TUGAS REKONSTRUKSI
BUKU "ILMU DALAM PERSPEKTIF"
JUJUN S. SURIASUMANTRI
Filsafat Ilmu dan Manusia
Prof. Dr. Cholichul Hadi, Drs., M.Si., Psikolog
DISUSUN OLEH:
NANDA SETYA PERMADI (111714253012)
Program Studi Magister Psikologi
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Surabaya
2017
Buku yang akan direkonstruksi berjudul "Ilmu dalam Perspektif". Sebuah
kumpulan karangan terkait hakekat ilmu pengetahuan. Karangan Jujun S.
Suriasumantri, buku ini menjawab pertanyaan yang berisi:
1. Apakah yang dimaksud ilmu?
2. Apakah kegunaan ilmu?
3. Apakah bedanya ilmu dengan pengetahuan?
4. Apakah bedanya ilmu dengan berpikir?
5. Apakah pengaruh berpikir dengan peradaban manusia?
6. Apakah karakteristik ilmu?
7. Apakah kegunaan ilmu?
8. Apakah asumsi-asumsi ilmu?
9. Apakah perbedaan ilmu-ilmu social dan ilmu alam?
10. Apakah peranan logika dalam kegiatan keilmuan?
11. Apakah peranan matematika?
12. Apakah peranan statistika?
13. Dimanakah letak pentingnya penelitian?
14. Apakah yang disebut metode penelitian keilmuan?
15. Apakah fungsi bahasa?
Yang kemudian dijabarkan menjadi 20 Bab dan ditambah satu nilai dan hakikat
ilmu menurut Einstein. Buku ini menggunakan pendekatan dialektika, jadi
seolah pembaca diajak berdiskusi terkait tiap Bab.
Kumpulan karangan ini dimulai dengan suatu pengantar dari penulis
yang mengemukakakan kerangka ilmu secara menyeluruh. Namun, saya sebagai
perekontruksi buku ini menjabarkan secara rinci terkait apa yang
dipertanyakan oleh setiap Bab. Karena ilmu filsafat didasarkan oleh
pertanyaan yang menjadi hal fundamental dan patut untuk didiskusikan agar
menemui jalan keluar melalui ide-ide.
Tentang Hakekat Ilmu
Jujun Suriasumantri
Apa yang dimaksud dengan ilmu?
Bagaimanakah proses dalam memperoleh ilmu?
Bagaimanakah langkah-langkah atau metode sebuah ilmu?
Apa kegunaan ilmu bagi manusia?
Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses yang membuahkan sebuah
pengetahuan. Pengetahuan merupakan produk kegiatan berpikir merupakan obor
dan semen peradaban dimana manusia menemukan dirinya menghayati hidup
dengan lebih sempurna. Menurut Einstein, ilmu tanpa agama adalah buta dan
agama tanpa ilmu adalah lumpuh.
Falsafah diartikan sebagai suatu cara berpikir yang radikal dan
menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
membedakan ilmu dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Kali ini mari
membahas mengenai ontologi. Ontologi membahas mengenai apa yang ingin
diketahui tentang ilmu? Ini akan membahas mengenai ruang lingkup salah satu
bidang pengetahuan. Epistemology akan membahas secara mendalam segenap
proses yang terlihat dalam sebuah pengetahuan. Hakekatnya ilmu pengetahuan
ditentukan oleh cara berpikir yang dilakukan menurut persyaratan keilmuan.
Metode keilmuan merupakan gabungan dari pemikiran rasional dan
pendekatan empiris. Istilah kebenaran mempunyai konotasi yang bermacam-
macam. Kebenaran keilmuan mempunyai ruang lingkup yang sangat terbatas.
Ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta apapun juga teori yang
disusun diantara mereka.
Makin jauh manusia mengandalkan hidupnya kepada pemikirannya, maka
makin lemah kemampuan panca inderanya. Hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang dapat diandalkan yang berguna bagi kita untuk
menjelasskan, meramalan dan mengontrol semua gejala-gejala alam. Keadaan
ini membawa kita kepada suatu permasalahan pokok dalam menelaan ilmu
pengetahuan. Pertanyaan kita sekarang adalah, bagaimanakah kita mendapatkan
sesuatu kesimpulan yang bersifat umum yang dapat diandalkan? Ini akan
berpengaruh kepada cara pengambilan keputusan atas ilmu pengetahuan,
sehingga kita memerlukan metode statistic dalam memecahkan teka-teki
tersebut. Logika sebagai suatu metode penarikan kesimpulan telah berkembang
dengan pesat.
Keseluruhan proses keilmuan terikat oleh suatu jalinan hubungan logis
yang secara deduktif dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah tertentu.
Metode keilmuan merupakan suatu cara berpikir dalam mencari pengetahuan.
Kegiatan keilmuan mengenal dua bentuk masalah. Bentuk pertama merupakan
masalah yang belum pernah diselidiki sebelumnya dan yang kedua adalah
mempelajari masalah yang berupa konsekuensi praktis dari pengetahuan yang
telah diakui sebelumnya.
Masalah pada hakekatnya merupakan sebuah pertanyaan yang mengundang
jawaban. Sebuah pertanyaan bisa terjawab apabila dirumuskan dengan baik.
Hal inilah akan dirumuskan di tahap selanjutnya, yaitu menyusun hipotesis.
Hipotesis merupakan dugaan mengenai hubungan antara faktor yang terlibat
dalam suatu masalah. Berbagai hipotesis diajukan manusia dalam menghadapi
masalah mereka sehari-hari. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Selanjutnya, ada emikiran
keilmuan yang akan dijabarkan menjadi dua ruang lingkup, yaitu penyusunan
dan pengujian teori.
