BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pemban Pembangun gunan an keseha kesehatan tan diarah diarahkan kan untuk untuk mening meningkat katkan kan kesada kesadaran ran,, kemaua kemauan, n, dan kemamp kemampuan uan hidup hidup sehat sehat bagi bagi setiap setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Penyelenggaraannya didasarkan pada perikemanusiaan, pemb pember erda daya yaan an dan dan
kema kemand ndir iria ian, n, adil adil dan dan
mera merata ta,,
deng dengan an
perhat perhatian ian khusus khusus pada pada pendud penduduk uk rentan rentan,, antar antara a lain lain ibu, ibu, bayi, bayi, anak, anak, lanjut lanjut usia (lansia), dan keluarga keluarga miskin. miskin. Pelaksanaan Pelaksanaannya nya dila dilaku kuka kan n
mela melalu luii
peni pening ngk katan atan::
1)
Upay Upaya a
kese keseha hata tan, n,
2)
Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya memper memperhat hatika ikan n
-
upaya
tersebut
diatas
dila ilakukan
dinami dinamika ka peruba perubahan han demog demograf rafi, i,
dengan
epidem epidemiol iologi ogi
penyakit, perubahan lingkungan. kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknol Teknologi ogi (IPTEK (IPTEK), ), serta serta globa globalis lisasi asi dan demokr demokrati atisas sasii dengan dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral serta penekanan pada peningkat peningkatan an perilaku perilaku dan kemandiria kemandirian n masyaraka masyarakatt melalui melalui upaya promotif dan preventif. Pemb Pemban angu guna nan n kese keseha hata tan n di Kabu Kabupa pate ten n Tana Tanah h Bumb Bumbu u mengha menghadap dapii berbag berbagai ai peruba perubahan han dan dan tantan tantangan gan,, baik baik extern external al maupun internal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pemban pembangun gunan an keseha kesehatan tan kedepa kedepan. n. Pada Pada lingku lingkunga ngan n intern internal, al, Otonomi Daerah telah memberikan kewenangan yang luas kepada Dinas Dinas Keseh Kesehata atan n untuk untuk meren merencan canaka akan n sendir sendirii pemban pembangun gunan an kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang kese keseha hata tan. n. Seme Sement ntar ara a itu itu Refo Reform rmas asii biro birokr kras asii yang yang seda sedang ng berlangsung menuntut adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 1 2015
Pada Pada ling lingku kung ngan an exte extern rnal al,, “Glo “Globa balis lisas asi” i” yang yang dita ditand ndai ai dengan dengan persa persaing ingan an bebas, bebas, perkem perkemban bangan gan teknol teknologi ogi,, kemaju kemajuan an bidang transportasi dan telekomunikasi informasi yang pesat telah mengarah kepada terbentuknya dunia tanpa batas. Disamping itu, demokratisasi, hak azasi manusia dan pelestarian lingkungan hidup telah menjadi tuntutan masyarakat yang semakin mendesak. Keikut sertaa sertaan n Indone Indonesia sia dalam dalam pelaks pelaksana anaan an komitm komitmen en Intern Internasi asiona onall seperti Millenium Development Goals (MDG’s) turut mempengaruhi pere perenc ncan anaa aan n pemb pemban angu guna nan n kese keseha hata tan n di Kabu Kabupa pate ten n Tana Tanah h Bumbu. Dalam merencanakan pembangunan kesehatan, perubahan yang terjadi direspons dengan Rencana Strategis (Renstra) Rens Renstr tra a
Dina Dinas s
Kese Keseha hata tan n
Kabu Kabupa pate ten n
Tana Tanah h
Bumb Bumbu u
merupa merupaka kan n dokume dokumen n peren perenca canaa naan n yang yang bersif bersifat at indika indikatif tif yang yang mem memuat uat
pro program gram
–
progr rogram am
pemb pemban ang gunan nan
kese esehata hatan n
di
Kabupaten Tanah Bumbu yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan dengan mendorong peran aktif lintas sector dan masyarakat selama kurun waktu 2011 – 2015. Rens Renstr trsa sa
Dina Dinas s
Kese Keseha hata tan n
Kabu Kabupa pate ten n
tana tanah h
Bumb Bumbu u
merupa merupaka kan n penjab penjabara aran n Visi Visi dan dan Misi Misi Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan 5 tahun tahun kedepan yang memberikan penekanan pada dukungan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu. Penyusunan Renstra ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi fungsi Dinas Kesehata Kesehatan n dengan dengan tetap tetap memperhati memperhatikan kan Rencana Rencana Pemban Pembangun gunan an Jangk Jangka a Meneng Menengah ah Daerah Daerah (RPJMD (RPJMD)) Kabup Kabupate aten n Tana Tanah h Bumb Bumbu u tahu tahun n 2011 2011 – 2015 2015,, Rens Renstr tra a Dina Dinas s Kese Keseha hata tan n Prov Provin insi si Kali Kalima mant ntan an Sela Selata tan n tahu tahun n 2011 2011 – 2015 2015 dan dan Rens Renstr tra a Kementeria Kementerian n Kesehata Kesehatan n Republik Republik Indonesia tahun 2010 – 2014 serta MDGs Renstra Dinas Kesehatan akan menjadi dasar penyusunan Renc Rencan ana a Kerja Kerja (Ren (Renja ja)) tahu tahuna nan n Dina Dinas s Kese Keseha hata tan. n. Sela Selain in itu, itu, Rens Renstr tra a akan akan menj menjad adii sala salah h satu satu inst instru rume ment nt eval evalua uasi si untu untuk k
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 2 2015
menguk mengukur ur kinerj kinerja a Dinas Dinas Keseha Kesehatan tan dan merup merupaka akan n salah salah satu satu sumber data bagi pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 1.2.
Landasan Hukum
•
Undan Undang-u g-unda ndang ng
Nomor Nomor 17 Tahun Tahun 2007 tentan tentang g Rencana Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN); o
Unda Undang ng-U -Und ndan ang g Nomo Nomorr 25 Tahu Tahun n 2004 2004 tent tentan ang g Siste istem m Perencanaan Pembangunan Nasional;
o
Peratu Peraturan ran Presid Presiden en Nomor Nomor 5 Tahun Tahun 2010 2010 tentan tentang g Rencan Rencana a Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
o
Perda Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Sususnan Organisasi dan dan Tata Tata Kerj Kerja a dina dinas s – dina dinas s dili diling ngku kung ngan an Peme Pemeri rint ntah ah Kabupaten Tanah Bumbu.
o
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1202/Menk 1202/Menkes/SK es/SK/VIII /VIII/2003 /2003 tentang tentang indicator indicator Indonesia Indonesia Sehat Sehat 2010. o
Keputu Keputusa san n Menter Menterii Keseha Kesehatan tan RI No. HK.03. HK.03.01/ 01/160 160/I/ /I/201 2010 0 tentan tentang g Rencan Rencana a Strate Strategis gis Kement Kementeri erian an Keseha Kesehatan tan Tahun Tahun 2010 - 2014.
o
Kepu Keputu tusa san n Kepa Kepala la Dina Dinas s Kese Keseha hata tan n Prov Provin insi si Kalim Kaliman anta tan n Sela Selata tan n
No.0 No.050 50/4 /424 245 5
–
Sek/ Sek/Di Dink nkes es
tent tentan ang g
Pene Peneta tapa pan n
Renc Rencan ana a Stra Strate tegi gis s Dina Dinas s Kese Keseha hata tan n Prov Provin insi si Kali Kalima mant ntan an Selatan Tahun 2011 – 2015 . o
Peratu Peraturan ran Daerah Daerah (Perda (Perda)) Kabupa Kabupaten ten Tanah Tanah Bumbu Bumbu No.... No...... .. Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanah Bumbu 2006 – 2025.
o
Peratu Peraturan ran Daerah Daerah (Perda (Perda)) Kabupa Kabupaten ten Tanah Tanah Bumbu Bumbu No.... No...... .. Tahun ahun
2011 011
tent tentan ang g
Renc encana ana
Pemba embang ngun una an
Jang angka
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 3 2015
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2011 – 2015 1.3.
