1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG BELA KANG
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu kondisi kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan atau lebih, yang didefinisikan sebagai abnormalitas struktu strukturr atau fungsi fungsiona onall ginjal, ginjal, dengan dengan atau tanpa tanpa penuru penurunan nan laju filtrasi filtrasi glomer glomerulu uluss (LFG) (LFG) yang yang berman bermanifes ifestasi tasi sebagai sebagai kelaina kelainan n patolo patologis gis atau kerusakan ginjal; termasuk ketidakseimbangan komposisi at di dalam darah atau urin urin serta serta ada atau tidakny tidaknyaa ganggu gangguan an hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an pen!itr pen!itraan aan ("ep#Kes $% &'') LFG yang kurang dari *'ml+menit+,-3 m. lebih dari 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal ("ep#Kes $% &'') Penyakit ginjal kronik terdiri dari beberapa tahap, dimana tahap akhir dari penyakit ginjal kron kronik ik diseb disebut ut deng dengan an peny penyak akit it ginj ginjal al taha tahap p akhi akhirr (/nd (/nd 0tat 0tatee $ena $enall "isease+/0$") "isease+/0$") /0$" ditunjukkan ditunjukkan dengan dengan ketidakmamp ketidakmampuan uan ginjal dalam mempertahankan homeostatis tubuh (%gnata1i!ius 2 orkman, &''*) %nsiden dan pre1alensi penyakit ginjal kronik pada beberapa tahun terakhir semakin meningkat "ari berbagai penelitian pada beberapa negara penyaki ginjal kronik mempunyai pre1alensi '#&'4 (Pit#"a &'') 5erdasarkan data dari 6nited 0tated $enal "ata 0ystem (6$0"0) tahun &''7 diketahui bah8a lebih dari 3''''' orang 9merika mengalami /0$" (9l#9rabi, &''*) "i 9mer 9merik ikaa indi indi1i 1idu du deng dengan an /0$" /0$" teru teruss berta bertamb mbah ah dari dari &*, &*,3 3 per per ''' '''
2
penduduk pada tahun :: menjadi 3,* per ''' penduduk pada tahun &'' (Kring 2
eprologi %ndonesia (pernepri) tahun &' terdapat &7'' pasien gagal ginjal kronik,lebih dari 734 nya diba8ah 7 tahun 0aat ini terdapat sekitar '' orang dari sejuta penduduk %ndonesia harus menjalani terapi dengan ginjal pengganti sebagi akibat ginjalnya tidak berfungsi lagi ($?L, &'7)0elain itu,dija8a tengah pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik men!apai ',34 ($%0K/0"90, &'3) @erapi erapi pengganti pengganti ginjal menjadi menjadi satu#satuny satu#satunyaa pilihan pilihan bagi klien dengan dengan penyakit ginjal tahap akhir untuk mempertahankan fungsi tubuh (Lemone 2 5urke, &'') @erapi pengganti ginjal dapat berupa transplantasi atau dialisis, yang terdiri dari dialisis peritonial peritonial dan hemodialisis hemodialisis0aat 0aat ini hemodialisi hemodialisiss meru merupa paka kan n terap terapii peng pengga gant ntii ginj ginjal al yang yang pali paling ng bany banyak ak dilak dilakuk ukan an dan dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat"ari data 60$"0 menyebutka menyebutkan n bah8a di 9merika 0erikat lebih dari *74 klien dengan /0$" mendapatkan terapi hemodialisis Aenurut data %$$ bah8a di %ndonesia saat ini tindakan rutin hemodialisa pada tahun &''- adalah ' :-& ribu pasien dan terus menerus menerus meningkat meningkat menjadi menjadi *: ''- ribu pada tahun &'3 &'3 (%$$, &'3) =emodialisa =emodialisa merupakan merupakan suatu !ara untuk mengeluarka mengeluarkan n produk produk sisa metabolisme berupa at terlarut (solut) dan air yang berada dalam darah
2
penduduk pada tahun :: menjadi 3,* per ''' penduduk pada tahun &'' (Kring 2 eprologi %ndonesia (pernepri) tahun &' terdapat &7'' pasien gagal ginjal kronik,lebih dari 734 nya diba8ah 7 tahun 0aat ini terdapat sekitar '' orang dari sejuta penduduk %ndonesia harus menjalani terapi dengan ginjal pengganti sebagi akibat ginjalnya tidak berfungsi lagi ($?L, &'7)0elain itu,dija8a tengah pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik men!apai ',34 ($%0K/0"90, &'3) @erapi erapi pengganti pengganti ginjal menjadi menjadi satu#satuny satu#satunyaa pilihan pilihan bagi klien dengan dengan penyakit ginjal tahap akhir untuk mempertahankan fungsi tubuh (Lemone 2 5urke, &'') @erapi pengganti ginjal dapat berupa transplantasi atau dialisis, yang terdiri dari dialisis peritonial peritonial dan hemodialisis hemodialisis0aat 0aat ini hemodialisi hemodialisiss meru merupa paka kan n terap terapii peng pengga gant ntii ginj ginjal al yang yang pali paling ng bany banyak ak dilak dilakuk ukan an dan dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat"ari data 60$"0 menyebutka menyebutkan n bah8a di 9merika 0erikat lebih dari *74 klien dengan /0$" mendapatkan terapi hemodialisis Aenurut data %$$ bah8a di %ndonesia saat ini tindakan rutin hemodialisa pada tahun &''- adalah ' :-& ribu pasien dan terus menerus menerus meningkat meningkat menjadi menjadi *: ''- ribu pada tahun &'3 &'3 (%$$, &'3) =emodialisa =emodialisa merupakan merupakan suatu !ara untuk mengeluarka mengeluarkan n produk produk sisa metabolisme berupa at terlarut (solut) dan air yang berada dalam darah
3
melalui membran semipermeabel atau yang disebut dilalyer (@homas,&''; Pri!e Pri!e 2 ilso ilson, n, &''7), &''7), dimana dimana proses proses dialisi dialisiss tergant tergantung ung pada pada prinsi prinsip p fisiologis, yaitu difusi dan ultrafiltrasi @ujuan utama dari hemodialisis adalah mengendalikan uremia, kelebihan !airan dan keseimbangan elektrolit yang terjadi pada klien penyakit ginjal kronik (Kallenba!h, et al, &''7) =emodi =emodiali alisa sa merupa merupakan kan prosed prosedur ur penyel penyelamat amatan an ji8a ji8a yang yang mahal mahal =emodialisa =emodialisa memungkin memungkinkan kan sebagian sebagian penderita penderita hidup mendekati keadaan keadaan yang
normal normal meskipun meskipun menderita menderita gagal ginjal>amu ginjal>amun n sebagian sebagian pasien
