Referat
PARKINSON
Oleh
Hana Humaira Fachir I1A008023
Pembimbing
dr. Steen! S".S! #.Si
$agian%S#F Ilmu Pen&a'it Sara( FK )nlam*RS)+ )lin $an,arma-in
Nember! 2012 $A$ I P/N+AH))AN
Penyakit parkinson diakui sebagai salah satu gangguan neurologis yang paling umum terjadi, mempengaruhi sekitar 1% dari orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Ada 2 temuan temuan neuropatho neuropathologic logic utama yaitu hilangnya hilangnya neuron neuron dopaminergik berpigmen di substansia nigra pars compacta (!P"# dan adanya badan $ey. 1 Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegenerati& yang bersi&at kronis progresi&, yang ditandai dengan komplikasi motorik dan non motorik yang mempengaruhi &ungsi hidup pada tingkat yang berbeda.
2
Peny Penyak akit it Parkinson adalah adalah penyakit penyakit neurodege neurodegenera neratif tif yang paling lazim setelah penyakit Alzheimer, dengan insidens di Inggris kira kira-k -kir ira a
20/1 20 /100 00.0 .000 00
dan dan
prev preval alen ensi siny nya a
10010 0-1 10/ 0/10 100. 0.00 000. 0.
Prevalensinya kira-kira 1 ! pada umur " tahun dan meningkat #-"! pada usia $" tahun%,#," 'itur motor klasik dari penyakit Parkinson biasanya mulai muncul diam diam dan perlahanlaha perlahanlahan n selama beberapa minggu atau bulan, bulan, dengan dengan tremor menjad menjadii gejala gejala aal yang yang paling paling umum. umum. )andat )andatand andaa * kardin kardinal al penyak penyakit it Parkin Parkinson son adalah adalah tremor tremor istirah istirahat, at, kekaku kekakuan, an, dan bradyk bradykine inesia. sia. +nstab +nstabili ilitas tas postural (penurunan keseimbangan# kadangkadang terda&tar sebagai &itur kardinal keempat. !amun, keseimbangan penurunan penyakit Parkinson adalah &enomena
akhir, dan pada kenyataannya, keseimbangan penurunan menonjol dalam beberapa tahun pertama menunjukkan baha penyakit Parkinson bukanlah diagnosis yang benar.
1
etika seorang pasien menyajikan dengan tremor, dokter menge-aluasi riayat pasien dan temuan pemeriksaan &isik untuk membedakan tremor penyakit Parkinson dari jenis lain tremor. Pada pasien dengan parkinsonism, perhatian terhadap sejarah perlu untuk mengecualikan penyebab seperti obatobatan, racun, atau trauma. ($ihat iagnosis i&erensial.# Penyebab umum lainnya termasuk tremor esensial tremor, tremor &isiologis, dan tremor dystonic.1
$A$ II INA)AN P)SAKA 2.1. +e(ini-i
Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus# merupakan suatu penyakit neurodegenerati&/ sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency#.6 Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif
sistem
ekstrapiramidal
yang
Parkinsonism yang se'ara
merupakan
patologis
ditandai
&agian oleh
dari
adanya
degenerasi ganglia &asalis terutama di su&stansia nigra pars kompakta
()*+
yang
disertai
adanya
inklusi
sitoplasmik
eosinofilik (ley &odies. Parkinsonism adalah suatu sindrom yang ditandai oleh tremor pada aktu istirahat, rigiditas, &radikinesia dan hilangnya refleks postural aki&at penurunan dopamin dengan &er&agai ma'am se&a&. 2.2. In-iden-i
+nsiden penyakit ini meningkat tajam dengan usia, dari 1, di 100 000 orang tahun antara 0 dan 3 tahun menjadi 3*,1 di 100 000 orangtahun antara 0 dan 3 tahun, dengan risiko seumur hidup mengembangkan penyakit 1,% .*,
4sia ratarata onset adalah 60 tahun dan durasi ratarata penyakit dari diagnosis untuk kematian adalah 1 tahun, dengan rasio kematian 2 sampai 1.
