KEHAMILAN PADA PASIEN DENGAN KONDILOMA AKUMINATA
Pembimbing Dr. Didik Budi W, Sp.OG
Disusun oleh Eka Nur Asia, S.Ked (08700332)
DEFINISI
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum). Kondiloma akuminata merupakan tonjolantonjolan yang berbentuk bunga kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual.
Kondiloma Akuminata seringkali disebut juga : 1. Kutil kelamin 2. Kutil kemaluan 3. Kutil genital (kutil genitalia) 4. Genital warts 5. Veruka akuminata 6. Venereal wart 7. Jengger ayam
Terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia eksterna. Pada pria tempat predileksinya di perineum dan perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis. Pada wanita di daerah vulva dan sekitarnya, inroitus vagina, kadang – kadang porsio uteri. Pada wanita yang banyak mengeluarkan fluor albus atau wanita yang hamil pertumbuhan penyakit lebih cepat. Berbau busuk. Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga kol. Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal. Infeksi dapat dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak di sirkumsisi.
Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom.
Pada sebagian kasus biasanya terjadi perdarahan setelah coitus, gatal atau vaginal discharge.
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah.
Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai saluran uretra.
Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan
ETIOLOGI
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar (flat ). HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin).
PATOFISIOLOGI
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV.
Hal ini berpenetrasi melalui kulit dan menyebabkan mikro abrasi mukosa.
Fase virus laten dimulai dengan tidak ada tanda atau gejala dan dapat berakhir hingga bulan dan tahun. Mengikuti fase laten, produksi DNA virus, kapsid dan partikel dimulai.
Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal morfologis koilocytosis dari kondiloma akuminata.
Area yang paling sering terkena adalah penis, vulva, vagina, serviks, perineum dan perineal.
Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di oropharynx, larynx, dan trachea telah dilaporkan.
HPV-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang tidak biasa (ekstremitas). Lesi simultan multiple juga sering dan melibatkan keadaan subklinis sebagaimana anatomi yang berdifferensiasi dengan baik. Infeksi subklinis telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi dan potensi akan onkogenik.
KLASIFIKASI Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk 1. Bentuk akuminata Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi bertangkai dengan permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol. Lesi yang besar ini sering dijumpai pada wanita yang mengalami fluor albus dan pada wanita hamil, atau pada keadaan imunitas terganggu. 2. Bentuk papul Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainan berupa papul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara diskret. 3. Bentuk datar Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat. Dalam hal ini
FAKTOR FAKTOR RESIKO
1. Aktivitas Seksual 2. Penggunaan Kontrasepsi 3. Merokok 4. Kehamilan 5. Imunitas
DIAGNOSA BANDING
1. Kondiloma lata atau kondiloma latum (pada sifilis). 2. Moluskum kontagiosum. 3. Veruka vulgaris. 4. Karsinoma sel skuamos. 5. Rhabdomyolysis .
PENEGAKAN DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan: 1. Tes asam asetat Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite). Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit). 2. kolposkopi merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan. Pemeriksaan ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat. 3. Histopatologi Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop cahaya akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.
KOMPLIKASI a.
Kanker serviks
b.
Kanker genital lain
c.
Infeksi HIV
d.
Komplikasi selama kehamilan dan persalinan
KONDILOMA SELAMA KEHAMILAN
Wanita yang terpapar HPV selama kehamilan memiliki kekhawatiran bahwa virus ini akan membahayakan bayi mereka. Dalam kebanyakan kasus HPV tidak mempengaruhi perkembangan janin.
PENGARUH KONDILOMA SELAMA KEHAMILAN
Jika seorang wanita terpapar kondiloma selama kehamilan, maka kondiloma akan cepat berkembang
Kemungkinan karena terjadi pengeluaran cairan vagina berlebih yang membuat lingkungan yang baik untuk virus, perubahan hormonal atau penurunan kekebalan tubuh.
PENGARUH KONDILOMA TERHADAP BAYI
HPV tidak mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi secara langsung. Resiko transmisi virus ini terhadap bayi sangat rendah.
Jika bayi terpapar virus saat kehamilan atau saat melahirkan maka transmisi ini bisa menyebabkan terjadinya perkembangan wart/kutil pada korda vokalis dan kadang pada daerah lain pada infan atau anakanak. Kondisi ini disebut recurrent respiratory papillomatous (RRP), hal ini sangat berbahaya, namun hal ini sangat jarang terjadi.
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI PERSALINAN
Untuk alasan-alasan yang tidak diketahui, kutil genital sering meningkat jumlah dan ukurannya selama kehamilan Terkadang memenuhi vagina atau menutupi perineum sehingga pelahiran pervaginam atau episiotomi sulit dilakukan.
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI PERSALINAN
Kemungkinan keadaan basah daerah vulva pada saat kehamilan merupakan kondisi yang bagus untuk pertumbuhan virus Adanya perubahan endokrin dan imunitas pada kehamilan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan kondiloma akuminata Pada kehamilan trimester akhir, kondiloma akuminata sangat kering, mudah rusak dan berdarah. Selama hamil, virus bereplikasi cepat dan dapat menyebabkan tumor
PENGARUH KONDILOMA AKUMINATA BAGI PERSALINAN
Pada persalinan dengan Condyloma genital, adanya candyloma beresiko: 1. Risiko penularan ke anaknya kalau dilahirkan melalui vagina. 2. Risiko terjadi perdarahan bila dilahirkan melalui vagina, yaitu bila jaringan yang mengalami infeksi condyloma itu mengalami ruptur (mudahnya robek), bisa menimbulkan perdarahan banyak. Karena risiko itulah, dipertimbangkan untuk lebih baik dilahirkan melalui sesar.
Aktivitas Tidak ada restriksi kecuali menghindari hubungan seksual
Diet Tidak ada restriksi, namun sebaiknya mengkonsumsi nutrisi yang seimbang pada program dietari untuk memastikan ibu mendapatkan sitem imun yang optimal.
DIETARI PROGRAM
Sangat penting 1. vitamin B-kompleks, penting untuk multiplikasi sel 2. vitamin C, antiviral Penting
L-Cystein, suplai sulfur, sebagai preventasi dan perawatan kutil Vitamin A, menormalkan kulit dan epitel membran vitamin E, meningkatkan aliran darah dan membantu perbaikan jaringan Zinc, meningkatkan imunitas tubuh melawan virus
PENATALAKSANAAN a. Kemoterapi 1. Podophylin 2. Podofilytocin 3. Asam Triklorasetik ( TCA ) 5. Interferon 4. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU ) b. Non Farmakologis Penggunaan: Bubuk WARTS POWDER c. Terapi pembedahan 1. Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi ) 2. Bedah Beku ( N2, N2O cair ) 3. Laser 4. Terapi Kombinasi
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer
Perubahan perilaku 1. Memperbaiki gaya hidup seksual yang terkesan ‘bebas’ dan ‘cuek’ ke arah yang lebih memperhatikan kesehatan pasangan masing – masing. 2. Setia hanya pada 1 pasangan 2. Tanggap dan segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas bila terjadi hal yang abnormal di sekitar genitalia untuk menghindari kondisi yang parah 3. Akses kondom dan pengadaannya Membiasakan penggunaan kondom saat berhubungan seksual
Pencegahan sekunder
Layanan IMS Pemerintah daerah atau pusat sebaiknya membuat suatu lembaga yang bisa melayani masyarakat terkait penyakit – penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual ).
TERIMA KASIH