BAB I PENDAHULUAN
1.1. .1.
Latar tar Bela elakang ang Ma Masalah lah
Berp Berpik ikir ir meru merupak pakan an suat suatu u kegi kegiat atan an ment mental al yang yang dial dialam amii sese seseor oran ang g bila bila mere mereka ka dihad dihadapk apkan an pada pada suat suatu u masal masalah ah atau atau situ situas asii yang yang haru haruss dipec dipecah ahkan kan.. Keti Ketika ka sese seseor oran ang g merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakuk melakukan an aktivi aktivitas tas berpik berpikir ir.. Selama Selama berpik berpikir ir manusi manusiaa mengkaj mengkajii dan mengol mengolah ah berbaga berbagaii gagasa gagasan, n, konsep, konsep, pengala pengalaman man dan perist peristiwa iwa yang yang dialam dialaminy inyaa agar ia samapai samapai pada suatu suatu kesimpulan. Pendidikan pada hakikatnya adalah untuk memanusiakan manusia. Pendidikan di sekolah sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pengembangan kemampuan berpikir ini sangat bermanfaat bagi siswa. Salah satu kemampuan berpikir yang dikembangkan di sekolah adalah kemampuan berpikir kritis. Oleh sebab itu seorang guru harus bisa memilih model pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan materi pelajaran agar mampu berpikir kritis. Proses Proses pembelaja pembelajaran ran di kelas kelas sebagi sebagian an besar besar masih masih bersif bersifat at teacher teacher cente centerr bukannya student center sehingga pembelajaran pun hanya diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal menghafal informasi. informasi. Siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun menimbun berbagai berbagai informasi informasi tanpa memaknai informasi yang didapatkannya. asil observasi pada guru !P" #$asiwan, %&'() didapatkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya * %& + -& + yang mengacu pada standar proses dan karakteristik. uru melakukan pembelajaran tidak memperhatikan pengetahuan awal siswa tentang konsep yang akan aka n dib diberi erikan kan seb sebaga agaii das dasar ar pem pembel belaja ajaran ran.. Kond Kondisi isi ini meny menyebab ebabkan kan sis siswa wa tid tidak ak mam mampu pu memproses informasi secara benar dan mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti berpikir kritis /aporan $!0SS tahun %&&1 menyatakan siswa !ndonesia hanya mampu menjawab konsep dasar atau yang bersifat hafalan tapi tidak mampu menyelesaikan soal soal yang memerlukan analisis.
"gar berpikir kristis menjadi optimal diperlukan suatu model yang bermakna. 0enurut "usubel "usubel #!vie,'112) #!vie,'112) Belajar bermakna atau 0eaningful 0eaningful learning adalah bagian tak terpisahkan terpisahkan untuk berpikir tingkat tinggi. Salah satunya satunya adalah berpikir kritis. kritis. Pemikiran Pemikiran tersebut terjadi ketika kita memahami keterkaitan antara dua atau lebih ide, lama dan baru. 3Sebuah prasyarat pertama untuk belajar bermakna,3 "usubel dan 4obinson #!vie,'112) berpendapat, 3 bahwa materi materi yang disajikan disajikan kepada peserta didik harus bisa dikaitkan dikaitkan dengan konsep yang pernah dimiliki sebelumnya. 5ika tidak akhirnya akan menjadi be lajar hafalan. 0odel advance organizer mampu mengaitkan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan materi pelajaran berikutnya. 0odel 0odel ini sangat membant membantu u mengar mengarahka ahkan n siswa siswa ke materi materi yang yang akan akan dipela dipelajar jarii dan dapat dapat menolong mereka mengingat kembali pelajaran #informasi) yang lalu serta hubungan keduanya sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran yang diberikan. Pada saat siswa mengaitkan antara materi pelajaran yang diketahuinya dengan materi pelajaran yang baru, saat itulah ia berpikir aktif. 5adi advance organi6er sangat tepat diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menghubungkan materi pelajaran baru dengan materi pelajaran terdahulu. 7ala 7alam m model model advance organi organizer zer siswa dirangsang untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan memberikan tanggapan. tanggapan. Sehingga Sehingga diperolehlah diperolehlah ketrampilan ketrampilan berpikir berpikir tentang tentang konsepkonse konsepkonsep p fisika fisika sehing sehingga ga dapat dapat berpik berpikir ir kritis kritis secara secara maksim maksimal. al. 7alam pandangan teori kognit kognitivism ivismee pikiran individu merupakan sistem pemrosesan dan penyimpanan informasi yang dapat dibandingkan dibandi ngkan dengan stru struktur ktur konseptual suatu disiplin akademik. "da kesesu kesesuaian aian antara pengelolaan disiplin akademik dan cara individu mengolah informasi dalam pikiran mereka. Keberhasilan pembelajaran terletak pada kebermaknaan antara struktur konsep yang dikelola dengan konstruksi informasi baru yang muncul. 8ntuk kesinambungan struktur konsep akademik dan struktur individu dalam mengelola informasi, diperlukan pengembangan pembelajaran yang disebut model advance organizer organizer.. 0enu 0enuru rutt "usub usubel el #5oyc #5oyce9 e9%& %&&1) &1) pemb pembel elaj ajar aran an berm bermak akna na meru merupa pakan kan suat suatu u pros proses es mengaitkan informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang Struktur kognitif meliputi faktafakta, konsepkonsep, dan generalisasigeneralisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa dengan mengasosiasikan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. 7alam proses p roses belajar seseorang mengkonstruksi apa yang telah ia pelajari dan dan meng mengas asos osia iasi sikan kan penga pengala lama man, n, fenom fenomena ena,, dan fakt faktaf afak akta ta baru baru ke dala dalam m stru strukt ktur ur
pengetahuan mereka. 0odel pembelajaran yang dipilih dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik
dan sains siswa dalam penelitian ini adalah pendekatan
pembelajaran advance organizer yang merupak merupakan an salah salah satu satu rumpun rumpun pemrose pemrosesan san inform informasi asi.. "usubel "usubel dalam 5oyce #%&&1) pada dasarnya dasarnya mendeskripsi mendeskripsikan kan advance organizer sebagai materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam tugas pembelajaran dan dalam tingkat abstraksi dan inkluivitas inkluivitas ynag lebih tinggi dari pada tugas pembelajaran pembelajaran itu sendiri. sendiri. $ujuannya adalah menjelaskan, menjelaskan, mengintegrasi, mengintegrasi, menghubungkan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran dengan materi yang sudah dipelajari dipelajari sebelumnya sebelumnya #dan juga membantu pelajar membedakan membedakan materi baru dari materi yang dipelajari sebelumnya). sebe lumnya). $emuan !vie #'112) menyimpulkan menyimpulkan bahwa advance organize organizerr mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi pada level analisis, sintesis, dan evaluasi. asil yang sama ditemukan oleh Shihusa Shihusa dan Keraro Keraro #%&&1) yang melaporkan bahwa kelas yang diberikan diberikan pembelajaran pembelajaran biologi biologi melal elalui ui adva advanc ncee orga organi nize zerr memili memiliki ki level level motiva motivasi si lebih lebih tinggi tinggi daripa daripada da pembela pembelajar jaran an tradis disional
tanpa
dapatme dapatmeni ning ngka katk tkan an
advance advance
organ organize izer r .
