PENUNTUN PRAKTIKUM HISTOLOGI
BLOK 4 JARINGAN JARINGA N IKAT & OTOT JARINGAN JARINGA N EPITEL
Disusun oleh :
TIM HISTOLOGI dr. H. Achmad Azhari, DAHK dr. Nia Ayu Saraswati
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALEMBANG
2009 Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai jaringan dasar dalam tubuh manusia, yaitu •
Jaringan epitel
•
Jaringan pengikat
•
Jaringan muskuler
•
Jaringan syaraf
Namun untuk jaringan jaringan syaraf akan dibahas pada blok neuromuskulosk neuromuskuloskeletal eletal,, dan untuk otot, hanya otot polos yang akan dipelajari. Otot rangka dan jantung akan di bahas pada pada blok tersendi tersendiri. ri.
JARINGAN IKAT
Berbagai jenis jaringan ikat membentuk dan mempertahankan bentuk dalam tubuh. Fungsi mekaniknya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat sel-sel, organ-organ, dan akhirnya menunjang seluruh tubuh. Secara struktural jaringan ikat terdiri atas 3 golongan komponen, yaitu sel, serat dan substansia dasar. Berbeda dengan jaringan dasar lain (epitel, otot dan syaraf) yang teru teruta tama ma terd terdir irii atas atas sel, sel, unsur unsur pemb pembent entuk uk utam utamaa jari jaringa ngan n ikat ikat adala adalah h matr matriks iks ekstra ekstrasel sel.. Matriks Matriks ini terdir terdirii dari kombina kombinasi si serat serat protei protein n (kolage (kolagen, n, elasti elastin n dan retikulin) dan substansia dasar. Jaringa Jaringan n ikat berkem berkembang bang dari dari sel-se sel-sell mesenki mesenkim, m, yaitu yaitu jaringa jaringan n embrio embrional nal yang terdiri dari sel-sel mesenkim. Selain menjadi asal dari seluruh jenis sel jaringan ikat, mesenkim juga berkembang menjadi sel-sel lain yaitu sel darah, sel endotel dan sel otot polos. Secara garis besar ada yang menggolongkan jaringan ikat dalam 3 golongan besar, yaitu yaitu : 1. Jari Jaringa ngan n ikat ikat areol areolar ar : •
Jaringan ikat mesenkim (jaringan mesenkim)
•
Jaringan ikat gelatinosa
Praktikum Histologi Blok 4
2
2009 Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai jaringan dasar dalam tubuh manusia, yaitu •
Jaringan epitel
•
Jaringan pengikat
•
Jaringan muskuler
•
Jaringan syaraf
Namun untuk jaringan jaringan syaraf akan dibahas pada blok neuromuskulosk neuromuskuloskeletal eletal,, dan untuk otot, hanya otot polos yang akan dipelajari. Otot rangka dan jantung akan di bahas pada pada blok tersendi tersendiri. ri.
JARINGAN IKAT
Berbagai jenis jaringan ikat membentuk dan mempertahankan bentuk dalam tubuh. Fungsi mekaniknya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat sel-sel, organ-organ, dan akhirnya menunjang seluruh tubuh. Secara struktural jaringan ikat terdiri atas 3 golongan komponen, yaitu sel, serat dan substansia dasar. Berbeda dengan jaringan dasar lain (epitel, otot dan syaraf) yang teru teruta tama ma terd terdir irii atas atas sel, sel, unsur unsur pemb pembent entuk uk utam utamaa jari jaringa ngan n ikat ikat adala adalah h matr matriks iks ekstra ekstrasel sel.. Matriks Matriks ini terdir terdirii dari kombina kombinasi si serat serat protei protein n (kolage (kolagen, n, elasti elastin n dan retikulin) dan substansia dasar. Jaringa Jaringan n ikat berkem berkembang bang dari dari sel-se sel-sell mesenki mesenkim, m, yaitu yaitu jaringa jaringan n embrio embrional nal yang terdiri dari sel-sel mesenkim. Selain menjadi asal dari seluruh jenis sel jaringan ikat, mesenkim juga berkembang menjadi sel-sel lain yaitu sel darah, sel endotel dan sel otot polos. Secara garis besar ada yang menggolongkan jaringan ikat dalam 3 golongan besar, yaitu yaitu : 1. Jari Jaringa ngan n ikat ikat areol areolar ar : •
Jaringan ikat mesenkim (jaringan mesenkim)
•
Jaringan ikat gelatinosa
Praktikum Histologi Blok 4
2
•
Jaringan ikat longgar (jaringan ikat sejati)
•
Jaringan ikat lemak (jaringan lemak)
•
Jaringan ikat retikular (jaringan retikular)
2. Jari Jaring ngan an ikat ikat pada padatt 3. Jari Jaring ngan an ika ikatt khu khusu suss
1. JA JARI RING NGAN AN ME MESE SENK NKIM IM
No Preparat Preparat
:
Nama Preparat Preparat
:
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis jaringan mesenkim (sel mesenkim, matriks ekstrasel)
Uraian
Jaringan ini berasal dari mesoderm. Terutama dapat ditemukan pada embrio.
