PROPOSAL PENELITIAN
PEMANFAAT PEMANFAATAN AN MATERIAL MATERIAL KERTAS KERTAS BERKAS BERKAS UNTUK PRODUK CINDERAMATA KHAS JAWA BARAT DENGAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT URBAN KOTA BANDUNG OLEH :
PRATIWI KUSUMOWARDHANI, KUSUMOWARDHANI, S.Ds. M.Ds. NIP/NIK. 11850889-3 NIDN 0408128501 Mail:
[email protected] Web: www.stisitelkom.ac.id
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA (STISI) 2011
www.stisitelkom.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
Perpustakaan Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Kepala,
Mengetahui, Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STISI Kepala,
www.stisitelkom.ac.id
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN .............................................................................................................. 1 LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................... 2 ABSTRAK ....................................................................................... Error! Bookmark not defined. BAB I .......................................................................................................................................... 6 PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 6 1.1
Latar Belakang ............................................................................................................. 6
1.2
Identifikasi masalah ..................................................................................................... 7
1.3
Batasan Masalah.......................................................................................................... 8
1.4
Tujuan Masalah............................................................................................................ 9
1.5
Signifikansi Penelitian .................................................................................................. 9
BAB II ........................................................................................................................................11 STUDI PENDUKUNG...................................................................................................................11 2.1
Kajian Umum Mengenai Sampah Kota Bandung..........................................................11
2.1.1
Masalah Sampah di Perkotaan.............................................................................11
2.1.2
Jenis-Jenis Sampah...............................................................................................11
2.1.3 Konsep “ 3R” ..........................................................................................................12 2.2
Kajian Umum Mengenai Kertas Bekas ........................................................................12
2.2.1
Karakter Kertas bekas ..........................................................................................12
2.2.2
Jenis Kertas Bekas................................................................................................13
2.2.3
Pengolahan Kertas Bekas .....................................................................................13
2.2.4
Jenis Eksplorasi Kertas Koran Bekas .....................................................................14
2.4
Kajian Umum Masyarakat Urban.................................................................................17
2.4.1
Pengertian Masyarakat urban..............................................................................17
2.4.2
Wilayah yang Akan di Bina ...................................................................................18
2.4.4
Potensi Masyarakat Daerah cisitu ........................................................................18
BAB III .......................................................................................................................................19 METODELOGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT.........................................................................19 3.1. Pendahuluan ..................................................................................................................19 3.2. Ruang lingkup.................................................................................................................19 3.3. Prosedur Eksperimen......................................................................................................20
