Radang Payudara (Mastitis) radang payudara atau infeksi payudara (mastitis) Radang payudara atau infeksi payudara ( Mastitis ) adalah radang pada payudara yang disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara atau disebabkan karena adanya penyumbatan. Mastitis terbagi atas 3 yaitu mastitis periductal, mastitis mastitis pueperalis, dan mastitis supurativa. Ketiga jenis mastitis ini terjadi akibat penyebab yang berbeda dan kondisi yang juga berbeda. Mastitis periductal biasanya muncul pada wanita di usia menjelang menopause (wanita di atas 45 tahun), penyebab utamanya tidak jelas diketahui. Di duga akibat perubahan hormonal dan aktivitas menyusui di masa lalu. Pada saat menjelang menopause terjadi penurunun hormon estrogen yang menyebabkan adanya jaringan yang mati. Tumpukan jaringan mati dan air susu menyebabkan penyumbatan pada saluran di payudara. Penyumbatan menyebabkan buntunya saluran dan akhirnya melebarkan saluran di belakangnya, yang biasanya terletak di belakang puting payudara. Hasil akhirnya ialah reaksi peradangan yang disebut mastitis periductal. Mastitis puerperalis disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara. Mastitis ini terjadi pada wanita yang sedang menyusui karena adanya perpindahan kuman dari mulut bayi atau mulut dari suaminya. Hal itu disebabkan karena kesehatan mulut rendah seperti mulut orang yang suka merokok. Kuman yang paling banyak menyebabkan mastitis puerperalis adalah Staphylococcus aureus. Selain itu kuman dapat masuk ke payudara karena suntik silikon atau injeksi kolagen sehingga menyebabkan peradangan.
Jenis terakhir ialah mastitis supurativa . Mastitis jenis ini ialah yang paling sering ditemui. Mirip dengan jenis sebelumnya, mastitis jenis ini juga disebabkan ku man staphylococcus. Selain itu bisa juga disebabkan oleh jamur, kuman TBC, bahkan sifilis. Gejala dan tanda radang payudara Benjolan payudara, biasanya berwarna merah, terasa panas dan nyeri. Nyeri yang timbul ialah berupa rasa 'nyut – nyut' di daerah payudara. Benjolan pada mastitis berisi cairan. Pada beberapa kondisi, mastitis bisa menyebabkan keluarnya cairan dari pu ting, cairan ini berwarna putih kekuningan serupa nanah.
Demam dan meriang dapat terjadi pada mastitis yang disebabkan karena kuman, yang disebabkan adanya abses/kumpulan nanah dalam rongga di jaringan kelenjar payudara. Nanah yang menyebar ke bagian tubuh lain dapat menyebabkan meriang/demam tinggi dan menggigil, keringat banyak, turunnya daya tahan tubuh, bahkan hingga menurunnya kesadaran. Pengobatan radang payudara Pengobatan terhadap mastitis disesuaikan dengan penyebabnya, jika proses penyumbatan biasanya diberikan analgetik (penghilang nyeri), jika peneyababnya infeksi kuman harus diberikan antibiotik, namun jika sudah terjadi abses maka harus di lakukan drainase (penyaluran nanah).
Gejala, ciri-ciri, dan tanda Kanker Payudara Gejala klinis terjadinya Kanker Payudara yang umum terjadi adalah sebagai berikut : 1. Benjolan kecil pada payudara. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan atau payudara. 2. Eksema atau erosi pada puting. Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah. Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui. Yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar getah bening aksila. 3. Nipple discharge atau keluarnya cairan .Gejala yang ktiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari putih atau yang disebut dengan nipple discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi.Ciri cairan ini , cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara. Bagi anda yang mengalami ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke dokter untuk mencegah kanker makin parah.
BENJOLAN DI PAYUDARA, APAKAH ITU KANKER ? Posted by: kankerpayudara on: April 20, 2008 • •
In: artikel Comment!