Ciri histologis
Praktikum Histologi Blok 4
3
•
•
Terdir Terdirii dari sel-sel sel-sel mesenki mesenkim m yang berbentuk berbentuk bintang bintang (stelate) (stelate),, terlet terletak ak diantar diantaraa organ organ atau atau bakal bakal organ. organ. Sitopl Sitoplasm asmaa sel tidak tidak mudah mudah terliha terlihat, t, jika terlihat akan tampak kebiruan, pucat dan banyak cabang ramping sehingga seperti bintang. Cabang anatara tiap sel saling berhubungan. Inti sel mesenkim berbentuk berbentuk bulat atau atau lonjong, lonjong, berwarna berwarna biru dengan dengan kromatin kromatin halus. halus. Matriks Matriks atau zat antar sel terlihat terlihat pucat dan homogen homogen karena unsur seratnya seratnya yang masih sedikit dan sangat halus.
Gambar 1.1 Jaringan mesenkim
Sel-sel mesenkim 2. JA JARI RING NGAN AN GELA GELATI TINO NOSA SA
No Preparat Preparat
: CT-5
Nama Prepara Preparatt
: umbilical umbilical cord
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis jaringan ikat gelatinosa (fibroblas dan matriks ekstrasel berupa serat kolagen halus)
Praktikum Histologi Blok 4
4
Uraian
Jaringan ini disebut juga jaringan ikat mukosa. Dapat ditemukan pada tali pusat (umbilical cord). Pada sediaan perhatikan jaringan disekitar pembuluh darah umbilicus (2 arteri dan 1 vena), pada daerah tersebutlah jaringan ikat ini ditemukan.
Gambaran histologis
•
Sepintas tampak seperti jaringan mesenkim, namun sitoplasma sel-sel nya lebih kemerahan dan tidak banyak cabang.
•
Sel-selnya merupakan sel fibroblas. Sel ini berbentuk lonjong, berwarna biru, berkromatin halus.
•
Matriks ekstraselnya terdiri dari serat kolagen halus, yang dihasilkan oleh sel fibroblas tersebut.
•
Inti selnya biasanya bulat, berwarna biru dan umumnya terletak ditengah.
•
Sitoplasma berwarna merah
Praktikum Histologi Blok 4
5
Gambar 2.1.Jaringan Gelatinosa
Gambar 2.2 Sel fibrobit
Praktikum Histologi Blok 4
6
3. JARINGAN IKAT LONGGAR
No preparat
:
Nama preparat
: Subcutis
Tujuan praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri histologis jaringan ikat longgar Mahasiswa mampu mengenali sel-sel yang terdapat didalam jaringan gelatinosa (fibroblas, fibrosit, sel lemak, histiosit, sel mast, perisit) Uraian
Jaringan paling baik diamati pada sediaan subkuits (dibawah kulit). Temukan unsur sel-sel dan seratnya.
Ciri Histologis
Praktikum Histologi Blok 4
7
Sel yang dapat ditemukan, antara alain : •
•
•
Fibroblas : merupakan sel berbentuk lonjong, biru, pucat dan berkromatin halus. Inti jelas terlihat. Sitoplasmanya yang sulit dilihat, jika terlihat berwarna merah pucat dan sedikit bercabang. Fibrosit
: merupakan sel fibroblas yang sudah tua. Intinya lonjong, berwarna biru tua. Sitoplasma berwarna merah pucat, dapat bercabang ataupun tidak, dan sukar dilihat.
