l!
.:a*
L
ai/ lr
\
\
\*-,"'-d
y{
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL l:
F:.EI\IGAI\IA
I
)
PENYUSUNAN REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN TEGAL TAHUN 2009-2029
BAPPEJTJA$ .Acc. No. , (!17.% ;* Cfasp |
............/6.620
KATAPENGM Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Buku Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
Kabupaten Tegal Tahun 2A09-2029.
Buku Rencana ini berisikan tentang latarr belakang, maksud, tujuan dan lingkup
pekerjaan, landasan hukum, potensi serta prospek pengembangan wilayah
Kabupaten Tegal, tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah Kabupaten Tegal, rencana. struktur tata ruang wilayah, rencana pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan pemanfaatan ruang, arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah, peran serta masyarakat' dalam penataan ruang.
Tim Penyusun RTRW Kabupaten Tegal rahun 2009-2029, dalam hal
ini
Pemerintah Kabupaten Tegal, telah banyak mendapatkan masukan dari berbagai pihak yang berkompeten demi kesempurnaan Laporan Rencana ini, untuk itu kami
mengucapkan banyak terima kasih.
Slawi,
2008
BUPATI KABUPATEN TEGAL
H. AGUS RIYANTO, S.SOS,
I.f,PORTN Fenyunrnan Revid Rerrcana Tata p.uangWllqfah (RTRU/) lGbupaten Tegal Tahun 2@9 - 2OZg
MM
DAFTAR ISI 1.5.2.2 Rencana Daya Tampung Penduduk
t-7
1.5.2.3 Arahan Distribusi Penduduk
t-7
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ll
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1.5.4.1 Kehutanan
r-8
DA.FTAR PETA
vii
1.5.4.2 Pertambangan
t-1(:
1.5.3 Potensi Bencana Alam 1.5.4 Potensi Sumber Daya Alam
1.5.5 Potensi EkonomiWilayah BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BEIAKANG 1.2 TUJUAN DAN SASARAN
l-1
t-2
t-2
PENGERTIAN DAN PRINSIP DASAR PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
1.3.1 Pengertian Rencana Tata Ruang wirayah Kabupaten 1.3-2 Asas Penyusunan Rencana Tata Ruang wirayah Kabupaten
1.3.3
1.4
1.5
l-4
Prinsip Dasar penyusunan Rencana Tata Ruang wilayah
t-5
Ruang Lingkup Wlayah
l-5
Ruang Lingkup Waktu
l-5
Ruang Lingkup Materi
t-5
PROFIL KABUPATEN TEGAL
t-6
Gambaran Umum Kabupaten Tegal
l-6
Kependudukan
t-6
1.5.2.1 Rencana proyeksi dan Kepadatan penduduk
Fln$Elrrn
C.
t.l,li Rlrsr T.t e|.t€v|laFh
f.abupaten Te8al TEhun 2@9 -2029
l-1
1
l-1ti l-1€i
DAN
PERMASALAHAN SERTA PROSPEK
PENGEMBANGAN WILAYAH
l-2
RUANG LINGKUP
IdPORlNnE
POTENSI
l-2
l-5
1.5.1 1.5.2
BAB II 2.1
Kabupaten
1.4.1 1.4.2 1.4.3
l-8
v2
1.2.1 Tujuan 1.2.2 Sasaran
1.3
1.6 DASAR HUKUM 1.7 SISTEMATIKA TAPORAN
t-7
2.2
POTENS] PENGEMBANGAN WILAYAH
il-1
2.1.1 Sektor Fisik dan Sumber Daya Alam 2.1.2 Sektor Tata Ruang 2.1.3 S'ektor Sosial dan Kependudukan 2.1.4 Sektor Ekonomi 2.1.5 Sektor Kelembagaan dan Keuangan 2.1.6 Sektor Sarana dan Prasarana 2.1.7 Sektor Sistem Transportasi
il-1
KONSEPSI PENGEMBANGAN WILAYAH
ll-6
2.2.1 Konsepsi Penentuan Rencana Pengelolaan Kawasan 2.2.2 Konsepsi Penentuan Rencana Sistem 2.2.3 Konsepsi Penentuan Rencana Penatagunaan 2.2.4 Konsepsi Penataan Ruang Wilayah
fi-2 n-2 lr-3
il4 il-5 il-5
1t-6
il-6 lt-7 lr-7
l-6
,,,
RTnNaa
BAB
III TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.2.2.
PENGEMBANGAN
WILAYAH
3.1
3.2
lv4
Rencana Sistem Pusat Pelayanan
4.2.2.1 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kabupaten
TUJUAN
ill-1
3.1.1. 3.1.2. 3.1.3. 3.1.4. 3.1.5.
Aspek Fisik
lll-1
Aspek Sosial
fil-2
Aspek Ekonomi
Iil-3
Aspek Sarana dan prasarana
ill-5
Pengembangan
Aspek Sistem Transportasi
ill-5
4.2.3.1 Rencana Fungsi Pusat Pelayanan dan Kawasan
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH
lil-6
3.2.1
ill-8
Kebijakan dan Strategi Struktur Tata Ruang Wilayah
3.2.1.1 Kebijakan
dan Strategi
pengembangan Sistem
Perkotaan
3.2.1.2 Kebijakan
4.3
ilt-11
Kebijakan dan Strategi pola Ruang Wilayah
ill-12 lil-14
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Strategi
ilt-22
Strategi Pengembangan Sektor Kegiatan Ekonomi
ilt-23
Strategi Pengembangan Sektor Kegiatan Sosial Budaya
ill-25
BAB IV RENCANA STRUKTUR TATA RUANG WILAYAH
4.1 RENCANA PENGEMBANGAN 4.2 RENCANA PENGEMBANGAN 4.2.1.
SISTEM PERDESAAN
tv-1
SISTEM PERKOTAAN
tv-2
Rencana Hirarki Pusat Pelayanan
tv-3
4.2.1.1 Rencana Hirarki Pusat Pelayanan 4.2.1.2 Rencana Hirarki Pusat Pelayanan
lv-3
Pesisir
LrP,on.ENRENGErt
hnfurBrm Rlv|i Rrftm. T.t! R|l!l€ WthFh GTR\V) Kabupaten TeSal Tahun 2c{})
-2029
4.4
ilt-12
3.2.2.1 Kebijakan dan Strategi Kawasan Lindung 3.2.2.2 Kebijakan dan Strategi Kawasan Budidaya
3.2.3 3.2.4 3.2.5
4.2.3.2
llt-9
3.2.1.4 Strategi Pengembangan Sarana Wilayah
rv4 Kawasan
Pengembangan Kabupaten Tegal
pengembangan Sistem
Prasarana Wilayah
3.2.2
4.2.3. Rencana Fungsi Pusat Pelayanan dan
lil-g
dan Strategi
Kawasan
Pesisir
pengembangan Sistem
Perdesaan
3.2.1.3 Kebijakan
4.2.2.2 Rencana Sistem Pusat Petayanan
ill-8
dan Strategi
tv"4
Tegal
4.5
Rencana Pengembangan Kawasan Pesisir
rv-€
lv5 lv7
RENCANA SISTEM PENGEMBANGAN PMSARANA WILAYAH
]V"e
4.3.1. Sistem Jaringan Transportasi 4.3.2. Sistem Jaringan Energi 4.3.3. Sistem Telekomunikasi dan Informasi 4.3.4. Jaringan Sumber Daya Air 4.3.5. Jaringan Pengelolaan Lingkungan
rv,.€,
RENCANA PENGEMBANGAN SARANA WILAYAH
rv
11
rv.1::;
lv-15
lv 1t) lv 2l::
4.4.1 Rencana Pengembangan Sarana Perumahan 4.4.2 Rencana Pengembangan Sarana Pendidikan 4.4.3 Rencana Pengembangan Sarana Kesehatan 4.4.4 Rencana Pengembangan Sarana Peribadatan 4.4.5 Rencana Pengembangan Sarana Perekonomian
lv
RENCANA PENATAAN SUMBER DAYA ALAM
lV-3,t.l
4.5.1 Sumberdaya Lahan 4.5.2 Sumberdaya Air 4.5.3 Sumberdaya Hutan 4.5.4 SumberdayaMineral
lv-3.t)
2:::
1v."2,{.
lV-2r:;
]V-2i:i
lV-2[l
lV-3,1.1
tv
3,1
rv-3,1
Kawasan
tv-3
irl
7.2 INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.3 ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BAB V RENCANA POLA RUANG WILAYAH
5.1
v-1
7.3.1 Sumber Dana Bagi Pembangunan Daerah
vil-4
5.2.1 Arahanpengelolaan 5.2.2 Pengelolaan
v-1
7.3.2 Pembiayaan Pembangunan Daerah Pada Masa Mendatang
vil-5
B. C.
D.
v-1
Kawasan yang Memberikan perlindungan Kawasan
BAB VIIIARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
Bawahnya
v-3
Kawasan Perlindungan Setempat
v-5
Kawasan Suaka Alam
v-8
Kawasan Pelestarian Alam
E.
Kawasan Rawan Bencana
F.
v-10
Kawasan Lindung di Daerah pesisir
v-12
G.
Kawasan Lindung Lainnya
v-13
KAWASAN BUDIDAYA 5.2.1 Arahan pengelolaan
v-14
5.2.2 Pengelolaan
v-15
v-15
A. Kawasan Budidaya Pertanian B. Kawasan Budidaya Non pertanian
v-15
C. Kawasan Budidaya di Daerah pesisir
v-26
v-19
6.2 KAWASAN STMTEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI 6.3 KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA 6.4 KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
vt-1 vt-1
vt-2
vt-2
BAB VII ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
7.1 PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN TEGAL
I.trPORTN Fenyunrnan Revtil Rencana Tata RuangMtayah (RTRU4 lbbupaten Tegal Tahun 2CF9 - 2029
8.2.1 Prosedur Pengendalian Pemanfaatan Ruang 8.2.2 Arahan Pokok Pengendalian Ruang Kawasan
8.3 8.4 8.5 8.6
vil-2
vlil-'i vlll-ti vlll-t;i
Lindung,
Kawasan Budidaya dan Kawasan Tertentu
Vlll-'1r)
PENGEMBANGAN PEMNGKAT INSENTIF DAN DIS-INSENTIF DA1AM PENATAAN RUANG
vlil-'1:2
KETENTUAN PERIJINAN DALAM PENATAAN RUANG
vlil-'1:2
KETENTUAN SANKSI DALAM PENATAAN RUANG
vlll-'1:l
KETENTUAN PERIZINAN BERDASARKAN KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN DAEMH
vlll-'1,1
BAB IX PERAN SERTA MASYAR.AKAT DALAM PENATAN RUANG
9.1. 9.2.
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
x-1
BENTUK PERAN SERTA MASYAMKAT DALAM PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN
KAWASAN STMTEGIS UNTUK KEPENTINGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
8.1 AMHAN ZONASI 8.2 PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
v-9
BAB VI PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
6.1
vlt-3
KAWASAN LINDUNG
A.
5.2
vrt-3
9.3. TATA CARA PERAN SERTA MASYARAKAT 9.4. PEMBINAAN PEMN SERTA MASYAMKAT
x-1
x-2
x-3
DAFTARTABET Tabel 1.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Tegal Sampai
Tabel 4,8
Akhir Tahun Perencanaan 2029
1-7
Tabel 1.2
Sumberdaya Hutan Kabupaten TegalTahun 2007
l-9
Tabel 1.3
Sumberdaya Hutan Negara Kabupaten Tegal Tahun 2007
l-9
Tabel 1.4
Potensi Hutan Kabupaten Tegal Tahun 2007
t-9
Tabel 1.5
Inventarisasi Data Hutan Rakyat Kabupaten Tegarrahun 2oo7
l-9
Tabel 3.1
Pedoman Pemenfaatan dan Pengendalian Kawasan Lindung Untuk Kegiatan Budidaya
Tabel 3.2
Untuk Kegiatan Budidaya
Tabel4.1
Tabel 4.2
Tabel4.3
5, 2A20, 2025 dan 2029 di Kabupaten Tegal
Tabet4.10 Rencana Kebutuhan Fasilitas Peribadatan Tahun 2008,
tv-27 2010
2015,2020,2025 dan 2029 di Kabupaten Tegal
tv-28
Renacana Kebutuhan Fasilitas Perekonomian Tahun 2008. 2010,2015,2020,2025 dan 2029 di Kabupaten Legal
tv-30
Tabel 5.1
Pemanfaatan Ruang Kabupaten Legal
v-27
Tabel 5.2
Pemanfaatan Ruang Tiap Kecamatan di Kabupaten Legal
v-41
Tabel 7.1
lndikasi Program Pembangunan
vil-8
Tabel 8.1
Arahan Zonasi Pemanfaatan Ruang Kabupaten Tegal
vill-8
Tabel 8.2
Ketentuan Sanksi Dalam Penataan Ruang
vilt-13
tv-12 tv-14
tv-16
rv-20
Rencana Air Limbah Yang Dihasilkan Tahun 2OOg, 201A,201S,
2020,2025 dan 2029 di Kabupaten Tegal Tabel4.7
2015, 2020 dan 2029 di Kabupaten Tegal
Rencana Jumlah Sampah Yang Dihasilkan Tahun 200g, 2010, 201
Tabel 4.6
Rencana Kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tahun 2008, 2010,
Rencana Kebutuhan Air Bersih Tahun 2008, 2010, 2015, 2020, 2025 dan 2029 di Kabupaten Tegal
Tabel4.5
rv-5
tv-25
Rencana Kebutuhan Telepon Umum dan Terapon pribadi rahun 2008, 2010, 2015, 2O2O,202b dan 2029 di Kabupaten Tegal
Tabel4.4
ill-21
Rencana Kebutuhan Listrik Tahun 2008, 2010, 2015, 2O2O,2O2S dan2O29 di Kabupaten Tegal
Tabel 4.9
ill-19
Hirarki Kota dan Fungsi Pusat pelayanan Dalam Rencana Struktur Tata Ruang Kabupaten Tegal
2O2A, 2A25 dan 2A29 di Kabupaten Tegal
Tabel 4.11
Pedoman Pemanfaatan dan Pengendalian Kawasan Budidaya
Rencana Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Tahun 2008, 2010,
tv-21
Rencana Kebutuhan Fasilitas Perumahan Tahun 2009, 2010, 2020,2025 dan 2O2g di Kabupaten Tegal
LlPiORtrIiIRElrGrIlIr-
P.rlFre|tEn narfi R!rs6 Tlt Ru.rgU|ldt GtRUr) kbupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
rv-23
I'
2.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar
Struktur Organisasi SAMPAN
ll-17
Gambar Pengembangan Jalur Alternatif
rv-9
Arahan Pergerakan Transportasi Eksternal dan Internal
lv-10
Mobilitas Pergerakan Orang dan Barang
lv-11
Neraca Air
lv-18
trlPoNllf P.nyu$rut
RENCTN n rll Rerana T.tr
Ru.rg
Xrbup.ten Tegal Tahun 2(n9 - 20,29
w[!y!h
(RTR!U)
rl
NA$'ffiTHHA PFTA F
. .i,
ASililffi Ttft*St,+trfrtpA?sf{ TEffnL
P6TA F - *,
ffimir$ SfKtl{nft
pgrA F. *.
ffi lffit{t$ XfrruUryIAH p{Hry{$riAilt OA}* FEDHS,4AI{ ffi ts*!s ffitEH Tfi|*{f8psHTss ffilfcirtrFt ro$ Hr.e*Hs ffi ls*ilrs l{ni$!$t$,+H L!HH}r*s
ffixA F'4. FSTA F. $. FNTA F. S. FHTA F, T. FHTA F, $. PHTA F. $, FfiTA P. T$. FfiTAF.,IT.
t{A$,*frr{{ ftArfrAX
nuf,,lS$ UflUrYArt xAHJpf,lgn{ TECAf,
F{"*TAI$
ffinmnui
ffi IffiAfIS F*SIA'SAH gHJHSTTfr Fffit{0*rsr F#*fts{rAst
H#tffils *nMnfi *u*xH,*ne,ruTAN,
pfiTA F -'$3- Fgfrffi*ftltti$lfitH FSTS p "'1t, ffi}TS*T{* Ff;f,*AffiATE
F. .i{. ffimfiAfin uffi,r#f$ rgTA p - 1s. ffi t$c,f;${rr HAITBA$AH ffi_lq&T*ffi.$
FKTA
lfinHnilsffitf$ilrl
hrq ffi rylh efi$S}
Fnyurrmrn n{vi* Sqlcanc ?sa Xah,pshnT€W Trdn n ft]S$." 2S1$
dt
8f,8e
PEh[t}AI{ULTJAhI 1.1 LATAR BELAK^ANG Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan suatu arahan
ruang terbuka hijau. Selain itu, perubahan UU No.32 Tahun 2004 menjadi UU No.12 Tahun yang
di suatu wilayah. Produk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten berisikan rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang, baik yang bersifat internal maupun eksternal wilayah dalam mewujudkan tujuan pembangunan di suatu wilayah kabupaten. Penyusunan rencana
dimaksudkan sebagai pengendali pembangunan yang ada
2008 tentang Pemerintah Daerah dan PP No.26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) juga turut mempengaruhi RTRW Kabupaten Tegal yang sudah ada. Selain perubahan Undang-Undang faktor eksternal lainnya yaitu adanya program nasional yang mempengaruhi Kabupaten Tegal, Program Nasional yang telah direncanakan adalah Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dimana pada ruas Pejagan-
pembangunan tersebut tentunya berbasis pada kondisi yang ada di dalam wilayah yang
Pemalang akan melewati Kabupaten Tegal. Hal ini tentu akan bepengaruh terhadap
terkait. Kondisi yang dimaksud dapat berupa kondisi eksternal maupun kondisi intemal
perkembangan Kabupaten Tegal. Total luas wilayah Kabupaten Tegal yang dilalui oleh
dari Kabupaten. Sedangkan kondisi suatu wilayah tidaklah bersifat
permanen,
jalan tol Pejagan-Pemalang adalah 226,19 Ha yang meliputi 176,22 hektar (77 ,91%) lahan
melainkan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, karena dipengaruhi oleh
persawahan, 12,15 hektar (5,37%) lahan permukiman dan 37,82 hektar (16,72%) lahan
adanya aktivitas
di
dalamnya. Oleh karena
itu, perlu adanya kegiatan
evaluasi
kosong, tegalan dan lain-lain. Kecamatan
di Kabupaten
Tegal yang dilalui rencana
pemanfaatan RTRW yang sr.ldah ada. Kinerja penataan ruang dipengaruhi bukan hanya
pembangunan Jalan Tol yaitu Kecamatan Dukuhturi, Adiwerna, Talang, Pangkah, Tarub,
faktor internal wilayah dan kualitas rencana serta ketepatan tata cara pemanfaatan, tetapi juga faktor eksternal seperti adanya paradigma baru dalam pembangunan atau
Suradadi dan Kecamatan Warureja. Banyaknya kecamatan
dilalui oleh rencana Jalan Tol Pejagan-Pemalang ini memberikan pengaruh terhadap
penataan ruang nasional, perubahan peraturan dan rujukan baru. Oleh karena itu,
perkembangan Kabupaten Tegal. Pengembangan Jalan
penyempurnaan tata ruang dilakukan dengan tetap memperhatikan faktor eksternal
pergeseran guna lahan, perubahan aktivitas
wilayah.
tersebut. Selain itu, dalam jangka panjang keberadaan jalan tol juga akan berpengaruh
di
Kabupaten Tegal yang
Tol ini akan mengakibatkan
di daerahdaerah yang dilalui jalan tol
Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW) Kabupaten Tegat telah diperdakan pada
terhadap perkembangan Kabupaten Tegal secara keseluruhan baik dalam aspek ekonomi,
tahun 2003 dan telah dilakukan revisi pada tahun 2006 dengan jangka waktu perencanaan tahun 2A07-2016. Dalam perkembangannya, dengan adanya Faktor
sosial maupun budaya yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap keseluruhan tata
Ekstemal dan Internal yang mempengaruhi RTRW tersebut maka diperlukan adanya
mengharuskan setiap wilayah kabupaten memiliki lahan pertanian pangan berkelanjutan.
suatu evaluasi dan revisi agar RTRW tersebut dapat digunakan dan relevan dengan
Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi RTRW yang sudah ada dengan adanya perubahan
perkembangan yang ada sekarang. Faktor eksternal yang mempengaruhi RTRW
faktor eksternal dan internal wilayah.
ruang Kabupaten Tegal Selain itu, adanya program "Ketahanan Pangan Nasional"
Kabupaten Tegal yaitu adanya perubahan beberapa peraturan perundangan antara lain
Adanya beberapa hal yang belum terakomodasi dalam RTRW yang sudah ada dan
Undang-Undang Penataan Ruang yaitu UU No.24 Tahun 1992 menjadi UU No.26
jangka waktu perencanaan yang berubah maka Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal pada
Tahun 20OT. Perubahan yang cukup signifikan yaitu perubahan tahun perencanaan,
Tahun Anggaran 2008 ini rnengadakan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
semula 10 tahun menjadi 20 tahun perencanaan dan lebih menekankan pada kebutuhan
Tegal. Dengan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal
Lfi,POR.FN RENCANfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun z0og - 2A29
Wlayah GIRW
.1
ini
diharapkan dapat disusun suatu produk rencana yang dapat menanggapi dan mengantisipasi perkembangan pembangunan wilayah Kabupaten Tegal, sehingga
{.3 PENGERTIAN DAN PRINSIP DA$AR PENYU$UNAN
diharapkan bisa lebih tepat dan sesual untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan
1.3.'l Pengertlan
keglatan pembangunan di Kabupaten Tegal.
REHCANA TATA RUANG
WILAYAH KABUPATEN Reneana Tata Ruang Wllayah Kabupaten
Rencana Tata Ruang Wilayah adalah merupakan produk perencanaan tata ruang pada tingkat yang paling tinggi, yang disusun dengan kriteria perencanaan sebagai berikut:
1.2
1.
TUJUAN DAN SA$ARAN
1.2.1 Tufuan
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk lainnya
Tujuan dilakukannya Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal adalah agar dihasilkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baru yang relevan dengan perkembangan yang terjadi serta merupakan pola dan struktur tata ruang yang
melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.
2, 3.
Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
diinginkan dan paling tepat guna mewujudkan tujuan pembangunan di suatu wilayah
$truktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
secara terpadu, terkendali, serasi, selaras, seimbang, berdaya guna dan berhasil guna.
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional,
4. 1,2.2 $asaran $asaran dalam penulisan Laporan Rencana Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2009-2029 ini meliputi
L Menciptakan keseimbangan
dan keserasian lingkungan yang pada
fungsi budidaya.
5.
:
6.
intensitas pemanfaatan ruang untuk kegiatan pembangunan.
2.
7,
menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungannya, yang
9.
Pembinaan penataan ruang adalah upaya meningkatkan kinerja penataan
Mengarahkan pembangunan yang lebih tegas dalam rangka upaya pengendalian
ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
pengawasan pelaksanaan pembangunan fieik secara teratur baik kualitae maupun
masyarakat dalam penataan ruang.
10.
kuantitasnya.
5.
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang.
upaya
pemanfaatan ruang secara optimal.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati dan Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
8.
tercermin da,ri pola intensitas penggunaan ruang.
4,
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
Menciptakan keleetarian lingkungan dengan kegiatannya yang merupakan usaha
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan yang merupakan
Penataan ruang adalah suatu sistem pro$e$ perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
prinsipnya
merupakan upaya dalam menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan
Memberikan kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang. Rasa kepastian hukum
ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruangr pemanfaatan ruang, dan
merupakan salah satu faktor penting dalam merangsang partisipasimasyarakat.
pengendalian pemanfaatan ruang.
11.
Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundangan.
LNPORtrN RENCNNT. Perryusunan Rerrisl Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2W - 2029
Mlayah GfRr0U)
.2
1?.
13.
14.
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunarr dan penetapan rencana
Kawasan strategi Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya dipriorltaskan karene mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
tata ruang.
Provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau llngkungan.
Perencansan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur
Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan
23.
24.
pola ruang seauai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
kabupatenlkota terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan.
Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib
25.
15. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang. 16. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
18.
ysng tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanaman. beserta
produk
1 : 100.000 sampai dengan 1 : 50.000 yang mengatur Rencana Struktur Tata
.
Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai
Ruang, Rencana Tahapan Pelaksanaan Pembangunan yang berisi paket-
jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah,
paket indikasi program, prioritas penangan secara sektoral dan spasial dengan
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi
wilayah administrasi kab'upaten sebagai wilayah perencanaannya. 27.
RTRVV Kabupaten dijabarkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
kebijakan-kebijakan pembangunan yang berlaku serta dari Pokok-Pokok
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam
Reformasi Kabupaten. 28
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
Rencana Tata Ruang Wilayah mempunyai wilayah perencanaan mencakup seluruh wilayah administrasi kabupaten.
sumber daya manugia, dan sumber daya buatan,
Dalam kaitannya dengan urutan penyusunan rencana kota maka Rencana Tata Ruang Wilayah pada hakekatnya juga merupakan dasar pertimbangan
Kawasan pedesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama
bagi penyusunan rencana yang lebih detail.
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
29.
30.
kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, p€layanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi,
22.
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten adalah
aspek administratif dan atau aspek fungsionaf
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,
21,
Rencana
perencanaan tata ruang pada tingkat yang paling tinggi pada skala ketetitian
dan sumber daya buatan.
24.
26.
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
daya.
19.
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur danlatau mengelompok,
yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik
tata ruang.
17.
Kawaean strategi kabupatenlkota adalah wilaya[ yang penataan ruangnya
pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
I,APORAN RENCTNA Penyusunan Rsvisi R€ncana Tata Ruang Wilayah (RTRlfi4 Yrabupaten Tegal Tahun 2W9 - 2029
jasa
tahun. 31.
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama hukan
pemerintahan,
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pcdoman untuk:
. . . ' . .
Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; Penyusunan rencana pembangunanjangka menengah daerah; Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di kabupaten; Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan antar sektor; Panetapan lokasi dan fungsi ruang untuh investasi; dan Penataan ruang kawasan strategis kabupaten.
.3
32. Evaluasi dan Revisi RTRW Kabupaten merupakan upaya
untuk
wilayah, dan lintas pemangku kepentingan, Pemangku kepentingan, antara lain,
mengantieipasi pesatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi, industri,
adalah Pernerintah, pemerintah daerah, dan magyarakat.
pendidikan, sosial dan budaya di suatu wilayah kabupaten serta adanya
Keserasian, keuelarasan, dan keseimbangf,n adalah bahwa penataan ruang
kecenderungan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, maka
dieelenggarakan dengan mewujudl
diperlukan suatu upaya yang dapat mengatasi hal tersebut yang salah
poia ruang, keselara$an antara kehidupan manusia dengan lingkungannya, keseimbangan pertumbuhan dan perkembangan antardaerah serta antara
satunya dengan melakukan peninjauan kembali dan penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang disesuaikan dengan
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan,
ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Dalam kondisi lingkungan
Keberlanjutan adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan menjamin kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung
strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar dan
lingkungan dengan memperhatikan kepentingan generasi mendatang.
perubahan batas teritorial negara yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan, rencana tata ruang wilayah kabupaten ditinjau
Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengoptimalkan manfaat ruang dan sumber daya
kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
yang terkandung
perkembangan yang telah terjadi. Rencana tata ruang wilayah kabupaten
di dalamnya serta menjamin
terwujudnya tata ruang yang
berkualitas.
1,3,2 Asae Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Dalam kerangka Negara Kesatuan Republik lndonesia, penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten diselenggarakan berdasarkan asas:
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Keterbukaan adalah bahwa penataan ruang diselengEarakan dengan memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informaui yang berkaitan dengan penataan ruang.
Keterpaduan
Kebersamaan dan kemitraan adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan
Keserasian, keselerasan dan keseimbangan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Keberlanjutan
Pelindungan kepentingan umum adalah bahwa penataan
Keberdayagunaandankeberhasilgunaan
diselenggarakan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Keterbukaan
Kepastlan hukum
Kebersamaan dan kemitraan
Kepastian hukum dan keadilan
diselenggarakan dengan berlandaskan hukurn/ketentuan peraturan perundangundangan dan bahwa penataan rua'ng dilaksanakan dengan mempedimbangkan rasa keadilan masyarakat serta melindungi hak dan
Akuntabilitas
kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukum.
Perlindungan kepentingan urnum
dan keadilan adalah bahwa penataan ruang
Akuntabilitas adalah bahwa penyelenggaraan penataan ruang Dalam masing-masing aeas tersebut terdapat arti dan makna yang berbeda.
ruang
dapat
dipertanggungjawabkan, baik prosesnya, pembiayaa nnya, maupun hasil nya.
Penjelasan arti dari masing-masing asas adalah sebagai berikut:
*
Keterpaduan adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas
ITAPORtr$I RENCANtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 20Og - 2029
Mlayah (RTRW)
.4
1,3.3 Pdnaip Dasar Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten a. PenyempurRaan RTRW Kabupaten diewali dengan kegiatan evaluasi, mengingat adanya faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perubahan RTRW yang sudah ada, maka kegiatan yang akan dilakukan
1.4
RUANG LINGKUP
1.1.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang Lingkup Wilayah dalam kegialan ini yaitu Kabupaten Tegal yang termasult dalam wllayah administratif Provinsi Jawa Tengah dengan pusatnya di Kota Slawi, yang
evaluasi dan penyempurnaan merupakan satu kesatuan langkah yang tidak
terletak di pesisir utara bagian barat dan eebagian witayahnya berbatasan dengan liut Jawa atau dikenal dengan Pantai Utara (Pantura), Kecamatan-kecamatan yang wifayahnya
dapat dipisahkan.
berbatasan langsung dengan Laut Jawa adalah Kecamatan Suradadi, Kecamatan Kramat
ditindaklanjuti dengan kegiatan penyempurnaan sehingga kegiatan evaluasi-
b. Evaluasi RTRW Kabupaten akan merekomendasikan tiga
kemungkinan
dan Kecamatan Warureja.
Secara geografis, Kabupaten Tegal terletak pada posisi antara 108"57'06" BT -
sebagai,berikut, yaitu:
1. Tidak perlu dilakukan peruhahan karena masih valid untuk
digunakan
sebagai alat pengendalian pemanfaatan ruang kota.
2,
109"21'30" BT dan 6o50'41" LS - 7'15'03" LS, dengan luas wilayah 87.879 Ha atau 878,79 Kmz. Adapun batas wilayah Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
. . . .
Perlu penyempurnaan sebagian karena beberapa sebagian kawasan telah mengalami perubahan fungsi.
3.
Perlu penyusunan total atau disusun ulang, karena RTRW yang ada tidak
dapat lagi digunakan sebagai pedoman pembangunan khususnya dalam
Sebelah
Utara
: Laut Jawa dan Kota Tegat
Sebelah
Selatan
: Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas
Barat Sebelah Timur
Sebelah
: Kabupaten Brebes dan Kota Tegal
: Kabupaten Pemalang
hal pengendalian pemanfaatan ruang kota.
c. Dalam kegiatan penyempurnaan
ini harus diperhatikan sebagai berikut:
1, Kegiatan penyempurnaan yang dilakukan berusaha memperhatikan fleksibilitas dan kedinamisan RTRW, sehingga dapat mengantisipasi
1.4,2 Ruang Lingkup Waktu Dimensi waktu perencanaan selama 20 tahun yang akan datang dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2029.
berbagai permasalahan pengembangan yang akan muncul, serta dapat
mengendalikan tingkat devisiasi (penyimpangan) sehingga tidak
1.4.3 Ruang Lingkup Materi
terpisahkan dari tipe kemampuan tumbuh dan berkembangnya wilayah
2.
kabupaten serta pola wilayah kabupaten itu sendiri.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten TegalTahun 2009-2029 adalah sebagai
Fleksibilitas dan kedinamisan yang dimaksud harus memperhatikan asas
berikut:
manfaat, pemeratsan antar wilayah
di
kabupaten atau antara wilayah
kabupaten dengan wilayah kabupaten sekitar serta dengan wilayah yang
3,
Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam Laporan Rencana Penyusunan
a, Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; b. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di
lebih besar yang merupakan kutub pertumbuhan.
wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan pra$arana
Kegiatan penyempurnaan berusaha untuk dapat memfungsikan RTRW
wilayah kabupaien;
agar dapat menampung perkembangan dan dinamika kegiatan ekonomi
c. Rencana
masyarakat kota yang relatif sangat cepat.
budidaya;
d. IJTPORtrN RENC*INTI, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2009 - 2029
Mlayah
(RTR\)U)
pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung dan kawasan
Penetapan kawasan strategis kabupaten;
tl I.5
e.
f.
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang beriei indikasi program utama jangka menegah lima tahunan; dan
dikembangkan adalah perkebunan, peternakan, perikanan darat dan kegiatan jasa.
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi peraturan zonasi, ketantuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta
$ub \Alilayah Pembangunan ll
arahan sanksi.
$uradadi pusat pertumbuhan di Suradadi.
Meliputi wilayah Kecamatan Kramat, Kecamatan Warureja, Kecamatan Potensi utama wilayah ini adalah industri, perikanan air laut dan air payau
1,5
serta pariwisata, Potensi ysng dapat dikembangkan adalah pertanian
PROFIL KABUPATEN TEGAL
tanaman pangan, peternakan dan perdagangan.
1.5,1 Gambaran Umum Kabupaten Tegal
$ub Wilayah Pembangunan lll
Kabupaten Tegal merupakan salah satu kabupaten/ kota di wilayah administratif
Provinsi Jawa Tengah dengan pusatnya di Kota $lawi, yang terletak di pesisir utara
Meliputi Kecamatan Margasari, Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan
bagian barat dan sebagian wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa atau dikenal dengan pantai utara (Pantura). Kecamatan-kecamatan yang wilayahnya berbatasan
Balapulang dengan pusat pertumbuhan di Margasari.
langsung dengan Laut Jawa adalah Kecamatan Suradadi, Kecamatan Kramat dan
pangan dan pertambangan rakyat. Potensi yang dapat dikembangkan adalah
Kecamatan Warureja. Secara geografis Kabupaten Tegal terletak pada posisi antara
pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perdagangan.
108"57'06" BT
-
109"21'30" BT dan 6o50'41" LS
-
7o15'03" LS, dengan luas wilayah
Adapun batas wilayah Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut
Utara
. Sebelah $elatan . Sebelah Barat . Sebelah Timur
:
$ub Wilayah Pembangunan lV pertumbuhan di Bojong.
: Laut Jawa dan Kota Tegal
Potensi yang dapat utama adalah pertanian tanaman pangan, peternakan,
: Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas
perdagangan, pariwisata dan industri kecil, Potensi-potensi yang dapat
: Kabupaten Brebes dan Kota Tegal
dikembangkan: pertanian tanaman pangan, Berikanan, perdagangan,
: Kabupaten Pemalang
pemerintahan, pemukiman, pendidikan, industri dan pariwisata.
Kabupaten Tegal secara administatif terdiri dari 18 Kecamatan yang terdiri dari 281 desa dan 6 kelurahan,
Berdasarkan kebijakan perwilayahan, wilayah Kabupaten Tegal dibagi dalam enam $ub Wilayah Pembangunan, yaitu ;
.
.
Meliputi wilayah Kecamatan Bumijawa dan Kecamatan Bojong, dengan pusat
87.879 Ha atau S78,79 Km2.
" Sebelah
Potensi utama wilayah ini adalah perkebunan, pariwisata, pertanian tanaman
Sub Wilayah Pembangunan
I
1.5.2 Kependudukan 1.5.2.1 Rencana Proyeksl dan Kepadatan Penduduk Pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2029 proyeksi penduduk Kabupaten Tegal diproyeksikan sebesar 1.957.151 jiwa. Jumlah penduduk yang direncanakan paling banyak berads di Kecamatan Bumijawa yaitu sejumlah 158.748 jiwa, Kecamatan Adiwerna
150,545 jiwa dan Kecamatan Kramat sebesar 151.326 jiwa. Sementara kecamatan
Meliputi wilayah Slawi, Kecamatan Dukuhturi, Kecamatan Talang, Kecamatan Tarub, Kecamatan Adiwerna, Kecamatan Fangkah,
dengan jumlah penduduk terendah direncanakan di Kecamatan Kedungbanteng sebanyak
Kecamatan Dukuhwaru, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Jatinegara dan
50.410 jiwa, kemudian di Kecamatan Dukuhwaru sebanyak 64.755 jiwa dan di Kecamatan
Kecamatan Kedungbanteng dengan pusat pertumbuhan di Slawi.
Pagerbarang sebanyak 81.035 jiwa.
Potensi utama wilayah ini adalah pemerintahan, perdagangan, pendidikan,
Kepadatan penduduk di Kabupaten Tegal sampai akhir tahun perencanaan yaitu
indusiri kecil dan pertanian tanaman pangan. Potensi yang dapat
2A29 direncanakan sebesar 2.227 jiwalKm'?dengan kepadatan tinggi berada di Kecamatan
IfiPORRN RENC-INT, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR\)U) lkbupaten Tegal Tahun 2Wg - 2029
,6
Dukuhturi dengan kepadatan penduduknya 6.896 jiwalKm2 dan kepadatan terendah
di Kecamatan
1.5.2.3 Arahan Distribusi Penduduk
Kedungbanteng dengan kepadatan penduduk 575
Distribusi penduduk Kabupaten Tegal didasarkan pada arah perkembangan
jiwa/Km2. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk sampai akhir tahun pereRcanaan
wilayah dimana arah perkembangan wilayah sangat kuat ke arah Utara dan Barat terutama
tahun 2OZg secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
menuju ke pusat kota dimana pusat kota perkembangannya sangat cepat dan didukung
direncanakan
TABEL I.I JUMLAH DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KABUPATEN TEGAL SAMPAI AKHIR TAHUN PERENCANAAN 2029
dengan penyediaan sarana dan prasarana yang berkembang lebih cepat. Distribusi penduduk akan lebih mengarah ke Kecamatan Kedungbanteng, Jatinegara, Bojong, Pagerbarang, Dukuhwaru, Tarub, Suradadi dan Warureja karena kondisi eksisting jumlah
penduduknya relatif rendah dibandingkan kecamatan No.
Kecamatan
Maroasari Bumiiaura Boiong Balapulanq Pagerbarang
1
2 J 4 5
o
Lebaksiu Jatinegara Kedungbantenq Panokah
7
I I
10 Slawi 1',|
Dukuhwaru
12 Adiwerna 13 Dukuhturi 14 fahng 15 Iarub
JUMLAH H asi/
1.5.2.2 Rencana
Rencana Kepadatan Penduduk {Jiwa/km'}
Penduduk fiiwa) 118.936 158.748 114.938 118.858 81.035 119.882 87.408 50.410
1.370 1.793 1.964
Pen
di
kawasan pusat aktivitas
terutama di Kecamatan Slawi, Kramat dan Adiwerna dimana kawasan tersebut secara fisik
merupakan daerah pusat aktivitas perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk yang relatif tinggi dengan persebaran yang belum merata.
1.885
2.928
1.5.3 Potensi Bencana Alam
1.098
Permasalahan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi makin memprihatinkan,
92.335
575 3.259 6.648
6,4.755
2.45s
lokal seperti bencana banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran. Disamping
150.54s 120.544 124.392
6.310 6.896 6.764 3.772 3.932
permasalahan lingkungan yang sifatnya lokal, kondisi lingkungan hidup juga menghadapi
115,725
2.2n
Di Kabupaten Tegal terdapat beberapa daerah yang rawan potensi
bencana
seperti banjir, tanah longsor, angin topan dan kebakaran. Banjir
Keiika musim penghujan tiba, daerah yang rawan terkena banjir yaitu Kecamatan
pengembangan sehingga perlu diperhatikan antara ketersediaan lahan dan kebutuhan.
di
Kabupaten Tegal masih dapat
menampung penduduk sampai 2.368.800 jiwa dengan catatan perkembangan penduduk
dikendalikan. Meskipun penduduk merupakan salah satu potensi dalam pembangunan namun apabila berlebihan akan menimbulkan permasalahan baru.
Wlayah (RTR!U)
lain penurunan kuantitas air,
pencemaran udara, perubahan iklim, dan pemanasan global.
1.
Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kebutuhan perumahan dan fasilitas penunjangnya. Peningkatan kebutuhan tersebut memerlukan lahan untuk
I.APORAN RENCANA
permasalahan serius yang sifatnya global, antara
1.574
1.957.15{ 2008
Dari hasil perhitungan sampai tahun 2029,
dengan kecenderungan yang semakin buruk. Kondisi ini ditandai dengan permasalahn
1.580
Daya Tampung Penduduk
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lbbupaten Tegal Tahun 2W - 2029
pengendalian jumlah penduduk direncanakan terutama
1.587
101.171 151.326 88.063 98.080
16 Kramat 17 Suradadi 18 Warureia
Sumber
Rencana Jumlah
lainnya. Sedangkan kebijakan
Kramat, Kecamatan Suradadi, Kecamatan Warureja, Kecamatan Slawi dan Kecamatan Margasari.
2. Tanah Longsor dan Erosi Wilayah rawan bencana tanah longsor
di
Kabupaten Tegal meliputi Kecamatan
Pangkah, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Bojong dan
Kecamatan Bumijawa. Sebab daerahnya merupakan perbukitan dan kondisi tanahnya labil.
.7
J. Abrasi/ Erosi
8.
Gelombang Pasang
di Kecamatan
Kramat (Desa Kramat dan
Abrasi yang terjadi di Kabupetan Tegal adalah seluas 13,5 Ha atau 0,56% dari
Kawasan rawan gelombang pasang
total luas abrasi yang terjadi di pantura Jawa Tengah yaitu seluas 2.402,500 Ha
Maribaya), Kecamatan Suradadi (Desa Bojongsana, Purwahamba, dan Suradadi)
(Penataan Ruang Wilayah untuk Pembenahan Koridor Pantura Jawa-Madura,
serta Kecamatan Warureja (Desa Demangharja).
L
2005).
Kekeringan
di
Abraei/ erosi di wilayah pesisir Kabupaten Tegal terdapat di Kecamatan Kramat
Kawasan rawan kekeringan
(Kelurahan Dampyak), Kecamatan Suradadi (Desa Demangharjo, Desa Suradadi, dan Desa purwahamba), dan Kecamatan Warureja (Desa
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng,
Kedungkelor) dengan sebaran
dan luasan yang beragam.
Sedangkan
berdasarkan hasil survei lapangan Penataan Kawasan Pesisir Kabupaten Tegal
di
Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,
Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan Warureja. 10. Kebakaran Lahan
Kabupaten Tegal yang terkena abrasi adalah
Kawasan rawan kebakaran lahan di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,
kawasan Pantai Maribaya, serta pantai sebelah timur Sungai Ketiwon dan Sungai
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng,
Cenang.
Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pangkah, serta
2407, daerah sekitar pantai
4. Sedimentasii Akresi
Kecamatan Warureja.
Berdasarkan studi Penataan Ruang Wilayah untuk Pembenahan Koridor Pantura Jawa-Madura, 2005 diketahui bahwa akresi yang terjadi di Pantura Jawa Tengah adalah seluas 657 Ha, yang mana akresi yang terjadi di Kabupaten Tegal adalah
seluas 7 Ha atau 1 ,060/0 dari total akresi di pantura Jawa Tengah. Sedangkan
1.5.4 PotensiSumber 1.5.4.1 Kehutanan
Daya rAlam
Pembangunan
di sektor kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat
bagi
berdasarkan hasil survei lapangan Penataan Kawasan Pesisir Kabupaten Tegal
kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan kelangsungan fungsi hutan
di Kabupaten Tegal yang terkena
dengan mengutamakan kelestarian sumber daya alam dan fungsi lingkungan hidup,
2007, lokasi pada daerah sekitar pantai Angin Lisus
memelihara tata air serta memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja. Pengembangan produksi hasil kayu dan non-kayu diselenggarakan melalui upaya
Untuk daerah rawan angin lisus meliputi Kecamatan Balapulang, Kecamatan
peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, dan hutan tanaman industri.
sedimentasi adalah Sungai Ketiwon, Sungai Siwarak, dan Sungai Cikiam.
Jatinegara, Kecamatan Margasari, Kecamatan Bojong.
hutan rakyat, yang mana dikelola oleh badan yang berbeda. Hutan Negara di Kabupaten
Gempa Bumi
Kawasan rawan gempa
Areal hutan di Kabupaten Tegal terbagi menjadi 2 jenis yaitu hutan negara dan
di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,
Kecamatan Bumijawa, Kecarnatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng,
Tegal dikelola oleh Perum Perhutani yang terdiri atas 3 KPH yaitu Balapulang, Pekalongan Barat, dan Pemalang. Berikut merupakan potensi hutan di Kabupaten Tegal:
Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan Warureja.
7.
Rawan Bencana gunung Berapi
Kawasan rawan bencana gunung berapi
di
Kecamatan Bumijawa; serta
Kecamatan Bojong
I,IPORNN RENCNNA Pennrsunan Revisi Rencana Tata Rr.rang Wlayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2W - 2029
.8
TABELIz
TABEL
S{^FEtrRUAYA }f,ITAN KAA'PATEf* TEqAL TAHUT{ ?o'gr NO 1
2
3
4 5
6
JENIS
SUMBERDAYA HUTAN NEGARA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2OO7
LUAS
Htrtan Lindunq
JENI$
NO
4658,71
Hrmn Suaka Alam dan Hutan Wisata Hubn ProduksiTetag Hutan Produksi Terbatas Hutan Bakau Hutan Rakyat JUMLAI.I
1"3
27.B
150
5
5590.94
4658,71
Hutan Suaka Alam dan Hutan Wsata Hutan ProduksiTetap Hutan Produksi Terbatas Hutan Bakau
2 3 4
8911,66 3705,37
LUAS
Hubn Linduno
1
27.8 891 1.66
3705,37 150
17453.54 Infarmasi Profil Daenh Kabupaten Tegal TegalTahun 2007
JUMLAH
230M.48
Sumber;
'egal Sumber: Slsfem lnformasi Prafil Daerah Kabupaten Kabuoaten TeoalTahun
Untuk lebih jelasnya pembagian antara hutan Negara dan hutan rakyat dapat
dilihat pada tabel, Hutan negara dibagi menjadi hutan lindung, hutan $uaka alam dan wisata, hutan produksitetap, hutan produksiterbatas dan hutan bakau, TABEL 1.4 POTENSI HUTAN KABUPATEN TEGAL TAHUN 2OO7 POTENSI HUTAN No
KPH
LUAS
1
BalaBulang
2
Pekalonqan Barat Pemalano JUMLAH
3
7.164,5 10.094.8 8.500.9 25.760,2
JATI 3.851,5 3.660.0 7.551,5
o/o
53,8 43,1
29.2
HUTAN PRODUKSI PRODUKTIF RIMBA JUMLAH % 10,9 4.624,1 772,5 4.097.5 40,6 4.097.5 14,8 1.254,5 4.914,5 ,13.636.1 6.{24.6 23.8
%
64.5 40.6 57,8 52,9
TDK PRODUKTIF 1.654,4 786.1
3.280.2 5.720,7
BUKAN UNTUK PRODUKSI
JUMLAH 6.278.5 4,883,6 8.194,7 19.356,9
886,0 5.211,2 306,2
6.403,4
JUMLAH
%
7.164.5 10.094.8 8.500.9 25.760,9
27,8 39,2 33,0 100,0
dan Kehutanan Kabupaten Tegal,
Sedangkan untuk kawasan hutan rakyat tersebar di berbagai kecamatan hampir
sebagian wilayah Kabupaten Tegal, yaitu tersebar pada
8 kecamatan. Sebaran areal
T.ABEL 1.5 INVENTARISASI DATA HUTAN RAKYAT KABUPATEN TEGAL
TAHUN
2OO7
hutan rakyat di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel di bawah ini: No 1
2. 3. 4. 5.
6.
KECAMATAN Panqkah Kedungbanteng Lebaksiu Marqasari Boions Jatineoara Balapulang Bumiiawa JUMLAH
LUAS (Ha} 459.450 775.744 184.000 328,630 693.789 1.604.951
617.700 926.680 8. 5.590,940 Sumber : DinasPgl&l' rian, Pe*ebunan, dan Kehutanan Kabupaten Tegal,2007 7.
ITAPORAN
REffimIIE'
PenyusunanRevisiRencanef 'afa,,Rtnrq:,$!a1S,{Rf,*W|. Kabupaten Tegal Tatlur. UX)9-2W., ,
.9
1.5.1,2 Pertambangan
Gypeum
Potensi tambang/bahan galian yang terdapat di wilayah Kabupaten Tegal antara
lain bahan galian C meliputi batu kapur/gamping, hatu kali, pasir (pasir urug dan pasir besi), batu bata, genteng, batu kerikil, gypsum, kalsite, marmer, pyrite dan silt (batu lempung) dan batu andesit serta bahan galian B yaitu pirit (FeS) di Kecamatan Bumijawa. Secara rinci adalah sebagai berikut:
r
r
napal. Batuan Gypsum benruarna putih transparan berstrukturan o'olitik dan tekstur non klasik terletak di Desa Karangmalang, Semedo Kecamatan Kedungbanteng.
Bahan galian Andesit terbentuk akibat proses pembekuan dari larva gunung api.
Kalsit
Batuan ini dapat dijumpai dalam bentuk intrusi, komponen dalam batuan dari dengan ukuran bervariasi dari diameter beberpa centimeter hingga lebih dari dua
Bahan Galian Kalsit merupakan hasil rekristalisasi lautan yang mengandung karbonat (CaCO3) yang mengisi rekahan atau rongga dalam batuan gamping atau bahan batuan lain di sekitarnya. Benvarna putih dengan struktur masif dan
meter. Dapat dijumpai di Kelurahan Kagok, Desa Bojong, Lengkong, Batunyana,
tekstur non klasik. Terletak di Desa Jatilaba Kecamatan Kedungbanteng dan
Kedawung, Karangmulya, Desa Bumijawa, Guci, Muncanglarang, Jejeg, Cawitali,
Desa Prupuk Kecamatan Margasari.