Perubahan pada payudara terjadi hampir pada setiap wanita. Tapi sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Ini bisa jadi karena perubahan level hormone, yang normal terjadi pada wanita apabila usia bertambah. Wanita yang lebih muda, bisa jadi mempunyai kelenjar payudara lebih banyak, lebih padat dan tidak berlemak/gemuk, dibandingkan wanita yang usianya lebih tua, apalagi yang telah menapouse. Meskipun begitu, bisa juga perubahan yang terjadi pada payudara itu merupakan tanda-tanda dari kanker. Perubahan ( benjolan ) pada payudara yang bukan merupakan kanker disebut benign ( tumor, tapi bukan kanker ). Dalam siklus kehidupan wanita sering terjadi perubahan-perubahan pada payudaranya. Perubahan-perubahan yang bukan kanker itu diantaranya adalah :
1. LUMPINESS ( BENJOLAN ) Beberapa wanita mengalami beberapa jenis benjolan pada payudaranya, sebagian lebih terasa padat dibanding wanita lain, kadang juga terasa kenyal ketika di raba. Ini bisa jadi merupakan kelenjar pada jaringan payudara. 2. PERUBAHAN PADA PAYUDARA DIKARENAKAN MENSTRUASI Banyak wanita, yang pada payudaranya mengalami pembengkakan, terasa lembut dan agak sakit, yaitu pada waktu sebelum atau sedang menstruasi. Mungkin juga terasa ada satu atau beberapa benjolan didalamnya. Ini disebabkan oleh adanya cairan ekstra di payudara yang dikarenakan adanya perubahan normal dari hormone. Dokter, biasanya akan menyarankan untuk kembali lagi satu atau dua bulan lagi, untuk memantau apakah benjolan itu akan hilang dengan sendirinya, ( karena apabila itu ada hubungannya dengan masa menstruasi, maka begitu menstruasi selesai, benjolan akan hilang ).atau akan tetap ada dan bahkan mungkin ada menunjukkan suatu perubahan. Dan ini yang membutuhkan penanganan khusus. 3. SINGLE LUMPS ( BENJOLAN TUNGGAL ) Sebuah benjolan bisa terjadi kapan saja, dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. Tapi kebanyakan benjolan bukanlah kanker. Bagi dokter akan selalu diperiksa benjolan itu secara hati-hati. Mungkin akan disarankan untuk menjalani test mammography untuk meyakinkan bahwa itu memang bukan kanker. Dan selalu control ke dokter secara rutin apabila sudah ada benjolan dipayudara. Bisa saja benjolan yang terdahulu hanya tumor biasa, tapi apabila ada tumbuh benjolan baru, bisa jadi itu bukan tumor biasa, tapi merupakan salah satu jenis kanker. 4. PUTING MENGELUARKAN CAIRAN Sebenarnya puting mengeluarkan cairan itu bisa dikatakan umum pada wanita. Cairan yang keluar itu bisa dalam warna dan bentuk yang berbeda. Sebagai contoh, ini bisa dikarenakan pil anti hamil,atau obat-obatan lain seperti misalnya obat-obat penenang, ataupun infeksiinfeksi tertentu. Namun begitu cairan yang keluar dari payudara, tetap harus diwaspadai, terutama bagi wanita yang sedang menuju atau telah lewat masa menapouse. Karena bisa jadi itu merupakan pertanda dari kanker. Untuk itu segeralah ke dokter, apalagi bila cairaan itu berubah warna dan tekstur. Dokter, akan mengambil sample dari cairan itu untuk di selidiki di laboratorium. 5. MASTITIS Selama menyusui, kadang bisa terjadi suatu infeksi yang disebut mastitis. Ini terjadi apabila saluran air susu tersumbat. Akan terlihat memerah, ada benjolan / pembengkakan, terasa hangat dan agak kenyal. Biasanya diobati dengan antibiotic dan kadang air susu perlu dikeluarkan dari salurannya, apabila dengan pengobatan biasa belum berhasil.
