PRODUK BIOPROSES BIR Bir adalah minuman alkohol yang dibuat dari proses fermentas idengan larutan yang berisi ekstrak gandum atau seral.. Sereal terdiri dari karbohidrat, yang sebagian besar terdiri dari kanji, di mana proses pembuatan ragi tidak dapat memfermentasikan dan penghanc penghancuran uran kanji kanji dari proses proses fermentasi fermentasi gula merupakan merupakan pusat pusat dari proses proses pembuata pembuatan n bir.Hal bir.Hal ini memiliki memiliki hubungan hubungan yang kontras antara wine wine yang dimana fermentasi fermentasi gula ditampil ditampilkan kan dalam dalam bentuk bentuk bahan bahan baku (seperti anggur). anggur). Demikian Demikian halnya, halnya, sake, sake, sebagai sebagai contoh contoh yang umumnya disebut disebut anggur anggur nasi, nasi, yang faktanya adalah adalah bir. Gandu Gandum m serin seringka gkalili diguna digunakan kan dalam dalam pembu pembuata atan n bir adalah adalah gerst gerst (semacam gandum dipakai untuk pembuatan bir), dengan nasi dan jagung sebagai bahan baku yang membantu dala prosses pembuatan, dan beberapa bir sebagian dibuat dari gandum campur ragi. Gandum lainnya seperti sorghum bisa digunakan, khususnya dalam menghasilkan menghasilkan bir yang tradisional tradisional dan oat, sebagai contoh bir hitam. Pembuatan bir terdiri dari lima tahap yaitu, malting, brewing, fermentasi, tahap penyel penyelesa esaia ian n (fini (finishi shing ng)) dan penge pengemas masan an (packa (packagi ging) ng).. Bir Bir merup merupaka akan n produ produk k maka makana nan n dan dan semu semua a pera peratu tura ran n pemb pembua uata tan n bir bir ini ini meny menyan angk gkut ut pada pada pros proses es produksi produksinya nya dan distribu distribusi si bir tersebut. tersebut. Walaupu Walaupun n tempat tempat melakuka melakukan n malting malting dan brewing merupakan tempat yang bersih dan sehat sesuai dengan standar peraturan yang berlaku namun dalam proses pembuatan bir ini bisa jadi saat proses brewing terk terkon onta tami mina nasi si oleh oleh mikr mikroo oorg rgan anis isme me atau atau bakt bakter erii yang yang tida tidak k diin diingi gink nkan an.. Saat Saat organisme yang masuk dalam proses pembuatan bir ini diprediksi tidak berbahaya bagi consumer yang minum bir tersebut, mereka dengan mudah mempengaruhi aroma dari bir, sebagai contoh menyebabkan rasa yang asam dan aroma yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah proses-proses pembuatan bir: 1. Malting Proses Proses ini membutu membutuhka hkan n waktu waktu kurang kurang lebih lebih 8 hari. hari. Proses Proses malti malting ng ini meng menggu guna naka kan n baha bahan n baku baku gers gerstt yang yang dipi dipili lih h kare karena na sesu sesuai ai untu untuk k pros proses es pembuatan bir ini. Gerst ini umumnya tidak ditanam di lading yang besar dan umumny umumnya a para para malter malter membay membayar ar lebih lebih kepad kepada a para para petani petani untuk untuk menan menanam am varietas yang khusus untuk proses pembuatan malting. Gerst yang sudah dipanen dima dimasu sukk kkan an dala dalam m temp tempat at peny penyim impa pana nan n seba sebaga gaii hasi hasill pemb pembua uata tan n prod produk uk agricultu agricultural ral dan proses konversi konversi makanan bagi manusia. manusia. Gerst Gerst ini dibersih dibersihkan kan terlebih dahulu dari batu, debu, ranting, jerami, biji yang asing, jagun-jagung yang hancu hancur, r, dan kulit-k kulit-kul ulit it yang yang meleka melekatt pada pada gerst gerst ini. ini. BahanBahan-bah bahan an sepert sepertii ini meng mengur uran angi gi kual kualit itas as peny penyim impa pana nan n gand gandum um yang yang meng mengun unda dang ng data datang ngny nya a serangga dan jamur dalam tempat penyimpanan yang bersifat tertutup. Umumnya gerst sering dimasukkan dalam tempat penyimpanan yang bergantung pada variasi dan kondisi pertumbuhannya serta seberapa kering gerst tersebut. Gandum yang sudah melalui proses dormansi siap untuk digunakan dalam proses malting. Gerst yang akan melalui proses malting