5
2.3 /tilgi •
4sia Peran penuaan yang mungkin dalam patogenesis parkinson adalah sering terjadi pada usia pertengahanakhir dan pre-alensi semakin meningkat seiring bertambahnya usia. !amun, sampai sekarang masih belum jelas peran yang tepat dari penuaan sehingga bermain dipatogenesis.3
•
'aktor lingkungan )ahun
135*
ditemukan
kalau
N methylphenyl1,2,*,6
tetrahydropyridine(P)P# berpotensi menginduksi parkinson pada manusia. 7anyak studi telah menunjukkan asosiasi antara tinggal di pedesaan, terpapar herbisida/pestisida beresiko berkembang menjad parkisnson. Akan tetapi, masih sulit dipahami peran suatu senyaa terhadap parkinson.3 •
8enetik elama bertahuntahun, &aktor genetik dianggap tidak mungkin untuk memainkan peran penting dalam patogenesis parkinson. !amun, dalam penelitian barubaru ini mutasi telah diidenti&ikasi spesi&ik penyebab
parkinson, sehingga memungkinkan untuk pertama kalinya untuk mulai menjelajahi patogenesis pada tingkat molekuler.3
2. Kla-i(i'a-i
Parkinson dapat dibagi atas * bagian besar 9 1. Primer atau paralisis agitans 7entuk sindrom parkinson yang kronis yang paling sering dijumpaiyang disebut juga paralisi agitans. irakira 5 kasus parkinson termasuk jenis ini. 2. ekunder atau simptomatis Penyababnya belum diketahui. 7eragam kelainan atau penyakit dapat menyebabkan sindrom parkinson adiantaranya arteriosklerosis, anoksia, obatobatan, :at toksik, penyakit in&eksi diotak. *. Parkinson plus 8ejala parkinson hanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan. 2.4 Pat(i-ilgi
"iriciri Penyakit Parkinson yaitu ditemukannya Lewy bodies ; kematian sel neuronal pada pars kompakta substansia nigra. Penyakit parkinson tidak muncul apabila tingkat striatal dopamine (DA) turun sampai 20% dan kematian substansia nigra (!# tidak melebihi 0%. 11 'ungsi anatomis yang terlibat pada penyakit parkinson meliputi9
otor korteks primer
Area motor suplementer
triatum (putamen dan kaudatus#
8lobus pallidus
ubstantia !igra (!#
!ukleus ubtalamus (!)# ! bertindak sebagai akselerator pada basal ganglia dan kerusakan pada
bagian ini berakibat perlambatan. !) merupakan rem sehingga kerusakan pada bagian ini berakibat pergerakan yang berlebihan.11
dapat menyebabkan tremor, rigiditas, dan akinesia. 8anglia basal ber&ungsi untuk menyusun rencana neuro&isiologi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan dan bagian yang diperankan oleh serebelum ialah menge-aluasi in&ormasi yang didapat sebagai umpan balik mengenai pelaksanaan gerakan. )ugas primer dari ganglia basal adalah mengumpulkan program untuk gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi seaktu program gerakan di implementasikan. alah satu gambaran dari gangguan ekstrapiramidal ialah gerakan in-oluntar. asar patologinya mencakup lesi di ganglia basal ( kaudatus, putamaen, palidum, nukleus subtalamus # dan batang otak ( substansia nigra, nukleus rubra, lokus seruleus #. 10 arakteristik lesi pada Parkinson adalah penghancuran progresi& dari proyeksi dopaminergik dari substansia nigra pars compacta ke nucleus kaudatus dan putamen, yang menyebabkan ketidakseimbangan antara rangsangan dan penghambatan neurotransmitter dopamine, asetilkolin, =aminobutyric acid dan glutamate. Penelitian P>) menunjukkan penderita Parkinson telah secara signi&ikan mengurangi serapan striatal untuk dopamine dibandingkan dengan orang yang sehat, terutama di bagian posterior putamen (diukur berdasarkan (15' dopa#, mengkon&irmasikan kehilangan dari persara& nigrostriatal dopaminergik. $ebih dari 50% persara&an striatal dan 0% dari neuron nigral dopaminergik mungkin sudah hilang sebelum timbulnya onset gejala klinis penyakit parkinson. 12 2.5 6e,ala Klini-
8ejala yang didapatkan pada sindrom Parkinson9 )remor
?est tremor biasanya sering terjadi dan mudah dikenali pada gejala penyakit Parkinson. )remor unilateral dan terjadi pada &rekuensi antara 6 @:, dan kebanyakan selalu didahului pada ekstremitas bagian distal. )remor pada tangan digambarkan supinasi dan pronasi (pillrolling# yang bisa menyebar dari satu tangan ke tangan lainnya. ?est tremor pada pasien dengan penyakit Parkinson dapat juga melibatkan bibir, dagu, rahang, dan kaki, namun tremor esensial jarang melibatkan leher/kepala ataupun suara. Pasien yang mengalami tremor pada kepala kebanyakan memiliki tremor esensial, dystonia ser-ikal ataupun keduanya daripada penyakit parkinson. ang khas adalah rest tremor hilang ketika pasien berkti&itas atau selama pasien tidur. 7eberapa pasien juga melaporkan getaran internal yang tidak berhubungan dengan tremor yang bisa dilihat.1* ?igiditas ?igiditas ditandai dengan peningkatan tahanan, biasanya dinamakan dengan penomena BcogheelC, sepanjang pergerakan pasi& dari anggota gerak (&leDy, ekstensi,
ataupun
rotasi
dari
sendi#.
