BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.1.
Lata Latarr Bela Belak kang ang Masala alah
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1999). ari pengertian tersebut maka maka pend pendid idik ikan an meru merupak pakan an usah usahaa sada sadarr yang yang dilak dilakuk ukan an oleh oleh kelu keluar arga ga,, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Kimi Kimiaa seba sebaga gaii sala salahh satu satu mata mata pela pelaja jara rann waji wajibb dala dalam m kuri kuriku kulu lum m pembelajaran di !"# merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersi$at abstra abstrak. k. Kimia Kimia bukanl bukanlah ah pelajar pelajaran an yang yang baru baru bagi bagi siswa, siswa, namun namun sering seringkal kalii dijumpai dijumpai siswa%sisw siswa%siswaa yang menganggap menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, dipelajari, sehi sehinngga gga siswa iswa sudah udah terl terleb ebih ih dahu dahulu lu meras erasaa kura kuranng mampu ampu untu ntuk mempelajarinya. &al ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang rumit, kurang kurang menarik menarik,, mon monoto otonn dan membos membosank ankan, an, dimana dimana konsep konsep dasar dasar kimia kimia menjadi tidak menarik dan semakin sulit dipahami siswa. 'ntuk mengatasinya diperlukan inoasi dalam penerapan model maupun metode pengajaran kimia, karena karena keberh keberhasi asilan lan pembel pembelajar ajaran an ditent ditentuka ukann oleh oleh kemamp kemampuan uan guru guru dalam dalam meng mengel elol olaa pros proses es belaj belajar ar meng mengaja ajarr yang yang dalam dalam hal hal ini ini dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh penerapan model maupun metode pengajaran yang yang tepat. Koloid Koloid merupa merupakan kan pokok pokok bahasa bahasann kimia kimia pada pada semest semester er genap genap yang yang menarik untuk dipelajari karena dekat dengan kehidupan kita sehari%hari. amun, pemahaman siswa pada pokok bahasan koloid ternyata masih rendah, hal ini mungkin disebabkan karena guru di dalam menjelaskan pokok bahasan koloid tersebut belum menggunakan strategi pengajaran yang tepat atau lebih *enderung menggunakan metode *eramah, akibatnya hasil belajar siswa kurang memuaskan. ari beberapa hasil penelitian yang membahas tentang penggunaan model pembelajaran problem based learning sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh #nisa Kusumastuti.
1
imana penelitiannya menggunakan model pembelajaran problem based learning yang didukung media animasi pada pokok bahasan pesawat sederhana diperoleh peningkatan dalam hasil belajar siswa dengan rata%rata di akhir pembelajaran adalah sebesar sebesar +,-9, +,-9, (Kusumast (Kusumastuti,uti,-1/). 1/). engan engan menggunakan menggunakan media yang berbeda terdapat pula penelitian dengan model pembelajaran problem based learn learnin ingg yakn yaknii pene penelit litian ian yang yang dila dilaku kuka kann oleh oleh &eni &eni Purw Purwan anin ings gsih ih yang yang menggu menggunak nakan an media media peta peta konsep konsep untuk untuk mening meningkat katkan kan metakog metakognis nisii siswa. siswa. imana dari hasil analisis penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan peta konsep pada model PB0 mempengaruhi metakognisi siswa dan memberikan kontribusi sebesar +,23. 4leh 4leh karena karena karakt karakteris eristik tik dari dari pokok pokok bahasa bahasann koloid koloid adalah adalah banyak banyak menekankan pada hapalan, bersi$at abstrak, dan tidak banyak hitungan, maka dalam penelitian ini diusulkan untuk menggunakan model pembelajaran problem based learning yang didukung media baik isual maupun audioisual untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Problem Based 0earning (PB0), merupakan salah satu model pembelajaran inoati$ yang dapat memberikan kondisi belajar akti$ kepada siswa. PB0 adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa se*ara berkelompok untuk meme*ahkan suatu masalah se*ara bertahap sehingga mend mendap apat at peng penget etah ahua uann yang yang berh berhub ubun unga gann deng dengan an masal masalah ah terse tersebu butt sert sertaa memiliki keterampilan untuk meme*ahkan masalah. PB0 menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang *ara berpikir kritis dan keterampilan peme*ahan masalah serta memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari pelajaran tersebut. PB0 *o*ok untuk diterapkan pada mata pelajaran atau bahasan lanjutan seperti sistem koloid, karena pelajaran dilakukan dengan *ara membangun penalaran siswa dari semua pengetahuan yang sudah dimiliki dan yang diperoleh sebagai hasil kegiatan berinteraksi dengan sesama indiidu. "edia merupakan alat penunjang bagi berbagai bentuk pendidikan dan untuk menyampaikan in$ormasi. "edia pengajaran yang menarik dan mampu mengakti$kan alat indera siswa, meningkatkan motiasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta menghindari kejenuhan pada peserta didik.
2
"edia isual adalah media yang hanya terdiri dari proses melihat saja. !alah !alah satu satu *ontoh *ontoh media media isual isual peta peta konsep konsep.. Peta Peta konsep konsep adalah adalah suatu suatu teknik teknik mengorganisasi atau menyusun in$ormasi yang menujukkan keterkaitan antara satu konsep lainnya. Keunggulan peta konsep sebagai media pembelajaran yaitu merupakan suatu alat yang e$ekti$ untuk menghadirkan se*ara isual hirarki generalisasi generalisasi%genera %generalisasi lisasi,, untuk mengekspre mengekspresikan sikan keterkaitan keterkaitan proporsi proporsi dalam sistem konsep%konsep yang saling berhubungan. !edangkan media audioisual adal adalah ah medi mediaa yang ang terd terdir irii dari dari pros proses es mend menden enga gark rkan an seka sekali ligu guss deng dengan an pengelihatan karena ditampilkan pada layar. Keunggulan media audioisual bila dibandingkan dengan media lain adalah dapat membawa me mbawa dunia nyata, menyajikan gambar dan suara sekaligus sehingga proses pembelajaran lebih menarik, dapat diputar ulang serta hemat dalam hal waktu, tenaga, dan biaya karena materi dapat disajikan dalam bentuk 5 yang juga mudah untuk diperbanyak. ari hasil wawan*ara dengan beberapa siswa diperoleh in$ormasi bahwa model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan media masih jarang digunakan dalam pembelajaran kimia di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, atas, penelit penelitii tertarik tertarik untuk untuk menelit menelitii pengar pengaruh uh dan perban perbandin dingan gan hasil hasil belajar belajar siswa pada pembelajaran sistem koloid dengan model pembelajaran problem based learning yang didukung didukung media peta konsep dan audioisual audioisual di !"#. ari uraian di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul6 7Perbandin Perbandingan gan Hasil Belajar Kimia Sisa SMA Dengan Dengan Mengg!n Mengg!nakan akan Media Peta K"nse# Dan A!di"$is!al Melal!i M"del Pembelajaran Pr"blem Based Learning %PBL& Pada Materi Sistem K"l"id.' 1.(.
Identi)ikasi Ma Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain6 1. alam proses proses belajar mengajar mengajar keakti$an keakti$an siswa siswa masih masih kurang kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan guru. -. Pembel Pembelajar ajaran an masih masih berp berpusa usatt pada pada guru. guru. /. alam proses proses belajar mengajar mengajar media media yang diterapkan diterapkan kurang kurang berariasi berariasi dan belum dilaksanakan se*ara maksimal dimana *ara pengajaran konensional masih mendominasi dalam pembelajaran. 3
. 8uru kurang kurang terampil terampil dalam menggunak menggunakan an media media dalam pembelajaran pembelajaran kimia. 1.*.
