KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penyusun telah menyelesaikan tugas referat dari bagian Mata dengan topic bahasan Ektopia Lentis. Dalam penyusunan referat ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi, salah satunya minimnya referensi ref erensi yang tersedia di !" DEP#$T DEP#$TEME% EME% Mata $T. Dr. Dr. oepraoen. %amun penyusun menyadari menyadari bah&a kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan bimbingan dari para dokter, sehingga kendala'kendala yang penyusun penyusun hadapi dapat teratasi. (leh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada) •
Dr. %urhadhi %urhadhi utanto, utanto, p.M, selaku dokter pengajar serta pembimbin pembimbing g di
•
bagian *lmu Penyakit Mata Dr. Dr. %ira&an %ira&an Putran Putranto, to, p.M, p.M, selaku selaku dokter dokter pengaj pengajar ar serta serta pembim pembimbin bing g di
•
bagian *lmu Penyakit Mata Dr. +oyce yanti, selaku dokter pengajar serta pembimbing di bagian *lmu Penyakit Mata
Dalam penyusunan referat ini, penyusun merasa masih banyak banyak kekurangan baik pada teknis teknis penuli penulisan san maupun maupun materi materi,, mengin mengingat gat akan akan kemamp kemampuan uan yang yang dimilik dimilikii penyu penyusun sun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Peny Penyus usun un berh berhar arap ap semog semogaa refer referat at ini ini dapa dapatt berm berman anfaa faatt dan dan menj menjad adii sumb sumber er pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. membutuhkan.
Malang, - Mei /0
Penyusun
1
DAFTAR ISI
1#T# PE%2#%T#$ D#3T#$ ** "#" * PE%D#4!L!#%55555555555555555555555
0
/./.
L#T#$ "EL#1#%2555555555555555555555.
0
/..
T!+!#% PE%!L*#%5555..5555555555555555.
0
"#" "#" ** ** T*% T*%+# +#! !#% P!T# T#1#55 1#5555 5555 55.. ..5. 5..5 .555 5555 5555 5555 5555 555. 5...
6
./.
#%#T(M*555..55555555555.555555555.55
6
..
DE3*%**555.555555555555555555555.55
7
.0.
1L#*3*1#*555555555555555555555555..
8
.9.
EP*DEM*(L(2*.55.5555555555555555555.5...
8
.6.
2E+#L# D#% T#%D#..5..55555..55555555555.55.
:
.7.
P#T(3**(L(2*55555555.5555555555555.55
:
.8.
PE%YE"#"55.5555..5555555555555555555
-
.:.
D*#2%(*55555..55555555555555555.555
/0
.-.
D*#2%(* "#%D*%255555555555555555555...
/6
./.
PEME$*1##% PE%!%+#%2555555555555555555
/7
.//.
PE%#T#L#1#%##%555555555555555555.55...
/7
./.
1(MPL*1#*5555..55555555555555555..555
/:
./0.
P$(2%(*555555.5555555555555555.555
/:
"#" "#" *** PE%! PE%!T! T!P5 P555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 55.5 .555 55
0./ 0./ 1E* 1E*MP MP!L !L#% #%55 5555 5555 55.5 .555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 555 5
D#3T D#3T# #$ P!T P!T# #1#55 1#5555 555. 5.55 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 5555 55
/
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Ektopia lentis adalah disposisi atau malposisi kristalin lensa mata dari posisi normalnya akibat lemah;rusaknya ariasi derajat keparahannya bergantung pada disposisi lensa dan abnormalitas yang mendasari.6 Ektopia lentis merupakan kondisi yang jarang terjadi pada populasi umum sehingga sulit sekali mengumpulkan data insidensi penderitanya. Di #merika, insidensi ektopia lentis pada populasi umum tidak diketahui. %amun, diketahui bah&a penyebab tersering ektopia lentis ialah trauma pada mata yang menyumbang lebih dari setengah kasus disposisi lensa. 6 Laki'laki lebih berpeluang terkena trauma daripada perempuan sehingga insidensi ektopia lentis pada laki'laki lebih banyak dibanding perempuan. 6 Ektopia lentis dapat terjadi pada semua usia?7 disposisi lensa dapat terjadi saat lahir atau saat onset tertentu dalam kehidupan seseorang. Ektopia lentis dapat disebabkan oleh proses yang didapat @traumatikaA ataupun yang diturunkan @herediterA. Trauma merupakan penyebab utama ektopia lentis @yang didapatA, sedangkan sindroma Marfan merupakan penyebab herediter paling sering pada ektopia lentis. Penyebab lain yang dapat menyebabkan ektopia lentis meliputi penyakit primer pada mata @seperti tumor intraokulerA, dan penyakit kongenital non'herediter seperti persistent fetal vasculature @P3BA.6,8 Pengobatan ektopia lentis bergantung pada penyebab yang mendasari, terdiri dari konser>atif dan inter>ensi bedah. Tindakan konser>atif dapat berupa konseling, pemberian lensa kontak, terapi diet, atau terapi farmakologis. *nter>ensi bedah meliputi tindakan iridektomi atau lensectomy yang terutama bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi yang dapat terjadi. 6
1.2.