kema ke mamp mpua uan n
$emuan muan
anal an alis isis iss sin inte tesi siss
$asiwa siwan n sisw si swaa
#%&' #%&'%) %)
7ala 7a lam m
adva advanc ncee aspe as pek k
orga organi ni6e 6er r
meng me ngur urai aika kan, n,
mengkategorikan, mengidentifikasi, merumuskan pernyataan, merekonstruksi, menentukan dan menganalisa konsep. $em konsep. $emuan uan lain oleh Oloyede #%&'') menyimpulkan bahwa advance organizer meningkatkan retensi pembelajaran kimia siswa. Penelitian 4ahayu #%&'%) melaporkan bahwa model advance organizer efektif meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia siswa. $emuan $emuan Babu Babu #%&'-) #%&'-) menyim menyimpulk pulkan an Advance Organizer lebih efektif dari konvensional karena dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. $emuan urlit #%&'') Advance #%&'') Advance Organizer dapat mensupport skema dan dapat meningkatkan meningkatkan ingatan :lebih lama; lama; 0ateri usaha usaha dan energy energy merupakan merupakan materi sederhana sederhana dan tidak sulit untuk dipelajari dipelajari siswa. $etapi pada kenyataannya siswa terkadang mengalami kesulitan memahami materi usaha dan energy dengan baik. al ini berhubungan dengan banyaknya konsep dan contohcontoh pada materi materi usaha dan energy yang dipelajari dipelajari siswa hanya sekedar hafalan hafalan bukan dipelajari dipelajari secara bermakna. Selain itu model pembelajaran yang diterapkan masih menekankan pad a penyampaian informasi oleh guru, siswa hanya diajarkan menghafal konsep, prinsip, hukum dan rumusrumus, pemahaman yang dimiliki siswa tidak sebagai hasil pengalaman tapi transfer pengetahuan dari guru ke siswa siswa Pembelajaran Pembelajaran lebih bersifat teacher-centered #$rianto, #$rianto, %&'&). 8ntuk itu dengan
penggunaan model pembelajaran advance organizer , diharapkan diharapkan dapat memotivasi memotivasi siswa untuk mempelajari energy secara lebih bermakna bukan sekedar hafalan. Berdasarkan Berdasarkan hal tersebut tersebut penulis penulis tertarik tertarik untuk meneliti meneliti penerapan penerapan model pembelajaran pembelajaran advance organizer organizer
dala dalam m pembe pembela laja jara ran n mate materi ri usah usahaa dan energy energy untu untuk k meni meningk ngkat atkan kan
pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa S0" dengan judul Pengaruh Model Advance Organizer Organizer Terhadap Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpkr Krts !s"a D !MA Medan. 1.#. .#.
Ide Ident$ t$k kas Mas Masala alah '. Kemampu Kemampuan an berpiki berpikirr kritis kritis yang yang masih masih rendah rendah %. Kurangn Kurangnya ya pemah pemahama aman n konsep konsep awal awal fisi fisika ka -.
1.%.
&umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah9 '. Bagaimana Bagaimana pengaruh pengaruh model "dvance "dvance Organi6er Organi6er terhada terhadap p pemahaman pemahaman konsep fisika fisika.. %. Bagaim Bagaimana ana pengar pengaruh uh model model "dvance "dvance Organi Organi6er 6er terhadap terhadap Keteram Keterampil pilan an kememp kemempuan uan berpikir kritis siswa = 1.'.
Tu(uan Pe Penelta tan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui9 '. Pengaruh Pengaruh model "dvance "dvance Organi6e Organi6err terhadap terhadap pemahaman pemahaman konsep konsep fisika fisika.. #. Pengaruh model "dvance Organi6er terhadap kemempuan berpikir kritis siswa 1.).
Man$aat Peneltan
7engan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi9 '. Penelit Peneliti, i, dapat member memberii pengetahua pengetahua n tentang tentang pengaruh pengaruh modep modep pembelaj pembelajara aran n advance organizer terhadap pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, dapat memberikan wawasan, pengalaman, dan bekal berharga bagi peneliti sebagai calon guru guru
fisi fisika ka
yang yang
prof profes esio iona nal, l,
teru teruta tama ma
dala dalam m
mera meranc ncan ang g
dan dan
mela melaks ksan anak akan an
pembelajaran. %. uru, dapat dapat memberikan memberikan informas informasii pemahaman pemahaman konsep, sehingga sehingga dapat dapat dijadikan dijadikan sebagai sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer .
-. Sekolah, Sekolah, dapat dijadikan dijadikan sebagai sebagai masukan masukan untuk untuk mengoptima mengoptimalkan lkan pembelajar pembelajaran an dengan memanfaatkan suatu model pembelajaran. (. Sebagai bahan bahan perbanding perbandingan an dan referensi referensi bagi bagi peneliti peneliti selanjut selanjutnya nya dalam mengkaji mengkaji dan dan membahas masalah yang relevan dengan penelitian ini
1.* De$ens +perasonal
'. "dvance "dvance organi6 organi6er er merupaka merupakan n suatu suatu cara belajar belajar untuk memperol memperoleh eh pengetahua pengetahuan n baru baru yang dikaitkan dengan pengetahuan struktur kognitif siswa dan pengetahuan mereka tentang pelajaran, serta bagaimana mengelola pengetahuan tersebut dengan baik. %. Pemaham Pemahaman an konsep konsep merupa merupakan kan suatu kegiatan kegiatan memaham memahamii konsep konsep.. 0emaham 0emahamii berart berartii mengkonstruksi makna dari pesanpesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun gravis yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar computer. Proses proses konsep dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifi mengklasifikasika kasikan, n, merangkum, merangkum, menyimpulkan menyimpulkan,, membandingkan, membandingkan, dan menjelaskan menjelaskan #"nder #"nderson son dan Krathw Krathwohl ohl,, %&'&). %&'&). Konsep Konsep adalah adalah suatu suatu gagasa gagasan n yang yang menyelu menyeluruh ruh mengenai hukum #prinsip, a6as) atau teori yang mencakup berbagai hal yang terkandung dalam konsep tersebut. -. Berpikir Berpikir kritis kritis adalah adalah interpretasi interpretasi dan evaluas evaluasii yang terampil terampil dan aktif aktif terhadap terhadap observasi observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi #>isher %&&?). .
BAB II TIN,AUAN PU!TAKA #.1. Kerangka Kerang ka Teorts Teorts
#.1.1. Pengertan Bela(ar
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. 0enurut arret #Sagala #Sagala 9 %&'') %&'') menyatakan menyatakan bahwa @belajar @belajar adalah proses proses yang berlangsung berlangsung dalam waktu lama melalui latihan atau pengalaman yang membawa adanya perubahan.
