AGUNG WINDRIATMOKO !!!
SEMUA ORANG BISA
SELF HEALING FREE E- BOOK VERSION
Mudah menyembuhkan diri sendiri dan orang lain, mencapai kebahagian dan sukses dengan
Amazing Holistic Awareness (A-HA) TM
2
Sekilas Tentang Buku Ini Buku ini adalah ulasan intisari pengetahuan dan pengalaman saya selama mempelajari, menekuni hingga tenggelam dan menikmati duania healing. Buku ini berisikan panduanpanduan bagi anda untuk mencapai kesehatan mental dan fisik secara optimal dengan cara: 1. Merubah apa yang kita yakini mengenai siapa diri kita, mengenai hidup dan kehidupan 2. Membebaskan diri dari beban-beban yang menjadi sebab tekanan hidup, stress dan munculnya penyakit-penyakit lainnya 3. Memberikan makna positif atas setiap kejadian dan peristiwa yang menimpa dan menjalaninya dengan penuh hikmah 4. Secara sadar memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan transformasi diri
Ketika Anda memutuskan untuk membaca dan mendapatkan manfaat dari buku ini. Halhal itulah yang akan Anda dapatkan. Dan harapan Saya, Anda menemukan yang Anda cari di dalam buku ini.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
3
Daftar Isi Sekilas Tentang Buku Ini
2
Daftar Isi
3
Prakata
4
Bab 1: Pikiran Belief dan Dunia Kita
8
Bab 2: Pikiran dan Hubungannya dengan Penyakit Fisik
31
Bab 3: Mengapa Amazing Holistic Awareness for Healing Begitu Efektif?
54
Bab 4: Teknik-Teknik Self Healing yang Menginspirasi Lahirnya AHA
85
Bab 5: Teknik Terapi Ala AHA
104
Bab 6: Step by Step Memperkuat Kemampuan Self Healing
116
Bab 7: Lakukan Sekarang Juga
132
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
4
Prakata
Ketika membaca judul buku ini dan saya katakan bahwa “Anda juga bisa melakukan self healing dan bahkan bisa membantu mengobati orang lain dengan metode self healing”. Apa yang Anda pikirkan? Saya yakin, pasti banyak reaksi yang muncul. Bagi Anda yang sangat akrab dengan figur paranormal atau dukun, mungkin berfikir “apa iya bisa? Bukannya untuk itu perlu dapat wangsit, harus bertapa atau semedi dulu di tempat-tempat keramat?”. Atau mungkin Anda berfikir, untuk itu perlu mendapatkan “ajimat” atau pegangan benda-benda sakti dan bertuah. Bagi Anda yang percaya pada pengobatan spiritual mungkin akan berfikir “memang tidak perlu tirakat dan menjalankan amalan-amalan tertentu atau membaca dzikir ribuan kali?”. Tentu saja semua itu tidak diperlukan. Metode self healing yang ada di buku ini juga tidak seperti metode-metode penyembuhan yang selama ini Anda temui atau lihat. Mungkin Anda pernah mendengar ada seorang penyembuh yang menggunakan ayam atau kambing untuk memindahkan sakitnya. Ada juga penyembuh yang menggunakan ember untuk menampung segala penyakit yang ada, kemudian begitu ember dibuka muncullah paku, jarum dan hal-hal mengerikan lainnya. Metode pengobatan self healing di dalam buku ini tidaklah seperti itu. Anda yang suka sekali menyaksikan acara yang bertajuk hipnosis di televisi mungkin berfikir bahwa ini adalah metode pengobatan dengan cara ditidurkan dan setelah itu
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
5
lupa segala sesuatu. Dan sekali lagi, saya katakan metode penyembuhan mandiri atau self healing yang ada di buku ini, bukanlah yang seperti itu. Yang Anda baca dalam buku ini adalah metode penyembuhan mandiri dengan mengoptimalkan pikiran dan fungsi otak. Konon katanya orang yang sangat cerdas seperti Albert Einstein, baru menggunakan potensi otaknya sebesar 10%. Lalu bagaimana dengan kita? Begitu saya mempelajari lebih dalam mengenai fungsi otak, semakin saya kagum pada kebesaran Allah SWT. Dan semakin saya memahami bahwa selama ini saya menggunakan otak secara sembarangan. Sebelumnya saya selalu berfikir bahwa otak hanya digunakan untuk problem solving, mempelajari pengetahuan atau berhitung. Sementara, yang terkait dengan perasaan, emosi, feeling semuanya ada di hati. Ternyata itu salah besar. Semua yang kita rasakan di dada dalam bentuk emosi yang campur aduk, perasaan marah, benci bahkan cinta ternyata adalah produk dari otak. Semua itu adalah produk dari sebuah proses berfikir. Ketika Anda memikirkan sesuatu yang Anda takuti, tiba-tiba jantung berdetak lebih kencang dan inilah yang menimbulkan sensasi di seputar dada. Ketika Anda gugup tiba-tiba saja lidah terasa kelu, tangan dan kaki menjadi dingin. Itu semua adalah akibat dari memikirkan dan bahkan memunculkan gambar-gambar yang tidak menyenangkan di kepala kita. Ya. Semua itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Karena, pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka banyak pula penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pikiran. Maag, asam urat, diabetes, koleterol, stroke, jantung semua adalah akibat dari beban pikiran yang terakumulasi sehingga mengganggu fungsi kerja organ tubuh. Meskipun ada juga penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri dari luar tubuh, ternyata lemahnya system imunitas dalam melawan segala parasite dari luar ternyata juga diakibatkan oleh pikiran. Ketika Anda lelah dan stress, system imunitas melemah. Ketika Anda bahagia dan sangat bergairah, system imunitas tubuh meningkat. Sekali lagi itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Dan setelah Anda memutuskan untuk membaca secara detail isi buku ini, Anda menemukan banyak penjelasan ilmiah terkait hal itu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
6
Memanfaatkan fakta yang didukung oleh bukti-bukti ilmiah bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka kita bisa menggunakan pikiran kita untuk melakukan proses penyembuhan secara mandiri. Tentu saja dengan hanya memikirkan hal-hal yang positif, sugestif dan bermanfaat untuk membuat tubuh lebih sehat dan lebih imun terhadap segala jenis penyakit. “Masa sih?”, “Apa bisa?”, “Nggak masuk akal deh”. Jika kalimat-kalimat seperti itu masih berseliweran di kepala Anda, itu adalah dasar yang sangat baik untuk terus menjelajahi buku ini. Ilmu pengetahuan dan pengalaman masa lalu Anda mungkin sudah membentuk pikiran Anda dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dan analitis. Semakin Anda jelajahi semakin Anda menemukan bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa self healing adalah hal yang rasional dan masuk akal. Dan, setelah Anda menemukan fakta-fakta ilmiah namun belum juga yakin, maka saran saya, rekonstruksi terlebih dahulu belief Anda. Karena Belief menjadi hal yang sangat penting untuk kita bisa yakin, memahami dan bisa melakukan self healing, saya menempatkan pembahasan belief dalam Bab pertama buku ini. Dan semakin kita mencoba untuk rasional, ternyata tidak semua hal harus dirasionalkan. Bila Anda beragama, banyak hal-hal yang diceritakan di agama adalah kisah-kisah yang tidak rasional. Apalagi dibandingkan dengan teknologi yang berkembang pesat saat ini, banyak manusia yang belum pernah mencapai langit. Lalu bagaimana mungkin dengan teknologi primitif jaman dulu, seorang manusia bahkan bisa sampai menembus langit tingkat tujuh? Bukankah yang diperlukan hanya percaya, yakin, atau iman. Untuk bisa melakukan self healing, selain metode atau teknik, yang diperlukan hanyalah belief. Keyakinan Anda pada Tuhan semesta alam, adalah salah satu syarat. Allah lah yang berkuasa atas seluruh jagad raya beserta isinya. Termasuk Dia yang berkuasa menurunkan dan menyembuhkan penyakit. Belief, keyakinan atau iman pada Tuhan adalah prasyarat untuk bisa melakukan penyembuhan dengan metode ini. Metode penyembuhan ini didasarkan pada awareness atau kesadaran. Kesadaran pada diri, spiritual dan sosial. Karena itu saya menyebut metode penyembuhan ini sebagai Amazing Holistic Awareness (A-HA). Unsur spiritual merupakan faktor terpenting dari metode ini, karena keikhlasan dan kepasrahan pada Tuhanlah yang membuat segala jenis metode penyembuhan di dunia ini menjadi efektif.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
7
Orang sembuh bukan karena obat. Bukan juga karena dokter atau rumah sakit yang hebat dengan biaya mahal. Semuanya tergantung pada Tuhan. Obat, dokter dan rumah sakit hanyalah perantara kesembuhan yang diberikan oleh Allah SWT. Bila obat, dokter dan rumah sakit bisa dipilih oleh Allah SWT untuk menjadi sarana penyembuhan, mengapa kita tidak memantaskan diri juga untuk menjadi sarana penyembuhan untuk diri sendiri. Mengapa pula kita tidak memantaskan diri untuk menjadi perantara kesembuhan untuk orang lain. Dan untuk itu yang Anda butuhkan hanyalah belief. Setelah belief yang diperlukan selanjutnya Adalah, dasar ilmiah dan metode-metodenya. Semua hal itu bisa Anda temukan di dalam buku ini. Banyak metode yang ditawarkan mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih panjang. Untuk menggunakan metode yang mana, itu tergantung kenyamanan Anda sendiri. Dengan menulis buku ini, saya berharap, Anda bisa mempelajari, memahami dan mempraktekkannya untuk diri sendiri dan orang lain. Ingin rasanya menularkan kepada sebanyak-banyaknya orang untuk bisa melakukan self healing. Namun apa daya, tenaga saya terbatas. Oleh karena itu menulis buku ini menjadi salah satu solusi untuk menyebarkan hal tersebut secara cepat dan meluas. Saya membayangkan, Anda menemukan hal-hal yang bisa merubah hidup Anda dengan membaca buku ini. Mampu mengaplikasikan untuk diri Anda sendiri dan juga membantu orang lain. Saatnya untuk melakukan sesuatu bukan hanya untuk hal-hal yang sekedar memenuhi kebutuhan diri sendiri tapi ada sebuah tujuan yang lebih besar dari itu. Selamat membaca dan mengambil manfaat yang sebanyak-banyaknya dari buku ini. Have a great life.
Agung Windriatmoko Professional Coach | Trainer | Public Speaker
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
8
1
Pikiran, Belief dan Dunia Kita
Whether you think you CAN or you think you CAN’T you are right -Henry Ford-
Untuk membahas perihal belief, saya akan mulai dengan cerita pengalaman pribadi. Bukan bermaksud untuk narsis lho. Tapi, memang di dunia ini hal yang paling saya ahli dan ketahui adalah pengalaman pribadi saya. Itu alasan pertama. Alasan yang kedua, kalau ada yang salah-salah mengenai certa saya, Anda tidak bisa protes kan? Hehehe. Ok. Sebelum melanjutkan membaca, buat diri Anda senyaman mungkin. Anda tentu ingat saat-saat merasa paling nyaman. Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Nah, sekarang Anda siap melanjutkan membaca.
Pengalaman yang Menguatkan Keyakinan Diri Ketika duduk di bangku SD hingga SMA, saya merasa sebagai anak sekolah yang cemerlang. Hanya belajar sedikit, tapi ternyata yang dipelajari selalu tepat, sehingga ujian model apapun bisa saya kerjakan. Karena itulah masuk dalam jajaran 3 besar di kelas sudah
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
9
menjadi langganan. Bukan hanya itu, dari SD hingga SMP saya selalu menjadi juara Lomba Pelajar Teladan tingkat Kotamadya. Kok bisa? Saya sendiri tidak tahu sebabnya, tapi yang saya ingat adalah, perasaan optimis dan selalu siap menghadapi apa yang ada di depan. Waktu itu, apapun yang nanti terjadi, feeling mengatakan itu pasti mudah dihadapi. Saya juga begitu yakin selalu berhasil. Karena itulah saya mendefinisikan diri sebagai Agung si anak pendiam yang pintar. Bukan berarti saya tidak pernah mengalami kegagalan pada saat sekolah. Mendapatkan nilai di bawah rata-rata juga sering. Bahkan di semester pertama SMP, saya pernah mendapatkan nilai 30 ketika ulangan harian Biologi. Masih tampak jelas di memori ini, betapa kecewanya orang tua ketika melihat di buku raport saya tertulis peringkat ke-13 dari 30 siswa. Yang membuat kecewa adalah ternyata peringkat kelas hanya 1 – 15, karena ada beberapa siswa yang memiliki peringkat sama. Meskipun sering mengalami kegagalan, definisi yang saya sematkan pada diri sendiri ternyata membuat saya mampu menghadapi semua itu dengan baik. Kala itu, setiap mengalami kegagalan saya bisa bangkit hanya dengan merenung dan berbicara dengan diri sendiri. Saya selalu mengatakan pada diri sendiri: “Ini bukan Aku, Agung si Anak pendiam dan pintar seharusnya tidak seperti ini. Ayo Agung bangkit dan berubahlah.” Belakangan saya baru tahu bahwa teknologi ini disebut sebagai Self Talk. Dan saya baru menyadari juga bahwa teknologi inilah yang bisa membuat kita termotivasi ataupun terdemotivasi. Teknologi istimewa yang dianugerahkan Tuhan kepada semua manusia. Percakapan dengan diri sendiri mengantarkan saya pada perubahan. Setelah berhasil meyakinkan diri untuk berubah, saya membangkitkan motivasi dengan mengingat keberhasilan-keberhasilan ketika di bangku SD. Setiap hari saya pandangi semua piagam penghargaan yang pernah saya terima, piala-piala, dan buku raport. Dengan itu bangkitlah motivasi dan saya memutuskan untuk merubah cara belajar, mengatur waktu bermain dan mengurangi waktu melamunkan cewe-cewe cantik yang begitu menarik perhatian di masa puber. hehehe
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
10
Setelah itu Anda bisa tebak, apa yang kemudian terjadi di semester berikutnya. Tentu saja sebuah lompatan yang luar biasa. Si anak pendiam, yang tadinya hanya menempati peringkat 13 ini akhirnya menjadi Juara 1 di kelas. Banyaknya hal positif yang terekam di memori membuat saya begitu yakin dengan kemampuan diri. Karena begitu yakin dengan kemampuan diri, setiap kegagalan akhirnya berhasil dimaknai sebagai sebuah proses pembelajaran yang mengharuskan saya berubah. Karena itu kegagalan tidak bisa bercokol sebagai pengganggu di pikiran. Meskipun selalu tersimpan, tapi gambarnya begitu kecil dan buram. Namun entah mengapa seiring waktu berlalu, saya merasa kecemerlangan itu lamalama memudar. Banyak keraguan dan kegalauan muncul dalam benak saya. Berbagai pengalaman kegagalan membuat saya memiliki definisi yang berbeda terhadap diri saya.
Pengalaman yang Melemahkan Keyakinan Diri Dimulai ketika duduk di bangku kuliah, hidup sendiri jauh dari orang tua, dengan kiriman uang yang sangat terbatas. Kondisi inilah yang melemahkan keyakinan saya pada kemampuan diri sendiri. Pada saat kuliah, jarang sekali saya mendapatkan nilai yang bagus. Bahkan di semester 2 hanya mendapatkan IPK 2,1. Selain karena memang tingkat kesulitan studi di perguruan tinggi jauh di atas sekolah menengah, saat itu saya juga sibuk mengutuki diri sendiri. Kondisi keuangan yang bahkan sampai minus, memaksa saya lebih memprioritaskan foto kopi pelajaran kuliah daripada makan. Bahkan waktu semester awal kuliah, sering tidak makan sampai tiga hari. Makan hanya permen yang saya kumpulkan dari setiap kegiatan kampus yang saya ikuti.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
11
Saat yang membahagiakan adalah ketika musim demo. Waktu itu, demo adalah berkah. Karena saya bisa mendapatkan makan secara cuma-cuma kalau ikut demonstrasi. Bahkan seringkali dari makanan yang saya dapat itu, saya ambil ayam dan telurnya kemudian saya dicuci dan disimpan, untuk dimakan besok atau lusa. Untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu, saya harus bekerja paruh waktu menjaga rental computer dan menjadi guru privat untuk anak-anak SMU. Namun karena aktivitas kerja itu, taruhannya adalah nilai kuliah yang jadi korban. Kondisi ini diperparah dengan permasalahan keluarga yang saya hadapi. Di kampung halaman, hubungan orang tua saya tidak harmonis dan adik saya terjerat narkoba. Sementara, saya merasa kakak-kakak saya kurang begitu peduli dengan permasalahan ini. Berbagai permasalahan yang datang di saat bersamaan itu membuat saya memiliki definisi yang berbeda mengenai diri saya. Definisi mengenai Agung si Anak Pendiam dan Pintar hancur berantakan sudah. Akhirnya saya menyebut diri sebagai si anak pendiam yang tidak beruntung. Definisi baru mengenai diri saya itu semakin terbukti benar setelah saya lulus kuliah dan mencari pekerjaan. Lulus hanya dengan IPK alakadarnya dan perasaan akan terbatasnya kemampuan, membuat saya tidak berani melamar ke perusahaanperusahaan yang saat itu di mata para anak kuliahan dianggap keren dan bonafid. “Kalau melamar ke perusahaan itu pasti tidak diterima” itulah yang saya yakini. Dan keyakinan ini semakin kuat setelah beberapa tes dan interview saya jalani dan gagal. Sebut saja perusahaan seperti Astra, P&G, Unilever, Bank Syariah Mandiri, Total, Pertamina dan masih banyak lagi. Di semua perusahaan itu saya gagal menjalani tes dan bahkan ada yang tidak dipanggil sama sekali. Begitu saya mendapatkan pekerjaan, keyakinan akan ketidakberuntungan ini masih berlanjut. Apa yang memicu keyakinan mengenai ketidakberuntungan itu muncul? Sering saya melihat, teman-teman yang secara kemampuan masih dibawah saya, tapi
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
12
secara karir mereka naik lebih cepat. Bahkan ada beberapa junior yang karirnya lebih bagus. Padahal yang selalu ditunjuk untuk mengajari mereka adalah saya. Parahnya lagi, saya berhadapan dengan bos yang berganti-ganti. Mulai dari yang paling galak sampai dari yang terlalu lembek. Dan satu lagi, tentu saja tekanan target. Berbagai permasalahan itu membuat gambar ketidakberuntungan dalam kepala menjadi semakin jelas dan bahkan tampak begitu nyata. Dan apa yang saya lakukan saat itu? Hanya mengutuk diri sendiri dengan mengatakan “Agung, Agung, sial banget sih kamu. Masuk ke perusahaan yang rasis, karir mandek lagi.” Itulah yang saya jadikan kambing hitam saat itu. Rasisme. Dengan pemikiran-pemikiran seperti itu bisa naikkah karir saya? Tentu saja tidak. Bahkan sempat mengalami kemunduran karir dari manajer turun menjadi officer dengan status kontrak. Pengalaman-pengalaman itu benar-benar menghancurkan keyakinan saya terhadap kemampuan diri sendiri. Akibatnya, beberapa kali saya berpindah kerja hanya garagara takut kemungkinan pengalaman buruk di kantor sebelumnya bisa terjadi lagi.
Pengalaman dan Belief Baru beberapa tahun terakhir saya memahami bahwa keyakinan mengenai dirilah yang justru membuat seseorang menjadi berhasil atau tidak. Darimana keyakinan mengenai diri itu terbentuk? Dari semua pengalaman yang kita alami yang akhirnya diberi makna dan disederhanakan menjadi sebuah definisi diri. Keyakinan itulah yang disebut sebagai belief. Menurut google translate, belief didefinisikan sebagai:
an acceptance that a statement is true or that something exists (Sebuah penerimaan akan kebenaran sebuah pernyataan atau sesuatu benarbenar nyata atau terjadi) trust, faith, or confidence in someone or something (Kepercayaan atau keyakinan pada seseorang atau sesuatu)
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
13
Darimana terbentuk belief? Belief terbentuk dari pengalaman masa lalu, hal-hal yang kita alami baik atau buruk, keyakinan yang ditanamkan oleh orang tua, orang yang lebih berpengaruh atau budaya masyarakat dan bahkan agama. Belief merupakan sebuah persepsi mengenai sesuatu yang dengan sengaja kita pilih sebagai kebenaran. Uniknya, belief bisa menjadi begitu positif sehingga mampu mendorong seseorang yang meyakininya menjadi sangat sukses, sehat dan berkelimpahan. Atau sebaliknya belief bisa menjadi penghalang keberhasilan dan mensabotase setiap keinginan atau cita-cita. Karena belief terbentuk dari persepsi atas pengalaman, maka setiap orang bisa mempunyai belief yang berbeda meskipun mengalami hal yang sama. Bagaimana persepsi itu membentuk belief? Gambar berikut ini menjelaskan hal itu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
14
Manusia melihat dunianya dengan menggunakan panca indera yang berupa: Visual (Pengelihatan) Auditory (Pendengaran) Kinestetic (Perasa) Olfactory (Pencium) Gustatory (Peraba) Apa yang dilihat dan dialami seseorang di dunia eksternal, kemudian dibentuk lagi dalam dunia internalnya menjadi sebuah persepsi. Persepsi tentang dunia luar itulah yang disebut sebagai representasi internal. Persepsi-persepsi inilah yang sering diangap sebagai realitas. Padahal itu bukan realita sama sekali. Itu adalah persepsi kita mengenai realita. Sehingga bisa disimpulkan, persepsi Anda adalah realitas Anda. Persepsi yang terbentuk dalam dunia internal setiap orang berbeda-beda tergantung dari filter internalnya.
Filter-filter Internal Untuk memahami filter internal, saya akan menceritakan kepada Anda pengalaman saya ketika mengantarkan istri untuk nonton film yang banyak disukai wanita dan juga para ABG. Kalau saya sebut judulnya “Twilight” tentu langsung tergambar di pikiran anda film tentang vampir itu. Berada di dalam bioskop bagi saya sangat menyiksa karena saya tidak begitu menyukai dan tidak bisa menikmati film tersebut. Sementara itu, bagi istri saya, film itu adalah tontonan yang sangat menarik. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya, karena kita memfilter informasinya dengan cara yang berbeda. Dengan filter internalnya, istri saya merepresentasikan film tersebut dalam dunia internalnya sebagai tontonan yang menghibur. Sedangkan bagi saya, pengalaman, nilai-nilai dan keyakinan saya mengatakan “ini film bukan gue banget”.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
15
Begitu keluar dari bioskop Anda juga bisa tebak apa pendapat dari masing-masing kami mengenai film tersebut. Tentu saja istri saya begitu memuji filmnya dan mengatakan ingin nonton seri berikutnya. Sedangkan saya, banyak kritik, mulai dari alurnya yang kurang nyambung hingga akting dari para actor dan aktrisnya yang kurang pas. Pertanyaannya, mengapa istri saya tidak melihat alur yang kurang nyambung dan ada akting para aktornya yang dimata saya kurang OK? Jawabannya, karena kita memiliki fokus yang berbeda selama di dalam bioskop. Karena istri saya ingin menikmati filmnya, maka fokus dia adalah menikmati setiap adegan. Sementara itu, karena saya tidak menyukai filmya, agar saya tetap enjoy di dalam, fokus saya pun berubah, yaitu melakukan kritik terhadap film. Karena fokus untuk kritik, maka pikiran saya pun dengan jeli menangkap setiap adegan yang tidak nyambung atau akting yang kurang bagus. Karena fokus, maka saya mendapatkan data yang cukup banyak mengenai hal itu. Karena fokus itu jugalah, saya sama sekali tidak ingat adegan-adegan romantis yang diceritakan istri saya ketika kami keluar dari bioskop. Dan inilah filter pertama dari pikiran manusia. Karena fokus, maka hal-hal yang ada di luar fokus menjadi terhapus atau ter-delete. Filter inilah yang disebut sebagai DELETION. Filter yang ke dua adalah DISTORTION (Distorsi). Pengertian sederhananya, distorsi adalah pemaknaan atas setiap peristiwa yang kita hadapi. Bagi istri saya, makna menonton film “Twilight” adalah hiburan, sementara bagi saya penyiksaan. Pemaknaan terhadap suatu peristiwa bisa menimbulkan perasaan positif, kesenangan, kebahagiaan atau sebaliknya. Sebagai contoh, bila ada banyak orang yang sedang antri di ruang tunggu rumah sakit, maka masing-masing orang di ruangan itu akan memiliki makna yang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin ada yang memaknai hal itu dengan omelan dan ocehan “pelayanan rumah sakit ini benar-benar parah”. Mungkin ada juga yang mengatakan dalam hatinya “lambat sekali kerja orang-orang ini”.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
16
Dan tentu ada yang memberikan makna berbeda dengan mengatakan “inilah risiko berobat ke rumah sakit yang bagus, pati antri”. Atau ada yang memberikan makna seperti ini “berarti aku berobat ke rumah sakit yang tepat”. Meskipun makna-makna itu tidak diucapkan secara langsung. Anda tentu bisa menebak dari bahasa tubuh orang-orang yang ada di ruang tunggu. Ya tentu saja, pemaknaan yang membahagiakan juga akan membuat bahasa tubuh terlihat lebih bahagia dan tenang. Tentu saja sebaliknya, pemaknaan yang melemahkan membuat bahasa tubuh menjadi lebih tak berdaya, panik dan stress.
