BAB I PENDAHULUAN
Obat Psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind (mind and behavior altering drugs Section terapi ( psyc psyc
!".
!".! obat untuk
!".!.
!"
Obat Psikotropik
#rugs used in psychotic disorders
$nti%Psikosis &hlorproma'ine luphena'ine aloperidol *isperidone
+edicines used in depressive disorders
!"./ !"."
!".0
+edicine used in bipolar disorders
digu diguna naka kan n
gangguan
$nti%depresi $nti%insomnia $mitriptyline luoentine $nti%panik, $nti% mania &arbama'epine -ithium carbonate alporic acid (sodium valproate) $nti%anietas #ia'epam $nti%obsesif kompulsif &lomipramine
+edicines for aniety disorders +edicines usedn for obsessive compulsive disorders +edicines for disorders due to 1icotine *eplacement psychoactive 2herapy (1*2) substance use
unt untuk
psikiatrik
hotherapeutic medication). medication). Peng Penggu guna naan an
#rugs used in mood disorders
( supp supp
!".!.!
),
Psychotherapeutic #rugs
kli klinis nis
psikotropik ditujukan meredam ression) ression)
gejala
sasa sasara ran n tert terten entu tu dan dan pemilihan jenis obat dise disesu suai aikan kan tampilan sas sasaran aran
denga dengan n gejala
yang yang
ingi ngin
ditanggulangi. Peng Penggo golo long ngan an
obat obat
psikotropik
berdasarkan orientasi pada gejala sasaran menurut 19th WHO-Model List of Essential Medicines (pril !"1#$ ialah !"1#$ ialah sebagai berikut : ,!
1
2abel. 2abel. +edicine or +ental and 3ehavioural #isorders *espon *espon terhada terhadap p obat psikot psikotrop ropik ik bersif bersifat at 4indivi 4individual dual55 dan perlu perlu pengatu pengaturan ran secara secara empirik (therapeutic (therapeutic trial ). ). Pengaturan dosis biasanya mulai dengan dosis a6al (dosis anjuran), dinaikkan secara cepat sampai mencapai dosis efektif (dosis yang mulai berefek supresi gejala sasa sasara ran) n),, dinai dinaikka kkan n seca secara ra grad gradual ual samp sampai ai menca mencapai pai dosi dosiss opti optima mall (dos (dosis is yang yang mamp mampu u mengendalikan gejala sasaran) dan dipertahankan untuk jangka 6aktu tertentu sambil disertakan terapi yang lain (non medikamentosa), kemudian diturunkan secara gradual sampai mencapai dosis pemeliharaan pemeliharaan (maintenance dose) dose) yaitu dosis terkecil yang masih mampu mencegah kambu kambuhny hnyaa gejal gejala. a. 3ila 3ila samp sampai ai jangk jangkaa 6akt 6aktu u tert tertent entu u dini dinila laii suda sudah h cukup cukup mant mantap ap hasi hasill terapinya, dosis dapat diturunkan secara gradual sampai berhenti pemberian pemberian obat (tapering obat (tapering off$% 3utir%butir yang harus diingat dalam penggunaan klinis obat psikotropik :
• • • •
Sesuai dengan situasi dan kondisi individual (tailored) Penyesuaian secara bertahap (step6ise) Pantau terus menerus (monitoring) 2erencana 2erencana 7 terprogram (rational management)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
2abel. 2abel. +edicine or +ental and 3ehavioural #isorders *espon *espon terhada terhadap p obat psikot psikotrop ropik ik bersif bersifat at 4indivi 4individual dual55 dan perlu perlu pengatu pengaturan ran secara secara empirik (therapeutic (therapeutic trial ). ). Pengaturan dosis biasanya mulai dengan dosis a6al (dosis anjuran), dinaikkan secara cepat sampai mencapai dosis efektif (dosis yang mulai berefek supresi gejala sasa sasara ran) n),, dinai dinaikka kkan n seca secara ra grad gradual ual samp sampai ai menca mencapai pai dosi dosiss opti optima mall (dos (dosis is yang yang mamp mampu u mengendalikan gejala sasaran) dan dipertahankan untuk jangka 6aktu tertentu sambil disertakan terapi yang lain (non medikamentosa), kemudian diturunkan secara gradual sampai mencapai dosis pemeliharaan pemeliharaan (maintenance dose) dose) yaitu dosis terkecil yang masih mampu mencegah kambu kambuhny hnyaa gejal gejala. a. 3ila 3ila samp sampai ai jangk jangkaa 6akt 6aktu u tert tertent entu u dini dinila laii suda sudah h cukup cukup mant mantap ap hasi hasill terapinya, dosis dapat diturunkan secara gradual sampai berhenti pemberian pemberian obat (tapering obat (tapering off$% 3utir%butir yang harus diingat dalam penggunaan klinis obat psikotropik :
• • • •
Sesuai dengan situasi dan kondisi individual (tailored) Penyesuaian secara bertahap (step6ise) Pantau terus menerus (monitoring) 2erencana 2erencana 7 terprogram (rational management)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
A. PENGERTI PENGERTIAN AN KELAINAN KELAINAN AFEKTIF AFEKTIF
8stila 8stilah h kelain kelainan an afekti afektiff mencak mencakup up penyakit penyakit%pe %penyak nyakit it dengan dengan ganggua gangguan n afek afek (9mood (9mood)) sebagai gejala primer; semua gejala lain bersifat sekunder. $fek bisa terus menerus depresi atau gembira (dalam mania) dan kedua episode ini bisa timbul pada orang yang sama, karena itu dinamai 4psikosis manik depresif5. Penyakit dengan hanya satu jenis serangan dinamai unipolar; dan jika episode manik dan depresif keduanya ada disebut bipolar./ a. Etiologi
? untuk •
kembar kembar mono'i mono'igot got dan !>? untuk untuk kembar kembar di'igot di'igot.. 8nside 8nsiden n dalam dalam masyara masyarakat kat umum sebesar ? dan dalam keluarga tingkat pertama >%0?. @enis transmisinya kemung kemungkina kinan n polige poligenik, nik, mengar mengarah ah ke berbag berbagai ai tingka tingkatt predis predispos posisi isi.. Penyakit Penyakit
•
bipolar dan unipolar bersifat menurun. 3iokim 3iokimia: ia: biokim biokimia ia dari dari kelain kelainan an afekti afektiff tetap tetap tidak tidak diketa diketahui hui,, 6alaupu 6alaupun n dua hipo hipote tesi siss tent tentan ang g seny senya6 a6aa amin aminaa meng menghas hasil ilkan kan banya banyak k penye penyeli lidi dikan kan dala dalam m bertahun%tahun. Pertama, hipotesis katekolamin, menyatakan bah6a setidaknya beberapa penyakit depresi berhubungan dengan defisiensi katekolamin pada reseptor di otak, dan mania mungkin berhubungan dengan kelebihan katekolamin di dalam dalam otak. otak. Aedua, Aedua, hipote hipotesis sis indola indolamin minaa membuat membuat pernya pernyataa taan n serupa serupa untuk untuk 0 hidroitriptamin (0 2). +etabolit utamanya asam 0%hidroksi indolasetat (0 8$$) menurun dalam -&S pasien depresi dan 0 8$$ rendah pada otak pasien yang
•
bunuh diri. Aepribadian premorbid: biasanya ada gangguan afek ringan. Personalitas siklotimik menj menjad adii sasa sasara ran n gangg gangguan uan afek afek ringa ringan n sela selama ma hidu hidupny pnya, a, keada keadaan an ini ini tidak tidak berhubungan dengan penyebab eksterna. Aepribadian depresi ditunjukkan dengan
3
perilaku murung, pesimis, dan kurang bersemangat. Personalitas hipomania berperilaku lebih riang, energetik, dan lebih ramah dari rata%rata./ 3erdasarkan PP#<@%888, kelainan fundamental dari kelompok gangguan ini adalah perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anietas yang menyertainya), atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek ini biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut.
