KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT MATA DOKTER YAP
REFERAT: BLEFARITIS
OLEH: M. ADITYA. MDB (11.2014.207) AGUNG HARYANTO (11.2015.021)
PEMBIMBING: d. ERIN! S"M
FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KE DOKTERAN UKRIDA
BAB I PENDAHULUAN
Blefaritis adalah istilah medis untuk peradangan pada kelopak mata. Kata "blefaritis" berasal dari kata Yunani unani blepharos, blepharos , yang yang berart berartii "kelop "kelopak ak mata," mata," dan akhira akhiran n itis itis Yunani, yang biasanya digunakan untuk menunjukkan peradangan dalam bahasa Inggris. Peradangan adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan proses dimana sel - sel darah putih dan zat kimia yang diproduksi dalam tubuh melindungi kita dari zat - zat asing, edera, edera , atau atau infe infeks ksi. i. !esp !espon on tubu tubuh h norm normal al dala dalam m pera perada dang ngan an melib melibat atkan kan berb berbag agai ai dera derajat jat pembengkakan, kemerahan, nyeri, nyeri, panas, dan perubahan dalam fungsi. Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. !adang yang sering terjadi pada kelopak merupakan merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. !adang bertukak bertukak atau tidak pada tepi kelopak kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar didekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Blefaritis menyebabkan mata merah, iritasi, kelopak mata gatal dan pembentukan ketombe seperti sisik pada bulu mata. Ini adalah gangguan mata yang umum yang disebabkan oleh bakteri atau kondisi kulit seperti ketombe di kulit kepala atau jera#at rosaea. $apat terjadi pada semua orang dari segala usia. %eskipun tidak nyaman, nyaman, blefaritis blefaritis tidak menular menular dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. & Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar '( dari keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit )sekitar )sekitar &-'( penyakit penyakit blefaritis blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit penyakit penyerta penyerta pada penyakit mata*. Blefaritis lebih sering munul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur.& Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi biasanya berasal dari debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak mata dapat disebabkan kuman streptoous alfa atau beta, pneumoous, dan pseudo pseudomo monas nas.. Bentuk Bentuk blefari blefaritis tis yang yang biasany biasanyaa dikena dikenall adalah adalah blefari blefaritis tis skuam skuamosa, osa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.+ Blefari Blefaritis tis sering sering diserta disertaii dengan dengan konjun konjungti gtiit itis is dan kerati keratitis. tis. Biasany Biasanyaa blefari blefaritis tis sebelum sebelum diobat diobatii dibersi dibersihka hkan n dengan dengan garam garam fisiolo fisiologik gik hangat hangat,, dan kemudi kemudian an diberik diberikan an antibiotik antibiotik yang sesuai. Penyulit Penyulit blefaritis blefaritis yang dapat timbul timbul adalah konjungtiiti konjungtiitis, s, keratitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. + 2
BAB II TIN#AUAN PUSTAKA
II. 1. A$%&' P%*"+,%
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk tear film di depan kornea serta menyebarkan tear film yang telah diproduksi ini ke konjungtia dan kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak mata juga berfungsi untuk menyebarkan tear film ke konjungtia dan kornea.+,
G%,% 1 : A$%&' -+*'"%- %&% S,+ : A**+$! #H et all ! P%&'"/''*' B*+"/%& $ B+& P%3&3+ B&/ M+d3$+ #'$%*.
Kelopak mempunyai lapisan kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtia tarsal. +
Pada kelopak terdapat bagian-bagian
3
. /atu lapisan permukaan kulit. 0ipis dan halus, dihubungkan oleh jaringan ikat yang halus dengan otot yang ada diba#ahnya, sehingga kulit dengan mudah dapat digerakkan dari dasarnya. $engan demikian, maka edema dan perdarahan mudah terkumpul disini, sehingga menimbulkan pembengkakan palpebra. + &. Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus dan bermuara pada tepi kelopak mata.+ +. 1tot seperti a. M. Orbicularis oculi yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan ba#ah, dan terletak di ba#ah kulit kelopak. M. Orbicularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. facialis.+, b. M. Rioland . %erupakan otot orbicularis oculi yang ada di tepi margo palpebra. Bersamaan dengan M. Orbicularis oculi berfungsi untuk menutup mata. +, . M. Levator palpebrae berjalan kearah kelopak mata atas, berorigo pada annulus foramen orbita dan berinsersi pada lempeng tarsus atas dengan sebagian menembus M. Orbicularis Oculi menuju kulit kelopak bagian tengah. Bagian kulit yang tempat insersi M. Levator palpebrae terlihat sebagai sulcus palpebra. 1tot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi mengangkat kelopak mata atau membuka mata. Kerusakan pada saraf ini atau perubahan - perubahan pada usia tua menyebabkan jatuhnya kelopak mata )ptosis*. +, d. M. Mulleri, terletak di ba#ah tendon dari M. Levator palpebrae. Inerasinya oleh saraf simpatis, fungsi M. Levator palbebrae dan M. Mulleri adalah untuk mengangkat kelopak mata. +, . $i dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar %eibom yang bermuara pada margo palpebra. + '. /eptum orbita yang merupakan jaringan fibrosus berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.+ 2. 0arsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh lingkaran permukaan orbita. 0arsus terdiri atas jaringan ikat yang merupaka jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar %eibom )3 buah dikelopak atas dan &3 buah di kelopak ba#ah *.+ 4. Pembuluh darah yang memperdarainya adalah a. palpebrae.+ 5. Persarafan sensorik kelopaka matas atas didapatkan dari ramus frontal n.6, sedangkan kelopaka ba#ah oleh abang ke II saraf ke 6.+ Konjungtia tarsal yang terletak dibelakang kelopak hanya dapat dilihat dengan melakukan eersi kelopak. Konjungtia tarsl melalui forniks menutupi bulbus okuli.
