REFERAT REFERAT Hipertensi Krisis Pada Anak BAGIAN ILMU I LMU PENYAKIT ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN 2!
BAB I PENDAHULUAN
Anak Anak bahka bahkan n bayi bayi dapat dapat meng mengal alam amii hipe hipert rten ensi si,, bahka bahkan n penya penyaki kitt ini ini dapat dapat menimbulkan kematian. Penting dilakukan deteksi dini dengan pengukuran darah secara rutin pada setiap anak usia 3 tahun ke atas paling sedikit sekali setahun. Hipertensi pada anak dibagi dua kategori, yaitu hipertensi primer bila penyebab hipertensi tidak dapat dijelaskan atau tidak diketahui penyakit dasarnya, biasanya berhubungan dengan faktor keturunan, masukan garam, stres, dan kegemukan. Sedangkan hipertensi sekunder terjadi akibat adanya penyakit lain yang mendasarinya. Dari penelitian selama ini menunjukkan hipertensi pada anak kebanyakan (!"# bersifat sekunder akibat penyakit lain. Satu sampai tiga dari $!! anak yang diperiksa tekanan darahnya menunjukkan hipertensi dan !,$" di antaranya merupakan hipertensi berat. Hipertensi pada anak memerlukan penanganan yang cepat dan adekuat. %eterlambatan tata laksana hipertensi dapat berakibat fatal bagi pasien. &erbeda dengan de'asa, hipertensi pada anak mempunyai kekhususan kekhususan dalam hal cara pengukuran pengukuran tekanan tekanan darah, kriteria kriteria diagnosis diagnosis hipertensi, hipertensi, dan penyebab hipertensi. Prealensi hipertensi pada anak diperkirakan $)3". Hipertensi pada anak dapat dibedakan menjadi hipertensi krisis dan non krisis. Hipertensi krisis krisis dapat dapat timbul timbul mendada mendadak k tanpa tanpa diketa diketahui hui penyaki penyakitt sebelu sebelumny mnyaa atau atau merupak merupakan an akibat akibat hipert hipertens ensii yang yang sudah sudah ada sebelu sebelumny mnya. a. Hipert Hipertens ensii krisis krisis dapat dapat menyeb menyebabka abkan n ensefalopati, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, dan retinopati. Penanggulangan hipert hipertens ensii krisis krisis harus harus segera segera dilakuk dilakukan an untuk untuk mencega mencegah h kerusa kerusakan kan organ organ target target.. *ambaran klinis krisis hipertensi berupa tekanan darah yang sangat tinggi (umumnya tekanan darah diastolik + $! mmHg# dan menetap pada nilai)nilai yang tinggi dan terjadi dalam 'aktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang ga'at. Seberapa
besar tekanan darah yang dapat menyebabkan krisis hipertensi tidak dapat dipastikan, sebab hal ini juga bisa terjadi pada penderita yang sebelumnya normotensi atau hipertensi ringan-sedang. alaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan hipertensi, namun para klinisi harus tetap 'aspada akan kejadian krisis hipertensi, sebab penderita yang jatuh dalam keadaan ini dapat membahayakan ji'a-kematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Pengobatan yang cepat dan tepat serta intensif lebih diutamakan daripada prosesur diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis hipertensi bersifat reersibel.
BAB II HIPERTENSI
"# De$inisi
Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah sistolik dan atau diastolik /persentil ke)01 untuk umur dan jenis kelamin pada pengukuran 3 kali berturut)turut. (Hardiono et al,!!1#
2# Teknik Men%&k&r Tekanan Dara'
2 ekanan darah harus diukur sekali dalam setahun pada setiap anak, sebaiknya menggunakan manometer graitasi merkuri. ('''.emedicine.com#. eknik doppler dan oscilometri dapat digunakan pada bayi infant dan anak lebih kecil yang pengukuran tekanan darah auskultasinya sulit untuk di dapatkan. (Singadipoera,$003# 2 4anset yang digunakan harus cocok untuk ukuran anak. &ila menggunakan manset yang terlalu sempit akan menghasilkan angka pengukuran yang lebih tinggi, sebaliknya bila menggunakan manset yang terlalu lebar akan memberikan hasil angka pengukuran lebih rendah. (Husein Alatas et al,!!# 2 Pengukuran yang diulang pada beberapa 'aktu disarankan untuk memperoleh informasi yang berarti. ('''.emedicine.com# 2 5kuran 4anset yang sesuai sangat penting untuk pengukuran tekanan darah yang akurat. 4anset harus cukup panjang untuk mengelilingi lengan dan cukup lebar untuk menutupi kira)kira 6 panjang dari bahu ke siku. ('''.emedicine.com# 2 Anak yang diukur harus santai atau rileks dan dalam posisi duduk yang nyaman atau
posisi
supinasi
dengan
lengan
kanan
diletakkan
sejajar
jantung.