Selanjutnya, langkah keempat yakni perumusan sebuah masalah, pengujian
hipotesis, deduksi hipotesis dan pengujian kebenaran hanyalah merupakan
langkah dasar yang dapat diperinci menjadi sebuah bagan tentang metode
keilmuan. Dunia rasional dan dunia empiris membentuk sebuah keilmuan yang
merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut.
Dasar aksiologi ilmu akan membahas mengenai kegunaan ilmu bagi
manusia. Sesungguhnya ilmu itu bermanfaat bagi manusia, namun juga bisa
merugikan umat manusia yang lainnya. Menurut Francis Bacon, pengetahuan
adalah kekuasaan. Apakah kekuasaan itu merupakan berkat atau malah menjadi
malapetakan bagi manusia. Jawabannya terletak pada pengguna kekuasaan
tersebut.
Pikiran Manusia yang Tak Tertundukkan
Gilbert Highet
Dimana awal munculnya ilmu?
Apa hambatan manusia dalam menggunakan ilmu di dalam pekerjaannya?
Tanah dan air penuh dengan makhluk hidup, namun terkecuali manusia,
mereka jarang sekali mengalami perubahan, dan kalaupun mereka berubah,
perubahan itu memerlukan waktu yang lama sekali. Otak manusia bekerja
seperti jantung yang tak berhenti berdenyut, siang dan malam, sejak masa
kecil sampai tua renta. Manusia berpikir tiap saat adalah gambaran sehari-
hari yang amat biasa, namun bahwa sejarah kemanusiaan akan lebih mudah
dipahami bila kita tinjau dari proses belajar. Sepeti saat berkembangnya
peradaban, itu dimulai saat jaman batu yang akhirnya bautu tersebut
ditajamkan. Selanjutnya manusia menguasai api hingga manusia dapat bercocok
tanam. Inilah salah satu dari mulainya berkembang peradaban.
Salah satu kejadian penting dalam peradaban adalah berkembangnya kebudayaan
yunani 1.000 tahun SM. Orang yunani percaya bahwa semua peradaban dan
kemajuan manusia haruslah didasarkan kepada kebahagiaan hidup dan
memperkaya khazanah pemikiran manusia. Maksudnya untuk menolong orang lain
agar berpikir sehingga memunculkan para penyair, ahli sejarah, falsafah dan
ahli pidato. Salah satu kenikmatan utama dalam mempelajari sejarah adalah
menemukan gagasan orang terdahulu, atau lebih tepatnya kepada kerangka
berpikir mereka, dimunculkan kembali kedalam perjalanan sejarah.
Murid pertama bangsa Yunani adalah bangsa Romawi. Efisien, produktif,
cerdas, bercitarasa, bersusatera dan kecuali pemerintahan-pemerintahan yang
buruk, penuh dengan kebebasan spiritual dan pribadi adalah cirri kebudayaan
masa itu. Mengapa kebudayaan yang seperti ini runtuh, tak seorangpun tahu
dengan tepat. Sekarang mulailah masa gelap, setelah jatuhnya imperium di
barat, setelah jalan-jalan dirintangi, jembatan-jembatan dihancurkan,
pelabuhan dipenuhi lumpur, talang air diputus, rumah dan perpustakaan
dibakar dan bangunan umum menjadi lading. Kota tersebut dipenuhi penjarah
yang menghancurkan apa yang tidak dapat dimengertinya. Nenek moyang kita
pada saat itu mulai mendaki dari kegelapan secara perlahan. Sejak itu,
pemikir terbaik secara tidak langsung adalah murid dari bangsa Romawi dan
Yunani.
Selanjutnya, para pemikir terbaik pun muncul, semuanya memulai bukan
dengan sesuatu yang mudah, tapi dimulai dengan bagaimana dirinya gembira
dan senang saat mendapatkan sebuah pengetahuan yang nantinya pengetahuan
tersebut ia munculkan dalam bentuk karya. Sebagai contoh, Plato sudah
meninggal sejak 2300 tahun yang lalu, namun karyanya masih tetap hidup.
Satu langkah memberi harapan dalam arah ini adalah memberantas buta huruf.
Ini adalah suatu kemenangan mental.
Kita ketahui bahwa pemikiran manusia yang sekarang mempu melakukan
jauh lebih banyak perkerjaan dibandingkan dengan apa yang dilakukan
sebelumnya. Secara keseluruhan, perkembangan dua bilyun pemikiran di bumi
ini dihambat oleh tiga penyebab, yakni kemiskinan, kesalahan dan hambatan
yang disengaja.
Apakah Sebenarnya Berpikir
J. M. Bochenski
Apa yang dimaksud berpikir?
Bagaimana pemikiran akan membuahkan pengetahuan?
Bagaimana sikap kita terhadap ilmu pengetahuan?
Apa sebenarnya berpikir? Secara umum maka tiap perkembangan dalam
idea, konsep dan sebagainya dapat disebut berpikir. Pemikiran keilmuan
bukanlah pemikiran yang biasa, namun pemikiran yang sungguh-sungguh. Akan
tetapi, bagaimana pemikiran akan membuahkan pengetahuan bagi kita?
Seseorang mungkin berpikir bahwa obyek yang ingin kita ketahui sebenarnya
sudah ada, sudah tertentu jadi disini tidak diperlukan lagi adanya
pemikiran, yang harus dilakukan adalah sekedar membuka mata dan memfokuskan
perhatian kita terhadap obyek tersebut.
Kita juga harus mempuyai sikap terhadap ilmu pengetahuan. Sikap
tersebut dirumuskan menjadi lima hal, yaitu pertama, dalam segi praktis,
ilmu jika hal itu adalah ilmu yang sebenarnya (ilmu yang sangat berguna).
Kedua, bahkan dilihat secara teoritis, kita hampir tak punya sesuatu yang
lebih baik daripada ilmu dalam hal menjelasskan alam. Ketiga, sikap ini
diturunkan dari kaidah, bahwa orang berpikir harus memihak ilmu dan
menentang kekuasaan manusia, bila terjadi satu kontradiksi diantara mereka.
