Kalimat Efektif ama e omp ompoo : Dian Ayu Ayu Lestari Melisa Latupeirissa Stephen Sanjaya Widya Astuti
Definisi Kalim limat efektif tif adalah kalim limat yang dapat meng mengun ungk gkap apka kann gaga gagasa sann penu penutu turr atau tau penu penuli lisn snyya dengan baik sehingga pendengar atau pembaca akan menangkap gagasan di balik kalimat tersebut dengan tepat. Kalim limat dika ikatakan efektif apabila berhasil men menyampa ampaik ikan an pesa pesan, n, gaga gagasa san, n, pera perasa saan an,m ,mau aupu punn pemb pemberi erita tahu huan an sesu sesuai ai deng dengan an maks maksud ud sipe sipemb mbica icara ra atau penulis.
Ciri-ciri Kalimat Efektif Suatu kalimat efektif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kesepadanan struktur,
aralelan bentuk, 2. Ke aralelan 3. Ketegasan makna, 4. Kehematan kata,
penalaran, 5. Kecermatan penalaran, gagasan, dan 6. Kepaduan gagasan, 7. Kelogisan bahasa.
Kesepadanan Kese esepad padana anan iala ialahh kesei eseimb mbaang ngaan ant antara ara piki ikiran ran (gagasa (gagasan) n) dan struktur struktur bahasa bahasa yang yang dipaka dipakai. i. Kesepad esepadana anann kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. , Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Tidak terdapat subjek yang ganda. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Keparalelan Keparal eparalela elann adalah adalah kesam kesamaan aan bentuk bentuk kata kata atau atau imbuha imbuhann yang yang di digu guna naka kann dala dalam m kali kalima matt itu. itu. Jika Jika pertam pertamaa meng menggu guna naka kann verba erba,, bent bentuk uk kedua edua ju juga ga meng menggu guna naka kann verba erba.. Jika Jika kali kalima matt pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. 1. Kakak menolong anak itu itu dengan dipapahnya dipapahnya ke pinggir jalan. (salah) Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (benar) 2. Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. luwes. (salah) Harga sembako dibekukan dib ekukan atau dinaikkan secara luwes. luwes. (benar)
Ketegasan Keteg etegas asan an atau atau pene peneka kana nann ialah ialah suat suatuu perl perlak akua uann peno penonj njol olan an terhada terhadapp ide poko pokokk dari kalimat kalimat.. Untuk Untuk memben membentuk tuk peneka penekanan nan dalam dalam suatu kalimat, kalimat, ada beberapa cara, cara, yaitu: a. Mele Meleta takk kkan an kata kata yang ang dito ditonj njol olka kann itu itu di depa depann kali kalima matt (di (di awal wal kalimat). Contoh: Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya. mengharapkan. Penekanannya Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
b. b. Membuat urutan kata yang bertahap Contoh:
Bukan seribu, sejuta, sejuta, atau seratus seratus,, tetapi berjuta-juta berjuta-juta rupiah, rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah) Bukan seratus seratus,, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta berjuta-juta rupiah, rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Contoh: Saya Saya suka kecantikan kecantik an mereka, mereka , say sayaa suka akan kelembutan mereka.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, curang, tetapi rajin rajin dan jujur. jujur.
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan). seperti: partikel par tikel –lah, -pun, dan dan –kah. Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.
Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. diperhatikan. 1.
Penghematan Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh: a. Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. b. b. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang. datang. Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut. a. Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. b. b. Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang. datang.
2. Penghematan Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Contoh : Ia memakai baju warna merah. (Salah) Ia memakai baju merah. (Benar) 3. Penghematan Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh : Dia hanya membawa badannya saja. (salah) Dia hanya membawa badannya. (benar) (benar ) 4. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. Contoh :
Beberapa peserta-peser peserta-peserta ta sudah didiskualifikasi. didiskualifikasi. (salah) Beberapa peserta peserta sudah didiskualifikasi. (benar)
Kecermatan Kecermatan maksudnya tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata. Contoh: 1. Mahasis Mahasiswa wa perguruan tinggi tinggi yang terkenal terkenal itu menerima hadiah. hadiah. (salah) Mahasiswa da dari er uru ruaan ti tin i an terkenal it itu me menerima rima hadiah. (benar) Maha Mahasi sisswa yang yang terk terken enal al di perg perguru uruan an tingg tinggii itu itu mene menerima rima hadiah. (benar) 2. Dia menerima uang sebanyak sebanyak dua puluh lima ribuan. (salah) Dia menerima uang sebanyak sebanyak dua puluh lima ribu r ibu rupiah. (benar) Dia menerima uang sebanyak dua puluh lembar lima ribu rupiah. (benar)
Kepaduan Kepad epadua uann iala ialahh kepa kepadu duan an perny pernyat ataa aann dala dalam m kalima kalimatt itu itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu: 1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara cara ber ikir an tidak tidak simetri simetris. s. Oleh Oleh karena karena itu hindari hindari kalima kalimatt yang panjang dan bertele-tele. Contoh : Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orangorang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (salah) Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (benar) (benar)
2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona. Contoh : Surat itu saya sudah baca.
Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.
3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti, dari ada atau tentan antara redikat kata ker a dan ob ek penderita. Contoh : a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat. b. b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya: a. Mereka membicarakan kehendak rakyat. b. b. Makalah Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh : Hermaw Herm awan an Susanto menduduki juara juara pertama Cina Terbuka.(Salah) erbuka.(Sal ah) Hermawan Hermawan Susanto menjadi juara juara pertama Cina Terbuka. (Benar) Haryanto Haryanto Arbi meraih juara pertama JepangT epang Terbuka. (Salah) Haryanto Haryanto Arbi meraih meraih gelar juara juara pertama Jepang Terbuka. (Benar)
Kesalahan Umum Pembentukan Kalimat Efektif 1.
Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat.
2.
Penggunaan Penggunaan kata kata berlebih yang “menggangu” struktur kalimat.
.
. 4.
Kalimat tak selesai.
5.
Penggunaan Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku.
6.
Penggunaan tidak tepat kata ‘dimana’, ‘dimana’ , ‘yang mana’, dan ‘daripada’.
7.
Pilihan kata yang tidak tepat.