PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI 3: MELIHAT GAMBAR
PROPOSAL
PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1. Dasar Pemikiran Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama sering terjadi banyak diam, menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat, dan tidur. Ada diantara klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan jalan -jalan di rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang sehingga
2. Tujuan Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antaranggota. Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku defensif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus, tujuannya adalah meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal atau sosial.
4. Landasan Teori a. Model Terapi Aktivitas Kelompok Focal conflic model Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami konflik dan membantu penyelesaian masalah, misal adanya perbedaan pendapat antaranggota, bagaimana masalah ditanggapi anggota, dan leader mengarahkan alternatif penyelesaian masalah. Model komunikasi Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas. Tujuan
antar anggota dan terapis. Melalui proses ini tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari. Model psikodrama Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu sesuai peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran sesuai peristiwa yang pernah dialami. c. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi realitas Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok yang mengalami gangguan orientasi terhadap orang, waktu, dan tempat. Tujuan adalah klien
yang berasal dari Iingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberikan tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide, serta menerima stimulus eksternal. Karakteritistik klien yang kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri, kontak sosial kurang, harga diri rendah, gelisah, curiga, takut, dan cemas, tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan, dan dapat membina kepercayaan, mau berinteraksi, dan sehat fisik. Stimulasi persepsi Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi, stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif,
serta
mengurangi
perilaku
maladaptif.
Tujuan
meningkatkan
Penyaluran energi energi Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan perasaan, dan meningkatkan hubungan interpersonal. d. Tahap-Tahap Dalam Terapi Aktivitas Kelompok. Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase-fase dalam terapi aktivitas kelompok adalah sebagai berikut: 1. Pre-kelompok Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses evaluasi pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber-sumber yang
Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai menemukan siapa dirinya. 3. Fase kerja Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan negatif dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih stabil dan realistik, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok, dan penyelesaian penyelesaian masalah yang kreatif. kr eatif. 4. Fase terminasi Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok
Menciptakan suasana dimana anggotanya dapat menerima perbedaan
dalam perasaan dan perilaku dengan anggota lain. Menetapkan tata tertib bagi anggota kelompok demi kelancaran acara.
b. Co-leader Menyampaikan Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin TAK. Mengingatkan pemimpin bila TAK menyimpang. Mengingatkan pemimpin lamanya waktu kegiatan. k egiatan.
c. Fasilitator Memotivasi klien kurang aktif ataupun yang tidak aktif dalam TAK. Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan TAK.
d. Observer
terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan-rekan seprofesi atau tim kesehatan lainnya.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI 3 Sesi 3 : Melihat gambar ❖Jenis kegiatan: melihat gambar
❖Kriteria klien
1. Klien halusinasi yang telah dapat mengontrol halusinasinya. 2. Klien yang kebingungan; tak kenal dirinya; salah mengenal orang lain; tempat dan waktu. 3. Klien sehat secara fisik
Metode
1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab
Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.
Alat/media
1. Beberapa gambar 2. Buku catatan klien
Kontrak
: waktu 45 menit, menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melihat gambar, dan menjelaskan aturan main.
Tempat
: Ruang Akasia RSJD Sambang Lihum Gambut Kabupaten Banjarmasin
Topik
: Stimulasi persepsi sesi 3 (melihat gambar)
Aturan main: 1. Menjelaskan tujuan kegiatan. 2. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir. 3. Jika ada klien yang ingin ke kamar kecil atau meninggalkan kelompok,
Fase Terminasi Evaluasi :
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok Tindak Lanjut
1. Menganjurkan klien melatih melihat gambar (di TV, koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain. 2. Membuat jadwal melihat gambar Kontrak yang akan datang
1.
Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang.
2.
Menyepakati Menyepakati waktu dan tempat
LEMBAR PENILAIAN
Aspek yang dinilai
1
2
3
Memberi pendapat tentang gambar Memberi tanggapan terhadap pendapat klien Mengikuti kegiatan sampai selesai Jumlah
Nama klien
Abdn Adr Sml Krn Iyd Mnc Ucp Shr Said Spn Abd1 Abdr Hfz Slh Fhm
Lmb Uda Abd2
3
2
3
3
3
2
3
1
3
3
3
2
2
1
3
3
3
2
Petunjuk : 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK. 2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda ( ) jika ditemukan pada klien atau ( ) jika tidak ditemukan. 3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 2 klien mampu, dan jika nilainya 0 atau 1 klien belum mampu.