harus dibersihkan lagi karena plump dan jagung jagung yang kecil yang berkecambah berkecambah dapat memberikan efek yang tidak diinginkan diinginkan pada saat setelah melalui proses malting. Pulmp jagung dapat dimasukkan dalam malt dan digunaka digunakan n dalam dalam proses proses pembuata pembuatan n brewing brewing,, tetapi tetapi digunaka digunakan n untuk untuk membuat roti atau gula-gula. Ada tiga tahap malting yaitu : steeping, germination dan kilning. Dalam proses steeping, gerst direndam dalam tangki yang berbentuk kerucut yang berisi air dengan suhu berkisar 10-158C selama 48 jam. Selama steeping, air ini berubah dalam beberapa waktu dan steep ini akan menyediakan oksigen bagi biji-biji tersebut, yang dimulai dari proses respirasi. Ini juga efektif untuk membersihkan gerst dan 1-2% atau lebih dari berat gerst akan hilang akibat pencu pencuci cian an ini. ini. Setel Setelah ah melal melalui ui prose proses s steep steeping ing,, gerst gerst ditran ditransfe sferr ke coron corong g germ germin inat atio ion n dima dimana na para para malt malter er memb membut utuh uhka kan n pert pertum umbu buha han n gers gerstt untu untuk k mengontrol proses. Corong germination ini bertujuan untuk memutar gerst untuk
menjamin rootlet tidak melibatkan bentuk dalam massa yang besar dan tidak dapat dilalui, memberi masuk udara pada gerst agar gerst dapat berrespirasi dan mengontrol tekanan dan temperature (18-208C) agar menjaga kelembaban air dingin. Dalam proses ini gandum tumbuh dengan dikontrol secara terus menerus selama empat sampai lima hari. Selama waktu itu akan terjadi pertumbuhan yang signifikan rootlet, yang jelas namun memberikan sedikit informasi mengenai rangkaian proses ini. Setelah gandum-gandum tersebut tumbuh, tahap selanjutnya adalah para malter menahan perkembangan gandum lebih jauh dan memperbaiki properties imbued dalam malt oleh germination. Kilning akan membersihkan kelembaban yang terdapat pada malt hijau dengan aliran udara selama dua hari dengan tempertur 50-780C dan menghentikan germination. Dalam rumah malt, corong germination dapat juga melakukan proses klining, yang dicapai dengan cara mengganti dari aliran udara yang basah atau air dingin menjadi aliran udara yang hangat. Namun, kebanyakan para malter mengoperasikan fasilitas untuk klining. Dalam alat klining ini, gandum ini akan dihilangkan kelembabannya. Kebanyakan klin terdiri dari dua lantai. Pada lantai yang lebih rendah udara mengalir lebih hangat dibandingkan dengan lantai kedua yang udaranya lebih dingin. Udara akan meninggalkan lantai pertama dengan dicairkan dengan udara segar untuk memperbesar volume dan mendinginkan udara yang hangat tersebut, dan udara ini melewati bagian atas dari lantai yang lebih rendah membawa keluar gandum hijau yang sudah kering. Tahap terakhir dari kilning adalah curing yang dilakukan selama 2 jam pada temperature tinggi (85-1007C). Ini dilakukan untuk mengurangi kelembaban gandum serta panas yang ekstra yang berasal dari curing ini meningkatkan rasa dan warna malt dengan cara dipanggang. Akhir dari klining adalah rootlet yang layu dapat disingkirkan. Biasanya malt yang ucat tidak terlihat berbeda dengan gerst walaupun tekstur dan aromanya berbeda. 2. Brewing Tempat pembuatan bir dibagi dalam tiga bagian yaitu: Rumah bir dimana malt diekstrak dengan air panas untuk membuat “wort” Gudang bawah tanah dimana tempat fermentasi ragi berlangsung dan • bir ini dimatangkan sekaligus dijernihkan Ruang pengemasan Pada rumah bir, operasi terdiri dari milling untuk menghancurkan malt, mashing untuk mengekstraksi malt dengan air, filtrasi untuk memisahkan padatan gandum dari cairan wort, kettle-boiling untuk menstabilisasi wort dan mengekstraksi hop dan pengklarifikasi wort dan pendinginan. Tujuan dari rumah brew ini untuk mempersapkan malt untuk ekstraksi dengan milling, memproduksi ekstraksi dalam mashing, memperoleh ekstraksi dengan filtrasi dan menstabilisasikannya dengan merebus. Pada proses milling, malt dipindahkan dari tempat penyimpanan bir ke dalam aliran konstan. Tujuan milling ini untuk menghancurkan malt yang prosesnya ini kemudian berjalan pada tingkat yang maksimum dan efisien. Selanjutnya malt dimasukkan ke dalam penggilingan yang kering dan dikeluarkan sebagai grist kering. Sesudah penghancuran, penyaring memisahkan partikel girst yang akan dilakukan penggilingan untuk mengurangi jumlah partikel. Dengan cara ini, ukuran partikel berkurang dan ukuran partikel tersebut juga dapat dikontrol. Setelah itu, mashing melakukan proses pengekstraksian malt yang sudah digiling dengan jumlah volume air yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses selanjutnya berupa filtrasi yang akan memisahkan malt yang sudah basah sebagai hasil dari proses mashing. Alat yang digunakan adalah filter. Di dalam filter ini, malt yang sudah basah ditarik secara pelan-pelan diteruskan ke settled spent grain, •
•
di mana diklsrifikasikan dan dikeluarkan dari corong melewati bagian bawah. Dalam filter ini, mash dimasukkan dalam layer yang cukup dangkal melawan filter cloth. Sebenarnya, wort ini diproduksi dalam periode 1.5-2 hs dan dialirkan ke dalam ceret wort. Selanjutnya, spent grain dibersihakan dengan air hangat untuk menmperoleh ekstrak gula sebisa mungkin dalam proses yang disebut proses sparging. Spent grain ini biasanya digunakan untuk memberi makanan pada hewan ternak. Wort yang sudah jadi dalam bentuk spent grain ini direbus pada tekanan 80 psi dan pada tekanan yang dapat dipanaskan ini suhu yang dibutuhkan untuk pemanasan sekitar 135C. Hal ini dilakukan agar wort benarbenar steril. Pada tahap ini pula ditambahkan buah Hop. Kegunaan dari buah hop ini adalah memberi rasa pahit pada bir. Selnjutnya worth yang telah dididihkan tadi dipompa dengan kecepatan tinggi dalam tabung. Pada tabung ini terjadi pusaran. Pusaran inilah yang menyedot ampa-ampas yang ada pada worth dan ampas-ampas buah hop. Selanjutnya, ampas-ampas yang tersedot tadi mengendap. Endapan ampas ini kemudian dikeluarkan agar tidak bercampur kembali dengan worth yang akan diolah menjadi bir. Worth yang sudah dipanaskan tadi didinginkan dari temperature sekitar 90C dalam pusaran air untuk 16-20C di ketel fermentasi. Mesin ini terdiri dari serangkaian lembaran tipis stainless steel dengan sebuah ruang kecil di antara lembar masingmasing. Wort yang lewat di antara lembar alternative dan air listrik dingin dipompa kea rah yang berlawanan sedemikian rupa sehingga dua cairan yang dipishakan oleh lapisan tipis dari steinless steel dan panas ditukarkandari satu medium ke lainnya. Sebaliknya air dingin dipompa d ujung air panas dari sisi lainnya. 3. Fermentasi Wort yang didinginkan dikumpulkan di kettle fermentasi pada suhu yang akan bervariasi tergantung pada suhu lingkungan dan kekuatan bir yang sedang diproses. Pada tahap ini ragi dimasukkin ke dalam worth. Ragi adalah makhluk hidup dan seperti semua organisme hidup memerlukan sumber energi untuk roses hidupnya. Ragi itu memperoleh energi ini dengan meruntuhkan gula menjadi alcohol dan karbondioksida. Ketika fermentasi ini dinilai akan selesai, yaitu jumlah gula yang benar telah dikonversi menjadi alcohol, Kapal didinginkan dengan menggunakan air pendingin dipompa melalui panel pendingin tenggelam dalam fermentor masing-masing. Setelah didinginkan bahan-bahan bir tadi disimpan di dalam tank khusus selama 10 hari supaya terdapat lebih banyak protein dari Tanin. 4. Finishing Setelah proses penyimpanan memakan waktu kurang lebih 10 haari, tahap selanjutnya adalah pengisian botol. Biasanya pengisian botol ini ditutup dengan gabus mahkota yang besar. Setelah semua botol diisi bir, botol-botol ini melalui tahap pasteurisasi. Pasteurisasi adalah pemanasan untuk menghilangkan kuman bakteri yang ada pada botol dengan memanaskan botol pada suhu sekitar 70 derajat celcius. Proses ini berlangsung sekitar 1 jam. 5. Packaging Bir yang telah melewati proses pasteurisasi dikemas dengan menggunakan plastic yang kedap udara supaya menghindari penguapan dan bir siap untuk dipasarkan. .
Nama: Dewi Gloriana Kelas : E NPM : 6210083