4
Konjungtia merupaka membrane mukosa yang mempunyai sel goblet yang menghasilkan musin.',2
II. 2. H&'*' d%$ F'*' P%*"+,%
Bola mata terletak di dalam tulang orbita dan terbuka ke sebelah anterior, ditutup oleh kelopak mata bagian atas dan ba#ah, jika keduanya merapat bertemu pada fissura palpebra. Palpebra menutup permukaan anterior kornea dan melipat pada bagian tepinya yang kemudian melapisi permukaan dalam palpebra. 7ipatan di superior dan inferior disebut forni8 konjungtia. Ketika kelopak mata menutup terbentuk sakus konjungtia, merupakan ruang sebelah anterior mata dan terisi sedikit airan.4 0iap kelopak mata terdiri atas lempeng jaringan ikat dan otot skelet di tengah sebagai penyokong, disebelah luar dilapisi oleh kulit dan disebelah dalam dilapisi oleh membran mukosa )konjungtia palpebra*. Kulit disini tipis mempunyai rambut halus, kelenjar keringat, kelenjar sebasea dan dermis yang mengadung banyak serat elastin yang halus. $ermis sedikit menebal di tepi kelopak mata dan mengandung tiga atau empat deretan rambut-rambut yang kaku disebut bulu mata, folikelnya terdapat sampai dermis. Bulu mata mengalami pergantian setiap 33 9 '3 hari. 0erdapat kelenjar sebasea keil berhubungan dengan bulu mata, sedangkan %. :rektor pili tidak ada. 4 $i ba#ah kulit terdapat lapisan otot skelet M. Orbicularis oculi )bagian terbesar* dan lebih ke dalam lagi terdapat lapisan jaringan ikat )fasia palpebra* yang merupakan lanjutan tendo M. Levator paplebrae. ;uga terdapat lapisan otot polos yang tipis di tepi atas palpebra superior yaitu M. Tarsalis superior Müller, melekat pada tepi tarsus. $i belakang folikel bulu mata terdapat M. Siliaris Riolani )muskular skelet*.4 /ebelah belakang lapisan otot terdapat lapisan fibrosa yang tipis di bagian perifer disebut septum orbital dan lempeng tarsus. 0arsus merupakan lempeng jaringan ikat yang padat melengkung mengikuti bentuk bola mata, berbentuk seperti huruf $ yang bagian horizontalnya sesuai dengan tepi palpebra. 0arsus pada palpebra superior lebarnya 3 -& mm, sedangkan tarsus pada palpebra inferior lebarnya ' mm. Pada kedua tarsus ini terbenam sebaris kelenjar sebasea yang sangat besar yaitu kelenjar tarsalis %eibom. Permukaan posterior tarsus menjadi satu dengan konjungtia palpebra. Bentuk palpebra dipertahankan oleh tarsus ini.4
5
G%,% 2 : H&'*' "%*"+,% S,+ : /&&":+3+./+%*&/.&%.+d.%$&%$+&3d/&'&+$P%3&3%*HG
M. Orbicularis oculi jalannya melingkar, mendapat persarafan dari =. 6II dan berfungsi untuk menutup kelopak mata. %. 7eator palpebra dipersarafi oleh =. III melekat pada tarsus dan kulit, berfungsi untuk mengangkat palpebra superior. M. Tarsalis superior Müller dipersarafi oleh saraf simpatis. 4 :da + jenis kelenjar pada palpebra, yaitu Kelenjar %eibom adalah kelenjar sebasea yang panjang dalam lempeng tarsus. Kelenjar ini tidak berhubungan dengan folikel rambut. Pada palpebra superior ada sekitar &' dan pada palpebra inferior ada sekitar &3, tampak sebagai garis ertikal #arna kuning di sebelah dalam konjungtia palpebra. /aluran keluar kelenjar %eibom bermuara ke tepi palpebra, merupakan satu deretan pada peralihan antara kulit dan konjungtia. Ke dalam saluran utama ini bermuara beberapa saluran yang pendek dari aleoli kelenjar sebasea. Kelenjar %eibom menghasilkan sebum yang membentuk apisan berminyak pada permukaan air mata, berfungsi untuk menegah penguapan air mata.4 Kelenjar %oll merupakan kelenjar apokrin tak berabang, terletak di antara dan di belakang folikel 9 folikel bulu mata. Pars terminalis kelenjar %oll tidak berkelok-kelok dan saluran keluarnya bermuara ke folikel rambut. >ungsi kelenjar ini tidak diketahui. 4
6
Kelenjar ?eiss lebih keil, merupakan modifikasi kelenjar sebasea dan berhubungan dengan folikel rambut mata. 4
II. 6. D+$
Infeksi kelopak atau blefaritis adalah radang yang sering terjadi pada kelopak mata )palpebra* baik itu letaknya tepat di kelopak ataupun pada tepi kelopak. Blefaritis dapat disebabkan oleh infeksi ataupun alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahkan bahan kosmetik, sedangkan Blefaritis infeksi bisa disebabkan oleh kuman streptoous alfa atau beta, pneumoous, pseudomonas, demode8 folliulorum dan staphyloous )melalui demode8 folliulorum sebagai ektor*. +
G%,% 6 : R%d%$ "%d% -+*'"%- %&% (,*+%&) S,+ : 8+$&'3-! F%$- #.! MD! FAS %$d M+*% '$%d S&9""*+! MD. Eyelid Inflammation “Blepharitis”
II. 4. E"d+'*'