Bpisode tunggal atau multiple 2ingkat keparahan gejala: % +ania dengan gejala psikotik mania tanpa gejala psikotik hipomania % #epresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikotik berat dengan gejala psikotik #engan atau tanpa gejala somatik Kriteria Diagnosis $da dua skema diagnosis yang dapat dipakai yaitu &he 'nternational lassification of
•
b.
)isease of the World Health Organi*ation (')-1"$ dan &he )iagnostic and +tatistical Manual of Mental )isorders of the merican ,sychiatric ssociation ()+M-'-&.$% Bpisode +ood menurut #S+%8%2*, ada empat jenis mood yaitu episode manik, hipomanik, depresi, dan campuran.0 1. Eiso!e "ani# +ania merupakan satu episode meningkatnya afek seseorang yang jelas abnormal, menetap, ekspansif, atau iritabel. $fek yang abnormal ini membuat fungsi harian pasien menjadi terganggu karena gangguan pada daya mempertimbangkan lingkungan. Pasien merasa sempurna fisik dan mental serta biasanya diba6a kedokter oleh keluarganya. $feknya euphoria dengan kilasan iritabilitas serta
4
bervariasi dari kegembiraan ringan sampai keriangan liar dan keadaan terangsang. Aegembiraan pasien menular tetapi cepat menjadi membosankan. $da peningkatan aktivitas fisik dan mental, kurang tidur dan berbicara terus menerus serta terlalu optimis dalam merencanakan masa depan. Bpisode +anik ditandai dengan adanya eforia yang signifikan, ekspansif, atau iritabilitas yang disertai dengan paling sedikit tiga gejala tambahan (empat, bila mood hanya iritabel), berlangsung paling sedikit satu minggu (atau 6aktunya bisa lebih pendek bila pasien dira6at).
kadang menggelikan, dan sering hiperaktif. Suatu 6aktu mereka jelas psikotik dan terdisorganisasi, memerlukan pengikatan fisik dan penyuntikan intramuscular obat sedatif. "oo!& a'e#& !an erasaan. Pasien manik biasanya euforik tetapi juga dapat
lekas marah, khususnya jika mania telah ditemukan selama beberapa saat. +ereka juga memiliki toleransi frustrasi yang rendah, yang dapat menyebabkan perasaan kemarahan dan permusuhan. Pasien manik mungkin secara emosional adalah labil, beralih dari terta6a menjadi lekas marah menjadi depresi di dalam beberapa menit atau jam.
5
Bi(ara. Pasien manik tidak dapat disela saat mereka berbicara, dan mereka
sering re6el dan pengganggu bagi orang%orang disekitarnya. Pembicaraan sering kali terganggu. Saat mania menjadi lebih kuat, pembicaraan menjadi lebih lantang, lebih cepat, dan sulit untuk dimengerti. Saat keadaan teraktivasi meningkat, pembicaraan menjadi penuh gurauan, kelucuan, sajak, permainan kata%kata, dan hal%hal yang tidak relevan. Saat tingkat aktivitas lebih meningkat lagi, asosiasi menjadi longgar. Aemampuan untuk berkonsentrasi menghilang, menyebabkan gagasan yang meloncat%loncat ( flight of ideas), kata yang campur aduk (/ord salad ), dan neologisme. Pada kegembiraan manik akut, pembicaraan mungkin sama sekali inkoheren dan tidak dapat dibedakan dari pembicaraan orang ski'ofrenik. Gangg$an Persesi . Daham ditemukan pada =0 persen dari semua pasien
manik. Daham manik sesuai mood sering kali melibatkan kesehatan, kemampuan, atau kekuatan yang luar biasa. Daham dan halusinasi yang aneh dan tidak sesuai mood juga ditemukan pada mania. Pi#iran. 8si pikiran pasien manik termasuk tema kepercayaan diri dan
kebesaran diri. Pasien manik sering kali mudah dialihkan perhatiannya. ungsi kognitif keadaan manik ditandai oleh aliran gagasan yang tidak terkendali dan dipercepat. Sensori$% !an #ognisi. Dalaupun banyak yang telah ditulis tentang defisit
kognitif yang terlihat pada pasien ski'ofrenik, sangat sedikit yang ditulis tentang defisit serupa pada pasien bipolar 8, yang mungkin memiliki defisit kognitif minor yang mirip. #efisit kognitif yang dilaporkan dapat diinterpretasikan sebagai pencerminan disfungsi kortikal yang difus, 6alaupun pemeriksaan selanjutnya
6
mungkin mampu untuk melokalisasi bidang yang abnormal. Secara kasar, orientasi dan daya ingat adalah intak, 6alaupun beberapa pasien manik mungkin sangat euforik sehingga mereka menja6ab secara tidak tepat.
senang menyerang atau mengancam. Pasien manik memang berusaha melakukan bunuh diri atau pembunuhan, tetapi insidensi perilaku tersebut tidak diketahui. Perti%bangan !an tili#an.
pasien manik. +ereka mungkin melanggar peraturan dengan kartu kredit, aktivitas seksual, dan finansial, kadang%kadang melibatkan keluarganya di dalam kejatuhan finansial. Pasien manik juga memiliki sedikit tilikan terhadap gangguan yang dideritanya. Reabilitas. Pasien manik terkenal tidak dapat dipercaya dalam informasinya.
