Bahaya Bioteknologi
Membuat senjata Biologis, digunakan melalui pemeliharaan bakteri dan virus yang mematikan
Memunculkan Organisme Strain Jahat, misalnya menanamkan gen jahat pada suatu organisme agar organisme tersebut dapat menyerang pada lawan
Mengganggu Keseimbangan Lingkungan, pengklonaan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru pada organisme yang belum pernah ada sebelumnya
Hukum dan Nilai – nilai Masyarakat, seringkali masyarakat belum bisa menerima bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia
Pencegahan bahaya bioteknologi
Harus adanya perizinan untuk melakukan rekayasa genetika
Melarang adanya pengklonaan manusia diseluruh negara (contohnya Amerika Serikat)
Harus ditetapkan undang – undang peraturan pembuatan senjata biologi yang berlaku untuk semua negara di dunia
Harus adanya pembatasan kemungkinan terjadinya dampak negatif prosedur kerja di laboratorium
Manfaat Bioteknologi
penghasil bahan makanan dan minuman
penghasil protein sel tunggal
penghasil zat organik
penghasil energi
Sebagai penghasil obat
pencerna limbah
pemisah logam dan bijihnya
Pembatasan penggunaan pupuk nitrogen perlu dilakukan karena penggunaan pupuk ini telah menimbulkan dampak negatif, yaitu :
terbentuknya senyawa nitrat diperairan yang dapat menyebabkan eutrofikasi atau penyuburan air sehingga dapat membunuh ikan-ikan dan hewan air lainnya.
pemberian pupuk yang berlebihan mengakibatkan pengurasan unsur mikro
pemberian pupuk yang berlebihan meningkatkan tekanan osmosis air tanah, sehingga justru mengakibatkan tanaman kering dan mati
. pemberian pupuk mengakibatkan air tanah menjadi asam sehingga tanaman tidak dapat mengambil unsur Ca, K, dan Mg, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi unsur-unsur tersebut
Komponen yang diperlukan
Metode mendapatkan gen
Enzim pemotong dan penyambung
Proses Rekomendasi DNA
Masa Depan Rekomendasi DNA
Vektor
Sel target
Rekayasa Genetika
Transplantasi Inti
Teknologi Plasmid
Fusi Sel
Rekombinasi DNA
Kegunakan Kultur Jaringan
Hemat tempat dan waktu
Media Kultur Jaringan
Media kultur salah satunya adalah tabung suci hama(steril). Media tersebut dibuat dari agar-agar yang diberi nutrien yang diperlukan tanaman.
Keturunan yang dihasilkan identik
Jumlah tak terbatas
Bibit terhindar dari hama dan penyakit
Bioteknologi
Tradisional
Modern
Manfaat Fusi Sel
Pemetaan Kromosom
Pembuatan antibodi monoklonal
Pembentukan spesies baru
Pembuatan Yogurt
Pembuatan
Keju
Pembuatan
Roti
Transplantasi Inti
Memindahkan inti dari sel yang satu ke sel yang lain agar diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai dengan inti yang diterimanya.
Misal, pada katak. Inti sel usus kecebong (2n) dimasukkan ke dalam ovum yang telah dihilangkan intinya. Lalu, ovum membelah secara mitosis berkali-kali menghasilkan bentukan seperti buah anggur (morula) dan berkembang menjadi blastula. Blastula itu diklonakan menjadi banyak sel. Inti tiap sel tersebut diambil, kemudian dimasukkan lagi ke dalam inti tanpa ovum, sehingga terbentuklah ovum berinti diploid dalam jumlah banyak. Tiap ovum tersebut dikultur secara in vitro sehingga berkembang menjadi individu baru. Individu yang terbentuk memiliki sifat yang sama dan berjenis kelamin sama. Jadi, individu-individu katak baru yang identik dan dalam jumlah besar dihasilkan dari teknik transplantasi inti dan pengklonaan. Peristiwa pembrntukan individu baru tanpa proses perkawinan dikenal sebagai reproduksi paraseksual.
Rekayasa Genetika
Suatu upaya memanipulasi sifat makhluk hidup untuk menghasilkan makhluk hidup dengan sifat yang diinginkan, dengan cara menambah/mengurangi DNA.
Menggabungkan dua DNA dari sumber yang berbeda dikenal rekombinasi DNA.
Cara mengubah DNA:
Transplantasi Inti
Teknologi Plasmid
Fusi Sel
Rekombinasi DNA
Rekayasa Genetika
Kultur Jaringan
Bagian yg akan dikultur disebut sbg eksplan. Eksplan mula-mula dicuci dengan alkohol 70% agar steril.
