KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya Task Reading kami yang berjudul “Hormon Steroid” ini dapat kami selesaikan dengan sebagaimana mestinya. Di dalam Task Reading ini kami memaparkan hasil diskusi kami mengenai Hormon Steroid yang telah kami laksanakan yakni berkaitan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi serta metode pembelajaran berbasis pada masalah yang merupakan salah satu metode dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan hingga terselesaikannya laporan ini. Kami mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan dalam menggali semua aspek yang menyangkut segala hal yang berhubungan dengan Task Reading Hormon Steroid yang kami cari. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat membantu kami untuk dapat lebih baik lagi kedepannya.
Mataram, 08 Mei 2013 Penyusun
Kelompok 01
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1 DAFTAR ISI......................................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang.............................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian hormon steroid 2.2. Pembentukan steroid 2.3. Type steroid 2.4. Karakteristik hormon teroid 2.5. Transfor hormon 2.6. Mekanisme kerja dan mekanisme hormon steroid BAB III PENUTUP Kesimpulan................................................................................................ DaftarPustaka.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik. Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Untuk dapat melakukan kegiaan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahanperubahan eksternal maupun internal diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ- organ tubuh. Dalam hal ini siste endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ tubuh. Hormon yang diahasilakan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian hormon steroid Kolesterol adalah metabolisme yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolesterol merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut STEROID. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh
(bahasa
Inggris:
saturated
tetracyclic
hydrocarbon
:
1,2
cyclopentanoperhydrophenanthrene) ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B, dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima.
Kolesterol merupakan steroid yang banyak di dalam tubuh manusia. Kolesterol memiliki struktur dasar inti steroid yang mengandung gugus metil, gugus hidroksi yang terikat pada cincin pertama, dan rantai alkil.
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
2.2 Pembentukan Steroid Hormon steroid dihasilkan oleh adrenal, ovarium, testis, plasenta, dan pada tingkat tertentu di jaringan perifer (jaringan adiposa otak). Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui sintesis de novo atau melalui ambilan dari LDL (lipo protein densitasrendah) melalui reseptor LDL. Terdapat sejumlah cadangan kolesterol dalam ester kolesterol sel-sel steroidogenik. Jika kelenjar penghasil steroid dirangsang, kolesterol ini dibebaskan melalui stimulasi dan esterase kolesterol, dan sejumlah kolesterol tambahan dihasilkan melalui stimulasi sintesis kolesterol oleh kelenjar. Namun, dengan berjalannya waktu, ambilan kolesterol
yang ditingkatkan merupakan mekanisme yang utama untuk
meningkatkan steroidogenesis. Kelenjar-kelenjar ini mempunyai konsentrasi reseptor LDL yang tinggi yang akan lebih meningkat oleh rangsangan steroidogenik seperti hormon tropik. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh habisnya kolesterol intraselular Penurunan ini juga meningkatkan sintesis kolesterol, yang selanjutnya mempermudah steroidogenesis. Produksi steroid selelah rangsangan seperti ini dapat sepuluh kali lebih banyak dari produksi basal. Langkah yang membatasi kecepatan dalam produksi hormon steroid adalah pembelahan dari kolesterol untuk membentuk pregnenolon melalui kerja dari suatu enzim pembelah sisi kolesterolP450 sitokrom (P450scc) yang terletak pada membrana mitokondrial bagian dalam. Enzim ini menggunakan suatu flavoprotein , suatu protein sulfur besi; NADPH; dan oksigen. Kolesterol dihidroksilasi pada C22 dan kemudian pada CZp dan produk ini dibelah untuk menghasilkan pregnenolon ditambah isokapraldehid. Aktivitas langkah ini diatur oleh rangsang tropik utama (ACTH, FSH, LH, CG) pada seluruh jaringan steroidogenik. Kemudian pregnenolon bergerak ke luar dari mitokondria ke retikulum endoplasmik, yang akan mengalami serangkaian modifikasi. Gerakan prekursor seperti ini antara mitokondria dan retikulum endoplasmik dapat dipermudah oleh protein karier sterol atau gerakan pada permukaan membrana.