Pagerwangi, Harjowinangun, Sesepan, Sangkanjaya, Kesuben, Pendawa dan
Oker
Danareja. Batu Gamping
Bahan galian berupa oker terjadi karena oelapukan batuan vulkanik muda yang mengandung oksida basa, berstruktuk masif dan tekstur klasik di Desa Tuwel
Batuan ini dari proses ribuan tahun dari binatang karang atau binatang laut yang
Kecamatan Bojong.
telah mati. Proses klasifikasi ini akan membentuk batu gamping masih berwarna
Pasir batu
putih dan kuningan berstruktur non klasik terletak
r
daerah perakaran akan berinteraksi dengan lralsium dari batuan gamping atau
Andesit (batu kali)
akumulasi dalam bongkahan yang terdapat dalam aliran sungai dan dataran
r
Gypsum merupakan bahan galian yang terhentuk dari air tanah yang mengandung ion-ion sulfat dan sulfida. $ulfida yang berasal dari batuan dan
di
Desa Karangdawa,
Bahan galian berupa pasir batu terbentuk sebagai hasil sedimentasi dari tempat
Kedungsusuk, Prupuk dan Margasari.
yang jauh, ditandai antara lain dengan bentuk batu yang membulat. Deposit sirtu
Batu Apung
Bahan galian batu apung memerlukan batuan beku terbentuk karena pembekuan
dapat berupa krakal, krikil dan pasir pada satu tempat yang $ama masing-masing butir penyusun butir masa sirtu berupa bahan berstektur porfiritik dan berstuktur
mengeluarkan gas. Bahan galian ini dijumpai dalam bentuk fragmen-fragmen
masif terletak di Kecamatan Bojong, Pangkah, Margasari dan Talang.
batu apung berukuran kecil. Batuan ini berwarna putih kecoklatan, struktur skoria
Fosfat
dan tekstur porfiritik, terletak di Desa Cenggini Kecamatan Balapulang.
Bahan galian berupa fosfat di dalam gua pada perbukitan kapur. Bahan galian ini
Diorit
terbentuk dari hasil reaksi kotoran hewan seperti kelelawar, bangkai hewan dan materi organik lainnya yang tertimbun berlahun-tahun. Fosfat berwarna putih
Diorit merupakan batuan intrusi terbentuk kristal dengan ukuran relatif besar dan
mengandung banyak batuan asing (Xenolith) secara kuantitatif diorit di Kabupaten Tegal kurang potensial tetapi kualitas batuannya cukup baik karena
kecoklatan dan putih kehitaman, berstruktur fosileferous dan tekstur non foliasi.
mengandung banyak mineral kuarsa, Batuan diorit berwarna abu-abu keputihan
Tanah Liat
berstruktur masif dengan tekstur porfiritik. Terletak
di
Kecamatan Bojong dan Desa Sumbaga Kecamatan Bumijawa.
Desa
Batunyana
Secara kualitatif potensial terletak di desa Jatilaba Kecamatan Kedungbanteng. Bahan galian tanah liat, merupakan hasil dari berbagai jenis batuan yang terkikis
oleh erosi dan diendapkan pada tempat yang lebih rendah dan datar. Tanah liat
memiliki warna coklat dan kehitaman, berstruktur masif dan tekstur klasik. ITf,POR"EN RENCtrN.H, Penyusunan Revisi Rencana Tata Rrrang Wlayah (RTRIU) Kabupaten Tegal Tahun 2AW - 2029
.lO
di Desa $idamulya, Mulyaharja, Rajegwesi Kecarnatan Pagerbarang; Blubuk Kecamatan Dukuhwaru; Desa Rembul, Lengkong, Pucangluwuk Kecamatan Bojong; Desa Talok, Grobong Kulon, Paketiban dan Bedug
Terletak
Aplikasi sistem pertanian yang modern mulai dari pemilihan benih, pengelolaan lahan, penanaman, perawatan, hingga pada pengelolaan
'
pa$ca panen, guna mencapai tingkat kualitas dan kuantitas produksi yang
Kecamatan Pangkah.
r
tinggi.
.
Trass
Trass merupakan bahan galian yang terbentuk akibat proses pelapukan breksi dan tufa pasiran, benruarna abu-abu atau keputihan, struktur masif dan tekstur
holtikultura yang memiliki alur produksi yang cukup beragam sehingga
perlanian tersebut mampu secara langsung rnemicu kegiatan
di
Desa Sangkanayu Kecamatan Bojong, Desa Sumbarang Kecamatan Jatinegara, Desa Jejeg Kecamatan Bumijawa dan Desa Rajegwesi
klasik terletak
perekonomian lain.
dalam permodalan maupun dalam penjualan hasil pertanian.
1.5.5 Potensi Ekonomi Wilayah
dapat ditarik garis kebijakan pengembangan sektor perekonomian Kabupaten
Tegal.
Sebab arahan kegiatan pada suatu lokasi yang telah disusun dalam analisis keruangan
pengolahan hasil pertanian
.
Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian
b. Perkebunan
Produksi unggulan
dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti pemanfaatan lahan, potensi
sub sektor
perkebunan dengan bidang usaha
pengembangan tanaman kelapa yang berhasil panen berasal dari Kecamatan
sumber daya alam, hierarki kekotaan dan sebagainya.
Balapulang, Suradadi dan Slawi. Namun untuk produksi kelapa dominan di
Pengembangan ekonomi wilayah lebih bersifat global dan dapat dikatakan lebih
Kecamatan Balapulang, Tarub dan Jatinegara. Sedangkan untuk produksi
umum/ luas dari cakupan dalam strategi sebagai pengembangan ekonomi wilayah lebih
kapok randu
ditekankan pada bentuk kebijakan perekonomian dibandingkan dengan tindakan investasi
di Kecamatan
Balapulang. Selanjutnya untuk perkebunan teh
dan kopi di Kecamatan Bumijawa, untuk produksi cengkeh di Kecamatan
langsung.
Bojong sedangkan untuk tanaman melati yang bunganya dimanfaatkan untuk
Sektor pertanian
campuran teh dengan sentra di Kecamatan Suradadi dan Warureja.
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Beberapa arahan pengembangan sektor perkebunan antara lain
Beberapa komoditi yang yang menjadi unggulan Kabupaten Tegal antara lain
'
tanaman padi dengan sentra produksi di Kecamatan Pagerbarang, tanaman Selanjutnya tanaman buah-buahan dan $ayuran semusim antara lain
kacang
panjang dengan produksi terbanyak di Kecamatan Adiwema, cabe besar di Kecamatan Adiwerna, kemudian bawang merah
di
di Kecamatan Dukuhturi,
Kecamatan Bumijawa dan Bojong sedangkan untuk
tanaman wortel terbanyak di Kecamatan Bojong Beberapa arahan pengembangan sektor pertanian yaitu
ITIPORAN RENC"INf,, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RIRt0U) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9'2029
:
Prioritas pengembangan pada perkebunan bersifat agribisnis dan perkebunan penunjang industri dan perekonomian lainnya.
ubi kayu di Kecarnatan Bojong, ubijalar di Kecarratan Bojong.
tanaman kobis
Menciptakan saling keterkaitan antara hasil pertanian dengan industri
'
Pengembangan perekonomian di wilayah Kabupaten Tegal menghasilkan arahan pemanfaatan lahan. Melalui arahan tersebut dan arahan pengembangan pusat-pusat
a.
Optimalisasi peran kelembagaan petani untuk penunjang kegiatan perlanian seperti koperasi, perbankan, dalam membantu petani baik
'
Kecamatan Pagerbarang.
1.
Prioritas pengembangan bidang pertanian tanaman pangan dan
. c.
Prioritas pengernbangan perkebunan bagi pertanian lahan kering.
Kehutanan
Areal hutan di Kabupaten Tegal terbagi menjadi 2 jenis yaitu hutan negara
dan hutan rakyat, yang mana dikelola oleh badan yang berbeda. Hutan Negara di Kabupaten Tegal dikelola oleh Perum Perhutani yang terdiri atas 3
KPH yaitu Balapulang, Pekalongan Barat, dan Pemalang. Sedangkan untuk :
. tl
kawasan hutan rakyat tersebar
di berbagai kecamatan hampir
wilayah Kabupaten Tegal, yaitu tersebar pada
I kecamatan
sebagian
.
terpadu, prektis sehingga marnpu meningkatkan kualitaE dan l
yaitu Kecamatan
produksi ternak
Pangkah, Kedungbanteng, Lebaksiu, Margasari, Bojong, Jatinegara,
'
Balapulang dan Bumijawa. Beberapa arahan pengembangan dari sektor kehutanan yaitu
.
Pengembangan agribisnis peternakan sebagai wahana pusat pertumbuhan yang berbasis pertanian sehingga dapat fr€ningkatkan nifai
:
Memanfaatkan lahan-lahan kawasan hutan produksi sebagai kawasan
tambah dan daya saing produk peternakan untuk memperluas lapangan
lindung tentunya dengan sistem pengambilan hasil hutan yang tetap
kerja dan meningkatkan pendapatan petani ternak.
menjaga ekosistem dan ekologi wilayah serta tidak merusak lingkungan
e. Perikanan
yang ada.
Pembangunan kelautan dan perikanan merupakan bagian dari Pernbangunan
Program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui pengelolaan
Daerah Kabupaten Tegal sejalan dengan dukungan potensi wilayah. Produksi
hutan bersama maeyarakat.
ikan di Kabupaten Tegal pada tahun 2007 menurun mencapai 24,45 % dari
Program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) Program kecil menanam dewasa memanen
tahun sebelumnya. Produksi tersebut merupakan hasil dari TPI Larangan 224.301 kg, TPI Suradadi I yaitu 105,452 kg dan TPI Suradadi ll tidak
Peningkatan program penghijauan lingkungan
menghasilkan.
Peningkatan program penanganan llegal Logging
Peternakan
Untuk kegiatan dari sektor perikanan berupa perikanan laut yaitu penangkapan ikan dan biota air laut kemudian perikanan darat berupa tambak, kolam, karamba, perikanan, dan perairan umum (rawa, danau,
Produksi unggulan dari sub sektor peternakan berupa peternakan besar yaitu
sungai)
sapi dengan produksi terbanyak di Kecamatan Jatinegara dan Margasari, untuk kerbau terlcanyak di Kecamatan Jatinegara, produksi domba di
Arahan pengembangan darisektor perikanan yaitu
' . . r . . d.
Pengembangan dan pemasyarakatan sistem peternakan yang modern,
Pengernbangan revitalisasi sektor kehutanan
Kecamatan Adiwerna
dan kambing di
Kecamatan Bumijawa Untuk
peternakan dari kelornpok unggas yaitu peternakan ayam buras dengan sentra di Kecamatan Jatinegara dan Lebaksiu, kemudian untuk peternakan
itik di
Kecamatan Pagerbarang sedangkan peternakan buruh puyuh
terbanyak di Kecamatan Jatinegara, Beberapa arahan pengembangan dari sektor peternakan yaitu
'
:
Meningkatkan pendapatan petani ternak, mendorong diversifikagi pengan, perbaikan mutu gizi masyarakat serta mengembangkan ekspor
dengan melalui usaha peningkatan diversifikasi, inteneifikasi
dan
. ' . , . . ' .
:
Pengembangan budidaya perikanan Pengembangan kawasan perikanan Optimalisasi alat tangkap ramah lingkungan Pengembangan pemberdayaan perikanan tangkap Peningkatan dan pengembangan teknologi budidaya ikan Peningkatan dan pengembangan perbenihan ikan Penyelenggaraan revitalisasi perikanan
Pengelolaan sumberdaya
ikan secara
bertanggungjawab dan
berkelanjutan
.
Penguatan dan pengembangan pemasaran hasil perikanan
ekstensiftkasi ternak.
.
Prioritas pengembangan peternakan lahan-lahan yang kurang produktif yang diusahakan bagi penggembalaan hewan temak.
IdIPORAN RENCf,I{A Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) K,abupaten Tegal Tahun 20o9 - 2029
.12
3.
$ekfor Pardagangan dan Jasa
Sekfor Industri Pengolahan
Fasilitas di sektor perdagangan berupa pasar tradisional yang tersebar di seluruh
Produksi unggulan dar'l sektor industri berupa indugtri tekstil baik itu industri
kecamatan sebagai tempat bertemunya pembeli dan penjual, eelain itu juga
besar, menengah maupun ind:ustri kecil. Perusahaan besarl sedang tahun
terdapat pasar swalayan, kelompok pertokoan, restoran dan rurnah makan. Untuk sektor jasa berupa lembaga keuangan bank dan non bank serta koperasi
sebanyak 180 perusahaan dengan tenaga kerja yang diaerap 13.221 orang,
sebagai pilar ekonomi masyarakat.
masing-masing ada
Arahan pengembangan dari sektor perdagangan dan jasa yaitu
banyak tenaEa keria berada di Slawi, Pangkah dan Kramat. $edangkan industri
.
. . .
Kecamatan Adiwerna dan Kramat merupakan tempat tumbuh suburnya industri,
'
unggulan adalah industri makanan, kemudian disusul oleh industri kerajinan kain
memperluas pasar serta dapat membentuk harga yang wajar.
tenun dan kayu yang juga mengalami kenaikan selama tahun 2003-2007 dimana
Pemerataan dan peningkatan pendapatan serta untuk meningkatkan iklim
produk unggulan tersebut mempunyai nilai ekonomis tinggi bagi Kabupaten
usaha
Tegal.
Kesempatan kerja yang dapat diberikan dari sektor ini selain bertujuan untuk
Beberapa arahan pengembangan dari sektor industri pengolahan antara lain
mengurangi tingkat pengangguran juga dapat meningkatkan perekonomian
"
diproyeksikan sebagai kawasan industri guna menarik investasi terutama
Pembangunan sektor perdagangan untuk pemberdayakan usaha mikro, kecil
investasi besar/luar negeri.
.
'
I ke luar negeri guna menarik
investasi
yang besar dengan rnenerangkan tentang kondisi wilayah yang stabil dan
penyangga sumber Pendapatan Asli Daerah,
aman, tenaga kerja yang terampil, penuh dengan sumber daya alam serta
Meningkatkan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa dalam
pangsa pasar dalam dan luar daeral"r Kabupaten Tegal yang sangat besar.
.
Pengembangan jalur-jalur perdagangan
guna memperluas
Mempermudah akses kredit, bagi permodalan industri kecil/menengah melalui lembaga keuangan yang ditunjukkan pemerintah
Terciptanya sistern perdagangan yang makin efisien dan efektif.
.
jangkauan
Membangun kemitraan antara pemilik industri besar dengan pemilik industri kecil yang bersifat saling menguntungkan
.
Peningkatan kineria dan jumlah lembaga keuangan dan penanaman modal di
Pemberian bantuan berupa metode manajemen industri bagi masyarakat
di bidang industri. Hal ini untuk
daerah untuk rneningkatkan kegiatan perekonomian rakyat, kesempatan
yang berkecimpung
usaha dan lapangan kerja.
lndustri yang efisien, teratu,r dan mudah dipantau perkembangannya.
menciptakan sistem
Memberikan kredit kepada sektor-sektor yang prioritas maupun sektor-sektor
yang non prioritas untuk meningkatkan kesempatan kerja serta pemerataan
.
Melakukan promosi keluar daerah
Penyediaan sarana dan prasarana pengembangan usaha dasar sebagai
pelayanan perkotaan di seluruh wilayah.
.
Meningkatkan $arana dan prasarana terpadu pada kawasan yang akan
dan kemandirian masyarakat.
rangka perlindungan konsumen.
. .
52 dan 22 buah. Namun perusahaan yang menyeraB
Terciptanya sistem perdagangan yang semakin efisien dan efektif, mampu
dan menengah.
r
2CI07
4.
$ektor pariwisata
pendapatan masyarakat.
Kabupaten Tegal banyak menyimpan obyek-obyek wisata yang sangat menarik
Peningkatan fungsi koperasi dan UKM dalam meningkatkan pendapatan
dimana menjadi simbol kepariwisataan di wilayah pantai utara Jawa baik wisata
masyarakat
alam, pantai maupun wis,ata religius dan berpotensi untuk dikembangkan antara lain
LAPORAN RENCANII, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang K.abupaten Tegal Tahun 2W - 2029
Mlayah
(RTRUT)
:
.13
4.
a,
Bumi perkemahan di Kecamatan Bojong
b.
obyek wisata Air Panag Guci dan Telaga Putri di Kecamatan Bumijawa Pantai Punrvahamba Indah di Kecamatan Suradadi
G.
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274\
d. Gua Santri, Gua Lawa, Cenggini dan Kalibakung di Kecamatan Balapurang
5.
e, Waduk Cacaban dan Makam Semedo di Kecamatan Kedungbanteng
Nomsr 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3a19);
6.
Kecamatan Adiwerna
g.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi $umber Daya Alam
Hayatf dan Ekosietemnya (Lembaran Negara Repubfik lndonesia Tahun 1990
Makam $unan Amangkura dan Kardinah serta Makam $uroponolawen di
f.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara
Gunung Tanjung di Kecamatan Lebaksiu
Undang-Undang Nomor
9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan
(Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3a27);
Arahan pengembangan dari sektor pariwisata yaitu
' ' ,
. L
7
:
Melakukan promosi keluar daerah guna menarik jumlah pengunjung yang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;
Undang-Undang Nomor
I
Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman
banyak dengan menerangkan tentang kondisi obyek wisata yang indah dan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan
aman.
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3469);
Peningkatan jumlah usaha penunjang pariwisata meliputi usaha perhoteian,
L
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
penginapan, rumah makan, biro perjalanan/traveling
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan
Peningkatan hubungan kerjasama wisata baik antar pemerintah maupun
Lembaran Negara Republik lndoneeia Nomor 3a78);
swasta dan masyarakat serta memfasilitasi pengembangan pelaku kegiatan usaha pariwisata sehingga pengembangan sektor pariwisata ke depan tidak hanya tertuiu pada obyek wisata namun faktor pendukung pariwisata lainnya dapat sebagaiwahana daya tarik lainnya bagi wisatawan
10, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 3699);
11. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999 Nornor 167, Tambahan Lembaran Negara
1,6 DASAR HUKUM
Republik lndonesia Nomor 3888);
Dalam penyusunan Revisi RTRW Kabupaten Tegal ini didasarkan pada aturanaturan dan produk hukum yang meliputi
1.
Negara Repubfik Indoneeia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran
:
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104 Tahun
1960,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 2043);
3.
12. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 20CI4 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377\;
13. Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004
tentang $istem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
14. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lemharan Negara Republik Indonesia Tahun
Pertambangan (Lembaran Negara Republik lndonesia tahun 1967 Nomor 22,
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia nomor 2831);
4438);
ld[Pon"[N RENCf,N.tr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRSI) KabupatenTegal Tahun 2AAg -2A29
.14
15, Undang-undang Nomor
38 tahun
2OA4 tentang Jalan (Lembaran Negara
25. Peraturan Pemerintah Nornor 6S Tahun 1998 Tentang Kawasan Suaka Alam
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4441)',
dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1S. Undang-Undang Nomor
24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3776);
26, Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai
tLembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4723, Tambahan
Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4TZ3);
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);
17. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4725);
18, Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 171, Tambahan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomq 4844);
19. Peraturan Pemerintah Nomor2S Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor
11 Tahun 1967
27, Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun
Tentang Ketentuan*ketentuan Pokok
Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 2831) sebagaimana
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3892); 28, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketelitian Peta untuk
Penataan Ruang wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nsmor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 393a); 29. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
30, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2AA4 tentang Penatagunaan Tanah
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967
31. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun
Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 140,
2001 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Nomor a15a|;
Tambahan Lemharan Negara Republik Indonesia Nomor a578);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nsmor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225j;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang $ungai; 23. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 No 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 35?g);
(Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
45 Tahun 2004, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4385 );
32. Peraturan Pemerintah Nomor 2A Tahun 2006 tentang lrigasi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624)',
33, Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 20A7 tentang Pembagian
Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
20Q7
Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneeia Nomor 4737);
34, Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
24. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Gara Peran Serta Masyarakat dalam
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3660);
35. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi
LtrPORNN RENC.INf, Penyusunan R,evisl Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun zQOg - 2A29
Mlayah (RTRW)
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4833); Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
.15
35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1986 tentang Penetapan Batas \Alilayah Kota di Seluruh tndonesia;
Lampiran
lll dan Lampiran lV : tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten dan Pedoman Peninjauan Kembali Rencsna Tata
37, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
2 Tahun 1987 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Kota;
Ruang Wilayah Kabupaten;
51, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
38. Peratursn Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1997 tentang Tata Cara dan Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang;
Pengelolaan Kawasan Lindung d,i ProvinsiJawa Tengah;
52. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
39. Peraturan Menterl Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21 Tahun 2003
tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa tenga,h Tehun 2003 Nomor 133);
40. Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah;
41. Keputusan Presiden Nomor 53 tahun 1989 Tentang Kawaaan Industri; 4?. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
53. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Sumber Daya Air;
54, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nornor 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan.
55, Peraturan Daerah Kabupaten
43. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah bagi
Tengah Nomor 22 Tahun 2003 Tentang
Tegal
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal.
Kawasan Industri;
44. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota;
1.7 SI$TEMATIKA
$istematika penyusunan Laporan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal ini diuraikan sebagai berikut:
45. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor g Tahun 1998 tentang Tata Cara Peran serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
BAB
I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran, Pengertian
46. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 tahun 2001 tentang Pengawasan Represif Kebijakan Daerah
LAPORAN
dan Prinsip Dasar, Ruang Lingkup,
Peninjaua,n Kembali RTRW
Kabupaten Tegal, Kerangka Pikir, Profil Kabupaten Tegal, Dasar
;
47. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01,P/47IMPE/1992 tentang Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) untuk penyalur:an Tenaga l-istrik;
4S, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 649/
Hukum serta $istematika Laporan,
BAB
II
POTENSI SERTA PRO$PEK PENGEMBANGAN
WILAYA,H
KABUPATEN TEGAL
KPT$I lgBO tentang
Perencanaan Tata Ruang;
Berisikan tentang Fotensi dan Permasalahan Pengambangan yang meliputi Sektor fisik dan SDA, Sektor Tata Ruang, Sektor Sosial dan
49. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63IPRT/1993 tentang
Garis
Kependudukan, Sektor Ekonomi, Sektor Kelembagaan dan Keuangan,
$empadan $ungai, Daerah Manfaat $ungai, Daerah Penguasaan $ungai dan
$ektor $arana dan Prasarana serta Sektor $istem Transportasi kemudian Perumusan Konsepsi Pengembangan Wilayah yang
Bekas $ungai;
50. Keputusan
Menteri Permukiman
dan
Prasarana Wilayah
Nomor
32TiKPTS|M/2$AZ tentang penetapan Fnam Pedoman Bidang Penataan Ruang.
LNPORfiN RENCINA Penyusunan Revisl Rsncana Tata Ruang tfl/ilayah TRTRW Prabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
mencakup Konsepsi Penentuan Rencana Pengelolaan Kawasan, Konsepsi Penentuan Rencana sistem, Konsepsi Penentuan Rencana
.15
BAB III
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN $TRATEGI
PEHGEMBANGAN
BAB VII
WILAYAH KABUPATEN TEGAL
Berisikan Visi dan Misi Pengembangan liVilayah Kabupaten Tegal,
Berisikan tentang tuJuan pengembangan wilayah Kabupaten Tegal yang terdiri dari aspek fisik, sosial, ekonomi, sarana dan prasarana
Agenda Pembangunan Wilayah Kabupaten Tegal, Program Pembangunan Daerah, Indikasi ProEam Utama Pembangunan
sena sistem transportasi serta kebijakan dan strategi pengembangan wilayah yang terdiri dari strategi pengelolaan kawasan lindung dan
Daerah serta Aspek Pembiayaan Pembangunan.
BAB VIII
budidaya, strategi pengembangan struktur tata ruang wilayah, strategi
pengembangan sarana
dan
prasarana wilayah,
ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH
Berisi mengenai arahan zona6i, pemantauan dan pengendalian
str.ategi
pemanfaatan ruang, pengembangan perangkat insentif dan dis-insentif
pengembangan kawasan prioritas, strategi pengembangan sektor ekonomi serta strategi pengembangan sektor kegiatan sosial dan
dalam penataan ruang, ketentuan perijinan dalam penataan ruang
budaya.
tsAB IV
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
serta ketentuan sanksi dalam penataan ruang.
BAB IX
PERAN $ERTA MA$YARAKAT OALA.IIJI PENATAAN RUANG
dan Kewajiban Masyarakat,
RENCANA STRUKTUR TATA RUANG WILAYAH
Berisikan tentang Pelaksanaan Hak
Berisikan tentang Rencana $truktur Tata Ruang wilayah yang meliputi Rencana sistem Hirarki Pusat Pelayanan, Rencana pembagian pusat
Bentuk Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang Wilayah
Kegiatan Lokal, Rencana Fungsi Pusat Pelayanan dan Kawasan Pengembangan, Rencana Pengembangan $istem permukiman,
Peran Serta Masyarakat.
Kabupaten, Tata Cara Peran Serta Masyarakat serta Pembinaan
Rencana $ietem Pengembangan Prasarana Wilayah, Rencana Pengembangan Sarana Wilayah, Rencana Penataan tumber Daya Alam serta Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas.
BAB V
RENCANA POLA RUANG WILAYAH
Berisikan tentang arahan pengelolaaan dan juga pengelolaan dari Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya serta Pengelolaan Kawasan Pesisir.
BAB VI
.PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS Berisikan penetapan kawasan strategis di Kabupaten Tegal yang terdiri
dari kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan,
kawasan strategis untuk kepentingan ekonomi, kawasan strategis untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi, kawasan strategis
untuk kepentingan sosial budaya serta kawasan strategis untuk kepentingan daya dukung lingkungan.
Ir[POnf,N nENCfiNS Penyusunan Revisi Rsncana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun }Wg - 2029
Mlayah (RTRW)
.17
tsAts99
POTENSI DAN PERMASATAHA}I SERTA PROSPEK PENGEMBANGAN WITAYAH 2.1
POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH
Potensi sub sektor perkebunan dan kehutanan disamping sebagai sumber kekayaan alam sebagai penghasil kayu juga bermanfaat untuk menjaga tata
6.
Beberapa potensi yang dimiliki dan beberapa permasalahan pengembangan yang
harus ditanggulangi Kabupaten Tegal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wilayah secara keseluruhan maupun bagi peningkatan taraf kehidupan masyarakat
lingkungan. 7. Potensi perikanan berupa produksi hasit tangkapan ikan
antara lain sebagai berikut:
di laut dan
perairan
umum; budidaya tambak dan air tawar. 8. Peternakan adanya peningkatan produksi ternak.
2.1.1 Sektor Fisik dan Sumber Daya Alam Potensi pokok didalam pengembangan wilayah di Kabupaten Tegal antara lain adalah:
1.
Persoalan pengembangan aspek fisik yang ada di Kabupaten Tegal meliputi
1. Pengembangan Jalan Tol Pejagan-Pemalang yang melalui pengembangan Jalan Tol.
menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Pemalang dan pada jalur
2. Terdapatnya lahan kritis yang perlu penanganan khusus agar tidak terjadi gangguan lingkungan.
mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian.
2.
Pengembangan Jalan Tol Pejagan-Pemalang dan akan meningkatkan peluang
3.
Secara geologis, potensi bahan galian di Kabupaten Tegal yang berupa bahan
4.
Terdapat daerah jalur besar seperti yang sudah terjadi di Kecamatan Bumijawa
industri (batu gamping dan gypsum) dan bahan galian keramik (lempung) masih
(Tegal bagian Selatan).
sangat besar dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan utama dan sumber
4.
Potensi pengairan yang didukung dengan adanya Waduk Cacaban dapat dimanfaatkan bagi pertanian dan kehidupan sehari-hari.
5. Bagi pertanian
tanaman pangan dengan adanya dukungan sistem pengairan
mampu untuk menghasilkan produksi yang baik sehingga dapat mencapai swasembada dan surplus bahan pangan^
Penyebaran penduduk yang belum merata dan perlu mempertimbangkan daya dukung tanah.
galian bangunan (Andesit, DioriVbatu belah, pasir dan teras), bahan galian
pendapatan sampingan utama bagi masyarakat lingkungan penambang.
Terdapatnya wilayah khusus yang diperuntukkan sebagai kawasan lindung sehingga tidak dapat diperuntukkan sebagai fungsi lain.
investasi di Kabupaten Tegal.
3.
Kabupaten Tegal
akan mengakibatkan perubahan penggunaan lahan pada kawasan di sekitar
Secara geografis Kabupaten Tegal terletak pada jalur utara (Jalur Pantura) yang
selatan berhubungan dengan Kabupaten Banyumas (akses keluar relatif mudah),
:
6.
Terdapat daerah yang cukup rawan terhadap gerakan tanah dan longsoran di bagian selatan karena terdapat gunung berapi yang masih aktif Gunung Slamet.
7.
Penggalian/penambangan trass di Desa Batunyana (Kecamatan Bojong) sangat
tidak ramah lingkungan penambangan dilakukan diperbukitan sebelah jalan yang dampaknya adalah tanah longsor dan akan mengganggu akses jalan. Selain itu
penambangan ini di beberapa tempat juga rnenyebabkan kerusakan vegetasi (karena mengurangi penyerapan air) dan menyebabkan erosi.
LAPOR.IN RENCtrNA, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang
KabupatenTegal Tahun 2009- 2029
ltMlayah (RTRW
I
8.
Penambangan bahan galian golongan C akan berdampak terhadap kelestarian eempadan sungai apabila kegiatannya berlangsung lama.
2.1.9 $ektor $oaial dan Kependudukan Fotensi pada aspek sosial ysng mampunyai kemungkinan dan dapat dikembangkan di Kabupaten Tegal antara lain
1.
2.1.2 $ektor Tata Ruang poteng
1. Lahan yang luas
Letak Kabupaten Tegal yang strategis, yaitu di antara jalur $ernarang-TegalJ
memungkinkan pengembangan-pengembangan kawasan
2.
budidaya yang memberi kontr.ibusi bagi penerimaan daerah, Maeih luasnya
:
aka rta da n Tega l-S lawi-Pu rwokerto-Ci acap. I
Jumlah penduduk yang relatif besar merupakan modal pembangunan jika diikuti dengan kemampuan dan daya dukung lingkungan.
lahan dapat dikembangkan untuk sektor pertanian maupun untuk kegiatan-
3. Adanya potensi-potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai
kegiatan non pertanian. Berbeda dengan lahan di wilayah perkotaan, lahan di
aset-aset wisata, seperti Makam bersejarah, Curug Putri, Goa Lawet, selain
Wlayah kabupaten umumnya masih didominasi pada aktivitas perdesaan
itu ada obyek wisata yang telah dikembangkan namun tidak terawat, yaitu
sahingga ketersediaan lahan pengembangan
di wilayah Kabupaten Tegal
Pemandian Kalibakung dan Rest Area.
masih memadai.
2.
Adanya jalur Pantura akan memberikan dampak bagi perkembangan wilayah Kabupaten Tegal karena jalur tersebut strategis dan potensial.
3. Adanya pusat-pusat pengembangan kota baru akan
meningkatkan
perkembangan wilayah Kabupaten Tegal.
Sedangkan permasalahan pada aspek sosial yang dihadapi adalah
1.
:
Pengembangan Jalan Tol Pejagan-Pemalang mempengaruhi perkembangan pola hidup penduduk pada kawasan yang dilalui oleh jalan tol
2.
Prasarana transportasi sebagai suatu sistem yang mencakup wilayah darat,
laut dan udara masih terbatas dan belum mampu melayani kebutuhan PermAsalahgn
1.
masyarakat secara menyeluruh dan optimal.
Perkembangan Kabupaten Tegal yang masih mengikuti jaringan jalan utama
3.
(kabupaten dan Jalur Pantura) sehingga berpola linear.
2. Terpusatnya perkembangan pada kawasan-kawasan tertentu,
berdampak pada kurangnya kenyamanan dalam berlalu lintas, sehingga
4. Adanya kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kondisi alam, seperti banjir,
mempersulit dalam pemerataan pembangunan. Kendala ini akan lebih berat
jika antara pusat kegiatan deng,an wilayah hinterlandnya tidak didukung dengan
tsnah longsor, tanah dasar jalan yang labil, dan curah hujan yang tinggi.
5.
aksesibilitas yang memadai karena tertatasnya sarana dan prasarana transportasi yang akan menghambat proses peneteean ke bawah, Selain itu,
kondisi topografi yang bergelombang juga akan menjadi
3. 4.
kendala
Terbatasnya kemampuan pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan keagamaan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
6.
Rendahnya mutu pelayanan pendidikan antara lain disebabkan oleh
pengembangan wilayah,
rendahnya ebktivitas kegiatan proses belajar mengajar sepertl terbatasnya
Pengembangan daerah-daerah perbatasan perlu diperhatikan karena biasanya
sarana dan prasarana, juga disebabkan oleh faktor-faktor non teknis seperti
daerah perbatasan agak terabaikan.
rendahnya kualitas dan lulusan guru, kelemahan dalam metode mengajar dan
Adanya kendala pengembangan di sebelah utara karena berbatasan langsung
kurikulum yang berlaku, serta lemahnya manajemen sekolah.
7.
dengan Laut Jawa.
5.
Masih seringnya terjadi kemaretan lalu lintas di beberapa ruas jalan yang
Adanya konversi lahan yang cukup signifikan terutama lahan pertanian menjadi
Banyaknya kondisi gedung sekolah yang mengalami kerusakan yang cukup parah dan memprihatinkan sehingga mengganggu proses belajar mengajar,
lahan terbangun khususnya permukiman dan industri,
I..trPOnAil RENC.INA Perryusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OOg- 2029
th2 Mlayah (RTRWI
8,
Pada umumnya kemajuan daerah perkotaan lebih eepat dibandingkan dengan daerah pedesaan. Hal ini menJadi daya tarik bagi orang untuk pindah ke kota.
Akibatnya disamping membawa hal-hal positif bagi kehidupan di kota juga
membawa perrnasalahan sosial 9.
'!0.
di
2.1.4 Sektor Ekonomi f"olwer . Adanya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tegal yang ditunjukkan dengan
daerah perkotaan, Eeperti semakin
adanya peningkatan nilai PDRB, Sektorl sub sektor yang secara kontinyu
banyaknya masalah gelandangan dan pengemis serta anak jalanan.
mengalami kenaikan nilai nominal produksi meskipun pada masa krisis (atas
Kebutuhan kerja yang ada lebih kecil dari kemampuan penyediaan lapangan
dasar harga konstan) antara lain sub sektor p€ternakan, subsektor barang kayu
kerja, sehingga terjadi kesenjangan antara permintaan dan penawaran kerja.
dan hasil hutan lainnya; sektor listrik, gas dan air minum, sub
Banyak perusahaan yang bangkrut akibat krisis ekonomi
pongangkutan
yang
berkepanjangan, sehingga menimbulkan banyaknya Femutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menambah pengangguran baru. 11. Lemahnya peran swasta dalam pelayanan dan penyediaan kebutuhan medis
bagiwarga masyarakat.
perusahaan
.
Nilai PDRB Kabupaten Tegal tahun 2007 adalah sebesar Rp 4,908.584,79 atas
dasar harga berlaku sedangkan PDRB atas dasar harga konstan yaitu sebesar Adapun sektor-sektor yang memberikan kontribusi paling besar untuk PDRB
prasarana kesehatan misalnya, jamban, selokan dan taman,
atas dasar harga berlaku yaitu sektor industri pengolahan sebesar
Kura:ngnya kerjasama dan keterlibatan sektor-sektor pendukung pariwisata,
sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 27,08 % dan sektor pertanian
kurangnya promosi, rendahnya kualitas pelayanan, sehingga ada
sebesar 14,88 %. $edangkan sektor-sektor yang memiliki kontribusi relatif
lsecenderungan pariwisata hanya berjalan di tempat.
kecil terhadap nilai PDRB secara agregat adalah sektor listrik, gas dan air
14. Kurangnya interaksi antara dunia penelitian dan dunia usaha sebagai pemakai
hasil-hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 15. Terbatasnya lahan yang
16,
dan komunikasi, sswa bangunan dan subsektor jasa
Rp 3.103.518,43
12, Kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap perlunya sarana dan
13.
sektot'
tarsedia dan makin mahalnya nilai lahan di perkotaan
27,4o/a,
bersih (0,65 o/a) dan sektor pertambangan dan penggalian (2,260/o) selanjutnya
subsektor yang mampu memberikan kontribusi bagi pembentukan PDRB pada
tahun 2A07 atas dasar harga konstan adalah sektor industri pengolahan
untuk perumahan dan permukiman.
(28,38%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (28,04%) dan diurutan ketiga
Adanya perubahan paradigma dan kebijaksanaan pembangunan terutama
yaitu sektor pertanian yaitu 17,52 %.
bidang ekonorni,
.
17, Peningkatan usaha.usaha untuk mengatasi laju pertumbuhan antar daerah
perkotaan dan pedeeaan dalam rangka pemerataan pembangunan 18, Penyebaran penduduk yang belum merata dan laju pertumbuhan antar daerah
Pengembangan sektor unggulan yang memungkinkan tindakan investasi.
Berdasarkan analisis potensi ekonomi sektoral yang ditunjang dengan konstribusi dan peranan sektoral serta sumber daya dan nilai produksi
tidak seimbang sehingga diperlukan penentuan pola penyebaran penduduk
sektsral maka dapat diidentifikasikan beberapa sektor unggulan yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut dan perlu dilakukan tindakan
dengan memperti:mbangkan kemampuan daya dukung tanahnya.
investasi, yaitu
:
a. Sektor industri pengolahan dengan penekanan prioritas pada industri rumah tangga, lndustri beoar/ sedang dan industri kecil.
IT,HPORAN
nENC.[Nfi
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2AO9. 2029
Mlayah (RIRUU)
b.
c.
Sektor pertanian dengan penekanan pada portanian bahan pangan dan
ini berimplikasi pada pertemusn dua kepentingan dengan tujuan masing-
aspek kelautanlperikanan serta ditekankan pada sistem pertanian
masing yang harus ierakomodasi didalamnya, Mengingat kepentingan yang
modsrn yang menghemat tenaga karja,
terjalin tersebut, maka harue ada pranata pembangunan yang dapat
$ektor jasa-jasa dengan penekanan pada subsektor pemerintahan dan
mewujudkan dan mewadahi secara optimal kepentingan kedua belah pihak.
hankam serta subsektor jasa perorangan dan rumah tangga,
Pranata yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kelembagaan yang secara
d. $ektor
eksplisit dapat mengelola permasalahan yang terjadi pada tata ruang
perdagangan dengan penekanan pada perdagangan besaran
pertemuan antar wilayah (wilayah perbatasan)
dan eceran
e. Sektor pengangkutan dan komunikasi dengan penekanan
f.
pada
Persinggungan antar wilayah sebagai akibat dari terjadinya titik temu aktivitas
subsektor angkutan jalan raya dan subsektor komunikasi
di
$ektor lietrik, gas dan
minum dengan penekanan pada pengembangan subsektor listrik dan air minum sebagai penunjang
Mengingat kompleksitas masalah yang dihadapi pola kerja sama hendaknya
pengembangan wilayah Kabupaten Tegal,
baik dari sektor privat {swastal masyarakat) maupun publik (pemerintah
air
wilayah-wilayah perbatasan memerlukan kerja sama antar daerah.
melihat dari perspektif bidang yang dikerjasamakan, lembaga yang terlibat daerah), perangkat aturan yang disepakati sebagai pegangan atas visi yang
Permasalahan
.
hendak dituju.
Sektor pertanian walaupun memiliki kontribusi terhadap pembentukan pertumbuhan PDRB atas harga berlaku diurutan kedua tetapi
Adanya lembaga perencanaan yang sudah melakukan tugas dan peranannya dengan baik meliputi Badan Ferencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
pertumbuhannya di setiap kecamatan negatif, ini bisa dimaklumi karena
Kabupaten Tegal dan dinas teknis yang ada, untuk perencanaan yang bersifat
naiknya pergeseran atau alih fungsi lahan dari sawah menjadii lahan kering
teknis (bukan spasial)
sementara disertifikasi pertanian belum berjalan secara optimal PermAsalQhqn
2.1,6 $ektor Kelembagaan dan Keuangan
.
a.
Kelembagaan pofensr
.
menekankan pada optimalisasi pemanfaatan ruang secara efektif dan efisien.
Kegiatan pemanfaatan ruang meliputi penyusunan program teknis,
Dengan dijiwai semangat otonomi daerah seperti telah ditetapkan dalam UU
No. 32 Tahun 2004, maka secara kelembagaan Kabupaten Tegal memiliki potensi untuk lebih mandiri, lebih mampu mengembangkan diri karena aparat pemerintah lokal lebih mengenali potensi daerahnya.
'
Melalui lembaga kerja $ama antar daerah dalam wilayah perbatasan memungkinkan koordinaei dalam upaya pengoptimalan pengembangan potensi wilayah perbatasan.
pelaksanaan teknis yang telah berjalan selama ini secara baik. Pada tahap selanjutnya arah orientasi dapat mengikuti pada kecenderungan paradigma otonomi daerah yang lebih menekankan pada optimalisaai pemanfaatan ruang
secara efektif dan efisien. Hal ini dalam rangka mendukung kinerja sumber
daya yang tesedia agar benar-benar terarah pada tujuan kesejahteraan masyarakat dan kemampuan wilayah secara rnaupun privat (swasta/ masyarakat) harus benar-benar memperhatikan visi yang dikendaki dalam
Sebagai konsekuensi dari konstelasi wilayah Kabupaten Tegal terhadap
wilayah sekitarnya adalah saling keterkaitan yang dapat
Belum mengarahnya orientasi pada paradigma otonomi daerah yang lebih
penataan ruang itu sendiri,
bersifat
komplementer, atau sub ordinat satu dengan lainnya. Kedua sifat keterkaitan
LIPORtrN NENCSNII Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah GfR$Ul Kabupaten Tegal Tahun 2009. 2029
il-4
'
Belum optimalnya fungsi pengendalian yang bersifat preventif agar tidak terjadi konffik dalam pemanfaatan ruang,
Masih adanya penyimpangan pemanfaatan ruang
2,1.6 $ektor $arana dan Prasarana P.qtensi
mengindikasikan
.
perlunya fungsi pengendalian bailc dalam koordinasi, perijinan dan evaluasi
kereta api akan mempermudah arus pergerakan masyarakat ke wilayah lain
adanya penyimpangan pemanfaatan ruang
di Kabupaten Tegal.
. b. Keuangan
masyarakat.
Adanya sumber-sumber penerimaan keuangan yang bersifat konvensional
dan sumber-sumber yang bersifat non konvensional (non tradisional), berpotensi tinggi untuk dikembangkan. Adanya sumber modal bagi pembiayaan pembangunan
'
.
Ppnnasalahan
non
diperoleh dari tiga $umber dasar
Kondisi sarana dan prasarana yang ada terutama prasarana transportasi sebagian karena perawatan yang kurang terjadi kerusakan seperti jalan
konvensional itu, maka haruslah dikenali terlebih dahulu tipologi instrumen keuangannya. Secara teoritis, modal bagi pembiayaan pembangunan dapat
Masih lestarinya sumber daya air tanah yang belum terkena degradasi lingkungan dan masih dalam jumlah yang cukup untuk sumber air bersih.
.
Dalam kaitan dengan sumber pembiayaan konvensional dan
1. 2. $wasta/ privat 3. Gabungan pemerintah
Tersedianya sarana umum dan sosial seperti sarana peribadatan dan kantor
pelayanan umum yang cukup memadai untuk menunjang aktivitas sosial
Potensi
.
Tersedianya sarana transportasi yng cukup lengkap baik darat, laut, maupun
dermaga penyebrangan pelabuhan perikanandll.
.
:
Kondisi fasilitas sosial juga memerlukan perbaikan dan perawatan untuk kenyamanan dalam penggunaan sarana tersebut. Masalah perawatan inilah
Pemerintah/ publik
biasanya yang kurang diperhatikan.
. dengan swasta
Masalah investasi untuk pengelolaan air masih menjadi kendafa sehingga banyak masyarakat yang rnengelola secara swadaya.
Untuk setiap modaf tersebut, terdapat beberapa jenis instrumen keuangan yang secara umum dikategorikan sebagai pembiayaan melalui pendapatan, pembiayaan melalui hutang, pembiayaan dengarr kekayaan. Permasalahan
.
Tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Tegal di masa mendatang dalam kerangka otonomi daerah adatah bagairnana mengurangi dan mengatasi kesenjangan antara kebutuhan investasi prasarana dan pelayanan publik dengan relatif terbatasnya kemampuan keuangan negara maupun daerah untuk mernenuhi kebutuhan tersebut. Beberapa peluang dan potensi yang
dimiliki oleh pemerintah daerah, khususnya berkaitan dengan mobilisasi sumber penerimaan yang sudah dimanfaatkan oleh pemerintah daerah umumnya masih bersifat konvensional (tradisional), seperti misalnya pajak,
2.1.7 $ektor Sistem Transportasi Potensi Potensi sistem transportasi yang ada lebih diarahkan pada moda transportasi yang dimitiki sesuai dengan karakteristik Kabupaten Tegal. Moda transportasj tersebut
adalah jalan penyeberangan. Potensi
ini
didukung dengan kemudahan
aksesibilitas pendukung yang ada
Permssalafian
Permasalahan pengembangan kedepannya dengan kesulitan kondisi jaringan jalan yang ada. Jaringan jalan ini relatif memiliki lebar yang kecil kebanyakannya,
Hal ini relatif berpengaruh pada Kabupaten Tegal. Tekait dengan hal tersebut menjadi permasalahan sosial yang tinggi apabila dilakukan pergerakan yang ada
retribusi dan pinjaman.
LtrPORAN RENC.ENT, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Witayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2@9- 2029
rh5
terutama angkutan barang untuk mengangkut hasil industri Hal
ini
relatif
menghamhat pergerakan angkutan barang yang ada di Kabupaten Tegal
2.2.2
Konsepsl Penentuan Rencana Slrtem
A"
Sletem Kegiatan Pembangunan Konsepsi penentuan sistem kegiatan pembangunan pada rencana tata ruang
2,2 KONSEPSI PENGEMBANGAN WILAYAH
wilayah lebih mengutamakan pada pembentukan struktur tata ruang wilayah
2.2,1
Konsepsi Penentuan Rencana Pengelolaan Kawasan
dan pengaturan pada alokasi pemanfaatan ruang. Sehingga konsepsi yang
A.
Kawa*an Lindung dan Kawasan Budldaya
dikembangkan adalah mengakomodasikan sistem distribusi dan produksi
'
Deliniasi kawasan lindung dan kawasan budidaya secara jelas dan tegas
dengan sistem jaringan jalan dan prasarana dan sarana wilayah lain yang
sehingga dapat ditentukan jenis aktivitas lindung dan aktivitas budidaya yang akan dilakukan,
mendukung. Selanjutnya adalah usaha peningkatan aktivitas pusat-pusat
.
Penentuan jenis aktivitas dalam kawasan lindung dan kawasan budidaya, karena deliniasi tersebut tidak berbentuk mutlak, tetapi merupakan gabungan kriteria kawasan lindung sekaligus kriteria kawasan budidaya sehingga menghasilkan sebuah kawasan antara yang saling intervensif. Disamping itu, kondisi eksisting aktivitas yang
. B.
permasalahan penting yang ada di Kabupaten Tegal secara menyeluruh dapat
diakomodasikan dalam sistem kegiatan-kegiatan pembangunan yang terorientasi pada jalur rencana strategis dan tahapan pembangunan,
B.
.
Sistem Permukiman Perkotaan dan Perdesaan
telah ada tidak begitu saja bisa dilakukan pengaturan.
Konsepsi penentuan sistem permukiman dan perkotaan lebih diorientasikan
Pemberian alternatlf penyelesaian pada beberapa kawasan lindung
pada eistem pola hubungan sehingga tercapai aksesibilitas yang memadai
maupun kawasan budidaya yang memitiki karakteristik dengan
untuk mendukung aktivitas yang ada. Menempatkan kota-kota sebagai pusat
spesifikasi sulit dalam pelaksanaan pengaturan sesuai kriteria.
pelayanan sekaligus pusat aktivitas dan pusat pengembangan wilayah disekitar
Kawasan Perkotaan dan Kawasan Perdesaan
'
dengan dibantu oleh desa-desa pusat pertumbuhan. Sistem permukiman
Deliniasi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan, dengan didasarkan kriteria fungsi maupun kriteria peraturan yang telah
sehingga pengembangan sistem permukiman tidak mengabaikan hubungan
diterbitkan (Perda).
desa kota yang telah ada sekaligus meningkatkan dan memberikan alternatif-
Memberikan batasan fungsional yang jelas antara kawasan perkotaan
alternatif pengembangan yang lebih efektif dan efisien dengan mengacu pada
dan kawasan perdesaan dalam pengembangan kawasan agar terbentuk
pola pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan dan pembangunan
kegiatan yang interaktif, dengan tidak rneninggalkan karakteristk
yang berkelanjutan,
kawasan.
C.
pertumbuhan baik perkotaan maupun perdesaan dengan penumbuhan prasarana dan sarana wilayah yang memadai. Sehingga permasalahan
perkotaan dan perdesaan merupakan magnet-magnet pertumbuhan wilayah,
C,
Sletem Prasarana Dan $arana Wilayah Pada pembentukan rencana sistem prasarana dan sarana wilayah merupakan
Kawasan Tertentu
Konsep dalam penentuan rencana kawasan tertentu harus memenuhi
fungsi khusus dalam pengaruhnya terhadap wilayah Kabupaten Tegal. Pertimbangan ini mencakup beberapa kepentingan pengembangan wilayah
yang mencakup peningkatan PAD dan pendapatan masyarakat dan peningkatan SDM.
LIPOR.EMENCnN.H, Penyusunan Revili Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten TegalTahun 2@9- 2029
pembentuk struktur tata ruang wilayah, sehingga kedudukannnya menjadi sangat vital, Hal ini harus mendapat perhatian serius mencakup kebutuhan dan
sekaligus kemampuan penyediaannya sehingga dapat dicari alternatif pembangunan yang mungkin akan dilaksanakan. Beban tanggung jawab pemerintah pada jangka waktu perencanaan dapat meningkatkan
il-6
kemampuannya sebagai fasilitator bukan sebagai pelaksana, dengan
sehingga Kabupaten Tegal tidak mengalami kekurangan air, terutama untuk
meningkatkan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam perRbangunan secara
air minum dan pengairan pertanian.
aktif, sehingga tercipta sinergi yang lebih besar dan bermanfaat,
G. $umberdaya Mineral
2.2.3
.
Konsepsi Penentuan Rencana Penatagunaan
A. Sumberdaya Tanah . Alctivitas permukiman
kepentingan umum, dengan tidak meninggalkan syarat-syarat terutama
di
aspek perlindungan alam.
kawasan lindung perlu segera dilakukan
.
penanganan dengan beberapa prioritas daerah bahaya beneana tanah dapat dilakukan mencakup 2 hal yaitu
:
Tidak boleh melanjutkan aktivitas permukirnan dengan $emra bertahap dilakukan sosialisasi sebelum dilakukan relokasi
di tempat yang lebih
'/ Boleh melanjutkan dengan batasan tidak boleh
melakukan
lebih lanjut, sekaligus melakukan upaya-upaya
perlindungan yang terus menerus.
.
Aktivitas permukiman di kawasan budidaya daerah rawan beneana banjir
dapat dilakukan dengan upaya-upaya peran serta masyarakat berupa penataan lingkungan sekitar terutama pengaturan jaringan drainase dan irigasi, kesadaran atas perlindungan lingkungan dan alam.