www.stisitelkom.ac.id
3.4. Program Pembinaan ......................................................................................................21 BAB IV .......................................................................................................................................22 INDIKATOR KEBERHASILAN .......................................................................................................22 BAB V ........................................................................................................................................23 KESIMPULAN, SARAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI ............ ..................................................23 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................24
www.stisitelkom.ac.id
www.stisitelkom.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kertas merupakan bahan yang telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya di buat di Mesir, yang terbuat dari tanaman papyrus (2.200 masehi), yang kemudian di kembangkan di Cina (2.000 tahun yang lalu) dengan memakai metode lain dalam pengolaan bahan baku, dari mulai jerami sampai potongan kayu yang dibuat bubur untuk mendapatkan seratnya sebagai bahan dasar kertas. Sejalan dengan ditemukannya mesin pada abad 18, pembuatan kertas semakin murah dan cepat (Roni K. 2007) dan dapat dikatakan cara memproduksi kertas selalu berkembang, seiring dengan kebutuhan yang meningkat pada masyarakat. Berdasarkan angka perkiraan, rata-rata penduduk Kota Bandung menghabiskan sekitar 1 lembar kertas dengan berat 70 gram per minggu, dengan jumlah total penduduk antara 2-3 juta jiwa dan rata-rata satu keluarga terdiri dari 4 anggota keluarga. Dengan asumsi tersebut, tiap minggu akan dibutuhkan rata-rata 43, 750 ton kertas dari berbagai macam produk kertas per minggu tiap kepala keluarga (buku, Koran, majalah dsb.). Dengan demikian, dalam satu tahun diperkirakan akan mencapai sekitar 2.275.000 ton kertas yang digunakan (Roni K. 2007). Angka perkiraan tersebut bisa jadi secara aktual lebih banyak, mengingat di negara bagian Viktoria dan Australia saja yang jumlah penduduknya lebih sedikit dari kota Bandung, konsumsi kertas pertahunnya mencapai hampir 1,5 juta ton kertas, baik dalam bentuk kertas kemasan, majalah, Koran, dan kertas tulis. Dari sejumlah 1,5 juta ton tersebut, sebesar 1 juta tonnya dapat didaur ulang untuk berbagai keperluan produk kertas lainnya (Roni K. 2007). Jumlah kertas yang demikian banyak tersebut akan menjadi masalah yang makin menumpuk bila tidak diatasi dengan segera. Di Indonesia, penggunaan kertas daur ulang untuk bahan baku industri kertas telah banyak dilakukan. Kebanyakan bahan baku kertas daur ulang diperoleh dari kertas bekas kosong, majalah, dan kertas tulis, khusus untuk daur ulang kertas Koran, diperlukan beberapa tambahan proses kimiawi untuk menghilangkan tinta yang ada pada kertas ( de- inking
www.stisitelkom.ac.id
prosess ) (Roni K. 2007), namun proses tersebut memerlukan waktu yang lama dan harus
mengkombinasikan dengan campuran bahan kimia lagi sebagai bahan tambahan daur ulang, hal tersebut dapat dilakukan sebagai proses pemanfaatan kembali kertas koran yang sudah tidak terpakai lagi, namun dampak pemakaian bahan-bahan kimianya pun, tidak dapat dihindari dan menjadi polusi lagi di lingkungan masyarakat sekitar.
1.2 Identifikasi masalah
Masyarakat adalah sekumpulan peran-peran yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya (Bambang rudito, 2003). Manusia sebagai makhluk sosial dalam perjalanan kehidupannya akan selalu dihadapkan pada berbagai masalah yang melingkupi dirinya, masalah yang ada biasanya berupa hal-hal yang berkenaan dengan hambatan-hambatan dalam pencapaian tujuan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Sebagai kebutuhan menggunakan pengetahuannya, dan dalam rangka penggunaan pengetahuan tersebut kadang-kadang manusia mengalami hambatan-hambatan yang tidak dapat dipecahkan dengan pengetahuan sehingga menjadikannya sebagai masalah sosial ( Arif. B 2003). Masyarakat Bandung memiliki salah satu masalah sosial yaitu peningkatan kebutuhan lahan. Pada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, tidak terpenuhinya kebutuhan lahan secara memadai menyebabkan munculnya kantong-kantong permukiman kumuh di beberapa daerah. Pada periode 1995-1998, keberadaan kantong permukiman kumuh yang teridentifikasi berjumlah 121 kelurahan (dari total 139 kelurahan yang ada di Kota Bandung) (LPM-ITB dalam Maulana, 2001). Penyebab keberadaan permukiman kumuh ini, antara lain: urbanisasi dan migrasi yang tinggi terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, sulitnya mencari pekerjaan, sulitnya mencicil atau menyewa rumah, dan kurang