Blefaritis adalah gangguan mata yang umum di :merika /erikat dan di seluruh dunia. @ubungan yang tepat antara blefaritis dan kematian tidak diketahui, tetapi penyakit dengan angka kematian yang dikenal, seperti lupus eritematosus sistemik, mungkin terdapat blefaritis sebagai bagian dari gejala yang ditemukan. %orbiditas termasuk kehilangan fungsi isual, kesejahteraan, dan kemampuan untuk melaksanakan aktiitas kehidupan sehari-hari. Proses penyakit dapat mengakibatkan kerusakan pada pelupuk mata dengan trihiasis, entropion notching , dan etropion. Kerusakan kornea dapat mengakibatkan peradangan, jaringan parut, hilangnya kehalusan permukaan, dan kehilangan kejelasan penglihatan. ;ika peradangan yang parah berkembang, perforasi kornea dapat terjadi. 0idak ada studi yang diketahui 7
menunjukkan perbedaan ras dalam kejadian blefaritis. !osaea mungkin lebih umum di orang berkulit putih, meskipun temuan ini mungkin hanya karena lebih mudah dan sering didiagnosis pada ras ini. 5 Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar '( dari keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit )sekitar &-'( penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit penyerta pada penyakit mata*. Blefaritis lebih sering munul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur.A Belum ditemukan penelitian yang diranang untuk mengetahui perbedaan dalam insiden dan klinis blefaritis antara jenis kelamin. Blefaritis seboroik lebih sering terjadi pada kelompok usia yang lebih tua dengan usia rata-rata adalah '3 tahun. 5 :kan tetapi apabila dibandingkan dengan bentuk lain, blefaritis staphylooal ditemukan pada usia lebih muda )& tahun* dan sebagian besar adalah #anita )53(*. 5
II. 5. E&'*'
Blefaritis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, irus, jamur, alergi, kondisi lingkungan, atau mungkin terkait dengan penyakit sistemik + a. Blefaritis inflamasi terjadi akibat peningkatan sel radang kulit di sekitar kelopak. Infeksi biasanya disebabkan oleh kuman Blefaritis infeksi bisa disebabkan oleh kuman streptoous alfa atau beta, pneumoous, pseudomonas, demode8 folliulorum dan staphyloous )melalui demode8 folliulorum sebagai ektor*. b. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahkan bahan kosmetik, atau dengan banyak obat, baik mata atau sistemik. Pada banyak orang juga dapat disebabkan oleh karena paparan he#an seperti anjing atau kuing. . Bentuk ulseratif )blefaritis menular* sering ditandai dengan adanya sekret kuning atau kehijauan. d. Blefaritis dapat disebabkan oleh kondisi medis sistemik atau kanker kulit dari berbagai jenis. Blefaritis anterior biasanya disebabkan oleh bakteri )stafilokokus blefaritis* atau ketombe pada kulit kepala dan alis )blefaritis seboroik*. @al ini juga dapat terjadi karena kombinasi faktor, atau mungkin akibat alergi atau kutu dari bulu mata. Blefaritis posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak tidak teratur oleh kelenjar pada kelopak mata )meibomian blefaritis*
yang
meniptakan
lingkungan
yang menguntungkan
untuk
pertumbuhan bakteri. @al ini juga dapat berkembang sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya seperti jera#at rosaea dan ketombe kulit kepala.5 8
Blefaritis melibatkan tepi kelopak mata, di mana bulu mata tumbuh dan pintu dari kelenjar minyak keil dekat pangkal bulu mata berada. %ungkin ada keterlibatan tepi luar dari tepi kelopak mata yang berdekatan dengan kulit atau dan tepi bagian dalam kelopak mata yang bersentuhan dengan bola mata. Perubahan pada kulit kelopak mata atau permukaan mata itu sendiri biasanya bisa menjadi penyebab sekunder yang mendasari terjadinya kelainan pada kelopak mata. Penyebab kebanyakan kasus blefaritis adalah kerusakan kelenjar minyak di kelopak. :da sekitar 3 kelenjar ini di setiap kelopak mata atas dan ba#ah. Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau salah jenis minyak, tepi kelopak mata dapat menjadi meradang, iritasi, dan gatal. A
II. . P%&''*'
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. @al ini mengakibatkan inasi mikrobakteri seara langsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom. 3 Blefaritis anterior mempengaruhi daerah sekitar dasar dari bulu mata dan mungkin disebabkan infeksi stafilokokus atau seboroik. Yang pertama dianggap hasil dari respon mediasi sel abnormal pada komponen dinding sel /. :ureus yang mungkin juga bertanggung ja#ab untuk mata merah dan infiltrat kornea perifer yang ditemukan pada beberapa pasien. Blefaritis seboroik sering dikaitkan dengan dermatitis seboroik umum yang mungkin melibatkan kulit kepala, lipatan nasolabial, belakang telinga, dan sternum. Karena hubungan erat antara kelopak dan permukaan okular, blefaritis kronis dapat menyebabkan perubahan inflamasi dan mekanik sekunder di konjungtia dan kornea. /edangkan blefaritis posterior disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibomian dan perubahan sekresi kelenjar meibomian. 7ipase bakteri dapat mengakibatkan pembentukan asam lemak bebas. @al ini meningkatkan titik leleh dari meibum yang menghambat ekspresi dari kelenjar, sehingga berkontribusi terhadap iritasi permukaan mata dan mungkin memungkinkan pertumbuhan /. :ureus.