TUJUAN PENULISAN
/. Mengetahui pengertian dari ektopia lentis . Mengetahui penyebab dari ektopia lentis 0. Mengetahui manifestasi klinis ektopia lentis 3
9. Mengetahui penatalaksanaan ektopia lentis
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
ANATOMI LENSA DAN ZONULA ZINII
Lensa adalah suatu struktur bikon>eks, a>askuler, tak ber&arna dan hampir transparan sempurna.:,-,/ Tebalnya sekitar 9 mm dan diameternya - mm. Lensa terdiri dari kapsul, epitel lensa, nukleus dan korteks @2ambar /A. 1apsul lensa adalah suatu membran yang semipermeabel yang akan mengiitas sel, termasuk biosintesis dari D%#, $%#, protein dan lipid. ubstansi lensa terdiri dari nukleus dan korteks, yang terdiri dari lamel'lamel panjang yang konsentris. // zonula menggantung lensa dan menghubungkannya dengan badan siliaris
Iris
kapsul posterior
nukleu
korteks serat-serat lensa Epitel lensa
Gambar 1. "agian'bagian lensa Sumber: #nonim. /. #natomy, optic elements. @(nlineA, @http);;&&&.perret'optic.ch; optometrie;anatomieCoeil;optoCanatoCoeilC0Cgb.htm, diakses +anuari //A./
Di sebelah anterior lensa terdapat akuos humor dan di sebelah posteriornya terdapat korpus >itreus @badan kacaA. /0 Di belakang iris, lensa digantung oleh
=onula =inii dibagi menjadi dua
lapisan yakni lapisan yang tipis dan yang tebal. Lapisan yang tipis melapisi fossa hyaloid, sedangkan lapisan yang tebal merupakan kumpulan dari serat'serat
crystalline
Gambar 2. Lensa digantung oleh suatu ligamentum @
DEFINISI EKTOPIA LENTIS
Ektopia lentis adalah disposisi atau malposisi kristalin lensa mata dari posisi normalnya akibat lemah;rusaknya
Gambar . Ektopia Lentis. Dislokasi lensa traumatik @katarakA kiri, dislokasi ke dalam >itreus sekunder akibat trauma kanan Sumber: Eifrig FG. //. Ectopia lentis. @(nlineA, @http);;emedicine. medscape.com;article;////6-'o>er>ie&, diakses 0/ Desember //A
2..
KLASIFIKASI EKTOPIA LENTIS 6
Sub!u"#a#$ !e%#a
#kibat putusnya sebagian
Lu"#a#$ !e%#a a%&er$'r
Putusnya seluruh
Lu"#a#$ !e%#a ('#&er$'r
Putusnya seluruh
2.).
EPIDEMIOLOGI EKTOPIA LENTIS
Fre"ue%#$
Ektopia lentis merupakan kondisi yang jarang terjadi sehingga sulit sekali mengumpulkan data insidensi penderitanya. Di #merika, insidensi ektopia lentis pada populasi umum tidak diketahui. 4al yang diketahui ialah bah&a penyebab tersering ektopia lentis ialah trauma pada mata, yang menyumbang hampir setengah kasus dislokasi lensa. 6
M'r&a!$&a#*M'rb$+$&a#
Ektopia lentis dapat menyebabkan gangguan pengihatan yang ber>ariasi derajat keparahannya bergantung pada disposisi lensa yang terj adi dan abnormalitas penyebab yang mendasari. 6
Se"#
Laki'laki lebih berpeluang terkena trauma daripada perempuan sehingga insidensi ektopia lentis pada laki'laki lebih banyak dibanding perempuan. 6
U#$a
Ektopia lentis dapat terjadi pada semua umur.7 Disposisi lensa dapat terjadi saat lahir atau saat onset tertentu dalam kehidupan.