.
Aktivitas perindustrian tetap dilakukan pengembangan dengan tetap mengacu pada konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berorientasi pembangunan berkelanjutan,
'
Pengembangan wisata merupakan pendukung aktivitas lindung sekaligus usaha peningkatan pendapatan daerah dan masyrarakat.
B. Sumberdaya Air
.
Pemanfaatan air pada mata air oleh PDAM harus tetap mengacu pada aspek
perlindungan sekaligus memberikan manfaat terutama pada masyarakat sekitar wilayah mata air, agar tidak terjadi konflik kepentingan umum yang fatal.
'
Pengawasan terhadap usaha-usaha pemanfaatan air harus menjadi prioritas
agar tidak terjadi penurunan kuantitas dan kualitas air yang cukup tajam
Ir[POR^ilN RENCINIL Perryusunan Revisl Rencana Tata RuangMlayeh (RfRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OW- 2A29
2.2.4
Konsepsl Penataan Ruang Wilayah Berdasarkan pada arahan pola struktur tata ruang wilayah baik dari RTRW
Nasional, RTRW Provinsi serta memperhatikan potensi dan kendala ruang
aman dengan pendekatan peran serta masyarakat.
pengembangan
Perlunya studi pengembangan kegiatan pertambangan yang meliputi studi lokasi dan manajemen pengelolaan pertambangan,
longsor, lahan kritis, erosi, abrasi, akresi, angin lisus dan banjir, Konsep yang
'/
Pemanfaatan sumber daya mineral hendaknya tetap mengrcu kepada
yang
terbentuk maka konsep pengernbangan wilayah atau penataan ruang wilayah Kabupaten
Tegal adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan antar wilayah, baik wilayah perkotaan maupun wilayah perdesaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka secara garis besar konsep pengembangan wilayah Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
. .
Mempertahankan dan memperkuat pertumbuhan wilayah.
Melindungi
dan
mengkonversi sumber
daya alam, dengan
konsep
pembangunan berkelanjutan.
.
Menyeimbangkan pertumbuhan intra wilayah
dan antara wilayah,
baik
keseimbangan ekonomi maupun perkembangan penduduknya.
. .
Mengurangi konflik pemanfaatan ruang antar aktivitae fungsional. Mengidentifikasikan kegiatan sosial ekonomi yang bercirikan berkelanjutan.
Skenario terpilih didasarkan pada kondisi wilayah Kabupaten Tegal yang renderung terjadi ketimpangan pembangunan yang cukup tinggi, pertumbuhan pembangunan wilayah yang cukup rendah dengan pertumbuhan ekonomi yang belum stabil dan kondisi fisik wilayah yang cukup menghambat sistem distribusi pembangunan. Selanjutnya skenario terpilih ini didasarkan pada tingkat kesesuaian wilayah bagi model pengembangan yang paling tepat, dikaitkan dengan asas-asas pembangunan dan tritogi
pembanguan yang menuntut unsur pemeratan pembangunan, disamping unsur
lt- 7
pertumbuhan dan stabilitas, dan juga disesuaikan dengan tujuan pembangunan wilayah Kabupaten Tegal adalah kombinasi skenario pertama (trend oriented) dan skenario kedua (targed oriented),
Skenario terpilih ini memiliki pola pengembangan yang lebih terperinci didasarkan
pada deliniasi wilayah perkotaan dan perdesaan, kondisi geografis wilayah dan juga tingkat kemudahan aksesibilitas, dengan pertimbangan meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan sekaligus keterkaitan kawasan yang berkembang dan kurang berkembang. Dengan diterapkannya skenario terpilih diharapkan dapat:
.
Meningkatkan pertumbuhan kawasan perkotaan yang telah berkembang dan
belum berkembang serta memilih kawasan perdesaan yang berpotensi berkembang dengan potensi yang mencakup sistem pertanian yang andal dengan wujud pola agrobisnis, agroindustri dan agrowisata. a
Meningkatkan keterkaitan pusat-pusat yang telah berkembang
a
Meningkatkan perkembangan kawasan-kawasan
di sektor unggulan di
kawasan belakang
Mengupayakan keterkaitan pengembangan sektoral dalam kawasan, antara
kawasan berkembang
dan kurang bekembang untuk
mendukung
terbentuknya keseimbangan perkembangan baik sektoral maupun wilayah.
Pola investasi diarahkan secara sistematis dengan mengupayakan optimasi peftumbuhan dan pemerataan sesuai dengan potensiwilayah Disiapkan insentif dan disinsentif pembangunan sesuai dengan kebijaksanaan pengembangan ruang
Optimasi ruang bagi pengembangan wilayahnya, sehingga tekanan-tekanan terhadap perkembangan wilayah dapat diakomodasikan dalam sistem ruang yang tebih merata, dinamis, terpadu dan berkelanjutan, dengan pertimbangan lqondisi wilayah $ecara keseluruhan,
ITH.POR.EN RENC.ENII Perryrsunan Revisl Rencana Tata Ruang \Ylilayah (RTRIU) Kabupaten Tegal Tahun 20fl9- 2Q29
tsAg9!9
TI-IJT.]AN, ICEBIJAI(AN DAN
STRATEGI PENGEIIIBAI\GAN 3.{
TUJUAN
VILAYAII
Tujuan-tujrrn t"rr"but kemudian dijabarkan secara lebih lanjut berdasarkan
Tujuan pengembangan yang akan dicapai dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal pada prinsipnya sama dengan tujuan pembangunan pada
aspek fisik, sosial, ekonomi, sarana prasarana dan sistem transportaqi.
umumnya dalam pola kebijaksanaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
3.1.1 Aspek Fisik
Tegal yaitu peningkatan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat secara merata, Sedangkan sasaran pengembangan yang nantinya akan dicapai adalah penggunaan
A. Tujuan
1.
2. Memberikan batasan-batasan terhadap 3.
:
lingkungan hidup bahkan menjaga
5.
Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang berkesinarnbungan dan benrawasan lingkungan.
Pengembangan yang dihadapi sesuai dengan kondisi daerah untuk nantinya diperoteh
6. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui upaya yang rusak,
pengembangan, dengan berdasarkan pada potensi dan permasalahan yang
dihadapi dan dijabarkan dalam indikasi program Berdasarkan hal-hal tersebut maka dapat dirumuskan bahwa tujuan penataan ruang
pengendalian
pencemaran lingkungan, konservasi dan pemulihan kualitas lingkungan
alternatif pemecahan masalahnya.
5. Strategi
yang terpadu antar sektoral maupun dengan daerah
hinterlandnya.
kelestariannya.
4.
Alokasi penggunaan ruang wilayah disesuaikan dengan fungsi masing-
4. Pembangunan
2. Arah dan kebijaksanaan sektoral 3. Prinsip-prinsip pembangunan yang tidak merusak
pengembangan wilayah yang
masing kawasan.
1. Arah dan kebijaksanaan baik Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi maupun Tingkat Kabupaten.
wilayah
terencana.
karena itu, dalam merumuskan tujuan dan sasaran pengembangan Kabupaten Tegal perlu memperhatikan
dan kemungkinan pengembangan fisik
secara menyeluruh, terpadu dan terencana.
segala sumber daya yang tersedia secara optimal dengan tetap mempertimbangkan kelestarian alam dan lingkungan hidup baik untuk saat ini maupun masa mendatang. Oleh
Memberikan alternatif
B. Sasaran
1. Pada kawasan lindung
agar terjaga dan dipertahankan untuk menghindari
bahaya banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah baik dalam
di Kabupaten Tegal adalah:
kawasan hutan maupun kawasan yang dipengaruhi disekitarnya.
"Terwujudnya Penataan Ruang yang Mendukung Sinergitas
2. Agar kawasan penyangga selalu terjaga sebagai
antara Sektor Pertanian, Industri dan Perdagangan yang
Benrawasan Lingkungan."
pengendali
perkembangan kawasan lindung tetap terjamin.
3.
Mempertahankan lahan pertanian produktif
dan mencari
kompensasi
pengganti untuk perubahan fungsi lahan pertanian menjadi fungsi lain sehingga minimum 20% luas lahan pertanian dari keseluruhan lahan dapat terpenuhi.
LAPORAN RENCf,NA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR$U) lGbupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
llr-{
4.
Tercapainya kualitas lingkungan yang bersih, sehat dan sesuai dengan baku
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin, sejahtera dan
mutu lingkungan yang ditetapkan.
produktif secara adil dalam jumlah yang terkendali dan sesuai dengan
5. Tersedianya perangkat perundang-undangan dan meningkatkan
daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, yang didukung oleh
upaya
penegakan hukum dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan lingkungan hidup.
sistem informasi kependudukan yang menyeluruh dan sistematis. 10. Menciptakan tenaga kerja
3.1.2 Aspek Sosial A. Tujuan 1. Memantapkan dan meningkatkan penyelenggaraan penataan ruang
tinggi dan memiliki ketrampilan yang memadai dalam menghadapi persaingan pasar kerja yang semakin selektif dan ketat.
ll.Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi yang
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
efektif dan efisien, transparan, partisipatif, tertib dan terbuka berdasarkan rencana tata ruang yang berkelanjutan dan disepakati semua pihak.
2.
Menghubungkan
dan mendukung penyebaran (distribusi)
produk-produk
4.
Meningkatkan pelayanan dari prasarana jalan yang ada dengan melalui pemanfaatan dan pemeliharaan secara optimal.
5.
Peningkatan kebersihan di seluruh wilayah Kabupaten Tegal juga penataan ruang pertamanan yang serasi, indah dan mampu memberikan suasana yang sejuk dan nyaman bagi masyarakat.
Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan membina akhlak mulia untuk mewujudkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, termasuk penyempurnaan kualitas pelayanan ibadah haji dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suatu kehidupan yang harmonis dalam kemajemukan.
7. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan perbaikan
L
bermutu
Kepariwisataan diharapkan akan berperan dalam peningkatan kualitas kebudayaan daerah, maupun memperkenalkan Kabupaten Tegal pada tingkat nasional serta melestarikan seni budaya Kabupaten Tegal.
13.Untuk menciptakan suatu masyarakat yang akrab dan terbiasa berkreasi
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga sense of technology masyarakat akan meningkat. 14. Pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan untuk meningkatkan
kualitas hunian, lingkungan kehidupan, pertumbuhan wilayah, memperluas lapangan kerja, serta menggerakkan kegiatan ekonomi guna mewujudkan pemerataan dan kesejahteraan rakyat.
B. Sasaran
1. Semakin
meningkat dan mantapnya penyelenggaraan penataan ruang
yang efektif dan efisien, transparan, partrisipatif, tertib dan terbuka
sistem
berdasarkan rencana tata ruang yang berkelanjutan dan disepakati semua
manajemen pendidikan guna meningkatkan kinerja dunia pendidikan yang
pihak dengan ketersediaan rencana-rencana tata ruang wilayah kabupaten
akan menaikkan mutu pendidikan.
dan kawasan andalan strategis.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pembangunan kesejahteraan sosial.
9.
memiliki
secara adil dan merata. 12.
unggulan yang dimiliki oleh suatu daerah ke daerah yang lainnya.
6.
hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, dan kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
Pemerataan pembangunan daerah dan membuka daerah-daerah yang masih dianggap terisolasi.
3.
yang berkualitas, mempunyai kemampuan yang
Mewujudkan penduduk yang berkualitas yaitu penduduk yang sehat, mandiri,
2. Terwujudnya jaringan transportasi sebagai suatu rangkaian simpul dan atau ruang kegiatan yang berhubungan sehingga membentuk suatu kesatuan sistem jaringan yang efisien dan efektif untuk keperluan
bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, menguasai ilmu pengetahuan dan
I.APORTN RENCANJI, Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangMlayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
lll-2
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan yang aman, lancar, dan tertib baik
a.
yang rnenyangkut transportasi barang, orang, maupun jasa.
3.
4.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan prasa,ana jalan baik perkotaan maupun di perdesaan.
3.1.3 Aspek Ekonomi
di wilayah
Pertanian Tujuan
1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta
Perbaikan dan pemeliharaan prasarana jalan secara berkelanjutan,
5. Tertanamnya nilai-nilai agama sebagai landasan moral,
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
spiritual dan etika
dalam penyelenggaraan negara, meningkatkan mutu pendidikan agama, terbinanya kerukunan antar umat beragama, serta terhindarnya konflik
2. Mempercepat proses pemulihan ekonomi serta bagi pembangunan ekonomi.
3. Meningkatkan
beragam yang dapat mengancam integritas negara dan terbukanya parlisipasi masyarakat dalam pelayanan kehidupan beragama.
6.
Meningkatkan kemampuan daya saing dan kualitas hasil-hasil produksi
Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan secara memadai gu:n?
pertanian dalam mengisi pasar domestik maupun ekspor.
5. Mengoptimalkan potensi-potensi unggulan
7. Meningkatnya kesempatan memperoleh pendidikan di segala lapisan
sektor
pertanian,
andalan daerah. dengan
6.
meningkatnya angka harapan hidup, menurunkan angka kematian baik angka kernatian bayi, maupun angka kematian ibu.
9.
di
perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan yang merupakan
masyarakat, terutama lapisan masyarakat yang tergolong miskin.
8. Meningkatkan kualitas kehidupan penduduk, yang ditandai
kegiatan perekonomian di segala bidang, meningkatkan
kemampuan penguasaan ilrnu pengetahuan, teknologi dan informasi.
4.
menunjang terlaksananya proses belajar mengajar yang nyaman di sekolah.
peningkatan investasi
Menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha yang meningkat dan kondusif
7. Peningkatan kegiatan perikanan serta wawasan maritirn
Pelatihan dan peningkatan ketrampilan tenaga kerja.
kepada
masyarakat
10. Penyebaran dan pendayagunaan tenaga kerja. 11.
Terwujudnya upaya kesehatan, dengan meningkatnya secara bertahap jumlah sarana kesehatan yang bermutu, jangkauan dan cakupan perayanan
Sasaran 1.
Meningkatnya diversifikasi, intensifikasi dan produktivitas yang didukung
kesehatan, pemakaian obat generik dan pelayanan kesehatan, penggunaan
dan mendukung antara satu sektor ekonomi yang ada dengan sektor
obat secara rasional, pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif, biaya kesehatan yang dikelola secara efisien serta pelayanan kesehatan.
lainnya. 2.
Mengembangkan potensi pertanian yang mempunyai keunggulan
12.Terciptanya kemampuan pengembangan riset dan teknologi secara luas pada aspek kehidupan masyarakat,
komparatif dan kompetitif tinggi melalui mekanisasi, teknologi produksi,
13.Makin terarah dan meratanya pemenuhan sarana dan prasarana yang layak,
rangka meningkatkan produk dan produktivitas pertanian dan perkebunan
terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan aman dengan segala fasilitas
lingkungan permukiman khususnya bagi masyarakat golongan ekonomi lemah dan daerah-daerah permukiman kumuh.
penanganan pasca panen dan pengolahan hasil serta pemasaran dalam
3.
Menjaga kelestarian
dan
kelangsungan fungsi hutan dengan
mengutamakan kelestarian SDA serta memelihara tata air 4. Peningkatan pendapatan dan taraf hidup nelayan dan memajukan kualitas
kehidupan masyarakat desa pantai
I.APORBN RENC.6NA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR\0U) lGbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
il1.3
5. Peningkatan pendapatan
petani ternak serta mengembangkan ekspor dengan melalui usaha peningkatan diversifikasi, intensifikasi dan
c.
Tujuan
ekstensifikasi ternak 6. Program perlindungan
Perbankan dan Penanaman Modal
1. dan konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
dan
modal
lingkungan ekosistimnya
b.
di daerah untuk meningkatkan kegiatan perekonomian
rakyat,
kesempatan usaha dan lapangan kerja.
2. Meningkatkan mobilisasi tabungan masyarakat 3. Memberikan kredit kepada sektor-sekior yang prioritas
Perindustrian dan Perdagangan Tujuan 1.
Peningkatan kinerja dan jumlah lernbaga keuangan dan penanaman
maupun sektor-
sektor yang non prioritas untuk meningkatkan kesempatan kerja dan
Mempercepat proses industrialisasi yang memiliki keunggulan komparatif dan
memperluas usahanya serta pemerataan pendapatan masyarakat.
kompetitif 2. Meningkatkan kegiatan perdagangan
Sasaran
3. Efisiensi produk dengan memanfaatkan bahan baku lokal
1. Terciptanya investasi yang mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan
Sasaran 1.
2. Meningkatkan fungsi pelayanan perbankan 3. Menggalakkan penanaman modal bagi investor
Tertatanya dan mantapnya struktur industri
2. Perluasan lapangan kerja bagi masyarakat. 3.
Meningkatnya kegiatan sektor industri
bagi peningkatan
pendapatan
masyarakat. 4. Menciptakan
iklim investasi yang kondusif dan pemberian insentif dalam
rangka menarik investasi di daerah 5.
Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung berkembangnya investasi dan memberikan pelayanan penanaman modal yang mudah dan cepat
6.
yang
Tersedianya fasilitas perdagangan sehingga terpenuhinya kebutuhan masyarakat
7. Peningkatan keterkaitan
antar industri serta keterkaitan industri dengan sektor lainnya khususnya sektor pertanian dalam rangka pengembangan agro industri maupun agro bisnis
d.
Pengembangan Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Tujuan
1. Meningkatkan peranan koperasi dalam membantu
masyarakat
mengembangan kegiatan ekonominya.
2. 3.
Meningkatkan peran UMKM sebagai penggerak kegiatan perekonomian Penyedia lapangan kerja bagi masyarakat.
Sasaran
1. Semakin mantapnya kelembagaan koperasi, pengusaha kecil
dan
menengah yang mampu menghadapi tantangan pasar global
2. Mengembangkan peran UMKM dalarn penyediaan barang dan jasa domestik
3.
Meningkatkan peran serta pengusaha kecil dan menengah dalam kancah perekonomian global
I,APORAN RENCANA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU0) Kabupaten Tegal Tahun 2AO9 - 2029
lll.4
e,
Pertambangan dan Energi :
Tujuan
3.1.4 Aspek Sarana dan Prasarana
1. Mengoptimalkan potensi pertambangan yang ada secara ekonomis dan
a.
1.
tetap memperhatikan kelestariannya dan dampak lingkungannya
2. Makin meningkatnya peranan sektor pertambangan dalam
2.
3. Mengembangkan
energi alternatif dengan mengoptimalkan potensi daerah
3.
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
1.
4.
:
'
'
b
Sasaran
1.
fisik maupun sosial) yang ditimbulkan
2.
terarah
dan
Diharapkan pembangunan fasilitas pada daerah pusat pengembangan dan daerah pendukungnya secara merata dan proporsional.
Tujuan
3.
Pengembangan pemasaran daerah tujuan pariwisata
4.
Tercapainya kualitas lingkungan yang bersih, sehat dan sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.
5.
Sasaran
1- Meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor pariwisata
Terpeliharanya fasilitas sarana dan prasarana yang ada sehingga bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama.
2. Pengembangan kemitraan bidang pariwisata 3. Peningkatan iklim yang kondusif bagi investor bidang pariwisata 4. Pengembangan SDM pariwisata
;
2. Meningkatkan kegiatan promosi pariwisata secara terpadu dan konseptual, 3. Meningkatkan sarana dan prasarana wisata dan pengembangan obyek
Tersedianya sarana listrik, air bersih, pengelolaan sampah dan limbah, drainase serta jaringan irigasi yang baik.
3.1.5 Aspek Sistem Transportasi Secara umum tujuan dan sasaran pengembangan pada aspek transportasi ini lebih pada:
wisata baru
4. Meningkatkan kerjasarna dengan investor bidang kepariwisataan 5. Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM profesional di
1.
Mengarahkan transportasi yang berkelanjutan dengan dapat memberikan kemudahan kinerja pelayanan bagi masyarakat terhadap kebutuhan akan
bidang
mobilitas.
pariwisata
6. Meningkatkan 7. Meningkatkan
Pembangunan sarana dan prasarana yang ada lebih terpadu dan tidak tumpang tindih.
Pariwisata
1.
Peningkatan pengelolaan jaringan listrik, air bersih, sampah, drainase, air limbah, dan saluran irigasi,
perlu dikaji sebelumnya (AMDAL)
f.
Meningkatkan pelayanan dari sarana dan prasarana fasilitas umum yang ada dengan melalui pemanfaatan dan perneliharaan secara optimal.
dimana ' harus
Jenis dan jumlah material yang tersedia
2. Sistem pengangkutan material 3. Dampak lingkungan (baik lingkungan
Memberi arah penyebaran (distribusi) sarana dan prasarana keseluruh wilayah Kabupaten Tegal secara merata.
Sasaran
lokasi pertambangan dan energi,
Memberikan alternatif dan kemungkinan pengembangan sarana dan prasarana wilayah $ecara menyeluruh, terpadu dan terencana.
kegiatan
ekonomi
Pengembangan
Tujuan
peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata jumlah kunjungan wisatawan baik wisnus maupun wisman
2.
Pengembangan sektor transportasi yang realitis, efektif, efisien yang dapat
mengikuti perkdmbangan wilayah sebagai penruujudan visi dan misi Kabupaten
LTFPORAN RENC.ENA Penyusunan Rwisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW)
KabupatenTegal Tahun 2OO9 - 2029
lil-5
3. 4. 5.
Mengembangkan transportasi yang memadai dan dapat terdistribusi pada setiap wilayah serta memperkecil jumlah daerah tertinggal
Tegal, dilihat dari tingkat pelayanan sistem prasarana wilayahnya adalah sebagai
Mendukung perangkutan umum yang manusiawi dan handal
berikut
Memberikan pelayanan transportasi yang memperhatikan unsur keselamatan,
pertumbuhan dan perkembangan pembangunannya tinggi
-
di wilayah
Kabupaten
;
Jalur Brebes-Tegal-Slawi, adalah pusat perkembangan utama
lingkungan dan hemat bahan bakar
dengan
ditunjukkan oleh tingkat pertumbuhan dan perkembangan wilayah tinggi di Kecamatan Slawi, Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Pangkah.
3.2 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN Kebijakan dan strategi pengembangan wilayah
-
WILAYAH
di
Wilayah perkembangan yang cukup mendukung perkembangan wilayah
adalah daerah-daerah yang ditewati jalur Pantura seperti Kecamatan
Kabupaten Tegal terangkum
dalam strategi umum pembangunan tata ruang wilayah yang menjelaskan mengenai kondisi wilayah yang menjadi pertimbangan dalam perumusan konsep pengembangan
Warureja, Kramat, dan Suradadi.
wilayah.
Konsep dan strategi yang akan dikembangkan pada konsep pembangunan dengan
Secara umum untuk mencapai tata ruang wilayah yang berkelanjutan dan terpadu dapat diperoleh dengan keterpaduan dalam kebijaksanaan tata ruang wilayah, dengan
pertumbuhan ini adalah
:
1. Strategi pengembangan pusat-pusat pertumbuhan utama (Growth Pole), yaitu
memperhatikan potensi dan kendafa wilayah pengembangan serta kemampuan aparat dan
memberikan alokasi pembangunan pada pusat-pusat pertumbuhan, dalam hal ini
rakyat dalam memutar roda pembangunan. Kebijakan pada jalur pembangunan yang demikian maka dapat dirumuskan konsep, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah
kota-kota yang berperan sebagai pusat pertumbuhan adalah kota-kota yang
Kabupaten Tegal. Perkembangan wilayah Kabupaten Tegal secara umum masih terpadu
Adiwerna, dan Kramat.
pada jalur Bregas (Brebes-Tegal-Slawi) dan kawasan sekitar jalur Pantura. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemerataan pembangunan belum sepenuhnya tenvujud,
Sebagai penggerak dalam percepatan pertumbuhan wilayah, maka alokasi
karena masih banyaknya wilayah yang memiliki tingkat perkembangan wilayah rendah.
-
berpotensi dalam pengembangan wilayah sekitarnya seperti Kecamatan Slawi,
kegiatan yang dapat diterapkan adalah
Kondisi-kondisi tersebut menjadi pertimbangan utama dalam perumusan konsep, kebijakan dan strategi pengembangan wilayah dan penataan ruang, dengan beberapa
alternatif pembangunan untuk pengembangan wilayah yang sesuai dengan tujuan penataan ruangnya antar lain:
-
:
Memberi kebijaksanaan untuk membangun kawasan-kawasan perdagangan
dan jasa di wilayah ini, untuk mendukung kawasan-kawasan industri yang berada pada kawasan-kawasan potensialnya.
-
Memberikan kebiiaksanaan untuk membangun prasarana dan sarana yang
menunjang peran sebagai pusat pertumbuhan industri dan dihubungkan
Pembangunan dengan pertumbuh an (Grovvth Devetopment)
dengan pusat-pusat perdagangan dan jasa, sehingga terjadi jaringan
Pembangunan dengan pemerataan (Equity Development)
pertumbuhan antara kawasan industri dan kawasan pusat-pusat pertumbuhan
Pembangunan dengan pertumbuhan dan pemerataan (Equity
and
Growth
utama.
Development)
2. Strategi untuk menyebarkan pusat-pusat pertumbuhan, yaitu untuk mengurangi
A.
Pembangunan Dengan Pertumbuhan
Alternatif
ini
adalah pengalokasian pembangunan pada wilayah-wilayah yang pertumbuhan dan perkembangan pembangunannya tinggi. Wilayah yang memiliki
kesenjangan dan masalah-masalah yang ditanggung oleh kota utama, dengan mendorong pembangunan juga dialokasikan di kota
-
kota sekitar kota utama
dan kota hinterland-nya (termasuk desa pusat pertumbuhan). Salah satu cara
adalah dengan memberikan kemudahan-kemudahan bagi investor untuk I,.APONAN RENCANE Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
ill-6
membangun tidak hanya pada pusat utama saja, tapi juga pusat sekitarnya yang
-
lain maupun kota hinterland lainnya, juga program pembangunan prasarana dan
Pembangunan sarana dan prasarana wilayah, terutama sistem transportasi (jaringan jalan dan moda angkutan), untuk mengatasi kondisi geografis dan
sarananya.
sulitnya pencapaian (rendahnya aksesibilitas) wilayah.
Model ini dapat diterapkan dengan membagi pusat-pusat pengembangan, yang masing-masing pusat pengembangan memiliki sub-sub pusat pengembangan baru terutama untuk wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah pedesaan dapat dilakukan dengan metode desa pusat pertumbuhan, sebagai wujud penyebaran pusatpusat pertumbuhan. Sehingga perkembangan wilayah perkotaan dan perdesaan akan terjadi perkembangan yang seimbang selaras dan terpadu.
Pola pembangunan dengan pemerataan ini memiliki kecenderungan membiarkan wilayah-wifayah yang sudah berkembang sendiri, dan memacu wilayah-wilayah yang
kurang berkembang (berkembang lambat) menjadi wilayah yang berkembang (berkembang cepat). Pola perkembangan ini dilakukan dengan menarik potensipotensi yang terkait dengan perkembangan pada wilayah yang sudah berkembang ke wilayah yang belum atau kurang berkembang. Untuk wilayah yang berkembang pesat
di
sepanjang
Pembangunan sarana dan prasarana ekonomi untuk mewadahi potensipotensi ekonomi yang masih kurang terdistribusi pada wilayah lain.
c. Pembangunan Dengan Pertumbuhan Dan Pemerataan Konsep pembangunan dengan pertumbuhan dan pemerataan ini merupakan gabungan dari konsep-konsep yang telah diungkapkan sebelumnya, dengan inti pengembangan, tetap memacu pertumbuhan pada wilayah yang telah berkembang
dan terus lebih rnemacu dengan cepat pertumbuhan pada witayah yang kurang
B. Pembangunan Dengan Pemerataan
adalah keeamatan
-
jalur Pantura sedangkan kecamatan dengan
berkembang. Secara umum konsep ini akan sangat sulit dilaksanakan secara ideal,
tetapi tidak mengurangi kebaikan dari konsep ini maka untuk pengembangan wilayah perlu melalui pengembangan perkotaan dan perdesaan dengan metode pengembangan wilayah pioner dan prioritas. Pengembangan pioner diperuntukkan bagi wilayah perdesaan yang masih memiliki
sifat keterpencilan, memiliki kelompok desa yang cukup banyak dan memiliki sifat perdesaan yang kental, dengan potensi-potensi terpendam yang cukup memberi
perkembangan lambat adalah Kecamatan Kedungbanteng dan Pagerbarang.
harapan cerah. Sedangkan pengembangan prioritas adalah untuk wilayah perkotaan
Upaya-upaya yang dilakukan dari konsep
ini adalah memiliki tujuan agar terjadi
yang memiliki potensi strategis dan posisi geografis yang strategis. Potensi strategis
seluruh wilayah Kabupaten Tegal dengan cara
tersebut meliputi potensi sumber daya alam, potensi kelengkapan sarana dan prasarana wilayah yang memadai, didukung perkembangan wilayah yang tidat<
pemerataan pembangunan
di
mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi kendala pembangunan, yang meliputi:
-
Hambatan geografis, sifat keterpencilan wilayah, sebagai akibat kondisi fisik dasar yang cukup menghambat.
terbelakang, dengan ditunjukkan oleh letak strategis baik secara kandungan potensi
Hambatan aksesibilitas yang rendah, tingkat pencapaian yang cukup sulit secara fisik dasar dan jarak dengan pusat pengembangan wilayah.
Konsep pengembangan
daerah dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan baik pendanaan,
Hambatan keterbatasan sarana dan prasarana wilayah, keterbatasan jumlah dan
penentuan prioritas pembangunan, penentuan proyek sektoral yang tepat maupun
keterbata n fungs ional.
penanganan tahapan pembangunan yang harus dilakukan dalam memacu wilayah
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan pemerataan pembangunan wilayah adalah sebagai berikut :
-
maupun berdasarkan jaringan yang melewatinya.
ini akan sangat bergantung pada tingkat
kemampuan
yang cepat berkembang dan terus lebih meningkat kembangkan pada wilayah yang belum/ kurang berkembang.
Penyebaran modal pembangunan untuk pembiayaan pada wilayah yang kurang berkembang
ITAPORtrN RENCANfi, Penlrusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTR!?)
lGbupaten TegalTahun 2@9 - 2A29
ilt-7
3.2.1
Kebijakan dan Strategi Struktur Tata Ruang Witayah
jaringan yang menjadi penghubung dan juga memiliki alur pengembangan
Kebijakan dan strategi pengembangan struktur tata ruang wilayah Kabupaten
yang terintegrasi. Sistem perkotaan yang ada merupakan bentuk dari
Tegal memuat aspek-aspek seperti sistem perdesaan, sistem perkotaan pengembangan sarana dan prasarana wilayah.
struktur wilayah Kabupaten Tegal secara umum dari jaringan-jaringan yang terbentuk dan merupakan sistem aksesibilitas yang terjangkau dan
3.2.1.1 Kebijakan dan strategi Pengemhangan sisfem perkotaan
terintegrasi dengan pola pengembangan yang terpadu. Disamping itu, pengembangan kota-kota ibu kota kecamatan yang masih kurang
serta
Kebijakan pengembangan sistem perkotaan secara umum adalah peningkatan aktivitas, dimana peningkatan aktivitas dapat dilihat sebagai peningkatan sarana dan prasarana wilayah yang tersedia untuk mendukung aktivitas utama ekonomi yang meliputi
perdagangan, jasa dan industri. Sedangkan secara khusus pengembangan sistem
menunjukkan fungsinya sebagai ibu kota kecamatan. Sedangkan strategi pengembangan sistem perkotaan meliputi antara lain:
1.
pelayanan dari masing-masing fasilitas.
perkotaan adalah menciptakan kota yang dinamis.
1.
Perlu adanya pengaturan penyediaan fasilitas lingkungan
Hirarki Kota Hirarki kota
di
memantapkan
dan memperjelas hirarki yang sudah ada,
lebih
dengan
yang
disesuaikan dengan hirarki kotanya agar berbagai fasilitas yang ada
Kabupaten Tegal sudah mencerminkan kriteria yang ada,
sehingga strategi pengembangan perkotaan diarahkan untuk
dapat menjangkau seluruh wilayah yang harus dilayaninya.
2.
Penetapan daya tampung kawasan perkotaan yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan.
menghindarkan terjadinya ke-primacy-an terhadap kota-kota yang berperan sebagai pusat pertumbuhan.
Dalam pengembangan pusat-pusat kegiatan pada kawasan perkotaan
mengembangkan kota-kota
harus didasarkan pada daya dukung lingkungan yang ada agar menjaga
berordo dibawah ordo utama dan kedua seperti Kecamatan Lebaksiu,
kualitas serta kelestarian lingkungan. Proporsi penggunaan ruang adalah
Dukuhwaru, Tarub, Bumijawa, Bojong, Warureja dan Jatinegara. Peningkatan
minimal 70% terbangun sedangkan 30% adalah ruang terbuka.
Pengembangan
ini dapat difakukan dengan
peran kota-kota tersebut dapat dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana kota yang dibutuhkan dan sesuai dengan peran fungsi kotanya, disamping
2.
Penyediaan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan jangkauan
juga memberikan sarana-prasarana khusus sebagai
penarik
3.
Pengembangan dan pemantapan sistem sarana dan prasarana.
Penyediaan sarana dan prasarana wilayah harus disesuaikan dengan
kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah untuk mendukung
aktivitas.
kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat, Pelertakannya diupayakan
Sistem Perkotaan
dapat memberikan pelayanan bagi setiap fungsi kegiatan terutama pada
sesuai dengan tujuan pembangunan daerah yaitu pemerataan, maka
pusat-pusat kegiatan perkotaan
kebijakan pembangunan yang baru memberikan alternatif pusat pertumbuhan
wilayah baru yaitu Kota Balapulang, Pangkah, Dukuhturi, Talang, Margasari, dan Suradadi di samping kota-kota yang telah lebih dulu berkembang yaitu Slawi, Adiwerna, Kramat,
Skala aksesibilitas antara kota-kota tersebut hendaknya memiliki
pola
pelayanan yang berimbang sesuai dengan fungsi dan peran kota, memiliki
IItrPORAN RENC.INA, Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW)
KabupatenTegal Tahun 2AO9 -2029
ilr-8
3.2.1.2 Kebijakan dan strategi pengembangan sisfem perdesaan
3,2.1.3
Kebijakani pengembangan sistem perdesaan adalah untuk menyeimbangkan laju pertumbuhan pembangunan di perkotaan, terutama dalam struktur pengembangan wilayah Kabupaten Tegal. Orientasi tersebut memberikan gambaran bahwa tingkat perkembangan
A.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sisfem Prasarana Wilayah Kebijakan dan Strategi Sistem Jaringan Transportasi Kebijakan pengembangan transportasi darat di Kabupaten Tegal meliputi:
r
wilayah perdesaan masih jauh dari sekedar mendekati laju pengembangan wilayah kabupaten secara umum dan kota secara khusus. Kebijakan pengembangan sistem perdesaan antara lain adalah:
1.
Pengembangan pusat-pusat pelayanan
berorientasi
pendukung agropolitan, sebagai sentra perikanan pendukung minapolitan serta sebagai tujuan wisata.
Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru
di wilayah perdesaan
yang
.
Mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan perikanan sebagai sektor primer perdesaan agar mencapai tingkat
r
'
o
Pemantapan prasarana transportasi
rel untuk menunjang pergerakan antar kota atau kabupaten dan dalam kota untuk mengurangi kecenderungan penggunaan angkutan pribadi dan angkutan jalan raya
o
Pengembangan suatu sistem transportasi terpadu dalam rangka mewujudkan sistem pergerakan wilayah yang efektif, efisien, handal, modern dan murah
Sedangkan strategi pengembangan transportasi darat adalah sebagai berikut:
'
Menyediakan fasilitas lahan sebagai upaya mendukung pelaksanaan program peningkatan jaringan jalan nasional yang menghubungkan antar wilayah di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Tegal.
I
agropolitan.
I
Meningkatkan jaringan jalan kabupaten yang diperkirakan memiliki nilai
stategis ke depan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Tegal.
Peningkatan sarana prasarana pada kawasan perdesaan baik yang bersifat masyarakat.
Pemantapan dan pengembangan prasarana transportasi barang pada agar lebih efisien dan efektif
Melakukan pendekatan komprehensif dalam pengembangan kegiatan nonpertanian perdesaan sehingga tidak hanya mengembangkan produksi saja tetapi juga jaringan pemasaran dengan sistem pedesaan terpadu seperti
umum, sosial dan ekonomi yang lengkap dan terjangkau oleh semua
Pemantapan prasarana transportasi angkutan umum untuk menunjang
matra darat guna meningkatkan penyebaran barang di Kabupaten Tegal
tingkat produktifitas yang memadai dan berkelanjutan.
'
guna
kawasan perdesaan
pusat pertumbuhan. Desa-desa pusat pertumbuhan tersebut ditentukan sebagai pusat pertumbuhan dengan kriteria umum berpotensi untuk
o
dan pengembangan jaringan jalan perdesaan
pergerakan orang antar wilayah dan antara kawasan perkotaan dengan
berkelompok. Pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan tersebut berupa desa
pengembangan agrobisnis, agroindustri dan agrowisata.
Pernantapan
meningkatkan aksesibilitas kawasan perdesaan dan daerah terisolasi
Pengembangan aksesibilitas wilayah untuk mengurangi kesenjangan antara wilayah perdesaan dan perkotaan.
Sedangkan strategi yang dilakukan untuk mengembangan wilayah perdesaan antara lain adalah:
'
produksi ke pusat konsumsi yang cepat, efektif, handal dan efisien
pada
pengembangan kawasan perdesaan. Fungsi dari kawasan perdesaan antara lain adalah sebagai kawasan pertanian, sebagai sentra produksi
2.
orang dan barang antar wilayah kota atau kecamatan dan atau dari pusat
r yang
Pemantapan jaringan transportasi jalan raya untuk menunjang distribusi
o
Peningkatan jalan antara kabupaten dan kecamatan dengan kawasan perdesaan yang dilaluinya
Perbaikan simpul-simpul transportasi angkutan umum diikuti dengan restrukturisasi kelas dan skala pelayanan terminal
LAPORAN RENCANfi, Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun - 2029
2W
ilt-9
"
Penyediaan jaringan
rel antar kota terutama melalui revitalisasi
Sedangkan strategi pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi
jaringan
lama yang sudah ada
adalah sebagai berikut:
r B.
Prasarana Energi
kabel sampai ke tingkat ibukota perdesaan di Kabupaten Tegal.
I
Kebijakan pengembangan prasarana sumberdaya energi meliputi:
r
Pengembangan prasarana penunjang sumberdaya energi guna
c
. o
Pengembangan prasarana sumberdaya energi alternatif guna mendukung upaya pengurangan ketergantungan terhadap energi minyak.
Prasarana Sumber Daya Air Kebijakan pen gembangan prasara na sumberda y a air meliputi :
o
Pengembangan prasarana pengolah sumberdaya alternatif seperti tenaga
Pengembangan prasarana sumber pembangkit listrik dengan tenaga
Pengembangan prasarana sumberdaya air yang mampu meningkatkan cadangan air baku dan mengendalikan banjir dalam rangka menciptakan
surya, angin, bio massa, terutama di kawasan perdesaan,
keseimbangan
.
mikrohidro dsb.
c
Pengembangan sistem telepon tanpa kabel sebagai jaringan internet murah di kawasan perdesaan.
D.
sedangkan strategi pengembangan jaringan energi adalah sebagai berikut:
r
Pengembangan sistem telepon satelit berbasis masyarakat.
Pengembangan prasarana sumberdaya energi guna meningkatkan ketersediaan sumberdaya listrik di Kabupaten Tegal.
"
Pengembangan prasarana telepon satelit berupa BTS sampai ke tingkat perdesaan dan kawasan terisolir di Kabupaten Tegal.
meningkatkan efisiensi proses distribusi.
"
Pengembangan jaringan distribusi dan prasarana penunjang telepon
Pengembangan prasarana sumberdaya air yang mampu menjaga sumber
daya
Pengembangan SPBU BBM guna untuk meningkatkan ketersediaan dan meningkatkan kemudahan pelayanan BBM di seluruh wilayah.
ai
secara berkelanjutan dalam rangka menjaga kelestarian
lingkungan Sedangkan strategi pengembangan jaringan sumber daya air adalah sebagai
c. Prasarana Telekomunikasi dan Informasi
berikut:
Kebijakan pengembangan prasarana telekomunikasi dan informasi/ telematika di
o
Kabupaten Tegal meliputi:
c o
bantaran sungai dan daerah atiran sungai
Pengembangan jaringan telepon terestrial
yang mampu
menunjang
o
perc€patan pembangunan di kawasan perdesaan Kabupaten Tegal.
Pengembangan prasarana telepon
satelit guna
Pengembangan prasarana internet informasi dunia luar bagi masyarakat
I,APORAN RENCANIT, Perryusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2@9 - 2A29
' guna meningkatkan
keterbukaan
Peningkatan embung-embung sebagai prasarana penangkap air permukaan guna meningkatkan cadangan air baku sekaligus sebagai pengendali banjir
meningkatkan
keterhubungan masyarakat
o
Peningkatan kualitas sungai dalam wilayah sungai melalui penataarr
Pemanfaatan lahan-lahan kosong masyarakat sebagai area resapan air
melalui program insentif dan disinsentif dan pembangunan sumur resapan
lll-,lo
E.
Prasarana Pengelolaan Lingkungan
untuk mendorong pengembangan perdesaan dilakukan pembentukan
Kebijakan pengembangan prasarana lingkungan meliputi:
kawasan agropolitan, Desa KTP2D melalui keterkaitan kawasan
r ' r
Pengembangan prasarana lingkungan yang mampu mendorong upaya penciptaan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
Penataan kawasan perkotaan dilakukan sesuai dengan fungsi dan peran
Pengembangan prasarana penyehatan lingkungan yang ekonomis, efisien
masing-masing yakni sebagai daerah pemukiman, pusat kegiatan
dan efektif dengan berbasis manajemen modern.
ekonomi wilayah, pusat pengolahan dan distribusi hasil pertanian, perdagangan, jasa, pemerintahan, pendidikan, kesehatan, serta
Pengembangan prasarana lingkungan
perkotaan
yang menjamin kelangsungan
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di sekitarnya.
Pengembangan permukiman pada tempat-tempat yang menjadi pusat
pelayanan penduduk sekitarnya, seperti ibukota kecamatan, ibukota kabupaten, agar dialokasikan di sekeliling kota yang bersangkutan atau
Pengembangan tempat pembuangan sampah yang memiliki dampak
merupakan perluasan areal permukiman yang telah ada.
lingkungan minimal (sanitary landfill atau controlled landfill system).
' o o '
Pernbangunan perumahan baru untuk masyarakat menengah dan kurang
Pengembangan TPA yang memanfaatkan pengelolaan antar wilayah.
mampu;
Pembuatan saluran-saluran drainase kota yang baik dan memadai
Penataan lingkungan kawasan kumuh perumahan di Kabupaten Tegal.
Pembuatan sistem pengelolaan limbah terpadu terutama di pusat kota
Pembuatan sistem drainase yang berwawasan lingkungan didaerah hulu
seperti dengan melindungi dan melestarikan daerah resapan
air,
pembangunan embung, sumur resapan untuk menahan air dihulu lebih lama untuk kemudian dialirkan sedikit demi sedikit samapai musim kemarau.
o e
perdesaan.
transportasi, pergudangan dan sebagainya.
Sedangkan strategi pengembangan jaringan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:
'
-
B.
Sarana Pendidikan Kebijakan pengembangan sarana pendidikan meliputi:
'
Terwujudnya pemerataan sarana dan mutu pendidikan di semua jenjang baik formal, non formal maupun informal
Pembuatan saluran-saluran drainase kota yang baik dan memadai mulai dari saluran tersesier, sekunder dan primer.
Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan
Pembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase secara berkara.
Peningkatan
Formal dan Non Formal;
tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan; 3.2.1.4 A.
Strafegf Pengembangan Sarana Wilayah Sarana Perumahan Kebijakan pengembangan sarana pemukiman meliputi:
r
Peningkatan wawasan kebangsaan pendidikan nasional, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan. Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan,
Kawasan perdesaan sebagai kawasan permukiman diarahkan memiliki dan
dilengkapi dengan pelayanan jasa pemerintahan, perayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
I,,APORAN RENCANfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang tMlayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
il1.1{
c.
o
Sarana Peribadatan Kebijakan pengembangan sarana peribadatan meliputi:
'
dan efektifitas sistem distribusi serta perlindungan usaha;
o
Terwujudnya pemerataan dalam pemenuhan fasilitas peribadatan untuk semua agama di seluruh wilayah Kabupaten Tegal.
.
Peningkatan kualitas sarana peribadatan yang sudah ada.
a
Meningkatkan prakarsa dan peran aktif masyarakat, termasuk masyarakat
Pengembangan jaringan usaha dan perluasan akses dan pangsa pasar Koperasi dan UMKM,
3.2.2
Kebijakan dan Strategi Pola Ruang Wilayah
Tujuan kebijakan pola ruang wilayah adalah untuk
sarana peribadatan.
mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan guna
Sarana Kesehatan
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Kebijakan pola ruang wilayah
Kebijakan pengembangan sarana kesehatan metiputi:
' r
;
dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam
penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial dan pembangunan
D.
Berkembangnya promosi, prasarana produksi, distribusi dan jaringan informasi pemasaran
a
mampu, dunia usaha
Menguatnya kelembagaan usaha perdagangan, meningkatnya efisiensi
Kabupaten Tegal terdiri dari kebijakan pemanfatan dan pengendalian pemanfaatan
Melengkapi sarana kesehatan yang ada mulai kota sampai desa;
Memanfaatkan potensi lokal dalam perbaikan gizi
dan kesehatan
kawasan lindung serta kebijakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan kawasan budidaya.
masyarakat;
Meningkatkan kapasitas sistem, organisasi
dan individu dalam
Secara umum kebijakan pengembangan kawasan berfungsi lindung adalah pemeliharaan, pemulihan dan pengkayaan. Jika digabungkan dengan kebijakan
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama
RTRWN dan RTRW Provinsi yang memberikan cakupan kawasan lindung untuk fungsi
dari segi sarana prasarana;
perlindungan wilayah bawahannya, perlindungan wilayah setempat, perlindungan
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan kesehatan,
wilayah rawan bencana alam serta kawasan suaka cagar alam dan cagar budaya, harus
sehingga masyarakat mampu, dapat mensubsidi masyarakat yang kurang
jelas dalam alokasi dan fungsinya.
$arana Ferekonomian Kebijakan pengembangan sarana perekonomian meliputi:
o
Meningkatnya akses dan perluasan pasar produk ekspor sefta pengembangan kerjasama perdagangan internasional yang saling menguntungkan;
o
Kebijakan dan Strategi Kawasan Lindung
meningkatkan kesehatan masyarakat serta pengelolaan sarana kesehatan yang ada;
mampu sehingga dapat mengurangi beban subsidi pemerintah yang dapat dialihkan bagi perbaikan sarana kesehatan yang ada; E.
3.2.2.1
Pengembangan dan penambahan jumlah pasar serta sarana pertokoan
A.
Kawasan yang Melindungi Kawasan Bawahnya Kebijakan penetapan kawasan lindung yang melindungi kawasan bawahnya
adalah memantapkan fungsi lindung pada kawasan hutan lindung dan kawasan resapan air.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan hutan lindung adalah sebagai berikut:
o
Memantapkan fungsi kawasan lindung melalui pengukuhan batas kawasan lindung dengan pemberian status hukum dan penegasan batas kawasan lindung.
untuk pemasaran produk lokal
I.trPORAN RENC.INA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah GfR\rU) fkbupaten Tegal Tahun 20fr9 - 2029
n]-12
'
Mengendalikan kegiatan yang berlokasi di kawasan hutan lindung agar tidak
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan sempadan sungai
menggangu fungsi lindung serta mengembalikan fungsi hidrologis kawasan
adalah sebagai berikut:
hutan yang telah mengalarni kerusakan.
.
Memperluas sosialiasasi tentang batas dan ketentuan kawasan sempada sungai.
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan resapan air adalah sebagai berikut:
.
r
.
'
Mencegah kegiatan budidaya
di kawasan reOsapan
air
Mengendalikan, mengawasi dan mengerahkan kegiatan dalam kawasan sempadan sungai.
di
menggangu fungsi lindung.
sepanjang sungai yang dapat menggangu atau merusak kualitas dan kuantitas air serta morfologi
Mengendalikan kegiatan budidaya yang telah ada di kawasan resapan air
sungai.
resapan
yang
Mencegah kegiatan budidaya
agar tidak menggangu fungsi lindung.
'
Mengendalikan kegiatan pemanfaatan hutan rakyat pada kawasan fungsi lindung resapan air.
'
Mengembangkan hutan rakyat pada kawasan kritis untuk mendukung fungsi lindung resapan air
B.
Kawasan Perlindungan Setempat
Kebijakan penetapan kawasan lindung setempat dilakukan dengan memantapkan fungsi lindung kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan waduk dan kawasan sempadan mata air. Strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan sempadan pantai adalah sebagai berikut:
'
Mencegah kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat menggangu fungsi pantai.
r
.
Memperluas sosialisasi tentang batas dan ketentuan kawasan sekitar waduk,
o
Mengendalikan, mangawasi dan mengarahkan kegiatan yang telah ada di dalam dan di sekitar kawasan sempadan waduk.
o
Mengendalikan kegiatan budidaya di sekitar kawasan waduk yang dapat menggangu kelestarian fungsi nya.
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan sempadan mata air adalah sebagai berikut:
o
Memperluas sosialisasi tentang batas dan ketentuan kawasan sempadan mata air.
.
Mengendalikan, mengawasi, dan mengarahkan kegiatan di dalam kawasan sempadan pantai.
o
antara lain adalah:
Memperluas sosialisasi tentang batas dan ketentuan kawasan sempadan pantai.
o
Strategi untuk melaksanakan kebijakan untuk kawasan sempadan waduk
Mengendalikan, mengawasi dan mengarahkan pemanfaatan mata air untuk mempertahankan kuantitas dan kualitasnya.
o
Mencegah kegiatan budidaya
di sekitar kawasan sempadan mata air
yang dapat menggangu kelestarian fungsinya.
Merehabilitasi fungsi lindung pantai yang telah mengalami kerusakan.
LIIPONAN RENCANfi, Penyusunan Retrisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) fGbupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
lll.,l3
c.
o r
Kawasan Pelestarian Alam Kebijakan penetapan kawasan pelestarian alam dilakukan melalui pemantapan
fungsi lindung kawasan wisata alam dan juga kawasan cagar budaya dan ilmu
alam lainnya sebagai kawasan terbangun.
o o
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan wisata alam antara lain adalah sebagai berikut:
r o
Memadukan kepentingan pelestarian dan kepariwisataan.