Keempat, karena ilmu untuk sebagian besar hanya memberikan pernyataan
bersifat mungkin, maka bisa terjadi bahwa hal itu lantas ditolak
berdasarkan sesuatu yang pasti. Kelima, ilmu hanya mempunyai kemampuan
dalam bidangnya sendiri.
Kaidah-kaidah Ilmu yang Masuk Akal: Suatu Dongeng Tentang Pasang
W. M. Davis
Bagaimana sifat dari metode keilmuan?
Dahulu kala, karena ilmu juga mempunyai dongeng-dongengnya, tinggallah
seorang pertapa di pantai. Pertapa itu dengan tekun mengamati pasang lautan
dengan jalan mengukur waktu dan besar perbedaan antara pasang naik dan
turun. Dalam waktu yang bersamaan, tetapi jauh di tengah gurun besar,
terdapat seorang pertapa lainnya yang tinggal di dalam gua. Dia sedang
berpikir dimana satu masalah khusus menyita seluruh pikirannya hingga
akhirnya dia menemukan jawabannya. Hasil pemikirannya adalah, jika bumi dan
bulan berada pada situasi yang saling tarik menarik, maka bulan harus
mengahasilkan suatu system yang berupa kekuatan yang bekerja terhadap kerak
bumi. System tersebut yang disebut dengan berbagai kekuatan deformasi bumi
harus mempunyai kecenderungan naik pada permukaan bumi yang berdekatan
dengan bulan. Dongeng tersebut terus belanjut, sehingga menuai pesan moral
sebagai berikut, pertapa pertama yang pengamat, penemu yang tajam.
Sedangkan pertapa yang kedua yang penuh pikir.
Sayang sekali bahwa dalam semua langkah sejak pengamatan sampai
pengujian kita mungkin melakukan kesalahan-kesalahan. Kiranya akan sangat
bermanfaat bagi kita untuk mempelajari berbagai kesalahan yang mungkin
dilakukan dalam suatu kegiatan keilmuan untuk meningkatkan kewaspadaan agar
kesalahan-kesalahan ini dapat dikurangi. Kemampuan untuk memperbaiki
kesalahan dalam pengujian ini biasanya didapatkan dari pengalaman.
Terjadi suatu prasangka yang popular terhadap penggunaan kecakapan
dalam menemukan sesuatu yang baru yang biasa disebut berteori. Kita
menyadari bahwa banyak fakta-fakta alam yang tidak bisa diamati secara
langsung. Ketika hipotesis ditemukan, maka hipotesis itu bukan saja
merupakan sesuatu yang tidak lengkap namun juga tanpa jaminan bahwa
hipotesis itu benar, khususnya dalam hubungan dengan fakta-fakta yang tak
tertangkap oleh indera kita.
Kepercayaan adalah faktor penting dalammenyelidiki fakta yang tak
tertangkap oleh indera. Kepercayaan dan ilmu pengetahuan adalah sebuah hal
yang berbeda, namun hal tersebut bisa dipadukan. Kepercayaan ada yang
bersifat irasional dan rasional. Kepercayaan yang bersifat irasional adlah
kepercayaan terhadap ilmu perdukunan. Pemecahan masalah oleh pertapa tadi
adalah kepercayaan yang rasional. Dikatakan rasional apabila hal tersebut
berhubungan dengan suatu dasar pengetahuan.
Selanjutnya adalah penelaahan siklus geografis. Jika kita menarik
garis panjang, perubahan pasang air laut juga akan berpengaruh terhadap
perubahan iklim. Suatu saat iklim di daerah dataran tinggi dan dataran
rendah akan berubah, dan ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan serta
perkembangan flora dan fauna pada daerah tersebut. Fauna tersebut akan
mengalami pergesearan atau perpindahan ke tempat yang sesuai dengan
habitatnya, sehingga ia dapat melestarikan diri dari kepunahannya. Itu juga
dilakukan dalam upaya beradaptasi dengan lingkungannya. Sebenarnya ketika
kita mempercayai siklus tersebut, maka hal itu akan membentuk skema yang
dapat dihubungkan dengan fakta yang dapat kita lihat, baik anorganik maupun
organik, dari hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal. Pendek kata
skema itulah yang dipercayai menjadi berguna bagi kita.
Jadi, sifat apakah yang sama antara masalah pasang dan siklus geografi
tersebut? Sifat yang juga mencirikan semua kegiatan keilmuan yeng
menyebabkan mereka berhak disebut ilmuan? Sifat yang sama dari metode
itulah adalah sifat masuk akal, yakni semangat untuk menyelidiki secara
bebas, dimana tak terdapat pernyataan apapun yang diterima tanpa pengkajian
secara seksama, dimana kesimpulan yang ditemukan terus dijelajah kemanapun
ia mengarah dan kesimpulan sebelumnya akan dirubah jika ditemukan fakta
yang tidak sesuai dengan kesimpulan tersebut. Oleh akrena itu ilmu tidaklah
bersifat akhir dan salah, namun akan terus berkembang.
Fakta, Kepercayaan, Kebenaran dan Pengetahuan
Bertrand Russell
Apa yang dimaksud dengan fakta, kepercayaan, kebenaran dan pengetahuan?
Fakta adalah suatu yang adalah apa yang membuat pernyataan itu betul
atau salah. Fakta juga merupakan sesuatu yang ada. Jika sesuatu itu ada,
maka dinyatakan benar dan itu fakta.
