REKAYASA IDE “KEPEMIMPINAN”
OLEH : ALDHI KURNIA 4162331001
PENDIDIKAN KIMIA EKSTENSI A FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2016
KARYA ILMIAH TENTANG MASALAH KEPEMIMPINAN
PENDAHULUAN
Pene!"#$n Ke%e&%#n$n
Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kinerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal. Pada kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Pene!"#$n G$'$ Ke%e&%#n$n
Disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah perwujudan tingkah laku seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin dan mempengaruhi karyawannya dalam menjalankan tugas.
T#%()(# Ke%e&%#n$n
1. Kepemimpinan gaya otoriter, otokratis, atau diktator 2. Kepemimpinan gaya demokratis 3. Kepemimpinan gaya kebebasan atau gaya liberal M$n*$$" Pen+)#,$n
Penulisan ini memiliki manaat sebagai berikut. 1.
!emberitahukan kepada para pembaca mengenai penyebab kepercayaan masyarakat
terhadap pemimpin negeri yang mulai menurun. 2. !emberitahukan hal"hal yeng harus dilakukan agar pemimpin dimasa mendatang menjadi pemimpin yang tangguh dan disayangi masyarakatnya. 3. Dapat belajar untuk menjadi pemimpin yang baik dan disayangi masyarakat ketika menjadi pemimpin masa depan.
#.
Dapat menghindari hal"hal yang menyebabkan masyarakat atau orang lain tidak
mempercayai kita.
PEM-AHASAN
1. Pen'e/$/ Ke%e!$'$$n M$,'$!$$" "e!$$% Pe&%#n Nee!# '$n M+)$# Men+!+n
$aat ini masyarakat %ndonesia mengalami krisis kepercayaan terhadap para pemimpin" pemimpin mereka. &ang menjadi alasan adalah karena banyaknya para pemimpin yang terlibat kasus 'kasus yang nampaknya kurang pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. !isalnya kasus KK( dan kasus kriminal lainnya. $elain itu, yang menjadi alasan kedua adalah karena banyak pemimpin yang tidak setia pada janji mereka ketika masih berstatus sebagai calon pemimpin atau ketika berkampanye. !ungkin ketika mereka berkampanye, mereka berjanji ) terhadap masyarakat yang kelak akan dipimpinnya, namun ketika sudah menjadi pemimpin, janji ) yang telah diucapkan sebelumnya terealisasi menjadi kenyataan * bahkan sangat jauh dari perjanjian yang diucapkannya di kampanye. %ni tentunya sudah sangat mengecewakan masyarakat yang telah memilihnya untuk menjadi seorang pemimpin. +elum lagi pandangan yang menganggap bahwa pemimpin aman sekarang tidak mengusahakan kemakmuran bagi rakyatnya, justru berusaha untuk memakmurkan dirinya sendiri. +uktinya,banyak para pemimpin yang masih melakukan praktek KK( untuk mensejahterakan dirinya serta kerabatnya, sedangkan rakyat yang dipimpinnya masih melarat dan menderita. )da juga praktek yang kongkalikong serta deal politic dalam berbagai kasus hukum di %ndonesia, terlebih lagi itu sering melibatkan para pemimpin. Parahnya lagi, oknum pemimpin yang melakukan itu adalah pe mimpin pilihan rakyat, melalui Pilkada dan Pemilu. +etapa sungguh kecewa dan sakit hatinya rakyat yang telah memilihnya untuk menjadi pemimpin. Pemimpin kita sekarang, juga sangat jarang yang melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kebanyakan mereka sibuk mengurus pekerjaan yang menonjolkan siat egois, sepeti wisata dan liburan ke luar negeri bahkan menuntut kenaikan gaji. Dengan melihat kenyataan yang sedemikian rupa tentang para pemimpin kita, peristiwa krisis kepercayaan masyarakat terhadap para pemimpin pada aman sekarang ini nampaknya menjadi suatu hal yang wajar dan tidak perlu disalahkan. Karena penyebabnya adalah pemimpin itu sendiri.
2. H$)H$) '$n A$n Te!5$# e"#$ M$,'$!$$" T#$ Pe!$'$ L$# e%$$ Pe&%#nn'$ Sen#!#
+anyak tanda yang menunjukkan gejala terjadinya krisis kepemimpinan. Diantara gelaja itu, -Pertama, masyarakat merasa tak memiliki pemimpin sesuai harapan/ -Kedua, kecenderungan masyarakat loyal secara buta kepada yang memimpin/ -Ketiga, 0al"hal yang menyangkut masalah kehidupan, baik itu ekonomi, tradisi, budaya, dan sistem politik dikendalikan oleh kekuatan tertentu, terutama kepartaian/ -keempat maraknya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dan sebagainya. %su itu bagi sebagian di antara kita tidaklah baru. etapi, isu tersebut menjadi aktual dan penting justru di saat kita berada dalam keadaan hampir putus asa. Krisis multidimensi yang kita alami sejak lima tahun terakhir semakin berpotensi membawa negeri ini menuju kebangkrutan. Upaya pemulihan ekonomi dan penegakan hukum nyaris tidak terjadi. Dari sekian akibat multikrisis itu, krisis kepemimpinan mungkin merupakan krisis yang paling parah. idak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga sampai ke tingkat lokal. idak hanya kepemimpinan tingkat tinggi, melainkan juga sampai tingkat paling rendah. Penerimaan atas kepemimpinan didasarkan kepercayaan.