9
@ilangnya fosfolipid dari tear film yang bertindak sebagai surfaktan mengakibatkan meningkatnya penguapan air mata dan osmolaritas, juga ketidakstabilan tear film.3 0iga mekanisme patofisiologi blefaritis anterior yang telah diusulkan 3 a. Infeksi bakteri langsung b. !espons mela#an toksin bakteri . Delaed hpersensitivit reaction terhadap antigen bakteri Patofisiologi blefaritis posterior melibatkan perubahan struktural dan disfungsi sekresi dari kelenjar meibomian. Kelenjar %eibom mengeluarkan meibum, lapisan lipid eksternal dari tear film, yang bertanggung ja#ab untuk mengurangi penguapan tear film dan menegah kontaminasi. Pada perubahan struktural ontoh kegagalan kelenjar di blepharitis posterior telah ditunjukkan dengan meibography, selain itu, kelenjar epitel dari he#an model penyakit kelenjar meibomian menunjukkan hiperkeratinisasi yang dapat menghalangi kelenjar atau menyebabkan deskuamasi sel epitel ke dalam lumen, duktus kelenjar sehingga menyebabkan konstriksi kelenjar. @iperkeratinisasi dapat mengubah diferensiasi sel asinar dan karenanya mengganggu fungsi kelenjar. $isfungsi sekretorik ontohnya dalam blepharitis posterior, terjadi perubahan komposisi meibum di mana perubahan rasio asam lemak bebas untuk ester kolesterol telah terbukti. @asil sekresi yang berubah ini bisa memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari pada yang tampak di kelopak mata sehingga menyebabkan menutupnya muara kelenjar.3
II. 7. K*%-% d%$ G%,%%$ K*$
Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi . B*+%& A$&+' blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar, tempat dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkanoleh infeksi bakteri )stafilokokus blefaritis* atau ketombe di kepala danalis mata )blefaritis sebore*. alaupun jarang, dapat juga disebabkan karena alergi.&
10
G%,% 4 : B*+%& A$&+' S,+ : K%$- $ *$3%* O"/&/%*'*' +d 7
&. B*+%& P'&+' blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam, bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior dapat disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata yang berlebihan )blefaritis meibom* yang akan mengakibatkan terbentuknya lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh. /elain itu, dapat pula terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti jera#at atau ketombe. &
G%,% 5 : B*+%& P'&+' S,+ : K%$- $ *$3%* O"/&/%*'*' +d 7
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya A. B*+%& ,%-&+%*
Infeksi bakteri pada kelopak dapat ringan sampai dengan berat. $iduga sebagian besar infeksi kulit superfisial kelopak diakibatkan streptoous. Bentuk infeksi kelopak dikenal sebagai folikulitis, impetigo, dermatitis eksematoid. Pengobatan pada infeksi ringan ialah dengan memberikan antibiotik lokal dan kompres basah dengan asam borat. Pada blefaritis sering diperlukan pemakaian kompres hangat. Infeksi yang bert perlu diberikan antibiotik sistemik. +
1.
B*+%& "+%*
Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphyloous maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisoksazol. /ebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar %eibom untuk
11
mengeluarkan nanah dari kelenjar %eibom )%eibormianitis*, yang biasanya menyertainya.+ Blefaritis stafilokokal ditandai dengan adanya sisik, krusta dan eritema pada tepi kelopak mata dan collarette formation pada dasar bulu mata. Infeksi kronis dapat disertai dengan eksasebasi akut yang mengarah pada terjadinya blefaritis ulseratif. $apat juga terjadi hilangnya bulu mata, keterlibatan kornea termasuk erosi epitelial, neoaskularisai dan infiltrat pada tepi kelopak. 2. B*+%& S+,'+ Blefaritis sebore merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya.
Biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut )'3 tahun*, dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan.+ Cejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar meibom, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtia. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng. + Pasien dengan blefaritis sebore mempunyai sisik berminyak pada kelopak mata depan, dan sering di antara mereka juga menderita dermatitis seboroik pada alis dan kulit kepalanya. The !merican !cadem of Dermatolog menatat bah#a penyebab kondisi ini belum dipahami dengan baik. 0api dermatitis sebore terkadang munul pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. ;amur atau ragi jenis tertentu yang memakan minyak )lipid* di kulit juga dapat menyebabkan dermatitis seboroik, dengan blefaritis menyertainya. &
G%,% : B*+%& +,'+ S,+ : K%$- $ *$3%* O"/&/%*'*' +d 5
Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. $ilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. $apat 12
dilakukan pembersihan dengan nitras argenti (. /alep sulfonamid berguna pada aksi keratolitiknya.+ Kompres hangat selama '-3 menit. Kelenjar %eibom ditekan dan dibersihkan dengan shampo bayi. + Pada blefaritis sebore diberikan antibiotik lokal dan sistemik seperti tetrasiklin oral kali &'3 mg. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, askularisasi, hordeolum dan madarosis. + 6.
B*+%& S-%'%
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. %erupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit didaerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitis seboroik.+ Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur. Pasien dengan blefaritis skuamosa akan merasa panas dan gatal. 0erdapat sisik ber#arna halus9halus dan penebalan margo palpebra disertai dengan madarosis. /isik ini mudah dikupas dari dasarnya tanpa mengakibatkan perdarahan. +
G%,% 7 : Squamous Blepharitis S,+ : /&&":;;;.3%+/'"&%*.''3*'"*%&
Pengobatannya ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien.+ Penyulit yang dapat terjadi antara lain keratitis, konjungtiitis. +
4.
B*+%& U*+%& 13
%erupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphyloous. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng ber#arna kekunungkuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang keil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Dlserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok )madarosis*. +
G%,% = : Ulcerative Blepharitis S,+ : /&&":;;;.3%+/'"&%*.''3*'"*%&
Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphyloous. :pabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia. + Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis.+ 5.
