Blok H Homesostasis
PETUNJUK & LEMBAR KERJA MAHASISWA MAHASISWA
PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
BLOK HOMEOSTASIS Nama Mahasiswa Mahasiswa
: .................. ............................ ................... ................... .............. ....
NIM
: .................................. ................................................... .................
Kelompok Kelompok
: ................................ ................................................ ................... ...
EDISI KEDUA 2008
1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI BLOK HOMEOSTASIS
PENYUSUN
dr. Rohadi
EDITOR
dr. Titi Pambudi Karuniawaty
hanya untuk kalangan sendiri dilarang mengkopi/menggandakan tanpa seijin Medical Educatin Unit Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
2 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PREPARAT YANG YANG TERSEDIA DI LAB. LAB. PA FK UNRAM I. C EDERA EDERA SEL 1. C loudy loud y Swell we lling ing 2. Perlemakan Hati 3. Degenerasi Hyaline 4. Nekrosis Liquifikasi 5. Nekr Ne kro o sis Kaseos Kaseo sa 6. Nekrosi Nekrosis s Koag ulativa 7. Nekr Ne kro o sis Enzima Enzimatik tik 8. Degene Deg enerra si Lipo Lipod d Dan Da n Kalsifi Kalsifikas kasii A. Corona C orona ria 9. Antrakosis Paru II. ADAPTASI SEL 1. Metap Me taplas lasii Squa Squa mosa mosa 2. A trofi trofi C orpus Uteri Uteri 3. Hipe Hiperrtrofi trofi M yokard 4. Uterus Ibu Ha mil 5. M etapla eta plas sia Squa Squa mosa C ervix ervix Uteri Uteri 6. Hipe Hiperrplas pla sia Endometr Endome trium ium 7. Hipe Hiperrplas pla sia Prostat Prostat III. RADANG 1. Radang Akut Appendiks 2. Radang Kronis Appendiks 3. Abses Mamma 4. Rad ang G ranulomatosa anulomatosa IV. NEOPLASMA a. Neoplasm Neo plasma a jinak jinak 1. Squa mous Papil Pap illoma loma 2. Ad enoma Tyroid yroid 3. Polip Rectum Rec tum 4. Kis Kistadenoma tad enoma O varium varium 5. Fibroadenoma Mammae 6. Nevus Pigmentosum Pigme ntosum 7. Fibroma 8. Lipoma/ ipoma / Myoma Uteri Uteri 9. Leiomyoma 10. Hemangioma 11. Osteokondroma 12. Limfangioma 13. Mixed Tumor Parotis (MTP) 14. Dermoid C yst yst b. Neoplasma Neoplasma ganas ga nas 1. C a rsinoma In Situ Situ Konjungtiva 2. Non-Kera Non-Kera tiniz tinizing ing Squamous C ell C arcinoma 3. Keratini Keratiniz zing Squa Squa mous Cell Ce ll Ca rc inoma 4. Basal asal C ell Ca rc inoma inoma 5. Melanoma Maligna 6. Osteosarcoma 7. Kondrosarcoma
3 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
CEDERA SEL
1. Cloudy Swelling Sinonim : Degenerasi parenkmatous Etiologi : anoksia, kerac unan cloroform, CC l4, da n infeksi pa nas tinggi Target orga n : hati, ginjal, da n jantung Mikroskopik : 1. Pada Hati a. Hepatosit membengkak b. Inti pada awal proses normal dan bila lanjut hipertrofi c. Sitoplasma keruh dengan granula albumin dan air d. Sinusoid tertekan 2. Pada G injal a. Epitel tubulus c ontortus proksimal membeng kak b. Sitoplasma keruh bergranula c. Lumen tubulus tidak teratur dan kapiler sekitar tubulus tertekan Perbesaran lemah: Batas antar sel mengabur. Perbesaran kuat: Sel mengalami pembengkakan (swelling), sitoplasma mengandung granul eosinofilik. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
4 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
2. Perlemakan Hati atau STEATOSIS (FATTY CHANGES) Degenerasi dan infiltrasi lemak Etiologi : anoksia, anemia, kegagalan jantung menahun, keracunan alkohol menahun, infeksi, kurang gizi, kegemukan, DM. Bahan yang ditumpuk berupa trigliserida Target orga n : Hati, ginjal, da n jantung Mikroskopik (fatty liver) : 1. Penumpukan lemak dijumpai pada hepatosit sekitar vena sentralis dan pada tepi lobulus hati. Vakuola lemak berwarna putih (karena larut dalam alkohol atau xylol) yang ukurannya bisa kecil atau besar. 2. Inti sel terdesak ke tepi, bentuk bulat atau lonjong sehingga hepatosit kelihatan seperti sel lemak. 3. Proses lanjut dan berat bisa dijumpai kiste lemak dan fibrosis Perbesaran lemah/kuat: jaringan-jaringan dan sel-sel lemak terda pa t di da lam sitoplasma sel-sel he par. Sel-sel hepar terisi dengan ruang kosong yang merupakan ruangan yang tertinggal setelah sel-sel lemak terlarut dalam proses pembuatan prepa rat. Terda pa t akumulasi sel-sel rad ang d i sekitar da erah portal. −
