BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal dikenal sebagai sebagai penyakit penyakit perjalanan, perjalanan, adalah suatu kondisi dimana dimana ada perbedaan antara sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengenai posisi tubuh. Penyakit ini bukan merupakan suatu keadaan patologis, tapi merupakan respon yang normal untuk stimulasi terhadap individu yang tidak familiar yang karenanya harus dilakukan adaptasi. 1 Motion sickness atau sickness atau kinetosis adalah kondisi yang ditandai dengan pucat, mual, dan muntah. Hal ini dikarenakan oleh kejadian yang benar-benar terjadi. Bany Banyak akny nyaa
ling lingku kung ngan an yang ang
berb berbed edaa
yang ang
terj terjad adii
dise diseki kita tarr
kita kita dapa dapatt
menyebabkan mual dan muntah, dan hal ini diindentifikasikan dengan terminologi sebagai mabuk laut, mabuk udara, mabuk darat, mabuk ski, dan bahkan mabuk gajah atau unta. Walaupun jelas kelihatan keragaman stimulasi penyebab, terdapat ciri khas yang sama yang memprovokasi stimulasi dan dalam hal gejala dan tanda. Pola dari perkembangan gejala bergantung pada sifat dari kondisi terpapar dan sifat individualnya. !etiap !etiap orang orang yang yang mempun mempunyai yai fungsi fungsi vestib vestibula ularr yang yang normal normal mudah mudah terken terkenaa penyak penyakit it ini sampai sampai kebebe kebeberap rapaa derajat derajat "alaup "alaupun un kepeka kepekaan an mereka mereka berbeda dalam tingkat kekuatan yang melatarbelakanginya untuk pola yang sama dari gerakan tubuhnya sendiri. !ecara relatif, stimulasi yang diprovokasi seperti gerakan yang lembut gejala-gejala dari kepala lebih dominan seperti rasa sakit kepala, mengantuk. !edangkan untuk stimulasi yang diprovokasi seperti membuat kepala berputar selama melakukan putaran gejala dari pencernaan lebih dominan seperti rasa mual dan muntah. ,#
1
Peny Penyak akit it ini ini suli sulitt diin diinde dent ntifi ifika kasi si dalam dalam kond kondisi isi tanp tanpaa peme pemerik riksaa saan n laboratorium jika tidak terlihat rasa pucat dan mualnya. $ndividu-individu yang kehila kehilanga ngan n fungsi fungsi vestibu vestibular larny nyaa secara secara total total kebal kebal terhada terhadap p penya penyakit kit ini dan individu yang kehilangan setengahnya lebih sering terkena dibandingkan orang normal.,#
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Anatomi dan Fisiologi Telinga
%elinga merupakan sebuah badan organ yang mampu mengesan bunyi dan juga berperanan dalam keseimbangan dan kedudukan tubuh. %elinga pada he"an vertebrata memiliki dasar yang sama daripada ikan hingga manusia, dengan beberapa jenis bergantung kepada fungsi dan spesies. !etiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, keduanya terletak simetris pada bagian yang berla"anan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan kedudukan bunyi. %elinga terdiri dari tiga bagian& telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. ',(
)ambar 1. *natomi %elinga'
3
Telinga lar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. %elinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus. ' !aluran luar auditori merupakan pipa pendengaran dengan panjang sekitar ,( cm, sepertiga luarnya adalah tulang ra"an, sementara dua pertiga dalamnya berupa tulang. !aluran ini berfungsi untuk meneruskan vibrasi yang telah ditangkap oleh aurikel menuju membran timpani +selaput gendang. Pada saluran ini juga terdapat rambut-rambut, yang berfungsi untuk mencegah benda asing masuk ke dalam telinga. i dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan at seperti lilin yang disebut serumen. Hanya bagian saluran yang menghasilkan sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan bunyi ke telinga dalam. ',(
)ambar . *natomi %elinga /uar '
Telinga tenga!