lain lainny nyaa memi memili liki ki prog progno nosi siss yang yang tida tidak k begi begitu tu opti optimi mist stik ik B seba sebaga gaii !ont !ontoh oh,p ,pas asie ien n deng dengan an kega kegaga gala lan n sist sistem em orga organ n yang yang mult multip iple le hany hanyaa memperpanjang proses kematiannya jika diterapi dengan hemodialisa (Prin!e, &''7) "alam hal ini tindakan tindakan terapi hemodialisa hemodialisa pada penyakit penyakit gagal kronik kronik akan memerlukan 8aktu yang panjang yang tentunya tentunya harus ditentukan oleh oleh banyak faktor untuk men!apai k8alitas yang optimal "i 9merika dan 9frika kualita kualitass hidup hidup pasien pasien gagal gagal ginjal ginjal akan akan baik baik dan efekti efektiff jika jika pemenu pemenuhan han kepatuh kepatuhan an dialisi dialisiss terjamin terjamin "an ini diseba disebabka bkan n oleh oleh bebera beberapa pa faktor faktor ; ketersediaan informasi, takut akan dialisis, jarak tempat dialisis, perbedaan ras, tranportasi dan keyakinan keyakinan pada @uhan @uhan (Cean 5abtiste, &''&) &''&) Kepatuhan sangat diperlukan dalam keberhasilan pengobatan pada penyakit gagal ginjal (9m C Kidney "is, &'') Aenurut jurnal kepera8atan soedirman tahun &'': bah8a pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis rutin di $06
4
Pant Pantii $api $apih h *,& *,&:4 :4 pend penderi erita ta gaga gagall ginja ginjall kron kronik ik tidah tidah patu patuh h dalam dalam mengurangi asupan !airan (%karisti, &''3) 5eberap 5eberapaa faktor faktor yang yang mempen mempengaru garuhi hi kepatu kepatuhan han terhada terhadap p terapi terapi hemodialisa adalah; Pengetahuan, @ingkat ekonomi, 0ikap, 6sia, Carak, >ilai dan keyakinan, "erajat penyakit, dan yang lebih penting adalah dukungan sosial keluarga (Pitda# %P"%, &'') >ilai#nilai >ilai#nilai dan keyakinan keyakinan indi1idu indi1idu dalam mengambil mengambil suatu keputusan keputusan dalam dalam hal ini untuk untuk mendap mendapatk atkan an keseha kesehatan tan yang yang optima optimall melalui melalui terapi terapi hemodi hemodialis alisis is merupa merupakan kan keyakin keyakinan an dasar dasar yang yang diguna digunakan kan oleh oleh indi1i indi1idu du tersebut untuk memoti1asi dirinya selama menjalani terapi %ndi1idu yang pada a8alnya sudah memiliki !ara pandang yang negatif, tidak memiliki keyakianan untuk hidup lebih baik !enderung tidak menjalani terapi dengan sungguh, bahkan sering absen atau tidak mau datang lagi untuk menjalani terap terapii hemo hemodi dial alis is Aenu Aenuru rutt pene penelit litia ian n Departements of Medicine and psychology (Coan (Coann n 0pin 0pinale ale,, 0!ot 0!ottt "
masa masala lah h
fina finans nsia ial, l,
kesu kesuli lita tan n
dala dalam m
mem mempert pertah ahan anka kan n
5
pekerjaannya, dorongan seksual yang menghilang serta impotensi, depresi akibat sakit yang kronis dan ketakutan terhadap kematian Gaya hidup teren!ana berhubungan dengan terapi dialisis dan pembatasan asupan makanan serta !airan sering menghilangkan semangat hidup pasien dan keluarganya
0ulit
bagi
pasien,pasangan
dan
keluarganya
untuk
mengungkapkan rasa marah serta perasaan negatif Keadaan ini mengarahkan pasien dan keluarganya kepada sumber#sumber yang ada untuk mendapatkan bantuan serta dukungan (0melter dan 5are, &''&) "ukungan sosial adalah sumber daya sosial dalam menghadapi suatu peristi8a yang menekan dan perilaku menolong yang diberikan pada indi1idu yang membutuhkan dukungan "ukungan yang dirasakan oleh indi1idu dalam kehidupannya membuat ia merasa di!intai, dihargai, dan diakui serta membuat dirinya lebih berarti dan dapat mengoptimalkan potensi yang ada pada dirinya(0melter dan 5are, &''&) "ukungan sosial dapat berbentuk dukungan material, harga diri, emosional maupun informasional "ukungan sosial sangat berpengaruh pada pasien gagal ginjal kronik untuk bertahan hidup (Dittinghoff and A!
6
memiliki 8aktu lebih terlihat selama pelaksanaan hemodialisa @entunya dukungan keluarga tersebut memiliki dampak terhadap kepatuhan pasien dalam melaksanaan terapi hemodialisa "i $06" Kota 0alatiga dalam tahun &'7 ini dari bulan Canuari sampai bulan Aei ''#7' tindakan hemodialisa dengan ' pasien gagal ginjal kronik, 7 orang melakukan terapi hemodialisa kali dalam seminggu dikarenakan jarak yang jauh dan tak ada yang mengantar 0edangkan 37 orang melakukan tindakan hemodialisis & kali seminggu "alam studi pendahuluan penulis bertemu dengan tiga orang pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di $06" Kota 0alatiga Ketika penulis me8a8an!arai ketiganya mengenai dukungan sosial terhadap kepatuhan menjalani terapi hemodialisa hasilnya berbeda beda"ari ketiganya didapat permasalahan yaitu bosan terhadap tindakan hemodialisa, tempat tinggal yang jauh, merasa membebani keluarga dan keadaan sosial ekonomi keluarga yang kurang "engan gambaran yang terjadi pada ketiga pasien tersebut menunjukkan bah8a dukungan sosial ekonomi dan keluarga sangat berpengaruh pada tingkat kepatuhan seseorang dalam menjalani terapi hemodialisa 5erdasar fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul E9nalisis Faktor "ukungan 0osial @erhadap Kepatuhan "alam Aenjalani =emodialisa $utin
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di 6nit
=emodialisa $06" Kota 0alatiga
7
1.2 Rumusan Masalah
Cumlah pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani bertambah setiap tahunnya disebabkan karena pola hidupnya yang tidak sehat Aenurut penelitian pada pasien di 9frika 9merika bah8a kepatuhan terapi hemodialisa dipengarui oleh pendanaan,trannsportasi dan dukungan untuk pera8atan Pada pasien#pasien di $06" 0alatiga masalah sosial ekonomi, transportasi dan biaya berpengaruh pada kedisiplinan terapi hemodialisa 5erdasar latar belakang dan fenomena yang ada saat ini terutama di unit hemodialisa di $06" 0alatiga, maka peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan atau kedisiplinan pasien dengan gagal ginjal dalam menjalani terapi hemodialisa di 6nit =emodialisa di $umah 0akit 6mum "aerah Kota 0alatiga
1.3 Tujuan Penelitian
3@ujuan 6mum 6ntuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan dalam menjalani hemodialisa rutin pada pasien gagal ginjal kronik hemodialisa $06" Kota 0alatiga
di unit
8
3& @ujuan Khusus Aengidentifikasi gambaran kepatuhan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga & Aengidentifikasi gambaran dukungan emosional pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga 3 Aengidentifikasi gambaran dukungan harga diri pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga Aengidentifikasi gambaran dukungan informasional pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga 7 Aengidentifikasi gambaran dukungan materiil pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga * Aenganalisis hubungan dukungan emosional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga - Aenganalisis hubungan dukungan harga diri dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga Aenganalisis hubungan dukungan informasional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga : Aenganalisis hubungan dukungan materiil dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodalisa rutin di $06" Kota 0alatiga