Kisah Sheily dan Sheila Suatu hari, seorang dosen psikologi dari sebuah universitas ternama mengadopsi dua anak kembar identik bernama Sheily dan Sheila. Karena identik, kedua anak ini mempunyai perilaku dan kegemaran yang sama. Dan tentu saja wajah sangat sulit dibedakan. Hanya orang yang kenal dan sering berinteraksi saja yang bisa membedakannya. Sebelumnya, bila memberikan baju untuk kedua anak ini, sang profesor dan istrinya selalu memilihkan model dan warna yang sama persis. Apapun yang diberikan kepada mereka selalu sama. Tidak pernah ada perlakuan yang berbeda terhadap mereka. Hingga suatu hari, profesor ingin melihat sesuatu yang berbeda diantara mereka. Di ulang tahun yang ke 14, Sheily dan Sheila mendapatkan kado berupa buku diary dari profesor. Kali ini, profesor memberikan diary dengan warna dan gambar yang berbeda. Untuk membuat lebih berbeda lagi, sang profesor memberikan syarat kepada masingmasing. Di buku diarynya, Sehily hanya boleh menuliskan peristiwa yang membuat dia merasa bahagia. Sedangkan Sheila hanya boleh menuliskan hal-hal yang membuat dia merasa sedih. Percobaan ini dilakukan selama 1 tahun dan profesor terus memantau perkembangannya. Fokusnya hanya satu hal, yaitu melihat perbedaan apa yang terjadi diantara kedua anaknya itu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
17
Hari berganti, bulan berlalu. Sekarang profesor mulai melihat perbedaan yang tampak nyata diantara kedua anaknya. Sheily tumbuh menjadi pribadi yang begitu ceria, easy going dan tampak selalu bahagia. Sedangkan Sheila, menjadi lebih pendiam dan sensitif. Sheily begitu gampang memaafkan dan melupakan peristiwa yang membuat dia kecewa. Sementara Sheila lebih cenderung memendam perasaan, uring-uringan dan sulit memaafkan. Setelah sekian lama berjalan, profesor melihat, kedua anak yang tadinya selalu ingin bersama-sama ini menjadi terlihat lebih renggang. Dulu, bila Sheily sakit, Sheila pun bisa merasakannya dan tak lama kemudian dia ikut sakit. Begitu juga sebaliknya. Namun sekarang mereka terlihat jalan sendiri-sendiri. Sehily banyak teman sedangkan Sheila lebih sering menyendiri di rumah dan di dalam kamar. Melihat kondisi yang sudah mengarah pada hal yang tidak baik ini, profesor memutuskan untuk menghentikan percobannya. Dia berencana meminta anakanaknya menyerahkan buku diary mereka kepadanya. Dan dia ingin Sheily dan Sheila hanya fokus menuliskan hal-hal yang membuat mereka bahagia. Tidak ada lagi tulisan mengenai hal-hal yang membuat sedih. Namun sayang. Hal itu sepertinya tidak bisa terjadi. Saat menunggu anak-anaknya pulang dari sekolah, telepon berdering. Begitu menerima telepon tersebut, profesor tiba-tiba merasa lunglai, lemas. Suara di ujung telpon mengabarkan, kedua anaknya meninggal karena kecelakaan. Dengan langkah gontai profesor menuju kamar anak-anaknya, lalu mengambil diary yang diletakkan di atas meja. Begitu dia membaca dan membadingkan isi diary itu, perlahan-lahan air matanya menetes. Profesor membaca satu demi satu. Halaman demi halaman dan menemukan isi tulisan ternyata adalah peristiwa yang sebagian besar sama. Mungkin karena kembar identik, mereka menangkap hal yang sama. Perbedaannya adalah Sheily memaknai semua peristiwa itu sebagai sesuatu yang membahagiakan, sedangkan Sheila memaknai itu sebagai hal yang sebaliknya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
18
Mereka mendapatkan perlakuan yang sama, namun mempunyai makna yang berbeda, karena fokus masing-masing juga berbeda. Sheily
Sehila
Dear Diary, Hari ini ulang tahunku yang ke 14. Aku dan Sheila mendapatkan kado dari Ayah. Kado yang sangat istimewa sebuah diary. Kado itu adalah kamu Dy. Dan sekarang tanganku menari-nari di atasmu. Ayah ingin aku menceritakan semua kebahagiaanku kepadamu …
Dear Diary, Hari ini ulang tahunku yang ke 14. Aku dan Sheily, hanya mendapatkan kado sebuah diary. Ayah juga tidak adil. Dia memberikan Sheila diary warna coklat. Sementara aku masihhhh warna pink juga. Sepertinya aku belum dianggap dewasa juga …
Dear Diary,
Dear Diary,
Hari ini, Ayah mengajarkan kami untuk menjadi anak yang mandiri. Aku dan Sheila harus naik kendaraan umum ke sekolah. Wah pasti ini akan menjadi sebuah petualangan yang menyenangkan. Walaupun … aku agak takut sih …
Hari ini, Ayah begitu keras kepada kami. DIa memaksa aku dan Sehily untuk naik angkutan umum. Padahal kan Ayah tahu, di luar sana tidak aman …
Itu hanya sepenggal peristiwa yang terekam dan tertulis di buku diary kedua anak profesor. Masih banyak lagi tulisan-tulisan mengenai peristiwa yang sama, namun maknanya berbeda. Semua terjadi karena fokus yang berbeda juga.
Filter yang ke-tiga adalah GENERALIZATION (Generalisasi). Generalisasi berarti penyederhanaan. Sebagai contoh, karena profesi saya sebagai terapis, tentu tidak selamanya berhasil membantu orang mencapai kesembuhan. Ketika beberapa kali saya mengalami kegagalan, bisa saja saya menyederhanakan hal itu dengan sebuah kesimpulan “Saya tidak mampu menjadi terapis”. Itulah generalisasi.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
19
Dalam keseharian banyak sekali kita melakukan generalisasi dengan menyederhanakan proses, langsung menuju kesimpulan tanpa mau mencoba sebelumnya. Karena itu kata-kata yang seringkali muncul adalah “Mana mungkin, kan susah”, “Aku gak bisa”, “Aku tidak berani”. Kata-kata “tidak bisa” dan “tidak berani” adalah generalisasi dari pengalaman dan peristiwa masa lalu yang diterapkan pada masa sekarang atau masa yang akan datang. Seringkali kita melihat tantangan hari ini dengan pengalaman kegagalan masa lalu. Dan pikiran sudah meneyederhanakan dan mengambil kesimpulan bahwa hasilnya pasti sama. Ketiga filter itulah yang membentuk realitas dunia internal kita. Realitas itulah yang akhirnya tersimpan dalam memori yang akhirnya membentuk belief system. Belief system mempengaruhi strategi dan pilihan tindakan yang akan kita ambil sebagai respon atas peristiwa eksternal. Respond dan tindakan yang selalu menjadi pilihan dan kita lakukan terus menerus akan menjadi kebiasan (behavior). Behavior akan menentukan hasil yang kita capai (nasib). Hasil-hasil yang kita capai akan mempengaruhi belief system dan cara pandang kita terhadap diri kita sendiri. Demikianlah hubungan antara pengalaman dengan belief. Kedua hal tersebut merupakan mata rantai yang saling terkait. Pengalaman membentuk belief system apakah positif atau negatif. Sementara itu di lain sisi, belief system juga akan membentuk terciptanya pengalaman positif atau negatif.
AHA! Ternyata yang saya anggap realita mengenai dunia luar bukanlah realita itu sendiri. Realita adalah yang saya persepsikan mengenai dunia luar dalam dunia internal saya. Kalau begitu bukankah lebih indah kalau saya menciptakan persepsi yang lebih menyenangkan mengenai dunia eksternal di pikiran saya?
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
20
Ular Raksasa dan Bambu Keramat Setelah membaca cerita tentang bambu keramat di bawah ini, Anda tentu lebih paham mengenai belief. Konon di sebuah desa, tinggallah sekelompok orang badui yang pekerjaan sehariharinya adalah bercocok tanam. Di dekat perkampungan mereka, tumbuhlah banyak pohon bambu yang menopang kehidupan mereka sehari-hari. Dari batang bambu, penduduk desa bisa membuat rumah, jembatan, peralatan panen bahkan semua peralatan dapur dan peralatan makan semua dibuat dari bambu. Untuk penerangan, mereka juga menggunakan bumbung bambu sebagai obor. Rebung bambu mereka olah menjadi sayur yang juga menjadi sumber makanan mereka. Suatu hari, karena hutan yang tak jauh dari perkampungan itu terbakar, berpindahlah seekor ular raksasa dari hutan dan tinggal di rerimbunan bambu tersebut. Hingga pada suatu masa terjadilah sebuah peristiwa, dimana seorang penduduk dimangsa oleh ular raksasa tersebut. Peristiwa itu tidak hanya terjadi sekali. Beberapa kali warga menjadi korban dan dimangsa oleh ular raksasa yang tinggal di rerimbunan bambu. Anehnya, begitu keesokannya kepala suku memerintahkan warga untuk mencari ular tersebut untuk ditangkap, mereka tidak menemukan ular itu. Karena banyaknya kejadian warga yang menjadi korban dimangsa oleh ular raksasa, para pemuka dan tetua di desa tersebut membuat sebuah aturan untuk menyelamatkan warga. Pada suatu malam setelah pertemuan di pendopo Desa, kepala desa mengumpulkan seluruh warga desa dan menyampaikan peraturan yang menjadi keputusan seluruh pemuka dan tetua. “Mulai hari ini, seluruh
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
21
penduduk desa dilarang untuk mencari bambu, rebung dan bahkan mendekati rerimbunan bambu di tepi desa”. Sejak hari itu, tidak ada satupun warga desa yang berani mendekati semak-semak bambu. Karena ada aturan baru ini, merekapun mulai merubah cara hidupnya. Sekarang mereka membangun rumah dengan kayu dari hutan. Semua peralatan pun sudah berubah, hingga warga desa benar-benar melupakan dan meninggalkan bambu dari kehidupan mereka. Tahun berganti, generasi pun berganti. Kumpulan pohon bambu yang tadinya hanya berupa rerimbunan kini sudah berubah menjadi lebat seperti hutan. Tidak ada satu orangpun yang berani mendekati hutan bambu, karena warga sudah menganggapnya sebagai hutan bambu keramat. Berita kekeramatan hutan bambu pun disampaikan turun temurun dari generasi ke generasi, hingga tidak ada satu generasipun dari penduduk desa tersebut yang berani mendekati hutan bambu ini. Pernah suatu hari, ada sekelompok anak-anak sedang bermain petak umpet tidak jauh dari hutan bambu tersebut, namun dengan serta-merta orang tua mereka segera memanggil dan memarahi mereka. Bukan itu saja, anak-anak tersebut malah akhirnya dihukum karena sudah melanggar hukum adat. Suatu hari terjadilah bencana kekeringan. Panen gagal dan bahkan hutanpun berubah menjadi kering kerontang. Karena kondisi ini warga tidak mempunyai sumber makanan sama sekali. Harapan satu-satunya adalah memanfaatkan hutan bambu yang masih terlihat rimbun dan segar di tepi desa. Pada suatu hari, ketika sedang diadakan pertemuan di pendopo desa, seorang warga mengusulkan untuk mencari makanan dari hutan bambu tersebut. Dengan serta merta para tetua adat dan pemimpin desa menolak usul itu dan mengatakan “kita tidak akan melanggar hukum adat yang telah ditetapkan oleh leluhur”. Menurut mereka, lebih baik mereka mati kelaparan daripada mengkhianati leluhur.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
22
Dan akhirnya terjadilah perpecahan pada penduduk desa ini. Mereka yang setuju untuk mencari makan di hutan bambu segera pergi meninggalkan desa. Sedangkan mereka yang ingin mempertahankan tradisi leluhur tetap bertahan meskipun kelaparan. Singkat cerita, penduduk desa yang tetap tinggal dan mempertahankan tradisi, tidak dapat bertahan dan mati kelaparan. Sementara, mereka yang pergi menuju hutan bambu mendapatkan makanan yang cukup, bahkan mereka bisa bercocok tanam lagi dengan mengembangkan peralatan-peralatan baru dari bambu. Nah, setelah Anda membaca cerita di atas, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan sederhana. Keyakinan apa yang ada pada diri anda, yang begitu Anda percayai, sehingga sebelum mencoba pun anda sudah mengatakan dalam diri “aku tidak bisa”, “ini bukan bidangku”, atau mungkin “mana mungkin bisa dilakukan, tidak masuk akal”. Jika ada hal-hal seperti itu dalam diri Anda, maka itu adalah belief-belief yang menghambat.
Siapa yang Mengijinkan Belief itu Menetap di Pikiran? Cerita di atas merupakan sebuah belief yang ditanamkan dalam pikiran dan kemudian diyakini karena dibentuk oleh adat yang turun temurun. Selain melalui faktor itu, belief juga bisa tertanam dalam pikiran melalui perkataan orang yang kita anggap mempunyai otoritas seperti orang tua, guru atau bos. Semua hal tersebut kemudian menjadi satu dengan pengalaman dan dipilih oleh otak untuk diyakini. Adakalanya belief yang tidak sesuai dengan pengalaman kita tolak, sehingga tidak menetap dalam pikiran. Sebaliknya belief yang sesuai dengan pengalaman menetap semakin kuat. Akan tetapi kondisi yang sering muncul adalah pikiran mempunyai kecenderungan untuk membuktikan bahwa yang kita yakini benar. Sebagai contoh; dulu saya yakin sekali bahwa kalau mata bagian bawah kedutan artinya akan ada musibah yang membuat kita menangis. Karena belief itu, setiap mengalami sebuah peristiwa maka secara otomatis pikiran mengaitkan peristiwa itu dengan belief yang saya yakini. Akibatnya saya mengambil kesimpulan yang
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
23
membenarkan belief itu dengan mengatakan “Benar kan pantas dari tadi mata kedutan terus, ternyata ini yang terjadi”.
AHA! Yang memilih untuk mempercayai belief-belief itu menetap dan mempengaruhi diri kita adalah pikiran kita sendiri. Menarik bukan, mengetahui bahwa ternyata kita sendiri bisa membentuk, memilih dan meyakini belief-belief dalam diri kita?
Dulu sebelum saya memahami ini, saya berfikir bahwa kalau tiba-tiba muncul beliefbelief negatif yang membuat saya ragu, cemas dan khawatir itu adalah sesuatu yang wajar dan tidak bisa dikendalikan. Begitu saya memahami ini, dengan mudahnya saya intervensi dan saya ubah belief itu dengan keyakinan-keyakinan yang lebih bermanfaat untuk diri saya.
Belief dan Penyembuhan Diri Sendiri (Self Healing) Lalu apa kaitannya belief dengan penyembuhan diri sendiri (self healing)? Tentu sangat erat kaitannya. Pertama. Bisa atau tidaknya Anda melakukan self healing tergantung dari seberapa yakin Anda bisa melakukannya. Kedua. Bisa atau tidaknya Anda membantu orang lain untuk melakukan self healing tergantung dari seberapa yakin Anda bisa melakukannya, dan seberapa yakin orang itu terhadap kemampuan Anda. Ketiga. Efektif atau tidaknya self healing yang Anda lakukan, tergantung dari seberapa yakin Anda terhadap Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan seluruh jagad raya beserta seluruh isinya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
24
Keyakinan seperti apa yang Anda butuhkan? Cerita mengenai teman saya, Mario, berikut ini bisa menjadi bahan untuk direnungkan. Sebelum menjadi motivator terkenal, Mario bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang salesman yang pencapaiannya tidak begitu luar biasa. Ketertarikannya pada dunia training dimulai ketika dia ditunjuk perusahaan untuk memberikan pelatihan pada karyawan-karyawan baru di perusahaannya. Karena selama lebih dari 10 tahun pengalamannya di bidang penjualan, tentu saja materi yang dia ajarkan adalah tentang “Selling Skills”. Sejak pertama kali mengajar itulah, keinginannya untuk lebih mendalami dunia training dan motivasi begitu kuat. Keinginan yang kuat mengantarkan Mario untuk belajar dari seorang motivator kelas dunia. Untuk bisa belajar dan mengikuti training yang diselenggarakan oleh motivator kelas dunia, Mario harus menabung. Setelah uang yang dia kumpulkan dari gaji dan insentifnya cukup, berangkatlah Mario ke Australia, untuk menghadiri training dimana Sang Motivator Dunia menjadi pembicaranya. Karena tujuan Mario ingin belajar langsung dari Sang Motivator Dunia, setiap ada kesempatan dia selalu bertanya. Bukan hanya di kelas, di luar kelaspun dia selalu manfaatkan untuk bertanya. Satu hal yang membuat Mario kemudian terheran-heran dengan keberhasilan Sang Motivator Dunia adalah, ternyata dia seorang ateis yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Motivator ini juga tidak mempunyai agama sama sekali. Hal ini sangat berkebalikan dengan Mario, yang begitu taat pada agamanya dan tekun menjalankan ibadah. Pertanyaan yang selalu muncul di benak Mario adalah “Bagaimana orang yang ateis ini bisa begitu sukses dan kata-katanya sangat berpengaruh? Sementara aku yang begitu taat dan yakin pada Tuhan hanya beginibegini saja?”. Padahal Mario begitu meyakini ajaran agamanya yang selalu menyebutkan “Mintalah pada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”. Berkali-kali dia memohon dan berdoa tetapi
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
25
apa yang dimintanya belum dikabulkan juga. Sementara itu Sang Motivator yang tidak ber-Tuhan itu, kepada siapa dia meminta dan siapa yang mengabulkan permintaannya? Penasaran akan hal ini, akhirnya Mario langsung bertanya kepada Sang Motivator pada suatu kesempatan. Mario : Pak Motivator, Anda tidak yakin dengan Tuhan, tapi begitu suksesnya. Sedangkan Saya yang begitu yakin dengan agama saya dan yakin dengan Tuhan saya mengapa tidak bisa sesukses Anda? Motivator : (sambil tersenyum bijak) Sebelum saya jawab, saya akan ajukan beberapa pertanyaan kepada kamu. Boleh? Mario : Tentu Boleh. Motivator : Dari skala 1 – 10 ada di level berapa tingkat keyakinanmu pada Tuhan? Mario : Tentu saja 10 (dengan begitu mantabnya) Motivator : Dari skala 1 – 10 ada di level berapa tingkat keyakinanmu, bahwa Tuhanmu mampu memberikan apa yang kamu minta? Mario : Tentu saja 10 Pak Motivator (lebih mantab lagi) Motivator : Jadi kamu sangat yakin Tuhanmu Maha Memberi? Mario : Pasti Motivator : Kamu yakin Tuhanmu Maha Kaya? Mario : yakin sekali Motivator : Kamu yakin Tuhanmu Maha Segalanya? Mario : Seribu persen yakin Motivator : Baiklah. Kalau kamu begitu yakin. Maka berdoalah pada Tuhanmu dan mintalah agar besok kamu diberikan uang 100 juta rupiah, dan mari kita lihat apa yang bisa dilakukan Tuhanmu. Mario : (sambil bingung penuh keraguan) Tapi … itu tidak mungkin. Motivator : Mengapa tidak mungkin? Bukankah kamu yakin Tuhanmu Maha Kaya, Maha Memberi dan Maha Segalanya? Mario : (bingung menjelaskan) Iya benar. Tapi itu tidak mungkin. Itu tidak masuk akal. Motivator : Apa yang membuat Kamu berfikir seperti itu? Mario : Ya. Untuk mendapatkan uang sebanyak itu kan saya harus bekerja dulu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
26
Dan tidak mungkin dalam waktu tidak sampai satu hari saya bisa mendapatkannya. Itu tidak realistis. Motivator : Kalau menurut kamu itu tidak realistis. Apakah kamu yakin bila Tuhanmu mengatakan “Jadi” maka terjadilah apa yang dikehendakinya? Mario : Tentu yakin sekali Motivator : Kalau memang kamu begitu yakin akan kemampuan Tuhan mu. Jadi sebetulnya masalahnya ada dimana? Apakah pada dirimu atau Tuhanmu? Mendengar pertanyaan terakhir dari Sang Motivator, seketika itu juga Mario terdiam dan berfikir. Pembaca, keyakinan pada Tuhanlah yang selama ini mungkin menjadi penyebab tidak terjawabnya semua doa dan cita-cita. Tuhan tidak pernah bermasalah, Tuhan yang kita yakini adalah Dia yang ketika dia berkata “Jadi” maka jadilah. Namun pikiran kitalah yang memunculkan syarat bahwa segala sesuatu harus realistis, baru Tuhan mewujudkan. Banyak orang beriman, banyak orang yang mengaku sangat meyakini akan Kemahaperkasaan Tuhan, akan tetapi ternyata dia sudah mengagungkan Tuhan yang lain. Siapakah Tuhan yang lain itu? Bisa jadi obat-obatan. Orang yang merasa hanya akan sembuh bila minum obat, secara tidak langsung dia telah menganggap obat sebagai Tuhannya. Dalam skala yang lebih kecil orang yang sudah memasrahkan sakitnya pada obat akan mengatakan. Obat paten lebih mujarab daripada obat generik. Padahal dalam konteks berobat, obat hanya perantara kesembuhan. Bukan penyebab kesembuhan itu sendiri. Bisa jadi Tuhan yang baru itu adalah dokter dan agamanya adalah Rumah Sakit. Orang yang seperti ini akan mengatakan, kalau berobat di rumah sakit A lebih bagus dan pasti sembuh bila dibandingkan dengan berobat ke rumah sakit B. Di rumah sakit A dokternya lebih bagus-bagus dan professional.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
27
Pembaca, saya bukan ingin menjauhkan Anda dari pengobatan medis dengan obatobatan kimia, teknik pengobatan terbaru dan dokter dengan ilmu pengetahuan yang mutakhir. Sama sekali bukan. Saya hanya ingin mengembalikan belief kita pada yang Maha Menyembuhkan. Mengapa? Karena teknik penyembuhan diri (self healing) yang akan kita pelajari ini adalah teknik yang mengedepankan keikhlasan dan kepasrahan pada Tuhan. Metode ini saya sebut sebagai Amazing Holistic Awareness (A-HA) yang akan saya kupas lebih detail pada Bab berikutnya. Ini bukanlah sulap, bukan sihir, bukan juga klenik. Syaratnya, keyakinan kita pada Tuhan harus diluruskan terlebih dahulu. Munculkan belief yang kuat pada Tuhan yang Anda imani. Caranya? Percaya saja bahwa dengan Kemahakuasaan-Nya Tuhan bisa menjadikan diri kita sendiri sebagai perantara kesembuhan. Sebagaimana Dia menjadikan obat, dokter atau rumah sakit sebagai perantara kesembuhan. Dengan demikian Anda tidak akan mengatakan lagi “ini tidak mungkin”, “ini tidak masuk akal”, “ini tidak realistis”, “mana bisa sembuh hanya dengan begini?”. Mengapa? Karena bagi Tuhan tidak perlu logis dan realistis. Bagi Anda yang muslim, kalau masih menganggap bahwa segala sesuatu itu harus logis dan realistis, maka pertanyaan saya adalah “logika apa yang menyebabkan Anda mengimani peristiwa Isra’ Mi’raj yang memperjalankan Nabi Muhammad SAW, dari Masjid Nabawi ke Masjidil Aqsho hingga ke Sidharatul Muntaha hanya dalam waktu satu malam?”. Sementara hari ini belum ada satu ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa melakukannya. Anda tidak akan mengatakan “bagian yang itu yang saya masih ragu” bukan?. Bukankah yang Anda perlukan hanya meng-imani itu tanpa perlu mempertanyakan logis atau tidak?. Itulah yang akan kita pelajari melalui teknik penyembuhan ini. Teknik iman, pasrah dan ikhlas. Dan itulah yang dalam bahasa modern ini disebut sebagai belief.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
28
Menarik bukan? Apakah Anda sudah siap menyelami isi buku ini lebih dalam lagi? Kalau Anda sudah siap, sekarang saatnya tarik nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan dan ijinkan badan Anda untuk rileks. Tarik nafas dalam sekali lagi, hembuskan perlahan dan ijinkan pikiran Anda untuk rileks dan menemukan hal-hal menarik di dalam buku ini.
Baiklah. Saya sudah bisa memahami apa itu Belief. Dan saya sudah ingin mempelajari lebih lanjut mengenai Self Healing. Hanya saja saat ini saya dan banyak orang yang lain sudah menggunakan pengobatan medis. Apakah saya harus menghentikannya?
