ASPEK FARMAKOLOGIS OBAT LOKAL ANESTESI PADA PEDIATRIK PEDIATRIK DAN DEWASA
M Iqbal
PENDAHULUAN Obat lokal anestesi digunakan secara luas untuk menyediakan efek anestesi dan analgesia selama periode operasi dan pasca operasi
(Edcombe, 2005)
•
Obat!obat anestesi lokal "arus memenu"i persyaratan yaitu blokade motorik dan sensorik yang adekuat, mula ker#a yang cepat, tidak neurotoksik dan pemuli"an blockade motorik yang cepat paska operasi
(Motiani, 20$0)
DEFINISI •
•
%gen anestesi lokal bisa dide&nisikan sebagai obat yang secara klinis digunakan untuk meng"asilkan "ilang sensasi secara re'ersibel pada area yang terbatas pada tubu" at anestestetik lokal yang dipergunakan terdiri dari golongan ester dan amida
•
•
•
ementara itu pro&l dari anestesi lokal yang dipakai akan berkaitan dengan kelarutan obat tersebut dalam lemak ikatan dengan protein p*a yang mendekati nilai + #aringan
MEKANISME AKSI •
Obat anestesi lokal meng"ambat transmisi impuls saraf atau blokade konduksi dengan mencega" peningkatan permeabilitas membrane saraf ter"adap ion -a .
(/ou, 2002)
FARMAKOLOGIS KLINIS •
*arena obat anestesi lokal secara k"usus diin#eksikan atau diaplikasikan sangat dekat dengan lokasi tindakan yang di"arapkan, pro&l farmakologinya secara umum penting untuk dipa"ami (Morgan, 200)
FARMAKOLOGI OBAT ANESTESI LOKAL PADA PEDIATRIK
•
•
•
Mekanisme aksi obat lokal anestesi pada dasarnya sama pada periode pediatrik Efek obat anestesi lokal bergantung pada1 +enyebarannya dari tempat in#eksi iksasi pada ikatan lokal protein dan lipid terutama myelin erta permeabilitas serabut saraf (Miller, 2005)
Fase distribusi •
•
etela" absorpsi sistemik dan protein binding, obat anestesi lokal mengalami distribusi ke kompartemen cairan tubu" yang lain dan #aringan 3istribusi 'olume obat meningkat pada usia yang makin muda
Metabolise •
etela" distribusi sistemik, obat anestesi lokal dieliminasi ole" metabolisme plasma atau "epar, dan sebagi kecil diekskresi dalam bentuk yang tidak beruba" dalam urin (Miller, 2005)
Absorbsi da! distribusi •
%bsorbsi dan distribusi anestesi lokal dari tempat penyuntikannya kedalam sirkulasi sistemik dipengaru"i ole" tempat in#eksi dan dosis, penggunaan epinefrin, dan karakteristik farmakologis dari obat (toelting, 200)
Klire!s •
-ilai klirens dan 4aktu paru" eliminasi untuk anestesi lokal amida mungkin terutama mencerminkan metabolisme "epatik, karena ekskresi renal dari obat yang tidak beruba" adala" minimal (toelting, 200)
PENGGUNAAN OBAT ANESTESI LOKAL DALAM KLINIS PENGGUNAAN PADA PEDIATRIK •
•
A!estesi "audal
%nestesi caudal adala" teknik anestesi epidural yang paling sering dilakukan pada anak
(Miller, 2005)
•
•
3osis direkomendasikan 0,256 bupi'akain 0,5 ml7kg untuk daera" lumbosakral dan $ ml7kg untuk daera" t"orako lumbar %nalgetik post operatif akan lebi" lama #ika ditamba"kan epinefrin $7200000 terutama pada anak!anak yang 8 5 ta"un, dimana durasi bisa diperpan#ang 2 kali lipat
•
+emakaian ropi'akain lebi" aman dengan efek cardiotoksik yang lebi" sedikit, conto"1 0,26 ropi'akain $,2 m/7kg untuk caudal block
(+rit"'i, 2002)
A!estesi E#idural •
%nestesi epidural dapat digunakan untuk operasi ekstremitas ba4a" dan "ampir semua bagian tubu" 9ermasuk dada, tetapi lebi" sering digunakan untuk abdomen ba4a" dan retroperitoneal (Miller, 2005)
S#i!al A!testesi •
Indikasi utama anestesi spinal adala" pembeda"an bagian ba4a" tubu", terutama irreducible inguinal hernia repair dan operasi ekstremitas ba4a" %nestesi spinal sering dilakukan pada bayi prematur kurang dari 0 minggu, terutama yang mengalami neonatal respiratory distress syndromes (Miller, 2005)
•
