PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISIS MENGENAI FENOMENA PENGGUGUSAN (BUNCHING) PADA ALAT ANGKUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP WAKTU EDAR DAN PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT Studi Kasus PT Ricobana Abadi, Berau Coal Project I, Kalimantan Timur
Disusun Oleh : Davi Aditya Tantra (073.12.047)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2016
Analisis Mengenai Fenomena Penggugusan (Bunching) Pada Alat Angkut dan Pengaruhnya Terhadap Waktu Edar dan Produktivitas Alat Angkut Studi Kasus PT Ricobana Abadi, Berau Coal Project I, Kalimantan Timur
I.
LATAR BELAKANG
Nama ‘Berau Coal’ tidaklah asing dalam industri pertambangan indonesia. PT Berau Coal yang terletak di Kalimantan Timur adalah produsen batubara terbesar kelima di Indonesia. Aktivitas penambangan dikontrakkan PT Berau Coal ke beberapa perusahaan penyedia jasa pertambangan, salah satunya adalah PT Ricobana Abadi (selanjutnya akan disebut ‘perusahaan’). Kegiatan penambangan yang dilakukan perusahaan dimulai dari land clearing (pembabatan), Overburden Removal (pengupasan tanah penutup), Coal Extraction (pengambilan batubara) hingga coal hauling (pengangkutan batubara). Perusahaan memanfaatkan kombinasi alat muat excavator Komatsu PC 2000-8 dan alat angkut dump truck Komatsu HD-785, alat muat digunakan untuk menggali dan memuat material ke dalam bak dump truck, kemudian dump truck mengangkut dan membuang material di lokasi penimbunan (dumping area).
Gambar 1.1 Alur Kerja Sistem Penambangan Truck and Shovel Kondisi bisnis batubara yang sedang sulit saat ini, memaksa banyak perusahaan tambang dan kontraktor tambang beroperasi dengan efisiensi tinggi dan produktivitas maksimum
sehingga
kegiatan
penambangan
tetap
menguntungkan
serta
berkelanjutan. Meningkatkan efisiensi operasi pengangkutan adalah salah satu tantangan besar dalam dunia pertambangan dan hingga saat ini telah dilakukan berbagai penelitian untuk mengupayakannya (Ercelabi dan Bascetin, 2009; Limsiri, 2011). Tambang terbuka yang memiliki ramps panjang, jalan dengan jalur ganda dan lebar terbatas meniadakan kesempatan alat angkut untuk saling mendahului. Truk yang terisi penuh akan lebih lambat ketika mendaki ramp dibanding truk yang tidak terisi penuh sehingga truk yang lebih laju akan terhambat dibelakang truk yang lebih lambat. Hal ini menyebabkan fenomena yang disebut penggugusan truk atau truck bunching (Knights dan Paton, 2010).
Gambar 1.2 Ilustrasi Bunching pada Armada Alat Angkut
Bunching dapat disebabkan oleh beberapa hal; Misalnya muatan yang tidak seragam, perbedaan kinerja mesin truk, faktor operator dan lain-lain. Sementara pengaruhnya antara lain penurunan produktifitas, idle time pada alat angkut saat mengantri dan idle time pada alat muat saat menunggu. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab bunching dan pengaruhnya terhadap produktivitas sistem penambangan menggunakan trucks and shovel.
II. PERUMUSAN MASALAH Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab bunching pada alat angkut dan pengaruhnya terhadap waktu edar dan produktivitas alat angkut. Maka rumusan masalah dalam penelitiannya adalah : 1.
Apa faktor-faktor penyebab bunching pada operasi alat angkut?
2.
Bagaimana pengaruh bunching terhadap waktu edar alat angkut?
3.
Bagaimana pengaruh bunching terhadap produktivitas alat angkut?
III. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Menemukan faktor penyebab bunching pada sistem operasi alat angkut. 2. Mengetahui pengaruh bunching terhadap waktu edar alat angkut. 3. Mengetahui pengaruh bunching terhadap produktivitas alat angkut. IV. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi PT Ricobana Abadi terkait optimalisasi dari pengoperasian alat angkut. 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang serupa.
V. METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang akan digunakan adalah : 1.
Studi Literatur Kegiatan Ini bertujuan untuk mencari berbagai referensi dari perpustakaan,
internet, maupun data perusahaan sebagai landasan teori. 2.
Observasi Dilakukan pengamatan langsung ke lokasi tambang untuk mengamati area kerja
produksi tambang di lokasi penelitian. 3.
Pengumpulan Data Penulis mengumpulkan data aktual dilapangan untuk menunjang penelitian.
Pengambilan data dalam penelitian ini terbagi atas 2 (dua), yaitu : a) Data Primer :
Waktu edar dari alat angkut dalam kondisi normal
Waktu edar dari alat angkut dalam kondisi bunching
b) Data Sekunder :
Spesifikasi alat angkut
Jarak dari front menuju disposal
Peta Lokasi Tambang PT Ricobana Abadi
4.
Analisis Data Tahap ini dilakukan setelah data-data dari lapangan terkumpul lengkap kemudian
dilakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh. Pengolahan data yang dilakukan antara lain:
Langkah I
Langkah II : perhitungan produktivitas alat angkut dalam kondisi bunching
Langkah III : membandingkan produktivitas alat angkut dalam kondisi normal
: perhitungan produktivitas alat angkut dalam kondisi normal
dan bunching 5. Kesimpulan dan Saran Menyimpulkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan terkait dengan kajian mengenai faktor-faktor penyebab bunching effect dan pengaruhnya terhadap produktivitas sistem alat muat dan angkut. Saran yang diberikan adalah upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bunching effect.
BAGAN ALIR PENELITIAN
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer : 1. Identifikasi kualitatif mengenai faktor penyebab bunching 2. Waktu edar dari alat angkut dalam kondisi normal. 3. Waktu edar dari alat angkut dalam kondisi bunching.
Data Sekunder : 1. Spesifikasi alat angkut 2. Jarak dari front menuju disposal 3. Peta Lokasi Tambang PT Ricobana Abadi
Pengolahan Data Grafik siklus kerja (jarak berbanding waktu) untuk 1 fleet alat angkut dalam kondisi normal Grafik siklus kerja (jarak berbanding waktu) untuk 1 fleet alat angkut dalam kondsi bunching Perhitungan produktivitas alat angkut dalam kondisi normal Perhitungan produktivitas alat angkut dalam kondisi bunching
Analisis Data Pengaruh bunching terhadap waktu edar dan produktivitas alat angkut.
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dari penelitian ini akan digunakan sebagai dasar untuk memberi saran yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasi alat angkut. Gambar 5.1 Bagan Alir Penelitian
VI. LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian adalah Project Site Lati milik PT Berau Coal yang dikerjakan oleh kontraktor PT Ricobana Abadi. Terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Gambar 6.1 Peta Lahan Konsesi PT Berau Coal VII.
WAKTU PENELITIAN Waktu pelaksanaan Tugas Akhir ini dimulai pada bulan Februari hingga April
2016 akan tetapi disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Minggu keNo
Jenis Kegiatan
Februari 1
1
Studi Pustaka
2
Orientasi
3
Pengumpulan Data
4
Pengolahan Data
5
Pembuatan Laporan
2
3
Maret 4
1
2
3
April
4
1
2
3
4
VIII.
TINJAUAN PUSTAKA
8.1 Pengangkutan dalam Tambang Terbuka Kegiatan pengangkutan dalam dunia pertambangan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memindahkan material hasil penggalian dari tempat pemuatan material (loading point) ke tempat pengolahan (processing plant) dan lokasi tempat penimbunan (stockpile atau waste dump) dengan menggunakan alat angkut. Gerakan yang dilakukan oleh dump truck selama melakukan proses pengangkutan adalah : Mengisi (loading) terdiri dari gerakan pemuatan material ke dalam bak dump truck. Mengangkut (hauling), merupakan gerakan dari tempat pemuatan material hingga ke lokasi disposal. Membelok (manuver), terdiri dari gerakan membelok dan kemudian mundur. Membuang muatan (dumping), terdiri dari gerakan menaikkan bak dan mencurahkan material. Kembali kosong (return), yaitu kembali ke tempat atau lokasi pengisian (loading area). Berbelok untuk dimuat (plotting), yaitu menempatkan posisi dump truck untuk diisi oleh alat muat.