Tentu tidak. Saya tidak menyarankan Anda untuk sama sekali menghindari pengobatan medis melalui rumah sakit, obat-obatan dan juga dokter. Sama sekali tidak. Bila Anda, saudara-saudara Anda dan orang lain yang Anda kenal sudah menggunakan pengobatan medis dan mendapatkan mafaat, silahkan lanjutkan saja. Dan saya merekomendasikan cobalah juga pengobatan komplementer dengan Self Healing. Mengapa? Berdasarkan penelitian dan pengalaman Dr. Mehmet Oz M.D. seorang professor bedah jantung dan Direktur Rumah Sakit New York Presbyterian University of Columbia, menemukan bahwa kombinasi antara pengobatan medis dengan pengobatan alternatif seperti hipnoterapi, spiritual healing dan akupuntur, menunjukkan efekttifitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengobatan medis saja. Karena itu pula Dr. Mehmet Oz mengengembangkan Program Kedokteran Terpadu di Universitas Colombia. Awalnya Dr. Oz bukanlah orang yang percaya pengobatan alternatif dengan metode-metode non medis. Latar belakang pendidikan yang
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
29
membawanya menjadi seorang professor ahli bedah jantung membuat dia begitu meyakini obat-obatan dan teknologi kedokteran modern. Namun hal itu berubah setelah perkenalannya yang tidak sengaja dengan hipnosis ketika melakukan pengobatan pada pasiennya yang akan dicangkok jantung. Untuk membuat pasien yang sudah lanjut usia lebih siap dan lebih tenang, Dr. Oz disarankan bekerjasama dengan hipnoterapis. Setelah Dr. Oz mencoba dan berhasil, hal ini menumbuhkan keinginannya untuk lebih mendalami metode self healing tersebut. Sejak saat itu Dr. Oz selalu mengkombinasikan pengobatan medis dengan self healing. Dari sekian banyak pasien yang ditangani, bahkan Dr. Oz menemukan data bahwa kombinasi metode pengobatan ini memberikan efek peningkatan harapan hidup sampai lebih dari 30% pada pasien yang sudah divonis tidak memiliki harapan secara medis. Dr. Mehmet C. Oz M.D
Bahkan, beberapa tahun terakhir, karena banyaknya studi mengenai hal ini, metodemetode healing seperti hipnoterapi, reiki, yoga dan lain-lain yang tadinya dianggap tidak ilmiah, justru sekarang banyak pengetahuan dan teori yang membuktikan keilmiahannya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
30
2
Pikiran dan Hubungannya dengan Penyakit Fisik “The human body is the best picture of human soul” - Ludwig Wittgenstein-
Pikiran dan Tubuh adalah Satu Kesatuan Untuk membahas hal ini, saya ingin mengajak Anda untuk lebih aware dan memperhatikan beberapa perubahan dalam tubuh kita ketika melakukan eksperimen berikut ini. Sebelum melanjutkan membaca cobalah tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan. Apapun yang Anda pikirkan saat ini, hanya akan membuat Anda lebih rileks dan santai. Sekarang Anda telah siap melakukan eksperimen. Saya ingin Anda memunculkan wajah orang yang sangat anda sayangi sekarang juga. Bisa pacar, istri atau suami, bisa juga anak-anak Anda yang lucu. Setelah itu pikirkanlah saat-saat menyenangkan, lucu, dan hal-hal indah bersama mereka. Dan Anda mulai merasakan perasaan senang, bahagia, happy, lucu menyelimuti diri Anda. Bagus sekali. Dan sekarang, pertahankan perasaan itu bersama Anda.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
31
Baiklah, tanpa ada di depan Anda dan tanpa melihat Anda, saya bisa tahu dan yakin kalau saat ini Anda sedang tersenyum sumringah. Kok tahu sih? Apakah saya dukun? Tentu saja bukan. Itu adalah hal alami yang terjadi pada kebanyakan orang ketika mereka memikirkan hal-hal yang menyenangkan, menggembirakan dan juga lucu. Dan saya hanya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa apa yang kita pikirkan berpengaruh secara langsung. Sekali lagi, berpengaruh secara langsung terhadap tubuh. Karena pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Kalau Anda bukan tipe orang yang mudah tergerak dengan membaca, mungkin ketika mengikuti eksperimen tadi Anda tidak merasakan perasaan apapun sehingga tidak ada perubahan dalam tubuh Anda. Bila memang demikian, saya akan mencoba mengajak Anda untuk aware dengan mengingat beberapa momen penting yang pernah Anda alami. Tentu saja Anda pernah ditunjuk untuk pidato, presentasi, menjad MC atau hal lainnya yang mengharuskan Anda berbicara di depan orang banyak. Ketika pertama kali melakukan itu lalu Anda merasa sangat gugup, apa yang terjadi? Ada diantara kita yang telapak tangannya dingin, bahkan mungkin berkeringat. Ada juga yang sampai sakit perut. Ada yang keringat dinginnya muncul di sekitar kepala, jantung berdetak lebih kencang dan ada yang tanpa sadar bergerak modar-mandir kesana kemari. Itu semua adalah tanda-tanda nervous atau gugup. Mengapa muncul perasaan nervous atau gugup? Karena secara tanpa sadar otak sudah memunculkan gambar-gambar yang menakutkan. Ada sebagian orang yang memunculkan gambar dimana tiba-tiba dia kehabisan kata-kata ketika berbicara di depan umum. Sebagian orang memunculkan gambar tidak bisa menjawab ketika ada
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
32
pertanyaan yang sulit. Gambar-gambar itulah yang menyebabkan nervous. Dan itu adalah bukti kalau pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan.
Hanya itu saja? Kalau yang itu saya sudah tahu. Saya juga sudah bisa memahami bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Yang saya ingin tahu lebih adalah, apa penjelasan ilmiahnya agar saya lebih yakin?
Ok, apabila masih muncul pertanyaan seperti itu di kepala Anda, rupanya kita memiliki pemikiran yang sama. Berangkat dari pertanyaan itu, saya memulai pencarian teoriteori dan dasar ilmiah yang bisa menjelaskan hubungan antara pikiran dengan tubuh. Akhirnya bertemulah saya dengan Neuroscience yaitu sebuah ilmu yang mempelajari system syaraf. Dari berbagai sumber imliah, kita tahu bahwa pusat pikiran manusia ada di organ tubuh yang bernama “OTAK”. Ketika kita memikirkan sesuatu yang akhirnya memicu emosi, apakah itu sedih, senang, gugup, marah ataupun benci, maka otak akan mengirimkan sinyal-sinyal berupa zat kimia atau hormon tertentu ke seluruh tubuh. Mengalirnya hormonhormon ke bagian tubuh inilah yang memicu terjadinya reaksi pada tubuh. Misalnya saja, ketika otak kita mengidentifikasi adanya potensi ancaman atau gangguan, maka secara otomatis otak memproduksi dan mensekresikan hormon stress yaitu Adrenalin dan Cortisol ke seluruh tubuh. Hormon inilah yang memicu reaksi pada tubuh untuk selalu waspada dan bersiap untuk melawan atau melarikan diri. Begitu juga, ketika otak mendapatkan stimulus berupa sesuatu yang menyenangkan, seperti mendapatkan hadiah ulang tahun misalnya. Otak akan memproduksi dan mensekresikan hormon Dopamin, Oxitocin dan Serotonin. Itu semua adalah hormon yang membuat perasaan menjadi nyaman, bahagia dan termotivasi untuk melakukan kebiasaan tertentu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
33
Menarik bukan? Kalau setelah ini Anda ingin mempelajari lebih dalam lagi mengenai hormon dan pengaruhnya pada tubuh, Anda bisa mencarinya di literatur-literatur hormonal system. Agar lebih ilmiah lagi, yang akan saya bahas selanjutnya adalah keterkaitan antara Otak sebagai pusat pikiran dengan emosi. Mengapa ini penting? Agar kita bisa lebih memahami, bagaimana emosi muncul dan bagaimana mengendalikannya. Pengendalian emosi adalah salah satu kunci dalam Self Healing.
Otak dan Emosi Semakin saya ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan self healing, semakin saya ingin mempelajari fungsi otak dan kaitannya dengan emosi. Bila setelah membaca ini Anda juga memiliki keinginan yang sama, turuti saja. Pelajari saja ilmuilmu itu karena pasti akan memberikan manfaat untuk Anda. Penelusuran yang dilakukan dengan fokus akhirnya mengarahkan saya pada bukubuku, hasil penelitian dan pengetahuan tentang susunan otak manusia. Karena saya bukan dokter, bukan juga mahasiswa kedokteran apalagi professor anatomi tubuh, saya akan menjelaskan mengenai struktur otak ini dengan bahasa yang sangat sederhana. Ok apakah Anda siap untuk melanjutkan membaca? Setelah ini Anda akan merasa kembali di duduk di bangku SMU dan mempelajari Biologi. Dari lapisan luarnya pada dasarnya otak manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
Cerebrum Cerebellum Brain stem
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
34
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
35
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
36
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
37
Limbic system mempunyai tiga fungsi utama yaitu; emosi, memori dan stimulasi. Karena terkait dengan system emosi, bagian ini biasa disebut juga sebagai Emotional Brain. Letaknya tertanam di bawah cortex dan terdiri dari 4 bagian utama yaitu:
Thalamus, yang berfungsi mendeteksi dan merelay pesan yang diterima oleh indera seperti bau dan gambar. Thalamus menjadi jalur penyampaian informasi tersebut ke cerebrum untuk kemudian diproses lebih lanjut.
Hypothalamus, yaitu bagian limbic system yang mempunyai fungsi vital dalam pembentukan pesan-pesan kimia berupa hormon. Hormon-hormon ini berfungsi untuk mengatur kadar air dalam tubuh, suhu tubuh, siklus tidur dan kebutuhan asupan makanan. Dengan adanya hormon Anda tahu kapan saatnya makan atau minum, karena hormon-hormon yang dihasilkan memicu reaksi pada lambung sehingga menghasilkan rasa lapar atau haus. Stress dan depresi yang dihadapi oleh sebagian orang juga disebabkan oleh disfungsi hypothalamus. Karena fungsi Hypotalamus sebagai pengatur pituitary glands, pusat sekresi hormon, pada kasus orang yang mengalami stress atau depresi, ditemukan fakta bahwa banyak hormon adrenalin dan cortisol yang tersekresikan ke darah. Stress atau depresi juga bisa disebabkan oleh menurunnya secara drastis hormon Serotonin dalam tubuh. Serotonin adalah hormon yang berfungsi untuk meningkatkan mood dan mengatur hasrat seksual.
Amygdala, adalah bagian yang berbentuk seperti kacang almond dan mempunyai fungsi untuk membentuk respon emosi dan kewaspadaan, sekresi hormon dan memori. Amygdala juga menjadi pusat pembentukan rasa takut (fear) dan kenikmatan (pleasure). Ketika kita melihat ular maka Amygdala akan membentuk respon emosi berupa rasa takut. Bagi sebagian orang respon emosi itu bisa sangat berlebihan hingga muncul ekspresi histeris.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
38
Hypocampus, berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada cerebrum untuk kemudian diproses. Bersama amygdala, bagian ini juga berfungsi untuk penyimpan memori jangka panjang. Kerusakan pada hypocampus seringkali menyebabkan seseorang mengalami amnesia.
Fiuhhh. Begitulah penjelasan ilmiah tentang hubungan antara otak dan emosi. Serasa kembali belajar Biologi bukan? Setelah memahami hal ini, kita tahu bahwa ternyata pusat emosi dan pengatur emosinya sendiri ada di otak juga.
AHA!! Kalau ternyata emosi itu hanyalah reaksi kimia yang dipicu oleh hormon-hormon yang disekresikan otak, seharusnya saya sendiri bisa dong mengendalikan emosi dengan mengaktifkan bagian otak yang lain untuk mensekresikan hormon yang memicu rasa bahagia?
Benar sekali, karena kebahagiaan itu adalah hormonal, yang pusatnya ada di internal tubuh kita sendiri mestinya tidak perlu menunggu datangnya bahagia. Tidak perlu juga mencari faktor-faktor eksternal seperti obat-obatan untuk membuat diri kita bahagia. Kita bisa memproduksi sendiri hormon-hormon kebahagiaan dalam tubuh kita. Ketika saya mempelajari hal ini awalnya memang bingung, dan setelah saya mencoba memahami, semakin saya mengerti dan munculah kekaguman yang luar biasa kepada Sang Pencipta. Mengapa? Ternyata benar Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasangan. Termasuk di dalam tubuh kita. Ketika ada satu bagian yang berfungsi menghasilkan emosi, maka ada bagian yang lain mengontrol emosi. Sama seperti penyakit, bersamaan dengan itu Tuhan pasti juga menciptakan obatnya. Karena itu, sangat disayangkan apabila ada orang yang emosional dan susah mengontrol emosinya kemudian melakukan pembenaran dengan mengatakan “saya
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
39
ya memang begini”, “Saya memang emosisonal, sudah dari sananya begitu”. Seolah tidak ada pilihan yang bisa dia lakukan, kemudian berharap orang lain yang harus menyesuaikan diri. Setelah memahami ini, Anda tidak bisa lagi mengatakan hal itu. Yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan fungsi otak yang lain, yang lebih logis, penuh pertimbangan dan kesadaran, yang mungkin selama ini jarang digunakan. Bagaimana dengan stress dan depresi? Sama saja ternyata, obatnya juga ada di dalam diri sendiri. Kalau selama ini orang-orang yang menderita stress dan depresi selalu diobati dengan obat-obatan kimia dari luar berupa anti depresan, sebetulnya bisa dibantu juga dengan hanya mengoptimalkan pikiran internalnya. Bagaimana caranya, buat dia bahagia agar otak dan sistem hormonal dalam tubuhnya lebih banyak mensekresi hormon-hormon yang membuat happy seperti endorphin dan oxytocin. Itu kan teorinya, lalu bagaimana caranya? Kalau mau tau caranya lanjutkan saja membaca buku ini. Maka Anda akan menemukan teknik dan tips praktis di bab-bab berikutnya.
OK lah. Saya sudah tahu bagaimana emosi terbentuk. Dan bagaimana otak memiliki peran besar dalam pembentukan dan pengaturan emosi. Lalu apa hubungannya dengan Self Healing?
Kalau pertanyaan seperti itu muncul dalam pikiran Anda, artinya bagus. Mengapa? Ada dua alasan; Pertama, anda sudah mulai yakin bahwa setiap orang bisa melakukan self healing, karena baik penyakit maupun obatnya Tuhan sudah ciptakan dalam tubuh kita. Kedua, Anda juga merasa perlu lebih memahami keterkaitan antara emosi dan penyakitpenyakit fisik. Karena di balik penyakit fisik pasti ada emosi yang melatarbelakanginya. Dan sekarang Anda juga sudah siap untuk membaca sub bab berikutnya. Agar lebih siap lagi dan semua informasi terserap dalam memori jangka panjang, silahkan tarik
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
40
nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Kembalilah rileks dengan cara yang Anda paling tahu.
Emosi dan Penyakit Fisik Untuk lebih memahami hal ini, saya akan tunjukkan kepada Anda hasil studi yang dilakukan oleh National Academy of Science of The United State of Amerika. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan pengaruh emosi tertentu ke bagian tubuh manusia secara spesifik. Para peneliti ingin mengetahui, apabila subjek diekspose dengan emosi tertentu seperti sedih, marah, lucu, cinta, gembira bagian tubuh yang manakah yang merasakan sensasinya. Media yang digunakan untuk memicu munculnya emosi itu beragam mulai dari gambar, suara, cerita hingga film. Penelitian ini melibatkan 700 orang sebagai subjek penelitian dengan menggunakan topographical self-report, yang kemudian hasilnya dipindai dengan sistem komputer. Penelitian dilakukan dengan cara melihat perubahan warna topografi tubuh ketika distimulasi dengan emosi tertentu berdasarkan sensasi yang dirasakan oleh subjek. Dalam kondisi netral, marah atau depresi, warna tubuh subjek tampak seperti gambar berikut:
Nummenmaa L et al. PNAS 2014;111:646-651
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
41
Setelah distimulasi dengan emosi-emosi tertentu dan muncul sensasi pada bagian tubuh subjek, tampak bahwa beberapa emosi dasar memicu sensasi pada tubuh bagian atas (mulai dari pinggang ke atas). Beberapa emosi lainnya memicu sensasi pada anggota tubuh bagian bawah. Berdasarkan warnanya, terlihat peningkatan respon menunjukkan perubahan warna yang semakin hangat (kuning dan kemerah-merahan) dan penurunan respons menunjukkan perubahan warna yang terlihat lebih dingin (biru). Secara keseluruhan, hasil penelitian tersebut mungkin sama persis seperti yang kita rasakan bila sedang merasakan emosi tertentu. Sebagai contoh, saat distimulasi dengan emosi “Kemarahan”, sebagian besar subjek menunjukkan sensasi dan perubahan warna seperti pada gambar. Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa, kemarahan menimbulkan sensasi panas di kepala, seputar dada dan tangan seolah-olah siap untuk memukul. Berbeda dengan kemarahan, despresi atau stress lebih cenderung menimbulkan sensasi berupa penurunan suhu seperti terlihat pada gambar berikut ini. Subjek yang distimulasi dengan perasaan stress dan depresi merasakan sensasinya pada area kepala, tangan dan kaki dengan suhu yang menurun drastis. Karena itulah seseorang yang gugup saat mau naik ke atas panggung akan merasakan tangan dan kakinya dingin dan lemas dan bahkan mengeluarkan keringat dingin. Anda bisa bayangkan apa yang terjadi jika sepanjang hidupnya seseorang terekspose dan memendam emosi-emosi yang cenderung negatif seperti marah, depresi atau cemas. Tentu saja akan muncul gangguan-gangguan pada bagian-bagian tubuhnya. Studi lebih lanjut mengenai pengaruh emosi terhadap tubuh menunjukkan bahwa tingkat stress yang tinggi dapat mengakibatkan menurunnya sistem imunitas tubuh. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan di Carnegie Mellon University, yang mengungkap bahwa orang yang sedang dalam keadaan stress dua kali lebih mudah tertular virus.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
42
Mengapa hal ini terjadi? Karena pada saat stress, otak mensekresikan hormon cortisol yang membuat tubuh selalu waspada. Akibatnya, detak jantung akan terpacu lebih kencang, paru-paru membutuhkan lebih banyak oksigen dan aliran darah meningkat. Sebagai efek dari hal ini sistem imunitas tubuh akan melemah sementara. Akibatnya kekebalan tubuh terhadap pathogen menjadi berkurang.
“Orang yang sedang dalam keadaan stress dua kali lebih mudah tertular virus”
Stress yang berkepanjangan juga menyebabkan munculnya penyakit-penyakit Psychosomatic, yaitu penyakit yang terjadi karena pengaruh emosi yang kuat. Berdasarkan penelitian, hampir sebagian besar penyakit adalah psychosomatic.
Dalam bukunya “You Can Heal Your Life”, Louise L. Hay mengidentifikasi ratusan penyakit yang disebabkan oleh emosi-emosi negatif. Berikut ini saya akan tampilkan beberapa penyakit yang cukup populer dan banyak terjadi kasusnya.
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
43
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
44
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
45
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
46
Apakah sudah pasti seseorang yang menderita penyakit-penyakit di atas disebabkan oleh emosi yang melatar belakanginya. Jawabannya bisa iya bisa tidak. Selain faktor emosi, stress tubuh bisa diakibatkan oleh faktor yang lain seperti: Zat Kimia: cafein, alokohol, nikotin, diet yang terlalu ketat menggunakan obatobatan tertentu, protein pembentukan otot, zat-zat polutan di udara. Faktor fisik: overaktivitas saat olahraga, kecelakaan, kurang tidur, suara yang terlalu bising, tekanan udara yang menurun. Namun demikian faktor-faktor di atas pada akhirnya juga terkait erat dengan emosi. Sebagai contoh, mengapa seseorang terjebak dan tidak bisa berhenti dari nikotin ataupun alkohol, lebih disebabkan karena dia tidak bisa membangkitkan joy dan pleasure secara internal dalam dirinya. Dan lagi, ketika tubuh dalam kondisi sangat fit, karena system imunitas tubuhnya dalam kondisi normal, peluang masuknya penyakit juga lebih kecil. Bagaimana agar imunitas tubuh terjaga normal hingga kita tetap fit? Akhirnya kembali lagi pada pembahasan sebelumnya. Jagalah emosi tetap stabil, munculkan kebahagiaan dalam diri, hindari stress agar cortisol dan adrenalin tidak terlalu banyak terpicu untuk tersekresi dalam darah. Jadi, faktor emosi menjadi penting bukan untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi sehat dan bugar?
AHA!! Kalau ternyata sebagian besar penyakit adalah Psychosomatic, dan banyak diakibatkan oleh emosi, artinya saya sendiri bisa dong melakukan penyembuhan diri dengan cara mengubah emosi-emosi negatif yang merusak dengan emosi yang lebih positif dan menyembuhkan?
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
47
Benar sekali. Dan itulah kunci berikutnya dari self healing. Kegembiraan, tawa, dan kebahagiaan adalah salah satu obat yang paling hebat untuk menyembuhkan penyakit. Awalnya, hal ini hanya merupakan sebuah hipotesa dan banyak orang meragukan kebenarannya. Hingga pada tahun 1964, Norman Cousins seorang jurnalis New York Post yang menderita ankylosing spondylitis dan divonis dengan peluang kesembuhan 1:500 menemukan terapi tawa. Cousins mengabaikan vonis dokter dan dia mencoba melakukan terapi pada dirinya sendiri dengan menonton film-film lucu yang membuat dia tertawa. Dia menyebut terapi ini sebagai happiness therapy. Luar biasanya, terapi ini justru menunjukkan hasil yang dramatis yang membuat tubuhnya semakin sehat dan justru penyakitnya hilang. Karena pengalamannya itu, Cousins akhirnya mendirikan Cousins Center yang tujuan utamanya melakukan penelitian terkait hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan manusia. Tahun 1964 Cousins divonis tidak panjang umurnya, dan dia baru meninggal di tahun 1990an, dimana berarti 36 tahun setelah vonis tersebut. Berawal dari Cousins Center, penelitian mengenai hubungan antara otak dan system imunitas tubuh semakin berkembang, hingga berkembanglah cabang baru dengan munculnya Psychoneuroimmunology (PNI).
Baiklah. Saya sudah sangat paham bahwa emosi berkaitan erat dengan penyakit fisik dan system imunitas tubuh. Saya juga sudah mengetahui kalau kebahagiaan adalah obat yang sangat efektif. Yang saya masih bingung adalah, kebahagiaan yang seperti apa yang menyembuhkan?
Itu pertanyaan yang luar biasa. Jika Anda terpikirkan hal itu, artinya Anda sudah siap untuk memahami kebahagiaan yang bisa menyembuhkan. Dan sebelum membahas mengenai kebahagiaan yang menyembuhkan, kita mesti punya pandangan yang sama terlebih dahulu mengenai definisi kebahagiaan.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
48
Saya yakin, setiap orang mempunyai definisi yang berbeda mengenai bahagia. Ada yang mendefinisikan bahagia adalah saat berkumpul dengan teman-teman, bisa hangout dan bergembira bersama-sama. Ada yang mendefinisikan bahagia adalah ketika bisa berkumpul bersama keluarga, istri dan anak-anak yang disayangi. Ada pula yang mendefinisikan bahagia adalah saat cairan alkohol mengalir dalam kerongkongan dan menghangatkan tubuh. Ada juga yang mendifinisikan bahagia adalah saat hasrat seksual tersalurkan dan terpuaskan. Dan masih banyak banyak lagi definisi bahagia lainnya bukan?
Kebahagiaan yang Menyembuhkan Untuk memahami, kebahagian seperti apa yang bisa menyembuhkan, hasil studi dari para peneliti dari University of North Carolina dan University of California Loss Agles (UCLA) bisa menjadi referensi yang menarik. Dalam riset yang dipimpin Barbara Frederickson dan Steven W Cole ini, para peneliti membagi kebahagiaan dalam dua kategori yaitu: Hedonic (kebahagiaan yang dipetik dari pengalaman yang menyenangkan seperti pesta dan hubungan seksual) Eudaimonic (berpatokan pada teori Aristoteles, dimana kebahagiaan didapat dari aktifitas yang lebih menonjolkan filosofi makna hidup dan self esteem) Selama riset yang melibatkan 80 responden ini, para peneliti mengukur tingkat kesehatan dan level depresi masing-masing subjek. Sampel darah diteliti melalui serangkaian tes untuk melihat kemampuan menghadapi kesulitan melalui pola yang disebut “Conserved Transcritional Response to Adversity” disingkat CTRA. Berdasarkan riset sebelumnya ditemukan bahwa, orang dengan tingkat CTRA tinggi cenderung mempunyai gen yang rentan terhadap peradangan dan antibody atau antiviral yang rendah. Orang seperti ini rentan terhadap penyakit-penyakit kardiovaskuler, infeksi, penyakit neurodegenerative, dan hasil kesehatan yang buruk lainnya. Berdasarkan riset ini didapatkan data bahwa masing-masing tipe kebahagiaan memempunyai korelasi positif terhadap rendahnya tingkat depresi. Bedanya adalah
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
49
orang tipe Hedonic memiliki tingkat CTRA yang tinggi sedangkan orang tipe Eudaimonic memiliki CTRA yang rendah. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa, kebahagiaan yang didapat dari makna hidup, tujuan dan self esteem meningkatkan system imunitas tubuh hingga level sel. Sedangkan kebahagiaan yang diperoleh melalui cara-cara hedonis tidak. Dalam penelitian lain, sebuah lembaga amal bernama Action for Happiness bekerjasama dengan Do Something Different, mensurvey 5.000 orang untuk menentukan 10 kebiasaan yang secara ilmiah terkait dengan kebahagiaan. Dalam survey ini, masing-masing responden diminta untuk memberikan sekala 1 – 10 terhadap kebiasaan-kebiasaan tersebut untuk menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap kebahagiaan. Dalam survey ini, didapatkan 10 kebiasaan yang bisa membuat Anda lebih bahagia, dapat disingkat sebagai GREAT DREAM yang meliputi:
Giving: memberi atau melakukan sesuatu untuk orang lain
Relating: menjalin hubungan dengan orang lain
Exercising: melakukan olahraga dan perawatan tubuh
Appreciating: memperhatikan dan menghargai segala yang ada di sekitar
Trying out: mempelajari hal-hal baru
Direction: mempunyai arah tujuan untuk masa depan
Resilience: mencari jalan untuk bangkit dari kegagalan
Emotion: memberikan makna yang positif
Acceptance: menerima diri apa adanya dan merasa nyaman dengan diri
Meaning: menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri
Ternyata kebahagian yang sebenarnya bukanlah sesuatu yang kita terima dari eksternal. Kebahagiaan yang sebenarnya adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri,
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
50
kemudian disebarkan keluar dengan konsep memberi, mengapresiasi, berhubungan dengan orang lain dan mencari makna hidup dengan menjadi bagian dari sebuah tujuan yang lebih besar dari tujuan diri sendiri.
