MAKALAH PEMBANDING PRAGMATIK PRINSIP KERJA SAMA
Dosen Pengampu: Edi Puryano! M"Pd
Disusun o#e$: Diny K$unaeni %&''('')&(*+ ,a-ria$ .u#andari %&''('')'/*+ Nur Syi0a ,au1ia$ %&''('')2)2+ Ke#as &A
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA IND3NESIA ,AK4LTAS BAHASA DAN SENI 4NI5ERSITAS NEGERI JAKARTA &)'* KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Esa karena atas berkah dan Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat tepat waktu. Makalah Makalah ini disusun
sebagai sebagai pembandi pembanding ng untuk tugas mata kuliah kuliah
Pragmatik dengan membahas praanggapan yang telah diberikan pada mata kuliah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pragmatik yaitu Bapak Edi Purya Puryant nto o M.Pd M.Pd yang yang telah telah memb membant antu u kami kami dalam dalam memb memberi erika kan n inorm inormas asii mengenai materi ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada temantema teman n sert sertaa piha pihakk-pi piha hak k yang yang tela telah h memb memban antu tu kami kami dala dalam m meny menyel eles esai aika kan n penyusunan makalah ini. !alam penyusunan makalah ini mungkin belum sempurna" untuk itu kami memohon kritik dan sarannya kepada para pembaca agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik. #emoga makalah ini bermanaat.
$akarta" %& Maret '&(%
Penyusun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pragmatik merupakan merupakan kajian bahasa yang mencakup tataran makrolinguistik. Hal ini berarti bahwa pragmatik mengkaji hubungan unsur-unsur bahasa yang dikaitkan dengan pemakai bahasa, tidak hanya pada aspek kebahasaan dalam lingkup ke dalam saja. Tataran pragmatik pragmatik lebih tinggi cakupannya. Secara umum, pragmatik pragmatik dapat diartikan sebagai kajian bahasa yang telah dikaitkan dengan konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahasa dalam hubungannya dengan pen gguna bahasa. Pragmatik sebagai ilmu memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu lain. Pragmatik terpola dan berkaitan dengan ilmu lain sehingga menelurkan beberapa kajian. Kajian dalam bidang pragmatik sangat beragam. Bidang kajian itu meliputi meliputi !ariasi !ariasi bahasa, tindak bahasa, implikatur, percakapan, teori deiksis, praanggapan, analisis wacana dan lain-lain. Bidang kajian tersebut memiliki lingkup kajian yang lebih sempit. Seluruh bidang kajian ini tentu berpokok pada penggunaan bahasa dalam konteks. Sebagai Sebagaiman manaa lingku lingkup p bidang bidang kajian kajian pragma pragmatik tik yang yang cukup cukup luas luas ini, ini, makala makalah h singkat ini membahas tentang prinsip kerja sama.
1.1 Rumusa Rumusan n Masalah Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut "# $pa sajakah sajakah yang termasuk termasuk prinsip prinsip kerja kerja sama% Bagaimanakah Bagaimanakah pelaksana pelaksanaan an maksim-mak maksim-maksim sim dalam dalam prinsip prinsip kerja sama% sama%
1.2 Tu Tuju juan an
". 'engetahui 'engetahui apa apa saja saja yang termas termasuk uk ke dalam dalam prinsip prinsip kerja sama. &. 'engat 'engatahu ahuii bagaima bagaimana na pelaks pelaksana anaan an ma(im. ma(im.