6. AKIBAT PERUBAHAN LEVEL HORMON Perubahan hormone bisa menyebabkan payudara terasa lembut, padat bahkan kadang terasa lebih menonjol dari sebelumnya. Akibat bertambahnya usia, perubahan pada payudara bisa saja terjadi. Diantaranya :
- Intraductal papiloma Ini seperti jerawat, tumbuhnya di puting. Biasanya akan diambil melalui operasi kecil yang tidak akan merubah penampilan dari payudara - Mammary duct ectasia Sejalan dengan masa menapouse, saluran air susu dibawah puting bisa membengkak dan tersumbat. Ini akan terasa sakit dan puting akan mengeluarkan cairan. Masalah ini akan diobati dengan antibiotic, kompres hangat, bahkan kadang harus dioperasi untuk menghilangkan saluran air susu tersebut. Apabila pasien sedang menggunakan terapi hormone seperti misalnya hormone replacement therapy ( HRT ), pil anti hamil, atau suntikan. Harus diinformasikan ke dokter yang merawatnya, karena akan mempengaruhi hasil mammogram. Karena terapi hormone akan menyebabkan payudara menjadi lebih padat, yang menyebabkan dokter agak kesulitan dalam membaca hasil mammography. Ketika wanita mengalami menapouse, level hormonnya akan menurun, dan kelenjar payudara akan berkurang kepadatannya, lebih berlemak / gemuk. Pada saat ini, mungkin wanita akan merasa bahwa keluhannya seperti adanya benjolan, sakit, atau cairan yang keluar dari putting akan menghilang. Dan pada masa inipun hasil pemeriksaan mammography akan mudah terbaca. MAMMOGRAM Adalah penting bagi wanita selalu mengontrol payudaranya dan melakukan mammography satu hingga dua tahun sekali terutama yang telah berusia 40 tahun, agar bisa cepat diketahui apabila ada perubahan bentuk. GAMBAR MAMMOGRAPHY PADA PASIEN :
GAMBAR HASIL MAMMOGRAPHY :
Mammogram gunanya adalah sebagai screening dan juga sebagai alat diagnosa. Screening, untuk menemukan perubahan pada payudara, apabila wanita sendiri tidak merasakan adanya perubahan apa-apa. Sebagai alat diagnosa, apabila dokter mencurigai adanya suatu perubahan pada payudara, maka pasien mungkin memerlukan diagnostic mammogram. Yang berarti sinar x-Ray harus lbh banyak, agar memperoleh gambaran yg jelas. APA YANG BISA DIPERLIHATKAN DARI MAMMOGRAM 1. KISTA Bentuk - benjolan berisi cairan . - biasanya bukan kanker - hampir terjadi pada Wanita usia 35 – 50 th - Sering terjadi pada ke-dua payudara - beberapa terlalu kecil sehingga sukar Untuk diraba Rekomendasi dokter Dokter akan mengamati kista ini untuk beberapa kali atau menggunakan fine needle aspiration untuk mengangkat cairan dari dalam kista. USG bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah kista tersebut berisi cairan atau solid. 2. FIBROADENOMA ( FAM ) Bentuk - Keras, bulat, tumor yang tumbuh. Penyebabnya karena sering makan yg. berlemak - Terasa seperti karet,mudah berpindah-pindah - Biasanya terasa sakit - Biasanya sering terjadi pada remaja dan wanita muda - Penampakan dalam mammogram, benjolan yang membulat halus dengan batas yang jelas - Akan membesar pada saat wanita hamil atau menyusui Rekomendasi dokter Kadang didiagnosa dengan biopsy ( fine needle aspiration ) Apabila terlihat tidak normal, maka dokter akan menyarankan untuk diambil saja. 3.MACROCALCIFICATION Bentuk - Dalam mammogram akan terlihat sebagai endapan kalsium yang besar. - Biasanya karena usia
- Biasanya bukan kanker - Tapi apabila mereka mengumpul dengan cara / bentuk tertentu, bisa jadi itu pertanda kanker. Rekomendasi dokter Akan dilakukan mammogram ulang pada area tersebut, dan biopsy mungkin juga digunakan untuk mendukung diagnosa.
4. LUMP /BENJOLAN ( MASSA ) Bentuk - Mungkin berbentuk bulat dan halus - Mungkin dikarenakan perubahan hormone - Tepi benjolan yang berbentuk tak beraturan bisa jadi merupakan pertanda kanker Rekomendasi dokter Akan dilakukan mammogram atau USG pada area tersebut untuk mengetahui apakah benjolan itu solid atau mengandung cairan, dan biopsy mungkin juga digunakan untuk mendukung diagnosa. 4. MICROCALCIFICATION Bentuk - Terlihat dalam mammogram sebagai bintik kecil kalsium disuatu area dimana terjadi pembelahan sel yang cepat - Apabila merupakan suatu kumpulan yang berubah dengan pola tertentu, kemungkinan kumpulan itu bisa merupakan pertanda kanker Rekomendasi dokter Mammogram lagi pada area tersebut, untuk melihat lebih detail. Kemungkinan akan dilakukan biopsi untuk menentukan diagnosa
Radang Payudara Pada Ibu Menyusui ( Mastitis Puerperalis ) OPINI | 13 June 2011 | 22:18 bermanfaat
Dibaca: 3464
Komentar: 12
3 dari 5 Kompasianer menilai
Radang payudara pada ibu menyusui merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian kita. Akibat kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara yang b enar seringkali menjadi faktor pencetus radang payudara. Selain nyeri dan menyebabkan penderitaan bagi ibu menyusui juga dapat merugikan bayi karena tidak bisa mendapatkan ASI. Apa yang di maksud dengan Radang payudara ( Mastitis ) ?