+ni
biasanya
terjadi
pada
proksimal( seperti, leher, bahu, dan pinggul# dibagian distal terjadi (seperti di pergelangan tangan dan pergelangan kaki#. 2 7radikinesia 7radikinesia mengarah pada perlambatan dalam bergerak dan kebanyakan merupakan gejala pada penyakit Parkinson, alaupun ini mungkin juga terlihat pada gangguan lainnya, seperti depresi. 7radikinesia terjadi karena adanya gangguan pada basal ganglia, dan ini kesulitan encompasses dengan
perencanaan, inisiati&, bergerak serta melakukan tugas yang simultan dan berkelanjutan. ani&estasi aal yang sering adalah perlambatan dalam melakukan kegiatan seharihari dan perlambatan gerakan dalam bereaksi. +ni juga termasuk kesulitan dalam mengerjakan tugas yang berhubungan dengan kontrol motorik ( seperti mengacing baju dan menggunakan peralatan#. ani&estasi lain dari bradikinesia adalah hilangnya pergerakan spontan dan sikap tubuh, drooling karena gangguan menelan, disartria monotonic dan hipoponik, hilangnya ekspresi ajah (hipomimia# dan menurunnya kedipan mata, serta ayunan tangan berkurang apabila berjalan. 2 iduga baha bradikinesia adalah hasil dari kekacauan akti&itas korteks motorik normal yang dimediasi dengan berkurangnya &ungsi dopaminergic. Penelitian !euroimaging &ungsinal juga menunjukkan kerusakan dalam pemasukkan sistem kortikal dan subkortikal yang mengatur parameter kinematic pergerakan (seperti kecepataan#. ebaliknya, pemasukan dari beberapa area premotorik, yang bertanggungjaab untuk kontrol -isuomotorik meningkat.2 e&ormitas Postural ebagai tambahan,kekakuan pada leher dan tubuh ( kekakuan aDial# dapat menyebabkan terjadinya postur aDial yang tidak normal (seperti anterokolis, scoliosis#. e&ormitas postural menghasilkan leher dan badan yang &leDi, siku dan
lutut
yang
&leDi
dan
sering
berhubungan
dengan
kekakuan.
etidaknormalan keletal lainnya meliputi &leksi leher yang ekstrim, leksi trunkal (camptokormania# dan scoliosis. "amptokormania ditandai dengan
&leksi yang ekstrim pada thorakolumbal. ondisi ini semakin parah saat berjalan dan berkurang saat duduk, rebahan pada posisi supine. ebagai tambahan
pada
penyakit
Parkinson,
sebab
lain
yang
menyebabkan
camptocormania meliputi dystonia dan ekstensi miopati trunkal. e&ormitas badan laiinya yaitu sindrom pisa yang dilihat ketika duduk atau berdiri badan pasien menjadi miring.2 Eajah parkinson 7radikinesia menyababkan ekspresi serta mimik muka berkurang. uka menjadi seperti topeng. edipan mata berkurang. isamping itu, muka seperti berminyak dan ludah sukar keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah.10 ikrogra&ia 7ila tangan yang dominan yang terlibat, maka tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat. Pada beberapa kasus. @al ini merupakan gejala dini. 10 Posisi 7radikinesia mengakibatkan langkah menjadi kecil yang khas pada penyakit parkinson.Pada stadium yang lebih lanjut, sikap penderita dalam &leksi, kepala di&leksi ke dada, bahu membengkok kedepan, dan lengan tidak melengkung ketika berjalan.10 7icara ?igiditas dan bradikinesia otot pernapasan, pita suara, otot å, lidah dan bibir mengakibatka pengucapan katakata yang monoton dengan -olume kecil.