BAB 2 PEMBAHASAN
)alam )alam menjal menjalanka ankan n akti*i akti*itas tasnya nya sehari sehari-ha -hari ri manusi manusiaa akan akan selalu selalu bertem bertemu u dan berinteraksi dengan orang lain. )alam berinteraksi dengan orang lain, manusia menggunakan bahasa sebagai media komunikasi. )i dalam komunikasi yang wajar, masing-masing pihak yang terlibat, yaitu antara penutur dan mitra tutur akan selalu berusaha menyampaikan tuturannya secara e*ekti* dan e*isien. Hal ini senada dengan pendapat +ijana "/01# yang mengatakan mengatak an bahwa seorang penutur akan berusaha agar tuturannya selalu rele!an dengan konteks, jelas dan mudah dipahami, padat dan ringkas dan selalu pada persoalan sehingga tidak menghabiskan waktu lawan bicara. $gar tuturan 2tuturan 2tuturan dapat diutarakan dapat diterima oleh oleh lawan bicaranya, penutur pada la3imya mempertimbangkan secara seksama berbagai *aktor pragmatik yan terli terlibat bat atau atau mungki mungkin n terlib terlibat at dalam dalam suatu suatu proses proses komuni komunikas kasii terseb tersebut ut + +ija ijana, na, &11/0/#. Secara sederhana ada tiga aspek yang dipertimbangkan oleh penutur dan lawan lawan tutur. tutur. $spek$spek-asp aspek ek itu adalah adalah prinsi prinsip p kerjas kerjasama ama,, prinsi prinsip p kesopan kesopanan an dan parameter pragmatik. Berikut akan diulas salah satunya, yaitu prinsip kerjasama. 2.1 PRINSIP ER!A SAMA
4rice "50/0-/5# mengemukakan bahwa wacana yang wajar dapat terjadi apabila antara penutur dan petutur patuh pada prinsip kerja sama komunikasi. Prinsip kerja sama tersebut terdiri dari empat maksim percakapan con!ersational ma(im#, yaitu a#
maksim kuantitas ma(im o* 6uantity#,
b#
maksim kualitas ma(im o* 6uality#,
c#
maksim rele!ansi ma(im o* rele!ance#
d#
dan maksim pelaksanaanma(im o* manner#.
A. MASIM UANTITAS
)ala )alam m pert pertut utur uran an seti setiap ap pese pesert rtaa perca percakap kapan an dihar diharus uska kan n untuk untuk memb member erii sumbangan in*ormasi yang dibutuhkan saja, dan jangan memberikan sumbangan
yang lebih in*ormati* daripada yang diperlukan. 'isalnya penutur yang wajar tentu akan memilih tuturan "# dibanding dengan tuturan "# Orang buta itu buta itu tenyata tukang pijat. Orang yang tidak dapat melihat itu ternyata itu ternyata tukang pijat. Tuturan " dianggap lebih e*ekti* dan e*isien, serta mengandung nilai kebenaran truth !alue#. Setiap orang tentu paham bahwa orang buta pasti tidak dapat melihat. )enga )engan n demiki demikian an elem elemen en tida tidak k dapat dapat meli melihat hat dala dalam m tutu tutura ran n dian diangg ggap ap berlebihan. $danya elemen yang tidak dapat melihat dalam dianggap bertentangan dengan maksim kuantitas karena hanya menambahkan hal-hal yang sudah jelas dan tidak perlu diterangkan lagi. 7ontoh 7ontoh lain lain dapat dapat dijump dijumpai ai dalam dalam kalim kalimat at bahasa bahasa 8nggri 8nggriss dari dari Beatri Beatrice ce "5# "5# dalam bukunya Reading bukunya Reading Power , sebagai berikut (3) John put on his raincoat, picked up his umbrella from the table near the door, turned off the lights, put out the cat, got ready for his ten-minute walk to the bus stop () John went out! )alam tuturan yang wajar kalimat 9# dianggap terlalu panjang. :leh karena itu untuk mengungkapkan konsep yang sama, tuturan /# cenderung lebih digunakan. B. MASIM UALITAS
'aksim 'aksim ini menghar mengharusk uskan an setiap setiap pesert pesertaa pertut pertutura uran n untuk untuk member memberika ikan n sumbangan in*ormasi yang benar. )engan kata lain baik penutur maupun mitra tutu tuturr tida tidak k menga mengata taka kan n apa-a apa-apa pa yang yang dian diangga ggap p sala salah, h, dan dan seti setiap ap kontr kontrib ibus usii percakapan hendaknya didukung oleh bukti yang memadai. $pabila dalam suatu pertuturan ada peserta tutur yang tidak mempunyai bukti yang memadai mungkin ada alasan-alasan tertentu yang mendasarinya. P erhatikan tuturan berikut ini $ $da berapa maksim kerjasama menurut 4rice% B 'enurut buku 4rice yang saya baca, ada empat empat maksim dalam prinsip kerja kerja
sama. $ 'aksim apa sajakah itu % B 'aksim kuantitas, maksim maksim kualitas, maksim rele!ansi rele!ansi dan maksim carapelaksanaan#. Pada Pada contoh contoh di atas, atas, B#mem B#member berii sumban sumbangan gan in*orm in*ormasi asi yang yang benar, benar, bahwa bahwa menurut buku 4rice yang dia baca ada empat maksim, yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim rele!ansi dan maksim cara pelaksanaan#. ". MASIM RELE#ANSI
'aksim ini mengharuskan setiap peserta percakapan memberikan kontribusi yang rele!an dengan masalah pembicaraan. Perhatikan contoh berikut ini (a)
$ Kamu mau minum apa% B ;ang hangat-hangat saja.