'
Melarang mengubah bentang alam, kondisi penggunaan lahan dan ekosistem yang ada.
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan antara ain adalah:
o
.
dengan
memadukan kepentingan pelestarian budaya daerah dan pariwisata budaya.
Pengembangan hutan mangrove dan bangunan yang dapat meminimasi
Kebijakan dan Strategi Kawasan Budidaya Pengembangan Kawasan Budidaya di Kabupaten Tegal disesuaikan dengart
potensi-potensi yang ada dan berkembang Tegal hendaknya memperhatikan:
1. 2. 3.
Mengelola kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan dengan mengambangkan zona-zona pengembangan ilmu pengetahuan dan
Fungsi-fungsi lindung yang ada di Kabupaten Tegal. Fungsi-fungsi lahan pertanian produktif di Kabupaten Tegal. Pengembangan yang dilakukan hendaknya memperhatikan kondisi fisik
lahan sehingga pengembangan yang dilakukan tidak mengakibatkan
Melarang kegiatan budidaya apapun yang tidak berkaitan dengan fungsinya
terjadinya degradasi lingkungan sebagai upaya preventif untuk menjaga
dan tidak berkaitan dengan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
kelestarian lingkungan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan y
D.
di Kabupaten Tegal serta keseimbangart
terhadap perkembangan penduduk, Pengembangan Kawasan Budidaya di Kabupaten
pariwisata rekreasi dan pendidikan.
o
Pengembangan bangunan tahan gempa pada daerah terindikasi rawan
bencana bila terjadi tsunami.
3.2.2.2
dan irmu pengetahuan
Pengembangan peringatan dini dari kemungkinan adanya bencana alam.
gernpa.
Mengembangkan zona-zona pengembangan ilmu pengetahuan, pariwisata dan pendidikan.
Mengelola kawasan cagar budaya
Menghindari kawasan yang memiliki terjadi rawan bencana alam gunung api, gempa bumi, bencana geologi, tsunami, banjir, longsor dan bencana
pengetahuan.
o
Mengatur kagiatan kehidupan untuk mitigasi bencana.
ang benarawasan li ngkunga n (susfainab I e devel opme nt\ .
Kawasan Rawan Bencana
Kebijakan penetapan kawasan rawan bencana alam dilakukan dengan memantapkan fungsi lindung dan upaya menyelamatkan manusia serta kegiatan hidupnya.
Strategi untuk melaksanakan kabijakan pada kawasan rawan bencana adalah sebagai berikut:
o ' I
A.
Kawasan Budidaya Pertanian
1.
Kawasan Pertanian Lahan Basah Kebijakan pengembangan pada kawasan pertanian lahan basah adalah sebagai berikut:
o
Menegakkan aturan untuk mempertahankan fungsi lindung.
tanaman pangan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan,
Mangatur pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis dan ancaman bencana. Mengatur penghunian di dalam kawasan untuk keselamatan manusia.
I-APORAN RENCANII, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR$U) Kabupaten Tegal Tahun 2W9 -2029
Melestarikan kawasan pertanian lahan basah sebagai lahan pertanian menjaga ketersediaan lapangan kerja di bidang pertanian sertamenjaga keseimbangan lingkungan hidup.
.
Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian.
Iil.{ 4
Pemanfaatan lahan untuk pembangunan diarahkan pada lahan pertanian yang telah dikonversi,
Pemanfaatan lahan untuk pembangunan diarahkan pada lahan pertanian
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan pertanian lahan basah adalah sebagai berikut:
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan pertanian
o r
o
yang telah dikonversi.
lahan kering adalah sebagai berikut:
Memperlahankan luasan pertanian lahan basah.
Melarang alih fungsi lahan pada kawasan pertanian lahan basah manjadi kawasan budidaya non pertanian kecuali untuk pembangunan sistem
umum.
. r o o e
jaringan prasarana primer.
r o r . . r
Menjaga sumber daya air untuk kelangsungan irigasi, Menjaga keberadaan jaringan irigasiteknis. Mengembangkan pengolahan lahan pertanian ramah lingkungan.
Mengambangkanteknologitepatguna.
' r
'
Pada kawasan perkotaan yang alih fungi sawah tidak dapat dihindari harus dilakukan pengembangan irigasi setengah teknis atau sederhana menjadi
2.
Mengembangkan pengolahan lahan pertanian ramah lingkungan. Mengembangkan teknologi tepat guna. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.
Pengembangan hortikultura dengan pengolahan hasil dan melakukan
Upaya pelestarian kawasan hortikultura dengan mengembangkan sebagainya lahan untuk tanaman tegakan tinggi yang memiliki fungsi lindung.
3.
Kawasan Pertanian Tanaman Tahunan
Saluran irigasi tidak boleh diputus atau disatukan dengan drainase, dan
Kebijakan pengembangan pada kawasan pertanian tanaman tahunan adalah
penggunaan bangunan sepanjang saluran irigasi harus dihindari.
sebagai berikut:
Pada lahan yang ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan, pertanian tanaman pangan diberikan insentif dan tidak boleh alih fungsi
o
untuk peruntukan lain.
o
Mengoptimalkan produktivitas kawasan pertanian lahan kering.
upaya ekspor ke luar daerah.
Meningkatkan sarana dan prasar?fls p€Ddukung,
sawah beririgasi teknis sehingga secara keseluruhan luas sawah beririgasi teknis tidak berkurang.
Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian kecuali pembangunan faeilitas
Pengembangan lumbung desa modern.
Kawasan Pertanian Lahan Kering
Melestarikan kawasan pertanian tahunan untuk mendukung ketahanan pangan, menjaga kelestarian lapangan kerja di bidang pertanian dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
o o
Mengendalikan alih fungsi lahan pertanian Pemanfaatan lahan untuk pembangunan diarahkan pada lahan pertanian yang telah dikonversi.
Kebijakan pengembangan pada kawasan pertanian lahan kering antara lain adalah:
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan pertanian
r
tanaman tahunan adalah sebagai berikut:
'
Melestarikan kawasan pertanian lahan kering sebagai lahan pertanian tanaman panganberkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan.
Mempertahankan luasan lahan pertanian tanaman tahunan.
Mengembangkan kawasan pertanian lahan kering untuk diversifikasi sumber
Mengendalikan alih fungsi lahan pedanian, kecuali untuk pembangunan
pangan dan sumber energi serta untuk menciptakan peluang ekonomi.
fasilitas umum.
I.TPORAN NENCf,NA Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRI0U) Kabupaten Tegal Tahun 2Cf,lg - 2O2g
llr.{5
4.
tahunan.
a
Mengoptimalkan produktivitas tanaman
a
Mengembangkan pengolahan lahan pertanian ramah lingkungan.
Kebijakan pengembangan pada kawasan peruntukan peternakan adalah
t
Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung.
sebagai berikut:
a
Pengembalian lahan yang rusak atau alih komoditas menjadi perkebunan seperti semula.
' . o
I
Peningkatan produktivitas dan pengolahan hasil perkebunan.
a
Pengembangan kemitraan dengan masyarakat.
S.
'
Mengembangkan kawasan perikanan yang tidak mengganggu lingkungan Pemanfaatan lahan untuk pengembangan budidaya perikanan diarahkan pada lahan pertanian lahan kering yang telah dikonversi.
sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan perikanan adalah sebagai berikut:
r r e r r o
Mengembangkan perikanan budidaya air tawar,
o
Mengembangkan perikanan ramah lingkungan. Meningkatkan sarana prasarana pendukung kawasan perikanan.
Memelihara kualitas waduk dan sungai untuk pengembangan perikanan darat,
.
Pengembangan sistem mina padi.
a
Pengembangan perikanan tangkap disertai pengolahan hasil ikan laut.
t
Peningkatan kualitas ekosistem pesisir untuk menjaga mata rantai perikanan
Merngatur dan mengendalikan perkembangan kawasan peternakan dengan kawasan permukiman.
' . o o B, {.
Mengembangkan tegnologi tepat guna. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung. Melakukan usaha kemitraan dengan pengembangan peternakan. Pengembangan breeding centre.
Kawasan Budidaya Non Pertanian Kawasan Hutan Produksi Kebijakan penetapan kawasan hutan produksi adalah sebagai berikut:
o
Menjamin keberadaan hutan produksi dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional.
Mengembangkan minapolitan. Mengoptimalkan produktivitas kawasan peruntukan perikanan.
Pemanfaatan lahan diarahkan pada lahan pertanian yang telah
adalah sebagai berikut:
hidup.
r
Lokasi kawasan peternakan diarahkan jauh dari kawasan permukiman.
Sedangkan strategi untuk rnelakukan kebijakan pada kawasan peternakan
Kebijakan pengembangan pada kawasan peruntukan perikanan adatah sebagai berikut; Mengembangkan kegiatan penangkapan, budidaya dan industri pengolahan hasil perikanan.
Menjaga kualitas lingkungan kawasan peternahgn.
dikonversi.
Kawasan Perikanan
'
Kawasan Peternakan
'
Mengoptimalkan fungsi hutan produksi
untuk mancapai
manfaat
lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari.
o o
Meningkatkan kualitas dan kuatitas hutan produksi. Mjeningkatkan pengawasan, pemantauan, pencegahan dan pengendalian terhadap kegiatan yang menyebabkan kerusakan areal hutan,
o
Meningkatkanrehabilitasihutan.
laut.
LAPOnilN RENCf,NA, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
lll-,16
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan hutan produksi adalah sebagai berikut;
. . . ' r
3.
Kawasan Pertambangan
Kebijakan pengembangan pada kawasan pertambangan adalah dengan
Melakukan penebangan pohon dengan sistem tebang pilih.
menyelenggarakan kegiatan pertambangan secara berdaya guna, berhasil
Mengembangkan bibit unggul tanaman keras.
guna, berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Melakukan reboisasi pada kawasan-kawasan kritis.
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan pertambangan
Mencegah adanya kegiatan perambahan hutan.
Meningkatkan pendidikan
dan
penyuluhan kehutanan
adalah sebagai berikut: secara
o
berkesinambungan.
Melaksanakan pengelolaan pertambangan secara bijaksana dan benvawasan lingkungan.
2.
' o
Kawasan Hutan Rakyat Kebijakan penetapan kawasan hutan rakyat adalah sebagai berikut:
'
. . r
Mewajibkan setiap kegiatan pertambangan memiliki
rjin
usaha
pertambangan dan ijin pertambangan rakyat.
Menjamin keneradaan hutan rakyat dengan luasan yang cukup dan sebaran
o
yang proporsional.
'
Memanfaatkan potensi pertambangan untuk kesejahteraan rnasyarakat.
Melakukan pembinaan, pengawasan, serta pengendalian kegiatan pertambangan.
Mengoptimalkan fungsi hutan rakyat untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi yang seimbang dan lestari.
o o
Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi hutan rakyat.
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam usaha pertambangan. Meningkatkan srana dan prasrana pendukung.
Memperluas kawasan hutan rakyat.
Meningkatkan pengawasan, pemantauan, pencegahan dan pengendalian terhadap kegiatan yang menyebabkan kerusakan areal hutan.
4"
Kawasan Pariwisata
Kebijakan pengembangan pada kawasan pariwisata adalah dengan memantapkan kawasan pariwisata budaya dan kawasan pariwisata alam
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan hutan rakyat
dengan menyelenggarakan kegiatan pariwisata secara berdaya guna, berhasil
adalah sebagai berikut:
guna, berdya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,
. . .
Melakukan penebangan pohon dengan sistem tebang pilih,
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan pariwisata
Mengembangkan bibit unggul tanaman keras.
adalah sebagai berikut:
Melakukan reboisasi pada kawasan-kawasan kritis.
a
Mencegah kegiatan perambahan hutan.
t
Memperluas sosialisasi pengembangan hutan rakyat lestari.
t
Meningkatkan pendidikan
penyuluhan kehutanan
secara
Melestarikan obyek wisata. Memanfaatkan obyek wisata secara bujaksana. Mengembangkan wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus.
Mengembangkan obyek wisata yang sesuai dengan
sifat
dan
karakteristiknya.
berkesinambungan.
o
LAPORAN RENC.INI' Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal Tahun 2ffi9 - 2029
dan
o o o .
Menyediakan fasilitas pelayanan yang sesuai dan memadai.
lll',l7 BfRUr)
Kawasan Industri
Sedangkan strategi untuk melakukan kebijakan pada kawasan permukimarr
Kebijakan pada pengembangan kawasan industri adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
' o
o
Mengembangkan kawasan untuk kegiatan industri menengah dan kecil. mengembangkan kegiatan industri yang tidak menimbulkan pencemaran
Sedangkan strategi untuk melaksanakan kebijakan pada kawasan industri
terjadinya permukiman terpencar-pencar,
o
adalah sebagai berikut:
' ' . '
o r
Pengembangan dan pemberdayaan industri kecil dan home industry untuk pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan laut dan
'
kehutanan (hasil hutan);
.
Pengembangan industri berbasis OVOp;
Peningkatan kegiatan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah serta menarik investasi;
r
dan
kehutananpengembangan sarana dan
yang
Meningkatkan pengetahuan penduduk tentang ingkungan permukiman
Meningkatkan pengetrahuan penduduk tentang budidaya tanamart tahunan di permukiman desa pada kawasan lindung.
o r
Mengembangkan unit rumah pada KASIBA dan LlSlBA. Mengarahkan pembangunan sarana perkotaan sesuai dengan peringkat dan skala pelayanan yang diperlukan.
o
Pengembangan kawasan industri secara khusus; serta
Pengembangan sentra-sentra usaha dan industri kreatif yang berbasis
dan sarana lingkungan permukiman
yang sehat dan aman,
Pengembangan zona industri polutif ber.iauhan dengan kawasan Pengembangan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil;
Menyediakan prasarana memadai.
Pengembangan industriyang mengorah bahan dasar hasil tarnbang;
pertanian, perkebunan
Mengembangkan desa pusat pertumbuhan (DPP) dalam kerangka Kawasan Terpadu Pusat Pengembangan Desa (KIP2D).
permukiman;
' '
Mengintensiftan lahan permukiman perdesaan dengan mencegah
Mengendalikan mobilitas penduduk antar wilayah malalui pengefektifan peraturan peru nda ng-u ndangan tentang kepend udu kan.
.
Menerapkan konsolidasi lahan untuk pengembangan perumahan di kawasan perkotaan,
prasarana pendukung pada kawasan industri.
6.
Kawasan Permukiman
Kebijakan pengembangan pada kawasan peruntukan permukiman adalah sebagai berikut:
r
Pada kawasan permukiman perdesaan dikembangkan menjadi kesatuan tempat tinggal, tempat kerja dan fasilitas pelayanan sosial ekonomi penduduknya.
r
Pada kawasan permukiman perkotaan dikembangkan untuk memberikan tempat bermukim dan lingkungan kehidupan yang layak, menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, tertib, sehat, bersih dan nyaman serta mengendalikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup di sekelilingnya.
ITAPORBN RENC.[N5, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2O2g
ilr-{8
TABEL 3.1 PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN KAWASAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA
Lahan basah
-t
KAWASAN LINDUNG
KEGIATAN YANG DIKEMBANGKAN
PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA tidak diijinkan
i j
--1
PERLINDUNGAN SETEMPAT
I
SUAKA ALAM
RAWAN
BENCANAALA$
I
tidak diijinkan
tidak diijinkan
tidak diijinkan
i I
diijinkan untuk didaerah dataran dengan i pertimbangan jenis bencana akan banjir, i tidak di'rjinkan untuk daerah di kawasan
tidak diijinkan
rawan bencana tanah Lahan kering
I
longsor
diijinkan untuk di daerah dataran Oengan pertimbangan jenis bencana akan banjir. tidak diijinkan untuk daerah di kawasan
tidak diijinkan
I
i
I i i
rawan bencana tanah longsor Tanaman tahunanlperkebunan
diijinkan dengan pertimbangan faktor- diijinkan dengan syarat tidak diijinkan , tidak merusak kuafitas air kondisi . jenis tanaman yang dikembangkan fisik pinggir dan dasar bersifat mencegah erosi, bencana sungai/waduUmata air banjir bagi kawasan bawahnya dan . tidak mengganggu sirkulasi aliran air berfungsi hidrologis tanah untuk yang ada menjamin ketersediaaan unsur hara ' tidak mengganggu kelestarian fungsi
' iPerikanan
diijinkan dengan syarat sepanjang jenis tanamannya cukup mampu mengurangi
:
faktor, seperti
:
tanah dan permukaan pohon tidak boleh ditebang
kawasan sungai/waduUmata air
'
tidak diijinkan
kerawanan bencana alam antiara lain : rTlsrnpu mencegah tanah longsor rTr?fllpu mengembangkan sifat tanah menjadi bersifat menyerap air sehingga mencegah banjir pohon tidak boleh ditebang hanya diambilbuah, getah dan daunnya
'. '
sempadan
pohon tidak boleh ditebang hanya diambil buah, getah dan daunnya
diijinkan jika memungkinkan terutama pada lahan banjir yang cukup tidak diijinkan untuk daerah dikawasan rawan bencana tanah
tidak diijinkan
lama. longsor
i
i
iPeternakan
diijinkan sebagai tempat pengembalaan
diijinkan sebagai tempat pengembalaan
diijinkan sebagai tempat pengembalaan tidak diijinkan untuk daerah di kawasan rawan bencana tanah
i
longsor
lHutan produksi
Tidak diijinkan
Ttidak diijinkan
j
i i
I
i i
Diijinkan untuk daerah dataran rawan
Tidak diijinkan
bencana banjir
tidak diijinkan untuk daerah di kawasan i
i
rawan bencana tanah longsor Pefiambangan
Diijinkan dengan syarat : Diijinkan dengan syarat : memiliki potensi tambang yang sangat memiliki potensi tambang yang tinggi nilainya bagi pembangunan sangat nilainnya bagi penggalian tidak merusak fungsi dan pembangunan ekosistem penggalian tidak merusak fungsi dan kawasan lokasi penggalian baik selama penggalian ekosistem kawasan lokasi maupun sesudahnya penggalian baik selama penggalian menggunakan lahan kawasan lindung maupun sesudahnya relatif kecil dibandingkan luas lahan menggunakan kawasan kawasan lindung tersebut lindung relatif kecil dibandingkan luas selesai kegiatan fungsi kawasan lahan kawasan lindung tersebut dikembalikan selesai kegiatan fungsi kawasan
. .
.
di
tinggi
di
.
lahan
' IJf,PORAN RENCANfi.
Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RIRU/)
lGbupaten TegalTahun 20f9 -2A29
Diijinkan
dilakukan Diijikan untuk daerah dataran jika memang untuk ada dan mendukung untuk mengatasi mengetahui bencana alam. kandungan alamnya. sedang di kawasan rawan bencana tanah yang memungkinkan longsor perlu dipertimbangkan aspek dilakukan eksplotasi bahannya harus mangganggu aktivitas suaka alam dan setelah selesai harus
penelitian
tanpa
dikembalikan
ke
fungsi semula
lil-t9
i I
KEGIATAN YANG DIKEMBANGKAN
iPerindustrian
PERLINDUNGAN KAWASAN BAWAHANNYA
..
Tidak diijinkan
i
Diijinkan untuk kegiatan obyek wisata Diijinkan untuk kegiatan obyek wisata
Diijinkan
Tidak diijinkan
Tidak diijinkan
untuk Diijinkan untuk kegiatan obyek wisata mengganggu mengganggu dengan syarat tidak mengganggu kegiatan obyek wisata dengan syarat kelestarian fungsi lindung kawasan lindung kawasan fungsi syarat tidak kelestarian kelestarian fungsi lindung kawasan dengan mengganggu kelestarian fungsi lindung kawasan
dengan syarat tidak
iPermukiman
Tidak diijinkan
tidak
Diijinkan untuk kawasan dataran karena kawasan banjir merupakan daerah banjir rutin sepanjang tidak berbahaya
tidak diijinkan untuk kawasan rawan bencana tanah longsor
I,APORAN RENCAN$, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRI0U) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2A29
ilr-20
TABEL 3.2 PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN KAWASAN BUDTDAYA UNTUK KEGIATAN BUDIDAYA
, I
Kegiatan Yang Dikembangkan
,Lahan basah
Kawasan Budidaya Lahan Basah Diijinkan
- i-'
--;-
r
Lahan Kering Diijinkan untuk mendukung agro industri dan agrobisis
iriaax diijinkan I i I I
{
Lahan kering
Diijin pada musim kering dengan tanaman palawija
Perikananan
Diijinkan untuk kegiatan perikanan mina padi
Peternakan
Diijinkan
ln::::-t
iDiijinkan
Diijinkan
riorxo'11ian- - -
I
lrioir.oiilrrr.
I
t___
Tidak diijinkan
Tidak diijinkan
Tidak diijinkan
Diijinkan sepanjang meunjang fungsi kawagan
Diijinkan sebagai tempat
Tidak diijinkan
Tidak di'rjinkan
Tidak diijinkan
qele,erEe9lEr!1!_
Tidak diijnkan
Penambangan
Dijinkan dengan syarat Dijinkan dengan syarat Diijinkan Dijinkan dengan syarat dapat dilakukan dapat dilakukan dengan: dapat dilakukan dengan: dengan: tidak menimbulakan tidak menimbulakan tidak kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan menimbulakan sekitarnya sekitarnya Kerusakan segera dikembalikan segera dikembalikan lingkungan pada fungsi semula pada fungsi semula sekitarnya selesai selesai $egera kegiaatan kegiatan penambangan dikembalikan pada penambangan semula selesai kegiatan penambangan
lriaar
diijinkan
Dijinkan
.
.
,
.
apabila
'
Piijint
iOiijint
pedesaan i
Hutan produksi
.
iDiijinkan dengan tmemanfaatkan i pekarangan-pekarangan yang ada I
i
lDiiiinkan t'
dengan rTidak diijinkan
Diijinkan syarat mendukung aktivitas agrowisata
Dijinkan
Tidak diijinkan
Tidak diijinkan
Diijinkan dengan syarat nilai tambang lebih tinggi daripada industri
Diijinkan dengan syarat untuk home industry
i i
Diijinkan dengan syarat sepanjang sesuai dengan persyaratan penambangan dan tidak menggangu lingkungan
apabila
fungsi apabila
Perindustrian
Tidak diijinkan
Diijinkan Tidak dirjinkan pengembangannya sepanjang untuk kegiatan agro industri
Diijinkan Diijinkan untuk kegiatan pengolahan bahan baku tambang
Tidakdiijinkan
Diijinkan hanya untuk kegiatan industri rumah tangga yang tidak menimbulkan pencemaran
Pariwisata
Tidak dijinkan
Dijinkan sepanjang kegiatan tersebut tidak mengganggu/merusak fungsi kawasan
Tidak diijinkan
Diijinkan sepanjang kegiatan tersebut tidak mengganggu/merusak fungsi kawasan
Diijinkan
ldDijinkan sepanjang i kegiatan tersebut tidak imengganggu /merusak ifungsi kawasan
Permukiman
Tidak drjinkan
Dirlinkan dengan syarat:
Diijinkan sepanjang kegiatan tersebut menunjang fungsi kawasan seperti perumahan karyawan
Diijinkan sepanjang kegiatan tersebut menunjang fungsi kawasan seperti iperumahan karyawan
Diijinkan dengan syarat terletak pada zona fasilitas pariwisata dan dapat menunjang fungsi kawasan
' . ' LIPONAN RENCANfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2A29
Diijinkan sepanjang kegiatan tersebut tidak mengganggu/rnerusak fungsi kawasan
Diijinkan dengan syarat : dilakukan pada lahan tidak subur tidak subur dilakukan dilakukan pada lahan pada lahan dengan dengan kelerengan kelerengan 5a/a-15o/o 5Yo-15o/o terdapat terdapat lapisan tanah lapisan tanah keras
dilakukan pada lahan
. '
i
Diijinkan
I I
tat-21 Mlayah (RTR\\r)
Kegiatan Yang Dikembangkan
Kawasan Budidaya Lahan Basah
Lahan Kering
keras
.
3.2.3
i
Hutan Produksi
dan tidak longsor kegiatan tersebut mendukung aktivitas kawasan
eertambangan
kegiatan
lndustri
Pariwisata
Permukiman
I
tersebutl menunjang fungsil
kawasan
{
I I I
i
t
l___
I
l_
Kebiiakan dan strategi Pengembangan Kawasan strategis
Dukuhturi, Talang, Lebaksiu dan Pangkah. Pembentukan sentra-sentra
Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten
industri bagi industri kecil dan rumah tangga serta usaha-usaha
terhadap pertahanan kemanan, ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan hidup dan
pelaksanaan program penanganan limbah baik untuk industri besar,
pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi.
menengah maupun kecil secara terus menerus dan terpadu, terutama untuk
pemberdayaannya di kawasan dengan industri kecil yang cukup maju serta
Kebijakan pengembangan kawasan strategis diarahkan pada upaya penanganan dan pengembangan kawasan secara terpadu (integrated deveropment).
wilayah yang berada di kawasan konservasi.
'
Sedangkan strategi pengembangan pada penetapan kawasan strategis di
Kawasan perdagangan yang cukup potensi seperti Kecamatan Slawi,
Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Kedungbanteng, Pangkah, Margasari, Suradadi, Lebaksiu, Bumijawa, Bojong dan Balapulang dengan wilayah
Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
pelayanan masing-masing.
mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
keanekaragaman hayati, mempertahankan
dan
'
meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya nasional;
Kawasan wisata yang potensial untuk dikembangkan seperti Kecamatan Balapulang, Suradadi, Bojong, Bumijawa, Kedungbanteng dan Jatinegara.
.
Kawasan Agropolitan yang potensi untuk dikembangkan yaitu Kecamatan Bojong dan Bumijawa.
Pengembangan
kota yang kurang berkembang seperti
Kecamatan
Kedungbanteng dan Pagerbarang dengan penambahan sarana dan prasarana
perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian internasional ;
penunjang aktivitas.
Pengembangan Kawasan Perbatasan untuk merespon perkembangan dari Kabupaten lain seperti Kecamatan Warureja, Bojong, Jatinegara, Bumijawa,
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
Margasari dan Pagerbarang.
Adiwerna, dan Kramat sebagai pusat pertumbuhan wilayah.
'
Kawasan industri dengan melakukan zoningisasi pada kawasan industri besar dan menengah di Kecamatan Adiwerna, Pagerbarang, Dukuhwaru,
I.EPORAN RENCAN.H, Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUT) Kabupaten Tegal Tahun 2AO9 -2029
tr7.22
3.2,4
Strategi Pengembangan Sektor Kegiatan Ekonomi
A.
untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanaman tanaman pangan dan
Sekfor Pertanian
hortikultura.
1. Pengembangan sarana dan prasarana pertanian meliputi
.
Pengamanan produksi dari kehilangan hasil, dilaksanakan melalui
:
Pengembangan perbenihan baik oleh penangkar swasta maupun
kegiatan:
a.
pemerintah
Pengembangan sarana pengairan dan jalan usaha tani
akibat serangan hama
b.
Penyediaan sarana produksi yang memenuhi syarat Pengembangan mekanisme pertanian baik pra maupun pasca panen.
c.
Pembinaan dan pengembangan akses pasar
a.
Penerapan teknologi panen dan pasca panen untuk menekan angka
kehilangan hasil pada saat panen, pengangkutan dan penanganan pasca panen.
:
Intensifikasi adalah upaya peningkatan produksi pada luasan lahan
4.
Penganekaragaman
dan
peningkatan mutu produk pangan serta
yang sama melalui peningkatan penerapan teknologi dan penambahan
peningkatan diversifikasi konsumsi pangan, antara lain
modal dengan pendekatan PTT (Pengelolaan Tanaman secara
a.
Terpadu) antara lain
.
Peningkatan penggunaan benihibibit, perbaikan mutu benih
/ bibit
b.
Pengembangan teknologi pengelolaan hasil pertanian skala rumah
Pengembangan produk pangan alternatif (gandum, umbi-umbian)
Gerakan diversivikasi konsumsi pangan berbahan baku pangan lokal.
5, Pengembangan kelembagaan
a.
Perbaikan teknologi pengolahan / persiapan lahan
Penguatan modal usaha bagi kelompok usaha bersama yang bergerak di bidang pangan
c.
Baru dan benih-benih Hibrida.
' . . .
:
tangga
:
dan penggantian varietas yang lebih unggul, termasuk Padi Tipe
b.
Pengelolaan jadwal tanam yang disesuaikan dengan keiersediaan air irigasi sehingga tidak terjadi gagal panen akibat kekeringan.
Penyediaan modal usaha yang dapat diakses oleh petani 2. Peningkatan produksi, meliputi
Pengendalian hama/penyakit untuk menekan kehilangan produksi
Penerapan pemupukan berimbang dan pemanfaatan pupuk organik
Meningkatkan kualitas SDM pemerintahan desa sehingga koordinasi antar personil dapat terjalin dengan baik
b.
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
dan sumber hayati pertanian serta
c.
Pengembangan Lumbung Pangan Pedesaan
mengembangkan usaha tani terpadu guna memantapkan swasembada
d.
Pengembangan diversivikasi konsumsi pangan berbahan baku pangan
Pengelolaan air irigasi secara memadai
Meningkatkan produksi pangan.
lokal.
Perfuasan areal tanam yang diterjemahkan dalam bentuk kegiatan
.
:
6. Peningkatan Sumber Daya Petani, melalui kegiatan pelatihan dan magang
Peningkatan intensitas pertanaman yang disesuaikan dengan potensi
masing-masing daerah, seperti tumpang sari, tumpang gilir, sistem sisip/metuk, tanam benih langsung (tabela), sistem gogo ranca, dll.
.
Pemanfaatan lahan pinggiran hutan, lahan terlantar milik perusahaan
(swasta/intansi pemerintah), daerah rawa-rawa/pasang surut waduk
I.RPORAN RENCANA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lGbupaten Tegal Tahun 2OOg - 2029
|[t-23 Mlayah
(RTRUi)
lndustri dan perdagangan
B.
1'
Koperasi dan UKM
Mengembangkan produk-produk unggulan yang bisa diekspor terutama dari hasil kerajinan dan industri kecil
2. Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan yang
1. Mengembangkan peran UKM dalam penyediaan barang dan domestik.
2.
menopang
kelancaran kegiatan perdagangan dan distribusi barang dan jasa baik lokal maupun regional
3'
4'
5.
'
3.
Melakukan penefitian dan pengembangan teknologi terapan tepat guna dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi pengusaha, terutama bagi
4.
industri kecil.
5. 6.
Peningkatan kualitas SDM dan entrepreneurship melalui pelatihan dan membudayakan kewirausahaan
Meningkatkan pengembangan koperasi dan UKM sebagai penggerak perekonomian daerah.
Meningkatkan kemampuan
sDM pengusaha dan aparatur pemerintah yang terlibat dalam pembinaan industri guna meningkatkan kinerja
Meningkatkan pengelolaan organisasi dan manaiemen koperasi dan UKM
Meningkatkan peran dan partisipasi pengusaha kecil, sedang dan besar dengan pembinaan usaha dan perlindungannya terhadap jenis usaha
7. Meningkatkan permodalan koperasi dan UKM melalui pinjaman
Memberikan kemudahan dalam proses per'rjinan, pendirian lokasi dan menyediakan sarana yang menunjang guna menarik investor untuk Mefakukan pembinaan dan pengembangan pola kemitraan bapak angkat bagi pengrajin dan industri kecil sebagai upaya peningkatan kerjasama yang saling menguntungkan dan memberikan sinergi yang positif bagi
dan
masyarakat secara signifikan.
Meningkatkan kualitas industri yang dimulai dari pemilihan bahan, proses produksi, pengemasan, promosi dan pemasaran.
dana
bergulir.
8.
menanamkan modalnya. 7
Memberdayakan koperasi sebagai salah satu pilar perekonomian nasional
yang diharapkan mampu mengangkat derajat hidup anggota
pembangunan industri.
6'
jasa
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan koperasi sehingga dapat berperan dalam pembangunan.
E,
Pariwisata
1. Mengembangkan
obyek wisata yang memiliki potensi yang tinggi, sebagai
upaya menarik wisatawan lebih banyak lagi berkunjung ke Kabupaten
perkembangan dunia usaha.
Tegal,
c.
Perbankan
1. Perbaikan prosedur pemberian kredit bagi nasabah. 2. Perbaikan kinerja pelayanan perbankan.
3'
2. Menyediakan fasilitas pendukung pariwisata yang memadai. 3. Peningkatan iklim yang kondusif bagi investor bidang pariwisata. 4. Melakukan promosi obyek wisata dan kerjasama dengan agen perjalanan
Peningkatan inovasi produk bank untuk menarik minat masyarakat menabung.
secara terpadu dan konseptual.
5.
Melakukan pembinaan dan kerjasama wisata melalui berbagai lembaga sebagai upaya pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata.
I.EPONAN RENCANA Penyurunan Revisi Rerrcana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun ZAO? - 2AZg
ln-24
F.
Pertambangan dan Energi
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan terhadap kondisi tersebut, maka
1. Meningkatkan usaha inventarisasi dan eksplorasi bahan tambang dan galian yang masih potensial disertai penggalian bahan tambang yang
pengembangan sektor kegiatan sosial budaya antara lain:
1. Pendidikan
a.
sudah diusahakan.
2.
Mengadakan pengaturan yang lebih baik, penertiban dan pengawasan
Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana serta alokasi dana yang ada terutama untuk pendidikan dasar,
b.
kegiatan usaha penggalian khususnya bahan galian golongan C.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan.
3.2.5
c.
Strategi Pengembangan Sektor Kegiatan Sosial Budaya Kegiatan sosial budaya masyarakat selalu mengalami dinamika/ perkembangan.
secara terarah dan terpadu, sehingga tercapai sasaran yang diinginkan.
d.
Dinamika sosial budaya masyarakat tidak hanya dibatasi pada aspek interaksi sosial
antar masyarakat namun juga aspek lain, yakni kesehatan, pendidikan, keamanan, kegiatan seni - budaya, dan sikap masyarakat. Semua aspek ini harus menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan pengembangan sektor kegiatan sosial
-
Melaksanakan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun Melakukan perluasan cakupan pendidikan terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau serta penduduk dengan kemampuan ekonomi rendah.
e. Meningkatkan mutu pendidikan luar sekolah sebagai upaya
untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, terutama untuk membangurt
budaya dengan
mengaitkan pada beberapa hal, yaitu;
daerah melalui sektor-sektor andalan daerah.
.
1.
lsu-isu utama yang dibutuhkan untuk diselesaikan
2. 3.
Prinsip yang terkait dengan cara pendekatannya
Memperkuat dan mengefisienkan manajemen pendidikan, sehingga lembaga pendidikan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
Proses dan lembaga yang terlibat dalam pengembangan dan implementasi
masyarakat.
f
program.
2. Beberapa isu yang sangat penting dalam pengembangan sektor kegiatan sosialbudaya, adalah
1.
Aparatur Pemerintah
a.
Meningkatkan kualitas profesionalitas aparatur pemerintah daerah sesual dengan tuntutan kebutuhan daerah akan aparatur yang berkualitas, sigap,
:
Upaya meningkatkan kualitas
sosial
budaya dan kualitas
terjaga akuntabilitasnya dan mampu menjadi administrator sekaligus
dalam
berkehidupan,
dinamisator pembangunan yang handal di era otonomi daerah.
2, Mengembangkan konsep pembangunan sosial budaya yang partisipatif, dan 3. Kegiatan pembangunan sosial - budaya merupakan proses pembangunan
b.
Menerapkan sistem pembinaan serta penjenjangan karir bagi aparatur pemerintah daerah yang lebih transparan dan adil.
yang berkelanjutan.
3. Agama Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan keagamaan terutama untuk tempat ibadah dan sekolah-sekotah berbasis agama.
I,,APORAN RENCANA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
nt-25 Wlayah
(RTRUT)
4.
Kesejahteraan Sosial
a. b.
Melakukan upaya reaktif sekaligus progresif dalam penanganan masalah-
8.
Kependudukan dan Transmigrasi
a.
Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam
masalah sosial yang banyak terjadi di masyarakat.
rangka penanganan masalah-masalah kependudukan yang sedang
Meningkatkan derajat kesejahteraan sosial masyarakat melalui program-
berkernbang.
program pembangunan kesejahteraan, terutama yang berwawasan kerakyatan yang berfungsi mengurangi kesenjangan antar rapisan masyarakat.
b. Memberikan prioritas pada penanganan
masalah-masalah kependudukan
yang penting seperti kemiskinan, migrasi maupun pertumbuhan pendudut< yang perlu diwaspadai.
Kesehatan
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya pembangunan
9. Komunikasi lnformasi dan Media Massa a. Meningkatkan pengembangan teknologi
di bidang informasi dan komunikasi
kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama bagi
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan
masyarakat yang berkemampuan ekonomi rendah atau masyarakat miskin dan
komunikasi dan penyebaran informasi.
masyarakat pedesaan.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
yang
menjangkau sampai ke deea-desa yang selama ini masih sangat sedikit Ilmu Pengatahuan dan Teknologi
a.
tersentuh layanan komunikasi dan informasi.
Mengembangkan usaha penelitian dan pengembangan teknologi yang
aplikatif, murah dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk mendukung sektor industri dan pertanian, yang merupakan sektor dengan pelaku terbesar,
b.
Meningkatkan sarana dan prasarana pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat.
c.
Meningkatkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan usaha ekonomi
rakyat, pariwisata dan pertanian guna menunjang tercapainya prioritas pembangunan daerah. Pe4erjaan Umum
a.
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana fisik yang membantu pencapaian tujuan dan prioritas pembangunan daerah.
b. Melakukan
pemeliharaan dan revitalisasi sarana dan prasarana umum
terutama untuk jalur distribusi maupun produksi sektor-sektor yang diusahakan oleh rakyat.
I..APORRN RENCANfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
lil-26
84ts9Y
NIl[IffA Struktur kota-kota di Kabupaten Tegal terbentuk berdasarkan pola geografis wilayah
yang meliputi topografi, bentuk wilayah dan pola jaringan utama aksesibilitas yang berbentuk jaringan jalan kolektor yang cenderung linier. Pengembangan struktur kota-
$TN[]I[TIN TAM ruAl{O o o
Memilih desa-desa potensial menjadi desa-desa pusat pertumbuhan.
Pengembangan aktivitas wisata yang mendukung pertanian berupa agrowisata, agrobisnis dan agroindustri yang terpadu dan saling terkait.
di Kabupaten
Tegal juga diarahkan pada pola yang telah terbentuk dengan pengembangan wilayah di sekitarnya. Perlu penetapan sub pusat baru yang didukung dengan penyedian sarana dan prasarana yang memadai. Sehingga arahan untuk
kota
W
o
Peningkatan sumber daya manusia dan buatan, agar keberadaan manusia menjadi prioritas utama pengembangan wilayah pedesaan yang cenderung terbelakang.
pengembangan struktur kota yang ada dapat dilakukan dengan beberapa hal sebagai
berikut:
{
r
Berdasarkan hal tersebut maka rencana pengembangan sistem pusat perdesaan di Struktur kota yang sudah terbentuk diperkuat lagi dengan sistem jaringan yang lebih memadai sehingga mendukung wilayah pengembangan di sekitarnya.
r
Struktur kota diarahkan pada pembentukan wilayah yang terintegrasi dan
Kabupaten Tegal yang dikembangkan antara lain adalah:
e .
Sistem Desa Pusat Pertumbuhan (DPP) Sistem Desa dalam Kawasan Agropolitan
terpadu dalam pengembangan wilayah yang dinamis.
o
Struktur kota lebih merupakan upaya pemerataan pembangunan secara umum dengan mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan peran dan fungsi kota.
Sistem Desa Pusat Pertumbuhan diarahkan di seluruh kecamatan yang ada
di
Kabupaten Tegal yang ditentukan berdasarkan adanya KTP2D. Secara rinci pengembangan DPP di KabupatenTegal antara lain adalah:
4.1
RENGANA PENGEMBANGAN SISTEM PERDESAAN Pengernbangan sistem permukiman perdesaan di Kabupaten Tegal diarahkan pada
usaha pemerataan pembangunan dan perkembangan wilayah sebagai salah satu usaha mencegah kesenjangan wilayah. Hal ini terutama karena hambatan-hambatan strategis
yang meliputi kondisi geografis yang mempengaruhi pola distribusi dengan tingkat kesulitan aksesibilitas yang cukup tinggi, yang ditunjukkan adanya hambatan-hambatan fisik kawasan dan sistem jaringan yang belum memadai dalam. Berdasarkan kondisi tersebut maka pengembangan kawasan perdesaan di Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
uDonrnnEtcilf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lbbupaten Tegal Tahun 2CF9- 2A29
Mlayah (RTRW)
r . . . . . . ' . o .
Desa Jatilaba di Kecamatan Margasari Desa Kertasari di Kecarnatan Suradadi Desa Gembongdadi di Kecamatan Suradadi Desa Jatibogor di Kecamatan Suradadi Desa Gumalar di Kecamatan Adiwerna Desa Balamoa di Kecamatan Pangkah Desa Penusupan di Kecamatan Pangkah Desa Banjaranyar di Kecamatan Balapulang Desa Kalibakung di Kecamatan Balapulang Desa Jejeg di Kecamatan Bumijawa Desa Kedawung di Kecamatan Bojong
tv.1
o o o
Desa Gunungjatidi Kecamatan Bojong
yang ada harus dikembangkan sebagai satu pintu pengembangan wilayah Kabupaten Tegal secara keseluruhan, yang terintegrasi dengan pola pengembangan wilayah secara
Desa Cerih di Kecamatan Jatinegara
urnum.
Desa Rembuldi Kecamatan Bojong
Berdasarkan konsep tersebut maka arahan pengembangan sistem perkotaan dapat
Sistem Desa pada Kawasan Agropolitan diarahkan pada Kawasan Agropolitan yang sudah ditentukan di Kabupaten Tegal yaitu di Kecamatan Bojong dan Bumijawa. Secara
dilakukan dengan beberapa hal berikut ini
.
Menentukan hirarki kota-kota sebagai pusat-pusat pengembangan wilayah
rinci pengembangan desa pada Kawasan Agropolitan di KabupatenTegal dibagi menjadi
dua fungsi yaitu desa yang menjadi pusat kawasan agrowisata dan juga desa yang
kabupaten
o
meniadi pusat kawasan sentra produksi.
utama sebagai pusat pengembangan wilayah sekitarnya sesuai dengan hirarki
Agropolitan Kabupaten Tegal antara lain adalah: Desa Sigedong di Kecarnatan Bumijawa (Mata air Telaga Putri)
Pengembangan wilayah perkotaan dengan peningkatan fungsi dan peran kota-
kota yang terbentuk dalam sistem perkotaan yang terintegrasi, dalam fungsi
Desa yang dikembangkan sebagai pusat kawasan agrowisata dalam Kawasan
o o o
:
kotanya, untuk membentuk struktur perkotaan yang dinamis dan terintegrasi.
.
Membuka kesempatan investasi keuangan
dan jasa dalarn usaha
Desa Guci di Kecamatan Bumijawa (Obyek Wisata Guci)
rneningkatkan fungsi dan peran kota, dengan beberapa hal berikut ini
Desa Suniarsih di Kecamatan Bojong (bumi perkemahan)
{
:
Dengan kemudahan-kemudahan penanaman modal yang telah diatur dalam tata aturan perundangan yang berlaku'
,/
Sedangkan desa yang dikembangkan sebagai pusat kawasan sentra produksi
Meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang lebih memadai
dalam Kawasan Agropolitan Kabupaten Tegal antara lain adalah:
r o r
Desa Tuwel di Kecamatan Bojong (kota tani utama)
Selanjutnya rencana dari sistem perkotaan dapat dilakukan dengan beberapa hal
Desa Rembuldi Kecamatan Bojong (kota tani)
berikut ini, sebagai langkah-langkah integral dalam rangka membuka kran-kran
Desa Muncanglarang di Kecamatan Bumijawa (kota tani)
pembangunan bagi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, yaitu:
r 4.2
RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERKOTAAN
Membuat pola hirarki kota dalam sistem distribusi pengembangan wilayah dan
rangkaian sistem jaringan sebagai pembentuk struktur kota-kota, dengan 3 (satu) kota utama yaitu Kota Slawi, Adiwerna, dan Kramat; 6 (enam) kota
Pengembangan sistem perkotaan diarahkan pada perkembangan linear wilayah, mengikutijaringan jalan regional dan kondisi fisik wilayah di Kabupaten Tegal. Dalam hal
ll yaitu Kota Balapulang, Pangkah, Dukuhturi, Talang, Margasari, dan Suradadi; 7 (tujuh) kota berordo lll yaitu Lebaksiu, Dukuhwaru, Tarub berordo
tersebut Kabupaten Tegal mendapat pengaruh langsung dari Kota Tegal yang akan berkembang mejadi Tegal Metro, sehingga perkembangan sistem perkotaan di Kabupaten Tegal akan membentuk suatu jalur linier mengikuti jaringan Jalan Tegal-
Bumijawa, Bojong, Warureja dan Jatinegara; serta 2 (dua) kota berordo lV yaitu Kota Kedungbanteng, dan Pagerbarang. Sistem ini dirangkaikan dalam pola
Purwokerto. Sistem perkotaan dikembangkan untuk membentuk struktur perkotaan yang
distribusi, pola sebaran dan pola pelayanan yang saling memperkuat dan
dinamis dan akomodatif, dengan pola pengembangan kota yang berkelanjutan dengan
dinamis.
proses pembangunan yang terpadu. Keberadaan perkotaan dalam suatu wilayah
.
Meningkatkan kembangkan kinerja sistem jaringan yang ada terutama dalam
kabupaten merupakan barometer perkembangan wilayah secara umum, dengan berbagai
pola pelayanan baku bagi pengembangan wilayah dengan wujud membuka
karakteristik tertentu yang menjadi pendukung perkembangannya. Untuk itu, perkotaan
sistem jaringan yang lebih memudahkan aksesibilitas antar wilayah.
rf,DonrrnEtr{utl Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2A29
lv-2
Berdasarkan beberapa hal yang dijadikan bahan pertimbangan maka rencana pengembangan sistem pusat permukiman perkotaaan akan diarahkan pada kawasankawasan yang cepat berkembang, kawasan
di
.
Semua Kota Kecamatan yang berada pada wilayah penyusunan Tata Ruang \Mlayah Kabupaten Tegaljuga berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal.
sepanjang jalur potensial dan juga
kawasan-kawasan pusat-pusat pelayanan. Pada pengembangan kawasan permukiman perkotaan diperlcolehkan difakukan alih fungsi pada lahan persawahan yang berada di sepanjang jalan, kurang lebih 100 m kanah kiri jalan yang potensial perkembangannya.
Jalan yang potensial perkembangannya yang boleh dilakukan alih fungsi lahan adalah
jalan kolektor primer yang menghubungkan pusat-pusat PKL serta jalan kolektor sekunder yang menghubungkan antar kecamatan. Sedangkan untuk jalan arteri tidak
Secara rinci rencana hirarki pusat pelayanan di Kabupaten Tegat adalah sebagai
berikut:
I : Slawi, Adiwerna, Dukuhturi Kota Hirarki ll : Balapulang, Talang, Margasari, Suradadi, Kramat, Pangkah
Kota Hirarki
dan Bojong Kota Hirarki
lll :
Kota Hirarki
Hirarki kota merupakan strata perkotaan dalam sistem penrilayahan yang lebih
luas yang menyangkut tingkatan fungsi dan peran kota dafam melayani wilayah sekitarnya. Hiraki kota terbentuk karena tingkat kelengkapan, tingkat pelayanan serta
4.2.1,2
lV :
Pagerbarang dan Kedungbanteng
Rencana Hirarki Pusat Pelayanan Kawasan Pesisir
Secara administratif kawasan pesisir di Kabupaten Tegal terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Suradadi, Kecamatan Warureja dan Kecamatan Kramat yang dalam struktur tata ruang Kabupaten Tegal termasuk dalam Sub Wilayah
ll
dengan pusat pengembangan
di Suradadi.
tingkat akomodasi sarana dan prasarana wilayah dalam kota tersebut. Sebagaimana telah ditetapkan bahwa setiap pusat pelayanan suatu kawasan dibentuk oleh suatu
Pengembangan
wilayah pengembangan dengan beberapa kawasan pengembangan didalamnya. Setiap pusat wilayah pengembangan membawahi beberapa pusat kawasan pengembangan dan
membentuk suatu jenjang kota atau hirarki yaitu sebagai berikut:
o
Hirarki Kota
| :
Kecamatan Suradadi dengan fungsi kegiatan perdagangan
dan jasa, kegiatan permukiman, kegiatan pariwisata, kegiatan perikanan, kegiatan pertanian,
pelayanan
kesehatan.
Hirarki Kota
ll
:
Memilih kota dan meningkatkan peran dan fungsi kotanya, yang berpotenis
Kecamatan Kramat dengan fungsi sebagai daerah penyangga bagi Kota Slawi dan lingkungan permukiman kota.
berkembang secara cepat, yang didukung oleh sarana dan prasarana regional
yang berupa sistem jaringan jalan dengan kandungan bahan alam yang potensial untuk mensejajarkan dan meningkatkan kelas jalan yang masih
Berdasarkan RTRW
Kabupaten Tegal, maka ketiga wilayah perencanaan tersebut diarahkan untuk
berfungsi melayani kawasan disekitarnya (hinterland) yang hirarki pelayanannya lebih kecil sesuai dengan konsep pengembangan yang telah ditetapkan. Berdasarkan kondisi tersebut maka arahan pengembangan hirarki kota-kota dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut:
darr
Jatinegara
diperbolehkan terjadi alih fungsi lahan.
4,2.1 Rencana Hirarki Pusat Pelayanan 4.2.1.1 Rencana Hlrarki Pusat Pelayanan
Bumijawa, Lebaksiu, Tarub, Warureja, Dukuhwaru,
Hirarki Kota
lll
:
Kecamatan warureja dengan fungsi sebagai kegiatan perdagangan, pelayanan umum dan permukiman.
rendah.
.
Memfungsikan
pola hirarki kota sebagai salah satu alternatif pola
pengembangan wilayah yang tepat, dengan pedoman efektif dan efisien.
raDonrnnEncffir Pen)rusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
lv.3
4.2.2 Rencana Sistem pusat pelayanan 4.2.2.1 Rencana Sistem Pusat pelayanan Kabupaten Tegal
.
Pusat Pelayanan Kawasan (PPL)
-
Rencana Sistem Pusat Pelayanan dilakukan berdasarkan skenario terpilih yang
telah diungkapkan dalam konsep pengembangan tata ruang wilayah dan
iuga berdasarkan karakteristik wilayah secara keseluruhan. Wilayah pengembangan dan kawasan pengembangan dalam struktur tata ruang Kabupaten Tegal ditentukan
berdasarkan efisiensi jangkauan pelayanan
dan
kawasan-kawasan strategis. Pengembangan tersebut secara efektif tidak termasuk pada kawasan-kawasan yang
dilindungi (kawasan lindung).