Batasan Ma Masalah
ari identi$ikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah dititikberatkan pada6 1. 4bjek penelitian penelitian adalah adalah siswa siswa kelas kelas I semeste semesterr 8enap !"# "edan :ahun #jaran -1/;-1 -. "odel pembela pembelajaran jaran yang yang digunakan digunakan adalah adalah Problem Problem Based Based 0earning 0earning yang yang didukung media Peta Konsep dan #udioisual (
,!m!san Masalah
Berd Berdas asar arka kann batas batasan an masal masalah ah di atas atas maka maka yang yang menja menjadi di rumus rumusan an masal masalah ah dalam dalam pene peneli liti tian an ini ini adala adalah6 h6 7#pa 7#paka kahh hasi hasill bela belajar jar sisw siswaa yang yang menggunakan media
/!j!an Penelitian
:ujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menggunakan media
1.0.
Man)aat Penelitian
"an$aat yang diharapkan dari penelitian ini adalah 6 1. Bagi siswa, siswa, yaitu yaitu meningkat meningkatkan kan hasil hasil belajar belajar kimia siswa siswa dan pemahaman pemahaman siswa terhadap konsep sistem koloid -. Bagi Bagi guru dan *alon *alon guru, dapat dapat digunak digunakan an sebagai sebagai in$orma in$ormasi si bagi guru guru dan *alon guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan
4
menerapkan model pembelajaran problem based learning yang didukung oleh media pada pokok bahasan sistem koloid. /. Bagi !ekolah, dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran kimia di !"# egeri "edan. . Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan meningkatan kompetensinya sebagai *alon guru. 1..
De)enisi 2#erasi"nal
PB0 adalah sebuah pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah ( problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru dalam meme*ahkan masalah, dimana dalam penelitian ini masalah nya men*akup pokok bahasan koloid. &asil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang meliputi bidang K4gniti$, psikomotorik, dan a$ekti$. #udioisual(ideo) adalah suatu media pembelajaran yang tidak hanya terdiri dari proses melihat saja namun juga terdapat proses mendengar. !istem Koloid adalah salah satu pokok bahasan Kimia yang mengkaji tentang suatu bentuk *ampuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi.
BAB II /IN3AUAN PUS/AKA (.1. Kerangka /e"ritis (.1.1. Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran
"enurut !udjana, (1929) bahwa 7belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain>. ua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan. Belajar mengajar selaku suatu sistem instruksional menga*u kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling 5
bergantung satu sama lain untuk men*apai tujuan interaksi guru dengan siswa sebagai makna utama proses pengajaran memegang peranan penting untuk men*apai tujuan pengajaran yang e$ekti$. "enurut sanjaya, (-2) 6belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang melalui pengalaman.> Pengalaman itu dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung adalah pengalaman yang diperoleh melalui aktiitas sendiri dan pada situasi yang sebenarnya, sedangkan pengalaman tidak langsung adalah pengalaman yang diperoleh tanpa melakukan aktiitas sendiri maupun pada situasi yang sebenarnya. Pengalaman tidak langsung dapat diperoleh dengan perantaraan media, seperti alat peraga. "engajar berarti menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan dimana ada subjek yang memberi dan ada subjek yang menerima. jamarah dan ?ain mengatakan bahwa 7"engajar adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar> (jamarah dan ?ain, 199@). engan kata lain bahwa dalam mengajar ada dua hal yang saling terlibat yaitu guru dan siswa, dimana guru memberikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik. alam hal itu baik murid maupun pengajar harus mengerti bahan yang akan dibi*arakan. engan kata lain dalam kegiatan mengajar itu harus terjadi suatu proses belajar. Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru, sedangkan belajar dilakukan oleh siswa. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreati$itas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. alam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat 6
merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan peren*anaan pengajaran yang matang oleh guru. !etiap kegiatan belajar mengajar memiliki tujuan, yaitu sasaran atau *ita%*ita yang hendak di*apai berupa pembentukan pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa (Aoestiyah, 192-). (.1.(. Hasil Belajar
Proses belajar men*apai pun*aknya pada hasil belajar. &asil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan satu paket pembelajaran tertentu. &asil belajar siswa dapat diketahui setelah mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil belajar tersebut didapat in$ormasi tentang seberapa besar penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan, yang dapat ditulis dalam bentuk angka atau nilai. 'ntuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada siswa setelah mendapat pengalaman. :olak ukur dari tinggi rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Kualitas proses hasil belajar mengajar dan mutu hasil belajar adalah indikator keberhasilan pelaksanaan sistem kurikulum pendidikan. "enurut !udjana, &asil belajar adalah kemampuan%kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. !edangkan, &arahap memberi batasan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai%nilai yang terdapat dalam kurikulum. adi hasil belajar siswa untuk bidang studi kimia adalah gambaran penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan dalam bidang studi kimia. !ehingga dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang di*apai dari kegiatan belajar mengajar. (.1.*. M"del #embelajaran
"odel pembelajaran adalah suatu pola peren*anaan yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. "odel pembelajaran 7
bertujuan men*iptakan suatu pembelajaran yang e$ekti$ sehingga siswa dapat men*apai hasil belajar yang optimal. "enurut asution, 7"odel pembelajaran adalah suatu ren*ana atau pola pendekatan yang digunakan untuk mendesain pengajaran dan mengandung strategi mengajar, yang digunakan untuk men*apai tujuan belajar yang diinginkan>. Pada strategi mengajar terdapat strategi insrtuksional,
ketrampilan
mengajukan
pertanyaan,
mengkomunikasikan
pengarahan, menstruktur jawaban siswa,dll. dalam strategi mengajar guru juga menerapkan sejumlah strategi mengajar dan menerapkan berbagai teknik mengajar atau insrtuksional, seperti bagaimana menata kelas, mengelompokkan siswa, dan menerapkan berbagai ma*am pendekatan dalam penggunaan alat pengajaran (asution, 199). Banyak model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan per*obaan atas praktek%praktek pengajaran se*ara luas. "odel pembelajaran yang diperkenalkan saat ini paling tidak didasarkan atas tiga hal, pertama atas pengalaman praktek, kedua didasarkan atas telaah teori%teori tertentu dan ketiga atas hasil%hasil penelitian. (.1.+. M"del Pembelajaran Berbasis Masalah % Problem Based Learning &
ewasa ini, model pembelajaran ini mulai diangkat sebeb ditinjau se*ara umum pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri (:rianto, -9). "enurut Aatumanan dalam :rianto (-9), pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang e$ekti$ untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pemebelajaran ini membantu siswa untuk memperoleh in$ormasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini *o*ok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks. PB0 adalah sebuah pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah ( problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau 8
mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru. engan demikian masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar siswa dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong keilmuannya (!uyatno,-2). Problem Based Leraning (PB0) ber$okus kepada identi$ikasi permasalahan serta penyusunan kerangka analisis dan peme*ahan. "etode ini dilakuakan dengan membentuk kelompok%kelompok ke*il, banyak kerja sama dan interaksi, mendiskusikan hal%hal yang tidak atau kurang dipahami serta berbagi peran untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan. "enurut !uradijono, PB0 adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Carmada,-). Pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning )
merupakan slah satu model pembelajaran inoati$ yang dapat
memberikan kondisi belajar akti$ kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah se*ara khusus melibatkan siswa bekerja pada masalah dalam kelompok ke*il yang terdiri dari lima orang dengan bantuan asisten sebagai tutor;$asilitator. "asalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru. #nalisis dan penyelesaian terhadap masalah itu menghasilkan problem pengetahuan dan ketrampilan peme*ahan masalah. Permasalahan dihadapkan sebelum semua pengetahuan relean diperoleh dan tidak hanya setelah memba*a teks atau mendengar *eramah tentang materi subjek yang melatarbelakangi masalah tersebut. &al inilah yang membedakan antara PB0 dengan metode yang berorientasi masalah lainnya (Pasek,-2). :utor ber$ungsi sebagai pelatih kelompok yang menyediakan bantuan agar interaksi siswa menjadi produkti$ dan membantu siswa mengidenti$ikasi pengetahuan yang dibutuhkan untuk meme*ahkan masalah. &asil dari proses peme*ahan masalah itu adalah siswa membangun pertanyaan%pertanyaan (isu pembelajaran) tentang jenis pengetahuan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. !etelah itu, siswa melakukan penelitian pada isu%isu pembelajaran yang telah diidenti$ikasi dengan menggunakan berbagai sumber. 'ntuk ini siswa disediakan waktu yang *ukup untuk belajar mandiri. Proses PB0 akan menjadi lengkap bila siswa melaporkan hasil penelitiannya (apa yang 9
dipelajari) pada pertemuan berikutnya. :ujuan pertama dari paparan ini adalah untuk menunjukan hubungan antara pengetahuan baru yang diperoleh dengan masalah yang ada di tangan siswa. Dokus yang kedua adalah untuk bergerak pada tahap pemahaman yang lebih umum, membuat kemungkinan trans$er pengetahuan baru. !etelah melengkapi siklus peme*ahan masalah ini, siswa akan memulai menganalisis masalah baru, kemudian diikuti lagi oleh prosedur analisis%penelitian%laporan. "enurut Barrows and :amblyn6 terdapat beberapa karakteristik PB0 (Carmada,-) diantaranya yaitu 6 1. Kompleks, dalam mengorganisaikan $okus pembelajaran tidak ada satu jawaban yang 7benar> seperti keadaan nyata dalam kehidupan. -. !iswa bekerja dalam kelompok%kelompok dalam meme*ahkan masalah, mengidenti$ikasi kesenjangan dalam pembelajaran, dan mengembangkan peme*ahan yang mungkin. /. !iswa mengumpulkan in$ormasi baru melalui pembelajaran yang diarahkannya sendiri ( self-directed learning ) . 8uru hanya sebagai $asilitator . Permasalahan diserahkan untuk mengembangkan kemampuan peme*ahan masalah dalam pro$esinya. Problem Based 0earning diran*ang dengan beberapa sasaran yang penting untuk membatu para siswa dalam hal6 1. -. /. . .