#.1.#. Te Teor-Te or-Teor or Bela(ar
'. $eori Belajar Konstruktivisme $eori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi informasi kompleks, mengecek informasi informasi baru dengan aturanaturan aturanaturan lama, dan merevisinya merevisinya apabila aturanaturan itu tidak sesuai lagi. Bagi siswa agar benarbenar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan, berusaha dengan dengan ideid ideide. e. $eori eori ini berkem berkembang bang dengan dengan ideid ideide. e. $eori eori ini berkem berkembang bang dari Piaget Piaget,, Aygotsky, Aygotsky, teori pemrosesan informasi dan teori psikologi kognitif kog nitif seperti teori Bruner. uru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ideide mereka sendiri dalam belajar. uru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat tangga tersebut.
%. $eori ori Bela Belajar jar Berm Bermak akna na "usube "usubell !vie9 !vie9 '112) '112) membeda membedakan kan antara antara belaja belajarr bermak bermakna na dan belaja belajarr menghap menghapal. al. Belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru pada pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang. 5adi dalam belajar bermakna informasi baru diasimilasikan pada sumbersumber relevan yang telah ada dalam struktur kognitif. Pada anakanak pembentukan konsep merupakan proses utama untuk memperoleh konsepkonsep. Pembentukan konsep adalah semacam semacam belajar belajar penemuan penemuan yang menyangkut baik pembentukan pembentukan hipotesis, hipotesis, pengujian hipotesis hipotesis maupun pembentukan generalisasi dari halhal yang khusus. #.#. #.#. Pema Pemaha hama man n Kon Konse sep p Pemahaman konsep merupakan suatu kegiatan memahami konsep. 0emahami berarti mengkonstruksi makna dari pesanpesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun gravis yang disampaikan melalui pengajaran, buku atau layar computer. Prosesproses konsep
dala dalam m
katego kategori ri
mema memaham hamii
meli meliput putii
mena menafs fsir irka kan, n,
menco mencont ntohk ohkan an,,
mengk mengkla lasi sifi fikas kasik ikan, an,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan #"nderson at al, %&'&). Konsep adal adalah ah suat suatu u gagas gagasan an yang yang meny menyel elur uruh uh menge mengena naii hukum hukum #pri #prins nsip ip,, a6as) a6as) atau atau teor teorii yang yang mencakup berbagai hal yang terkandung dalam konsep tersebut. Salah satu kategori dalam dimensi proses kognitif taksonomi Bloom yang dikemukakan oleh "nderson et al., #%&'&) adalah memahami. 0emahami berarti mengkontruksi makna dari pesan pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan maupun grafis, yang disampaikan melalui grafis, disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar computer. Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan lama mereka. prosesproses kognnitif dalam kategori kategori memahami memahami meliputi meliputi menafssir menafssirkan, kan, mencontohkan, mencontohkan, mengklasifi mengklasifikasika kasikan, n, merangkum, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. '. 0ena 0enaffsir sirkan kan 0enafsirkan terjadi jika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. 0enafsirkan merupakan pengubahan katakata menjadi katakata lain, gambar menjadi menjadi kata kata, angka menjadi katakata,angka menjadi kata dan sebagainya. amanama lain adalah menerjemahkan, memparafasekan, dan mengklasifikasikan. %. 0enc 0encon onttohka ohkan n Proses kognitif mencontohkan terjadi ketika siswa memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. u mum. 0encontohkan 0encontohk an melibatkan proses p roses identifikasi ciriciri pokok dari konsep atau prinsip umum. amanama lain untuk mencontohkan adalah mengilustrikasikan dan member contoh. -. 0engk 0engkla lasi sifi fika kasi sika kan n Proseskognitif mengklasifikasikan terjadi ketiksa siswa mengetahui bahwa sesuatu #misalnya, suatu contoh) termasuk dalam kategori tertentu #misalnya konsep atau prinsip). Kalsifikasi melibatkan proses medeteksi cirriciri cirriciri atau polapola yang yang sesuai dengan konsep atau prinsip tersebut. 0engklasifikasikan adalah proses kognitif yang melengkapi proses mencontohkan. namanama lain dari mengklasifikasikan adalah mengkategorikan atau mengkelompokkan. (. 0erangkum Pros Proses es kogni kogniti tiff mera meragk gkum um terj terjadi adi keti ketika ka sisw siswaa menge mengemu muka kakan kan suat suatu u kalim kalimat at yang yang mempresenta mempresentasekan sekan informasi informasi yang diterima diterima atau mengabstraka mengabstrakan n suatu tema. 0erangkum 0erangkum melibatkan proses membuat ringkasan prosesmembuat ringkasan informasi, misalkan makna suatu adegan drama, mengabstrak mengabstrakasikan asikan ringkasanny ringkasannya, a, misalkan misalkan menentukan menentukan temaataupoi temaataupoin n poin pokoknya. amanama lain dari merangkum adalah mengeneralisasi dan mengabstraksi.
C. 0eny 0enyim impu pullkan kan Proses Proses kogniti kognitiff menyim menyimpulk pulkan an menyert menyertakan akan proses proses menemuk menemukan an pola pola dalam dalam sejuml sejumlah ah contohmenyipulkan terjadi ketikasiswa dapat mengabstraksi sebuah konsepatau prinsip yang menerangkan contohcontoh tersebut dengan mencermati cirriciiri setiap contoh dan menarik hubungan diantara contohcontoh tersebut. Proses menyimpulkan melibatkan proses kognitif memab memabndi ndingk ngkan an selu seluru ruh h
cont contoh ohnya nya..
