KASUS V: PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN (SIKLUS PENDAPATAN DAN PENERIMAAN KAS) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Mata Kuliah Praktikum Auditing
Kelas CE Oleh:
Bena Johanna 115020307111005
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014
1. Bagaimana kualitas bukti lisan hasil wawancara dan seberapa kompetenkah bukti tersebut?
PSA No. 7 seksi 326 paragraf 21 menyatakan bahwa: “Apabila bukti dapat diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan, untuk tujuan audit auditor independen, bukti tersebut memberikan jaminan keandalan yang lebih daripada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri”. Sehingga dapat dikatakan bahwa bukti yang didapat dari wawacara pihak internal perusahaan memiliki tingakt keandalan yang rendah. Karena mungkin saja data- data tersebut telah dimanipulasi oleh internal perusahaan. Bukti yang didapat secara tidak formal, atau berdasarkan wawacanra terlebih pada pihak internal perusahaan. Mengakibatkan bukti yang didapat tidak memiliki tingkat kompeten yang bagus, data- data yang didapat tidak dapat langsung dipercaya oleh auditor.
2. Beberapa contoh kecurangan yang dapat dilakukan terkait dengan piutang usaha adalah sebagai berikut :
Kecurangan disebabkan karena belum adanya SOP terkait dengan pengelolaan piutang yang kurang baik serta adanya insentif bonus atas laba yang dihasilkan dari penjualan yang dilakukan, dan contoh kecurangan yang dapat dilakukan antara l ain :
Penjualan kredit fiktif untuk meningkatkan nilai penjualan agar mendapatkan insentif bonus yang besar sehingga menyebabkan piutang usaha perusahaan besar yang tidak mencerminkan kinerja aktual perusahaan.
Penentuan penghapusan piutang diluar prosedur, karena penghitungan umur piutang dan penghapusan piutang dilakukan oleh orang yang sama yakni Agus Kuncoro tanpa ada yang memeriksa terlebih dahulu mengenai piutang tak tertagih perusahaan dan tidak ada review terhadap laporan kredit. Selain itu dasar penetapan estimasi piutang tak tertagih juga tanpa didasari penghitungan yang jelas.
Pembentukan cadangan piutang usaha yang besar dan penghapusan cadangan kerugian piutang yang besar sehingga piutang usaha yang akan diakui dapat tertagih semakin kecil menyebabkan hak perusahaan atas kas yang diterima dari penjualan kredit semakin kecil dan akhirnya dapat merugikan perusahaan.
Pelunasan piutang yang tidak dicatat mengingat jika terjadi complain akan diselesaikan secara personal oleh bagian treasurer.
3. Bagaimana dan mengapa pencatatan penjualan fiktif dilakukan?
Penjualan fiktif merupakan salah satu bentuk fraud yang mungkin terjadi dalam perusahaan retail atau perdagangan. Bentuk Penjualan fiktif antara lain: 1. Pelanggan benar ada, tetapi ada manipulasi pada harga, kuantitas penjualan atau diskon atas penjualan yang dilakukan. 2. Pelanggan fiktif sehingga sebenarnya tidak terjadi penjualan tetapi tercatat telah dilakukan penjualan. Hal ini dapat terjadi karena memang pengendalian dalam perusahaan sangat kurang, sehingga karyawan dapat mengambil kesempatan untuk melakukan hal tersebut. Atau bisa juga karena factor tekanan dan rasional dari karyawan sendiri. Mungkin mereka membutuhkan uang lebih untuk membeli keperluan mereka atau memang mereka berencana untuk melakukan itu sehingga dapat penghasilan yang lebih banyak.
4. Informasi apa yang diberikan (atau gagal diberikan) oleh Agus Kuncoro yang dapat menyebabkan masalah bagi auditor?
Informasi mengenai umur piutang dan Buku Besar Piutang yang dihitung hanya sekali dalam 1 tahun, yang mengotorisasi kebijakan kredit hanya Langgeng dan Bagian Penjualan, Komisi agen penjualan yang didasarkan atas penjualan yang telah dicapai & Laporan kredit tidak di-review. a. Semua orang yang membutuhkan informasi tentang buku besar pembantu piutang usaha dapat masuk dan melihatnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian akses informasi penting tidak dibatasi b. Perhitungan umur piutang usaha hanya dilakukan pada akhir tahun. Seharusnya perhitungan umur piutang usaha dilakukan setiap akhir bulan untuk dapat dijadikan perbandingan dengan bulan sebelumnya sehingga dapat dilakukan evaluasi . c. Tidak ada pihak intern yang independen memeriksa buku besar pembantu, hanya diperiksa oleh auditor independen sekali dalam setahun d. Asisten presiden tidak tahu pasti mengapa terjadi banyak penghapusan piutang di tahun 2010. e. Penerapan angka 0,7% estimasi piutang tak tertagih pada akhir tahun selama ini tidak diketahui oleh asisten presiden darimana angkanya. Selain mengenai buku besar piutang terdapat dua informasi lain yang dapat menimbulkan maslaah bagi auditor, yakni:
a. Informasi mengenai cara perusahaan menangani complain. Penyelesaian komplain dari pelanggan semua diterima di kantor departemen trasurer, mereka membuka surat lalu memberikan kepada asisten presiden kemudian diselesaikan secara personal. Hal ini mengindikasikan mekanisme check and balance tidak dilakukan. b. Informasi mengenai penggajian Pada proses penggajian tidak dilakukan review terhadap laporan kredit, jika pembayaran telah dilakukan perusahaan menganggap resiko kreditnya baik.
