Oleh :
Dosen Pengasuh :
Ananingtyas Ananingtyas Sept Septia. ia. D, S.Pi,.M.P S.Pi,.M.P JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH
–
ACEH BARAT
Latar Belakang
Ikan Koi merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang banyak dibudidayakan oleh petani baik budidaya pembenihan, pembesaran, di kolam pekarangan ataupun air deras. Ikan Koi di Indonesia merupakan ikan hias favorit dan banyak digemari masyarakat luas karena tubuhnya yang mempesona dan harganya relatif tidak terlalu mahal. Ikan Koi sekarang ini masih menjadi salah satu komoditas perdagangan yang cukup baik dalam bidang perikanan. Ikan Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, Ikan Koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan karena termasuk ikan yang harganya relatif mahal dan ikan Koi juga selalu diburu para penghobi yang mencari jenis eksklusif.
Persiapan Induk Ikan Koi
Pilih induk koi matang kelamin dan matang tubuh. Induk Ikan koi matang kelamin artinya induk jantan sudah menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang. Matang tubuh artinyasecara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk produktif. Fisik prima, tidak cacat, sirip dan sisik lengkap. Gerakan anggun, seimbang , tidak loyo. Umur jantan minimal 2 tahun, betina minimal 3 tahun. Betina lebih besar dibanding jantan, perutnya terlihat lebih besar dibanding punggung. Jantan sebaliknya lebih langsing dan perut rata jika dilihat dari punggung. Sirip induk jantan siap kawin akan muncul bintik-bintik putih. Seekor induk betina berpasangan dengan 2 atau 3 induk jantan. Ini menjaga kalau jantan lagi tidak mut. Dengan menyediakan stok jantan lebih dari satu, kegagalan pemijahan bisa dihindari.
Pemijahan Ikan Koi
Proses Pemijahan Ikan Koi
Induk dimasukkan sekitar pukul 16.00 dan akan mulai memijah tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam dengan diikuti induk jantan di belakang. Makin lama gerakan mereka makin seru. Induk jantan menempelkan badannya ketika mengikuti induk betina. Pada puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dengan sesekali meloncat ke udara. Aktifitas betina ini segera diikuti jantan dengan mengeluarkan cairan sperma. Telur-telur yang terkena sperma akan menempel pada kakaban atau bahan penempel telur lain dan sulit lepas. Juga ada sebagian telur jatuh ke dasar kolam. Perkawinan selesai pada pagi hari. Segera Induk dipisah dari telurnya. Jika terlambatm telur bisa habis dimakan induknya. Untuk mencegah agar tidak terserang jamur, telur-telur direndam dulu dalam larutan Malachyt Green dengan konsentrasi 1/300.000 selama 15 menit sebelum ditaruh di kolam penetasan. Ketika akan merendam telur-telur ini, sebaiknya kakaban digoyanggoyangkan pada air agar kotoran yang mungkin menutupi telur bisa terlepas.
Pemeliharaan Larva atau Benih
Cara Pemeliharaan Larva atau Benih Ikan Koi
Larva adalah anak hewan avertebrata yang masih harus mengalami modifikasi menjadi lebih besar atau lebih kecil untuk mencapai bentuk dewasa. Menurut Lagler (1956), larva adalah organisme yang masih berbentuk primitif atau belum mempunyai organ tubuh lengkap seperti induknya untuk menjadi bentuk definitif yaitu metamorfosa. Larva ikan yang dibudidayakan harus dilakukan pemeliharaan untuk mencapai stadia benih. Wadah yang dapat digunkan untuk melakukan pemeliharaan larva ini bermacam-macam. Wadah pemeliharaan larva ini antara lain dapat berupa bak atau kolam. Pada pemeliharaan di bak yang perlu diperhatikan adalah sanitasi wadah sebelum digunakan untuk pemeliharaan dengan cara wadah direndam menggunakan larutan Methilen Blue 100 ppm selama 24 jam, kemudian dikuras dan diisi air bersih. Sedangkan wadah yang menggunakan kolam, sebelum digunakan harus disiapkan terlebih dahulu. Larva dapat diberi naupli artemia setelah 2-3 hari. Seminggu kemudian, pakan benih diganti dengan daphnia atau cacing yang dicacah halus. Benih dipelihara sampai berumur satu bulan sebelum
Pembesaran Ikan Koi
Proses Pembesaran Ikan Koi
Ukuran benih yang telah mencapai 2-3 cm, pemanenan dilakukan dengan cara penurunan air dan kemudian dilakukan penangkapan menggunakan serok secara hati-hati.Setelah pemanenan benih dipindahkan ke kolam pendederan. Benih pada pendederan dipelihara dalam bak berukuran 9 x 1.75 x 0.5 m3. Pada umur 6 bulan dilakukan proses penyeleksian dilihat berdasarkan kriteria sehat, tidak cacat, ukuran, warna, dan penentuan kategori dan masing-masing varietas.
