berwarna kuning kaya akan kandungan karotenoid yang merupakan prekursor dari vitamin Z4.
1.2
Tujuan
Menentukan kematangan buah bisa dimakan dan tidak bisa dimakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sebagai negara agraris, Indonesia kaya akan ragam jenis buah. Keanekaragaman jenis ini tampak dari rasanya yang manis, asam, sepat, maupun pahit, dari bentuknya yang bulat mapun lonjong, dari ukurannya yang kecil maupun besar, dari tekstur kulit luarnya yang mulus, berlekuk, maupun berduri, bahkan dari warnanya yang hijau, kuning, jingga, maupun merah. Walaupun Indonesia kaya akan jenis buah, namun banyak penduduknya tidak peduli akan kekayaan itu4.
Suatu jenis buah yang disebut unggul un ggul karena biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut4:
1.
Produktivitas buah per pohon dalam suatu musim panen melebihi produktivitas tanaman buah lain yang sejenis.
2.
Dibandingkan dengan jenis lainnya, tanaman sudah mampu berproduksi walaupun umurnya relatif lebih muda.
3.
Tanaman harus tahan hama penyakit, karena tanaman tanaman yang yang tumbuh sehat dan normal akan mengahasilkan buah yang sehat dengan penampilan yang menarik.
4.
Kelezatan aroma buah di atas rata-rata varietas lainnya.
5.
Bentuk, ukuran, dan warna buah seragam sehingga berpotensi ekspor.
Hampir semua orang pernah mengalami kesukaran memperoleh buah-buahan terbaik. Sering terjadi buah-buahan yang dipasarkan telah mengalami kerusakan selama pemrosesan atau selama perjalanan mulai dari kerusakan kecil, memar, atau bahkan hancur sama sekali.
Yang terpenting adalah bagaimana memeilih buah-buahan serta mengerti cara merawat dan menyimpan agar buah dapat disajikan dalam kondisi terbaik 5.
Buah yang dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh. Oleh karena itu, petani yang baik akan memetik buah-buahannya pada waktu yang paling tepat dan baik untuk dimakan. Meskipun buah sama-sama berasal dari satu pohon, waktu masaknya berbeda beda. Petani yang baik hanya h anya akan memetik buah yang sudah masak di pohon dan membiarkan yang masih belum cukup umur 5.
Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan, lambat-laun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan akhirnya busuk. Buah yang masih muda berwarna hijau karena mengandung klorofil. Pada waktu buah menjadi tua, klorofil berubah menjadi pigmen alamiah yang berwarna kuning, merah, atau lainnya sesuai dengan jenis buah5.
Warna merupakan petunjuk tingkat kemasakan buah. Warna hijau menandakan buah yang masih muda, kecuali apel hijau, melon, anggur, gosberi, sejenis mangga, plum hijau, dan pisang. Warna yang menyala kekuning-kuningan, merah muda, atau merah tua meruapakn tanda bahwa kualitas buah bagus5.
BAB III METODOLOGI 3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Penanganan Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Jambi pada tanggal 07 April 2016 yang dimulai pada pukul 15.00 WIB.
3.2
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Timbangan analitik. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : Buah duku.
3.3
Cara Kerja
1.
Sediakan buah duku yang akan digunakan untuk praktikum
2.
Sediakan alat (timbangan analitik)
3.
Kelompokkan buah duku berdasarkan ukurannya yang kecil, sedang dan besar
4.
Timbang buah duku yang telah dipilih tersebut
5.
Kemudian kupas kulit buah duku
6.
Lalu timbang kembali kulit dukunya saja
7.