9
1.. Man!aat Penelitian
5agi Penulis Penulis dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis rutin & Penulis berkesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian & 5agi Pera8at Pera8at dapat menambah pengetahuan tentang hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis rutin & Pera8at dapat memberikan dukungan sosial yang sesuai untuk pasien pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis rutin 3 5agi %nstitusi Pendidikan Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk menambah materi di perkuliahan dan penelitian yang berkaitan dengan analisis faktor dukungan sosial dengan kepatuhan pasiaen gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis rutin
10
BAB II TIN"AUAN TE#RI 2.1
Ga$al Ginjal K%&ni'
& Pengertian Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan !airan dan at kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine (ilson, &''7) Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan ginjal atau penurunan ginjal kurang dari *'4 ginjal normal bersifat progresif dan irre1ersibel, menyebabkan ketidakmampuan ginjal untuk membuang toksin dan produk sisa dari darah serta tidak dapat berfungsi se!ara maksimal, dimana kerusakan ginjal tersebut ditandai dengan albuminuria (3' mg albumin urine per gram dari !reatin urine), Glomerular Filtration $ate (GF$) H*'ml+menit+,-3 m. dengan jangka 8aktu lebih dari 3 bulan (KP%G I%D
&& Penyebab Penyakit gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh penyakit sistemik, seperti diabetes melitus, glomerulonefritis kronik, pielonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi traktus urinarius, lesi herediter,
11
seperti penyakit ginjal polikistik, gangguan 1askuler; infeksi; medikasi; atau agen toksik Lingkungan dan agen berbahaya yang mempengaruhi gagal ginjal kronik men!akup timah,kadmium, merkuri, dan kromium (0melter dan 5are, &''&) &3 Klasifikasi Pengklasifikasian PGK didasarkan atas & hal, yaitu atas dasar derajat (stage) dan atas dasar diagnosa etiologi (0u8itra, &''*) seperti berikut iniB &3 Klasifikasi PGK berdasarkan derajat penyakit Aenurut >ational Kidney Foundation, PGK dapat diklasifikasikan sebagai berikutB Klasifikasi PGK berdasarkan derajat penyakit @abel &
"erajat
"eskripsi
>ama Lain
GF$ (ml+menit+,-3 m&)
Kerusakan ginjal dengan %
$esiko GF$ normal Kerusakan ginjal dengan
:'
%%
*'#: penurunan GF$ ringan Penurunan GF$ tingkat
%nsufisiensi (<$%) <$%,
%%%
3'#7: sedang
Failure (<$F)
%D
Penurunan GF$ tingkat berat
<$F
7#&:
D
Gagal Ginjal
/nd#0tage $enal
H7
12
"isease (/0"$) 0umber (5la!k 2 =a8ks, &'':; KP%G I%D
@ipe mayor (!ontoh) "iabetes tipe dan & Penyakit glomerular (penyakit otoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia), penyakit 1askuler (penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati), penyakit tubo lointersstitial (ppielonefritis kronik, batu, obstruksi, kera!unan
Penyakit pada transplantasi
obat), penyakit kistik (ginjal polikistik) $ejeksi kronik, kera!unan obat(siklosporin+ takrolimus), penyakit re!!urent (glomerular),
transplant glomerulopathy 0umber (0u8itra dalam 0udoyo, et al, &''*, KP%G I%D
& Patofisiologi gagal ginjal kronik Pada pasien dengan gagal ginjal kronik tergantung penyakit yang mendasarinya Pengurangan masa ginjal mengakibatkan hipertropi struktural dan fungsional nepron yang masih tersisa sebagai upaya kompensasi %gnata1i!ius dan orkman (&''*) menyebutkan bah8a penyakit gagal ginjal kronik terjadi se!ara progresif dan melalui beberapa tahapan, yaitu B berkurangnya !adangan ginjal, insifisiensi ginjal, penyakit ginjal tahap akhir Perjalanan penyakit gagal
13
ginjal kronik biasanya dia8ali dengan pengurangan !adangan ginjal yaitu fungsi ginjal sekitar 3 J 7' 4 5ekurangnya fungsi ginjal tanpa akumulasi sampah metabolik dalam darah sebab nefron yang tidak rusak akan mengkompensasi nefro yang rusak alaupun tidak ada manifestasi gagal ginjal pada tahap ini, jika terjadi infeksi atau kelebihan (o1erload) !airan atau dehidrasi, fungsi renal pada tahap ini dapat terus menurun Proses kegagalan ginjal selanjutnya masuk pada tahap insufisiensi ginjal 0isa akhir metabolisme mulai terakumulasi dalam darah sebab nefron sehat yang tersisa tidak !ukup untuk mengkompensasi nefron yang tidak berfungsi Kadar ureum nitrogen darah, kreatinin serum, asam urea dan fosfor mengalami peningkatan sebanding dengan jumlah nefron yang rusak @erapi medik diperlukan dalam kondisi insufisiensi ginjal (%gnati1i!ius 2 orkman, &''* ; 0melter at al, &'') 9pabila penanganan tidak adekuat, proses gagal ginjal berlanjut hingga klien berada pada tahap akhir Klien penyakit ginjal tahap akhir sekitar :'4 nefronnya han!ur, dan GF$ hanya '4 yang normal sehingga fungsi ginjal normal tidak dapat dipertahankan Ginjal tidak dapat mempertahankan homeostasis sehingga terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah, terjadi penimbunan !airan tubuh dan ketidak seimbangan elektrolit serta asam basa (%gnati1i!ius 2 orkman, &''*) 9kibatnnya timbul berbagai manifestasi klinik dan komplikasi pada seluruh sistem tubuh 0emakin banyak tertimbun sisa akhir metabolisme, maka gejala akan semakin berat Klien akan mengalami kesulitan dalam menjalankan akti1itas sehari hari akibat timbulnya berbagai manifestasi klinik tersebut (%gnati1i!ius 2 orkman, &''*)
14
&7 Penatalaksanaan @ujuan penatalaksanaan penyakit ginjal kronik adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis Penatalaksanaan dibagi menjadi dua tahap @ahap pertama adalah tindakan konser1atif untuk memperlambat gangguan fungsi ginjal progresif, pen!egahan dan pengobatan kondisi komorbid, penyakit kardio1askuler dan komplikasi yang terjadi (0u8itra, &''*) Penanganan konser1atif meliputi B ) Pen!egahan dan pengobatan terhadap kondisi komorbid antara lain B gangguan keseimbangan !airan, hipertensi, infeksi dan obstruksi traktus urinarius, obat#obat nefrotoksid; &) Aenghambat perburukan fungsi ginjal + mengurangi hiperfiltrasi glomerolus dengan diit, seperti pembatasan asupan protein, fosfat; 3) @erapi farmakologis dan pen!egahan serta pengobatan terhadap komplikasi, bertujuan untuk mengurangi hipertensi intraglomerolus dan memperke!il resiko terhadap penyakit kardio1askuler seperti pengendalian diabetes, hipertensi, dislipidemia, anemia, hiperfosfatemia, asidosis, neuropati perifer, kelebihan !airan dan keseimbangan elektrolit (0u8itra, &''*; Pri!e 2 ilson, &'') @ahap kedua dilakukan ketika tindakan konser1atf tidak lagi efektif (Lemone 2 5urke, &'') @erapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit ginjal tahap akhir, yang bertujuan untuk menghindari komplikasi dan memperpanjang usia pasien (KP%G I%D