"embangun satu basis pengetahuan yang $leksibel dan luas "engembangkan strategi peme*ahan masalah yang e$ekti$ "engembangkan, mengarahkan pembelajaran yang bermakna "enge$ekti$kan kolaborasi "emun*ulkan motiasi intrinsik untuk belajar (.1.. Langkah4Langkah Dalam Pr"blem Based Learning %PBL&
alam pelaksanaan PB0 sebagai salah satu model pembelajaran yang diterapkan pada proses pembelajaran, ada beberapa langkah%langkah yang harus dilaksanakan yaitu 6 1. Konsep asar ( Basic Concept )
10
ika dipandang perlu, $asilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk,re$erensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. &al ini dimaksudkan agar siswa lebih *epat masuk dalam atmos$er pembelajaran mendapatkan peta yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. 0ebih jauh, hal ini diperlukan untuk memastikan siswa mendapatkan kun*i utama materi pelajaran sehingga tidak ada kemungkinan terlewatkan oleh siswa seperti yang bisa jika siswa mempelajari se*ara mandiri. Konsep yang diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja sehingga sisw adapat mengembangkan se*ara mandiri dan mendalam. -. Pende$enisian "asalah (defening the problem) 0angkah kedua dari metode lima langkah Pbl adalah pende$inisian masalah. alam langkah ini $asilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dalam kelompoknya, siswa melakukan berbagai kegiatan. Pertama brainstorming. Brainstorming
ini dilaksanakan dengan *ara semua anggota
kelompok mengungkapkan ide, tanggapan, terhadap skenario se*ara bebas sehingga dimungkinkan mun*ul berbagai ma*am alternati$ pendapat. !etiap anggota kelompok memiliki hak sama dalam memberikan dan menyampaikan ide dalam diskusi serta mendokumentasikan se*ara tertulis pendapat masing%masing dalam kertas kerja. !elain itu, setiap kelompok harus men*ari istilah yang kurang dikenal dalam skenario tersebut dan berusaha mendiskusikan maksud dan artinya. ika ada siswa yang mengetahui artunya, segera menjelaskan kepada teman% teman yang lain. ika ada yang belum dapat dipe*ahkan dalam kelompok tersebut, ditulis dalam permasalahan kelompok. !elanjutnya jika ada yang belum dapat dipe*ahkan dalam kelompok tersebut, ditulis sebagai isu dalam permasalahan kelompok. Kedua, melakukan seleksi alternati$ untuk memilih pendapat yang lebih $okus. Ketiga menentukan permasalahan dan melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk men*ari re$erensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Dasilitator memalidasi pilihan%pilihan yang dipilih siswa. ika tujuan
11
yang diinginkan oleh $asilitator disinggung oleh siswa, $asilitator mengusulkan dengan memberikan alasannya. Pada akhir langkah ini siswa diharapkan memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak ketahui dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya. 'ntuk memastikan setiap siswa mengikuti langkah ini maka pende$inisian masalah dilakukan dengan mengikuti petunjuk. /. Pembelajaran "andiri (Self Learning ) !etelah mengetahui tugasnya masing%masing siswa men*ari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinestigasi. !umber yang dimaksud bisa dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang relean. :ahap inestigasi memiliki tujuan utama yaitu6 1. #gar siswa men*ari in$ormasi dan mengembangkan pemahaman yang relean dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, -. In$ormasi yang dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan in$ormasi tersebut haruslah relean dan dpat dipahami. i luar pertemuan dengan $asilitator, siswa bebas untuk mengadakan pertemuan dan melakukan berbagai kegiatan. alam pertemuan tersebut siswa akan saling bertukar in$ormasi yang telah dikumpulkannya dan pengetahuan telah mereka bangun. !iswa juga harus mengorganisasi in$ormasi yang didiskusikan sehingga anggota kelompok lain dapat memahami releansi terhadap permasalahan yang dihadapi. Proses pelaksanaan pembelajaran mandiri dapat dimulai seleksi alternati$ dan pembagian tugas sudah dilakukan. !etiap siswa melakukan pendalaman materi sesuai dengan tugas dalam kelompok masing%masing. Pendalaman materi dapat dilakukan melalui re$erensi atau per*obaan. . Pertukaran Pengetahuan (excange Knowledge) !etelah mendapat sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklari$ikasi hasil pen*apaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini 12
dapat dilakukan dengan *ara siswa berkumpul sesuai kelompok dan $asilitatornya. . Penilaian (assessment ) Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), ke*akapan ( skill ), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang men*akup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakuakan dengan ujian akhir semester, ujian tengah semester, kuis, PA, dokumen, da laporan. Penilaian terhadap ke*akapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran baik so$tware, hardware, maupun kemampuan peran*angan dan pengujian. !edangkan penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan so$t skill yaitu keakti$an dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran. "enurut #rends, terdapat lima phase dalam sintaks model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Based Learning ) , yaitu dimulai dengan guru memperkenalkan siswa dengan situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut6
/abel (.1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
Phase Phase 1
4rientasi siswa kepada 8uru masalah
Kegiatan menjelaskan
tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotiasi siswa terlibat pada aktiitas peme*ahan
Phase -
"engorganisasikan
masalah. 8uru
siswa untuk belajar
mende$inisikan
membantu
siswa dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan Phase /
tersebut. 8uru mendorong
"embimbing penyelidikan
dengan
indiidu mengumpulkan 13
masalah
siswa
untuk
in$ormasi
yang
maupun kelompok
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan
Phase
peme*ahan masalah dan 8uru membantu
"enghubungkan
menyajikan hasil karya
siswa
dalam
meren*anakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan membantu mereka untuk berbagi
Phase
tugas dengan temannya. dan 8uru membantu siswa
"enganalisis mengealuasi
untuk
proses melakukan re$leksi atau ealuasi
peme*ahan masalah
terhadap penyelidikan mereka dan proses%proses yang mereka gunakan.