/e'obupi'acaine dan kemungkinan ropi'acaine dapat men#adi kandidat untuk anestesi spinal di masa depan Epinep"rine meningkatkan durasi blockade :06 sampai 506 (Miller, 2005)
•
Makin muda pasien makin pendek durasinya +ada bayi prematur, anestesi spinal tidak lebi" dari ;5 menit dengan lidocaine dan 0 sampai <5 menit dengan bupi'acaine (dan kemungkinan durasinya sama dengan le'obupi'acaine) (Miller, 2005)
Pe!$$u!aa! Obat A!estesi Lo%al Dala Kli!is Pada De&asa
•
Obat anestesi lokal adala" paling sering digunakan untuk anestesi topikal, in<rasi dan regional %lasan yang lebi" #arang digunakan adala" untuk mencega" atau mengobati disritmia #antung, mencega" atau mengobati peningkatan tekanan intrakranial, memberikan analgesia, dan mencega" ke#ang grand mal (toelting, 200)
A!estesi Re$io!al %nestesi regional diklasi&kasikan sesuai dengan enam tempat berikut yang sering digunakan untuk pemberian larutan anestesi lokal1 (a) anestesi topikal atau permukaan, (b) in&lrasi lokal, (c) blok saraf perifer, (d) anestesi regional I= (blok >ier), (e) anestesi epidural dan (f) anestesi spinal (toelting, 200)
A!estesi to#i%al •
%nestesi lokal digunakan untuk meng"asilkan anestesi topikal dengan pemberian pada membrana mukosa seperti "idung, mulut, cabang trakeobronkial, esofagus, atau saluran genitourinaria *okain (;6 smpai $06), tetrakain ($6 sampai 26), dan lidokain (26 sampai ;6) adala" yang paling sering digunakan (toelting, 200)
I!'ltrasi lo%al •
•
•
/idokain adala" anestesi lokal yang paling sering dipili" untuk anestesi in<rasi 3urasi anestesi in<rasi bisa dilipatgandakan sekitar dua kalinya dengan menamba"kan epinefrin $1200000 kedalam larutan anestesi lokal larutan yang berisi epinefrin tidak bole" diinn#eksikan secara intrakutan atau kedalam #aringan yang dipasok ole" arteri u#ung (toelting, 200)
A!estesi blo% #eri)er •
?ika larutan anestesi lokal disimpan dalam disekitar saraf perifer, mereka menyebar dari permukaan luar (mantel) menu#u pusat (inti) saraf sesuai dengan gradien konsentrasi
•
•
*ecepatan onset anestesi sensoris setela" in#eksi larutan anestesi lokal kedalam #aringan disekitar saraf periferal tergantung pada p* obat Onset aksi lidokain ter#adi dalam 4aktu sekitar : menit, sementara onset setela" in#eksi bupi'akain, le'obupi'akain, atau ropi'akain memerlukan sekitar $5 menit
•
•
3urasi blok saraf perifer tergantung pada dosis anestesi lokal, kelarutannya dalam lemak, dera#at pengikatan protein, dan penggunaan bersamaan dengan 'asokonstriktor seperti epinefrin >upi'akain #ika dikombinasikan epinefrin bisa meng"asilkan anestesi blok saraf perifer yang berlangsung sampai $; #am (toelting, 200)
A!estesi re$io!al i!tra*e!a +Bier blo,%•
In#eksi larutan anestesi lokal secara I= kedalam ekstremitas yang terisolasi dari sirkulasi sistemik ole" tornikuet meng"asilkan onset anestesi dan relaksasi otot skelet yang cepat 3urasi anestesi independen sesuai dengan anestesi lokal itu sendiri dan ditentukan ole" seberapa lama tornikuet masi" terpasang
A!estesi e#idural •
/arutan anestesi lokal diduga diberikan dalam ruang epidural atau kaudosakral dengan dua mekanisme +ertama, anestesi lokal berdifusi melintasi dura untuk beker#a pada akar saraf dan korda spinal saat diin#eksi secara langsung kedalam ruang subarak"noid lumbal untuk meng"asilkana anestesi spinal *edua, anestesi lokal #uga berdifusi kedalam daera" para'ertebral melalui foramina inter'ertebral yang meng"asilkan blok saraf para'ertebral
•
•
>upi'akain dan ropi'akain dalam konsentrasi yang sama (0,56 sampai 0,<56) meng"asilkan anestesi sensoris meman#ang yang sama *arakteristik ropi'akain mungkin menguntungkan untuk pasien obstetri dalam persalinan atau mereka yang mengalami nyeri akut dan kronik