Untuk menghasilkan individu hewan yang dikultur harus masih dalam tahap embrio, terutama dalam tahap morula dan blastula. Kultur embrio didalam tabung ini dikenal dengan kultur in virto. Sedangkan apabila didalan uterus hewan betina disebut kultur in vivo.
Lalu dimasukan pada media & dihindar- kan dari kontaminasi mikroorganisme.
Eksplan tadi sel-selnya akan berkembangbiak membentuk gumpalan sel yang belum berdiferensiasi yang disebut kalus. Sel tersebut dikultur dan akan membelah diri membentuk jutaan sel kalus yang baru.
Kultur jaringan hewan hanya menghasilkan selapis sel yang dapat diklona terus menerus.
Tumbuhan
Hewan
Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkan jaringan atau sel menjadi individu baru pada media khusus yang aseptik.
Kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru disebut totipotensi.
Kultur jaringan prinsipnya termasuk suatu teknik pengklonaan. Pengklonaan adalah suatu cara untuk menghasilkan keturunan yang identik satu sama lain melalui reproduksi aseksual.
Sel-sel hewan tidak dapat ditumbuhkan menjadi individu baru, kecuali pada fase embrio.
Teknologi Plasmid
Plasmid adalah molekull DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi. Sifat-sifat Plasmid, meliputi:
Molekul DNA yang mengandung gen tertentu; ukurannya ±1/1.000 kali kromosom (DNA) bakteri
Dapat memperbanyak diri melalui proses replikasi
Plasmid dapat dipindahkan ke sel bakteri lain
Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan induknya
Karena sifat itulah, plasmid digunakan sebagai vektor, yaitu alat untuk memasukkan gen ke dalam se target.
Fusi Sel
Peleburan dua sel dari spesies yang sama atau berbeda agar terbentuk sel bastar yang disebut hibridoma.
Fusi sel didahului oleh peleburan membran kedua sel, diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami), dan akhirnya terjadi peleburan inti sel (kariogami). Jika plasmogami tidakdiikuti oleh peleburan inti, akan terbentuk selberinti dua atau lebih (sel heterokariotik). Ketika inti melebur, terjadi kerusakan beberapa kromosom secara acak.
Pada proses fusi sel buatan (in vitro), diperlukan sel wadah, sel sumber gen, dan zat pemicu fusi sel (fusigen).
Fusigen
Proses Fusi Sel
Sel Wadah
Sel Sumber Gen
Sel yang memiliki sifat membelah cepat , agar menghasilkan hibridoma yang dapat dikultur dan membelah dengan cepat. Biasanya yang digunakan sebagai sel wadah adalah sel mieloma;sel kanker, biasanya diambil dari tikus. Sel ini membelah dengan cepat dan tidak membahayakan manusia..
Sel yang memiliki sifat yang diinginkan, misalnya mampu memproduksi antibodi. Biasanya sel ini sulit dikultur, sehingga perlu difusikan dengan sel mieloma
Zat-zat yang mempercepat terjadinya fusi sel.zat yang tergolong fusi gen misalnya NaNO3, CsCl++, pH tinggi, polietilen glikol, medan listrik, dan virus.
Bioteknologi Pertanian
Ada dua faktor pokok yang menyebabkan produksi tanaman budi daya belum sesuai harapan, yaitu :
Serangan hama yang menurunkan produksi tanaman
Kekurangan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, terutama unsur nitrogen.
Sementara itu telah diketahui bahwa pemupukan dengan nitrogen dapat mengakibatkan tanah menjadi asam dan dapat menimbulkan pencemaran. Untuk membantu mengatasi masalah hama dan ketersediaan unsur nitrogen bagi tanaman, dilakukan upaya melalui rekayasa genetika sehingga menghasilkan tanaman tahan hama dan diharapkan pula dapat dihasilkan tanaman penambat nitrogen.
Bioteknologi
dalam
Berbagai Bidang
Metode tembak langsung, metode transkripsi balik, metode sintesis gen
Enzim pemotong secara alami dimiliki oleh sel pemotong DNA . Sedangkan ezim penyambung mengkatasllis ikatan fosfodiester antar dua rantai DNA
Vektor bertugas sebagai 'kendaraan' bagi gen untuk mengangkut gen masuk ke dalam sel target.
sel target yang biasa digunakan adalah bakteri e. coli
Contoh rekombinasi DNA merupakan peristiwa rekombinasi yang telah berhasil dilakukan oleh para pakar, yaitu rekomendasi gen insulin
Untuk menghadapi kekurangan bahan pangan di abad mendatang, para pakar melakukan berbagai penelitian untuk menyisipi sel bakteri dengan gen-gen yang diinginkan.
