BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang menjadi utusan Allah merupakan manusia-manusia
pilihan. Mereka adalah orang-orang yang diamanahi Allah untuk
menyampaikan pesan-pesan-Nya.[1] Pengangkatan seorang rasul merupakan
kehendak Allah yang siapa pun tidak dapat mencampuri keputusan-Nya. Rukun
iman yang ke empat adalah Iman kepada rasul-rasul Allah SWT. Rasul Adalah
seseorang laki-laki yang diutus dan di tugaskan Allah SWT untuk
menyampaikan ajaran Allah SWT. Rasul-rasul Allah yang diceritakan dalam
Al-Qur an sebanyak 25 orang.
Di kalangan nabi dan rasul, ada lima orang yang memiliki ketabahan
luar biasa dalam menghadapi penderitaan ketika menjalankan tugas risalah
mereka. Kelima nabi dan rasul itu disebut ulul azmi. Mereka ialah Nabi
Muhammad SAW, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Nuh as.
Ulama berbeda pendapat tentang siapa nabi dan rasul yang termasuk
ulul azmi tersebut, karena pada dasarnya setiap nabi mempunyai kesabaran
dan ketabahan dalam menghadapi segala cobaan, godaan, dan halangan ketika
melakukan tugas risalahnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa seluruh
rasul yang di utus Allah SWT untuk menyeru manusia ke jalan Tuhan adalah
ulul azmi.
Jumhur ulama mayoritas berpendapat bahwa rasul yang termasuk ulul azmi
hanya lima orang dengan urutan yang tidak sama. Yang paling utama dari
yang lima itu adalah Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi Ibrahim AS, Nabi
Musa AS, Nabi Isa AS, dan terakhir Nabi Nuh AS. Nama kelima orang rasul
tersebut secara ekskluif disebut Allah SWT pada dua ayat dalam Al-Qur'an
yang pertama surah al-ahzab ayat 7 dan asy-Syura ayat 13.[2]
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Ulul Azmi?
2. Bagaimanakah Sifat-sifat Rasul Ulul Azmi dan Sebab Diberi Gelar Ulul
azmi?
3. Siapakah Golongan Rasul Ulul Azmi dan Mukjizat-Mukjizatnya?
4. Apakah Pelajaran yang Dapat di Ambil Dalam Mempelajari Rasul Ulul
Azmi?
C. Tujuan Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Ulul Azmi.
2. Untuk mengetahui Sifat-sifat Rasul Ulul Azmi dan Sebab Diberi Gelar
Ulul azmi.
3. Untuk mengetahui Golongan Rasul Ulul Azmi dan Mukjizat-Mukjizatnya.
4. Untuk mengetahui Pelajaran yang Dapat di Ambil Dalam Mempelajari Rasul
Ulul Azmi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ulul Azmi
Ulul azmi (Ar.: ulu al-'azmi = orang-orang yang mempunyai kemauan
yang kuat dan teguh). Secara istilah ulul azmi adalah gelar yang
diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi/ istimewa
karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa, dalam menyebarkan
agama. Hanya lima rasul yang mendapatkan julukan ini, dari beberapa rasul
yang telah diutus oleh Allah. Gelar ini adalah gelar tertinggi/istimewa
ditingkat para nabi dan rasul.[3]
Tentang gelar ini telah dijelaskan padaAl-Qur'an Surah Al-Ahqaf
ayat 35 dan Surah Asy-Syura ayat 13.
(((((((((( ((((( (((((( ((((((((( (((((((((( (((( ((((((((( ((((
((((((((((( (((((( ( (((((((((( (((((( (((((((( ((( (((((((((( ((((
(((((((((((( (((( ((((((( (((( ((((((( ( ((((((( ( (((((( (((((((( ((((
(((((((((( (((((((((((((( ((((
Artinya: "Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai
keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu
meminta disegerakan (azab) bagi mereka. pada hari mereka melihat azab
yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di
dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang
cukup, Maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik."