%elinga tengah meliputi gendang telinga, # tulang- tulang pendengaran +maleus, inkus dan stapes dan pinggir tuba Eustachius. )etaran suara yang diterima oleh
4
gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. !etiap tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. %ulang stapes yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea.' Pada manusia dan he"an darat yang lain, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. %idak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. ' 0embran timpani atau sering disebut sebagai gendang telinga, dengan bentuk menyerupai gendang, terletak tepat setelah saluran luar auditori dan merupakan penerima rangsangan vibrasi pertama. 0embran timpani berfungsi untuk meneruskan vibrasi suara menuju tulang-tulang pendengaran +osikula. ' sikula merupakan tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas tiga tulang kecil, tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai dan bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam. %ulang-tulang tersebut adalah tulang martil +maleus, tulang landasan +inkus, dan tulang sanggurdi +stapes. !emua tulang tersebut berfungsi meneruskan vibrasi dari membran timpani menuju jendela oval di telinga dalam secara berurutan, mulai dari tulang maleus, tulang inkus, dan tulang stapes. ',( !aluran Eustachius merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yang menjorok menghubungkan telinga dengan faring. !aluran Eustachius akan tertutup jika dalam keadaan biasa, dan akan terbuka ketika kita menelan, sehingga tekanan udara di dalam telinga tengah dengan udara luar akan seimbang. engan begitu, cedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara, dapat dihindarkan. alam keadaan biasa, hubungan tuba Eustachius dan telinga tengah tertutup dan terbuka ketika mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa penumpang kapal terbang berasa 2pekak sementara2 ketika mendarat. 3asa 2pekak2 disebabkan perbedaan tekanan antara udara sekeliling. %ekanan udara di sekitar telah menurun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan udara biasa. Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.',(
5
Telinga dalam
%elinga dalam terdiri atas beberapa rongga yang menyerupai saluran-saluran, yaitu vestibula, tiga saluran setengah lingkaran +saluran semi serkuler, dan koklea +rumah siput.' 4estibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang berfungsi sebagai pintu penghubung bagian-bagian telinga. ' %iga saluran setengah lingkaran +!aluran semi serkuler, yaitu saluran superior, posterior, dan lateral. 5etiga saluran ini saling membuat sudut tegak lurus satu sama lain. Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penebalan yang disebut ampula. !aluran semi serkuler berfungsi untuk membantu otak dalam mengendalikan keseimbangan, dan kesadaran akan kedudukan tubuh kita. ',( 5oklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiolus. alam koklea terdapat jendela oval +fenestra vestibuli yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam, dan jendela melingkar +fenestra kokhlea yang berfungsi sebagai reseptor suara. ',( Proses Pendengaran
)ambar #. Potongan melintang koklea.
6
Bunyi memasuki telinga melalui kanalis auditorius ekternus dan menyebabkan membrana timpani bergetar. )etaran menghantarkan suara, dalam bentuk energi mekanis, melalui gerakan pengungkit osikulus oval. 6nergi mekanis ini kemudian dihantarkan cairan telinga dalam ke koklea, di mana akan menjadi energi elektris. 6nergi elektris ini berjalan melalui nervus vestibulokoklearis ke nervus sentral, di mana akan dianalisis dan diterjemahkan dalam bentuk akhir sebagai suara. !elama proses penghantaran,gelombang suara menghadapi masa yang jauh lebih kecil, dari aurikulus yang berukuran sampai jendela oval yang sangat kecil, yang mengakibatkan peningkatan amplitudo bunyi. ',( "eseim#angan
5eseimbangan merupakan integrasi yang kompleks antara sistem somatosensorik +visual, vestibular, proprioceptive dan motorik +musculoskletal, sendi dan jaringan lunak yang seluruhnya diatur oleh otak terhadap respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh.#
7
Reseptor Proprioseftif $mpuls propriosepsi berasal dari tendo, otot dan rasa raba mekanis. $mpuls ini terutama didapatkan dari otot dan tendo spinal untuk menyokong postur tubuh terutama bagian leher +mengatur posisi kepala. $mpuls yang ada kemudian di salurkan ke cerebellum untuk dikoordinasikan di nucleus fastigii lalu dilanjutkan ke nucleus vestibularis.
',(
!elain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat organ keseimbangan. Bagian ini secara struktur terletak di belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga salur setengah bulat atau kanalis semisirkularis. 5elima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan badan dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf vestibulokoklearis.( /abirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat makula utrikulus yang didalamnya terdapat reseptor keseimbangan. /abirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis dimana tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut ampula. idalamnya terdapat krista ampularis yang terdiri dari sel - sel reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh substansi gelatin yang disebut kupula.
