REFERAT REFERAT ILMU PENYAKIT PENYAKIT DALAM DA LAM ANTI MULERIAN HORMON Disusun Sebagai Tugas Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) Ilmu Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husaa
Pembimbing
dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD, FINASIM
Disusun oleh ! Hila Tri Damayanti
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT DALAM RS PERT PE RTAMINA AMINA BINTAN AMIN HUSADA FAKULT AKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNI!ERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUN "#
%$0
KATA P"#$A#TAR
Pu%i syukur penulis pan%atkan kehairat Tuhan &ang Maha "sa' karena engan karunia#ya penulis apat menyelesaikan reerat ini tepat *aktu+ Reerat ini untuk melengkapi tugas persyaratan kepaniteraan klinik stase (KKS) Ilmu Penyakit Dalam i RS Pertamina Bintang Amin Husaa' selain itu reerat ini %uga bertu%uan supaya pemba,a apat mengetahui an memahami se,ara %elas mengenai Anti M&'(rian H)r*)n. Penulis menyaari sepenuhnya bah*a paper ini tiak mungkin apat terselesaikan engan baik tanpa aanya orongan an bimbingan ari beberapa pihak+ -,apan terima kasih kepaa! .+ r+ Rina Kris*iastiny' Sp+PD' /I#ASIM selaku pembimbing selama i stase Ilmu Penyakit Dalam RS Pertamina Bintang Amin Husaa+ 0+ Seluruh pihak yang telah membantu alam menyelesaikan reerat ini Demikian paper ini isusun' semoga apat bermanaat bagi penulis khususnya an pemba,a paa umumnya+ Saran an kritik yang membangun sangat penulis harapkan emi kesempurnaan reerat ini+
Banar 1ampung'
/ebruari 02.3
Hila Tri Damayanti
1
DA/TAR ISI
Ha'a*an
KATA PENANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .........................................................................................
$ "
Deinisi Anti Mulerian Hormon +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ /ungsi Anti Mulerian Hormon +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Hubungan engan Menopause +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Hubungan engan 7steoporosis +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
4 5 6 .2
2
D(+inisi Anti M&'(rian H)r*)n
Anti Mullerian Hormon (AMH) atau isebut %uga engan Mullerian inhibiting substan,e (MIS) aalah hormon yang termasuk alam kelompok Transorming $ro*th /a,tor8 (T$/8) an memiliki struktur homoimer glikoprotein+ Penelitian AMH pertama kali ilakukan paa tahun .392 oleh Alre :ost berkebangsaan Peran,is+ Anti Mullerian Hormon (AMH) berperan penting paa masa perkembangan embriogenesis pria yang ihasilkan oleh sel Sertoli an berperan meregresi uktus Mullerian' sehingga paa masa eerensiasi akan berkembang men%ai saluran reprouksi pria+ Paa *anita' AMH berperan penting alam pengaturan olikulogenesis an mulai iprouksi oleh sel granulosa paa usia kehamilan 4; minggu+ Anti Mullerian Hormon (AMH) alam reprouksi *anita berkaitan erat engan peningkatan %umlah olikel o
asar
untuk
mempreiksi
,aangan
o
pengukurannya tiak ipengaruhi oleh hormon reprouksi lainnya
3
serta
Anti Mullerian Hormone (AMH) merupakan suatu bentuk transormasi glikoprotein ari transforming growth factor-ß (T$/ =)+ Selama ini AMH lebih ikenal karena perannya alam ierensiasi seksual lakilaki+ AMH iprouksi oleh sel Sertoli alam testis' menyebabkan regresi uktus Mullerian *anita yang merupakan ,ikal bakal tuba alopii' uterus' an bagian atas
4
F&nsi H)r*)n Anti M&'(rian H)r*)n
Peran spesiik AMH paa oues (ART) atau in
Peran utama AMH paa *anita yaitu berperan paa olikulogenesis' engan melihat perkembangan aplikasi penggunaan pengukuran kaar AMH paa penerita poly,ysti, o
5
olikel ominan untuk bero
men%ai
kelompok
yang
bertumbuh
meningkat+
Sebagai
konsekuensinya' kelompok olikel primorial men%ai lebih ,epat habis paa usia yang lebih a*al alam per,obaan yang menggunakan tikustikus tersebut+ Kultur in
6
seleksi olikel ominan+ Paa tikus olikel antral besar tampak lebih sensiti terhaap /SH paa keaaan tiak aanya AMH' an pertubuhan olikel in
7
H&&nan d(nan M(n)pa&s(
Sebuah stui he*an ,oba menemukan bah*a AMH tiak hanya menginhibisi proses initial re,ruitment' tetapi %uga meningkatkan sensiti
8
menopause ikenalikan oleh reseptor hormon AMH yang ikenal sebagai AMHR0 960 AC$ polymorphism+ Seiring engan perubahan hormonal men%elang paritas' kaar progesterone yang sangat tinggi terbukti meningkatkan ekspresi reseptor AMH tersebut i %aringan+ Terlebih lagi' tingginya kaar prolaktin %uga mempotensiasi eek up regulation reseptor AMHR0 tersebut+ Tingginya %umlah reseptor AMH ini paa akhirnya akan memperkuat eek inhibisi proses initial re,ruitment ari olikel primorial sehingga memperlambat ke%aian menopause+ Karena paritas akan menstimulasi proses up regulation tersebut' maka peningkatan %umlah paritas %uga akan memperlambat usia menopause+ Se%ak kelahiran seorang *anita' olikelolikel primorial yang semula orman akan terus menerus iakti
( growing follicle pool)+ Proses ini ikenal sebagai initial
recruitment + Saat seorang *anita memasuki masa pubertas' se%umlah olikel akan iakti
9
paritas terhaap usia menopause ikenalikan oleh reseptor hormon Anti Mullerian Hormone (AMH)+ Seiring engan perubahan hormonal men%elang paritas' kaar progesterone yang sangat tingi terbukti meningkatkan ekspresi reseptor AMH tersebut i %aringan+ Tingginya %umlah reseptor AMH ini paa akhirnya akan memperkuat eek inhibisi proses initial recruitment ari olikel perimorial sehingga memperlambat ke%aian menopause+ Karena paritas akan menstimulasi proses up regulation tersebut' maka peningkatan %umlah paritas %uga akan memperlambat usia menopause+ H&&nan d(nan Ost()p)r)sis
-sia lan%ut ientik engan perubahan terutama bagi *anita+ Salah satu perubahan tersebut ter%ai paa masa menopause+ Mengalami menopause aalah suatu proses yang harus ile*ati' keaaaan ini merupakan proses penuaan yang sangat alamiah an normal paa setiap *anita+ Menopause menghairkan berbagai ma,am tana an ge%ala terseniri+ Tana an ge%ala apat ilihat ari segi psikologis atau isiknya+ $e%ala psikologis yang itemukan paa *anita menopause yaitu ingatan menurun' epresi' muah lelah' muah marah an gelisah+ $e%ala isik yang menyertai menopause' meliputi hot flushes (semburan panas ari aa hingga *a%ah)' night sweat (berkeringat i malam hari)' dryness vaginal (kekeringan
10