−
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
5 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
3. Degenerasi Hyaline Degenerasi hialin intraseluler biasanya terjadi pada proses awal penyakit, ekstraseluler bila penyakit menahun dan bila terjadi pada jaringan ikat dikenal sebag ai hialinisasi. Mikroskop ik (pa da pe nyakit ginjal menahun) : 1. Dalam lumen tubulus atrofi tamp ak massa eosinofil (hialin ca st) 2. G lomerulus aselular berwa rna eo sinofil karena mengalami hialinisasi 3. Kap iler interstitiel tertutup, menebal, da n terdiri da ri hialin 4. Stroma fibrotik, kadang-kadang terdapat bahan eosinofil tembus cahaya.
Perbesaran lemah: Sebag ian jaringan a da yang mengalami degenerasi hyalin, yaitu jaringan denga n inti sedikit Perbesaran kuat: Pada degenerasi hyalin, inti sedikit dan fusiform −
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
6 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
4. Nekrosis Liquifikasi Sering terjadi pada jaringan lunak karena radang supuratif seperti abses da n pa da otak setelah infark. Mikroskopik (abses hati) : 1. Struktur sel asal yang mengalami nekrosis semua mengalami perlunakan dan mencair dan kelihatan ruangan patologik (sellular bed) 2. Dalam ruangan tampak debris, leukosit, dan bakteri penyebab 3. Pada tepi dari abses tampak berbagai tingkatan hepatosit mengalami lisis berupa massa eosinophil tidak teratur tanpa inti sel. Perbesaran lemah: Terlihat ab ses dengan debris nekrotik di pusat ab ses da n kumpulan sel-sel radang di tep i ab ses. Perbesaran kuat: Sebagian pusat abses telah menghilang . Masih terdapat bagian nekrotik yang terbentuk dari sel-sel rada ng d an jaringan yang nekrosis. −
− −
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
7 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
5. Nekrosis Kaseosa Nekrosis kaseosa klasik terjadi pa da penyakit TBC Mikroskopik (Limfadenitis Tuberkulosa) : 1. J aringa n kelenjar getah bening yang mengalami nekrosis berwarna eosinofil dan homogen 2. Tida k tampa k kerangka da sar, jaringan da sar, maupun perubahan inti 3. Sekitar nekrosis tampak struktur tuberkel
Perbesaran lemah: Pada jaringan kelenjar getah bening ditemukan tuberkel-tuberkel epiteloid, ada yang mengandung nekrosis di dalamnya maupun tidak. Di dalam tuberkel terdapat sel-sel raksasa tipe Langhans (sel-sel raksasa dengan inti di pinggir tersusun sepeti tapal kuda, merupakan gabungan dari sel-sel makrofag). Perbesaran kuat: Pada tiap tuberkel: Pusatnya ada yang mengalami nekrosis kaseosa/perkejuan (tidak menunjukkan struktur lagi), ada yang tidak menga lami perkejuan. Pada ba gian tepi terda pa t epiteloid. Dap at terlihat d engan nyata sel-sel raksasa langha ns. Catatan: - Tuberkel-tuberkel tersebut di atas tidak menga ndung pembuluh da rah. - Tidak ada leukosit baik di dalam maup un di luar tuberkel. - Tep i tube rkel dikelilingi oleh timbunan limfosit. −
−
−
− −
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
8 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