Pada beberapa kasus suara mengurangsampai berbentuk suara bisikan yang dalam.10
is&ungsi autonom apat terjadi karena berkurangnya secara progresi& selsel neuron di ganglia simpatis. +ni mengakibatkan keringat berlebihan, air ludah berlebihan, ganguan spingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik. 10 emensia Penderita penyakit parkinson idiopati banyak menunjukkan perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya. is&ungsi -isuospasial merupakan de&isit kogniti& yang sering dilaporkan pada penyakit parkinson. egenerasi jalur dopaminergik, termasuk nigrostriatal, mesokortikal, dan mesolimbik berpengaruh terhadap gangguan intelektual.10 2.7 +iagn-i-
iagnosis penyakit Parkinson &erdasarkan klinis dengan
ditemukannya geala motorik utama antara lain tremor pada aktu istirahat, rigiditas, &radikinesia dan hilangnya refleks postural. riteria diagnosis yang dipakai di Indonesia adalah kriteria ughes (12 31# 4
Possible
3 didapatkan 1 dari geala-geala utama
4
Probable
3 didapatkan 2 dari geala-geala utama
4
3 didapatkan % dari geala-geala utama
Definite
5ntuk kepentingan klinis diperlukan adanya penetapan &erat ringannya penyakit dalam hal ini digunakan stadium klinis &erdasarkan Hoehn and Yahr (1 yaitu 3 4
Stadium 13
6eala dan tanda pada satu sisi, terdapat
geala yang ringan, terdapat geala yang mengganggu tetapi
menim&ulkan
ke'a'atan,
&iasanya
terdapat
tremor pada satu anggota gerak, geala yang tim&ul dapat dikenali orang terdekat (teman 4 )tadium 23 7erdapat geala &ilateral, terdapat ke'a'atan minimal, sikap/'ara &eralan terganggu 4 )tadium %3 6erak tu&uh nyata melam&at, keseim&angan mulai terganggu saat &eralan/&erdiri, disfungsi umum sedang 4 )tadium #3 7erdapat geala yang &erat, masih dapat &eralan hanya untuk arak tertentu, rigiditas dan &radikinesia, tidak mampu &erdiri sendiri, tremor dapat &erkurang di&andingkan stadium se&elumnya 4 )tadium
"3
)tadium
kakhetik
('a'ha'ti'
stage,
ke'a'atan total, tidak mampu &erdiri dan &eralan alaupun di&antu. 2.8 ata la'-ana •
edika mentosa
trategi terapi parkinson bertujuan untuk mengembalikan kekurangan dopamin pada sinaps nigrostriatal, termasuk penggantian langsung dengan le-odopa, akti-asi reseptor dopamin striatal oleh agonis dopamin, penggunaan agen yang mengubah metabolisme dopamin, seperti monoamine oDidase7 inhibitor atau peningkatan pengiriman le-odopa ke otak menggunakan dopa dekarboksilase atau katekolFmethyltrans&erase ("F)# inhibitor.1 a. $e-odopa 7anyak dokter yang menunda pengobatan simptomatis dengan le-odopa sampai memang dibutuhkan. 7ila gejala masih ringan, tidak menganggu sebaiknya le-odopa jangan dimulai. @al ini mengingat baha e&ekti&itas berkaitan dengan lama aktu pemakaiannnya. 7ila sudah beberapa bulan atau tahun sering timbul komplikasi misalnya gejala 0no&&. endadak penderita beberapa saat immobil, gerakan seolah membeku, jadi berhenti. isamping itu, didapatkan juga berbagai komplikasi lain apakah gejala sudah mengganggu kegiatan seharihari, kehidupan dirumah, dikantor dan e&ek psikologis. 10 $e-odopa melintasi saar darah otak dan memasuki P. i sini ia mengalami perubahan en:imatis menjadi dopamin. opamin mengambat akti-itas neuron ganglia basal. !euron ini juga dipengaruhi oleh akti-itas eksitasi dan sistem kolinergik. &ek samping 9 nausea, muntah, distres abdominal, hipotensi postural, aritmia jantung, diskinesia, abnormalitas laboratorium.10