Adalah radang pada payudara yang disebabkan karena infeksi kuman pada jaringan payudara
Apa yang dimaksud dengan Mastitis puerperalis ? mengapa bisa terjadi pada ibu menyusui ?
Radang payudara atau mastitis puerperalis disebabkan karena infeksi pada jaringan payudara. Mastitis ini terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Timbul akibat pembendungan produksi ASI dan masuknya kuman - kuman pada daerah puting susu yang luka dan tidak bersih. Kuman yang paling banyak menyebabkan mastitis puerperalis adalah Staphylococcus aureus. Apa saja Gejala dan tanda radang payudara yang perlu diwaspadai pada ibu menyusui ?
Payudara tampak sangat tegang berwarna kemerahan dan membengkak, terasa sangat nyeri bila disentuh di sekitar payudara. Benjolan pada payudara yang mengalami mastitis berisi cairan. Peradangan payudara masa menyusui ini adakalanya disertai keluarnya cairan dari puting susu ibu, cairan berupa nanah.yang disebabkan adanya abses (kumpulan nanah ) dalam rongga di jaringan kelenjar payudara ( abses ). Bagaimana pencegahan agar tidak terjadi radang payudara pada ibu menyusui ?
1. Segera setelah melahirkan menyusui bayi dilanjutkan dengan pemberian ASI ekslusife. 2. Melakukan perawatan payudara dengan tepat dan benar. Masase payudara, kompres hangat dan dingin, pakai bh yang menyokong kedua payudara ( baca perawatan payudara masa nifas di link) 3. Rajin mengganti bh / bra setiap kali mandi atau bila basah oleh keringat dan ASI, BH tidak boleh terlalu sempit dan menekan payudara. 4. Segera mengobati puting susu yang lecet, bila perlu oleskan sedikit ASI pada puting tersebut.Bila puting bernanah atau berdarah, konsultasikan dengan bidan di klinik atau dokter yang merawat 5. Jika ibu melahirkan bayi lalu bayi tersebut meninggal, sebaiknya dilakukan bebat tekan pada payudara dengan menggunakan kain atau stagen dan ingat untuk minta obat penghenti ASI pada dokter atau bidan 6. Biasakan untuk menyusui secara rutin bergantian pada kedua payudara kanan dan kiri. 7. Bila menemui kesulitan seperti puting payudara tenggelam atau ASI tidak bisa lancar keluar tetapi payudara tampak mengeras tanda berproduksi ASI maka konsultasikan dengan bidan cara memerah ASI dengan benar agar tidak terjadi penumpukan produksi ASI 8. Biasakan untuk menyusui bayi hingga kedua payudara terasa kosong dan bila bayi tampak sudah kenyang namun payudara masih terasa penuh atau ASI menetes deras, segera kosongkan dengan cara memerah secara manual menggunakan jari - jari tangan menekan pada areola ( lingkaran hitam sekitar puting ), simpan ASI di kulkas jangan di buang, bisa diberikan kembali
dengan cara menyuap ke mulut bayi menggunakan sendok atau biarkan bayi mencecap dengan cawan kecil setelah ASI dihangatkan. Bagaimana Pengobatan radang payudara pada ibu menyusui ?
Pengobatan radang payudara pada ibu menyusui bila sampai mengeluarkan nanah maka pemberian ASI dihentikan dulu, Pemberian terapi obat -obatan harus sesuai petunjuk tenaga kesehatan. Bila peradangan payudara hingga menyebabkan terjadinya abses maka perlu dilakukan tindakan drainase (penyaluran nanah). Perbanyak minum air putih 2 liter setiap hari selama masa menyusui terutama bila terserang infeksi / radang payudara. catatan: pada hari ke tiga dan ke empat biasanya payudara ibu akan tampak bengkak dan nyeri, ini disebabkan produksi ASI meningkat dan bukan radang payudara. Juga beberapa kelenjar payudara akan tampak benjolan dan bengkak bahkan sampai di ketiak, selama produksi ASI lancar, bayi menghisap baik maka ibu tak perlu cemas. Semoga bermanfaat , salam hangat untuk para ibu menyusui selamat mempersiapkan generasi bangsa yang berkualitas berkat ASI http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/06/04/perawatan-payudara-dan-solusi permasalahan-ibu-menyusui/ http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/05/31/tips-penting-untuk-ibu-menyusui/ Bidan Romana