6. Nekrosis Koagulativa Dijumpa i pa da infark jantung, ginjal, otak, dan pa ru. J uga bisa terjadi pada torsi testis, kista ovarium, strangulasi usus, dan degenerasi merah leiomioma uteri. Mikroskopik : 1. J aringan otot yang mengalami nekrosis warnanya lebih puca t 2. Kerangka dasar jaringan masih tampak jelas 3. Sel yang mengalami nekrosis intinya bisa menunjukkan kromatolisis, karioreksis, piknosis, dan bisa tanpa inti sama sekali
Perbesaran lemah: Terda pa t area puc at yang merupa kan area yang mengalami infark Masih terlihat jaringan normal. Perbesaran kuat: Pada area yang pucat ditemukan sel-sel yang mengalami nekrosis koagulasi. Sitoplasma jernih, nukleus menghilang (pyknosis, karyolisis, karyorrhexis). Ditemukan juga perdarahan intertitial akibat kebocoran vaskuler pa da da erah nekrotik. Masih ditemukan sel-sel normal. −
−
−
−
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
9 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
7. Nekrosis Enzimatik Pada pankreatitis akuta akan dilepaskan enzim lipase dan protease yang dapat menyebabkan autolisis kelenjar pankreas dan jaringan lema sekitarnya atau sistemik Mikroskop ik (Fatty Nekrosis / hitrolisis) 1. J aringan lemak yang nekrotik berupa massa amorf ba sofil 2. Struktur dasar atau membran sel kadang -kadang masih tampak jelas 3. Sekitar nekrosis meradang Mikroskopik (Autolisis pada pankreas) 1. Tampak asinous kelenjar pa nkrea s berwarna puc at kebiruan 2. Sel epitel tidak mengandung epitel, batas sitoplasma tidak jelas, warna b iru puc at
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
10 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
8. Degenerasi Lipoid Lemak yang ditumpuk terdiri dari campuran trigliserida dengan cholesterol akan difagositosis oleh makrofag dan contoh kelainan ini yang paling penting adalah atherosclerosis. Mikroskop ik (atherosclerosis aorta, atherosclerosis arteri korona ria) : Pada dinding aorta tampak subintima penumpukan lemak berupa “cholesterol-laden atheroma”. Sel makrofag kadang-kadang terlihat dilapisan intima. Butir-butir kalsium berwarna biru tampak pada bagian atheroma yang mengalami nekrosis. Pada atherosclerosis arteria coronaria sering terlihat penyempitan lumen pembuluh da rah.
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
11 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
8. Antrakosis Paru Penumpukan pigmen eksogen dalam paru disebut pneumokoniosis dan bila pigmen d ebu arang kelainan tersebut diseb ut antrakosis. Mikroskopik : pada jaringan septa paru terdapat pigmen berwarna hitam dan bisa kelihatan seluruh paru.
Perbesaran lemah: Alveoli seb agian besar tida k normal lagi. Banyak alveoli yang menjadi leb ih besar (emfisema). Ada alveoli yang mengalami kolaps sehingga dindingnya saling berhimpitan (atelektase). Masih dapat ditemukan alveoli yang normal. Terda pa t pigmen hitam sebag ai butiran-butiran di da lam jaringa n ikat. J aringa n ikat interalveolar bertambah da n menga ndung ba nyak pembuluh darah. Didapatkan pula makrofag yang berisi pigmen hitam di dalam sitoplasmanya d i intersisial sekitar bronc hioles, arteri pulmonalis dan di dalam limfonod i hilus. − − −
− −
−
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
12 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
ADAPTASI SEL 1. Metaplasia Perubahan satu jenis sel menjadi jenis sel dewasa lain diseb ut seb aga i metap lasia. Epitel skuamous menjadi kelenjar disebut glandular metaplasia. Epitel kelenjar menjadi epitel skuamous disebut skuamous metaplasia Fibroblast menjadi chondrosit atau osteosit disebut mesenkimal metaplasia Metaplasia sering terjadi pada endoserviks, mukosa jalan nafas bagian atas, dan bronchus karena iritasi kronik. Mikroskopik : Skuamous metaplasia endoserviks uterus Epitel endoserviks diganti epitel skuamous, kadang-kadang meluas sampai kedalam kelenjar submukosa. Sering terlihat epitel skuamous muda (imature) dan hipe rplasia sel cada nga n (reserve).