tegasnya pelaksanaan peraturan perundang-undangan (Komarudin,1997). Sehingga pada akhirnya muncul daerah-daerah pemukiman masyarakat miskin, dan menjadi beban bagi pemerintah. Sudah saatnya kita berhenti menganggap masyarakat miskin sebagai korban atau beban dan mulai memandang mereka sebagai para wirausahawan yang tangguh dan kreatif (C.K. Prahalad 2004). Sehingga dapat menjawab tantangan pasar dan satu-satunya cara untuk melayani pasar tersebut adalah ber inovasi (C.K. Prahalad 2004)
www.stisitelkom.ac.id
Dengan harapan adanya penelitian pelatihan pembuatan produk kriya Interior dari bahan daur ulang kertas Koran bekas ini dapat memberikan alternatif teknik inovasi baru, sehingga hasil produksinya menjadi lebih baik, dan dapat meningkatkan kualitas, sehingga dapat menjawab tantangan pasar sedikit demi sedikit tambahan dana untuk tabungan ( selain asupan dana dari suaminya ). Sasaran penelitian adalah Ibu-ibu & bapak-bapak (sebagai pelengkap saja) yang waktunya kebanyakan untuk mengurus anak, memasak, dan mengurus rumah yang tidak terlalu banyak memerlukan waktu, sehingga waktunya di habiskan hanya untuk menonton TV atau ‘ngumpul’ dengan ibu-ibu lain,dan sepertinya tidak menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Sesungguhnya para ibu-ibu tersebut memiliki kemauan dan kemampuan dalam berkreasi namun tidak faham seperti apa dan bagaimana menyalurkan keinginan tersebut. Kalaupun bisa, kualitas yang dihasilkan belum memenuhi standart permintaan pasar. Teknik yang ingin di gunakan adalah teknik pilin, dan masih mengalami kendala dari segi kekuatan dan kualitas pilinan antara satu pilinan dengan pilinan yang lain. Besar kemungkinan selama penelitian, terjadi pengembangan inovasi baru dari segi pengembangan teknik, selain menggunakan teknik pilin. Di sini di khususkan kertas koran bekas akan di eksplorasi dan teliti bagaimana dan seperti apa cara yang paling efektif membina ibu-ibu di sekitar lingkungan kumuh (studi kasus daerah cisitu), terkait produksi yang di hasilkan, agar lebih inovatif dan efektif dalam memproduksi suatu produk kriya interior, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan berpengaruh pada nilai jual agar dapat menjawab permintaan pasar.
1.3 Batasan Masalah
Batasan wilayah lingkungan binaan hanya masyarakat urban kota Bandung, khususnya Cisitu, dengan membina Ibu-ibu di sekitar cisitu. Disini penulis mencoba untuk pembinaan masyarakat kota Bandung khususnya cisitu. Dengan mengamati terlebih dahuhu karakteristik dan pola tingkah laku kerja dan kebiasaan masyarakat urban kota Bandung. Sasaran penelitian adalah masyarakat urban, daerah kampung Cisitu. Subjek penelitian adalah para wanita, muda dan dewasa, dan ibu-ibu yang waktunya untuk mengurus anak, memasak, dan mengurus rumah, sehingga waktu kosongnya di habiskan hanya untuk menonton TV atau ‘ngumpul’ dengan ibu-ibu lain. Para ibu-ibu tersebut memiliki kemauan
www.stisitelkom.ac.id
dan kemampuan dalam berkreasi namun tidak mengetahui bagaimana menyalurkan keinginan tersebut. Kalaupun bisa, kualitas yang dihasilkan belum memenuhi standart permintaan pasar. Teknik yang di gunakan adalah teknik pilin, dan masih mengalami kendala dari segi kekuatan dan kualitas pilinan antara satu pilinan dengan pilinan yang lain. Besar kemungkinan
selama
penelitian,
terjadi
pengembangan
inovasi
baru
dari
segi
pengembangan teknik, selain menggunakan teknik pilin. Di sini di khususkan kertas koran bekas akan di eksplorasi dan teliti bagaimana dan seperti apa cara yang paling efektif membina ibu-ibu di sekitar lingkungan kumuh (studi kasus daerah cisitu), terkait produksi yang di hasilkan, agar lebih inovatif dan efektif dalam memproduksi suatu produk kriya interior, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan berpengaruh pada nilai jual.