15
2.2. Hem&(ialisa
=emodialisis merupakan suatu !ara untuk mengeluarkan produk sisa metabolisme berupa larutan (ureum, !reatinin) dan air yang berada dalam pembuluh darah melalui membran semipermeabel atau yang disebut dengan Dialyser (@homas, &''3) 0edangkan menurut Pri!e 2 ilson (&''7) =emodialisis adalah proses dimana terjadi difusi partikel terlarut (solut) dan air se!ara pasif melalui suatu kompartemen !air yaitu darah menuju kompartemen !air lainnya yaitu !airan dialisat mele8ati membran semipermeabel dalam dialiser @ujuan
hemodialisis
adalah
menghilangkan
gejala
yaitu
mengendalikan
mengendalikan uremia, kelebihan !airan dan ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi pada pasien penyakit ginjal tahap akhir (KP%G I%D
akhir
yang
membutuhkan
terapi jangka
panjang+permanen (0melter et al, &'') 0e!ara umum indikasi dilakukan hemodialisis pada gagal ginjal kronis adalahB ) LFG kurang dari7 ml+mnt; &) hiperkalemia; 3) asidosis; ) kegagalan terapi konser1atif; 7) kadar ureum lebih dari &'' mg+dL dan kreatinin lebih dari * m/+L; *) kelebihan !airan; -) anuria berkepanjangan lebih dari 7 hari &&& Komplikasi Klien =emodialisa
16
5erbagai komplikasi dapat terjadi pada klien yang menjalani hemodialisa Komplikasi dapat dibagi menjadi & (dua) yaitu B komplikasi yang berhubungan prosedur dialisis dan komplikasi yang berhubungan dengan penyakit ginjal kronik (KP%G I%D
2.3.1. Definisi Kepatuhan Aenurut kamus bahasa %ndonesia (&''3) istilah Ekepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan Kepatuhan adalah melakukan sesuatu dengan standar yang berlaku Kepatuhan merupakan terjemahan dari adherence, yaitu kepatuhan dan kesinambungan berobat yang melibatkan peran pasien, dokter atau petugas kesehatan, pendamping dan ketersediaan obat Kepatuhan adalah istilah yang menggambarkan penggunaan obat antiretro1iral sesuai dengan petunjuk pada resep (0melter 2 5are, &''&) &3& Faktor#Faktor yang Aempengaruhi Kepatuhan 0melter 2 5are (&''&), mengatakan bah8a kepatuhan dipengaruhi oleh faktor internl dan faktor eksternal
17
&3& Faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan Faktor internal disini, tiada lain merupakan merupakan karakteristik pasien itu sendiri Karakteristik pasien merupakan !iri#!iri pribadi yang dimiliki seseorang yang mengalami kondisi penyakit tertentu dalam melakukan pera8atan terhadap penyakitnya (idayatun, &''') Karakteristik pasien meliputiB 1ariabel demografi (umur, jenis kelamin, ras, suku bangsa, dan tingkat pendidikan), kemampuan, persepsi dan moti1asi &3&a Dariabel#1ariabel demografi Aenurut /met (&''), 1ariabel demografi berpengaruh terhadap kepatuhan 0ebagai !ontoh se!ara geografi penduduk 9merika lebih !enderung taat mengikuti anjuran dan peraturan dibidang kesehatan "ata demografi yang mempengaruhi ketaatan misalB jenis kelamin 8anita, ras kulit putih dan orang tua terbukti memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi Latar belakang pendidikan akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam melaksanakan kegiatan tertentu 0emakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, kepatuhan dalam pelaksanaan aturan kerja akan semakin baik (/met, &'') &3&b Kemampuan Kemampuan adalah kapasitas seorang indi1idu untuk menjalani berbagai prosedur dalam upaya meningkatkan status kesehatannya "imensi ke!erdasan telah dijumpai sebagai peramal yang kuat dari kinerja, kemampuan intelektual mempunyai peran yang besar dalam menjalani pengobatan, kemampuan fisik
18
memiliki makna yang penting untuk menerima program yang telah diputuskan bersama dengan tenaga kesehatan (Au!hlas, ::) 0etiap orang memiliki kelebihan dan keterbatasan masing#masing dalam menjalani program pengobatan, maka 8ajar#8ajar saja kalau ada pasien yang mampu se!ara rutin menjalani program, dan ada juga yang tidak dapat se!ara rutin melaksanakannya "emikian juga halnya dalam pelaksanaan protap terapi hemodialisa, pasien yang memiliki kemampuan melaksanakan, akan !enderung patuh untuk melaksanakan sesuai dengan yang telah digariskan dalam protap tersebut (9rumi, &''&) &3&! Persepsi Persepsi tentang protap akan diterima oleh penginderaan se!ara selektif, kemudian diberi makna se!ara selektif dan terakhir diingat se!ara selektif oleh masing#masing pasien "engan demikian mun!ul pesepsi yang berbeda terhadap protap yang telah diran!ang, sehingga kepatuhan pasien dalam pelaksanaan protap tersebut juga akan berbeda (9rumi, &''&) &3&d Aoti1asi Aoti1asi adalah rangsangan, dorongan dan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki sesorang atau kelompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama se!ara optimal melaksakan sesuatu yang telah diren!anakan untuk men!apai tujuan yang telah ditetapkan (98ar, ::*) &&3& Faktor eksternal yang mempengaruhi kepatuhan
19
&&3&a Pola Komunikasi Pola komunikasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan akan mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam melaksanakan program pengobatan 5eberapa aspek dalam komunikasi ini yang berpengaruh pada kepatuhan pasien adalah kepuasan terhadap hubungan emosional antara pasien dengan tenaga kesehatan (9rumi, &''&) &&3&b Keyakinan + nilai#nilai yang diterima /met (&'') mengatakan bah8a keyakinan#keyakinan tentang kesehatan atau pera8atan, an!aman yang dirasakan, pertimbangan mengenai hambatan atau kerugian dan keuntungan dalam sisten pelayanan kesehatan mempengarui kepatuhan pasien dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan
&&3&! "ukungan 0osial Aenurut /met (&'') bah8a dukungan sosial berpengaruh terhadap kepatuhan seseorang Dariabel#1ariabel sosial mempengaruhi kepatuhan "ukungan sosial memainkan peran terutama yang berasal dari komunitas, petugas kesehatan, maupun dukungan dari berbagai sumber daya yang ada disekelilingnya &33 faktor#faktor yang mempengaruhi kepatuhan (>otoatmojo, &''-) dibedakan menjadiB &33 Pengetahuan