Kepercayaan mempunyai karakteristik bahwa ia memiliki pertalian dengan
dunia luar. Maksudnya adalah tidak hanya menyangkut pengalaman sekarang
dari individu namun juga pada keseluruhan pengalamannya. Jika suatu
kepercayaan dinyatakan dalam kata-kata, selalu akan terdapat beberapa
kemungkinan beberapa keadaan di mana kita tak dapat mengatakan apakah kata-
kata itu akan mengemukakan kepercayaan dengan benar atau salah, tetapi
kemungkinan ini dapat diperkecil seminimal mungkin sebagian dengan
memperbaiki analisa verbal, sebagian lagi dengan suatu teknik pengamatan
yang lebih baik. Apakah ketepatan secara sempurna itu secara teoritis ada
atau tidak maka hal ini bergantung kepada sifat dunia-fisik apakah itu
terputus-putus atau belanjut
Kebenaran adalah suatu sifat dari kepercayaan dan diturunkan dari
kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu
hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan fakta atau lebih diluar
kepercayaan. Bila hubungan itu tidak ada, maka kepercayaan dikatakan salah.
Suatu kalimat disebut benar atau salah meskipun tak seorangpun
mempercayainya, asalkan jika kalimat itu dipercaya, benar atau salahnya
kepercayaan terletah apda masalahnya.
Pengetahuan adalah suatu subkelas dari kepercayaan yang benar. Hakekat
pengetahuan adalah bersifat derajat. Derajat tertinggi dikemukakan dalam
fakta persepsi, dan dalam keyakinan yang diberikan oleh argumentasi yang
sangat sederhana. Derajat yang paling tinggi berikutnya dalah dalam ingatan
yang terang. Bila sejumlah kepercayaan adalah masing-masing sampai tahap
tertentu dapat dipercaya, akan lebih bisa dipercaya lagi bilamereka
ternyata ditemukan sifat koheren dalam keseluruhan yang logis.
Perkembangan Ilmu
George J. Mouly
Apa yang dimaksud dengan metode induktif dan deduktif?
Siapa tokoh yang mengembangkan metode tersebut?
Permulaan ilmu dapat disusur sampai pada permulaan manusia. Manusia
purba telah menemukan hubungan empiris yang memungkinkan mereka memahami
keadaan dunia. Pendekatan silogistik adalah salah satu metode yang efektif
dalam cara berpikir secara sitematis dalam jaman Yunani dan Romawi sampai
pada masa Galileo dan Renaissance.
Dalam abad ke tujuhbelas, Francis Bacon berpendapat bahwa terdapat
tendensi diantara para ahli filsafat untuk mula-mula setuju pada suatu
kesimpulan, dan baru disana dimulai usaha untuk mengumpulkan fakta yang
mendukung kesimpulan tersebut, itu dinamakan metode induktif.
Metode induktif tersebut kemudian tergantikan oleh metode induktif-
deduktif dimana Charles Darwin pada umumnya diakui sebagai pelopor yang
menggabungkan deduksi Aristoteles dengan metode induksi Bacon.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan sendiri, dibagi menjadi tiga
tahapan, yaitu awalnya manusia berpikir secara animism, masih menggunakan
kepercayaan meskipun kepercayaan tersebut bersifat irasional (mempercayai
dewa dan dewi). Selanjutnya berkembanglah ilmu empiris, dimana sebuah ilmu
tersebut bisa dipercaya bermula dari gejala alam yang terjadi, selanjutnya
dikritisi secara mendalam dan sistematis.
Dalam perkembangan ilmu empiris, hal ini dibagi menjadi dua tahapan
perkembangan ilmu, yaitu tingkat empiris (bukti gejala alam) dan tingkat
teoritis (penjelasan sesuai dengan sejarah sebelumnya).
Metode Dalam Mencari Pengetahuan Rasionalisme, Empirisme dan Metode
Keilmuan
Stanley M. Honer dan Thomas C. Hunt
Bagaimana metode dalam mencari pengetahuan?
Apa itu aliran rasionalisme dan empirisme?
Bagaimana kerangka dasar penggabungan aliran tersebut?
Kaum rasionalisme mulai dengan satu pernyataan yang sudah pasti. Jadi
kaum rasionalisme mempunyai dasar yang digunakan dalam membangun system
pemikiran yang diturunkan dari sesuatu ide yang sudah jelas, tegas dan
pasti dalam pikiran manusia. Pada kaum rasinalisme juga menuai kritikan
yaitu, pengetahuan rasional dibentuk oleh idea yang tidak dapat dilihat
maupun diraba, banyak diantara manusia yang berpikiran jauh merasa bahwa
mereka menemukan kesulitan yang besar dalam menerapkan konsep rasional
kepada masalah kehidupan yang praktis, teori rasional juga gagal
menjelaskan perubahan dan pertambahan pengetahua selama ini.
Kaum empirisme memulai sesuatu dengan mencari pengetahuan yang
bersifat mutlak dan pasti telah berlangsung dengan penuh semangat dan terus-
menerus. Kaum ini memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia
diperoleh dari pengalaman. Kritik terhadap empirisme adalah, empirisme
didasarkan hanya dari pengalaman, sebuah teori yang msangat menitikberatkan
kepada pascaindera kiranya melupakan kenyataan bahwa pancaindera manusia
adalah terbatas dan tidak sempurna, empirisme tidak memberikan sebuah
kepastian.
Selanjutnya, muncullah kombinasi antara rasionalisme dan empirisme.
Kerangka dasar pada prosedur ini dapat diuraikan menjadi enam langkah,
yaitu
a. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
b. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
c. Penyusunan atau klasifikasi data
d. Perumusan hipotesis
e. Deduksi dan hipotesis
f. Tes dan pengujian kebenaran
Metode keilmuan ini juga menuai kritik yaitu, metode ini membatasi secara
begitu saja mengenai apa yang diketahui manusiayang hanya berkisar pada
benda-benda yang dapat dipelajari dengan alat atau teknik keilmuan. Ilmu
memperkenankan tafsiran yang banyak terhadap suatu benda atau kejadian.