(
)erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolimfa labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. %ekukan silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion kalsium masuk kedalam sel yang menyebabkan terjadinya depolarisasi dan akan merangsang
pelepasan
neurotransmiter
eksitator
yang
selanjutnya
akan
meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat keseimbangan di otak. !e"aktu berkas silia terdorong ke arah berla"anan, maka terjadi hiperpolarisasi. (
8
rgan vestibuler berperan sebagai tranduser yang mengubah energi mekanik akibat rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di kanalis semisirkularis menjadi energi biolistrik sehingga mendapat informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan linier dan percepatan sudut. engan demikian dapat memberikan informasi mengenai semua gerak tubuh yang sedang berlangsung. ( !istem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh lain sehingga kelainannya dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. 5elainan sisten keseimbangan dan vestibuler mengenai lebih dari #7 juta orang *merika yang berusia 18 tahun ke atas dan mengakibatkan lebih dari 177.777 patah tulang panggul pada populasi lansia setiap tahun. 5eseimbangan badan dipertahankan oleh kerja sama otot dan sendi tubuh +sistem proprioseptif, mata +sistem visual, dan labirin +sistem vestibuler. 5etiganya memba"a informasi mengenai keseimbangan, ke otak +sistem serebelar untuk koordinasi dan persepsi korteks serebelar. tak, tentu saja, mendapatkan asupan darah dari jantung dan sistem arteri. !atu gangguan pada salah satu dari daerah ini seperti arteriosklerosis atau gangguan penglihatan, dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan. *paratus vestibularis telinga tengah memberi umpan balik mengenai gerakan dan posisi kepala, mengkoordinasikan semua otot tubuh, dan posisi mata selama gerakan cepat gerakan kepala.(
2.2. De$inisi
Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengenai posisi tubuh. Penyakit disekitar kita ini diindentifikasikan dengan terminologi sebagai mabuk laut, mabuk udara, mabuk darat, mabuk ski, dan bahkan mabuk gajah atau unta.1,
9
2.%. E&idemiologi
Prevalensi dari motion sickness&9 • •
hampir :7; dari populasi mengalaminya. Perahu kecil dan mobil cenderung yang paling provokatif merangsang
•
terjadinya motion sickness. /ebih sering terjadi pada "anita +terutama selama kehamilan, anak-anak
•
usia -1 tahun, dan orang dengan migrain. Penelitian di $ndia mengatakan prevalensi motion sickness adalah sekitar :;, "anita lebih rentan +8; dari pria +19,:;. $ndividu yang aktif lebih jarang terkena. rang dengan usia berapapun dapat terkena motion sickness. Pada orang
dengan usia lebih dari '7 tahun lebih sering mengalami motion sickness, sementara anak-anak di ba"ah usia tahun sangat tahan terhadap kondisi tersebut.
2.'. Etiologi
Berdasarkan penelitian menunjukkan bah"a konflik berasal dari dua organ penting keseimbangan yaitu mata dan koklea di telinga dalam menyesuaikan diri terhadap kecepatan yang berbeda ketika terjadinya gerakan. 0ata menyesuaikan diri secara cepat sedangkan telinga dalam lebih lama. !ampai kedua organ ini menyesuaikan diri dan menetapkan sinyal yang indentik untuk dikirimkan ke otak maka kekacauan pemusatan perhatian terhadap posisi tubuh dapat terjadi. Penyakit ini dapat diprovokasi oleh gerakan yang tiba-tiba seperti saat berada diperjalanan yang tidak rata, penerbangan yang berputar, dan pelayaran yang bergelombang.1,# 0abuk dapat dibagi menjadi tiga kategori& 8
10
•
)erak penyakit yang disebabkan oleh gerakan yang dirasakan tetapi tidak
•
terlihat 0abuk perjalanan disebabkan oleh gerakan yang terlihat tapi tidak merasa 0abuk perjalanan disebabkan ketika kedua system mendeteksi gerakan,
•
tetapi mereka tidak sesuai.
2.(. Pato$isiologi
!ekarang
ini belum ada teori yang adekuat yang dapat menjelaskan
perjalanan penyakit ini. an ada banyak teori yang menjelaskan mengenai penyakit ini.:,= 1.
%eori darah dan sistem pencernaan. %eori ini menjelaskan bah"a muntah adalah respon refleks dari iritasi mukosa lambung. an dari teori darah yaitu karena aliran darah yang sedikit ke otak meyebabkan iritasi pada mata dan secara cepat menyebabkan spasme kapiler otak yang menyebabkan muntah. an teori ini ditolak karena individu yang kehilangan fungsi vestibular kebal terhadap penyakit ini.
.