20
Aenurut >otoatmojo (&''-), menyatakan bah8a, pengetahuan adalah merupakan hasil dari Etahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu Penginderaan terjadi melalui pan!a indera manusia, yakni indera pengelihatan, pendengaran, pen!iuman, rasa, dan raba Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang dapat meme!ahkan masalah yang dihadapinya Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain penelitian yang dilakukan 5art (&'') !it >otoatmojo (&''-) dapat dikatakan bah8a perilaku yang dilakuka
5erdasarkan n atas dasar pengetahuan akan lebih
bertahan dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Cadi pengetahuan sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat mengetahui mengapa mereka harus melakukansuatu tindakan sehingga perilaku masyarakat dapat lebih mudah untuk diubah kearah yang lebih baik &33& 0ikap 0ikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Aa!hfoed 2 0uryani, &'':) 0ikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang diketahuinya Cadi sikap tidak dapat langsung dilihat se!ara nyata, tetapi hanya dapat ditafsirkan sebagai perilaku yang tertutup 0ikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan Allport (:7), seprti yang dikutip dari >otoatmojo (&''-), menjelaskan bah8a sikap terdiri atas 3 komponen pokok yaituB ) Keper!ayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek &) Kehidupan emosional atau e1aluasi emosional terhadap suatu objek 3) Ke!enderungan untuk bertindak (trend to beha1e)
21
Ketiga komponen ini se!ara bersama#sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) Penentuan sikap yang utuh ini pengetahuan berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting &333 @indakan @indakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap menjadi suatu perbuatan nyata @indakan juga merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk nyata atau terbuka (>otoatmojo, &''-) $espon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek ( practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat dari orang lain ?leh karena itu disebut juga over behavior /mpat tingkatan tindakan adalahB
&333a Persepsi ( Perception) Aengenal dan memiliki berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang diambil &333b $espon @erpimpin (Guided Response) "apat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar &333! Aekanisme ( Mechanism) 9pabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar se!ara otomatis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan &333d 9daptasi (9daptation) 0uatu peaktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut &33 Aoti1asi "ari Petugas Kesehatan %stilah moti1asi menunjuk suatu pernyataan yang kompleks dalam diri organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan ( goal ) dan perangsang (incentive) (Pur8anto, &'') Aoti1asi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar ("imyati 2 Audjiono, &'')
22
Aoti1asi dari petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan Aoti1asi mereka terutama berguna saat pasien menghadapi bah8a perilaku sehat yang baru tersebur merupakan hal penting 5egitu juga mereka dapat mempengaruhi perilaku pasien dengan !ara menyampaikan antusias mereka terhadap tindakan tertentu dari pasien, dan se!ara terus menerus memberikan penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu berorientasi dengan program pengobatannya 9pabila petugas kesehatan memberikan moti1asi untuk melaksanakan terapi hemodialisa maka pemenuhan kebutuhan !u!i darah akan mudah ter!apai &3 Klasifikasi kepatuhan Kepatuhan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaituB &3 Kepatuhan Penuh (@otal on
"ukungan sosial adalah bantuan psikologis dan nyata yang diberikan oleh jaringan sosial (
23
sosial didefinisikan sebagai rasa memiliki informasi terhadap seseorang atau lebih "ukungan sosial dianggap melemahkan dampak stres dan se!ara langsung memperkokoh kesehatan mental indi1idu dan keluarga "ukungan sosial berfokus pada sifat interaksi yang berlangsung dalam berbagi hubungan sosial sebagaimana di e1aluasi oleh indi1idual Kemudian dukungan sosial memasukkan juga e1aluasi indi1idu atau keluarga, apakah interaksi tersebut bermanfaat dan sejauh mana (Friedmann 2 Aarylin, &''3) 5erdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bah8a dukungan sosial adalah bantuan psikologis yang diberikan oleh sosial terhadap seseorang sebagai rasa memiliki "alam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial, se!ara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya Pendapat senada dikemukakan juga oleh
24
membuat orang per!aya bah8a dirinya diperhatikan atau di!intai Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi "ukungan emosional meliputi ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (misalnyaB umpan balik, penegasan) (Friedmann 2 Aarylinn, &''3; 0met, &'') &&& "ukungan =arga "iri "ukungan ini menyebabkan seseorang meraih bah8a dirinya dianggap atau dihargai "ukungan ini paling efektif saat ada pengumuman publik mengenai betapa kedudukannya didalam kelompok !ukup terpandang =al ini akan menentukan perasaan harga diri Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik membimbing dan menengahi peme!ahan masalah dan sebagai sumber dan 1alidator identitas anggota "ukungan ini berupa penghargaan positif kepada orang lain &&3 "ukungan %nformasional "ukungan ini membuat seseorang merasa bah8a dirinya merupakan bagaian dari jaringan komunikasi dan saling ketergantungan %nformasi disebarkan oleh jaringan, mereka semua memahami informasi tersebut, dan mereka semua menyadari bah8a informasi tersebut telah disebarkan di antara mereka Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan disemminator informasi tentang dunia Aen!akup memberi nasihat, petunjuk, saran Jsaran atau umpan balik (Friedmann 2 Aarylinn, &''3; 0met, &'') && 0umber Aaterial
25
0umber material adalah sumber dukungan eksternal lain yang meliputi barang dan jasa yang dpat dibeli 5agi indi1idu yang mempunyai sumber finansial yang memadai, mengatasi keterbatasan masalah lingkungan akan lebih mudah karena perasaan ketidakberdayaan
terhadap an!aman menjadi berkurang Keluarga