2.3
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol , progesteron, dan
estrogen, androgen, Glikokortikoid. Untuk senyawa yang termasuk steroid akan di bahas lebih lanjut berikut ini. 1.
Estrogen (estrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormone seks
wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih
tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan. Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon estrogen juga menjaga kondisi kesehatan dan elastisitas dinding vagina, serta memicu produksi cairan vagina. Mereka juga berperan menjaga tekstur dan fungsi payudara(guyton, 2009) Pada perempuan hamil, hormon estrogen membuat puting payudara membesar, dan merangsang pertumbuhan kelenjar ASI. Selain itu, hormon estrogen juga memperkuat dinding rahim saat terjadi kontraksi menjelang persalinan. Namun, hormon estrogen juga akan melunakkan jaringan-jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi-sendi tubuh menjadi lemah (tidak kuat menyangga tubuh untuk sementara waktu). Akibatnya ibu hamil sering mengalami sakit punggung. Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah estradiol estriol dan estron. Sejak menarche sampai menapause estrogen utama adalah17βestradiol. Di dalam tubuh, ketiga jenis estrogen tersebut dibuat dari androgen dengan bantuan enzim. Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion. Estron bersifat lebih lemah daripada estradiol, dan pada wanita pascamenopause estron ditemukan lebih banyak daripada estradiol. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen]. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen. Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara(Sheehan,2001) Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan menjadi risiko kanker payudara dengan memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial. Laju proliferasi yang sangat cepat akan membuat sel menjadi rentan terhadap kesalahan genetika pada proses replica DNA oleh senyawa spesi oksigen reaktif yang teraktivasi oleh metabolit estrogen. 2.
Progesteron
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Progesteron memiliki efek fisiologis sebagai berikut(guyton,2009) Efek pada sistem reproduksi
menyiapkan uterus (rahim) untuk kehamilan
selama kehamilan, progesteron juga menurunkan respon kekebalan tubuh ibu, untuk menerima janin.
menurunkan pergerakan otot halus uterus (rahim)
menghambat laktasi selama kehamilan
penurunan kadar progesteron selama masa kehamilan mungkin menjadi awal mula proses kelahiran bayi.
Efek pada sistem syaraf
progesteron kemampuan
termasuk
hormon
neurosteroid,
berperan
meningkatkan
belajar dan daya ingat
Efek pada sistem lainnya
menurunkan kejang otot polos
menururunkan kerja empedu dan kandung kemih
memiliki efek antiinflamasi dan mengatur respon kekebalan tubuh
menormalkan pembekuan darah, kadar seng dan tembaga, kadar oksigen sel, dan lemak yang disimpan untuk energi.
mempengaruhi kesehatan gusi, meningkatkan risiko gingivitis dan kerusakan gigi.
mencegah kanker endometrium, dengan cara mengatur efek estrogen.
Oleh karena ketersediaan hayati progesteron sangat buruk ketika digunakan secara oral, maka hormon ini banyak disintesis sebagai progestin, akan tetapi progestin tidak mampu menggantikan peran progesteron alami karena pada banyak kasus progestin hanya diproduksi untuk menyerupai efek progesteron pada uterus. Progesteron adalah hormon, diproduksi dalam ovarium. Hormon ini berfungsi untuk perubahan, yang terjadi di dalam rahim selama siklus haid. Progesteron menyiapkan rahim untuk implantasi telur yang dibuahi, dan juga bertanggung jawab untuk pemeliharaan rahim melalui kehamilan .
3.
Glukokortikoid Glukokortikoid adalah golongan hormone steroid yang memberikan pengaruh
terhadap metabolism protein. Hormon dari golongan ini akan mengaktivasi protein yang berperan dalam proses metabolisme seperti sintesis glukosa ,pengirisan peptida atau mobilisasi lemak. Penamaan glukokortikoid (glukosa +korteks +steroid) menunjukkan keberadaan golongan ini sebagai regulator glukosa yang disintensis pada korteks adrenal dan mempunyai struktur steroid. 4.
Kolesterol Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol(michelle, 1993) yang
ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon. Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin. 5.