Maksud dan Tujuan 1.3. 1.3.1. 1. Maks Maksud ud
Untu Untuk k
meny menyes esua uaik ikan an
berb berbag agai ai
peru peruba baha han n
dan dan
tantan tantangan gan baik baik ekster eksterna nall maupun maupun interna internall tentan tentang g bentuk bentuk dan cara penyelen penyelenggara ggaraan an pembangu pembangunan nan kesehata kesehatan n baik oleh masyarakat, dunia usaha, maupun oleh pemerintah. 1.3. 1.3.2. 2. Tuju Tujuan an
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-g berhasil-guna una dan berdaya-gu berdaya-guna na secara secara merata merata di Wilayah Wilayah Kabupaten Kabupaten Tanah Tanah Bumbu dalam dalam rangka rangka mencapai mencapai derajat derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1.4. .4.
Siste istema mati tika kan n Penu Penuli lisa san n
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sist istematika ika Penulisa isan
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
2.2
Sumber Daya Dinas Kesehatan
2.3
Kin Kinerja erja Pel Pelayan ayana an Din Dinas as Kese esehata hatan n
2.4 2.4
Tant Tantan anga gan n dan dan Pelu Peluan ang g Peng Pengem emba bang ngan an Pela Pelaya yana nan n Dinas Kesehatan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 4 2015
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN
BAB III
FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi/Kabupaten
3.4 BAB IV
Penentuan Isu-isu Strategis
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1 4.2 4.3 BAB V
Visi dan Misi Dinas Kesehatan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Strategi dan Kebijakan
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
2.1.
Tugas
Pokok
,
Fungsi
dan Struktur
Organisasi
Dinas
Kesehatan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 5 2015
2.1.1. Tugas Pokok
Berdasarkan peraturan Daerah (perda) Nomor: 14 Tahun 2007 tentang pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas-dinas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidangnya (kesehatan), 2.1.2. Fungsi
Fungsinya adalah: a). Perumusan kebijakan teknik sesuai dengan lingkup tugasnya. b). Perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum. 2.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya tersebut diatas dibentuklah struktur organisasi, dimana susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari: a). Kepala Dinas b). Sekretaris Dinas, terdiri dari: (1). Sub bagian perencanaan dan keuangan (2). Sub bagian Umum dan kepegawaian (3). Sub bagian Evaluasi Dokumentasi dan Pelaporan c). Bidang promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, terdiri dari : (1). Seksi penyuluhan Kesehatan dan Kesehatan institusi
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 6 2015
(2). Seksi peningkatan Peran Serta Masyarakat. d). Bidang Kesehatan lingkungan, terdiri dari: (1). Seksi Penyehatan Lingkungan dan Tempat- Tempat Umum (2). Seksi Peningkatan Kualitas Lingkungan. e). Bidang Pelayanan Kesehatan, Farmasi dan Makanan, Terdiri dari: (1).Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Khusus dan Rujukan (2). Seksi Farmasi dan Makanan. f). Bidang Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit terdiri dari: (1). Seksi Pencegahan Penyakit (2). Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit g). Kelompok Jabatan Fungsional. h). Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari : (1). Gudang Farmasi Kabupaten (2). Pusat Kesehatan Masyarakat.
2.2.
Sumber Daya Dinas Kesehatan
2.2.1. Keadaan Ketenagaan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 7 2015
Kuantitas tenaga kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu belum memadai jika dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang harus dilayani. Pada tahun 2010 dokter umum yang bertugas di Kabupaten Tanah Bumbu ada sebanyak 48 orang. 2 orang bekerja di Dinas Kesehatan; 39 orang ditempatkan pada Puskesmas; dan 7 orang bertugas di Rumah Sakit Amanah Husada. Kebutuhan terhadap dokter umum dihitung dengan menggunakan rasio setiap 30 dokter umum melayani 100.000 penduduk. Berdasarkan data BPS Penduduk Kabupaten Tanbah Bumbu pada tahun 2010 adalah 267,915 jiwa sehingga kebutuhan tenaga dokter umum berdasarkan rasio tersebut adalah 80 orang. Ini berarti Kabupaten Tanah Bumbu masih kekurangan tenaga dokter umum sebanyak 32 orang. Pada tahun yang sama Dokter Spesialis yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 3 orang, 1 orang dokter spesialis kebidanan/kandungan, 1 orang ahli penyakit dalam dan 1 orang dokter spesialis bedah. Berdasarkan rasio kebutuhan dokter spesialis (6 orang dokter spesialis per 100.000 penduduk), maka Kabupaten Tanah Bumbu masih memerlukan 13 orang dokter spesialis dari berbagai disiplin keahlian. Jumlah bidan pada tahun 2010 adalah 134 orang. Mereka tersebar di Dinas Kesehatan sebanyak 4 orang, di Puskesmas sebanyak 125 orang dan di Rumah Sakit Amanah Husada sebanyak 5 orang. Yang berpendidikan Deploma
III
Kebidanan sebanyak 81
orang
sisanya
berpendidikan Diploma I. Menurut rasio keperluan bidan (100 per 100.000 penduduk) maka Kabupaten Tanah Bumbu
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 8 2015
masih membutuhkan bidan sebanyak 133 orang dari total yang diperlukan sebanyak 267 bidan. Pada tahun tersebut jumlah perawat di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 228 orang yang bertugas di Dinas Kesehatan sebanyak 14 orang, di Puskesmas sebanyak 182 orang, dan di Rumah Sakit Amanah Husada sebanyak 32 orang.