(((((( ((((( ((((( ((((((((( ((( (((((( ((((( (((((( ((((((((((
(((((((((((( (((((((( ((((( ((((((((( (((((( (((((((((((( (((((((((
((((((((( ( (((( (((((((((( ((((((((( (((( ((((((((((((( ((((( ( ((((((
((((( ((((((((((((((( ((( ((((((((((( (((((((( ( (((( ((((((((((
(((((((( ((( (((((((( (((((((((( (((((((( ((( ((((((( ((((
Artinya: "Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang
telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru
mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang
kembali (kepada-Nya)."[4]
B. Sifat-sifat Rasul Ulul Azmi dan Sebab Diberi Gelar Ulul azmi
1. Sifat Rasul Ulul Azmi
Kriteria yang menjadi rujukan untuk mendapatka gelar ini antara
lain adalah:
1) Mempunyai kesabaran yang kuat saat menyampaikan kebenaran
2) Selalu mohon kepada Allah supaya kaumnya diberi petunjuk dan azab
tidak diturunkan supaya ada kesempatan bertaubat lebih dahulu
3) Selalu berdoa agar Allah memberi hidayah kepada umatnya
4) Memiliki semangat yang kuat dan kokoh yang tinggi semasa menyampaikan
kebenaran
2. Sebab diberi gelar
1) Mendapat pengiktirafan Allah SWT
2) Memiliki kesabaran yang tinggi semasa berdakwah
3) Sentiasa memohon kepada Allah SWT supaya kaum mereka tidak
diturunkan azab
4) Sentiasa berdoa kepada Allah SWT. supaya memberi hidayah kepada
kaum mereka
5) Memiliki keazaman yang tinggi semasa berdakwah[5]
C. Golongan Rasul Ulul Azmi
1. Golongan Rasul-Rasul Ulul Azmi
1) Nabi Nuh a.s
Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu
keturunan Nabi Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043
SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau
tinggal di wilayah yang kini disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah
banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di Mekkah, dan memiliki 4 anak
laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali dalam Al-Qu'ran.
Nabi Nuh as mendapat julukan ulul 'azmi karena kesabarannya yang
tinggi. Nabi Nuh a.s adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk
meluruskan akidah dan akhlak umat yang telah menyimpang jauh dari
ajaran yang benar. Nabi Nuh as digelari sebagai ulul 'azmi kerana
kesabarannya dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi
Nuh tanpa menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan
masyarakat umum, untuk kembali ke jalan yang lurus. Usianya hampir
1000 tahun dan jumlah umat yang mengikutinya tidak lebih dari 200
orang. Bahkan isteri dan anaknya yang bernama Kan'an tidak mempercayai
ajaran yang dibawanya dan menjadi musuhnya. Atas kehendak Allah umat
nabi Nuh as yang membangkang ditenggelamkan dengan banjir yang dahsyat
dan semuanya mati, kecuali nabi Nuh as dan pengikutnya yang beriman.
2) Nabi Ibrahim a.s
Nabi Ibrahim bin Azar bin Nahur dari keturunan Sam bin Nuh.
Beliau diperkirakan hidup tahun 1997-1822 SM dan diangkat menjadi Nabi
pada tahun 1900 SM. Beliau tinggal di Iraq. Beliau wafat di Al-Khalil,
Hebron, Palestin. Nama beliau disebutkan sebanyak 69 kali dalam Al-
Quran.
Nabi Ibrahim adalah nabi yang mendapat gelar ulul 'azmi kerana
kesabarannya yang tinggi. Dari mulai bayi Nabi Ibrahim sudah
diasingkan ke dalam gua disebabkan kerana perintah Raja Namrudz untuk
membunuh setiap bayi laki-laki yang baru lahir. Setelah dewasa, ia
harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala termasuk
kedua orang tuanya yang pembuat berhala. Bahkan ia harus menerima
siksaan yang pedih, iaitu dibakar hidup-hidup dan diusir dari kampung
halamannya. Sudah hampir seratus tahun usia dan pernikahannya dengan
Sarah, ia belum dikurniai anak hingga isterinya meminta ia menikahi
seorang budak berkulit hitam bernama Hajar untuk dijadikan isteri.
Akhirnya Hajar dapat melahirkan seorang anak yang diberi nama Ismail.
Allah memerintahkan Ibrahim untuk melepas isteri dan anaknya yang baru
lahir dan sangat dicintainya itu ke tanah gersang di Makkah. Kerana
kesabaran dan kepatuhannya, perintah itu dilaksanakan. Namun, perintah
lebih berat diterima Ibrahim, iaitu harus mengorbankan Ismail yang
baru meningkat remaja. Hal ini pun beliau laksanakan, tapi Allah
akhirnya menggantikannya dengan seekor domba (kambing kibas). Selain
itu ujian nabi Ibrahim a.s yang lain adalah membangun Kaa'bah, dan
menghadapi Raja Namrudz yang zalim.
3) Nabi Musa a.s
Musa bin Imran dari keturunan Ya'qub bin Ishak. Diperkirakan
hidup pada tahun 1527-1408 SM dan diangkat menjadi Nabi pada tahun
1450 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Firaun Mesir dan Bani
Israil di Mesir. Beliau wafat di Tanah Tih. Mempunyai 2 orang anak.