8.2 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut Waktu edar adalah waktu yang digunakan oleh alat mekanis untuk melakukan satu siklus kegiatan. Setiap alat memiliki komponen waktu edar yang berlainan. Besar kecilnya waktu edar tergantung pada komponen yang ada dan waktu yang diperlukan oleh masing-masing komponen tersebut. Waktu edar tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengamatan di lapangan. Waktu edar haul truck tambang terdiri dari komponen fix time dan travel time. Persamaan dari waktu edar tersebut adalah sebagi berikut: waktu edar (CT) (min) = Fix Time + Travel Time
.............................................(1)
Sumber : Andi, 2003 Di mana: Fix Time (min) = Spotting + Loading + Queuing +Dumping .............................(2)
Sumber : Andi, 2003 Dan Travel Time (min) = Load Haul + Empty Haul
...............................................(3)
Sumber : Andi, 2003 Spotting = Waktu mengambil posisi pemuatan Queuing = Waktu menunggu pemuatan Loading = Waktu pemuatan Load haul = Waktu pengankutan bermuatan
Dumping = Waktu penumpahan Empty haul = Waktu kembali kosong
8.3 Produktivitas Alat Angkut Kemampuan produksi optimal yang dapat dicapai dump truck dalam waktu yang tersedia dihitung dengan memperhitungkan faktor koreksi yang mempengaruhinya. Adapun persamaan untuk menghitung besarnya produktivitas dump truck adalah : P = 60/CT . n . q . E
.............................................................................(4)
Sumber : Andi, 2003 Keterangan : P
= Produksi Dump truck (BCM/jam)
n
= Banyak kali pengisian oleh bucket
q
= Kapasitas bucket (LCM)
E
= Efisiensi kerja (%)
CT = cycle time atau waktu edar (menit)
8.4 Fenomena Bunching dalam Operasi Alat Angkut Bunching adalah fenomena yang umunya tidak diperhitungkan dalam desain sistem pengangkutan tambang. Bunching terjadi apabila truk-truk yang bergerak dalam rute yang sama tidak bergerak pada kecepatan yang sama sehingga truk yang bergerak lebih cepat akan terhambat di belakang truk yang lebih lambat (Douglas, 1964). Akibat yang terjadi adalah persebaran waktu edar yang merata dan gangguan pada produktivitas (John, 1964) lebih lanjut akan terjadi mismatch atau ketidakcocokan antara produktifitas alat muat dan angkut (Meredith, 2012).
IX. PENUTUP Demikian proposal Tugas Akhir ini penulis memohon sebagai bahan pertimbangan untuk disetujui. Dengan harapan penelitian Tugas Akhir ini dapat terlaksana dengan baik dan sebagaimana mestinya sehingga dapat mencapai tujuan serta manfaat yang diharapkan. Atas perhatian dan bantuannya, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 16 Februari 2016
Davi A. Tantra 073.12.047
[email protected] +62 8984066966
X. DAFTAR PUSTAKA
Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003. “Pemindahan Tanah Mekanis”. Jakarta : Gunadarma.
Pama Production Management System.
Soekoto, Imam. 2000. “Pemindahan Tanah Mekanis”. Jakarta : Mediatama Saptakarya dan YBPPU.
Chadwick, John. 2009. “Surface Mine Trucks : Trucking Along”. Dalam majalah International Mining, Edisi Juni 2009.
Soofastaei, Ali. 2015. “Simulation of Payload Variance Effects on Truck Bunching to Minimise Energy Consumption and Greenhouse Gas Emissions”. Dalam 15th Coal Operators Conference. University of Wollongong, The Australian Institute of Mining and Metallurgy and Mine Managers Association of Australia.