eskipun mekanisme yang tepat tidak diketahui, komplikasi motorik terkait dengan le-odopa, diduga terkait dengan aktu paruh yang relati& singkat pada &ormulasi le-odopa kon-ensional (1. jam#, yang menyebabkan &luktuasi kadar le-odopa plasma.11 4ji coba >$$FPA menunjukkan hubungan ketergantungan dosis antara le-odopa dan berkembangnya komplikasi motorik setelah 0 minggu, dengan sekitar *0% dari pasien menerima le-odopa 600mg/hari (diberikan 200 mg *D sehari# mengalami earing o&& dibandingkan dengan 15 dan 16% pada mereka yang menerima *00 (100 mg tiga kali sehari# dan 10 mglday (0 mg tiga kali sehari# secara berurutan. @al ini menunjukkan baha dosis le-odopa berperan dalam berkembangnya komplikasi motorik.
12
b. +nhibitor dopa dekarboksilasi dan le-odopa 4ntuk mencegah agar le-odopa tidak diubah menjadi dopamin diluar otak, maka le-odopa dikombinasikan dengan inhibitor en:im dopa dekarboksilase (ben:era:ide # yaitu en:im yang mengkon-ersi le-odopa menjadi dopamin. 10
c. "F) inhibitors >ntacapone adalah penghambat peri&er catecholFmethyltrans&erase ("F)# yang melengkapi aksi dari penghambatan amino acid decarboDylase (AA"#. ianggap baha -olume distribusi yang tersisa tidak berubah, penambahan entacapone meningkatkan aktu paruh plasma dari le-odopa sebesar % pada tiap dosis. 7egitu juga, tolcapone dapat meningkatkan aktuparuh le-odopa pada tiapp dosis, alaupun ini diberikan tunggal pada regimen dosis le-odopa. etika entacapone dan tolcapone ditambahkan pada le-odopa/terapi penghambatan AA", mereka menghambat "F)salah satu en:im yang bertanggungjaab untuk metabolisme dopamine yang menghasilkan lebih banyak dan lebih bertahan kadar dopamine pada sistem sara& sentaral dan plasma daripada dengan le-odopa/carbidopa tunggal, menghasilkan aksi antiparkinson lebih lama dan disusul dengan &ungsi motorik yang meningkat. 1* d. Agonis opamin Ada 6 macam obat agonis dopamine oral yang tersedia di +nggris. adalah deri-at ergot bromocriptine, pergolide, cabergoline dan lisurideG dan dua lainnya adalah obat nonergot9 ropinirole and pramipeDole.
1*
Penelitian yang lebih baru agonis dopamin menunjukkan penurunan yang signi&ikan dalam pengembangan komplikasi motorik pada pasien dibandingkan dengan le-odopa. !amun, dalam dipublikasikan penelitian monoterapi ropinirole dan
pramipeDole,
pasien
yang
diraat
dengan
le-odopa
menunjukkan
peningkatan dibandingkan dengan agonis dopamin tersebut. ualitas hidup (kualitas hidup# diukur selama lebih tahun sama untuk le-odopa dan kelompok
pramipeDole. >&ek samping pro&il agonis dopamin mirip dengan le-odopa, tapi kebingungan dan halusinasi terjadi lebih sering dibandingkan dengan le-odopa terapi tunggal.2 7romokriptin adalah obat yang langsung menstimulasi reseptor dopamin, diciptakan untuk mengatasi beberapa kekurangan le-odapa. ementara itu, e&ek samping
bromokriptin sama dengan e&ek samping
le-odopa.