2.,.
GEJALA DAN TANDA EKTOPIA LENTIS17
ecara umum gejala dan tanda yang dapat terjadi mengiringi ektopia lentis adalah sebagai berikut) Gea!a
Mata merah
•
%yeri
•
Perubahan penglihatan yang diinduksi oleh miopia, astigmatisme @akibat dorongan
•
atau rotasi lensaA, dan sejumlah masalah refraksi. Diplopia monokuler
•
Ta%+a •
Disposisi sebagian atau keseluruhan lensa
•
3akodonesis dan iridodonesis
•
#bnormalitas
•
#bnormalitas sudut bilik mata tergantung dari posisi lensa
•
Prolapsus >itrous
2./.
PATOFISIOLOGI EKTOPIA LENTIS
2angguan atau disfungsi dari serat
8
Pada penderita homosistinuria, terjadi defisiensi sistin pada serat'serat
untuk
menunjang
perkembangannya,
defisiensi
sistin
dapat
mengganggu
perkembangan normal
6,8
Pe%ebab E"&'($a Le%&$#
Ektopia lentis dapat diakibatkan oleh proses yang didapat @traumatikaA, kongenital, ataupun herediter. Trauma&$" D$#!'"a#$ &rauma&$"a
Trauma merupakan penyebab utama ektopia lentis @yang didapatA. aat trauma tumpul terjadi pada mata, ekspansi yang cepat dari mata pada sebuah bidang ekuator dapat mengikuti kompresi yang terjadi. Ekspansi yang cepat ini dapat merusak serat'serat itrous atau ke arah posterior yakni ke bilik mata depan.8 Here+$&er E"&'($a !e%&$# ere+$&er &a%(a ma%$3e#&a#$ #$#&em$"
Ektopia lentis tunggal @terisolasiA merupakan salah satu ektopia lentis herediter tanpa manifestasi sistemi. Ektopia lentis jenis ini bersifat autosomal dominan dimana terdapat kerusakan
genetik
pada
kromosom
/6
yang
menyebabkan
disfungsi
Mikrosferofakia merupakan hal yang umum. Meskipun paling sering terlihat pada saat lahir, onset yang bermanifestasi pada usia selanjutnya @onset terlambatA juga pernah dilaporkan. "iasanya, lensa ter'disposisi ke arah superiotemporal. elain itu, terdapat pula ektopia lentis et pupillae yang juga merupakan gangguan yang diturunkan. Pada gangguan ini, dislokasi lensa dan pupil berada dalam arah yang berla&anan. Pupil berbentuk ireguler, biasanya bercelah'celah. dan mengalami kesalahan letak dari posisi normalnya. Dislokasi lensa dapat membuat pupil menjadi setengah diameternya bahkan dapat terluksasi secara sempurna sehingga menghilangkan diameter pupil sama sekali. 2angguan ini biasanya bilateral tetapi asimetrik. Pada gangguan ini, iris sering terlihat atrofik dengan defek transiluminasi pada pemeriksaan dengan slit lamp./#bnormalitas okuler yang berkaitan dengan ektopia lentis et pupillae termasuk miopia
aksis, ablasio retina, pembesaran diameter kornea, katarak , dan transiluminasi iris abnormal.8
E"&'($a !e%&$# ere+$&er +e%4a% ma%$3e#&a#$ #$#&em$"
indroma Marfan merupakan gangguan herediter dengan manifestasi pada mata, otot, dan jantung dan merupakan penyebab herediter paling sering pada ektopia lentis. 2angguan ini terjadi pada orang yang tidak memiliki ri&ayat keluarga sebelumnya @sekitar /6H kasusA.8 indrom ini diturunkan sebagai sifat autosomal dominan dengan ekspresi>itas ber>ariasi dan memiliki pre>alensi sekitar 6 per /..6 indroma Marfan diakibatkan oleh abnormalitas fibrilin yang merupakan komponen jaringan ikat dari
Gambar ). Ektopia lentis. Dislokasi lensa supertemporal pada mata kanan pasien dengan sindrom Marfan. Perhatikan serat er>ie&, diakses 0/ Desember //A
*katan dengan itas dari subluksasi lensa sebaiknya diobser>asi dari &aktu ke &aktu agar posisi lensa dapat dijaga tetap stabil.8 #bnormalitas okuler yang berkaitan dengan sindroma Marfan termasuk miopia aksis dan peningkatan risiko ablasio retina. Pasien dengan sindroma Marfan dapat berkembang menjadi glaukoma sudut tertutup bila dislokasi lensa ke bilik mata depan. 2laukoma sudut 1!