b#
7 Kamu mau minum apa% ) Sudah saya cuci kemarin.
)i dal dalam peng pengga gala lan n per percaka cakapa pan n a# kita kita dapa dapatt meli elihat hat bahw bahwaa B sudah udah mengung mengungkapk kapkan an jawaba jawaban n yang yang rele!a rele!an n atas atas pertan pertanyaa yaan n $. )i dalam dalam penggal penggalan an percakapan b#, sebagai penutur bahasa 8ndonesia kita dapat mengerti bahwa jawaban
)
bukanlah
jawaban
yang
rele!an
dengan
pertanyaan
7.
Topik-topik yang berbeda di dalam hubungannya dengan maksim rele!ansi, kaitan ini dapat dilihat sebagai pembatas.
Ketika $ mengatakan kepada B bahwa ada seseorang yang datang di depan pintu rumah mereka mereka dan berharap berharap B untuk membukakan membukakan pintu untuk tamu tamu itu, maka B mengatakan mengatakan bahwa dia sedang berada berada di kamar mandi pada saat itu. >awaban >awaban B mengimplikasikan bahwa dia mengharapkan $ untuk mengerti di mana B berada pada saat itu, sehingga B tidak bisa membukakan pintu dan melihat siapa yang datang pada saat itu. )engan demikian, maka dapat dikatakan bahwa keterkaitan antara peserta tutur tidak selalu terletak pada makna ujarannya, tetapi dapat pula terletak pada apa yang diimplikasikan ujaran tersebut. D. MASIM PELASANAAN
)engan maksim ini, para peserta pertuturan pertuturan diharapkan diharapkan untuk berbicara berbicara secara langsung, langsung, tidak kabur, tidak taksa dan tidak tidak berlebih-le berlebih-lebihan bihan serta serta runtut. )alam wacana tuturan sehari-hari sering dapat dijumpai seorang penutur yang dengan sengaja tidak mengindahkan maksim ini, seperti yang terlihat pada dialog yang diambil dari Parker "?# di bawah ini $ %et$s $ %et$s stop and get something to eat! B Okey, but not &-'--O--*-%--+ &-'--O--*-%--+ Parker, "?# )alam dialog di atas,ejaan dalam tuturan B tersebut bertujuan untuk membuat anak yang menggemari 'c. )onalds )onalds tidak menyadari menyadari bahwa orangtuanya orangtuanya tidak ingin makan makan di 'c. 'c. )onal )onalds ds.S .Seor eoran ang g penu penutu turr haru haruss mena mena*s *sir irkan kan kata kata-k -kat ataa yang yang digunak digunakan an oleh oleh lawan lawan bicara bicaranya nya.. Secara Secara taksa taksa ambig ambigu# u# berdas berdasark arkan an konteks konteks pemakaiannya. Hal ini berdasarkan prinsip ketaksaan ambiguitas# tidak akan muncul bila kerjasama antara peserta tindak tutur selalu dilandasi oleh pengamatan yang yang seksam seksamaa terhad terhadap ap kriter kriteriaia-kri kriter teria ia pragma pragmati tik k yang yang digari digariska skan n oleh oleh @eech @eech dengan konsep situasi tuturnya. )ialog di bawah ini memberikan gambaran yang nyata mengenai kalimat taksa $ 'as aslinya mana %
B Saya aslinya aslinya Purworejo, 'bak. $ $duh, mas ini 4A banget. 'aksud saya, KTP asli saya mana % )ialog )ialog terseb tersebut ut sering sering terjad terjadii ketika ketika $# sedang sedang mem*ot mem*otoko okopi pi KTP di sebuah sebuah tempat *otokopi di >ogja. Setelah KTP selesai di*otokopi, $# bermaksud meminta KTP yang asli dengan mengatakan &as, aslinya mana dan mana dan ternyata dita*sirkan keliru keliru oleh oleh B# karena dia menya menyangka ngka bahwa bahwa $# menanyakan menanyakan asal-u asal-usul sul dia. dia. Tuturan yang bersi*at taksa seperti ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat membuat malu bagi pihak yang salah mena*sirkan sebuah tuturan. :leh karen karenaa itu, itu, seyo seyogy gyany anyaa para para pese pesert rtaa tutu tuturr meny menyada adari ri bahwa bahwa hanya hanya denga dengan n memberikan kontribusi yang kooperati* maka sebuah komunikasi dapat berjalan dengan wajar.