•
•
•
ropi'akain untuk digunakan dalam anestesi beda" dengan konsentrasi sampai $6 +ada anak!anak, tidak ada perbedaan dalam "al anelgesia postoperasi yang diberikan ole" bupi'akain, le'obupi'akain, atau ropi'akain %nalgesi atau anestesi epidural untuk persalinan atau @ sama dengan penggunaan bupi'akain 0,56 maupun ropi'akain
•
•
%nestei lokal mele4ati plasenta dan bisa meng"asilkan efek merugikan yang bisa terdeteksi meskipun tidak terlalu merugikan pada fetus yang brusia 2; sampai ;A #am +enggunaan anestesi lokal yang lebi" larut lemak dan terikat protein seperti bupi'akain bisa membatasi pasase melalui plasenta kedalam fetus
•
>erla4anan dengan anestesi spinal, selama anestesi epidural tidak ada Bona blokade sensoris yang berbeda, dan Bona perbedaan blokade motoris rata!rata sampai ;, bukan 2, segmen diba4a" tingkat sensoris +erbedaan lain dari anestesi spinal adala" dosis lebi" besar yang digunakan untuk meng"asilkan anestesi epidural, menyebabkan absorbsis sistemik anestesi lokal yang substansial ebagai conto", konsentrasi plasma puncak lidokain adala" : sampai ; Cg7m/ setela" pemberian ;00 mg kedalam ruang epidural >upi'akain, <0 sampai $00 mg 0,56 (toelting, 200)
A!estesi s#i!al •
%nestesi spinal di"asilkan ole" in#eksi larutan anestesi lokal kedalam ruang subarak"noid lumbar /arutan anestesi lokal dimasukkan kedalam cairan serebrospinal lumbar, beker#a pada lapisan super&sial dari korda spinalis, tetapi tempat ker#a yang utama adala" serabut preganglionik karena mereka meninggalkan korda spinal pada rami anterior
•
3osis anestesi lokal yang digunakan untuk anestesi spinal ber'ariasi menurut (a) berat pasien, yang menentukan 'olume dalam ruang subarak"noid, (b) tingkat segmental anestesi yang diinginkan (c) durasi anestesi yang diinginkan (toelting, 200)
•
•
•
%nestesi spinal dengan lidokain tela" dilaporkan meng"asilkan insidensi ge#ala neurologis sementara yang tinggi daripada anestesi spinal yang dilakukan dengan bupi'akain +ada 4anita yang mela"irkan, pemberian bupi'akain 2,5 mg secara intratek"al plus sufentanil $0 Cg, membrikan analgesi persalinan dan memungkinkan pasien untuk langsung ra4at #alan +enamba"an fentanil 5 Cg intratek"al memberikan sebua" efek peng"ematan dosis bupi'akain
•
Daya berat spesi&k larutan anestesi lokal yang diin#eksikan kedalam cairan serebrospinal lumbar penting untuk menentukan penyebaran dari obat +enamba"an glukosa kedalam larutan anestesi lokal meningkatkan gaya berat spesi&k larutan anestesi lokal diatas cairan anestesi lokal ("iperbarik) (toelting, 200)
To%si% •
•
O'erdosis ter"adap obat anestesi lokal dapat bermanifestasi pada system saraf sentral dan sistem kardio'askuler yang dapat disebabkan ole" kelebi"an dosis obat, absorbsi yang terlalu cepat, dan in#eksi masuk ke intra'askuler De#ala yang mungkin timbul antara lain tinnitus, pusing, tremor, gelisa", mual munta", delirium, ke"ilangan kesadaran, ke#ang otot, ke#ang tonik klonik karena rangsangan sentral, nafas tidak teratur, gagal nafas, bradikardi, "ipotensi sampai dengan asistol, paralisis komplit dan koma (toelting, 200 Fat"mell, 200; uford, 2002)
SIMPULAN •
•
%nestesia regional semakin sering digunakan pada anak dan de4asa terutama untuk memfasilitasi #alannya operasi dan untuk meng"ilangkan nyeri pasca operatif +erlu pengeta"uan anatomi yang mendasar, &siologi dan farmakologi untuk melakukan prosedur pada pasien anak dan de4asa +emili"an prosedur anestesi general, regional atau kombinasi keduanya perlu dipertimbangkan mana yang terbaik untuk pasien 9etapi #uga "arus disesuaikan dengan kemampuan a"li anestesi