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
13 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
2. Atrofi Sel mengecil akibat kehilngan bahan dalam sel dan bila banyak sel atrofi bisa menimbulkan atrofi organ. Etiologi : beba n kerja b erkurang , kehilangan inervasi, kekuranga n suplai da rah, tekanan mekanik, defisiensi hormonal da n nutrisi. Mikroskopis : Atrofi C orpus Uteri pa da wanita Post Meno pa use : 1. Endometrium tipis 2. J umlah kelenjar sedikit (kurang da ri 5/ 10 HPF). Kelenjar bisa tubular kec il atau kistik. Kedua kelenjar dilapisi epitel kubis atau pipih (atrofi epitelial) 3. Stroma endometrium berkurang 4. Atrofi c oil berkurang 5. Serabut-serabut otot mengecil da n fibrotik.
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
14 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
3. Hipertrofi Ukuran sel bertambah besar karena ktifita metabolisme meningkat sehingga ukuran organ be rtambah besar. Etiologi : Bisa fisiologik pada binaraga, uterus hamil dan bisa patologik bila salah satu ginjal diangkat, miokardium hipertrofi pada dekompensasi, otot polos pada buli-buli, lambung, ureter, kandung empedu hipertrofi bila terjadi obstruksi dibagian distal. Mikroskopik : Hipertrofi Miometrium uterus hamil : Serabut miometrium bertambah besar sehingga inti tampak berjauhan. Tidak tampak penambahan serabut miometrium. Hipertrofi Miokardium : Serabut otot miokardium membengkak, bertambah pendek, inti agak ke pinggir da n sedikit membesar, kelihatannya relatif jarang.
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
15 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
4. Hiperplasia Pertumbuhan dan diikuti pertambahan banyak suatu jenis sel atau jaringan sehingga menyebab kan volume jaringan atau organ bertamba h besar. Etiologi : adaptasi sel atau jaringan yang lama karena rangsangan hormonal, iritasi dan infeksi atau radang. Mikroskopik :
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA 1. Kelenjar tersusun padat, epitel kelenjar bentuk kolumner bisa berlapis da n membentuk susunan pa piler 2. J aringan fibromuskular proliferatif Perbesaran lemah: Terlihat dilatasi kelenjar-kelenjar prostat. Stroma sedikit terdesak. Perbesaran kuat: Terjad i hiperplasia epitel kelenjar Terdap at infolding da ri sel-sel kelenjar yang mengalami hiperplasi sehingga memberikan gambaran papiller ke arah lumen kelenjar. Terdap at dilatasi kistik kelenjar prostat dengan hasil sekresi di da lam lumen. − −
− −
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
16 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
HIPERPLASIA GLANDULARE ENDOMETRIUM 1. Kelenjar tersusun padat dalam satu lapangan pengelihatan lebih dari 5 kelenjar (back to back). Hiperplasia epitel kelenjar akan menyebabkan terjadi epitel tersusun berlapis dan terbentuk kelenjar dalam kelenjar (double c ontour atau gland in gland) 2. Stroma bisa normal, sedikit bertambah dan bila hiperplastik disebut stromatosis Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
17 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
RADANG 1. Radang Akut Appendiks Perbesaran lemah Terda pa t infiltrasi leukosit pa da mukosa Permukaan mukosa kasar da n terdapa t timbunan fibrin Perbesaran kuat Ditemukan sel-sel leukosit di sekitar limfonodi, leukosit-leukosit ini tida k ditemukan p ad a ap pendix normal. Permukaan mukosa mengalami ulserasi dan infiltrat PMN, eosinofil, plasma sel, limfosit dan neutrofil di seluruh lapisan dan bahkan menc apa i tunika serosa. Pada keadaan yang lebih parah proses inflamasi melibatkan seluruh lapisan dinding appendiks dengan nekrosis parsial atau infark yang menyeba bkan perforasi. − −
−
−
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
18 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
2. Radang Kronis Appendiks Perbesaran lemah dan kuat: - Tampak appendiks dengan dinding fibrotik dengan infiltrasi lemak pa da da erah submukosa. Lumen tidak tampak lagi tetapi terisi penuh oleh jaringan ikat muda. Pada seluruh dinding didapa tkan sebukan leukosit eosinofil. −
−
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
19 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