1.4 Tujuan Masalah
Tujuan dari penelitian ini adalah mentindak lanjuti pembinaan ibu-ibu kampung cisitu, kota Bandung, khususnya kampung cisitu agar potensi yang sudah ada di daya gunakan, yang bertujuan mengeksporasi kemampuan para ibu-ibu kampung cisitu, dengan keterampilan membuat berbagai produk kriya Interior. Dengan ini, diharapkan dapat menawarkan solusi dari masalah sampah pada lingkungan kota Bandung, khususnya masalah sampah kertas bekas, dengan memanfaatkan potensi kerajinan tangan ibu-ibu kampung cisitu kota Bandung.
1.5 Signifikansi Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan penelitian ini adalah:
-
Mencoba membantu mengurangi masalah sampah yang menumpuk di kota Bandung
-
Memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat urban, agar tetap memanfaatkan material yang sudah tidak digunakan kembali, agar dapat di manfaatkan kembali dan dapat meningkatkan nilai jual
-
Mengembangkan teknik pada daur ulang kertas
www.stisitelkom.ac.id
-
Mengembangkan dan mengarahkan potensi kreatif ibu-ibu di daerah urban kota
-
Bandung (khususnya Cisitu)
Adanya analisa pada aspek nilai fungsi, ekonomi, estetik, dan hand made dari produk yang dihasilkan, akan menjadi informasi akan bentuk produk re- cycle
-
Menjadi pengetahuan dan sumber data bagi peneliti selanjutnya
www.stisitelkom.ac.id
BAB II STUDI PENDUKUNG
2.1
Kajian Umum Mengenai Sampah Kota Bandung
2.1.1
Masalah Sampah di Perkotaan
Pengertian Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
2.1.2
Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatannya, jenis sampah secara umum menurut dinas Pekerjaan Umum (1986) dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 1) sampah basah Yaitu sampah organik yang mempunya sifat membusuk jika dibiarkan dalam keadaan basah, yang termasuk dalam sampah ini adalah sisa makanan, sayuran, buahbuahan, dedaunan, dsb. 2) sampah kering Yaitu sampah yang terdiri atas bahan anorganik yang sebagian besar sulit untuk membusuk, sampah ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
www.stisitelkom.ac.id
a) logam, contoh : kaleng, pipa besi tua, mur, baut, seng, dan segala jenis logam yang sudah usang b) non logam, contoh : 3) sampah lembut Yaitu sampah susunannya terdiri dari partikel-partikel kecil dan memiliki sifat mudah berterbangan serta membahayakan atau menggangu pernafasan dan mata. sampah tersebut terdiri atas: a) Debu, yaitu parkel-partikel kecil yang berasal dari proses mekanis, misalnya serbuk dari pengergajian kayu, debu asbes. b) Abu, yaitu partikel-partikel yang berasal dari proses pembakaran, misalnya abu sekam, abu dari hasil pembakaran sampah.
2.1.3
Konsep “ 3R”
1) Mengurangi Bahan Timbunan Sampah ( Reduce) Mengurangi bahan timbunan sampah, dapat berarti membiasakan hidup dengan penuh ketelitian, dan cermat sehingga sampah yang dihasilkan di tekan seminimal mugkin. 2) Memakai kembali ( reuse) Menggunakan kembali mengandung arti memakai item yang sama lebih dari skali, lebih disarankan. konsep memakai kembali (reuse) ini dapat menghemat energi dan sumber daya yang boleh jadi digunakan untuk membuat produk baru. 3) Daur ulang (recycle) Mendaur ulang dapat berarti mengembalikan sampah ke pabrik sehingga dapat dignakan kembali sebagai bahan baku untuk membuat produk yang sama atau lainnya.