Dan setelah itu mencatat hasilnya dan dipersentasekan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
TABEL 1. Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Kecil
KELOMPOK
ULANGAN
BERAT UTUH ( GR )
BERAT DAGING BUAH ( GR )
1
1
9,58
7,1
2
11,09
8,87
1
9,59
7,31
2
6,68
4,9
1
10,26
7,36
2
10,62
7,98
∑
57,82
43,52
RATA-RATA
9,63
7,25
2
3
Buah dapat dimakan =
Daging buah Berat utuh
= 7,25 9,63 = 75,28 %
X 100%
X 100%
TABEL 2. Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Sedang
KELOMPOK
ULANGAN
BERAT UTUH ( GR )
BERAT DAGING BUAH ( GR )
1
1
16,87
12,67
2
17,8
12,98
1
13,98
10,64
2
14,46
11,13
1
17,68
13,98
2
20,71
16,78
∑
101,5
78,18
RATA-RATA
16,91
13,03
2
3
Buah dapat dimakan =
Daging buah Berat utuh
= 13,03 16,91 = 77,05 %
X 100%
X 100%
TABEL 3. Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Besar
KELOMPOK
ULANGAN
BERAT UTUH ( GR )
BERAT DAGING BUAH ( GR )
1
1
28,11
21,98
2
26
19,8
1
23,38
16,81
2
22,31
16,4
1
26,12
20,9
2
24,34
19,18
∑
150,26
115,07
RATA-RATA
25,04
19,17
2
3
Buah Dapat Dimakan =
Daging buah Berat utuh
= 19,17 25,04 = 75,65 %
X 100%
X 100%
4.2
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini sampel yang digunakan dari jenis buah adalah duku yang berukuran besar,sedang dan kecil. Pada Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Kecil diketahui berat utuh rata-rata pada duku ukuran kecil adalah BU=9,63 dan berat daging buah adalah BDB=7,25 dan pada duku ukuran kecil dilihat dari hasil kelompok 1,2 dan 3 buah pada ulangan 1 dan 2 dilakukan masing-masing kelompok didapatkan persentase buah dapat dimakan adalah sebanyak 75,28 % Pada Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Sedang diketahui berat utuh rata-rata pada duku ukuran sedang adalah BU=16,91 dan berat daging buah adalahBDB=13,03 dan pada duku ukuran sedang yang di lakukan pada kelompok 1,2,dan 3 pada ulangan 1 dan 2 didapatkan persentase buah dapat dimakan adalah sebanyak 77,05 % Pada Hasil Berat Utuh Dan Berat Daging Buah Duku Ukuran Besar diketahui berat utuh rata-rata pada ukurang besar adalah BU=25,04 dan berat daging buah adalah BDB=19,17 dan pada duku ukuran besar yang dilakukan kelompok 1,2,dan 3 pada ulangan 1 dan 2 didapatkan juga persentase buah dapat dimakan adalah sebanyak 75,65 % Masaknya buah disebabkan oleh terjadinya perubahan kimiawi yang sangat kompleks. Selama proses, warna, rasa, tekstur, dan aroma buah mengalami perubahan. Pisang misalnya, mula-mula kuning keemasan, lambat-laun berubah kecoklatan, kemudian layu, melunak, terlalu masak dan akhirnya busuk. Buah yang dipetik sebelum masak, perkembangannya belum penuh. Buah seperti ini tidak mampu mengembangkan rasa manis atau lezatnya dan aromanya dengan penuh Warna merupakan petunjuk tingkat kemasakan buah. Warna hijau menandakan buah yang masih muda, Warna yang menyala kekuning-kuningan, merah muda, atau merah tua meruapakn tanda bahwa kualitas buah bagus.
Buah sama-sama sama-sama berasal dari satu pohon. buah-buahan berbeda. Faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan buah-buahan mempunyai mempunyai kadar air yang tinggi yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak. , waktu masaknya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan sayur yang sering diamati meliputi parameter parameter antara lain : warna,aroma, warna,aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan, kekerasan, umumnya umumnya diamati secara subyektif.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Buah Tunggal (Sejati) Buah tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih. Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga perkembangan bunga majemuk. Dengan majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. buah semu. Buah semu atau buah tertutup adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga tersebut yang menjadi bagian utama pada buah. Yang kita makan pada buah yaitu dagingnya bukan bijinya. Bagian dari biji b iji embrio adalah jaringan penyimpan p enyimpan makanan, ma kanan, dan pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji.
5.2
SARAN
Sebagai pembelajaran untuk praktikum selanjutnya agar setiap praktikan dapat lebih teratur lagi dan penuh keseriusan dalam menekuninya agar bisa menjadi hasil dari peneliti yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://ayulestarimz.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-biologi-bunga-danbuah.html http://liamiracle.blogspot.co.id/2011/11/laporan-buah-dan-sayur-sayuran.html
LAMPIRAN