Aebohongan dan penipuan sering ditemukan pada mania, sering kali menyebabkan klinisi yang tidak berpengalaman menghadapi pasien manik dengan keremehan yang tidak sesuai.= Ariteria Bpisode +anik +enurut #S+%8%2*: a. +ood elasi, ekspansif atau iritabel yang menetap, secara abnormal, selama periode tertentu, berlangsung paling sedikit satu minggu (atau 6aktunya bisa kurang dari satu minggu bila dira6at inap). b. Selama periode gangguan mood tersebut, tiga (atau lebih) gejala diba6ah ini
. !. /. ".
menetap dengan derajat berat yang signifikan:
0. #istraktibilitas (perhatian mudah teralih kepada stimulus eksternal yang tidak relevan atau tidak penting) C. +eningkatnya aktivitas yang diarahkan ketujuan (sosial, pekerjaan, sekolah, seksual) atau agitasi psikomotor =. Aeterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi merugikan (misalnya investasi bisnis yang kurang perhitungan, hubungan seksual yang tidak aman, sembrono di jalan raya, atau terlalu boros c.
!. /. ". 0.
3erkurangnya kebutuhan tidur (merasa segar dengan hanya tidur tiga jam) 3icara lebih banyak dari biasanya atau adanya desakan untuk tetap berbicara. -oncatan gagasan atau pengalaman subjektif adanya pikiran yang berlomba #istraktibilitas (perhatian mudah teralih kepada stimulus eksternal yang tidak
relevan atau tidak penting) C. +eningkatnya aktivitas yang diarahkan ketujuan (sosial, pekerjaan, sekolah, seksual) atau agitasi psikomotor =. Aeterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi merugikan (misalnya investasi bisnis yang kurang perhitungan, hubungan seksual yang tidak aman, sembrono di jalan raya, atau terlalu boros c. Bpisode yang terjadi dikaitkan dengan perubahan yang jelas dalam fungsi yang tidak khas bagi orang tersebut ketika ia agejalaatik d. Perubahan mood dan fungsi tersebut dapat terlihat oleh orang lain e. Bpisode yang terjadi tidak cukup berat untuk menyebabkan hendaya yang jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan, atau tidak ada gambaran psikotik. f.
9
b. persen menjadi menahun, dengan perubahan afek menetap atau berfluktuasi. Pada depresi, dua pertiga pasien mendapat serangan tunggal, pada mania, setengahnya tak pernah kambuh. Pada pasien yang telah mendapat serangan berulang, kebanyakan akan mendapatkan serangan depresi berulang, sekitar satu dari tiga kasus akan bipolar (mania dan depresi) serta hanya " persen yang akan 10
mendapatkan serangan mania berulang. 8ntervalnya tak teratur dan tak dapat diramalkan, tetapi dengan peningkatan jumlah serangan, maka 6aktu interval cenderung berkurang./ B. 0BAT0BAT ANTI"ANIA Sinonim : +ood +odulators, +ood Stabili'ers, $ntimanics Obat acuan : -ithium &arbonate Sediaan obat anti%mania dan dosis anjuran (yang beredar di 8ndonesia menurut 88+S ol. /> G !>>)
1o !
/
1ama
&arbama'epine
"
alproic $cid
0
#ivalproe 1a.
1ama #agang
Sediaan
#osis $njuran !0>%0>> mgHh
$-#O- (@anssen) SB*B1$&B (Searle)
2ab. >,0%!%0mg 2ab. >,0%,0%0mg -iI. ! mgHml $mp. 0 mgHml
",0%0 mgHh
&OO28(
2ab. !%0 mg 2ab. !>> mg
0 mg (im) tiap /> menit, maksimum "0 mgHh ",0%0 mgHh ">>%C>> mgHh !%/ perhari
&aplet !>> mg Syr. !0> mgH0 ml
/ !0> mgHh
2ab. !0> mg
/ !0> mgHh
Penggolongan +ania $kut :
aloperidol (aldol, Searle,
&arbama'epine (2egretol, 3amgetol) alproic $cid (#epakene) #ivalproe 1a (#epakote)
11
Profilaksis +ania : -ithium &arbonate 8ndikasi Penggunaan
#alam jangka 6aktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan afek
•
(mood, suasana perasaan) yang meningkat, ekspresif atau iritabel. Aeadaan tersebut disertai paling sedikit " gejala berikut : . Peningkatan aktifitas (ditempat kerja, dalam hubungan sosial atau seksual, atau ketidak%tenangan fisik. !. -ebih banyak berbicara dari la'imnya atau adanya dorongan untuk berbicara terus menerus. /. -ompat gagasan (flight of ideas) atau penghayatan subjektif bah6a pikirannya sedang berlomba. ". *asa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf sampai 6ahamHdelusi) 0. 3erkurangnya kebutuhan tidur. +udah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu cepat tertarik kepada stimulus luar yang tidak pen ting atau yang tak berarti. C. Aeterlibatan berlebih dalam aktivitas%aktivitas yang mengandung kemungkinan risiko tinggi dengan akibat yang merugikan apabila tidak diperhitungkan secara bijaksana, misalnya berbelanja berlebihan, tingkah laku seksual secara terbuka, penanaman modal secara bodoh, mengemudi kendaraan (mengebut) secara tidak bertanggung ja6ab dan tanpa perhitungan.