(.1.0. Persia#an Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
!ebelum melaksanakan proses belajar dengan metode PB0 perlu dilakukan persiapan yang intensi$. alam pembelajaran dengan metode PB0 ada tiga komponen yang bekerja yaitu6 1. Institusi (sekolah) -. 8uru /. !iswa Ketiga komponen ini bekerja sesuai pesan atau tugas masing%masing untuk mendapatkan *apaian pelajaran dalam pokok bahasan dengan PB0 se*ara optimal. 1. Institusi Institusi dalam hal ini adalah sekolah atau satuan pendidikan. Institusi ini akan mendukung pelaksanaan pembelajaran PB0 antara lain dengan *ara6 −
"empersiapkan sarana pendukung proses belajar mengajar, termasuk
−
ruang kelas, perpustakaan dan alat%alat laboratorium "en*atat kehadiran siswa dalam proses belajar mengajar sehingga in$ormasinya dapat digunakan dalam ealuasi pelaksanaan proses belajar mengajar
14
−
"empersiapkan guru;$asilitaor pengganti apabila guru yang ditunjuk
berhalangan hadir. -. 8uru alam pembelajaran berbasis masalah peran guru adalah sebagai $asilitaor proses belajar mengajar dan membangun komunitas pembelajaran. −
Peran guru dalam proses belajar mengajar6 "empersiapkan skenario pembelajaran yang akan dibahas pada tiap sesi disesuaikan dengan *akupan materi pada tiap%tiap pokok
−
bahasan. "empersiapkan materi pada setiap pokok bahasan dan memberikan
−
beberapa sumber re$erensi lain. !ebagai $asilitator.
8uru mendorong para siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan yang telah mereka miliki dan menentukan pengetahuan yang diperlukan selanjutnya. 8uru umumnya diharapkan untuk menahan diri tidak memberikan in$ormasi, sebaliknya mendorong dilakukannya diskusi dan pembelajaran antar siswa. Beberapa *ara yang dapat dilakukan adalah6 −
"elakukan klari$ikasi, misalnya terhadap perspekti$ yang mun*ul
−
dalam diskusi. "endorong pemikiran yang diergen, misalnya adakah kemungkinan
−
solusi yang lain. "eletakkan permasalahan yang diergen, misalnya adakah isu yang dibahas mengingatkan guru ada berbagai in$ormasi yang telah
−
teridenti$ikasi sebelumnya. "embuat urutan prioritas, misalnya apakah berbagai in$ormasi yang telah teridenti$ikasi dapat diurutkan sesuai releansinya terhadap
−
permasalahan. "emoderasi diskusi, misalnya apakah ada kemajuan dalam diskusi, kalau tidak identi$ikasi apa saja yang salah dan mengembalikan
−
diskusi pada tujuan semula. !ebagai ealuator
Calaupun peran guru tidak lagi dominan dalam dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan PB0, namun guru tetap bertanggung jawab penuh 15
terhadap keberhasilan pelaksanaan dan pen*apaian tujuan pembelajaran. 'ntuk itu se*ara berkelanjutan guru perlu mengealuasi pelaksanaan pembelajaran dan melakukan perbaikan jika segera diperlukan. /. !iswa Peran siswa se*ara umum dalam proses belajar mengajar ber%PB0 adalah6 −
!iswa mempersiapkan diri untuk belajar dan bekerja se*ara
−
kelompok. Berperan akti$ dalam proses belajar mengajar. "engikuti dan menghadiri keseluruhan kegiatan proses belajar
−
− −
mengajar. "enyelesaikan masalah. "elakukan diskusi dalam kelompoknya.
#dapun keuntungan pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut 6 1. 5ukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. -. "enantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. /. "eningkatkan aktiitas pembelajaran siswa. . "embantu siswa bagaimana mentrans$er pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. . "embantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. @. 0ebih menyenangkan dan disukai siswa serta mengembangkan minat untuk belajar. +. "engembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan untuk menyesuaikan pengetahuan baru. 2. "emberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. (!anjaya, -+) (.1.. Media Pengajaran Dalam Pr"ses Belajar Mengajar
Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yang harus di*iptakan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan melalui in$ormasi oleh setiap tanaga pengajar dan peserta didik. Pesan atau in$ormasi
16
dapat
berupa
pengetahuan
keahlian
(skill),
ide,
pengalaman,
dan
sebagainya.'ntuk memperlan*ar proses komunikasi digunakan sarana yang membantu komunikasi yang disebut sebagai media. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang se*ara har$iah berarti perantara atau pengantar. adi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim atau penerima pesan (!ardiman,dkk, -/61). !edangkan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, perangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar disebut sebagai media pengajaran (Ibrahim dan !yaodih, -/61). "enurut &arjanto, 7alam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling penting menonjol yakni metode mengajar dan media pendidikan sebagai alat bantu mengajar> (&arjanto, -2). ari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kedudukan media dan metode sebagai alat bantu mengajar adalah sangat penting guna mewujudkan lingkungan belajar yang diharapkan. Klasi)ikasi Media Pengajaran
"enurut Ibrahim dan !yaodih (-/611) media pengajaran dapat digolongkan dalam tiga kelompok yaitu6 1. "edia *etak, seperti buku, majalah, panplet, dan modul. -. "edia elektronik, yang laEim dipilih dan digunakan dalam pengajaran yaitu6 perangkat slide, $ilm bingkai, $ilm strip, rekaman, 4&P, ideo tape. /. Aealita (objek nyata atau benda sesungguhnya). "enurut Leshin, pollck dan eigeluth, media diklasi$ikasikan ke dalam kelompok yaitu 6 1. "edia berbasis manusia, seperti6 guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok. -. "edia berbasis *etak, seperti6 buku penuntun, buku latihan, dan lain%lain /. "edia berbasis isual, seperti6 buku, alat bantu kerja, chart , gra$ik, peta, gambar, transparansi.
17
. "edia berbasis audioisual, seperti6 !ideo, film, program slide tape, teleisi. . "edia berbasis komputer, seperti6 pengajaran dengan bantuan komputer. (#rsyad,-)
Keg!naan Media Pengajaran
Kegunaan media pengajaran se*ara umum menurut !adiman,dkk, adalah sebagai berikut6 1. "emperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersi$at erbalitas (dalam bentuk kata%kata tertulis atau lisan belaka) -. "engatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, seperti6 a. 4bjek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, $ilm bingkai atau model. b. 4bjek yang terlalu ke*il dibantu dengan proyektor mikro, $ilm dan gambar. /. engan menggunakan media pendidikan se*ara tepat dan berariasi dapat mengatasi sikap pasi$ anak didik. alam hal ini media pendidikan berguna untuk6 a. "enimbulkan kegairahan belajar b. "emungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan kenyataan *. "emungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya . engan si$at yang unik pada tiap diri siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semua diatasi sendiri. "asalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuan dalam6 a. "emberikan perangsangan yang sama b. "empersamakan pengalaman *. "enimbulkan persepsi yang sama.
18
Kriteria Pemilihan Media
#rsyad (-6+-) menjelaskan bahwa *riteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional se*ara keseluruhan. 'ntuk itu ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media antara lain adalah6 1. !esuai dengan tujuan yang di*apai. -. :epat untuk mendukung peljaran yang si$atnya $akta, konsep, prinsip, atau generalisasi. /. Praktis, luwes, dan bertahap. . 8uru terampil menggunakannya. (.1..1.