Rekombinasi DNA
Dalam rekomendasi DNA dilakukan pemotongan dan penyambungan DNA. Proses pemotongan dan penyambungan itu menggunakan enzim pemotong(enzim restriksi endonuklease), dan enzim penyambung (enzim ligase).
Transduksi : bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain dengan perantara virus.
Transformasi : terjadi jika ada bakteri A yang memindahkan materi genetiknya ke bakteri B yang sejenis didekatnya.
Alasan dilakukannya rekomendasi:
Struktur DNA semua spesies sama
DNA dapat disambung-sambung
Ditemukan enzim pemotong dan penyambung
Gen dapat terekspresi di sel apa pun
Dengan teknik ini , para ahli dapat memetakan kromosom, menunjukkan letak gen pada kromosom nomor tertentu.
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang dihasilkan berasal dari pengklonaan satu sel hibridoma. Antibodi ini dapat terus dipanen dan diperjualbelikan, asalkan sel-sel hibridoma dikultur terus-menerus.
Fusi sel dapat digunakan untuk membentuk spesies baru yang tidak dapat dilakukan melalui persilangan.
Kultur Jaringan
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Pemisah logam dari bijihnya
Dalam pemisahan logam dari bijih logam digunakan bakteri yang hidup dari zat-zat anorganik. Bakteri tersebut memperoleh energi dari pemecahan bahan kimia yang mereka gunakan.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Pencerna Limbah
Pengolahan limbah secara biologis, atau upl biologis, dilakukan dengan menggunakan bantuan bakteri untuk mencerna limbah tersebut
Bangsa Aztec
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Sebelum Masehi
Bangsa Mesir
6000 SM
4000 SM
1500 SM
Bangsa Romawi
Ribuan tahun yang lalu, Bangsa Mesir Kuno telah membuat Wine menggunakan ragi. Wine biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya.
Sama dengan Bangsa Mesir Kuno, Bangsa Romawi juga telah menggunakan mikroorganisme untuk keperluan pangan, yaitu dalam pembuatan roti.
Bangsa Aztec memanfaatkan ganggang sebagai sumber makanan sehari-hari mereka.
Sejarah Bioteknologi
Apa sih bioteknologi Modern itu?
Bioteknologi Modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan.
Apa sih bioteknologi Tradisional itu?
Bioteknologi Tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
Pembuatan Yogurt
Pembuatan
Keju
Pembuatan
Roti
Macam-macam Bioteknologi
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Masehi
Tahun 1500
Tahun 1928
1953
Penggunaan mikroba untuk menghasilkan aseton dan butanol
Penemuan antibiotik oleh Alexander Fleming.
Penemuan struktur DNA oleh Watson dan Crick
Bioteknologi Tradisional sudah ada sejak Zaman Masehi
Tahun 2000
Penemuan rekombinasi DNA di laboratorium
Ilmu-ilmu yang mendukung bioteknologi antara lain mikrobiologi, genetika, biologi sel, teknik kimia, enzimologi, dan biokimia.
Penggunaan
Mikroorganisme
dalam
Bioteknologi
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil Obat
Beberapa mikroorganisme juga bisa mematikan mikroorganisme lain, dengan mengeluarkan racun (sebagai antibiotik) ke lingkungannya. Racun itu dikeluarkan sebagai efek dari kompetisi antar mikroorganisme.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil Energi
Salah satu energi yang sedang dikembangkan saat ini adalah biogas oleh mikroorganisme. Biogas adalah gas metana yang diproduksi oleh mikrooganisme di dalah media kotoran ternak pada suatu tangki pencerna.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil zat organik
Beberapa mikroorganisme juga dapat dipelihara dalam kondisi tertentu meskipun tidak dalam kondisi steril, dan dapat menghasilkan zat-zat organik, seperti etanol, asam cuka, asam sitrat, aseton, dan gliserol.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil protein sel tunggal
Pst adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme, baik itu alga, jamur, maupun bakteri. PST digunakan sebagai sumber protein.
C. PENGGUNAAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI
Penghasil makanan dan minuman
Makanan dan minuman produk bioteknologi pada umumnya dihasilkan melalui proses fermentasi;penguraian senyawa organik tanpa oksigen yang dilakukan oleh mikroorganisme
C6h12o6 ragi c2h5oh + co2 + energi
Tanaman Tahan Hama
Rekayasa genetika dapat menjawab tantangan terhadap proses pengendalian hama. Salah satunya adalah menghasilkan tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, terutama pada tanaman yang bernilai ekonomis. Teknik untuk mendapatkan tanaman yang berkualitas melalui rekayasa genetika adalah dengan rekombinasi gen dan kultur jaringan. Contoh : asparagus, tomat, jeruk, kentang, tembakau dan wortel.
2. Tanaman Penambat Nitrogen
Unsur N merupakan penyusun utama dari udara dalam bentuk gas N2 (nitrogen), dengan kandungan kira-kira 79%. Unsur N diperlukan oleh tumbuhan untuk menyusun protein dan senyawa-senyawa turunan protein, seperti enzim, klorofil, nukeloprotein, dan lipoprotein. Tumbuhan sangat tergantung pada persenyawaan N dari dalam tanah, dan mengambilnya dalam bentuk ion NO3 maupun NH4. Untuk membentuk persenyawaan yang mengandung ion NO3 dan NH4 dibutuhkan organisme penambat nitrogen.
Berdasarkan cara hidupnya, organisme penambat nitrogen dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Organisme penambat nitrogen yang hidup bebas (bakteri Azotobacter, Azospirillium, dan Clostridium pasteurianum)
Organisme penambat nitrogen yang bersimbosis dengan akar tumbuhannya (Rhizobium yang bersimbiosis Leguminosae dan Anabaena azolle yang bersimbiosis dengan tumbuhan air Azolla pinnata).
Pembuatan Tempe
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Tempe dibuat dengan cara memfermentasikan kedelai yang telah dihilangkan kulitnya dengan jamur.
Miselium jamur akan mengikat keping-keping biji kedelai membentuk produk seperti roti.
Jamur yang digunakan untuk fermentasi tempe: Rhizopus oryzae, R.oligosporus, R.arrhizus, R. formosentris, R. chlamydosporus.
Rhizopus oryzae
Pembuatan Roti
Gandum yang diubah menjadi tepung, sebagai bahan dasar pembuatan roti
Proses pembuatan roti
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Roti
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk dijadikan tepung terigu.
Terigu ditambah air untuk mengaktifkan enzim-enzim, misalnya amilase.
Amilase kemudian menghidrolisis tepung menjadi maltosa, kemudian menjadi glukosa.
Setelah itu ditambah khamir Saccharomyces cerevisiae.
Saccharomyces cerevisiae
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Mentega
Proses pembuatan mentega
Pembuatan Mentega
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pada pembuatan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman.
Setelah itu, susu ditambah dengan cita rasa tertentu, kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan lemak mentega menghasilkan mentega yang siap disantap.
Leuconostoc cremoris
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Yogurt
Susu merupakan bahan dasar pembuatan yogurt
Yogurt yang telah dikemas tersedia dalam berbagai varian rasa
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan
Tempe
Proses pembuatan tempe
Pembuatan Tapai
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Tapai atau tape, adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi.
Di Indonesia dan negara-negara tetangganya, substrat ini biasanya berupa umbi singkong dan beras ketan.
Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp, Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp.
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Tapai
Tapai yang terbuat dari singkong
Klik disini untuk melihat contoh lainnya
?
Pembuatan Yogurt
Pembuatan
Keju
Pembuatan
Roti
Video
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Roti
Sesi Tanya
Jawab
Jenis-Jenis Mikroorganisme dan Produk Hasil Fermentasi
No.
Bahan Baku
Jenis Mikroba
Bahan Pangan Hasil Fermentasi
1
Susu sapi
Streptococcus lactis
kefir
Lactobacillus bulgaricus
Candida sp
Susu domba
Lactobacillus leichmannii
kumis
yoghurt
Susu kuda
Lactobacillus bulgaricus
kefir
Streptococcus lactis
2
Kubis
Leuconostoc mesenteriodes
asinan kubis (sauerkraut)
Lactobacillus plantarum
Kubis dan sayuran lain
Bakteri laktat
kimchi
3
Kedelai
Rhizopus oligosporus
tempe
Rhizopus oryzae
Aspergillus oryzae
tempe
Aspergillus soyae
kecap
Saccharomyces rouxii
miso
Lactobacillus delbrueckii
Bungkil kedelai
Neurospora crasa
Kacang tanah
Rhizopus oligasporus
4
Kopi
Erwinia dissolvens
Kopi aroma
Saccharomyces sp.