B*+%& A$*%
Blefaritis angularis merupakan infeksi pada tepi kelopak disudut kelopak mata atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata )kantus eksternus dan internus* sehingga dapat mengakibatkan gangguan padafungsi puntum lakrimal. Blefaritis angularis disebabkan oleh Staphlococcus aureus atau Mora"ella lacunata.+, /eringkali gejala yang munul adalah kemerahan pada salah satu tepi kelopak mata, bersisik, maserasi dan kulit peah-peah di kantus lateral dan medial, juga dapat terjadi konjungtiitis folikuler dan papil. Biasanya kelainan ini bersifat rekuren. + 14
G%,% > : B*+%& %$*% S,+ : K%$- $ *$3%* O"/&/%*'*' +d 7
Blefaritis angularis diobati dengan sulfa )kloramfenikol,
eritromisin*,
tetrasiklin dan sengsulfat. Penyulit terjadi pada puntum lakrimal bagian medial sudutmata yang akan menyumbat duktus lakrimal. +,A
.
M+,'%$&.
%erupakan infeksi pada kelenjar %eibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut.+
G%,% 10 : M+,'%$& S,+ : A&*% ' O"&/%*'*'
%eibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.+, =. H'd+'*
@ordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya disebabkan oleh infeksi staphyloous pada kelenjar sebasea kelopak. Biasanya dapat sembuh sendiri atau hanya dengan pemberian kompres hangat. + 15
$ikenal bentuk hordeolum internum dan eksternum. @ordeolum eksternum merupakan infeksi pada kelenjar ?eiss atau %oll. @ordeolum internum merupakan infeksi kelenjar %eibom yang terletak di dalam tarsus. @ordeolum merupakan suatu abses di kelenjar tersebut.+ Cejalanya berupa kelopak yang bengkak dengan rasa sakit dan mengganjal, merah, dan nyeri bila ditekan. + @ordeolum eksternum akan menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak dan nanah dapat keluar dari pangkal rambut atau bulu mata. @ordeolum internum memberikan penonjolan terutama ke daerah konjungtia tarsal. @ordeolum internum biasanya berukuran lebih besar dibanding hordeolum eksternum. +
G%,% 11 : H'd+'* E-&+$ S,+ : /&&":;;;.3%+/'"&%*.''3*'"*%&
G%,% 12 : H'd+'* I$&+$ S,+ : /&&":;;;.3%+/'"&%*.''3*'"*%&
16
:danya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya kelopak sehingga sukar diangkat. Pada pasien dengan hordeolum kelenjar preurikel biasanya turut membesar.+ Dntuk memperepat peradangan kelenjar dapat diberikan kompres hangat, + kali sehari selama 3 menit sampai nanah keluar.+ Pengangkatan penabutan bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah. $iberi antibiotik lokal terutama bila berbakat rekuren atau terjadinya pembesaran kelenjar preaurikel. :ntibiotik sistemik yang diberikan eritromisin &'3 mg atau diklosasilin &' 9 &'3 mg kali sehari, dapat juga diberikan tetrasiklin. Bila terdapat infeksi stafilokokus ditubuh lain maka sebaiknya diobati juga bersama9 sama.+ Pada nanah dari kantung nanah yang tidak dapat keluar dilakukan insisi hordeolum. Pada hordeolum internum dan eksternum kadang-kadang perlu dilakukan insisi pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar. Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantoaine ee drop #,' (. $ilakukan anastesia filtrasi dengan proaine atau lidoaine di daerah hordeolum dan dilakukan insisi. Insis pada hordeolum eksternum dibuat sejajar margo palpebra sedangkan pada hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra. /etelah dilakukan insisi dilakukan ekskokleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam kantungnya dan kemudian diberi salep antibiotik. + Penyulit hordeolum dapat berupa selulitis palpebra yang merupakan radang jaringan ikat jarang palpebra di depan septum orbita dan abses palpebra.+ $iagnosis banding hordeolum adalah selulitis preseptal, konjungtiitis adenoirus, dan granuloma pyogenik. +
=. K%*%?'$
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar %eibom yang tersumbat. Pada kalazion terjadi penyumbatan kelenjar %eibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan peradangan kronis kelenjar tersebut. + Kalazion akan memberikan gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemis, tidak ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preurikel tidak membesar. Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat
17
tekanannya sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut. Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorpsi. +
G%,% 16 : K%*%?'$ S,+ : /&&":+d3%&'+.3'"+$%-&=0K%*%?'$./&*
Pengobatan pada Kalazion adalah dengan memberikan kompres hangat, antibiotik lokal dan sistemik. Dntuk mengurangkan gejala dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi kalazion tersebut. Insisi dilakukan seperti pada hordeolum internum yaitu pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra.+
B. B*+%& @ 1.
H+"+ ?'&+
6irus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri saraf trigeminus. Biasanya akan mengenai orang usia lanjut. Bila yang terkena ganglion 18
abang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata dan kelopak mata atas.+ Cejala tidak akan melampaui garis median kepala dengan tanda-tanda yang terlihat pada mata adalah rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa demam. Pada kelopak mata terlihat esikel dan infiltrat pada kornea bila mata terkena. 7esi esikel pada abang oftalmik saraf trigeminus superfisial merupakan gejala yang khusus pada infeksi herpes zoster mata. +
G%,% 14 : H+"+ '&+ O"/&/%*3% S,+ : /&&":+d*$-.,*'"'&.3'201201"/'&''/+"+?'&+ '"/&/%*3./&*
Pengobatan hanya asimtomatikE steroid superfisial untuk mengurangi gejala radang dan analgesik untuk mengurangi rasa sakit. Pemberian steroid dosis tinggi akan mengurangkan gejala yang berat. + Penyulit yang mungkin terjadi adalah ueitis, parese otot perggerak mata, glaukoma dan neuritis optik. + 2.