Titik simpul pengembangan (kota-kota) direncanakan baik sebagai pusat
Kecamatan Tarub Kecamatan Dukuhwaru Kecamatan Lebaksiu Kecamatan Warureja
Kecamatan Margasari KecamatanPagerbarang Kecamatan Bumijawa Kecamatan Bojong Kecamatan Jatinegara
pertumbuhan maupun pusat-pusat pelayanan dari permukiman. Sistem pusat pelayanan wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi dan/ atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten tersebut. Dalam rencana sistem pusat
4.2.2.2
pelayanan terdiri dari PKN, PKVV dan PKL yang berada pada wilayah kabupaten serta pusat-pusat tain di dalam wilayah kabupaten yang terdiri dari pPK (pusat pelayanan
Rencana sistem pusat pelayanan kawasan pesisir merupakan upaya untuk mengembangkan potensi ke wilayah pesisir serta untuk membentuk stuktur tata ruang
Kawasan) yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa serta PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) yang berfungsi melayani kegiatan skala antar desa' Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai pKL.
Berdasarkan kondisi tersebut maka rencana sistem pusat pelayanan di Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
r
Kecamatan Slawi Kecamatan Adiwerna
Pusat Kegiatan Lokal promosi (pKLp)
.
Rencana Sisfem Pusat Pelayanan Kawasan Pesisir
pesisir yang harmonis dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Berpijak pada
pola aglomerasi kegiatan perekonomian dan interaksi antar kawasan, maka dalam penentuan wilayah pengembangan pesisir ini didasarkan pada pendekatan:
. . o
Kegiatan perekonomian masyarakat pesisir yang paling menonjol Pola pergerakan penduduk yang terintegrasi dalam sistem jaringan jalan Pelayanan sarana dan prasarana perikanan
Pusat Kegiatan Lokal (pKL)
o
KecamatanKedungbanteng
Kecamatan Talang
Pusat Pelayanan Kawasan (ppK)
-
Kecamatan Kramat Kecamatan Dukuhturi Kecamatan Pangkah
Berdasarkan hal tersebut, maka sistem pusat pelayanan kawasan pesisir ditetapkan menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan pesisir, antara lain:
1. Wilayah Pengembangan Pesisir (WPP) l, meliputi desadesa di Kecamatan Kramat. Fungsi utama utama WPP I ini adalah untuk kegiatan PPl, TPl, budidaya perikanan, perkebunan, konservasi, industri dan permukiman.
2. Wilayah Pengembangan Pesisir (WPP) ll,
meliputi desa-desa di Kecamatan
Suradadi. Fungsi utama WPP ll ini adalah kegiatan TPl, pariwisata, budidaya, kawasan hijau, permukiman dan pariwisata.
Kecamatan Suradadi Kecamatan Balapulang
TNDiON|ilNHCltT Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- ZO29
tv-4
3.
Wilayah Pengembangan Pesisir (WPP) lll, meliputi desa-desa di Kecamatan Suradadi. Fungsi utama WPP llf ini adalah untuk kegiatan permukiman,
NO
PUSAT PELAYANAN
KECAMATAN
HIRARKI
Pengernbangan pertambangan
budidaya, perkebunan dan konservasi. 3.
PPK
Dukuhturi
I
4,2.3 Rencana Fungsi Pusat Pelayanan dan Kawasan pengembangan 4.2.3.1 Rencana Fungsi Pusat Pelayanan dan Kawasan Pengembangan lGbupaten Tegal Pangkah
Pusat pelayanan adalah kota yang mengemban peran sebagai pusat pelayanan
tl
bagi wifayah sekitarnya (hinterland), bedasarkan pola tata jenjang pusat pelayanan yang
telah ditentukan. Kota Slawi memiliki tata jenjang pelayanan utama yang mempunyai fungsi pusat pelayanan daerah, sekaligus sebagai kota administratif, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan. Untuk lebih jelas fungsi pusat pelayanan dan wilayah
Suradadi
It
pengembangan di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 4.1 HIR.ARKI KOTA DAN FUNGSI PUSAT PELAYA,NAN DALAM RENCANA STRUKTUR TATA RUANG KABUPATEN TEGAL NO 1.
PUSAT PELAYANAN PKL
KEGAMATAN Slawi
HIRARKI I
2.
PKLp
Talang
FUNGSI
'. Pusat pemerinbhan tingkat kabupaten Pusat pendidikan ' Pusat pelayanan sosial ekonomi skala kabupaten . Pusatfansportasiwilayah . Pengembanganpariwisata . Pusat pengembangan permukiman '. ' . . . . .
Adiwema
tl
rrpolril nEnc|m Penyusunan Re,vlsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2@9- 2A29
'. .
Kramat
ll
Balapulang
tl
perkotaan Daerah penqembanqan perdaoanqan
Pusatpernelinbhankecamahn Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan Pusat pemasaran perdagangan tingkat kecamatan Pengembanganpendidikan Pengembanganpermukman Pengembangan industi Pusat pengembargan kaaasan tedentr (mifiter)
Penqembangan pertanian lahan kerino Pusat pemerintahan kecamatan Pengembargan pelayanan sosial ekonomi dan iasa tinokat kecamatan
FUNGSI
4.
PPL
Tarub
Dukuhwaru
ilt
ill
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
. . . .
. . . . .
Pengembanqan industi Pusat pernerintahan kecamatan
Pusatpengembangankqiatan pedagangan Peng€rnbangan pelayanan sosial dan ekonomi skala kecamatan PusatPengembanganpermukiman Pusat pengembangan lahan sawah dan oertanian lahan kerino
Pusatpemaintahankecamatan Pergernbangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatian Perqembangan kegiatan industi
Prsat pengembangan pertanian
tanaman palantija dan pertanian lahan kering Senfa psrghasilperkebunan cabe iamu
Pusatpemerintalrankecamatian
Perpernbangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan Pengenbanganpermukiman Pengernbangan penkanan tambak Perp€rnbanganindusfi Perqernbanganwbatapantai Pusat pergembangan pertanian lahan kering dan pernhasil palarriiia Pusatpemaintahankecamatan Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan Pengembargan pertanian lahan kerirg Pusatpenqernbanoanindmti Pusatpemerinbhankecam&n Pengembargan pehyanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecanntan
Pengernbanganpariwisab Daerah pengembangan bnaman kefrubnan Pengembangan industi Penoembanqanoerbmbanoan
Pusat pemerintahan kecamatan
Pengernbangan pelayanan sosial ekonorni dan jasa tingkat kecamatan Pengernbanganpennukiman
SenfaDenqhasilperkebunankelapa Pusatpemerinbhankecamatan Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkatkecarnabn Pengembanganpennukiman Pengembangan perbmbangan Pusat pengembangan lahan sawah dan pertanian lahan Gring
lv.5
NO
PUSAT PELAYANAN
KECAMATAN
HIRARKI
Lebaksiu
ill
Warureja
ill
Margasari
il
Pagerbarang
Bojong
ilt
lt
FUNGSI
. Pusat pemerintahan kecamatan . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat . Pengembangan kecamatan indusfi . Pengembanganpqtaimbangan . Pengembangan wisata . Pusat pengembangan lahan sawah dan palawiia . Fenghasil Pusat pemerintahan kecamatan . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan . Pengembanganpermukiman '. Pengembangan indusbi Pengembanganpertambangan . Pengembanganperkanantambak . Pusat pengembangan lahan sawah dan perghasil palaWia . Pusat pemerintiahan kecamatan . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa . Pengembanganpebrnakan . Pengembangan tanaman pertanian (baik lahan basah maupun lahan kerirrg) . Pusat pengembangan pertambangan (penghasil pasir dan batu gamping) . Pemeliharaan hutan produldif . Pusat pernerintahan kecamatan . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan . Pengembanganpeternakan . Pusat perrgembangan lahan sawah dan '. . ' '.
ill
'. . . . '. .
PUSAT PELAYANAN
Kedungbanteng
IV
Kabupaten Tegal yaitu sebagai berikut
a.
. Pusat pemerintahan kecamatan . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa . Pengembanganpermukiman . Pengembangankamsanwisata . Pemeliharaan kawasan lindurg . Pengembangan pertanian lahan kerinq . Pusat pemerintahan kecamahn . Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan . Pergembanganponrukiman . Pusat pengembangan pertambangan . Pusat pengembangan wisata . Pengembangan hutan produktif '. Penghasilpadiladang dan tanaman palaruija Senfa penghasil tanaman perkebunan
:
Kawasan-kawasan Potensial Perkembangan di Kabupaten Tegal
1
:[#fftJil1#'ff'fi,lj,*,,"'"sai
pusat pemerinrahan
dan pusat pelayanan fasifitas sosial skala kabupaten.
Pusat pertumbuhan potensial sebagai kawasan perdagangan yaitu Kecamatan Slawi, Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Kedungbanteng,
Pengembanganperbrnbangan Pengembanganpebmakan Pusatpengembanganpariwlsab Pusat penghasil padi ladang dan perbnian lahan
Pangkah, Margasari, Suradadi, Lebaksiu, Bumijawa, Bojong dan Balapulang.
2
Pengembangan sosial ekonomi dan jasa tingkat kecamatan
:"HlHi[l;]I,
*..r'rtan
Adiwerna, paserbarans, Dukuhwaru,
Dukuhturi, Talang, Lebaksiu dan Pangkah.
Pengembanganpertambangan
Perneliharaan kaurasan lindung Pusat penghasil padi ladang dan perhnian bhan
IV
terbelakang. Dari hasil analisis, dapat direncanakan kawasan pengembangan di
Pengembangan pelayanan sosial ekonomi dan
holtikultura Pusatpengembanganpariwisah
Jatinegara
FUNGSI
Sedangkan untuk kawasan pengembangan adalah merupakan kegiatan pengembangan kawasan potensial sebagai pusat pertumbuhan maupun kawasan
jasa
Pusat pengembangan tanaman pangan dan
HIRARKI
kapok
Pusat pernerintahan skala kecarnabn
Sentapenghasilcenqkefl Pusatpemerinhhankecamahn
KECAMATAN
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2008
pertanian lahan kerinq
kering
Bumijawa
NO
3
:"fii
t;:;J::ln* potensiar sebasai kawasan pensembansan
wisata yaitu Kecamatan Balapulang, Suradadi, Bojong, Bumijawa,
kering
Kedungbanteng dan Jatinegara.
uDoDrililrcrm Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah (RTRU?) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9-2029
rv-6
4.
.
Kawasan Pengembangan Kegiatan pertanian dan pusat permukiman
'
semua kecamatan. Hanya perlu pengembangan untuk permukiman perkotaan didaerah yang memiliki tingkat kekotaan tinggi, sedangkan
di Kecamatan
Kramat (Kelurahan Dampyak,
Pantai Maribaya), Warureja (Desa Kedungkelor) dan Suradadi (Desa Demangharjo, Suradadi, Purwahamba dan Bojongsana).
.
permukiman perdesaan didaerah diluar IKK (Kawasan perkotaan).
Kawasan rawan abrasi
Kawasan rawan akresi
di Sungai Ketiwon, Sungai Cenang,
Sungai
Siwarak dan Sungai Cikiam.
5.
. 6.
.
Kawasan Agropolitan
Kecamatan Bojong dan Bumijawa
Kawasan rawan angin lisus
di Kecamatan Balapulang, Jatinegara,
Margasari dan Bojong.
Kawasan Perbatasan Yang Berkembang
'
4.2.3.2 Rencana Pengembangan Kawasan Pesisir
Kecamatan Dukuhturi, Kramat dan Talang
Rencana pengembangan kawasan ini lebih diorientasikan pada pembentukan Kawasan Kurang Berkembang di Kabupaten Tegal
Kawasan Bahari Terpadu (KBT). Pembentukan Kawasan Bahari Terpadu ini bertujuan
Kriteria-kriteria yang diperlukan yaitu
untuk mengembangkan, meningkatkan dan memacu pertumbuhan wilayah di kawasan
' ' '
:
Kawasan yang secara geogarfis dan potensi wilayahnya kurang
pesisir Kabupaten Tegal, sekaligus juga berperan untuk mendukung pengembangan
menguntungkan untuk pengembangan daerahnya.
wilayah yang ada di sekitarnya. Konsep perencanaan tata guna lahan dan ruang pada
Merupakan daerah yang lambat perkembangnya serta terbatasnya
Kawasan Bahari terpadu Kabupaten Tegal ditetapkan atas kebutuhan dan potensi yang
sarana dan prasarana.
ada serta berpijak pada pedoman prinsip keragarnan, keseimbangan dan keterpaduan
Pusat pengembangan sebagai sarana wilayah perbatasan
yaitu
Kecamatan warureja, Bojong dan Jatinegara (Kabupaten pemalang), Bumijawa (Kabupaten Banyumas dan Brebes) serta Margasari dan
'
masing-masing sektor aktivitas yang ada di Kawasan Bahari Terpadu Kabupaten Tegal. Rencana tersebut terbagi dalam 7 zona rencana pengembangan, yaitu:
1) Zona perikanan kelautan dan industri
Pagerbarang (Kabupaten Brebes).
2\ Zona pelabuhan
Kawasan kurang berkembang yaitu Kecamatan Kedungbanteng dan
3) Zona wisata, rekreasi dan olahraga
Pagerbarang.
4) Zonapermukiman
laut
5) Zona perdagangan Kawasan Konservasi, merupakan kawasan lindung
'
Pusat kawasan konservasi alam dan lingkungan hidup yang tersebar di
6) Zona campuran 7\ Zona pelayanan
dan jasa
wisata
sebagian Kecamatan Bumijawa, Bojong, Balapulang dan Margasari karena merupakan wilayah hutan lindung dan memiliki topografi sangat curam.
'
Kawasan rawan bencana banjir
di Kecamatan Kramat, warureja,
Suradadi, Slawi dan Margasari.
.
Kawasan rawan bencana longsor
di Kecamatan pangkah,
Balapulang,
Jatinegara, Bojong dan Bumijawa.
rrDi0n|RtErcrnf, Penyusunan Revisi Rencana Tata R.uang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- ZO29
Mlayah
(RTR\0U)
rv-7
4.3
RENCANA SISTEM PENGEMBANGAN PRASARANA WILAYAH 4.3.1 Sistem Jaringan Tansportasi
seperti faktor muat penumpang, faktor muat barang dan tingkat penggunaan sarana dan prasarana
Pengembangan sistem transportasi di Kabupaten Tegal ini lebih meliputi konsep dan arahan pengembangan sistem transportasi yang ada di Kabupaten Tegal ini. Arahan pengembangan sistem transportasi ini meliputi sistem jaringan transportasi, mobilisasi
5.
Tarif terjangkau dalam artian terwujudnya penyediaan jasa transportasi yang sesuai dengan daya beli masyarakat menurut kelasnya pada umumnya dengan
orang dan barang, sarana dan prasarana transportasi.
A.
Tarif
tetap memperhatikan berkembangnya kemampuan penyedia jasa transportasi.
Konsep
Keadaan itu dapat diukur berdasarkan indikator perbandingan antara pengeluararr
Konsep transportasi untuk kondisi Kabupaten Tegal keterkaitan keterpaduan moda jalan dan jalan rel relatif penting untuk dikembangkan. Selain konsep tersebut, juga diperlukan konsep pengembangan sektor transportasi yang sesuai dengan 14 indikator arahan transportasi nasional
1.
6.
Keselamatan dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari kecelakaan akibat faktor internal transportasi.
7.
Kelancaran dan kecepatan
Lancar dan cepat dalam arti tenrujudnya waktu tempuh yang singkat dengan tingkat keselamatan yang tinggi. Biasanya indikator itu dapat diukur dari kecepatan
Keterpaduan
kendaraan per satuan waktu.
arti terwujudnya keterpaduan antar dan
8. Keteraturan
intermoda dalam jaringan prasarana dan pelayanan yang metiputi pembangunan, pembinaan dan penyelenggaraannya sehingga lebih efektif.
Teratur dalam arti pelayanan transportasi yang dapat memberikan jadwal waktu keberangkatan dan waktu kedatangan. Keteraturan dapat diukur dari jumlah
Kapasifas
kendaraan beriadwal terhadap seluruh kendaraan yang beroperasi.
Kapasitas dalam arti bahwa kapasitas sarana dan prasarana transportasi cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan pertambahan permintaan pengguna jasa.
9. Ketepatan waktu Tepat waktu dalam arti bahwa pelayanan transportasi dilakukan dengan jadwal yang tepat baik saat keberangkatan maupun kedatangan sehingga masyarakat
Kinerja kapasitas tersebut dapat diukur berdasarkan indikator sesuai dengan karakteristik masing-masing moda, antara lain perbandingan jumlah sarana
4.
Keselamatan
dan Ketahanan Nasional.
Keterpaduan atau integrated dalam
3.
pendapatan
Aksesibilitas Aksesibilitas dalam arti bahwa jaringan pelayanan transportasi dapat menjangkau seluas mungkin wilayah nasional dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara
2.
rata-rata masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan transportasi terhadap
transportasi, antara sarana dan prasarana, antara vofume jasa transportasi. Efsiensi
dapat merencakan perjalanan dengan pasti. 1
0.
Kenyamanan dan keamanan Kenyamanan dalam arti tenuujudnya ketenangan dan kenikmatan bagi penumpang
Efisien dalam arti mampu memberikan manfaat yang maksirnal dengan
selama berada dalam kendaraan. Keadaan itu dapat diukur dari ketersediaan dan
pengorbanan tertentu yang harus ditanggung pemerintah, operator, masyarakat
kualitas fasilitas terhadap standarnya
dan lingkungan, atau memberikan manfaat tertentu dengan
pengorbanan
minimum. Keadaan ini dapat diukur antara lain berdasarkan perbandingan manfaat dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Sedangkan utilisasi merupakan tingkat
di dalam sarana transportasi.
Keamanan
sendiri dalam arti terhindarnya pengoperasian transportasi dari akibat faktor eksternal transportasi baik berupa gangguan alam, gangguan manusia maupun gangguan lainnya.
penggunaan kapasitas sistem transportasi yang dapat dinyatakan dengan indikator
ltrDODrtNHtlilil Penyrsunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
rv.8
l l.Tingkat polusi Polusi rendah, dalam arti polusi yang ditimbulkan sarana transportasi baik polusi gas buang, air, suara maupun polusi getaran serendah mungkin. 12.
KOTATEGAL
Mudah dicapai Mudah dicapai dalam arti bahwa pelayanan munuju kendaraan dari kendaraan ke tempat tujuan mudah bagi masyarakat pengguna jasa melalui informasi yang jelas,
,--''.,.}ni (r-
,)l
B.
-J+
di Kabupaten Tegal lebih pada
I
e I
Rencana pengembangan sistem transportasi Pengembangan sistem transportasi
,
XiqlkAn{bfr.n0
kemudahan mendapatkan tiket, kemudahan alih kendaraan, dan lain sebagainya.
peningkatan
aksesibilitas jaringan dan perbaikan baik secara kuantitas maupun kualitas dari prasarana
dan sarana transportasi yang ada. Untuk pengembangan sektor transportasi yang ada diberikan sebagai berikut.
1.
f-rI;*i
Pengembangan jaringan transportasi
: Pengembangan jalan Untuk jatur attemauf
Secara umum pengembangan jaringan transportasi dengan melihat perkembangan jaringan jalan Kabupaten Tegal yang ada perlu dilakukan perkembangan jalur
alternatif pada skala jalan kabupaten yang ada. Pengembangan sistem jaringan transportasijalan pada Kabupaten Tegal diberikan antara lain sebagai berikut.
Gambar 4.{ Gambar Pengembangan Jalur Alternatif Pengembangan jaringan jalan sebagaijalur alternatif ini dikembangkan juga selain
sebagaijalur penghubung ke wilayah Pemalang dan Banyumas, juga dimaksudkan agar wilayah pada sekitar jalur tersebut berkembang pesat dan terhubung dengan
baik. Hal ini agar pemerataan pembangunan tidak berada pada jaringan jalan utama (nasional) yang ada di Kabupaten Tegal.
Pengembangan fungsi jaringan jalan yang ada
di
Kabupaten Tegal dilakukarr
dengan mengembangkan jaringanjalan arteri primer Tegal-Slawi-Wangon-Cilacap,
pengembangan jaringan
jalan kolektor primer
Slawi-Randudongkal dan
Randudongkal-Moga serta pengembangan jaringan jalan tol Pejagan-Pemalang.
Fungsi pengembangan jaringan transportasi yang ada dapat
diberikan
pengembangan terhadap pergerakan ekternal dan internalnya. Untuk pergerakan ekternal terdapat pada dua jaringan jalan yaitu jalur Pantura Kabupaten Tegal dan Lintas jalan yang menuju ke wilayah selatan. Sedangkan jaringan jalan internal
uFonrHnHcrm Penyrsunan Revisi Rencana Tata RuangMlayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
rv-9
merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan kedua jaringan jalan nasional tersebut.
pemisahan pergerakan ini dengan mengembangkan jalan lingkar Slawi. Prasarana
angkutan jalan ini juga dilengkapi dengan pengembangan terminal Slawi yang rencananya akan direlokasi ke Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi. Selain itu juga
perlu pengembangan subterminal (tipe C) di Kecamatan Kramat dan Kecamatan Bojong.
Pada pengembangan transportasi kereta api, pengembangan jalan rel yang ada
dengan dilakukan pengembangan jalur ganda jalan rel di Kabupaten Tegal. Pengembangan jalur ganda (double track) ini membentang di sebelah (sejajar) jalan rel yang ada pada jalan rel utama utara Kabupaten Tegal. Pengembangan prasarana transportasi kereta
api lainnya dengan
mengembangkan terminal
terpadu antara stasiun dengan terminaljalan di Kabupaten Tegal kedepannya. 3.
Pengemb angan saran a tran sportasi
Pengembangan sarana transportasi untuk mendukung
7--tr._.i.ri !-rr --
dan
mengembangkan
wilayah Kabupaten Tegal lebih dikembangkan untuk transportasi kereta api. Pengembangan transportasi kereta api ini dengan pengembangan kereta api
i
: Peregrakan lntemat
r"{.
r0B.B,xYrrIAS l-?-i.
regional Tegal-Purwokerto dan dapat juga mengembangkan kereta api yang sudah
: Pergerakan ekternat
r -'.. lI |,\.
P
ada seperti KA Kaligung. Pengembanganm sarana transportasi kereta api tersebut
-
didukung dengan peningkatan kondisi 2 stasiun eksisitng yang ada di Kabupaten Tegal.
Ara
ha
n perge
ra ka
"
4.
trff$:?Ll','= n.," rn
I da n I nte rna I
Pengembangan pergerakan manusia dan barang untuk kabupaten Tegal ini relatif
"
Pada jaringan jalan rel yang ada di Kabupaten Tegal ini juga dibagi menjadi dua bagian yaitu lintas utama dan lintas cabang. Pada jaringan jalan rel yang melintas
Pantura merupakan jaringan lintas utama sirip utara Jawa dan sedangkan pada jaringan rel poros tengah merupakan jaringan lintas cabang.
2.
Pengembangan prasaranatranspodasi
Pengembangan prasarana transportasi
jalan pada Kabupaten Tegal
Pengembangan pergerakan manusia dan barang
penting, terutama pergerakan antar wilayah kecamatan maupun Kabupaten lainnya. Namun demikian juga untuk mengakomodir pergerakan orang yang melakukan pergerakan baik secara internal dan ekternal. Untuk mengembangkan pergerakan manusia dan barang tersebut, selain dari tumbuhnya ekonomi wilayah
Tegal tersebut juga arahan pergerakan mobilitas barang dan orang diberikan sebagai berikut.
ini
kedepannya dengan mengembangkan jaringan jalan yang memisahkan antara pergerakan antar kota dan internal lokal Kabupaten pada jalur Pantura. Salah
satunya dengan mengembangkan jalan
tol Pejagaan-Pemalang. Selain itu
pemisahaan jalur yang sama juga terjadi di beberapa titik lokasi termasuk dengan
pemisah pergerakan ekternal pada Kota Slawi. Pengembangan terhadap
reD0ntr nHclnr Penyrsunan Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah (RTR\)U) Kabupate.r Tegal Tahun 2OA9- 2029
rv,{0
4.3,2 Sistem Jaringan Energi
A. Jarlngan Bahan Bakar Minyak Untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Kabupaten Tegal. kebutuhan akan BBM masih disuplai dari depo-depo yang ada di wilayah Jawa
KOTATEGAL
KAB-
BREBES T ..
Tengah seperti depo Pengapon Semarang dan depo Kota Tegal. Belum diperlukan
""*.J
jaringan perpipaan untuk distribusi BBM ke wilayah Kabupaten Tegal karena distribusi
t!
ta
yang ada masih bisa dilayani mobil tanki BBM ke SPBU dan agen penjual minyak
I
l
a
lainnya.
B. Sletem Jarlngan Listrik Pelayanan fasilitas listrik di Kabupaten Tegal, hampir seluruh wilayah
Kabupaten Tegal telah terlayani. Berdasarkan Pedoman Teknik Analisa Tata Dan
f-f
7--trr-r1 t,
i
KAB, PEH/ALAIIG
Pedoman Teknik Baku Perencanaan Tata Ruang standar kebutuhan listrik yang
, ) I I ,t 1-t .:\
--i
KAa.
di
B^*n
uAslt-t-r
^?'
I
: filobititas Tlngg : lbbltitas sedang : Mobilitas rendah
-
ll sedangkan 90 watUjiwa/hari untuk orde lll, lV. Untuk kebutuhan listrik penduduk 60 % terlayani. Kebutuhan
digunakan adalah 120 watt{iwa/hari untuk orde I dan
penerangan umum adalah 10 % darijumlah kebutuhan penduduk, industri dan fasilitas umum diperhitungkan 20 % dari kebutuhan penduduk.
Gambar 4.3 Mobilitas Pergerakan Orang dan Barang
Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik diharapkan kedepan diperbanyak altematif sumber listrik sesuai kebutuhan pada setiap kecamatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di Kabupaten Tegal. Sumber energi altematif ini
nantinya akan sangat mendukung pemenuhan kebutuhan listrik PLN. Rencana Kebutuhan listrik oleh PLN sampai akhir tahun perencanaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
LIPOIItrNRENCTNL Pcnyuqmn Revld Rrncana T6ta nlang Uril.yah (RTR\fr) hbupotrh T€gal T.hun 2.uJ'-.*2o29
T
|v.11
TABEL 4.2 RENCANA KEBUTUHAN LISTRIK TAHUN 2OO8,2O{0, 2A15,2020,2A25 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL 2008
No
KECAMATAN
ORDE
2010
Jumlah
Kebutuhan
Pengrangan
lndustrl
Penduduk
(KWH}
Umum
Fas.Sos
2015
Jurtlah
Kebutuhan Panerang. Penduduk Umum O(wHl
Industnl Fas.Sos
Jumlah
Kebufuhan Penerang.
Penduduk
Industri
Umum
0(wH)
Fas.Sos
0,0€
103.590
9.323
93'
1.865
104.e62
9.441
945
1.889
108.472
9.762
97€
1.952
2
Margasari (ll) qumiiavra
0,09
97.296
8.757
87€
1.751
101.94{
9.174
917
1.835
1.031
Bojong (lll)
10.309
2.062
3
0,0€
73,063
6.576
658
1.315
76.28t
6.866
687
1.373
7.U8
765
1.530
4
Balapulang (lll)
1't4.ilz u.974
0,0€
91.222
8.210
821
1.U2
93.551
8.420
99.63r
8.967
89i
1.793
Pagerbarang (lV)
0,0€
61.11C
5.500
550
1
.10C
62.774
5.650
842 s65
1.684
5
1.13C
67.137
tebaksiu (lll)
60r
6
6.U2
1.208
0.0€
89.87C
8.088
809
1.6't€
92.370
8,313
831
t.oo.:
8.904
890
1.781
7
Jatinegara (lll)
98.930
0,0€
61.702
5.553
555
1.111
63.783
5,7N
s74
1.148
69.297
o.zJt
624
1.247
8
Gdungbanteng (lV)
0,0s
43.199
3.888
389
43.839
3.946
395
78S
45.480
Pangkah (lll)
4.093
409
819
9
0,0€
101.787
9.'161
916
103.03€
9.274
927
1.855
106.23€
9.561
95€
10
Slau,i(l)
0.1
68.827
E.25€
82e
778 1.832 1.652
70.781
8.494
849
1.699
75.91C
9.10e
911
11
Dukuhwaru (lll)
1.912 1.822
0,0€
s8.945
5.305
531
1.061
59.475
5.353
535
1.O71
60.822
5.474
1.095
Miwerna (ll)
il7
12
0,12
125.984
15.118
1.512
3.024
128.139
153n
1.538
3.075
133.690
16.043
1.604
3.20€
13
Dukuhturi(ll) falang (lll)
0.12
98.987
2.376
100.862
12,103
105.706
12.68S
1.268
2.537
875
1.750
99.552
8.96C
1.792
105.562
9.501
95C
1.900
0,0!
79,1
1C
712
1.424
80.985
7,289
1.210 896 729
2.421
97.244
11.878 8.752 7.120
.188
0,0€
1.458
85.87C
7.728
n?
1.546
o.12
104.944
12.593
1.259
2.519
108.667
13.MC
1.304
2.608
118.561
14.227
1.423
2.U5
2.O74
86.840
10.421
1.U2
2.OU
1.257
76.379
6.874
68i
1.378
30.821
1.614.643
103.585
15.357
32.717
Jumlah Kebutuhan Penerang, (KWH) Penduduk Umum
Fas.Sos
1
0V)
14
Tarub {lll) 16 Kramat (lt) 15
1
17
Suradadi(ll)
0.12
86.234
10.348
1,035
2.O70
86.40i
10,36S
18
Warurej,a (lll)
0.0€
67.401
6.06€
607
1.213
69.85:
6.281
1.037 629
1.510.51E
150.495
15.051
.il7.2U
154.t03
15.410
Jumlah
30.101
f
Lanjutan.. 2020 KECAMATAN
No
ORDE
Jumlah Kebutuhan (KWH} Penduduk
2025
Penerang.
Industrl
Umum
Fas.Sos
2029
Jumlah Kebutuhan Penerang. Penduduk {KWH} Umum
lndustrl Fas.Sqs
Industrl
Margasari(ll) Bumijawa (lV)
0.0€
112.09€
10.089
1.009
2.018
115.847
10.42€
1.043
2.085
118.93€
10.704
1.O7C
2
0.0!
128.703
11.583
1.158
2.317
144.614
13.015
1.302
2.603
158.74€
14.287
1.42e
3
Bojong (lll)
0,0s
94.653
1.7U
105.€5
9.489
949
1.898
114.938
10.344
1.034
0,0€
106.114
8.519 9.550
852
4
Balapulang (lll)
2.141 2.857 2.069
955
1.91C
113.015
10.171
1.O17
2.OA
118.858
10.697
1.070
2.139
5 6
Pagerbarang (tV)
0,0s
71.804
6-462
646
1.292
76.794
6.911
691
81.035
Lebaksiu (ltl)
1.38'
7.293
729
1.459
0,0€
105.95{
9.536
954
1.90i
113.479
1.O21
2.U3
119.882
10.789
1.079
2.158
7
Jatineqara (lll)
10.213
I
0,0€
75.28€
678
1,355
736
1.472
87.408
7.867
787
1.573
0,0!
47.18i
425
849
81.798 48.950
7.362
Kedungbanteng (lV)
6.776 4.246
4.406
441
881
50.410
4g
907
9
Pangkah (lll)
4.537
0,09
109.53i
9.858
986
1.972
112.931
10.164
1.01€
2.033
115.725
10.415
'1.M2
2.083
0,12
81.410
9.769
977
1.954
87.309
10.477
1.048
2.095
92.335
1.080
1.108
2.216
56C
63.606
5.725
572
1.14
64.755
5.828
583
1.166
14s.524
17.463
1.746
3.493
150.545
18.065
1.807
3.613
1
10 Slawi(l)
1
11
Dukuhwaru (lll)
0.09
62.198
5.598
12
Adiwema (ll)
0,12
139.481
16.738
1.674
1.120 3.348
13
Dukuhturi (ll)
0.12
110.783
13.294
1.329
2.659
1
16.104
13.932
Talans (lll)
1.393
2.786
120.il4
14.465
1.447
14
0,09
111.935
10.074
1.00i
2.015
118.693
10.68i
1.058
2.136
124.392
11.195
1.12C
2.893 2.239
0.09
91.049
8.194
819
1.639
96.540
8.689
859
1.738
101.171
9.105
15 Tarub (lll) Kramat (ll)
911
1.821
16
0,12
129.357
15.523
1.552
3.105
141.135
16.936
1.694
3.38?
151.326
18.159
1.81€
3.632
17
Suradadi(ll)
0,12
87.275
10.473
1.047
2.095
87.712
10.525
1.053
2.105
88.063
10.568
1.05i
Warureja (lll)
2.114
18
0,09
83.514
7.516
752
1.503
91.316
8.2't8
822
1.644
98.080
8.827
883
1.765
1.748.334
173.798
17.380
34.762
1.860.802
184.804
18.481
36.960
1.957.151
194.224
19.426
s8.845
Jumlah
Sumber HasrTAnalsis tim penyusun
rf,DilTN DETtArr
Penyxunan Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2@9- 2029
, 2008
lv-li:!
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Tegal akan listrik, maka diperlukan beberapa rencana sebagai berikut:
(1) Pengembangan
Pelayanan fasilitas telepon
energi baru dan terbarukan oleh pemerintah kabupaten
Kabupaten Tegal, sebagian besar masih belum
yang meliputi:
a. b.
telekomunikasi dapat dilakukan dengan penarnbahan jaringan telepon, jaringan pelayanan pos, maupun pola pelayanan pos dan telekomunikasi yang menjangkau
Energi biogas dari limbah peternakan dan industri.
Energi surya, angin dan biomasa di wirayah perdesaan
di Kabupaten
seluruh lapisan masyarakat. Usaha-usaha yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
Pengembangan pelayanan energi listrik, meliputi:
a.
Perluasan jaringan kabel PLN sampai ke dusun-dusun terpencil melalui gardu lnduk (Gl) yang ada di Kabupaten Tegal.
b. Pelayanan service jaringan PLN
merarui ranting pLN yang ada di
c.
'
Peningkatan wilayah pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan dengan peningkatan armada pos dan telekomunikasi serta kantor-kantor pelayanannya,
'
Penambahan jaringan untuk meningkatkan aksesibilitas untuk membuka daerah terisolir.
r
Kabupaten Tegal.
(3)
di
terlayani, Sistem hubungan telepon di Kabupaten Tegal saat ini menggunakan sistem jaringan kabel dan telpon seluler. Oleh karena itu dalam perencanaan pelayanan pos dan
Tegal. (2)
4.3.3 Sistem Telekomunikasi dan Informasi
Layanan Pengaduan Masyarakat
otomatis yang ada, dan bukan alasan utama tentang sulitnya pelayanan pos
Rencana pengelolaan sumberdaya energi adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik dan energi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Antara lain meliputi
a. b.
:
Membatasi kegiatan pengembangan di sekitar lokasi
Menetapkan areal konservasi di sekitar rokasi
Hambatan-hambatan geografis, dapat dijadikan batas-batas sistem telepon
surT
surr
dan surET;
tegangan 150 KV
serta di sekitar SUTET tegangan s00 KV. Berdasarkan Lampiran V Keputusan Menteri Energi dan sumber Daya Mineral No.1457 I(28/MEM ,2a00 tanggal
3 November 2000 tentang Kriteria Tata Ruang Aspek Pertambangan dan Energi, area konservasi tersebut berjarak minimal 13,5 meter dari jalur surr, sedangkan dengan jalur surET minimal 14 meter (sirkuit ganda) dan 15 meter (sirkuit tunggal).
dan telekomunikasi.
Adapun untuk menghitung kebutuhan sambungan telepon pada masing-masing Kecamatan berbeda tergantung dengan tingkat pertumbuhan perekonomian dari masingmasing Kecamatan tersebut, dari hal ini didapatkan:
'
Kecamatan berhirarki
I
dan
ll
dengan asumsi 50 orang memenuhi
1
sambungan pribadi, untuk kebutuhan telepon umum diperhitungkan setiap 100 telepon pribadi.
'
Kecamatan berhirarki lll dengan asumsi 100 orang 1 sambungan pribadi dan
1
telepon umum diperhitungkan setiap 150 telepon pribadi.
'
Kecamatan berhirarki
lV
standart 150 orang 1 sambungan pribadi dan
1
telepon umum diperhitungkan setiap 200 telepon pribadi. Untuk jumlah penduduk yang terlayani sebesar 50 % serta kebutuhan industri dan
fasilitas sosial sebesar 1O o/a dari kebutuhan penduduk.
Diharapkan kedepan jumlah layanan telepon kabel kedepan dapat merata keseluruh kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal. Untuk kebutuhan jumlah sambungan di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut:
uDonril nHCAnf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang tJUilayah (RTRW) lGbupaten Tegal Tahun 2@9- 2029
rv-t
3
TABEL 4.3 RENCANA KEBUTUHAN TELEPON UMUM DAN TELEPON PRIBADI TAHUN 20A8,2A10,2015,2020,2025 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL No 1
2 3
4
KECAMATAN Margasari (ll)
Kebutuhan Saluran
2008
Jumlah Penduduk
2010
Telp Pribadi
50
103.59C
2.472
15C
97.25e
Bolong (lll)
10{
Balapulang (lll)
Bumijara (lV)
Teh
Jurnlah Penduduk
Umum
2015
Telp
Jumhh
Telp
Pribadi
Umum
Penduduk
Pribadi
104.96i
2.09€
04s
101.94(
73.063
731
10(
91.222
912
21
2.16e
68(
114.92
76.2A
761
o
93.551
93€
62.n4 s2.37t 63.7&
63f
43.83€
zut
103.03S
1.03C
1.058
85C
94.653
%7
105.435
't.054
114,93t
1.14S
ni
99.63t
99€
106.114
1.061
1 I
113.015
1.13C
1
.18S
8i
41t
67.13i
#
118.85t
71.W4
479
1
76.7%
512
81.03t
54C
3j
924
98.93C
989
105.95€
1.06C
113.479
1.13:
119.88i
.19€
69.297
693
75.289
753
3
81€
87.Qt
874
8i 6:
33(
2i
61.702
a1i
4
8
Kedungbanteng (lV)
15C
43.159
Dangkah
28t
9
10(
101.787
1.01€
ct
ffi.827
1sn
14
70.781
1.41e
10c
58.945
58S
4
59.47!
59f
5t 5t
125.94
2.52C
25
128.13€
2.563
98.987
1.98(
2C
100.86' 99.55i 80.98r
810
7
81.79€
45.&
303
47-1U
315
2
€.95C
32t
106.2U
1.62
109,532
1.095
7
112.931
1.129
75.91(
1.51f
1E
81.41("
1.628
60.822
00t
4
62.19€
622
ze
133.690
2.674
27
139.'181
2.79
2E
2.O17
20
105.70€
2.114
21
22
99€
7
105.562
1.05€
85.87C
85€
I
I
13
Dukuhturi (ll)
14
Talang (lll)
10(
e7.24
s72
€
15
Iarub (lll)
10c
79.11A
791
E
CL
1U.944
2.09€
21
108.66i
2.173
22
118.561
5(
86.2U
1.72!
17
17
67.401
674
4
86.40i 69.85:
1.728
10c
699
5
1.510.s15
2032e
171
1,5{t.264
20.7n
175
1.6't4.043
,
i
u.974
10c
Sumber: Hasil Analisis tim penyusun
Umurn
2.378
Jatinegara (lll)
Jumlah
Pribadi
18.93€
7
Warureja (lll)
Penduduk 158.721€
b
Suradadi (ll)
Umum
964
2
18
I
Pribadi
14/..614
89€
17
Telp
Penduduk 4
4Ai
Kramat (lD
Telp
Umum
85€
89.87C
16
Jumlaft
128.703,
10(
Miwema (ll)
Telp
7U
61.11C
12
Tetp 2.317
15(
)ukuhwaru (lll)
Jumtah 115.U7
Pagerbarang (lV)
11
a
m29
Tetp Zt
Lebaksiu (lll)
Slawi (l)
Penduduk
Telp Pribadi 2.242
5
10
Jurntah 112.099
6
(lll)
Tetp Umum
108.472
21
2025
2020
Telp
di bidang telepon seluler dengan
membangun tower/ menara
BTS
pada
wilayah-wilayah yang tidak terjangkau jaringan telepon kabel ataupun pada daerah yang
memiliki potensi penggunaan telepon seluler besar. Tapi untuk membatasi terlalu banyaknya tower BTS perlu adanya kajian untuk pengunaan tower secara bersama oleh beberapa operator telepon seluler yang ada. Untuk saat ini yang perlu segera dipenuhi
fasilitas telepon adalah wilayah Kabupaten Tegal bagian selatan. pengembangan prasarana telematika meliputi
1)
50.41( 8
115.725
1
5;
1.151
n
1.U1
'18i
16
1.744
17
92.335
4
63.60€
63€
A
64.755
048
145.524
2.91C
2S
150.545
3.011
30i 2A
il
11a.783
2.21e
116.1U
2.322
?3
120.W
2.411
11 1.935
1.111
118.6S
1.187
I
124.392
1.244
8i
€
91.049
91(
96.540
965
€
101.171
1.O12
7
2.371
24
't29.357
2.ffi7
26
141.135
2.82?
2t
1il32e
3.O27
86.840
1.73i
17
87.275
1.74t
17
87.712
1.754
1€
m.06(
1.761
76.379
764 21.57!
83r
6
91.31e
913
t
98.08(
981
188
83.51{ 1.748.3U
23.26X
194
1.850.802
24.641
208
t.957.151
25.823
3) Pengadaan layanan internet gratis (free hotspot)
bergerak
1
87.30€
2008
Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas berupa jaringan telepon, pihak pemerintah Daerah Kabupaten Tegal bisa menjalin kerja sama dengan pihak swasta terutama yang
2?
2,1
218
di semua lokasi strategis
penting dan di lbukota Kabupaten Tegal. 4) Penggelaran serat optik khususnya untuk jaringan dalam kota sepeti Kota Slawi. 5) Penataan ketinggian BTS di semua wilayah di Kabupaten Tegal.
a. b.
Ketinggian maksimum 40 m di dalam Kota Ketinggian maksimum 100 m di luar kota
Ketinggian juga harus memperhatikan batas KKOP.
Rencana
:
Penambahan jaringan distribusi dari ibukota kabupaten ke ibukota kecamatan
yang belum ada jaringan terestrial yaitu di wilayah l(Abupaten Tegal bagian selatan,
2) Pengadaan sistem telepon tanpa kabel (wireless) berbasis
swadaya
masyarakat di semua ibukota desa di Kabupaten Tegal.
lrDONltNHCf,tT Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten TegalTahun 2@9- 2O2g
lv-{4
4-3.4 Jaringan Sumber Daya Air A. Jaringan Air Bersih
Rencana sistem jaringan air bersih diarahkan dengan pertimbangan prioritas berikut:
Di Kabupaten Tegal, pelayanan PDAM saat ini hanya dapat mencakup sekitar 10%
dari target nasional akan pemenuhan kebutuhan air bersih, yaitu
60a/o-g}o/o.
Sedangkan, pemenuhan jaringan air bersih melalui swadaya masyarakat tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Tegal. Standard kebutuhan air bersih penduduk untuk orde ldan ll adalah 80 liter/jiwathari. Sedangkan untuk orde lll dan lV
. . .
Wilayah dengan kebutuhan air cukup tinggi dan sumber daya air terlcatas Wilayah dengan kriteria perkotaan yang cukup kompleks Wilayah dengan kandungan air tidak memenuhi syarat kesehatan
Kebutuhan air minum termasuk untuk mandi, cuci, masak dan lain-lain, menurut Pedoman Teknik Baku Perencanaan Tata Ruang adalah sebanyak 60 liter/orang/hari,
adalah 60 liter{iwalhari. Sumber-sumber air tersebut harus memenuhi syarat-syarat air minum agar dapat digunakan, baik syarat fisik, syarat kimia maupun syarat
dengan 60 % kebutuhan penduduk terlayani, kebutuhan industri dan fasilitas sosial
bakteriologi' Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan-penyuluhan tentang air bersih dan bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih tersebut, misalnya dengan teknik penjernihan air sederhana (water treatment\.
Tegal dapat dilihat pada Tabel dibawah.
diperhitungkan 13
o/o
dari kebutuhan penduduk. Kebutuhan air bersih di Kabupaten
Kebutuhan air minum untuk tempat pelayanan umum, menurut pedoman Teknik Baku Perencanaan Tata Ruang adalah sebanyak 60 % dari kebutuhan penduduk, kebutuhan industri dan fasilitas sosial diperhitungkan 13o/o dari kebutuhan penduduk. PDAM dan Dinas Pengairan sebagai ujung tombak bagi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan air bersih baik untuk rumah tangga, industri, pelayanan umum serta tanah pertanian tanaman pangan di Kabupaten Tegal harus segera melakukan langkahlangkah pembenahan dalam segala hal, antara lain:
'
Eksplorasi sumber daya air dengan cara mengalokasikan daerah resapan air dan daerah denga tangkapan curah hujan tinggi sebagai kawasan lindung serta pencarian sumber-sumber air baru.
'
Pengawasan dan pengendalian tingkat penggunaan sumber daya air dengan menjaga dan melestarikan sumber air permukaan sperti waduk, sungai dan
sumber
air lainnya serta sumber air tanah dengan pola pembangunan
berkelanjutan dan penggunaan air efisien.
'
Peningkatan pelayanan distribusi air bersih dengan peningkatan sumber daya manusia dan pola kinerja PDAM dan pengairan
'
Rencana sistem jaringan air bersih dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu
dengan sistem perpipaan untuk daerah yang cukup mudah terlayani dan non perpipaan untuk wilayah yang sulit dilayani dengan cara membuat terminal tangki air bersih.
ltrDONltNHCTtf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten TegalTahun 2Cfr9- ZO2g
rv-{
5
TABEL 4.4 RENCANA KEBUTUHAN AIR BERSIH TAHUN 2008, 2010, 2015,2020,2025 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL 2008 No 1
2
KECAMATAN Margasari (ll) BumUawa (lV)
ORDE
Jumlah Penduduk
Kebutuhan Penduduk (ltr)
2010 Pelayanan
Industri
Umum
Fas.Sos
Jumlah Kebutstlan Penduduk Penduduk (ltr)
2015
Pelayanan
lndustri
Umum
Fas.Sos
Jumlah Penduduk
Kebutuhan Penduduk (ltr)
Pelayanan Umum
Industri Fas.Sos
80
103.590
8.287.2AO
4.972,320
1.077.336
104.962
8.396.960
5.038.176
1.091.005
108.472
8.677.760
5.206.656
60
97.296
5.837.760
3.502.656
758.909
101.940
6.116.400
3.669.840
795,132
114.542
6.872.520
4.123.512
2.630.268 3.283.992
569.891
76.285
2.74A.26C
595.023
u.974
5.098.440
3.059.064
662.797
711.532
93.551
4.577.100 5.613.060
3.367.83€
729.698
99.639
5.978.100
3.586.86C
777.15?