The Power of Giving Sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard University pada tahun 2008 yang dipimpin oleh Professor Michael Norton menunjukkan bahwa dengan memberikan uang yang dimiliki, responden dalam studi ini mendapatkan tingkat kebahagiaan yang lebih besar daripada membelanjakannya. Studi lain yang dilakukan oleh Sonja Lyubomirsky, seorang professor psikologi dari University of California, menunjukkan hal yang sama ketika dia meminta orang-orang yang menjadi respondennya melakukan 5 kebaikan dalam seminggu dan dilakukan selama enam minggu. Bagaimana kaitan antara memberi dengan kesehatan? Terhadap hal ini, Jorge Moll dari National Institute of Health melakukan penelitian pada tahun 2006 dan menemukan bahwa, dengan memberi atau beramal, dapat mengaktifkan bagian otak yang menimbulkan munculnya efek hangat dan bersinar. Hal ini dipercaya sebagai pelepasan hormone endorphin oleh otak. Hormon endhorphin adalah hormone kebahagiaan yang berfungsi untuk membuat seseorang merasa nyaman, menurunkan sensitifitas terhadap rasa sakit. Pada tahun 1999, Doug Oman dari University of California, Berkeley menemukan bahwa orangtua yang menjadi sukarelawan untuk dua atau lebih organisasi amal, memiliki kemungkinan meninggal 44% lebih kecil daripada responden yang tidak menjadi relawan. Selama studi dilakukan, kedua tipe responden ini mendapatkan perlakukan yang sama dari sisi kesehatan dimana kebiasaan hidup sehat mereka dijaga, oalhraga teratur, nustrisi diperhatikan dan kebiasaan tidak sehat seperti merokokpun juga dihentikan. Pada tahun 20013, Stephanie Brown dari University of Michigan melakukan studi yang mirip dengan subjek pasangan berusia lanjut. Dia dan rekan-rekannya menemukan bahwa pasangan yang memberikan bantuan kepada teman, kerabat atau tetangga,
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
51
mendukung dan memotivasi pasangannya memiliki risiko meninggal lebih kecil selama 5 tahun dibanding dengan mereka yang tidak melakukan. Menariknya, terhadap pasangan yang diberikan bantuan, tidak terlihat adanya korelasi dengan kematian. Itulah kebahagiaan yang memberikan efek penyembuhan, yaitu kebahagian yang lebih bersifat Insdie Out, dibangkitkan dari dalam untuk kemudian disebarkan keluar. Energi yang muncul dari dalam dan disebarkan keluar dapat memunculkan kehidupan baru. Kalau saya ibaratkan, hal ini seperti telur ayam yang siap menetas. Katakanlah telur yang sudah dierami selama 19 hari. Berarti 2 hari lagi akan menetas bukan? Coba Anda pecahkan telurnya dari luar kemudian lihat apa yang akan terjadi. Jika tidak dilakukan apa-apa, seperti menaruh anak ayam yang ada di dalamnya dalam ruang inkubasi yang hangat tentu akan mati. Tapi, bila kita menunggu 2 hari saja hingga muncul energy dari dalam yang memecahkan telur, muncullah anak-anak ayam yang lucu dan sehat. Untuk memiliki energi kebahagiaan dari dalam yang menyembuhkan, diperlukan awareness level (tingkat kesadaran yang tinggi). Karena untuk bisa menumbuhkan kemauan berbagi, memberi, keikhlasan, kepasrahan, keinginan untuk memaafkan, melepaskan masa lalu yang menyakitkan tidaklah mudah bagi sebagian orang. Hanya orang yang mempunyai awareness level yang tinggi yang dengan mudah mampu melakukannya. Karena itulah saya mengembangkan Amazing Holistic Awareness (A-HA) for healing. Apa itu AHA? Stelah ini Anda bisa temukan penjelasan detailnya dalam bab selanjutnya. Bagaimana? Sudah siap untuk menyelam dan mengeskplorasi bab berikutnya? Untuk membuat Anda lebih siap, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Buatlah diri Anda lebih rileks dengan cara yang Anda paling tahu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
52
3
Mengapa Amazing Holistic Awareness (A-HA) for Healing Sangat Efektif?
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al Quran Surat Al Isro: 70)
Menemukan AHA adalah sebuah proses panjang yang dimulai sejak tahun 2010, ketika pertama kali saya menjadi trainer di sebuah bank asing. OK, agar penjelasan mengenai efektifitas AHA bisa lebih Anda terima, kemudian Anda pahami, setelah itu bisa Anda praktekkan, saya akan memulai awal ceritanya dari bagaimana saya menemukan belief yang sekian lama hilang dari diri saya. Setelah menemukan belief yang lama hilang itu, saya memutuskan untuk menentukan identitas diri yang baru yang tentu saja lebih berdaya dan lebih memotivasi.
Menemukan Identitas Diri Sebagai Trainer CIta-cita saya semasa SMA adalah menjadi seorang guru. Cita-cita yang simple dan tidak neko-neko. Bahkan kala itu, yang tergambar dalam pikiran saya adalah, saya
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
53
akan tinggal di desa, dengan sebuah rumah di tepi sawah dan kendaraan kesayangan motor “Megapro”. Sampai hari ini, apa yang saya bayangkan di masa SMA itu masih tergambar dengan jelas. Termasuk, imajinasi saya tentang keluarga. Saya akan punya keluarga kecil dengan dua anak dan tentu saja satu istri, yang saya ajak berkeliling dengan sepeda motor melintasi area persawahan. Anak paling kecil saya bonceng di depan sementara anak pertama bersama istri saya ada di belakang. Indah sekali bukan bayangan itu? Luar biasanya, imajinasi itu sudah muncul sejak saya SMA. Saat dimana saya mempunyai belief paling kuat terhadap kemampuan diri saya. Begitu saya kuliah semua bayangan itu kabur. Hiruk pikuk kehidupan kota dan fata morgana bernama “karir” membuat saya melupakan impian itu. Kesalahan dalam memaknakan kata “karir” membuat saya mengejar sesuatu yang ternyata tidak membuat bahagia sama sekali. Gambar rumah di pinggir sawah menghilang berganti dengan keinginan memiliki properti yang banyak. Bayangan motor “Megapro” terkubur dalam-alam di memori, tergusur oleh gambar mobil keren yang gagah. Akibatnya, saya harus merelakan diri jauh dari keluarga demi mengejar itu semua. Saya harus tinggal di Solo, sementara anak dan istri saya di Jakarta. Kesempatan untuk berkumpul lagi dengan keluarga karena saya mendapat pekerjaan di Jakarta malah saya tepiskan demi mengejar embel-embel pangkat. Waktu itu saya serasa berjalan di sebuah labirin. Belok sana, belok sini, lalu ketemu jalan buntu. Mencari jalan lain tanpa saya tahu kemana arah sebenarnya. Kehidupan seperti itu saya jalani sekian lama hingga kurang lebih sepuluh tahun sampai akhirnya saya menemukan harta karun yang sudah lama terpendam. Karena sebuah peristiwa yang mengharuskan kembali ke Jakarta, saya mencari perkerjaan kesana-kemari. Bahkan sempat menjadi karyawan kontrak di sebuah bank, yang hanya saya jalani 3 bulan.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
54
Hingga suatu hari, nasib mempertemukan saya dengan dunia training, ketika saya melamar ke sebuah bank asing. Training Head di bank tersebut menawarkan kepada saya untuk menjadi salah satu trainer di teamnya. Dialah leader, guru dan mentor saya ketika pertama kali mengenal dunia training. Beliau adalah Yuana Bhakti Mulyadi, founder dan director sebuah perusahaan konsultan training bernama PT. Kalpata Mandiri Konsultama. Begitu terjun dalam dunia training dan menjadi trainer, saya merasa seolah-olah masuk ke dalam sebuah kota kuno yang hilang. Sebuah kota yang lama terpendam di dalam pikiran yang akhirnya ditemukan oleh arkheolog-arkheolog kehidupan. Inilah pertama kalinya setelah sepuluh tahun lamanya saya punya tujuan yang jelas. Yaitu menjadi trainer professional. Karena tujuan yang jelas, pekerjaan sehari-hari menjadi sebuah excitement. Hal baru terus dibuat, peningkatan terus terjadi. Karena keinginan selalu menjadi lebih baik dan berkembang membawa saya berkenalan dengan ilmu baru dan dunia baru yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya.
Perkenalan dengan Neuro-Linguistic Programming (NLP) Mempelajari NLP dua tahun lalu merupakan babak baru bagi perjalanan hidup dan karir saya. NLP lah yang membuka cakrawala pandang saya tentang hidup. Beliefbelief lama yang negatif seketika rontok dengan cara-cara yang unik dan sederhana, yang sebetulnya semua orang memiliki itu, tapi kebanyakan tidak sadar kalau hal itu adalah teknologi canggih yang ditanamkan Tuhan pada diri manusia. Sebuah teknologi yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. NLP mengajarkan saya untuk menjadi bahagia dengan cara saya sendiri, dengan cara menggunakan sumber daya internal yang saya miliki. Tidak menunggu datangnya bahagia, tidak mengharapkan kebahagian dari pemberian orang lain. Singkatnya NLP membuat saya bahagia sekarang juga tanpa syarat apapun. Kebahagiaan yang apa adanya itulah yang membuat saya mempunyai energi yang siap dibagikan kepada orang lain. Saya mempelajari NLP dari salah satu yang terbaik di negeri ini, Licensed Master Trainer NLP pertama di Asia Tenggara, kualifikasi The
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
55
Society of NLP dan Dr. Richard Bandler, Co-creator NLP. Siapa dia? Tentu saja Hingdranata Nikolay, guru yang sangat saya hormati, bahkan jadi salah satu role model saya saat ini. Sehari setelah “lulus” dalam training Licensed Master Practitioner of NLP, saya getol mencari “pasien”. Mungkin lebih tepat kalau saya sebut sebagai recipient dari “donor darah” motivasi yang sedang meluap-luap dalam diri saya. Hanya dalam seminggu setelah mengambil sertifikasi NLP, hampir seluruh rekan kerja saya yang berjumlah kurang lebih 60 orang dalam satu divisi menjadi “kelinci percobaan” praktek hypnosis yang hanya saya pelajari secuil di NLP. Selain di kantor, di luar kantor pun saya mencari “mangsa”, teman-teman yang bersedia menjadi korban percobaan saya. Hanya sekedar membuat mereka rileks dan “memanipulasi” diri untuk lebih bahagia. Bahkan dalam kelas-kelas training yang saya selenggarakan saya selalu mencoba mempraktekkan kemampuan hypnosis dan changing belief yang hanya sebagian kecil dari NLP itu. Hingga yang paling membuat saya percaya diri adalah ketika saya mencoba hypnosis masal pada acara workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta mulai dari level AVP sampai direktur utama dan komisaris. Kemampuan yang terbatas itu ternyata berhasil. Kalaupun ada yang salah ternyata peserta tidak menyadarinya sama sekali.
Perkenalan dengan Hypnotherapy Semakin mempraktekkan, semakin merasa kemampuan saya masih kurang dalam hypnosis. Karena itulah saya memutuskan untuk mempelajari langsung ilmu Hypnotherapy-nya. Sebelum memutuskan kepada siapa belajar Hypnotherapy, saya mencari referensi dari teman-teman yang sudah mempelajari ilmu itu sebelumnya. Hingga akhirnya saya memilih untuk belajar pada salah satu yang terbaik di bidang ini. Dialah Yan Nurindra, Presiden Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH). Satu hal yang selalu ditekankan oleh Pak Yan dan tertancap dalam di memori saya adalah “Yang membuat kita bisa dan ahli bukanlah trainingnya, bukan belajarnya. Tetapi PRAKTEKNYA.”
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
56
Setelah belajar sampai “lulus” dan menyandang gelah Certified Hypnotherapist (CHt), saya tidak tinggal diam. Seperti seorang murid yang baru turun gunung dan terjun ke dunia persilatan, saya selalu mencari “lawan tanding” untuk mengasah keterampilan hipnoterapi. Berdasarkan referensi dari teman-teman, atau peserta training, saya selalu datangi rumah-rumah orang yang bersedia menjadi pasien saya. Tentu saja semuanya free, alias gratis. Saya merasa harus melakukan itu untuk mengejar jam terbang. Menurut teori Malcolm Gladwell dalam bukunya “Ouliers”, dibutuhkan 10.000 jam praktek untuk bisa menjadi ahli dan sukses dalam satu bidang. Demi mendapatkan jam terbang itu, saya merelakan diri menempuh perjalanan dari Jakarta ke Depok bahkan hingga ke Tangerang, membantu orang lain untuk terapi.
In fact, researchers have settled on what they believe is the magic number of expertise: ten thousands hours - Malcolm Gladwel -
Tidak semuanya berhasil. Ya ketika saya melakukan terapi-terapi itu tidak semuanya berhasil. Bahkan banyak yang gagal. Tapi dari itu saya belajar sesuatu. Saya tahu dimana saya salah dan apa yang harus saya perbaiki. Sama seperti pengalaman sebelumnya, semakin banyak saya praktekkan bukannya saya merasa tambah pintar melakukan terapi, tetapi malah terasa selalu kurang.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
57
Hal inilah yang mendorong saya untuk mempelajari teknik terapi lainnya. Dan akhirnya saya memutuskan untuk belajar Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
Perkenalan dengan SEFT Keinginan untuk belajar Spiritual Emotional Freedom Technique muncul ketika saya bertemu dengan teman satu angkatan saat memperdalam NLP Master Practitioner. Dari referensi teman tersebut saya mengikuti training SEFT. Rupanya di sinilah saya menemukan pengisi celah yang selama ini terasa kosong. Apa yang selama ini saya rasa kurang saat melakukan sesi-sesi terapi dilengkapi oleh satu kata “SPIRITUAL”. Sebelum bertemu dengan SEFT, saya terlalu berfokus ke diri saya sendiri sebagai terapis. Saya mengira bahwa kalau banyak pasien yang terbantu saat terapi berarti skill saya sudah meningkat bagus. Unsur spiritualitas SEFT merontokkan self center itu. SEFT memberikan pencerahan bahwa terapis, healer, dokter, atau apapun itu hanyalah perantara. Pemilik kesembuhan yang hakiki hanyalah Allah SWT. Selama mempelajari SEFT banyak kontemplasi terjadi dalam diri saya. Saya sendiri melihat bahwa teknik healing ini adalah kombinasi dari beberapa ilmu yang selama ini sudah saya pelajari. Di dalamnya ada unsur Hipnoterapi, ada juga NLP. “Kalau begitu, mestinya saya bisa bikin teknik penyembuhan sendiri dong?” Ide itu tiba-tiba terlintas begitu saja di kepala saya. Selepas belajar SEFT, sama seperti apa yang saya lakukan sebelum-sebelumnya, “turun gunung” dan mencari “lawan tanding” sebanyak-banyaknya. Menggunakan SEFT membuat saya merasa lebih nyaman dalam melakukan terapi. Karena saya tahu sekarang bebannya bukan ada di saya. Fokus saya berubah dan segalanya diikhlaskan dan dipasrahkan kepada Allah SWT. Semua ilmu yang saya pelajari itu akhirnya saya kombinasikan pada saat melakukan sesi terapi. Bahkan mungkin sudah campur aduk tidak karuan. Banyak sesi sudah saya jalani dan baru saya sadari kalau semakin lama kasus yang saya tangani semakin berat. Awal-awal mencoba, hanya bertemu dengan sakit-sakit ringan seperti pusing, sakit
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
58
pinggang, sakit lutut, migraine atau vertigo. Lama-lama saya bertemu dengan penyakit-penyakit yang lebih berat seperti stroke, jantung hingga kanker. Meskipun ilmu dan teknik sudah dikombinasikan, namun tetap saja. Kemungkinan untuk gagal dalam melakukan terapi pasti ada. Apalagi ketika berhadapan dengan orang yang merasa terlalu logis. Saya ulangi ya “merasa terlalu logis” sehingga merasa tidak bisa diterapi dengan teknik self healing apapun. Kalau bertemu dengan orang seperti ini, akhirnya saya kembalikan pada tulisan di bab awal buku ini, yaitu mengenai belief. Ketika seseorang sudah mengatakan, “saya kan orangnya logis dan kritis, jadi susah diterapi” artinya secara otomatis dia sudah memprogram dirinya untuk menolak metode pengobatan self healing. Lalu bagaimana mengatasinya? Orang seperti ini perlu dibangun awareness levelnya terlebih dahulu sehingga dia bertemu dengan identitas diri yang sebenarnya bahkan ketemu dengan spiritualitas dirinya. Untungnya di NLP Master Practitioner, saya mempelajari coaching. Teknik coaching NLP sangat efektif untuk memperkenalkan seseorang dengan identitas diri dan spiritualitas dirinya. OK karena ini bukan buku mengenai coaching dan NLP saya tidak akan bahas lebih detail mengenai NLP Coaching ya. Hal itu akan kita bahas di buku saya yang lainnya saja.
Perkenalan dengan Coaching Sebelum mempelajari NLP, saya sudah pernah belajar dan bahkan mempraktekkan coaching di kantor. Namun, setelah saya mempelajari Neurological Level dan teknik coachingnya, ternyata yang saya anggap coaching itu salah kaprah. Apa yang saya anggap coaching ternyata adalah ceramah atau telling. Karena selama melakukan coaching saya banyak memberikan petunjuk dan nasihat. Saya yang terlalu banyak bicara sementara orang yang dicoaching hanya keluar sepatah dua patah kata yaitu “ya” atau “baik pak”.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
59
Begitu saya mengenal NLP, pendekatan coaching berubah lebih ke arah solution focus. Yang lebih banyak bicara pun akhir nya si coachee dan peran saya sebagai coach hanya bertanya dan mendengarkan secara aktif. Kemudian dari jawaban coachee baru saya arahkan lagi menjadi sebuah pertanyaan yang lebih memberdayakan. Teknik dan pendekatan coaching yang saya gunakan menjadi lebih terarah lagi setelah mengikuti sertifikasi coaching standar ICF (Internal Coach Federation) yang diselenggarakan oleh Coaching Indonesia. Untuk menghadapi orang-orang yang “merasa terlalu logis” tadi, yang banyak saya gunakan adalah teknik coaching, sebelum melakukan healing. Luar biasanya adalah, begitu saya intens menggunakan coaching untuk menemukan awareness, di banyak kasus yang saya temui, justru coachee saya merasa sudah tersembuhkan dengan sendirinya. Lho kok bisa? Bisa. Di dalam coaching, yang coba ditemukan adalah awareness mengenai diri pasien. Awareness yang dimaksud adalah kesadaran mengenai hal yang sebetulnya bisa dan dia yakini mampu dilakukan meskipun sedang berada dalam kondisi emosi yang begitu intens. Setelah muncul kesadaran itu, coaching akan membawa dia untuk menemukan “Identitas” diri dimana akhirnya dia akan menentukan definisi diri seperti: “Saya adalah seorang …. Yang ….”. Dengan mengisi titik-titik itu Anda akan menemukan identitas diri. Begitu identitas diri ketemu, perasaan Anda pun akan berubah menjadi lebih baik dan hebatnya pilihan tindakan akan lebih banyak. Begitu pilihan tindakan lebih banyak, perasaan tertekan dan emosi yang dalam berangsur-angsur akan berkurang. Karena itulah banyak orang yang merasa menjadi lebih baik dan tersembuhkan dengan coaching. Kalaupun belum, dia akan lebih menerima sakitnya dengan lapang dada, penuh keihklasan dan lebih termotivasi menjalankan setiap perawatan yang harus dijalaninya. Dalam beberapa kasus orang yang sakit parahpun akan mengalami peningkatan kesehatan yang cukup signifikan.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
60
Mengkreasikan Amazing Holistic Awareness (AHA) Anda pasti pernah berhadapan dengan soal-soal yang terasa begitu sulit untuk dikerjakan bukan? Anda tentu juga pernah bertemu permasalahan dengan pasangan, pacar atau istri yang terasa begitu pelik. Betul? Atau mungkin Anda pernah mengalami situasi finansial yang membuat anda bingung? Ketika suatu ketika Anda mendapatkan ide atau pemikiran apapun yang akhirnya bisa menjadi solusi apa yang akan Anda katakan. Tentu saja AHA!. Mungkin dengan tiga tanda seru akan lebih terasa ya. AHA!!!. Untuk itulah Amazing Holistic Awareness dikreasikan. Saya berharap AHA bisa menjadi sebuah solusi atas semua permasalahan yang kita hadapi. Saya berharap AHA bisa menjadi sebuah strategi yang bisa kita gunakan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Tentu Anda ingin menjadi lebih sehat bukan? Anda juga ingin lebih berkelimpahan? Anda juga ingin lebih bahagia? Jika memang demikian, perhatikan gambar di samping ini, kemudian ikuti pose tubuhnya dan katakan sekali lagi. AHA!!!. Tidak usah kencang-kencang. Dalam hati juga boleh. Apalagi kalau Anda membaca buku ini di tempat umum. Dari berbagai ilmu yang saya pelajari, ditambah dengan pengalaman 10.000 jam di bidang training dan pengembangan sumber daya manusia, serta ekstraksi pengalaman selama 15.000 jam di dunia penjualan, saya mengkreasikan AHA.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
61
Awalnya, sebetulnya saya merasa tersentil oleh ucapan Mas Rony F. Ronodirjo, salah seorang trainer NLP terbaik, yang sering saya undang untuk menjadi trainer di kantor saya. Dalam sebuah kesempatan ketika menyempatkan diri duduk di salah satu training beliau saya menanyakan sesuatu. Sebelum menjawab, ada satu pernyataan beliau yang menyentil ke-NLP-an saya. Kata-kata tersebut, kurang lebih begini bunyinya “Kalau sudah Master NLP, mestinya kita melihat segala sesuatu lebih filosofis lagi. Tidak hanya menggunakan tools tapi melihat apa yang ada dibaliknya. Dan biasanya, kalau master sudah berfikir begitu, pasti ada ‘produk’ yang dihasilkan.” Kata-kata itulah yang akhirnya menjadi cambuk dan memacu saya untuk menghasilkan sesuatu. Setelah itu saya berusaha lebih fokus lagi untuk berfikir, mencari ide hingga akhirnya. AHA!!!. Ketemulah konsep Amazing Holistic Awareness. Inilah produk saya.
Apa itu A-HA dan Mengapa Begitu Efektif? Sebelumya kita lihat dulu dua kata kunci formula A-HA yaitu Holistic dan Awareness. Holistic, dalam google translate di artikan sebagai “comprehension of the parts of something as intimately interconnected and explicable only by reference to the whole.” Saya sendiri menerjemahkan kata itu sebagai pemahaman dan penerapan secara menyeluruh atas beberapa aspek yang saling terkait. Awareness, didefiniksan sebagai “knowledge or perception of a situation or fact”. Saya mengartikan kata ini dengan “kesadaran atau keinsyafan akan suatu kondisi”. Jadi apa itu Holistic Awareness? Saya mengartikannya sebagai “kesadaran atau keinsyafan mengenai sebuah kondisi yang hanya terjadi bila kita memahami dan menerapkan masing-masing elemen atau aspek yang ada di dalamnya dengan baik.”
Unsur-unsur apa yang perlu di sadari dan diterapkan dengan baik itu? Ada tiga hal yaitu: Self Awareness Spiritual Awareness Social Awareness
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
62
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
63
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
64
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
65
Seseorang tidak paham apa tujuan yang ingin dicapainya. Akibatnya, seperti yang pernah saya alami, hidupnya terasa terombangambing tak tahu arah. Bagaikan berjalan dalam sebuah labirin yang tak terlihat kemana tujuan akhirnya. Orang seperti ini, bila bertemu rintangan sedikit akan berganti arah. Salah satu cirinya adalah, dia akan dengan mudah berpindah tempat kerja karena merasa tidak betah, merasa tidak cocok dengan lingkungan atau alasan klasik karena merasa tidak bisa berkembang. Dia tahu tujuannya, tapi memandang tujuan dari kemampuan saat ini. Akibatnya, dia menjadi seorang yang pesimistis. Semua terasa menjadi beban karena tidak mempunyai sumber daya yang sepadan dengan cita-citanya. Dia tahu tujuannya, tahu sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut, tapi tidak mau bergerak karena terjebak di comfort zone. Akibatnya, takut melangkah. Sehingga pada akhirnya, yang dia lakukan adalah aktifitas-aktifitas yang tidak kongruen dengan tujuan hidupnya. Sebagai contoh, banyak teman-teman saya seangkatan yang mengambil sertifikasi paractitioner ataupun master practitioner NLP. Selepas dari sertifikasi, mereka punya tujuan luar biasa mencapai sesuatu yang sangat besar. Akan tetapi, pada akhirnya tidak juga berani melangkah untuk mengambil risiko karena terjebak di comfort zone. Takut kehilangan penghasilan tetap, takut tidak dapat junjangan asuransi dan banyak alasan lainnya. Hidupnya terbelenggu oleh belief-belief negatif yang membuatnya lemah tak berdaya, kurang bisa menghargai diri sendiri dan jauh dari pengalaman positif yang memberdayakan. Bisa juga terjadi sebaliknya, karena dia sudah mengakar dengan belief-nya, menjadi keras kepada dan susah berubah.