('''.emedicine.com# 2 4anset harus dipompa pada tekanan kira)kira ! mm lebih besar dari pulsasi radius menghilang dan kemudian dikempeskan pada rata)rata )3 mmHg perdetik sampai terdengar bunyi suara lembut. ('''.emedicine.com# 2 &unyi korotkof pertama menunjukkan tekanan sistolik. 7ase pertama ini kemudian disusul oleh fase , yang ditandai dengan suara bising (murmur#, lalu disusul dengan fase 3 berupa suara yang keras, setelah itu suara mulai melemah (fase 8# dan akhirnya menghilang (fase 1#. 7ase 8 dan fase 1 biasanya terjadi secara
berkesinambungan, dan fase 1 bisa tidak terdengar sama sekali. Pada anak fase 1 sulit didengar, maka fase 8 digunakan sebagai petunjuk tekanan diastolik. he Second ask 7orce on &lood Pressure 9ontrol in 9hildren menganjurkan menggunakan fase 8 sebagai petunjuk tekanan diastolik untuk anak)anak berusia kurang dari $3 tahun, sedang fase 1 digunakan sebagai petunjuk tekanan diastolik untuk anak)anak usia $3 tahun keatas. (Hardiono et al,!!1# Ø
ekanan darah sistolik pada ekstremitas ba'ah harus diukur saat ketinggian tekanan darah sistolik pada ekstremitas atas yang pertama kali dicatat dan ketika si pemeriksa menemukan amplitudo dari denyut arterial di kaki lebih rendah daripada di tangan. %etidak sesuaian antara nilai)nilai ini merupakan indikasi koarktasio aorta. Dengan pasien pada posisi supinasi tempatkan manset pada betis. 4anset harus cukup lebar untuk menutupi minimal -3 dari panjang lutut ke pergelangan kaki. 5ltrasound dopler dapat digunakan untuk mendeteksi permulaan aliran darah, menunjukkan tekanan darah sistolik pada posterior tibial ataupun arteri dorsalis pedis. :ilai tersebut harus dibandingkan dengan kesamaan yang
didapatkan
pada
tekanan
darah
sistolik
dopler
pada
lengan.
('''.emedicine.com;#
3. Patofisiologi ingkat tekanan darah ditentukan oleh keseimbangan curah jantung dan tahanan perifer. Peningkatan pada kedua ariabel ini, (dengan tidak adanya penurunan kompensasi diantara salah satunya#, hal inilah yang sebenarnya yang meningkatkan tekanan darah. &anyak faktor yang mengatur curah jantung dan tahanan perifer (lihat abel $#. Sebagai tambahan, beberapa faktor ini dipengaruhi oleh perubahan dalam elektrolit homeostasis, khususnya peubahan)perubahan dalam sodium, kalsium dan potasium. Pada kondisi normal, jumlah sodium yang diekskresikan dalam urine setara dengan jumlah yang dicerna. Hasilnya hampir tetap dengan olume ekstraselular.