Diantara
Keperawatan
mereka
sebanyak
19
yang
berpendidikan
orang,
D3
S1
Keperawatan
sebanyak 160 orang dan yang berpendidikan SPK sebanyak 14 orang. Bila perhitungan rasio keperluan perawat 117 per 100.000 penduduk maka jumlah perawat yang seharusnya direkrut
adalah
312,
dengan
demikian
masih
perlu
pengangkatan perawat sebanyak 84 orang. Apoteker yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2010 berjumlah 5 orang. 1 orang memimpin Instalasi Farmasi Kesehatan, yang bekerja di Puskesmas sebanyak 3 orang, dan RSUD Amanah Husada sebanyak 1 orang. Berdasarkan rasio Apoteker per 100.000 penduduk, maka setiap 10 Apoteker melayani 100.000 penduduk jadi masih kekurangan sebanyak 21 Apoteker. Sementara itu Asisten Apoteker yang ada baru sebanyak 19 orang (17 orang di Puskesmas dan 2 orang bekerja di RSUD Amanah Husada) Yang berpendidikan D3 sebanyak 5 orang dan 14 orang lulusan SMF. Berdasarkan rasio kebutuhan Asisten Apoteker yaitu 30 per 100.000 penduduk
maka
Kabupaten
Tanah
Bumbu
masih
memerlukan 61 Asisten Apoteker. Pada tahun yang sama jumlah Ahli sanitasi yang ada di Kabupaten ini ada sebanyak 20 orang. Persebarannya, 3 orang pada Dinas Kesehatan, yang mengabdikan diri di
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 9 2015
Puskesmas sebanyak 16 orang di RSUD Amanah Husada sebanyak 1 orang. Diantara mereka dengan kualifikasi D3 Kesehatan Lingkungan sebanyak 8 orang dan yang berpendidikan SPPH sebanyak 12 orang. Rasio kebutuhan tenaga ini adalah 17 per 100.000 penduduk. Dengan demikian Tanah Bumbu masih kekurangan 25 Ahli Sanitasi.. Pada saat yang sama Ahli Kesehatan Masyarakat yang ada baru sebanyak 33 orang. Mereka mengabdikan diri pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 6 orang, di Puskesmas sebanyak 21 orang dan di Rumah Sakit Amanah Husada sebanyak 4 orang. Berdasarkan rasio perhitungan Ahli Kesehatan Masyarakat (17 per 100.000 penduduk) maka masih dibutuhkan 12 Ahli Kesehatan Masyarakat. Ahli gizi yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun yang sama sebanyak 24 orang, mereka tersebar di Dinas
Kesehatan
sebanyak 5
orang,
di
Puskesmas
sebanyak 17 orang dan di Rumah sakit sebanyak 2 orang. Jika rasio kebutuhan Ahli Gizi adalah 22 per 100.000 penduduk
maka
Kabupaten
Tanah
Bumbu
masih
kekurangan Ahli Gizi sebanyak 34 orang. Jumlah Pejabat Struktural yang ada di Dinas Kesehatan sebanyak 16 orang, terdiri dari Eselon II : 1 orang, Eselon III : 5 Orang, Eselon IV : 16 Orang (10 orang di Dinas Kesehatan dan 6 orang di Puskesmas) dengan jumlah staf yaitu 69 orang di Dinas Kesehatan. Jumlah Tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Tanah Bumbu Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Dokter Umum
: 48 Orang
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 10 2015
Dokter gigi
: 13
Perawat
: 228 Orang
Sanitarian
: 20 Orang
Bidan
: 134 Orang
Gizi
: 24 Orang
Apoteker
: 5 Orang
Analis
: 19 Orang
SKM
: 33 Orang
Perawat gigi
: 17 Orang
Jumlah Total
Orang
: 541 Orang
2.2.2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana kesehatan yang ada di Kabupten Tanah Bumbu dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 terus bertambah
dengan
adanya
pembangunan,
gedung
Puskesmas, Pustu, Puskesdes, Polindes, Rumah Dinas Dokter, dan Rumah Paramedis. Disamping itu sarana transport seperti Puskesmas Keliling dan kendaraan roda 2 dengan sumber pembiayaan APBD dan Dana Alokasi Khusus serta dana dari Decentralized Healht Services-2 (Project sebagian
Kementerian), besar
juga
keadaannya
terus
bertambah
sangat
namun
memprihatinkan.
Beberapa Puskesmas dalam kondisi rusak sedang sampai rusak berat sementara biaya pemeliharaan yang tersedia tidak mencukupi. Gedung Puskesmas Perawatan Pagatan, Satui, Simpang Empat dan Lasung memerlukan rehabilitasi sedang dan berat bahkan perlu dilakukan renovasi agar penampilan
fisiknya
menarik
bagi
para
pengunjung.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 11 2015
Kendaraan Roda 4 (empat) baik milik Dinas Kesehatan maupun Puskesmas Keliling juga sebagian sudah tidak layak digunakan karena kondisinya yang memerlukan perbaikan. SARANA DAN PRASARANA MILIK DINAS KESEHATAN No Sarana Kesehatan Jumlah Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kantor Dinas Kesehatan RSUD Amanah Husada Gudang Farmasi Puskesmas Perawatan Puskesmas non Perawatan Puskesmas Pembantu Rumah Dinas Dokter Umum Rumah Dinas Dokter Gigi Rumah Dinas Bidan Rumah Dinas Paramedis Poskesdes Poskesdes Siaga Polindes Posyandu Balita Posyandu Lansia Pusling Roda 4 Mobil dinas/operasional Kendaraan Roda 2 (dua) Pusling Perahu Bermotor
1 1 1 4 10 9 14 7 13 20 66 5 11 176 33 13 2 80 1
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 12 2015
2.2.3. Ketersediaan Dana
Anggaran Pembangunan Kesehatan pada Dinas Kesehatan sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2009 memperlihatkan trend yang meningkat kemudian menurun pada tahun 2010, kemudian meningkat lagi pada tahun 2011. Pada tahun 2004 Alokasi dana untuk pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan baru pada kisaran 2,4% dengan total anggaran sebesar Rp. 1.950.864.000 dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun berikutnya anggaran untuk Dinas Kesehatan meningkat menjadi Rp. 6.405.058.250.- atau 2,8% dari Total APBD II, selanjutnya pada tahun 2006 Dinas Kesehatan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 11.035.058.250.- atau 3,3% dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun 2007 alokasi anggaran kesehatan ini mengalami peningkatan menjadi Rp. 13.151.194.362.- atau sebesar 6,95% dari total APBD II, pada tahun berikutnya mengalami kenaikan lagi menjadi Rp. 17.359.785.741.- atau 2,74% dari total APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Selanjutnya pada tahun 2009 dana untuk Dinas
Kesehatan
masih
meningkat
menjadi
Rp.
23.291.806.650 atau 3,25% dari Total APBD Kabupaten kemudian mengalami penurunan yang dramatis pada tahun 2010 menjadi hanya Rp. 16.667.245.963.- selanjutnya pada
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 13 2015
tahun
2011
terjadi
kenaikan
anggaran
menjadi
Rp. 24.010.591.319.-
2.3.
Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 14 2015
No
Indikator
1
2
1
Angka Kematian Ibu / AKI ( per 100.000 KH )
2
Angka Kematian Bayi / AKB ( PER 1.000 kh )
3
Persentase Cakupan Antenatal Care / K4
4
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
5
Angka Kesakitan Penyakit Malaria ( AMI per 1.000 pddk )
6
Angka Kesakitan Penyakit DBD ( PER 100.000 Pddk )
7
ODHA mendapat pengobatan ART
8
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
9
Persentase TPM memenuhi syarat
10
Persentase
Cakupan
TTU
yang
memenuhi Syarat Kesehatan 11
Persentase
penghuni
rumah
memenuhi syarat kesehatan 12
Persentase
pengguna
jamban
keluarga
Kondisi Riel 2010
Target ( Sesuai Issu 2015 )
3
4
210
118/100.000 KH
8,0
24/1.000 KH
80,15
95 Persen
72,86
90 Persen
7,84
5 per 1.000
38
2 orang
100
100 persen
41,50
80 persen
69,12
75 persen
65,76
85 persen
67,81
75 persen
73,3
80 persen
13
Persentase pengguna air bersih
51,6
67 persen
14
Persentase RT yang ber PHBS
21
80 Persen
15
Persentase poskesdes / desa siaga
55
80 Persen
16
Persentase
100
100 persen
pddk
miskin
menjadi
peserta jaminan kesehatan 17
18
Rasio dokter dengan 100.000 pddk
15 orang
Rasio bidan dengan 100.000 pddk
176 orang
30/100.000 Pddk 100/100.000 Pddk
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 201119 Rasio perawat dengan 100.000 pddk 117/100.00 Page 15 2015 228 orang
Pddk
20
T
dia a ob t es
ial – ge
ik
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Reformasi birokrasi yang sedang berlangsung memberi peluang
kepada
Dinas
Kesehatan
untuk
meningkatkan