5
Daging sapi
Pediococcus serevisae
sosis kering
Mircococcus sp.
6
Tepung gandum
Saccharomyces exiguus
Roti adonan masaur
Saccharomyces cerevisae
Contoh lain produk Bioteknologi Tradisional
Produk
Bahan Dasar
Bakteri
Kecap
Kedelai
Aspergillus orizae, A.soyae, A. wentii
Oncom
Kedelai
Neurospora sitophila
Bir
Bungkil tahu
(kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu)
Saccharomyces uvarum, S.cerevisae
Pembuatan Yogurt
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri.
Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat.
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Yogurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kedelai.
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Lactobacillus bulgaricus
Streptococcus thermophillus
Pembuatan Keju
Dadih yang terbentuk ketika proses pembuatan keju
Proses penyimpanan keju untuk menambah cita rasa
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Bioteknologi Lingkungan
Biogas merupakan gas metana penghasil energi yg bebas pencemaran. Biogas dengan memanfaatkan kotoran ternah, karena itu dapat mengurangi pencemaran oleh kotoran ternak, dan sisa-sisa biogas dapat dimanfaatan untuk pupuk.
Memelihara cacing tanah dapat mengurangi pencemaran oleh sampah organik karena cacing tanah mencerna sisa-sisa bahan organik yang ada di dalam tanah, seperti sisa dedaunan, ranting, dan sampah organik lainnya. Kotoran cacing tanah kaya akan nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah.
Di alam terdapat berbagai mikroorganisme yang dapat mencerna karbohidrat, lemak, protein, selulosa, minyak, dan plastik. Berbagai spesies mikroorganisme liar tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan tertentu.
Biogas
Mikroorganisme pengolah limbah
Cacing Tanah
Rekomendasi DNA yang mengarah pada pembentukan organisme transgenik dapat dikembangkan dalam bidang peternakan.
Organisme traansgenik adalah organisme hasil rekayasa genetika yang mengandung gen dari spesies lainnya.
Bioteknologi Peternakan
Bioteknologi melalui teknik rekombinasi DNA dapat digunakan dalam produk-produk peternakan.
Misalnya, vaksin untuk mencegah penyakit hewan serta hormon pertumbuhan untuk merangsang pertumbuhan hewan ternak.
Contohnya pada sapi perah yang disuntik BGH (Bovine Growth Hormone) yang dapat meningkatkan produksi susu dan juga daging. Hormon ini dibuat dengan menyisipkan gen somatotropin dari sel sapi kedalam plasmid bakteri Escherichia coli.
Bioteknologi atau rekayasa genetika berpotensi tinggi untuk memperbaiki kelainan genetik individu. Perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki gen disebut dengan terapi gen.
Terapi Gen Manusia
Penyakit yang diakibatkan oleh virus tidak dapat diobati sehingga dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin untuk melawan penyakit.
Pembuatan Vaksin
Bioteknologi Kedokteran
Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupakan teknik rekombinasi DNA yang memiliki prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contoh : produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan, protein ketebalan, antikanker dan zat antivirus yang disebut interferon.
Selain antibodi monoklonal yang diproduksi untuk melawan gen dalam tubuh manusia, dapat pula diproduksi antibodi monoklonal yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit, mengisolasi molekul toksin, dan untuk tes diagnostik. Misalnya tes kehamilan.
Obat-obatan
Antibodi Monoklonal
Manfaat, Bahaya, dan Pencegahan Bioteknologi
Pembuatan Keju
Langkah-Langkah Pembuatan Keju:
1. Susu terlebih dahulu dipanaskan 90o C atau dipasteurisasikan sebelum kultur bakteri asam laktat diinokulasi (ditanam).
2. Akibat aktivitas bakteri, pH menjadi turun dan mengakibatkan susu terpisah menjadi dadih padat.
3. Kemudian, enzim renin dari lambung sapi muda ditambahkan untuk menggumpalkan dadih.
4. Daduh yang terbentuk dipanaskan pada suhu 32-42oC sambil ditambah garam.
5. Setelah itu dadih ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Keju
Dalam pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat. Bakteri ini berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat yang biasa digunakan adalah genus Lactobacillus dan Streptococcus.
Lactobacillus sp.
Streptococcus sp.