Bila Anda mengalami hal-hal tersebut, maka mungkin sekali mempunyai kecenderungan terkena penyakit psychosomatic. Bila kita tengok lagi pada bab 2 buku ini, dalam daftar penyakit dan latar belakang emosinya, banyak sekali penyakit yang
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
66
disebabkan oleh lemahnya self awareness, diantaranya: jerawat, anemia, amnesia, anorexia, migraine, tekanan darah rendah, tumor otak, dsb. Menguatkan Self Awareness sebagai Tindakan Preventif untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Psychosomatic Bila Anda perhatikan lagi gambar model Amazing Holistic Awareness ™, maka terlihat adanya lingkaran di luar lingkaran self awareness. Lingkaran yang saya maksud adalah lingkaran yang berwarna lebih terang dan dibagi menjadi 4 kuadran. Kuadran-kuadran itu adalah action yang harus dilakukan setelah berhasil menemukan awareness. Dalam self healing, hal itu juga bisa berarti tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit psychosomatic. 1. Knowing Self Pada pembuka bab 3, sengaja saya kutip ayat Al Quran Surat Al Isro ayat 70 yang berbunyi seperti ini: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Menyimak ayat di atas, ada dua hal yang telah dijanjikan oleh Allah SWT kepada kita, manusia yaitu: Kepastian bahwa manusia diberikan rizky yang baik Manusia diberikan kelebihan yang sempurna dibanding dengan makhluk lainnya. Terkait dengan poin ke-2, kelebihan yang sempurna, manusia dilengkapi Allah SWT dengan 3 komponen yang membuat kita berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya di muka bumi yaitu: Tubuh, Pikiran dan Ruh. Bagaimana hubungan ketiganya? Ruh atau spirit atau hati nurani adalah inti terdalam dari manusia. Sesuatu yang tak berwujud tapi merupakan pusat kekuatan. Ruh cenderung memiliki keinginan-keinginan positif dan mulia. Tidak ada ruh yang punya keinginan negative. Bahkan seorang penjahat sekalipun, ketika ditanya apa yang membuat dia melakukan kejahatan pasti ada sebuah
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
67
niatan mulia dibaliknya. Sebagai contoh seorang pencuri melakukan pencurian karena untuk menghidupi keluarganya. Ketika ditanya, orang ini pasti tahu dan sadar betul bahwa apa yang dialakukannya salah. Siapa yang mengatakan salah. Tentu saja hati nuraninya. Pikiran, mempunyai fungsi sebagai pusat berfikir dan memori dan emosi. Berfikir adalah sebuah proses yang terjadi di level pikiran sadar (subconscious mind), memori dan emosi ada di level pikiran bawah sadar (sub conscious mind). Pikiran bawah sadar inilah yang membentuk belief seseorang. Memori dari pengalamanpengalaman yang tersimpan di pikiran bawah sadar membentuk beliefs system. Belief system, mempengaruhi pola berpikir seseorang dalam menentukan strategi dan pilihan-pilihan tindakan. Pilihan tindakan tersebut akahirnya dieksekusi oleh pikiran sadar dan dimanifestasikan oleh tubuh dalam bentuk tindakan.
Body, Mind dan Spirit
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
68
Permasalahan terjadi karena seringkali tidak ada kongruensi atau keselarasan antara hati nurani atau ruh dengan belief system. Keinginan hati nurani yang selalu positif ‘tersandera’ oleh belief system. Dalam kasus pencuri tadi, hati nuraninya tahu kalau mencuri adalah perbuatan yang salah. Namun belief system yang terprogram dalam dirinya mengatakan “jaman sekarang mencari makan yang haram aja susah apalagi yang halal”. Karena belief itu yang lebih kuat menguasai hati nurani akibatnya pikiran sebagai “komandan akal sehat” terbajak. Dalam kondisi terbajak dan tertekan pikiran memunculkan strategi berupa mencuri yang akhirnya direalisasikan oleh tubuh. Ketidakselarasan antara ruh dengan belief system itulah yang mengakibatkan orang tidak bahagia. Akal sehatnya terbajak, sehingga emosi negatif yang lebih menguasai dirinya. Sebagai akibatnya, tubuh yang didalamnya terdiri dari panca indera, system saraf, otak dan organ-organ lainnya menjadi korban. Ketika tubuh menjadi korban apa yang terjadi? Munculah penyakit-penyakit fisik.
Kisah Klasik Kerajaan Manusia Hubungan antara ruh (hati nurani), akal pikiran, belief system dan tubuh seperti sebuah kisah klasik kerajaan-kerajaan manusia. Dalam hal ini Ruh berperan sebagai Raja. Akal pikiran berperan sebagai Perdana Menteri. Belief System adalah Panglima Perang dan Tubuh adalah Rakyat. Suatu hari karena hubunganya yang tidak harmonis dengan Raja, Panglima Perang memberontak. Begitu Panglima Perang berkuasa, dia segera mengirim Sang Raja ke negeri pengasingan. Yang dia lakukan selanjutnya adalah memenjarakan Perdana Menteri yang selama ini bertugas sebagai penasihat dan pemberi ide pemikiran-pemikiran positif dan brilian kepada Raja. Yang menjadi korban dari pemberontakan ini selanjutnya tentu saja adalah rakyat. Dalam pimpinan Panglima Perang, rakyat merasa tertindas, lemah tak berdaya. Di wilayah tertentu, ada juga rakyat yang protes dan melakukan unjuk rasa. Namun karena Panglima Perang terlalu otoriter, protes rakyat diabaikan. Anda bisa bayangkan apa yang selanjutnya terjadi bukan. Mungkin bisa timbul huru-hara dimana-mana, da nada juga rakyat yang mogok kerja.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
69
Apa yang terjadi jika Rakyat itu ternyata adalah jantung yang mogok kerja? Apa yang terjadi jika ternyata Rakyat itu adalah paru-paru yang berunjuk rasa? Apa yang terjadi jika ternyata Rakyat itu adalah hati yang berdemonstrasi? Sebagai tindakan preventif yang pertama untuk mencegah penyakit fisik adalah, betulkan dulu belief system, yang menjadi panglima perang di kerrajaan di dalam diri kita. Selanjutnya hubungan antara keseluruhan elemennya perlu dibuat lebih harmonis. Keinginan masing-masing mesti selaras. Saat ini tugas Anda adalah menjadi juru damai diantara elemen-elemen penguasa di kerajaan Anda sendiri. Untuk bisa mengusung perdamaian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami diri sendiri (knowing self). Apa saja yang perlu dipahami?
Self Direction. Tujuan positif, cita-cita mulia, dan misi hidup. Ketika saya katakan misi, berarti bukan hanya sekedar tujuan pribadi seperti mengejar karir, pangkat, jabatan atau kekayaan. Misi selalu terkait dengan pertanyaan“apa manfaat diri saya ada di dunia?”. Inilah yang selalu dipikirkan oleh Sang Raja atau Hati Nurani. Self Potential. Potensi, kemampuan dan kompetensi yang dimiliki untuk mencapai misi. Untuk lebih mengetahui hal itu menjawab pertanyaan di bawah ini bisa membantu Anda untuk lebih terarah. - Pengetahuan yang sudah saya pahami dan mahir adalah … - Keterampilan paling menonjol yang membuat saya merasa bagus dalam hal itu adalah … - Pengetahuan yang masih perlu saya tingkatkan lagi adalah … - Keterampilan yang masih perlu saya asah dan ditambah jam terbangnya adalah … - Hal-hal lain yang masih membuat saya merasa kurang yakin adalah … Begitu Anda sudah mengisi titik-titik di atas, langkah selanjutnya adalah tingkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipahami dan dimahiri. Untuk pengetahuan dan keterampilan yang masih lemah dan halhal yang masih membuat kita tidak yakin, carilah sumber daya untuk memenuhinya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
70
Menyadari misi, melihat potensi dan memperhitungkan tindakan yang bisa dilakukan untuk memenuhi sumber daya akan membuat Panglima Perang lebih tenang dan tidak gusar sehingga ingin berkuasa. 2. Resource Management Setelah kita pahami butir satu di atas, saatnya memenuhi sumber daya yang kita perlukan untuk mencapai misi. Pada dasarnya setiap orang mempunyai sumberdaya pada dirinya, namun apabila ternyata sumber daya tersebut saat ini belum dimiliki, kita bisa mencarinya dari luar. Sumber daya itu bisa didapatkan melalui training, membaca buku-buku, atau mendengarkan cd audio. Memanfaatkan social media juga bisa menjadi pilihan menarik untuk menambah pengetahun dan sumber daya. Saya suka sekali memanfaatkan Youtube atau TED sebagai “trainer”. Banyak pembicara hebat dengan pemikiran hebatnya bisa kita saksikan di Youtube atau TED. Sumber pembelajaran sudah begitu banyak di luar sana. Kadang kita terjebak oleh kata “biaya”. Untuk memenuhi sumber daya yang diperlukan hanya bergerak memanfaatkan ruang dan waktu yang kita miliki. Kalau sumber daya finansial belum terpenuhi, gunakan sumber daya yang lain. Buku ini hadir, salah satunya adalah untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan sumber daya. Saya hanya berandai-andai, mungkin saja setelah membaca buku ini Anda menemukan sumber daya yang luar biasa dalam diri. Mungkin juga setelah membaca buku ini anda merasakan adanya motivasi meluap-luap di rongga dada Anda. Saya hanya berandai-andai. 3. Self Motivation Dalam hal mencari sumber daya, motivasi pasti naik turun. Namanya juga masih manusia. Iman saja bisa naik dan bisa turun, apalagi motivasi. Tidak ada manusia yang termotivasi setiap detik dalam hidupnya. Pasti ada suatu masa dia mengalami penurunan motivasi. Bagaimana caranya menjaga motivasi, agar yang kita inginkan tercapai? Dari NLP dikombinasikan dengan pengalaman, saya mempelajari tiga hal:
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
71
Pertama, energy dan motivasi selalu mengalir pada FOKUS dan NIAT. Untuk menjaga motivasi yang perlu dilakukan adalah menjaga fokus, hindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian. Pengalih perhatian itu bisa sebuah tawaran yang lebih bagus dan menggiurkan, kesempatan-kesempatan istimewa, atau bahkan kegagalan yang membuat menyerah. Ketika saya sudah memutuskan untuk mendalami dunia training, menceburkan diri dan mengasah skill di dalamnya, bukan tidak ada pengalih perhatian. Saya sempat hampir tergoda dengan penawaran dari sebuah bank milik pemerintah daerah, dengan gaji yang jauh lebih tinggi, fasilitas tunjangan yang juga pasti lebih menarik. Untungnya, fokus saya kembali ke jalurnya lagi dan saya kembalikan ke niat semula. Kedua, untuk menjaga motivasi perlu adanya sesuatu yang berbeda yang membuat otak tetap excited. Artinya, kita perlu juga challenge diri sendiri dengan target-target. Ketiga, setelah menantang diri sendiri dengan target-target pribadi yang membuat dophamin menyala, berikan pleasure pada diri sendiri dengan rewardreward yang Anda sukai. 4. Influence Saya mendefinisikan Influence sebagai daya pengaruh positif yang muncul karena perasaan, atau penilaian orang lain terhadap Anda. Influence perlu dibangun untuk membantu kita memperoleh sumber daya yang terkait dengan orang lain. Saya selalu percaya dan menganut prinsip bahwa segala sesuatu berhubungan. Tidak ada sukses yang berdiri sendiri, tidak ada kebahagiaan yang dinikmati sendiri. Untuk mencapai tujuan kita perlu berhubungan dengan orang lain. Disinilah diperlukan influence. Influence adalah sesuatu yang perlu kita bangun dalam diri. Namun, berdasarkan pengalaman Saya, setiap upaya kita dalam memenuhi sumber daya internal, tanpa kita sadari sudah membuat daya pengaruh kita semakin meningkat.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
72
Tanpa kita memiliki intensi untuk membangun influence dalam diri, ternyata segala upaya yang kita lakukan untuk memenuhi resource sudah meningkatkan pengaruh dan charisma. Mengapa begitu? Ketika kita fokus pada pemenuhan sumber daya, tiba-tiba pengetahuan menjadi lebih banyak, keterampilan meningkat, kepala lebih banyak terisi dengan kosakata positif dan memberdayakan. Dan karena pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan system, secara otomatis bahasa tubuh Anda mewakili bahasa tubuh orang yang penuh percaya diri, cerdas karena otaknya berisi dan disinilah influence terbentuk tanpa disadari.
Spiritual Awareness Dari sesi terapi yang saya jalankan, unsur spiritual seringkali menjadi sebuah kata kunci yang membuka gerbang keajaiban. Keikhlasan menerima rasa sakit, kepasrahan dan kekhusyukan memberikan energi penyembuhan yang hebat. Saya teringat sebuah cerita mengenai Ali bin Abi Thalib ketika terkena panah di kakinya bahkan sampai menusuk tulang dalam sebuah peperangan. Para sahabat dan tabib yang ada di situ menyampaikan sarannya “hanya jika daging dikoyak dan tulang dipatahkan panah tersebut bisa dicabut”. Dalam bahasa modern kata-kata itu bisa berarti, untuk mencabut panahnya harus dilakukan operasi. Mendengar, saran dari tabib dan para sahabat itu, Ali bin Abi Thalib menyampaikan “Kalau begitu aku akan sholat dulu. Nanti bila aku sudah sholat cabutlah anak panah ini”. Begitu Ali menjalankan sholat dan tenggelam dalam kekhusyukan, para sahabat mencabut anak panah yang menancap di betis beliau tersebut. Hebatnya, ketika anak daging dikoyak dan anak panah dicabut dari kakinya, Ali masih saja tetap khusyu menjalankan sholat seolah tidak terjadi apapun. Ketika Ali selesai menjalankan sholat kemudian dia bertanya “mengapa kalian tidak mencabut anak panah itu?”. Sewaktu saya SD dan mendengarkan kisah ini, yang terpikir di kepala saya adalah “ini sebuah keajaiban”. Begitu saya mempelajari hipnoterapi, ternyata yang memproduksi keajaiban itu adalah desain mahacanggih yang diciptakan oleh Allah SWT pada tubuh manusia.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
73
Dalam hipnoterapi kondisi yang dialami Ali adalah kondisi “Trance”, apabila tercapai level yang tinggi maka rasa sakit seolah terpisah dari tubuh. Bahkan hal inilah yang saat ini banyak dikembangkan oleh ahli bedah. Cukup banyak dokter-dokter ahli bedah yang hanya menggunakan hipnoterapi dan tidak menggunakan bius ketika melakukan operasi. Kekhusyukan, keikhlasan dan kepasrahan menimbulkan sensasi kebahagiaan dalam diri. Pada bab 2 Anda sudah membaca bahwa ketika otak terstimulasi dengan perasaan bahagia maka otak akan mensekresikan hormon endorpnie yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit. Dalam skala tertentu, bahkan rasa sakit itu akan hilang sama sekali. Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya, maka unsur Spirtual menjadi hal yang vital dalam Amazing Holistic Awareness. “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” Q.S. Al Ma’idah: 120 “Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” Q.S. Al ‘An-‘am: 17 “Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Q.S. Al Hadid: 2 Ketika kita sedang mengalami sakit, self healing adalah bagian dari ikhtiar yang dilakukan sebagai wujud kesyukuran dan keyakinan atas kuasa-Nya. Bukan melawan kehendak-Nya. Suatu hari seorang supir taksi merekomendasikan saya untuk membantu terapi kakak kandungnya yang sedang stroke. Seorang bapak-bapak kurang lebih berusia 56 atau 57 tahun. Itu perkiraan saya, karena kebetulan baru sekitar kurang lebih 2 tahun bapak ini pension.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
74
Ketika saya diantar ke rumahnya, disana kebetulan sedang ada anak Si Bapak yang sedang berkunjung. Hampir lima belas menit saya nunggu di luar, akhirnya supir taksi yang minta bantuan saya tersebut keluar dan menyampaikan kepada saya bahwa anak Si Bapak tidak mengijinkan saya melakukan terapi. Satu alasan yang pasti dari supir taksi tersebut adalah, anaknya tidak setuju karena terapi dengan hipnotis tidak sesuai dengan imannya. Karena merasa penasaran, saya minta waktu untuk bertemu dengan anak Si Bapak dan dialogpun terjadi.
Saya : “Saya hanya penasaran Mas. Saya benar-benar ingin tahu apa yang membuat Mas tidak mengijinkan Bapaknya saya terapi?” Anak : “Maaf ya Pak. Bapak sudah datang jauh-jauh. Om saya tidak berkoordinasi dengan saya. Bagi saya terapi-terapi seperti ini tidak sesuai dengan iman keluarga kami. Bapak menggunakan hipnoterapi ya?” Saya : “Oh. Itu Mas. Hipnoterapi hanya sebagian metode yang saya gunakan. Saya juga kombinasikan dengan metode yang lain. Dan, terkait hipnoterapi, saya ingin tahu, bagian apanya yang tidak sesuai dengan iman keluarga Mas ya?” Mendengar pertanyaan itu Si Anak terlihat seperti kebingungan. Akhirnya dia menjawab sekenanya. Anak
: “Ya terapinya Pak.”
Saya
: “Baik Mas. Apa yang Mas pahami mengenai hipnoterapi?”
Anak
: “Saya tidak paham Pak”
Saya : “Pengalaman apa yang Mas sendiri pernah lihat atau alami sehingga Mas menyimpulkan bahwa Hipnoterapi tidak sesuai dengan Iman keluarga Mas?” Anak : “Terus terang saya tahu apa-apa mengenai Hipnoterapi Pak. Tapi pendeta saya melarang melakukan terapi dengan Hipnoterapi”
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
75
Saya : “Baik kalau begitu. Jika setelah ini saya jelaskan mengenai teknik terapi saya, dan mas melihat ternyata tidak ada unsur yang bertentangan dengan iman agama Mas, apakah Mas akan mengijinkan saya melakukan terapi kepada Bapak?” Akhirnya saya menjelaskan mengenai teknik terapi yang saya gunakan. Anak Si Bapak, terlihat manggut-manggut tanda setuju ketika saya menjelaskan bahwa inti terapi ini adalah keikhlasan dan kepasrahan kepada siapapun Tuhan yang diyakini dalam agamanya. Saya juga mengijinkan Si Anak untuk melihat setiap prosesi terapi yang saya lakukan. Ketika saya pulang dia minta maaf kepada saya dan berkali-kali mengucapkan terima kasih. Hari itu hanya ada sedikit sekali kemajuan saat Si Bapak saya terapi. Akan tetapi Anaknya terlihat senang ketika menyaksikan langsung Bapaknya terlihat sangat khusyuk memasrahkan dirinya kepada Tuhan hingga meneteskan air mata. Saya juga mengajarkan kepada Si Anak cara melakukan terapi kepada Bapaknya. Di beberapa kesempatan saya menemui hal-hal seperti ini. Bahkan pernah saya gagal melakukan terapi karena belief bahwa terapi menggunakan hipnoterapi haram dan bertentangan dengan agama. Sementara yang menanamkan belief itu sendiri apakah ustadz, pendeta atau pemuka agama yang lainnya tidak pernah mempelajari ilmunya. Tidak tahu seluk beluknya hanya dengan referensi dari acara-acara TV yang tidak sepenuhnya benar. Itulah belief. Yang membuat terapi AHA berbeda adalah menempatkan Allah SWT atau siapapun Tuhan yang diyakini dalam agama anda sebagi tokoh sentral, sehingga tercipa hubungan segitiga. Tuhan
Terapis
Pasien
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
76
Alah SWT adalah penguasa mutlak sakit dan kesembuhannya, sementara terapis hanyalah perantara, sebagaimana halnya seorang dokter, obat atau rumah sakit. Ini pulalah yang membuat Amazing Holistic Awareness begitu efektif untuk terapi. Bagaimana cara menumbuhkan spiritual awareness? Formula AHA memberikan empat action plan yang bisa dilakukan untuk memperkuat spiritual awareness: 1. Knowing God Kenali siapa Tuhan kita. Apapun agama Anda kenali dan pahami betul siapa Tuhan yang Anda yakini itu. Dalam agama Islam yang saya Imani, Al Quran banyak menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” Q.S. Ali Imran: 190 “Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar” Q.S. Yunus: 67 Jika memang demikain, maka nikmat Tuhan yang manakah yang akan kita dustakan? 2. Loving Good Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan itu juga berlaku pada pengenalan dan kecintaan pada Tuhan. Salah satu tanda-tanda orang yang jatuh cinta adalah ketika disebutkan nama orang yang dicintainya secara otomatis jatungnya berdetak lebih kencang atau deg-degan. Orang yang mencintai Tuhan juga mempunyai ciri yang sama. Ketika disebut nama Tuhan makan bergetarlah hatinya dan tertunduk dalam tawakal, kepasrahan dan penyerahan diri kepada-Nya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
77
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” Q.S. Al Anfal: 2
3. Personal Obedient (Ketaatan Pribadi) Salah satu ciri orang-orang yang mencintai Tuhan adalah ketaatan pada aturanaturan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang taat akan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ikhlas, Pasrah dan Tawakal. Ikhlas berarti menerima apapun yang diberikan Allah bahkan sebelum itu kita terima, apakah itu baik atau buruk. Penyakit yang sedang kita derita harus diterima dengan ikhlas. Pasrah berarti, menyerahkan hasil ikhtiar yang sudah kita lakukan kepada Allah. Yang membedakan pasrah dengan menyerah adalah pada usaha yang dilakukannya. Tanpa melakukan usaha sudah pasrah itu artinya menyerah. Tapi apabila kita sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, dan hasilnya kita serahkan kepada Allah, itulah Pasrah. Tawakal menurut Imam Al Ghazali adalah "menyandarkan kepada Allah swt tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepadaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram”.
4. Social Obedient (Ketaatan Sosial) Ketaatan pribadi saja tidak cukup. Semua agama mengajarkan kasih sayang terhadap sesama manusia. Wujud dari ketaatan pribadi adalah menjalankan perintah Allah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Karenanya sedekah, memberi, berbagi, menyayangi sesama dan memaafkan adalah bagian dari terapi AHA.
Social Awareness Segala sesuatu berhubungan. Tidak ada kesuksesan yang berdiri sendiri, pun demikian tidak ada permasalahan yang independen. Setiap kejadian saling terkait
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
78
dan melibatkan banyak orang. Jika ada sesuatu yang dianggap kebetulan, pada dasarnya tidak terjadi begitu saja. Sebuah kebetulan adalah serangkaian proses yang akhirnya saling terkait, hanya saja orang yang mengalami tidak pernah menyadari sebelumnya. Menyadari hal ini sepenuhnya, maka saya menempatkan Social Awareness sebagai bagian dari A-HA formula. Sebagai mkahluk sosial, tentu kita diciptakan oleh Allah untuk berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain. Di kantor, kita punya bos, punya bawahan dan rekan-rekan kerja yang saling berinteraksi. Di lingkungan tempat tinggal, kita punya tetangga. Di rumah kita sendiri juga ada istri, anak, orang tua, kakak dan adik. Setiap orang-orang yang berinteraksi dengan kita punya tujuan masing-masing yang berbeda. Setiap orang juga mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mencapai tujuannya tergantung pilihan tindakan yang dia miliki sesaui pengalaman masa lalu. Perbedaan-perbedaan inilah yang akhirnya menimbulkan gesekan atau friksi dan bahkan cenderung memancing emosi. Apabila emosi tidak terkelola dengan baik, kita sudah tahu apa akibatnya terhadap kesehatan. Hal ini sudah dibahas panjang lebar di bab 2. Untuk mengelola social awareness dengan lebih baik, formula AHA memberikan empat action yang bisa dilakukan: 1. Relationship Management Untuk bisa menyelaraskan pikiran dan tujuan yang berbeda dari setiap orang, diperlukan kemampuan berfikir sistem.
Orang Lain Tata Nilai, Aturan, Adat Istiadat
Tujuan Saya
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
79
Saya punya tujuan, orang lain juga punya tujuan. Untuk mencapai tujuan yang saya inginkan, perlu ada relasi atau hubungan dengan orang lain. Cara-cara saya mencapai tujuan dan cara-cara saya berhubungan dengan orang lain diatur dan dibatasi oleh sistem yang bisa berupa tata nilai, aturan atau adat istiadat. Karenanya dalam mengelola hubungan dengan orang lain, perlu memperhatikan prinsip-prinsip win-win-win. Bukan hanya kemenangan saya dan orang lain yang terkait, tapi juga kemenangan sistem. Pelanggaran pada tata nilai satau sistem barakibat pada ketidakseimbangan. Efek selanjutnya yang mungkin terjadi dari tidak seimbangnya sistem bisa mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit mental dalam masyarakat. Inilah yang bisa memicu kondisi-kondisi emosional negative seseorang seperti rasa cemas, was-was, khawatir, tidak percaya diri, curiga terhadap orang lain dimana juga merupakan awal dari timbulnya penyakit fisik. 2. Knowing Others (Memahami Orang Lain) Ketika berhubungan dengan orang lain manusia banyak menggunakan filter-filter internal seperti Deletion, Distortion dan Generalization. Filter-filter ini sudah kita bahas di dalam Bab 1. Filter-filter ini mempengaruhi proyeksi gambar mengenai orang lain dalam dunia internal kita. Selanjutnya, pikiran mendefinisikan seseorang itu menjadi baik, tidak baik atau bahkan jahat di dalam dunia internal. Dengan begitu, artinya kita tidak pernah melihat orang lain atau siapapun yang kita hadapi secara objektif, melainkan secara subjektif berdasarkan persepsi kita terhadap orang itu. Yang kita anggap realita mengenai orang lain, sebetulnya bukan realita sama sekali. Akan tetapi, perwujudan orang itu di dunia internal kita berdasarkan pengalaman yang sudah terfilter melalui deletion, distortion dan generalization. Karenanya, subjektifitas kita dalam melihat orang lain tentunya bisa dimanfaatkan untuk menimbulkan efek bahagia dalam diri, sehingga lebih menyehatkan pikiran dan tubuh. Hal ini perlu dilakukan sebagai tindakan preventif untuk menghindari pentyakit-penyakit fisik. Untuk memberikan pemaknaan yang lebih positif terhadap orang lain dalam dunia internal, saya selalu menggunakan prinsip-prinsip berikut:
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
80
Pemikiran, ide, pendapat atau gagasan pribadi bukanlah sebuah wilayah yang harus dijaga kedaulatannya. Serinkali ketika berbeda pendapat dengan orang lain, atau ketika orang lain tidak setuju dengan pendapat kita, mati-matian kita berusaha mempertahankannya seperti mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Dalam NLP ada sebuah presuposisi yang berbunyi “the map is not the territory”. Daripada menghabiskan energi hanya untuk memperdebatkan sebuah pendapat, bukankah akan lebih membahagiakan jika kita berusaha memahami peta orang lain? Sehingga dengan mudah kita bisa mengatakan “ok ternyata peta kita berbeda”.
Bukan fokus pada yang paling benar melainkan pada yang paling bermanfaat Jika memang sebuah perbedaan pendapat tidak bisa dihindari, daripada memperdebatkan sesuatu untuk membuktikan yang paling benar, lebih baik bertanya pada diri sendiri “apa manfaatnya buat saya?”. Dengan demikian kita tidak terjebak pada perdebatan yang menguras pikiran dan perasaan.