H+"+ "*+-
6esikel keil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan keadaan yang sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak. $ikenal bentuk blefaritis
19
simpleks yang merupakan radang tepi kelopak ringan dengan terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang mengakibatkan kedua kelopak lengket. +
G%,% 15 : H+"+ '&+ O"/&/%*3% S,+ : /&&":+d*$-.,*'"'&.3'201201"/'&''/+"+"*+- '"/&/%*3./&*
0idak terdapat pengobatan spesifik pada penyakit ini. Bila terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik sitemik atau topikal. Pemberian kortikosteroid merupakan kontraindikasi karena dapat mengakibatkan menularnya herpes pada kornea. :siloir dan I$D dapat diberikan terutama pada infeksi dini. +
6. C%-$% Pada infeksi aksinia akan terdapat kelainan pada kelopak berupa pustula
dengan indentasi pada bagian sentral. 0idak terdapat pengobatan spesifik untuk kelainan ini.+ G%,% 1 : O3*% C%33$% I$+3&'$ $ L%,'%&' 8'-+! P/*%d+*"/%! S,+ : /&&":;;;$3.3d3.'@+d%&3*+121051121
4. M'*- -'$&%' %oluskum kontagiosum pda kelopak akan terlihat sebagai benjolan dengan
penggaungan ditengah yang biasanya terletak di tepi kelopak. $apat ditemukan kelainan berupa konjungtiitis yang bentuknya seperti konjungtiitis inklusi klamidia atau trakoma. Pengobatan moluskum tidak ada yang spesifik atau dilakukan ekstirpasi benjolan, antibioti loal diberikan untuk menegah infeksi sekunder.+ G%,% 1= : M'*- -'$&%' S,+ : /&&":+3/'*%/".'3&+60=500/@
. B*+%& % 1. I$+- S"+%*
20
Biasanya diobati dengan griseofulin terutama efektif untuk epidermomikosis, diberikan 3.'- gram sehari dengan dosis tunggal atau dibagi rata diteruskam -& minggu. Kandida dengan nistatin topikal 33.333 unit per gram. + 2. I$+- #% P'$d Pengobatan menggunakan obat sistemik. !ctinomces dan Nocardia efektif menggunakan sulfonamid, peniillin atau antibiotik spektrum luas. /pesies lain bisa digunakan :mfoterisin B dimulai dengan 3.3'-3.mgFkgBB i lambat 2-5 jam dilarutkan dekstrose '( dalam air.+ D. P/&% P%*"+,% $hthirus pubis sebenarnya hidup di rambut pubis. /eseorang yang terinfeksi kutu
dapat kedaerah lain yang berambut seperti a8ila, dada atau bulu mata. Pitiriasis palpebarum merupakan kutu dari bulu mata yang biasanya menjangkiti anak-anak yang hidup ditempat yang memiliki higinitas yang buruk. A
G%,% 1> : P/&% "%*"+,% S,+ : K%$- $ *$3%* O"/&/%*'*' +d 7
Cejala meliputi iritasi kronis dan gatal pada kelopak mata. $itandai oleh kutu yang menempel kebulu mata dengan akarnya. 0elur dan kulitnya yang kosong munul seperti bentuk oal, oklat, keputihan seperti mutiara dan melekat pada dasar ilia. Kunjungtiitis tidak lazim ditemukan. Kutu diangkat beserta bulu mata seara mekanik dengan menggunakan pinset, lalu diberikan topikal yello# meruri o8ide ( atau petroleum jelly pada bulu mata dan kelopak mata dua kali sehari selama 3 hari. %enghilangkan kutu pada pasien, keluarga, baju dan tempat tidur penting untuk menghindari kekambuhan. A E. A*+ K+*'"%- • D+%&& K'$&%- $ermatitis kontak penyebabnya adalah bahan yang berkontak pada kelopak, maka dengan berjalannya #aktu gejala akan berkurang. + Pengobatan dengan melakukan pembersihan kelopak dari bahan penyebab, ui dengan larutan garam fisiologik, beri salep mengandung steroid sampai gejala berkurang. +
21
G%,% 20 : D+%&& K'$&%- "%d% "%*"+,% S,+ : /&&":+3/'*%/".'3&+60=500/@
•
B*+%& U&-%%
Drtikaria pada kelopak terjadi akibat masuknya obat atau makanan pada pasien yang rentan.+ Dntuk mengurangi keluhan umum diberikan steroid topial ataupun sistemik, dan diegah pemakaian steroid lama. 1bat antihistamin dapat mengurangi gejala alergi. +
II. =. D%$'
Blefaritis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata yang komprehensif. Pengujian, dengan penekanan khusus pada ealuasi kelopak mata dan permukaan depan bola mata, termasuk
- !i#ayat pasien untuk menentukan apakah gejala yang dialami pasien dan adanya masalah kesehatan umum yang mungkin berkontribusi terhadap masalah mata. - Pemeriksaan mata luar, termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit dan penampilan bulu mata. - <aluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata dan pembukaan kelenjar meibomian menggunakan ahaya terang dan pembesaran. - <aluasi kuantitas dan kualitas air mata untuk setiap kelainan.
22
G%,% 21 : A*'&% $&- +$d%$' "%+$ d+$%$ -+*'"%- %&% +%/ S,+ : D++$&%* D%$' ' &/+ S;'**+$ R+d E+*d! 2007
Kondisi yang berkaitan dengan blefaritis kronis A,+ . Ketidakstabilan tear film ditemukan pada +3-'3( pasien, mungkin sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara komponen air dan lipid dari tear film memungkinkan peningkatan penguapan. aktu pemeahan tear film biasanya berkurang. &. Ghalazion, yang mungkin multipel dan berulang, umumnya terjadi terutama pada pasien dengan blefaritis posterior. +. Penyakit membran epitel basal dan erosi epitel berulang dapat diperburuk oleh blepharitis posterior. . Kulit :. ;era#at rosaea sering dikaitkan dengan disfungsi kelenjar meibomian. B. dermatitis seboroik terdapat padaHA3( dari pasien dengan blefaritis seboroik.