%eori detektor toksin. !istem vestibuler bertindak sebagai detektor toksin. tak berkembang untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi di sistem vestibular, visual dan informasi kinetotik sebagi bukti dari malfungsi sistem saraf pusat. $nisiasi muntah adalah sebagai pertahanan mela"an neurotoksin yang mungkin termakan. !istem detektor toksin yang utama adalah kemoreseptor di nervus vagus dan di batang otak.
#.
%eori perbedaan sensori berhubungan dengan perangsangan penyakit sebagai perbedaan antara sistem vestibular sebagai transduser dengan indera lain sebagai sinyal atau antara kanalis semisirkularis dan otolith yang lebih spesifik terhadap tubuh yang bergerarak. Bagaimanapun juga, teori ini kurang dapat menjelaskan dan tidak dapat mengindentifikasi kenapa beberapa keadaan dapat memprovokasi dan keadaan yang lain tidak.
11
Hipotesis yang paling umum untuk penyebab penyakit gerakan adalah bah"a ia berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap neurotoksin. Para post rema daerah di otak yang bertanggung ja"ab untuk merangsang muntah saat racun terdeteksi dan untuk menyelesaikan konflik antara visi dan keseimbangan. 5etika merasa gerak tetapi tidak melihat itu +misalnya, dalam sebuah kapal tanpa jendela, telinga bagian dalam mengirimkan ke otak bah"a itu indra gerak, tapi mata memberitahu otak bah"a semuanya masih diam. !ebagai hasil dari kejanggalan tersebut, otak akan sampai pada kesimpulan bah"a salah satu dari mereka berhalusinasi dan selanjutnya menyimpulkan bah"a halusinasi adalah karena menelan racun. tak merespon dengan muntah merangsang, untuk membersihkan toksin seharusnya. :,= Binatang percobaan menunjukkan sensitivitas yang menurun cukup dalam terhadap obat-obatan emesis setelah dilakukannya labirinthectomi bilateral. Banyak perubahan baik secara autonim atau endokrin yang terjadi selama terserang penyakit ini dan stress juga menyertainya. Pemindahan area proyeksi vestibular di serebelum membuat monyet jadi tidak mudah terserang penyakit ini, hal ini juga dapat membuktikan apakah pemindahan juga menyingkirkan respon muntah terhadap obat-obatan yang menyebabkan muntah. :,= 0untah disebabkan oleh aktivasi yang terkoordinir antara otot polos dan somatik yang menghasilkan perubahan yang tepat sesuai dengan tekanan intrabadominal dan tekanan intrathoracic yang membuka spinkter esofagus. 0ekanisme koordinasi sistem saraf pusat adalah kompleks dan sekarang ini sudah banyak dipahami secara baik. Penyakit ini yang parah dengan serangan muntah yang hebat dan berulag dapat mengakibatkan suatu keadaan alkalosis karena hilangnya ion hidrogen dan menyebabkan peningkatan ekskresi ginjal terhadap bikarbonat yang mengakibatkan defesiensi klorida yang dapat menyebabkan otototot melemah, konstipasi dan aritmia. :,= Hilangnya natrium dapat menyebabkan hipotensi, pelepasan *nti-Diuretic Hormone +*H juga meningkat. *danya sisitem vestibular tidaklah menjadi
12
penting lagi terhadap proses muntahnya. 0untah dapat ditimbulkan dari berbagai aktivasi baik sentral atau perifer.:,= 5epekaan terhadap penyakit ini sulit ditentukan. 5epekaan terhadap satu kondisi tertentu mungkin tidak dapat disamaratakan terhadap situasi yang lain. Walaupun sistem vestibular penting terhadap penyakit ini tetapi kepekaan penyakit ini tidak berhubungan dengan sensitivitas sistem vestibular. !etiap individu mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap bentuk stimulasi yang berbeda.:,= )erakan kepala yang dibuat selama rotasi tubuh yang pasif dapat menyebabkan pola yang ganjil pada stimulasi sistem kanal dan organ-organ otolith.:,=
2.). *e+ala dan Tanda