Pakan
Pakan adalah faktor yang paling penting dan menentukan dalam usaha budidaya, khususnya proses pembesaran. Karena cepat atau lambatnya proses pembesaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan. Selain pakan alami pakan buatan juga perlu diberikan dengan catatan kualitas dan kuantitasnya harus disesuaikan. Alasan diberikannya pakan buatan ini selain agar cepat besar juga untuk menjaga dan meningkatkan kualitas warna ikan
Proses Pemeliharaan Larva atau Benih Ikan Koi
Setelah menetas, larva masih tetap dipelihara di bak penetasan larva
dan dipindahkan ke kolam pendederan pada hari kedua setelah menetas, pada saat sebelum kuning telurnya habis.
Setelah larva ditebar ke kolam pendederan, larva yang sehat akan
berenang pada sisi kolam dan menempel pada dinding kolam.
Berikan daun pisang sebagai pelindung dari sengatan sinar matahari. Ketersediaan pakan alami terpenuhi melalui pemupukan kolam
menggunakan kotoran burung puyuh.
Pemberian pakan buatan dilakukan setelah larva berumur 7 hari
hingga 8 minggu
Pakan yang diberikan berupa pelet yang dihaluskan dan disesuaikan
dengan bukaan mulut.
Frekuensi pemberiaan pellet adalah dua kali sehari.
Kualitas Air
Kualitas air merupakan factor yang sangat penting dalam budidaya koi, karena buruknya kualitas air dapat menyebabkan warna menjadi pucat, keracunan dan kekurangan oksigen. Langkah preventip yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air adalah membersihkan kolam secara periodik, dan menjaga agar kolam tidak terkena sinar matahari secara terus menerus atau menjaga kedalaman air kolam kolam antara 0,5 – 1 m untuk mengurangi intensitas sinar matahari karena akan memacu pertumbuh alga. Semua jenis ikan termasuk koi adalah hewan yang berdarah dingin. Jadi suhu yang ideal untuk koi adalah 25 – 30 0 C Air merupakan media hidup dan mempengaruhi kualitas tampilan ikan koi sehingga perlu mendapat perhatian. Kualitas air untuk mendukung perkembangan koi secara optimum adalah sebagai berikut :
suhu air berkisar 24-26oC, pH 7,2-7,4 (agak basa), oksigen minimal 3-5 ppm, CO2 max 10 ppm, nitrit max 0,2.
Hama dan Penyakit Ikan Serta Cara Pendegahannya
Secara garis besar penyakit ikan hias dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis penyebabnya, yakni : parasit, bakteri,dan virus. Diantara semua penyebab penyakit ikan hias yang paling berbahaya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, apabila tidak segera diobati akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat hanya dalam satuan hari, dan dapat menjadi wabah yang menyebabkan kematian massal bila ikan hias yang terjangkit tidak segera di karantina dan di obati.
Jenis-Jenis Penyakit Ikan Koi
1)
White Spote, Berbintik-bintik Putih
2)
Jamur Saprolegnia (Si Kapas Putih)
3)
Lernaea, Si Cacing Jangkar
4)
Luka Tergores
9)
Penyakit Lumpur
5)
Batang Insang Berjamur
10)
Lumpuh
6)
Punggung Kurus
11)
Cacar
7)
Mulut Jamuran
12)
Dropsi
13)
Sirip dan Ekor Busuk
8) Cacing Kulit
Untuk menghindari hal tersebut, dan menjaga agar koi tetap sehat dan prima, ada 8 kunci perawatan yang perlu diperhatikan oleh para peternak atau hobies koi., yaitu sebagai berikut :
1.
Oksigen terlarut dalam air;
2.
Jumlah koi di dalam kolam seimbang;
3.
Drainase air kolam lancar;
4.
Penyaringan dan sirkulasi air dilakukan secara teratur agar mutu air
tetap terjaga dengan baik; 5.
Obati penyakit secepatnya;
6.
Jangan membuang lumut yang ada pada kolam. Dengan adanya
lumut akan menjaga perut ikan tidak terluka ketika berenang; 7.
Suhu air kolam stabil sepanjang hari;
8.
Hindarkan kolam dari pengaruh matahari terik
Peluang Bisnis Ikan Koi
Ikan Koi merupakan salah satu primadona yang banyak digemari oleh masyarakat di berbagai macam belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Keberadaan ikan Koi memberikan peluang tersendiri bagi para pebisnis dan pembudidaya ikan hias. Keuntungan dari membudidayakan ikan Koi ini adalah selain mudah untuk dibudidayakan, ikan Koi ini mempunyai nilai jual yang cukup tinggi yang juga di dukung dengan permintaan pasar akan ikan hias eksotis ini yang semakin hari semakin tinggi. Bukan hanya untuk hiasan saja, namun sebagian orang yang hobi dan menggandrungi ikan Koi ini rela merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk bisa mengoleksi ikan Koi yang memiliki jenis tertentu. Dengan segala nilai positif yang ada di masyarakat tentang ikan Koi ini dapat disimpulkan bahwa memelihara atau membudidayakan ikan Koi ini dapat memberi peluang bisnis yang menjanjikan.