12
=. endaya dalam fungsi kehidupan sehari%hari, bermanifestasi dalam gejala : penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
1. Lit2i$% Karbonat -iJ 3 nomor atom /, 3entuk lepas%lambat, Bskalith &*, 2ablet lepas%lambat -ithobid.
-ithium karbonat adalah jenis garam lithium yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar, menyusul kemudian lithium sitrat. Sejak disahkan oleh 0ood and )rug dministration (#$) pada tahun F=> untuk mengatasi mania akut, lithium masih efektif dalam menstabilkan mood pasien dengan gangguan bipolar.K a) +ekanisme Aerja 3agaimana kerja lithium karbonat sebenarnya dalam mengatasi mania belum diketahui secara pasti, diduga ion lithium menimbulkan efek menstabilkan mood dengan menghambat inositol monophosphatase (8+Pase) dengan subsitusi satu dari dua ion magnesium pada sisi aktif 8+Pase. 8+Pase merupakan en'im yang diyakini sebagai penyebab beberapa gangguan bipolar. Pendapat lain mengatakan efek anti%mania dari lithium disebabkan kemampuannya mengurangi 4dopamine receptor
supersensitivity5,
dan
menghambat
9cyclic
$+P
(adenosine
monophospate) dan phosphoinositides.K b) 8ndikasi Penggunaan #irekomendasikan untuk: % ? pasien dapat dinormalkan), 6alaupun onset klinis biasanya terlambat =%> hari, obat tambahan mungkin diperlukan untuk mengendalikannya. 2erbaik untuk gangguan bipolar 4klasik5; untuk 4pasien dengan siklus yang cepat5 lebih baik digunakan antikonvulsan (hanya kira%kira H/ yang berespons terhadap -i). 13
%
#epresi akut : bipolar (baik; lebih dari K>? memberi respons, tetapi lambat bekerjanya, perlu /%C minggu) dan unipolar (sekitar H/ berespons; oleh karena itu, merupakan obat pilihan kedua). Pertimbangkan dengan baik penambahan -i untuk meningkatkan respons parsial terhadap antidepresan
%
lain G 0>? berespons (biasanya cepat; sedikit lebih dari minggu). Profilaksis jangka panjang manik pada pasien bipolar: cukup efektif untuk mencegah kekambuhan apabila diberikan bersama antikonvulsan. ati%hati
dengan toksisitas ginjal yang kronis. Pemakaian lain: % Profilaksis gangguan bipolar, depresi dan depresi berat % +ungkin membantu (biasanya) atau menggantikan
%
antipsikotik
pada
pengobatan sebagian kecil pasien dengan gangguan ski'oafektif. #apat membantu mengendalikn perubahan mood yang cepat, agresi yang impulsif, dan kegaduhan eksplosif tidak tergantung pada penyebabnya. @uga
untuk pasien retardasi dengan agresivitas danHatau mutilasi diri. % #iduga, efektif untuk terapi profilaksis jangka panjang pada cluster headache. c) armakokinetik -itium cepat diserap dari traktus <8 (diserap sempurna dalam K jam) dan menimbulkan puncak kadar plasma dalam %/ jam. 2idak terikat pada protein atau dimetabolisme dan diekskresi oleh ginjal. Aonsentrasi di dalam &SS adalah />% C>? dari kadar plasma dan setara dengan konsentrasinya di dalam sel darah merah. #itumpuk oleh tulang dan tiroid ("%0 kali dari kadar plasma). -itium hanya dapat digunakan dengan aman jika konsentrasi darah dimonitor hati%hati (dosis oral bukan merupakan ukuran yang memadai). Lntuk mendapatkan kadar yang konsisten, ambil darah ! jam setelah dosis terakhir (misal, berikan obat sore hari dan ambil darah sebelum makan pagi). Daktu paruh lithium adalah K%/C jam (tercepat pada anak muda, paling lambat pada orang tua); dosis oral yang konstan
14
memerlukan 0%K hari untuk mencapai kadar plasma yang menetap (steady state$. Sekali tercapai steady state kadar litium proporsional dengan dosis oral harian (dan ditentukan oleh bersihan ginjal). d) Profil Bfek Samping Bfek samping -ithium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien. @umlah dan berat efek samping meningkat seiring dengan terjadinya perubahan cepatHpeningkatan kadar -i dalam darah. Perubahan sedikit pada kadar darah (>,% >,! mBIH-) dapat mengubah secara dramatis banyaknya atau beratnya efek samping. Bfek samping ringan (tremor, gangguan koordinasi, disartria, haus, anoreksia, gangguan <8) la'im terjadi pada kadar terapeutik (>,K%,0 mBIH-), dan efek samping berat (mual, muntah, bicara tidak jelas, diare, tremor kasar, ataksia berat, bingung, delirium, kejang, koma, kematian) dapat terjadi hanya karena kadarnya sedikit lebih tinggi (misal, hanya !,>%!,0 mBIH- tetapi lebih sering pada /%0 mBIH-). ? pasien dengan kadar darah terapeutik). 1yeri kepala, kadang%kadang pembicaraan tidak jelas. 2oksisitas: 3ingung, konsentrasi buruk, dan kesadaran berkabut, kemudian
%
delirium, koma, dan kematian. Bfek serebelum G disartria, ataksia, nistagmus, ganggua koordinasi berat. Bfek ganglia basalis : gejala parkinsonisme, gerakan%gerakan khoreiformis. Aejang%kejang : grand mal; status epileptikus. 1euromuskular : 2remor tangan (halus, cepat) yang tidak berespons terhadap anti%kolinergik. 2erjadi pada 0>? pasien yang mulai memakai litium, tetapi
15
insidennya menurun seiring 6aktu (0? pada pasien yang sudah pakai lama). Obati dengan beta bloker (misalnya propanolol oral />%K> mgHhari). Aelemahan muskular : terjadi pada H/ pasien selama minggu pertama
%
pengobatan; sementara. 2oksisitas neuromuskular : refleks hiperaktif, fasikulasi, paralisis ? dari seluruh kasus baru (0? dari seluruh kasus kronis).
%
kemampuan litium untuk digunakan sebagai profilaksis pada beberapa kasus. #arah : -eukositosis (>.>>>%".>>> sel darah putih; neutrofilia dengan limfositopenia) : la'im terjadi dan reversibel, menetap, tetapi periodik selama
%
pasien mendapat litium. Aadang%kadang meningkatkan laju endap darah. <8: sebanyak />? pasien mendapat gejala <8 pada minggu a6al pengobatan : iritasi lambung, mual, anoreksia, diare, kembung, nyeri abdomen (ganti ke
%
litium sitrat dapat mengurangi gejala). @antung : pendataran atau inversi gelombang 2 (la'im ada tetapi reversibel). 2idak biasa: miokarditis, blok S$, blok $; iritabilitas ventrikular dan mungkin kematian mendadak (khususnya pada laki%laki tua dengan patologi jantung; lebih sering pada kadar toksik).
16
%
2iroid : -itium dapat mengakibatkan hipotiroidisme dengan (>? dari pasien kronis) atau tanpa goiter. Lkur 2S. 2iroksin dosis rendah dapat membantu,
%
tetapi konsultasikan pada ahli endokrin. -ain%lain:
saefek
yang
membahayakan.