)ejala dan tanda dari penyakit ini adalah suatu !indroma mabuk perjalanan 17 1. Pusing nonvertiginous . )angguan epigastrik seperti rasa tidak nyaman epigastrik, mual dan muntah. #. )ejala-gejala pada kulit seperti pucat, keringat dingin, mulut kering. '. )ejala-gejala !!P seperti sakit kepala, mengantuk, rasa tegang dimata, dan lesu. an berdasarkan tingkat keparahannya dibagi atas ringan, sedang dan berat. 1 Tingkat
Tanda
*e+ala
"e&ara!an
3ingan
•
0enguap
•
Bersenda"a
•
3asa tidak enak di perut
13
•
Wajah dan sekitar
•
0alaise
•
!akit kepala
•
0udah marah
•
0engantuk
•
5elelahan
mulut pucat •
•
•
0ulas Hipersalivasi >rekuensi 5encing bertambah
!edang
•
5eringat dingin
•
0ual
•
Peningkatan suhu
•
Pusing
•
*pati
•
epresi
•
5etidaktarikan
tubuh •
•
Hiperventilasi 0untah aktifitas sosial •
5eseganan dalam bekerja
•
Peningkatan Postural sway
•
penurunan kognitif
•
0erasa berlebihan gerak
Berat
•
tidak mampu berjalan
•
0engisolasi
dari
kehidupan sosial
14
•
tidak berdaya
•
5ehilangan keseimbangan
•
0untah
terus-
menerus
2.,. Penatalaksaan dan Pen-ega!an
Pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah kompleks. !ebagian kecil individu normal sangat mudah terkena penyakit ini untuk hampir pada semua keadaan, sebagian lagi tidak mudah terkena dan yang lainnya berada diantaranya. Pencegahan
terbaik
untuk
orang-orang
dengan
kepekaan
tinggi adalah
penghindaran dan membangun adaptasi terhadap situasi atau keadaan yang memprovokasinya.# !ecara
alternatif,
penambahan
paparan
secara
perlahan-lahan
meningkatkan derajat stimulasi provokasi seperti membuat kepala bergerak selama tubuh secara pasif berotasi dengan kecepatan rotasi yang tinggi dapat menyebabkan adaptasi dapat dicapai tanpa membangkitkan penyakit ini bahkan derajat stressor yang dicapai di step pertama bukanlah provokasi yang dapat ditolerir.#,11 %ehnik modifikasi perilaku telah sangat lama dipromosikan untuk mencegah penyakit ini, keberhasilan juga sudah banyak dilaporkan, tapi jarang disebarkan didunia sebenarnya dimana pelatihannya pun tidak ada. !ebagai tambahan studi ini sebenarnya tidak pernah mencakup kontrol yang sesuai dengan plasebo. !ejumlah obat-obatan dapat mengurangi kepekaan terhadap penyakit ini seperti dimenhydrinate, mecliine, cycliine. 1,#,1 bat-obatan penyakit ini bekerja dengan mengurangi sensitivitas terhadap gerakan. engan menguranginya berarti mengurangi kekacauan sinyal yang akan
15
diterima oleh otak dan obat-obatan ini dapat mencegah penyakiti ini. bat-obatan ini dapat diklasifiksikan kedalam dua kategori yaitu over the counter (!"# dan obat-obat yang harus diresepkan. Produk-produk %? berisikan antihistamin dan cocok untuk gejala yang ringan dan merupakan self-medication. !edangkan obat yang diresepkan berisi scopolamin yaitu antikolinergik dan menurut penelitian lebih efektif. !copolamin cocok untuk mengobati gejala sedang-berat. 1,1 #at anti motion sickness/12 #at
0te
Dosis deasa mg3
nset 4am 3
Drasi 4am3
1@' ?ycliine
ral
(7
7.(@1
imenhydrinate
ral
(7@177
: 1@'
0ecliine
ral
(@(7
7.(@1
'@9 iphenhydramine
ral
(@(7
7.(@7.(
:@1 Promethaine
ral
(
7.(@1
1 Bucliine
ral
!copolamine Patch %ablet
(7
7.(
7.'@7.:
1
:
1.(
'@9
8
ermal ral
16
bat-obatan diatas mempunyai efek samping berupa rasa ngantuk dan mulut kering. !copolamin untuk meningkatkan efeknya sering digunakan bersamaan dengan amfetamin, dan promethain sering digunakan bersamaan dengan efedrin. 5ontraindikasi penggunaan scopolamin adalah orang-orang dengan glaukoma, hipertrofi prostat, penyakit hati dan ginjal. Wanita hamil dan menyusui juga sebaiknya tidak mengkonumsi scopolamine kecuali keadaan yang sangat diperlukan. *lkohol dapat meningkatkan efek ngantuk jika digunakan bersamaan
dengan
scopolamin
sehingga
tidak
boleh
digunakan
saat
berkendaraan.1
EDU"ASI PEN5E*AHAN17,11 •