merupakan sumber pertolongan praktis dan kongkrit 5aik berupa materi atau pertolongan langsung &3 0umber#0umber "ukungan 0osial 0umber#sumber dukungan sosial banyak diperoleh indi1idu dari lingkungan sekitarnya >amun perlu diketahui seberapa banyak sumber dukungan sosial ini efektif bagi indi1idu yang memerlukan 0umber dukungan sosial merupakan aspek penting untuk diketahui dan dipahami Aenurut $ook dan "ooley (:7) ada dua sumber dukungan sosial yaitu sumber artifi!ial dan sumber natural "ukungan sosial yang natural diterima seseorang melalui interaksi sosial dalam kehidupannya se!ara spontan dengan orang#orang yang berada disekitarnya, misalnya anggota keluarga "ukungan sosial ini bersifat non formal 0ementara itu yang dimaksud dengan dukungan sosial artifi!ial adalah dukungan sosial yang diran!ang
ke dalam kebutuhan primer seseorang, misalnya dukungan sosial
akibat ben!ana alam melalui berbagai sumbangan sosial (atson, &''3) & Komponen#komponen dalam dukungan sosial Para ahli berpendapat bah8a dukungan sosial dapat di bagi kedalam bebagai komponen yang berbeda#beda Aisalnya eiss (
26
disebut EThe Sosial ProvisionScale, dimana masing#masing komponen dapat berdiri sendiri#sendiri namun satu sama lain saling berhubungan 9dapun komponen#komponen tersebut adalahB & Kedekatan emosional ( Emotional attachment ) Cenis dukungan sosial sema!am ini memungkinkan seseorang memperoleh kedekatan emosional sehingga menimbulkan rasa aman bagi yang menerima ?rang yang menerima dukunga sosial sema!am ini merasa tentram, aman dan damai yang ditunjukkan dengan sikap tenang dan bahagia 0umber dukungan sosial sema!am ini yang paling sering dan umum adalah diperoleh dari pasangan hidup, atau anggota keluarga +teman dekat+sanak keluarga yang akrab dan memiliki hubungan yang harmonis && %ntegrasi 0osial (Social Integration) Cenis dukungan sosial sema!am ini memungkinkan untuk memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yang memungkinkannya untuk berbagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif se!ara bersama#sama 0umber dukungan sema!am ini memungkinkan mendapat rasa aman, nyaman, serta memiliki dan dimiliki dalam kelompok 9danya kepedulian oleh masyarakat dan melakukan kegiatan bersama tanpa ada pamrih akan banyak memberikan dukungan sosial &3 9danya pengakuan ( Reanssurance of orth)
27
Pada dukungan sosial jenis ini didapatkan pengakuan atas kemampuan atau keahlian serta mendapatkan penghargaan dari orang lain atau lembaga 0umber dukungan sosial sema!am ini didapatkan dari keluarga ataupun dari masyarakat & Ketergantungan yang dapat diandalkan ( Reliable reliance) Pada komponen ini didapatkan dukungan sosial berupa jaminan bah8a ada orang yang dapat diandalkan bantuannya ketika membutuhkan bantuan tersebut "ukungan sosial ini berasal dari keluarga &7 5imbingan (Guidance) "ukungan sosial jenis ini adalah berupa adanya hubungan kerja ataupun hubungan sosial yang memungkinkan klien mendapatkan informasi, saran, atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi &* Kesempatan untuk mengasuh (!pportunity for nurturance) 0uatu aspek penting dalam hubungan interpersonel akan perasaan dibutuhkan oleh orang lain Cenis dukungan sosial ini memungkinkan untuk memperoleh perasaan bah8a orang lain membutuhkannya &- /fek dukungan sosial /fek dukungan sosial menurut
28
@ipe dukungan "ukungan
/fek Aengkomunikasikan kekha8atiran, keper!ayaan,
emosional & "ukungan
perhatian, kesukaan atau !inta Aengkomunikasikan respek dan menguatkan harga
penghargaan 3 "ukungan
diri Aengkomunikasikan nasihat dan informasi yang
informasional "ukungan
bermanfaat dan peme!ahan masalah Aemberikan bantuan ( disamping kognitif) atau alat#
instrumental
alat nyata, misalnya uang atau bantuan terhadap tugas# tugas rumah tangga
2.+. Keaslian Penelitian
0ejauh ini,
peneliti belum menemukan atau memba!a penelitian tentang
hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan menjalani hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik 9dapun penelitian yang terkait yaitu B >ama Peneliti Cudul penelitian
9ri >aning, &''3 =ubungan @ingkat Pengetahuan Pasien Gagal Ginjal Kronik @erhadap $utinitas Aenjalani =emodialisa
Aetode penelitian
"irumah sakit "r 0oepraoen Aalang ?bser1atif, dengan angket dan teknik analisis yang
=asil penelitian
digunakan adalah !hi# suare untuk uji kebebasan 9danya hubungan pengetahuan dengan rutinitas menjalani hemodialisa
>ama Peneliti Cudul penelitian
>ana "ian 0ubari, &'' =ubungan 9ntara "ukungan Keaktifan
Penderita
"iabetes
Keluarga Aelitus
"engan "alam
29
Aetode penelitian
Aengikuti 0enam "iabetes di $0 "r ?en 0olo 5aru Kuantitatif non eksperimen yang menggunakan metode deskriptif !orelational dengan pendekatan
=asil penelitian
!ross se!tional 9danya hubungan antara dukungan keluarga dengan keaktifan penderita diabetes melitus dalam mengikuti senam
>ama Peneliti Cudul penelitian
Dinami ulian, &'' =ubungan antara suport sistem keluarga dengan kepatuhan berobat klien ra8at jalan di $umah 0akit
Aetode penelitian
Ci8a "aerah 0urakarta Kuantitatif dengan desain
bersifat
deskriptif, dengan pendekatan !ross se!tional dan
=asil penelitian
restrope!ti1e 5erdasarkan hasil uji KendallMs tau dengan derajat kemaknaaan pH ','7 disimpulkan adanya hubungan yang bermakna anatara suport sistem keluarga dengan kepatuhan berobat klien ra8at jalan di $0 Ci8a "aerah 0urakarta dengan korelasi sedang
>ama Peneliti Cudul penelitian
$id8an Kamaludin, /1a $ahayu, &'': 9nalisis faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan asupan !airan pada pasien gagal ginjal kronik dengan
Aetode penelitian =asil penelitian
hemodialisis di $06" Prof"r Aargono Pur8okerto Aetode @otal 0ampling Faktor usia dan lama terapi =" tidak mempengaruhi
30
kepatuhan sedangkan faktor pendidikan, konsep diri, pengetahuan,
keterlibatan
tenaga
kesehatan
mempengaruhi kepatuhan dalam mengurangi asupan !airan
2.,.Ke%an$'a Te&%i
Faktor# faktor yang mempengaruhi kepatuhanB Faktor %nternal a Dariabel J 1ariabel demografi b Kemampuan ! Persepsi d Aoti1asi & Faktor /ksternal a Pola komunikasi b Keyakinan ! "ukungan sosial ) "ukungan 0osial &) "ukungan harga diri 3) "ukungan informasional ) "ukungan material
Kepatuhan hemodialisa K8alitas hidup baik
31
Faktor#faktor yang mempengaruhi kepatuhanB Pengetahuan & 0ikap 3 @indakan Aoti1asi dari petugas
2.-. Ke%an$'a K&nse)
DUKUNGAN *#*IAL
& 3 4.