terbuka juga mungkin terjadi. elain itu, pada anak'anak dengan subluksasi lensa dapat berkembang ambliopia jika kelainan refraksi yang terjadi pada mereka tidak dikoreksi secara dini.8 4omosistinuria adalah penyebab paling umum kedua dari ektopia lentis yang bersifat diturunkan. 4omosistinuria merupakan gangguan autosomal resesif , sejak lahir penderitanya sudah mengalami gangguan pada
metabolisme metionin. Le>el serum
homosistin dan metionin meningkat pada penderitanya.
6,8
Penderita biasanya memiliki kulit yang terang dengan rambut kasar, osteoporosis, retardasi mental @hampir 6HA, gangguan kejang, habitus marfanoid, dan sirkulasi yang buruk. Penderita dengan homosistinuria juga dapat mengalami episode tromboembolik, dan setiap tindakan pembedahan dan pembiusan umum pada penderita ini merupakan ancaman utama untuk terjadinya tromboembolisme.8 Luksasio lentis biasanya bersifat bilateral, simetris, dan inferonasal, dan terlihat di hampir pada -H penderita homosistinuria. (leh karena serat'serat
Gambar ,. Microsferofakia dan dislokasi lensa spontan pada pasien dengan sindrom Geil'Marchesani. Sumber: Eifrig FG. //. Ectopia lentis. @(nlineA, @http);;emedicine. medscape.com;article;////6-'o>er>ie&, diakses 0/ Desember //A
11
#da juga yang disebut dengan hiperlisinemia yang merupakan gangguan metabolisme asam amino lisin sejak lahir yang berkaitan dengan ektopia lentis. Diagnosa ditegakkan berdasarkan adanya peningkatan dari kadar lisin plasma. Penderita gangguan ini menunjukkan retardasi mental dan hipotonus otot. 6,8 Ektopia lentis juga dapat disebabkan oleh defisiensi sulfit oksidase yang merupakan gangguan metabolisme sulfur yang bersifat autosomal resesif? gangguan ini amat jarang terjadi. elain ektopia lentis, manifestasi lain yang dapat terjadi pada penderita ini adalah retardasi mental berat, kejang, dan kelainan sistem saraf pusat yang berkembang dalam tahun pertama kehidupan.6 Ga%44ua% ma&a (r$mer &er"a$& +e%4a% e"&'($a !e%&$# 1ondisi ektopia lentis juga dapat terjadi;termanifestasi pada ganguan mata primer di ba&ah
ini)6 • • • • • • • • •
2laukoma kongenital;buphthalmos indrom pseudoeksfoliasi ifilis;u>eitis kronis $etinitis pigmentosa Megalokornea #niridia 1atarak hipermatur Tumor intraokuler Miopia
Pe%a"$& #$#&em$" a%4 ara%4 berubu%4a% +e%4a% e"&'($a !e%&$# Di ba&ah ini merupakan penyakit sistemik yang kadang'kadang bermanifestasikan ektopio
lentis)6 • Ehlers'Danlos • Penyakit Frouanck • Deformitas prengel
K'%4e%$&a! N'%5Here+$&er Persistent fetal vasculature @P3BA, yang juga diketahui sebagai persistent hyperplastic primary vitreous @P4PBA, merupakan malformasi okuler non'herediter bersifat kongenital yang
12
mengenai lensa. Pada -H pasien, gangguan ini bersifat unilateral. +aringan putih, fibrosa, dan retrolental ditemukan, seringkali berkaitan dengan opasifikasi korteksi posterior. Pembentukan katarak progresif sering terjadi, yang biasanya katarak sempurna. #bnormalitas lain yang berkaitan dengan P3B termasuk memanjangnya prosesus siliaris, penonjolan pembuluh darah iris radial, dan pengkakuan arteri hyalid. 8
2.-.
