PROGRAM KABUPATEN / KOTA SEHAT
Penyelenggaraa Penyelenggaraan n KAB/K KAB/KOT OTA A SEHA SEHAT Pendekatan terpadu, menyeluruh, lintas sektor dan masyarakat sebagai pelaku utama yang telah dikembangkan WHO diberbagai negara sejak Tahun 1980 an.
•
PENDAHULUAN
ARAH PROGRAM KAB/KOTA SEHAT
Operasionalisasi Pembangunan berkelanjutan, pembangunan LANDASAN KEBIJAKAN berwawasan lingkungan dan Pembangunan berwawasan kesehatan. •
KELEMBAGAAN
PENILAIAN/VERIFIKASI
PEMBELAJARAN
Penyelenggaraa Penyelenggaraan n KAB/K KAB/KOT OTA A SEHA SEHAT Pendekatan terpadu, menyeluruh, lintas sektor dan masyarakat sebagai pelaku utama yang telah dikembangkan WHO diberbagai negara sejak Tahun 1980 an.
•
PENDAHULUAN
ARAH PROGRAM KAB/KOTA SEHAT
Operasionalisasi Pembangunan berkelanjutan, pembangunan LANDASAN KEBIJAKAN berwawasan lingkungan dan Pembangunan berwawasan kesehatan. •
KELEMBAGAAN
PENILAIAN/VERIFIKASI
PEMBELAJARAN
Kab/Kota Kab/Kota Sehat Sehat adalah adalah suatu kondisi ondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah
•
•
•
•
•
•
•
KESEHATAN UNSUR STRATEGIS PEMBANGUNAN MANUSIA KESEHATAN FAKTOR UTAMA DAN MODAL PEMBANGUNAN KESEHATAN PRA-SYARAT UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA KESEHAT KESEHATAN ADALAH ADAL AH HAK AZASI KESEHATAN ADALAH PRA-SYARAT UNTUK DAPAT MEMPERJUANGKAN HAK AZASI YANG LAINNYA KESEHATAN PRA-SYARAT UNTUK HIDUP PRODUKTIF DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT YANG OPTIMAL PRASYARAT UNTUK PEMBANGUNAN BANGSA
PRIORTAS Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan kesmas dan lingkungan diantaranya dengan perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka harapan hidup dari 70,6 tahun pada 2009 menjadi 72,0 tahun pada 2014, dan pencapaian keseluruhan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015
TUJUAN 1. Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 2. Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, di udara, air, dan tanah termasuk lingkungan sosial, maupun lingkungan tidak sehat yang disebabkan oleh adanya perubahan iklim global (Global Warming)
SASARAN 1.Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat. 2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat, pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan sinergi pembangunan yang baik. 3.Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten tersebut secara mandiri. 4..Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga 5.mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.
KEGIATAN POKOK 1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; 2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; 3. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; 4. Pengembangan wilayah sehat.
8
STRATEGI OPERASIONAL •
•
•
•
•
•
Melibatkan semua potensi yang ada di masy. dalam forum & pokja, sebagai penggerak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Forum didampingi oleh sektor tehnis sesuai dengan potensi kawasan sehat melakukan advokasi kpd penentu kebijakan Mengembangkan kegiatan kab./kota sehat yang sesuai dengann visi dan misi potensi daerah dengann berbagai simbol/moto, semboyan yang dipahami & memberikan rasa kebanggaan bagi warganya. Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat sesuai dengan kondisi setempat baik berupa media cetak, elektronik termasuk melalui internet, media tradisional. Meningkatkan potensi ekonomi daerah/wilayah dengan kegiatan yang menjadi kesepakatan masyarakat. Menjalin kerjasama antara forum kab./kota yang melaksanakan program kabupaten/kota sehat.