Sel lemak : merupakan sel yang tampak besar, seperti gelembung, berbentuk bulat, lonjong ataupun poligonal. Sitoplasma bervakuol besar, biasanaya hanya satu atau kadang juga bervakuol dua atau lebih.
•
Histiosit
: Disebut juga makrofag jaringan atau makrofag terikat (fixed macrophage). Sel ini agak sukar dicari. Carilah pada daerah yang banyak pembuluh darah. Terlihat hanya inti besar, lonjong, dengan kromatin kasar. Sel biasanya tidak rata.
•
Sel mast
: Terletak didekat pembuluh darah, besar, dan berkelompok. Sitoplasma penuh dengan granula kasar berwarna merah. Bentuk sel bulat atau lonjong. Inti kecil berwarna biru, jarang terletak di tengah dan berkromatin padat.
•
Perisit
: Ditemukan pada dinding kapiler Sangat mirip dengan sel endotel, namun sel ini melekat ke sisi luar dinding kapiler, sehingga intinya tampak menonjol keluar dinding kapiler, sedangkan inti sel endotel menonjol kedalam lumen.
Unsur matriks ekstrasel pada jaringan ikat ini adalah serat kolagen dan elastin. Serat kolagen tampak seperti pita tebal, berserat, bergelombang. Serat elastin tampak lebih langsing, tidak berserat, halus dan bercabang.
Gambar 3.1. Jaringan ikat longgar
Praktikum Histologi Blok 4
8
4. JARINGAN LEMAK
No preparat
:
Praktikum Histologi Blok 4
9
Nama preparat
:
Tujuan praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali dan membedakan setiap ciri histologis dari sel lemak monovakuoler dan multivakuoler
Uraian
Pada sediaan dapat ditemukan dua jenis sel lemak, yaitu monovakuoler dan multivakuoler. Sel lemak monovakuoler dikenal juga dengan jaringan lemak putih atau kuning, sedangkan multivakuoler disebut jaringan lemak coklat (brown fat) .Kenali dan bedakan keduanya.
Ciri histologis
•
Sel lemak monovakuoler o
Sel berbentuk bulat, lonjong atau poligonal
o
Sitoplasmanya terdapat satu vakuola besar, sehingga sitoplasma hanya terlihat seperti garis saja dengan penebalan didaerah yang ada intinya.
o
•
Inti berbentuk gepeng , berwarna biru dan terdesak ke tepi.
Sel lemak multivakuoler o
Sel berbentuk poligonal
o
Diantara sel terdapat jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah.
o
Sitoplasma nya terdapat vekuol-vekuol yang lebih kecil dan lebih dari satu.
o
Inti terletak lebih di tengah dan berbentuk bulat.
Praktikum Histologi Blok 4
10
Gambar 4.1. Jaringan lemak unilokuler
Diperbesar
Praktikum Histologi Blok 4
11
5. JARINGAN IKAT RETIKULER
No Preparat
:
Nama preparat
:
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis jaringan ikat retikuler
Uraian
Pada jaringan ikat ini, unsur matriks antarselnya terutama berupa serat retikulin. Dapat ditemukan pada limpa, limfonodus dan hati, yang dapat jelas terlihat pada sediaan dengan pewarnaan pengendapan perak.
Ciri histologis
Praktikum Histologi Blok 4
12
•
Akan tampak serat-serat retikulin seperti kawat-kawat halus yang berjalin satu sama lain yang berwarna kehitaman.. Unsur sel tidak dapat terlihat baik dengan pewarnaan ini.
Gambar 5.1. Serat retikuler
6. JARINGAN IKAT PADAT ELASTIN
No Preparat
:
Nama preparat
:
Tujuan Praktikum
:
1. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis jaringan ikat elastin
Praktikum Histologi Blok 4
13
2. Mahasiswa dapat mengenali sel fibrobls dan fibrosit Uraian Jaringan ini dalam keadaan segar berwarna kuning, tetapi pada pewarnaan HE berwarna merah. Ciri histologis •
Pada potongan memanjang o
o
•
terdiri atas serat-serat yang tersusun tidak terlalu padat. Serat-serat tampak bercabang. Ditemukan fibrosit dan fibroblas pada celah antara serat.Sel ini berbentuk lonjong atau gepeng, berwarna biru, sitoplasma tidak jelas terlihat.
Pada potongan melintang o
o
serat elastin hanya terlihat seperti bintik –bintik bulat. diantarnya terdapat sel fibrolas dan fibrosit yang tampak berinti sebagai titik-titik biru.
