Nama : Dima Nurfitri Apriani NIM
: 105020300111005
Kelas : CD
Kasus 7 A. PERTANYAAN DISKUSI 1. Selisih perhitungan fisik persediaan bisa disebabkan karena : a. Indeks harga yang digunakan adalah indeks harga lama sehingga harga pasaran saat ini tidak sama dengan indeks harga yang digunakan. b. Diskon kas yang diberikan oleh Samsang dan diskon bulanan yang dihitung mengalami salah perhitungan sehingga pencatatan dengan fisik persediaan tidak sama. c. Ada persediaan yang cacat, hilang atau rusak sehingga harus diakui sebagai kerugian. d. Saat persediaan dikeluarkan dari gudang atau terjadi penjualan, pencatatan tidak dilakukan. Atau sebaliknya, saat pencatatan dilakukan tidak ada persediaan yang dilakukan. Selisih ini harus dianggap material mengingat hanya 2 toko dari 6 toko yang diamati dalam perhitungan persediaan. Hal ini untuk mengantisipasi salah saji yang tidak terdeteksi dan menghindari salah saji yang material dalam laporan keuangan. 2. Tingkat persediaan tinggi dapat menyebabkan nilai buku yang tinggi (e.g., investment, storage, insurance, obsolescence, and damage). Jika nilai buku tinggi maka laba yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat menjadi permasalahan karena dengan meninggikan nilai persediaan maka kemungkinan fraud akan semakin besar. 3. Alasan manajemen perusahaan merendahkan jumlah persediaan akhir bisa saja untuk mempengaruhi nilai utang agar lebih rendah. Jika nilai utangnya rendah maka kewajiban perusahaan akan berkurang. Ini akan mempengaruhi likuiditas perusahaan karena rasio
lancar perusahaan akan terlihat baik. Tentunya ini akan menambah kepercayaan kreditor dan investor. Ini dapat menjadi permasalahan signifikan dalam melakukan audit, apalagi apabila hal ini terlambat diketahui. Menjadi beban berat dalam pertanggungjawaban auditor. Selain itu, laporan auditor akan menunjukkan kesesatan jika ini tak diketahui karena PT Maju Makmur dalam rangka menuju perusahaan go public. 4. KAP harus melakukan perhitungan fisik ulang atau menambah sampel toko. Maksudnya adalah dari 6 toko yang ada, audit harus melakukan perhitungan fisik pada 4 atau 5 toko untuk memperkecil salah saji dan dampak pada laporan keuangan semakin kecil. Pada PSA No. 26 SA paragraf 43 “Jika auditor menyimpulkan bahwa hasil sampel tidak mendukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan atas suatu asersi, maka ia harus menilai kembali sifat, waktu, dan lingkup prosedur substantif berdasarkan atas pertimbangan yang telah direvisi atas tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan untuk asersi laporan keuangan yang relevan.” 5. Sesuai dengan PSA No.7 SA seksi 331 paragraf 6 dan 7, “Jika dengan prosedur sampling auditor tidak memperoleh keyakinan bahwa sediaan berada di tangan klien, maka pengujian atas catatan akuntansi saja tidak akan cukup bagi auditor untuk memperoleh keyakinan tentang kuantitas sediaan; selalu diperlukan oleh auditor untuk melakukan, atau mengamati, beberapa penghitungan fisik sediaan dan menerapkan pengujian memadai atas transaksi yang terkait. Hat ini harus digabung dengan inspeksi atas catatan penghitungan fisik yang diselenggarakan oleh klien dan prosedur yang berkaitan dengan fisik sediaan yang mendasari saldo sediaan yang dicantumkan dalam neraca.” “Auditor dapat diminta untuk mengaudit laporan keuangan periode berjalan dan satu atau lebih periode yang ia tidak mengamati atau melakukan beberapa penghitungan fisik sediaan periode sebelumnya. Namun, ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode sebelumnya melalui prosedur audit semestinya, seperti pengujian atas transaksi sebelumnya, review atas catatan penghitungan fisik sebelumnya, dan penerapan pengujian laba bruto (gross profit test), asalkan ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode berjalan.” Jadi, jika dirasa tingkat materialitas tinggi, auditor harus melakukan inspeksi atas catatan penghitungan fisik yang diselenggarakan oleh klien dan prosedur yang berkaitan dengan