Peningkatan konsentrasi intraselular dari kalsium yang diakibatkan oleh perubahan konsentrasi plasma kalsium, meningkatkan kontraktilitas pembuluh darah. Sebagai tambahan, kalsium menstimulasi pelepasan renin, sintesis dari epinefrin, dan aktiitas dari sistem saraf simpatis. Disisi lain peningkatan pengambilan potasium mennsupresi produksi dan pelepasan renin dan menginduksi pengeluaran natrium, oleh karena itu menurunkan tekanan darah. %omplesitas dari sistem tersebut menjelaskan kesulitan pada saat mengidentifikasi mekanisme ri'ayat hipertensi pada pasien tertentu. >ni menjelaskan mengapa pada sebagian besar pasien, pengobatan lebih kepada faktor regulator daripada penyebab penyakit. ('''.emedicine.com#
abel $. 7aktor yang mempengaruhi tekanan darah ('''.emedicine.com#
9urah ?antung &aroreseptor
ahanan Perifer ang membuat tekanan
@olume ekstraseluler @olume sirkulasi
Angiotensin >>
Atrial :atriuretic hormon
%alsium (intraseluler#
4ineralokortikoid
%atekolamin
Angiotensin
Sistem Saraf Simpatis
%atekolamin Sistem Saraf Simpatis
ang menurunkan ekanan Atrial :atriuretic hormon Bndothelial
8. Batasan Dan K(asi$ikasi Hipertensi ekanan darah normal anak)anak berariasi, oleh karena banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain umur, jenis kelamin, tinggi, dan berat badan. Dengan bertambahnya umur, berat badan, dan tinggi badan, ikut pula bertambah sampai anak mencapai usia de'asa. %eadaan ini akan berpengaruh terhadap nilai tekanan darah anak. Anak yang lebih berat, dan atau lebih tinggi, mempunyai nilai
tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak sebaya yang badannya lebih kurus dan berat badannya kurang.( Husein Alatas et al,!!#. ekanan darah bayi dan anak bergantung
pada umur. 4akin tinggi umur makin tinggi pula tekanan darahnya, oleh karena itu, penentuan batas tekanan darah disesuaikan dengan umur. &erdasarkan ask 7orce on &lood Pressure 9ontrol in 9hildren, batasan tekanan darah normal dan hipertensi pada anak sesuai dengan kriteria berikut $
ekanan darah normal tekanan darah E+
ekanan darah normal tinggi (high normal atau border line# tekanan darah antara
persentil 0! dan 01 berdasarkan umur dan jenis kelamin. 3
Hipertensi tekanan darah + persentil 01 dengan pemeriksaan 3 kali berturut)turut,
yang dapat dibagi menjadi a. Hipertensi bermakna jika tekanan darah antara persentil 01)00 berdasarkan umur dan jenis kelamin b. Hipertensi berat jika tekanan darah antara + persentil 00 berdasarkan umur dan jenis kelamin ('''.idai.or.id;# !# Fakt)r Yan% Me*pen%ar&'i Tekanan Dara' Pada Anak
8
Prematuritas
1
&ronkopulmonary Displasia
F
G
%egagalan pertumbuhan
0
Penyakit keturunan (misalnya neurofibromatosis, hipertensi#
$! Pengobatan
(misalnya
amphetamin,
steroid,
antidepresan
trisiklik,
penyalahgunaan obat# $$ Pyelonefritis *ejala)gejala yang timbul dan tidak spesifik pada neonatus dan tidak terdapat pada anak) anak yang usianya lebih de'asa kecuali hipertensi berat. anda)tanda dan gejala yang harus di'aspadai oleh dokter terdapat diba'ah ini
:eonatus %egagalan Pertumbuhan Serangan yang tiba)tiba =ethargy
Anak Sakit kepala %elelahan Penglihatan buram Bpistaksis &ell palsy
+# Eti)()%i Hipertensi
5mumnya hipertensi pada anak merupakan hipertensi sekunder yang perlu dicari penyebabnya dan sebagian besar dapat ditanggulangi sehingga pemberian obat seumur hidup dapat dihindari. Secara umum, penyebab hipertensi pada anak dapat disebabkan penyebab renal, askular, endokrin, dan lain) lain. Hipertensi pada anak terutama disebabkan oleh kelainan renoparenkim dengan penyebab terbanyak adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus. &eberapa penyebab hipertensi pada anak antara lain abel . Penyebab hipertensi akut dan kronik pada penyakit anak ('''. pedsinreie'.aappublications.org# Ak&t