Ilmu menggambarkan hakikat yang mekanistis. Pengetahuan keilmuan meski
sangat cepat, tidaklah berarti bahwa hal ini merupakan keharusan, universal
maupun tanpa persayaratan tertentu.
Struktur Ilmu
Peter R. Senn
Bagaimana struktur ilmu?
Apa saja komponen utama dalam ilmu?
Ilmu merupakan salah satu dari usaha manusia untuk memperadab
dirinya. Untuk kebanyakan ilmuwan, kebenaran baru diketahui jika mereka
dapat meramalkan apa yang terjadi di bwah persyaratan tertentu. Ilmu dapat
dianggap seperti suatu system yang menghasilkan kebenaran. Seperti hal
lainnya, bahwa ilmu mempunyai komponen yang berhubungan satu dengan yang
lain. Komponen utama dalam ilmu adalah (1) perumusan masalah; (2)
pengamatan dan deskripsi; (3) penjelasan; (4) ramalan atau control.
Di dalam merumuskan masalah, kita harus terlebih dahulu memahami
syarat masalah keilmuan serta cirri dari sebuah masalah keilmuan. Mengamati
dan mendeskripsikan keilmuan juga didasarkan olehtinjauan pustakan dan
persepsi yang mempengaruhi penafsiran yang disebut dengan hipotesis serta
alat untuk mengamati dan mengukur.
Selanjutnya, di dalam penjelasan mempunyai beberapa tipe menjelaskan
sesuai dengan pertanyaannya. Macamnya teknik penjelasan dibagi menjadi
empat yaitu deduktif, probabilistik (kemungkinan), genetis dan penjelasan
fungsional. Jenis meramalkan juga bermacam-macam, ada tujuh jenis ramalan
yaitu, hokum, proyeksi, struktur, institusional, masalah, tahap dan utopia.
Laporan hasil penalaan keilmuan dilaporkan dengan bermacam-macam cara,
yang paling trekenal dan umum adalah publikasi jurnal keilmuan.
Aturan Permainan dalam Ilmu Alam
B. Suprapto
Apa batasan ilmu alam?
Siapa tokoh-tokoh yang berkontribusi mengembangkan ilmu-ilmu alam?
Ilmu alam akan membatasi diri dengan hanya membahas gejala alam yang
dapat diamati. Jalinan antara teori dengan pengamatan sangat penting dan
haruslah sinkron, karena pada dasarnya ilmua alam mempunyai keyakinan bahwa
masing-masing gejalanya tidak bisa beridri sendiri, namun ada keterkaitan
dalam suatu pola sebab akibat yang dapat dipahami dan dinalar dengan cara
seksama. Ilmu alam juga bisa digunakan untuk meramalkan gejala alam lain,
sebagai contoh kisah penemuan gelombang radio yang digunakan untuk alat
komunikasi, awalnya teori yang mendasari adalah gejala kelistrikan oleh
berbagai tokoh seperti Coulomb, Faraday, Ampere dan sebagainya. Maxwell
berusaha untuk merangkaikan hasil tersebut dengan bahasa matematis,
sehingga ia melengkapi sebuah akibat dari gejala baru yaitu suatu getaran
listrik akan memancarkan pengaruh kesekelilingnya secara berantai tanpa
memerlukan media. Ini yang akhirnya memunculkan gelombang radioa atau
elektromagnetik/
Ilmu Alam dan Ilmu Sosial: Berbagai Perbedaan
Deobold B. Van Dalen
Apa perbedaan ilmu alam dan ilmu social?
Dibandingkan dengan ilmu alam yang berkembang pesat, ilmu social agak
tertinggal di belakang, karena ilmu social tak akan bisa menjadi ilmu dalam
artian sesungguhnya, karena ilmu social tidaklah sebuah ilmu pasti, namun
bisa berubah sesuai dengan perubahan jaman.
Obyek penelaahan kedua ilmu ini juga berbeda, ilmu alam mempunyai
obyek penelaahan gejala fisik yang umum, ilmu social mempunyai penelaahan
yang begitu kompleks, karena bukan hanya meneliti mengenai gejala fisk,
tetapi juga ada faktor sosiologis dan psikologis. Ilmu alam memiliki
kelebihan yaitu segala yang diukur bisa berupa sebuah angka yang pasti,
berbeda dengan ilmu social, karena ilmu sosial tidak bisa didasarkan pada
gejala yang tampak dari mata, tetapi juga mengukur sesuatu dalam diri
individu yang hal tersebut tidak kasa mata, seperti motivasi.
Pengamatan langsung gejala sosial lebih sulit dibandingkan dengan
gejala ilmu alam. Karena ilmu social tidak bisa dirasakan dengan alat
indera. Gejala social lebih bervariasi dibandingkan dengan gejala fisik.
Mengamati ilmu alam bisa dikondisikan segalanya dan faktornya bisa
dikendalikan, sedangkan ilmu sosial obyek yang diamati bisa terpenaruh oleh
hal-hal diluar penelitian.
Ilmu sosial adalah obyek penelaaahan yang tidak terulang. Jika
penelitian ilmu alam dapat dibuat dan diujicobakan kembali. Tidak mungkin
ilmu sosial bisa seperti itu, kondisi ini terlihat ketika kita berusaha
untuk menggali sejarah, sejarah tidak mungkin bisa kita kembali ke amsa
tersebut, tetapi dengan cara meneliti sebuah peninggalan yang mendukung
faktor tersebut untuk dijadikan obyek penelaaahan.
Gejala fisik seperti unsur kimia bukanlah suatu individu melainkan
barang mati. Ahli ilmu alam tidak usah memperhitungkan tujuan motif dari
planet atau lautan. Tetapi ilmu social mempelajari manusia yang merupakah
makhluk yang penuh tujuan dalam tingkah lakunya. Karena obyek penelaahan
ilmu gejala social sangat dipengaruhi oleh keinginan dan pilihan manusia
maka gejala social berubah secara tetap sesuai dengan tindakan manusia yang
didasari keinginan dan pilihannya.