Media Peta K"nse#
Penggunaan media peta konsep di didalam pendidikan sudah dilakukan sejak tahun 199+, yaitu dalam pelajaran biologi, dan sejak itu media peta konsep berkembang dan telah digunakan dalam setiap pembelajaran sains. "edia peta konsep pada dasarnya adalah suatu teknik mengorganisasi atau menyusun in$ormasi yang menujukkan keterkaitan antara satu konsep lainnya. "enurut Ausmansyah, istilah peta konsep pertama kali diperkenalkan oleh oak dan 8owin pada tahun 192 dan merupakan suatu alat yang e$ekti$ untuk menghadirkan se*ara isual hirarki generalisasi%generalisasi, untuk mengekspresikan keterkaitan proporsi dalam sistem konsep%konsep yang saling berhubungan. oak dan 8owin mengklaim bahwa pemetaan konsep akan membantu para siswa membangun kebermaknaan konsep%konsep dan prinsip% prinsip yang baru dan lebih kuat pada suatu bidang study. Berdasarkan alasan inilah peta konsep selalu dipakai dan digunakan dalam berbagai bidang studi untuk mempelajari suatu pokok bahasan, termasuk pada bidang studi kimia. Pada kenyataannya, penyusun peta konsep melalui hubungan antara konsep%konsep dalam bentuk proporsi, dapat menolong guru mengetahui konsep apa yang dimiliki dan tingkat penguasaan siswa terhadap konsep tersebut, sehingga memberikan semangat belajar yang tinggipada siswa. Penyusunan ini dilakukan se*ara hirarki mulai dari konsep%konsep yang semakin khusus (Dajaroh,dkk, -16@). !elain sebagai alat bantu mengajar, peta konsep dapat juga dijadikan sebagai alat ealuasi untuk mengetahui pemahaman siswa 19
tentang materi pelajaran sebelum dan sesudah diajarkan. &al ini dilakukan dengan *ara menugasi siswa membuat sendiri peta konsep tersebut. #dapun *iri%*iri dari peta konsep ini berdasarkan pendapat ahar (192961-%1-@) adalah 6 1. Peta konsep ialah suatu *ara untuk memperlihatkan konsep%konsep dan proposisi%proposisi suatu bidang studi, apakah itu $isika, kimia, biologi, matematika, dll. -. Peta konsep merupakan suatu gambaran dua dimensi dari suatu bidang tertentu atau bagian dari bidang studi. /. Konsep yang paling inklusi$ terdapat pada pun*ak peta, lalu menurun hingga konsep%konsep yang lebih khusus dan *ontoh%*ontoh. . Bila dua atau lebih konsep digambarkan dibawah suatu konsep yang lebih inklusi$ terbentuklah hirarki dalam peta konsep. Man)aat Peta K"nse#
"an$aat peta konsep menurut oak (dalam ahar, 192961-9) sebagai berikut 6 1) "engetahui konsep%konsep yang telah dikuasai siswa. -) "empelajari *ara belajar siswa. /) "engungkapkan konsepsi siswa, kesalahan konsep yang dilakukan siswa dapat dideteksi dengan menelusuri peta konsep yang dibuat siswa. ) !ebagai alat ealuasi siswa setelah mempelajari suatu materi pelajaran. "enurut Dajaroh, dkk (-16@-) walaupun peta konsep sangat penting dalam pengajaran, khususnya kimia, tetapi dalam penerapannya masih dirasakan adanya kesulitan%kesulitan yang patut menjadi perhatian dan memerlukan usaha keras untuk mengatasinya. Kesulitan%kesulitan tersebut antara lain 6 1. "asih adanya masalah bagaimana menggunakan *ara ini se*ara e$ekti$. -. "asih ada kesulitan untuk meyakinkan siswa agar menerima strategi penggunaan media ini. /. Peta konsep yang kompleks malah kadang membingungkan siswa. . "engealuasi dengan peta konsep membutuhkan waktu yang relatie lama . (.1..(.
Media A!di"$is!al
20
Pengertian audioisual berasal dari kata "audible# artinya didengar dan "!isible#
yang berarti dapat dilihat. adi, media audioisual adalah media yang
terdiri dari proses pendengaran; mendengarkan sekaligus dengan penglihatan. "edia audioisual dapat menyampaikan in$ormasi dengan *ara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada yang disampaikan melalui kata%kata. Ketika kita melihat sesuatu yang kita butuhkan, kita akan tertarik dan akan timbul suatu dorongan untuk mengetahui lebih banyak, dorongan ini adalah dasar bagi pemindahan suatu ide yang ada dalam pikiran itu untuk dapat menghasilkan ide%ide yang lebih *emerlang. "edia audioisual memberi motiasi serta membangkitkan keinginan untuk mengetahui dan menyelidiki, yang akhirnya menjurus kepada pengertian lebih baik. 5ide"
21
/. :idak semua siswa mampu mengikuti in$ormasi yang ingin disampaikan, karena gambar%gambar bergerak terus. . 4bjek tidak ditampilkan se*ara langsung, melainkan hanya melalui layar. (!adiman,dkk.192). (.1.6.
Sistem K"l"id (.1.6.1. Pengertian K"l"id
!istem koloid adalah suatu bentuk *ampuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. !istem koloid terdiri atas $ase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. ?at yang didispersikan disebut $ase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Beberapa perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid dan suspensi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. /abel (.(. Perbedaan antara Lar!tan7 K"l"id7 dan S!s#ensi As#ek 8ang dibedakan
Bentuk *ampuran Bentuk dispersi Penulisan Dasa Penyaringan
Lar!tan sejati
Sistem dis#ersi K"l"id
S!s#ensi
&omogen ispersi molekul (aF) :etap homogen :idak dapat
&omogen ispersi padatan (s) &eterogen :idak dapat
&eterogen ispersi padatan (s) &eterogen apat disaring
disaring
dengan disaring
kertas
saring kertas
dengan dengan
kertas
saring saring biasa
maupun saringan biasa, tapi dapat permeable
disaring
dengan
saringan Pemeriksaan
permeable dapat apat diamati apat
:idak diamati
dengan dengan
mi*ros*ope biasa, mi*ros*ope ultra tapi
teramati
dengan mi*ros*ope elektron 22
diamati
dengan mi*ros*ope biasa
'kuran partikel G 1nm 1nm%1nm H1nm (!umber 6 www.geocities.com$da!inpratama$lapkim$koloid.doc) (.1.6.(.
3enis4jenis K"l"id
Penggolongan sistem koloid didasarkan pada jenis $ase pendispersi (pelarut) dan medium terdispersi (terlarut), antara lain, yaitu6 1. Aerosol
!istem koloid dari partikel padat atau *air yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. ika Eat yang terdispersi berupa Eat padat disebut aerosol padat. 5ontoh aerosol padat 6 debu buangan knalpot. !edangkan Eat yang terdispersi berupa Eat *air disebut aerosol *air. 5ontoh aerosol *air6 hairspray dan obat semprot. 'ntuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong (propelan aerosol). 5ontoh propelan aerosol yang banyak digunakan yaitu 5D5 dan 54 -. 2. Sol
!istem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam Eat *air disebut sol. 5ontoh sol 6 putih telur, air lumpur, tinta, *at, dan lain%lain. !istem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam Eat padat disebut sol padat. 5ontoh sol padat 6 perunggu, kuningan, permata. 3. Emulsi
!istem koloid dari Eat *air yang terdispersi dalam Eat *air lain disebut emulsi. !edangkan sistem koloid dari Eat *air yang terdispersi dalam Eat padat disebut emulsi padat dan sistem koloid dari Eat *air terdispersi dalam gas disebut emulsi gas. !yarat terjadinya emulsi yaitu kedua Eat *air tidak saling melarutkan. mulsi digolongkan kedalam dua bagian yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi emulsi air dalam minyak. 5ontoh emulsi minyak dalam air6 santan, susu, lateks. 5ontoh emulsi air dalam minyak 6 mayonaise, minyak ikan, minyak bumi. 5ontoh emulsi padat6 jelly, mutiara mulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). "isalnya sabun di*ampurkan kedalam *ampuran minyak dan air, maka akan diperoleh *ampuran stabil yang disebut emulsi 4. Buih
23
!istem koloid dari gas yang terdispersi dalam Eat *air disebut buih, sedangkan sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam Eat padat disebut buih padat. 5. Gel
!istem koloid dari Eat *air yang terdispersi dalam Eat padat dan bersi$at setengah kaku disebut gel. 8el dapat terbentuk dari suatu sol yang Eat terdispersinya mengadsorbsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat. 5ontoh gel 6 agar%agar, semir sepatu, mutiara, mentega. 5ampuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid tetapi suatu larutan sebab semua gas ber*ampur baik se*ara homogen dalam segala perbandingan.
