Bab I Pendahuluan
Otak manusia terletak di dalam tengkorak dan dikelilingi oleh lapisan meningeal dan cairan serebrospinal. Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak terbagi menjadi dua bagian besar yang disebut hemisfer, kanan dan kiri dan terbagi menjadi 4 lobus. Lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan lobus occipital.1 Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dari otak kita yang berhubungan dengan aspek tingkah laku. Dari berbagai fungsi tersebut ada beberapa fungsi yang berkaitan dengan fungsi fungsi psikis manusia yaitu kognisi dan emosi. Dengan mempelajari anatomi , fungsi, cara bekerja, dan penyakitpenyakit yang terkait dengan lobus frontalis kita akan memahami pengobatan dan penanganan yang tepat terhadap penyakitpenyakit yang ditimbulkan.1 !ungsi lobus frontalis berhubungan dengan aspek tingkah laku
dan
berpengaruh dalam me"ujudkan kepribadian dan adaptasi sosial. #elain itu, melalui asimilasi dan perpaduan perpaduan proses persepsi, persepsi, kehendak, kehendak, kognitif, kognitif, dan emosional, emosional, lobus frontal frontal terlibat dalam pengambilan keputusan dan pembentukan tujuan, memodulasi dan bentuk karakter dan keprib kepribadi adian an dan mengara mengarahka hkan n perhati perhatian, an, menjag menjagaa konsent konsentras rasi, i, dan berpar berpartis tisipa ipasi si dalam dalam penyimpanan informasi dan pengambilan memori.$ %arena %arena kemamp kemampuan uan luas luas fungsi fungsiona onall dan interk interkonek oneksi, si, jika jika terjadi terjadi kerusa kerusakan kan dapat dapat mengakibatkan gairah berlebihan atau berkurang kortikal dan perilaku, disintegrasi kepribadian dan berfungsi emosional, perencanaan kesulitan atau memulai akti&itas, perhatian abnormal dan kemam kemampu puan an untu untuk k berk berkon onse sent ntra rasi si,, apati apatiss bera beratt atau atau eufo eufori ria, a, rasa rasa malu malu dan dan meng mengura urang ngii kemamp kemampuan uan untuk untuk memant memantau au dan mengend mengendali alikan kan seseor seseorang ang pikira pikiran, n, ucapan, ucapan, dan tindaka tindakan, n, termasuk kehilangan memori.$
1
Bab II Tinjauan Pustaka A. Anatomi
Otak manusia terletak di dalam tengkorak dan dikelilingi oleh lapisan meningeal dan cairan serebrospinal. Lapisan meningeal terdiri dari tiga lapisan, lapisan yang paling tipis adalah piamater, menutupi keseluruhan otak hingga mengikuti bentuk lekukan fisura. Lapisan arachnoid meliputi otak tetapi tidak mengikuti lekukan fisura. Lapisan duramater adalah lapisan paling luar yang melindungi otak. #edangkan, cairan serebrospinal akan mengisi ruang antara lapisan piamater dan arachnoid, menciptakan tempat seperti sebuah kasur apung untuk otak.'