DIAGNOSIS EKTOPIA LENTIS,
A%am%e#$#
2ejala @gangguan >isualA yang biasanya muncul meliputi) • •
• •
Mata merah yang terasa nyeri @sekunder akibat traumaA Penurunan ketajaman penglihatan jarak jauh @sekunder akibat astigmatisme atau miopiaA Bisus jarak dekat yang buruk @kehilangan daya akomodasiA Diplopia monokuler Tanyakan jika ada ri&ayat trauma mata.
Fari ri&ayat yang rinci mengenai penyakit sistemik yang mungkin berhubungan.
•
Penyakit jantung @misalnya, sindroma MarfanA 2angguan skeletal seperti sindrom Marfan, sindrom Geil'Marchesani, atau
•
homosistinuria $i&ayat keluarga yang bersangkutan, kerabat, retardasi mental, atau kematian yang
•
tidak dapat dijelaskan pada usia muda @misalnya, kondisi autosomal resesif, termasuk homosistinuria, hiperlisinemia, ektopia lentis et pupillae, atau defisiensi sulfit oksidaseA
Pemer$"#aa% F$#$"
(leh karena keterkaitan adanya gangguan sistemik yang berkaitan dengan ektopia lentis tidak boleh dilupakan, maka seorang dokter harus melakukan pemeriksaan fisik secara komprehensif pada penderita apalagi dalam kondisi dimana etiologi yang mendasari belum ditentukan. Pemeriksaan mata sebaiknya mencakup pemeriksaan berikut) 6$#u# •
•
•
Ektopia lentis berpotensi menurunkan >isus. 1etajaman >isus ber>ariasi sesuai dengan derajat malposisi lensa. #mbliopia adalah penyebab umum dari >isus yang menurun pada ektopia lentis kongenital dan dapat dicegah serta diobati. 13
Pemer$"#aa% O"u!ar E"#&er%a! •
Perhatian terhadap anatomi orbita penting untuk menge>aluasi malformasi herediter @misalnya, enoftalmos dengan penampilan &ajah miopati yang terlihat pada pasien
•
•
dengan sindrom MarfanA.0 Mengukur diameter kornea @adanya megalokornea dikaitkan dengan sindrom MarfanA. trabismus tidak jarang terjadi @sekunder akibat ambliopiaA.
Re&$%'#"'($ +a% Re3ra"#$ •
•
Pemeriksaan retinoskopi dan refraksi yang hati'hati merupakan hal yang penting, karena sering ditemukannya miopia dengan astigmatisme pada pemeriksaan ini. 1eratometri dapat membantu memastikan derajat astigmatisme kornea.
Pemer$"#aa% +e%4a% Slit Lamp •
•
Menge>aluasi posisi lensa, dan mengidentifikasi fakodonesis atau katarak. Mengukur tekanan intraokular. Peningkatan tekanan intraokuler
dapat
mengindikasikan adanya glaukoma sekunder. Penyebab glaukoma pada ektopia lentis meliputi blok pupil, fakoanafilaktik dan fakolitik, resesi sudut pasca trauma, kurang berkembangnya struktur sudut, dan lensa berada dalam ruang anterior. Pemer$"#aa% 3u%+u# #blasiso retina merupakan salah satu konsekuensi serius dari dislokasi lensa •
14
2.7.
DIAGNOSIS BANDING EKTOPIA LENTIS1-
Diagnosis banding ektopia lentis didasarkan pada beberapa gangguan yang dapat menimbulkan manifestasi disposisi dari lensa, di antaranya) •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
2.18.