Kr)nik
*injal
*injal •
*lomerulonefritis
akut
streptokokus •
Sindrom hemolitik uremik
pasca
•
*agal *injal %ronis
•
*lomerulopati kronis
•
5ropati bstruktif
:efritis akut
•
•
•
*agal ginjal akut
•
perasi traktus urinarius dan ginjal
Polikistik *injal (dominan - resesif#
:efropati
•
@askular
ransplantasi Postrenal @askular •
•
Bmbolus- trombosis arteri renal
•
Stenosis arteri renal
•
Patent Ductus Arteriosus
•
%oarktasio Aorta
•
@askulitis Sistemik
Syndrom illiam bat)obatan •
bat)obatan •
Steroid
•
Steroid
•
Dekongestan
•
Britropoetin
•
ral kontrasepsi
•
Siklosporin-acrolimus
•
ral %ontrasepsi
•
Amphetamine,
9ocain,
Phencyclidine •
&eta)Adrenergik agonis-theophylin
•
9afein-nikotin
rauma
Bndokrin •
=uka bakar
•
Pheochromacytoma
•
raksi (terutama femur#
•
Sindrom 9ushing
•
Peningkatan tekanan >ntrakranial
•
Hiperplasia adrenal kongenital
•
rauma Spinal
•
Hipo-hypertiroid
:euroblastoma
•
=ain)lain
•
Hiperparatiroid
•
Hiperaldoteronism primer
•
Bndokrinopatis hipertensi genetik
=ain)lain
•
Peningkatan olume intraascular
•
Hipertensi esensial
•
Hiperkalsemia
•
besitas
•
Disfungsi tonom (*uillain &arre#
•
&ronkopulmonary displasia
•
Ansietas
•
Peningkatan tekanan intrakranial
•
%ehamilan
abel 3. Penyebab ersering Hipertensi pada berbagai kelompok umur ('''.emedicine.com#
•
Ne)nat&s rombosis ena atau
•
arteri renal •
Anomali
&ronkopulmonary Displasia
•
-,"2 ta'&n Penyakit
•
%ongenital •
",+ ta'&n Stenosis Arteri
%oarktasio Aorta
•
ginjal
:euroblastoma
esensial
parenkim
•
ginjal
Hipertensi
•
Penyebab
•
endokrin
%oarktasio aorta
Penyakit
•
Abnormal
•
umor ilms
•
•
parenkim
Penyakit parenkim *injal
•
Ad)(esen Hipertensi
endokrin •
PrematurI
esensial •
PrematurI
G. ahapan Pemeriksaan Penunjang pada Hipertensi (Hardiono et al,!!1# J Pemeriksaan tahap > untuk ealuasi diagnostik kearah penyebab hipertensi sekunder Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit ginjal 5rinalisis, biakan urin %imia darah (kolesterol, albumin, globulin, asam urat, ureum, kreatinin# %lirens kreatinin dan ureum Darah lengkap Pielograf intraena (bila skanning ginjal dan 5S* tak tersedia Pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit endokrin Blektrolit serum Aktiitas renin plasma dan aldosteron %atekolamin plasma %atekolamin urin dan metabolitnya dalam urin Aldosteron dan metabolit steroid dalam urin ($G ketosteroid dan $G hidrokortikosteroid# Baluasi akibat hipertensi terhadap organ target B%*, foto
J Pemeriksaan tahap >> ealuasi diagnostik ke arah penyebab hipertensi sekunder AS, %omplemen (93#, kultur apus tenggorok-keropeng infeksi kulit Sel =B, uji serologi untuk S=B 4iksio sistouretrografi (4S5# &iopsi *injal 9 *injal c 00m DPA atau D4SA Scan, $3$ meta)iodobenKilguanidin %atekolamin ena kaa Analisis aldosteron dan elektrolit urin 5ji Supresi dengan deksametason
. Dosis bat Anti Hipertensi ral Pada Anak (Hardiono et al,!!1# %lasifikasi-:ama bat Diuretika
Dosis per hari
Dosis per hari
A'al
4aksimal
>nteral dosis
HidroklorotiaKid
$ mg-kg
8 mg-kg
tiap $ jam
%lortalidon
$ mg-kg
mg-kg
sekali sehari
Spironolakton
$ mg-kg
3 mg-kg
tiap $ jam
7urosemid Penghambat
mg-kg
F mg-kg
tiap F) jam
$! mg-kg
iap jam
!,8 mg
iap jam
Adrenergik Penghambat &eta !,1 mg -kg Propanolol Penghambat alfa !,!1 mg-kg