2
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak terbagi menjadi dua bagian besar yang disebut hemisfer, kanan dan kiri. (lur yang membagi kedua hemisfer disebut fisura longitudinal. #etiap hemisfer memiliki &entrikel yang memanjang dari lobus parietal, frontal, occipital, dan temporal. Lateral &entrikel ini berkoordinasi dengan &entrikel ketiga yang berada di antara kedua hemisfer. Dari &entrikel tersebut terdapat cerebral a)uaduct yang menuju ke &entrikel keempat.' #ulkus dan girus yang berada di permukaan hemisfer serebri akan membagi hemisfer serebri menjadi lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. !isura lateral nantinya akan memisahkan lobus temporalis di atas dari lobus frontalis dan lobus temporalis di atasnya. Di dasar fisura lateral terdapat area korteks yang dikenal sebagai insula dan lobus frontalis, lobus parietalis, dan lobus temporalis yang menutupinya disebut sebagai operkulum.10 *epat di anterior dan sejajar dengan sulkus sentralis terletak girus presentalis yang dikenal sebagai korteks motorik primer. (rea ini berfungsi sesuai brodmann 4. !ungsinya adalah mengendalikan gerakan terampil &olunter +disadari, kadangkadang disebut juga sebagai gerakan fraksional. 10 (rea tepat di anterior korteks motorik primer dikenal sebagai kortek premotorik +area brodmann -. (rea ini berfungsi dalam pemrogaman dan persiapan gerakan serta pengendalian sikap +postur. (rea ini termasuk bagian posterior dari girus frontalis superior, medius dan inferior. %orteks premotorik menimbulkan aksinya sebagian melalui korteks motorik primer yang dihubungkan oleh serabutserabut asosiasi dan sebagian lagi oleh serabutserabut kortikospinal dan kortikobulbar. ada permukaan medial hemisfer korteks premotorik terdapat daerah korteks motorik suplementer. %orteks ini akan merepresentasi somatotopik tubuh secara bilateral di kedua hemisfer.10 3
ada girus frontalis medius terletak frontal eye field +area brodmann $. (rea ini mengendalikan de&iasi konjugata &olunter mata yang terjadi ketika memindai lapangan pandang. (rea ini terletak di depan korteks premotorik.10 ada girus frontalis inferior hemisfer dominan terletak area bicara motorik yang biasa dikenal sebagai area broca +area brodmann 44 dn 4/. (rea ini mempunyai interkoneksi dengan bagianbagian lobus temporalis, parietal, dan oksipitalis.10 Daerah luas korteks lobus frontalis yang berada di ba"ah area premotorik disebut korteks prefrontalis. %orteks ini mempunyai hubungan luas dengan korteks parietalis, temporalis, dan oksipitalis melalui serabutserabut saraf asosiasi panjang di substansia alba subkortikal. (feren subkortikal terutama berasal dari nukleus mediodorsalis dan anterior talamus. %orteks ini mempunya fungsi yang berhubungan dengan kognitif, seperti kemampuan intelektual, pertimbangan, dan prediksi, serta perencanaan perilaku.10 Lobus frontalis mendapat suplai darah melalui dua pasang pembuluh darah besar, yaitu arteri karotis interna dan arteri &ertebralis. Darah kapiler yang memasuki &ena meninggalkan otak melalui &ena interna dan eksterna yang mengalir ke dalam sinus duralis besar. Dari sinus, darah kembali ke jantung melalui &ena jugularis interna, &ena anonima, dan &ena ka&a superior. #ejumlah kecil darah meninggalkan serebrum melalui pleksus &enosus dari kanalis spinalis dan &ena emisarius.11
4
B. Fisiologi Lobus frontalis yang terletak di korteks bagian depan bertanggung ja"ab terhadap tiga
fungsi utama, yaitu akti&itas motorik &olunter, kemampuan berbicara, elaborasi pikiran. Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis dan dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks motorik primer. Daerah ini memberi kontrol &olunter atas gerakan yang dihasilkan otototot rangka. #eperti pada pengolahan sensorik, korteks motorik di tiaptiap sisi otak terutama mengontrol otot di sisi tubuh yang berla"anan. arasjaras saraf yang berasal dari korteks motorik hemisfer kiri menyebrang +menyilang sebelum turun ke korda spinalis untuk berakhir di neuronneuron motorik eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka di sisi kanan tubuh. Dengan demikian, kerusakan di korteks motorik di sisi kiri otak akan menimbulkan paralisis di sisi kanan tubuh dan demikian sebaliknya. #timulasi daerahdaerah yang berlainan di korteks motorik primer juga menyebabkan timbulnya gerakan di bagianbagian tubuh yang berbeda. #eperti homunkulus sensorik untuk korteks somatosensorik, homunkulus motorik yang melukiskan lokasi dan jumlah relatif korteks motorik yang diabdikan sebagai keluaran ke otototot tiap bagian tubuh, juga terbalik dan 5