professionalisme dan kapasitas Sumber Daya Aparaturnya baik didalam pemberian pelayanan administrasi kesehatan maupun dalam pemberian pelayanan teknis kesehatan. Gonjang ganjing pentas politik saat ini merupakan suatu tantangan tersendiri yang perlu disikapi agar aparatur tidak terseret ke politik praktis dengan cara tetap memegang teguh dan meningkatkan professionalisme sebagaimana yang selalu diikrarkan setiap hari senin pada apel gabungan di halaman kantor Bupati Tanah Bumbu. Banyaknya sorotan yang berkaitan dengan penegakan hukum yang didengar setiap hari melalui media Televisi dan dibaca melalui surat kabar dan majalah merupakan sebuah tantangan yang harus di jawab dengan pelaksanaan “Good Governance”. Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus bertdasarkan peraturan, transparan dan akuntabel Transisi Epidemiologi yang sementara
terjadi yang
ditandai dengan munculnya berbagai penyakit degenerative akan memperngaruhi peningkatan biaya kesehatan karena terjadinya “double burden”. Kedepan ini merupakan suatu tantangan dalam merencanakan kegiatan pembangunan kesehatan agar lebih effisien dan effective. Perkembangan bidang Telekomunikasi Informasi yang sangat pesat memberi tantangan sekaligus peluang kepada Dinas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 16 2015
Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk menerapkan Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yang belum terlaksana. SIK adalah program yang direkomendasikan oleh kementerian kesehatan secara nasional untuk dilaksanakan oleh setiap kabupaten/kota dengan maksud memudahkan pertukaran data lewat internet online secara real time. Pengelolaan Jaminan Kesehatan Daerah dengan sistim “managed
care”
memberi
peluang
terjadinya
peningkatan
jangkauan pelayanan karena masyarakat tidak lagi terbebani dengan masalah dana, semua pembiayan pelayanan kesehatan telah dijamin, disamping itu kualitas pelayanan juga akan meningkat sebab “health provider” wajib membuat standard pelayanan kesehatan (kendali mutu), efisiensi pembiayaan juga akan terwujud karena dengan kendali biaya Jamkesda hanya akan membayar
sesuai
dengan
standard
yang
ditentukan
dan
tercapainya efektifitas pelayanan kesehatan karena adanya kendali mutu dan kendali biaya. Kendali mutu memberi peluang terlaksananya program standarisasi pelayanan kesehatan dan peluang peningkatan sistim rujukan berjenjang. Komitmen Bupati yang tinggi untuk pemberian pelayanan gratis bagi seluruh masyarakat miskin/kurang mampu membuka peluang yang besar bagi terwujudnya “Universal Coverage”, Adanya alokasi dana sebesar 10 M pada tahun Anggaran 2011 untuk Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi penduduk tidak mampu yang salah satu kegiatannya adalah program Caesar gratis memberi peluang kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Tanah
Bumbu
kedepan
untuk
mengembangkan
program jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi semua penduduk Kabupaten Tanah bumbu (Universal Coverage).
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 17 2015
Adanya dukungan Bupati untuk memberikan beasiswa bagi warga desa terpencil yang berminat menjadi bidan desa memberi peluang yang besar dalam mengatasi kekurangan bidan.
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan
Permasalahan-permasalahan pelayanan pada Dinas Kesehatan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran belum effisien. Untuk menyusun sebuah dokumen perencanaan memerlukan waktu yang relatif lama kadang - kadang melampaui batas “deadline” yang diberikan atasan. Ini membuktikan rendahnya kemampuan manajemen dari sebagian besar pejabat structural. Belum ada pejabat structural yang pernah memperoleh pendidikan dan pelatihan (diklat) khusus dalam bidang perencanaan. Disamping itu pembuatan laporan keuangan sering mengharuskan kerja lembur
sampai
malam
hari
karena
factor
kurangnya
pengetahuan dan ketrampilan bendahara dalam membuat laporan yang benar. Selain itu kesadaran terhadap pentingnya penyimpanan arsip belum dihayati penuh, akibatnya sistim filing dan pengarsipan tidak optimal sehingga data – data tidak tersimpan dengan baik. Laporan tahunan dan pembuatan profil sangat menyita waktu karena sulitnya memperoleh data. 2. Gedung perkantoran yang ditempati saat ini belum memadai. Gedung yang ada ditempati bersama Dinas Pertanian dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 18 2015
Peternakan, sehingga terasa sempit untuk jumlah tenaga sebanyak 85 orang. Kantor belum memiliki aliran listrik dari PLN sebagai alternative digunakan sebuah genset yang kadang – kadang rusak yang berakibat terhentinya sebagian tugas – tugas penting dan pada gilirannya mengganggu pekerjaan karena belum adanya cadangan genset. Selain itu Kantor Dinas Kesehatan belum memiliki aliran air bersih PDAM sehingga untuk kebutuhan air dilakukan pembelian air dari mobil tanki. Gedung kantor juga belum memiliki Aula yang representative untuk
pertemuan
dengan
seluruh
pegawai
akibatnya
bimbingan/arahan dari atasan tidak berjalan optimal 3. Fasilitas perkantoran untuk aparatur masih kurang. Sejatinya setiap pegawai memiliki sebuah computer untuk memudahkan pekerjaan
mereka.
Setiap pejabat
structural
seharusnya
memiliki sebuah laptop agar memudahkan mereka dalam mempersiapkan presentasi/expose ketika mereka diminta untuk menjadi
narasumber/pembicara
pada
waktu
melakukan
bimbingan teknis dan pelatihan bagi Puskesmas. 4. Sistim informasi
kesehatan berbasis Informasi Teknologi
(internet online) dari seluruh Puskesmas dan Dinas Kesehatan belum berjalan karena tidak adanya alokasi dana yang memadai 5. Belum tersosialisasinya dengan baik Program Pelayanan Jamkesda/Operasi Caesar sehingga masih ada masyarakat yang belum mengetahui prosedur pelayanan Jamkesda hal ini dipengaruhi oleh factor tidak tersedianya dana sosialisasi. Disamping itu alokasi dana untuk promosi kesehatan sangat terbatas untuk pembuatan media informasi. 6. Masih ada Polindes/poskesdes yang belum berfungsi secara optimal karena factor masih kurangnya tenaga bidan .
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 19 2015
7. Kualitas
Pelayanan Kesehatan
masih rendah.
Diagnosa
penyakit belum didukung oleh pemeriksaan penunjang karena belum semua Puskesmas memiliki sarana laboratorium yang memadai. Puskesmas belum membuat Standard Pelayanan Medis, Standard Formularium obat dan Standard Operation Procedures. Belum adanya Puskesmas yang memiliki setifikat ISO. 3.2.
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Memperhatikan visi Kabupaten Tanah bumbu
yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yaitu “ Terwujudnya Tanah Bumbu menjadi pusat pelabuhan, perdagangan dan kota wisata terbesar di pulau Kalimantan berdasarkan ekonomi kerakyatan menuju Tanah bumbu maju, unggul, mandiri, sejahtera, aman, religious, berahlak mulia dan berintelektual tinggi”. dan Misi Kabupaten Tanah Bumbu seperti yang tercantum pada poin ke lima yaitu “ Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau” maka untuk medukung terwujudnya Visi dan Misi tersebut Dinas kesehatan menyusun Visinya yaitu “Masyarakat Tanah Bumbu yang sehat, merata dan berkeadilan” Untuk mewujudkan visi tersebut mempunyai
Dinas kesehatan
17 (tujuh belas) kewenangan wajib yang harus di
lakukan yaitu : 1.
Program Pelayanan administrasi kesehatan.
2.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
3.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 20 2015
7.
Program Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit tidak Menular
8.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu
dan
Jaringannya 11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 13. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 16. Program Pengawasan dan Pengendalian kesehatan makanan 17. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
3.3.
Telaahan Renstra Kementrian dan Renstra Propinsi/Kabupaten
Faktor penghambat : -
Pembiayaan
-
Ketersediaan tenaga dan pendistribusiannya
-
Penyediaan sarana dan prasarana.
-
Ketersediaan obat dan perbekalan
belum memadai target
setara dengan 2 $ US -
Penyediaan alat kesehatan
Faktor pendorong : - Adanya otonomi daerah -
Komitmen kepala Dinas Kesehatan beserta staf cukup tinggi
-
Komitmen
Pemerintah
daerah
terhadap
Pembangunan
Kesehatan cukup tinggi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 21 2015
3.4.