Fbat ini
diindikasikan bila terapi dengan le-odopa atau karbidopa/le-odopa tidak atau kurang berhasil atau bila terdapat diskinesia atau &enomen ono&&. osis bromokroptin ialah dimulai dengan 2, mg sehari, ditingkatkan menjadi 2D2, mg dan kemudian dapat ditingkatkan sampai 0 sehari bergantung respon. osis sampai 200mg sehari pernah digunakan. 10 e. Fbat antikolinergik Fbat antikolinergik menghambat sistem kolinergik di ganglia basal. istem kolinergik secara normal diinhibisi mengakibatkan akti-itas yang berlebihan pada sistem kolinergik. Pada penderita penyakit parkinson yang ringan dengan gangguan ringan obat antikolinergik paling e&ekti&. Fbat antikolinergik triheksi&enidil, ben:tropin dan biperiden. ulut kering, konstipasi dan retensio urin merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada pengguna obat antikolinergik.10 &. Apomorphine Apomorphine adalah senyaa yang sangat lipo&ilik yang sepenuhnya diserap dari saluran pencernaan, tetapi ekstensi& terdegradasi oleh metabolisme hati. dengan subkutan, maka dengan cepat diserap dan bioa-ailabilitas ber-ariasi
dari &ungsi injeksi, kedalaman dan suhu kulit. Puncak konsentrasi plasma l0 *0 ug/+, diperoleh dalam l menit dan konsentrasi puncak dalam $" yang dicapai dalam 1 2 menit. Pada pasien Parkinson, aktu ratarata untuk onset adalah * menit, dengan durasi dari 100 menit setelah dosis tunggal 10 100 ug/kg. 1
elemahan
apomorphine
adalah
ke&utuhan
untuk
administrasi parenteral dan pengo&atan harus dimulai dalam lingkungan di mana tenaga medis dapat memonitor tekanan darah se'ara ketat. 8&at ini &iasanya ditoleransi dengan &aik dan, sekali dititrasi, dosis tetap sta&il.1" g. Anti histamin erjanya antihistamin pada terapi penyakit parkinson belum terungkap. ebagian besar obat antihistamin mempunyai si&at antikolinergik ringan, yang mungkin mendasari khasiatnya pada parkinson. Fbat ini dapat digunakan tunggal bila penyakit ini sudah lanjut obat ini dapat digunakan sebagai tambahan pada le-odopa dan bromokriptin. i&enhidramin ( benadryl # merupakan preparat yang berman&aat. osis dapat * D 0 mg sehari. >&ek samping ialah mengantuk dan toleransi timbul cepat.10 h. Amantadin ( symmetrel# Amantadin
ber&ungsi
membebaskan
sisa
dopamin
dari simpanan
presinaptik di jalur nigrostrial. Fbat ini aju-an yang berguna yang dapat memberikan perbaikan lebih lanjut pada penderita yang tidak dapat mentoleransi dosis le-odopa atau bromokriptin yang tinggi. Fbat ini dalam bentuk kapsul
100mg. osisnya ialah 2D100mg. >&ek samping di ekstremitas baah, insomnia, mimpi buruk, jarang dijumpai hipotensi postural, retensio urin, gagal jantung. 10 i. elegiline ( suatu inhibitor AF jenis 7 # +nhibitor AF diduga berguna pada penyakit parkinson karena neurotransminsi dopamine dapat ditingkatkan dengan mencegah perusakannya. 7aik dikombinasikan dngan le-odopa. osisnya 10 mg sehari. 10 •
)erapi &isik ebagian besar penderita parkinson akan merasakan e&ek positi& dari terapi
&isik. )erapi ini dapat dilakukan dirumah dengan diberikan petunjuk dan latihan contoh diklinik terapi &isik. Program terapi &isik pada penyakit parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit. isalnya perubahan pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya. 10
(?ao et al, 2006#.
$A$ III P/N+AH))AN
1. Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus# merupakan suatu penyakit neurodegenerati&/ sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine deficiency#. 2. Parkinson dapat disebabkan oleh beberapa &aktor yaitu usia (penuaan#, &aktor lingkunagan, dan genetik. *. $e-odopa telah menjadi gold standar pengobatan parkinson selama lebih 0 tahun. !amun, terapi jangka panjang le-odopa dikaitkan dengan perkembangan komplikasi motorik, seperti dyskinensia dan &luktuasi motorik. ejadian ini ditandai sebagai &enomena earingo&&.