mengalami distorsi. ari tangan, ibu jari tangan, dan otototot yang penting untuk berbicara, terutama otototot lidah dan bibir, digambarkan secara berlebihan yang mencerminkan kontrol motorik halus atas bagianbagian tubuh ini. Bandingkan ini dengan seberapa kecil jaringan otak yang mengontrol badan, lengan, dan ekstremitas ba"ah, yang tidak mampu melakukan gerakan kompleks. Dengan demikian, luas representasi di korteks motorik sebanding dengan presisi dan kompleksitas keterampilan motorik yang diperlukan oleh bagian yang bersangkutan.$ Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi kompleks dengan katakata yang secara tertulis atau lisan melambangkan benda dan menyanpaikan gagasan. Bahasa melibatkan integrasi dua kemampuan terpisah yaitu ekspresi dan pemahaman masingmasing berkaitan dengan daerah tertentu di korteks. Daerah primer spesialisasi kortikal untuk bahasa adalah daerah Broca dan daerah 2ernicke.$ Daerah Broca yang bertanggung ja"ab untuk kemampuan berbicara, terletak di lobus frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motorik korteks yang mengontrol otototot yang penting untuk artikulasi. #edangkan daerah "ernicke terletak di korteks kiri pada pertemuan lobuslobus parietalis, temporalis, dan oksipetalis, berhubungan dengan pemahaman bahasa, baik pemahaman bahasa tertulis maupun lisan. #elain itu daerah ini bertanggung ja"ab untuk memformulasikan pola pembicaraan koheren yang disalurkan melalui seberkas serat ke daerah Broca, kemudian mengontrol artikulasi pembicaraan ini.$ %arena berbagai aspek bahasa terletak di daerahdaerah korteks yang berlainan, kerusakan di daerah tertentu di otak dapat menyebabkan gangguan bahasa selektif. %erusakan daerah Broca menyebabkan kegagalan pembentukan kata, "alaupun pasien masih dapat mengerti kata lisan dan tertulis. ara indi&idu tersebut mengetahui apa yang hendak mereka katakan, tetapi tidak mampu mengekspresikan diri mereka. 2alaupun mereka dapat menggerakkan bibir dan lidah, mereka tidak dapat melakukan perintah motorik yang benar untuk mengartikulasikan katakata yang mereka inginkan.$ 6
Daerah 2ernicke menerima masukkan dari korteks &isual di lobus oksipetalis, suatu jalur yang penting dalam pemahaman membaca dan dalam menjelaskan suatu benda yang tampak, serta dari korteks auditorius di lobus temporalis, suatu jalur yang penting dalam memahami bahasa lisan. 3enurut model berbahasa terakhir, berbagai aspek bicara melibatkan jalurjalur interkoneksi yang tepat antara daerahdaerah korteks lokal tersebut.' asien dengan lesi di daerah 2ernicke tidak dapat mengerti katakata yang mereka dengar atau lihat. 3ereka mampu berbicara secara lancar, "alaupun katakata yang mereka ucapkan dengan sempurna tersebut tidak memiliki arti. 3ereka tidak dapat mengaitkan arti dengan kata atau memilih katakata yang tepat untuk menyampaikan pikiran mereka. angguan bahasa semacam itu disebabkan oleh kerusakan daerah korteks spesifik dan dikenal sebagai afasia, yang sebagian besar disebabkan oleh stroke. (fasia jangan dikacaukan dengan kesukaran berbicara + speech impedient , yang disebabkan oleh defek pada aspek mekanis berbicara, misalnya kelemahan atau inkoordinasi otototot yang mengontrol perangkat &okal. 3ungkin disleksia, yaitu kesulitan dalam belajar membaca karena ketidaksesuaian interpretasi huruf atau kata sebagai bayangan terbalik + misalnya, bad 5terlihat6 sebagai dab, timbul akibat kelainan perkembangan dalam hubungan antara daerah penglihatan dan bahasa di korteks atau di dalam daerah bahasa itu sendiri.' %orteks (sosiasi rafrontalis adalah bagian depan dari lobus frontalis tepat di anterior korteks motorik. eran yang diperkirakan berkaitan dengan daerah ini adalah perencanaan akti&itas &olunter, pertimbangan konsekuensikonsekuensi tindakan mendatang dan penentuan bermacammacam pilihan untuk berbagai situasi sosial atau fisik dan sifatsifat kepribadian. #timulasi daerah ini tidak menimbulkan efek yang dapat diamati, tetapi defisit di daerah ini menimbulkan perubahan kepribadian dan perilaku sosial.$