Ektopia lentis akibat trauma ri&ayat trauma biasanya unilateral adanya tanda'tanda trauma Ektopia lentis akibat pseudoeksfolitasi Material pseudoeksfolitasi pada kapsul lensa anterior peningkatan pigmen pada sudut bilik mata 1atarak traumatik 6 ri&ayat trauma biasanya unilateral gambaran stellate atau rosette dapat stabil atau progresif Ektopia lentis sederhana adanya ri&ayat keluarga @biasanya autosomal dominanA biasanya bilateral lensa biasanya tergeser ke arah supratemporal tidak ada abnormalitas okular atau sistemik lainnya Ektopia lentis akibat sindroma Marfan autosomal dominan bilateral lensa tergeser ke arah supratemporal araknodaktili, sendi yang dapat terhiperekstesi kelainan jantung Ektopia lentis akibat homosistinuria autosomal resesif lensa tergeser ke arah nasal atau inferionasal araknodaktili gangguan kardio>askular, retardasi mental kelainan platelet, kejadian tromboembolik setelah anestesi umum pemeriksaan nitroprusida Ektopia lentis akibat sindroma Geill'Marchesani mikrosferofakia brakimorfia, brakidaktili, brakisefali Ektopia lentis akibat sindroma Ehlers'Danlos sklera yang tipis Ektopia lentis akibat defisiensi oksidase sulfit bilateral kekakuan otot, retardasi mental Ektopia lentis akibat hiperlisinemia retardasi mental dan hipotonia PEMERIKSAAN PENUNJANG EKTOPIA LENTIS
Pemer$"#aa% !ab'ra&'r$# 15
Lakukan e>aluasi diagnostik dan laboratoris yang sesuai jika dicurigai adanya suatu kondisi herediter @misalnya, e>aluasi jantung untuk sindrom Marfan, pemeriksaan kadar homosistin atau metionin serum dan urin untuk homosistinuriaA. Pemer$"#aa% Ra+$'!'4$#
Echografi) Pengukuran panjang aksial mungkin bermanfaat @pasien dengan sindrom Marfan memiliki bola mata yang berukuran besarA.
2.11.
PENATALAKSANAAN EKTOPIA LENTIS
Pera9a&a% Me+$#
+ika tidak ada ri&ayat trauma tumpul yang mengenai mata, pasien dengan ektopia lentis mungkin memiliki penyakit sistemik dengan efek yang berpotensi merusak, oleh karena itu manajemen multidisiplin yang melibatkan ahli penyakit dalam dan anak sangatlah penting. Pembatasan diet mungkin cukup efektif pada pasien dengan homosistinuria. Perbaikan dari aneurisma aorta terdiseksi pada sindrom Marfan dapat menyelamatkan hidup pasien. +ika ditemukan suatu kondisi herediter, konseling genetik yang sesuai harus diberikan @artinya hanya edukasi yang menjadi prioritasA. elain itu, semua kerabat dengan risiko yang berpotensi juga harus diperiksa.
Pe%4'ba&a% 4!au"'ma &er4a%&u%4 (a+a me"a%$#me e&$'!'4$.
Pengobatan lensa yang terlepas ke ruang anterior a&alnya adalah pengobatan farmakologi dengan midriasis;sikloplegia @untuk memungkinkan migrasi posterior dari lensa di belakang irisA dalam kaitannya dengan masasi;pijat pada kelopak mata yang tertutup untuk mendukung migrasi posterior ini. Tindakan pembedahan akan diperlukan untuk mencegah komplikasi seperti glaukoma sekunder. 2laukoma blok pupil merupakan kondisi yang sering terjadi, karena itu iridotomi perifer dengan laser mungkin direkomendasikan. Pengobatan dislokasi lensa ke ruang posterior;>itrous adalah pembedahan, namun ahli bedah lebih banyak menganjurkan obser>asi apabila terdapat suatu gangguan >isual atau komplikasi retina yang mungkin akan terjadi.
T$%+a"a% Pembe+aa%
16
Pembedahan lensa pada ektopia lentis secara teknis merupakan tindakan yang cukup menantang.9 alah satunya adalah lensectomy yang merupakan proses koreksi penglihatan untuk penderita ektopia lentis. Pada prosedur ini, lensa mata akan dibuang dan diganti dengan lensa buatan khusus dengan kemampuan fokus yang jelas. Prosedur ini digunakan untuk koreksi yang sangat tinggi, atau ketika operasi dengan menggunakan sinar laser tidak dianjurkan. etiap mata dikoreksi pada hari pembedahan yang berbeda. #dapun indikasi dari lansectomy adalah sebagai berikut) •
•
•
•
•
•
Lensa di dalam ruang anterior @salah satunya akibat luksasi anteriorA6 !>eitis yang diinduksi lensa 2laukoma yang diinduksi lensa (pasitas lentikular dengan fungsi >isual yang buruk #nisometropia atau kesalahan refraksi tidak setuju untuk dilakukan koreksi optik @misalnya, pada anak untuk mencegah ambliopiaA Dislokasi lensa yang mungkin akan terjadi
Lensa yang digunakan untuk refraksi adalah lensa fakia. #dapun metode implantasi Lensa fakia yaitu memasukkan lensa tambahan ke mata, baik di depan iris mata atau hanya di belakangnya. Lensa intraokuler fakia terbuat dari bahan lembut, lentur, mirip dengan bahan yang digunakan untuk membuat lensa kontak lunak.