ama aman nam amaa
lain lain untuk untuk meny menyim impul pulka kan n
adal adalah ah
mengekstrapolasi, memprediksi, dan menyimpulkan. D. 0em 0emband bandiingka ngkan n Proses kognitif membandingkan membandingkan melibatkan melibatkan proses mendeteksi mendeteksi persamaan dan perbedaan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. 0embandingkan meliputi pencarian korespondensi satusatu antara elemenelemen dan polapola pada suatu objek, peristiwa, atau lainlain. amanama lainnya adalah mengontraskan, memetakan, dan mencocokan. ?. 0enje njelaskan Proses kognitif kognitif menjelaskan menjelaskan berlangsung berlangsung ketika siswa dapat membuat membuat dan menggunakan menggunakan model model sebab sebabak akib ibat at dala dalam m sebua sebuah h syst system em.. 0ode 0odell ini ini dapa dapatt ditu dituru runk nkan an dari dari teor teorii atau atau didaasa didaasarka rkan n pada pada hasil hasil penelit penelitian ian atau atau pengalam pengalaman. an. Penjel Penjelasa asanya nyang ng lengkap lengkap meliba melibatka tkan n proses membuat model sebabakibat, yang mencakup setiap bagian pokok dari suatu system atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa dan proses menggunakan model ini menentu menentukan kan bagaim bagaimana ana perubah perubahan an pada satu satu bagian bagian dalam dalam system system tadi. tadi. ama ama lain lain dari dari menjelaskan adalah membuat model. !ndikator pemahaman konsep dalam penelitian ini disesuaikan dengan enam aspek dari tujuh memahami menurut pendapat "nderson et al., #%&'&) meliputi menafsirkan, memncotohkan, mengklaisfikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan seperti ditujukkan pada tabel %.'9 Tael. #.1 Aspek dan Indkator Pemahaman Konsep
"spek 0enfsirkan 0engklasifikasikan 0encontohkan 0embandingkan 0enjelaskan 0enyimpulkan
!ndikator 0engubah informasi dalam bentuk gambar atau grafik 0endeteksi ciriciri sesuai dengan konsep 0engabstrasikan sebuah konsep dan menerangkan contoh contoh dengan mengamati cirricirinya 0endeteksi persamaan dan perbedaan 0embuat model sebabakibat yangdidasarkan pada teori dan hasil penelitian 0enarik kesimpulan tentang konsep serta miskonsepsi
#.%. Berpkr Krts #.%.1. Pengertan Berpkr Krts
Sebagai salah satu tolak ukur dalam ukur dalam melaksanakan unit pendidikan nasional, ketrampilan berpikir kritis bisa dilaksanakan di sekolah sesuai dengan kebutuhan dan karakeristik siswa. "gar implementasi berpikir kritis bisa berjalan dengan baik, seluruh warga sekolah harus berperan penuh untuk lebih mengefektifkan keberhasilan dalam kemampuan berpikir kritis.Strategi belajar mengajar mengajar menggunakan menggunakan ketrampila ketrampilan n berpikir berpikir kritis kritis bisa diusulkan untuk mencapai mencapai tujuan tujuan yang lebih lebih bermak bermakna.7 na.7eng engan an demiki demikian, an, tujuan tujuan pengaja pengajaran ran berpik berpikir ir kritis kritis di sekola sekolah h akan akan lebih lebih menekan menekankan kan pada belaja belajarr mandir mandirii dan kreati kreatifit fitas as yang yang bermua bermuara ra pada pada perbai perbaikan kan preose preosess pendidikan di !ndonesia. Berpik Berpikir ir kriti kritiss adalah adalah perimba perimbangan ngan yang aktif, aktif, persistent #terusmen #terusmenerus) erus),, dan teliti teliti mengenai mengenai sebuah keyakinan keyakinan atau bentuk pengetahuan pengetahuan yang diterima diterima begitu saja dipandang dipandang dari sudut alasanalasan alasanalasan yang mendukungnya mendukungnya dan kesimpulan kesimpulankesim kesimpulan pulan lanjutan yang menjadi menjadi kecenderungannya 7ewey dalam >isher #%&&?) Kemudian laser #'1(') dalam >isher mendefinisikan berpikr kritis sebagai '. Suatu Suatu sikap sikap mau berpik berpikir ir secara secara mendal mendalam am tentang tentang masalahm masalahmasa asalah lah dan halha halhall yang yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang. %. Pengetahuan Pengetahuan tentang tentang metodem metodemetode etode pemeriks pemeriksaan aan dan penalara penalaran n yang logis logis -. Semacam suatu keterampilan keterampilan untuk menerap menerapkan kan metodeme metodemetode tode terseb tersebut ut (. Berpikir Berpikir kritis kritis menuntut menuntut upaya keras keras untuk memeriks memeriksaa setiap keyakinan keyakinan atau atau pengetahuan pengetahuan asum asumti tiff berd berdas asar arka kan n bukti bukti pendu penduku kungn ngnya ya dan dan kesim kesimpul pulan anke kesi simp mpul ulan an lain lain yang yang diakibatkannya. Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi #>isher %&&?). 7ibali 7ibalik k pentin pentingnya gnya memili memiliki ki kemamp kemampuan uan berpik berpikir ir kritis kritis,, terdap terdapat at bebera beberapa pa kendala dalam pelaksanaanya di dalam kelas.Salah satu dari kendala tersebut adalah kendala budaya. Pembelajaran berbasis pemikiran kritis belum bisa dipraktekkan dengan baik di kelas dikarenakan kendala budaya dan kebiasaan belajar. Penelitian menyatakan
bahwa sebaik baiknya teori berpikir kritis, apabila dilakukan di kelas akan terkendala masalah kebiasaan, perilaku dan budaya di dalam kelas. 7ua kendala budaya tersebut adal adalah ah perb perbeda edaan an kekua kekuasa saan an aau aau tang tanggun gung g jawa jawab b dan indi indivi vidua duali lism sm.. Perb Perbed edaaa aaan n kekuasa kekuasaan an berhubu berhubungan ngan dengan dengan wewena wewenang ng dari dari guru guru terhad terhadap ap siswa. siswa. Para Para siswa siswa di !ndonesia cenderung untuk menghormati guru terlalu berlebihan seperti menerima apa adanya hal hal yang telah disampaikan oleh guru tanpa mempertanyakan lebih lanjut. Selain itu para siswa juga sudah merasa nyaman dengan penjelasan dari guru tanpa mempertanyaknnya lebih mendalam. Kendala tersebut di atas perlu segera diatasi dengan seksama.Salah satu upaya yang bisa bisa dilaku dilakukan kan adalah adalah dengan dengan membia membiasak sakan an berpik berpikir ir kritis kritis di segala segala tingkat tingkatan an pendidikan di !ndonesia. 7i dalam kelas, seorang guru seharusnya senantiasa mengembangkan pertanyaan yang mendukung siswa untuk berpikir kritis. Pertanyaan pertanyaan seperti ini secara tidak langsung bisa menumbuhkan dan mengembangkan cara pemikiran kritis para siswa. Selain dari itu, strategi pengajaran berbasis pemikiran kritis ini bisa lebih bermakna jika dihubungkan dengan usia mental para siswa. #.#.#. #.#.#. Indk Indkat ator or Berp Berpk krr Krts Krts 7ari masingmasing kelompok keterampilan berpikir kritis di atas, diuraikan lagi
menjadi menjadi subketeram subketerampilan pilan berpikir berpikir kritis kritis dan masingmasi masingmasing ng indikatorny indikatornyaa dituliskan dituliskan dalam tabel berikut9 -. "spek Keterampil Keterampilan an Berpikir Berpikir Kritis Kritis menurut menurut Ennis#'11D) Ennis#'11D) Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
'. 0emberikan
Aspek
a. 0engidentifikasi atau memformulasikan
Penjelasan dasar
suatu pertanyaan. '. 0emfokuskan pertanyaan
b. 0engidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang mungkin. c. 0enjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi.