Nabi Musa a.s adalah nabi yang paling banyak namanya disebutkan
dalam al-Qur'an iaitu sebanyak 136 kali. Beliau termasuk Nabi yang
mendapat gelar ulul 'azmi kerana kesabarannya yang tinggi dalam
menghadapi dan berdakwah kepada Firaun. Selain itu, dia juga Nabi yang
sabar dalam memimpin kaumnya yang selalu membangkang. Ketika Musa a.s
akan menerima wahyu di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri
menyeleweng dengan menyembah berhala emas anak sapi (lembu). Harun a.s
yang ditugasi mengganti tugas Musa a.s, tidak sanggup untuk
menghalangi niat mereka, bahkan ia diancam hendak dibunuh. Dengan
kesabaran nabi Musa yang hebat tapi beliau pernah tidak bersabar
ketika berguru kepada Nabi Khidir a.s.
4) Nabi Isa a.s
Isa bin Maryam binti Imran dari keturunan Sulaiman bin Daud.
Diperkirakan hidup pada tahun 1SM-32M dan diangkat menjadi nabi pada
tahun 29M. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestin.
Beliau juga tidak wafat melainkan diangkat ke sisi Allah. Nabi Isa as
Disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran.
Beliau adalah nabi yang mendapat julukan ulul 'azmi kerana
banyak memiliki kesabaran dan keteguhan dalam menyampaikan ajaran
Allah. Terutama, ketika Nabi Isa as sabar menerima cobaan sebagai
seorang yang miskin, pengkhianatan muridnya, menghadapi fitnah, hendak
diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan nabi Isa as
menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
5) Nabi Muhammad SAW
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib dari keturunan Ismail
bin Ibrahim. Diperkirakan hidup pada tahun 571M-632M dan diangkat
menjadi Nabi pada tahun 610M. Baginda ditugaskan berdakwah kepada
seluruh manusia dan alam semesta. Tinggal di Mekkah dan Madinah. Wafat
di Madinah. Meninggalkan 7 orang anak. Rasulullah s.a.w namanya
disebutkan 5 kali di dalam Al-Quran.
Beliau mendapat julukan ulul 'azmi kerana sejak kecil sampai
dewasa, Rasulallah saw selalu mengalami masa-masa sulit. Pada usia 6
tahun dia sudah menjadi yatim piatu. Setelah dewasa ia harus membantu
meringankan beban bapa saudara (paman) yang merawatnya sejak kecil.
Tentangan terberat yang dihadapi adalah setelah diangkatnya menjadi
seorang rasul. Penentangan bukan saja dari orang lain, tetapi juga
dari Abu Lahab, bapa saudaranya (pamannya) sendiri. Rasulullah saw
juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di
sebuah lembah dikeranakan dakwahnya. Dan masih banyak lagi kesabaran
dan masa masa sulit yang dihadapi baginda dari mulai lahir sampai
beliau wafat.
2. Mukjizat Rasul-rasul Ulul Azmi
Mukjizat adalah suatu kejadian yang luar biasa yang dialami oleh
para nabi dan rasul atas izin Allah SWT dan tidak bisa ditiru oleh
siapapun.
1) Nabi Nuh a.s
Salah satu mukjizat beliau dapat membuat sebuah kapal besar yang
dapat ditumpangi oleh semua orang yang beriman dari kaumnya beserta
hewan hewan yang hidup di zaman itu.
2) Nabi Ibrahim a.s
Salah satunya sewaktu beliau dibakar oleh raja Namrud beliau tidak
merasakan panas api dan di selamatkan oleh Allah dari segala bahaya
yang mengancam.
3) Nabi Musa a.s
Beliau dapat mengalahkan ahli-ahli ilmu sihir pengikut fir'aun,
tongkat beliau dapat berubah menjadi ular yang juga dapat membelah
lautan,telapak tangan dapat mengeluarkan cahaya dan lain sebagainya.
4) Nabi Isa a.s
Beliau dapat berbicara semasa masih bayi, dapat menyembuhkan penyakit
orang buta sehingga dapat melihat,dapat membuat burung dari tanah dan
meniupnya sehingga hidup seperti burung bernyawa, dapat menghidupkan
orang yang sudah mati atas izin Allah Swt walaupun hanya sebentar
kemudian mati lagi dan lain sebagainya.
5) Nabi Muhammad
Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar yang di brikan Allah kepada
nabi Muhammad SAW, karena tidak seorangpun yang sanggup menandingi
ataupun menyaingi gaya bahasa dan susunan kata-kata Al-Qur'an , juga
tidak ada yang sanggup merubah dan menukar kata-kata yang ada dalam Al-
Qur'an.[6]
D. Pelajaran yang Dapat Di Ambil Dalam Mempelajari Rasul Ulul Azmi
1. Misi risalah yang dibawa oleh para Nabi a.s dan khususnya para
Nabi Ulul Azmi selalu mendapatkan tantangan dari kaumnya dan
penguasa serta keluarganya. Jadi, sekiranya kita melakukan dakwah
lalu kita mendapatkan rintangan dan tantangan adalah suatu hal yang
wajar.
