UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA AL-QUR’AN PADA SISWA MTS NAHDLATUL ULAMA (Study Analisis di Kelas VII MTs Nahdlatul Ulama Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta)
PROPOSAL
Disusun oleh: YULI YANTI 0101. 0705 . 845
PROGRAM S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA 2010
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” Tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
1
2
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan memiliki beban dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan ini, walaupun memang harus didukung oleh berbagai komponen pendidikan lainnya. Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional. Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata, sebagaimana dikutip oleh Sutikno (2008:45) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas, guru dituntut untuk memiliki kematangan atau kedewasaan pribadi serta kesehatan jasmani dan rohani. Salah satu makna dewasa di sini ialah bahwa guru harus mampu melaksanakan fungsinya secara maksimal, termasuk menjadi orang tua kedua di lingkungan sekolah. Bila merujuk pada tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, maka guru bertanggungjawab dalam membentuk manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur,
memiliki
pengetahuan
kemasyarakatan dan kebangsaan.
dan
keterampilan,
serta
tanggung
jawab
3
Dalam
proses
pendidikan
di
lingkungan
madrasah
tsanawiyah,
pembentukan manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur diwujudkan dalam rumpun mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang terdiri atas mata pelajaran Aqidah Akhlaq, Al-Qur’an Hadits, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Beberapa kemampuan dasar keagamaan juga wajib diterapkan kepada siswa, termasuk salah satunya ialah kemampuan membaca kitab suci Al-Qur’an. Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat untuk membaca Al-Qur’an di kalangan sebagian remaja muslim Indonesia saat ini mulai berkurang. Demikian pun di lingkungan MTs Nahdlatul Ulama Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta. Kurangnya minat baca Al-Qur’an ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada akhirnya, menjadi tugas guru PAI-lah untuk berupaya meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa tersebut. Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk kepentingan hal tersebut. Berhasil atau tidaknya upaya tersebut sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya. Namun untuk lebih mengetahui bagaimana upaya tersebut dilakukan serta bagaimana hasil yang diperoleh, perlu dilakukan suatu proses penelitian lebih jauh. Hal inilah yang membuat penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Minat Baca Al-Qur’an pada Siswa MTs Nahdlatul Ulama (Study Analisis di Kelas VII MTs Nahdlatul Ulama Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta)
4
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ialah pertanyaan yang dicarikan jawabannya melalui penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan, merupakan hal yang dipertanyakan. (Arikunto, 2006:61) Mengacu pada apa yang telah diuraikan sebelumnya, penulis menyusun suatu rumusan masalah penelitian yaitu, “Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama?” Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama? 2. Bagaimana minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama? 3. Bagaimana pengaruh upaya guru PAI terhadap minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk halhal yang akan dihasilkan oleh penelitian, dirumuskan dalam kalimat pernyataan, merupakan jawaban yang ingin dicari. (Arikunto, 2006:61) Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penulis menentukan tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama.
5
2. Untuk mengetahui bagaimana minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh upaya guru PAI terhadap minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama.
D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian merupakan hasil yang akan disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan follow up kesimpulan. (Arikunto, 2006:61) Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik (guru), khususnya guru Pendidikan Agama Islam, di masa mendatang dapat lebih inovatif dalam berupaya untuk menumbuhkembangkan minat baca Al-Qur’an pada siswa. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat terlihat analisis upaya guru, setiap kelebihan dan kekurangannya, untuk dapat diperbaiki selanjutnya. Diharapkan juga agar minat baca Al-Qur’an pada siswa dapat meningkat menyusul adanya upaya yang optimal dari guru PAI..
E. Kerangka Pemikiran Kata “upaya” dalam KBBI Mobile ver. 1.1.3 Pusat Bahasa Depdiknas diartikan “usaha/ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari
jalan
keluar”.
Sedangkan
“guru”
diartikan
“orang
yang
berprofesi/pekerjaannya mengajar/mendidik”. “Guru agama” ialah “orang yang mendidik masalah agama”.
6
Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan memiliki beban dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan ini, walaupun memang harus didukung oleh berbagai komponen pendidikan lainnya. Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara profesional, tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional. Kata “minat” bersinonim dengan “keinginan”. Maka minat baca Al-Quran berarti keinginan yang muncul dari diri sendiri untuk membaca Al-Qur’an. Dapat disimpulkan bahwa upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa berarti berbagai usaha yang dilakukan oleh pendidik guna menumbuhkembangkan keinginan atas kesadaran sendiri untuk membaca kitab Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah penelitian deskriptif analisis aktifitas (Activity Analysis), di mana dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan fakta terperinci tentang bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa MTs Nahdlatul Ulama. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra atau mengamatai permasalahan secara sistematisdan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat objek tertentu. (Suryana, 2008:87) Sedangkan Activity Analysis merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki secara terperinci atas aktivitas manusia, dimana
7
hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasi untuk keperluan di masa mendatang. (Hatimah, 2007:98) 2. Prosedur Penelitian a. Memilih dan merumuskan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat yang diharapkan. b. Membatasi masalah yang diteliti, c. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan terkait serta sumber-suber lainnya yang mendukung, d. Memilih populasi dan sampel penelitian, e. Menyusun instrumen penelitian, f. Melakukan observasi dan pengumpulan data, g. Menghitung dan menganalisis data, h. Membahas dan menyimpulkan data hasil penelitian, yang kemudian disusun dalam bentuk laporan penelitian. 3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis: A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or more attributes of ineterest. (Arikunto, 2006:130) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti untuk menggeneralisasikan hasil penelitian kepada populasi. (Arikunto, 2006:131) Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Nahdlatul Ulama yang berjumlah 57 siswa, terdiri atas 26 siswa laki-laki dan 31 siswa perempuan, yang terbagi dalam 2 rombongan belajar.
