8 " Page
Latar Belakang
Kapal adalah sarana transportasi yang sangat efisien. Mengikuti perkembangan jaman yang dewasa ini semakin maju dan modern serta canggih, kapal juga dirancang sedemikian sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Untuk menunjang operasional kapal tersebut, diperlukan pula ABK yang terampil dan siap kerja diatas kapal.
Lancarnya kinerja dari mesin induk tidak lepas dari peran serta faktor air pendingin. Pada sistim air pendingin mesin induk tergantung juga pada dua faktor yaitu faktor kualitas air pendingin dan faktor bahan itu sendiri. perawatan adalah suatu fungsi dari kerusakan dimana hal tersebut diartikan bahwa apabila terjadi kerusakan maka dibutuhkan perawatan.
Perawatan tidak dapat dianggap hal yang dapat dikesampingkan karena apabila dalam proses unjuk kerja suatu mesin utama kapal, jika tidak dilakukan perawatan maka akan mengalami unjuk kerja secara perlahan tapi pasti. Salah satu sistem yang kritis dari sistem pendukung motor induk adalah sistem pendingin. Apabila sistem pendingin mengalami kerusakan maka akan mengurangi unjuk kerja mesin utama kapal. Sehingga hal tersebut akan mengakibatkan kerugian yang dialami pihak pemilik kapal dari segi teknis maupun ekonomis. Sepanjang operasinya maka tak terhindar dari terjadinya kerusakan.
Untuk menjamin agar mesin-mesin kapal bisa beroperasi secara baik dan tetap terjaga, maka diperlukan sistem pendingin pada mesin kapal. Yang diamati sebagai objek penelitian ini ruang lingkup dan batasan masalah.
Berdasarkan hasil survei lapangan dan PKL yang penulis lakukan di navigai, maka penulis tertarik membahas lebih jauh menyangkut sistem pendingin pada kapal KN.Mina yang ada di navigasi
Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup
Adapun ruang lingkup yang perlu dirumuskan penulis berdasarkan latar belakang diatas ialah : Bagaimana Perawatan sistem pendingin motor induk merek Dresser-Rand 650 PK pada KN. Mina?
Batasan masalah
Untuk mengetahui ruang lingkup di atas maka penulis dapat menyimpulkan batasan masalah sebagai berikut :
Sistem pendingin yang menjadi objek type Dresser-Rand di KN. Mina.
Mengingat luasnya mesin kapal yang ada pada KN.MINA maka masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah dibatasi pada sistem pendingin mesin Dresser-Rand yang ada di atas kapal KN.MINA milik navigasi.
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan uraian perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
Menentukan sistem pendingin motor induk pada kapal yang menjadi obyek Penelitian.
Mengetahui prinsip perawatan sistem pendingin motor induk pada kapal.
Untuk merawat dan mencegah kerusakan pada sistem pendingin pada kapal milik navigasi.
Manfaat Penulisan
Sebagai bahan masukan bagi Distrik Navigasi Kelas II Kupang dalam melakukan perawatan pada sistem pendingin motor induk tersebut.
Bagi mahasiswa : agar dapat mengetahui proses kerja dari sistem pendingin tersebut.
E. Metode Penyelesaian Masalah
Adapun metode yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah :
Observasi
Penulis mengamati secara langsung dan menganalisa gangguan yang terjadi pada sistem ini serta proses perawatan pada sistem ini.
Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada ABK kapal untuk mengetahui gejala gangguan yang terjadi pada sistem pendigin motor induk pada KN.Mina dan gangguan-gangguan yang sebelumnya terjadi pada sistem ini dan proses perawatan.