/abel (.*. Klasi)ikasi Sistem Dis#ersi K"l"id N"
1. -. /. . . @. +. 2.
9ase
Medi!m
Nama
/erdis#ersi
Pendis#ersi
K"l"id
8as 8as 5air 5air 5air Padat
5air Padat 8as 5air Padat 8as
Busa;buih Busa padat #erosol mulsi mulsi padat #erosol
Buih sabun, krim ko*ok Batu apung, karet busa #wan, kabut !usu, santan Keju, mentega,mutiara #sap, debu
5air padat
padat !ol !ol padat
5at, kanji, tinta Ka*a berwarna, paduan
Padat Padat
:"nt"h
logam (!umber 6 www.geocities.com$da!inpratama$lapkim$koloid.doc) (.1.6.*.
Si)at4Si)at K"l"id
Efek tndall
$ek t%ndall adalah gejala penghamburan berkas sinar (*ahaya) oleh partikel%partikel koloid. &al ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang *ukup besar. $ek t%ndall ini ditemukan oleh john :yndall (12-%129/). $ek
24
tyndall adalah e$ek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan *ahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghambat *ahaya, sedangkan pada sistem koloid, *ahaya akan dihamburkan. &al itu terjadi karena partikel%partikel koloid mempunyai partikel%partikel relati$ besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. !ebaliknya, pada larutan sejati, partikel% partikel relati$ ke*il sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. &al ini menunjukkan bahwa partikel koloid memiliki muatan. Pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik ini disebut elektro$oresis. #pabila kedalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektroda kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektroda bergantung pada jenis muatanya. Gerak Bro!n
8erak brown ialah gerakan partikel%partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak a*ak tidak beraturan). ika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel%partikel tersebut akan bergerak membentuk EigEag. Pergerakan EigEag ini dinamakan gerak brown. 8erakan ini terjadi karena benturan molekul%molekul Eat pendispersi pada partikel%partikel koloid. Adsorbsi
#dsorbsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Beberapa partikel koloid mempunyai si$at adsorbsi terhadap partikel atau ion senyawa lain. Penyerapan terhadap ion positi$ atau ion negati$ dari partikel koloid menyebabkan koloid bermuatan. Partikel koloid mempunyai permukaan yang relati$ luas, sehingga koloid juga mempunyai daya adsorbsi yang besar. alam kehidupan sehari%hari si$at adsorbsi partikel digunakan untuk pemutihan gula pasir, menjernihkan air,dll. "oagulasi "oloid
25
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. engan terjadinya koagulasi, berarti Eat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi se*ara $isik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau se*ara kimia seperti penambahan elektrolit, pen*ampuran koloid yang berbeda muatan.
"oloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang mempunyai si$at dapat melindungi koloid lain dari proses koagulasi. #ialisis
ialisis adalah pemisahan koloid dari ion%ion penggangu. Pemisahan tersebut dilakukan dengan *ara menggantikan *airan yang ter*ampur dengan koloid melalui membran semipermeable yang ber$ungsi sebagai penyaring. "emberan semipermeable ini dapat dilewati *airan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan *airan akan berpisah. "oloid Liofil dan "oloid Liofob
Koloid ini terjadi pada sol. !ol lio$il adalah koloid yang $ase terdispersinya suka (dapat mengikat) pada *airan ($ase pendispersinya). !ol lio$ob adalah koloid yang $ase terdispersinya tidak suka pada *airan ($ase pendispersinya) pada koloid lio$il pengikatan medium pendispersinya disebabkan oleh gaya tarik menarik (berupa gaya elektrostatik) pada setiap ujung gugus molekul terdispersi. !ol lio$ob;hidro$ob mudah terkoagulasi dengan sedikit penambahan elektrolit, tetapi menjadi lebih stabil jika ditambahkan koloid pelindung yaitu koloid lio$il. Berikut ini penjelasan yang lebih lengkap mengenai koloid lio$il dan lio$ob 6 • Koloid lio$il (suka *airan) adalah koloid dimana terdapat gaya tarik% menarik yang *ukup besar antara $ase terdispersi dan medium pendispersi. •
5ontoh6 dispersi kanji, sabun, deterjen Koloid lio$ob (tidak suka *airan) adalah koloid dimana gaya tarik%menarik yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali antar $ase terdispersi dan medium pendispersinya. 5ontoh 6 dispersi emas, belerang dalam air.
26
/abel (.+. Perbedaan Antara K"l"id Li")il dan K"l"id Li")"b Si)at4si)at
Pembuatan
K"l"id li")il
K"l"id li")"b
apat dibuat langsung :idak dengan
dapat
men*ampurkan langsung
dibuat dengan
$ase terdispersi dengan men*ampurkan medium terdispersinya
terdispersi
dengan
medium terdispersinya "empunyai muatan yang "empunyai muatan
"uatan partikel
ke*il #dsorpsi
$ase
atau
tidak positi$ atau negati$
bermuatan medium Partikel%partikel sol lio$il Partikel%partikel
pendispersi
mengadsorbsi
medium lio$ob
tidak
pendispersinya. :erdapat mengadsorbsi proses
sol medium
solasi;hidrasi, pendispersinya. "uatan
yaitu
terbentuknya partikel diperoleh dari
lapisan
medium adsorbsi partikel%partikel
pendispersi
yang ion
yang
bermuatan
teradsorbsi di sekeliling listrik partikel
sehingga
menyebabkan partikel sol lio$il
tidak
saling
bergabung
medium hampir
pendispersi Penggumpalan
iskositas
sama
lio$ob dengan medium
:idak
pendispersi mudah "udah menggumpal
menggumpal
dengan dengan
penambahan elektrolit !i$at reersibel
sol
elektrolit
penambahan karena
mempunyai muatan Aeersibel, artinya $ase Irreersibel artinya sol 27
terdispersi sol lio$il dapat lio$ob telah menggumpal dipisahkan
tidak
dapat
diubah
menjadi sol "emberikan e$ek tyndall "emberikan e$ek tyndall
$ek tyndall
yang lemah "igrasi dalam medan apat bermigrasi listrik
yang jelas ke #kan bergerak ke anode
anode, katode, atau tidak atau katode, tergantung
sama sekali (!umber 6 www.sistemkoloid.tripod.*om) (.1.6.+.
jenis muatan partikel.