%. 0enganalisis
a. 0engidentifikasi kesimpulan
Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
Aspek
b. 0engidentifikasi alasan yang dinyatakan c. 0engidentifikasi alasan yang yang tidak dinyatakan
argument
d. 0encari persamaan dan perbedaan e. 0engidentifikasi dan menangani ketidakrelevanan f. 0encari struktur struktur dari sebuah pendapatFargumen g. 0eringkas
-. Bertanya dan
a. 0engapa=
menjawab pertanyaan
b. "pa yang menjadi alasan utama=
klarifikasi dan pertanyaan yang menantang
c. "pa yang kamu maksud dengan= d. "pa yang menjadi menjadi contoh= e. "pa yang bukan contoh= f. Bagaiamana mengaplikasikan kasus tersebut= g. "pa yang menjadikan menjadikan perbedaannya=
Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
Aspek
h. "pa faktanya= i. "pakah ini yang kamu katakan= j. "palagi yang akan kamu katakan tentang itu= %. 0embangun
a. Keahlian
Keterampilandasar b. 0engurangi konflik interest c. Kesepakatan antar sumber (. 0empertimbangkan
d. 4eputasi
apakah sumber dapat dipercaya atau tidak=
e. 0enggunakan prosedur yang ada f. 0engetahui resiko g. Keterampilan memberikan alasan h. Kebiasaan berhatihati
C. 0engobservasi dan
a. 0engurangi pradugaFmenyangka
mempertimbangkan hasil observasi
b. 0empersingkat waktu antara observasi dengan laporan c. /aporan dilakukan oleh pengamat sendiri d. 0encatat halhal yang sangat diperlukan
Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
Aspek
e. Penguatan f. Kemungkinan dalam penguatan g. Kondisi akses yang baik h. Kompeten dalam menggunakan teknologi i. Kepuasan pengamat atas kredibilitas kredibilitas kriteria -. 0enyimpulkan
a. Kelas logika D. 0endeduksi dan mempertimbangkan
b. 0engkondisikan logika
deduksi c. 0enginterpretasikan pernyataan ?. 0enginduksi dan
a. 0enggeneralisasi
mempertimbangkan hasil induksi 2. 0embuat dan
b. Berhipotesis a. /atar belakang fakta
mengkaji nilainilai hasil pertimbangan
b. Konsekuensi c. 0engaplikasikan konsep # prinsipprinsip, prinsipprinsip, hukum dan asas) d. 0empertimbangkan alternatif e. 0enyeimbangkan, menimbang dan
Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
Aspek
memutuskan "da - dimensi9 a. Bentuk 9 sinonim, sinonim, klarifikasi, klarifikasi, rentang, 1. 0endefinisikan istilah dan mempertimbangkan (. 0embuat
definisi
penjelasan lebih
ekspresi yang sama, operasional, contoh dan noncontoh b. Strategi definisi c. Konten #isi)
lanjut a. "lasan yang tidak dinyatakan '&.0engidentifikasi asumsi
b. "sumsi yang yang diperlukan9 rekonstruksi argumen
C. Strategi dan
a. 0endefisikan masalah
taktik b. 0emilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan ''. 0emutuskan suatu tindakan
c. 0erumuskan alternatifalternatif untuk solusi d. 0emutuskan halhal yang akan dilakukan dilakukan e. 0erivew
'%.Berinteraksi denga
f. 0emonitor implementasi a. 0emberi label
n orang lain b. Strategi logis
Keteramplan
!u Keteramplan
Berpkr Krts
Berpkr Krts
Aspek
c. Srtrategi retorik d. 0empresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan 3.2. Model Pemela(aran Advance Pemela(aran Advance Organizer (AO)
"usubel "usubel dalam dalam 5oyce menjelaskan menjelaskan bahwa 0odel AO 0odel AO sebagai materi pengenalan yang disajikan pertama kali dalam tugas pembelajaran dan dalam tingkat abstraksi dan insklusivitas yang yang lebih lebih tinggi tinggi daripada daripada tugas tugas pembela pembelajar jaran an itu sendir sendiri. i. $ujua $ujuanny nnyaa adalah adalah menjel menjelask askan, an, mengintegrasikan, dan menghubungkan materi baru dalam tugas pembelajaran dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan juga membantu pembelajar membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari sebelumnya) sehingga menghasilkan belajar yang bermakna.
!truktur Penga(aran Model Pemela(aran Ad/an0e +rganer 2,o30e4 #5567
$ahap $ahap pertama9
$ahap Kedua
Presentasi "dvance Organi6er 0engklarifikasi tujuantujuan pelajaran
Persentasi $ugas atau 0ateri Pembelajaran 0enyajikan materi
0enyajikan organi6er
0empertahankan perhatian
0engid 0engident entifi ifikas kasii
karakt karakteri eristi stikk kkara arakte kteris ristik tik 0emperjelas pengolahan menjadi
yang konklusif
Pembelajaran yang masuk akal
0ember contohcontoh 0enyajikan konteks mengulang $ahap Ketiga9 0emperkuat Pengolahan Kognitif 0enggunakan prinsipprinsip rekonsiliasi integrative 0enganjurkan pembelajaran resepsi aktif 0embangkitkan pendekatan kritis pada mata pelajaran. p elajaran. mengklarifikasi
7engan memperhatikan permasalahan di atas salah satu model alternative yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model pembelajaran "dvance Organi6er Organi6er yang merupakan salah satu rumpun model pemrosesan pemrosesan informasi. informasi. 0odel Advance 0odel Advance organizer dapat memperkuat struktur kognitif dan meningkatkan meningkatkan penyimpanan informasi baru. Struktur kognitif yang kuat dapat mendorong siswa meningkatkan kemampuan berpikirnya yang lebih tinggi. $ujuannya $ujuannya adalah menjelaskan, menjelaskan, mengintegrasikan mengintegrasikan,, dan menghubungkan menghubungkan materi materi baru dalam tugas pembelajara pembelajaran n dengan materi yang telah dipelajari dipelajari sebelumnya sebelumnya serta membantu membantu pembelajar membedakan materi baru dari materi yang telah dipelajari sebelumnya. Selanjutnya "usubel mengatakan bahwa Advance bahwa Advance Organizer mengarahkan para siswa ke materi yang akan akan mere mereka ka pela pelaja jari ri dan dan mendo mendoro rong ng mere mereka ka untuk untuk mengi menging ngat at kemba kembali li info inform rmas asii yang yang berhubungan yang dapat digunakan untuk menan amkan pengetahuan baru #5oyce, %&&19%2D)
%.%. %.%. Penel Penelt tan an 3ang 3ang &ele/ &ele/an an N o '
Nama
Babu
Tahun
%&'-
Topk
Hasl
Effect of Advance Organizer Model on Achievement of Ix Standard Students in Mathematics.
"dvance Organi6er lebih
efektif
dari
konvensional karena dapat meningkatkan hasil belajar
%
Oloyede
%&''
@" 0etaanalisis "dvance
of of
-
Keraro
%&&1
of of
Organi6ers
"ckn "cknow owle ledg dgem emen entt Sen Senior
Ef Effects
Sec Secondar dari
and and y
matematika siswa th the "dvance Organi6er on meningkatkan retensi
4ete 4etent ntio ion n Sch School
of Pembelajaran Kimia Siswa
#S S S )
0oti otivat vation
BiologyG.
Eurasia
Mathematics,
Science
in
diberikan
/ear /earni ning ng pembelajaran biologi me
Journal
yang
of lalui
!echnolog" !echnolog"
advance advance
memi memili liki ki
level level
organ organize izer r moti motivas vasii
N
Nama
Tahun
Topk
Hasl
o
Education, Aolume C o. (.
lebih
tinggi
pembelajaran (
$asiwan
%&'(
Peng Pe ngar aruh uh Advance Organizer Berbasis Proyek $erhadap Kemampuan "nalisis H Sintesis Siswa
C
Iachanga
%& %&'%
Effects Of Advance Organizer !eaching !eaching Approach
On
Secon Seconda dar" r"
Schoo School l
Students# Achievement Students# Achievement In $hemistr" In Maara %istrict, &en"a.