Idenfikasi Masalah
Berdasarkan idenvikasi masalah di lapangan maka ditemukan gangguan yang terjadi pada sistem pendingin motor induk pada KN.Mina adalah kebocoran pipa air laut pipa air tawar akibat korosi sehingga perlu dilakukan perawatan lanjutan untuk mencegah terjadi gangguan kembali tejadi.
d. Tindakan
Penulis ikut dalam melakukan pengecekan kondisi dari pendingin motor inuk melakukan perawatan pada komponen yang mengalami kerusakan. Pada sistem pendigin motor induk pada KN.Mina mengalami kebocoran pada pipa yang mengisap air laut masuk ke interkuler sedangkan air tawar mengalami kerusakan pada pompa yaitu kerusakan atau korosi sehingga tindakan yang akan dilakukan yaitu penggantian pipa dan pompa serta pemacetan pada pipa.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan topik yang diangkat
Landasan Teori
Sistem Pendingin
Mesin yang dipasang pada kapal dirancang untuk bekerja dengan efisien maksimal dan berjalan selama berjam - jam berjalan lamanya. Hilangnya energi paling sering dan maksimum dari mesin adalah dalam bentuk energi panas. Untuk menghilangkan energi panas yang berlebihan harus menggunakan media pendingin (Cooller) untuk menghindari gangguan fungsional mesin atau kerusakan pada mesin. Untuk itu, sistem air pendingin dipasang pada kapal. Ada dua sistem pendingin yang digunakan di kapal untuk tujuan pendinginan:
Sistem pendingin Air Laut
Air laut langsung digunakan dalam sistem mesin sebagai media pendingin untuk penukar panas.
Air Tawar atau sistem pendingin utama
Air tawar digunakan dalam rangkaian tertutup untuk mendinginkan mesin yang ada di kamar mesin. Air tawar kembali dari exchanger panas setelah pendinginan mesin yang selanjutnya didinginkan oleh air laut pada pendingin air laut.
Gambar 1. Sistem Pendingin pada Kapal
Macam – macam Jenis Pendingin pada Kapal
Sistem Pendingin Terbuka
Merupakan sistem pendingin yang langsung berhubungan dengan air laut. Sistem ini menggunakan air laut yang langsung masuk untuk mendinginkan komponen yang perlu untuk didinginkan.
Keuntungan Pendingin Terbuka
Sistem cukup sederhana, tidak memerlukan tangki expansi, cooler sehingga biaya berkurang.
Media pendingin atau air laut selalu tersedia.
Kerugian Pendingin Tertutup
Pada suhu lebih dari 50°c akan terjadi kerak garam yang akan mempersempit pipa.
Resiko terhadap proses korosi sangat besar sehingga motor akan cepat rusak.
Resiko berlayar di daerah dingin maka pengaturan suhu air masuk motor sulit diatur karena suhu air laut terlalu rendah sehingga cylinder liner dapat retak karena perbedaan suhu yang tinggi antara di dalam cylinder liner dan suhu air laut di luar cylinder liner.
Sistem Pendingin Tertutup
Sistem pendingin yang menggunakan air tawar yang disirkulasikan dalam suatu sirkuit tertutup untuk mendinginkan komponen yang perlu didinginkan. Kemudian air tawar tersebut didinginkan oleh air laut, kemudian air tawar tersebut disirkulasikan kembali untuk mendinginkan komponen. Sistem ini dibagi menjadi dua yaitu:
Sistem independent
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan tiap-tiap komponen didinginkan secara terpisah, tidak bersama dalam sebuah penukar panas.
Sistem terpusat
Yaitu, dimana air tawar yang digunakan untuk mendinginkan komponen, dikumpulkan untuk didinginkan secara bersama, dalam sebuah heat exchanger. Sistem pendingin ini didesain dengan hanya mempunyai satu heat exchanger yang didinginkan dengan air laut, sedangkan untuk cooler yang lain termasuk jacket water, minyak pelumas, udara bilas, didinginkan dengan air tawar yang bertemperatur rendah. Sistem pendingin jenis ini sangat kecil peralatan yang berhubungan langsung dengan air laut sehingga masalah korosi dapat dikurangi. (sumber : Diposkan oleh rikisanjaya di 17:12 Label: SISTEM DI KAPAL)
Keuntungan Pendingin Tertutup
Dengan media air tawar maka resiko terhadap korosi dapat dicegah atau dihindari.