Penentuan Isu-Isu Strategis 3.4.1.
Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. Sebelum diluncurkannya program sectio caesar gratis dan pelayanan berobat gratis secara penuh khususnya bagi penduduk miskin dan kurang mampu di Kabupaten Tanah Bumbu akses terhadap Pelayanan Kesehatan Rujukan untuk kasus – kasus yang memerlukan tindakan operatif masih belum mencapai angka 100%. Namun pada tahun 2011 setelah dialokasikannya dana sebesar
10 Milyar melalui
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi pasien kurang mampu yang didalamnya terdapat kegiatan operasi sectio caesar dan pelayanan tindakan operasi kebidanan /kandungan gratis maka 100% penduduk miskin dan masyarakat yang tidak mampu telah mendapat Jaminan pelayanan kesehatan Cuma – Cuma dari pemerintah kabupaten Tanah Bumbu dengan persyaratan administrasi yang sederhana, transparan dan akuntabel. Kegiatan ini adalah produk unggulan Dinas Kesehatan yang sangat didukung oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Diharapkan kedepan program ini menjadi “sustainaible” sehingga memudahkan terwujudnya jaminan kesehatan yang bersifat menyeluruh (Universal Coverage)
karena
menunjang program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan dana yang bersumber dari APBN dan Jaminan Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Jamkesprov) yang sumber dananya dari APBD I Memang jumlah tenaga strategis seperti dokter dan bidan belum memenuhi rasio keperluan tenaga Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 22 2015
seperti yang disebutkan pada point 2.2.1 Bab.II, namun hal
itu
diatasi
dengan
semakin
membaiknya
infrastruktur jalan pedesaan kekota yang memberikan kontribusi kepada akses pelayanan kesehatan karena memudahkan transportasi ke sarana kesehatan yang terdekat. Kelemahan yang ada dan sangat dirasakan dalam
pelaksanaan
disosialisasikannya
Program secara
ini
adalah
menyeluruh
belum kepada
masyarakat karena tidak dianggarkannya didalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran tahun 2011 hal ini menunjukkan sehingga
adanya
perlu
kelemahan
direspons
perencanaan
dengan
pemberian
pendidikan dan pelatihan bagi pengelola Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Diharapkan dalam APBD Perubahan hal ini bisa teratasi. Kendala lain adalah biaya non kesehatan yang kadang – kadang di tuntut oleh masyarakat kepada Pengelola Jamkesda. Pendamping keluarga kesulitan dana untuk biaya makan dijalan dan selama mendampingi keluarganya berobat
dan
transport lokal
ketika
mendampingi
keluarganya bahkan biaya sehari – hari bagi keluarga yang ditinggalkan mereka masih kesulitan. 2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak. Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu memperlihatkan gambaran yang sangat menggembirakan terlihat dari capaian kinerja pada semester pertama tahun 2011 yaitu sebesar 57,30% sedang target untuk tahun 2015 adalah 95%. Disamping itu pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan
professional
juga
cukup
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 23 2015
menggembirakan karena telah mencapai target 47,70% pada semester yang sama dari target 90% pada tahun 2015. 3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Ketersediaan
jenis
obat
esensial
generic
disarana pelayanan kesehatan pada saat ini telah mencapai 95% dari target 100%. Namun ketersediaan volume jenis obat essensial generic masih pada kisaran 43%. Hal ini disebabkan karena Anggaran Obat dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu untuk Pelayanan Kesehatan Dasar baru mencapai Rp.7.853.- perkapita pada tahun 2011, dengan target berdasarkan rujukan dari WHO setara dengan US $ 2.- perkapita atau Rp.18.000.-/kapita pada tahun 2015. Karena belum terpenuhinya obat perkapita, maka
distribusi
obat
ke
Puskesmas
belum
menggembirakan sehingga masyarakat perlu secara mandiri bagi yang mampu untuk membeli sendiri obatnya, berdasarkan hal ini maka Dinas Kesehatan perlu melakukan pengawasan obat pada Apotek dan Toko Obat untuk melindungi konsumen dan menjamin adanya peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan. Pengadaan Obat Generic, Obat Essensial dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar, Obat Program dan Bahan Alat Kesehatan Habis Pakai secara bertahap akan ditingkatkan sampai mencapai target Rp.18.000.- per kapita. 4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Saat ini Jumlah Puskesmas Perawatan ada sebanyak 4 buah yaitu Puskesmas Pagatan, Lasung, Puskesmas
Satui
dan
Simpang
Empat.
Yang
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 24 2015
melaksanakan
Pelayanan
Obstetric
Emergency Dasar (PONED)
Neonatal
baru 3 buah
yaitu
Puskesmas Pagatan, Satui dan Simpang Empat Target untuk tahun 2015 adalah 4 buah atau sebesar 75% dari target 70% pada tahun 2015. Untuk mencapai angka 100% pada tahun depan perlu dilakukan pelatihan teknis untuk dokter umum tentang PONED sedangkan untuk tenaga bidan yang telah dilatih sudah tersedia di Puskesmas Lasung. Jumlah Poskesdes dengan tenaga Bidan baru mencapai 82 desa dari total 135 desa. Poskesdes yang aktif
mendukung
pelaksanaan
Desa Siaga
baru
mencapai 55 buah atau 67% dari total Poskesdes yang ada. Kedepan masih perlu mengisi kekosongan desa dengan bidan sebanyak 53 orang. Bila dilihat rasio kebutuhan bidan dibanding jumlah penduduk maka Kabupaten Tanah Bumbu masih memerlukan bidan sebanyak 84 orang sementara bila melihat kebutuhan riel berdasarkan konsep wilayah hanya 53 orang. Posyandu Mandiri yang ada pada tahun 2010 baru mencapai 8 buah atau 4,5 % dari 176 Posyandu yang ada tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sehingga upaya peningkatan kualitas Posyandu menjadi Posyandu Mandiri perlu lebih digiatkan. Peningkatan Posyandu menjadi mandiri tidak lepas dari adanya ketersediaan dana dan tenaga bidan. Pada tahun
2011
Penyediaan
Biaya
operasional
dan
pemeliharaan untuk kegiatan posyandu, lokakarya mini dan
cakupan
immunisasi
di
Puskesmas
masih
dirasakan belum mencukupi. 5. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 25 2015
Saat ini belum ada tenaga yang pernah dilatih khususnya untuk
Perencanaan sehingga dirasakan
hubungan antar sekuen perencanaan belum berjalan optimal sehingga terjadi pemborosan waktu ketika dilakukan proses penyusunan perencanaan seperti pada saat pembuatan RKA. 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Pada Tahun 2009 ditemukan Gizi Buruk sebanyak 8 orang dan Tahun 2010 Gizi Buruk Masih ditemukan sebanyak 7 orang sedang Gizi Kurang sebesar 11,6%. Pada Umumnya Gizi buruk dan Gizi Kurang ditemukan pada keluarga Miskin dan Kurang Mampu. Pemberian Vit A pada tahun 2010 sebesar 70% masih belum mencapai target sebesar 80% pada anak balita usia 6 – 59 bulan. Pemberian Fe tablet besi kepada ibu hamil juga masih rendah sebesar 65% dari target 80%. Keadaan Gizi pada ibu hamil masih perlu terus ditingkatkan karena masih tingginya bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 87 bayi tahun 2010 di Kabupaten Tanah Bumbu. Kedepan
perbaikan
gizi
perlu
difocuskan
pada
kelompok sasaran ibu hamil dan anak usia 2 tahun mengingat dampaknya terhadap tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas generasi yang akan datang (Bank Dunia, 2006) Cakupan penanganan masalah gizi masyarakat terutama pada kelompok masyarakat miskin dan kurang mampu dan pada kasus – kasus gizi buruk telah ditangani semuanya (8 kasus) atau 100%. 7. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Masih rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dikalangan masyarakat. Tahun ini telah terjadi
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 26 2015
wabah diare di wilayah kerja Puskesmas Satui akibat mengkomsumsi air
yang tidak
memenuhi syarat
kesehatan. Perilaku merokok yang semakin meburuk dengan makin mudanya usia awal merokok. Semakin menurunnya pemberian ASI eksklusif yang disebabkan oleh pemberian susu formula gratis pada saat ibu melahirkan.