fisik sediaan melakukan pengujian atas transaksi sebelumnya, review atas catatan penghitungan fisik sebelumnya, dan penerapan pengujian laba bruto (gross profit test) untuk mendapatkan kepastian akan prosedur audit. 6. Sesuai dengan PSA No.7 SA seksi 331 paragraf 7 “Auditor dapat diminta untuk mengaudit laporan keuangan periode berjalan dan satu atau lebih periode yang ia tidak mengamati atau melakukan beberapa penghitungan fisik sediaan periode sebelumnya. Namun, ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode sebelumnya melalui prosedur audit semestinya, seperti pengujian atas transaksi sebelumnya, review atas catatan penghitungan fisik sebelumnya, dan penerapan pengujian laba bruto (gross profit test), asalkan ia dapat memperoleh keyakinan atas sediaan periode berjalan.” Review retur penjualan dilakukan agar barang-barang yang diretur telah dipastikan ada di gudang dan telah dicatat sehingga kesalahan pencatatan dapat diminimalisir dan menghindari kecurangan dari pihak perusahaan. 7. Nomor label terakhir yang digunakan perusahaan adalah nomor dari persediaan yang telah dipastikan ada di gudang dan telah diawasi secara langsung oleh Indah Sanjaya. Nomor label ini telah bebas dari tanda kerusakan, usang atau penjualan di bawah harga normal, bukan barang konsinyasi, barang tidak disembunyikan atau dihitung lebih. Nantinya nomor label ini akan dicocokkan dengan catatan perusahaan. 8. Jika barang rusak atau usang maka tindakan yang dilakukan adalah mencatat barang tersebut sebagi kerugian atau Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan. Persediaan yang telah usang adalah persediaan yang tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan operasional bukan hanya karena usianya tapi juga karena sudah ketinggalan teknologi atau ketidaksesuaian spesifikasi. 9. Evaluasi efektivitas dan efisiensi prosedur penghitungan persediaan : No. Prosedur PT Maju Makmur 1.
Setiap
manajer
bertanggung jawab
Kelebihan
toko Manajer terhadap mengetahui
persediaan fisik di toko masing- komposisi masing.
persediaan
Kekurangan toko Tidak
terdapat
fungsi
cross-
checking, sehingga lebih terdapat
baik.
kemungkinan kesengajaan manajer toko dalam melaporkan
hasil
stock opname. 2.
Departemen Operasional dan Departemen Logistik
menghitung Operasional
persediaan di gudang.
Tidak
terdapat
dan fungsi
cross-
Logistik mengetahui checking, sehingga komposisi
terdapat
persediaan
di kemungkinan
gudang lebih baik.
kesengajaan Departemen Operasional Logistik
dan dalam
melaporkan
hasil
stock opname. 3.
Stock
opname
berdasarkan
memo
dilakukan Terdapat penugasan Tidak internal tunggal
terdapat
sehingga peraturan
perusahaan yang disusun oleh otorisasinya jelas.
perusahaan
yang
Agus Kuncoro selaku wakil
tertulis, jelas, dan
presiden.
rinci
mengenai
pelaksanaan
stock
opname.
Tidak
terdapat penjelasan mengenai langkahlangkah apa yang harus
dilakukan
apabila
ditemui
kejadian
khusus
dalam proses stock opname.
Latihan 1.
Dalam perencanaan auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat, lingkup, dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan harus membuat suatu program audit secara tertulis (atau satu set program audit tertulis) untuk setiap audit. Program audit harus menggariskan dengan rinci prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Indah Sanjaya melaksanakan audit atas persediaan barang dagang PT Maju Makmur dengan tujuan : a. Menguji kesesuaian antara perhitungan fisik yang dilakukan dengan daftar persediaan yang dimiliki klien. b. Menguji kewajaran penyajian saldo biaya pada daftar persediaan. c. Menguji validitas dan kelayakan item yang telah direkonsiliasi oleh auditor. Dalam melaksanakan pekerjaan auditnya, auditor dapat menerapkan program audit untuk menguji kewajaran saldo persediaan barang dagang PT Maju Makmur antara laindengan: NO
Program Audit
1.
Meminta daftar rincian persediaan kepada klien secara lengkap Lakukan perhitungan nilai persediaan pada laporan penerimaan barang dan perhatikan cut-off nya. Lakukan perhitungan nilai persediaan pada catatan bill of lading dan perhatikan cut-off nya. Lakukan pemeriksaan terhadap catatan persediaan perpectual perusahaan meliputi persediaan barang masuk dan keluar. Lakukan pengecekan ulang mengenai baik persediaan yang diterima maupun yang dikirim pada awal bulan januari atau periode setelah neraca. Hitung dan periksa diskon pembelian yang diberikan samsang dengan menyampling beberapa item persediaan Periksa ketepatan pemberian nomor label dan nomor seri yang dilakukan klien Lakukan perhitungan kembali dengan cara memfooting maupun crossfooting atas catatan persediaan fisikgudang yang dimiliki klien
2. 3. 4.