23
G. Pengobatan ane ulgaris dengan isotretinoin dikaitkan dengan perkembangan blepharitis pada sekitar &'( dari pasienE hal itu mereda ketika pengobatan dihentikan. '. Keratitis bakteri dikaitkan dengan penyakit sekunder permukaan okular untuk blefaritis kronis. 2. :topik keratokonjungtiitis sering dikaitkan dengan blefaritis stafilokokus. Pengobatan blefaritis sering membantu gejala konjungtiitis alergi dan sebaliknya. 4. Intoleransi lensa kontak. Pemakaian jangka panjang lensa kontak berhubungan dengan penyakit tepi pelupuk mata posterior. Penghambatan gerakan tutup dan ekspresi normal dari minyak meibomian bisa menjadi penyebabnya. :da juga mungkin terkait konjungtiitis giant papil membuat pemakaian lensa tidak nyaman. Blefaritis juga merupakan faktor risiko untuk keratitis bakteriterkait lensa kontak.
II. >. P+$%&%*%-%$%%$
/ebuah penanganan yang sistematis dan jangka panjang dalam menjaga kebersihan kelopak mata adalah dasar dari pengobatan blefaritis. $okter harus memastikan bah#a pasien mengerti bah#a penanganan blefaritis adalah sebuah proses, yang harus dilakukan untuk jangka #aktu yang lama.5 Banyak sistem mengenai kebersihan kelopak mata, dan semua ini termasuk ariasi dari + langkah penting
5,A
. :plikasi panas untuk menghangatkan sekresi kelenjar kelopak mata dan untuk memiu eakuasi dan pembersihan dari bagian sekretorik sangat penting. Pasien umumnya diarahkan untuk menggunakan kompres hangat basah dan menerapkannya pada kelopak berulang kali. :ir hangat di handuk, kain kassa direndam, atau dimasak dengan miro#ae, kain yang telah direndam dapat digunakan. Pasien harus diinstruksikan untuk menghindari penggunaan panas yang berlebihan. 5 &. 0epi kelopak mata diui seara mekanis untuk menghilangkan bahan yang menempel, seperti ketombe, dan sisik, juga untuk membersihkan lubang kelenjar. @al ini dapat dilakukan dengan handuk hangat atau dengan kain kasa. :ir biasa sering digunakan, meskipun beberapa dokter lebih suka bah#a beberapa tetes shampo bayi diampur dalam satu tutup botol penuh air hangat untuk membentuk larutan pembersih. @arus diperhatikan untuk menggosok-gosok lembut atau scrubbing dari tepi kelopak mata itu sendiri, bukan kulit kelopak atau permukaan konjungtia bulbi. %enggosok kuat tidak diperlukan dan mungkin berbahaya. 5 24
+. /alep antibiotik pada tepi kelopak mata setelah direndam dan digosok. Dmum digunakan adalah salep eritromisin atau sulfaetamide. /alep antibiotik kortikosteroid kombinasi dapat digunakan, meskipun penggunaannya kurang tepat untuk pengelolaan jangka panjang.5 /ituasi klinis tertentu mungkin memerlukan pengobatan tambahan. Kasus refrakter blefaritis sering respons dengan penggunaan antibiotik oral. /atu atau dua bulan penggunaan tetrasiklin sering membantu dalam mengurangi gejala pada pasien dengan penyakit yang lebih parah. 0etrasiklin diyakini tidak hanya untuk mengurangi kolonisasi bakteri tetapi juga untuk mengubah metabolisme dan mengurangi disfungsi kelenjar. Penggunaan metronidazol sedang dipelajari.5 $isfungsi tear film dapat mendorong penggunaan solusi air mata buatan, salep air mata, dan penutupan pungtum. Kondisi yang terkait, seperti herpes simple8, ariella-zoster, atau penyakit kulit staphilokokal, bisa memerlukan terapi antimikroba spesifik berdasarkan kultur. Penyakit seboroik sering ditingkatkan dengan penggunaan shampoo dengan selenium, meskipun penggunaannya di sekitar mata tidak dianjurkan. $ermatitis alergi dapat merespon terapi kortikosteroid topikal.5 Konjungtiitis dan keratitis dapat menjadi komplikasi blefaritis dan memerlukan pengobatan tambahan selain terapi tepi kelopak mata. Gampuran antibiotik-kortikosteroid dapat mengurangi peradangan dan gejala konjungtiitis. Infiltrat kornea juga dapat diobati dengan antibiotik-kortikosteroid tetes. Dlkus tepi kelopak yang keil dapat diobati seara empiris, tetapi ulkus yang lebih besar, parasentral, atau atipikal harus dikerok dan spesimen dikirim untuk diagnostik dan untuk kultur dan pengujian sensitiitas. 5 /erangan berulang dari peradangan dan jaringan parut dari blefaritis dapat memngakibatkan penyakit kelopak mata posisional. 0rihiasis dan notching kelopak dapat mengakibatkan gejala keratitis berat. 0rihiasis diobati dengan penukuran bulu, perusakan folikel melalui arus listrik, laser, atau krioterapi, atau dengan eksisi bedah.