"ukungan /mosional "ukungan =arga "iri "ukungan %nformasional "ukungan Aaterial
Kepatuhan men alani tera i
2.. Hi)&tesis
=ipotesis penelitian ini adalahB =oB @idak ada hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =aB 9da hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =oB @idak ada hubungan antara emosional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =aB 9da hubungan antara emosional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga
32
=oB @idak ada hubungan antara harga diri dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =aB 9da hubungan antara harga diri dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =oB @idak ada hubungan antara informasional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =aB 9da hubungan antara informasional dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =oB @idak ada hubungan antara materiil dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga =aB 9da hubungan antara materiil dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa rutin di $06" Kota 0alatiga
BAB III MET#DE PENELITIAN
3.1. "enis (an Ran/an$an Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian k8antitatif dengan desain "orelasional yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk men!ari hubungan
antara
&
1ariabel
yaitu dukungan
sosial dengan kepatuhan
melaksanakan terapi hemodialisa (0astroasmoro, &'':) Penelitian ini dilakukan dengan dengan pendekatan cross sectional , yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu 8aktu tertentu
33
5agan
/fek (N)
/fek (#) Faktor $esiko#
/fek(N)
Efek
Ket Faktor resikoB "ukungan 0osial # # # # /fek
/mosional =arga diri %nformasional Aateriil
B Kepatuhan
3.2. P&)ulasi (an *am)el
3& Populasi Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (9rikunto, &''*) Populasi dalam penelitian ini adalah penderita gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di $06" Kota 0alatiga tahun &'7 bulan Canuari sejumlah ' 'rang
3&& 0ampel 0ampel adalah sebagian atau 8akil populasi yang diteliti (9rikunto, &''*) Peneliti menggunakan metode sampel total sampling yaitu penelitian yang
34
melibatkan seluruh populasi karena populasi kurang dari '' orang (>otoatmojo, &''-) 0ampel dalam penelitian ini sebanyak ' orang Kriteria inklusi merupakan batasan !iri+karakter umum pada subyek penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi (0aryono, &'') Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaituB & 3
Aenjalani hemodialisa rutin minimal kali dalam seminggu Pasien kooperatif 6mur &-' tahun Pendidikan minimal 0" (5isa ba!a tulis)
Kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi, yang harus
dikeluarkan
dari
penelitian
karena
berbagai
sebab
yang
dapat
mempengaruhi hasil penelitian sehingga terjadi bias (0astroasmoro, &'':) Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaituB Pasien dengan kesadarannya menurun 3.3. Tem)at (an 0a'tu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di $umah 0akit 6mum Kota 0alatiga di ruang =emodialisa pada bulan 0eptember#?ktober tahun &'7 3.. a%iael De!inisi #)e%asi&nal (an *'ala Pen$u'u%an
Dariabel "ukungan sosial
"efinis ?perasional
9lat 6kur
"ukungan sosial adalah bantuan yang diberikan oleh
Aenggunaka n kuesioner dengan 3& item
=asil 6kur
0kala Pengukura n
35
orang lain yang terdiri dariB dukungan emosional, dukungan harga diri, dukungan informasional dan sumber materi 0ub 1ariabel "ukungan a "ukungan untuk emosional keper!ayaan dan perhatian
pertanyaan jika ja8aban ya diberi skor dan ja8aban tidak diberi skor '
"ukungan >ilai kemudian emosional dikategorikan diukur menjadiB dengan item a 5aik b
?rdinal
b "ukungan "ukungan harga diri dengan komunikasi untuk menguatkan harga diri ! "ukungan "ukungan informasiona informasi yang l bermanfaat untuk peme!ahan masalah
"ukungan >ilai kemudian harga diri menjadiB diukur a 5aik b ilai kemudian informasiona dikategorikan l diukur menjadiB dengan item a 5aik b
?rdinal dikategorikan
d "ukungan material
"ukungan se!ara keuangan untuk kegiatan
Aaterial >ilai kemudian diukur dikategorikan dengan item menjadiB nomer &* a 5aik *# b
Kepatuhan
Perilaku yang Aenggunaka menggambarka n kuesioner n melakukan yang terdiri
-#: #* #3
*##7 #3 ?rdinal
-#: #* #3
>ilai kemudian Nominal dikategorikan AenjadiB
36
sesuatu kegiatan+tindak an sesuai dengan yang berlaku
dari pertanyaan dengan pilihan ja8aban ya dan tidak
Patuh & @idak patuh
3.+. Inst%umen Penelitian (an 4a%a Pen$um)ulan Data
37 %nstrumen Penelitian Aenurut 0aryono (&''), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik (!ermat , lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal#hal yang ia ketahui (9rikunto, &''*) %nstrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari 3& buah pertanyaan tentang
37
dukungan sosial, dan kuesioner tentang kepatuhan menjalani program hemodialisa Penulis membagi kuesioner menjadi 3 bagian pertanyaan, yaituB a Pertanyaan 9 berisi tentang karakteristik responden b Pertanyaan 5 berisi tentang 3& pertanyaan dukungan sosial yang terdiri dari : butir pertanyaan dukungan emosional, - butir pertanyaan dukungan harga diri, : butir pertanyaan dukungan informasional dan - butir pertanyaan dukungan material ! Pertanyaan < berisi tentang kepatuhan yang terdiri dari butir pertanyaan Cenis kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner tertutup, responden tinggal memilih ja8aban yang disediakan oleh peneliti $esponden tinggal memilih ja8aban dengan tanda chec" list pada alternatif ja8aban yang telah disediakan Kuesioner menggunakan skala guttman yaitu skala yang digunakan untuk ja8aban yang tegas dan konsisten (ya#tidak) (0ugiyono, &'':)