Gambar 6.1. Jaringan ikat elastin (potongan memanjang)
Praktikum Histologi Blok 4
14
7. JARINGAN IKAT PADAT KOLAGEN
Praktikum Histologi Blok 4
15
No Preparat
:
Nama preparat
:
Tujuan Praktikum
:
1. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis jaringan ikat padat kolagen.
Uraian Jaringan ini berwarna putih dalam keadaan segar, dengan sediaan pewarnaan HE berwarna merah pucat. Bedakan dengan jaringan ikat elastin.
Ciri histologis •
•
Pada potongan memanjang •
Terlihat serat-serat halus yang tersusun padat dari pada serat elastin
•
Serat-serat kolagen tidak bercabang
•
Diantara serat terdapat inti-inti fibrosit yang berbentuk amat gepeng karena terjepit berkas serat padat, dan berwarna biru.
Pada potongan melintang •
•
Pada potongan ini, karena serat nya padat sehingga tidak bercelah, maka agak sulit melihat berkasnya satu-persatu. Inti fibrosit masih dapat dilihat sebagai sel bersayap, karena adanya sitoplasmanya yang juga terjepit berkas.
Gambar 7.1. Jaringan ikat kolagen (memanjang dan melintang)
Praktikum Histologi Blok 4
16
8. OTOT POLOS
Praktikum Histologi Blok 4
17
No Preparat
:
Nama preparat
:
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis otot polos Uraian Jaringan otot terdiri dari otot polos, rangka dan jantung. Namun pada praktikum kali ini hanya akan dibahas oto polos saja. Jaringan otot polos dapat ditemukan pada dinding saluran pencernaan. Berbeda dengan otot rangka dan jantung, otot polos tidak memiliki guratan melintang disepanjang seratnya. Kenalilah pada sediaan otot polos dengan potongan melintang dan memanjang.
Ciri histologis •
Pada potongan memanjang •
•
•
•
Terlihat bentuk gelondong otot, yang melebar pada bagian tengah dan runcing pada kedua ujungnya. Pada bagian tengah yang tebal terlihat inti sel berbentuk lonjong, biru dengan kromatin padat. Diantara serat otot ditemukan juga sel dan matriks jaringan ikat.
Pada potongan melintang •
•
Karena inti sel terletak dibagian tengah gelondong yang lebar, maka tidak semua potongan sel otot mengandung inti pada potongan melintang ini. Tampak bulatan-bulatan kecil dengan sitoplasma yang terpulas merah homogen. Bulatan tampak dengan ukuran beranekaragam, dari kecil hingga besar. Yang paling besar mengandung initi yang juga terlihat bulat, berwarna biru dan berkromatin padat.
Gambar 8.1. Otot polos (potongan memanjang)
Praktikum Histologi Blok 4
18
Gambar 8.2. Otot polos (potongan melintang)
Praktikum Histologi Blok 4
19
JARINGAN EPITEL
Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai jaringan dasar dalam tubuh manusia, yaitu •
Jaringan epitel
Praktikum Histologi Blok 4
20
•
Jaringan pengikat
•
Jaringan muskuler
•
Jaringan syaraf
Namun untuk jaringan syaraf akan dibahas pada blok neuromuskuloskeletal.
9. EPITEL SQUAMOSUM SIMPLEX
No Preparat
:
Nama Preparat
: Ginjal
Tujuan Praktikum
:
1. Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis epitel squamosum simplex pada kapsula bowman lapisan parietal
Uraian
Epitel squamosum simplex disebut juga epitel selapis gepang. Epitel ini biasanya membentuk membran atau selaput, membatasi sebuah ruang atau meliputi sebuah bangunan atau organ. Epitel ini dapat ditemukan antara lain, pada endotel pembuluh darah, kapsula bowman lapisan parietal pd glomerulus ginjal dan perikardium.
Pada sediaan carilah bagian cortex ginjal yang biasanya terletak dibagian tepi sediaan. Temukan glomerulus, dan perhatikan kapsula bowman nya. Pada lapisan parietal kapsula bowman dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Ciri histologis
Praktikum Histologi Blok 4
21
•
Terdiri dari satu lapisan sel, berbentuk gepeng.
•
Inti sel berbentuk gepeng, tampak menonjol ke permukaan dan berwarna biru.