Kepercayaan terbangun
lewat keseriusan dan
kemampuan seorang pemimpin dalam mengatasi persoalan. Karena itu, bobot kepemimpinan tidak diukur dari kekuasaan yang dimiliki, tetapi terutama oleh apa dan bagaimana cara memperoleh hasil dan keberpihakannya pada kepentingan rakyat. Ketika pemimpin tidak mengemban tugas rakyat dengan baik, maka terjadilah krisis kepemimpinan. Ketika lembaga peradilan tidak berungsi menegakkan keadilan, rakyat main hakim sendiri. akyat bertindak anarkis karena tidak ada kepastian hukum, karena tidak ada komitmen pemimpin pada nasib orang kecil. $eorang pemimpin harus tampil seperti dalam kisah pewayangan, pemimpin ditampilkan sebagai pelayan masyarakat. %tu disampaikan esi +hisma sebelum ajal yang memberi nasihat kepada Pandawa. Kata esi +hisma, tugas utama seorang pemimpin adalah mencurahkan perhatian kepada bawahan sekaligus mengesampingkan kepentingan pribadi dan keluarganya. Dialah seorang good leader, seorang pemimpin yang baik. ood leader berbeda dengan great leader. $eprti !ahatma andhi adalah seorang good leader, sebaliknya 0itler adalah seorang great leader. !ahatma andhi memimpin dengan penuh pengorbanan, dengan melayani rakyat dan mengesampingkan kepentingan keluarga. $edangkan 0itler memimpin rakyat dengan dimoti4asi ambisi pribadi yang sangat besar. +aik good leader maupun great leader adalah sama"sama proesional. etapi, good leader memiliki dan mengembangkan karakter baik. 5leh karena itu, dalam kepemimpinan ada yang menyebut aktor keberhasilan
ditentukan terutama oleh karakter dan baru kepandaian. 5rang berwatak baik sulit dicari, sedangkan kepandaian bisa ditingkatkan lewat latihan.
3. $!$ +n"+ Mene&/$)#$n Ke%e!$'$$n M$,'$!$$" '$n Men+!+n "e!$$% Pe&%#n Nee!#
!engembalikan makna dan perilaku pemimpin sebagai good leader bukan great leader, bukan sebagai petinggi, tetapi sebagai pamong. Dibutuhkan teladan dan langkah nyata yang berorientasi pada yang dipimpin. Pemimpin hadir untuk suatu aman. *aman menentukan gaya. !eskipun demikian, ada satu syarat yang nyaris jadi klasik, yakni asketisme atau mesu budhi. ak ada pemimpin yang jatuh dari langit, semua membutuhkan proses jatuh"bangun. Keterbukaan menerima kritik merupakan bagian dari jiwa pemimpin. Kritik menurut Kwant, analis masalah kritik, adalah bagian dari keterlibatan dan kepemilikan. !enerima kritik sebagai bagian rasa memiliki, menunjukkan bobot seorang pemimpin. !engatasi krisis kepemimpinan adalah proses pendidikan dalam arti seluas"luasnya. Dibutuhkan waktu panjang. $atu langkah luhur kita ayunkan, hasilnya baru akan kelihatan satu generasi kemudian. $ebaliknya satu langkah salah kita lakukan, akibat buruknya langsung tampak. $alah satu penyebab munculnya krisis kepemimpinan adalah terkait krisis moral. $ehubungan krisis kepemimpinan itu berakar dari krisis moral, maka perlu diselesaikan secara moral, sebelum ada penyelesaian secara teknis manajerial. Penyelesaian krisis kepemimpinan secara moral itu merujuk prinsip al akhla6ul karimah. Prinsip ahkhla6ul karimah itu meliputi ash shid6u -benar, al waa bil 7ahd -tepat janji, ta8awun -tolong menolong, al 7adalah -keadilan dan isti6amah -konsisten.
4. S#$% Se(!$n Pe&%#n '$n Se$!+n'$ # Te!$%$n
$ikap seorang pemimpin yang seharusnya diterapkan adalah dengan menanamkan konsep kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kantamaning Nrpti. Konsep kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati sangat cocok untuk dijadikan salah satu nilai 'nilai kepemimpinan yang perlu dan harus ditanamkan kepada para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Pada dasarnya konsep Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati adalah mengajarkan berbagai siat yang mesti dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa menjadi pemimpin yang baik, tangguh, berwibawa dan diterima di masyarakat.