PraKosin Penghambat alfa) beta $)3 mg-kg
3 mg-kg
iap $ jam
%lonidin
!,!! mg-kg
!,!F mg
iap jam
4etildopa &ekerja
1 mg-kg
8! mg-kg
iap F) jam
!,!)!,!G mg-kg
,1 mg
Sekali sehari
HidralaKin
$) mg-kg
mg-kg
iap )$ jam
4inoksidil
!,$)!, mg-kg
$) mg-kg
iap $ jam
:ifedipine
!,1 mg-kg
$ mg-kg
iap F) jam
DiltiaKem A9B >nhibitors
mg-kg
3,1 mg-kg
iap $ jam
9aptopril
!,1
=abetalol Antiadrenergik sentral
pada
ujung)ujung saraf simpatik
9alcium 9hannel &lockers
mg-kg, 1 mg-kg
iap jam
:eonatus !,!1)!,1 mg-kg Bnalapril
!,!)!,$ mg-kg
$ mg-kg
iap 8 jam
BAB# III KRISIS HIPERTENSI
"# De$inisi Krisis Hipertensi
Hipertensi krisis merupakan peninggian tekanan darah secara akut yang mengganggu fungsi organ ital tubuh yang dapat mengancam ji'a. Hipertensi krisis didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik + $! mmHg dan atau diastolik + $! mmHg atau setiap tingkat hipertensi (sistolik E+ $ L kali batas atas tekanan darah normal berdasarkan umur dan jenis kelamin. ('''.idai.or.id;#
. 4anifestasi %linik Hipertensi Pada keadaan krisis hipertensi yang ditunjukkan dengan naiknya tekanan darah secara mendadak dalam 'aktu yang cepat dapat timbul ensefalopati hipertensif yang ditandai kejang baik kejang fokal maupun kejang umum, diikuti dengan penurunan kesadaran dari somnolen sampai koma. 4anifestasi klinik ini lebih sering terlihat pada hipertensi anak daripada orang de'asa. 4anifestasi krisis hipertensi ini sering dikacaukan dengan epilepsi dan bila tekanan darah tidak diukur maka diagnosis krisis hipertensi sebagai penyebab ensefalopati akan terle'atkan begitu saja. 4anifestasi lain ensefalopati hiper tensif adalah hemiplegia, gangguan penglihatan dan pendengaran, parese nerus fasialis. Pada pemerikasaan funduskopi dapat ditemukan kelainan retina berat berupa perdarahan, eksudat, edema pupil, atau penyempitan pembuluh darah arteriol retina. %risis hipertensi jarang meninggalkan gejala sisa, bila penurunan tekanan darah segera dilaksanakan dengan menggunakan obat antihipertensi secara adekuat. alaupun demikian, ditemukan atrofi otak pada pemeriksaan computer tomography. 4anifestasi
klinik krisis hipertensi lainnya adalah dekompensatio cordis dengan edema paru yang ditandai dengan gejala edema, dispnu, sianosis, takikardi, ronkhi, kardiomegali, suara bising jantung dan hepatomegali. Pada pemeriksaan foto thoraks terlihat pembesaran jantung dengan edema paru. Sedang pada pemeriksaan B%* kadang)kadang dapat ditemukan pembesaran entrikel kiri. 4anifestasi dekompensatio cordis ini lebih sering ditemukan pada bayi. *angguan faal ginjal selain dapat diakibatkan oleh krisis hipertensi juga dapat ditimbulkan oleh hipertensi berat kronik yang menetap. 5mumnya manifestasi klinik hipertensi berat atau krisis hipertensi pada bayi dan anak hampir selalu penyebabnya berkaitan dengan hipertensi sekunder. (Husein Alatas et al,!!#
3. Pengobatan %risis Hipertensi Prinsip pengobatan hipertensi krisis adalah menurunkan tekanan darah secepat mungkin dengan obat antihipertensi yang onsetnya cepat, mencegah dan menanggulangi kerusakan organ target, dan mencari penyebab hipertensi. bat)obat yang bekerjanya paling cepat adalah obat parenteral seperti natrium nitroprusid dan diaKoksida tetapi kedua obat ini jarang digunakan. :atrium nitroprusid diberikan melalui pompa infus dengan dosis yang dititrasi, !,1 ) mg-kgbb per menit. Penggunaan obat ini memerlukan penga'asan ketat dan biasanya dilakukan di ruang pera'atan intensif. DiaKoksida diberikan secara intraena dengan dosis ) 1 mg-kgbb dengan bertahap.
