PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI INFLAMASI AKUT – Apendisitis Akut •
•
•
•
•
Penyebab
:
obstruk obstruksi si yg disebab disebabkan kan penger pengerasan asan tinja tinja (fekoli (fekolit), t), batu emped pedu, tumo umor dan infek feksi caci acing-o ng-oxy xyu uris ris vermicularis. Manifestasi klinis : Nye Nyeri pad pada a pe periu riumbil bilical lalu ke bagian kua kuadran ran bawah kanan. Nausea/muntah. Nyeri tekan abdomen pd titik Mc.Burney. Demam Demam ringan. ringan. Pening Peningkat katan an leukos leukosit it 3 (15rb-20eb sel/mm ). Penampakan makroskopik: Tampak pembungkus serosa menjadi edema dan congesti dan berwarna - Tampak pembungkus putih keabuan dengan eksudasi inflamasi. inflamasi. komplikasi, terjadi terjadi pembentuk pembentukan an abscess, abscess, inflam inflamasi asi yang - Pada kasus komplikasi, meny menyeb ebar ar meny menyeb ebab abkan kan mesoappendix terkena. Dan bagian mesoappendix tampak merah kongesti. kongesti. - Pada kasus appendicitis akut supuratif , tampak cairan coklat keabuan pucat bercampur pucat bercampur dengan pus dengan pus dan feses pada lumen. - Pada kasus berat , tampak gangren pada dinding. Penampakan Mikroskopik (lemah) : appendix diikuti dengan sel inflamasi - Kongesti dan edema pada dinding appendix diikuti PMN - Terjadi hiperemia (dilatasi vasa darah) pada tunica serosa utuh. Dan sel inflamasi PMN dapat ditemukan di lumen. - Tunica mukosa utuh. Penampakan Penampakan Mikroskopik (kuat) : Dilata tasi si pemb pembul uluh uh dara darah h terj terjad adii pada pada tunic tunica a su subm bmuk ukos osa a yang - Dila mengalami edema. edema. Diik Diikut utii deng dengan an leukos leukosit it PMN. PMN. Di bebe beberap rapa a area area tampak haemorrhagic. haemorrhagic. muscular yang mengalami oedema tampak terdapat - Tunica serosa dan muscular yang leukosit PMN dan titik focal dengan nekrosis dan degenerasi berat.
INFLAMASI KRONIK – Granuloma Piogenik •
• •
•
Karakteristik : Bentuk Bentuknya nya benjol benjolan an jina jinak k – soli solite terr – granu granula lasi si. Serin Sering g terjadi pada mulut dan daerah trauma. Penyebab : Respon Respon kerusakan kerusakan jaringan jaringan Penampakan Mikroskopik (lemah) : Adanya destruksi epitel squamous yang mengandung jaringan mengandung jaringan nekrosis (ulcer) mengandung jaringan ikat padat dan padat dan longgar . - Jaringan subepitel mengandung jaringan Penuh dengan pembuluh dengan pembuluh darah (beberapa mengalami oedematous) inflamasi. - Terdapat sedikit sel infiltrasi inflamasi. Penampakan Penampakan Mikroskopik (kuat)
-
-
Jaringan ikat padat tampak ada infiltrasi dari limfosit, leukosit dan sel plasma. Jaringan ikat padat terdapat kolagenisasi. Sel endotel mengalami pembengkakan Pada jaringan ikat longgar menunjukkan adanya edema. Struktur seluler pada jaringan ikat longgar dan padat hampir sama. (hanya pada sel plasma dan leukosit lebih terlihat pada jaringan ikat longgar) Ada vasa darah yang berdilatasi memberi penampakan hemangioma (hal ini akibat proses perbaikan menyebabkan proliferasi kapiler sebagai respon inflamasi kronik).
FOREIGN BODY’S GRANULOMA – Cholesterol Ester Granuloma •
•
Penyebab : akumulasi kolesterol di esktraseluler. Adanya kolesterol pada ekstrasel menyebabkan terjadinya inflamasi. Karena hal ini terjadi terus-terusan, maka menyebabkan kronis dan muncul sel radang (limfosit dan sel plasma dan ada sel langhans raksasa tipe benda asing yang merupakan fusi makrofag). Penampakan Mikroskopik : Adanya celah yang dulu terisi oleh kristal ester kolesterol yang dikelilingi jaringan ikat dengan sel inflamasi dan sel raksasa badan asing (banyak nukleus).