Pengaturan suhu masuk dan suhu keluar dari air pendingin lebih mudah diatur melalui cooler.
Kerugian Pendingin Tertutup
Ketergantungan terhadap persediaan air tawar pendingin (fresh water generator).
Konstruksi rumit karena memerlukan perlengkapan expansi tank maupun cooler sehingga biaya perawatan lebih mahal. (sumber : http://lautbiru50.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-jenis-pendinginan-pada-kapal.html)
Gangguan Pada Sistem Pendingin
Beberapa gangguan yang sering terjadi pada mesin pendingin (Suharto,1991).
Tersumbatnya pipa-pipa dan saluran-saluran pendinginan (pada mantel-mantel air) oleh kerak-kerak.
Terhambatnya aliran udara yang dihisap pada permukaan radiator oleh debu atau kotoran-kotoran
Berobahnya desain serta pemasangan pendingin Radiator
Menurutnya kapasitas pendinginan disebabkan performasi engine yang tidak bisa terimbangi oleh performasi pompa pensirkulasi airnya. Mungkin hal ini untuk engine yang berkali-kali overhaul sementara pompanya tetap lama.
Kekosongan Air Pendingin di Tangki Air Tawar.
Air Tawar ditangki Cepat Habis.
Air Ditangki Air Tawar Cepat Kotor .
Peralatan Pendingin
Peralatan meliputi perlengkapan yang diperlukan untuk pendinginan yang efektif dari mesin diesel. Pada sistem pendingin tertutup memerlukan peralatan terdiri atas :
Pompa sirkulasi air tawar beserta alat penduga tekanannya (isap dan tekan).
Saluran pipa untuk sirkulasi air tawar.
Tangki ekspansi untuk air tawar.
Penukar kalor
Termometer untuk air tawar masuk dan keluar mesin.
Alat pengaman (sistem alarm tanda bahaya) untuk melindungi mesin
Pompa sirkulasi air laut beserta alat penduga tekanannya (isap dan tekan).
Saluran pipa air laut yang dilengkapi dengan bypass.
Termometer untuk pendingin air laut masuk dan keluar penukar kalor.
Alat penghenti mesin otomatis.
Bagian motor berikut dalam rangka pembakaran harus mendapatkan pendinginan :
Bagian dari lapisan silinder.
Tutup silinder.
Bagian atas torak.
Rumah katup buang dan sejenis, termasuk juga katup buang.
Bagian dari katup bahan bakar disekeliling pengabut.
Rumah turbin gas buang
Perawatan air pendingin
Pada sistem pendinginan tertutup, volume air harus selalu penuh dan alirannya konstan perhatikan terhadap kekurangan atau kehilangan air oleh penguapan. Tegangan panas dan beban mekanis pada motor diesel sangat dipengaruhi oleh baik buruknya peredaran dan kebutuhan air pendingin. Selain itu perawatan terhadap air pendingin akan mengurangi bahaya kavitasi dan korosi pada komponen motor, itulah pentingnya memberikan bahan pelindung korosi, yang bahannya bisah berupa bahan kimia atau minyak emulsi. Air tawar pendingin motor diesel yang cocok adalah :
Air tanah.
Air kondensat.
Air deionisasi.
Spesifikasi Mesin
Type : Dresser-Rand SF 240 TA
Silinder : Inline 8 Silinder
Siklus : 4 Langkah
Diameter Silinder : 152 mm
Panjang Langkah : 165 mm
Kapasitas Silinder : 23,96 liter
Rasio Kompresi : 13,5 : 1
Power : 635 KW
Berat Mesin : 3400 Kg
Bahan Pendingin
Sebagai bahan pendingin untuk motor diesel digunakan bahan sebagai berikut:
Air laut
Untuk kapal laut bahan pendingin tersebut dengan mudah sekali didapat dan tersedia berlimpah-limpah. Air laut sebagai bahan pendingin, memiliki beberapa sifat yang menguntungkan seperti panas jenis besar pada kepekatan relatif tinggi.