Masih
rendahnya
akses
masyarakat
terhadap informasi kesehatan baik melalui, brosur, leaflet, banner, baliho dan media informasi lainnya.
8. Program Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kabupaten
Tanah
Bumbu
adalah
daerah
endemis untuk penyakit yang bersumber binatang (Nyamuk) antara lain, malaria, DBD, dan Filariasis sehingga diperlukan kegiatan Penyemprotan Sarang Nyamuk. Angka Kesakitan malaria untuk setiap 1000 penduduk cukup tinggi yaitu 8 orang sedang target untuk 2015 adalah 5 per 1000 penduduk. Angka Kesakitan demam berdarah adalah 38 orang tahun 2010 target 2015 adalah 2 orang. Saat ini tercatat sebanyak 58 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Tanah Bumbu. Prevalensi ini merupakan angka yang tertinggi untuk Provinsi Kalimantan Selatan. 100% dari mereka telah diobati dengan ART dari target 100% tahun 2015. 9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu menempati gedung yang masih digabung dengan Dinas Pertanian dan Peternakan sehingga terkesan ruangannya sempit dan tidak adanya ruang
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 27 2015
rapat/aula
yang
memadai
disamping
itu
Dinas
Kesehatan belum memiliki listrik sehingga fasilitas kantor yang memerlukan arus listrik seperti Computer, Printer dan Faximile sangat tergantung pada Genset. Kendaraan Dinas Roda 4 sebagian besar sudah rusak berat sedang biaya pemeliharaan tidak mencukupi. Tiga buah mobil Puskesmas Keliling sudah tidak layak pakai, sementara 2 buah lainnya sering mengalami kerusakan yang menghambat tugas – tugas pelayanan. Saat ini masih ada dua Puskesmas yang belum memiliki mobil puskesmas keliling (Puskesmas Teluk Kepayang dan Puskesmas
Pulau Tanjung ).
10. Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskesmas. Sebagian besar
gedung Puskesmas
dan
Jaringannya dalam keadaan rusak sedang sampai berat yang memerlukan perbaikan. 3 buah Puskesmas yang memerlukan rehabilitasi sedang masing – masing Puskesmas Perawatan Satui, Puskesmas Sebamban II dan Puskesmas perawatan
Simpang Empat. 2
Puskesmas lainnya memerlukan rehabilitasi berat masing – masing Puskesmas Sebamban I dan Puskesmas Batulicin I, dan 3 Puskesmas lainnya perlu direnovasi
yaitu Puskesmas Batulicin, Puskesmas
Perawatan Lasung dan Puskesmas Perawatan Pagatan Mobil Puskesmas Keliling sebagian dalam keadaan rusak. 4 buah sudah perlu diremajakan, 2 buah rusak berat memerlukan perbaikan berat, 2 buah lainnya memerlukan perbaikan sedang. Alat Kesehatan yang ada di Puskesmas juga belum memadai. 10 buah Puskesmas belum memiliki sarana laboratorium yang lengkap. 4 buah Puskesmas
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 28 2015
Perawatan belum memiliki EKG, Alat kesehatan untuk perawatan dan alat kesehatan Gawat Darurat. 11. Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita masih jauh dari yang diharapkan hanya sebesar 27,63% dari target 78% pada tahun 2010. Target tahun 2015 adalah 85%. Hal ini disebabkan karena anggaran kesehatan
untuk
menangani
kegiatan
Pelayanan
Kesehatan Anak Balita belum teralokasi dengan memadai. 12. Program Pengembangan Lingkungan Sehat. Di kabupaten ini masih sering terjadi wabah diare akibat meminum air yang tidak memenuhi syarat – syarat kesehatan. Pada tahun 2010 persentase keluarga yang menggunakan air bersih baru mencapai 51,06% dari target 62% pada tahun yang sama. Sedang Target Nasional adalah sebesar 67%. Masih
banyaknya
rumah
tangga
yang
memelihara unggas atau ternak dalam lingkungan rumah yang tidak terpisah menyebabkan mudahnya timbul penyakit karena lingkungan rumah yang tidak sehat. Banyak penyakit menular yang timbul akibat factor lingkungan yang tidak sehat, seperti Demam Berdarah, Malaria, Infeksi Saluran Pernafasan dan Filariasis. 13. Program Pengawasan Kesehatan Makanan Masih ditemukan adanya makanan yang dijual terutama makanan jajanan yang mengandung Zat Pewarna dan Bahan Pengawet yang membahayakan kesehatan. Banyaknya usaha industri rumah tangga yang bergerak dibidang makanan pangan yang belum mempunyai Sertifikat Penyuluh Keamanan Pangan. Hal
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 29 2015
ini memerlukan adanya peningkatan pengawasan dari Dinas kesehatan. 14. Program Pelayanan Kesehatan Lansia. Salah kementerian
satu
focus
adalah
program
penanganan
kesehatan lanjut
usia.
Pelaksanaan Program ini pada Dinas Kesehatan kabupaten
Tanah
Bumbu
belum optimal karena
minimnya dana untuk kegiatan ini.
15. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan. Program ini belum terlaksana sampai saat ini. 3.4.2.
Sasaran
Jangka
Menengah
Renstra
Kementerian/Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2010 – 2014. Yaitu : a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi manyarakat dengan : 1.
Meningkatnya umur harapan hidup dari 70.7 tahun menjadi 72 tahun;
2.
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;
3.
Menurunnya angka kematian bayi dari 34 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup
4.
Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 100 kelahiran hidup;
5.
Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) dari 36.8 persen menjadi kurang dari 32 persen;
6.
Persentasi ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN) sebesar 90%;
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 30 2015
7.
Persentasi Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%;
8.
Persentasi RS Kab/kota yang melaksanakan PONEK sebesar 100%;
9.
Cakupan
kunjungan
neonatal
lengkap
(KN
lengkap) sebesar 90%; b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan: 1.
Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk;
2.
Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
3.
Terkendalinya
prevalensi
HIV pada populasi
dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%; 4.
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%;
5.
Persentasi desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%;
6.
Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk.
c. Meningkatnya
penyediaan
anggaran
public untuk
kesehatan dalam rangka mengurangi risisko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh, terutama penduduk miskin. d. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi 70%. e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal,terpencil,perbatasan dan kepulauan (DTPK). f.
Melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
g. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 31 2015
Sasaran
jangka
mengacu
pada
menengah sasaran
Renstra
jangka
SKPD
Provinsi
menengah
Renstra
Kementerian dengan lebih menfocuskan pada 2 hal utama yaitu: 1. Peningkatan
Index
Pembangunan
Manusia
yang
menekankan pencapaian target Umur harapan Hidup menjadi 72 tahun pada tahun 2015. Penurunan Angka Kematian
Ibu
dan
Angka
kematian
Bayi
serta
peningkatan Status Gizi Masyarakat. 2. Peningkatan Pembiayaan Kesehatan untuk Jaminan Kesehatan Provinsi (Jamkesprov) Kalimantan Selatan. Kegiatan ini menjadi prioritas untuk meningkatkan akses pemanfaan sarana kesehatan dan menunjang sistim
rujukan
pasien,
disamping
itu
menopang
standarisasi pelayanan kesehatan karena adanya kendali biaya dan kendali mutu.