Perbedaan Antara Ilmu Alam dan Ilmu Sosial: Suatu Pembahasan
Rizhard S. Rudner
Apa yang menjadi pokok penting sebagai pembeda dalam ilmu social dan ilmu
alam?
Selama bertahun-tahun, ilmu social telah menjadi kritik mulai dari
keraguan tentang kegiatan ahli ilmu social sebagai ilmu yang tidak mungkin
karena akan membahayakan kebebasan manusia. Sebenarnya kritik ini agak
sukar dinilai karena kritikus mempunyai pendapat yang berbeda-beda.
Kesalahan tentang hakekat ilmu menurut Einstein seperti kita memaknai
sebuah rasa lezat semangkuk sup. Deskripsi kelezatan sup jelas bukanlah
dari kelezatan itu sendiri, tapi kita memaknai berbeda, bisa saja hal
tersebut dari bumbu yang diolah dan dicampurkan kedalamnya. Sebuah bumbu
yang berbeda bisa saja berubah dan membuat sup tersebut kehilangan
kelezatannya, maka hal tersebut dikattakan kegagalan, karena tidak
mempunyai rasa seperti sup. Ini beranggapan bahwa fungsi ilmu bukan saja
untuk memproduksikan alam secara harfiah, namun keilmuan juga harus membawa
sensasi reaksi dan aksi dengan pengalaman yang sama seperti sup tadi.
Karena ilmu sosial berdasarkan sesuai dengan keunikan individu, maka
ada tuduhan terhadap ilmu ini, karena gagal memberikan gambaran psikologis
yang ekuivalen.
Beberapa Konsep Dalam Ilmu: Klasifikasi, Perbandingan, Kuantitatif dan
Peluang
Rudolf Carnap
Apa saja jenis golongan konsep ilmu?
Konsep ilmu seperti juga konsep dalam sehari-hari, dapat dibagi ke
dalam tiga golongan klasifikasi, perbndingan dan kuantitatif. Konsep
klasifikasi adalah suatu konsep yang meletakkan obyek yang sedang ditelaah
dalam suatu kelas tertentu. Dalam ilmu kualitatif dan kuantitatif,
sebenarnya memuat ilmu yang berbeda, namun cara prosesnya berbeda.
Kualitatif brfokus kepad pengolahan bahasa dan kuantitatif berfokus kepada
pengolahan angka dan bilangan. Pengukuran dalam hal kuantitatif.
Kuantitatif menggunakan logika berpikir deduktif, maksudnya adalah
kesimpulan yang diambil berdasarkan dengan pernyataan yang sebelumnya. Dan
pernyataan yang sebelumnya tersebut telah teruji di dalam sebuah
penelitian. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang menggunakan logika
berpikir deduktif, dimana teori tidak digunakan sebagai dasar patokan. Jika
hasil penelitian kualitatif menghasilkan teori yang berbeda dengan teori
yang sebelumnya, maka teori tersebut bisa dikatakan memperbarui teori yang
ada.
Berbicara mengenai penelitian pasti tidak terlepas dari sebuah
statistic. Statistik yang dimaksud berfungsi untuk menghitung sebuah
peluang untuk meramalkan sebuah kejadian. Sebagai contoh, sebuah dadu
dilemparkan sebanyak 60kali, maka permukaan dadu yang diharapkan adalah 10
kali, karena dadu mempunyai 6 sisi yang berbeda.
Pengukuran
John G. Kemeny
Apa yang dimaksud pengukuran?
Mengapa perlu menggunakan pengukuran dalam penelitian?
Sering kita mendengar bahwa kegiatan dasar dari seorang ilmuwan adalah
melakukan pengukuran. Dalam bidang keilmuan psikologi, pengukuran dilakukan
menggunakan skala. Skala tersebut meski dikatakan belum bisa mengukur pasti
besar kecilnya suatu hal, namun hal ini cukup menggambarkan dan melihat
kecenderungan kondisi tersebut. Contohnya, minat psikologis seseorang
terhadap bidang keilmuan. Ditinjau dari segi klasifikasi, maka manusia
berdasarkan minatnya dapat dibagi ke dalam kelas-kelas tertentu. Umpamanya,
1. Sangat menyukai semua ilmu
2. Tidak menyukai semua ilmu
3. Menyukai ilmu teori dan tidak menyukai ilmu praktek
4. Menyukai ilmu praktek namun tidak menyukai ilmu teori
5. Menyukai ilmu teori maupun praktek namun sedang-sedang saja dan
sebagainya.
Lima kelas diatas adalah bersifat saling meniadakan namun tidak mencakup
semua. Untuk mengerti perkembangan sepenuhnya dari pengukuran dan bagaimana
peranannya dalam ilmu modern
Skala pengukuran akan diklasifikasikan sesuai dengan tingkatan atau
kelompok. Klasifikasi nantinya dibagi menjadi sebuah rentangan angka
bilangan yang bisa dikelompokkan, seperti tinggi, sedang dan rendah.
Penyempurnaan klasifikasi menjadi sesuatu yang lebih terperinci. Kita akan
mempelajari bagaimana caranya sebuah klasifikasi yang sederhana
disempurnakan dan diperluas.
Tugas utama seorang ilmuwan adalah mencoba membandingkan berbagai
obyek dari golongan yang berbeda. Sebagai contoh, kita membandingkan satu
hari pada bulan Februari dan satu hari dari bulan Maret. Lalu kita
menghubungkan dengan obyek iklim pada hari tersebut. Kemudian
generalisasikan pada bulan-bulan tersebut untuk dibandingkan, sehingga
memunculkan arti bahwa, Februari bulan ini lebih panas dari pada bulan
Maret. Inilah contoh dari penataan sebagian.