2.2 PELASANAAN MASIM
)alam kenyataan berkomunikasi sehari-hari, pelaksanaan maksim-maksim tersebut dapat dapat dibeda dibedakan kan ke dalam dalam dua cara, cara, yakni yakni dengan dengan menaat menaatii obser obser!in !ing# g# ataupun ataupun dengan tidak menaati menaati maksim. Kegiatan Kegiatan tidak menaati maksim dapat dibedakan dibedakan menjadi dua, antara lain, melakukan pelanggaran terhadap maksim !iolating# atau membuat mengambang *louting#. 2.2.1 .2.1
etaa taatan tan ter terha$a% $a% Mak Maks&m s&m
Bentuk Bentuk ketaat ketaatan an obser obser!in !ing# g# maksim maksim adalah adalah dengan dengan beruja berujarr atau atau berkom berkomuni unikas kasii sesu sesuai ai denga dengan n kete ketent ntuan uan yang yang dije dijela lask skan an dala dalam m tiap tiap-t -tia iap p maks maksim im yang yang tela telah h dijelaskan di atas. 2.2. .2.2
Pen'&m%angan Maks&m
)iantara )iantara penyimpangan penyimpangan-penyi -penyimpangan mpangan dalam prinsip prinsip kerjasama kerjasama adalah sebagai sebagai berikut "#
Pelanggaran 'aksim
a#
Pelanggaran maksim kuantitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dalam maksim kuantitas menghendaki tiap peserta tuturan memberi kontribusi yang cukup dan sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Tetapi tidak selalu tuturan tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan dari maksim kuantitas, seperti dalam tuturan *. oes your dog bite /. o *. 0/ends down to stroke it it and gets bitten1 bitten1 ow2 ou said your dog doesn$t bite bite /. "hat isn$t my dog >oan 7utting &11&/1# )alam tuturan di atas, bisa dijelaskan seperti ini, ketika $ berkunjung ke rumah B, di situ ada ada anjing tetangga tetangga B yang sering sering berada berada di teras rumah $. $ bertanya bertanya apakah anjing B biasa menggigit, dan B menjawab tidak. $ tidak tahu kalau anjing yang berada di depannya itu bukan anjing B. 'aka ketika $ mencoba bermainmain main dengan dengan anjing anjing itu, itu, ternya ternyata ta anjing anjing itu menggi menggigit git,, kemudi kemudian an dia berter berteriak iak bahwa
kata B anjingnya tidak suka menggigit, tetapi ternyata anjing itu
menggigitny menggigitnya. a. B menjawab bahwa anjing yang menggigitnya menggigitnya itu bukan anjingnya. anjingnya. )i sini peserta tuturan baik $ dan B tidak memberikan in*ormasi sebanyak yang dibutu dibutuhka hkan n oleh oleh kedua kedua belah belah pihak, pihak, sehing sehingga ga terjad terjadii kesala kesalahpa hpaham haman an di antara antara keduanya. b#
Pelanggaran maksim kualitas
Terjadi pelanggaran terhadap maksim kualitas jika pembicara tidak mengatakan yang sebenarnya dan memberikan in*ormasi yang keliru. 7ontoh 4usband. 4ow much did that the new dress cost, honey 5ife
. "hirty-fi6e pounds (wrong information)