D
$asiwan
%&'(
daripada tradisional
tanpa advance organizer . 8ntuk meningkatkan kemampuan analisis sintesis siswa7alam aspek menguraikan, mengkategorikan, mengidentifikasi, merumuskan pernyataan, merekonstruksi, menentukan dan menganalisa konsep. $he study found out that there were significant siswa yang diajarkan dengan "dvance Organi6er $eaching $eaching "pproach lebih baik dari pada 4egular $eaching 0ethods #4$0)
"nalisis $ingkat 0otivasi Siswa 7alam kelas yang menggunakan Pembelajaran
!pa
0odel
Organizer Berbasis Proyek
Advance
advance
organi6er
memiliki memiliki tingkat tingkat motivasi motivasi lebih ebih baik baik dal dalam aspe aspek k perhatian, keper percayaa ayaan n
?
urlit
%&''
relevansi, diri,
dan
kepuasan pembelajaran %ifferentl" %ifferentl" Structured Advance "dvance Organi6er dapat Orga Organi nize zers rs 'ead! 'ead!o o %iff %iffer eren entt Init Initia ial l mensupport skema dan Schemata And 'earning Outcomes, dapat meningkatkan ingatan :lebih lama;
BAB III MET+DE PENELITIAN
%.1. Metode dan Desan Peneltan %.1.1. Tempat Peneltan
Penelit Penelitian ian ini akan dilaksana dilaksanakan kan di S0" J 0edan. 0edan. Sekolah Sekolah yang yang dipili dipilih h mewakil mewakilii beberapa sekolah di sekitarnya. %.1.#. 8aktu Peneltan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan "gustus semester ganjil $ahun $ahun %&'CF%&'D.
%.#. Populas dan !ampel Peneltan %.#.1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa S0" J 0edan %.#.#. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sampling sebanyak dua kelas, kelas, dimana dimana kelas kelas pertam pertamaa sebaga sebagaii kelas kelas eksper eksperime imen n dengan dengan jumlah jumlah siswa siswa -C orang orang
diterapkan dengan model pembelajaran advance organizer dan kelas kedua sebagai kelas control diterapkan dengan pembelajaran konvensional.
%.%. 9arael Peneltan
Aariable dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis yaitu9 variable bebas dan variable terikat.
• •
Aariabel Aariabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran advance organizer , Aariabel riabel terika terikatny tnyaa adalah adalah pendekat pendekatan an ketera keterampi mpilan lan proses proses dan kemampu kemampuan an berfikir kritis siswa siswa pada materi pokok usaha dan energy
%.'. ,ens Peneltan
%.'.1.5enis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu #uasi eksperimental research) yang
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang model pembelajaran advance organizer terhadap keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis siswa,
%.'.#. Desan Peneltan
Penelitian ini didesain dengan menggunakan @design two group pretestpostes; yang meibatkan dua kelas yang ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas control. 7esain penelitian dapat dilihat pada table -.'.
Tale %.1. Desan Peneltan Kelas Ekspermen Kontrol
Pretes :1 :1
Treatmen ;1 ;#
Postes :# :#
Keterangan L'
M pem pemb berian te tes aw awal #p #pretes)
L%
M pem pemb berian te tes ak akhir hir #p #postes)
J'
M pem pemberi berian an mode modell pem pembel belajar ajaran an advance organizer
J%
M pem pembe beri rian an mode modell pem pembe bela laja jara ran n kon konve vens nsio iona nall
"dapun desain penelitian untuk pengujian hipotesis adalah pada table -.% Tale %.#. desan peneltan untuk pengu(an hpotess Aspek 3ang dukur
KPS Berpikir Kritis %.<. 9aldtas
Model pemela(aran Model A+2B17 Model Kon/ensonal 2B#7 " ' B' " ' B% " % B% " % B%
%.<.1 9aldtas Is
Aaliditas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. !nstrumen yang telah disusun kemudian divaliditaskan kepada validator. Kemudian validator diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi dan mengoreksi itemitem yang telah disusun serta memberikan perbaikan dan masukan tentang suatu tes yang dapat menggambarkan cakupan isi yang hendak diukur. %.<.1.# 9aldtas &amalan
Aaliditas ramalan dilaksanakan dengan mengujikan soal yang telah dibuat kepada siswa sekola sekolah h lain lain yang yang sudah sudah pernah pernah mempela mempelajar jarii materi materi terseb tersebut. ut. Setela Setelah h data data dipero diperoleh leh maka maka lakukan analisis dengan menggunakan rumusanrumusan berikut 9 a. 9ald ldta tass Te Tes 0enurut "rikunto #%&&1), untuk menentukan koefisien validitas tiap item dapat digunakan
teknik korelasi product korelasi product moment dengan dengan rumus 9
r Ny
dimana 9
r xy
=
. ∑ JL − # ∑ J)# J)# ∑ L)
{ . ∑ J − #∑ J) }{ . ∑ L − #∑ L) } %
%
%
%
M koefisien korelasi product korelasi product moment
M jumlah responden
J
M nilai untuk setiap item
L
M jumlah total seluruh item
∑ () M jumlah perkalian kelompok J dan kelompok L Kriter Kriteria ia penguji pengujian an validi validitas tas adalah adalah setiap setiap item item valid valid apabil apabilaa
r xy
r tabel
#
r tabel
diperoleh dari nilai kritis r product r product moment dengan M &,&C).