•
Sitoplasma sel berwarna kemerahan dan biasanya hanya terlihat sebagai garis yang menghubungkan inti sel satu dengan yang lainnya.
Gambar 1.1 Epitel squamosum simplex (Glomerulus ginjal)
Praktikum Histologi Blok 4
22
2. EPITEL CUBOIDAL SIMPLEX
No Preparat
:
Nama Preparat
: Ginjal
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis epitel cuboidal simplex yang menjadi dinding ductus colligentes.
Uraian
Epitel ini dikenal juga dengan sebutan epitel kuboid selapis. Dalam sajian tampak berderet melapisi ruangan, lumen atau meliputi permukaan sebuah bangunan ataupun organ. Dapat ditemukan antara lain pada ovarium, duktus koligens pada ginjal, saluran keluar kelenjar liur (kelenjar parotis, sublingual, dan submandibular) dan kelenjar tiroid.
Pada sediaan ini, carilah medula ginjal , kemudian temukan duktus coligentes. Dinding pada saluran ini terdiri dari epitel selapis kubus.
Gambaran histologis
•
Epitel ini terdiri dari selapis sel berbentuk kuboid.
•
Inti selnya biasanya bulat, berwarna biru dan umumnya terletak ditengah.
•
Sitoplasma berwarna merah
Gambar 2.1.Epitel cuboidal simplex (duktus koligentes ginjal)
Praktikum Histologi Blok 4
23
3. EPITEL COLUMNAR SIMPLEX
No preparat
:
Nama preparat
: Jejenum
Tujuan praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri histologis dari epitel columnar simplex pada mukosa jejenum (brush-border dan sel goblet) Uraian
Praktikum Histologi Blok 4
24
Epitel columnar biasanya terdapat pada lapisan mukosa (lapisan yang menghadap lumen). Epitel ini dikenal juga dengan epitel selapis silindris atau epitel thoraks. Dapat ditemukan antara lain pada lapisan mukosa gaster, yeyenum, dan vesica velea
Pada sediaan, carilah sel epitel selapis silindris yang melapisi vili-vili yeyenum.
Ciri Histologis •
Epitel ini terdiri dari selapis sel berbentuk silindris.
•
Inti selnya lonjong, terletak tegak, berwarna biru dan tampak berderet beraturan. Jika diperhatikan inti-inti tampak terletak pada satu garis.
•
Pada sediaan ini akan ditemukan sel goblet atau sel piala diantara sel-sel silindris. Sel ini tampak lebih jernih karena banyak mengandung musin. Intinya terdesak ke bagian basal, sehingga tampak gepeng mendatar.
•
Selain itu juga pada sediaan yeyenum ini, tampak mikrovillus yang banyak tesusun padat menyerupai bangunan mirip sikat, sehingga dikenal sebagai brush-border . Tepat dibawah brush-border ini dapat dijumpai terminal web. Sehingga pada yeyenum, epitel ini dikenal sebagai epitel silindris selapis bersilia.
Praktikum Histologi Blok 4
25
Gambar 3.1. Epitel columnar simpleks (jejenum)
4. EPITEL PSEUDOSTRATIFIED CILIATED COLUMNAR
No preparat
:
Nama preparat
: Duktus epididimis
Tujuan praktikum
:
Praktikum Histologi Blok 4
26
1. Mahasiswa dapat mengenali setiap pseudostratified ciliated columnar
ciri
histologis
dari
epitel
2. Mahasiswa mampu mengenali ciri khas duktus epididimis, yaitu stereocilia
Uraian
Epitel ini mirip dengan epitel silindris berlapis, seolah-olah terdiri atas beberapa lapis sel, tetapi sebenarnya merupakan epitel selapis. Terdapat pada trakea, bronkus, dan duktus epididimis.
Ciri histologis
•
Terdiri dari selapis sel berbentuk silindris.
•
Inti tampak berada di berbagai tingkat, karena tidak semua sel mencapai permukaan, namun semua sel melekat pada membran basal.
•
Pada sediaan duktus epididimis tampak silia yang panjang, tidak dapat bergerak sehingga disebut stereosilia.