Karena masih
terbatasnya dana dibanding jumlah penduduk yang harus dilayani diseluruh kabupaten dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, maka pelaksanaannya dengan sistim sharing pembiayaan antara Pemerintah Provinsi
Kalimantan
Selatan
dengan
Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan proporsi 60% dijamin oleh Pemerintah Provinsi dan 40% dijamin oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Sasaran jangka menengah Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mengacu kepada sasaran jangka menengah Renstra Kementrian Kesehatan dan mengacu pada focus Sasaran Jangka Menegah Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yaitu : a. Meningkatnya status kesehatan dan gizi manyarakat dengan :
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 32 2015
1.
Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 64 tahun pada tahun 2010 menjadi 72 tahun pada tahun 2015;
2.
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 210 menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup;
3.
Mempertahankan angka kematian bayi dari 8 per 1000 KH pada tahun 2010 dan dibawah 24 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015
4.
Menurunnya angka kematian neonatal dari 19 menjadi 15 per 100 kelahiran hidup;
5.
Persentasi ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih dari 72,86% menjadi sebesar 90% pada tahun 2015.
6.
Persentasi Puskesmas rawat inap yang mampu PONED dari 75% menjadi sebesar 100% pada tahun 2015
7.
Cakupan
kunjungan
neonatal
lengkap
(KN
lengkap) sebesar 90%; b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, dengan: 1.
Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 235 menjadi 224 per 100.000 penduduk;
2.
Menurunnya kasus malaria (Annual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
3.
Terkendalinya
prevalensi
HIV pada populasi
dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%; 4.
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 90%;
5.
Persentasi desa yang mencapai UCI dari 80% menjadi 100%;
6.
Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 pencuduk.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 33 2015
c. Meningkatnya
penyediaan
anggaran
public untuk
kesehatan dalam rangka mengurangi risisko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh, terutama penduduk miskin. d. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi 70%. e. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal,terpencil,perbatasan dan kepulauan (DTPK). f.
Melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
g. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM). 3.4.3.
Penentuan Issue – Issue Stratregis
1.
Peningkatan Pelayanan Administrasi Kesehatan
2.
Obat dan Perbekalan Kesehatan
3.
Upaya Kesehatan Masyarakat
4.
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
5.
Perbaikan Gizi Masyarakat
6.
Pengembangan Lingkungan Sehat
7.
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
8.
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9.
Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
10. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 13. Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 14. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 34 2015
16. Program Pengawasan dan Pengendalian kesehatan makanan 17. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan VISI “MASYARAKAT TANAH BUMBU YANG SEHAT, MERATA DAN BERKEADILAN”.
MISI
Untuk mencapai masyarakat sehat yang Merata dan Berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut: 1.
Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat,
melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta pengutamaan pada upaya promotif – preventif;
3.
Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan;
4.
Meningkatkan
pengembangan
dan
pemberdayaan
SDM
kesehatan yang merata dan bermutu; Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 35 2015
5.
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan 4.2.1.
Tujuan
Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasilguna
dan
berdaya-guna
secara
merata
di
Wilayah
Kabupaten Tanah Bumbu dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 4.2.2.
Sasaran Strategis
Kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun ke depan (2011-2015) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung Visi dan Misi Bupati yang tertuang dalam Visi dan Misi Kabupaten Tanah Bumbu. Sasaran Strategies ini juga selaras dengan Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Selatan serta Visi dan Misi Kementerian Kesehatan terutama dalam pencapaian MDG’s pada tahun 2015. Titik berat pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Tanah
Bumbu
5
tahun
kedepan
dilakukan
melalui
pendekatan promotif dan preventif, peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan perluasan penyediaan
air
bersih,
pengurangan
wilayah
kumuh
sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup menjadi 72,7 pada tahun
2015, dan
pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015.
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2011-2015, yaitu: Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 36 2015
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat,
dengan : a.
Meningkatnya umur harapan hidup dari 64 tahun menjadi 72 tahun;
b.
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 220 per 100.000 kelahiran hidup;
c.
Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 22 per 1.000 kelahiran hidup;
d.
Menurunnya angka kematian neonatal dari 8 menjadi 5 per 1.000 kelahiran hidup;
e.
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih (cakupan PN) sebesar 90%;
f.
Persentase Puskesmas rawat inap yang mampu PONED sebesar 100%;
g.
Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) sebesar 80%.
2. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular,
dengan: a.
Menurunnya prevalensi Tuberculosis dari 50 menjadi 30 per 100.000 penduduk;
b.
Menurunnya kasus malaria ( Annual Paracite Index API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk;
c.
Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa dari 0,2 menjadi dibawah 0,5%;
d.
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan dari 80% menjadi 100%;
e.
Persentase Desa yang mencapai UCI dari 90% menjadi 95%;
f.
Angka kesakitan DBD dari 55 menjadi 31 per 100.000 penduduk.
4.3. Strategi dan Kebijakan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 37 2015
4.3.1.
Strategi 1.
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan
masyarakat
madani
dalam
pembangunan
kesehatan.
Mendorong kelompok,
kerjasama serta
antar
antar
masyarakat,
lembaga
dalam
antar rangka
pembangunan berwawasan kesehatan; memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau
penyelenggara
kesehatan;
dan
pelaku
meningkatkan
bersumberdaya
masyarakat
pembangunan
upaya
kesehatan
menerapkan
promosi
kesehatan yang efektif; dan memobilisasi sector lain untuk sektor kesehatan. Fokus :
a. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. b. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka pemberdayaan melalui advokasi, kemitraaan dan peningkatan
sumber
daya
pengembangan sarana dan
pendukung
untuk
prasarana
dalam
mendukung Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). c. Meningkatkan
kemandirian
masyarakat
dalam
system peringatan dini, penanggulangan dampak kesehatan
akibat
bencana,
serta
terjadinya
wabah/KLB. d. Meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama pada pemberian ASI eksklusif dan sanitasi.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 38 2015
e. Meningkatkan
keterpaduan
pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan dengan kegiatan yang berdampak pada income generating. f.
Meningkatkan kerjasama lintas bidang dan lintas program,
terutama
Perdagangan,
dengan
Dinas
perindustrian,
Pertanian, transportasi,
pendidikan, agama, kependudukan, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana, ekonomi, dan budaya. 2.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta pada upaya promotif – preventif.
Pemenuhan
pelayanan
kesehatan
dasar
kuratif
termasuk layanan kesehatan rujukan bagi seluruh masyarakat yang didukung dengan kemudahan akses baik jarak maupun pembiayaan; memfokuskan pada upaya percepatan pembangunan kesehatan di desa Terpencil dan Sangat Terpencil agar mendapatkan kesempatan yang sama dalam pelayanan kesehatan dan berkurangnya disparitas status kesehatan antar kecamatan;
mengutamakan
upaya
promotif
dan
preventif untuk meningkatkan kualitas manusia yang sehat (fisik, mental, sosial) dan mengurangi angka kesakitan;
meningkatkan
penguasaan
dan
pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang
kesehatan
melalui
kajian,
penelitian,
pengembangan, dan penerapan; menyediakan biaya operasional
untuk
Puskesmas
sehingga
mampu
melaksanakan pelayanan preventif dan promotif di Puskesmas,
menuju
inovasi
upaya
pelayanan
kesehatan berkelanjutan, melalui reformasi upaya kesehatan sehingga tercapai pelayanan kesehatan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 39 2015
yang berdayaguna dan berhasil guna serta berstandar Nasional. Fokus:
a.