Berarti bahwa persatuan volume dapat ditampung panas yang besar, sehingga kapasitas pompa dan dayanya dapat dibatasi. Ditinjau dari tersedianya secara berlimpah digunakan sebagai bahan pendingin sehingga sistem pendinginan menjadi sederhana dalam penataannya. Meskipun memiliki sifat yang menguntungkan tersebut di atas, air laut tidak secara langsung digunakan untuk pendinginan dari bagian motor. Air tersebut mengandung antara lain persentase tinggi mineral yang larut di dalamnya ( ± 3% massa ). Mineral tersebut akan menjadi kristal sewaktu dipanasi yang akan membentuk kerak keras di bagian permukaan yang didinginkan. Kerak tersebut sangat keras sekali sehingga mengganggu perpindahan panas dan akan membantu saluran pendingin yang sempit. Disamping itu dengan kadar chlorida yang tinggi dari air laut maka kemungkinan korosi dari bagian motor yang didinginkan menjadi besar. Dengan alasan tersebut maka air laut sebagai bahan pendingin digunakan secara tidak langsung, terkecuali kadang - kadang untuk pendinginan udara bilas dan udara pembakaran. Dengan penggunaan material khusus, maka pendingin dapat dijaga terhadap korosi dan oleh karena suhu air pendingin yang relatif rendah pengendapan dari kerak juga akan berkurang. Demikian pula bidang hantar pada motor kepala silang putaran rendah yang besar beberapa waktu lalu digunakan air laut sebagai bahan pendingin.
Air laut selalu digunakan sebagai bahan pendingin secara tidak langsung, bahan pendingin ( air tawar atau minyak pelumas ) yang mengambil panas dari motor akan menyerahkan panas tersebut melalui sebuah alat pemindah panas ( alat pendingin/cooler ) ke air laut lagi.
Air tawar
Air Tawar di atas kapal sangat mahal sekali harganya, sehingga tak memiliki beberapa sifat yang kurang baik. Dengan menghilangkan udara yang ada di dalamnya sebaik-baiknya serta dilunakkan (outhard ) maka air tawar akan mengakibatkan sedikit atau tidak sama sekali dan juga tidak mengakibatkan pengendapan kerak, sehingga dapat digunakan untuk pendinginan bagi semua motor.
Air tawar di atas kapal sangat mahal sekali harganya sehingga selalu diusahakan penggunaannya dalam suatu siklus tertutup untuk dapat digunakan berulang kali. Siklus tertutup tersebut terdiri dari selain ruang pendingin dari bagian motor yang harus didinginkan juga saluran, kerem penutup, pompa dan pesawat pendingin ( cooler ).
Minyak pelumas
Dengan bantuan minyak pelumas dari sistem pelumas motor, torak pada motor torak dan ada kalanya juga torak pada motor kepala silang dapat didinginkan. Pada pelumasan dari berbagai bagian dari motor, minyak pelumas tidak hanya digunakan sebagai bahan pelumas, tetapi juga sebagai penyalur panas gesekan atau sebagai bahan pendingin. Pemilihan minyak pelumas sebagai bahan pendingin untuk torak trank dapat dipahami, minyak tersebut dialirkan melalui saluran dalam poros engkol dan dalam batang gerak, sedangkan pembuangan daripadanya dianggap berlebihan. Minyak pelumas dengan mudah dapat mengalir keluar dari torak ke dalam torak engkol. Untuk mencegah agar tidak terlalu banyak pelumas terlempar pada dinding silinder, khusus pada motor besar, maka minyak pelumas disalurkan melalui saluran dalam batang gerak ke bagian bawah dari kotak engkol. Torak pada motor kepala silang juga didinginkan dengan minyak pelumas. Keuntungan besar dari minyak pelumas sebagai bahan pendingin dalam hal tersebut adalah seperti halnya pada torak trank bahwa kebocoran bahan pendingin ke dalam kotak engkol tidak membawa permasalahan, sehingga pipa teleskop yang mahal dan mudah rusak untuk pemasukkan dan pengeluaran air pendingin ke torak tidak diperlukan lagi.