Hindari membaca saat dalam perjalanan dan tidak duduk di kursi yang
•
menghadap ke belakang. Berada dalam posisi dimana mata selalu melihat gerakan yang sama dengan yang dirasakan tubuh dan telinga. 5alau di mobil atau bus, duduklah di depan dan lihat pemandangan. 5alau di kapal, pergilah ke dek dan melihat gerakan horion. 5alau di pesa"at, duduklah dekat jendela dan melihat keluar. uduklah di bagian dekat sayap, di mana gerakan
•
terasa paling minimal. 0akan makanan ringan sebelum bepergian atau menghindari makanan jika
•
sudah merasa mual. Hindari menonton atau berbicara dengan penumpang lain yang mengalami
•
motion sickness Aaga agar kepala tidak bergoyang-goyang saat duduk di sandaran kursi. Hindari merokok atau duduk di sebelah orang yang sedang merokok. Aika terlanjur mual, makanlah biskuit atau minum minuman berkarbonasi
•
untuk mengurangi keluhan lambung. >okus pada objek yang jauh atau mata tertutup, bukan membaca atau
• •
melihat sesuatu di dalam kendaraan meminimalkan gerakan kepala, dan •
jika perlu, tidur terlentang. 0inumlah banyak air dan aturlah ventilasi udara
17
•
•
0eminum obat antimotion sickness minimal #7-97 menit sebelum perjalanan dimulai, atau seperti yang direkomendasikan oleh dokter. Beradaptasi dengan kondisi ini.
BAB III "ESIMPULAN
18
Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sesnsitif terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengeni posisi tubuh. 1, Berdasarkan penelitian menunjukkan bah"a konflik berasal dari dua organ penting keseimbangan yaitu mata dan koklea di telinga dalam menyesuaikan diri terhadap kecepatan yang berbeda ketika terjadinya gerakan.!ekarang ini belum ada teori yang adekuat yang dapat menjelaskan perjalanan penyakit ini. an ada banyak teori yang menjelaskan mengenai penyakit ini. 1,# )ejala dan tanda dari penyakit ini meliputi sindroma mual, gangguan epigastrik seperti rasa tidak nyasman epigastrik, mual dan muntah, gejala-gejala pada kulit seperti pucat, keringat dingin, mulut kering, gejala-gejala !!P seperti sakit kepala, mengantuk, rasa tegang dimata, dan lesu. :,=,17 Pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah kompleks. Pencegahan terbaik untuk orang-orang dengan kepekaan tinggi adalah penghindaran dan membangun adaptasi terhadap situasi atau keadaan yang memprovokasinya. #,11 bat-obatan penyakit ini bekerja dengan mengurangi sensitivitas terhadap gerakan. engan menguranginya berarti mengurangi kekacauan sinyal yang akan diterima oleh otak dan obat-obatan ini dapat mencegah penyakiti ini. 1,1
DAFTA0 PUSTA"A
19
1. Brainard, *ndre", dkk. Prevention and treatment of motion sickness. 71'. iunduh dari& """.aafg.orgCafp . /ackner, Aames 3. 4estibular, Proprioceptive, and Haptic ?ountributions to !patial
rientation.
77(.
diunduh
dari
&
""".graybiel.brandeis.edupublications.pdf #. Brandt %, dkk. 4arious 4ertigo !yndrome in 4ertigo and iiness. 71. !pringer. '. *lberti W, dkk. %he *natomy and Physicology of %he 6ar and Hearing. 71'. iunduh dari & """."ho.int.pdf. (. !her"ood /. >isiologi 0anusia dari !el ke !istem. 778. Aakarta&6)? 9. 0uhtadi 5. 0otion !ickness. 71. diunduh dari & """.indramuhtadi.com 8. Wikipedia.
0otion
!ickness.
71'.
Wikipedia.
iunduh
dari
&
iunduh
dari
&
""".en."ikipedia.org :. /ackner,
Aames
3.
0otion
!ickness.
77'.
""".graybiel.brandeis.edupublications.pdf =. /ackner, Aames 3. 0otion !ickness& more than nausea and vomiting. 71'. iunduh dari & https&CC""".ncbi.nlm.nih.govCpmcCarticlesCP0?'117(1 17. 0otion !ickness. Dniversity of 0aryland 0edical ?enter. 71' 11. Brainard, andre". 0otion !ickness %reatment and management. iunduh ari & """.medscape.com
20
1. Benson, *lan A. 0edication for 0otion !ickness. isadur dari & """.motion sickness.pdf
21