Meningkatkan kesehatan
kualitas
rujukan
fasilitas
yang
pelayanan
memenuhi
standar
bertaraf nasional. b.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
anak
di
bawah
lima
tahun
dengan
memperkuat program yang sudah berjalan seperti posyandu yang memungkinkan imunisasi dan vaksinasi massal seperti DPT dapat dilakukan secara
efektif
sehingga
penurunan
tingkat
kematian bayi dan balita dapat lebih cepat tercapai. c.
Penurunan tingkat kematian ibu yang melahirkan, pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS, malaria, dan TBC.
d.
Mengurangi tingkat prevalensi gizi buruk balita dengan memperkuat institusi yang ada seperti Puskesmas dan posyandu.
e.
Meningkatkan kualitas pelayanan dan praktek kedokteran
yang
sesuai
menjaga
kepentingan
dengan dan
etika
dan
perlindungan
masyarakat awam dari malpraktek dokter yang tidak bertanggung jawab. f.
Tersedianya Biaya Operasional Kesehatan untuk percepatan sehingga mempercepat pencapaian MDGs.
g.
Meningkatkan kesehatan
pelayanan
kerja,
matra
kesehatan dan
haji,
pengobatan
tradisional alternatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 40 2015
h.
Meningkatkan
kesiapan
untuk
evakuasi,
perawatan dan pengobatan masyarakat di daerah korban bencana alam. i.
Meningkatkan kesehatan jiwa melalui penguatan kesehatan jiwa berbasis masyarakat, pelayanan kesehatan jiwa dasar, pelayanan kesehatan jiwa rujukan yang berdasarkan evidence based.
j.
Peningkatan dan penguatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar antara lain melalui Revitalisasi Puskesmas,
Revitalisasi
Posyandu,
Dokter
Keluarga, dan lain-lain. k.
Meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam mengantisipasi pencapaian universal coverage, peningkatan
mutu
rehabilitasi pasca
pelayanan bencana
dan
kesehatan, peningkatan
pelayanan kesehatan di Desa Terpencil. l.
Meningkatkan sarana pendukung atau penunjang pelayanan kesehatan antara lain melengkapi puskesmas dengan fasilitas laboratorium.
m.
Meningkatkan
pelayanan
kesehatan
yang
dikaitkan dengan struktur pelayanan yang sesuai dengan kompetensinya, sehingga alur rujukan dari pelayanan primer, sekunder dan tersier dapat terlaksana
sesuai
dengan
proporsi
dan
kompetensi sehingga dapat berdayaguna dan berhasil guna. n.
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
kesehatan
dasar dan rujukan baik fisik dan ketenagaan. o.
Meningkatkan
utilisasi
fasilitas
kesehatan,
termasuk dengan menjalin kemitraan dengan masyarakat dan swasta.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 41 2015
p.
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi lansia dan penduduk di daerah rawan bencana.
3.
Meningkatkan
pembiayaan
pembangunan
kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan.
Peningkatan pembiayaan kesehatan disamping untuk biaya operasional puskesmas dan biaya pembangunan kesehatan
lainnya
mendukung
juga
penerapan
lebih
difocuskan
untuk
jaminan
kesehatan
sosial
menuju universal coverage; menyusun perencanaan pembiayaan dengan menjamin ketersediaan data, sinkronisasi
kebijakan
menghimpun
dan
sumber-sumber
alokasi
anggaran;
dana
baik
dari
pemerintah pusat dan daerah, juga peningkatan peran masyarakat,
termasuk
swasta
untuk
menjamin
tersedianya pembiayaan kesehatan dalam jumlah yang cukup, utamanya dalam menjalankan upaya preventif dan promotif dan terlaksananya program-program unggulan. Fokus:
a.
Menyempurnakan
dan
memantapkan
pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Daerah baik
dari
segi
kualitas
pelayanan,
akses
pelayanan, akuntabilitas anggaran, dan penataan administrasi
yang
transparan
dan
bersih.
Meningkatkan cakupan melalui Jamkesda yang diperluas
secara
bertahap
untuk
seluruh
masyarakat Tanah Bumbu b.
Mendorong tercapainya kebijakan pembiayaan yang mencukupi, merata, tepat waktu, berdaya guna dan berhasil guna.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 42 2015
4.
Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil, mengedepankan
upaya
pengembangan
dan
pemberdayaan SDM kesehatan yang berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan Sistem mutu (upaya,
pengawasan,
audit),
Standarisasi,
dan
sertifikasi; serta mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan; mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan yang diiringi dengan upaya mensejahterakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme SDM Kesehatan. Fokus:
a.
Kesejahteraan dan insentif bagi tenaga medis dan paramedis khususnya yang bertugas di daerah terpencil belum memadai. Insentif yang ada akan disempurnakan dan pengembangan karir bagi tenaga kesehatan perlu ditingkatkan sehingga penyebaran tenaga kesehatan dapat merata.
b.
Penguatan peraturan perundangan (Perda dan Perbup maupun Keputusan Bupati) dalam aspek standarisasi, akreditasi, sertifikasi kompetensi dan lisensi SDM kesehatan, serta penerapannya dalam praktek kedokteran dan profesi kesehatan lainnya.
c.
Peningkatan kerjasama antara institusi pendidikan tenaga kesehatan dengan Dinas Kesehatan dan organisasi profesi.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 43 2015
d.
Meningkatkan
perencanaan,
pendayagunaan
pengadaan,
serta
pembinaan
dan dan
pengawasan sumber daya manusia kesehatan.
5.
Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan,
dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin
keamanan/khasiat,
kemanfaatan,
dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
Menjamin
ketersediaan,
pemerataan
dan
keterjangkauan obat melalui peningkatan akses obat bagi masyarakat luas serta pemberian dukungan untuk pengembangan obat traditional yang teruju secara ilmiah;
penggunaan
obat
yang
rasional
dengan
pelayanan kefarmasian yang bermutu; utamanya pada Obat Esensial Generik; meningkatkan koordinasi dalam pengawasan terhadap sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan
khasiat/kemanfaatan
untuk dan
menjamin mutu
keamanan,
dalam
rangka
perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat. Fokus:
a.
Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik.
b.
Meningkatkan penggunaan obat rasional.
c.
Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan yang beredar.
d.
Meningkatkan kualitas sarana produksi, distribusi dan sarana pelayanan kefarmasian.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 44 2015
e.
Meningkatkan
pelayanan
kefarmasian
yang
bermutu. f.
Penyusunan standar dan pedoman pengawasan obat dan makanan dan peningkatan pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan.
6.
Meningkatkan
manajemen
kesehatan
yang
akuntabel, transparan, berdaya guna dan berhasil guna
untuk
memantapkan
kesehatan
yang
bertanggungjawab.
Meningkatkan manajemen kesehatan dengan fokus pada pembenahan perencanaan dan pembiayaan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat
dan
mutakhir;
penerapan
kebijakan
pembangunan kesehatan juga meliputi swasta dan masyarakat; mengurangi disparitas status kesehatan antar kecamatan; melaksanakan good governance termasuk
akuntabilitas
pembangunan
dan
mengedepankan tata kelola yang efektif dan efisien. Fokus:
a.
Mengembangkan sistem peringatan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah/KLB dan cara menghindari terjadinya kepanikan serta jatuhnya korban lebih banyak.
b.
Meningkatkan
transparansi
dan
akuntabilitas
dalam manajemen kesehatan yang modern dan terjamin. c.
Meningkatkan mendukung
produk
hukum
penyelenggaraan
yang
akan
pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 45 2015
d.
Mengembangkan standar prosedur operasional yang
mendukung
Pelayananan
implementasi
Kesehatan
dan
Administrasi Standarisasi
Pelayanan kesehatan e.
Melaksanakan Sistim Informasi Kesehatan yang berbasis Informasi Teknologi (internet online)
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Tanah Bumbu 2011Page 46 2015