Pisahkan antara niat dan perilaku Ketika kita berkonflik dengan seseorang yang akhirnya memunculkan gambaran buruk mengenai orang tersebut di kepala kita, seringkali terjadi karena didasari atas kecurigaan pada niat buruk orang tersebut. Sebagai contoh, ada seorang istri yang sangat membenci suaminya yang sudah beberapa kali selingkuh sehingga dia ceraikan. Dia begitu susah melupakan dendam pada suaminya itu sehingga bertahun-tahun kebencian dibawanya hingga dia menjadi orang yang terlihat tegar di luar tetapi ternyata tubuhnya rapuh dan dipenuhi kanker. Apa yang membuat wanita ini, yang juga teman saya, begitu membenci mantan suaminya adalah gambaran di kepala dia bahwa suaminya adalah “monster” yang memang dengan “sengaja” ingin menyakiti dan merusak kebahagiaan hidupnya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
81
Padahal ketika saya menanyakan kepada sang suami dia justru mengatakan bahwa, dia sangat membutuhkan pertolongan untuk menghentikan “perilaku” buruknya. Pernah suatu hari suaminya tersebut datang ke saya dan dia mengatakan masih sangat mencintai istrinya. Walaupun sekarang istrinya mengidap penyakit kanker yang kritis, dia tetap ingin kembali bersamanya. Sang suami ini minta bantuan kepada saya untuk melakukan hipnoterapi, agar dia bisa menghentikan keinginan-keinginan negatif dalam dirinya untuk berkencan dan berselingkuh dengan wanita lain. Karena dalam hati, dia tidak ingin menyakiti sang istri, namun ketidakmampuannya mengontrol perilaku yang membuat dia selalu kembali melakukan tindakan yang negatif. Setelah memahami prinsip ini, dengan mudah kita mampu memaafkan orang lain. Bahkan mungkin saja lebih cenderung kasihan kepada seseorang karena ketidakmampuannya mengontrol perilaku negatif. Ingat, pada dasarnya hati nurani setiap orang adalah bersih, hanya saja pilihan tindakan atau perilakunya yang menyimpang yang kahirnya menyusahkan orang lain. 3. Social Responsibility Menyadari bahwa manusia merupakan sebuah bagian dari system sosial maka sudah sewajarnya jika kita bertanggungjawab atas keharmonisan dalam sistem tersebut. Bila rasa tanggung jawab itu sudah muncul dalam diri, sebagai konsekuensinya, seseorang tidak akan terfokus pada pemikiran terhadap kesenangan atau kebahagiaan diri sendiri. Ada orang-orang lain yang perlu diperhatikan. Ada porsi kebahagiaan orang lain yang perlu dipikirkan dan dirioritaskan. Karena itu, tanggung jawab sosial atau social responsibility juga menjadi salah satu bagian dari formula AHA. Lalu apa keterkaitan antara tanggung jawab sosial dengan self healing? Pada Bab 2 kita sudah bahas secara panjang lebar mengenai hubungan memberi, sedekah, membantu atau beramal terhadap pembentukan sistem imunitas
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
82
tubuh. Salah satu terapi AHA adalah dengan memberikan apapun yang kita miliki dan kita anggap berharga kepada orang yang lebih membutuhkan secara ikhlas. Saya ulas sedikit lagi ya, agar Anda yang terlewatkan membaca Bab 2 tetap bisa memahami hubungan antara memberi dengan kesehatan fisik. Memberi dapat memberikan perasaan bahagia dan berdaya dalam diri. Munculnya perasaan bahagia ini terpacu karena sekesi hormon-hormon kebahagiaan seperti ocitocyn dan dophamin. Bila hormon kebahagian yang tersekresikan maka hormon stress akan berkurang bukan? Rendahnya hormon stress dalam darah membuat system imuntas tubuh meningkat. Sebaliknya tingginya dophamin dalam darah akan meredakan rasa sakit yang dialami oleh tubuh. 4. Environment Responsibility Kembali kepada prinsip win-win-win. Kemenangan bukan hanya untuk diri sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar kita. Akan tetapi juga untuk lingkungan yang telah memberikan daya dukung terhadap pencapaian tujuan-tujuan yang kita inginkan. Tanggung jawab terhadap lingkungan dalam skala kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga populasi pohon, merawat kebersihan lingkungan sekitar juga akan membuahkan hasil untuk kesehatan diri kita sendiri. Lingkungan yang sehat aan mendukung tumbuhnya fisik setiap individu di dalamnya juga lebih sehat. Dalam konteks lain terlibat aktif dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan dalam skala lebih besar seperti misalnya terlibat dalam gerakan go green, save water, penanaman 1.000 pohon dan sebagainya memberikan efek kebahagiaan bagi pikiran. Social awareness yang diimplementasikan dalam social dan environmental responsibility menjadi penting bagi kesehatan tubuh. Hebatnya adalah orang yang fokus memikirkan dan melakukan tindakan yang lebih besar dari sekedar mencapai kebahagiaan pribadi justru akan menjadi lebih bahagia dan sukses bila dibandingkan dengan orang yang hanya terfokus mencukupi kebutuhan pribadinya. AHA! Itulah rangkaian formula Amazing Holistic Awareness yang bukan hanya berfungsi untuk pengobatan, akan tetapi juga berfungsi sebagai sebuah tindakan
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
83
preventif untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit fisik yang banyak diakibatkan oleh pikiran.
Baiklah. Sekarang saya benar-benar memahami mengapa Amazing Holistic Awareness sangat efektif untuk mencegah dan menghindarkan diri kita dari penyakit-penyakit fisik. Lalu bagaimana dengan terapinya sendiri? Saya kan ingin mempelajari teknik terapinya.
OK. Kalau Anda sudah merasa tidak sabar untuk mempelajari teknik-teknik self healing cara AHA itu bagus sekali. Karena, itu artinya Anda sudah siap membaca Bab berikutnya yang akan memaparkan secara detail, teknik-teknik terapi sederhana yang memberikan efek luar biasa. Dalam bahasa saya, memberikan efek yang Amazing untuk kesehatan dan kesembuhan kita. Dan sekali lagi, untuk membuat diri Anda lebih siap mengambil manfaat yang luar biasa dari buku ini, silahkan buat diri Anda lebih rileks dengan cara yang paling Anda pahami. Tarik nafas dalam dalam dan hembuskan perlahan, lalu tersenyumlah. Lakukan sebanyak tiga kali.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
84
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
85
4
Teknik-teknik Self Healing yang Menginspirasi Lahirnya AHA Threre is no secret ingredients. To make something special you just have to believe it's special.
- Kung Fu Panda -
Saya yakin Anda pernah menonton film “Kung Fu Panda” jilid 1. Dalam film tersebut dikisahkan seorang pendekar harimau bernama Tai Lung sangat terobsesi untuk mendapatkan gulungan jurus rahasia yang dipercaya berisikan ilmu kung fu paling sakti diantara jurus-jurus kung fu yang ada saat itu. Karena obsesinya itu dia harus menempuh banyak cara, sampai-sampai harus melukai gurunya sendiri dan menempuh jalan kejahatan. Namun apa yang terjadi begitu gulungan jurus rahasia itu berhasil didapatkan dan dibuka. Tidak ada tulisan apa-apa didalamnya. Yang ada hanya bayangan dirinya di dalam lontar yang mengkilat. Dalam film lain yang berjudul “Crouching Tiger Hiden Dragon” saya juga mendapatkan sebuah pesan moral yang sama. Sebuah pedang sakti milik pendekar pedang ternama Li Mu Bai, dicuri dan banyak diperebutkan pendekar yang lainnya. Namun apa yang akhirnya terjadi, hanya dengan bersenjatakan potongan kayu, Li Mu Bai bisa menjadikannya senjata yang tak kalah hebatnya dengan pedang sakti.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
86
Tidak ada jurus rahasia, tidak ada pedang yang paling hebat. Yang membuat hebat adalah manusia dibelakang pedang atau yang menggunakan jurus tersebut. Dari berbagai praktek terapi yang saya lakukan dengan menggunakan banyak teknik dan bahkan saya kombinasikan, saya mengambil kesimpulan bahwa tidak ada satu teknik yang paling hebat. Yang paling penting adalah keyakinan orang yang menggunakannya. Dari berbagai teknik yang saya gunakan, saya juga menemukan satu benang merah yang membuat semua teknik tersebut terlihat identik. Bila ditelaah lebih lanjut ternyata semua teknik terapi ini mempunyai satu kesamaan alur dan proses. Dengan benang merah itu akhirnya banyak teknik yang sangat sederhana saya gunakan. OK agar Anda bisa memahami benang merah masing-masing terapi, sebelumnya saya akan ceritakan beberapa metode yang saya gunakan untuk terapi klien dengan masing-masing metode spesifik.
Self Healing Dengan Hipnoterapi Awal-awal belajar hipnopterapi saya banyak menggunakan teknik ini untuk terapi klien-klien saya. Bahkan saya juga menerapkan terapi ini kepada diri saya sendiri ketika saya mengalami sakit mag yang akut. Sebelumnya, ketika sakit mag, saya selalu mengalami nyeri lambung yang luar biasa bahkan pernah saya kira sakit jantung gara-gara ada rasa tertekan yang sangat di area dada. Badan sangat lemas dan perut mules. Obat mag biasa tidak pernah mampu meredakan sakitnya. Saya hanya sembuh ketika dibawa ke rumah sakit dan diberikan obat mag melalui suntikan atau injeksi. Setelah saya praktekkan hipnoterapi, hingga hari ini saya tidak pernah mengalami sakit mag seperti dulu lagi. Inti dari hipnoterapi adalah memberikan sugesti atau afirmasi dan instruksi kepada pikiran bawah sadar. Mengapa harus pikiran bawah sadar? Karena dalam aktivitas kita sehari-hari, pikiran bawah sadar memegang kendali dominan yaitu sampai 88%.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
87
Di Dalam Bab 1 hal ini sudah kita bahas, bahwa belief terbentuk dalam pikiran bawah sadar. Dengan mengendalikan pikiran bawah sadar kita bisa mempengaruhi belief. Ketika belief terpengaruhi, maka efeknya langsung kepada tubuh. Ingat bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Tahapan dalam melakukan self hipnoterapi ada 3 yaitu:
Relaksasi Self Programming Terminasi
Tahap Relaksasi Anda bisa melakukan dengan cara duduk atau merebahkan diri di sofa atau tempat tidur. Jauhkan peralatan elektronik yang menandung radiasi seperti handphone, ipod, ipad atau jam tangan. Matikan semua alat komunikasi agar tidak ada interupsi saat Anda melakukan self hipnosis. Niatkan Anda akan melakukan self hypnosis dan berkomunikasi dengan seluruh bagian tubuh Anda. Persiapan Pejamkan mata, tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan. Rasakan setiap menarik dan menghembuskan nafas tubuh anda terasa lebih rileks dan nyaman. Ucapkan dalam hati secara jelas: “Setiap tarikan dan hembusan nafas akan membuat saya lebih rileks, lebih tenang, lebih nyaman …” Rasakan tubuh anda terasa lebih nyaman dan lemas. Relaksasi Mata “Wahai mata, saya perintahkan kepadamu untuk santai, rileks dan lemas. Semakin kamu ingin membuka semakin lemas dan tidak mau bergerak sedikitpun” [Ulangi berkali-kali ucapan ini, sampai Anda merasa mata Anda semakin lemas dan rileks]
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
88
Relaksasi Leher “Wahai leher saya perintahkan kepadamu untuk santai, rileks dan lemas. Kamu tidak ingin bergerak sedikitpun meskipun saya ingin menggerakkanmu… Lebih santai dan lebih lemas lagi” [Ulangi ucapan ini hingga Anda merasa leher begitu lemas dan enggan bergerak. Semakin Anda merasa lemas, semakin Anda merasa nyaman] Relaksasi Tangan “Wahai tangan saya perintahkan saat ini juga engkau beristirahat. Engkau merasa santai, rileks dan lemas. Semakin saya berusaha menggerakkanmu semakin kamu enggan bergerak” [Ulangi ucapan ini berkali-kali hingga Anda merasa leher begitu lemas dan enggan bergerak. Semakin Anda ingin menggerakkan semakin tangan tak mau bergerak] Relaksasi Kaki “Wahai kaki, berisitirahatlah sekarang juga. Saat ini engkau merasa begitu santai dan lemas dan tidak berkeinginan sedikitpun untuk bergerak” [Ulangi ucapan ini berkali-kali hingga Anda merasa kaki-kaki begitu lemas dan enggan bergerak] Relaksasi Seluruh Badan “Wahai tubuh, saya pasrahkan engkau sepenuhnya pada kursi/tempat tidur ini. Engkau begitu lemas, begitu rileks, begitu santai, semakin saya ingin menggerakkanmu, semakin engkau enggan bergerak”. Perlahan-lahan Anda bisa mendengarkan hembusan nafas Anda sendiri, suara-suara di dalam ruangan itu, mungkin suara music, mungkin suara AC, mungkin juga hembusan angina yang semilir. Suara apapun yang Anda dengar, hanya akan membuat Anda semakin rileks dan nyaman. Pendalaman Buat seluruh tubuh Anda lebih rileks lagi dengan melakukan penghitungan mundur dari 5 sampai 1.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
89
“Saya akan menghitung mundur dari 5 sampai 1. Setiap hitungan saya akan merasa lebih rileks dan masuk kedalam relaksasi yang lebih dalam lagi dari sebelumnya …” Setelah Anda merasa tubuh Anda lebih rileks berarti saatnya untuk masuk dalam tahap berikutnya yaitu pemrograman.
Tahap Pemrograman (Self Programming) Tahap pemrograman adalah tahap dimana kita bisa menginstal sugesti apapun ke dalam diri kita, atau anggota-anggota tubuh saat tubuh dan pikiran masuk dalam kondisi relaksasi sempurna. Dalam kondisi relaksasi sempurna otak akan masuk dalam gelombang α (alpha) yang bisa diibaratkan sebagai pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar. Pemrograman apa yang bisa dilakukan? Berdasarkan pengalaman saya ada tiga jenis pemrograman yang bisa dilakukan untuk healing: Pemrograman terhadap rasa sakit atau bagian tubuh yang sakit Pemrograman terhadap emosi yang Anda rasakan Pemrograman terhadap penyebab sakit Pemrograman dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat sugestif kepada diri sendiri dengan format sebagai berikut: 1. Gunakan kalimat positif dan hindari kata-kata yang melarang seperti “JANGAN” atau “TIDAK BOLEH”. Sebutkan saja kondisi-kondisi yang ingin Anda capai, bukan apa yang tidak Anda inginkan. 2. Gunakan pola kalimat present tense, dengan menganggap bahwa kondisi yang Anda inginkan tersebut sudah tercapai 3. Lakukan pengulangan-pengulangan agar program ini semakin tertanam di pikiran bawah sadar. Sebagai contoh, ketika melakukan self healing untuk sakit mag kronis, saya menggunakan script berikut ini: “Lambungku terima kasih engkau telah membantu dan melayani aku selama ini hingga aku memiliki system pencernaan yang sehat dan kuat. Sekarang engkau lebih
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
90
nyaman dan tenang terhadap sambal, engkau juga lebih mudah menahan lapar saat puasa” [Saat melakukan pemrograman ini lakukan visualisasi seolah-olah kita berdialog dengan lambung. Tunjukkan Anda memberikan perhatian yang tulus kepada lambung, berterima kasih dan meminta maaf bila ada kesalahan yang Anda lakukan. Visualisasikan juga apa-apa yang disugestikan dan lakukan pengulanganpengulangan] Dalam kasus saya, lambung saya dulu sangat sensitive terhadap sambal. Ketika terkena rasa pedas sedikit saja Mag langsung menyerang. Di situ saya visualisasikan sedang memakan sambal dan semuanya baik-baik saya. Dalam visualisasi, saya malah bercanda dengan lambung saya. Anda juga bisa buat bahasa pemrograman untuk membuat lebih percaya diri ketika presentasi, bertemu klien, atau berpidato di hadapan banyak orang. Setelah ini Anda juga bisa membuat script sendiri untuk self programming untuk berbagai jenis penyakit yang Anda sendiri atau orang lain derita.
Tahap Terminasi Setelah pemrograman yang Anda lakukan cukup, saatnya melakukan terminasi. Terminasi perlu dilakukan secara bertahap untuk menghindari kepala terasa berat atau pusing saat terbangun dari kondisi hypnosis. Ketika melakukan terminasi Anda bisa menggunakan script berikut atau bisa juga menyusun script sendiri sesuai kenyamanan: “Aku akan menghitung 1 sampai 5 dan pada hitungan ke lima aku akan merasa lebih segar, lebih sehat dan lebih bugar” Itulah teknik healing dengan self hypnosis. Ini merupakan teknik sederhana, yang bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Meskipun terlihat sederhana, self hypnosis, menurut pengalaman saya membantu beberapa klien terbukti cukup efektif. Mungkin Anda akan bertanya, “bagaimana bila saya sudah lakukan tapi belum ada pengaruh juga?” Hal tersebut sangat mungkin terjadi. Karena sekali lagi efektifitas
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
91
self hypnosis sendiri tergantung dari seberapa yakin dan seberapa sugestif Anda. Kuncinya adalah lakukan berulang-ulang dan teruslah mencoba. Setelah itu Anda akan menemukan satu masa dimana teknik itu akan menjadi sangat efektif untuk mengobati apapun. Ingat ketika Anda pertama kali naik sepeda pasti juga terjatuh, tabrak sana-tabrak sini bahkan hingga berdarah-darah. Akan tetapi setelah ketemu satu “feel-nya” Anda begitu nyaman dan mahir mengendarai sepeda itu.
Self Healing dengan SEFT SEFT adalah pengembangan dari Emotional Freedom Therapy (EFT). SEFT dikembangkan oleh Bp. Ahmad Faiz Zainuddin yang merupakan Founder dan Master Trainer SEFT Corp. SEFT sendiri merupakan kombinasi dari berbagai macam teknik healing dan pengembangan diri mulai dari hipnoterapi, NLP, EFT, Sedona Method dan masih banyak lagi. Teknik terapi SEFT mirip dengan akupuntur, bedanya adalah kalau akupuntur menggunakan jarum sedangkan SEFT hanya dengan ketukan-ketukan ringan menggunakan dua jari (jari tengah dan jari telunjuk) pada titik-titik energi di jalur meridian. Ketukan-ketukan ini ditujukan untuk menstimulasi titik-titik energy untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait emosi dan sakit fisik. Metode terapi dengan SEFT terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Set Up 2. Tune In 3. Tapping Tahap Pertama: Set Up Sebelum melakukan set up, ukur terlebih dahulu rasa sakitnya dengan menggunakan skala 0 – 10. Misalnya bila Anda sedang merasa sakit lutut, maka tanyakan pada diri Anda bila skala 10 berarti sakit sekali dan skala 0 berarti tidak sakit, ada di skala
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
92
berapa sakit yang Anda alami. Penentuan skala ini penting untuk memberikan sugesti berikutnya nanti setelah ditapping turun menjadi berapa skala sakitnya. Setelah sakitnya diskalakan sebelum set up dimulai minumlah seteguk air putih dan mengucapkan rasa syukur yang dalam ketika air yang kita minum sudah sampai di tenggorokan. Setelah itu, baru Anda bisa lanjutkan proses set up. Tujuan dari set up adalah memfokuskan energi pada pusat sakit, sumber masalah atau hal-hal yang menyebabkan timbulnya penyakit. Ini juga berfungsi sebagai break pattern dari belief-belief lama kita tentang sakit yang diderita. Selama ini saat sedang sakit mungkin kita punya keyakinan tertentu mengenai sakit tersebut. Sebagai contoh suatu hari ketika sedang mengajar, seorang peserta yang mengeluhkan kakinya yang sakit minta bantuan saya untuk terapi. Sudah lebih dari dua tahun ibu ini mengalami hal tersebut. Saat berjalan lutut kanan beliau terasa sakit. Sakitnya menjadi berlipat ketika dia naik tangga. Padahal kantor beliau ada di lantai dua dan tidak ada lift. Ketika saya tanyakan, dengan sangat yakin dia mengatakan bahwa sakitnya sebagai akibat dari akumulasi perjalanannya dari rumah ke kantor yang ditempuh dalam waktu satu setengah jam dengan motor. Keyakinan ini muncul karena sebelumnya beliau tidak pernah merasakan sakit seperti itu. Sakit ini baru muncul setelah dia dipindahkan ke cabang dimana saat ini dia bertugas yang jaraknya cukup jauh. Keyakinan-keyakinan lain yang mungkin muncul tentang sakit yang sedang diderita misalnya: Anak saya pasti sakit kalau ditinggal ayahnya ke luar kota Sakit ini mungkin diakibatkan oleh seseorang melalui guna-guna Mungkin penunggu tempat tertentu sedang “mengerjai” saya Karena lingkungan yang kurang baik Karena makan sambal saya sakit mag Karena makan sate kambing saya sakit jantung Saya hanya akan sembuh kalu disuntik Hanya akan sehat kalau berobat ke rumah sakit mahal Hanya cocok dengan dokter tertentu
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
93
Dan masih banyak lagi keyakinan-keyakinan lainnya mengenai sakit. Dalam tahap Set Up semua belief itu di break dengan cara menekan titik nyeri (sore spot) di dada sebelah kiri atau karate chop baik tangan kiri atau kanan, sambal mengucapkan kalimat doa. Kalimat doa yang diucapkan kurang lebih seperti ini: “Ya Allah meskipun saya merasa ___ [sebutkan rasa sakit, keluhan, atau emosi yang dirasakan], tetapi saya ikhlas menerima sakit/masalah ini dan saya pasrahkan kesembuhan saya kepadaMu”
Cara melakukan Set Up:
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
Tahap Ke Dua: Tune In Tahap ini adalah tahap untuk mengkoneksikan pikiran dengan rasa sakit yang dirasakan, emosi yang muncul atau melatarbelakangi dan penyebab sakitnya. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah meletakkan tangan di atas paha dalam kondisi rileks dan pasrah sambal memusatkan pikiran pada rasa sakit atau emosi.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
94
Tune Up untuk sakit fisik, dilakukan dengan cara memfokuskan pikiran pada rasa sakit atau bagian tubuh yang sakit, munculkan sakitnya sambil terus mengucapkan kalimat doa seperti pada tahap Set Up. Tune Up untuk masalah emosi, dilakukan dengan cara memfokuskan pikiran pada peristiwa, kejadian, atau bayangan-bayangan akan sesuatu yang memunculkan emosi seperti marah, sedih, takut, kecewa dan lain-lain. Munculkan emosi-emosi itu sambil terus mengucapkan kalimat doa.
Tahap Ke Tiga: Tapping Tahap tapping seperti akupuntur yaitu mengetuk ringan dengan kedua ujung jari yaitu jari tengah dan jari telunjuk pada titik-titik penting yang disebut sebagai “The Major Energy Meridians”. Tapping dilakukan sambil terus mengucapkan kalimat doa keikhlasan dan kepasrahan. Stimulasi dengan ketukan pada titik-titik energi tersebut ditujukan untuk menetralisir gangguan pada energi tubuh. Apabila gangguan pada energi tubuh teratasi, maka masalah-masalah emosi ataupun gangguan fisik juga akan teratasi dengan sendirinya. Titik-titik energy dalam SEFT ada 9 titik untuk versi singkat dan 18 titik untuk versi panjang. Adapun titik-titik tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
95
1. Crown (kepala) 2. Eyebrow (alis bagian dalam) 3. Side of Eye (ujung luar mata) 4. Under Eye (bawah mata) 5. Under Nose (bawah hidung) 6. Chin (dagu) 7. Collar Bone (tulang selangka) 8. Under Arm (bawah ketiak) 9. Bellow Nipple (dibawah susu)
9 Titik Tapping Versi Pendek
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
96
Lokasi Tapping Versi Pendek
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
97
Untuk versi lengkap, ke Sembilan titik pada versi pendek di atas ditambah lagi dengan sembilan titik lainnya yang terletak di tangan, seperti terlihat pada gambar berikut: 10. Inside Hand (pergelangan tangan bagian dalam) 11. Outside of Hand (pergelangan tangan luar) 12. Thumb (jempol) 13. Index Finger (jari telunjuk) 14. Midle Finger (jari tengah) 15. Ring Finger (jari manis) 16. Baby Finger (jari kelingking) 17. Karate Chop 18. Gamut Spot (sela antara jari kelingking dan jari manis)
9 Titik Tambahan Versi Lengkap
Begitu Anda selesai melakukan tapping, baik versi pendek maupun lengkap, tariklah nafas dalam-dalam lalu hembuskan dengan cepat sambil melakukan visualisasi sakit atau emosi yang Anda alami keluar bersama hembusan nafas tersebut. Lakukan sebanyak tiga kali. Berdasarkan pengalaman saya menggunakan metode ini, unsur spiritual menjadi sarana yang efektif untuk membuat klien masuk dalam kondisi trance (kondisi hypnosis) dan siap di terapi. Bahkan untuk orang-orang yang merasa sangat logis dan sulit untuk dihipnoterapi sekalipun metode ini sangat efektif.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
98
Banyak penyakit yang saya terapi menggunakan SEFT menunjukkan adanya kemajuan yang cukup dramatis bagi para penderitanya. Mulai dari sakit kepala ringan hingga stroke pernah saya coba menggunakan teknik ini. Bahkan pernah saya menggunakan metode ini untuk orang yang stress dan Alhamdulillah berhasil. Bagi Anda yang ingin memperdalam teknik terapi SEFT bisa mengikuti trainingnya dan mencari informasi detailnya di website SEFT Corp yaitu www.logos.co.id.