Pemb!atan K"l"id
'kuran partikel koloid berada di antara partikel larutan dan suspensi, karena itu *ara pembuatannya dapat dilakukan dengan memperbesar partikel larutan atau memperke*il partikel suspensi. :erdapat dua metode dasar dalam pembuatan sistem koloid sol, yaitu 6 • "etode kondensasi "erupakan metode bergabungnya partikel%partikel ke*il larutan sejati •
yang membentuk partikel%partikel berukuran koloid "etode dispersi merupakan metode dipe*ahnya partikel%partikel besar sehingga menjadi partikel%partikel berukuran koloid
"etode kondensasi "etode dimana partikel%partikel ke*il larutan sejati bergabung membentuk partikel%partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid sol dengan metode ini pada umumnya dilakukan dengan *ara kimia. a. ekomposisi Aangkap "isalnya 6 • !ol #s-!/ dibuat dengan gaya mengalirkan & -! dengan perlahan% lahan melalui larutan #s-4/ dingin sampai terbentuk sol #s -!/ yang berwarna kuning terang6 As(2*%a;&
< *H(S
As(S*%k"l"id& < *H(2%l&
(Koloid #s-!/ bermuatan negati$ karena permukaanya menyerap ion •
!-%) !ol #g5l dibuat dengan men*ampurkan larutan #g4 / en*er dan larutan &5l en*er6 AgN2*%a;& <
H:l%a;&
Ag:l%k"l"id& <
28
HN2*%a;&
b. Aeaksi &idrolisis &idrolisis adalah reaksi suatu Eat dengan air. "isalnya 6 • !ol De(4&)/ dapat dibuat dengan hidrolisis larutan De5l / dengan memanaskan larutan De5l/ atau reaksi hidrolisis garam De dalam air mendidih6 9e:l*%a;&
< *H(2%l&
9e%2H&*%k"l"id& < *H:l%a;&
!ol #l(4&)/ dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam #l dalam air mendidih6 Al:l*%a;&
< *H(2%l&
Al%2H&*%k"l"id& <
*H:l%a;&
*. Aeaksi 4ksidasi Aeduksi (Aedoks) "isalnya 6 • !ol emas atau sol #u dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya dengan melarutkan #u5l/ dalam pereduksi organi* $ormaldehida &54& 6 (A!:l*%a;& < H:2H%a;& < *H(2%l&
(A!%s&< H:22H%a;& <
0H:l%a;&
!ol belerang dapat dibuat dengan mereduksi !4- yang terlarut dalam air dengan mengalirinya &-! 6 ( H(S%g& < S2(%a;&
*S%g& < (H(2%l&
"etode ispersi "etode ini melibatkan peme*ahan partikel%partikel kasar menjadi berukuran koloid yang kemudian akan didispersikan dalam medium pendispersinya. #da / *ara dalam metode ini, yaitu 6 •
5ara mekanik (penggerusan) 5ara mekanik adalah penghalusan partikel%partikel kasar Eat padat dengan proses penggilingan untuk dapat membentuk partikel%partikel
•
berukuran koloid 5ara busur bredig 5ara ini khusus untuk membuat sol logam dengan *ara dispersi. ua kawat logam yang ber$ungsi sebagai elektroda di*elupkan ke dalam air, kemudian diberi lon*atan listrik, sebagian logam akan mendebu ke dalam
•
air dalam bentuk partikel koloid. 5ara peme*ahan
29
Partikel endapan dipe*ah dan dihaluskan menjadi partikel koloid dengan menambahkan suatu elektrosit yang mengandung ion sejenis. 5ontoh sol De(4&)/ dapat dibuat dengan menambahkan De5l/. (.(.
Kerangka K"nse#t!al
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman indiidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi itu adalah hasil belajar atau akibat yang timbul setelah adanya proses belajar. 'ntuk mendapatkan hasil belajar yang optimal yaitu sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilakukan inoasi dalam pembelajaran. Inoasi pembelajaran yang dilakukan dalam hal ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung penggunaan media. Pembelajaran Problem Based Learning (PB0) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk meme*ahkan suatu masalah melalui tahap%tahap yang berhubungan dengan masalah tersebut dan memiliki ketrampilan untuk meme*ahkan masalah. #spek penting dalam PB0 adalah bahwa pembelajaran dimulai dengan permasalahan dan permasalahan tersebut akan menentukan arah pembelajaran. alam penelitian ini pelaksanaan pemebelajaran ini didukung oleh media peta konsep dan audioisual (ideo). engan penggunaan media tersebut akan memberikan pengalaman konkret dan menambah gairah dan motiasi siswa untuk belajar. engan pembelajaran PB0 yang didukung oleh media peta konsep ataupun audioisual diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa, karena model pembelajaran ini berakar dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka punya sebelumnya ( Prior Knowledge). ari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. an hal ini akan memberikan keadaan belajar akti$ kepada siswa. #palagi pelaksanaan PB0 ini didukung oleh media yang dapat menambah gairah dan motiasi siswa untuk belajar. engan demikian model pembelajaran PB0 diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan sistem koloid.
30
Penerapan model pembelajaran yang didukung penggunaan media maupun metode pembelajaran yang tepat oleh guru akan dapat menjadikan kegiatan pembelajaran semakin menarik sehingga anak didik akan termotiasi untuk belajar. 'ntuk itu dalam penelitian ini akan dilihat hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning yang didukung media peta konsep dan audioisual (ideo) pada pokok bahasan sistem koloid di kelas I !"# egeri "edan. (.*.
Hi#"tesis Penelitian (.*.1. Hi#"tesis 5erbal
&o 6 &asil belajar siswa yang menggunakan media
&o 6 µ1 J µ&a 6 µ1 H µKeterangan 6 µ1
6 Aata%rata hasil belajar kimia siswa setelah diberikan pengajaran dengan model pembelajaran problem based learning yang
µ-
didukung media audioisual(ideo). 6 Aata%rata hasil belajar kimia siswa setelah diberikan pengajaran dengan model pembelajaran problem based learning yang didukung media peta konsep.
31
BAB III ME/2DE PENELI/IAN *.1.
L"kasi
dan
=akt! Penelitian
Penelitian ini dilakukan di !"# egeri "edan dan akan dilaksanakan pada bulan #pril%"ei -1 *.(.
P"#!lasi dan Sam#el
a) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I IP# yang terdiri dari 2 kelas paralel dengan jumlah rata%rata siswa siswa sehingga jumlah keseluruhan siswa adalah /- orang. b) !ampel !ampel diambil dengan menggunakan teknik purposie sampling, dimana peneliti dengan sengaja menentukan atau menunjuk anggota sampel berdasarkan pengetahuannya dalam populasi. &al ini dikarenakan guru yang mengajar sama, waktu pengajaran yang tidak terlalu berjauhan dan bahan ajar yang sama, sehingga kemungkinan kemampuan siswa relatie sama dan materi pelajaran yang sudah dipelajari adalah sama. !ampel yang diambil sebanyak satu kelas sebagai kelas kontrol yang 32
diberi pengajaran melalui model pembelajaran PB0 dengan media Peta Konsep dan satu kelas lainnya diberi media #udioisual(ideo). *.*.
5ariabel Penelitian
6 Pembelajaran dengan model
pembelajaran problem based learning yang didukung media
peta
konsep
dan media
audioisual pada pokok bahasan Koloid. b)
Instr!men Penelitian
Instrument pada penelitian ini berupa test kogniti$ pada awal dan akhir pembelajaran, untuk kedua kelas eksperimen dengan pokok bahasan yang sama. umlah soal sebelum dialidasi sebanyak soal pilihan berganda. :est ini berbentuk pilihan berganda yang mempunyai option (a,b,*,d,e), dimana jawaban soal yang benar diberi s*ore 1 dan jawaban yang salah diberi s*ore . *.+.1. 5aliditas instr!men
'ntuk menguji aliditas tes yang digunakan r x%
=
∑ (& − (∑ ( )(∑ & ) L ' ∑ ( − (∑ ( ) K{ ' ∑ & − ( ∑ & ) } ' -
-
-
-
Keterangan 6 r My N Koe$isien aliditas tes N umlah seluruh siswa N !kor item O N !kor total item engan kriteria pengujian 6 ika r
hitung
H r tabel pada N, maka dapat dikatakan soal tersebut alid. 'ntuk
mengadakan interpretasi mengenai besarnya korelasi adalah sebagai berikut 6 #ntara ,2 sampai dengan 1, 6
33
0ebih rendah dari ,-
6
*.+.(. ,ealibilitas /es
'ntuk menguji realibilitas tes digunakan rumus Kuder dan
r 11
Ai*hardson (KA%-) 6
)t − ∑ P* K = K − 1 )t
Keterangan 6 r 11 N Koe$isien realibilitas instrumen K N umlah butir instrumen
'ntuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus 6 /ingkat Kes!karan S"al >
Keterangan 6 !h N jumlah skor benar dari kelompok tinggi !1 N jumlah skor benar dari kelompok rendah !kor maks N skor maksimal suatu butir soal !kor min N skor minimal suatu butir soal
34
N jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah engan kriteria pengujian jika 6 P N %,- 6 soal sukar ( tidak memenuhi syarat ) P N ,/%,+6 soal sedang(memenuhi syarat) P N ,2%1 6 soal mudah (memenuhi syarat) *.+.+. Da8a Pembeda S"al
'ntuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus 6 aya Beda N Keterangan 6 !h N jumlah skor benar dari kelompok tinggi !1 N jumlah skor benar dari kelompok rendah !kor maks N skor maksimal suatu butir soal !kor min N skor minimal suatu butir soal N jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah engan kriteria 6 N %,- 6 buruk N ,-%, 6 *ukup N ,%,+ 6 baik N ,+%1 6 baik sekali *..