Konsep Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang terdapat dalam cerita amayana. )jaran ini disampaikan oleh $ri ama kepada adiknya +harata ketika dinobatkan menjadi raja di kerajaan )yodya. Asta Brata adalah delapan siat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bhayu Brata, Bumi Brata, Baruna Brata dan Agni Brata. Indra Brata adalah seorang pemimpin harus mampu mengusahakan atau menciptakan kemakmuran bagi rakyat atau masyarakat yang dipimpinnya. &ama adalah Dewa yang mampu menegakkan keadilan atau Dewa hukum. 9adiYama Brata adalah seorang pemimpin haruslah bersikap adil kepada semua orang yang dipimpinnya, tidak boleh membedakan $uku, as, maupun )gamanya - $)) . %ntinya seorang pemimpin harus mampu menegakkan keadilan. :andra berarti bulan. $iat bulan adalah mampu memberikan penerangan yang menyejukkan. Candra Brata artinya seorang pemimpin haruslah mampu memberikan kesejukan atau kenyamanan bagi masyarakatnya sehingga masyarakat akan merasa tentram dibawah pimpinannya. Demikian halnya dengan Surya Brata. $urya berarti matahari. !atahari adalah sumber energi yang dahsyat bagi kehidupan di alam semesta ini. 9adi yang dimaksud dengan Surya Brata adalah seorang pemimpin harus mampu memberikan kekuatan serta semangat bagi bawahannya. Pemimpin juga mesti ibarat Bayu -angin. )rtinya, pemimpin haruslah selalu berada di tengah'tengah masyarakatnya agar senantiasa tahu apa yang terjadi dan bagaimana kondisi masyarakatnya serta jangan bertindak eksklusi. %tulah inti dari Bayu Brata. Bumi Brata mengajarkan kepada seorang pemimpin agar selalu memberikan apa yang dimilikinya
untuk
kesejahteraan
masyarakat.
Demikian
juga
dengan Baruna
Brata. Baruna adalah Dewa lautan dalam mithologi 0indu. 9adi seorang pemimpin haruslah memiliki wawasan yang luas layaknya lautan dalam rangka memimpin masyarakatnya. ;awasan luas akan memberikan pengaruh besar bagi kearian seorang pemimpin untuk menangani masalah yang ada. &ang terakhir adalah Agni Brata. Agni artinya api. $alah satu siat api adalah senantiasa berdiri tegak dan bergelora. 9adi yang dimaksud dengan Agni Brata adalah seorang pemimpin harus mampu menggelorakan semangat masyarakat yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan bersama.
mpat siat yang dimaksud adalah sebagai
berikut, Jnana isesa Sudha, Kaprihitaning pra!a, Ka"iryan, i#a"a. Jnana isesa Sudha artinya seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang luhur dan suci. idak hanya sekedar memiliki pengetahuan intelektual dan akademis saja, namun juga harus mampu mengamalkan
pengetahuan
yang
dimiliki dan
mengamalkan ajaran"ajaran
agama
di
masyarakatnya.
7. H$)H$) '$n H$!+, D#)$+$n +n"+ Me&%e!,#$%$n Pe&%#n %$$ M$,$ De%$n
)gar pemimpin di masa depan lebih bijak dan lebih hebat dari masa sekarang, maka calon pemimpin itu harus dipersiapkan mulai saat ini. !empersiapkan pemimpin utuk masa depan itu dengan berbagai cara, salah satunya sebagai berikut. a. !ulailah menanamkan nilai"nilai kepemimpinan melalui pendidikan ormal maupun nonormal. b. !enerapkan nilai"nilai kepemimpinan Asta Brata dan Catur Kotamaning Nrpati kepada para generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan dalam kehidupan sehari"harinya. c. Di dalam keluarga, orang tua harus memperkenalkan dan menanamkan nilai moral yang kuat kepada anaknya, agar suatu hari nanti ia bisa menjadi pemimpin yang bermoral tinggi, baik bagi keluarganya maupun bagi negaranya kelak.
KESIMPULAN Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak pantas untuk diteladani dari seorang pemimpin bagi masyarakatnya, menyebabkan masyarakat tidak percaya lagi kepadanya untuk menjadi pemimpin dan memimpin. Para pemimpin selalu saja mengecewakan masyarakat dengan berbagai ulahnya. !ereka tidak tepat disebut pemimpin kerena sebagian besar dari mereka tidak melakukan ungsi kepemimpinan mereka sebagaimana mestinya. Pemimpin seringkali terlibat kasus"kasus hukum seperti KK(, kriminal, dan selalu ingin melakukan apa yang mereka anggap baik tanpa berpikir dampaknya pada masyarakat. Keputusan yang seringkali dibuat terkadang justru menambah masalah. Dengan demikian, diharapkan para pemimpin untuk bisa betindak lebih bijak dan tepat serta lebih memikirkan kepentingan masyarakat daripada negara. Dengan menanamkan nilai"nilai kemimpinan yang diajarkan dari keluarga, lingkungan sekitar maupun dari pelajaran pemimpin pada masa"masa lalu yang pernah berjaya pada masanya, agar dapat menciptakan pemimpin yang tangguh, hebat, adil, bijaksana dan disayangi oleh masyarakat yang dipimpinnya serta bisa menjadi suri tauladan yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
:. !a?well, 9ohn, 2@@1, $engem#ang%an Kepemimpinan di Se%eliling Anda, 9akarta A !itra !edia.