476.658
62.774
3.766.440
2.259.8A4
489.037
67.137
4.O28.22A
2.416.932
523.66S
92.37C
5.ilz.20A
3.325.320
720.486
98.93C
771.654
3.826.980
2.296.18e
497.507
69.2e7
5.935.800 4.157.820
3.561.480
63.783
2.494,692
540.517
341.944
45.480
2.728.8AO
1.637.280
354.744
1.128.109 893.428
6C
73.063
4.383.78C
4
Bojong (llt) Balapulang (llt)
6C
91.222
5.473.32C
b
Pagerbarang (lV)
6C
61 .1 1€
3.660.00c
Lebaksiu (lll)
60
89.87C
5.392.20C
2.199.960 3.235,320
I
Jatinegara (lll)
60
61.702
3.702.12C
2.221.272
700.986 481.276
8
Kedungbantens (lV)
60
43.199
2.591.94C
1.555.164
336.952
43.839
2.630.340
Pangkah (lll)
60
101.787
8j07.22C
3.664.332
793.939
6182344
803.704
106.236
6.374. t6C
3.824.496
828.641
80
68.827
5.500.16C
3.303.69€
715.801
5.662.48C
3.397.488
736j22
75.910
6.072.80C
3.643.680
789.464
11
Slawi 0) Dukuhwaru (lll)
103.039 70.781
1.578.204 3.709.404
60
58,945
2.122.02C
459.771
59.475
3.568.500
2.141.100
463.905
60.822
3.649.32C
2.189.592
474.412
12
Adlwema (ll)
8C
125.94
3.536.700 10.078.72A
6.047.232
1.310.234
128.13e
10.251.12C
6.150.672
1.332.64€
133.690
10.695.200
6.417.12C
1.390.376
13
Dukuhturi(ll)
80
98.S87
7.918.960
4.751.376
1.029.485
100.862
8.068.96C
Talang (lll)
4.U137e
1.048.965
105.70€
8.456.480
5.073.88t
1_099.342
14
6C
97.244
3.500.784
7s8.503
3.583,872
776.506
105.562
6.333.720
2.847.960
617.058
4.859.10C
2.915.44C
631.083
85.870
5.152.200
3.804.232 3.091.320
823.3&4
79.11C
99.552 80.985
5.973.12C
6C
5.834.&t0 4.746.600
8C
104.944
5.037,312
8,693.36C
5.216.01€
1.130j37
118.561
9.484.880
5.690.928
1.233.0U
88.2v
4.139.232
1.091.418 896.834
108.667
8C
8.395.520 6.898.720
86.407
0.912.5S0
4.147.$e
898.633
80.840
6.947.200
4.168.320
903.13€
0c
67.401
4.044.060
2.426.438
525.72e
69.853
4.191.18A
2.514.708
544.853
4.582.740
2.749.U4
595.75€
142.402.220
61.441.332
13.312.251
1.547.261
104.832.20A
62.899.320
13.628.186
76.379 1.644.043
I 1 1"226.160
66.735.696
14.459.402
Jumlah Penduduk
Ksbutuhan Penduduk (ltr)
Pelayanan Umum
Fas.Sos
3
10
tc Iarub (lll) 16 Kramat (ll) 42 tt
18
Suradadi (ll) lVarureja (lll) Jumlah
1.510.515
2020 No
KECAMATAN
ORDE
Jumlah
Penduduk
Kebutuhan Penduduk {ltr)
2025 Pelayanan
lndustri
Umum
Fas.Sos
669.786
2029
Jumlah Penduduk
1
Margasari (ll)
8C
1
12.09S
8.967.92C
5.380.752
|.165.83C
Kebutuhan Pelayanan Penduduk (ltr) Umum 115.847 9.267.760 5.580.656
2
3umijawa (lV)
6C
128.703
7.722.18C
1.003.883
144.614
8.676.840
3
3ojong (lll)
6C
94.653
5.679.18C
4.633.308 3.407.508
738.293
105.435
4
3alapulang (lll)
6C
6.366.84C
113.015
6C
71.804
4.308.24C
3.820.1M 2.584.5M
827.689
5
ragerbarang (lV)
106.1 14
560.071
o .,
-ebaksiu (lll)
6C
105.955
6.357.30C
3.814.380
Jatinegara (lll)
6C
4,517.34C
Gdungbantens (lV)
I
6C
75.28e 47.183
Pangkah (lll)
6C
10
Slawi(l)
11
Dukuhwaru (lll)
12 13
\diwema (ll) Dukuhturi(ll)
14
Industri Fas.Sos
lndustri
1,204.80S
118.936
9.514.880
5.708.928
1.236.934
5.206.104
1.127.989
158.748
9.524.880
1.238.234
6.326.10C
3.795.660
822.393
114.938
6.896.280
6.780.SC
4.068.ilo
881 .517
1
18.858
7.131.48C
4.607.64C
2.7M.s84
598.993
81.035
4.862.10C
829.449
76.794 113.479
6,808.74C
4.085.244
885.130
119.882
7.192.92Q
5.714.928 4.137.768 4.278.888 2.917.260 4.315.752
2.710.4U
587.254
81.798
4.907.88C
2.9&.728
638.024
87.408
s.244.480
3.146.688
681.782
2.830.98C
1.698.588
368.027
48.950
2.937.00C
1.762.200
381.810
50.410
3.024.600
1.814.76C
393.198
109.532
6.571.92C
3.943.152
854.350
112.931
6.775.86C
4.065.516
880.862
115.725
6.943.500
4.166.10C
902.655
8C
81 .41 0
6.512.80C
3.907.680
840.6d|
87.309
6.984.720
4.190.832
908.014
92.335
7.386.800
960.284
6C
62.198
3.731.88C
2.239.128
485.144
3.816.360
2.289.816
456.12t
u.755
3.885.30C
8C
139.481
1.158.48C
6.695.088
1.450.602
63.606 145.524
4.432.08r 2.331.18(
11.641.920
6.985.152
1.513.450
150.545
12.043,60C
7.226164
1.565.668
8C
1
10.783
8.862.64C
5.317.584
1.152.143
116.104
9.288.320
1,207.482
120.544
9.643.52C
Talang (lll)
11
1.935
6.716.10C
4.029.660
873.093
118.693
7.121.580
124.392
7.463.52C
15
Tarub (lll)
925.805
5.788.112 4.478.112
1.253.65€
6C
6C
91.04S
5.442.94C
3.277.764
710.182
96.540
5.792.400
0.070.26c
3.642.156
789.134
Kramat (ll)
8C
129.357
10.348.56C
6.209.13€
1.345.313
lil32e
12.106.08C
7.263.tr8
1.573.790
Suradadi(ll)
8C
87.275
6.982.00C
4.189.200
907.660
141.135 87.712
11.290.800
17
88.063
7.045.04C
4.227.024
915.855
18
Warureja (lll)
6C
83.51{
5,010.84C
3.006.5M
651.409
91.316
5.478.960
753.012 1.467.8U s12.205 712.265
101.171
16
5.572.992 4.272.948 3.475.440 6.774.484 4.210.176 3.287.376
98.080
5.884.80t
3.530.88C
765.024
1.748.334
118.108.1't{
70.864.88,4
15.354.066
1.860.802
125.520.744
75.312.444
16.317.697
1.957.151
131.86'1.040
79,118.424
17.142.324
I
Jumlah
Sumber: Hasil Analisis tim penyusun
,
rf,DonrtnilC|m Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
Mlayah (RTR!U)
1
7.016.960
896.51€
927.092 632.073 935.080
505.08€
970.258
2008
tv-1 ti
B. Sistem Neraca Air
ada. Disamping itu kondisi kondisi sumber daya air baik air tanah dan air permukaan
Secara umum Kabupaten Tegal mempunyai wilayah yang bergelombang, dengan
belum dikelola sepenuhnya dengan baik. Oleh karena itu, penggunaan air secara optimal
curah hujan yang bervariasi yang selanjutnya dialirkan baik melalui sungai (air
perlu ditingkatkan dan juga sumber-sumber mata air baru perlu dicari untuk memenuhi
permukaan) maupun aliran bawah tanah.
kebuutuhan air yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
a. Sumber Air
aktivitasnya.
Sumber air di Kabupaten Tegal meliputi
b.
:
Air hujan : air hujan tampungan dan air hujan limpasan Air permukaan : mata air, air sungai dan air waduk / embung Air Tanah : air tanah bebas, air tanah tampung dan air tanah belakang
Kegunaan Air Sumber air di Kabupaten Tegal adalah untuk
-
.
Untuk keperluan irigasi teknis, % teknis maupun sederhana merupakan penggunaan air terbesar dari ketersediaan air permukaan yang ada.
-
Untuk keperluan domestik seperti minum, mandi, cuci, dan untuk keperluan peternakan yang biasanya diambil dari air tanah dangkal (sumur). Untuk keperluan industri yang jumlahnya relatif kecil.
Diasumsikan bahwa semua kebutuhan untuk manusia dipenuhi/diambil dari air tanah, mata air dan air tanah dangkal sehingga perhitungan keadaan air (neraca air) di
1:Tffii::.,
Kabupaten Tegal adalah
2.
:
Air tanah dangkal
Pengeluaran air, meliputi
:
Domestik
: ;::::1, -
Lain-lain
Berdasarkan data pelayanan pemenuhan kebutuhan air bersih oleh PDAM belum
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, untuk pemenuhan kebutuhan pengairan sawah, sistem saluran irigasi yang ada belum menjangkau ke seluruh areal sawah yang
uD0nrnnHcltr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRIU) Kabupaten TegalTahun 2Cfr9- 2029
tv-{7'
PEMANFMTAN UNIUK MENYELENGGAMKAN KEGIATAI'I EKONOMI
MASALAH UTAMA PERMASATAHAN DARI KAMKTERISTIK SIJMBERDAYA AIR. BANJIR. EROSI SEDIMENTASI DAN KUAUTAS AIR
ANALISIS POTENSI
MASALAH PELESTARIAN
AIR TANAH
AIR PERMUKAAN
. SISTEM PASOK TANAH (SUPPLN AIR
-
KETERSEDIAAN/ KEAOAAN AOUIFER SETIAP TEMPAT DARI PEIA HIDROGEOLOGI PEMANFMTAN UNTUK KEGIATAN OOMESTIK MAUPUN EKONOMI
KEBT]TIJHAN
AIR/
PEMANFAATAN}.IYA
UNTI,JK
KEGIATAN
EKONOMI
- KEBUMSANM N PEMERINTAH
TINGKAT PELAYANAN AIR BERSIH/ MINUM UNTUK KOTA
-
DAN PEDESMN PROYEKSI
KEBUTUHAN MENDATANG
Gambar 4 .4 Neraca Air
uDonantilcrilf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
tv-1rl
G. Jaringan lrigasi
adanya hal ini maka akan membesar pula derajat pencemaran lingkungan seperti
Jaringan irigasi di Kabupaten Tegal terdiri dari jaringan teknis (primer, sekunder,
timbulnya bau yang tidak sedap, gangguan lalat penyebar penyakit dan sebagainya,
tersier) dan jaringan non teknis. Kedua jaringan ini hampir tersebar merata di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tegal. Kondisi saluran-saluran irigasi ini perlu perawatan karena sebagian dari saluran-saluran ini, terutama saluran teknis
dan bertambah pula luas lahan untuk menampung timbulnya sampah yang ada, Berdasarkan Pedoman Teknik Analisa-Tata Cara dan Pedoman Teknik Baku
mengalami kerusakan pada
perorangan/hari termasuk produksi sampah
fisik bangunannya. Selain itu perlu juga
adanya
Perencanaan Tata Ruang,
di mana
rata-rata produksi sampah yang dihasilkan
non rumah lainnya adalah
0,002
peningkatan terhadap saluran non teknis dan ssemiteknis lainnya agar berfungsi lebih
m3/orang/hari. Sampah industri dan fasilitas sosial diperhitungkan 20 % dari sampah
optimal untuk mengairi seluruh persawahan areal persawahan yang ada di Kabupaten Tegal.
domestik.
Rencana pengembangan jaringan irigasi
di
Kabupaten Tegal adalah sebagai
berikut:
r o
Penanganan rehabilitasi jaringan irigasi dan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan pengairan secara terus menerus. Peningkatan SDM dengan mengisi kekosongan personil yang pensiun dan mengadakan pelatihan-pelatihan tentang operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.
r r r I r o r
Sampah di Kabupaten Tegal berasal dari
r o . r o
:
Sampah yang berasal dari pusat-pusat perbelanjaan (pasar) Sampah-sampah di pertokoan Sampah berasal dari permukiman Sampah di beberapa tempat keramaian Sampah dari industri pengolahan
Jaringan persampahan yang dimiliki Kabupaten Tegal saat ini adalah berupa TPS
Pemberdayaan masyarakat petani pemakai air,
(kontainer) yang tersebar di beberapa kecamatan dan memiliki kapasitas rata-rata 6
Mendata jaringan drainase di Kabupaten Tegal dari segi pengelolan mana yang
m3. Selain TPS, jaringan persampahan yang dimiliki Kabupaten Tegal adalah berupa
menjadi wewenang pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
TPA hanya sebanyak 1 unit lokasi di Desa Penujah, Kecamatan Kedungbanteng,
Mengikutsertakan masyarakat petani dalam pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi yang ada.
namun TPA ini kondisinya sudah mulai penuh. Jaringan persampahan lainnya adalah
Membangun irigasi teknis untuk memperluas ketersediaan lahan sawah abadi.
berupa truk pengangkut sampah dan armrall.
Jaringan persampahan tersebut
di
atas melayani beberapa Kecamatan
di
Perbaikan saluran irigasi yang ada yang mengalami kerusakan untuk menekan
Kabupaten Tegal kondisi darijaringan persampahan tersebut masih belum mencukupi
kehilangan air.
baik armada angkutan (armrol/) maupun armada dump truck.
mengembalikan fungsi saluran irigasi yang ada, yang hanya berfungsi sebagai
Dalam mengelola sampah ada beberapa hal pokok yang tidak dapat dipisahkan
saluran irigasi bukan saluran drainase.
satu sama lainnya, yaitu hal-hal yang menyangkut dengan masalah organisasi dan
Mengembangkan pengelolaan irigasi dengan sistem W|SMp.
manajemen teknik operasional, pembiayaan dan retribusi pengaturan (legalisasi) serta
aspek peran serta masyarakat. Untuk melihat jumlah sampah yang dihasilkan
4.3.5 Jaringan Pengelolaan Lingkungan A. Sistem Persampahan
di
Kabupaten Tegal dapat dilihat pada tabel berikut.
Dengan meningkatnya berbagai aktivitas dan semakin membaiknya taraf hidup masyarakat, mempengaruhi jumlah dan ragam sampah yang ditimbulkan. Dengan
lf,DON|tn!ilCl
|
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wllayah (RTR\)U) Kabupaten Tegal Tahun 2@9- 2029
rv-{g
TABEL 4.5 RENCANA JUMLAH SAMPAH YANG DIHASILKAN TAHUN 2008, 2010,2015, 2020,2A25 DAN 2029 Dt KABUPATEN TEGAL 2008
No
KECAMATAN
ORDE
Jumlah Penduduk
Sampah Domectlk (m3)
2010
Sampah Industrl Faeum (m3)
Jumlah
Sampah
Penduduk
Domestik (m3)
201 5
Sampah lndustri Fasum (m3l
Jumlah Penduduk
Sampah Domeetlk (m3)
Sampah Industrl Fasum (m3l
1
Margasari(ll)
0,002
103.590
207,L8
4L,44
104.962
20s.92
41,98
108.472
216,94
43,39
2
Bumijarya (1V)
0,002
97.296
t94,59
38,92
101.940
203,88
40,78
114.542
22S,08
45,82
?
Boionq (llt)
0,002
73.063
1.46,L3
29,23
76.255
152,57
30,51
84.974
169.95
33,9S
4
0,002
9L.222
L82,44
36,49
93.551
187,1
37,42
99.639
199,27
39.8€
c
Balapulans (lll) Pagerbarang (lV)
0.00i
61.110
122,22
24.M
42.774
125,55
25j1
67.13i
134,27
26,85
o
Lebaksiu (lll)
0,00i
89,870
179.74
92.370
184,74
36,95
98.93C
|
97.86
39.5?
I
jatinegara (lll)
3s,95
0,002
L23,4
24,68
63.783
69.25i
138,59
0.002
86,4
77,28
43.839
17,54
45.48C
90,96
27,72 18,19
v
Kedungbanteng (lV) Pangkah (lll)
127,57 87,68
25,51
8
6L.742 43.199
0,002
tot.787
203,57
40,77
103.039
206,08
41,22
106.236
212,47
42,49
10
Slawi(l)
0,002
68.827
L37,65
27,53
70.781
141,56
28,31
75.910
151,82
30,36
11
Dukuhwaru (lll)
0,002
58.945
LL7,89
23,58
59.471
118,95
23,71
60.822
121,64
24,33
12
Adiwema (ll)
0,002
25L,97
50,39
128.139
256,28
il.2e
133.690
267,38
53,48
t3 Dukuhturi(ll)
0.002
L25,984 98,987 97.244
t97,97
39,s9
100.862
2A1,72
40,34
105.70€
211,41
42,28
L94,49
38,9
99.552
199,1
39,82
105.502
211,12
42,22
79.1t0
158.22
3I,64
80.985
161,97
32,39
85.870
171,74
34,35
IO4.944 86.234 67.401
209,89
47,98
108.667
217,33
43,47
118.561
237,12
47,42
L77,47
34,49
86.407
172.81
34,56
86.840
173,68
u,74
L34,8
26,96
69.853
139,71
27,94
76.379
152,7A
30,55
,510.51 5
9.021,02
604,24
1.547 .264
3.094,52
618,90
1.6tt4.043
3.28E,06
657,60
14
Talang (lll)
15
Tarub (lll)
16
Kramat (ll)
17
Suradadi (ll)
18
Warureia (lll)
0,00i 0,00i 0,00i 0.00, 0,00,
Jumlah
1
Lanjutan. 2024 No
KECAMATAN
ORDE
Jumlah Penduduk
Sampah Domeetlk (m3l
2025
Sampah lndustri Facum (m3l
Jumlah Penduduk
Sampah Domegtik {m3)
Sampah Industri Fasum (m3)
Jumlah Penduduk
2025 Sampah Domestlk (m3)
Sampah Indugtri Fasum (m3)
I
Margasari(ll)
0,002
112.09E
224,2
M,84
115.847
231,6€
46,34
1
2
3umijawa (lV)
0,002
257,41
51.48
1&.914
289.2?
57,85
158.748
317.a
63,5
3
3ojong (lll)
0,002
128.7A3 94.653
189,31
37,86
105.435
210,87
42,17
114.938
229.88
45.98
4
Balapulang (lll) Pagerbarang (lV)
0,002
106.114
212.23
42,45
1
6
0,002
71_804
143,61
28,72
6
Lebaksiu (lll)
0,002
105.95€
211,91
7
0,002
75.285
150,58
8
Jatinegara (lll) Kedungbantens (lV)
0,002
47.183
o
Panskah (lll)
0,002
10
Slawi(l)
0,002
11
Dukuhwaru (lll)
0,002
62.19e
124,4
24,88
63.606
127,21
25,44
12
Adiwema (ll)
0,002
139.481
278,96
55,79
145.524
291,05
58,21
13
Dukuhturi(ll)
0,002
1
10.78!
221,57
44,31
116,104
232,21
14
Talanq (lll)
0,002
11
1.935
223,87
44,77
1
18.893
237,35
0,002
91.049
182,1
96,42
96.540
193,08
38,62
tc Tarub (lll)
18.936
237,87
47,57
13.015
226,4?
45,21
I 18.858
237,72
47,54
153,59
30,72
81.03€
182,0i
32,41
42,38
76.794 .113.479
226,96
45,39
119,882
239,76
47.95
30,12
81,798
163,6
32,72
174,82
34,5e
u,37
18,87
48.950
97,S
19,58
87.408 50.410
100,82
20,1e
109.532
219.0€
43,81
112.931
225,86
45,17
115.725
231,45
49,2e
81.41C
162.82
32,56
87.309
174,62
34,92
92,335
184,67
38,93
64.755
129,51
25,5
150.545
301,09
60,22
46,44
120.U4
241.09
48,22
47,48
124.352
248,78
49,76
202,U
40,47
16
Kramat (ll)
0,002
129.357
258,71
51.74
282.27
56,45
302,65
60,53
17
Suradadi(ll) irVarureja (lll)
0,002
87.271
174,55
34,91
141.135 87.712
101.171 ,|51.326
175.42
35,08
88.063
176,13
35,23
0,002
83.514
167,03
33.41
91.316
182,63
36,s3
98.080
1
1.748.331
3.496,69
699,32
1.860.802
3.721.61
744.32
1.957.151
18
Jumlah
96,1 6
3.914.31
39,23 782,85
Sumber Hasil AnalisisTim Penyusun,
rfrD,Onf,n
lEnclm
Perryusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun 2@9- 2A29
lv-:lr)
B. Rencana Jaringan Air Limbah dari Air Buangan
pemakaian
Sistem pembuangan air kotor yang terdapat di Kabupaten Tegal hingga saat ini
air bersih yaitu 80 liter/jiwalhari untuk orde I dan ll
sedangkan 60
liter{iwa/hari untuk orde lll dan lV, air dibuang ke saluran sebanyak 80%.
masih ditangani secara individu oleh tiap-tiap rumah tangga dan industri (home industry), sebagian dibuang ke dalam septictank-septictank dan sebagian lagi
Dalam rangka mempersiapkan pengelolaan sampah dan air limbah diharapkan kedepan diperbanyak alternatif pengolahan sampah dan air limbah sesuai kebutuhan
dibuang ke saluran pembuangan/ selokan sebelum ke sungai yang ada di sekitar permukiman. Cara-cara pembuangan melalui saluran-saluran dan sungai sebetulnya
pada setiap kecamatan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan sampah
tidak dapat dibenarkan karena dapat menurunkan derajat kesehatan lingkungan dan masyarakat. Adapun sistem pembuangan yang baik dapat dibedakan menjadi 2 cara
untuk air limbah perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke saluran umum.
non organik yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh Kabupaten Tegal. Sedangkan
penanganan yang tergantung dari lokasi sumber air buangan. Untuk daerah yang
tidak dapat dijangkau oleh sistem saluran dapat diterapkan sistem pembuangan secara individual. Penerapan sistem individu ini bisa dilaksanakan secara komunal dengan sejumlah rumah yang berdekatan. Sedangkan untuk daerah yang dapat dijangkau oleh sistem saluran, sistem pembuangan dapat dilakukan melalui saluransaluran perkotaan. Jumlah air limbah buangan diperhitungkan dengan asumsi TABEL 4.6 RENCANA AIR LIMBAH YANG DIHASILKAN TAHUN 2008, 2010,2015,2020,2025 DAN 2029 Dt KABUPATEN TEGAL 2008
No
KECAMATAN
ORDE
Jumlah Penduduk
Penggunaan
Air Limbah (ltr)
2015
2010
Jumlah Air Limbah (ltr)
Jumlah Penduduk
Penggunaan Air Limbah {ltr}
Jumlah
Jumlah
Air Limbah (]tr)
Penduduk
Penggunaan
Jumlah Air Limbah (ltr) Air Limbah (ltr)
80
103.590
8.287.20C
6.629.760
104.962
8.396.96C
6.717.s68
108.472
8.677.760
2
Margasari (ll) 3umijawa (lV)
60
97.296
5.837.760
4.670.208
101.940
6.1 16.40C
4.893.12C
6.872.520
5.498.01€
3
3ojong (lll)
60
73.063
4.383.780
3.507.024
76,285
5.098.440
4
3alapulang (lll)
60
91.222
5.473.320
4.378.656
93.551
4.577.100 5.013.060
3.661.68C
114.542 84.974
4.490.448
99.635
5.978.100
5
)agerbarang (lV)
61.1 10
3.666.600
2.933.280
62.774
3.766.440
3.013.152
67.131
4.428.220
6
-ebaksiu (lll)
60 60
4.078.752 4.782.480 3.222.576
89.870
5.392.200
4.313.760
92.370
s,il2.204
4.433.76C
98.930
5.935.800
4.748.U0
Jatinegana (lll)
60
61.702
3.702.120
2.961.696
3.061.584
69.297
4.157.820
3.326.256
60
43.199
2.591.940
2.073.552
43.839
2.630.340
2.104.272
45.480
2.728.800
2.183.&[C
I
Kedungbanteng (lV) Pangkah (lll)
60
101.787
6.107.220
4.885.776
103.039
6.182.340
4.945.872
106.236
6.374.160
10
Slawi(l)
80
68.827
5.506.160
4.404.928
70.781
5.662.48C
4.529.984
75.910
6.072.800
5.099.328 4.858.240
11
Dukuhwaru (lll)
60
58.945
3.536.700
2.829.360
59.475
3.568.500
2.854.80C
64.822
3.649.320
2.919.456
12
{diwema (ll)
80
125.984
10.078.720
8.062.976
128.139
10.251.120
8.200.89€
133.69C
10.695.20C
8.556,160
13
Dukuhturi (ll)
80
98.987
7.918.960
6.335.168
100.862
8.068.960
6.455.168
105.70€
8.456.480
6.765.184
14
Talanq (lll)
60
97.244
5.834.640
4.667.712
99.552
5.973.120
4.778.496
105.562
6.333.72C
5.066.97€
15
Tarub (lll)
60
79.110
4.746.600
3.797.280
80.985
4.859.100
3,887.280
85.87C
5.152.20C
4.121.76C
16
Kramat (ll)
80
104.944
8.395.520
6.716.416
8.693.360
6.954.688
118.561
9.484.88C
7.587.904
17
Suradadi (ll)
80
86.234
6.898.720
5.518.976
108.66i 86.40i
6.912.560
5.530.048
86.840
6.947.200
5.557.76C
18
Warureia (lll)
60
a
8
Jumlah
uDonrtnHtf,rf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2A29
63.783
3.826.980
6.942.208
67.401
4.044.060
3.235.248
69.853
4.191.180
3.352.944
76.379
4.582.740
3.666.192
1.510.515
102.ffiz.220
81.921.776
1.547.264
104.832.200
83,E65.760
1.6/14.043
111.226.160
88.980.928
rv-z1 Mlayah
(RTRI0U)
Lanjutan... 2020 No
KECAMATAN
ORDE
Jumlah Penduduk
Penggunaan
Air Limbah {ltr}
Jumlah Air Limbah (ltrl
Margasari (ll) Bumiiawa (lV)
80
112.099
8.967.920
z
60
128.703
7.722.180
3
Sojons (lll)
60
94.653
5.679.180
7.174.336 6.177.744 4.543.344
4
3alapulang (lll) )agerbarang (lV)
60
106.114
6.366.840
5.093.472
60
71.804
4.308.240
3.446.592
-ebaksiu (lll) Jatinegara (lll)
60
105.955
6.357.300
60
4.517.34C
(edungbanteng (lV) rangkah (lll)
60
75.289 47.183
2.830.98C
2.264.784
60
109.532
6.571.92C
Slawi(l) )ukuhwaru (lll) \diwerna (ll) lukuhturi (ll)
80
81.410
6.512.80C
60
62.198
3.731.88C
1
A
a
8
o 10 11
12
80
139.48'1
11.158.48C
Jumlah Penduduk
Penggunaan
Jumlah
Air Limbah {ltr)
Air Limbah (ltr)
Jumlah Penduduk
Penggunaan
Jumlah
Air Limbah {ltr)
Air Limbah (ltr)
115.847
9.267.764
7.414.208
1
18.93€
9.514.88C
7.611.904
144.614
8.676.84C
6.941.472
158.74t
9.524.88C
7.619.904
105.435
6.326.10C
5.060.880
114.938
6.896.280
5.517.024
13.01s
6.780.90C
5.424.720
1
18.858
7.131 .480
5.705.184
76.794
4.607.640
3.686.112
81.035
4.862.100
3.889.680
5.085.840
113.479
6.808.740
5.446.992
19.882
7.192.52C
5.754.336
3.613.872
81.798
4.907.880
3.926.304
87.408
5.244.48C
4.195.584
48.95C
2.937.000
2.349.600
50.41
3.024.60C
2.419.680
5.257.$e
112.931
6.775.860
5.420.688
115,725
6.943.50C
5.554.80C
5.210.24C
87.309
6.984.720
5.587.776
92.335
7.386.80C
5.909.44C
2.985.504
63.606
3.816.360
3.053.088
64.755
3.885.30C
3.108.24C
150.545
12.043.600
9.634.880
1
11.U1.e20
9.313.53€
9.288.320
7.430.65€
124.544
9.643.520
7
5.697.264
124.392
7.463,520
5.970.816
4.633.920
101.171
6.070.260
4.856.208
151.32(.
12.106.080
9.684.864
80
| 10.783
8.862.64C
7.090.112
60
| 11.935
6.716.10C
5.372.880
118.693
60
91.049
5.462.94C
4.370.352
96.540
7.121.580 5.792.4W
16
Ialang (lll) Iarub (lll) (ramat (ll)
80
129.357
10.348.560
8.278.848
141.135
11.290.800
9.032.640
17
Suradadi(ll)
80
87.275
6.982.000
5.585.600
87.712
7.016.960
5.013.568
88.063
7.045.040
5.636.032
18
/Varureja (lll)
60
83.514
5.010.840
4.A08.672
91.316
5.478.960
4.383.168
98.080
5.884.800
4.707.840
1.748.334
118.108.140
1.860.802
125.520.7&
100.416.592
1.957.151
131.864.040
105.491.232
13
15
Jumlah
Sumber: HasilAnalisis tim penyusun
,
8.526.784
1
145.524 1 1 6.'t 04
14
94.486.512
.714.816
2AA8
G. Rencana Jaringan Drainase
Mejasem dan Kota Slawi sendiri. Sempitnya jaringan drainase dan tidak berfungsinya
Jaringan drainase yang terdapat pada Kabupaten Tegal berupa jaringan primer, sekunder, dan tersier.
.
2029
2025
Jaringan primer berupa sungai atau jaringan yang menampung air darijaringan
beberapa sarana saluran mengakibatkan beberapa ruas jalan menjadi daerah genangan dan sebagian air mengalir melintasi jalan raya: Perlu normalisasi dan perbaikan saluran pembuangan kearah sungai-sungai yang ada.
sekunder.
.
Jaringan sekunder berupa jaringan drainase yang terdapat dan mengikuti pola
4.4
jalan raya di kanan atau kirinya yang menampung air dan jaringan tersier
4.4.1 Rencana Pengembangan Sarana Perumahan Kebutuhan perumahan merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi warga di
(perumahan).
.
RENCANA PENGEMBANGAN SARANA WILAYAH
Jaringan tersier berupa jaringan drainase yang terdapat di dalam lokasi jalan dalam permukiman penduduk.
Kabupaten Tegal. Sebagai daerah yang cukup cepat perkembangannnya, maka kebutuhan akan perumahan diperkirakan akan cukup tinggi pula. Kondisi perumahan di Kabupaten Tegal dapat dibedakan menjadi perumahan tipe kecil, sedang dan besar.
Pada saat ini kondisi jaringan drainase di Kabupaten Tegal telah mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh terjadinya erosi, dan sedimentasi baik oleh kejadian alam maupun pembuangan sampah. Apabila kondisi ini tidak segera ditanggapi dapat menimbulkan permasalahan bagi kondisi jaringan drainase di Kabupaten Tegal. Daerah paling rawan
rrFonilnlrc|ilr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRW fGbupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
banjir atau genangan
Untuk 1 unit rumah, penduduk pendukungnya berjumlah 4 jiwa. Tiap 1 rumah tipe
besar berbanding 3 dengan rumah tipe sedang dan berbanding 6 dengan rumah tipe
kecil. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan fasilitas perumahan di Kabupaten Tegal dapat dilihat pada berikut.
adalah wilayah
rv-22
TABEL 4.7 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PERUMAHAN TAHUN 2008, 2010,2015,2A20, 2025 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL 2008 No
IIEUAiIA IATI
2015
n29
2026
2020
Rumah
Rumah
Rumah
Jumlah
Rumah
Rumah
Rumah
Jumhh
RHmah
Rumab
Rumah
Jumhh
Rumah
Rumah
Rumah
Jrrmlah
Rumah
Rumah
Rumah
Jmlah
Rumah
Rumah
Rurnah
Pendrrduk
Kcnll
Sedano
Basrr
Penduduk
Kanit
Sedano
Beqar
Fendudlk
Kenil
Sedann
Berer
Pendrrdlrk
Kcnil
Sedann
Be*ar
Pendudrrk
Ke-cil
Scdano
Basar
Pendudrk
Kecil
Rorhnn
Rac.ar
1
vlargasari
2
3umijawa
97.296
3
lojong
4
3alapulang
b.lr:
2.072
144.962
12,595
6,29E
2,09s
108.472
11.67(
5.83{
1.946
101.94C
t2.233
b.IIT
2,039
73.063
8.751
4.381
1.461
76.28!
9.1s4
4,57i
1.525
97.222
10.94;
5.471
t,82t
93.55:
tL.zZt
5,613
61.11[
7.33:
3.66;
t.222
62.774
7.533
3.75(
103,59(
ragerbarang
2010
Jumlah
12.431
6
.ebaksiu
89.87t
10.78t
5.39'
t.791
92.37t
I
lalinegara
6tJ02
7.401
3.70,
1.234
63.783
E
(dungbanteng
43.199
5.1&
2s9,
864
10t.787
12,zlt
5.70-,
2.036
6.72(
2.74i
115.84;
13.902
6.951
2.317
118.93(
t4.27,
7.t3t
?..372
15.W
7.722
7.574
LM.6tt
t7.354
8,677
7.892
158.74t
19.05(
9.525
5.r/:
1i.35€
s.579
1,893
105.431
12.652
5.32(
2.10!
114.93t
13.793
6.89(
2,291
105.11t
t2.734
6.35i
2.122
1i3,01r
13,562
6.781
2.,76(
118.858
14.263
7.131
7.37i
71,801
8.61(
4,30r
1.43(
9.2r!
4.608
1.53(
81,035
9;tLt
4.852
1.621
14.38(
7.193
2.39t
10.48
5.2M
1.7
13.01;
6.508
2.16!
112.09S
13.452
t14.542
13,741
6.873
2.291
128.703
84.974
i0,19;
5.098
1 6q(
94.653
1.871
99.63:
11,95(
s,978
1.99:
1.255
57.13i
6.U)t
4.028
r.5.+.:
76.794
5.542
1,841
98.93(
tL,872
5.93€
1.97!
105.951
t2.7t!
6.35;
2.LL'
113.47!
7,654
3.82i
1,27f
59.29i
8.31€
4.15t
1.38(
75.289
9.03!
4.51;
1,50(
81,79t
43.839
5.261
2.63t
877
4s.48(
5,451
2.77t
91(
47.183
5.56;
2,831
941
103,03!
12.36:
6.18i
2.061
106.23(
t7,741
6.374
2.r21
109.532
13.t4t
6.572
2.r91
i.5li
81.41t
9.761
4.8&5
]'628
62,t98
7.M4
3.732
1.744
11,084
t
5.809
2.271
119.882
9,816
4.908
1.636
87.40t
48.95(
5,874
7,93i
979
1i2.931
13,5s2
6.77t,
87,30!
10,477
5.23!
63.60(
7,63
3,81(
50.41(
6.049
3.02:
1.00t
[5.72!
13.88t
6.9&
2.31!
1.14(
92,331
11,08(
5.54(
I.d+/
1.272
64.755
7.17r
3,885
1.295
8,731
2.910
150.545
18.06i
9.033
3.01
6.96[
2.322
t20.54t
14.46:
7.231
2.411
14.243
7.tzi
2.374
124.39i
t4.921
1.46t
2,48t
11.58:
5,792
1.931
101.171
L2.t4L
6,07C
2.42i
141,13:
15,93(
8.46t
2,822
151.326
18.15!
9.08C
3.02;
87.7!"
10.525
),20:
t.751
88.053
10.56t
5.284
1,76:
I
)argkah
10
Slawi
68.82i
8,25!
4.13(
L,JII
70,781
8.494
4.24i
1,41(
75.91(
9,1m
4.555
11
lukuhwaru
58.94:
7.071
3.53;
t.t79
s9,475
7.13i
3.569
1.19(
50.82i
7.2X
3.54!
12
\diwerna
125,98r
15,11f
7.5s!
2.520
128.139
l5,J / /
7.682
z.)0:
133,69(
16,04:
8,021
2.67t
139.481
16.738
8.369
7.79t
145.524
Lt.46
IJ
lukuhturi
98,98,
11.87f
t.vJ:
1.980
100.852
12.10:
6.052
2.01i
10s,70€
12,68:
6,342
2.114
110.78r
13,291
6.647
I.LLT
116.10r
13.932
14
Ialang
97.244
11.66!
5,83r
1.945
99,552
11.94t
5.97a
1,991
105.562
12,56i
6,334
2.111
111.93:
13.43i
5.1t(
7.231
1
1t 6q:
1E
Tarub
79.tLt
9,49:
4.74',
I.5UI
80.98!
9.7n
4,85!
1.62(
85.87(
10.3&
5.152
L.7ti
91.04{
10.92(
5.46:
1.821
96,54(
[M,941
12.59r
6.29-,
2,099
108.667
13.04(
6.52t
2,17!
118.561
t4.22i
7,LIA
?..371
129.35;
15.52:
7.761
7.581
86,231
10,34t
J.LII
1,725
86.40i
i0.36!
5.1&
r,72t
86.84(
t0.421
5,210
1.731
87.271
t0,47i
5,237
t.74t
76.375
v,lo:
4.583
1.52t
8351r
r0.021
).ull
1.57(
91.31[
10.95f
5.411
1.82(
32.881
Li18.33r
2m,801
34.96{
1,860.80'
2n.al
111,64{
37.211
16
(ramat
t7
Suradadi
18
iVarureja
lumlah
67.401
1.5r0.51t
8.08f
4.041
1.348
69,853
8.38i
4.191
1.39,
181.26(
gl.63i
30,211
1.547284
185.671
92.83
m,941
Sumber: Hasil Analisis tim penyusun
1,644.043
197,281
98,642
104,900
48
98.08C
1r.77(
5,885
.L.5Dr
1.957.151
234.851
r17.{3(
39.111
,
Pada hirarki penyusunan tata ruang wilayah kabupaten akan ditindaklanjuti pada penyusunan rencana tata ruang kota pada setiap kecamatan yang dalam RUTRK
yang menjadi pendukung perkembangannya. Untuk itu, perkotaan yang ada
tersebut sudah terhitung fasilitas perumahan berdasarkan standart maupun asumsi yang telah disepakati. Kebutuhan perumahan ini tersebar di lbu Kota Kecamatan atau kawasan
Tegal secara keseluruhan, yang tertintegrasi dengan pola pengembangan
perkotaan maupun di kawasan pedesaan baik itu yang masuk dalam KTP2D ataupun yang tidak.
Berdasarkan konsep tersebut maka arahan pengembangan sistem perkotaan
a. Rencana Pengembangan Sistem Pemukiman perkotaan
Sistem permukiman diarahkan pada perkembangan linear wilayah, mengikuti jaringan jalan regional. Sistem permukiman dikembangkan untuk membentuk
harus dikembangkan sebagai satu pintu pengembangan wilayah Kabupaten wilayah secara umum.
dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut ini:
o
Menentukan hirarki kota-kota sebagai pusat-pusat pengembangan wilayah kabupaten
o
Pengembangan wilayah perkotaan dengan peningkatan fungsi dan peran
struktur perkotaan yang dinamis dan akomodatif, dengan pola pengembangan
kota-kotayang terbentuk dalam sistem perkotaan yang terintegrasi, dalam
kota yang berkelanjutan dengan proses pembangunan yang terpadu.
fungsi utama sebagai pusat pengembangan wilayah sekitarnya sesuai
Keberadaan perkotaan dalam suatu wilayah kabupaten merupakan barometer perkembangan wilayah secara umum, dengan berbagai karakteristik tertentu
dengan hirarki kotanya, untuk membentuk struktur perkotaan yang dinamis
rrDONrtNHCf,tT Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR'0U) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2A29
dan terintegrasi.
tv-23,
Membuka kesernpatan investasi keuangan dan
jasa dalam
meningkatkan fungsi dan peran kota, dengan beberapa hal berikut ini
desa tersebut menjadi pusat bagi suatu Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan
usaha
Desa (KTP2D) dengan daerah desa-desa sekitar yang menjadi hinterlandnya.
:
Dengan kemudahan-kemudahan pena-naman modal yang telah diatur dalam
Selanjutnya rencana pengembangan sistem permukiman pedesaan dapat
tata aturan perundangan yang berlaku.
ditentukan sebagai berikut:
Meningkatkan sarana dan prasarana wilayah yang lebih memadai permukiman yang terdiri dari beberapa desa yang memiliki keterikatan fisik
Selanjutnya rencana dari sitem perkotaan dapat dilakukan dengan beberapa
(aksesibilitas)
hal berikut ini, sebagai langkah-langkah integral dalam rangka membuka krankran pembangunan bagi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, yaitu
r
mendukung perkembangan ekonomi pertanian wilayah perdesaan, yang
:
Membuat pola hirarki kota dalam sistem distribusi pengembangan wilayah
dan rangkaian sistem jaringan sebagai pembentuk struktur
meliputi potensi agrowisata, agroindustri dan agrobisnis.
kota-kota,
Desa-desa pusat pertumbuhan direncanakan berubah
Kota Margasari, Adiwerna, Kramat, Dukuhturi, Suradadi; 9 (sembilan) kota berordo lll yaitu Kota Bojong, Balapulang, Lebaksiu, Jatinegara, pangkah,
ditetapkan oleh Cipta Karya perubahan yang terjadi dengan pertimbangan telah
Dukuhwaru, Talang, Tarub warureja; serta 3 (iiga) kota berordo rV yaitu
pada kriteria:
sudah
terjadi beberapa hal yang kurang sesuai dengan syarat pembentukan DPP yaitu
. Bukan ibukota Kecamatan . Berjarak minimal 5 Km dari ibukota Kecamatan . Tingkat kelengkapan prasarana dan sarana dasar fasilitas umum dan
Kota Bumijawa, Pagerbarang, Kedungbanteng. Sistem ini dirangkaikan dalam pola distribusi, pola sebaran dan pola pelayanan yang saring memperkuat dan dinamis.
o
dari yang
dengan 1 (satu) kota utama yaitu Kota Slawi; 5 (lima) kota berordo ll yaitu
jaringan jalan
Meningkatkankembangkan kinerja sistem jaringan yang ada terutama dalam
.
pola pelayanan baku bagi pengembangan wilayah dengan wujud membuka
Lokasi desa cukup strategis dengan mudahnya akses ke tingkat kecamatan dan pusat pelayanan lainnya
sistem jaringan yang lebih memudahkan aksesibilitas antar wilayah.
b. Rencana Pengembangan Sistem Permukiman perdesaan
4.4.2
Pengembangan sistem permukiman perdesaan di Kabupaten Tegal diarahkan pada usaha pemerataan pembangunan dan perkembangan wilayah sebagai
Rencana Pengembangan $arana Pendidikan Untuk menunjang dan memacu perkembangan Kabupaten Tegal maka yang harus
direncanakan dengan baik adalah jumlah fasilitas pendidikan yang tentunya sangat
salah satu usaha mencegah kesenjangan wilayah. Hal ini terutama karena hambatan-hambatan strategis yang meliputi kondisi geografis yang
berkaitan erat dengan jumlah penduduk yang memerlukan sarana pendidikan. Standar
rnempengaruhi pola distribusi dengan tingkat kesulitan aksesibilitas yang cukup
perlu pemikiran penyediaan fasilitas-fasilitas lain yang memadai sehingga dapat mendukung kegiatan belajar mengajar. Usaha peningkatan mutu pendidikan dan
tinggi, yang ditunjukkan adanya hambatan-hambatan fisik kawasan dan sistem jaringan yang belum memadai dalam membuka potensi-potensi pembangunan bagi wilayah terbelakang. Untuk itu arahan selanjutnya adalah membuka krankran pembangunan yang baru bagi pengembangan wilayah pedesaan dengan pemilihan desa-desa berpotensi untuk menjadi desa pusat pertumbuhan. Desa
I|DONTNBHCltT Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lkbupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
-
kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan ideal kuantitas pendidikan, disamping masih
perluasan kesempatan kerja dengan penyediaan fasilitas pendidikan adalah dalam
rangka mempersiapkan tenaga kerja dan penduduk yang berkualitas. Hal ini dimaksudkan agar potensi pembangunan khususnya sumber daya manusia dapat dimanfaatkan pada tiap-tiap kecamatan.
lv-24 Mlayah (RTRW)
Untuk mengetahui rencana kebutuhan fasilitas pendidikan dapat dilihat pada Tabel berikut
di
Kabupaten Tegal
.
TABEL 4,8 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PENDIDIKAN TAHUN 2008,2010,2015,202A,2025 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL 2007
No
KECAMATAN
Jumlah Pendrrdlrk
SD
,MI
SMP /MTs
Jumlah Fenduduk
SMU
/SMK
2015
2010
2008 SD
SMP
tMl
IMTs
Jumlah Pendrrduk
SMU /SMK
SD
lMl
SMP /MTc
Jumlah
SMU ,SMK
Panr{rrdrrk
SD /MI
SMP /MTe
SMU
/SMK
1
[4argasari
102.911
50
6
4
103.590
50
A
4
104.962
5C
6
4
108.472
51
7
2
Bumijawa
95.054
51
6
2
s7.296
51
o
2
101 .940
52
o
2
114.542
53
7
3
3
Bojong
71.504
31
2
I
73.063
31
z
1
76.285
31
2
1
84.974
32
3
2
4
Balapulang
52
A
93.551
52
6
3
99.035
53
7
4
5
Pagerbarang
00.294
35
2
1
61.1 10
35
2
I
I
62.774
35
2
1
67.137
36
3
2
6
88.645
40
4
5
89.870
40
4
5
92.370
40
4
5
98,930
41
5
A
7
Lebaksiu Jatinegara
60.687
34
6
"1
81.702
34
A
I
63.783
34
o
1
69.297
35
7
2
8
Kedungbanteng
24
2
0
43.199
24
2
45.480
25
3
4
I
42.883
Pangkah
101.167
56
6
3
101.787
56
A
106.236
57
I
4
10
Slawi
67.871
41
7
11
88.827
41
7
11
11
Dukuhwaru
58.682
35
3
3
58.945
35
3
12
{dlwerna
124.920
58
58
3 7
13
Dukuhturi
98.063
40
6
1
40
1
100.862
40
14
Talang
96.1 11
4E
6
3
98.987 97.244
A
45
o
3
99.552
15
Tarub
78.189
4?
4
?
79.110
43
4
J
16
Kramat
103.131
49
4
J
104.944
49
4
3
86.'t48
32
3
4
86.234
32
4
67.401
29
?
69.853
29
3
3
1.510.515
745
58
1.547.264
716
83
58
17
Suradadi
18
Warureja
Jumlah
90.080
6
7
7
66.208
29
3
3
1.492.5&
745
83
58
l|DOIrtNHCrtT Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OA9- 2O2g
52
e
91.222
125.984
83
3
7
43.839
24
2
0
103.039
56
o
J
70.781
41
a
5.910
42
I
12
59.475
35
3
3
60.822
36
4
4
58
7
7
133.690
59
6
4
I
105.706
41
7
2
45
6
3
105.562
46
7
4
80.985
43
4
3
85.870
44
5
4
108.667
49
4
3
118.561
50
5
4
86.407
32
3
4
86.840
33
4
5
76.379
30
tll
4
1.644.043
764
,|01
f6
128.13€
11
7
I
I
tv-26 Wlayah
(RTR\)U)
Lanjutan... 2425
2020 No
KECAMATAN
Jumlah Fenduduk
SD
SMP
/Ml
/MTc,
SMU ,SMK
Jumlah
SD
Pendudrrk
/Ml
4
[4argasari
112.499
51
Bumijawa
128.703
53
5 e
115.847
2 3
Bojong
94.653
32
4
Balapulang
106.114
5
Pagerbarang
6
Lebaksiu
7
'7
t
2029
Jumlah Panr{udnk
SMU
SMP /MTs
/SMK
SMP
/Ml
/MTs
SMU /SMK
52
8
o
1
18.93€
52
tt
€
144.614
u
8
4
158.748
54
8
4
z
105.435
33
4
3
114.938
33
4
3
1
1
18.858
53
I
c
81.035
37
3
2
119.882 87.408
42
6
2
35
I
2
50.410
25
.t
53
4
13.015
53
8
5
71.804
36
z
76.794
37
3
2
105.955
41
6
113.479
42
6
2
81.798
35
7
I
48.950
25
-l
SD
8
Jatinegara Kedungbanteng
I
Pangkah
109.532
57
7
4
112.931
58
I
5
115.725
58
10
Slawi
u.414
42
€
12
87.309
42
8
12
92.335
42
n
tt
11
Dukuhwaru
62.1 98
36
4
4
63.606
36
4
4
64.755
3B
4
4
12
Adiwerna
139.481
59
I
a
145.524
60
o
I
150.545
60
q
I
't3
Dukuhturi
11A.783
41
7
2
116.104
42
R
3
120.544
42
14
Talang
111.935
46
7
4
118.693
47
8
5
124.392
47
I I
15
Tarub
91.049
44
c
4
96.540
45
0
101.171
45
6
A
1A
Kramat
129.357
50
c
4
141 135
3l
151 .32€
51
6
5
17
Suradadi
87.275
33
4
6
87.712
33
4
5
88.063
33
4
6
18
Warureja
83.514
30
4
4
30
4
4
98.080
30
4
4
784
101
76
91.316 1.860.802
775
112
87
1.957.151
775
112
87
Jumlah
7s.289 47.183
1.748.3U
Sumbar: HasilAnalisis tim penyusun
,
35
I
25
1
I
A
J E
20A8
4.4.3 Rencana Pengembangan Sarana Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan masyarakat diarahkan untuk meningkatkan
dilakuan adalah peningkatan dan pemeliharaan terhadap fasilitas yang ada.
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, termasuk gizi masyarakat dan gizi lingkungan,
Untuk mengetahui jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Tegal pada tahun
baik masyarakat pedesaan maupun
di
perkotaan. Secara garis besar Rencana
Sedangkan untuk kecamatan yang sudah mencukupi fasilitas ini yang perlu
perencanaan dapat dilihat pada Tabel proyeksi kebutuhan fasilitas kesehatan.
Kebutuhan Sarana Kesehatan berdasarkan perhitungan, standart yaitu sebagai berikut..
r
1 RS type D, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 240.000 jiwa.
Rumah sakit eksisting saat ini berjumlah 5 unit
, kebutuhan rencana
sampai
akhir tahun perencanaan 2029 berjumlah 5 unit. Sehingga tidak perlu adanya penambahan rumah sakit.
r
1 Puskesmas, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 30.000 jiwa.
Jumlah Eksisting Puskesmas yang ada saat ini berjumlah 28 unit. Sampai akhir tahun perencanaan 2029 dibutuhkan 65 unit. Rencana penanbahan unit Puskesmas diarahkan ke Kecamatan merata kesemua kecamatan yang ada di
Kabupaten Tegal dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan riil dilapangan.
rf,Donrn
tHcltr
Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2AO9- 2029
rv-26
TABEL 4.9 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2009,2010,2015,2CI20,2025 DAN 2029 Dt KABUPATEN TEGAL 2007
No
KECAMATAN
Jumlah Penduduk
RS
2008
Puskesmas
Jumlah Fenduduk
2010
Jumlah
Puskesmas
RS
Pandudrrk
1
Margasari
102.511
n
2
3umijawa
95.054
n
3
3ojong
71.504
n
2
73.063
0
4
Salapulang
90.08c
0
2
n
U
5
ragerbarang
91.222
60.294
0
1
61.11C
U
6
-ebaksiu
88.64.5
2
89.87C
U
7
Jatinegara
60.687
0 n
1
il.7A2
Kedungbanteng
42.883
n
1
43.1 99
0
101.167
n
2
101.787
U
3
n
z z
't03.59C
2
97.296
1
Puskesmas
RS
trendrrduk
Puskesmas
RS
3
108.472
n
4
3
114.542
U
A
c
1U.962
n
L
101.940
n
z
76.285
n
3
84.974
n
?
93.s51
3
99.635
n
z
62.774
0 n
2
67.137
n
92.370
0
J
98.930
0
63.783
0
2
69.297
U
43.839
0
A I
45.480
c
z
103.039
0
?
106.23€
n
4
70.781
c
z
75.9'tC
59.475
0
2
60.822
4
2
I I
Pangkah
10
Slawi
67.871
0
1
68.827
11
Dukuhwaru
58.682
1
1
58.94$
12
Adiwema
124.92C
U
2
125.984
1
13
Dukuhiuri
98.063
1
2
98.987
14
Talang
96.111
1
2
15
78.18€
0
1
16
Tarub Kramat
103.131
2
17
Suradadi
86.1 48
0
18
Warureja
66.208 1.492.548
0
1
5
28
Jumlah
2016
Jumlah
3 0
z
133.69C
1
4
0
4 4
4
1
28.1 3S
1
n
3
100.862
0
3
105.706
97.244
n
J
99.552
0
3
105.s62
0
79.110
0
80.98€
0
3
8s.870
c
2
104.944
0
108.667
0
4
118.561
2
86.234
U
86.407
0
3
86.840
n
67.401
0
z
69.853
0
2
76.379
n
?
{.5{0.5,|5
1
47
1.547.264
1
4S
1.8U.043
1
57
I
4
Lanjutan... 2020
No
KECAMATAN
Jumlah Penduduk
2025
Jumlah Penduduk
Puskesmas
RS
1
Vlargasari
112.09S
0
4
115.847
2
Bumijawa
128.70?