8
Karena populasi penelitian ini bersifat homogen dan berjumlah kurang dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel populasi, di mana seluruh populasi dijadikan sampel. Sebagaimana pernyataan Suharsimi Arikunto (2006:134) bahwa setiap subjek dalam populasi yang bersifat homogen memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. 4. Instrumen Penelitian Instrumen digunakan untuk memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan. (Suharsimi Arikunto, 2006:138) Dalam penelitian ini, instrumen digunakan untuk mendapatkan data dan fakta terperinci yang dibutuhkan mengenai upaya guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an di MTs Nahdlatul Ulama. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan angket. Karena itu, instrumen yang digunakan adalah berupa lembar observasi, lembar wawancara, dan angket. Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstrandar. (Arikunto, 2006:222) Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). (Arikunto, 2006:155) Angket adalah suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individual atau kelompok,
9
untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan prilaku. (Hadjar, 1996:181). 5. Pengolahan Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Bagi data yang bersifat kuantitatif akan diolah dengan menggunakan metode statistik, sedangkan data yang bersifat kualitatif akan diolah dengan pendekatan logika. Analisis ini dimaksudkan untuk membuktikan hubungan antara variable X dengan variable Y. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasional. Analisis korelasional merupakan studi yang menghubungkan atau membahas tentang suatu variable dengan variable yang lain untuk memahami suatu fenomena dengan cara menetukan tingkat atau derajat hubungan antara variable-variable tersebut. (Hadjar, 1996:277). Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan kedua variable yaitu bagaimana upaya guru PAI serta hubungannya dalam meningkatkan minat baca Al-Qur’an pada siswa di MTs Nahdlatul Ulama. Langkah yang dilakukan dalam analisis korelasi adalah menghitung koefisiensi
dengan
menggunakan
Rumus
Korelasi
(menetukan hubungan antara dua gejala interval), yaitu:
rxy
= Koefisien korelasi
Product
Moment
10
N
= Jumlah sample uji coba
ΣX
= Nilai Variabel X
ΣY
= Nilai Variabel Y
ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y
(Sudjana, 2005:368)
Pedoman penafsiran: 0 – 0,20
: Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40
: Korelasi rendah
0,40 – 0,60
: Korelasi cukup
0,60 – 0,80
: Korelasi baik
0,80 – 1
: Korelasi sangat baik
G. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Pada bab ini, penulis mengemukakan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, rumusan masalah dan tujuan penelitian, kerangka berpikir, hipotesis penelitian, serta bagaimana sistematika penyusunan laporan penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini dikupas berbagai landasan teori yang mendasari penelitian ini, mulai dari teori-teori tentang guru dan berbagai upaya yang dilakukannya, minat siswa, serta kewajiban membaca Al-Qur’an. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini penulis mengulas tentang hal-hal yang berkaitan dengan metodologi dalam pelaksanaan penelitian ini, yang terdiri atas metode penelitian,
11
populasi dan sampel penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan bagaimana data diperoleh, bagaimana proses analisis data dilakukan, serta bagaimana penafsiran dari hasil analisis data, hingga didapat uraian hasil penelitian. Bab V Penutup Pada bab ini, dituliskan kesimpulan hasil penelitian serta beberapa rekomendasi untuk pihak-pihak terkait sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’An dan Terjemahannya. Jakarta: Syammil Cipta Media. Djamarah, Syaiful Bahri. Aswan Zaid. 2006. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: RajaGrapindo Persada. Hamid,
Shalahuddin. Ciptanusantara.
2002.
Study
Ulumul
Qur’an.
Jakarta:
Intimedia
Hatimah, Ihat., Susilana, Rudi., Nuraedi. 2007. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press. Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suryana, Y., Priatna, T. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Tsabita. Sutikno, M. S., 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect. Wadud, Abd. 2006. Pendidikan Agama Islam. Semarang: Karya Toha Putra. ______. 2008. Pendidikan Agama Islam. Semarang: Karya Toha Putra. Yuku. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Mobile Ver.1.1.3. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.