5.
6.
7. 8.
2.
Dokumen audit atas prosedur yang telah dilaksanakan :
Waktu pelaksanaan
Paraf
PT MAJU MAKMUR Prosedur Audit Persediaan 31 Desember 2010
No.
Nomor Label
Deskripsi
1 2
136 139
Stereo Systems CD Players
3 4
144 147
DVD Players Headphones
5 6
150 108
Speakers Receivers
7
111
Amplifiers
8
117
Televisi
9 10 11 12
125 126 138 104
Televisi Stereo Systems Stereo Systems DVD Players
Dokumen Audit : N 4
Nomor Seri AB15M TU62-T DS45W PO88-Q YG28Y CS33-P XY76R AR65C BM09H JH88-A FU87-R CZ55-H
Kuantitas
Biaya/Unit
Biaya Total (dalam Rp.000)
36 87
Rp Rp
2,055.84 488.00
Rp Rp
74,010.24 42,456.00
114 49
Rp Rp
884.00 711.76
Rp Rp
100,776.00 34,876.24
71 6
Rp Rp
2,199.60 5,591.84
Rp Rp
156,171.60 33,551.04
48
Rp
1,759.60
Rp
84,460.80
2
Rp 10,552.00
Rp
21,104.00
3 77 60 46
Rp Rp Rp Rp
Rp Rp Rp Rp
19,496.40 199,584.00 108,288.00 76,168.64
҉
҉
҉
Prosedur Audit
҉
҉
҉
҉
҉ ҉ 6,498.80 2,592.00 1,804.80 1,655.84
҉
҉
҉
Ω ∞ Ø Ω ∞ Ø ∞ Ω Ø Ω ∞ Ø ∞ Ω Ø Ω ∞ Ø ∞ Ω Ø ∞ Ω Ø ∞ Ω Ø Ω ∞ Ø Ω ∞ Ø Ω ∞ Ø
Komentar ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊ ◊
Ÿ ð Ÿ ð ð Ÿ Ÿ ð ð Ÿ Ÿ ð ð Ÿ ð Ÿ ð Ÿ Ÿ ð Ÿ ð Ÿ ð
π π π π π π π π π π π π
∆
Nama Dibuat Oleh
Tanggal
Ttd
:
Direview Oleh : Sasaran Audit : a. Untuk menguji kesesuaian antara perhitungan fisik yang dilakukan dengan jumlah persediaan yang ada b. Untuk menguji kewajaran penyajian saldo persediaan c. Untuk menguji validitas dan kelayakan barang yang direkonsiliasi Keluasan : a. Populasi -- semua persediaan fisik gudang PT Maju Makmur b. Sampel -- diputuskan. Dipilih 12 barang persediaan fisik - gudang tanggal 3 Januari 2011 Prosedur Audit : ҉ : telah ditelusuri ke daftar rincian persediaan Ω
: telah dilakukan perhitungan nilai persediaan pada laporan penerimaan barang dan pemeriksaan cut-off nya
∞
: telah dilakukan perhitungan nilai persediaan pada Bill of lading dan pemeriksaan cut-off
nya Ø : telah dilakukan pemeriksaan terhadap catatan persediaan perpectual perusahaan meliputi persediaan barang masuk dan keluar ◊ : telah dilakukan pengecekan ulang mengenai baik persediaan yang diterima maupun yang dikirim pada awal bulan januari atau periode setelah neraca Ÿ
: telah dihitung dan diperiksa diskon pembelian yang diberikan samsang dengan menyampling beberapa item persediaan
ð
: telah diperiksa ketepatan pemberian nomor label dan nomor seri
π : telah dilakukan perhitungan kembali dengan cara memfooting maupun crossfooting atas catatan persediaan fisik-gudang yang dimiliki klien Komentar : ∆ : item yang bukan milik PT Maju Makmur, dan telah dikembalikan untuk proses perbaikan dan penyesuaian Kesimpulan Audit : Perhitungan fisik persediaan telah dilakukan dengan benar dan penyajian persediaan telah dilakukan secara wajar namun terdapat selisih dan dibuat penyesuaian