bud atau jari yang bersih. 1ral azitromisin )'33 mg setiap hari selama tiga hari* dapat membantu untuk mengontrol penyakit blefaritis ulseratif. A Pada blefaritis posterior, tetrasiklin sistemik merupakan andalan pengobatan tetapi tidak boleh digunakan pada anak di ba#ah usia & tahun atau pada #anita hamil atau menyusui karena disimpan dalam tulang dan gigi tumbuh, dan dapat menyebabkan noda pada gigi dan hipoplasia gigi )eritromisin adalah alternatif*. :lasan untuk penggunaan tetrasiklin adalah kemampuan mereka untuk memblokir produksi lipase stafilokokal jauh di ba#ah konsentrasi penghambatan minimum antibakteri. 0etrasiklin terutama diindikasikan pada pasien dengan phlytenulosis berulang dan keratitis tepi, meskipun berulang pengobatan mungkin diperlukan. Gontohnya 18ytetrayline &'3 mg b.d. selama 2-& minggu, $oksisiklin 33 mg b.d. selama satu minggu dan kemudian setiap hari selama 2-& minggu, %inoyline 33 mg sehari selama 2-& mingguE )pigmentasi kulit dapat berkembang setelah penggunaan jangka panjang*.
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. %ungkin sebaiknya disarankan untuk sementara #aktu menggunakan alat bantu lain seperti kaa mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang.+ . %ata merah blefaritis dapat menyebabkan serangan berulang mata merah )konjungtiitis*. &. K eratokonjungtiissia adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air matayang ukup, atau air mata menguap terlalu epat. Ini bisa menyebabkan mata kekurangan air dan menjadi meradang. /yndrome mata kering dapat terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitis seboroik, dan dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air mata yang kurang baik +. Dlserasi kornea iritasi yang terus menerus dari kelopak mata yang meradang atau salah arah bulu mata dapat menyebabkan goresan )ulkus* di kornea. Blefaritis tidak mempengaruhi penglihatan pada umumnya, meskipun defisiensi tear film kadang dapat mengaburkan penglihatan, menyebabkan berbagai derajatpenglihatan berfluktuasi sepanjang hari.+ II. 11. P'$' 26
Kebersihan yang baik )pembersihan seara teratur daerah mata* dapat mengontrol tanda-tanda dan gejala blefaritis dan menegah komplikasi. Pera#atan kelopak mata yang baik biasanya ukup untuk pengobatan. @arus ukup nyaman untuk menghindari kekambuhan, karena blefaritis sering merupakan kondisi kronis. ;ika blefaritis berhubungan dengan penyebab yang mendasari seperti ketombe atau rosaea, mengobati kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi blefaritis. Pada pasien yang memiliki beberapa episode blefaritis, kondisi ini jarang sembuh sepenuhnya. Bahkan dengan pengobatan yang berhasil, kekambuhan dapat terjadi.+
BAB III KESIMPULAN
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. !adang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. !adang bertukak atau tidak pada tepi kelopak biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar didekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Blefaritis menyebabkan mata merah, iritasi, kelopak mata gatal dan pembentukan ketombe seperti sisik pada bulu mata. Ini adalah gangguan mata yang umum yang disebabkan oleh bakteri atau kondisi kulit seperti ketombe di kulit kepala atau jera#at rosaea. $apat terjadi pada semua orang dari segala usia. %eskipun tidak nyaman, blefaritis tidak menular dan umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. & Blefaritis biasanya dilaporkan sekitar '( dari keseluruhan penyakit mata yang ada pada rumah sakit )sekitar &-'( penyakit blefaritis ini dilaporkan sebagai penyakit penyerta pada penyakit mata*. Blefaritis lebih sering munul pada usia tua tapi dapat terjadi pada semua umur.& Kebersihan yang baik )pembersihan seara teratur daerah mata* dapat mengontrol tandatanda dan gejala blefaritis dan menegah komplikasi. Pera#atan kelopak mata yang baik biasanya ukup untuk pengobatan. @arus ukup nyaman untuk menghindari kekambuhan, karena blefaritis sering merupakan kondisi kronis. ;ika blefaritis berhubungan dengan penyebab yang mendasari seperti ketombe atau rosaea, mengobati kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi blefaritis. Pada pasien yang memiliki beberapa episode blefaritis, kondisi
27
ini jarang sembuh sepenuhnya. Bahkan dengan pengobatan yang berhasil, kekambuhan dapat terjadi.+
DAFTAR PUSTAKA
. !iordan-<a P, hither ;P, eds. 6aughan :sbury 1ftalmologi Dmum. 4th ed. ;akarta
28
&. ;ohnson, /tephen, %, %$. %lepharitis. %id#est
KDIE &3. . ;ames, Brue. Lecture Notes On Opthalmolog. A th ed. Blak#ell publishing, :ustralia &3+E page '&-. '. Popham, ;erry %$. aial and rank ;., %$. 'elid (nflammation )%lepharitis* !vailable at + httpFF###.emediinehealth.omFeyelidinflammationblepharitisF.htm.
:essed
1ktober 3&, &3. A. 7o#ery, ! /ott, %$ et all, :dult Blepharitis Dpdated :pril &2, &3+. :ailable at httpFFemediine.medsape.omFartileF&42+-oerie#La33. :essed 1ktober 3&, &3. 3. :llen, ;@ et all. $atophosiolog %lepharitis. In Best Pratie British %ediine ;ournal. 7ast updated ;uly &2, &3+. . Kanski ;;. Blepharitis. In Glinial 1phthalmology. 4th ed. Butter#orth @einemann. PhiladelphiaE &3 page +-+5. &. >eder, !obert /, %$, hair et all . Blepharitis 7imited !eision In Preferred Pratie Pattern. :merian :ademy 1phthalmology &3. +. @adrill, %arilyn., Blepharitis Page updated /eptember &, &3+. :ailable at httpFFemediine.medsape.omFartile. :essed 1ktober 3, &3.
29