5. Pada kondisi bagaimana seorang auditor dapat mengabaikan tes pengujian efektivitas prosedur pengendalian?
Seperti pada kasus sebelumnya, pengujian dapat diabaikan apabila auditor menemukan bahwa resiko pengendalian perusahaan dinilai tinggi, atau dapat dikatakan bahwa penegndalian internal perusahaan tidaklah bagus. Sehingga auditor tidak perlu menguji keefektivan Internal Control perusahaan, auditor dapat langsung melakukan pengujian lanjutan atau pengujian substantive.
6. Jika perusahaan tidak mampu mengurangi risiko pengendalian dibawah level maksimum, bagaimana pengaruhnya terhadap risiko deteksi yang diharapkan? Bagaimana dampak risiko deteksi yang diharapkan apabila risiko inheren dan risiko pengendaliannya tinggi?
Risiko deteksi mempunyai hubungan yang terbalik dengan risiko pengendalian. Semakin kecil risiko risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin besar risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin besar adanya risiko bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini auditor, semakin kecil tingkat risiko deteksi yang dapat diterima. Jika risiko pengendalian berada di level maksimum, maka risiko deteksinya diharapkan bisa berada di tingkat moderat atau bahkan di level minimum agar risiko audit juga tidak terlalu tinggi. Sehingga jika risiko inheren dan risiko pengendalian tinggi maka risiko deteksinya diharapkan rendah agar risiko audit yang dihadapi tidak terlalu tinggi, sehingga prosedur dan program audit yang akan dilaksanakan mampu meng cover semua risiko yang ada.
7. Apakah perbedaan konfirmasi positif atau negative terhadap piutang usaha? Kapan konfirmasi tersebut digunakan?
Menurut PSA No 7, Terdapat dua bentuk permintaan konfirmasi : a) Bentuk konfirmasi positif Konfirmasi bentuk positif meminta responden untuk menunjukkan apakah ia setuju dengan informasi yang dicantumkan dalam permintaan konfirmasi. Bentuk konfirmasi positif lain tidak menyebutkan jumlah (atau informasi lain) pada permintaan konfirmasi tetapi meminta responden untuk mengisi saldo atau informasi lain pada ruang kosong yang disediakan dalam formulir permintaan konfirmasi. Bentuk konfirmasi positif menyediakan bukti hanya jika jawaban diterima oleh auditor dari penerima permintaan konfirmasi. Permintaan konfirmasi yang tidak dijawab tidak memberikan bukti audit mengenai asersi laporan keuangan yang dituju oleh prosedur konfirmasi. Konfirmasi positif digunakan ketika kondisi nilai piutang perusahaan cukup tinggi dan jumlah debitur sedikit. b) Bentuk konfirmasi negatif Bentuk konfirmasi negatif meminta penerima konfirmasi untuk memberikan jawaban hanya jika ia tidak setuju dengan informasi yang disebutkan dalam permintaan konfirmasi. Permintaan konfirmasi negatif dapat digunakan untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang dapat diterima jika (a) gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian taksiran adalah rendah, (b) terdapat sejumlah besar saldo akun piutang yang kecil, (c) auditor tidak yakin bahwa penerima permintaan konfirmasi akan mempertimbangkan permintaan tersebut. Selain hal tersebut auditor harus mempertimbangkan untuk melaksanakan prosedur substantif lain untuk melengkapi penggunaan konfirmasi negatif.
8. Atribut apa yang menunjukkan bahwa suatu piutang usaha harus dikonfirmasi?
PSA No 7 mengatakan ada beberapa atribut piutang harus dikonfirmasi antara lain :
Piutang usaha merupakan jumlah yang material dalam laporan keuangan
Penggunaan konfirmasi akan diharapkan efektif.
Gabungan tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian taksiran sedemikian rendah, dan tingkat risiko taksiran tersebut, bersamaan dengan bukti yang diharapkan untuk diperoleh dari prosedur analitik atau pengujian substantif rinci, adalah cukup untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup rendah untuk
asersi laporan keuangan yang bersangkutan. Dalam banyak situasi, baik konfirmasi piutang usaha maupun pengujian substantif rinci diperlukan untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup rendah bagi asersi laporan keuangan yang bersangkutan.
9. Item apa saja yang menjadi jejak audit dan informasi apa yang dapat dikumpulkan dari masing-masing Jejak Audit? Tunjukan tingakt kepercayaan auditor untuk data yang berasal dari sumber- sumber berikut.
Tingkat kepercayaan auditor yang mengacu pada lampiran 4.c :
Faktur Penjualan, berisi informasi jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan. Tingkat kepercayaan tinggi karena berupa dokumen otentik dan dapat dikonfirmasikan kepada pihak ketiga (pelanggan).