TRANSISI LINGKUNGAN - Kerusakan Lingk - Perubahan musim tdk menentu - Berkurangnya lahan pangan SOSIAL BUDAYA - Modernisasi - Nilai baru VS nilai lama
TRANSISI DEMOGRAFIS - Umur harapan hidup - Usila - Migrasi - Kemiskinan
TRANSISI EPIDEMIOLOG - Double bourden - New emerging disease
DERAJAT KESEHATAN
HANKAM - Konflik - Perang - Bioterorisme
EKONOMI - Globalisasi - Revolusi 3T + I
POLITIK - Desentralisasi - Reformasi - Global paradox
PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA •
•
•
•
•
INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DIMANIFESTASIKAN DALAM INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) IPM – INDONESIA MASIH PERINGKAT I07 DARI 177 NEGARA KOMPONEN YANG MENDASARI PERHITUNGAN IPM: (1) UMUR HARAPAN HIDUP (2) ANGKA MELEK HURUF (3) RATA-RATA LAMA SEKOLAH (4) PARTISIPASI SEKOLAH (5) KEMAMPUAN DAYA BELI MASYARAKAT UNTUK TINGKATKAN IPM KITA PERLU LAKUKAN INTERVENSI KE-5 HAL TERSEBUT KEMAMPUAN TINGKATKAN IPM KITA RENDAH
KESEHATAN
INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA
EKONOMI
PENDIDIKAN
PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA
40 35 30
JUTA
25
PERSEN
20 15
TARGET PEMERINTAH
10 5 0 2001
2003
2005
2007
2009
PENCAPAIAN DAN SASARAN STATUS KESEHATAN 300
ANGKA KEMATIAN BAYI (PER 1000 LH)
250
ANGKA KEMATIAN IBU ( PER 100.000 LH) USIA HARAPAN HIDUP(TAHUN)
200 150 100 50
GIZI KURANG BALITA (%)
0 2004 2005 2006 2007 2009
PENCAPAIAN STATUS KESEHATAN MASYARAKAT NO INDIKATOR
2004
2005
2006
2007
SASARAN 2009
1
30,8
29,4
28,1
26,9
26
270
262
255
248
226
25,8
24,7
23,6
21,9
20
66,2
69,8
70,2
70,5
70,6
2 3
4
AKB (PER 1000 LH) AKI (PER 100.000 LH) GIZI KURANG BALITA ( % )
UHH ( TAHUN ) BPS 2007
1.
Tempat transit yang pasti; diutamakan dengan mode transport kereta (di atas maupun di bawah permukaan). Jalan koridor dilayani subway sedangkan jalan kolektor dilayani oleh mode trnsportasi bis atau trams
2.
M ixed-use, mixed-income neighborhoods
3.
Bangunan yng berbeda umur, kondisi dan ukuran
4.
Tempat tinggal dimana-mana khususnya di dekat pusat kota
5.
Besar dan kecil taman kota (ruang publik) pada setiap persimpangan
6.
Banyak masyarakat datang dan pergi ke kota (kota tidak saja sebagai tempat kumpul manusia tetapi juga dijadikan sebagai ‘inkubator ide’)
7.
Pepohonan sepanjang jalan yang rimbun
8.
Terkoneksi oleh kereta cepat dan ringan (L ight rail/r apid train )
9.
Ruang/tanah pertanian di dekat/pinggir kota
10. Toko yang didepannya ruang pejalan kaki bukan tempat parkir (antara toko dan jalan raya). Tempat parkir ada di bawah permukaan atau disampaing
PEMIKIRAN DAN UPAYA STRATEGIK
NEGARA MAJU PARADIGMA SEHAT
PARADIGMA SAKIT
HUMAN
HEALTH
HEALTH SERVICE
RESOURCE
DEVELOPMENT MODEL
MODEL
HEALTH GAIN
HEALTH PROGRAM FOR
APPROACH
SURVIVAL
PARADIGMA PEMBANGUNAN GENERASI
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
PROMOTIF
2005
PREVENTIF
KURATIF
PROTEKTIF
REHABILITATIF
1990
1974
1900 21
NEGARA SEDANG BERKEMBANG (INDONESIA) PARADIGMA
PARADIGMA SEHAT
PARADIGMA SAKIT
PENGEMBANGAN
GENERASI YANG AKAN DATANG
HEALTH PROGRAM FOR SURVIVAL
?
HEALTH DEVELOPMENT MODEL HEALTH SERVICE
PROMOTIF
MODEL
PREVENTIF PROTEKTIF
2006
1999
1945
PROGRAM KESEHATAN DAERAH : KABUPATEN/KOTA PENCEGAHAN PENYAKIT INVESTASI KESEHATAN • INDENTIFIKASI ANCAMAN DARI PENYAKIT DAN LINGKUNGAN • PERLINDUNGAN SPESIFIK: IMMUNISASI, SKRINING MASAL • PENDIDIKAN KESEHATAN • TENAGA:
±
PEMBANGUNAN GENERASI
85%
• PENDUDUK “SEHAT”
REMAJA BUMIL BAYI ANAK BALITA
•
SAFE MOTHERHOOD • FAMILY PLANNING • CHILD HEALTH • EARLY CHILD DEVELOPMENT • GIZI
PERLINDUNGAN MASYARAKAT INVESTASI KESEHATAN •
KESEHATAN MASYARAKAT
• TIDAK
SEDANG
CARI PENGOBATAN • TIDAK MENGELUH • TIDAK MERASA SAKIT • BENAR-BENAR SEHAT
SDKI, 1992 ± 15% PENDUDUK SAKIT DAN MENCARI PENGOBATAN
PELAYANAN MEDIS KURATIF REHABILITATIF
PROMOSI KESEHATAN INVESTASI KESEHATAN •
PENINGKATAN KESEHATAN ORANG SEHAT • OLAH RAGA, KEBUGARAN • FITNESS • PRILAKU HIDUP SEHAT • PKM
PERLINDUNGAN DARI POLUSI • KEKERASAN, KECELAKAAN, PENYALAH GUNAAN OBAT • MELALUI PERATURAN PERUNDANGAN MASYARAKAT • PEMBERDAYAAN November 2009 DIT PL DEPKES
•
PENGOBATAN • PEMBATASAN CACAT • MEMPERTAHANKAN HIDUP • DOKTER, DRG, PERAWAT MANTRI, DUKUN
(Sanitasi Berbasis Masyarakat) (Gerakan Terpadu Menuju Masyarakat Sehat Sejati )
Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemberantasan sarang Nyamuk DB
Gerakan Masyarakat dalam Kebersihan Lingkungan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyediaan infrastruktur
Peningkatan peran serta masyarakat thd penurunan angka kematian ibu melahirkan
Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Bersih & Sehat siswa & masyarakat lingkungan sekolah
Peningkatan peran wanita dalam peningkatan kesejahteraan keluarga
Peningkatan peran serta masyarakat dlm peningkatan kualitas kesehatan
INDIKATOR PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT FOKUS /KEGIATAN PRIORITAS 1. Penyehatan air bersih dan sanitasi
INDIKATOR
TARGET
2010
2014
1. Persentase penduduk yg memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas
62
67
2. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
85
100
3. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
64
75
4. Persentase penduduk Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
71
100
FOKUS /KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR 5. Persentase propinsi yang memfasilitasipenyelenggaraan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat) sebesar 100% Kab/Kota
2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
1. Persentase cakupan tempat-tempat umum yangmemenuhi syarat kesehatan
TARGET 2010
18
2014
100
85 76
2. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
75
85
3. Persentase cakupan tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan
55
75
FOKUS /KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR
TARGET 2010
2014
3. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
1. Cakupan daerah potensial yang melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan iklim
20
100
4. Pengembangan wilayah sehat
1. Persentase Kab/kota Kawasan yang telah melaksanakan Kab/Kota/Kawasan sehat
50
100
2. Persentase provinsi yang memfasilitasi penyelenggaraan kab/kota sehat yang sesuai standar sebesar 50%
12
100
INDIKATOR KOTA SEHAT 2012
Perspective Pembangunan •
Perubahan lingkungan strategis memerlukan respons lintas sektor;
•
Pembangunan berwawasan kesehatan
•
Pembangunan berwawasan lingkungan
•
Pembangunan berkelanjutan
•
Pendekatan Ecological integrative settings penyelenggaran kab/kota sehat
Arah Penyelenggaraan Program Kab/Kota Sehat
PENDAHULUAN
PENDIDIKAN Education
ARAH PROGRAM KAB/KOTA SEHAT
EKONOMI Economic LANDASAN KEBIJAKAN
KESEHATAN Health
PEMBELAJARAN KELEMBAGAAN
PENILAIAN/VERIFIKARI
DESA SEHAT
KAWASAN SEHAT
KAB/KOTA
PROP
SEHAT
SEHAT
INDONESIA SEHAT
LANDASAN KEBIJAKAN
SEKTOR PERTANIAN
SEKTOR INDUSTRI
PERATURAN BERSAMA No. 34/2005
SEKTOR PARIWISATA DAN LAINNYA
SEKTOR KESEHATAN
LANDASAN STRATEGIS PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT UU NO. 25 TAHUN 2004
UU NO. 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN
UU 24 th 1992 TATA RUANG
TTG SISTM. PERENC. PEMB. NAS
PERPRES
UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Per Bersama Menkes Dagri No.34,1134/2007
November 2009
OTONOMI DAERAH
NO.7/2005 RPJMN 2005-2009
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BERTANGGUNG JAWAB & MENCIPTAKAN TEMPAT HIDUP YG AMAN, NYAMAN, BERSIH & SEHAT
Dukungan kualitas lingkungan fisik, sosial, perubahan perilaku masy. Melalui peranserta aktif Masy, swasta, Per. Tinggi serta pemerintah dan pemerintah daerah ( stake holders ) secara terarah, terpaduDITterkoordinasi dan berkesinamPL DEPKES
LANDASAN KEBIJAKAN
TIM PEMBINA KAB/KOTA SEHAT
1. KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat 2. KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN KAB/KOTA SEHAT PUSAT
PROPINSI TUJUAN. SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KABUPATEN/ KOTA
TIM PEMBINA PROVINSI
TIM PEMBINA KAB/KOTA FORUM KAB/KOTA SEHAT
PERENCANAAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI DAN KRITERIA PENILAIAN PEMBINAAN DAN PENDANAAN
KECAMATAN
FORUM KOMUNIKASI DESA
DESA/KELURAHAN
KELOMPOK KERJA 36
PENGHARGAAN KAB/KOTA SEHAT 1998 - 2009 1. Kota sehat di Indonesia dimulai Tahun 1998, dengan dikeluarkannya Keputusan Mendagri yang menetapkan 6 kab/kota sebagai daerah percontohan ( Cianjur, Balikpapan, Bandar Lampung, Pekalongan, Malang, Jakarta Timur) 2. Tahun 1999 dilanjutkan dengan ditetapkan 8 kawasan pariwisata sehat di Berastagi, Nongsa, Anyer, Baturaden, Kotagede, Senggigi, Tana Toraja, Bunaken 3. Tahun 2006 berkembang di 167 kab/kota (41,2%) dari 405 Kab/Kota. Tahun 2008 sudah 205 kab/kota (46%) yg menyelenggarakan kab/kota sehat dari 445 kab/kota yg ada. 4. Dari 205 Kab/Kota yang menyelenggarakan sudah ada 57 Kab/Kota yang menerima Swasti Saba
PENGHARGAAN KAB/KOTA SEHAT 1998 - 2009 Lanjutan •
Tahun 2009 telah selesai dilakukan verifikasi pada 54 kab/kota yang diajukan oleh 15 propinsi dan yang akan menerima sertifikat dan piala Swasti Saba sebanyak 38 kab/kota.
38
Thn 2008 sudah berkembang di 205 KAB/ KOTA 4 1 2
1
9
3
5
19 5 25
15 1
3 3
2
2
5 4 12
3 10
6 7 DIT PL DEPKES
5
PENILAIAN/ VERIFIKASI
TATANAN KAB/KOTA SEHAT
1. kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum 2. kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi 3. kawasan pertambangan sehat 4. kawasan hutan sehat 5. kawasan industri dan perkantoran sehat 6. kawasan pariwisata sehat 7. kawasan pangan dan gizi 8. kehidupan masyarakat sehat yg mandiri 9. kehidupan sosial yang sehat
PEMBINAAN TEKNIS 1. kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum 2. kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi. 3. kawasan pertambangan sehat 4. kawasan hutan sehat 5. kawasan industri dan perkantoran sehat 6. kawasan pariwisata sehat 7. kawasan pangan dan gizi 8. kehidupan masyarakat sehat yg mandiri 9. kehidupan sosial yang sehat
1.
Dinas PU
1.
Dinas Perhubungan
3. Dinas Pertambangan 4. Dinas Kehutanan 5. Dinas Perindustrian 6. Dinas Pariwisata 7. Dinas Pertanian 8. Dinas Kesehatan 9. Dinas Sosial
SWASTI SABA PADAPA (Pemantapan) Minimal 2 tatanan
WIWERDA (Pembinaan) 3 – 4 tatanan WISTARA(Pengembang-
an): > 5 tatanan
SWASTI SABA Tahun 2005, Penganugerahan penghargaan : 1. WISTARA : kepada 4 Kab/Kota 2. WIWERDA : kepada 10 kab/kota 3. PADAPA : kepada 6 kab/kota
Tahun 2007, Penganugerahan penghargaan : 1. WISTARA : kepada 6 Kab/Kota 2. WIWERDA : kepada 13 kab/kota 3. PADAPA : kepada 18 kab/kota
7 Desember 2005 penganugerahan: SWASTI SABA-1” kpd 20 Kab/Kota oleh WAPRES pada puncak acara HKN ke 41 di Subang “
kepada 4 Kab/Kota : - Banjarbaru - Pekalongan - Balikpapan - Tulungagung WIWERDA ( Pembinaan ) kepada 10 kab/kota : - Kediri - Pekanbaru - Payakumbuh - Kerinci - Metro - Purbalingga - Gorontalo - Tapin - Yogya - Banyumas PADAPA ( Peningkatan ) kepada 6 kab/kota : Mataram, Malang, Cirebon, Padang, Medan & Kendal WISTARA ( Pemantapan )
Th. 2007 diberikan kepada 36 kab/kota
Thn 2007 penganugerahan: SWASTI SABA-2” “
kpd 37 Kab/Kota oleh PRESIDEN pada puncak acara HKN ke 43 di Istora Senayan WISTARA ( Pengembangan ) diberikan kpd 6
Kab/Kota: Lumajang, Yogyakarta, Metro, Padang, Gianyar & Pekanbaru. WIWERDA (Pembinaan ) diberikan kpd 13
kab/kota: Bandung, Purbalingga, Kendal, Payakumbuh, Padang Panjang, Kerinci, Bontang, Gorontalo, Tarakan, Smrinda, Bj Baru, Palopo & Badung
Tahun 2007 penganugerahan: SWASTI SABA” untuk 37 Kab/Kota oleh PRESIDEN Lanjutan “
PADAPA (Pemantapan ) diberikan kepada 18 kab/kota : - Malang - Ngawi - Banyumas - Sukabumi - Padang Sidp - Tapin - Bau-bau - Makasar - Pare-pare - Palu - Gorontalo - Mataram - Muara Enim - Manado - Kolaka - Bitung - Sumbawa Barat - Rejang Lebong
46
VERIFIKASI PENGHARGAAN 2009 • •
•
15 Propinsi melaksanakan verifikasi tk Prov 54 kab/kota yang diajukan oleh 15 prov unt diverifikasi Tim pusat Dari 54 KKS 38 KKS dpt sertifikat
PENILAIAN/ VERIFIKASI
VARIABEL YANG DIVERIFIKASI •
Cakupan Pelaksanaan (Tatanan, Kecamatan, Desa/Kel)
•
Prestasi Daerah (penghargaanpenghargaan yang sudah diperoleh) Aktifitas TIM PEMBINA
•
Aktifitas FORUM
•
Aktifitas FORKOM DESA/ KEL
•
•
•
Aktifitas POKJA DESA HASIL KEGIATAN 48
PROPORSI KECAMATAN DAN KEL/DESA YG MELAKSANAKAN KEGIATAN KAB/KOTA SEHAT KAB/KOTA KOTA
KAB
JML KEC
% MIN KEC YG HRS MENGIKUTI
<5
100 %
5 – 7
75 %
>7
50 %
<7
75 %
7 - 12
40 %
> 12
30 %
% MIN DESA/ KELUR 50 % Dari Desa/kel melak keg minimal 1 tatanan
> 50 % dari desa/ kel melak keg minimal 1 kegiatan
49
PROSES YANG BERJALAN
ADALAH PENYELENGGARAAN PROGRAM KAB/KOTA SEHAT YANG DINAMIS
HEALTHY CITY KUCHING
DIT PL DEPKES
November 2009
DIT PL DEPKES
Healthy City Seoul
Seoul Metropolitan Government Healthy Cities Project
BAGAIMANA DENGAN RIAU ????
bersama komunitas membangun bangsa
November 2009
DIT PL DEPKES