7
7ubungan antara motorik dan premotor. remotor bertugas untuk mempengaruhi gerakan, menerima proyeksi, dan berhubungan area motorik untuk menggerakkan anggota tubuh, menerima proyeksi untuk gerakan mata dan mengirimnya pada area yang akan mengeksekusi kontrol gerakan mata. 7ubungan dengan prefrontal area. Dorsolateral prefrontal corte8 berfungsi untuk menerima input utama dari posterior parietal area dan sulkus superior temporal. (rea lainnya berfungsi untuk menerima proyeksi dari lobus temporal dari area auditory dan &isual.' !ungsi luhur dan juga yang paling umum dari prefrontal korteks adalah pengaturan temporal terhadap tujuan biologis dan kognitif. 9ni merupakan esensi dari pengaturan prefrontal korteks dengan pengaturan umum dari semua bentuk aksi +pergerakan somatik, pergerakan bola mata, perilaku emosional, penampilan intelektual, bicara, dsb. refrontal korteks : khususnya daerah lateralnya memiliki spesifikasi di temporal dalam menyusun beberapa
tindakan
tindakan baru dan kompleks, baik itu berupa perilaku, perkataan, atau alasan. 7al yang baru dan kerumitan dari aksiaksi tersebut yang ditentukan oleh prefrontal korteks atau dikenal juga dengan 5organ kreatifitas6. Lebih jauh lagi, peran dari prefrontal korteks menentukan alternatif dalam membuat keputusan dan dalam mengeksekusi aksiaksi terstruktur adalah alasan juga mengapa korteks ini disebut 5eksekutif sentral6 Dengan maksud menampilkan perannya dalam mengintegrasi, prefrontal korteks harus dapat diakses dan mengakses secara sekaligus semua informasi sensorik, motorik, dan mnemonik yang membentuk strukturstruktur perilaku.1; engaturan sementara dari perilaku adalah fungsi utama dari lobus frontalis. ika korteks motorik memfasilitasi mekanisme eksekusi dari pergerakan indi&idual maka premotor cortex
8
memilih pergerakan mana yang akan dieksekusi. assingham mengusulkan bah"a bagian premotor berfungsi untuk memilih perilaku dalam merespon tanda dari eksternal dan korteks motorik tambahan. assingham menyarankan bah"a area $ dispesialisasikan untuk gerakan terhadap stimulus langsung +stimulusdirected mo&ement, dan area $( bertugas untuk gerakan yang distimulasi oleh dri&e internal +internally dri&en mo&ements. %orteks motorik bertugas untuk membuat pergerakan. %orteks premotor bertugas untuk memilih pergerakan. 3aka korteks prefrontal bertugas untuk mengontrol proses kognitif agar pergerakan yang tepat dapat dipilih disaat yang tepat dan di tempat yang tepat.$ %orteks motorik mengarahkan neuron motorik spinal untuk mengontrol anggota gerak, tangan, kaki, dan pergerakan jari dan untuk menyesuaikan neuron motorik ner&us kranialis untuk mengontrol pergerakan fasial. #erta mengarahkan struktur motorik lainnya seperti ganglia basalis dan nukleus. (rea premotor dapat mempengaruhi pergerakan secara langsung melalui proyeksi kortikospinal atau secara tidak langsung melalui proyeksi ke korteks motorik. Daerah premotorik juga melalui proyeksi dari area parietal posterior, < dan !. 3aka, daerah premotor berkaitan dengan area yang mengeksekusi pergerakan aggota gerak. Lapangan pandang mata +area $ dan $( menerima proyeksi dari daerah yang mengontrol pergerakan mata dan mengirim proyeksi ke daerah ini. maka, daerah ini menerima input &isual dari daerah parietal posterior dan kolikulus superior . #emua area premotor menerima proyeksi dari korteks prefrontal dorsolateral, sehingga mengakibatkan daerah prefrontal ini memiliki peran dalam mengontrol anggota gerak dan mata.1;
9