. &el &ela al lt tas as Te Tes 0enurut "rikunto #%&&1) untuk menentukan koefisien reliabilitas dapat digunakan rumus
K4%& yaitu 9
S % − ∑ pK r '' = n − ' S% n
dimana 9
r'' M reliabilitas tes n M jumlah item % S M varians total p M proporsi siswa yang menjawab item yang benar M pro propo pors rsii sis siswa wa yang ang men menjjawab awab item tem yan yang g sal salah ah # p M' M' ) Kriteria pengujian tes dinyatakan reliabel #dapat dipercaya) r hitung hitung r tabel tabel pada taraf signifikan
&,&C dimana r tabel r product momen. momen. Koefisien korelasi dikonsultasikan tabel dilihat dari table kritis r product dengan indeks sebagai berikut 9 &,&&&,(& M reliabilitas rendah &,('&,?& M reliabilitas sedang &,?'&,1& M reliabilitas tinggi
&,1'',&& M reliabilitas sangat tinggi 0. Tng Tngka katt Ke Kesu suka kara ran n 0enurut 0enurut "rikunto "rikunto #%&&1), #%&&1), untuk menentukan menentukan tingkat tingkat kesukaran kesukaran masingmas masingmasing ing item tes digunakan rumus yaitu 9 B p = 5S dimana 9
P M !ndeks kesukaran B M Banyak nyak siswa yang menja njawab soal benar nar 5S M 5um 5umllah se seluruh siswa pe peserta tes tes Klasifikasi indeks kesukaran tes adalah sebagai berikut 9
8ntuk P M &,&& &,-& #soal sukar) 8ntuk P M &,-& &,?& #soal sedang) 8ntuk P M &,?& ',&& #soal mudah) d. Da3a Beda 0enurut "rikunto #%&&1) untuk menentukan daya beda masingmasing item tes digunakan rumus yaitu 9
7
=
dimana 9 7
B" 5"
−
BB 5B
= P" − PB
M daya pembeda
B" M jumlah benar pada kelompok atas BB M jumlah benar pada kelompok bawah 5"
M jumlah siswa pada kelompok atas
5B
M jumlah siswa pada kelompok bawah
"dapun kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut 9 &,&&Q7Q&,'1 M jelek &,%&Q7Q&,-1 M cukup &,(&Q7Q&,D1 M baik &,?&Q7Q',&& M baik sekali %.).1 %.).1
Instrume Instrumen n # tentang tentang Penga Pengamata matan n kemampu kemampuan an erpk erpkrr krts krts 2Lemar +ser/as7
Observ Observasi asi adalah adalah metode metode atau atau cara cara mengana menganalis lisis is dan mengada mengadakan kan pencat pencatata atan n secara secara sistematis mengenai pola berpikir dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsu langsung ng dan dilaku dilakukan kan dengan dengan seoran seorang g pengam pengamat. at. /embar /embaran an observ observasi asi pengam pengamata atan n yang terdapat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui berpikir kritis siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dan memiliki kriteria sebagai berikut 9 '. Peni Penila laia ian n kema kemamp mpuan uan berp berpik ikir ir krit kritis is pros proses es bela belaja jarr sisw siswaa dila dilakuk kukan an denga dengan n cara cara memberikan tanda cek #√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan fakta yang diamati. %. 4umus untuk untuk menentukan menentukan nilai nilai berpikir berpikir kritis kritis proses proses belajar belajar siswa siswa adalah adalah 9 skor yang diperoleh Persentase = N'&&+ skor maksimum -. 8ntuk 8ntuk menentukan menentukan tingkat tingkat kemampuan kemampuan berpiki berpikirr kritis kritis dengan dengan nilai nilai yang dicapai dicapai adalah adalah menggunakan kriteria kemampuan berpikir kritis sebagai berikut 2'.%C QNR '&& 9 Sangat kritis D%.C& QNR 2'.%C 9 kritis (-.?( QNR D%.C& 9
Prosedur atau Tahap Peneltan
"dapun langkahlangkah dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai berikut 9 '. $ahap hap Per Persi siap apan an • Berdiskusi dengan dosen pembimbing. • 0elakukan observasi atau studi pendahuluan. • 0elakukan wawancara dengan guru fisika tentang masalahmasalah yang dihadapi siswa dalam belajar fisika. %. 0eny 0enyia iapka pkan n inst instrum rumen en peng pengum umpu pull data data yang yang akan akan digun digunak akan an dalam dalam penel penelit itia ian. n. $ahap ahap Pelaksanaan • 0enentukan kelas sampel dari populasi yang ada • 0elaks 0elaksana anakan kan pretes pretes kepada kepada kelas kelas eksper eksperime imen n dan kelas kelas kontro kontroll untuk untuk mengeta mengetahui hui
•
kemampuan awal siswa terhadap materi yang diajarkan sebelum diberi perlakuan. 0emberikan perlakuan kepada kedua kelas. Pada kelas eksperimen diberi perlakukan denga dengan n mode modell pembel pembelaj ajar aran an prob proble lem m openopen-in in*ui *uir" r" dan dan pada pada kelas kelas kont kontro roll dibe diberi ri
perlakuan dengan pembelajaran konvensional. • 0elakukan 0elakukan pengamatan pengamatan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis selama proses proses pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen dengan menggunakan lembar observasi.
•
0emberikan postes kepada kedua kelas untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap
• •
materi yang telah diajarkan. 0elakukan pengolahan data pretes dan postes. 0enyimpulkan hasil penelitian.
-. $ahap "khir khir Penel Penelit itia ian n • Penyusunan laporan penelitian. /angkahlangkah dalam teknik analisa data adalah 9 '. 0enghit 0enghitung ung skor skor menta mentah h untuk untuk tiap tiap kelompo kelompok. k. %. 0enentu 0enentukan kan nilai nilai ratar ratarata ata dan simpa simpangan ngan baku. baku.
( =
∑ ( i n
8ntuk menghitung simpangan baku #S) digunakan rumus berikut 9
S
=
n ∑ ( i
%
− ( ∑ ( i )
n #n − ')
%
Analisis Data
=amar . Prosedur Peneltan
%.*. %.*.1. 1. U( U( Nor Norma mal lta tass
8ji ini bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. 8ji yang akan digunakan adalah uji lilliefors dengan langkahlangkah sebagai berikut 9 a. Pengamatan J', J%,.. Jn dijadikan bilangan baku T', T%, Tn dengan menggunakan rumus 9 (i − ( +i = S (
dengan 9
M nilai ratarata siswa S M simpangan baku sampel b. Setiap bilangan baku ini menggunakan menggunaka n daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung d ihitung peluang >#Ti)MP#TQTi). c. 0eng 0enghi hitu tung ng prop propor orsi si,, T', T%,T-,Tn yang lebih kecil atau sama dengan Ti jika proporsi ini dinyatakan dengan S#Ti), maka 9 ,an"a-n"a + ', + % ,... "ang ≤ + i S # +i ) = n d. 0enghitung 0enghitung selisi selisih h >#Ti) >#Ti) H S#Ti), S#Ti), kemudian kemudian menghitu menghitung ng harga harga mutlaknya. mutlaknya. e. 0engambil 0engambil harga harga paling paling besar dari dari selisih selisih harga harga mutlak mutlak >#Ti) >#Ti) H S#Ti) S#Ti) sebagai /hitung. Kriteria Pengujian 9 0enerima atau menolak distribusi normal data penelitian dapatlah dibandingkan /hitung α
dengan nilai kritis /tabel yang diambil dari daftar tabel uji lilliefors dengan taraf nyata
M
&,&C. 5ika /hitungQ/tabel maka sampel berdistribusi normal. 5ika /hitungtabel maka sampel tidak berdistribusi normal.
