Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk melakukan ekstraksi, penguapan pelarut yang efisien dan lembut. Komponen utamanya adalah pipa vakum, pengontrol, labu evaporasi, kondensator dan labu penampung hasil kodensasi (Rahayu, 2009). Prinsip rotary evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya disebabkan disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Dengan Dengan bantuan pompa vakum, vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang ditampung dalam labu penampung. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi (Rachman, 2009).
Pada gambar diatas, akan saya jelaskan beberapa nama beserta fungsinya : 1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut) 2.
Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
“sampel” 3. Ujung rotor : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung. 4.
Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang yang airnya disedot
oleh pompa vakum. 5. Kondensor : serfungsi sebagai sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan perubahan fasa, dari fasa gas ke fasa cair. 6.
Lubang kondensor : berfungsi berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7.
Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8.
Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung. Perlu diperhatikan, bahwa penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan menggunakan hot plate yang dibantu dengan penurunan tekanan pada labu alas bulat “sampel” yang dipercepat dengan pemutaran pada labu alas bulat “sampel”. Dengan bantuan pompa vakum yang mengalirkan air dingin dari suatu wadah kedalam kondensor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor kepada wadahnya lagi dan dimasukkan lagi dan seterusnya, karena proses ini berjalan secara kontinyu. sehingga ketika uap dari pelarut mengenai dinding-dinding kondensor, maka pelarut ini akan mengalami yang proses yg dinamakan proses kondensasi, yaitu proses yang mengalami perubahan fasa dari fasa gas ke fasa cair. Adapun demikian, proses penguapan ini dilakukan hingga diperoleh pelarut yang sudah tidak menetes lagi pada labu alas bulat penampung dan juga bisa dilihat dengan semakin kentalnya zat yang ada pada labu alas bulat sampel dan terbentuk gelembung-gelembung pecah pada permukaan zatnya. Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi dari bahan yang terlarut dengan memanfaatkan indeks bias suatu cahaya. Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya diruang hampa dengan kecepatan cahaya pada zat tersebut atau perbandingan antara sinus sudut jatuh dan sinus sudut bias. Prinsip Kerja alat refraktometer adalah menggunakan prinsip pembiasan. Pembiasan adalah penyinaran yang menembus dua macam media dengan kerapatan yang berbeda,. Karena perbedaan kerapatan tersebut, akan terjadi perubahan arah sinar. Panjang gelombang dari sinar tersebut adalah 589,3 ±0,3 nm, yang selaras dengan garis-garis spektrum sinar natrium.
Bagian-Bagian Alat
1. Day light plate (kaca) Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak menetes atau jatuh. 2. Prisma (biru) Prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis (cahaya lampu/matahari) menjadi monokromatis.
3. Knop pengatur skala Knop pengagtur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hinggan didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas, 1.000 untuk refraktometer urine). 4. Lensa Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahay yang monokromatis. 5. Handle Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar stabil. 6. Biomaterial strip Biomaterial strip teerletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18 – 28 OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18 OC atau melebihi 28 OC maka secara otomatis refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18 – 28 OC. 7. Lensa pembesar Sesuai dengan namanya, lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada eye piece. 8. Eye piece Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala yang ditunjukkan oleh refraktometer. 9. Skala Skala berguna untuk melihat , konsentrasi, dan massa jenis suatu larutan.
Rachman, D. 2009. Jenis-Jenis Ekstraksi.28 Oktober 2010. Rahayu, S.S. 2009. Proses evaporasi. http://www.chem-is-try.org. 28 Oktober 2010.