3. Abses Perbesaran lemah: Terlihat ab ses dengan debris nekrotik di pusat ab ses da n kumpulan sel-sel radang di tep i ab ses. Perbesaran kuat: Sebagian pusat abses telah menghilang . Masih terdapat bagian nekrotik yang terbentuk dari sel-sel rada ng d an jaringan yang nekrosis. −
− −
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
20 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
4. Radang Granulomatosa Perbesaran lemah: Lapisan epitel skuamosa sudah tidak menutupi seluruh permukaan lagi. Pada tempat-tempat yang tidak berepitel terdapat jaringan yang nekrosis (ulkus). Baik di bawah epitel normal maupun di bawah jaringan yang nekrotik terdapat jaringan ikat longgar sampai padat yang mengandung sangat banyak pembuluh darah. - J aringa n ikat longg ar mengalami edema. Pada jaringan tersebut dapat terlihat adanya infiltrat yang merata oleh sel kecil-kecil. Perbesaran kuat: Dalam jaringa n ikat pada t terlihat: Infiltrasi ringan dari limfosit, sedikit leukosit dan sedikit sel plasma. Sel-sel jenis jaringan ikat yang telah membua t kolagen. Sel-sel endotel pembuluh darah kebanyakan membengkak dan membulat bentuknya. Dalam jaringa n ikat longga r: Nyata ad anya e dema Struktur selulernya sama dengan jaringan ikat yang padat, dengan perbedaan bahwa dalam jaringan ini lebih banyak adanya infiltrasi sel plasma dan leukosit daripada dalam jaringan ikat padat Pada sediaan ini pembuluh darah jumlahnya sangat besar, hal ini terjadi karena pertumbuhan jaringan ikat baru yang disertai dengan adanya kapiler-kapiler baru sebagai akibat dari radang kronis Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan • • •
• •
keterangan
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, ......................... Pembimbing Praktikum (.................................)
21 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
NEOPLASMA JINAK 1. Squamous Papilloma Terlihat ad anya pertumbuhan pa piller da ri epitel yang diikuti o leh stromanya. Sel-sel epitel tida k menunjukkan p erubahan b entuk. - Tida k ad a pertumbuhan infiltratif sehingga membrana basalis utuh. - Tida k ad a mitosis. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan -
keterangan
Perbersaran : ............ x
2. Adenoma Tyroid Batas jaringan tumor dengan jaringa n tiroid tampak jelas. - J aringan tumor benigna berasal da ri epitel kelenjar, berbentuk tubulus, be rsimpai. Pada jaringan tumor tampak padat akan sel-sel dan folikel dengan sedikit atau bahkan tanpa koloid. Sel-sel tumor berbentuk kuboid, bentuk sel umumnya uniform. - Tida k ditemukan mitosis. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan -
keterangan
22 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
3. Polip Rectum Struktur jaringan masih menyerupai struktur rektum normal. - Terda pa t proliferasi epitel mukosa tanpa atipia sehingga membentuk penonjolan mukosa. Kelenjar-kelenjar mengalami dilatasi. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
4. Fibroadenoma Mammae Perbesaran lemah: - J aringan tumor: Bersimpai. - Terdiri atas jaringa n ikat kolagen atau jaringan ikat miksomatus Mengandung saluran-saluran berdinding epitel dengan bentuk yang beragam, ada yang bulat, berbentuk celah yang memanjang da n ada yang bercab ang-cab ang Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
23 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
5. Nevus Pigmentosum Perbesaran lemah/kuat: Di bawah epidermis terdapat sarang-sarang sel yang bulat dan poligonal yang merupakan sarang-sarang sel nevus yang mengandung pigmen melanin intra da n ekstraseluler. - Terlihat nyata batas antara sarang sel dengan jaringan di ba wahnya. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
24 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
6. Fibroma Perbesaran lemah/ kuat: - Terlihat ad anya jaringan-jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel fusiform, tersusun sebagai berkas-berkas dengan sedikit vaskularisasi. Berkas-berkas ada yang terpotong melintang ada yang terpotong memanjang Sel-sel tumor berbentuk fusiform tidak menunjukkan polomorfi atau mitosis. Kolagen di intersisial. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