Aadang%kadang
timbul ruam
makulopapular, jera6at, dan juga (jarang) alopesia, ulserasi, dan eksaserbasi psoriasis. Penambahan berat badan pada >? atau lebih pasien. 3erhubungan sebagian dengan hipoglikemia reaktif akibat terinduksi oleh litium. Aadang% kadang eksoftalmus ringan yang reversibel. Pada kehamilan: -itium mele6ati plasenta dengan bebas dan dapat mengakibatkan o malformasi jantung ($nomali Bbstein dll), 6alaupun jarang. Danita hamil harus menghindari litium pada kecuali risiko 4kehamilan dengan gejala manik5 melebihi risiko yang kecil untuk terjadinya malformasi fetus. 3ayinya juga berisiko menderita diabetes insipidus nefrogenik,
o
hipoglikemia dan goiter eutiroid. -itium pada air susu ibu adalah />?%>>? dari kadar darah ibu, oleh
o
karena itu, ibu ini tidak disarankan untuk menyusui. 3ersihan litium meningkat 0>%>>? saat a6al kehamilan dan kembali normal saat melahirkan; karenanya peningkatan dosis saat kehamilan harus segera diturunkan atau ibu tersebut akan mengalami toksik. -itium memiliki batas keamanan yang sangat sempit dan obat yang sangat berbahaya pada overdosis. #iberikan secara berhati%hati (atau jangan diberikan) pada pasien dengan dehidrasi, demam, kadar natrium rendah (ginjal mereabsorpsi -itium lebih banyak), atau menderita penyakit ginjal atau kardiovaskular yang berat. Pasien dengan kerusakan
17
otak dan orang lanjut usia berisiko untuk mengalami efek samping bahkan pada kadar di dalam darah yang rendah, jadi gunakan secara berhati%hati.
o
tidak stabil. #engan semakin beratnya intoksikasi terdapat gejala : kesadaran menurun (confusional state) dapat sampai coma dengan hipertoni otot
o
dan kedutan, oliguria, kejang%kejang. Penting sekali monitoring kadar -ithium dalam darah (mBIH-)
aktor Predisposisi terjadinya intoksikasi -ithium : #emam (berkeringat berlebihan) #iet rendah garam (pasien dengan hipertensi) o #iare dan muntah G muntah o #iet untuk menurunkan berat badan o Pemakaian bersama diuretika, antirematika 1S$8#. o 2indakan mengatasi 8ntoksikasi -ithium : o
o
+engurangi faktor predisposisi
o
orced dieresis dengan ,F ?) diberikan i.v sebanyak > cc ( ampul), bila perlu hemodialisis.
2indakan pencegahan intoksikasi lithium dengan edukasi tentang faktor predisposisi, minum secukupnya (sekitar !0>> cc perhari), bila berkeringat dan dieresis banyak harus diimbangi minum lebih banyak, mengenai gejala dini intoksikasi, kontrol rutin. e) 8nteraksi obat
18
•
-ithium J diuretika 2hia'ide N dapat meningkatkan konsentrasi serum -ithium sebanyak 0>?
risiko intoksikasi menjadi besar sehingga dosis lithium harus
dikurangi 0>? agar tidak terjadi intoksikasi. Sedangkan 4loop diuretics5, seperti furosemide, kurang mempengaruhi konsentrasi lithium. •
$&B 8nhibitors J -ithiumm N dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium sehingga menimbulkan gejala intoksikasi.
•
aloperidol J -ithium N efek neurotoksis bertambah (dyskinesia, ataia), efek neurotoksis tidak tampak pada penggunaan kombinasi lithium dengan haloperidol dosis rendah (kurang dari !> mgHh). keadaan yang sama untuk lithium J carbama'epine.
•
1S$8# (e.g. indomethacin, ibuprofen) J lithium N dapat meningkatkan konsentrasi serum lithium, sehingga risiko intoksikasi menjadi besar.
•
$spirin dan paracetamol (analgesics) tidak ada interaksi dengan lithium.
f) &ara penggunaan Pemilihan obat Pada mania akut diberikan : haloperidol (im) J tab. -ithium carbonate. • aloperidol (im) untuk mengatasi hiperaktivitas, impulsivitas, iritabilitas dengan
onset
of
neurolepti'ation5). -ithium carbonate
•
action
yang
cepat
(kalau
perlu
dengan
4rapid
efek anti%mania baru muncul setelah penggunaan =%>
hari. Pada gangguan afektif bipolar (manic-depressive disorder ) dengan serangan% serangan episodic maniaHdepresi: lithium carbonate sebagai obat profilaksis terhadap serangan sindrom maniaHdepresi, dapat mengurangi frekuensi, berat, dan lamanya suatu kekambuhan. 19
•
3ila oleh karena sesuatu hal (efek samping yang tidak mampu ditolerir dengan baik atau kondisi fisik yang kontraindikatif) tidak memungkinkan penggunaan obat Lithium carbonate, dapat menggunakan obat alternative: carbama*epine valproic acid divalproe2, yang terbukti juga ampuh untuk meredakan 4sindrom mania akut5 dan profilaksis serangan sindrom mania pada gangguan afektif
•
bipolar. Pada gangguan afektif bipolar (recurrent unipolar depression), pencegahan kekambuhan dapat juga dengan obat anti%depresi SS*8 (e.g) luoetine Sertraline) yang lebih ampuh dari -ithium carbonate.
Pengaturan dosis #alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan: • •
•
Onset efek primer (efek klinis) : =%> hari (%! minggu) *entang kadar serum terapeutik N >,K G ,! mBIH- (dicapai dengan dosis sekitar ! atau / 0>> mg per hari) Aadar serum toksik N diatas ,0 mBIH3iasanya preparat -ithium yang digunakan adalah 4-ithium &arbonate5, mulai dengan dosis !0>%0>> mgHh, diberikan %! kali sehari, dinaikkan !0> mgHh setiap minggu, diukur serum lithium setiap minggu sampai diketahui kadar serum lithium berefek klinis terapeutik (>,K%,! mBIH-). 3iasanya dosis efektif dan optimal berkisar >>> G 0>> mgHh. #ipertahankan sekitar !%/ bulan, kemudian diturunkan menjadi 4dosis maintenance5, konsentrasi serum lithium yang dianjurkan untuk mencegah kekambuhan (profilaksis) berkisar antara >,0 G >,K mBIH-, ini sama efektifnya bahkan lebih efektif dari kadar >,=%,! mBIH-, dan juga untuk mengurangi insidensi dari efek samping dan risiko intoksikasi.