Pe%4'ba&a% Ra9a& I%a( Ra9a& Ja!a%
Tetes topikal mungkin diperlukan untuk menurunkan tekanan intraokular atau untuk membantu mengurangi peradangan. 2.12.
KOMPLIKASI EKTOPIA LENTIS
1omplikasi okular yang paling umum dari ektopia lentis adalah glaukoma ambliopia, u>eitis, dan ablasio retina, pengobatan yang tepat untuk kondisi spesifik tersebut harus dilakukan. Pada luksasi anterior, lensa mendorong iris atau memasuki bilik mata depan. 1eadaan ini dapat menyebabkan glaukoma, u>eitis, ataupun kerusakan pada kornea. !>eitis @peradangan pada mata;u>eaA menyebabkan konstriksi pupil @miosisA dan memenjarakan lensa di bilik mata depan, menyebabkan obstruksi aliran akuos humor dan akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler? memacu terjadinya glaukoma sekunder @sudut tertutupA. 6 Pada kondisi luksasi lensa anterior ini, tindakan pembedahan pembuangan lensa direkomendasikan sebelum onset glaukoma sekunder terjadi. 7 17
Pada luksasi posterior, lensa terdorong ke badan kaca dan melayang di dasar mata. Pada kondisi ini, glaukoma ataupun inflamasi dapat terjadi. Pembedahan dengan pembuangan lensa sebelum lensa berpindah ke bilik mata depan dapat mencegah terjadinya glaukoma sekunder.7 edangkan pada subluksasi lensa, yang juga dapat berkomplikasi glaukoma sekunder, tindakan pembedahan dengan pembuangan lensa sebelum terjadi luksasi keseluruhan lensa ke bilik mata depan, dapat mencegah terjadinya glaukoma sekunder. 7 Pilihan non'bedah seperti penggunaan miotik;siklopglegik untuk mengkonstriksikan pupil dan mencegah lensa terluksasi ke bilik mata depan, dapat dilakukan. 8 Lebih lanjut, glaukoma sekunder @sudut tertutupA dapat menyebabkan sinekia anterior perifer, bersama dengan glaukoma sudut terbuka kronis dalam jangka &aktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem aliran trabekula. /:
2.1.
PROGNOSIS EKTOPIA LENTIS, •
•
Tergantung pada derajat dislokasi lensa, usia onset, dan komplikasi sekunder terkait, kebanyakan pasien mempunyai prognosis yang baik. Pasien yang memiliki ektopia lentis terkait trauma mungkin memiliki komplikasi lain yang lebih mengancam nya&a @tergantung pada tingkat
•
keparahan traumaA. Pasien dengan kondisi herediter yang terkait dengan ektopia lentis mungkin memiliki komplikasi sistemik lainnya.
18
BAB III KESIMPULAN
Ektopia lentis didefinisikan sebagai disposisi atau malposisi lensa kristalin bola mata dari posisi normalnya. Ektopia lentis merupakan kondisi yang jarang terjadi. *nsidensi dalam populasi umum tidak diketahui secara pasti. Penyebab yang paling sering dari ektopia lentis adalah trauma pada mata. Pada kasus ektopia lentis tanpa ri&ayat trauma patut dicurigai akan adanya penyakit herediter atau gangguan mata primer lain yang berkaitan dengan kondisi ektopia tersebut. Ektopia lentis dapat mengakibatkan gangguan >isus yang nyata, yang ber>ariasi sesuai dengan derajat disposisi lensa dan abnormalitas yang menjadi etiologinya. Pasien biasanya datang dengan keluhan mata merah yang disertai dengan rasa nyeri pada mata, gangguan >isus jarak dekat ataupun jauh. Pada pemeriksaan mata dapat ditemukan ambliopia, glaukoma, atau ablasio retina yang merupakan komplikasi paling serius dari penyakit ini. Laki'laki lebih rentan terhadap trauma mata dibanding perempuan, karena itu proporsi penderita laki'laki dilaporkan lebih tinggi dibandingkan perempuan. Ektopia lentis dapat terjadi pada usia berapapun. 1ondisi ini dapat muncul saat lahir, atau baru bermanifestasi pada usia lanjut. Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan mata yang komprehensif untuk mendapatkan etiologi ataupun penyakit sistemik lain yang mungkin menjadi penyebab ektopia lentis. Tatalaksana ektopia lentis didasarkan pada etiologi dan derajat dislokasi lensa serta gejala yang dialami pasien. Tatalaksana dapat berupa pembatasan diet tertentu, hingga tindakan operasi @seperti lensectomyA. 1omplikasi yang dapat terjadi adalah ambliopia, u>eitis, glaukoma, dan ablasio retina. Diagnosis dini dapat membantu tatalaksana segera serta mencegah komplikasi lebih lanjut dari penyakit ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
/. +arrett G4. /. Dislocation of the lens. # study of /77 hospitaliey of (phthalmology. 8@0A)/90'7. 9. #nonim. //. Ectopia lentis. @(nlineA, @http);;en.&ikipedia.org; &iki;EctopiaClentis, diakses +anuari /A 6. Eifrig
FG.