Bill of lading, dokumen yang digunakan untuk mengantar barang yang dikirim ke pelanggan berisi rincian dan jumlah barang yang dikirim ke pelanggan. Dari Bill of lading dapat diketahui berapa jumlah barang yang dikirim kepada pelanggan yang menjadi piutang PT Maju Makmur. Tingkat kepercayaan tinggi karena merupakan dokumen siklus pendapatan.
Buku besar pembantu piutang, digunakan untuk menunujukkan saldo piutang debitur. Dari buku besar pembantu ini auditor dapat mengetahui menganai berapa piutang yang sebenarnya dimiliki oleh perusahaan, dan apakah hal tersebut benar benar ada.
Jurnal piutang hal ini dapat membantu auditor untuk melihat pencatatan transaksi penjualan kredit. Apakah telah pencatatannya telah sesuai dan apakah jumlah yang dicatat sesuai dengan apa yang ditulis di buku besar.
Konfirmasi piutang. Sama dengan dua hal sebelumnya buku besar pembantu dan jurnal. Konfirmasi piutang ini dapat benar- benar menyakinkan auditor bahwa piutang memang ada, dan bukan merupakan piutang yang memang tertagih dan tidak expired .
Menurut PSA No 7, tingkat kepercayaan atas item-item terkait piutang perusahaan untuk empat item awal tidak terlalu baik karena item tersebut merupakan item yang didapat dari internal perusahaan serta untuk item kelima, auditor dapat cukup meyakini karena item tersebut berasal dari eksternal perusahaan.
10. Pengujian apa yang biasanya digunakan untuk menguatkan taksiran akuntansi?
Agus kuncoro mengatakan bahwa estimasi piutang tidak tertagih berada pada kisaran 0,7% dari penjualan, namun tidak ada perhitungan jelas bagaimana nominal ini ditentukan. Angka tersebut selalu digunakan selama ini dan sudah menjadi kesepakatan sejak beberapa tahun yang lalu. Angka tersebut tidak dievaluasi lagi apakah jumlah yang dicadangkan ini telah sesuai dengan kondisi riil yang ada atau malah lebih atau bahkan kurang. Hal ini mengakibatkan informasi yang dihasilkan tidak akurat. Metode ini tidak rasional karena perusahaan tidak memiliki dasar yang baik dalam menentukan estimasi cadangan piutang. Taksiran akuntansi klien menimbulkan permasalahan karena taksiran tersebut tidak mempertimbangkan umur piutang debitur, hal ini bisa mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Auditor harus mengevaluasi estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen untuk piutang tak tertagih. Klien harus menyediakan dokumentasi yang diperlukan, faktor estimasi dan asumsi yang mempengaruhi perkiraan, prosedur yang digunakan untuk mempersiapkan estimasi dalam penyajian laporan keuangan, dan perbandingan estimasi dan hasil aktual masa lalu untuk mendukung kewajaran perkiraan mereka saat i ni. Pengujian yang biasanya digunakan untuk menguatkan taksiran akuntansi adalah dengan subtantif tes terhadap akun piutang dengan melakukan vouching terhadap bukti, pengujian terhadap umur piutang dan ketepatan pelunasan piutang oleh pelanggan. Dengan demikian dapat diperoleh bukti memadai untuk penilaian terhadap seberapa besar kemungkinan piutang menjadi tidak tertagih.
11. Apa Rekomendasi Indah Sanjaya mengenai konfirmasi akun piutang usaha?
Sebaiknya dilakukan per tanggal 31 Desember 2010, hal tersebut dikarenkan auditor yang dapat melakukan pengujian cut off terlebih dahulu untuk memeriksa kebenaran keberadaan piutang. Cut off adalah pemisahan catatan transaksi antara periode berjalan dengan periode berikutnya. Hal ini juga terkait dengan syarat kredit yang diajukan oleh PT maju Makmur yakni pembayaran dilakukan maksimal 45 hari. Harapannya dilakukan konfirmasi pada akhir tahun agar lebih mencerminkan saldo yang sesungguhnya karena batas pelunasan piutang yang sudah jatuh tempo.
12. Apakah Agus kuncoro telah membuat keputusan yang benar dalam mendesain system dan kewenangan yang dimilikinya dan melaksankan tanggung jawab pekerjaan?
Agus Kuncoro belum membuat keputusan yang benar dalam mendesain sistem dan kewenangan yang dimilikinya. Terdapat beberapa kelemahan dalam sistem yang telah dibuat yakni:
Akses kepada buku besar pembantu piutang usaha dapat diakses oleh semua orang yang memerlukan. Seharusnya akses kepada buku besar pembantu piutang usaha dibatasi.
Penentuan penghapusan piutang diluar prosedur, karena penghitungan umur piutang dan penghapusan piutang dilakukan oleh orang yang sama yakni Agus Kuncoro sendiri tanpa ada yang memeriksa terlebih dahulu mengenai piutang tak tertagih perusahaan dan tidak ada review terhadap laporan kredit.