20
#osis a6al harus lebih rendah pada pasien usia lanjut atau pasien dengan gangguan fisik, yang mempengaruhi fungsi ginjal. Pengukuran serum dilakukan dengan mengambil sampel darah pada pagi hari, yaitu sebelum makan obat dosis pagi dan sekitar ! jam setelah dosis petang (hari sebelumnya). Lntuk mengurangi efek samping pada saluran makanan (mual, muntah, diare) obat lithium carbonate diberikan setelah makan. g) -ama Pemberian Pada penggunaan untuk 4sindrom mania akut5, setelah gejala%gejala mereda, lithium carbonate harus diteruskan sampai lebih dari C bulan, dihentikan secara gradual (tapering off ) bila memang tidak ada indikasi lagi. Pada 4ganggan afektif bipolar dan unipolar5, penggunaan harus diteruskan sampai beberapa tahun, sesuai dengan indikasi profilaksis serangan Sindrom +aniaH#epresi. Penggunaan jangka panjang ini sebaiknya dalam 4dosis minimun5 dengan kadar serum lithium 4ter%rendah5 yang masih efektif untuk terapi profilaksis (kadar serum -ithium diukur setiap bulan). h) Perhatian Ahusus Sebelum dan selama penggunaan obat anti%mania lithium karbonat perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium secara periodik. Aadar serum 1a dan A (-i 7 1a saling mempengaruhi di tubulus proimalis renalis). Aadar ini merendah pada pasien diet garam dan menggunakan diuretika. 2es fungsi ginjal (serum kreatinin). ampir semua kadar lithium dalam darah diekskresi melalui ginjal. 2es fungsi kelenjar tiroid (serum 2/ 7 2"). -ithium merendahkan kadar serum yodium. Pemeriksaan BA< (lithium mempengaruhi 4cardiac repolari'ation5). Danita hamil adalah kontraindikasi penggunaan lithium (bersifat teratogenik). -ithium dapat melalui placenta dan masuk keperedaran darah janin, khususnya mempengaruhi kelenjar tiroid. 21
i) *umatan Pengobatan mania : jika pasien mempunyai ri6ayat mania berulang, lanjutkan • litium setelah serangan akut. Aadar rumatan efektif di dalam darah adalah >,K mBIH- (kisaran >,C%,>). Aetika stabil, ukur kadar darah setiap !%/ bulan (6aspada bah6a diet ketat atau program latihan berat dapat mengubah kadar darah pasien). $jarkan pasien untuk 6aspada terhadap efek samping yang mungkin toksik dan ukur kadar litium jika hal itu terjadi. Aadar litium meningkat dengan hilangnya natrium, jadi nasihati pasien untuk 6aspada akan perubahan makanan bergaram, berkeringat dan udara panas (6alaupun litium mungkin hilang lebih cepat daripada natrium, mengakibatkan kadar litium jatuh). Perhatikan mengenai toksisitas ginjal bertahap yang terinduksi oleh litium menurun: pengukuran standar kreatinin serum, urinalisis, ureum, ekskresi protein, dan volume urin !" jam setiap C%! bulan mungkin tidak terlalu perlu. +onitor fungsi tiroid 2 / dan 2", dan pemeriksaan fisik setiap C
•
bulan. Profilaksis manikHdepresi dengan litium hanya bersifat sebagian. @ika pasien yang sedang dalam terapi rumatan dengan litium memperlihatkan tanda%tanda manik naikkan litium menjadi kadar terapi akut (0>? atau lebih berespons). +edikasi yang setara efektivitasnya untuk profilaksis termasuk karbama'epin, valproat, antikonvulsan lainnya dan klona'epam; -i dan valproat mungkin
merupakan kombinasi terapi rumatan terpilih pada pasien sulit.,F,>, ). Karba%a4ein Aarbama'epin adalah suatu obat iminodiben*yl yang secara struktural mirip dengan imipramine (tofranil) dan disetujui digunakan di $merika Serikat sebagai anti epilepsi. 22
Struktur molekul adalah serupa dengan struk trisiklik dari imipramine. Suatu antikonvulsan yang efektivitasnya tampak setara dengan litium untuk mengobati mania akut (lebih baik daripada litium untuk yang siklusnya cepat) dan depresi bipolar, dan untuk profilaksis mania. -ebih jauh lagi, mungkin berguna untuk mengobati individu dengan perilaku kekerasan tertentu. #osis biasanya K>> mgHhari atau lebih (kadar dalam darah N C%K mgH-). +ulai perlahan%lahan, tingkatkan setelah !%/ minggu, dan periksa kadar dalam darah 0%C kali selama bulan pertama karena obat menginduksi metabolismnya sendiri. Bfek samping meliputi kelelahan, mual, ataksia, dan diplopia. *uam alergik karena alergi la'im terjadi (0%0?), efek samping yang berkaitan dengan dosis seperti sedasi dan pusing. -eukopenia, a6al, ringan dan jinak la'im terjadi (>?), tetapi a6al kemungkinan yang lebih serius seperti anemia aplastik, agranulositosis, dan toksisitas hepatik yang berkembang dalam beberapa bulan atau beberapa tahun. Periksa darah lengkap dan hitung jenis setidaknya setiap pemeriksaan kadar obat dalam darah.=,F, a) +ekanisme +eningkatkan transmisi penyekat yang diperantarai <$3$ pada SSP. +engurangi eksibilitas listrik membran sel dengan menyekat saluran natrium. b) 8ndikasi Aarbama'epin pertama%tama digunakan untuk pengobatan trigeminal neuralgia, kemudian ternyata bah6a obat ini efektif terhadap bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik%klonik (antikonvulsan) dan sebagai mood modulator . Saat ini karbama'epin merupakan antiepilepsi utama di $merika Serikat untuk mengatasi berbagai bangkitan kecuali bangkitan lena. Aarbama'epin juga dapat digunakan sebagai antimania dan terapi profilaksis. c) #osis
23
Aarbama'epin biasanya dimulai dengan dosis !>>%">> mg per hari dalam / atau " dosis dan ditingkatkan menjadi K>>%>>> mg per hari pada akhir minggu pertama pengobatan. 3ila kemajuan terapi tidak tercapai pada akhir minggu ke%! pengobatan dan pasien tidak mempunyai efek intoleransi obat maka dosis karbama'epin dapat ditingkatkan sampai C>> mg per hari. #osis $njuran untuk karbama'epin adalah ">>%C>> mg per hari !%/ kali pemberian. d) Bfek samping a. Pencernaan: diare, mual, muntah, anoreksia b. 1eurologi: pusing, sakit kepala, ataksia, gangguan penglihatan (. ematologi: leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik. Seperempat dari jumlah pasien yang diobati mengalami efek samping.
e) 8nteraksi Obat Pemberian bersama lithium, obat anti psikotik, verapamil atau nifedipin dapat mencetuskan
efek
merugikan
sistem
saraf
pusat
akibat
karbama'epin.