II
4
144.614
3
Bojong
94.65:
tt
3
105.435
4
Balapulang
4
1
D
Pagerbarang
I
Lebaksiu
I
Jatinegara Kedungbanteng
I I
Pangkah
106.114
2029
Jumlah
Puskesmas
RS f
c
13.01 5
71.804
n
2
76.794
105.955
0
4
113.479
0 n
75.289
0
3
81.798
U
47.18i
0
2
48.950
U
109.53i
0
4
112.931 87.309
0 n
63.606
n
145.524
1
Pendudrrk
Puskesmas
RS
18.936
0
E
158.748
I
5
4
114.938
U
4
A
118.858
u
4
0
4
4
1
81.035 A
1
19.882
3
87.408
50.410 115.725
0
4
A
0
4
3
92.335
n
3
2
64.755
5
150.545
I
5
I
4 4
10
Slawi
81.410
11
Dukuhwaru
62.1 9€
0
't2
Adiwerna
139.481
1
13
Dukuhturi
110.78
0
4
1rc.144
n
4
120.544
A
1 1 8.693
0
4
124.352
1
96.540
U
3
101.171
n
141.135
1
.326
1
14
Talang
111.93:
0
15
Tarub
91.04€
U
16
Kramat
129.357
4
I
A
0
3
17
Suradadi
87.275
18
Warureja
83.514
0
1.7'18.334
3
Jumlah
2
4
151
2
87.712
0
88.063
n
3
91 .31€
n
e
98.080
0
61
1.860.802
3
65
1.957.151
5
3
6l
Sumber: Hasit Analisis tim penyusun , 2OOe
rf,NONTTnlrcilf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lGbupaten TegalTahun 2@9- 2OZ9
Mlayah (RTRW)
tv.t7
4.4.4 Rencana Pengembangan Sarana Peribadatan
sebanyak 558 unit. Sehingga tidak perlu adanya penambahan fasilitas masjid
Jenis dan besaran kebutuhan akan sarana peribadatan sangat tergantung pada kondisi kehidupan beragama masyarakat setempat. Berdasarkan data yang ada pada
lagi.
r
'1
Musholla, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 800 jiwa.
tahun 2006 Kota Kabupaten Tegal telah memiliki sarana peribadatan berupa masjid, mushola/masjid lingkungan, gereja, dan pura. Untuk memperkirakan kebutuhan sarana
Jumlah eksisiting musholla yang ada saat ini berjumlah 3.937 unit tersebar di
peribadatan ini akan digunakan standar rasio yang dihitung dari rasio pelayanan sarana peribadatan sampai tahun 2A29 serta dikaitkan dengan struktur penduduk pada masing-
perencanaan tahun 2029 kebutuhan fasilitas peribadatan berupa Musholla
masing agama.
masjid lagi.
seluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal. Sampai akhir tahun
sebanyak 2.446 unit. Sehingga tidak perlu adanya penambahan fasilitas
Secara garis besar Rencana Kebutuhan Sarana peribadatan berdasarkan perhitungan, yaitu sebagai berikut :
r
r
Jumlah gereja, kuil, pura/vihara tidak diperlukan adanya penambahan fasilitas kembali.
1 Masjid, minimal penduduk pendukungnya sebanyak 3500 jiwa.
Dari perkiraan jumlah penduduk Kabupaten Tegal dapat diperhitungkan kebutuhan
Jumlah eksisiting masjid yang ada saat ini berjumlah 772 unit tersebar d iseluruh wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal. Sampai akhir tahun
fasilitas kesehatan, yaitu sebagai berikut:
perencanaan tahun 2029 kebutuhan fasilitas peribadatan berupa masjid TABEL 4.10 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PERIBADATAN TAHUN 2008, 20{0, 2015, 2020,2025 DAN 2029 Dt KABUPATEN TEGAL 2007 No
KECAMATAN
Jumlah Penduduk
Masjld
2008
Musholla
Margasari
142.911
61
2ge
Brrnijawa Bqong
95.05<
77
35i
71.5U
44
21t
4
Bdapulang
51
19€
6
Pagerbarang
90.08( s0.294
2a
10€
7 at
o
tv
KullIPuraJ Vihara
Gerela
Jumlah Penduduk
2010
Musholla
Masfld
Kuil/Pura/
Gereja
Vihan
Jumlah Penduduk
2016
Musholla
MasJld
131
c
108.472
31
136
0
97.29e
2f
122
101.94C
29
12i
0
0
114.U2
Ji
143
c
73.06i e1.222
21
91
76.281
22
95
0
0
u.974
24
10€
0
x.
114
93.551
27
'117
2
2
99.03€
zt
12r
2
01.110
17
76
0
67.13i
IY
u
98.93C
zd
124
69-257
2C
87
0
a
19e
89.87C
26
112
c
47
17C
61.702
18
77
0
63.783
1
8C
42.883 101.16i
1€
tl
43.199
lz
54
c
U
43,839
1
AA
51
25(
101.787
29
127
1
0
103.039
Itt
4
70.781
zi zt
74
0
59.475
4a It
25
11
124.92C
47
21,
Dukuhturi
s8.06:
3C
19e
13
1
?
Adwema
Dukuhwaru
12
1
14
fahng
96.11'l
47
18f
'l
tc
Tarub
78.188
41
17e
1
103.131
oc
48.827
x
58.94t
1
1
2e
78
115
129
0
cl
45.48C 1
8€
74
0
1
125.984
3€
157
1
1
128.139
a1
160
1
1
98.987
28
124
0
1
100.&2
ZE
97.244
28
122
1
0
99.552
28
126 124
23
1
0
80.985
za
101
108.667
31
106.23€
3C
133
75.91C
22
UC
60.822
17
7e
133-69C
3€
167
I
c
a
3(
1&
c
1
c
105.70€ '105.56i
3C
132
1
1
c
85.87(
2!
10i
I
136
1
c
118.561
34
148
1
c
I
17
Suradadi
86.14€
1t
0
U
86-407
za
10€
c
c
86.84(
2!
10€
0
87.401
a
o
103
2a ,tc
108
06.20€
38 29
187
Warureja
c
0
69.853
20
87
c
a
/o.olt
22
95
1.492.54€
772
393i
7
1.510.515
433
1887
13
1.647.264
42
t931
13
1.644.013
469
2056
Kramat
Jumlah
1
uDoDlttHtf,rf, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRI0U) Kabupaten Tegal Tahun 2Cfl9- 2029
11
30
131
1
0
1
I
0
79.110 104.9U 86.234
15
Vlhart
30
88.64s
42
Kull/Punr
GereJa
104.%2
60.68i
67.871 58.68i
Musholla
129
Jatinegara
Slawi
Masjid
3(
Lebaksiu
,11
Jumlah Penduduk
103.590
62.774 92.374
Kedungbanteng Pangkah
Kuil/Pura/ Vihara
Gereja
0
I
1
rv-28
Lanjutan... 2020 No
KECAMATAN
Jumlah Pendrrduk
Masjid
2025
Musholla
Kuil/Pura/
Gereja
Jumlah Pendrrdllk
Vihara
1
\4argasari
112.099
32
140
2
c
2
Bumijawa
128.703
0
(
Bojong
94.653
3i zt
161
3
118
U
4
Balapulang
106.1 14
133
2
2
5
ragerbarang
3C
71.804
21
90
c
0
6
Lebaksiu
105.955
3C
132
c
0
7
Jatinegara
75.289
22
94
c
I
Kedungbanteng Pangkah
47.183
ti
59
109.532
31
10
Slawi
81 .410
I
Masjid
2029
Musholla
Gereja
Kuil/Pural
Gereja
Vihara
0
118.93€
34
149
I
144.614
41
181
0
t!
158.748
45
198
0
c
105.435
30
132
0
0
114.938
33
144
n
n
13,015
32
141
2
2
118.858
34
149
a
2
76.794
22
9€
c
c
81.035
23
101
113.479
32
142
c
119.882
34
0
81.798
23
102
0
n
87.408
c
0
48.950
14
61
r'
n
50.410
'A 14
137
4 I
0
112,931
32
141
I
0
115.725
33
zi
102
4
3
87.30€
25
109
4
3
92.335
26
62.1 98
1t
78
c
0
63.606
18
80
0
n
64.755
19
81
1
145.524
42
182
4
t
1
150.545
43
188
I
1
16.104
33
145
0
1
120.544
34
151
118.693
34
148
1
0
124.392
36
96.540
28
121
4
0
141.171
U
1
139.481
4C
174
4
13
Dukuhturi
1't0.783
32
138
c
.935
JZ
140
91.04S
26
114
129.357
37
182
I
0
14',t.132
40
176
1
0
87.712
25
110
0
(ramat
Musholla
Masjid
2
Adiwema
l'arub
Pendrrdrrk
145
l2
16
Vihara
33
Dukuhwaru
15
Jumlah
115.847
11
l4 Talang
Kuil/Pura/
11
1
I t
I
150
c
109
c
63
c
0
145
1
0
115
A
3 0
1
1
155
1
n
126
1
n
1il32e
29 43
1
0
88.063
25
114
n
0
189
1
17
Suradadi
87.275
25
109
c
18
Warureja
83.514
24
104
L
91 .31€
26
114
0
c
98.080
28
123
n
500
21 85
't3
1.E60.802
530
2326
13
7
1.957.151
558
2446
13
Jumlah
1.748.334
Sumber: HasilAnalisis tim penyusun
o
4.4.5 Rencana Pengembangan Sarana perekonomian Fasilitas ekonomi
7
,
di
1 Pasar, dengan penduduk pendukung minimum 30.000 jiwa
Kabupaten Tegat untuk kegiatan perdagangan dapat dikatakan sudah merata. lni dapat dilihat pada penyebaran fasilitas perekonomian yang
sebanyak 65 unit, Rencana Pembangunan diharapkan bisa merata di seluruh
dapat dikatakan sudah merata di setiap kecamatan. Secara garis besar Rencana
kecamatan yang ada di kabupaten Tegal.
Kebutuhan Sarana Ekonomi berdasarkan perhitungan dengan menggunakan standard, yaitu :
r
1 Toko/kios, dengan penduduk pendukung minimum 2.500 jiwa
Warung atau kios merupakan fasilitas yang melayani skala lokal atau lingkungan atau setingkat kelurahan yang rencana pengembangannya
Kebutuhan
rencana sampai akhir tahun perencanaan 2029
dibutuhkan
Untuk mengetahui jumlah fasilitas ekonomi di Kabupaten Tegal pada tahun perencanaan tahun 2010-2A29 dapat dilihat pada tabel proyeksi kebutuhan fasilitas dibawah ini
:
tersebar di seluruh wilayah tersebut, sehingga memberi akses kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk mendapakan barang yang dibutuhkannya. Kebutuhan
rencana toko/kios sampai akhir tahun perencanaan
dibutuhkan sebanyak 782
unit.
ZA2g
Rencana Pembangunan diharapkan bisa
merata di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal.
uDmrttH(f,ni Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRr0U) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
rv-29
TABEL 4.11 RENCANA KEBUTUHAN FASILITAS PEREKONOMIAN TAHUN 2008,2010, 2015, 2020,2025 DAN 2029 DI KABUPATEN TEGAL 2008
No
KECAMATAN
1
Margasari
2
Jumlah Penduduk
2010
Toko/k los
Jumlah Penduduk
Pasar
2015
Toko/k io-q
Jumlah Pendrrdrlk
Pasar
2020
Toho/ klac
2025
Jumlah Tokolki Pendrrdlrk rrc
Pasar
Jumlah
Pasar
Pendrrrlrrk
2029
Tokol kioc
Jumlah
Pasar
Panrlrrdrrk
Tokolk Pasar ios
103.59C
41
3
104.962
42
3
108.472
43
4
112,099
4e
4
115.847
46
4
1
Bumijawa
18.936
97.296
48
39
3
101.940
41
3
114.542
46
4
128.703
51
4
144.614
58
5
3
Bojong
158.748
63
73.063
29
2
76.285
31
3
84.974
34
3
94.653
38
3
105.435
Balapulang
42
4
4
114.938
46
4
91.222
36
3
93.5s1
37
3
99.635
40
3
06.1 14
42
4
113.015
5
Pagerbarang
45
4
118.858
48
4
61 .1 10
24
2
62.774
25
2
67.137
27
2
71.804
29
z
76.794
31
Lebaksiu
81.035
89.870
32
?
6
3
36
3
92.374
37
J
98.930
40
3
105.955
42
4
113.479
7
Jatinegara
45
4
119.882
61.702
48
4
I
25
2
63.783
26
2
69.297
28
a
81.798
Keoungbantenq
33
3
35
3
43.199
17
I
87.408
43.839
18
1
45.480
9
Pangkah
101.787
41
3
103.039
41
3
10
Slawi
68.827
28
2
70.7A1
28
11
Dukuhwaru
58.945
24
2
59.475
12
Adiwerna
50
4
1
13
Dukuhturi
125,984 98.987
40
14
Talang
15
Tarub
97.244 79.110
16
Kramat
17
Suradadi Warureja
18
Jumlah
2
75.289
30
18
2
47.183
10
2
48.950
20
2
50.4'tc
2C
2
106.236
42
4
109.532
44
4
112.931
45
4
115.725
46
4
2
75.910
30
81.41C
??
3
87.309
35
3
92.335
37
1
24
2
ea.822
24
2
62.1 98
25
2
03.606
25
2
64.75a
26
2
28.1 39
51
4
133.690
53
4
139.481
56
5
145,524
58
c
150.545
60
5
3
100.862
4A
3
105.706
42
4
1
10.783
44
4
116.104
46
4
124.544
48
4
39
3
99.552
40
3
105.562
42
+
11
1.935
45
4
118.693
47
4
124.392
50
4
32
3
80.985
32
3
85.870
34
3
91.049
36
3
96.540
3S
3
101.171
4A
3
104.944
42
3
108.667
43
4
118.561
47
4
129.357
52
4
141.135
5€
151.326
61
86.234 67.401
34
3
86.447
3€
3
86.840
35
3
87.275
35
3
87.712
35
3
35
3
27
2
69.853
28
2
76.379
31
3
83.514
33
?
.316
37
3
88.063 98.080
39
3
1.510.515
604
47
1.547.264
619
49
1.644.0{l
656
57
1.748.334
699
61
r.860.802
743
65
1.957.t51
782
65
Sumber: HasilAnalisis tim penyusui
4.5
4.5.1 Sumberdaya Lahan Pemanfaatan
b.
4.5.2 Sumberdaya Air
a.
Pemanfaatan
-
Peruntukan lahan yang optimal
air untuk suatu peruntukan harus disesuaikan dengan ketersediaan air yang meliputi volume, distribusi potensi air dan penggolongan kualitas air (untuk air minum, perikanan/ peternakan,
Pengolahan yang intensif
pertanian dan industri).
Penggunaan sumberdaya lahan disesuaikan dengan potensi lahannya
Penggunaan lahan yang ekonomis/ ekologis
-
Pengendalian
-
Pemanfaatan
Pemanfaatan air untuk suatu peruntukan yang mengakibatkan penurunan
kualitas air harus dihindari dengan pertimbangan pemanfaatan ail
Mengeliminasi penggunaan lahan yang tidak sesuai dilahan produktif/ potensial
-
91
,
RENCANA PENATAAN SUMBER DAYA ALAM
a.
1
4
selanjutnya untuk daerah bawah.
-
Mengendalikan konversi lahan seperti di kawasan lindung
Pengambilan air untuk suatu proses produksi yang menghasilkan limbah cair, dalam pembuangan limbah cair kembali ke sungai melalui proses
Mengarahkan perbaikan/ konservasi sumberdaya lahan
pengolahan limbah dahulu (water treatment) sehingga tidak mengakibatkan
TTDON|ilIHCAtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRUU) Kabupaten Tegal Tahun 2009- 2029
tv-30
kerusakan ekosistem terutama ekosistem akuatik yang juga berperan dalam self purification air sungai.
b.
-
b. Pengendalian
-
l\4engendalikan pengambilan
Pengendalian Dihindari perluasan lahan permukiman/ budidaya kearah hutan
Menghentikan kegiatan usaha pengambilan hasil hutan yang melampaui
air sehingga tidak melebihi daya dukung
daya pulih dan daya dukung hutan dalam fungsinya sebagai kawasan
sumberdaya air dilihat dari besarnya pasokan air periodik.
-
konservasi air, lahan dan satwa,
-
Penghentian kegiatan usaha produksi yang mengambil air melebihi potensi
Pelimpahan wewenang dari Pemda Provinsi Jateng kepada Pemerintah
sumberdaya air dan atau membuang limbah (padaVcair) yang tidak melalui treatment terlebih dahulu sehingga mencemarkan ringkungan.
-
Kabupaten Tegal untuk pengendalian perijinan penebangan dan peredaran kayu rakyat.
-
Membatasi kegiatan-kegiatan pembukaan lahan dan pemanfaatan lahan di daerah recharge.
Pengendalian penggunaan gergaji mesin sesuai Keppres Rl No. 21 Tahun 1995 tanggal24 April 1995 tentang Penjualan, Pemilikan dan Penggunaan Gergaji Rantai.
4.5.3 Sumberdaya Hutan
a.
Pemanfaatan
Pemanfaatan hutan disesuaikan dengan peruntukannya, yaitu sebagai hutan produksi dan hutan lindung (baik lindung konservasi lahan ataupun
4,5.4 Sumberdaya Mineral
b.
Pemanfaatan
-
Prioritas pengambilan bahan tambang dengan pertimbangan ekonomis dan
lindung satwa) serta status hutan bersangkutan (hutan rakyat dan hutan
ekologis secara berkelanjutan (mempertimbangkan ketersediaan bahan
negara).
tambang tersebut untuk generasi mendatang).
-
Pengambilan hasil hutan produksi harus memperhatikan kemampuan
pemulihan kembali hutan sehingga dapat dijaga kelestarian dan kesinambungannya serta memperhatikan fungsi hutan tersebut sebagai kawasan konservasi hidrologis untuk daerah setempat dan daerah dibawahnya,
Perluasan kegiatan pengambilan bahan tambang yang tak terpulihkan (seperti gamping) harus memperhatikan fungsi ekologis kawasan setempat (budidaya dan lindung).
c.
Pengendalian
-
Hutan lindung sebagai kawasan terlarang untuk pengambilan hasil hutan masih harus diperhatikan batasan kerapatan batang dan kanopi sehingga meskipun sebagai hutan lindung, penjarangan pohon masih tetap perlu diperhatikan.
Menghentikan kegiatan usaha penambangan yang melebihi daya dukung lingkungan, baik lingkungan setempat ataupun daerah lain yang secara ekologis terpengaruh oleh kegiatan tambang tersebut.
-
Pengambilan/ penambangan diikuti dengan pemulihan kondisi lingkungan sehingga tidak menyebabkan degradasi lahan setempat dan sekitarnya,
Pemanfaatan hasil hutan bukan hanya pada hasil pokok berupa kayu, tetapi pada hasil ikutan dari budidaya hutan.
LaPilNrtNHCf,tT Penyu:unan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9- 2029
tv-31
g*sv RENCNA POTA RUNG WITAYAII 5.1
-
KAWASAN LINDUNG
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2AA4 tentang Perimbangan Keuangan antara
Merupakan kawasan dengan fungsi utama adalah melindungi pelestarian fungsi
daya alam, sumber daya buatan serta nilai budaya dan sejarah bangsa. Kawasan ini harus dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia, dilindungi yang dapat mengurangi atau merusak fungsi lindungnya. Secara umum tujuan dan penentuan arahan
kebijakan dalarn pemanfaatan kawasan lindung adalah mengurangi resiko kerusakan lingkungan hidup dan kehidupan sebagai akibat dari kegiatan pembangunan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
-
Undang-Undang Nornor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam
5.1.1 Arahan Pengelolaan Arahan pengelolaan kawasan lindung bertujuan untuk mempertahankan keutuhan
-
Kepres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan
yang ada, mencegah fungsi lingkungan, memperbaiki kawasan lindung yang rusak dan
Kawasan Lindung di Provinsi Jawa Tengah
-
menambah kawasan lindung yang ada.
Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Garis Sempadan Kebijaksanaan Pemerintah Daerah setempat
5.1.2 Pengelolaan Rencana pengelolaan kawasan yang sama artinya dengan ren@na alokasi penggunaan ruang, disusun berdasar pada berbagai landasan hukum antara
-
lain :
Kesesuaian ruang yang dipergunakan Penggunaan lahan yang dipergunakan Penggunaan lahan saat ini Masukan dari sektor-sektor terkait Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 tentang Perekonomian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
-
Rencana alokasi ini seterusnya merupakan arahan atau petunjuk lokasi bagi rencana pembangunan lahan sesuai tahun perencanaan. Disamping hal-hal tersebut di atas, masih terdapat aspek lain yang perlu dipertimbangkan, yaitu
-
:
Fungsi lingkungan hidup
Estetika lingkungan hiduP Kualitas dan kuantitas ruang Pola dan struktur tata ruang Lokasi pelestarian sumber alam dan pengembangan sumber daya manusia lntegritas dan keamanan wilayah
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang Nomor4l Tahun 1992 tentang Kehutanan
ITAPORtrN RENC.INfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRU/) lkbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
v-{
Dari hasil perencanaan alokesi penggunaan ruang dituangkan ke dalam peta tematik dan terbagi menjadi beberapa kawasan, antara lain
1.
d.
;
Kawasan Lindung
a,
Kawasan yang memberi perlindungan kawasan bawahannya, terdiri dari
il il b.
c.
Kawasan Hutan Lindung
(ada)
Kawasan Bergambut
(tidak ada)
Kawasan Resapan air
(ada)
Kawasan Perlindungan setempat, terdiri atas
2.
$empadan Pantai
(ada)
i_i
Sempadan Sungai
(ada)
il
Kawasan $ekitarWaduk
(ada)
ia iJ
Kawasan Sekitar Mata Air
(ada)
-l 'Li
Ruang terbuka hijau termasuk didalamnya hutan
t_r
Kawasan Jalur Hijau (Green Belt)
kota
(ada)
(ada)
Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, terdir,i dari
i:j Kawasan Cagar Afam ii Kawasan $ual
:
(ada) (tidak ada)
Kawasan Taman Hutan Raya
(tidak ada)
i_i
Kawasan Wisata alam
(ada)
Daerah Pengungsian Satwa
Ir[PORtrN RENCANfi, Penyusunan Revlsi Rerrcana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun z@g - 2029
Mlayah (RTRW)
i
Kawasan Rawan Bencana Banjir
(adal
:.1
Kawagan Rawan Bencana Longsor
(ada)
it it r.'
Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi
(ada)
Kawasan Rawan Bencana GemBa Bumi
(ada)
Kawasan Rawan Bencana Lain
(ada)
Kawasan Pertanian, terdiri dari
(ada)
: at J 'I : rl
Kawasan Hutan Rakyat
(ada)
Kawasan Tanaman Pangan Lahan Basah
(ada)
Kawasan Tanaman Pangan Lahan Kering
(ada)
Kawasan Tanaman Tahunan/Perkebunan
(ada)
Kawasan Petemakan
(ada)
Kawasan Perikanan
(ada)
Kawasan non pertanian, terdiri dari:
(ada)
il
(tidak ada) (tidak ada)
3.
:
:.1 Kawasan Hutan Produksi
t it i-l i
(ada)
r-i
if Kawasan Cagar Budaya dan llmu Pengetahuan t-l Kawasan $uaka Margasatwa I Kawasan Cagar Alam Laut I Kawasan Taman Nastonal Laut I Kawasan Taman Wsata Alam il Kawasan Taman Wisata Laut Ll Kawasan Taman Buru ,l Daerah Perlindungan Plasma Nutfah : Daerah Perlindungan Plasma Nutfah Perairan
b.
(ada)
:
Kawasan Budidaya
a.
.
i--i
L-i
:
Kawasan Rawan Bencana Alam, terdiri dari
Kawasan Pertambangan
(ada)
KawasanPerindustrian
(ada)
Kawasan Pariwisata
(ada)
Kawasan Permukiman
(ada)
-
Perkotaan
(ada)
Pedesaan
(ada) (ada)
Kawasan Strategis
Kawasan Tertentu yaitu Kawasan Militer
(ada)
(tidak ada) (tidak ada)
Pengelolaan kawasan lindung meliputi perencanaan, pemanfaatan, dan
(tidak ada)
pengendalian ruang. Kegiatan perencanaan mencakup penetapan batas-batas kawasan
(tidak ada)
yang berfungsi lindung dengan rnenggunakan kriteria tertentu. Kawasan lindung yang
(ada)
dikelola pemanfaatan ruangnya terdiri dari
:
(ada)
a.
Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahnya
(tidak ada)
b.
Kawasan Perlindungan Setempat
G.
Kawasan Suaka Atam
v-2
d,
Pelestarian Alam
Krlteria
-
e. Kawasan Rawan Bencana
f.
Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan jenis tanah dan curah hujan yang disesuaikan dengan ketentuan menurut $K Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/Il/1 980.
Adapun penjelasan lebih detail mengenai pengelolaan kawasan lindung adalah sabagaiberikut:
A. Kawasan Yang Metindungi
Kawasan Bawahnya
-
-
olo
atau lebih.
Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian 2.000
m di
atas
Kawasan yang memiliki jenis tanah yang sangat peka terhadap erosi,
yaitu regosol, litasol, organosol dan renzina yang guna keperluan khusus ditetapkan oleh Menteri Kehutanan sebagai hutan lindung.
Penetapan kawasan lindung, berdasarkan Keppres No. 32/1990 melalui pengultuhan dan penataan batas di lapangan untuk memudahkan
Pengafitran
pengendalian:nya.
-
Pengendalian kegiatan budidaya yang telah ada (penggunaan lahan yang telah
Pengembalian fungsi hidrologi kawasan hutan yang
telah
Penggunaan lahan yang akan rnengurangi fungsi konservasi secara bertahap dialihkan fungsinya sebagai fungsi lindung;
-
Penggunaan lahan baru tidak diperkenankan bila tidak menjamin fungsi lindung kecualijenis penggunaan yang sifatnya tidak biga dialihkan;
mengalami
kerusakan (rehabilitasi dan konservasi).
-
-
:
berlangsung lama).
-
Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40
permukaan laut.
Kebiiaksanaan pemanfaatan ruanE ditentukan berdasarkan tujuan pemantapannya, yaitu untuk mencegah terjadinya bencana dan menjaga kelestarian kawasan. Kebiiakan tersebut meliputi
-
-
Peningkatan fungsi lindung pada area yang telah mengalami alih fungsi
.mengganggu fungsi lindung.
melalui pengembangan vegetasi tegangan tinggi yang mampu memberikan perlindungan terhadap permukaan tanah dan mampu
Pemantauan terhadap kegiatan yang diperbolehkan berlokasi di hutan lindung
meresapkan air;
Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya. Kecuali kegiatan yang tidak
(antara lain: penelitian, ekploirasi mineral dan air tanah, pencegahan bencana
-
alam) agar tidak mengganggu fungsi lindung.
l.
Kawasan Hutan Lindung
dan dilindungi dapat lestari;
-
kesuburan tanah.
Peningkatan fungsi lahan melalui pengembangan hutan rakyat yang memberikan nilai ekonomi melalui pengambilan hasil buah bukan kayu,
Adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan-kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erogi serta pemeliharaan
Pengembalian berbagai rona awal sehingga kehidupan satwa langka
sehingga pota ini memiliki kemampuan perlindungan;
-
Percepatan rehabilitasi lahan yang mengalamikerusakani serta Penggunaan lahan baru tidak diperkenankan bila tidak menjamin fungsi
Tujuan
lindung terhadap hidrologis, kecuali jenis penggunaan yang sitatnya tidak bisa dialihkan (menara TVRI, jaringan listrik, telepon, air minum
Mencegah terjadinya erosi, bencana banjir sedimentasi dan menjadi fungsi
dll), hal tersebut tetap memperhatikan azas konservasi.
hidrologik tanah untuk menjamin unsur hara tanah, air tanah dan air permukaan.
v.3
I,IPORAN RENC"TN5, Perryusunan Revisi Rencana Tata Ruang
Kabupaten Tegal Tahun
2W
- 2A29
Mlayah
(RTRUU)
lokpsl
Tutuan
Hutan lindung terdapat di Kecamatan Bumijawa, Bojong, Balapulang dan
Untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada
Margaaari.
daerah resapan air tanah untuk keperluan penyediaan l
dan penanggulangan banjir, baik untuk kawasan bawahnya 2. Kawasan Lindung di Luar Kawasan Hutan
Kawasan Lindung
Di Luar
maupun
kawasan yang bersangkutan.
Kawasan Hutan adalah kawasan yanE
sepenuhnya diperuntukan bagi konservasi hidrologi, yaitu mengatur tata
air, mencegah banjir dan erosi serta memelihara keawetan kesuburan tanah.
Krtbrta
-
Curah hujan yang tinggi
Struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran.
-
Tutuan
Terletak di ketinggian diatas 500 m dari permukaan laut dan
Memberikan ruangan yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah
mempunyai vegetasi yang mendukung penyimpanan airtanah
resapan air tanah dan penanggulangan banjir.
Pengaturan
-
Kriterla
Peningkatan fungsi lindung pada area yang telah mengalami alih fungsi
curah Hujan yang tinggi struktur tanah yang mudah meresapkan air dan hujan dalam jumlah yang banyak, dan kriteria lain yang sama dengan
melalui pengembangan vegetasi tegakan tinggi yang mampu memberikan perlindungan terhadap permukaan tanah dan mampu
kawasan lindung.
meresapkan air ke dalam tanah;
Pengafittan Upaya pengelolaan kawasan $ama seperti pengelolaan kawasan hutan
-
lindung.
Percepatan rehab'ilitasi lahan yang mengalamikerusakan; Bangunan yang menutup tanah/ buillding cvver€,ge terlalu besar tidak diperkenankan;
-
Lolrasf
Terletak
Kegiatan wisata yang tidak mengganggu fungsi lindung diperbolehkan;
di
Peningkatan fungsi lahan melalui pengembangan hutan rakyat yang memberikan nilai ekonomi rnelalui pengambilan hasil buah bukan kayu,
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Bojong, Kecamatan
Balapulang, Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Pangkah.
3. Kawasan Resapan
dan vegetasi yang menjadi tempat kehidupan berbagai satwa; serta
-
Pengolahan tanah secara teknis (misalnya membuat embung,
cekungan tanah, bendung) sehingga kawaean
Alr
ini
memberikan
kemampuan peresapan air yang lebih tinggi.
Kawasan resapan air adalah kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi
untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air
Lokasi
bumi (aquifer) yang berguna sebagai sumber air. Kawasan
ini
Lokasi kawasan resapan air terdapat di Kecamatan Bumijawa, Kecamatan
diperuntukan bagi tanaman yang mampu menyimpan air tanah sebagai
Lebaksiu, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong dan sebelah barai
cadangan air bagi kawasan di bawahnya.
Kecamatan Margasari.
v-4
IrIPOR.IN RENCtrNL Penyusunan REvisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
Mtayah
(RTRrJU!
B.
-
Kawasan Perlindu ngan $etempat
1.
Sempadan sungai yang areanya masih luae dapat digunakan untuk
Kawasan Sempadan Sungal
pariwisata melalui penataan kawasan tepian sungai.
Kawasan Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai,
termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer yang mernpunyai
Lokasi Kawasan ini meliputi semua wilayah yang ditewati sungai yang ada di
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Kabupaten Tegal. TuJuan
NO
Melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan
1.
r . n . . . . r r
merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Kriterta
-
Perlindungan pada sungai besar di luar kawasan permukiman ditetapkan minimum 100 meter kiri-kanan sringai. Termasuk sungai besar di daerah
ini antara lain adalah
:
NAMA SUNGAI Sempadan Sungai Besar $ungai Rambutan Sungai Cenang SungaiJimat Sungai Cacaban $ungai Gung $ungaiKliwon Sungai Gangsa Sungai Pemali Sunoai-Sunoai Besar lainnva Sempadan SunEai-Sungai Kecil
2.
Sungai Rambutan, Cenang, Jimat, Cacaban,
Gung, Kliwon, Gangsa dan Pernali
-
Pedindungan terhadap anak-anak sungai diluar permukiman ditetapkan
minimum
50 meter. Termasuk pada wilayah ini adalah
3.
Sempadan Sungai di Kawasan Perkotaan
kecamatan-
kecamatan yang dilewati oleh sungai-sungai kecil yang ada di Kabupaten Tegal; seda
-
2.
Pada sungai besar dan anak sungai yang melewati kawasan permukiman ditetapkan minimum 1S.15 meter.
sungai sekurang-kurangnya m daritepi sungai
1
00
Daerah perlindungan meliputi kawasan sepanjang kanan-kiri sungai sekurang-kurangnya 50 m daritepisunqai Daerah perlindungan ditentukan menyesuaikan dengan kondisi di sekitar sungai dengan jalan inspeksi antara 10-15 m.
Kawasan Sempadan Pantai
Adalah deretan sepanjang tepian yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai.
Pengaturan
-
KETERANGAN
Daerah perlindungan meliputi kawasan sepaniang kanan-kiri
Tujuan
Perlindungan sekitar sungai atau sebagai sempadan sungai dilarang mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas
Mefindungi pantai
dari kegiatan manusia yang dapat
mengganggu
ekosistem.
air sungai;
-
Bangunan sepanjang sempadan sungai yang tidak memiliki kaitan
Kriteria
dengan pelestarian atau pengelolaan sungai dilarang untuk didirikan;
Minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi (UU No 5 tahun 1990 Keppres
Sungai yang melintasi kawasan permukiman ataupun
Rl No 32Tahun 1990).
kawasan
perdesaan dan perkotaan dilakukan re-orientasi pembangunan dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan; serta
I,f,PORAN RENCf,Ntr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Frabupaten Tegal Tahun 20@. - 2O?9
Mlayah (RTRUD
v.5
Pengaturan
-
3.
Perlindungan kawasan sempadan pantai 100 meter
dari
pasang
Pada sempadan pantai dan sebagian kawasan pantai yang merupakan
Tujuan Melindungi mata air dari kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas
Pada kawasan yang potensial untuk dilakukan penafiaman bakau,
air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.
Kriteria
Pada kawasan sepanjang pantai yang termasuk sebagai kawasan perkotaan dan perdesaan, pariwisata, pelabuhan, pertahanan dan
Sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter disekeliling mata air, kecuali untuk kepentingan umum (Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993)
keamanan, serta kavrrasan lainnya. Pengembangan kawasan ini harus
Pengaturan
dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan yang telah ditentukan dalam
-
rencana tata ruang kawasan pesisir;
Melakukan sistem peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya
-
di
daratan untuk
menunjang
-
Sumber air yang ada selain sebagai sumber air minum dan irigasi, iuga
digunakan untuk pariwisata, dimana peruntukkannya diijinkan selama
kelestarian kawasan lindung pantai;
di pantai diarahkan di luar sempadan pantai,
tidak mengurangi kualitas tata air yang ada;
kecuali
bang:unan yang harus ada di sempadan pantai seperti dermaga, tower
-
Pembuatan sistem saluran bila sumber dimanfaatkan untuk air minum atau irigasi;
Memantapkan kawasan lindung Bangunan
Perlindungan sekitar mata air untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan menyebabkan kerusakan kualitas sumber air;
bencana;
-
mata air yang
mata air.
lindung merniliki fungsi sebagai kawasan budidaya seperti: permukiman
-
adalah kawsan disekeliling
kerusakan kualitas pantrai;
maka dilakukan penenaman sehingga menambah area bakau;
-
air
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
dari kerugakan;
-
Kawasan sekitar mata
tertinggi dilarang mengadakan alih fungsi lindung yang menyebabkan
pesisir terdapat ekosistem bakau dan terumbu karang harus dilindungi
-
Kawasan Sekitar Mata Air
-
Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup
penjaga keselamatan pengunjung pantai;
tanah atau ground aover untuk melindungi pencemaran dan erosi
Menjadikan kawasan lindung sepanjang pantai yang memiliki nilai
terhadap air; serta
-
ekologis sebagai obyek wisata dan penelitian; serta
Membatasi dan tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konservasi mata air.
Loftasl Pada wilayah Kabupaten Tegal, kawasan yang dimaksud adalah kawasan
Iofrasi
sekitar Pantai Maribaya (Kecamatan Kramat), Desa
Terletak
Kedungkelor
di sumber mata air
Bumijawa
di Desa Bumijawa
(Kecamatan
di Desa Danaraja (Kecamatan Margadana),
(Kecamatan Warureja), Desa Demangharjo, Suradadi, Purwahamba dan
Bumijawa), Sumur Duren
Bojongsana (Kecamatan Suradad i).
Curug Kaliwiru di Desa Karangmalang (Kecamatan Kedungbanteng), Tuk
Jenawi dan Tuk Duren di Desa Dermasuci (Kecamatan Pangkah), Nyai
Kuni dan Ares
di
Kecamatan Balapulang, Limut Kidul
(Kecamatan Jatinegara), mata
LtrPORlN RENC.INI' Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Wlayah (RTR!U) lrabupatenTegal Tahun 2009 - 2029
di Desa Cerih
air di Desa Timbangrejo
(Kecamatan
v.5
Lebaksiu;, mata air di Desa Bojong dan Rembul (Kecarnatan Bojong) serta
Lokasl
di sekitar mata air yang ada di Kabupaten Tegal.
Di sekitar kawasan Waduk Cacaban terutama terdapat di Kecamatan Kedungbanteng dan Jatinegara.
4.
Kawasan Sempadan Wadukl Danau
Kawasan sekitar danaulwaduk adalah kawasan tertentu,
di
sekeliling
5, Kawasan Pantai Berhutan Bakau
danawluaduk yang mempunyai manfaat penting untuk mernpertahankan
Kawasan pantai berhutan bakau adalah kawasan pesisir laut yang
kelestarian fungsi danaulwad uk.
merupakan habitat alami hutan bakau yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap pantai dan lautan.
Tujuan Melindungi waduk/danau dari kegiatan budklaya yang dapat mengganggu
Tujuan
kelestarian fungsi danau/waduk.
Memberikan perlindungan terhadap pantai dan lautan dengan tujuan untuk metestarikan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan bakau dan
Krlteria
tempat berkembang biaknya berbagai biota laut, pelindung pantai dari
Dataran sekeliling tepi waduUdanau yang memitiki lebar proporsiaonal dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk dengan lebar 50 m
- 100 m
diukur dari pasang tertinggi ke arah darat.
Pengaturan
-
Perlindungan sekitar waduudanau untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan menyebabkan kerusakan kualitas sumber air;
-
Waduk selain untuk irigasi, pengendali air, perikanan, sumber energi listrik juga untuk pailwisata. Untuk itu diperlukan pelestarian waduk beserta seluruh tangkapan air di atasnya;
-
Waduk yang digunakan untuk pariwisata seperti di Waduk Cacaban
pengikisan air laut serta penunjang usaha budidaya lainnya. Selama itu juga dapat melindungi kawasan daratan
-
Kriteria Koridor di sepanjang pantai dengan lebar paling sedikit 130 (seratus tiga
puluh) kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.
Pengaturan
.
di kawasan ini dilarang.
.
Kegiatan yang sudah ada, yang tidak menunjang perlindungan terhadap flora dan fauna di kawasan ini secara bertahap dipindahkan
Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup
dengan penggantian yang layak.
.
terhadap air; serta Membatasi dan tidak boleh menggunakan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konservasiwaduk.
I,IIPORf,N RENCANT, Penyurunan Revisl Rencana Tata Ruang Wlayah RTRU/) Frabupaten Tegal
Kegiatan yang tidak menunjang pertrindungan terhadap flora dan fauna
kualitas tata air yang ada;
tanah atau grcund cover untuk melindungi pencemaran dan erosi
-
sekitamya dan bahaya rob dan
pengikisan pantai.
terutama terdapat di Kecamatan Kedungbanteng dan Jatinegara, untuk kepentingan pariwisata diijinkan membangun selama tidak mengurangi
di
Tahun
2W
- 2029
Kegiatan tambak dan kegiatan lain yang berhubungan dengan aktivitas kelautan diperkenankan.
.
Penanaman kembali tanaman bakau pada daerah-daerah yang rawan tarhadap bahaya banjir/rob dan abrasi pantai.
v.7
-
Lokasl
-
PerlindungaR gekitar mata air untuk kegiatan yang manyebabkan alih fungsilindung dan menyebabkan kerusakan kualitas gumber air; serta
Pantai berhutan bakau berlokasi di Kecamatan Suradadi dan Warurela.
*
Pembuatan Bistem saluran bila sumber dimanfaatkan untuk air minurn
6. Kawasan $empadan lrigasi
atau irigasi.
Adalah kawasan sepanjang kanan-kiri saluran irigasi primer dan sekunder,
Lokasi
baik irigasi bertangggul maupun tidak.
Terletak pada kecamatan yang memiliki saluran irigasi primer dan sekunder TuJuan
yang ada di Kabupaten Tegal.
Usaha ini dilakukan untuk memberikan perlindungan
di sekitar
saluran
c. Kawasan Suaka Alam
irigasi baik di luar maupun di dalam permukiman
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat
Kriterla
-
Perlindungan pada irigasi primer baik
di
maupun
dalam maupun diluar
di
perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
permukiman ditetapkan minimum 10 meter kiri-kanan saluran;
-
Pada kawasan konservasi ini dimungkinkan adanya jalan inspeksi
Tujuan
untuk pengontrolan safuran dengan lebar jatan minimum 4 meter;
Untuk melestarikan lingkungan dan melindungi keanekaragaman biota serta
Perlindungan pada irigasi sekunder baik
di dalam maupun di
luar
ekosistem. Gejala dan keunikan alam bagi kepentingan plasma nutfah, ilmu
permukiman ditetapkan minimum 6 meter kiri-kanan saluran; serta
pengetahuan dan pembangunan pola umumnya.
Pada kawasan konservasi ini dimungkinkan adanya jalan inspeksi
Kawasan suaka alam di Kabupaten Tegat terdiri dari cagar alam, cagar alam
untuk pengontrolan saluran dengan lebar jatan minimum 3 meter.
laut, dan kawasan suaka alam.
1. Gagar Pengaturan
-
Perlindungan sekitar saluran irigasi atau sebagai sempadan saluran
Alam
Kawasan cagar alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
irigasi dilarang mengadakan alih tungsi lindung yang menyebabkan
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
kerusakan kualitas air irigasi;
ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai penyangga sistem kehidupan.
dan satwa serta
Bangunan sepanjang sempadan irigasi yang tidak memiliki kaitan dengan pelestarian atau pengelolaan irigasi dilarang untuk didirikan;
Tujuan
Saluran irigasi yang melintasi kawasan permukiman ataupun kawasan
Menjaga kelestarian alam terutama satwa langka dan dilindungi.
perdesaan dan perkotaan yang tidak langsung mengairi sawah maka
keberadaannya dilestarikan dan dilarang untuk digunakan sebagai fungsi drainase;
-
Melestarikan kawasan sumber air untuk metestarikan debit irigasi;
ITIPORAN RENCANA Penyusunan Revisi Rencana Tata R.uang Wilayah (RTR!U) KabupatenTegal Tahun 2OO9 - 2029
Kriteria
a.
Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya.
b.
Mewakili formasi biota tertentu danlatau unit-unit penyusunan
v-8
c. Mempunyai kondisi alam, baik bioata maupun fisiknya yang masih asli
merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan
dan tidak atau belum diganggu manusia.
bagi perkembangan keanekaragarnan tumbuhan dan sahrva yang ada.
d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menuniang pengetahuan TuJuan
yang efektif dengan daerah pentangga yang cukup luas.
Tujuan perlindungan kawasan ini adalahmelindungi keanekaragaman biota, tipe ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan
e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh di suatu daerah serta keberadaannya rnemerlukan upaya konservasi.
kelestarian plasma nutfah, dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Pengaturan
-
Kriteria
Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan
a.
satwa beserta ekosistemnya;
-
perairan lainnya.
Mempertahankan fungsi ekologis kawasan alami baik biota maupun
b. Memiliki habitat atami yang memberikan
fisiknya melalui upaya pencegahan pemanfaatan kawasan pada Peningkatan kegiatan konservasi dan rehabilitasi yang berguna untuk
Pengaturan
mengembangkan ilmu pengetahuan dari ancaman kepunahan yang
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan wisata alam; b. Pembatasan kegiatan pemanfaatan surnber daya alam;
disebabkan oleh kegiatan afam maupun manusia;
-
Pada kawasan hutan yang berfungsi sebagai cagar alam yang mengalami perubahan fungsi, maka dilakukan pembatasan
c. d. e.
Ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat merubah bentang alam dan ekosistem.
Loftasi
Lokasi
Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya yang ada di Kabupaten
Kawasan Cagar Alam dari Kabupaten Tegar terdapat di Kecamatan Bumijawa (cagar Alam Guci) dan Jalinegara (cagar Alam sub Vak 1Bc, 19b Jatinegara).
Tegal yaitu di Kecamatan Suradadi dan Warureja.
D.
Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya
Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya adalah daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya, yang
L,IPORAN RENC.INL Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Kabupaten TegalTahun 2C09 - 2029
Ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat mengurangi daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan
Kegiatan yang sudah ada, yang berada di dalam kawasan cagar Alam,
yang mengganggu fungsi kawasan secara bertahap akan dipindahkan dengan diberi penggantian yang layak oleh pemerintah.
2,
Ketentuan pelarangan peman aatan biota yang dilindungi peraturan perundang-undangan;
pengembangan, pengembalian rona awal, disertai pengawasan yang ketrat terhadap penetapan fungsi kawasan; serta
-
tempat maupun perlindungan
bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada.
kawagan suaka alam dan upaya konservasi;
-
Merupakan daerah yang mewakili ekoslstem khas di lautsn maupun
Mtayah (RTRW)
Kawasan Pelestarian Alam Merupakan kawasan lindung yang pemanfaatannya untuk rnenjaga kelestarian
dan atau menyempurnakan unsur-unsur yang menunjang kemantapan fungsi lindungnya yang dilandaskan pada mekanisme saling menguntungkan antara lingkungan ekstemal dengan mahkluk hidup didalamnya. Kawasan pelestarian
v-9
alam yang ada di Kabupaten Tegal dj antaranya cagar budaya dan ilmu
Memisahkan sebagian benda cagar budaya dari kesatuann)fa,
pengetahuan.
Memperdagangkan stau memperjualbelikan benda cagar budaya.
1.
Cagar Budaya dan llmu Pengetahuan
Membangun bangunan baru di lingkungan yang dipertahankan untuk
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan diperuntukan bagi kegiatan
mewakili suatu tipe bangunan untuk suatu masa tertentu dengan
yang bertujuan untuk metindungi atau melestarikan budaya dan kegiatan pengembangan ilmu pengatahuan. Kawasan cagar budaya dan ilmu
struktur masih baik yang bersama-sama membentuk llngkungan yang
pengetahuan adalah kawasan yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dapat berupa peninggalan bersejarah
Membangun bangunan baru di sekitar bangunan cagar budaya yang
yang berguna bagipengembangan budaya dan ilmu pengetahuan.
mengurangi nilai budayanya.
serasi.
mengakibatkan bangunan yang dilind,ungi mental terganggu atau
TuJuan
Loftasi
Usaha ini dilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggafan sejarah, bangunan arkeologi, monumen nasional dan
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan terdapat di Desa Semedo, Kecamatan Talang dan Dukuhwaru.
keanekaragaman bentukan geologi yang berguna untuk i|mu pengetahuan
dari ancaman kepunahan yang disebabkan oreh kegiatan alam dan manusia.
Kriteria kawasan sekitar cagar budaya dan ilmu pengetahuan adalah batas lingkar dari 50 sampai 200 meter daritempat tersebut.
Kegiatan yang mengganggu kelestarlan situs purbakala dan lingkungannya dilarang.
Areal di sekitar cagar budaya dan ilmu pengetahuan, yang dijadikan
obyek wisata dan diperuntukkan sebagai areal penunjang dapat
'
kekeringan, bencana gunung berapi, gernpa, gelombang pasang serta rawan kebakaran lahan. Pada kawasan-kawasan seperti ini perlu dilindungi agar dapat menghindarkan masyarakat dari ancaman bencana yang ada tersebut.
Pengaturan
'
Kawasan Rawan Bencana
Di Kabupaten Tegal terdapat beberapa lokasi wilayah yang sering mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin lisus, abrasi dan akresi,
Krtterla
'
E.
Tujuan Usaha ini dilakukan untuk melindungi kawasan-kawasan budidaya terutama
kawasan terbangun juga untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman bencana alam.
diberikan hak pakai atau hak pengelolaan kepada pemerintah daerah.
Krtterla
Kegiatan yang dilarang dalam kawasan cagar budaya dan ilmu
-
pengetahuan adalah:
'
karena faktor kelerangan, struktur tanah, air tanah, vegetasi penutup dan
Mengambil, membawa, memindahkan benda cagar budaya ke luar dan kawasan lindung cagar budaya.
-
Mengubah bentuk dan/atau warna serta memugar benda budaya.
€gar
daerah patahan.
-
Untuk rawan baniir berdasarkan fakta banlir yang ada di Kabupaten Tegal.
Untuk rawan angin lisus berdasarkan fakta abrasi yang ada di Kabupaten Tegal.
Lf,PON.IN RENC.INtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2C09 - 2029
Untuk rawan longsor merupakan zone yang labil ter,hadap gerakan tanah
Mlayah (RTRIU)
v-{o
-
Untuk rawan abrasi dan akresi berdasarkan fakta abragi dan gedimentasi
-
Pada daerah yang rawan banjir, dapat dilakukan langkah-langkah dengan:
a, penanaman
yang ada di Kabupaten Tegal.
-
Untuk rawan bencana gempa bumi didasarkan pada factor kekuatan gempa
(strengtMenergy), jarak terhadap pusat gempa (dlstanca
of
hulu serta pada daerah banjir dilakukan penataan drainase.
b. Melestarikan
epicenfre),
c.
kondisi geologi wilayah serta kerapatan patahan/ sesar.
-
untuk rawan gelombang pasang didasarkan pada jarak dengan pantai, karakteristik
lahan (morfologi dan ketinggian wilayah) serta ada tidaknya
-
pada
Untuk rawan kekeringan didasarkan pada factor tekstur/ jenis tanah, curah
jaringan primer, sekunder maupun tersier, serta tidak menyatukan fungsi
hujan serta bentuk lahan.
irigasi untuk drainase,
Untuk rawan bencana gunung berapi didasarkan pada jarak dengan gunung
-
Untuk daerah yang rawan bencana angin lisus dilakukan dengan pengaturan bangunan dan daerah hijau.
Untuk rawan kebakaran lahan didasarkan pada factor jenis penggunaan
-
Pada daerah yang rawan abrasi dan akresi, dapat dilakukan tangkah-langkah
lahan serta ada tidaknya akses jalan.
dengan penanaman tanaman lindung seperti hutan bakau.
-
Pengaturan
-
Pembuatan sumur resapan di kawasan perkotaan perkotaan dan perdesaan, kawasan pertanian yang dilengkapi dengan embung,
d. Membuat saluran pembuangan yang terkoneksi dengan baik
berapi serta kondisi topografi wilayah.
-
kawasan lindung dan kawasan hulu sungai;
bendung maupun cek dam, pembuatan bendungan baru; serta
penghalang baik alam maupun buatan,
-
tanaman lindung yaitu tanaman keras (tahunan) pada daerah
Untuk rawan longsor, dapat diantisipasidengan
a.