Testosteron Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utama
testosteron adalah testis pada jantan dan indung telur (ovari) pada betina, walaupun sejumlah kecil hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini merupakan hormon seks jantan utama dan merupakan steroid anabolik. Baik pada jantan maupun betina, testoren memegang peranan penting bagi kesehatan. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap osteoporosis. Secara rata-rata, jantan dewasa menghasilkan testosteron sekitar dua puluh kali lebih banyak dari pada betina dewasa.
2.4 Karakteristik dari hormon steroid
Terbuat dari kolesterol, yang lipofilik dan bisa masuk sel target
Segera dilepaskan dari sel setelah melalui tahap sintesis
Berinteraksi dengan reseptor sitoplasma atau nuklir
Mengaktifkan DNA untuk sintesis protein
2.5 TRANSPOR HORMON Hormon Steroid Semua hormon steroid berikatan dengan protein plasma hingga tingkat tertentu ,pengikatan berafinitas tinggi dengan globulin spesifik dan secara relatif berafinitas rendah dan ikatan nonspesifik dengan protein seperti albumin. Protein pengikat utama adaIah globulin pengikat-kortikosteroid (CBG; transkortin), yang mengikat kortisol maupun progesteron, dan globulin pengikat hormon seks (SHBG), yang mengikat testosteron dan estradiol (testosteron lebih ketat ketimbang estradiol). Protein ini ditemukan dalam konsentrasi yang cukup sehingga lebih dari 90% kortisol total dan sekitar 98% dari testosteron dan estradiol terikat. Tingkat kemampuan mengikat pada beberapa kasus hanya sedikit melebihi konsentrasi normal dari steroid, sehingga pada kadar yang lebih tinggi proporsi yang lebih besar dari hormon dapat bebas. Contohnya, dengan kortisol, kapasitas CBG untuk kortisoi adalah sekitar 25
g/dL (690 ng/dL). Aldosteron tidak berikatan dengan
suatu protein spesifik, dengan akibat bahwa hanya sekitar 50% dari aldosteron plasma yang terikat.
2.5 FUNGSIDARI HORMON STEROID
Hormon steroid memainkan peran yang sangat penting, yaitu : Regulasi karbohidrat (glokokortikoid) Keseimbangan mineral (mineralocorticoids) Fungsi Rerproduksi (Steroid gonad) Pada fungsi reproduksi ini umunya steroid berfungsi sebagai hormone (zat pemacu)
seperti pada empedu dan reproduksi manusia. hormon steroid seks diproduksi oleh gonad dan diatur oleh dua jenis hormon gonadotrofik yang dihasilkan oleh adenohipofise. Folliclestimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofise membawa pengaruh baik pada ovarium maupun testis. FSH terutama bertanggung jawab pada pengaturan perkembangan sel germinal pada
kedua jenis kelamin dan sintesis estrogen ovarium wanita. LH dan hCG merangsang sintesis steroid seks androgenik baik pada testis maupun ovarium, dan produksi progesterone oleh korpus luteum. LH, FSH, dan hCG tidak mempunyai aktifitas klinis penting diluar traktus reproduksi. Hormon steroid seks dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan jumlah atom karbon yang dimiliki. 1. Seri karbon 21, struktur dasarnya adalah nucleus pregnane, termasuk disini kortikoid dan progestin 2. Seri karbon 19, struktur dasarnya adalah nukleus androstane termasuk disini hormon androgen 3. Seri karbon 18, struktur dasarnya adalah nukleus estrange termasuk disini hormon estrogen.
Steroid juga memainkan peran dalam respon inflamasi, respon stress, metabolisme tulang, kardio vaskular, dan perilaku.
2.6 MEKANISME KERJA dan METABOLISME HORMON STEROID
Hormon steroid bekerja melalui satu mekanisme dasar : penyatuan hasil sintesis protein yang baru
diinduksi
oleh
hormon
steroid
dengan
sel
target.