2. Dalam menghadapi rintangan itu bisa menggunakan beberapa cara:
selayaknya kita bersabar diri, seranya mendo`akan mereka agar
mendapatkan hidayah dari Allah swt.
3. Harta kekayaan dan kekuasaan yang membawa ke kafiran tidak akan
menyelamatkan pemiliknya.
4. Hendaknya kita selalu berdo`a meminta petunjuk kepada Allah swt dari
segala hal.
5. Kita tidak boleh sombong sekalipun telah memperoleh ilmu yang banyak.
Sebab setiap orang yang berilmu niscaya ada yang lebih alim lagi.
6. Hidup ini adalah perjuangan antara yang haq dan yang batil, dan yang
batil itu akhirya akan kalah sedangkan kebenaran/yang haq akan
menang.[7]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Ulul azmi adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki
kedudukan tinggi karena kesabaran yang luar biasa.
2. Sifat Rasul Ulul Azmi
1) Mempunyai kesabaran yang kuat saat menyampaikan kebenaran
2) Selalu berdoa agar Allah memberi hidayah kepada umatnya
3) Memiliki semangat yang kuat dalam menyampaikan kebenaran
3. Rasul-Rasul Ulul Azmi Dan Mukjizat-Mukjizatnya
1) Nabi Nuh a.s
Mukjizat beliau dapat membuat sebuah kapal besar yang dapat
ditumpangi oleh semua orang yang beriman dari kaumnya
2) Nabi Ibrahim a.s
Beliau dibakar oleh raja Namrud beliau tidak merasakan panas api
3) Nabi Musa a.s
Beliau dapat mengalahkan ahli-ahli ilmu sihir pengikut fir'aun
dengan tongkat .
4) Nabi Isa a.s
Beliau dapat berbicara semasa masih bayi, dapat menyembuhkan
penyakit orang buta sehingga dapat melihat, dapat menghidupkan
orang yang sudah mati atas izin Allah Swt walaupun hanya sebentar
kemudian mati lagi dan lain sebagainya.
5) Nabi Muhammad
Al-Qur'an merupakan mukjizat terbesar yang di brikan Allah kepada
nabi Muhammad SAW.
4. Pelajaran Yang Dapat Di Ambil dalam Mempelajari Rasul Ulul Azmi
1) Dalam menghadapi rintangan itu selayaknya kita bersabar diri, seraya
berdo'a
2) Harta kekayaan tidak akan menyelamatkan pemiliknya
3) Hendaknya kita selalu berdo`a meminta petunjuk kepada Allah swt
4) Kita tidak boleh sombong
DAFTAR RUJUKAN
Ahsin W. Al-Hafidz.2006.Kamus Ilmu Al-Qur'an. Jakarta: AMZAH
HAMKA.1989. Pelajaran Agama Islam.Jakarta: Bulan Bintang.
http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/06/rasul-rasul-ulul-azmi.html,
diakses
tanggal 8-5-2016 jam 10.34.
Pentashih Mushaf Al-Qur'an, Lajnah.2010. Al-Qur'an dan Terjemahya.
Bandung: Fokus Media.
Sabiq, Sayid.1987. Akidah Islam. Bandung: Diponegoro.
GURU BINA PAI MADRASAH ALIYAH, TEAM. Modul Hikmah AKHIDAH
AKHLAK kelas 10. Sragen: AKIK PUSAKA.
Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan, Perpustakaan.2005. Ensiklopedia Islam
v.5, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
-----------------------
[1]TEAM GURU BINA PAI MADRASAH ALIYAH, Modul Hikmah AKHIDAH AKHLAK
kelas 10, (Sragen: AKIK PUSAKA), hal. 56
[2]Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam Terbitan, Ensiklopedia
Islam v.5, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2005), hal. 161
[3]Ahsin W. Al-Hafidz, Kamus Ilmu Al-Qur'an, (Jakarta: AMZAH, 2006),
hal. 300
[4]Lajnah pentashih Mushaf Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya,
(bandung: fokus media), hal. 484
[5]HAMKA, Pelajaran Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989),
hal.160
[6]http://www.ahmad-sanusi-husain.com/2012/06/rasul-rasul-ulul-
azmi.html, diakses tanggal 8-5-2016 jam 10.34
[7]Sayid Sabiq, Akidah Islam. (Bandung: Diponegoro, 1987), hal.16