Aarbama'epin dapat menurunkan kadar kontrasepsi oral dalam darah, dan menyebabkan perdarahan banyak. Aarbama'epin tidak boleh digunakan bersama monoamin oksidase inhibitor (+O$8) dan +O$8 harus dihentikan sekurang% kurangnya dua minggu sebelum terapi karbam'epin dimulai. enobarbital dan enitoin
dapat
meningkatkan
kadar
karbama'epin,
dan
biotransformasi
karbama'epin dapat dihambat oleh eritromisin. Aonversi primidon menjadi
24
fenobarbital ditingkatkan oleh karbama'epin, sedangkan pemberian karbama'epin bersama asam valproat akan menurunkan kadar asam valproate f) Aontraindikasi 3 Aelainan konduksi atrioventrikel (kecuali dengan pacemaker), ri6ayat depresi sumsum tulang, porfiria. *. Haloeri!ol aloperidol adalah turunan butiropenon yang mempunyai aktivitas sebagai antipsikotik
dan efektif untuk pengelolaan hiperaktivitas, agitasi dan mania. aloperidol cepat diserap dari saluran cerna. Aadar puncaknya dalam plasma tercapai dalam 6aktu !%C jam sejak obat diminum, menetap sampai =! jam dan masih dapat ditemukan dalam plasma sampai berminggu%minggu. Obat ini ditimbun dalam hati dan kira%kira ? dari dosis yang diberikan dieksresikan melalui empedu. Bksresi haloperidol lambat melalui ginjal, kira%kira ">? obat dikeluarkan selama 0 hari sesudah pemberian dosis tunggal. Pada orang normal efek haloperidol mirip fenotia'in pipera'in. aloperidol memperlihatkan efek antipsikotik yang kuat dan efektif untuk mania dan ski'ofrenia. Bfek penotia'in pipera'in dan butiropenon berbeda secara kuantitatif karena butiropenon selain menghambat efek dopamin, juga meningkatkan turn over ratenya.! a) 8ndikasi aloperidol diindikasikan pada keadaan psikosis akut dan kronis, halusinasi pada ski'ofrenia, dan kelainan sikap dan tingkah laku pada anak. b) #osis Sedian haloperidol terdapat dalam bentuk tablet : >,0 mg, ,0 mg dan 0 mg, serta dalam bentuk likuor (injeksi) : ! mgHml dan 0 mgHml. 3esarnya dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat kehebatan gejalanya. % #osis a6al bila gejala sedang : >,0 mg G ! mg pemberian !%/ kali per hari. % #osis a6al bila gejala berat : / mg G 0 mg pemberian !%/ kali per hari. c) Bfek samping aloperidol menimbulkan reaksi ekstrapiramidal dengan insiden tinggi, terutama pada penderita usia muda. Bfek samping ekstrapiramidal akibat penggunaan haloperidol memberikan gejala parkinsonisme, akatisia, distonia juga bisa terjadi 25
opistotonus dan okulogirik krisis. Pengobatan dengan haloperidol harus dimulai dengan hati%hati. #apat terjadi depresi akibat reverse keadaan mania atau sebagai efek samping yang sebenarnya. Perubahan hematologik ringan dan selintas dapat terjadi, tetapi hanya leukopenia dan agranulositosis yang sering dilaporkan. rekuensi kejadian ikterus akibat haloperidol rendah. aloperidol sebaiknya tidak diberikan pada 6anita hamil sampai obat ini terbukti tidak teratogenik. Bfek samping yang bisa ditimbulkan oleh haloperidol adalah 2ardif diskinesia.
26
Pemberian haloperidol dengan lithium akan mengurangi metabolisme masing% masing obat, sehingga konsentrasi plasma kedua obat tidak akan meningkat. Pemberian haloperidol bersama dengan metildopa akan menimbulkan efek aditif hipotensif. Pemberian haloperidol bersamaan dengan antikonvulsan, alkohol, depresan sistem saraf pusat dan golongan opioid dapat menimbulkan efek potensiasi. $mfetamin dapat menurunkan efek haloperidol. Pemberian dengan epinefrin akan menimbulkan hipotensi berat.> ,. Asa% 5alroat alproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung. alproat merupakan antikonvulsan yang dapat digunakan untuk mania akut, depresi akut pada gangguan bipolar dengan kombinasi antidepresan, dan profilaksis. #osis a6al sekitar !>> mg, dua atau tiga kali sehari. #osis dinaikkan setiap beberapa hari atau setiap minggu sebesar !>>%">> mgHhari sesuai dengan respons dan efek samping. #osis maksimum sekitar !">> mgHhari. #osis rumatan berkisar antara >>> dan !>>> mgHhari. Daktu paruh adalah ! jam atau lebih: pertahankan kadar di dalam darah rata%rata 0> ngHm- (mulai dengan !0> mg bid, tetapi mungkin perlu .>>> mg atau lebihHhari).= Pemberian valproat per oral cepat diabsorsi dan kadar maksimal serum tercapai setelah sampai / jam. #engan masa paruh K%> jam kadar dalam darah stabil setelah "K jam terapi.. #ari suatu uji klinik terkendali, dosis valproat !>> mg sehari, hanya menyebabkan kantuk, ataksia, dan mual selintas. 2erlalu dini untuk mengatakan bah6a obat ini aman untuk digunakan karena penggunaannya masih terbatas.K Sebelum penggunaan asam valproat dianjurkan untuk melakukan uji darah komplit dan
a6
pemeriksaan faal hepar./ +ekanisme
27
+encegah pengambilan kembali <$3$ sehingga meningkatkan meningkatkan transmisi penyekat <$3$. +enurunkan konsentrasi aspartat, suatu transmitter
b6
pengeksitasi. +enyekat gerbang%voltase dari saluran natrium. Bfek samping
(6