Terapi Menggunakan Coaching “Coaching untuk terapi?” Mungkin pertanyaan itu yang terlintas di pikiran Anda. Karena saya sudah mengalaminya sendiri maka saya mengatakan “Ya tentu saja bisa”. Awal menggunakan coaching untuk terapi sebetulnya tidak sengaja. Suatu hari ketika saya sedang mengajar, ada seorang peserta yang meminta saya untuk membantu terapi Office Girl nya yang terkena penyakit “latah”. Saking latahnya OG ini, temantemannya sering mengerjai dia. Bahkan level latahnya sudah sampai pada motorik sehingga ketika ada orang yang mengagetkan dia dengan kata “buka baju” secara spontan dia akan membuka kancing-kancing bajunya. Karena level latahnya yang begitu parah si OG sampai kadang menangis sendiri karena sudah tidak tahan dijahili teman-temannya. Apalagi kalau sudah mengarah pada tindakan yang kurang sopan. Mulanya bingung menentukan teknik terapi yang akan saya gunakan. Ketika saya ajak bicara, mbak-mbak OG ini ternyata begitu sugestif. Karena sangat sugestif inilah dia menjadi begitu latah. Saat itulah saya berteori, kalau karena sugestifnya dia latah, tentunya untuk membuat dia tidak latah saya justru harus membangunkannya dari kondisi sugestif tersebut. Maka dari itu akhirnya, saya putuskan menggunakan coaching untuk membangkitkan awareness levelnya. Mengapa coaching? Penyakit apapun itu, termasuk latah bahkan hingga penyakitpenyakit fisik yang muncul sebagai akibat emosi, terjadi karena tidak adanya sinkronisasi dalam diri seseorang. Coaching berfungsi untuk mensinkronkan semua
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
99
hal itu. Ketika semua hal itu sinkron, maka tidak aka nada lagi emosi-emosi negative. Kalaupun ada sangat mudah untuk mengatasinya. Dalam NLP, saya mempelajari bahwa manusia berfikir dan bertindak pada tingkatantingkatan tertentu berdasarkan neurological level nya, yang dibagi menjadi sebagai berikut:
Lingkungan (environment) Ini adalah konteks pemikiran yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Dalam level ini seseorang fokus untuk memikirkan dimana, kapan, bersama siapa saja, bagaimana kondisinya. Orang yang terus fokus pada pemikiran ini cenderung mudah terganggu dengan perubahan kondisi, gangguangangguan external dan orang-orang yang tidak menyenangkan bagi dia.
Perilaku (behavior) Terkait dengan yang Anda katakan atau lakukan, termasuk cara berbicara, mendengar, bersikap, bereaksi. Inilah yang akhirnya membedakan seseorang dengan orang lainnya. Misalkan Anda ada disebuah jamuan pesta kemudian tiba-tiba saja ada bunyi petasan yang cukup mengagetkan. Anda akan melihat berbagai macam reaksi yang muncul disitu. Anda akan melihat orang yang tetap tenang dan fokus melakukan aktifitasnya dan mungkin hanya menengok sedikit ke arah sumber suara. Ada juga orang yang secara spontan mengumpat. Dan ada juga yang secara spontan berlarian. Itulah behavior. Dan mungkin juga ada orang yang justru tertawa terbahak-bahak melihat kondisi orang-orang yang kebingungan.
Kemampuan (capabilities) Ini terkait kesadaran diri akan kemampuan atau skill yang dimiliki. Orang memilih perilakunya berdasarkan kesadaran akan skill yang dimilikinya. Dalam kasus petasan di dalam pesta di atas, orang yang tenang-tenang saja mungkin sudah memiliki pengetahuan dan bisa membedakan suara petasan, kembang api atau bom. Sehingga dengan tenang dia berfikir “ini suara petasan, sepertinya ada yang iseng di pesta ini”. Berbeda dengan orang yang mengumpat. Bisa jadi di kepalanya muncul “ini ada orang gila di pesta begini.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
100
Bikin kaget saja. Kacau, rusak pestanya”. Bagaimana dengan orang yang berlarian kebingungan? Mungkin mereka belum punya pengetahuan yang cukup dan belum mampu membedakan mana suara petasan, kembang api atau bom. Sehingga reaksi yang muncul adalah reaksi kepanikan.
Keyakinan dan Nilai (values and velief) Terkait dengan “apa pentingnya buat saya?” dan “apa yang saya yakini?”. Apa yang Anda yakini sangat mempengaruhi cara Anda berfikir dan bertindak. Inilah yang sudah kita bahas panjang lebar dalam Bab 1. Dalam kasus Office Girl latah yang ingin disembuhkan itu, muncul keyakinan bahwa susah mengontrol kelatahan. Dia selalu mengatakan “sudah dari sononya saya begini”. Untuk bisa mengatasi hal tersebut, maka belief dalam dirinya harus dirombak. Begitu belief yang lebih positif muncul maka kemampuan dia untuk mengontrol dirinya menjadi lebih besar.
Identitas Diri (Identity) Terkait dengan “siapa diri saya?” dan “apa misi saya?”. Bisa juga pemikiran yang terkait dengan “saya bukan seorang …”. Misi berhubungan dengan tujuan hidup Anda dan ingin dikenal sebagai apakah diri Anda. Inilah definisi diri dan bisa sangat kontekstual. Bisa jadi Anda akan mendefinisikan diri sebagai pemimpin, pengusaha, suami, istri atau anak dengan karakteristik tertentu.
Spiritual Ini mengenai tujuan tertinggi Anda. Untuk apa Anda ada di dunia, mengapa kita diciptakan, mengapa kita berada dalam sebuah ligkungan tertentu atau konteks tertentu. Ini adalah awareness level tertinggi. Ketika Anda menemukan ini maka rasa bahagia dari dalam diri akan muncul dengan sendirinya. Ketika awareness pada level ini sudah ditemukan dan berhasil dibangkitkan, maka kemampuan mengontrol pikiran dan tindakan jauh lebih besar.
Itulah yang saya lakukan pada Office Girl yang latah tersebut. Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya membangkitkan impian dia untuk membuka
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
101
usaha restoran. Impian itu saya perjelas dengan cara saya meminta dia memejamkan mata dan membayangkan saat dia sudah mempunyai restoran itu. Dari impian tersebut saya mulai mengarahkannya dengan pertanyaan yang menjurus pada penemuan akan kemampuan diri, apa yang bisa dia lakukan, apa yang dia yakini dan percayai sehingga munculah identitas diri. Begitu dia menemukan identitas diri, artinya ada di level Identitas, cara berbicara dan ketenangannya sudah berubah. Di situlah tanpa dia sadari penyakit latahnya sudah hilang. Setelah dia menyadari latahnya hilang. Saya mencoba mengagetkan dia beberapa kali dan yang dilakukannya adalah diam kemudian menarik nafas dalam-dalam untuk menguasai diri. Dari pengalaman itu akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa ketika awareness seseorang ada pada level yang tertinggi, maka kemampuan untuk membangkitkan semangat, motivasi dan sugesti diri untuk mencapai kesembuhan optimal pasti tumbuh lebih besar. Setelah pengalaman itu, banyak terapi-terapi yang saya lakukan diawali dengan coaching. Begitu saya belajar sertifikasi coaching standar International Coach Federation (ICF), teknik neurological level ini saya kombinasikan dan menjadi jauh lebih efektif lagi. Beberapa terapi terkait emosional, depresi, kekhawatiran, ketakutan, phobia, bahkan kecanduan rokok atau alkohol berhasil diatasi dengan menggunakan teknik terapi ini. Suatu hari saya pernah membantu terapi seorang ibu yang sering pingsan pada kehamilan ke-duanya. Begitu saya gali, ternyata latar belakang emosinya adalah karena suaminya selingkuh saat dia sedang hamil. Saat itu fikirannya campur aduk. Rasa sakit dihianati, marah, dendam campur aduk dengan kebingugan antara menceraikan suaminya atau menjaga nama baiknya di mata keluarga dan kerabat. Dalam fikirannya muncul “Kalau saya bercerai maka saya adalah satu-satunya dalam keluarga yang mengalami itu. Dan ini memalukan”. Sementara, bila dia pertahankan dia sangat sakit hati. Kegalauan menanggung ekonomi keluarga di masa depan setelah dia single parent juga semakin menambah beban fikiran.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
102
Begitu saya lakukan coaching, ketemulah awareness diri. Dan akhirnya dia memutuskan untuk fokus pada janin yang saat ini dikandungnya. Proses perceraian tetap dilakukan dan bahkan dia menemukan keyakinan bahwa dia adalah super mom yang mampu menghidupi anak-anaknya kelak walaupun menjadi single parent. Alhamdulillah kelahiran anak kedua ini berjalan lancer. Dan hari ini dia menjadi single super mom yang sangat happy.
Benang Merah Dari terapi-terapi yang saya jalankan dengan menggunakan teknik-teknik di atas, saya mengambil kesimpulan bahwa ternyata bukan saya yang ahli. Bukan saya yang jago. Bukan saya yang membuat terapi itu efektif. Tapi klienlah yang membuat diri mereka sendiri berhasil mengefektifkan sesi terapi. Dari semua terapi itu saya menarik satu benang merah, yang membuat semua teknik itu terlihat sama.
Tahapan Setiap terapi ini memiliki kesamaan tahapan, dimana bila diurutkan kurang lebih tahapannya mirip yaitu: relaksasi, self reprogramming, dan closing atau terminasi. Dalam hipnoterapi relaksasi dilakukan dengan mengistirahatkan seluruh anggota tubuh, sedangkan dalam SEFT relaksasi dicapai dengan iklhlas dan pasrah, sementara itu dalam coaching relaksasi dicapai dengan terbangunnya raport antara coach dengan client. Relaksasi, merupakan tahapan yang paling vital untuk bisa masuk dalam pikiran bawah sadar dan melakukan pemrograman ulang atas belief-belief negative yang menyebabkan emosi dan sakit fisik. Dalam hipnoterapi self programming dilakukan melalui afirmasi atau sugesti-sugesti positif pada pikiran dan fisik yang sakit, sedangkan dalam SEFT self programming justru dilakukan dengan menerima emosi atau sakitnya, mengikhlaskan dan memasrahkannya pada Allah SWT, sehingga mentalitas dalam menyikapi rasa sakit juga berubah. Dalam coaching, self programming dilakukan dengan menemukan
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
103
identitas diri dan bahkan spiritualitas, sehingga dia melihat sakit fisik atau emosi sebagai tahapan yang rendah dalam pemikirannya. Dengan demikian fokusnya bukan lagi pada sakitnya melainkan pada belief pribadinya tentang tujuan jangka panjang. Setelah awareness didapatkan, sakit dan emosi menjadi ridak begitu berarti.
Visualisasi Semua teknik terapi tersebut menggunakan visualisasi untuk memperkuat dan membuat self programming lebih efektif. Visualisasi berfungsi untuk “memanipulasi pikiran” dalam artian positif untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang lebih memberdayakan dan membahagiakan. Dalam NLP visualisasi atau gambaran mengenai sesuatu yang ada dalam pikiran kita disebut sebagai submodaliti. Submodaliti, bisa kita ciptakan, atur dan mainkan sesuai keinginan kita untuk memberikan manfaat sesuai yang kita inginkan. Submodaliti yang membahagiakan dapat memicu otak untuk mensekresikan hormone-hormon kebahagiaan yang menyembuhkan. Sebaliknya submodaliti yang membangkitkan emosi, rasa marah, sedih, khawatir hanya memicu tersekresinya stress hormone yang menurunkan system imunitas tubuh.
Awareness Setiap metode terapi tersebut, menekankan adanya awareness atau kesadaran. Kesadaran penuh untuk menerima sakitnya, kesadaran penuh bahwa ada programprogram yang salah dalam diri dan perlu dilakukan program ulang, kesadaran penuh bahwa sakit fisik atau emosi hanyalah produk dari pikiran. Dengan menata ulang pikiran segala hambatan dan penyakit bisa diatasi. Dan setelah ini, Anda bisa mulai memperhatikan orang-orang di luar sana yang lebih sehat secara fisik dan finansial. Ingat sehat secara fisik dan finansial, artinya bukan kaya tapi sakit-sakitan, adalah mereka-mereka yang punya program pikiran sangat positif, bahagia dan membahagiakan. Mengapa kita tidak memodel cara hidup mereka agar mendapatkan hal yang sama. Menurut saya, awareness adalah kunci untuk membuka pintu gerbang menunju kebahagiaan sejati. Dan awareness yang komplit adalah Amazing Holistic Awareness yaitu kesadaran diri, kesadaran spiritual dan kesadaran sosial.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
104
5
Teknik Terapi Ala Amazing Holistic Awareness (A-HA)
Penemuan-penemuan Penting Setelah saya memahami dan mengambil benang merah masing-masing terapi, beberapa kali saya mencoba teknik-teknik baru yang lebih sederhana. Semua tahapan-tahapan dalam terapi itu saya coba short cut. Tidak usah menyita banyak waktu, asalkan prinsip-prinsip yang ada pada benang merah tetap di jalankan. Dari percobaan-percobaan itu tidak semua berhasil memang. Banyak sekali saya mengalami kegagalan. Untungnya saya adalah seorang salesman yang biasa mengalami kegagalan dan penolakan. Jadinya, kalau gagal saat terapi gak usah malu, tapi dicoba lagi sampai berhasil. Bahkan sering kali saya gagal saat berhadapan dengan sesuatu yang saya anggap mudah seperti mengatasi kecanduan rokok, pobia pada penghapus, pobia pada permen dan pobia-pobia lainnya yang unik. Mungkin juga ini terjadi karena saya terlalu ke-PD-an. Sok percaya diri dan melupakan peran Allah SWT.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
105
Saya akan menceritakan beberapa penemuan saya, saat melakukan terapi dengan metode yang alakadarnya namun berhasil. Tidak harus menggunakan SOP atau tahapan-tahapan tertentu namun prinsip-prinsip relaksasi, awareness dan visualisasi tetap dijalankan.
Terapi Migraine Anda yang pernah merasakan migraine, tentu tahu betul bagaimana rasanya saat sakit kepala sebelah ini menyerang. Bagi Anda yang belum pernah mengalami, silahkan Tanya ke orang yang sering terekna migraine, karena saya sendiri belum pernah. Bagi orang-orang kantoran sakit migraine seolah-olah menjadi sebuah fenomena yang banyak sekali terjadi. Bagi saya ini tidak mengherankan. Coba Anda buka lagi Bab 2 buku ini yang membahas hubungan antara penyakit fisik dan emosi yang melatarbelakanginya. Sakit migraine bisa muncul akibat kritik pada diri sendiri atau tidak suka diatur dan dikontrol. Sementara banyak sekali teman-teman professional yang bekerja di kantor tiap hari dalam hidupnya disibukkan dengan jenis emosi ini. Mereka punya boss detail, merasa boss nya terlalu mengatur dan mengawasi. Sementara mereka yang merasa semua harus sempurna dan takut disalahkan bos, juga berkubang dengan emosi ini setiap hari. Nah karena banyaknya orang yang migraine di kantor, tidak terkecuali di kantor saya dulu, banyak juga orang yang sedang mengalami migraine minta saya terapi. Sebelumnya, saya sering menggunakan hipnoterapi lalu SEFT. Lama-lama setelah sering saya praktekkan, saya menggunakan metode yang sangat singkat. Langkahlangkah yang saya lakukan untuk terapi ini cukup sederhana. 1. Skalakan sakitnya Saya selalu menanyakan kepada klien “skala 1 – 10 ada di level berapa sakit migrainnya?”. Ini pertanyaan penting yang yang akan membantu kita melakukan sugesti berikutnya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
106
2. Relaksasi Minta dia duduk atau sambil berdiripun tidak apa-apa. Namun dalam posisi duduk, bagi saya lebih nyaman dan lebih mudah menemukan rileks. Sambil duduk letakkan tangannya disamping atau di pengangan kursi. Tanda rileks adalah ketika Anda angkat tangannya lalu Anda lepaskan, maka akan jatuh begitu saja dan tidak ditahan. Begitu kondisi sudah rileks, lakukan tahap selanjutnya.
3. Mainkan sakitnya Sebelumnya saya tanyakan ke klien, sakit migrainnya ada di sebelah kanan atau kiri. Setelah tahu letak sakitnya, saya minta matanya diarahkan ke arah itu. Misalnya yang sakit adalah kepala bagian kanan, saya akan minta matanya diarahkan ke kanan atas. Setelah itu saya minta fokus pada kepalanya yang sakit, kemudian sakitnya dipindahkan ke sebelah kiri, bersama dengan pergerakan matanya. Pertama-tama dilakukan dengan pelan-pelan kemudian diatur temponya lebih cepat dan dibuat pelan lagi. Setelah memindah-mindahkan sakitnya bersama gerakan mata dilakukan beberfapa kali. Setelah itu saya tanyakan ke dia “kalau tadi skala sakitnya 8, sekarang sudah turun jadi berapa?”. Dengan pertanyaan ini dia akan memilih jawaban angka yang lebvih rendah dari 8 bukan? Dan begitu semakin turun tentu sakitnya semakin berkurang dan hilang. Ini adalah awareness atau kesadaran mengenai kemampuan diri untuk mengontrol pikiran. Bahkan dengan kemampuan mengontrol pikiran itu, kita bisa mengontrol rasa sakitnya. Berdasarkan pengalaman saya, terapi migraine dengan cara seperti ini tidak akan memakan waktu banyak. Mungkin kurang dari 5 menit sakitnya akan berkurang dan menghilang.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
107
Terapi Vertigo Ini adalah penyakit kedua paling sering saya temui di kalangan teman-teman kantoran. Sakit ini muncul sebagai akibat pikiran yang lompat-lompat, menghindari kenyataan, dan ketakutan untuk memperhatikan sesuatu lebih dalam. Banyak para professional yang idenya lompat-lompat. Ide satu belum selesai, takut gagal sudah berganti lagi dengan ide yang lain. Ada juga yang menghindari membahas suatu masalah karena takut dia yang justru terkena masalah. Cara saya melakukan terapi untuk jenis sakit ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan terapi pada migraine. Bedanya kali ini yang dimainkan adalah skala sakitnya. Sebelumnya buata badan dalam kondisi paling rileks. Kemudian fokuskan pikiran pada rasa sakitnya. Setelah kondek antara pikiran dengan rasa sakitnya, terima saja rasa sakit itu dan bukan dilawan terima saja. Setelah itu tentukan skala sakitnya 1 – 10 ada di level berapa. Sambil fokus pada pusat rasa sakit dan menerima sakitnya dengan ikhlas rasakan tanda-tanda yang lain lagi, sadari hal itu. Vertigo kadangkadang diikuti dengan mual dan rasa lemas pada badan. Apabila semua rasa sakit yang mengikuti juga sudah disadari selanjutnya mainkan skala sakitnya, dengan cara naikkan skalanya. Sebagai contoh, bila tadi skala sakitnya 8, naikkan menjadi 9, kemudian naikkan lagi jadi 10 sampai titik maksimal. Setelah itu secara bertahap juga turunkan rasa sakitnya mulai dari 9 ke 8 dan seterusnya sampai ke angka 0. Berdasarkan pengalaman saya, pada skala angka 1 atau 2 biasanya sakitnya sudah menghilang.
Terapi Sakit Lutut Lutut yang sakit ketika digunakan untuk berjalan atau naik tangga biasa terjadi pada orang-orang yang aktifitasnya tinggi. Bisa jadi pada olahragawan, sopir atau merekamereka yang selalu melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan. Emosi yang melatar belakangi sakit ini biasanya karena keengganan melakukan perjalanan itu, atau tidak mau menerima keadaan seperti itu misalnya Anda dipindahkan ke cabang yang jauh dari rumah dan Anda merasa berat untuk menjalaninya.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
108
Bisa juga sakit ini muncul pada orang yang cenderung egois dan tidak fleksible. Dia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Seorang istri atau ibu yang keras kepala, tidak mau mendengarkan masukan suami atau anak-anaknya mempunyai kecenderungan untuk menderita sakit ini. Untuk terapi sakit lutut cukup sederhana. Saya menemukannya awalnya juga dari tidak sengaja. Suatu hari ada seorang wanita yang mengeluhkan sakit pada lututnya kalau naik tangga atau berolahraga minta bantuan saya untuk diterapi. Bahkan saat bangkit dari duduk, wanita ini sudah merasa kesakitan di lutut. Biasanya saya menggunakan SEFT untuk terapi sakit-sakit seperti ini. Namun karena dia wanita, masih muda, dan secara fisik menarik, saya jadi merasa risih bila menggunakan SEFT karena harus menyentuh atau menotok bagian-bagian tertentu. Karena kondisi inilah saya berimprovosasi. Saya melakukan beberapa tahapan terapi yang tidak jauh dari benang merah setiap terapi yaitu: 1. Relaksasi Saya menginstruksikan kepada ibu tersebut untuk duduk di kursi dengan santai kaki membentuk sudut 90 derajat dengan telapaknya benar-benar menempel di lantai (bumi). Untuk memberikan sugesti kepada ibu tersebut saya minta alas kakinya dibuka, dengan tujuan agar energi bumi langsung bisa menyerap sakitnya. 2. Fokus, Ikhlas dan Pasrah Selanjutnya saya minta ibu ini untuk fokus pada rasa sakitnya dan pada lutut yang sakit. Secara otomatis dia memejamkan mata dan melakukan visualisasi. Untuk membuatnya lebih rileks, saya minta dia berdoa dengan penuh keikhlasan dan kepasrahan sambil berulangkali berucap “Ya Allah saya ikhlas dan saya pasrah”. Keihlasan dan kepasrahan yang dalam membuat dia sampai meneteskan air mata. Setelah kurang lebih 3 menit beliau melakukan hal itu, selanjutnya saya instruksikan untuk melakukan visualisasi lagi. Kali ini kalimat doanya diubah “Ya Allah, engkau yang menciptakan bumi, dengan kuasamu seraplah energi negatif dalam tubuhku ke dalam bumi-Mu”. Berulangkali ibu ini mengucapkan kata-kata tersebut sambil bervisualisasi energy di kakinya terserap oleh bumi.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
109
Setelah kurang lebih 3 menit, saya minta ibu tersebut untuk menarik nafas dalam-dalam dan mengehmbuskannya perlahan sebanyak tiga kali dan selanjutnya membuka mata. Awalnya saya ragu apakah terapi model improvisasi ini bisa berhasil atau tidak. Namun begitu ibu tersebut membuka mata lalu berdiri, kemudian dia merasakan sebuah keajaiban. Sakit di lututnya sudah menghilang. Bukan hanya itu, dia segera mencari tangga yang ada di temapt itu dan mencoba naik. Sakit di lututnya benar-benar hilang. 3. Membuat kesembuhan permanen Untuk membuat kesembuhan lututnya permanen, saya sarankan kepada ibu tersebut untuk selalu melakukan visualisasi setiap pagi. Bila selama ini sebelum berangkat kantor yang jaraknya cukup jauh dia selalu membayangkan jarak dan kemacetan yang akan dia hadapi, kali ini diubah. Begitu bangun tidur, dia sudah berdoa dengan sebuah kalimat syukur “Ya Allah terima kasih atas kesempatan berkaraya dan bekerja yang Engkau anugerahkan kepadaku dan hari ini aku akan menjalankan aktivitas yang berguna untuk diriku, keluargaku dan lingkunganku”. Begitu pulang ke rumah, hal yang sama dia lakukan. Efeknya sejak hari itu hingga saat ini belum lagi beliau merasakan sakit itu lagi. Membuat kesembuhan menjadi permanen adalah hal yang sangat penting. Proses terapi bukan hanya sebuah peristiwa yang setelah peristiwa itu terjadi atau dijalankan, maka seterusnya sakit tersembuhkan. Hal ini saya pahami berdasarkan pengalaman saya ketika mengajar sebuah training di Jogja. Dimana setelah saya terapi dengan terapi yang sederhana seperti ini, seorang peserta saya sembuh hari itu. Kemudian, pada hari kedua training, beliau mengeluhkan sakitnya lagi. Begitu saya terapi sakitnya hilang lagi. Kemudian peserta itu bertanya kepada saya “Pak apakah memang terapi itu harus tergantung kepada terapisnya? Karena setelah Bapak terapi saya sembuh tapi setelah pulang dan bangun tidur, sakitnya muncul lagi?”. Pertanyaan itu begitu menggelitik saya hingga kemudian saya menanyakan sesuatu kepada beliau. Seandainya memang tidak ada saya bagaimana kalau Bapak melakukan terapi diri sendiri?
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
110
Jawaban beliau adalah “walah, mana mungkin Pak. Saya ini kan tidak punya ilmu terapi”. Pertanyaan saya yang ke dua “Seandainya terapinya hanya dengan berdoa dan bersyukur saja, seberapa besar kemungkinan Bapak bisa melakukannya?” Jawaban beliau adalah “Kalau melakukan begitu saja saya yakin bisa Pak. Tapi bagaimana kekuatannya? Apakah bisa menyembuhkan? Kalau sama Bapak kan saya yakin”. Jawaban ini membuat saya tergelitik lagi. Dan sekali lagi ini mengingatkan saya pada konsep belief. Belief orang ini pada saya membuat dia tersugesti. Namun bahayanya, bukankah ini salah satu jenis syirik juga. Akhirnya saya jelaskan panjang lebar kepada beliau mengenai hal ini. Dan untuk membuat dia yakin bisa melakukan terapi follow up secara mandiri, saya berikan kalimat-kalimat doa sugestif yang mesti dia lakukan setiap hari. Dari sinilah saya menemukan rumus terapi AHA berikutnya. Yaitu doa, syukur, ikhlas, memaafkan yang harus dijalankan setiap hari sebelum tidur dan setelah bangun tidur.
Baby Methods Therapy TM
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
111
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
112
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
113
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
114
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
115
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
116
6
Step by Step Memperkuat Kemampuan Self Healing
Setelah Anda membaca seluruh Bab dalam buku ini, Anda sudah memahami bagaimana cara-cara melakukan Self Healing. Anda sudah mengerti teori-teori dan latar belakang ilmiahnya. Begitu Anda praktekkan teknik-teknik yang ada di dalamnya seharusnya Anda sudah bisa. Namun demikian saya yakin keraguan dan ketidakyakinan pasti muncul. Ketika pertama kali mempelajari ini, saya juga mengalami hal yang sama. Ragu, takut salah dan takut malu apabila ternyata tidak berhasil ketika membantu orang lain dalam penyembuhan mandiri. Namun, setelah mempraktekkan langkah-langkah berikut ini, kemampuan saya dalam Self Healing terus meningkat, bahkan bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk membantu orang lain.