Desain Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan ran*angan Pretest-posttest Control +roup esign
dimana dalam ran*angan ini dilakukan pengukuran ariable terikat
di awal penelitian. &asil penelitian ini digunakan untuk memilih sampel yang relatie homogen sekaligus untuk mengukur perubahan nilai;hasil pengamatan setelah penelitian selesai.
35
!etelah proses belajar mengajar selesai, kelas eksperimen kemudian diberi tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran problem based learning yang didukung media peta konsep dan audioisual. Kemudian dilakukan uji statistik dengan yang sesuai dan yang terakhir yaitu mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 'ntuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut 6 /abel *.1 Aan*angan Penelitian
Kelompok ksperimen Kontrol
:es awal :1 :1
Perlakuan 1 -
:es #khir ::-
Keterangan 6 :1 6 Pemberian tes awal :- 6 Pemberian tes akhir 1 6Perlakuan yang diberikan pada kelompok ekperimen 1 - 6 Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperien *.0.
/eknik Peng!m#!lan Data
'ntuk melaksanakan penelitian, dapat dilakukan tahap%tahap kegiatan pembelajaran dikelas dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning, yaitu sebagai berikut 6 1. :ahap persiapan a) "enyusun jadwal penelitian disesuaikan dengan pendekatan yang ada disekolah b) "enyusun ren*ana pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning yang didukung media audioisual. *) "enentukan sampel sebanyak satu kelas sebagai kelas eksperimen 1 dan satu kelas sebagai kelas eksperimen -, kemudian sebelum melakukan proses belajar mengajar dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. d) "embagi siswa dalam beberapa kelompok ke*il. -. :ahap Pelaksanaan a. "elaksanakan model pembelajaran problem based learning yang didukung media peta konsep dan audioisual.
36
b. "emberikan posttest pada akhir proses belajar mengajar untuk mengukur hasil belajar siswa kelas eksperimen 1 dan - setelah diberikan perlakuan. /. :ahap Pengolahan ata a. :ahapan Pengolahan ata, tahap pengolahan data ini untuk melihat apakah ada pengaruh hasil belajar setelah diberi perlakuan. . "embuat Kesimpulan #khir
Ekperim en I
Kelas Eksperimen 1 Pengajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran PBL yang didukung media Audiovisual
Po Sam pul pel asi Eksperim en II
Pre! es
Pos! Gai es n Anali Kesi sis mpu Daa lan
Kelas Eksperimen " Pengajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran PBL yang didukung media pea Konsep
?ambar *.1 Skema Al!r Penelitian
37
*..
/eknik Analisis Data
alam penelitian ini data yang diperoleh adalah dari kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah data dari kelas ini diperoleh, maka langkah%langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut 6 *..1. Menghit!ng ,ata4rata
( =
& =
∑ ( ' ∑ &
∑ & ' ∑ &
Keterangan 6 N Aata%rata hitung kelas eksperimen O N Aata%rata hitung kelas kontrol !impangan Baku S =
n
∑ (
− (∑ ( ) n(n − 1) -
*..(. Uji N"rmalitas
'ji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data%data yang akan diolah memiliki distribusi normal atau tidak. &al ini penting untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan, jika data tersebut berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non%parametrik. i lain pihak jika data tersebut berdistribusi normal digunakan statistik parametrik dan dilanjutkan dengan regresi linier.
38
0angkah%langkah 6
"enentukan banyaknya kelas interal dengan menggunakan aturan !turges dengan rumus 6 k N 1 R /,/ log n
"enentukan rentang antarinteral, dengan rumus 6
Keterangan 6 A N skor maksimum Sskor minimum
"embuat tabel distribusi $rekuensi yang berisikan 6 kelas interal, titik tengah kelas interal (Oi), $rekuensi ($i), $i.Oi, Oi%O, (Oi%O)-.
"enghitung nilai rata%rata
"enghitung simpangan baku (!) dengan rumus 6
"embuat tabel distribusi harga%harga yang diperlukan dalam uji *hi kuadrat (M-),
engan kriteria pengujian 6 a. ika 0o G 0 maka sampel berdistribusi normal b. ika 0o H 0 maka sampel tidak berdistribusi normal. *..*. Uji H"m"genitas
'ji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data mempunyai arians yang homogen atau tidak. - =
S terbesar S terkecil
Kriteria pengujian adalah jika Dhitung G Dtabel, maka &o diterima (homogen) pada tara$ signi$ikan N ,. 39
*..+. Uji Linearitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah kedua ariabel mempunyai hubungan, baik hubungan kausal maupun $ungsional, atau tidak. 'ntuk mengujinya digunakan analisis regresi untuk memutuskan apakah naik dan turunnya satu ariabel dapat dilakukan melalui *ara menaikkan atau menurunkan keadaan ariabel yang lain. 'ntuk meningkatkan keadaan suatu ariabel dapat dilakukan dengan meningkatkan ariabel yang lain atau dan sebaliknya. Aumus 6 T N aRb Keterangan 6 TN subyek dalam ariabel yang diprediksikan aN harga O bila N bN angka arah atau koe$isien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan suatu ariabel yang didasarkan pada ariabel yang lain. Bila b (R) maka naik, dan bila (%) maka terjadi penurunan. N subyek pada suatu ariabel yang mempunyai nilai tertentu. *... Uji Hi#"tesis
&ipotesis diuji dengan uji t pihak kanan dengan rumus yang dikutip dari !ilitonga (-11), sebagai berikut 6 x1
t =
− x -
1
S
n1
+
1 n-
S
-
=
(n1
−
1) S -n1
+
+
(n-
n-
−
−
-
engan Keterangan 6 1 N Aata%rata pada kelas eksperimen I -N Aata%rata pada kelas kontrol 40
1) S --
n1 N umlah siswa kelas eksperimen I n- Numlah siswa kelas kontrol !1-N
t(1%1;-U)(n1Rn-%-) ;t tabel dan tolak &a
H t(1%1;-U)(n1Rn-%-) ;t tabel dan terima &a
DA9/A, PUS/AKA #isyah, Cianti, dkk, (-2 , Pembela/aran 0elalui 0etode PBL 1Problem Based
Learning
alam
2pa%a
0eningkatkan
0utu
Pendidikan,
http6;;www.multiply.*om; . (diakses @ Debruari -1) #rsyad, #, (-), 0edia Penga/aran, Penerbit P:. Aaja 8ra$indo Persada, akarta. #rikunto, !, (-/), asar-asar 3!aluasi Pendidikan, Penerbit Bumi #ksara, akarta. jamarah, !.B dan ?ain, #, (199@), Strategi Bela/ar 0enga/ar , disi Baru Penerbit Aineka 5ipta, akarta. jamarah, !.B, (-), Psikologi Bela/ar , Penerbit Aineka 5ipta, akarta. Kusumastuti, #nisa, (-1/), Pengaruh 0odel PBL 1Problem Based Learning 0enggunakan 0edia +ambar Bergerak 14nimasi 5erhadap 6asil Bela/ar 7P4 0ateri Pesawat Sederhana Siswa Kelas )777 S0P' 8 Bobotsari Purbalingga, !kripsi, DP"IP# IKIP P8AI !emarang.
asution,, (199), 0ateri Pokok Psikologi Pendidikan 0odul 9-:, 'niersitas :erbuka, akarta. Pasek, I., (-2), Pembela/aran Berbasis 0asalah, http6;;sarwadipa.*om; (diakses tanggal 1/ Debruari -1)
41