Lobus frontalis menentukan perilaku dan merumuskan tindakan terhadap lingkungan. Disfungsi dari lobus frontalis menghasilkan beberapa sindrom neuropsikiatri. angguan berpikir, mood, moti&asi dan ketidakmampuan mengontrol perilaku.1= Lobus frontal adalah satusatunya area anatomis dengan informasi yang memadai untuk membentuk pandangan global seseorang, lingkungan dan sejarah dari satu indi&idu. Bagian ini ditentukan untuk menunda respon tindakan dan membentuk sebuah respon berdasarkan kajian dari masa lalu dan tujuan dari dari respon tersebut. Bagian dorsolateral korteks prefrontal juga memiliki koneksi aferen yang luas, memiliki hubungan timbal balik yang luas dengan beberapa area dimana bagian ini menerima masukan.1= #ebagai tambahan bagian ini memiliki gambaran luas di kepala pada nucleus kaudatus, hubungan pertama dari sirkuit dorsolateral prefrontalsubkortikal yang terdiri dari kon&eksitas frontal, nucleus kaudatus, globus pallidus dan substansia nigra dan nucleus dorsomedial dari thalamus. %orteks orbitofrontal menerima proyeksi dari lobus temporal melalui fasciculus uncinatus, nucleus dorsomedial di thalamus, hipotalamus, dan amigdala. *erdapat juga masukan dari area asosiasi sensorik dan korteks asossiasi frontal.1=
10
C. Korelasi Klinis Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dari otak kita yang berhubungan dengan aspek tingkah laku. #indroma lobus frontalis adalah suatu perubahan pola perilaku, emosi dan personality yang terjadi akibat kerusakan otak bagian depan . %ejadian yang dapat menyebabkan sindroma ini diantaranya adalah cedera kepala, sindroma ascular, tumor, dementia !rontotemporal, dan akibat pembedahan karena aneurisma. 3anifestasi klinis yang timbul
amat beragam namun berinti pada ketidakmampuan untuk mengatur perilaku.1,; !ungsi lobus frontalis
berhubungan
dengan
aspek
tingkah laku
dan
berpengaruh dalam me"ujudkan kepribadian dan adaptasi sosial . #uatu trauma kepala sering kali menimbulkan sindroma lobus frontalis dan memberikan manifestasi klinis yang bermacam macam sehingga sulit untuk membuat diagnosa klinis .1,; ejala yang ditimbulkan sering dikacaukan dengan gejala psikiatrik . asien dengan lesi lobus frontal yang timbul perlahan
11
lahan
sering
menimbulkan
gejala
yang
samar
diperlukan
pemahaman tentang
fungsi lobus frontalis dan sindroma yang terjadi untuk menge&aluasi suatu keadaan sindroma lobus frontalis, karena gangguan status mental berupa gangguan memori, gangguan atensi, perubahan tingkah laku, gangguan fungsi control dan eksekusi , merupakan gejala yang penting pada lobus frontalis, selain gangguan akibat kenaikan tekanan intracranial.1,=,;,4,/
sepertiga bagian dari kortek
serebri
manusia.
#etiap bagian lobus frontalis dibagi menjadi ; daerah, yaitu kortek motor primer , kortek premotor dan kortek prefrontal .1,=,%ortek motor primer terutama untuk gerakan gerakan &oluntary . %erusakan pda daerah ini akan menyebabkan kelumpuhan pada sisi tubuh yang berla"anan . %ortek premotor berhubungan dengan kortek motor primer dan penting untuk integrasi dan program program gerakan yang berurutan . %ortek pre frontal dibagi menjadi ; regio yaitu , region orbitofrontal + anterior lobus frontal , region dorsolateral, serta cingulum anterior .; *erdapat lima sirkuit yang diketahui , yaitu > sirkuit motorik pada area motorik, sirkuit okulomotor pada lapangan penglihatan frontal, dan tiga sirkuit pada daerah kortek pre frontal ? yaitu sirkuit dorsolateral pre frontal, sirkuit orbitofrontal pre frontal, serta cingulatum anterior. #etiap sirkuit mempunyai serabut proyeksi ke struktur striata + nucleus caudatus, putamen, dan
12
striatum anterior , dan dari striata berhubungan ke globus pallidus dan substansia nigra , proyeksi ke nucleus thalamus dan kembali ke lobus frontal . #irkuit
dorsolateral dimulai
dari
korteks
pre
frontal
dorsolateral@nucleus
kaudatus dorsolateral globus pallidus dorsomedial lateral @ nucleus thalamus dorsomedial dan antero&entral @ regio dorsolateral pre frontal . %erusakan pada sirkuit ini menyebabkan gangguan fungsi eksekutif , diantaranya kesulitan mempelajari informasi baru , gangguan program gerakan motor, gangguan kelancaran &erbal dan non &erbal , gangguan untuk menyusun kembali bentukyang kompleks . #irkuit ini menerima inpuls dari serabut afferent area prefrontal 4,- dan area parietal a yang berperan dalam proses penglihatan. #erabut aferen dari sistim limbic diterima melalui proyeksi dopamine dari substansia nigra.; #irkuit orbitofrontal dimulai dari kortek orbitolateral @ nucleus caudatus &entromedial @globus pallidus dorsomedial medial @ nucleus thalamus &entroanterior dan mediodorsal @kortek orbitolateral . %erusakan pada sirkuit ini