%.*. %.*.#. #. U( U( Homo Homoge gen nta tass
8ji homogenitas varians untuk menguji homogenitas varians sampel menggunakan uji > dengan rumus yang dikemukan Sudjana #%&&C) yaitu 9
. hitung =
S '
%
S %
%
S'% M varians terbesar S%% M varians terkecil Kriteria pengujian adalah terima & jika 9 >hitungQ>tabel dengan >tabel#>#'F%)#n'',n%%)) diperoleh dari
dimana 9
daftar distribusi > dengan dk pembilang Mn'' dan dk penyebut M n%' pada taraf nyata M&,'. 5ika >hitungQ>tabel maka kedua sampel mempunyai varians yang homogen. Sebaliknya jika >hitung >tabel maka kedua sampel tidak mempunyai varians yang homogen. %.*. %.*.%. %. U( U( Hpo Hpote tes sss %.*.%.1. U( Kemampuan Pretes !s"a
8ji 8ji t digu digunak nakan an untuk untuk menge mengeta tahu huii kesa kesama maan an pemaha pemahama man n awal awal sisw siswaa pada pada kedua kedua kelompok sampel. ipotesis yang diuji berbentuk 9
= J% a 9 J' ≠ J % & 9 J'
J' dengan 9
M ratarata hasil belajar kelas eksperimen
J% M ratarata hasil belajar kelas kontrol "pabil "pabilaa data data penelit penelitian ian berdis berdistri tribus busii normal normal dan homoge homogen n maka untuk untuk menguj mengujii hipote hipotesis sis menggunakan uji t dengan rumus #Sudjana, %&&C) yaitu9
t =
( ' − ( % S
' n'
+
' n%
dengan S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus 9
S
%
=
( n' − ') S '% + ( n% − ') S % % n'
+ n% − %
dengan 9
t
M distribusi t
n'
M jumlah siswa pada kelas eksperimen
n%
M jumlah siswa pada kelas kontrol
S '
%
M varians kelas eksperimen S %
%
M varians kelas kontrol Kriteria pengujian adalah 9 terima & jika jika t''F% Q t Q t ''F% dimana t''F% didapat dari daftar distribusi t dengan dkM#n'Un%%) #ttabel diperoleh dari daftar distribusi untuk M&.&C). untuk harga t lainnya & ditolak. 5ika pengolahan pengolahan data menunjukkan bahwa t''F% Q t Q t''F% ''F% , atau nilai thitung yang diperoleh berada diantara t''F% dan t''F% , maka & diterima. Kesimpulan yang diambil bahwa pemahaman awal siswa pada kelas eksperimen sama dengan pemahaman awal siswa pada kelas kontrol
%.*.%.#.
U( Kemampuan Postes !s"a
8ji t satu pihak digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan yaitu model pembelajaran Open-In*ur" terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa.
= µ % a 9 µ ' ≠ µ % & 9 µ '
0enguji hipotesis bila data penelitian berdistribusi normal dan homogen maka menggunakan uji t dengan rumus #Sudjana, %&&C) yaitu9
t =
( ' − ( % S
' n'
+
' n%
dengan S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus 9
S
dengan 9
%
=
( n' − ') S '% + ( n% − ') S % % n'
+ n% − %
t M distribusi t n'M jumlah siswa pada kelas eksperimen n%M jumlah siswa pada kelas kontrol S '
%
M varians kelas eksperimen
S %
%
M varians kelas kontrol Kriteria pengujian adalah 9 terima & jika jika t''F% Q t Q t ''F% dimana t''F% didapat dari daftar distribusi t dengan dkM#n'Un%%) #ttabel diperoleh dari daftar distribusi untuk M&.&C). untuk harga t lainnya & ditolak.
DA>TA& PU!TAKA
"malia. #%&'%). Penerapan Model Penerapan Model /emela0aran Advance Organizer untu Meningatan 1asil 2ela0ar Sis3a dalam Mata /ela0aran !I& 5urnal 8P!9 Bandung. &eranga 'andasan 4ntu 4ntu /emela0aran, /enga0aran, /enga0aran, dan Asesmen . Pustaka "nderson at al,# %&'&). &eranga Pelajar 9 Logyakarta
"rikunto, S., #%&&1), %asar-%asar #%&&1), %asar-%asar Evaluasi /endidianEdisi /endidianEdisi 5evisi, Bumi "ksara9 5akarta Babu, at al.,#%&'-), Effect al.,#%&'-), Effect of Advance Organizer Model on Achievement of Ix Standard Students in Math Mathem emat atic ics. s. !nte !ntern rnat atio ional nal 5our 5ourna nall of Scie Scienti ntifi ficc 4ese 4eseac ach. h. Aolume lume % !ssu !ssuee 1. 7epartement of Education. SA 8niversity9 $irupati. $irupati. Ennis, 4., #'11D), @isher, ". #%&&'), $ritical !ining An Introduction, "ustralia 9 orbes, ". #%&''), Scientific /rocess Sill, "ustralian reiburg9 ermany. !vie, !vi e, S.
7. '112. '112. "usu "usubel; bel;ss /earni /earning ng $heory $heory 9 An Approaching !o !o!e !eaching aching 1igher Order !hining Sills. Sills. Educat Educational ional Psychologist Psychologist 7avid Paul "usubel. "usubel. 1igh 1igh School Journal . Aol. 2% #')9 ' (&.
5oyce, B., dan Ie Ieil, il, 0. #%&&1), Models #%&&1), Models of !eaching !eaching , Logyakarta Logyakarta 9 Pustaka Pelajar Oloyede, O.!. %&''. %& ''. @" 0etaanalysis of Effects of the "dvance Organi6ers on "cknowledgment and 4etent 4etention ion of Senior Senior secondary secondary School School #SSS) #SSS)
4ahayu, S. %&'%. @Pengembangan 0odel Pembelajaran Advance Pembelajaran Advance Organizer 8ntuk 0eningkat kan "ktivitas 7an asil Belajar Siswa Pokok Bahasan KoloidG. Journal KoloidG. Journal of Innovative Science Education Aolume ' o. '. Sagala, Syaiful. %&''. &onsep %&''. &onsep dan Mana /emela0aran. /emela0aran. Bandung9 "lfabeta
#Shihusa, ., and Keraro, >.. %&&1. @8sing "dvance Organi6ers to Enhance Students; 0otiva tion tion in /earning /earning Biology BiologyG. G. Eurasia Journal of Mathematics, Science !echnolog" !echnolog" Education, Aolume C o. (. Slameto, #%&&-), 2ela0ar #%&&-), 2ela0ar dan ator-ator "ang mempengaruhin"a, ramedia, mempengaruhin"a, ramedia, 5akarta $asiwan, dkk.,#%&'%), "nalisis $ingkat 0otivasi Siswa 7alam Pembelajaran !pa 0odel Advance 0odel Advance Organize Organizerr Berbasis Berbasis Proyek, 5P!! - #') #%&'() (-C&, Prodi Pendidikan Pendidikan !P" >0!P" >0!P" 8ES Semarang. $asiwan, $asiwan, dkk.,#%&'(), "nalisis $ingkat 0otivasi Siswa 7alam Pembelajaran !pa 0odel Advance 0odel Advance Organizer Berbasis Proyek, 5urnal Pendidikan >isika >isika !ndonesia '& #%&'() '2, 5urusan >isika >0!P" 8ES Semarang. $rianto, #%&&1), Mendesain #%&&1), Mendesain Model /emela0aran Inovatif /rogresif. /rogresif. Surabaya9 Surabaya9 Kencana Prenada 0edia rup Iachang changaa at al, al, #%&'-) #%&'-)., ., Effects Of Advance Organizer !eaching !eaching Approach On Secondar" School Students# Achievement Students# Achievement In $hemistr" In Maara %istrict, &en"a. " journal of Social Science !5SS!4 Aol Aol %#D), >aculty of Education Karatina 8niversity9 Kenya.