2.2
Kajian Umum Mengenai Kertas Bekas
2.2.1
Karakter Kertas bekas
www.stisitelkom.ac.id
Beberapa jenis kertasbekas yang bisa didaur ulang. Namun pendauran ulang kertas hanya bisa dilakukan maksimal 4 - 6 kali, mengingat serat-serat kertas akan semakin pendek setelah diproses sehingga memengaruhi kekuatan dan ikatan serat dalam kertas. Kertas yang bisa didaur ulang sangat beragam, namun dikelompokkan dalam tiga kategori diantaranya: 1. kertas buangan pabrik kertas, 2. kertas limbah sebelum digunakan konsumen, 3. kertas yang telah digunakan konsumen.
2.2.2
Jenis Kertas Bekas
Jenis kertas sangat beragam, mulai dari kertas bergelombang ( dus), kertas bekas koran, kertas bekas majalah, kertas bekas buku telepon, dan kertas bekas kantor/rumah tangga.Pengolahan kertas daur ulang bisa dengan cara sangat sederhana, yaitu kertas hanya diubah bentuknya tanpa perlakuan fisika dan kimia. Misalnya kertas digunakan untuk dekorasi. Kertas diremas lalu bentuk lipatanlipatannya dibentuk sesuai selera.Pengolahan kertas secara fisika dan kimia adalah mengolah kertas menjadi bubur kembali, lalu dicetak sesuai dengan keperluannya, baik tipis ataupun tebal. Kertas yang dibuat ubur ini yang hanya bisa didaur ulang hingga 4 - 6 kali, karena serat-serat kertas akan terpotong oleh perlakuan fisika (dihancurkan).
2.2.3
Pengolahan Kertas Bekas
Di Indonesia, penggunaan kertas daur ulang untuk bahan baku industri kertas telah banyak dilakukan. bahan baku yang paling banyak di gunakan adalah diperoleh dari kertas bekas kosong, majalah, dan kertas tulis. Produk kertas daur ulang berupa jenis kertas seperti kertas kemasan atau kertas untuk industri, kertas cetak dan kertas tulis, tissue dn cetakan untuk media massa. dalam jumlah terbatas, kertas dur ulang dapat juga digunakan untuk media tanaman isolasi, box, produk kertas cetak (wadah telur, karton, baki makanan, dan pot tanaman).
www.stisitelkom.ac.id
Hasil penelitia sebelumnya menunjukkan, kertas daur ulang ini memilikibeberapa keterbatasan. produk yang dibuat dari proses ini tidak dapat digunkan untuk kemasan bahan kanan, karena kualitas kertasnya menurun dan dapat mudah terkontaminasi. Khusus untuk daur ulang kertas koran, diperlukan beberapa tambahan proses kimiawi untuk menghilangkan tinta yang ada pada kertas (de-ingking process). Proses ini menggunakan sabun untuk menghilangkan tinta. Tinta tersebut masih dapat dimanfaatkan untuk kondisi tanah (soil conditioner) . kemudian untuk membuat kertas daur ulang yang baik dan dapat digunakan kembali sebagai bahan pembuat koran, dierlukan modifikasi campuran kertas yang terdiri dari atas campuran kertas koran bekas, majalah dan bubur kertas yang asli (virgin pulp) dari bahan baku awal
2.2.4
Jenis Eksplorasi Kertas Koran Bekas
a. Pilin Teknik yang di gunakan adalah dengan memilin kertas koran bekas dan dirangkai menjadi sebuah
benda
fungsional,
warna yang sesuai.
Gambar 1 Contoh produk kertas bekas dengan menggunakan teknik pilin
b. Cetak
www.stisitelkom.ac.id
kemudian
diberi
Cetakan dibuat terlebih dahulu, dan bibentuk dengan menggunakan kertas yang sudah dalam bentuk cairan
Gambar 2 Contoh produk kertas bekas dengan menggunakan teknik cetak
c. Tempel Teknik
yang
digunakan
disini
adalah
enempel-
nempel permukaan
kertas, tebal,
agar tanpa
adanya teknik khusus .