menyebabkan gangguan disinhibisi , berupa gangguan perilaku berupa mudah , emosi yang labil dan obsesif kompulsif . #irkuit ini menerima serabut aferen dari area temporal == dan orbito frontal 1= yang terdiri dari bagian sensorik heteromodal dan para limbic. #irkuit cingulatum anterior dimulai dari kortek cingulatum anterior @nucleus akumbens @globus pallidus rostrolateral@ thalamus medio dorsal @kortek cingulatum anterior . %erusakan pada sirkuit ini ditandai dengan apati, penurunan kemauan dan tidak adanya emosi . #irkuit ini menerima serabut afferent hipokampus , area enttorhinal =$ dan area perirhinal ;/.1 Berdasarkan patofisologi kerusakan yang terjadi pada lobus frontalis di atas di dapati gejalagejala yang muncul secara motoric maupun perubahan perilaku akibat kerusakan lobus frontalis sebagai berikut >
13
1. angguan fungsi motorik a !ine mo&ements, speed and strength %erusakan pada korteks motorik primer biasanya diasosiasikan dengan kehilangan kemampuan untuk melakukan gerakan tangan yang baik, disebabkan oleh adanya kehilangan proyeksi langsung dari kortikospinal ke motor neuron. b 3o&ement rogramming %erusakannya menyebabkan adanya gangguan pada gerakan gerakan lengan dan "ajah. %erusakan pada kedua bagian lobus frontal, yaitu bagian kiri dan kanan menyebabkan adanya gangguan dalam menganalisis gerakangerakan "ajah, karena lobus frontal juga berpengaruh terhadap pengendalian gerakangerakan "ajah. c Aoluntary ae %esulitan pasien dengan luka frontal dijumpai dalam tugas &isual dan tugas pencarian menunjukkan pentingnya korteks frontal untuk aspekaspek tertentu dari kontrol okulomotoris. #tudi oleh uitton dan rekan memiliki efek lokal di bidang frontal, tetapi kemungkinan bah"a defisit paling parah dalam melaksanakan tugastugas seperti diasosiasikan dengan kerusakan pada bidangbidang tersebut. d Corollary Discharge *euber mengusulkan bah"a harus ada sinyal atau tanda, untuk menghasilkan gerakan dan juga sinyal yang menandakan bah"a suatu gerakan akan terjadi. *euber berpendapat bah"a gerakan yang sengaja dilakukan melibatkan dua set sinyal lebih dari satu. (da perintah gerakan, melalui sistem motorik untuk efek gerakan, dan ada corollary discharge dari asosiasi korteks lobus frontal parietal dan temporal yang mengatur system sensori untuk mengantisipasi tindakan motorik. adi, sistem sensorik seseorang dapat menginterpretasikan perubahan dalam dunia eksternal dalam hal informasi tentang dirinya atau gerakannya. e #peech (da dua area berbicara di lobus frontal> (rea Broca, yang dia anggap sebagai perpanjangan dari area lateral premotor dan area pelengkap berbicara,seperti yang telah dibahas diatas. #ebaliknya, area berbicara tambahan diperlukan untuk mengambil kata
14
kata tanpa isyarat eksternal, yang juga konsistent dengan fungsi umum area motorik tambahan.$ =. Loss of different thinking> #alah satu akibat dari luka yang ada pada lobus frontal adalah berkurangnya kemampuan dalam melakukan di&ergent thinking. Beberapa hal yang mendukung pernyataan tersebut adalah> a Beha&ioral #pontanity > #eseorang yang mengalami luka pada lobus frontal +baik bagian kiri maupun kanannya kehilangan spontanitas dalam berbicara serta kesulitan dalam mengeluarkan kata atau frase yang tepat. b #trategy !ormation > #eseorang dengan luka pada lobus frontal mengalami kesulitan untuk melakukan rencana atau strategi kognitif untuk menyelesaikan masalah.$ ;. Lemahnya espon terhadap 7ambatan dan *ingkah laku yang tidak fleksibel. #ifat yang paling umum yang dapat diamati dari seorang pasien lobus forntal adalah mereka memiliki kesulitan dalam menggunakn informasi +umpan balik dari is yarat yang ada di lingkungannya untuk meregulasi atau merubah perilaku mereka. 4. esponse 9nhibition > asien dengan luka pada lobus frontalis konsisten mengulang respon setelah penghentian stimulus asli dalam respon pada berbagai situasi tes, khusunya ketika ada perubahan tuntutan. /. isk *aking and ule Baking > Lobus frontal pasien dibedakan dari pasien lainnya dari kegagalan mereka untuk mematuhi instruksi tugas. #ubjek dengan luka pada lobus frontal cenderung mengabaikan sinyal, sehingga terus jalan pada jalan yang salah dan membuat lebih banyak kesalahan.