sampai meninggal. 8nteraksi Obat $sam valproat akan meningkatkan kadar fenobarbital ">? karena terjadi penghambatan hidroksi fenobarbital. Sedangkan interaksinya dengan fenitoin terjadi melalui mekanisme yang lebih kompleks. enitoin total dalam plasma akan turun, karena biotransformasinya yang meningkat dan pergeseran fenitoin dari ikatan protein plasma, sedangkan fenitoin bebas dalam darah mungkin tidak
!6
dipengaruhi. Aontraindikasi #isfungsi hati, porfiria.F,>,
-. Natri$% !i7alroe8 Obat antikonvulsan, namun juga digunakan dalam terapi mania. #i $merika Serikat
dijual dengan berbagai nama dagang seperti #epacon, #epakene, #epakote dan #epakote sprinkle. Obat ini secara kimia dibentuk oleh gabungan antara natrium valproat dan asam valproat dengan perbandingan : . Pertama kali ditemukan pada tahun FC/ mempunyai efek sebagai antikonvulsan dan pada tahun F=K diperbolehkan
28
digunakan di $merika Serikat. +elalui penelitian yang dlakukan pada tahun FF0 ditemukan bah6a natrium divalproe juga efektif sebagai antimania. a) 8ndikasi Obat ini efektif untuk penanganan epilepsi, baik bangkitan sederhana, kompleks, absent, campuran dan tonik klonik ( grand mall ). 1atrium divalproe ini juga digunakan untuk penanganan gangguan bipolar episode manik pada de6asa, dan mencegah sakit kepala migrain. 1atrium divalproe juga merupakan alternatif terapi yang penting sebagai pengganti lithium dalam penggunaan dengan tujuan pemeliharaan untuk kasus%kasus gangguan bipolar (terutama pada pasien dengan siklus berulang), penderita dengan ri6ayat disforia atau mania campuran, gangguan anietas, atau penyakit otak organik. b) #osis Sedian natrium divalproe tersedia dalam tablet !0 mg, !0> mg, 0>> mg, bentuk kapsul !0 mg dan bentuk sirup !0> mg per 0 ml. Lntuk penanganan mania, terapi dia6ali dengan dosis harian =0> mg. pada beberapa pasien dosis harus ditingkatkan sampai >>> mg per hari. c) Bfek samping: Sangat sering: kram perut ringan, gangguan siklus menstruasi, diare, allopesia, mual dan muntah, tremor pada ekstremitas, penurunan atau penambahan berat badan. Sering: kram perut hebat, nausea dan vomiting berkelanjutan, perubahan mood, kebiasaan dan pola berfikir, diplopia, jaundice, kekakuan pergerakan bola mata. @arang: gangguan keseimbangan, konstipasi, pusing, rasa berputar dan sakit kepala, ruam kulit. d) 8nteraksi Obat 1atrium divalproe dimetabolisme di hati. Aonsentrasi obat lain dalam tubuh yang dimetabolisme di hati dapat sangat menurun atau sangat meningkat bila dikombinasikan dengan natrium divalproe. 2ingkat konsentrasi natrium divalproe dapat meningkat apabila dikombinasikan dengan felbamat, isonia'id, asam salisilat 29
(aspirin), klaritomisin, eritromisin dan troleandomisin. Obat ini juga meningkatkan kadar karbama'epin, fenitoin, lamotrigin, nimodipin, fenobarbital dan 'idovudin. Penggunaan dengan klona'epam mungkin dapat menimbulkan bangkitan lena. Aolestiramin dan kolestipol dapat mengurangi absorsi dan konsentrasi natrium divalproe dalam darah."
BAB III KESI"PULAN
Obat Psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication) . penggunaan klinis obat psikotropik ditujukan untuk meredam (suppression) gejala sasaran tertentu dan pemilihan jenis obat disesuaikan dengan tampilan gejala sasaran yang ingin ditanggulangi, misalnya gejala sasaran adalah mania, maka jenis obat yang digunakan adalah anti mania. kelainan afektif mencakup penyakit%penyakit dengan gangguan afek (9mood) sebagai gejala primer; semua gejala lain bersifat sekunder. $fek bisa terus menerus depresi atau gembira (dalam mania) dan kedua episode ini bisa timbul pada orang yang sama. +ania merupakan satu episode
30
meningkatnya afek seseorang yang jelas abnormal, menetap, ekspansif, atau iritabel. $fek yang abnormal ini membuat fungsi harian pasien menjadi terganggu karena gangguan pada daya mempertimbangkan lingkungan. Obat antimania biasa disebut juga mood modulators dan mood stabili'ers, diantaranya adalah lithium karbonat, karbama'epin, asam valproat, haloperidol dan natrium divalproe. aloperidol digunakan untuk mania akut, karbama'epin, asam valproat dan natrium divalproe adalah obat antiepileptik yang juga mempunyai efek anti mania, dan lithium carbonat digunakan sebagai profilaksis mania.
DAFTAR PUSTAKA
. +aslim, *. !>>=. ,enggunaan 5linis Obat ,si6otropi6% 3agian 8lmu Aedokteran @i6a A Lnika $tma @aya, @akarta. !. $nonim. !>0. Fth DO +odel -ist of Bssential +edicine. http:HH666.6ho.intHmedicinesHpublicationsHessentialmedicinesHB+-!>0K%+ay%0.pdf (diakses tanggal = Oktober !>C) /. 8ngram, 2imbury, +o6bray. FF0. 7otes on ,sychiatry.@akarta : B<&. ". +aslim, *. !>/. 4u6u +a6u )iagnosis 8angguan i/a .u:u6an .ing6as dari ,,)8 '''% 3agian 8lmu Aedokteran @i6a A Lnika $tma @aya, @akarta. 0. Blvira S. !>/. 4u6u :ar ,si6iatri% @akarta : AL8. C. Aaplan , Saddock 3. 8lmu Aedokteran @i6a #arurat . @akarta : Didya +edika. =. Aaplan 7 Sadock. !>>. +inopsis ,si6iatri 'lmu ,engetahuan ,erila6u ,si6iatri 5linis. @akarta : B<&. K. Santoso SO, Diria +SS. !>>=. Psikotropik. #alam : armakologi dan 2erapi. Bdisi keempat. @akarta : 3agian armakologi akultas Aedokteran Lniversitas 8ndonesia 31