Udara
Sebagai bahan pendingin, seperti halnya untuk silinder dan tutup silinder pada motor kecil, udara tidak digunakan pada motor diesel kapal. Sebagai akibat massa jenis yang sangat rendah dan panas jenis yang rendah dari udara maka diperlukan pemindahan volume yang sangat besar sekali sehingga vertilator yang digunakan harus memiliki daya penggerak yang besar.
Pada pembilasan ruang pembakaran dari niotoa 4 tak dan seluruh silinder pada motor 2 tak ditampung sejumlah besar panas dari udara bilas dan khusus piringan katup buang dan tempat duduk didinginkan dengan udara. Bahwa pendingin disalurkan ke dalam motor dengan tekanan tertentu, sehingga tidak memungkinkan gelembung udara terbentuk, hal tersebut dikarenakan tekanan uap air pada suhu yang berlangsung. (Sumber : Purifier Alfa Laval Maintenance and Adjustment Book).
Sistem pendingin pada kapal laut sangat berbeda dengan sistem pada mesin diesel yang ada didarat misalnya otomotif, generator, diesel dan lain-lain. Hakekat pendingin pada mesin diesel kapal laut, memiliki kombinasi sistem pendingin terbuka dan sistem pendingin tertutup.
Sistem pendingin tertutup pada kapal laut dimaksud terdiri atas tangki penampung air tawar, pompa, intercooler, mesin pendingin mirip radiator pada mesin diesel di darat.
MulaiRancangan Sistem
Mulai
Observasi lapangan
Observasi lapangan
Indenvikasi masalah melalui inteview iinterview
Indenvikasi masalah melalui inteview iinterview
Pemelihan tempat penelitian di KN. Mina
Pemelihan tempat penelitian di KN. Mina
Kumpulan data melalui inteview lapangan
Kumpulan data melalui inteview lapangan
Pengolahan dan analisa data inteview lapangan
Pengolahan dan analisa data inteview lapangan
Kesimpulan
Kesimpulan
Selesai
Selesai
Jadwal Penyelesaian Tugas Akhir
Penyelesaian tugas akhir ini direncanakan selama 5 bulan di mulai dari bulan juni 2016 s/d oktober 2016 seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
No.
Kegiatan
Bulan / Mingguan
Juni
Juli
Agust
Sept
Okt
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Penyusunan Proposal
2.
Seminar Proposal
3.
Pelaksanaan Tugas Akhir
4.
Ujian Sidang
Rencana Anggaran Biaya
No
Nama Barang
Jumlah Barang
Harga Barang
1.
Pembelian barang habis pakai (ATK, fotocopy, internet)
Rp. 250.000.00
2.
Perjalanan pengambilan data dan observasi
Rp. 150.000.00
3.
Sewa alat
Rp. 500.000.00
4.
5.
6.
Jumlah Rp. 900.000.00
DAFTAR PUSTAKA
Bowden JK " Marine Diesel Engine", Tenth Edition, Editor James Munro & Co
Manajemen Perawatan dan Perbaikan", Terbitan DITJEN PERLA.
Manen P. Van, "Motor Diesel Kapal" jilid I, Terbitan DITJEN PERLA
riki sanjaya di 17:12 Label: SISTEM DI KAPAL
http://lautbiru50.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-jenis-pendinginan-pada
Purifier Alfa Laval Maintenance and Adjustment Book
Arismunandar, W dan Kuichi Tsuda, 2004, Motor Diesel Putaran Tinggi. PT Pradnya Paramita, Jakarta.
Maimun, Priyanto. M, Haiba. U.M, Budiyanto. M, 2004, Manajemen Perawatan Mesin. Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Maleev, V.L, ME., DR. A.M. dan Bambang Priambodo, Ir., 1995, Operasi Dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Erlangga, Jakarta.
Suharto, 1991. Manajemen Perawatan Mesin, Jakarta.