❶ Rekonstruksi belief-belief internal Anda Saat Anda memutuskan untuk mempelajari self healing lebih dalam, kemudian mempraktekkannya untuk diri sendiri, setelah itu Anda berfikir menggunakannya untuk membantu orang lain. Maka rekonstruksi belief adalah syarat utama yang perlu Anda lakukan sebelum masuk ke langkah-langkah berikutnya. Dalam hal apapun, untuk mencapai sebuah keberhasilan dan kesuksesan, merubah belief menjadi lebih
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
117
positif dan memberdayakan adalah langkah awal yang paling masuk akal untuk dilakukan. Bila masih ada pikiran-pikiran seperti ini dalam diri Anda: Saya tidak ada bakat untuk bisa melakukan self healing Nenek moyang dan orang tua saya tidak ada yang memiliki ilmu-ilmu penyembuhan maka saya pun tidak bisa Saya bukan siapa-siapa Orang tidak akan percaya kalau saya bisa self healing Saya tidak pantas … Bila pikiran-pikiran seperti itu masih menetap dalam diri Anda, maka saatnya kita rekonstruksi lagi keyakinan-keyakinan itu. Ubah saja menjadi keyakinan baru yang lebih memotivasi dan memberdayakan. Pertanyaan yang selanjutnya muncul tentu saja “Bagaimana caranya merubah belief saya biar lebih positif dan memberdayakan?” Kabar bagusnya adalah semua teknikteknik self healing yang sudah Anda baca pada Bab 4 dan Bab 5 dapat digunakan juga sebagai alat untuk merubah belief-belief negative menjadi lebih positif. Sehingga bila Anda mempraktekkan teknik tersebut, maka dua hal yang bisa Anda dapatkan yaitu menjadi lebih sehat dan memiliki keyakinan yang lebih positif. Saya akan berikan beberapa contoh, cara-cara merubah belief dengan menggunakan metode-metode self healing di atas.
Merubah Belief dengan Hipnoterapi Hipnoterapi bisa menjadi salah satu tools yang bisa digunakan untuk membantu Anda merubah belief-belief negative menjadi lebih positif. Dalam melakukan hipnoterapi ini pada prinsipnya, Anda hanya perlu lebih memperhatikan bagian diri Anda yang ragu-ragu atau tidak yakin kalau Anda bisa melakukan Self Healing atau berhasil dalam hal apapun. Pada dasarnya diri kita terdiri dari berbagai bagian dan keinginan. Dan karena masingmasing keinginan tersebut berbeda dan bertolak belakang, akibatnya terjadilah
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
118
konflik internal dalam diri. Sebagai contoh, Anda tentu ingin sekali menjadi sukses, namun di sisi lain ada bagian diri Anda yang takut gagal. Dua keinginan ini tarik menarik sehingga keinginan Anda untuk sukses terhalangi oleh bagian diri Anda yang takut gagal. Karena yang takut gagal lebih mendominasi, maka Anda ragu-ragu melangkah dan mengambil keputusan. Hingga akhirnya tidak melangkah sama sekali dan sukses tidak pernah diraih. Contoh lainnya, tentu Anda ingin sekali bisa berpidato di depan banyak orang dengan sangat baik, lancer dan menginspirasi banyak orang. Akan tetapi ada bagian diri Anda yang mengatakan “jangan maju ke depan, jangan ngomong di depan banyak orang, nanti kalau salah malu”. Akibatnya, terjadilah konflik dan Anda menjadi gemetaran, panic dan grogi ketika berbicara di depan banyak orang. Dan bila “bagian yang melarang” yang lebih dominan, maka sama sekali Anda tidak pernah mau naik ke atas panggung dan berbicara di depan banyak orang. Karena tidak ada action, maka kemampuan Anda berpidato pun tidak akan meningkat. Tujuan semua bagian-bagian itu semuanya positif. Yaitu ingin membuat Anda bahagia, hanya saja caranya masing-masing berbeda. Bagian diri Anda yang ingin sukses menghendaki Anda bahagia dengan cara menikmati kesuksesan. Sementara di sisi lain, bagian diri Anda yang menghalangi dan takut gagal menghendaki Anda bahagia dengan cara menghindari kegagalan yang menyakitkan. Dalam hipnoterapi untuk merubah belief, Anda perlu memperhatikan masing-masing bagian itu, tanyakan alasan masing-masing dan damaikan mereka. Langkah-langkah melakukan hipnoterapi pada diri sendiri sama persis seperti yang sudah dibahas pada Bab 4. Sebelumnya lakukan relaksasi hingga Anda mencapai medium hingga deep trance, kemudian lakukanlah self programming, dengan berbicara pada masing-masing bagian diri Anda. Sebagai ilustrasi, saya akan ceritakan bagaimana saya melakukan self hypnosis untuk mendamaikan bagian diri saya yang takut gagal dengan bagian diri saya yang ingin sukses. Ketika saya memutuskan untuk resign dan benar-benar fokus untuk menekuni
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
119
dunia training, coaching dan healing, itu merupakan sebuah pilihan yang sulit karena banyak muncul keraguan dan keyakinan diri yang menghambat. Keyakinan yang menghambat itu seperti “bagaimana nanti kalau tidak ada penghasilan tetap?”, “bagaimana dengan asuransi anak dan istri?”, “bagaimana dengan dana pension?”. Padahal di sisi lain, saya menginginkan untuk lebih sukses dan mengeskpresikan diri lebih bebas. Karena itu saya coba lakukan hipnoterapi. Dalam buku-buku hypnosis, teknik ini biasa disebut sebagai Parts Therapy. Pertama, perhatikanlah “bagian diri Anda” yang membuat Anda takut gagal atau ragu-ragu. Kemudian ajaklah dia berdiskusi dan ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini.
“Diriku apa yang membuat kamu ragu-ragu untuk resign dan mulai totalitas menekuni training dan coaching?” Saat itu ‘bagian’ diri saya yang ini menjawab “nanti kalau gagal bagaimana?”, “kalau tidak kerja di kantor apa kata orang kan malu?” Mendengar jawaban itu, saya hargai dia dengan mengatakan “terima kasih ya ternyata tujuanmu baik, kamu ingin melindungi aku dari ketidakberhasilan ya”
“Kalau kamu ingin menghindarkan aku dari ketidakberhasilan, lalu apa pentingnya hal itu?” Mendengar pertanyaan yang seperti ini, ‘bagian’ ini menjawab “ya agar tidak malu dan tidak sakit kalau gagal dan jatuh” Mendengar jawaban itu saya kembali berterima kasih kepada ‘bagian’ ini dan mengatakan “wah terima kasih karena kamu ingin aku tidak malu dan tidak sakit”.
“Lalu, apa pentingnya menghindarkan diri dari rasa malu dan sakit itu?”
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
120
‘Bagian’ diri saya yang ini menjawab lagi. “Agar bisa happy, bahagia dan tidak menderita” Lalu saya katakan ke ‘bagian’ ini “Wah, bagus sekali. Tujuan yang luar biasa. Dan aku perlu ide dari kamu untuk tetap membuat happy, bahagia dan tidak menderita dengan resign dan melakukan aktivitas baru kamu tentu mau membantu mencarikan ide bukan?” Setelah itu ‘bagian’ diri saya yang mengambat ini mengatakan “Ya tentu saja aku mau”
Kedua, berbicaralah pada bagian diri Anda yang menginginkan Anda untuk bisa meraih sukses. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: “Diriku apa yang membuat kamu merasa begitu ingin resign untuk mengaktualisasikan diri?” Saat itu ‘Bagian’ diri saya yang ini menjawab “Agar aku bisa lebih sukses, punya banyak waktu untuk mengaktualisasikan diri”. Bila Anda menanyakan hal yang sama pada diri Anda sendiri mungkin ada jawaban yang berbeda. Apapun jawabannya, setelah bagian ini menjawab pertanyaan itu. Lanjutkan ke pertanyaan lainnya untuk menggali niat tertinggi. Pertanyaannya bisa seperti ini.
“Apa pentingya mencapai kesuksesan?” atau bisa difokuskan dengan bertanya “Apa pentingnya mempunyai banyak waktu?” Dan ‘bagian’ diri saya yang ingin sukses ini menjawab “agar aku bisa lebih puas bersama anak-anaku dan keluargaku” atau “agar aku bermanfaat untuk orang lain. Karena orang hidup harus bermanfaat untuk orang lain”. Apapun jawaban yang Anda dapatkan, setelah itu tanyakanlah hal yang serupa untuk terus menggali dan menemukan motivasi tertinggi
“Apa pentingnya bisa terus bersama anak-anak dan keluarga?” atau “Apa pentingnya bermanfaat untuk orang lain?”
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
121
Dan setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab, tanyakanlah hal yang sama yaitu “apa pentingnya?” Hingga satu titik diri Anda hanya punya satu jawaban. “Aku ingin bahagia”.
Ketiga, setelah ketemu niat tertinggi dari masing-masing ‘bagian’ ini, kemudian pertemukan mereka dan damaikan. Disinilah Anda yang memegang kendalinya sekarang. Sebelumnya ‘bagian’ yang takut gagal sudah sepakat untuk membantu mencari ide kreatif saat Anda melakukan action. Sedangkan ‘bagian’ yang ingin sukses dan berhasil semakin yakin untuk mencapai kesuksesannya. Di tahap ini, Anda memegang kendali dan bisa mengatakan. “Baiklah, sekarang kita telah memutuskan untuk mengambil action dan mencari ide kreatif untuk terus berhasil. Setelah ini kita berjabat tangan untuk bekerja bersama-sama mewujudkan hal itu”. Anda bisa gunakan tangan kiri sebagai representasi ‘bagian’ yang takut gagal dan tangan kanan sebagai representasi ‘bagian’ yang ingin sukses. Lalu buat mereka berdua berjabat tangan. Keempat, berikan bukti pengalaman nyata agar masing-masing bagian itu lebih yakin bahwa sukses bisa diraih. Lakukanlah visualisasi yang nyata. Senyata Anda benarbenar mengalaminya dan sudah meraih kesuksesan itu. Rangsang semua indera visual, auditori dan kinestetik, pengecap dan penciuman seolah-olah Anda sudah berada pada posisi kesuksesan tersebut. Lakukan visualisasi ini selama yang Anda mau. Apabila dirasa telah cukup dan Anda siap untuk bangun, masuklah dalah tahap terminasi. Setelah itu rasakan perbedaan apa yang terjadi pada belief Anda.
Merubah Belief dengan SEFT SEFT juga menjadi salah satu metode favorit yang saya gunakan untuk menghancurkan belief-belief negatif. Ketika awal-awal mempelajari metode ini, hampir setiap hari saya praktekkan changing belief setiap saat akan tidur dan setelah bangun tidur. Caranya sama dengan tahapan self healing dengan SEFT yang sudah
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
122
Anda baca pada Bab 4 buku ini yaitu: set up, tune in dan tapping. Perbedaannya hanya ada di kalimat Set Up dan pada bagian terakhir saya melakukan visualisasi.
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
123
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
124
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
125
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
126
Latihan 1: Merubah Belief dengan Submodality
Sengaja dikosongkan, hanya untuk versi Cetak
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
127
❷ Pilih dan Putuskan Identitas Diri Anda Setelah belief Anda berubah, hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan identitas diri. Belief dan identitas diri adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Setelah Anda memutuskan untuk memiliki belief yang lebih positif, agar sejalan, memilih identitas diri yang positif dan menentukan label-label diri yang lebih memberdayakan menjadi pilihan yang menarik. Identitas diri adalah embel-embel atau label yang Anda sematkan pada diri Anda. Dan dengan label itulah akhirnya Anda bersikap dan memilih tindakan. Ada orang yang melabeli dirinya sebagai orang yang “moody”. Karena label yang dia sematkan itu akhirnya begitu mudahnya dia berubah mood, gampang tersinggung dan ‘bete’. Ketika ditanya “kok kamu gampang banget sih jadi ‘bete’?” Dengan lantang dan terkesan begitu bangga dia menjawab “Aku kan memang moody, makanya jangan macam-macam sama aku”. Ada juga orang yang begitu percaya pada label yang disematkan orang kepadanya. Ada yang percaya bahwa dirinya adalah seorang yang “perfeksionis” karena itulah kata orang-orang yang dekat dan banyak berhubungan dengan dia. Karena saking percayanya dengan label itu, sepanjang hidupnya dia bawa terus label itu. Sehingga ketika ada orang yang tidak sesuai dengan keinginannya, marahlah dia. Dan dengan bangganya dia mengatakan “Saya orangnya perfeksionis, makanya kamu yang benar kalau kerja”. Anda bisa menyematkan label-label tertentu pada diri Anda, pun orang lain bisa juga menyematkan label tertentu pada diri Anda. Namun siapa yang mengijinkan dan menggunakan bahkan membawa label itu semumur hidup adalah diri Anda sendiri. Karena Anda adalah sutradara dalam cerita kehidupan Anda. Dan bila memang keputusannya ada di diri kita sendiri mengapa tidak kita pilih saja label-label yang positif, memotivasi dan memberdayakan dan kita hidup dengan itu.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
128
Memilih dan memutuskan label diri sangatlah mudah. Ini semudah kita berbelanja di sebuah toko pakaian dan memilih-milih baju mana yang paling pas dan sesuai dengan yang kita inginkan. Bila kita hendak membeli sebuah baju tentu kita ingin memilih yang paling pas dengan diri kita, nyaman dipakai, enak dilihat orang dan tentu saja membuat kita lebih percaya diri dan happy memakainya bukan? Jadi pilih saja label yang membuat feeling Anda merasa nyaman, lebih percaya diri dan happy menggunakannya. Bukan sebaliknya memilih label yang Anda sendiri tidak nyaman memakainya dan tidak happy. Bila label itu yang Anda pilih tentu orang lain juga akan merasa tidak nyaman karenanya. Begitu Anda memilih sebuah baju untuk dibeli dan digunakan, yang tidak mudah adalah konsekuensinya. Karena Anda harus membayar untuk harga baju yang Anda pilih tersebut. Baju yang berkelas dan berkualitas, tentu akan lebih mahal harganya dibanding dengan baju yang biasa saja. Begitu memilih dan memutuskan label diri yang lebih berkualitas dan memberdayakan, maka konsekuensi logisnya adalah Anda harus membayar. Berapa harganya, tentu tergantung dari seberapa besar kemauan dan kemampuan Anda untuk berubah sesuai dengan label yang telah Anda pilih. Dan untuk sebuah perubahan, mata uang yang paling cocok untuk membayarnya adalah tindakantindakan penting yang perlu Anda lakukan untuk membentuk pribadi Anda sesuai dengan label yang dipilih tersebut. Begitu banyak label di luar sana yang sangat positif, memberdayakan dan membahagiakan. Lalu mengapa Anda tidak memilih salah satu saja diantara labellabel itu dan menjadikannya identitas diri. Anda bisa memilih label “Saya adalah seorang PEMIMPIN yang ANTUSIAS DAN BERSEMANGAT”. Atau bisa saja Anda memilih “Saya adalah SUAMI yang SABAR dan SETIA”, “Saya adalah seorang KARYAWAN yang KREATIF dan ANTUSIAS”. Dan masiih banyak lagi label lain yang bisa Anda pilih sesuai dengan konteks yang Anda inginkan. Pilih saja. Tentukan pilihannya sekarang dan setelah itu bayarlah konsekuensi harganya dengan melakukan tindakan untuk berubah.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
129
Latihan 2: Memutuskan Identitas Diri Latihan berikut ini dapat membantu Anda menemukan label-label positf yang benarbenar Anda inginkan. Sebelum melakukan latihan ini, ambilah catatan. Selembar kertas kecil atau post it juga bisa Anda gunakan. Kalau sudah ketemu catatannya, buatlah tubuh Anda menjadi nyaman. Bila mendengarkan lagu-lagu instrumental yang lembut bisa membuat Anda lebih rileks, itu juga boleh dilakukan. Setelah benar-benar rileks tulislah kalimat di bawah ini dan isilah titik-titiknya.
Saya adalah seorang ……………………….. Yang ……………………………… Titik-titik yang Anda isi itu bisa sangat kontekstual. Bisa dalam konteks Anda menjadi Ayah, Ibu, Anak, Karyawan, Dokter, Kekasih, atau apapun. Setelah Anda berhasil mengisi titik-titik itu, katakan dalam hati dengan tegas dan jelas. “Itu adalah Aku dan Aku pasti bisa”. Ulangi kata-kata itu sebanyak tiga kali. Setelah memilih identitas diri yang Anda inginkan, harga yang harus Anda bayar atas pilihan itu adalah tentukan 5 big things yang akan Anda lakukan untuk bisa mewujudkan itu.
5 Langkah yang akan saya lakukan adalah: 1. 2. 3. 4. 5.
_____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________ _____________________________________________________
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
130
❸ Praktek, Praktek, Praktek dan Bantu Orang Lain Setelah membaca buku ini tidak serta merta Anda menjadi ahli dan bisa melakukan. Untuk menjadi bisa, yang diperlukan adalah praktek. Praktek dan latihanlah yang membuat Anda menjadi bisa dan sempurna melakukan semua teknik yang ada. Saya tidak menyarankan Anda langsung keluar untuk mempraktekkannya kepada orang lain. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mempraktekkan pada diri sendiri. Sakit apapun yang Anda alami, bad feeling, emosi, kehawatiran muncul lakukan self healing. Gunakan teknik apapun yang ada di buku ini yang Anda pilih. Dengan kata lain, saya ingin mengatakan kepada Anda, gunakan diri sendiri sebagai kelinci percobaan. Sama sekali tidak ada risiko menggunakan teknik-teknik healing ini. Berbeda dengan obat-obatan yang mengandung efek samping, teknik healing ini sangat aman. Satu-satunya risiko yang mungkin muncul adalah Anda menjadi lebih sehat dan lebih bahagia. Setelah Anda puas menjadikan diri sendiri sebagai kelinci percobaan, jadikan orangorang dekat di sekitar Anda sebagai subjek klien. Kalaupun ada salah-salahnya toh Anda tidak akan malu. Mereka bisa memaklumi karena Anda sedang belajar. Setelah Anda praktekkan kepada orang lain dan bisa, tidak usah menunggu menjadi Ahli, carilah orang lain yang bukan kerabat atau teman dekat Anda sebagai klien. Praktekkan sebanyak-banyaknya setiap Anda punya kesempatan untuk itu. Praktek bisa semakin mengasah kemampuan dan membuat Anda mengetahui celah kesalahan dan bisa melakukan perbaikan di kesempatan berikutnya. Berikan target pada diri sendiri, berapa orang yang akan Anda bantu dalam waktu seminggu, sebulan atau satu tahun. Dengan demikian Anda akan terus terpacu untuk praktek. Saran dari saya, tetaplah rendah hati dan memasrahkan semuanya kepada Allah SWT saat Anda mulai praktek membantu orang lain. Bila Anda sudah bisa, mau memasang tarif atau tidak itu mutlak pilihan Anda sendiri. Kalaupun Anda memasang tariff, saran saya berikan porsi minimal 20% untuk murni membantu orang lain dengan pengobatan gratis.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
131
❹ Tidak pernah ada kata cukup. Belajar, belajar dan belajarlah lagi Saat mulai mempraktekkan ini, baik dalam tahap untuk diri sendiri atau sudah masuk tahap membantu orang lain, Anda menyadari bahwa semua yang sudah Anda baca, pelajari dan praktekkan tidak pernah cukup. Lalu muncul sebuah keinginan dalam diri Anda untuk mempelajari lebih dalam. Karena itu saya rekomendasikan untuk bertemu dan belajar langsung pada mereka yang sudah berlisensi dan bersertifikasi. Ikutilah training-training yang diselenggarakan oleh mereka yang berlisensi dan tersertifikasi. Anda bisa belajar hipnoterapi pada mereka yang sudah tersertifikasi sebagai instruktur hipnoterapi, bukan sekedar certified hypnotherapist. Anda bisa mengambil sertifikasi NLP dari mereka yang sudah berlisensi sebagai seorang NLP Trainer atau NLP Master Trainer. Dan bila saya yang menjadi Anda tentunya saya tidak mau belajar setengah-setengah. Saya akan mencari trainer terbaik yang bisa memberikan pengetahuan, pengalaman dan jaringan komunitas yang akan membuat saya semakin mengasah kemampuan. Anda juga bisa belajar dari mereka-mereka yang sudah menulis buku dan mampu mengulas intisari ilmu dan pengetahuan yang mereka dapat dalam sebuah tulisan. Orang yang seperti ini, umumnya belajar bukan hanya teoritis tetapi sudah menyentuh level filosofis. Apalagi bial dia sudah mengembangkan teknik-teknik dan teori baru dari semua yang sudah dipelajarinya. Setelah Anda memutuskan, kepad siapa belajar, jangan segan-segan untuk mencari informasi detail mengenai pelatihan-pelatihan yang diselenggarakannya. Ikuti saja dan mudahkan diri Anda untuk berinvestasi. Mengikuti sebuah pelatihan yang menambah pengetahuan adalah sebuah invesatsi untuk masa depan. Yang bukan hanya akan membuat anda lebih bersumber daya tapi juga lebih bahagia. Semakin banyak belajar, semakin banyak perbendaharaan kata. Semakin banyak belajar, semakin banyak pula pilihan tindakan yang bisa Anda ambil. Semakin banyak pilihan tindakan, semakin tenang dan bahagia kita menjalani hidup. Sekali lagi, pilihan dan kendalinya ada di tangan Anda.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
132
7
Praktekkan Sekarang Juga!
Practice does not make perfect. Only perfect practice makes perfect. - Vince Lombardi -
Dalam NLP ada sebuah presuposisi yang saya suka “Kalau mau bisa, lakukan saja”. Di tahap itulah sekarang Anda berada. Begitu menyelesaikan membaca seluruh Bab dalam buku ini, saatnya untuk mempraktekkan apa yang sudah kit abaca dan pahami. Apa yang sudah Anda dapatkan adalah knowledge, yang telah meningkatkan pengetahuan dan awareness. Untuk bisa melakukannya perlu sebuah pengalaman langsung. Karena seperti hidup, ilmu ini bukanlah ilmu hafalan akan tetapi ilmu keterampilan. Saya teringat kembali masa-masa duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar. Di depan kelas ada sebuah poster dari kertas karton, yang merupakan kerajinan tangan dari senior-senior saya sebelumnya. Di poster itu ada sebuah tulisan yang berbunyi: Saya dengar saya lupa Saya lihat saya ingat Saya katakan saya mengerti Saya lakukan saya pahami
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
133
Awalnya saya tidak memahami maksud dari kata-kata itu. Setiap hari saya lihat pun seolah-olah hanya menjadi sebuah bacaan. Hingga suatu hari saya benar-benar paham ketika duduk di bangku SMP. Saya ingat, ketika pertama kali belajar fisika. Salah satu pelajaran yang menjadi momok bagi banyak anak SMP. Fisika adalah ilmu praktek yang tidak bisa hanya dihafalkan. Kala itu, ketika guru menjelaskan, saya merasa begitu paham, termasuk rumus-rumus dan cara perhitungannya. Karena merasa sudah mengerti, saya pun tidak pernah mencoba mengerjakan soalnya. Sewaktu ulangan, cara belajar saya hanya dengan menghafal dan mengingat-ingat urutan pengerjaannya. Hal yang mengerikan terjadi ketika soal ulangan sudah berada tepat di depan mata. Tiba-tiba semua “blank”. Semua yang sudah saya hafal mendadak hilang hanya karena soal sedikit berbeda dengan yang ada di buku. Dengan sekuat tenaga saya mengingat dan hanya soal-soal yang bersifat hafalan yang bisa saya kerjakan. Dan nilai 25 adalah ganjaran yang setimpal untuk cara belajar seperti itu. Setelah kejadian itu, baru saya pahami, hanya dengan melakukan dan mengerjakan soal fisikanya saya bisa. Bertemu soal yang sudah dimodifikasi seperti apapun saya bisa karena saya paham. Demikian juga dengan ilmu self healing. Setelah dibaca dan dimengerti untuk membuat lebih paham harus dipraktekkan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk membantu orang lain. Begitu Anda memutuskan untuk membantu orang lain menggunakan teknik-teknik yang ada di buku ini, di luar sana seperti soal fisika atau soal matematika. Satu jenis problem bisa dimodifikasi menjadi beberapa soal. Hanya dengan mengerjakan soalnya Anda akan paham. Hanya dengan praktek Anda akan lebih memahami. Selamat Mencoba.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING
134
Tentang Penulis Agung Windriatmoko adalah seorang profesional coach, trainer dan public speaker. Dia mendapatkan sertifikasi Licensed Master Practiotioner of NLP, yang kualifikasinya diakui oleh DR. Richard Bandler, Co-Creator NLP dan The Society of NLP. Mendapatkan sertifikasi Certified Instructor of Hypnotherapy dari Indonesian Board of Hypnotherapy (IBH) dan Certified Professional Coach standar International Coach Federation (ICF) dari Coaching Indonesia. Selain itu dia juga mendapatkan sertifikasi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Memulai karir dari bawah sebagai Management Trainee di sebuah bank swasta, kemudian menjadi Account Officer dan manager di bidang penjualan. Selama 11 tahun menekuni bidang penjualan dan 5 tahun terakhir fokus pada bidang training, coaching dan terapi dengan jabatan terakhir Training Program Development Head di sebuah bank asing. Saat ini dia adalah Founder dan Managing Partner Akselerasi Indonesia dan telah memfasilitasi pelatihan di banyak perusahaan besar di Indonesia.
SEMUA ORANG BISA SELF HEALING