>oan 7utting &11&/1# )i dalam percakapan percakapan di atas, si istri istri tidak ini mengatakan mengatakan hal yang sebenarnya sebenarnya ketika ketika suaminya bertanya bertanya berapa harga baju baru yang dia beli. Si istri menjawab menjawab pertanyaan suaminya itu dengan menyebutkan harga yang lebih rendah daripada
harga harga yang yang sebe sebenar narny nya. a. Si 8str 8strii beru berusa saha ha untu untuk k tida tidak k menga mengata taka kan n hal yang yang sebenarnya, karena dia khawatir kalau suaminya akan marah kepadanya kalau dia tahu bahwa harga baju barunya itu sangat mahal. c#
Pelanggaran maksim rele!ansi
Terjadi Terjadi pelanggaran terhadap terhadap maksim rele!ansi rele!ansi jika pembicara pembicara tidak memberikan memberikan kontribusi yang rele!an dengan masalah pembicaraan. 7ontoh 4usband.
4ow much did the new dress cost, honey
5ife.
# know! %et$s go out tonight
>oan 7utting&11&/1# Pada contoh dialog di atas, ketika suami bertanya kepada istrinya tentang berapa harga baju baru yang dia beli itu, istrinya istrinya menjawab menjawab dengan jawaban yang tidak rele!an dengan apa yang ditanyakan oleh suaminya tersebut. d#
Pelanggaran maksim pelaksanaan
Terjadi pelanggaran terhadap maksim pelaksanaan jika pembicara tidak berbicara secara langsung. Tuturannya kabur, taksa ambigu# berlebihan berlebihan dan tidak runtut. 7ontoh 4usband. 5ife 5ife
4ow much did the new dress cost, darling .
* tiny fraction fraction of my salary, salary, though probably probably a bigger fraction fraction of
the salary of the woman that sold it to me >oan 7utting, &11&/1# Pada contoh dialog ", ketika suami bertanya kepada istrinya tentang harga baju baru yang
dia beli, istrinya memberikan jawaban yang tidak jelas. >awabannya
kabur dan ambigu.
BAB ( PENUTUP (.1 es&m%ulan
)apat disimpulkan bahwa di dalam melaksanakan prinsip kerja sama setiap pembicara harus mematuhi empat maksim atau aturan percakapan con!ersational ma(im#, yaitu maksim kuantitas ma(im o* 6uantity#, maksim kualitas ma(im o*
6ual 6ualit ity# y#,, maks maksim im rele rele!an !ansi si atau atau hubun hubungan gan ma( ma(im im o* rele rele!an !ance ce## dan dan maks maksim im pelaksanaan atau cara ma(im o* manner#. )alam kenyataan kenyataan berkomunikas berkomunikasii sehari-hari sehari-hari,, pelaksanaan pelaksanaan maksim-ma maksim-maksim ksim terseb tersebut ut dapat dapat dibeda dibedakan kan ke dalam dalam dua cara, cara, yakni yakni dengan dengan menaat menaatii obser obser!in !ing# g# ataupun ataupun dengan dengan tidak tidak menaat menaatii maksim maksim.. Kegiat Kegiatan an tidak tidak menaat menaatii maksim maksim dapat dapat dibeda dibedakan kan menjad menjadii dua, dua, antara antara lain, lain, melakuk melakukan an pelang pelanggar garan an terhad terhadap ap maksim maksim !iolating# atau membuat mengambang *louting#.
DA)TAR PUSTAA
7hania 7haniago, go, Sam 'ukhta 'ukhtar, r, 'ukti 'ukti <.S, 'aidar 'aidar $rsyad. $rsyad. &11". &11". Pragmatik! Pragmatik! >akarta
;ule, 4eorge. ". Pragmatics ". Pragmatics.. :(*ord :(*ord