Gambar 3 Contoh produk kertas bekas dengan menggunakan teknik tempel
d. Mix Material
www.stisitelkom.ac.id
Material yang digunakan adalah kertas
koran
bekas
dengan
menggunakan resin dan pewarnaan hitam
Gambar 4 Contoh produk kertas bekas dengan menggunakan teknik pengecoran material tambahan
www.stisitelkom.ac.id
2.4
Kajian Umum Masyarakat Urban
2.4.1
Pengertian Masyarakat urban
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Pendidikan Besar Republik Indonesia, 2008, pengertian masyarakat adalah: ma·sya·ra·kat n sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama. Sedangkan pengertian urban adalah: ur·ban 1 a berkenaan dengan kota; bersifat kekotaan; 2 n orang yg berpindah dr desa ke kota; Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Pendidikan Besar Republik Indonesia, 2008, pengertian kampung adalah: kam·pung 1 n kelompok rumah yg merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah); 2 n desa; dusun; 3 n kesatuan administrasi terkecil yg menempati wilayah tertentu, terletak di bawah kecamatan; 4 a terkebelakang (belum modern); berkaitan dng kebiasaan di kampung; kolot;2.4.2
Dalam Kamus wikipedia pengertian Kampung adalah: suatu daerah, di mana terdapat beberapa rumah atau keluarga yang bertempat tinggal di sana daerah tempat tinggal warga menengah ke bawah di daerah kota nama alternatif untuk desa/kelurahan yang merupakan satuan pembagian administratif daerah yang terkecil di bawah kecamatan/mukim/distrik/banua (benua).
www.stisitelkom.ac.id
2.4.2
Wilayah yang Akan di Bina
Daerah Kampung Cisitu adalah daerah kampung yang terdiri atas sekelompok rumah yg merupakan bagian kota (biasanya dihuni orang berpenghasilan rendah) (kamus bahasa Indonesia, 2008) Daerah Kampung Cisitu memiliki potensi sumber daya manusia, yang dapat diberdayakan bagi pengembangan kerajinan kertas bekas, mengingat daerah yang di garap adalah daerah urban, yaitu daerah perkotaan Bandung yang rata-rata penduduknya menghabiskan sekitar satu tahun diperkirakan mencapai sekitar 2.275.000 ton kertas yang digunakan (Roni K. 2007).
2.4.4
Potensi Masyarakat Daerah cisitu
Keinginan dan kemauan para warga penduduk kampung Cisitu memberikan peluang berkembangnya penelitian eksplorasi kertas bekas. Adanya dukungan dari ketua RT dan RW kampung Cisitu, dapat memberikan peluang motivasi para ibu-ibu kreatif dalam mengembangkan kemampuan kerajinan (craftmenship) .
www.stisitelkom.ac.id
BAB III METODELOGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT
3.1. Pendahuluan Program ini merupakan penelitian yang output nya berupa produk. Produk yang dibuat sebagai karya desain yang didapatkan dengan menggunakan metode penelitian eksperimentatif, dengan cara pendekatan bersifat kuantitatif. Eksperimen mengacu pada proses kerja secara craftmenship, dimana eksperimentasi material kertas bekas dengan rekayasa dari kreatifitas peneliti. Produk yang dihasilkan adalah produk dengan menitik beratkan pada keahlian, keterampilan, kreativitas dari ketekunan dalam pengelolaan material, sehingga hasil eksperimen dan produk diharapkan dapat memiliki nilai tambah (value).