Setelah hormon steroid di sekresi oleh kelenjar endokrin, 95 - 98% akan berada dalam sirkulasi atau terikat dengan protein transpor yang spesifik. 2 – 5% sisanya bebas berdifusi ke dalam semua sel. Setelah berada dalam sel, steroid hanya dapat menghasilkan respon dalam
sel yang memiliki reseptor intraseluler yang spesifik untuk hormon yang bersangkutan. Ikatan antara hormon dengan reseptor yang spesifik merupakan kunci untuk kerja hormon pada jaringan target. Dengan demikian maka :
Reseptor estrogen dapat ditemukan dalam otak dan sel target spesifik untuk reproduksi wanita seperti uterus dan payudara.
Folikel rambut pada wajah, jaringan erektil pada penis mengandung reseptor androgen
Reseptor glukokortikoid dijumpai pada semua sel oleh karena glukokortikoid diperlukan untuk mengatur fungsi umum seperti metabolisme dan stres
Semua anggauta kelompok utama steroid seks (androgen, progestin dan estrogen) bekerja melalui rangkaian kerja serupa untuk menghasilkan respon seluler berupa : 1. Pemindahan steroid ke dalam nukleus 2. Pengikatan intra nuklear 3. Mengaktivasi reseptor dari bentuk tidak aktif menjadi aktif 4. Pengikatan
kompleks
reseptor-steroid
ke
elemen
regulator
dalam
DNA
(desoksiribunukleic acid) 5. Transkripsi dan sintesis messenger asam ribonukleat (mRNA) yang baru 6. Translasi mRNA dengan sintesis protein baru dalam sel Mekanisme kerja glukokortikoid dan mineralokortikoid berbeda dengan mekanisme kerja steroid seks. Keduanya terikat pada reseptor dalam sitoplasma sel. Kompleks reseptorhormon secara berturutan dipindahkan ke nukleus dan akan berikatan dengan DNA. AGONIS dan ANTAGONIS Potensi hormon steroid tergantung pada : 1. Kombinasi antara afinitas reseptor dengan hormon atau obat tertentu 2. Afinitas kompleks hormon-reseptor terhadap SRE-steroid reseptor element 3. Efisiensi kompleks hormon-reseptor yang sudah aktif dalam mengatur transkripsi gen Molekul dengan afinitas tinggi terhadap reseptor dan yang kompleks hormon-reseptornya memiliki afinitas tinggi untuk SRE akan bekerja sebagai AGONIS terhadap senyawa
induknya. Molekul lain dengan afinitas tinggi terhadap reseptor, namun ikatan antara kompleks hormon-reseptor dengan SRE kurang efisien akan bekerja secara ANTAGONIS dengan senyawa Tamoksifen
induknya. adalah
senyawa
dengan
campuran
sifat
agonis
dan
antagonis.
Tamoksifen adalah antiestrogen yang bekerja secara antagonis kuat terhadap reseptor estrogen
pada
payudara
dan
agonis
pada
uterus
dan
tulang.
Klomifen sitrat dapat digunakan untuk meng induksi ovulasi. Interaksi klomifen sitrat dengan reseptor estrogen hipofisis dan hipotalamus akan menghasilkan pengikatan reseptor tanpa disertai dengan stimulasi lanjutan yang efisien dari transkripsi gen yang berhubungan dengan estrogen. Hipotalamus mengenali keadaan ini sebagai keadaan hipoestrogen sehingga frekuensi denyut GnRH meningkat. Produksi FSH hipofisis akan di stimulasi dan menyebabkan meningkatkan kadar estrogen ovarium. Estrogen tersebut akan bekerja secara lokal untuk rekruitmen folikel ovarium agar ber ovulasi. Saat klomifen dihentikan, reseptor estrogen di hipotalamus siap berikatan kembali dengan estrogen dan memberikan respon SRE yang
sesuai.