Selanjutnya penataan sederhana. Penataan sederhana ialah jika terdapat
dua obyek dari golongan yang berbeda maka kita harus menunjukkan mana yang
diletakkan terlebih dulu daripada yang lainnya. Hal ini dilakukan sebab
kedua obyek tersebut tidak berada pada tingkat yang sama. Sebagai contoh
pengukuran temperature kita bandingkan dengan salah satu hari. Pada hari
sabtu, temperature di suatu daerah mencapai 52o celcius. Kita mencatat
bahwa hari tersebut suhu naik lebih tinggi dari hari sebelumnya yang
berarti bahwa hari ini lebih panas daripada hari kemarin.
Konsep pengukuran sangat erat hubungannya dengan konsep bilangan. Maka
dalam kasus temperatur pengukuran suhu dengan menggunakan thermometer.
Angka yang ditunjukkan pada thermometer merupakan ukuran suhu. Kita
mengetahui air panas, tapi kita ingin mengetahui berapa suhunya, maka yang
kita lakukan diukur dengan thermometer.
Matematika
Morris Kline
Apa ciri utama berpikir matematika?
Kiranya tidak diragukan lagi baha matematika merupakan puncak
kegemilangan intelektual. Cirri utama dalam matematika adalah berpikir
dengan menalar. Statistik, geometri, rumus-rumus fisika sebenarnya adalah
pecahan dari bidang matematika.
Ilmu memberikan pengertian tentang alam dimana kita tinggal.
Matematika memberikan bahan celup dimana ilmu dicetak. Sebagian besar dari
dunia kita berwujud seperti apa yang dikatakan oleh matematika.
Matematika Tanpa Bilangan: Matematika Untuk Ilmu-ilmu Sosial
John G. Kemeny
Bagaimana matematika untuk ilmu sosial?
Mengapa penelitian ilmu sosial menggunakan matematika?
Matematika didefinisikan sebagai "pelajaran tentang bilangan dan
ruang". Matematika untuk ilmu social dibedakan menjadi empat teori.
Model teori grafik, yang merupakan cabang dari geometri modern,
tetapi dapat dikatakan tak ada hubungannya tentang studi ruang. Model kedua
yaitu teori gugus, suatu cabang dari aljabar modern dimana angka tidak
dimainkan peranan sama sekali. Model ketiga yaitu jaringan komunikasi,
dengan jaringan ini yang dimaksud adalah suatu gugus manusia yang mempunyai
cara tertentu dalam mengirimkan pesan dari seorang individu kepada individu
lainnya. Masalah yang selanjutnya adalah model ranking. Yang dimaksudkan
adalah urutan model prioritas dari suatu obyek tertentu.
Keempat model yang telah dibahas diatas menggambarkan kepada kita
berbagai cara dimana matematika mungkin berguna dalam memecahkan masalah
tanpa bilangan dan ruang dalam ilmu-ilmu social.
Statistika dan Metode Keilmuan
W. Allen Wallis dan Harry V. Roberts
Apa yang dimaksud statistika?
Bagaimana peran statistika dalam metode keilmuan?
Statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang
bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu. Statistika bukan merupakan
sekumpulan pengetahuan mengenai obyek tertentu melainkan sekumpulan metode
dalam memperoleh pengetahuan. Metode keimuan menjadi empat tahapan, yaitu
observasi, hipotesis, ramalan dan pengujian kebenaran.
Statistika mempunyai peran penting dalam tahap metode keilmuan di
tahapan observasi dan pengujian kebenaran. Penerapan statistika seringkali
digunakan dalam kegiatan niaga. Statistika jika diterapkan secara luas
hampir sama pengambilan keputusan dalam bidang manajemen. Statistika
diterapkan dalam penelitian apsar, produksi, penanaman modal, control
kualitas, seleksi pegawai, kerangka percobaan industry, ramalan ekonomi,
auditing dan sebagainya.
Komunikasi Pemikiran Keilmuan
Howard F. Fehr
Bagaimana peranan matematika dalam keilmuan?
Bagaimana kedudukan matematika sebagai komunikasi?
Apa sajakah sifat penting matematika dalam proses keilmuan?
Matematika memainkan dua peranan, yakni sebagai raja dan pelayan ilmu.
Sebagai raja, matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah
diciptakan oleh manusia. Sebagai pelayan, matematika menyediakan bagi ilmu
yang lainnya.
Beberapa sifat penting memungkinkan matematika memegang peranan yang
sangat penting yaitu dalam proses keilmuan. Sifat-sifatnya sebagai berikut,
1. Matematika berhubungan dengan pernyataan yang berupa dalil dan
konsekuensinya dimana pengujian kebenaran secara matematis akan
dapat diterima oleh tiap orang yang rasional
2. Matematika tidak tergantung pada perubahan ruang dan waktu
3. Matematika bersifat eksak dalam semua yang dikerjakannya meskipun
dia mempergunakan data yang tidak eksak (merupakan perkiraan)
4. Matematika adalah logika deduktif, yang mengubah pengalaman indera
menjadi bentuk-bentuk deskriminatif, kemudian bentuk ini diubah
menjadi abstraksi dan selanjutnya digeneralisasikan.
Matematika, dalam peranannya sebagai pelayan, kadang-kadang disebut
sebagai matematika terapan, dalam hal ini matematika dapat memilih kaidah-
kaidah yang dimilikinya dan mempergunakan kumpulan tersebut untuk membangun
sebuah model dari gejala keilmuan yang sedang kita amati. Sebagai raja,
matematika adalah bentuk dari cara berpikir deduktif yang memperlakukan
obyek pemikiran abstrak. Matematika merupakan bentuk komunikasi yang hampir
mendekati kesempurnaan dari segenap bentuk komunikasi yang ada, misalnya
lambing-lambang.