FOREIGN BODY’S GRANULOMA – Tophus •
•
•
Penyebab
: akumulasi kristal urat yang dikelilingi oleh sel radang yang melibatkan makrofag, limfosit, dan sel raksasa tipe benda asing (yang merupakan agregasi dari histiosit). Yang menyebabkan arthritis akut dan dilanjutkan arthritis kronik akibat penumpukan kristal urat pada sendi yang menyebabkan tofi. Karakteristik : Tofi pada kartilago artikular sendi, ligament periarticular, tendon (Achilles), jaringan lunak (bursa olecranon dan patella, lobus auricular, sedikit juga pada ginjal, kartilago nasalis, ujung jari, telapak tangan). Manifestasi Klinis : - Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik . Nilai normal asam urat serum pada laki-laki adalah 5,1 ± 1,0 mg/dl, dan pada perempuan adalah 4,0 ± 1,0 mg/dl. Nilai-nilai ini meningkat sampai 9-10 mg/dl pada seseorang dengan gout. - Tahap kedua adalah arthritis gout akut . Pada tahap ini awitan mendadak pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi metatarsofalangeal.
Tahap ketiga setelah serangan gout akut, adalah tahap interkitis. Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini, yang dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai tahun. - Tahap keempat adalah tahap gout kronik , dengan tumbuhan asam urat yang terus bertambah dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak. Tofi terbentuk pada masa gout kronik akibat insolubilitas relative asam urat. Penampakan Mikroskopik (lemah) : - Tampak bulat dengan masa yang ireguler dan dikelilingi oleh jaringan ikat dengan sel – sel yang kecil dan besar. Penampakan Mikroskopik (kuat) : - Daerah yang ireguler tadi merupakan jaringan nekrosis dengan masa yang homogen. Dikelilingi oleh sel raksasa tipe badan asing. Masa homogen ini ternyata adalah kristal urat (natrium urat, biurat)
-
•
•
GRANULOMATOUS INFECTION – TBC •
•
•
•
Penyebab : Infeksi oleh mycobacterium tuberculosis (melalui inhalasi) dan mycobacterium bovis (konsumsi sapi) yang menyerang paru dan dapat menyerang jaringan lain. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 mm, ukuran ini lebih kecil daripada sel darah merah. Karakteristik : pusat granuloma mengalami nekrosis kaseosa menyebabkan tuberkel lunak . Semua daerah tuberkel tanpa pembuluh darah. Tidak ada leukosit didalam atau diluar tuberkel. Tuberkel dikelilingi oleh limfosit Penampakan Mikroskopik (lemah) : Hampir semua daerah limfonodi mengalami nekrosis (kecuali daerah perifer , yang didalamnya terdapat tuberkel epiteloid yang beberapa nekrosis). Didalam tuberkel terdapat sel raksasa tipe Langhans. Penampakan Mikroskopik (kuat) : Pada bagian pusat tidak terdapat struktur karena mengalami proses kaseosa. Pada bagian perifer dari masa kaseosa terdapat tuberkel epiteloid. - Beberapa tuberkel dengan atau tanpa nekrosis kaseosa. - Tampak sel raksasa tipe Langhans dengan jelas.
GRANULOMATOUS INFECTION – Leprosy •
Penyebab : Infeksi yang disebabkan mycobacterium leprae (basil obligat intraseluler, namun tidak menghasilkan toxin, sehingga bersifat invasif).
• •
•
Karakteristik : Terdapat nodul, macula, bagian berwarna pink. Manifestasi Klinis : - Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil. - Anoreksia. - Nausea, kadang-kadang disertai vomitus. - Cephalgia. - Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis. disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan - Kadang-kadang hepatospleenomegali. - Neuritis. Penampakan Mikroskopik : - Pada bagian kutan dan subkutan tampak tuberkel dengan sel epitheloid, sel raksasa tipe Langhans, tanpa kaseosa.