37& 6ji Daliditas dan $ehabilitas %nstrumen 37& 6ji Daliditas Daliditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat#tingkat Ke1alidan atau kesahihan sesuatu instrumen ( 9rikunto, &''* ) Peneliti menguji kuesioner menggunakan rumus kolerasi product moment yaitu
38
dengan menghitung kolerasi antara masing#masing pernyataan dengan skor total
[ N Σ X ] −( ΣX ) 2
r
=
2
( )−( ΣX . ΣY ) ¿ √ ¿[ NΣ Y −( ΣY ) ]
N ΣXY
2
-
2
Keterangan B r O koefisiensi korelasi > O jumlah responden I O skor pernyataan O skor total pernyataan %nstrumen penelitian dinyatakan 1alid apabila didapatkan nilai r hitung Lebih besar dari r tabel ( 0utanto, &''-) 6ji 1aliditas dilakukan di $0@ 0alatiga dengan 3' responden karena di $0 tersebut jumlah mesin dan jumlah pasien serta kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya hampir sama dengan keadaan masyarakat serta keadaan dan karakteristiknya di unit hemodialisa $06" Kota 0alatiga >ilai r tabel pada nO 3' adalah ',3* =asil uji 1aliditas didapatkan sebagai berikutB ) Pada 1ariabel dukungan sosial yang terdiri dari sub 1ariabel dukungan emosional didapat nilai r hitngB ',*',*&, lebih besar dari ',3*, sehingga seluruh instrumen dukungan emosional dinyatakan 1alid &) Pada sub 1ariabel dukungan harga diri didpat nilai r hitungB ',3:# ',*&, sehingga seluruh instrumen dukungan harga diri dinyatakan 1alid
37&& 6ji $eliabilitas
39
$eliabilitas adalah sesuatu instrumen !ukup dapat diper!aya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (9rikunto, &''*) Peneliti men!ari reliabilitas internal yaitu diperoleh dengan menganalisa data dari satu kali hasil pengetesan (9rikunto, &''*) Peneliti menggunakan rumus 0pearman#5ro8n,
yaituB 2 xr ₁
%₁₁ 5
(1 +r
ˎ
₂₁ ˎ ₂
₁ ˎ ₂₁ ˎ ₂
)
keterangan B r ₁₁
O
r ₁ˎ₂₁ˎ₂
reliabilitas instrumen
=
!"
#an$ %i&e'kan &e'a$ai in%ek&kolea&i
anaa %a 'ela*an in&men. +n&men %ikaakan elia'el ,ika memiliki *in$ le'i* 'e&a %ai nilai a'el (ano 2007). 37&3
40
menyetujui,
selanjutnya
diminta
untuk
menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi responden penelitian antara bulan september sampai oktober &'7 f 0etelah bersedia untuk menjadi responden, kemudian responden pasien mengisi kuesioner antara bulan september sampai oktober &'7 g =asil
pengisian
kuesioner
dan
penelitian
lembar
obser1asi
dikumpulkan pada peneliti h Peneliti menge!ek kelengkapan kuesioner dan lembar obse1asi i =asil kuesioner dan lembar obser1asi yang lengkap dilakukan pengolahan data dan dianalisis 3.,. Tehni' Pen$&lahan (an Analisa Data
3* Pengolahan "ata "ata yang dikumpulkan dari kuesioner yang telah diisi responden dan obser1asi kemudian diolah dengan tahap#tahap sebagai berikutB #$%$&$&$ Editing
41
/diting adalah mengoreksi lembar obser1asi apakah terdapat yang tidak lengkap pengisiannya Cika ditemukan yang tidak lengkap akan dilakukan konfirmasi lagi kepada responden, tetapi jika responden tidak bersedia, maka data tidak dipergunakan #$%$&$'$ (oding @ehnik ini dilakukan dengan memberi tanda pada masing#masing ja8aban dengan kode berupa angka yaitu pada 1ariabel dukungan sosial, kode diberikan pada dukungan sosial kurang, kode & diberikan untuk dukungan sosial !ukup, kode 3 diberikan untuk dukungan sosial baik 0edangkan pada 1ariabel kepatuhan, kode diberikan pada kategori patuh, dan kode & diberikan pda kategori tidak patuh #$%$&$#$ Tabulating 0ebelum data dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan,
selanjutnya
data
ditabulasikan
dengan
melakukan
penentuan data, sehingga diperoleh frekuensi dari masing#masing 1ariabel penelitian Kemudian memindahkan data ke dalam tabel#tabel yang sesuai denga kriteria 3*& 9nalisa "ata 3*&
9nalisa 6ni1ariat "alam analisa uni1ariat data#data akan disajikan dengan tabel frekuensi (=astono, &''-), sehingga tergambar fenomena 1ariabel
42
dukungan sosial dan kepatuhan menjalani hemodialisa 0etelah data primer dimasukkan dalam tabel tabulasi kemudian
dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi dengan rumusB
P ¿
X N
❑ '' ❑
P O Proporsi I O Cumlah masing#masing ja8aban > O Cumlah skor total 3*&& 5i1ariat 9nalisa 3*&&a 9nalisa bi1ariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara & 1ariabel 6ji statistik korelasional dalam penelitian ini adalah uji kai kuadrat (chi)s*uare) dengan alasan uji kai kuadrat dilakukan pada & 1ariabel yang memiliki jenis data kategorik $umus uji Kai Kuadrat adalahB
∑ (ƒ —ƒ ƒh ) ² ˳
I. O
KeteranganB I. B !hi suare o B frekuensi yang diobse1asi atau diperoleh melalui pengamatan atau perlakuan h B frekuensi yang diharapkan 6ntuk uji kai kuadrat digunakan derajat keper!ayaan ( (onfident Interval :74), dan batas kemaknaan alfa 74 (','7), bila diperoleh p H ','7, berarti se!ara statistik ada hubungan yang signifikan antara 1ariabel independen dengan 1ariabel dependen (0abri 2 =astono, &'') 6ji komparatif tabel 3Qk dengan syarat nilai
43
harapan (eQperted !ount) R 7, namun jika nilai harapan H 7 menggunakan uji alternatif yaitu uji Kolmogoro1 0mirno1
3.-. Eti'a Penelitian
"alam melakukan penelitian ini, masalah etika dalam penelitian kepera8atan merupakan masalah yang sangat penting mengingat masalah kepera8atan akan berhubungan langsung dengan manusia, maka peneliti menjaminhak asasi responden dalam penelitian ini /tika dalam penelitian kepera8atan meliputi B 3-$ Informed (onsent @ujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data Cika subyek bersedia
menjadi
responden,
maka
harus
menandatangani
lembar
persetujuan menjadi responden Cika subyek menolak menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya 3-& Anonimity 6ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan memberi nama responden kepada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh responden Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu 3-3$ (onfidentiality