Unsure yang terlibat dalam komunikasi keilmuan, seperti juga unsure
dari kebanyakan bentuk komunikasi lainnya, adalah lambang (termasuk kata-
kata dan tanda), definisi, pernyataan dan logika.dalam komunikasi pemikiran
keilmuan maka tujuan secara intelektual adalah satu-satunya tujuan yang
diinginkan.
Fungsi Bahasa, Matematika dan Logika
Slamet Iman Santoso
Apa fungsi bahasa?
Apa hubungan antara bahasa, matematika dan logika?
Dalam abad ini, Indonesia menghadapi masa yang sangat berat, karena
tanah air letaknya di jalan raya bangsa-bangsa. Lokasi ini disamping soal
strategi juga mempunyai hubungan mutlak dengan kekayaan alam. Di bumi semua
manusia mempunyai bahasa.
Bahasa mempunyai ketiga fungsi penting, yaitu
a. Untuk percakapan sehari-hari dan dimengerti sesame manusia
b. Dalam puisi, prosa dan retorika dalam tingkat seni mempergunakan
bahasa
c. Dalam tingkat pengertian yang jelas tepatdan dapat diuji benar-
salahnya.
Pendidikan bahasa perlu dipertajam dan disesuaikan dengan lembaga
pendidikan (SD sampai universitas)
Para filsuf menyimpulkan bahasa menjadi beberapa pandangan untuk
mempertajam bahasa, yaitu
1. Oleh karena kesediaan dunia ini sebagian besar merupakan penjemlaan
pemikiran manusia, dan langkah pertama adalah penjelmaan pemikiran
dalam bahasa, maka pendidikan perlu mengembangkan pelajaran bahasa
antara lain kea rah bahasa deskriptif-proposisi.
2. Bahasa yang menuju ke arah pengetahuan dan ilmu pengetahuan harus
bersifat deskriptif atau preposisional, supaya bisa diuji benar
salahnya.
3. Bila hal kedua telah dilaksanakan, maka pemikiran menjadi tegas,
singkat jelas sehingga bisa diuji pemikiran tersebut benar atau
salah.
4. Bila pemikiran sudah jelas, tegar dan benar, maka baru dapat
melangkah ke penjelmaan material dan praktis.
5. Indonesia perlu bilingual.
Bahasa, matematika dan logika merupakan alat utama dan alat yang
mendasari untuk menyusun pemikiran sehingga memiliki sifat jelas, tepat,
singkat dan teratur. Oleh karena pemikiran ini menguasai perbuatan manusia,
maka penyusunan pemikiran ini adalah primer dan fundamental.
Hubungan Etika dengan Ilmu
N. Dadljoeni
Apa hubungan etika dengan ilmu?
Etika pasti lengket (inharent) dengan istilah ilmu. Sebenarnya bebas
nilai atau tidaknya ilmu merupakan masalah rumit. Bebas disini artinya tak
terikat secara mutlak.
Sebenarnya nilai ilmu terletak pada penerapannya. Ilmu itu mengabdi
masyarakat hingga ia menjadi sarana kemajuan. Boleh saja orang mengatakan
bahwa ilmu itu mengejar kebenaran dan kebenaran itumerupakan inti dari
etika ilmu, tetapi jangan lupa bahwa kebenaran ditentukan oleh bagaimana
menerapkan ilmu tersebut. Pandangan yang demikian termasuk pemahaman
pragmatis tentang kebenaran.
Apakah hubungan antara kegalauan ilmu sebagai daya tarik bagi
keingintahuan manusia yang tanpa henti dan kebenaran? Untuk menjawabnya
perlu diketahui hubungan antara logos dan ethos. Logos itu berartimanusia
ditabiati oleh akal. Sedangkan ethos berarti sikap hidup menyadari sesuatu,
sikap mengutamakan tutup mulut untuk berusaha mendengar dengan mengorbankan
bicara lebih.
Ilmu dan Humaniora
L. Wilardjo
Apa yang dimaksud humaniora?
Apa perbedaan ilmu dan humaniora?
Humaniora sebagai perangkat sikap dan perilaku moral manusia terhadap
sesamanya. Ilmu diartikan sebagai semua pengetahuan yang terhimpun lewat
metode keilmuan.
Suatu teori akan diterima jika konsep yang terkandung adalah sesuatu
yang benar dan baik. Dalm arti bahwa teori itu berguna dalam menyingkapkan
tabir yang menutupi sesuatu atau beberapa cercah kecil kebenaran yang ada
di alam. Jika ia menyiratkan pernyataan yang pada umumnya dapat diuji
secara empiris.
Firasat atau ilham tak mudah diperoleh, namun ini dapat dipahami
dengan menerima bahwa akal budi bawah sadar masih terus menerus dengan
giatnya berusaha memecahkan persoalan yang dihadapi. Dalam mencari
kebenaran, ilmuwan harus senantiasa berusaha melengkapi dirinya dengan budi
luhur/kebajikan, kalau ia ingin mempunyai peluang, betapapun tipisnya,
untuk menerobos tabir rahasia.
Hakikat Nilai dari Ilmu: Pesan Kepada Mahasiswa California Institute of
Technology
Albert Einstein
Apa hakikat nilai dan ilmu yang disampaikan Einstein kepada mahasiswa
California Institute of Technology?
Tidaklah cukup bagimu untuk memahami ilmu pekerjaanmu akan
meningkatkan berkah rejeki. Perhatian kepada kehidupan manusia itu sendiri
dan nasibnya harus selalu merupakan minat utama dari ikhtiar, perhatian
kepada masalah besar yang tak kunjung terpecahkan dan pengaturan kerja dan
pemerataan benda agar buah ciptaan dari pemikiran kita akan menajdi berkah
dan bukanlah sebuah karma. Janganlah kau lupakan hal ini di tengah tumpukan
data dan persamaan.