menyusui
-
Mengantuk.
Pasangan
-
Pandangan kabur.
yang
-
Mulut kering.
berencana
-
Mual.
untuk punya
-
Gemetaran.
anak
-
Gelisah
Pengidap
-
Sulit tidur
diabetes
-
Emosi yang tidak
disruptif, untuk
dikonsumsi dewasa
-
atau
berusia 18 tahun ke atas
-
-
kepala.
Lansia
yang
menderita
stabil -
Detak jantung yang
gangguan
cepat
jantung,
-
masalah pada pembuluh darah
Kenaikan badan
-
Gangguan
dan
gangguanginj
-
Kenaikan
-
Pusing
mengurangi
-
Denyut
perilaku bunuh diri
Depacote
Epilepsi, (kelainan
hati dan ginjal,ibu hamil dan menyusui
mania Penderita psikiatri riwayat
tekanan
darah
Skizofrenia atau untuk Demensia, penyakit resiko
pada
gairah seks
al serta hati.
Clozapine
berat
jantung
yang lambat -
Pingsan
-
Kejang
denga
-
Mual
alergi
-
Muntah
dimana
penderita terhadap
Depakote
-
Sakit kepala
sodium
-
Lemas
seolah memiliki energy divalproat, gangguan
-
Tangan bergetar
merasakan senang dan
besar dan tidak pernah capai
yang
atau
fungsi
hati,
ginjal
telah dan pankreas
mengganggu
(tremor) -
aktivitas
sehari-harinya), migran
Nyeri perut
-
Diare
-
Pandangan
atau sakit kepala
kabur -
Gejala flu dan demam
-
Penurunan berat badan
THP
Efek
samping
extrapyramidal
Bagi wanita hamil,
-
Konstipasi
yang menyusui, penderita
-
Pusing
-
Sulit buang air
tidak diinginkan akibat obat
tertentu
mengobati
gangguan
dan ginjal, penyakit
parkinson
hati, psikosis,
kecil
tekanan darah tinggi,
-
Mulut kering
gangguan
-
Pandangan
jantung
dan pembuluh darah
buram -
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko Perilaku Kekerasan
Mual
E. INTERVENSI
a.
b.
c.
Bina hubungan salaing percaya dengan : 1)
Beri salam setiap berinteraksi
2)
Perkenalkan nama, nama panggilan mahasiswa dan tujuan mahasiswa berinteraksi.
3)
Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien.
4)
Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
5)
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien.
6)
Buat kontrak interaksi yang jelas.
7)
Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien.
Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya : 1)
Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya.
2)
Dengarkan tanpa menyela atau member penilaian setiap ungkapan perasaan klien.
Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya : 1)
Motivasi klien menceritakan kondisi fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi.
2)
Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku kekerasan.
3)
Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda sosisal) saat terjadi perilaku kekerasan.
d.
Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini : 1)
Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya
2)
Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan yang terjadi
3)
Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dlakukannya masalah yang dialamu teratasi
e.
Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang dilakukan pada : 1)
Diri sendiri
2)
Orang lain/keluarga
3)
Lingkungan
f.
Diskusikan dengan klien : 1)
Apakah klien mau mempelajari cara baru mengungkapkan marah yang sehat.
2)
Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.
3)
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah : a)
Cara fisik : nafas dalam, memukul bantal
b)
Minum obat
c)
Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal dengan orang lain
d)
spiritual
F. IMPLEMENTASI
1)
Mendiskusikan dengan klien apa yang menjadi penyebab dari perilaku kekerasannya
2)
Mendiskusikan bagaimana tanda dan gejala yang dirasakan klien saat mara h
3)
Mendiskusikan apa saja akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan klien
4)
Mendiskusikan bagaimana cara klien mengontrol perilaku kekerasannya
5)
Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I : nafas dalam. Caranya : Atur posisi senyaman mungkin, kemudian tarik nafas melalui hidung sampai dada membusung kedepan, tahan nafas sampai hitungan ke lima, hembuskan nafas melalui mulut seperti meniup balon.
6)
Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-bincang dan berlatih teknik nafas dalam
7)
Menganjurkan klien memasukkan teknik nafas dalam kedalam jadwal kegiatan harian, yaitu : Jam 06.00 pagi, 14.00 siang, dan 21.00 malam
8)
Mengevaluasi kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I : teknik nafas dalam
9)
Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II : Memukul bantal
10) Menanyakan perasaan klien setelah latihan teknik memukul bantal. 11) Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian, yaitu setiap hari setelah jadwal latihan nafas dalam.
12) Mengevaluasi kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II : memukul bantal 13) Membuat kontrak waktu, tempat dan topic untuk pertemuan selanjutnya
G. EVALUASI S:
Klien mengatakan perasaannya lebih nyaman setelah berdiskusi dan latihan teknik nafas dalam.
Klien mengatakan bisa mempraktikkan teknik nafas dalam.
Klien mengatakan akan melakukan teknik nafas dalam sesuai dengan jadwal yang dibuat.
Klien mengatakan penyebab dia memecahkan dan melempar barang karena berdebat dengan orang lain dan karena keluarganya tidak mengikuti apa yang dikatakannya.
Klien mengatakan tanda dan gejala dia marah adalah klien berbicara keras, tangannya mengepal, tidak bisa mengendalikan dirinya, matanya melotot, dan klien melempar barang-barang yang ada disekitarnya.
Klien mengatakan akibat dari perilakunya yaitu barang yang dilempar rusak dan orang lain bisa terluka.
O:
Klien tampak tenang dan kooperatif
Klien dapat mempraktikkan teknik nafas dalam dengan cukup baik.
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan Intervensi SP II : Patuh minum obat
Validasi keadaan klien
Evaluasi kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik I dan II
Tanyakan kembali tentang topic, waktu dan tempat yang telah disepakati.
Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat.
Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Evaluasi kemampuan klien mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat.
Buat kontrak waktu, tempat dan topic untuk pertemuan selanjutnya.