3.2. Ruang lingkup Subjek : Masyarakat urban kota Bandung khususnya, daerah cisitu Objek : Merancang produk yang didasari material sisa koran atau kertas bekas lainnya, yang dapat di bentuk dan di rekayasa sehingga memiliki karakteristik material rotan dan dapat juga berkembang menggunakan material lain ( mix media).
www.stisitelkom.ac.id
3.3. Prosedur Eksperimen Tahapan
Pengumpulan Data
Prosedur penelitian Study literature dan survey lapangan daerah Kampung Cisitu , dan pasar. Identivikasi
Metode
Observasi Interview Dokumentasi Studi literature
Instrumen
Check list Daftar pertanyaan Foto, recording Topic list
Setelah ter identivikasi,membuat konsep desain, dengan merumuskan jenis rekayasa antara material dan teknik
Analisis Data
Proses Eksperimentasi
Analisis Studi Eksperimentasi
Data di reduksi dan ditarik kesimpulan
Alternative pengembangan yang memungkinkan Spesifikasi Produk yang memungkinkan di kembangkan Pengolahan hasil konsep dengan menggunakan teknik: a) pilin b) cetak c) temple d) mix media
Eksperimentasi (menarik kolerasi dan komparasinya)
Pengenalan hasil eksperimen dan pembinaan masyarakat cisitu Uji layak pada pasar
Produksi karya desain
Produksi Karya desain
Analisa Data
Setelah layak, maka di produksi
www.stisitelkom.ac.id
- pedoman eksperimentasi - cheklist Daftar kombinasi matrrial dan teknik
Data di reduksi dan ditarik kesimpulan
3.4. Program Pembinaan Tahap selanjutnya setelah melewati tahap eksperimen, adalah pelaksanakan program pembinaan.
Pengamatan (Obserfasi ) Karakteristik dari masyarakat
Pemetaan jaringan sosial (kerja) Penjelasan maksud dan tujuan, pada masyarakat
Diskusi mengenai output bagi masyarakat danpeneliti
Memberikan contoh produksi hasil eksperimentasi
Pembinaan
Pemantauan
Produksi
Evaluasi
www.stisitelkom.ac.id
BAB IV INDIKATOR KEBERHASILAN
Keluaran (Output ) Riset
- Identifikasi peta kemampuan dan potensi sumber-sumber daya serta potensi industri kecil dan menengah
- Identifikasi berbagai jenis cinderamata Jawa Barat - Klasifikasi spesifik jenis-jenis cinderamata Jawa Barat - +/- 10 buah prototype desain produk kemasan hasil eksplorasi Kegiatan Diseminasi
- Uji coba pasar pada suatu produk termasuk penganan sebagai cinderamata yang telah baik
- Mendisplay hasil workshop pada momen-momen pamer kerajinan dan perindustrian
- Mendisplay hasil workshop di galeri Departemen Perindustrian & Perdagangan dengan penataan yang representatif Dampak Hasil Riset
Meningkatnya popularitas produk cinderamata Bandung dengan citra dan brand produk yang handal karena tampilan desainnya
www.stisitelkom.ac.id
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI
(diketahui setelah penelitian berjalan)
www.stisitelkom.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Budimanta, A, (2003)
“ Prinsip-prinsip Community Development” Dalam Akses Peran Serta Masyarakat , Jakarta : Sinar Harapan dan Indonesia Center for Sustainable Development
Johnson, P, ( 1963)
“Creative Bookbinding”, United State of America: University of Washington press
Kataman, R, (2007)
“Sistem Pengolahan Reaktor Sampah Terpadu Silarsatu”, Bandung : Humaniora
Lawson, B, (2007)
“Bagaimana cara berpikir desainer (How Designers Think). Yogyakarta : Jalasutra
Norman, D, (2004)
“Emotional Design. New York : Basic Books
Prahaland, C, K (2004)
“ The Fortune at The Bottom of The Piramid” mengentaskan kemiskinan sekaligus memperoleh laba, Jakarta: PT Intan Sejati Klaten
Rudito, B, (2003)
“ Metode dan teknik pengelolaan Community Development”, Jakarta: Indonesia Center for Sustainable Development
Rubiyar, (2008)
”Kreasi Unik Kertas Koran”, Surabaya: Trubus Agrisarana
Wals Vivien, (1992)
”Winning by design”, Hong Kong : Graphicraft Typesetters
www.stisitelkom.ac.id