PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh AQLYNA FATTAHANISA 071.11.047
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2014
PROPOSAL TUGAS AKHIR TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI I.
JUDUL Analisa Water Coning dengan Menggunakan Simulasi Reservoir
II.
LATAR BELAKANG DAN TEORI DASAR Reservoir minyak dan atau gas bumi adalah suatu batuan yang
berpori-pori dan permeable tempat minyak dan atau gas bergerak serta terakumulasi. Melalui batuan reservoir ini fluida dapat bergerak ke arah titik serap (sumur-sumur produksi) dibawah pengaruh tekanan yang dimilikinya atau tekanan yang diberikan dari luar. Suatu reservoir yang dapat mengandung minyak dan atau gas harus memiliki beberapa syarat seperti : batuan asal (source rocks), jalur migrasi (migration), batuan reservoir (reservoir rocks), jebakan (traps), lapisan penutup (sealing cap rocks). Pada saat terjadinya minyak dan atau gas yang berasal dari organisme purba terdapat di dalam batuan asal (source rocks), dengan kondisi tekanan dan temperatur tertentu kemudian berubah menjadi minyak atau gas bumi, kemudian bermigrasi dan terperangkap pada batuan berpori yang disebut sabagai batuan reservoir. Batuan reservoir dapat juga didefinisikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau gas, merupakan suatu lapisan berongga atau berpori-pori. Kemudian untuk dapat menahan dan melindungi fluida tersebut, lapisan reservoir ini harus
mempunyai penutup dibagian luar lapisannya. Sebagai penutup lapisan reservoir biasanya merupakan lapisan batuan yang mempunyai sifat kedap (impermeable), yaitu sifat yang tidak dapat meloloskan fluida yang dibatasinya. Kondisi subsurface (reservoir minyak/gas) adalah kondisi yang dinamik dan sangat tergantung pada banyak hal yang tidak mungkin dapat disederhanakan dengan menghilangkan faktor-faktor yang membuatnya dinamik tersebut. Estimasinya sangat dipengaruhi tidak hanya oleh ketepatan model geologinya, tetapi juga oleh sifat-sifat batuan, sifat fluida pengisinya, tekanan dan faktor-faktor lain selama fluida reservoir diproduksikan. Produksi dari reservoir minyak melalui sumur vertikal dengan zona air di bawahnya (bottom water) selalu berkaitan dengan fenomena water coning. Pada saat minyak diproduksikan, air akan ikut naik dan membentuk kerucut (cone) di sekitar lubang sumur sehingga pada suatu saat setelah air sampai di perforasi maka air akan ikut terproduksi. Water coning terjadi karena penurunan tekanan di sekitar lubang sumur akibat aktifitas produksi lebih besar dari perbedaan tekanan gravitasi air-minyak, yaitu tekanan yang mengendalikan agar minyak tetap berada di atas air. Pada studi water coning, tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, laju alir produksi minyak maksimum pada sumur yang diproduksikan tanpa terproduksinya air. Laju alir ini disebut laju alir kritis. Kedua, jika sumur berproduksi di bawah laju kritis, maka prediksi kinerja sumur setelah tembus
air (post water breakthrough) menjadi sangat pentig. Ketiga, water cut performance setelah breakthrough. Pada hal penentuan laju kritis (untuk mencegah terproduksinya air) dan penentuan waktu tembus air (untuk menunda terproduksinya air) seringkali menyebabkan sumur menjadi tidak ekonomis, disamping waktu pengembalian modal yang menjadi sangat lambat sehingga sebagian operator memilih untuk memproduksikan pada laju yang lebih tinggi dan menangani masalah air yang ikut terproduksikan kemudian. Untuk menggambarkan dan menganalisa kelakuan water coning dibutuhkan suatu simulasi reservoir. Simulasi reservoir merupakan kegiatan untuk memodelkan keadaan atau kondisi aliran yang terjadi di dalam reservoir. Untuk mendapatkan hasil simulasi yang akurat dibutuhkan data yang cukup sehingga hasil dari simulasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksikan kinerja reservoir kedepannya. Beberapa data yang dibutuhkan antara lain : 1. Data geologi Data geologi yang dibutuhkan seperti : top structure map, isopach map ( gross isopach, net isopach), isoporosity map dan isopermeability map. 2. Data batuan Beberapa
data
batuan
yang
diperlukan
seperti
permeabilitas, relative permeability dan capilary pressure. 3. Data fluida
:
porositas,
Data fluida yang dibutuhakan seperti : data dari minyak dan gas dapat berupa komposisi dan pengukuran lab dan data air. 4. Data sumur Data sumur yang dibutuhkan seperti : koordinat sumur, trajectori, wellbore diagram, well history dan komplesi. 5. Data produksi Data produksi yang digunakan seperti : laju alir minyak, laju alir gas, laju alir air, Flowing Bottom Hole Pressure dan Shut in Bottom Hole Pressure. Pemilihan simulator juga merupakan hal yang terpenting dalam pengerjaan simulasi reservoir. Jenis-jenis simulator yang digunakan antara lain : black oil model merupakan model yang tidak memperhitungkan komposisi penyusun hidrocarbon serta perubahan fasa tiap komponennya, compotional model merupakan model yang memperhitumgkan komposisi penyusun hidrocarbon serta perubahan fasa tiap-tiap komponennya. Setelah data yang dibutuhkan terpenuhi selanjutnya dilakukan pengerjaan simulasi reservoir. Berikut adalah langkah kerja pada pengerjaan simulasi reservoir : 1. Pengumpulan data 2. Building model 3. Inisialisasi 4. Run model
5. Result match , apabila belum sesuai (matching) maka dilakukan input parameter lagi 6. Run prediction scenario 7. Evaluation and recomendation
Gambar 2.1 Workflow simulasi reservoir
III.
MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini dimaksudkan untuk dapat
menganalisa kelakuan water coning dengan menggunakan simulator, studi optimasi laju produksi, serta membandingkan peramalan kinerja produksi dengan beberapa metode perhitungan.
IV.
METODE YANG DIGUNAKAN Pada kesempatan kali ini digunakan black oil simulator dimana model
simulasi tidak memperhitungkan komposisi penyusun hidocarbon serta perubahan fasa tiap komponennya.
V.
RENCANA PELAKSANAAN Lama waktu yang dibutuhkan
: ± 3 bulan
pengenalan lapangan penentuan lokasi evaluasi bulan pertama
pengambilan data dan pengolahan dari lapangan tahap inputing data pembuatan model grid pembuatan data set simulasi analisa data set simulasi
bulan kedua penyelarasan model (history matching) analisa history matching penentuan laju optimum pada suatu lapangan penentuan laju produksi optimum bulan ketiga
dengan menggunakan metode perhitungan diskusi evaluasi
VI.
PERKIRAAN HASIL YANG DIDAPAT Perkiraan hasil yang didapat dari studi ini : Didapatkan model simulasi reservoir yang mewakili keadaan
bawah permukaan sebenarnya. Dapat mengetahui kelakuan water coning pada suatu lapangan. Dapat memprediksi laju produksi optimum pada suatu lapangan. Dapat membandingkan peramalan kinerja reservoir dari hasil simulasi dengan beberapa metode perhitungan.
VII.
MANFAAT KAJIAN Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain : Pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan software simulasi reservoir. Memperdalam pengetahuan dalam ilmu teknik reservoir, teknik produksi dan geologi. Dapat memberikan visualisasi reservoir yang letaknya dibawah permukaan.