MOLLUSCUM CONTAGIOSUM •
•
•
Penyebab : Merupakan penyakit kulit yang disebabkan virus (poxvirus). Manifestasi Klinis : - Lesinya berupa papula kecil berukuran diameter antara 3-6 mm. - Lokalisasi lesi bisa di mana saja : muka, leher, lengan, badan, genitalia. Lesi dapat mengerombol atau tersebar, berwarna putih seperti lilin atau merah muda, dome shaped, sering dengan dele pada bagian senteralnya, dan terletak di atas dasar kulit berwarna kemerahan. Papula tersebut berisi benda putih, seperti nasi, yang tidak lain adalah badan moluskum. Penampakan Mikroskopik : Lesi berbentuk mangkok , hiperplasia epidermis verukosa. Epidermis tampak tebal - Terdapat papilla corium (tampak tipis kadang tidak ada) Sel granulosa mengalami pembesaran dan degenerasi. Didalam sel granulose terdapat masa hyalin bundar . Pada bagian superficial, sel granulosa dan sel spinosa mengalami degenerasi dan nekrosis. Struktur sel menjadi suatu masa merah yang tak beraturan (badan molluscum).
SKIN CICATRIX •
•
Penyebab : Karena adanya kontraksi Myofibroblasts pada luka yang merupakan mekanisme perbaikan dengan mengurangi volume jaringan. Sekresi kolagen pada jaringan yang hilang membentuk bekas luka. Penampakan mikroskopik : Kulit dengan atrofi epidermis Tidak ditemukan Gl. Sebasea, Gl. Keringat , M. arector villi -
-
Sedikit jaringan kolagen. Terdapat pembuluh darah. Terdapat sel inflamasi (limfosit dan sel plasma)
HIDROPIC CHANGE •
•
•
•
Etiologi
: Perubahan pada sitoplasma sel menjadi pucat dan bengkak akibat akumulasi cairan. Penyebab : Akibat gangguan metabolisme (hypoxia, keracunan kimia & biologi, infeksi virus dan bakteri, iskemi, terlalu panas / dingin). Perubahan ini bersifat akut dan reversibel. Pembengkakan hidropik ditunjukkan dengan besar (volume besar), sitoplasma yang tampak pucat , dan nukleus yang normal. Penampakan makroskopik : - Tampak material (10cc) berbentuk anggur yang bercampur dengan koagulasi darah. Dimana material ini berisi : bleb kecil yang tampak pucat , mengkilat , transluscent , dan kuning kecoklatan, menyerupai biji anggur putih. Penampakan mikroskopik : - Jaringan mengandung pembengkakan hydropic dari villi korionik , dan kurangnya vaskularisasi dari villi. - Substansi central dari villi longgar , myxomatosa, edema stroma, dilapisi oleh lapisan epitel korion (sitotrofoblast & sinsitiotrofoblast).
HYALINE CHANGE •
•
•
•
•
•
Etiologi
: Suatu perubahan dalam sel atau perubahan spasium extracellular . Berbentuk homogen, glossy , & berwarna pink pada pengecatan HE. Perubahan tinctorial ini disebabkan banyak akibat, namun tidak menunjukkan suatu akumulasi yang spesifik . Deposit intraseluler hyaline : - Reabsorbsi droplet - Badan Russel - Mallory alcoholic hyalin. Deposit extraseluler hyalin: sulit dideteksi. Namun jaringan fibrokolagen pada bekas luka lama mengalami hyalinisasi. Pada kasus hipertensi dan diabetes mellitus, ditunjukkan: - Dinding arteriol (ginjal) mengalami extravasasi protein plasma - Deposisi material membran basal. Pada leyomyoma (neoplasma ringan pada otot polos corpus uterus) juga mengalami hyalinisasi. Penampakan makroskopik : - Masa dengan diameter 13 cm - Berbatas tegas - Putih pada permukaan potong
Dikelilingi kapsul Penampakan mikroskopik : - Jaringan mengandung kumpulan leiomyoma (otot polos) - Tampak degenerasi hyalin (homogen dan berwarna pink) - Tampak penurunan jumlah nukleus dan fusiform -
•