Gambar 4.1. Epitel pseudostratified ciliated columnar
Praktikum Histologi Blok 4
27
Gambar 4.2. Stereosilia pada duktus epididimis
Praktikum Histologi Blok 4
28
5. EPITEL SQUAMOSUM COMPLEKS NON CORNIFICANS
No Preparat
:
Nama preparat
: vagina
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali lapisan sel pada epitel squamosum compleks non cornifikans
Uraian
Praktikum Histologi Blok 4
29
Epitel ini dikenal juga dengan sebutan epitel gepeng berlapis tidak bertanduk. Dapat ditemukan pada esofagus, laring, vagina dan canal anus.
Ciri histologis
•
•
Terdiri dari berlapis-lapis sel dengan sel yang makin dekat dengan permukaan berbentuk semakin gepeng. Mendekati basal sel semakin berbentuk poligonal, kuboid atau silindris. Intinyanya pun semakin gepeng dan keriput mendekati permukaan. Inti berwarna biru kehitaman. Sumbu panjang inti sel searah dengan permukaan epitel. Lapisan paling atas tidak memiliki keratin dan selnya tetap berinti.
Gambar 5.1. Epitel squamosum kompleks non kornifikans
Gambar 5.2. lapisan-lapisan epitel (vagina)
Praktikum Histologi Blok 4
30
6. EPITEL SQUAMOSUM KOMPLEKS KORNIFICANS
No Preparat
:
Nama preparat
: Kulit telapak jari
Tujuan Praktikum
:
Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis epitel squamosum kompleks konifikans : 1. Mengenali tiap lapisan 2. Mengenali zat tanduk Uraian Epitel ini disusun oleh berlapis-lapis sel yang membentuk lapisan epidermis kulit. Dapat ditemui pada kulit jari, kulit tipis dan kulit telapak kaki.
Ciri histologis •
Terdiri dari beberapa lapisan , dengan urutan dari basal ke permukaan :
Praktikum Histologi Blok 4
31
•
•
Stratum basalis : terdiri dari sel bentuk kuboid atau silindris, berinti lonjong atau bulat dan berwarna biru. Sitoplasma kebiruan. Stratum spinasum : terdiri sel berbentuk poligonal dengan inti lonjong berwana biru dan sitoplasma kemerahan
•
Stratum granulosum :sel semakin berbentuk poligonal
•
Stratum lusidum
•
Stratum korneum : terdiri dari sel-sel yang sangat gepeng, tipis dan pipih, tidak berinti, sitoplasma tak tampak lagi. Gambarannya seperti sisik dan membentuk lapisan zat tanduk (keratin) yang pada sediaan tampak homogen berwarna merah.
: tidak jelas terlihat
Gambar 6.1. Epitel squamosum kompleks cornifikans
Praktikum Histologi Blok 4
32
7. EPITEL TRANSISIONAL
No Preparat
:
Nama preparat
: Vesica urinaria
Tujuan Praktikum
:
2. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis epitel transisional 3. Mahasiswa mampu mengenali ciri khas sediaan, dengan mengenali sel payung Uraian Epitel ini terdapat pada vesika urinaria dan ureter. Sangat mirip dengan epitel gepeng berlapis.
Praktikum Histologi Blok 4
33
Ciri histologis •
Terdiri dari beberapa lapis sel . Seluruh lapisan terdiri dari sel yang mengandung inti dengan kromatin yang jelas, tidak keriput.
•
Pada sediaan ini, bentuk sel hampir seluruhnya berbentuk poligonal, jika dalam keadaan kosong.
•
Pada permukaan ada yang disebut dengan sel payung. Sel ini dekat lumen, tampak besar, berbentuk khas seperti labu, cembung pada permukaannya, dan kadang berinti dua. Jika diperhatikan pada semua sel permukaan tersebut, sitoplasmanya memekat didaerah permukaan bebas, yang sering disebut sebagai krusta.
Gambar 7.1. Epitel transisiona l (vesika urinaria)
Praktikum Histologi Blok 4
34
Gambar 7.2. Sel Payung
Praktikum Histologi Blok 4
35
LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI BLOK 4 (JARINGAN EPITEL)
Disusun oleh : TIM HISTOLOGI dr. H. Achmad Azhari, DAHK dr. Nia Ayu Saraswati
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALEMBANG 2009 Praktikum Histologi Blok 4
36
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
37
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
38
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
39
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
40
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
41
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
42
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
43
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Nama Preparat : Pewarnaan : Pembesaran :
KETERANGAN
Praktikum Histologi Blok 4
44