15
-. (ssociati&e Learning > Banyak yang mengklaim bah"a pasien dengan luka besar pada lobus frontal tidak bisa meregulasi perilaku mereka dalam merespon internal stimuli.$ a oor temporal memory " Berdasarkan penelitian yang dilakukan acobsen, menunjukkan pentingnya peran frontal corte8 dalam beberapa jenis dari proses memori jangka pendek , dan beberapa bagian dari korteks prefrontal berhubungan dengan penyimpanan jenisjenis informasi yang berbeda. Corsi merancang suatu penelitian tentang memori mengenai urutan halhal yang sudah terjadi, atau biasa disebut recency memory. enelitian ini mengindikasikan lobus frontal kanan penting untuk recency memori non&erbal atau bergambar, sedangkan lobus frontal kiri penting untuk verbal recency. b 9mpaired social and se8ual beha&ior erilaku sosial dan seksual keduanya membutuhkan tanggapan yang fleksibel yang sangat tergantung pada isyarat yang kontekstual, karena itu luka pada lobus frontal akan mengganggu kedua perilaku tersebut. Dari obser&asi pada beberapa pasien, ada dua perubahan kepribadian, yaitu pseudepression dan pseudopsycopathy. enderita pseudepression menunjukan symptom seperti apatis dan tidak peduli, kehilangan inisiatif, penurunan minat seksual, sedikit emosi berlebihan, dan sedikit atau tidak ada sama sekali &erbal output. enderita pseudopsychopathy menunjukan perilaku yang kekanakan, kurangnya taktis dan pengendalian, bahasa kasar, perilaku seksual yang kacau, meningkatnya akti&itas motorik, dan kurangnya keterampilan sosialnya.$
16
#a!tar Pustaka
1. Cummings L, 3iller BL . *he human !rontal Lobe ? function and disorder 1st ed. D. Ee" Fork > *he uilford ress > 1'''. =. Cummings L, Ainters 7, !eli8 . *he neuropsychiatry of (lheimer disease and <. related dementia .1st ed. Gnited %ingdom > 3artin Dunit ress> =00; p =1=0 ;. *himHble 37. sychopathology of frontal lobe syndrome . #eminars in 3eurology ? !. &ol.10, Eo.; Benraska > #eptember 1''0 4. !rontal loce syndrome .(&ailable at > htt?>IIrickets.unl.eduItbiIfrontalI /. Da&ies #. !rontal lobe syndrome : a beha&ioral problem . #eminars in Eeurology > . ittsburg > &ol /, Eo. $ !ebruari =001 . -. 2a8man #. Correlati&e neuroanatomy.=; ed.Ee" Fork> Lange 3ed. ubl> 1''- p 7. 1'/=00 . #her"ood L. !isiologi manusia dari sel ke sistem. enerbit Buku %edokteran <C? 1''-. 7.11'== $. Euraini (, 9lmi , ininta D, 3egariana, *riasari et al. Lobus !rontalis. JaperK. =01; '. arkin 9, Logan B 3, 3cCarthy 3 . Core (natomy 9llustrated. 7odder (rnold? =00. 7. =-=.
17
10. Crossman ( , Eeary D Eeuroanatomy : Buku (jar 9lustrasi Ber"arna, /th enerbit Buku %edokteran <? =00-. 1=. Eeuropsychiatry and beha&ioural neuroscience. Ch.' !rontal lobe dysfunction. . 1=$4/ 1;. !uster 3. !rontal lobe and cogniti&e de&elopment. ournal of Eeurocytology ? =00=. ;1> ;;$/
18