%lonidin diberikan per drip dikombinasi dengan furosemid. %lonidin dilarutkan dalam $!! ml glukosa 1" dalam buret infus dan diberikan secara infus menggunakan mikrodrip. Dosis a'al klonidin drip adalah !.!! mg-kgbb- jam atau $ tetes mikrodrip per menit dengan dosis maksimal 3F tetes mikrodrip per menit (3 kali lipat dosis a'al atau !,!!F mg-kgbb- jam#. ekanan darah diukur secara berkala setiap 3! menit sampai tekanan darah diastolik E $!! mmHg, dan selanjutnya setiap $)3 jam sampai tekanan darah stabil. Secara praktisnya, pemberian klonidin drip adalah sebagai berikut pada permulaan
diberikan klonidin $ tetes mikrodrip per menit. &ila tekanan darah tidak turun, setiap 3! menit dosis dinaikkan F tetes per menit sampai tekanan darah diastolik turun di ba'ah $!! mmHg dengan dosis maksimal 3F tetes mikrodrip per menit. %lonidin drip dikombinasi dengan diuretik furosemid $) mg-kgbb-kali diberikan )3 kali sehari. &ila dengan klonidin drip dosis maksimal tekanan darah diastolik belum turun di ba'ah $!! mmHg, ditambahkan kaptopril oral dosis !,3 mg-kgbb-kali )3 kali sehari dengan dosis maksimal kaptopril adalah mg-kgbb-kali. &ila tekanan darah turun di ba'ah $!! mmHg, tetesan klonidin drip diturunkan bertahap sambil diberikan kaptopril oral dengan dosis sama seperti di atas. &ila tekanan darah belum turun juga, dapat ditambahkan obat beta bloker atau alfa)metil dopa. . :ifedipin :ifedipin diberikan sublingual dosis !.$ mg-kgbb-kali dan bila tekanan darah tidak turun, dosis dinaikkan !,$ mg-kgbb-kali setiap 3! menit sampai tekanan darah diastolik turun di ba'ah $!! mmHg dengan dosis maksimal $! mg-kali. ekanan darah diukur secara berkala setiap 3! menit sampai tekanan darah diastolik E styleMNN+ stabil. Secara praktisnya, nifedipin disediakan dalam kemasan pulis ,1 mg per bungkus. Pemberian obat dia'ali dengan nifedipin !,$ mg-kgbb-kali ($ pulis atau ,1 mg# dan bila tekanan darah tidak turun, dosis dinaikkan setiap 3! menit menjadi 1 mg ( pulis#, kemudian G,1 mg (3 pulis# sampai tekanan darah diastolik turun di ba'ah $!! mmHg dengan dosis maksimal $! mg-kali (8 pulis#. :ifedipin dikombinasi dengan diuretik furosemid $) mg-kgbb-kali diberikan kali sehari. &ila tekanan darah diastolik sudah E $!! mmHg, diberikan nifedipin oral dengan dosis !,1 ) $ mg-kgbb-hari 3)8 kali sehari. &ila dengan nifedipin dosis maksimal tekanan darah diastolik belum turun di ba'ah $!! mmHg, ditambahkan kaptopril oral dosis !,3 mg-kgbb-kali diberikan )3 kali sehari dengan dosis maksimal kaptopril mg-kgbb-kali. &ila tekanan darah belum turun juga, dapat ditambahkan obat beta bloker atau alfa)metil dopa. Selain pemberian obat antihipertensi, dilakukan juga terapi suportif seperti diet rendah garam, mengatasi manifestasi klinis yang terjadi, serta mencari penyebab hipertensi dan menanggulanginya ('''.idai.or.id#
BAB I. KESIMPULAN
4engenal hipertensi pada anak jauh lebih sulit daripada orang de'asa, karena batasan hipertensi tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi dan berat badan. &erbagai etiologi sebagai penyebab hipertensi perlu ditegakkan secara teliti sebelum menyatakan bentuk hipertensi mengingat hipertensi pada anak)anak dan adolesen adalah tipe sekunder. Hipertensi pada anak memerlukan
penanganan yang cepat dan adekuat. %eterlambatan tata laksana hipertensi dapat berakibat fatal bagi pasien. Hipertensi krisis dapat timbul mendadak tanpa diketahui penyakit sebelumnya atau merupakan akibat hipertensi yang sudah ada sebelumnya. Hipertensi krisis dapat menyebabkan ensefalopati, gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, dan retinopati. Penanggulangan hipertensi krisis harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan organ targetsebagai akibat tingginya tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA
$. Husein Alatas, et al.!!. Buku Ajar Nefrologi Anak edisi . ?akarta >katan Dokter Anak >ndonesia. Hal 8)G . Hardiono D. Pusponegoro, et al.!!1. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak edisi $. ?akarta >katan Dokter Anak >ndonesia. Hal $FF)$G1 3. Singadipoera, &oed S,dr, DSA%.$003. Ilmu Kesehatan Anak Nefrologi Anak . &andung 7% 5:PAD)DA>.or.id; 1. :anan Sekar'ana. Hipertensi Pada Anak . '''.>DA>.or.id; F.
@ictoria
7.
:or'ood,
4D.
!!.
http--pedsinreie'.aappublications.org; G. Adrian SpitKer, 4D.!!8. Hypertension. '''.emedicine.com;
Hypertension.