25 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
7. Leiomyoma Perbesaran lemah/ kuat: Sel-sel otot polos tersusun d alam berkas-berkas. Nuklei mema njang terlihat pa rarel. Ad a ba gian yang telah mengandung degenerasi hialin sedikit. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
8. Hemangioma Perbesaran lemah: Di bawah epidermis terdapat banyak pembuluh darah kecil yang berisi eritrosit di antara jaringan ikat dengan hiperplasi endotel. Perbesaran kuat: - J aringan terdiri da ri kap iler-kap iler dengan dinding sel-sel endo tel yang berproliferasi sed ang. Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
26 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
9. Osteokondroma C iri Ma kroskop ik : Tumor berbentuk massa transpa ran seperti gelas berwarna putih keabu-abuan dengan konsistensi padat keras Berlobulasi dan bila dikerok akan didapatkan bentukan seperti beras Kapsel tipis yang membungkus tumor C iri Mikroskopik : Stroma fibrous, yang memisahkan kelompok-kelompok tulang rawan hyaline dan kadang-kadang dijumpai pembuluh darah. Terdap at kelompokan sel tulang rawan hyaline Pembuluh darah dalam stroma fibrous Sel tulang rawan hyaline berbentuk pipih di dekat stroma fibrous yang menyerupai spindle fibroblast Sel-sel tersebar tida k merata dalam matrix da n terletak da lam lacuna Dalam lac una terda pat 2-3 nukleus •
•
•
•
• • •
•
•
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
27 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
PETUNJUK PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI
NEOPLASMA GANAS 1. Basal Cell Carcinoma Makroskop ik : Tumor berupa tonjolan yang mengandung ulkus dengan tepi yang tidak rata seperti digrogoti tikus sehingga disebut juga “ulcus rodent” dan berwarna kehitaman Dasar ulkus tampak kotor dan tertutup oleh krusta. Pada irisan : tampak rapuh, bagian dalam berwarna putih dan yang luar kehitaman. •
•
Mikroskopik : Stroma jaringan ikat dari kulit Sel-sel ganas dari sel basal tersusun berkelompok-kelompok Sel-sel ganas di deretan luar berdiri tegak lurus terhadap kelompokan sel ganas yang lainnya. Deretan sel-sel di lapisan luar disebut picket fence a ppearanc e Sel ganas denga n tanda ana plastik • • •
•
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
28 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
2. Melanoma Maligna Makroskop ik : Tumor berupa tonjolan pa da kulit yang berwarna hitam Permukaan dapat terjadi ulcerasi Konsistensi agak rapuh Pada irisan berwarna kehitaman • • • •
Mikroskopik : Hiperkeratosis (penebalan stratum corneum) Epitel skuamous kompleks pada kulit dalam batas normal Sel-sel ganas masuk ke dalam dermis Sel ganas denga n tanda ana plastik Tampak kandungan pigmen melanin yang berwarna coklat da n difus • • • • •
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
29 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
Blok H Homesostasis
3. Osteosarcoma Makroskop ik : Ma ssa yang pada irisan menunjukkan warna putih abu-a bu dengan konsistensi dan gambaran bermacam-macam terga ntung p rop orsi elemen tumor Terda pa t da erah-daerah perda raha n dan nekrosis kistik Banyak mengandung tulang rawan atau kolagen yang bila ba nyak akan membe ri gambaran sepe rti da ging ikan segar Periosteum terangkat, akibat invasi sel tumor kearah luar korteks dan terjadi kalsifikasi diruang antara korteks dengan perosteum yang terangkat. Terda pa t segi tiga C odman, dibentuk oleh perpotongan antara sumbu tulang dengan garis imajiner dari periosteum yang terangkat. Mikroskopik : Sel-sel mesenkim yang anaplastik Bentuk osteoid, berwarna merah muda dan amorph berbentuk pita. Bila terdapat kalsifikasi pada osteoid, warna menjadi kebirubiruan Terda pa t pulau-pulau tulang rawan Terda pa t jaringan ikat fibrous yang anaplastik Sel-sel ganas yang menunjukkan gambaran tanda-tanda anaplasia Terda pa t sel da tia atau sel raksasa •
• •
•
•
• •
• • •
•
Instruksi : Carilah sesuai dengan ciri khas seperti yang tercantum diatas, lalu gambarlah dan beri keterangan keterangan
Perbersaran : ............ x
30 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM