"Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi
di PT SARI ROTI Cikarang"
Disusun Oleh :
Chintia
Evie Luthfiyani 014201405095
Nai Maskanah
Regi
Tri Merdekawati
PRESIDENT UNIVERSITY
Jl. Ki HajarDewantara, Education Park, Kota Jababeka, Kab. Bekasi (17550)
10 Maret 2017
ABSTRAKS
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Oleh
karena itu dalam hal ini perusahaan dituntut kemampuan dalam mengelola
sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia
sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya
guna dan hasil guna dalam setiap kegiatan perusahaan. Dengan demikian
perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan dan meningkatkan keuntungan
yang diperoleh, tetapi juga dapat mempertahankan eksistensinya dalam
dunia usaha. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pelatihan dan
motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. SARI ROTI
Cikarang.
Pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan Kuesioner.
Variabel penelitian adalah Pelatihan (X1), Motivasi (X2), dan kinerja
karyawan (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sari
Roti Cikarang, Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Slovin
dengan rumus know yang diambil dari data karyawan PT. Sari Roti
Cikarang bagian produksi dan jumlah responden untuk dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah berjumlah 64 orang.
Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa
pelatihan berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.dan tidak dapat
terbukti kebenarannya, motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan dan dapat terbukti kebenarannya.
Keyword : Pelatihan, Motiivasi, dan Kinerja karyawan
i
DAFTAR ISI
Abstrak i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang 1
2. Perumusan Masalah 7
3. Tujuan Penelitian 7
4. Manfaat Penelitian 7
Bab II Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu 9
2. Landasan Teori 11
1. Pelatihan 11
1. Pengertian Pelatihan 11
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan ….12
3. Sasaran Pelatihan ……………………………….13
4. Perlunya Pelatihan 13
5. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pelatihan……14
2. Motivasi 15
1. Pengertian Motivasi 15
2. Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja 16
ii
" "2.2.2.3.Teknik Motivasi Kerja "17"
" "....................................... " "
" "2.2.2.4.Teori Motivasi "18"
" ".................................................... " "
" "2.2.3. Kinerja Karyawan "24"
" "......................................................" "
" ".... " "
" "2.2.3.1.Pengertian Kinerja Karyawan "24"
" "............................ " "
" "2.2.3.2.Kriteria-Kriteria Kinerja Karyawan "25"
" "................... " "
" "2.2.4. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan "26"
" ".......... " "
" "2.2.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan "27"
" "........... " "
" "2.3 Previous Research……………………………………………… "28"
Bab III Metode Penelitian
3.1 Theoritical framework & Hypothesis …………………………………………..
Bab IV Result and Discussion
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN
2 Latar Belakang Masalah
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Oleh
karena itu dalam hal ini perusahaan dituntut kemampuan dalam
mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya
manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk
menghasilkan daya guna dan hasil guna dalam setiap kegiatan
perusahaan. Dengan demikian perusahaan tidak hanya dapat
mempertahankan dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh, tetapi
juga dapat mampertahankan eksistensinya dalam dunia usaha.
Kita yakin bahwa belum ada satu perusahaan pun yang dapat
mengoperasikan faktor produksi tanpa memanfaatkan tenaga kerja.
Bahkan ada semacam kecenderungan, makin besar perusahaan dari segi
kuantitas dan kualitas, makin besar jumlah kebutuhan akan tenaga
kerja. Meskipun telah di temukan teknologi baru berupa mesin-mesin
otomatis dan komputerisasi berupa perangkat keras maupun perangkat
lunak, tetapi bagi sebagian besar perusahaan belum dapat
melaksanakan kegiatannya tanpa adanya tenaga kerja. Justru dengan
semakin modernnya peralatan produksi (mesin-mesin), kebutuhan tenaga
kerja professional juga akan meningkat.
Akan tetapi, ada kecenderungan dengan luasnya hubungan antar
manusia dalam pekerjaan, proses dan mekanisme kerja perusahaan makin
besar. Hal ini
1
dapat dibuktikan pada perusahaan yang menggunakan mesin (peralatan)
yang serba modern dan otomatis, masih membutuhkan tenaga kerja yang
cukup besar, terutama untuk tenaga operasional. Harus diakui bahwa
semakin tinggi kuantitas tenaga kerja, problema yang timbul semakin
kompleks. Problema tersebut menjadi tanggung jawab manajemen untuk
mencari jalan keluarnya. Salah satu jalan yang harus ditempuh
manajemen tenaga kerja yang sekaligus merupakan salah satu fungsinya
adalah memberikan pelatihan kerja kepada tenaga kerja
(Sastrohadiwijoyo 2001:198)
Berdasarkan pendapat Andrew E. Sikula dapat dikemukakan bahwa
pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek
yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana
pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan
teknis dalam tujuan terbatas (Mangkunegara 2005:226)
Pendapat lain mengungkapkan bahwa pelatihan adalah salah satu
usaha untuk membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan secara
produktif dan efisien (Flippo 1985:226). Sedangkan menurut Manullang
(2004:203) pelatihan diartikan sebagai imbalan kegiatan perusahaan
yang didesain untuk mamperbaiki atau meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan
sehingga pegawai yang bersangkutan lebih maju dalam melaksanakan
tugas tertentu.
Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling dapat
dilihat dan paling umum dari semua aktivitas kepegawaian. Para
majikan menyokong pelatihan karena melalui pelatihan para pegawai
menjadi lebih terampil, dan
karenanya lebih produktif, sekalipun manfaat-manfaat tersebut juga
harus diperhitungkan dengan waktu yang tersita ketika para pegawai
sedang dilatih. Motivasi adalah dorongan yang dimiliki individu
untuk melakukan tindakan tertentu berdasarkan kebutuhannya (Cascio,
1995). Dalam skala perusahaan motivasi individu dapat dipahami
sebagai dorongan untuk mencapai tujuan perusahaan dan dirinya
(Robbins, 2001). Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan
yang tidak terpuaskan atau kebutuhan yang belum dapat terpenuhi.
Kebutuhan ini akan menimbulkan tekanan dan tegangan sehingga akan
menciptakan dorongan atau upaya untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut. Pada saat kebutuhan tersebut dapat terpuaskan maka
individu akan mengalami penurunan tekanan.
Motivasi dan prestasi kerja mempunyai hubungan yang positif
(Armstrong, 1989). Artinya meningkatnya motivasi akan menghasilkan
lebih banyak usaha dan prestasi kerja yang lebih baik. Meski
demikian, masih dapat diperdebatkan mengenai pengaruh positif
motivasi terhadap prestasi kerja ataukah perbaikan prestasi akan
meningkatkan motivasi karena menimbulkan perasaan berprestasi.
Melalui pelatihan dan motivasi akan berpengaruh pada
peningkatan kinerja karyawan. Untuk mengikuti pelatihan diperlukan
motivasi agar memberikan hasil yang maksimal. Dengan adanya motivasi
pelatihan ini maka kinerja karyawan akan maningkat.
Kinerja adalah gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang
diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada
pada masing- masing individu dalam organisasi (Waldman, 1994).
Pendapat lain menunjukkan bahwa kinerja adalah kualitas dan
kuantitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu atau kelompok
sesuai dengan tanggung-jawabnya (Mangkunegara, 2001). Dari kedua
definisi itu dapat disimpulkan bahwa kinerja terdiri dari tiga
komponen yaitu komponen kualitas, kuantitas dan efektifitas dimana
ketiga komponen ini tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu kinerja karyawan dapat dilihat dari sudut
pandang kualitas, kuantitas dan efektifitas.
Kualitas identik dengan mutu, mutu adalah karakteristik produk
atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau pelanggan dan diperoleh
melalui pengukuran proses perbaikan yang berkelanjutan (Sadikin,
2005). Artinya kualitas harus dilihat dari persepsi pelanggan. Bagi
pelanggan, kualitas merupakan atribut dari suatu produk. Ada enam
elemen dari kkuallitas produk yaitu performance, durability,
feature, reliability, consistency dan design (Irawan , 2002).
Kuantitas dapat diartikan sebagai jumlah pekerjaan yang
diselesaikan oleh seorang karyawan dalam suatu periode pada waktu
tertentu. Kuantitas kerja berkaitan dengan jumlah pekerjaan yang
diselesaikan. Penekanannya pada jumlah
produk yang dihasilkan dengan standar waktu tertentu. Standar ini
merupakan pedoman untuk melaksanakan suatu pekerjaan sehingga
apabila ada karyawan yang dapat menyelesaikan pekerjaan yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan maka karyawan tersebut telah
mempunyai motivasi yang baik, dalam artian karyawan tersebut telah
berupaya untuk dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Peningkatan
kuantitas hasil produksi akan tercapai apabila karyawan tersebut
mamiliki ketrampilan, keahlian dan perilaku yang baik.
Bernandin dan Russel (1993) mangemukakan ada enam kriteria
primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan yaitu :
1. Quality merupakan tingkat sejauh mana, proses atau
hasil pelaksanaan kegiatan mendekati tujuan yang
diharapkan.
2. Quantity merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya
jumlah rupiah, jumlah unit atau jumlah siklus kegiatan
yang diselesaikan.
3. Timelines merupakan lamanya suatu kegiatan
diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan
memperhatikan jumlah output lain serta waktu yang
tersedia.
4. Cost effectiveness adalah besarnya penggunaan sumber
daya organisasi guna mencapai hasil yang maksimal atau
pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan
kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya.
5. Need for supervision adalah kemampuan karyawan untuk
dapat melaksanakan fungsi pekerjaan tanpa memerlukan
pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan
yang tidak didinginkan
6. Interpersonal impact merupakan kemampuan seorang
karyawan untuk memelihara harga diri, nama baik dan
kemampuan kerja sama di antara rekan kerja dan bawahan
3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
masalah yang menjadi pokok permasalahannya adalah :
1. Apakah ada pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karyawan pada PT. SARI ROTI CIKARANG ?
2. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan
pada PT. SARI ROTI CIKARANG ?
4 Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja
karywan pada PT. SARI ROTI CIKARANG ?
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja
karywan pada PT. SARI ROTI CIKARANG ?
5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan
yang bermanfaat untuk membantu perusahaan dalam mengambil langkah-
langkah dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan
cara memberikan pelatihan yang tepat sehingga memotivasi karyawan
untuk dapat bekerja lebih baik.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non
managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam
tujuan terbatas.
Karyawan professional seolah menjadi dambaan bagi setiap
perusahaan, dimana karyawan adalah faktor yang berperan penting dalam
perusahaan. Melalui pelatihan diharapkan karyawan bisa memenuhi
standar ideal yang ditentukan oleh perusahaan dengan potensi yang
dimiliki seorang karyawan baik ketrampilan, pengetahuan maupun sikap
yang dapat ditingkatkan pada saat pelatihan.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelatihan
1. Dukungan Manajemen puncak
2. Komitmen para spesialis dan generalis dalam pengelolaan SDM
3. Perkembangan teknologi
4. Kompleksitas organisasi
5. Gaya belajar
6. Kinerja fungsi-fungsi menejemen SDM lainnya
3. Sasaran Pelatihan
Sasaran pelatihan dan pengembangan SDM menurut Edy Sutrisno
(2009:69) adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatan
yang sekarang. Kalau level of performance-nya naik/meningkat,
maka berakibat peningkatan pada produktivitas
2. Meningkatkan Mutu Kerja
Peningkatan baik kualitas maupun kuantitas. Tenaga kerja yang
berpengetahuan jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit
berbuat kesalahan dalam organisasi.
3. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan
dimasa yang akan datang. Apabila ada lowongan-lowongan, maka
akan secara mudah diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam
perusahaan.
4. Meningkatkan moral kerja
Apabila perusahaan menyelenggarakan program pelatihan yang tepat, maka
iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih
baik. Dengan iklim kerja yang sehat, maka moral kerja juga akan
meningkat.
5. Menjaga kesehatan dan keselamatan
Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya
kecelakaan-kecalakaan akibat kerja. Selain dari pada itu
lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan tentram.
6. Menunjang pertumbuhan pribadi
Dimaksudkan bahwa program pelatihan yang tepat sebenarnya member
keuntungan kedua belah pihak yaitu perusahaan dantenaga kerja
itu sendiri.
2.1.5 Perlunya Pelatihan
Setiap Organisasi, perlu mengadakan program pelatihan dan
pengembangan karyawan untuk kemajuan organisasi. Perlunya
diselenggarakan program pelatihan dan pengembangan diantaranya karena
:
1. Karyawan baru butuh pengenalan pekerjaan.
2. Karyawan yang ditempatkan pada pekerjaan lama.
3. Kurang persiapan dalam mengangkat karyawan baru.
4. Fasilitas baru diberikan dalam kegiatan tertentu.
5. Penemuan atau alat dan cara baru.
6. Pengawas, administrator.
7. Hubungan dengan kantor lain dan dengan masyarakat.
8. Karyawan ingin menambah pengetahuan, keterampilan dan mengubah
sikap
2.1.6 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pelatihan
Tujuan umum dan tujuan khusus pelatihan menurut Sedarmayanti
(2013:170)adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Umum Pelatihan
Tujuan umum pelatihan adalah meningkatkan produktivitas
organisasi, dengan melalui berbagai kegiatan antara lain :
1. Mengembangkan pengetahuan sehinggga pekerjaan dapat
diselesaikan secara rasional.
2. Mengembangkan keterampilan/keahlian, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan lebih cepat dan efektif.
3. Mengembangkan/merubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan
kerjasama dengan sesama karyawan dan manajemen (pimpinan).
b. Tujuan Khusus Pelatihan
Tujuan khusus pelatihan adalah untuk menjaga :
1. Kualitas.
2. Produktivitas kerja.
3. Mutu perencanaan tenaga kerja.
4. Semangat/moral.
5. Balas jasa tidak langsung.
6. Kesehatan dan keselamatan kerja.
7. Cegah kadaluarsa pengetahuan dan keterampilan.
8. Pengembangan diri.
2.3 PREVIOUS RESEARCH
"Author (Year)"Tittle "The Result Of Research "
"Mareta Kemala"PENGARUH LATAR BELAKANG "Maka dapat disimpulkan bahwa"
"Sri , (2013) "PENDIDIKAN DAN PELATIHAN "pelatihan yang iikuti "
" "TERHADAP KINERJA ACCOUNT "karyawan dikuti dengan baik "
" "OFFICER (AO) KREDIT "sehingga karyawan dapat "
" "KOMERSIAL BANK BRI SUMATERA "belajar langsung kelapangan "
" "BARAT "dan tidak selamanya kinerja "
" " "karyawan kurang baik. "
"Khairul Akhir"PENGARUH PELATIHAN DAN "Pelatihan yang diterima "
"Lubis, (2008)"MOTIVASI KERJA TERHADAP "karyawan PT Perkebunan "
" "KINERJA KARYAWAN PT "Nusantara VI selama ini "
" "PERKEBUNAN NUSANTARA IV "ternyata mampu manaikan "
" "(PERSERO) MEDAN "kinerja, disamping itu, "
" " "motivasi yang diberikan oleh"
" " "pimpinan dan perusahaan juga"
" " "memiliki peran yang penting "
" " "untuk meningkatkan semangat "
" " "kerja dan komitmen karyawan "
" " "terhadap perusahaan yang "
" " "akhirnya juga berhasil "
" " "meningkatkan kinerja "
" " "karyawan. "
"Author "Tittle "The Result Of Research "
"(year) " " "
"Lita "PENGARUH PELATIHAN DAN "Pelatihan nerpengaruh "
"Lestari, "MOTIVASI TERHADAP KINERJA "positif terhadap kinerja "
"(2016) "KARYAWAN "karyawan. "
" " "Motivasi dapat berpengaruh "
" " "positif terhadap kinerja "
" " "karyawan. "
" " "Pelatihan dan motivasi "
" " "secara bersama-sama terhadap"
" " "kinerja karyawan. "
"Alfattory "ANALISIS DISIPLIN KERJADAN "Disiplin kerja dan Pelatihan"
"Rheza "PELATIHAN TERHADAP "berpengaruh positif "
"Syahrul1 & "PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN"signifikan terhadap "
"Ayu Rembulan"PADA KANTOR BPJS "produktivitas kerja karyawan"
"Sari2, "KETENAGAKERJAAN PADANG "pada Kantor BPJS "
"(2016) " "Ketenagakerjaan Padang. "
"Aldila "PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN"Terdapat pengaruh yang "
"Nursanti, "PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP "positif dan signifikan "
"(2014) "KINERJA KARYAWAN CV KEDAI "antara pelatihan kerja "
" "DIGITAL YOGYAKARTA "terhadap kinerja. Jadi "
" " "diberikan pelatihan kerja "
" " "dan karyawan mengikuti "
" " "pelatihan kerja dengan "
" " "bersungguh-sungguh akan "
" " "menambah ilmu pengetahuan "
" " "dan ketrampilan mereka yang "
" " "akan berakibat pada "
" " "peningkatan kinerja "
" " "karyawan. "
"Burhan "Effects of Human Resources "As it was supported by the "
"Abdullahi "Training on Employee "previous literature, the "
"HUSSEİN & "Perceived Performance: "training provided to "
"Ebru AYKAN, "Comparison of "employees of an organization"
"(2016) "Somalia-Turkiye "improved their perceived "
" "Telekommunication "performance. The positive "
" "Bussinesses "impacts of training on "
" " "performance will be pointed "
" " "out more in the upcoming "
" " "years. "
"T. "Effects of employee training"Training and Development "
"Rajeswari*; "on the performance of "programme is an important "
"Dr. P. "North-American firms "aspect of HRM. It is "
"Palanichamy," "important for organization "
"(2015) " "to get skilled and capable "
" " "employees for better "
" " "performance, and employees "
" " "will be than competent when "
" " "they have the knowledge and "
" " "skills of doing the task. "
DAFTAR PUSTAKA...
Lestari, Lita. (2016). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Sudi Kasus: Pada Karyawan Kampoeng Djowo
Sekatul,Kendal,Jawa Tengah). Yogyakarta: Program Studi Manajemen
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Syahrul, Alfattory Rheza. "Pengaruh Disiplin Kerja dan Pelatihan
Sangat berperan dalam Produktivitas Kerja Karyawan pada Kantor BPJS
Ketenagakerjaan Padang." Economica 5.1 (2016): 27-38. Web.
Sari, Mareta Kemala. "Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Account Officer (Ao) Kredit Komersial Bank
Bri Sumatera Barat." Economica 2.1 (2015): 59-66. Web.
Lubis, Khairul Akhir. (2008). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Medan.
Medan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Nursanti, Aldila. (2014). Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Pemberian
Intensif Terhadap Kinerja Karyawan CV Kedai Digital Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Abdulahi, Burhan, and Ebru Aykan. "Effects of Human Resources
Training on Employee Perceived Performance: Comparison of Somalia-
Turkiye Telekommunication Bussinesses." Archives of Business
Research 4.6 (2016): n. pag. Web.
Rajeswari, T. Rajeswari T., and Dr. P. Palanichamy Dr. P.
Palanichamy. "Impact of Training and Development on Employee
Performance in Select Public Sector organizations." International
Journal of Scientific Research 3.4 (2012): 1-3. Web.
BAB III
Metode Penelitian
Theoritical framework & Hypothesis
Theoritical Framework menggambarkan keterkaitan antar lebih dari satu
variabel yang dianggap terintegrasi pada dinamika situasi yang sedang
diteliti atau diinvestigasi.
Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan produksi PT Sari Roti
Cikarang.
Pelatihan dianggap sebagai sesuatu hal yang penting bagi setiap
karyawan. Pelatihan merupakan cara perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas karyawan dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
suatu organisasi. Pelatihan yang berhasil merupakan point penting bagi
peningkatan kinerja yang positif bagi karyawan tersebut. Penerapan
yang memadai sebagai hasil dari pelatihan dapat menguntungkan bagi
karyawan maupun pihak perusahaan itu sendiri.
Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan produksi PT Sari Roti
Cikarang
Motivasi merupakan suatu dorongan yang tidak kalah penting untuk
membangkitkan semangat karyawan dalam meningkatkan kinerja yang baik
bagi suatu perusahaan. Perusahaan yang dianggap serius menunjukan
kepeduliannya terhadap para karyawan dengan memberikan motivasi baik
berupa dukungan moril ataupun bonus berupa uang dan lain-lain terhadap
hasil kinerja karyawan merupakan faktor penting yang dapat menciptakan
kondisi kerja yang memadai bagi karyawan.
Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan produksi
PT Sari Roti Cikarang
Dengan adanya pelatihan yang dapat menjadi bekal bagi karyawan untuk
memahami aturan yang ada serta tujuan yang
harus dicapai karyawan produksi dalam performance kerja yang akan
dinilai atasan, serta pengaruh motivasi yang diberikan perusahaan
untuk mengayomi karyawan-karyawannya. Karyawan produksi PT Sari Roti
akan memiliki kinerja yang baik.
Independent variable
Dependent variable
Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan
pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin
terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik
sesuai dengan standar (Kaswan 2011:77)
Kinerja atau prestasi kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah
hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan
dengan kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kinerja
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan elah disepakati bersama (
Srimulyono 199:33)
Motivasi terbentuk dari sikap (attituade) karyawan dalam menghadapi
situasi kerja di perusahaan. Motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro
dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi
kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal (Mangkunegara 2005:61)
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran masing-
masing variabel yang diajukan dalam penelitian ini terdiri dari:
Variabel Dependen
Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel ini dinyatakan dalam tanda Y. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Kinerja Karyawan Produksi PT Sari Roti
Cikarang. Yang dimaksud kinerja karyawan produksi PT Sari Roti
Cikarang adalah hasil kerja dari karyawan produksi tersebut,
pencapaian serta prestasi-prestasi dari karyawan-karyawan tersebut.
Variabel Independen
Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel lain, variabel ini dinyatakan dalam tanda X.
Variabel independen dalam penelitian ini ada dua
yaitu:
1. Pelatihan
Pelatihan adalah latihan ataupun arahan yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya agar karyawan memahami peraturan serta cara kerja yang
sesuai dengan standar yang ada demi mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
2. Motivasi
Motivasi adalah energi positif yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya guna memberikan dukungan ataupun semangat kepada
karyawannya guna mencapai perilaku yang baik serta kinerja yang
maksimal.
Hypothesis
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Hipotesa merupakan kristalisasi dari kesimpulan teoritik yang diperoleh
dari telaah pustaka. Secara statistik hipotesis merupakan pernyataan
mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data
yang diperoleh dari sampel penelitian.
H1 : Pelatihan bisa memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan di PT Sari Roti Cikarang
H2 : Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan di PT Sari Roti Cikarang
H3 : Pelatihan dan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan di PT Sari Roti Cikarang
Type of Research
0 Kuantitatif : Penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif
cenderung menggunakan analisis.
0 Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam.
0 Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif
Kelebihan
1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi,
hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah
2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan
observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk
diwawancarai atau menisci kuisioner
3. Kejadian serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan
memperbanyak observer
4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap
moleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat
menentukan hasil penelitian
Kelemahan
1. Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat
2. Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan
3. Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi,
terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia
4. Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik
dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi
5. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu
sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak
dapat dilakukan.
Population & Sample
0 Populasi adalah sekelompok orang kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah kayawan produksi PT Sari Roti Cikarang.
0 Sample adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang
relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi dengan tingkat
kesalahan yang masih dapat di toleransi. Adapun sample dalam
penelitian ini adalah karyawan produksi PT Sari Roti Cikarang.
0 Adapun cara menentukan sampel kami menggunakan rumus known.
0 Slovin n = N
1 + Ne²
= 180
1 + 180. 0,1²
= 180
2,8
= 64
Pengumpulan data
0 Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan
analisis atau daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang
digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei. Masalah
penelitian harus dirumuskan secara jelas sebelum menyusun kuesioner
0 Tujuan pembentukan kuesioner sebagai alat memperoleh data yang sesuai
dengan tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis serta
mendapatkan data yang relevan
0 Fungsi Kuesioner / Angket
1. Untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam
rangka penyusunan catatan permanen.
2. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh
dengan metode lain.
3. Pembuatan evaluasi progam bimbingan
4. Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan produksi di PT Sari Roti
cabang Cikarang Sedangkan objek dalam penelitian ini ialah hasil kuesioner
yang telah diisi oleh karyawan produksi di PT Sari Roti Cikarang, yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Bekasi, Maret 2017
Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuisioner
Kepada Yth :
Bapak/ Ibu
Di
Tempat,
DenganHormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa kami bermaksud mengadakan penelitian pada
karyawan PT.Sari Roti Cikarang . Penelitian ini dilaksanakan dalam tugas
mata kuliah Research Methodology sebagai salah satu syarat dalam
penyelesaian studi pada program Sarjana Ekonomi, jurusan Managemet. Tentang
"PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PRODUKSI DI PT
SARI ROTI CIKARANG"
Sehubungan dengan maksud di atas, kami sangat mengharapkan bantuan Saudara
untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan
pengalaman yang dimiliki. Instrumen ini dirancang sedemikian rupa sehingga
tidak seorangpun dapat menelusuri sumber informasinya. Oleh karena itu
saudara diharapkan dapat memberikan jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan
keadaan sesungguhnya.
Bantuan dan partisipasi Saudara akan sangat membantu proses penyusunan
penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya kami ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
(Chintia,Evie,Nay Regi,Tri)
ANGKET
A. PENGANTAR
Dalam angket yang kami buat dan diedarkan kepada anda dengan maksud untuk
mendapatkan informasi yang bselengkap-lengkapnya guna menyelesaikan
penelitian dengan judul: (PENGARUH PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PRODUKSI DI PT SARI ROTI CIKARANG). Sehubungan diminta untuk
memberikan tanggapan atas pernyataan yang ada pada angket ini sesuai dengan
keadaan, pendapat dan perasaan saudara, bukan berdasarkan pendapat umum
atau pendapat orang lain. Dalam pengisian jawaban atas pertanyaan di bawah
ini tidak ada jawaban yang benar atau salah akan tetapi yang terpenting
anda menjawab semua pertanyaan yang ada. Jawaban yang anda berikan semata-
mata hanya untuk kepentingan akademis.
Pertanyaan berikut memiliki lima alternatif jawaban, yaitu :
SS : Sangat Setuju, apabila pernyataan yang ada benar-benar menggambarkan
keadaan, pendapat dan perasaan saudara.
S : Setuju, apabila pernyataan sesuai dengan keadaan, pendapat dan perasaan
saudara.
RR : Ragu- Ragu, apabila pernyataan tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan
keadaan, pendapat dan perasaan saudara.
TS : Tidak Setuju, apabila pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan,
pendapat dan perasaan saudara.
STS : Sangat Tidak Setuju, apabila pernyataan tersebut benar-benar tidak
menggambarkan keadaan, pendapat dan perasaan saudara.
Data yang anda isi tidak akan berpengaruh apapun terhadap pekerjaan anda.
Kesadaran anda untuk mengisi angket tersebut merupakan bantuan yang sangat
penting bagi kami untuk menyelesaikan maksud yang sebenarnya,
Atas partisipasinya dan kerja sama, kami ucapkan terima kasih.
ANGKET
"Variabel Pelatihan "SS "S "RR "TS "STS "
"1.Lebih memahami prosedur kerja " " " " " "
"dengan baik " " " " " "
"2. Mampu mengantisipasi masalah " " " " " "
"dalam pekerjaan " " " " " "
"3.Membangun loyalitas pada " " " " " "
"perusahaan " " " " " "
"4. Menerapkan materi training " " " " " "
"terhadap pekerjaan " " " " " "
"5.Menjadikan training sebagai " " " " " "
"acuan untuk belajar agar lebih " " " " " "
"baik " " " " " "
"Variabel Kinerja "SS "S "RR "TS "STS "
"1.Kemampuan saya mencapai tujuan" " " " " "
"dan sasaran yang ditentukan " " " " " "
"sudah baik. " " " " " "
"2.Saya menyelesaikan tugas yang " " " " " "
"diberikan dengan baik " " " " " "
"3.Saya dapat melaksanakan " " " " " "
"pekerjaan tepat waktu " " " " " "
"4.Saya berusaha lebih keras " " " " " "
"daripada yang seharusnya " " " " " "
"5.Kualitas hasil pekerjaan saya " " " " " "
"sangat baik " " " " " "
"Variabel Motivasi "SS "S "RR "TS "STS "
"1. Menjadi termotivasi dengan " " " " " "
"adanya promosi jabatan " " " " " "
"2. Semakin termotivasi dengan " " " " " "
"adanya tunjangan dan bonus yang " " " " " "
"diberikan " " " " " "
"3. Mampu mengakui kelebihan dan " " " " " "
"kelemahan dalam diri " " " " " "
"4. Menjadi lebih percaya " " " " " "
"diribahwa anda memiliki " " " " " "
"kemampuan dan tanggung jawab " " " " " "
"5. Termotivasi untuk berada di " " " " " "
"level lebih tinggi " " " " " "
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
-----------------------
Kinerja Karyawan Produksi PT Sari Roti Cikarang(Y1)
Pelatihan(X1)
Motivasi(X2)
-----------------------
20