Pembuatan Mentega
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Yogurt
Pembuatan
Tapai
Pembuatan
Tempe
Pembuatan
Roti
Pembuatan Keju
Pembuatan Mentega
Pembuatan Yogurt
Produk Bioteknologi Tradisional
Alasan digunakan makhluk hidup dalam bioteknologi
Makhluk hidup dapat berkembangbiak sehingga jumlahnya semakin banyak
Dapat dikelona sehingga sifat tetap konstan
Dapat diubah sifatnya sesuai keinginan manusia.
Dapat menghasilkan berbagai produk atau jasa.
Pengertian Bioteknologi
Are you ready?
1
2
3
Bioteknologi
Kelompok 4
Dinda Nurazizah
Gumiwang Purwa
Nafisa Ristiatami
Renaldi Dwi
Ridha Fauziah
Loading… Please wait…
Click Here
Upaya pemanfaatan Makhluk Hidup dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk menghasilkan produk atau jasa yang berguna bagi manusia.
MENU
Pengertian
Rekayasa Genetika
Bioteknologi Pertanian
Kultur Jaringan
Penggunaan Mikroorganisme
Sejarah
Bioteknologi Kedokteran
Bioteknologi Peternakan
Bioteknologi Lingkungan
Manfaat, Bahaya, & upaya pencegahan
Peta Konsep
Produk Biologi Tradisional
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
55
52
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Pembuatan Tapai
Pembuatan Keju
Pembuatan
Tempe
Pembuatan Mentega
Pembuatan Yogurt
Pembuatan Roti
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
13
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click icon to add table
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
11
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
27
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
09/02/2015
#
14
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
33
15
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
10
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
09/02/2015
#
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
09/02/2015
#
Bioteknologi
Tradisional
Modern
Pencegahan bahaya bioteknologi
Harus adanya perizinan untuk melakukan rekayasa genetika
Melarang adanya pengklonaan manusia diseluruh negara (contohnya Amerika Serikat)
Harus ditetapkan undang – undang peraturan pembuatan senjata biologi yang berlaku untuk semua negara di dunia
Harus adanya pembatasan kemungkinan terjadinya dampak negatif prosedur kerja di laboratorium
2/9/2015
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Manfaat Bioteknologi
penghasil bahan makanan dan minuman
penghasil protein sel tunggal
penghasil zat organik
penghasil energi
Sebagai penghasil obat
pencerna limbah
pemisah logam dan bijihnya
Bahaya Bioteknologi
Membuat senjata Biologis, digunakan melalui pemeliharaan bakteri dan virus yang mematikan
Memunculkan Organisme Strain Jahat, misalnya menanamkan gen jahat pada suatu organisme agar organisme tersebut dapat menyerang pada lawan
Mengganggu Keseimbangan Lingkungan, pengklonaan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru pada organisme yang belum pernah ada sebelumnya
Hukum dan Nilai – nilai Masyarakat, seringkali masyarakat belum bisa menerima bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia
Rekayasa Genetika
Transplantasi Inti
Teknologi Plasmid
Fusi Sel
Rekombinasi DNA
Media Kultur Jaringan
Media kultur salah satunya adalah tabung suci hama(steril). Media tersebut dibuat dari agar-agar yang diberi nutrien yang diperlukan tanaman.
Kegunakan Kultur Jaringan
Hemat tempat dan waktu
Keturunan yang dihasilkan identik
Jumlah tak terbatas
Bibit terhindar dari hama dan penyakit
Pembatasan penggunaan pupuk nitrogen perlu dilakukan karena penggunaan pupuk ini telah menimbulkan dampak negatif, yaitu :
terbentuknya senyawa nitrat diperairan yang dapat menyebabkan eutrofikasi atau penyuburan air sehingga dapat membunuh ikan-ikan dan hewan air lainnya.
pemberian pupuk yang berlebihan mengakibatkan pengurasan unsur mikro
pemberian pupuk yang berlebihan meningkatkan tekanan osmosis air tanah, sehingga justru mengakibatkan tanaman kering dan mati
. pemberian pupuk mengakibatkan air tanah menjadi asam sehingga tanaman tidak dapat mengambil unsur Ca, K, dan Mg, akibatnya tanaman akan mengalami defisiensi unsur-unsur tersebut
Metode mendapatkan gen
Enzim pemotong dan penyambung
Vektor
Sel target
Komponen yang diperlukan
Proses Rekomendasi DNA
Masa Depan Rekomendasi DNA
Manfaat Fusi Sel
Pemetaan Kromosom
Pembuatan antibodi monoklonal
Pembentukan spesies baru