Hipotalamus dapat merespon secara normal terhadap kadar estrogen yang tinggi dalam sirkulasi serta lonjakan LH sehingga terjadi ovulasi. HORMON STEROID DALAM SIRKULASI Hormon steroid dalam sirkulasi berada dalam bentuk ikatan dengan protein yang spesifik. Hormon yang terikat oleh protein tidak menembus membran plasma sel. Hampir 70% testosteron dan estradiol dalam sirkulasi terikat dengan globulin β yang dikenal sebagai SHBG-sex hormon – binding globulin. 30% berada dalam ikatan yang longgar dengan albumin dan sebagian kecil ( 1 – 2 % ) dalam keadaan bebas dan dapat masuk kedalam sel. Sintesis SHBG akan meningkat pada kehamilan, hiperestrogenemia dan hipertiroidisme. Androgen, progestin, hormon pertumbuhan dan kortikoid akan menurunkan sintesa SHBG. Perubahan konsentrasi SHBG akan mempengaruhi jumlah steroid dalam sirkulasi yang bebas dan tidak terikat sehingga mempengaruhi kerja biologis steroid dengan mengubah jumlah steroid yang bebas masuk kedalam sel. METABOLISME STEROID
Kecuali progestin, androgen adalah prekursor obligat dari semua hormon steroid sehingga androgen dibuat di seluruh jaringan penghasil steroid termasuk testis, ovarium dan kelenjar adrenal. Androgen utama dalam sirkulasi pada pria adalah testosteron yang diproduksi testis. Kerja hormonal androgen dihasilkan secara langsung melalui pengikatan ke reseptor androgen atau secara tidak langsung setelah konversi menjadi DHT-dihydrotestosteron dalam jaringan target. Testosteron berkeja pada saluran genitalia interna janin laki laki dan otot untuk memacu pertumbuhan. Pada pria dewasa, DHT bekerja secara lokal untuk mempertahankan maskulinisasi genitalia eksterna dan cic seksual sekunder seperti rambut wajah Jenis
dan androgen
lain
dehidroepiandrosterone
pada
pria
(DHEA)
dan
pubis.
adalah
:
androstenedione,
dehidroepiandrosteron
androstenediol,
sulfat
(DHEA-S).
Semua jenis androgen dijumpai dalam sirkulasi wanita, kecuali androstenedione, konsentrasi androgen pada wanita lebih sedikit dibanding pada pria. Androstenedione pada wanita berperan sebagai prohormon dan dikonversi dalam jaringan target menjadi testosteron, estron dan
estradiol.
Estradiol (E2) adalah estrogen utama yang disekresi ovarium. Estron (E1 ) juga di sekresi oleh ovarium dalam jumlah banyak. Estriol ( E3) tidak dihasilkan oleh ovarium namun diproduksi dari estradiol dan estron di jaringan perifer, dari androgen plasenta ; estriol diperkirakan
adalah
metabolit
kurang
aktif
dari
estrogen.
Kelenjar adrenal merupakan sumber utama steroid seks pada pria dan wanita. Androgen adrenal
berperan
penting
pada
wanita
pasca
menopause.
Progestin dalam sirkulasi yang paling banyak adalah progesteron. Progesteron dihasilkan oleh ovarium,testis, plasenta dan kelenjar adrenal. 17-hidroksiprogesteron dari adrenal dan ovarium adalah jenis yang paling banyak dijumpai dalam sirkulasi. EKSKRESI STEROID Ekskresi steroid terjadi melalui urine dan empedu. Sebelum di eleminasi, terjadi konjugasi sebagai sulfat atau glukoronida. Beberapa jenis konjugat dalam bentuk seperti DHEA-S di sekresi
secara
aktif.
Hormon yang di konjugasi tersebut berperan sebagai prekursor terhadap metabolit hormon aktif pada jaringan target yang memiliki enzim untuk melakukan hidrolisis ikatan ester yang terlibat dalam konjugasi.
Daftar isi Pelepesan dan sintesis hormon.pdf Sintesis estregon.pdf
spirit of veteriner jam 06.17 Selasa, 29 Maret 2011 file:///D:/MateriKuliah/Newfolder/hormonsteroidspiritveteriner.htm amsah amzah jam 19:24 Senin, 03 Desember 2012 : file:///D:/MateriKuliah/Newfolder/HAMSAHSISTEMHORMONPADAMANUSIA.htm bambang witjanarko Rabu, 17 Agustus 2011 : file:///D:/MateriKuliah/Newfolder/INFORMASIREPRODUKSIMEKANISMEKERJAdanM ETABOLISMEHORMONSTEROID.htm