//.
Ectopia
@http);;emedicine.medscape.com;article;////6-'o>er>ie&,
lentis. diakses
@(nlineA, 0/
Desember
//A 7. %elson L. :. Ectopia lentis in childhood. +ournal of Pediatric of (phthalmology trabismus 96@/A)/. 8.
kuta 2L, Fantor L", Geiss +. :. Lens and cataract. #merican #cademy of (phthalmology, hlm) 0-'9/, 69'66.
:. canlon BF, anders T. 8. "uku ajar anatomi dan fisiologi. +akarta) E2F, hlm) /:8'-. -. 1halilullah #. /. Patologi dan penatalaksanaan pada katarak senilis. @(nlineA, @http);;&&&.scribd.com;doc;78:6//;patologi'pada'katarak/,
diakses
+anuari
/A /. #nonim. //. Lens @anatomyA. @(nlineA, @http);;en.&ikipedia.org;&iki; LensC H:anatomyH-, diakses 0 +anuari /A. //. *lyas . /--:. *lmu Penyakit Mata. "alai Penerbit 3akultas 1edokteran !ni>ersitas *ndonesia, hlm) -'/. /. #nonim. /. #natomy, optic elements. @(nlineA, @http);;&&&.perret'optic.ch; optometrie;anatomieCoeil;optoCanatoCoeilC0Cgb.htm, diakses +anuari //A. /0. Gijana %D. /--0. *lmu penyakit mata. +akarta) Penerbit #badi Tegal, hlm) /-'7. /9. Manny
D.
9.
Lens
crystalline.
@(nlineA, @http);;&&&.etsu.edu;cpah;hsci;
forsman;GebBision.htm, diakses +anuari /A
2!
/6. Miller
PE.
The
lens.
@(nlineA,
@http);;&&&.>etmed.&isc.edu;Data;Fourse
Material;Miller;Lens.pdf, diakses +anuari /A. /7. 1ral L. /---. Lens anatomy and types of cataracts. @(nlineA, @http);;dogstuff. info;lensCanatomyCkral.html, diakses / +anuari /A. /8. #nonim.
//.
=onule
of
@(nlineA,
@http);;en.&ikipedia.org;&iki;
=onuleCofC=inn, diakses 9 +anuari /A. /:. Morrison +F, Pollack *P. 0. 2laucoma science and practice. Thieme Medical Publisher. /-. (mulecki G, Gilcaluation of conjuncti>al fibrillin'/ in Marfan syndrome. #rch (phthalmology. /9@A)6'-. . Gentis.org;proceedings;na>c;7;#E;0/.pdfL#/, diakses / +anuari /A. Proceedings of the %orth #merican Beterinary Fonference. 7. 2lo>er T, Da>idson M, %asisse M, (li>ero D. /--6. The intracapsular eKtraction of displaced lenses in dogs) a retrospecti>e study of 68 cases @/-:9'/--A. +ournal of #merican #nimal 4ospital #ssociation? 0/@/A) 88N:/. 8. "inder D$, 4erring *P, 2erhard T. 8. (utcomes of nonsurgical management and efficacy of demecarium bromide treatment for primary lens instability in dogs) 09 cases @/--'9A. +ournal of the #merican Beterinary Medical #ssociation. 0/ @/A) :-N-0.
21