Untuk daerah rawan bencana gunung berapi dilakukan dengan penentuan
zona-zona kerawanan bencana, penyediaa:n sarana prasarana untuk :
mengarahkan arah aliran letusan dan pendukung evakuasi serta dilakukan
Pengernbalian fungsi lindung khususnya hutan atau kawasan yang
mendukung perlindungan seperti perkebunan tanaman keras dan
langkah-langkah mitigasi bencana sebelum terjadinya bencana.
-
Untuk daerah rawan bencana kekeringan dilakukan dengan pengaturan
memiliki kerapatan tanaman yang tinggi;
b.
di daerah banyak alih fungsi lahan lindung yang memiliki kemampuan mendukung perlindungan kawasan maka dipertukan Mengingat
kawasan hiiau, penyediaan cadangan air dan pengaturan pola tanam.
-
Untuk daerah rawan gelombang pasang dengan pengaturan jarak kawasan
terbangun dengan pantai, pengaturan penahan gelombang baik alami
pengelolaan bersama antara pemerintah dengan masyarakat baik dalam mengelola hutan maupun perkebunan; serta
c.
Diperlukan pengelolaan DAS yahg memiliki kontur tajam dengan mernbuat terasering dan penanaman tanaman keras Broduktif bersama
maupun buatan
-
Untuk rawan gempa bumi dilakukan dengan penyiagaan sistem peringatan dini dan kesiapan mitigasi bencana antara pamarintah dan rnasyarakat.
-
Untuk rawan kebakaran lahan dilakukan dengan pengaturan pola tanam dan
masyarakat.
d.
perlindungan kawasan hutan dari usaha atih fungsi lahan.
Upaya penanaman vegetasi yang berkayu dengan tegakan tinggi harus diikuti oleh pengembangan tutupan tanah atau ground cover yang juga
memiliki fungsi ekonomi seperti rumput gajah yang dapat digunakan untuk pakan ternak.
Lokasi
.
Kawasan rawan bencana banjir
di
Kecamatan Krarnat, Kecamatan
Adiwerna, Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,
Kecamatan
Bumijawa, Kecamatan Dukuhturi, Kecamatan Dukuhwaru, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Pangkah, Kecamatan Talang,
LSFOR.BN RENCANfi' Penyusunan Rwisl Rencana Tata Rueng Wllayah (RTR$U| F'abupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
v-{{
Kecamatan Tarub, Kecarnatan Warureja, Kecamstan Suradadi,
Kecamatan
F,
Kawasan llndung di Baerah Peeisir
1.
Slawi, Kacernatan Margasari.
Kawasan rawan bencana longsor
di Kecamatan Balapulang,
Kecamatan
Berdasarkan kondisi yang ada saat ini, bahwa keberadaan bangunan baik
Bojong, Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari dan
itu bangunan permukiman, restoran dan fasilitas umum menempati garis sempadan pantai yaitu 100 meter dari garis pantai, Maka sekiranya perlu
Kecamatan Pangkah.
adanya tindakan-tindakan untuk mengendalikan bangunan-bangunan tersebut karena kawasan tersebut merupakan kawasan lindung yang
Kawasan rawan abrasi di Kecamatan Kramat (Keturahan Dampyak, pantai
Maribaya), warureja (Desa Kedungkelor)
dan suradadi
dilindungi oleh pemerintah. Jika mengacu pada peraturan tersebut, maka
(Desa
Demangharjo, Suradadi, Purwahamba dan Bojongsana).
kawasan sempadan pantai dapat dikatakan sebagai daerah bebas
Kawasan rawan akresi di sungai Ketiwon, sungai Cenang, sungai siwarak
bangunan.
dan Sungai Cikiam.
Kawasan rawan angin lisus
di
Kecamatan Balapulang, Jatinegara,
Margasari dan Bojong. Kawasan rawan kekeringan di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong, :Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng,
Kecarnatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pagerbarang, Kecamatan Pangkah serta Keeamatan War:ureja"
.
Kawaean Sempadan Pantal
Kawasan rawan bencana gunung berapi
di Kecamatan Bumijawa;
di
Kawasan $empadan Sungai dan Estuari Secara hidrolis sempadan sungai merupakan daerah bantaran sungai yang
berfungsi memberikan kemungkinan luapan banjir ke samping kanan kiri
sungai sehingga kecepatan air ke hilir dapat dikurangi, energi air dapat diredam sepanjang sungai serta erosi tebing dan erosi dasar sungai dapat
dikurangi secara stirnultan, Di samping sempadan sungai daerah tata air sungai yang padanya terdapat mekanisrne in flawke sungai dan ouf f/ow ke
serta
Kecamatan Bojong,
Kawasan rawan gempa
2.
air tanah. Secara ekologis sempadan sungai merupakan habitat di mana komponen ekologi sungai berkembang.
Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong,
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecarnatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebalcsiu, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan warureja.
Kawasan rawan gelombang pasang di Kecamatan Kramat (Desa Kramat dan Maribaya), Kecamatan Suradadi (Desa Bojongsana, Punruahamba, dan Suradadi) serta Kecamatan Warureja (Desa Demangharja).
Kawasan rawan kebakaran lahan
di
Kecamatan Balapulang, Kecamatan
Bojong, Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Margasari, Kecamatan Pangkah, serta Kecamatan Warureja.
Dalam rnenentukan garis semBadan sungai mengacu pada Keppres No. 32 tahun 1990 dan PP No. 26/2008 yang menetapkan bahwa:
a.
Lebar sernpadan sungai besar di luar permukiman minimal 100 rneter dan pada anak sungaibesar minimal 50 meter;
b.
Untuk daerah permukiman, lebar bantaran adalah sekadar cukup untuk
jalan inspeksi, 10
c.
- 15 meter;
PP No. 26/2008 juga menetapkan bahwa lebar sempadan sungai bertanggul di luar daerah permukiman adalah lebih dari 5 meter sepanjang kaki tanggul. Sedang lebar sempadan sungai tidak bertanggul di luar daerah permukiman adan lebar sempadan sungai bertanggul di daerah permukirnan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan teknis dan socialekonomis dari pejabat yang berwenang.
LtrPOR.NN RENC.INA Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2AOg - 2029
v - {2
sesuai dengan ketentuan tersebut, maka lebar sernpadan sungai
Larangan pembuangan sampah di perairan Pulau Karang Jeruk;
di
Kabupaten Tegal adalah sebagai berikut:
'
3.
.' . . . .
Ketiwon Sungai Siwarak Sungai Cenang Sungai
Larangan menjatuhkan jangkar kapal
: 100 meter di kedua sisinya : 50
Larangan penangkapan ikan dengan bom atau bahan beracun karena
di kedua sisinya
Sungai
Bongkok
: 50
meter di kedua sisinya
Sungai
Rambut
: 50
meter di kedua sisinya
karang
karena akan merusak;
meter di kedua sisinya
: 50 meter
di kawagan terumbu
dapat merusdk ekoaistem terumbu karang; Pembuatan terumbu karang buatan.
Rencana pemanfaatan kawasan lindung sebagai kawasan yang memiliki
selain penetapan lebar sempadan sungai, perlu juga dilakukan upayaupaya untuk melindungl garis sempadan sungai dari pendirian bangunan
diarahkan pada kegiatan berikut;
kumuh dan liar yang akan berakibat pada kerusakan lingkungan.
a)
nilai ekonomis yang tinggi serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Kawasan terumbu karang Pulau Karang Jeruk diperuntukkan kegiatan kepariwisataan bahari seperti penyelaman di bawah air laut dan wisata
Kawasan Rawa Payau dan Mangrove
pemancingan;
Kawasan hutan mangrove memiliki fungsi yang sangat penting sekali dalam
mencegah terjadinya abrasi air laut dan tempat berkembang biaknya ikan
serta menjaga keseimbangan ekosistem air laut. Upaya untuk melindungi kawasan hutan mangrove mengacu pada SK bersama Mentan dan Menhut
No, KB 550l264lKpts/4/1984 dan No. 082/Kpts-ll/1984 (30 April 1984) dimana ditetapkan Lebar Sabuk Hijau adalah 200 meter.
Dalam pengembangan dan budidaya pohon rnangrove da,pat disesuaikan
dengan kondisi alam yang ada. sehingga mangrove dapat tumbuh dan
b)
Kawasan hutan mangrove diperuntukkan wisata hutan mangrove;
G. Kawasan Lindung Lainnya
1.
Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah Daerah perlindungan plasma nutfah adalah kawasan yang memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang belum terdapat di kawasan konservasi yang telah ditetapkan.
berkembang secara baik. Jenis-jenis mangrove tersebut adalah:
Tujuan
1)
Usaha ini dilakukan untuk melindungi ienis-jenis plasma nutfah tertentu
Untuk pantai pasir/bercampur jenis mangrovenya adalah api-api (avicenia'1
2) 3)
yang tidak ditemukan di tempat lain untuk menjaga kelestariannya.
Untuk pantai liat berlumpur jenis mangrovenya bakau/rhizopora
Untuk pantai jarang mendapatkan genangan air pasang
jenis
tanamannya adalah kelapa, cemara, waru dan ketapang.
Krfteria
a. Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang belum terdapat didalam kawasan konservasi yang telah ditetapkan.
4.
b.
Kawasan Terumbu Karang Dalam kaitannya rencana pemanfaatan kawasan lindung, maka sekiranya
perlu adanya upaya-upaya untuk melindungi kawasan terumbu karang di Pulau Karang Jeruk dari kerusakan. Adapun langkah tersebut adalah
-
Pembangunan rumpon-rumpon
Merupakan areal tempat pemindahan satwa yang merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa tersebut.
c.
Mempunyai luas cukup dan lapangannya tidak membahayakan.
:
ikan agar para pemancing
tidak
langsung memancing di kawasan terumbu karang Pulau Karang Jeruk;
L.F,PORAN RENCf,Nfi, Perryursunan Revisi Rencana Tata Ruang
Kobupaten Tegal Tahun
2W
- 2Ci29
Mlayah
(RTRUT)
v-13
Pengatura,n
Lokasl
Upaya pengelolaan kawasan dilakukan dengan membataei kegiatan yang
Daerah perlindungan plasma nutfah perairan yang ada di Kabupaten
ada di kawasan ini, yang diperbolehkan yaitu kegiatan yang bertujuan untuk perlindungan. Kegiatan lain, selain perlindungan plasma nutfah,
Tegal.
yang diperkenankan tetap:berlangsung di dalam kawasan adalah kegiatan
pariwisata atau pog pengawas yang pengelolaannya diupayakan sedemikian rupa sehingga ekosistem binatang, ikan, atau tumbuhan langka yang dilindungi tidak terganggu.
KAWASAN BUDIDAYA Kawasan budidaya merupakan kawasan dl luar kawasan lindung yang kondisi fisik
dan potensi sumber daya alamnya dianggap dapat dan perlu dimanfaatkan baik bagi kepentingan produksi (kegiatan usaha) maupun pemenuhan kebutuhan permukiman.
Oleh karena itu, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal, penetapan kawasan ini dititikberatkan pada ueaha untuk memberikan arahan pengembangan berbagai kegiatan budidaya sesuai dengan potensi sumberdaya yang ada dengan
Lokasj Daerah perlindungan plasma nutfah yang ada di Kabupaten Tegal.
2,
5.2
mem perhatikan optimasi pemanfaatannya,
Kawasan perllndungan plasma nutfah perairan Kawasan perlindungan Blasma nutfah perairan adalah kawasan di perairan
laut maupun perairan daratan berupa gugusan karang/atol, kawasan pesisir, rnuara sungai (esfuan), danau, dan jenis perairan lainnya.
Usaha ini dilakukan untuk melindungi jenis-jenis plasma nutfah perairan tertentu yang tidak ditemukan di tempat lain untuk menjaga kelestariannya.
di perairan laut maupun perairan daratan yang berupa gr,Jgusan karang/atol, kawasan pesisir, muara sungai (estuari), danau, Kawasan
dan jenis perairan lainnya.
dan
keseimbangan pemanfaatannya.
Pengaturan Upaya pengelolaan kawasan dilakukan dengan membatasi kegiatan di kawasan ini, kegiatan yang diperbolehkan hanyalah kegiatan yang diperuntukkan bagi perlindungan.
pengalokasian ruangnya disamping didasarkan pada kesesuaian lahan juga mernpertimbangkan asBek ekonomis serta kebijaksanaan secara nasional atau daerah bagi prioritasnya.
Kriteria
b. Merupakan daerah perlindungan prasma nutfah perairan
wilayah yang dapat saja memenuhi kriteria untuk pengembangan beber,apa jenis kegiatan budidaya (misalnya pertanian tanaman pangan lahan basah, pertanian tanaman pangan
lahan kering dan pertanian tanaman tahunanlperkebunan lahan kering). Hal ini berarti penggarisannya di atas peta akan menjadi tumpang tindih. Dengan demikian,
TuJuan
a.
Kriteria untuk mendelinasikan kawasan/sub kawasan budldaya secara umum lebih didasarkan pada faktor kesesuaian lahan. Dilihat dari kriterianya, pada dasarnya terdapat
Didasarkan pada kepentingan pemanfaatan ruang secara optimal untuk kegiatan yang bersifat budidaya, maka dalam RTRW Kabupaten Tegal perlu dilakukan prioritas didalam memberikan arahan pengembangannya yang secara umum dibedakan menurut perkembangan wilayah. Prioritas dalam mengarahkan jenis keg,iatan budidaya yang akan dikembangkan adalah menurut intensitas pemanfaatan ruang-ruang.
Dalam kaitannya dengan kondisi eksisting, kemungkinan terjadi pennasalahan tumpang tindih antara kawasan budidaya yang ditetapkan dengan kegiatan budldaya lain yang ada. Secara ufi:urm masalah tumpang tindih ini berkaitan dengan penggunaan lahan
yang telah berlangsung lama, proyek sektoral atau status penguasaan lahan. Untuk mengarahkan perkembangan, apakah kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih tersebut dapat terus berlangsung atau tidak pada ma$a yang akan datang, maka perlu suatu arahan pengendalian. Pengembangan kawasan budidaya di Kabupaten Tegal sesuai
dengan arahan untuk 20 tahun kedepan, pada dasarnya perlu ditunjang
LTPOR.IN RSNCTNT. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2009 - 2029
oleh
v. t4
pengembangan prasarana dan sarana pendukungnya agar sesuai dengan kawasan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinys serta memberikan manfaat optimal.
5.2.1 Arahan Pengelolaan Arahan Pengelolaan kawasan budidaya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna sumberdaya serta untuk pemenuhan kebutuhan akan ruang budidaya, rnenghindari konflik pemanfaatan ruang, dan kelestarian lingkungan hidup. Sedangkan sasaran yang diinginkan dari pengelolaan kawasan budidaya adalah
Kawasan budidaya yang dikelola pemanfaatan ruangnya terdiri dari: Kawasan hutan produksi,
. ' . . r r .
Kawasan hutan rakyat, Kawagan pertanian, Kawasan pertamhangan, Kawasan peruntukan industri, Kawasan pariwisata, dan Kawasan permukiman.
:
1.
Terselenggaranya pemanfaatan ruang dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatlkan kelestarian lingkungan.
2.
Pemenuhan kebutuhan akan ruang budidaya yang sesuai kriteria/ standar ruang rnasing-masing sektoral
3.
Terhindarinya konflik pemanfaatan sumberdaya dengan pengertian pernanfaatan
ruang yang berdasarkan pada prioritas pemanfaatan bagi kegiatan yang memberikan keuntungan terbesar pada masyarakat.
A. Kawasan 8 udidaya Perhn ian
1.
Kawasa,n Pertanian Lahan Basah
Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi usaha pertanian dalam arti luas {tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan) dengan kata lain lahan basah dapat diartikan pengairan yang diperoleh secara alamiah maupun teknis.
Tujuan
8.2.2 Pengelolaan Arahan pengelolaan kawasan budidaya dalam tingkat kabupaten adalah dalam
Usaha ini dilakukan untuk memanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan pertanian dengan sistem irigasi terencana untuk meningkatkan produktivitas
bentuk arahan zonasi pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya. Dalam penentuan ini perlu diperhatikan kondisi tata ruang yang ada, sumberdaya alam dan sumberdaya
lahan.
buatan, sumberdaya manusia, kondisi sosial ekonomi dan lingkungan hidup, tujuan
Kriteria Kriteria untuk kawasan pertanian sawah adalah kawasan yang mernpunyai
pembangunan dan tujuan penataan ruang wilayah. Penentuan suatu kawasan budidaya dilakukan bertahap mulai dari pemeriksaan kesesuaian dengan kriteria teknis sektoral untuk melihaU kesesuaian secara teknis
sistem dan atau pengembangan pengairan, serta memiliki:
teknis sektoral dinilai dengan kriteria ruang untuk melihat sinergi kegiatan-kegiatan yang
-
ada dalam ruang terhadap kesejahteraan rnoslg:rokat dan pengembangan wilayah sekitamya. Dalam penentuan pemanfaatan suatu satuan ruang atau kawasan untuk
Kawasan yang diarahkan sebagai sawah lestari memiliki kriteria:
sektoral. Pemeriksaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan alternatif kegiatan dalam ruang/kawasan. Lebih lanjut setiap alternatif pemanfaatan yang sesuai secara
kegiatan pada suatu saat teilentu dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu:
. . r
Kegiatan yang ada tetap dipertahankan; Kegiatan yang ada tetap tetapi ditingkatkan intensitasnya; dan Kegiatan yang ada diubah,
LNPORAN RENCINfi, Perryrsunan Rwisl Rerrcana Tata RuangMlayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2W9 - 2029
-
Ketinggian kurang dari 1000 m dpl Kelerengan lahan 3
- 15 %
Kedalamam efektif lapisan tanah atasnya lebih dari 30 cm
Curah hujan antara 1,500 * 4.000 mm/tahun
Status irigasi (irigasiteknis) lndeks pertanaman
("
2x tanam)
Produktivitas (> 4,5 ton)
v -,15
Pengaturan
l.
a. $awah beririgasi teknis harus dipertahankan luasannya; b. Perubahan fungsi sawah ini hanya diijinkan Fada kawasan
m. Mengendalikan pemukirnan dan budidaya lainnya n. Menetapkan wilayah-wilayah potensial untuk sentra-sentra pengembangan
perkotaan dengan
perubahan maksimum 50 % dan sebelum dilakukan perubahan atau alih fungsi harus sudah dilakukan peningkatan fungsi irigasi setengah teknis atau sederhana menjadi teknis dua kali luas sawah yang akan dialihfungsikan dalam pelayanan daerah irigasiyang sama;
c.
d'
pertanian tanaman pangan dengan kriteria sebagai berikut:
' r
Merupakan wilayah yang memiliki luas lahan sawah cukup luas
Produktivitas relatif besar
Pada kawasan perdesaan alih fungsi sawah di'rjinkan hanya pada sepanjang
Lokasl
jalan utama (arteri, kolektor, lokal prirner), dengan besaran perubahan maksimum 20 o/o dari luasan sawah yang ada, dan harus dilakukan
o Sawah
peningkatan irigasi setengah tekn,is atau sederhana menjadi irigasi teknis, setidaknya dua kali luasan area yang akan diubah dalam pelayanan daerah
o
irigasi yang sama;
o
:
dilakukan
peningkatan menjadi sawah beririgasi teknis; serta
Kawasan yang ditetapkan sebaEai kawasan pertania,n diarahkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan dengan mengembangkan
kawasan cooper:ative farming dan holtikultura dengan mengembangkan
Kecamdan Warurejo, Lebaksiu, Pagerbarang, Balapulang, Margasari, Dukuhturi, dan Dukuhwaru.
PadiLadang
:
Kecamatan Kedungbanteng, Bumijaraa, Margasari, dan Boiong.
Palawija
Pada sawah beririgasi teknis yang telah ditetapkan sebagai lahan pertanian tanaman pangan abadi rnaka tidak boleh dilakukan alih fungsi;
e- Sawah beririgasi sederhana dan setengah teknis secara bertahap
f.
Pemeliharaan sumber air untuk menjaga kelangsungan irigasi
Kecamatan Suradadi, Kedungbanteng, Pangkah, Lebaksiu, Warurejo, dan Margasari.
2.
Kawasan Pertanian Lahan Kering Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi budidaya pertanian dalam arti luas juga, namun ada keterbatasan khususnya mengenai ketersediaan
air, sehingga komoditi yang diusahakan juga dipilih yang sesuai dengan kemampuan lahannya.
kawasan good agiculture pnacfices.
g. Perlu
pengaturan dan pemeliharaan sumber air dan debit airnya, sehingga terjadi keseimbangan antara pernasokan dan pengeluaran air, unfuk kelangsungan irigasi serta tidak terjadi kelebihan atau kekurangan air pada saat dibutuhkan.
h.
i' j,
Perlu adanya pola tanam dan pola tata tanam yang baik dan dipatuhi bersama bagi semua yang terkait dalam usaha tani lahan basah.
Perlu adanya pengendalian dan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan bukan untuk pertanian, khusunya di lahan basah. Pada lereng lebih dari % perlu memperhatikan pengelolaan teknis dan
I
budidaya padi sawah sesuai SK Mentan No.175/KPTS/ RC.200/4/1987 tentang pedoman Pola Pembangunan Pertanian di Daerah Aliran Sungai.
k.
Meningkatkan status tanah menjadi sawah irigasi teknis atau setengah teknis dengan usaha-usaha teknis yang efektif dan efisien
LnPOR.IN RENCSNA Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Mlayah (RTR\yJ) Kabupaten Tegal Tahun }OW - 2029
Tujuan Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering terkait dengan
adanya keterbatasan sumber
air untuk untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Kritaria Kriteria untuk kawasan pertanian lahan kering adalah kawasan yang berpotensi untuk dikernbangkan sebagai lahan basah, narRun ada keterbatasan air dan merupakan kawasan yang memiliki
-
:
Ketinggian antara 500-1000 m dpl dan sebagian lebih 1000 m dpl. Kelerengan lahan 8 - 15o/o. Kedalamam efektif lapisan tanah antara 60 - g0 cm.
v-16
3.
Pengaturan Pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah
e.
:
Upaya pengelolaan kawasan kawasan tegalan (tanan ladang) dengan
1.
memiliki kemampuan Benyerapan tenaga kerja yang lebih luas;
:
4.
Kawaean pertanian lahan kering secara spesifik dikembangkan dengan
Dalam beberapa hal kawasan ini merupakan kawasan yang boleh dialihfungsikan untuk kawasan terbangun dengan berbagai fungsi, sejauh sesuai dengan rencana detailtata ruang;
3.
Alih fungsi lahan tegalan menjadi kawasan terbangun
Beberapa bagian kawasan hortikultura khususnya $ayuran terletak pada ketinggian diatas 1000 m dpl, dan banyak memiliki keferengan > 4Ao/0. Kawasan ini harus dilakukan peningkatan konservasi lahan dengan
memberikan tanaman tahunan yang produktif.;
2.
Kawasan ini sebaiknya tidak diadakan alih fungsi lahan kecuali untuk kegiatan pertanian dengan catatan memiliki nilai ekonorni lebih tinggi dan
mengolah secara teknis dan vegetatif; serta
5,
diarahkan
meningkatkan nitai ekonomi ruang ataupun pemenuhan kebutuhan fasilitas dan berbagai sarana masyarakat; serta
4.
berbagaijenis komoditas yang menunjukan ciri khas daerah.
d. Melaksanakan intensifikasi lahan kering untuk tanaman
Dalam beberapa hal kawasan ini merupakan kawasan yang boleh dialihfungsikan untuk kawasan terbangun dengan berbagai fungsi, sejauh sesuai dengan rencana detailtata ruang.
Kawasan hortikultura buah-buahan harus dikembangkan dengan memperhatikan nilai ekonomi yang tinggi dengan mengembalikan pangan
mengintroduksijenis baru tanaman pangan yang sesuai untuk lahan kerlng.
e. Mempertahankan dan
mengembangkan tanaman keras yang telah ada
dengan menerapkan rakitan teknologi budidaya tanaman lahan kering yang ada.
b.
Upaya penanganan/pengelolaan kawasan kebun campur, meliputi:
1.
seperti umumnya lahan kering yang diperuntukkan kebun campur memiliki fungsi campuran umumnya untuk hortikultura dan palawija. Lahan ini diutamakan untuk ditingkatkan fungsinya melarui pengembangan komoditas tanaman keras tegakan tinggi yang memiliki nilai ekonomi tinggi;
2.
3.
f.
Kawasan ini memiliki potensi untuk menuniang ekonomi perdesaan dan
Perlu menerapkan asas konservasi untuk kelestarian budidaya pertanian lahan kering ini serta berpedomam pada SK Mentan No. 175/KPTS/RC.200/4/1987 tentang pedoman Pola Pernbangunan Pertanian di Daerah Aliran Sungai.
g.
Mengintensifl
wilayah sehingga alih fungsi diijinkan pada beberapa area dengan catatan memiliki nilai tambah yang lebih besar dan sesuai dengan rencana detail
Lokasi
tata ruang; serta
Kecamatan Suradadi, Pangkah, Warureja, Margasari, Bojong, sebagian
Alih fungsi lahan kebun campur menjadi kawasan terbangun diarahkan meningkatkan nilai ekonomi ruang ataupun pemenuhan kebutuhan
Jatinegara, Dukuhturi, Dukuhwaru, Bumijawa, Pagerbarang, Kramat, dan Adiwerna.
fasilitas dan berbagai sarana masyarakat.
c.
Upaya pengelolaan kawasan holtikultura meliputi
1.
:
Kawasan hortikultura sebagai penunjang komoditas unggulan di Kabupaten Tegal dilakukan dengan memperhatikan besaran persediaan dan permintaan pasar untuk menstabilkan harga produk;
2.
Lebih mengutamakan komoditas yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kemampuan pemasaran yang luas;
LtrPOR.IN RENCtrNL Perrytrsunan Rerrkl Rencana Tata Ruang
Kabupaten Tegal Tahun 20@ - 2029
Mlayah (RTRU/)
3. JGwasan Budldaya Pertanian Untuk Tanaman
Tahunan
Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi tanaman tahunan/ perkebunan sebagai bahan baku industri dalam pengembangan agribisnis dan
agroindustri maupun usaha peter.nakan (baik ternak besar maupun kecil) mengingat potensitanaman yang cukup banyak di kawasan ini.
v-17
-
Tujuan
Budidaya mina padi
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan tanaman
tahunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung
-
Kawasan Perkembangan Perairan Umum, yaitu perikanan yang diusahakan
diwaduk, sungai, bendung, rawa dan sebagainya.
Rriterla
Tujuan
Kriteria untuk kawaEan pertanian tanaman tahunan, memiliki
-
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kawasan perairan darat
:
Ketinggian kurang dari 500-1000 m dpl dan sebagian kecil lebih dari 1000 m
agar dapat meningkatkan perekonomian wilayah serta dapat meningkatkan
dpl.
kesejahteraan masyarakat.
Kelerengan lahan 3
- 1S %. Kriterta
Kedalaman efektif lapisan tanah atasnya antara 60- g0 cm.
-
Pengaturan
-
:
Mempertahankan dan mengembangkan jenis tanaman tahunan yang sudah
ada serta mengintroduksi ienis tanaman ysng rnempunyai nilai ekonomi dan prospek pasar yang baik"
-
Kawasan budidaya kolam air tawar adalah daerah yang cukup mendapatkan air baik secara kualitas maupun secara kuantitas.
Pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah
-
perkembangan sawah
teknis yang cukup air dan porkembangan kemampuan kelompok tani,
perekonomian wilayah.
-
di Kabupaten Tegal mengikuti
Kawasan budidaya air payau adalah daerah yang mendapat pengairan berupa air payau.
-
KawasaR pengembangan air laut yaitu berupa tambak yang digunakan untuk
pengembangan perikanan.
Perlu dilakukan pola tanam dan pola tata tanam yang baik dengan memperhatikan asas konservasi tanah dan air kawasan budidaya tanaman tahunan ini.
Pengaturan
-
Perlu pemelihaaan air untuk meniaga kelangsungan usaha pengembangan perikanan tersebut.
-
Loftasi Kecamatan Tarub (Kelapa), Kecamatan Kedungbanteng (kapok), Kecamatan Bojong (cengkeh), dan Kecamatan Pangkah icabe jamu).
Diusahakan lokasi berada
di luar daerah yang sering tekena
genangan
banjir.
-
Untuk menjaga kelestarian sumber hayati perikanan, perairan umum perlu diatur jenis dan alat tangkapnya
4, Kawasan Perikanan
-
Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi usaha
Perlu pengaturan pembuangan limbah (industri, rumah tangga dll) agar tidak mencemari usaha perikanan.
pengembangan perikanan. Berdasarkan tempat pembudidayaan, dibedakan:
-
Kawasan Pengembangan Budidaya Perikanan Kolam
Air
Tawar,
dilaksanakan pada daerah yang mempunyai sumber air tawar dan benih yang
mudah di dapat. Budidaya ini dapat dilaksanakan pada daerah pegunungan
Dari data yang tersedia, wilayah kawasan perikanan berupa kawasan tambak dan
kolam seluas 321 Ha yang tersebar
di Kecamatan Kedungbanteng, Pangkah,
Kramat, Suradadi, Bumijawa, Lebaksiu dan Warureja.
dan dataran rendah.
-
Lokasi
Kawasan Pengembangan Budidaya Mina Padi.
Li[PORf,N RENC.[N.6. Penyusunan Radsi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun zOW - 2029
Mlayah (RTRW
v. t8
6. Kawasan Peternakan
Lol
Kawasan peternakan adalah kawasan untuk usaha pengembangan peternakan.
menggunakan areal lahan produktif pertanian serta tidak jauh dari lokasi
$ecara umum dapat digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu ter.nak besar (sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda) dan aneka unggas (ayam, itik, dan jenis
padang rumput atau tanaman makanan ternak,
unggas lainnya). Untuk petemakan hewan besar paling tidak harus tersedia atau
tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pemisaran ataupun untuk
dekat dengan areal tumbuhnya makanan temak yang cukup, sedang untuk peternakan unggas biasa menyebar disefuruh kawasan budidaya asal rnakanan
mernperoleh jenis makanan ternak produksi pabrik.
tercukupi.
sebaiknya dekat dengan daerah intensif pertanian.
Untuk petemakan unggas jarak dengan usaha 30 km dari kota besar. Hal
Khusus peternakan itik kebutuhan makanananya dari limbah pertanian, maka
TuJuan
Lokasf
ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan
Kegiatan petemakan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal, secara umum tidak
pengupayaan ternak sekaligus dapat mendukung sektor industri yang lain sehingga da pat meni ngkatkan perekonom ia n wil ayah.
menempati kawasan secara khusus, cenderung sporadis yang terkait dengan
Usaha
Krtterla
-
B.
Untuk peternakan hewan besar jenis sapi/kerbaulkambing/ domba sebaiknya
dekat dengan lahan yang sesuai untuk tanaman rumput ternak atau dekat lahan yang mempunyai intensitas untuk tanaman pangan dapat (pertanian),
sehingga limbah tanaman pangan dapat dimanfaatkan untuk makanan
ternak. Petemakan
-
ini tidak dipengaruhi oleh ketinggian tempat
dan
seyogyanya dilahan yang mempunyai kelerengan < 8 % atau lahan datar.
Untuk peternakan unggas merupakan hewan peliharaan penduduk yang
Kawasan Budidaya Non Pertanlan
1.
lGwasan Hutan Produksi Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi hutan produksi
terbatas dimana eksploitasinya hanya dapat dengan slstem tebang pilih dan penanaman kembali ataupun hutan rakyat, maksudnya tanah rakyat yang ditanami dengan tanaman seperti halnya tanaman kehutanan namun sudeh biasa ditanam rakyat dalam upaya konservasi tanah dan air.
terdapat di semua kecamatan
TuJuan
Lokasi petemakan baik petemakan hewan besar maupun hewan kecil,
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kawasan hutan dengan
tersebar di seluruh kecamatan.
pengaturan yang terbatas sehingga dapat menjaga kelestarian hutan sebagai kawasan konservasi surnber daya tanah dan air.
Pengafunn
'
lahan pertanian dan pekarangan.
Untuk memesok kebutuhan makanan bagi petemakan hewan besar perlu pengembangan jenis-jenis tanaman makanan ternak (diversiflkasi tanaman
Landasan kebijaksanaan yang menyangkut masalah ini adalah SK Mentan No.
dan pengolahan limbah tanaman pangan) agar
683iKPTS/UMI8/1981 dan SK Mentan No 837/KPTS/UMi11i19B0 yang antara
makanan ternak
kelangsungan usaha pengembangan peternakan tersebut tetap terjaga.
Ilrlitsrta
lain hutan produksiterJcatas merupakan kawasan dengan faktor kelerengan, jenis
tanah dan curah hujan mempunyai skoring 125-174, di luar hutan lindung, hutan
LF.PON.IN RENCf,Nfi, Perntusunan Revisi Rencana Tata
RuangMlayah (RTRU/) Kabupaten TegalTahun 2@9 - 2029
v.19
wisata, dan konversi lainnya, kawasan ini baik kawasan yang diusahakan oleh negara ataupun yang diusahakan oleh rakyat.
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kawasan dengan usaha
Kritsria untuk kawasan hutan produksi, memiliki
pentarnbangan untuk meningkatkan perekonomian wilayah namun perlu adanya
-
:
Ketinggian lebih dari 1000 m dpt. Kelerengan lahan
1ilO
TuJuan
pengawasan agar tidak merusak konservasi surnberdaya alam baik tanah
% atau bahkan lebih dari 40o/o
maupun air.
Kedalamam efektif lapisan tanah atasnya lebih dari 30 cm atau antara 6G.g0 cm
Krfterta
-
Pengatunn Pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah
-
Memiliki sumber daya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasakan peta/data geologi;
:
Perlu mempertahankan dan meningkatkan upaya konservasi tanah dan air yang telah ada untuk kelestarian sumberdaya pertanian,
-
Perlu dilakukan pola tanam dan pola tata tanam serta pemilihan ienis yang menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun dari segi konservasi tanah
-
Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pernusatan kegiatan pertambangan secara berkelanjutan; danlatau
Merupakan bagian prmes upaya merubah kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil.
dan air.
Pengaturan
Iofrasl
-
Bumijawa, Bojong, Balapulang, Lebaksiu, Jatinegara, Kedungbanteng, dan
Usaha pertambangan dapat dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri; Perusahaan Negara; Perusahaan Daerah; Koperasi; Badan atau perseorangan swasta yang memenuhi syarat+yarat dan
Pangkah.
Pertambangan Rakyat
Kawasan hutan produksi di Kabupaten Tegal tensebar di Kecamatan Margasari,
2,
Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan adarah kawasan
yang
diperuntukkan bagi
perkembangan, baik wilayah yang sedang maupun yang akan segera dilakukan kegiatan pertambangan. Pengembangan kawasan pertambangan di Kabupaten
Tegal masih membutuhkan beberapa tahapan sebelum sampai pada tahapan eksploitasi. Hal tersebut karena masih belum diketahui mengenai kondisi volume kandungan bahan tambang yang ada. Meskipun sudah terindikasikan luasan hamparan tambang yang merata di wilayah kabupaten Tegal. Sedangkan sarnpai
yang sama
-
Luas wilayah yang dapat diberikan untuk satu izin Pertambangan Rakyat tidak boleh melebihi 5 (lima) hektar
-
Jumlah luas wilayah lzin Pertambangan Rakyat yang diberikan kepada seseorang atau badan bukan koperasi tidak boleh melebihi 25 (duapuluh lima) hektare.
-
saat sekarang penguasaan dan pengusahaan bahan galian tambang yang ada masih ditangani oleh masyarakat umum awam dengan sistem pengelolaan informal.
lzin Pertambangan Rakyat diiberikan untuk iangka waktu selama-lamanya 5 (lirna) tahun dan bilamana diperlukan dapat diperpanjang untuk jangka waktu
Dalam melakukan pekerjaan usaha pertambangan berdasarkan suatu kuasa pertambangan, maka Pertambangan Rakyat yang telah ada tidak boleh
diganggu, kecuafi bilamana Menteri menepatkan lain demi kepentingan Negara.
-
Pekerjaan usaha pertambangan berdasarkan suatu kuasa pertambangan tidak boleh dilakukan di wilayah tertutup untuk kepentingan umum dan pada lapangan sekitar lapangan-lapangan dan bangunan-bangunan pertahanan.
Lf,PORAN RENCf,NT, Penyusunan Retrisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) lhbupaten Tegal Tahun 2OOg - 2029
v-20
-
-
wilayah pekerjaan usaha pertambangan tidak meliputi : tempat-tempat kuburan, tempat-tempat yang dianggap suci, pekeriaan-peker"jaan umum,
3.
Kawasan Periwl*ata Kawasan p*riwisata adalah kawasan yang diBeruntukan bagi keEiatan pariwisata.
misalnya jalan-jalan umum, jalan'jalan, jalan kereta api, saluran air listrik, gas dan sebainya; tempat-tempat pekeriaan usaha pertambangan tain; bangunan-
Tujuan
bangunan, rumah tempat tinggal atau pabrik-pabrk beserta tanah-tanah
Usaha
pekarangan sekitamya, kecuali dengan izin yang ber.kepentingan.
memberikan ruang kepada masyarakat untuk rnelakukan aktivitas rekreatlf.
Dalam hal ini dianggap sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan usaha pertambangan berdasarkarr suatu kuasa pertambangan berdasarkan suatu
Kriterta
kuasa pertambangan, pemindahan dapat dilakukan atas beban pemegang kuasa pertambangan dan setelah diperoleh izin dari yang berwajib
-
Lokasi mempunyai potensi bahan tambang yang bernilai tinggi; meliputi Kecarnatan Balapulang, Bojong, Bumijawa, Lebaksiu, slawi. pertambangan pasir dan batu
di Kecamatan Margasari. Terdapat pula cekungan
air" tanah Tegal
-
Brebes.
Sistem penambangan yang berlaku saat ini perlu diperhatikan dengan usaha meminimalkan kerusakan lingkungan. usaha-usaha tersebut adalah:
-
Peningkatan sumber daya manusia dengan pendidikan dan penyuluhan penambangan.
-
Pembenahan tata usaha pengembangan dan penambangan oleh instansi terkait terutama perindustrian, pertambangan, perdagangan dan koperasi. fnventarisasi terhadap jenis penambangan yang bersifat informal maupun
-
formal.
Rencana kawasan pertambangan belum bisa direncanakan, tetapi langkahnya adalah:
= -
meningkatkan produktivitas kawasan sekaligus
Mempunyai keindahan alam dan keindahan panorama Kebudayaan masyarakatnya bernilaitinggi dan diminati oleh wisatawan
Adanya bangunan peninggalan budaya atau mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Lokasi yang sesuai dengan yang ditetapkan Departemen Pertambangan dimana
gamping
ini dilakukan untuk
-
rencana tindak dan sistem kerjasama yang akan dikembangkan.
Daerah penyangga obyek wisata adalah kawasan dalam radius
t
5 km dari
obyek wisata yang bersangkutan.
Pengaturan
-
Membentuk link wisata nasional; Mengembangkan promosi wisata, kalender wisata dengan berbagai peristiwa
atau pertunjukan budaya, kerjasama wisata, dan peningkatan saranaprasarana wisata sehingga Kabupaten Tegal menjadi salah satu tujuan wisata;
-
Obyek wisata alam dikembangkan dengan tetap menjaga dan melestarikan alam sekitar untuk menjaga keindahan obyek wisata;
-
Tidak melakukan pengrusakan terhadap obyek wisata alam seperti menebang pohon;
-
Melestarikan perairan pantai, dengan memperkaya tanaman mangrove untuk
mengembangkan ekosistem bawah faut termasuk terumbu karang dan biota
Investarisasi bahan tambang bernilaitinggi yang indikasinya telah ada. Ekplorasi kekayaan tambang dan mineral dengan persiapan studi kelayakan,
Radius + 2 km dari obyek wisata
laut, yang dapat di iadikan obyek wisata taman laut;
-
Menjaga dan melestarikan peninggalan bersejarah;
Meningkatkan pencarian/penelusuran terhadap benda bersejarah untuk menambah koleksi budaya;
I,TPORf,N RENC.ENtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang
Kabupaten Tegal Tahun 20CF - 2029
Mlayah (RTR!U)
v-21
-
Pada obyek wisata yang tidak memiliki akses yang cukup, perlu ditingkatkan
Sedangkan pengembangan masing-masing kawasan pariwisata berdasarkan
pernbangunan
potensi dan karakteristiknya dapat dikategorikan sebagai berikut:
dan pengendalian pembangunan sarana dan
prasarane
transpoftasike obyekobyek wisata alam, budaya dan minat khusus;
-
1.
Kawasan Unggulan
Merencanakan kawasan wisata sebagai bagian dari urban/ regional desain
Kawasan wisata ini memitiki obyek wisata langka disertai daya tarik wisata
untuk keserasian lingkungan; serta
yang kuat, tidak dijumpai di wilayah lain serta sudah teruji oleh pasar domestik dan internasional yang mantap dan rnampu memberikan dampak
Meningkatkan peran serta rnasyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata, dan daya jual/ saing.
pembangunan secara cepat dan menyeluruh. Kawasan unggulan wisata di Kabupaten Tegal yaitu Pemandian Air Panas Guci.
Lokasi Adapun potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Tegal meliputi
a.
2. :
Kawasan wlsata
Wisata Pantai/Laut
3. Kawasan Potensiat Pengembangan ini merupakan kawasan yang memiliki potensi pengembangan tetapi saat ini belum dikembangkan karena memiliki keterbatasan dalarn Kawasan
Wisata Alaml pegunungan Merupakan wisata alam di lereng Gunung Slamet dengan hawa yang sejuk
aksesibilitae dan sarana pendukung. Yang termasuk kawasan potensial
dan panorama indah Berta adanya sumber air panas atami Obyek yang
pengembangan antara lain Obyek wisata Kalibakung, Goa dan Makam kuno
dikembangkan:
-
Bumijawa.
Zona Industri Zona industri adalah lokasi yang terdapat kegiatan industritetapi tidak terpusat.
Obyek wisata Kalibakung berupa kawasan dengan pemandangan yang cukup indah dan sangat sesuai dengan dikembangkan sebagai rcst arca.
c.
serta agrowisata di Kecamatan Bojong dan Bumijawa,
Pemandian air panas Guci, keberadaannya dilengkapi dengan adanya
hotel, restoran dan taman wisata. Terletak di Kecamatan Bojong dan
-
merupakan kawasan wisata yang cukup potensial
Pantai Purwahamba Indah dan Waduk Cacaban.
& taman rekreasi. Terletak di Kecamatan Suradadi.
b.
ini
dikembangkan dan mampu menarik wisatawan antara lain kawasan wisata
Obyek ini merupakan pantai laut Jawa yang indah. Pada lokasi ini telah dikembangkan Pantai Purwahamba Indah, dengan dilengkapi hotel, restoran
Kawasan Andalan
Tujuan
ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas kawasan sekaligus
Wisata Airffirta
Usaha
Yang dikenaf dengan Waduk Cacaban, merupakan tempat rekreasi yang
meningkatkan laju perekonomian wilayah.
cukup menarik dan panorama yang indah.
d. Obyek Wisata yang lain seperti seperti : Goa dan Makam kuno masih dalam taraf pengembangan.
e. Agrowisata yang pengembangannya dapat dilakukan seiring dengan pengembangan agropotitan di Bojong dan Bumijawa.
LtrPORAN RENC5NN Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang r0l/ltayah RTRWI Kabupaten Tegal Tahun 2A@ - 2029
I?:ilerta Kriteria yang memenuhi persyaratan lokasi industri, adalah:
-
Terletak padd jalur arteri Memenuhi syarat secara geografis
Tersedia sumber air baku yang cukup Adanya sistem pembuangan limbah
v -2j2
-
Tidak terletak di kawasan tanarnan psngan lahan basah yang beririgasi dan yang berpotensi untuk parkembangan irigasi
Kawasan industri yang akan dikembangkan
ini diprediksi akan memiliki
tarikan kegiatan lain yang besar sehingga diperlukan penataan kawasan industri secara khusus;
-
Pengembangan kawasan industri dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekologis;
-
Pengembangan kawasan industri harus didukung oleh adanya jalur hijau sebagai penyangga antar fungsi kawaean;
ini dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas kawasan sekaligus
Kriteria
-
Kesesuaian lahan dengan masukan teknologi yang ada. Kesediaan air terjamin Tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah dan aliran irigasi baik
Dominasi penggunaan lahan yang ada meliputi pemukiman pedesaan dan perkotaan.
-
Pada wilayah yang akan dikembangkan untuk kawasan pemukiman, sudah
lndustri yang dikembangkan memiliki keterkaitan proses produksi mulai dari
terdapat beberapa ternpat hunian/pemukiman dengan sarana fasilitasnya,
industri dasar/hulu dan industri hilir serta industri antara, yang dibentuk berdasarkan pertimbangan eftsiensi biaya produksi, biaya keseimbangan
sehingga dalam pengernbangannya tinggal mengembangkan fungsi tersebut.
lingkungan dan biaya aktivitas sosial; serta
'
Ueaha
memberikan kawasan hunian untuk meningkatkan kesejhteraan masyarakat.
Pengatunn
-
Tutuan
Setiap kegiatan industri sejauh mungkin menggunakan metoda atau teknologi
-
ramah lingkungan, dan harus dilengkapi dengan upaya pengelolaan terhadap kemungkinan adanya bencana industri.
Memperhatikan distribusi pusat kota dan jangkauan pelayanannya. Mernperhatikan arah pengembangan yang terjadi.
Merupakan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan Kecamatan.
Pada rencana perkembangan kawasan inl, pengaturan yang perlu diperhatikan antara lain
Lofiasf
Sentra kawasan industri berlokasi
di Kecamatan
Kramat dan Kecamatan
Adiwerna, Kecamatan Talang, Pangkah, Pagerbarang, suradadi, dan warureja. Kawasan industri ini perlu diperhatikan pe,ngolahan limbah industrinya. Khusus
untuk kawasan industri
di
Kecamatan Kramat (yaitu industri perkayuan dan
perikanan), agar diperhatikan kelestarian li ngkung an pantai.
-
r
Pengembangan wilayahnya ditata sesuai dengan fungsi pemukiman tetapi
tidak terlepas dari kegiatan yang sudah ada, dan didukung dengan sarana fasilitas pemukiman yang rnemadai.
-
Untuk merencanakan luas kawasan pemukiman ini dengan memperhitungkan perkiraan penduduk yang akan ditampung pada suatu wilayah.
-
Dalam Frencanaan fasilitas sosialnya, diperlukan adanya perhitungan jumlah penduduk yang ditampung yaitu dengan menggunakan standar.
5. Kawasan Permuklman Kawasan pemukiman adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pemukiman atau
Pengatura,n
dengan kata lain untuk menampung penduduk yang ada di Kabupaten Tegal
Pada rencana perkembangan kawasan ini, pengaturan yang perlu diperhatikan
sebagai tempat hunian dengan fasilitas sosialnya.
antara lain
-
:
Kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan sebagai tempat hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung oleh sarana dan prasarana permukiman;
Lf,PORf,N RENCINfi, Perryusunan Rwisi Rencana Tata Ruang
Kabupaten Tegal Tahun
2W - 2029
Mlayah GTRIU)
v-23
setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana
belum). Kebijaksanaan pemanfaatan ruangnya didasarkan pada tujuan
permukiman sesuai hirarki dan tingkat pelayanan masing-masing;
mengembangkan pengembangan sarana prasarana penunjangnya yang
Permukiman perdesaen sebagai hunian berbasis agraris, dikembangkan
meliputi: penataan ruang kota yang mencakup penyusunan dan peninjauan
dengan memanfaatkan lahan pertanian, halaman rumah, dan lahan kurang
kembali (evaluasi, revisi) rencana tata ruang kota.
2,
produktif sebagai basis kegiatan usaha;
Permukiman Pedesaan
di pegunungan dikembangkan
Kebijaksanaan pernanfaatan ruang Permukiman Pedesaan didasarkan pada
dengan berbasis perkebunan dan hortikultura, disertai pengolahan hasil. Permukiman perdesaan yang berlokasi di dataran rendah, basis
tujuan untuk mengembangkan kawasan permuklman yang terkait dengan
pengembangannya adalah pertanian tanaman pangan dan perikanan darat,
pertumbuhan yang terdapat dalam KTP2D. Sedangkan, permukiman
serta pengolahan hasil pertanian. Selanjutnya perdesaan di kawasan pesisir
pedesaan diluar KTPZD mencakup perkampungan yang ada dan arahan bagi
dikembangkan pada basis ekonomi perikanan dan pengolahan hasil ikan;
perluasannya.
Permukiman perdesaan yang berlokasi
kegiatan budidaya pertanian yang meliputi pengembangan desa-desa pusat
Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan
Sedangkan berdasarkan pengembangannya kawasan permukiman dibedakan
dilayani oleh sarana dan prasarana pennukiman yang memadai;
menjadi 2 yaitu:
Perkotaan besar dan menengah penyediaan permukiman selain disediakan
1.
oleh pengembang dan masyarakat, juga diarahkan pada penyediaan kasiba/lisiba berdiri serrdiri, perbaikan kualitas permukiman dan
Kawasan permukiman ini mencakup wilayah permukiman yang terdapat di
kota dan perkampungan yang ada di pedesaan. Permukiman penduduk ini
pengembangan perumahan secara vertikal;
terjadi secara spontan berdasarkan embrio-embrio pemnukiman yang ada
Membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan
pada rnasing-masing wilayah baik itu perkotaan maupun pedesaan.
penyatuan antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman
2.
disediakan ruang terbuka hijau;
Kawasan Permukiman yang dikembangkan oleh pengembang.
Kawasan permukiman yang dikembangkan pengembang biasanya berupa
Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan
perumahan-perumahan yang ada dibangun dengan rnembuka lahan baru.
pusat pelayanan kecamatan; serta
Pemilihan lokasi didasakan pada faktor ketersediaan lahan, aksesibilitas dan
Pengembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat
keterjangkauan dari pusat kegiatan. Perkembangan kegiatan perumahan
peristirahatan pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai
di
akibat perkembangan infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan
Kabupaten Tegal diarahkan di Kecamatan:Slawi, Dukuhturj, Kramat, Lebaksiu
industri, dilakukan dengan tetap memegang kaidah lingkungan hidup dan
dan Suradadi.
bersesuaian dengan rencana tata ruang.
6.
Lokasikawasan permukiman terdiridari dua yaitu
Ruang Terbuka Hijau Termasuk Di Dalamnya Hutan Kota
Area memanjang{alur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya
Lokasi
1.
Kawasan Permukiman penduduk
:
Permukiman Kota
lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Kawasan permukirnan kota mencakup wilayah pengembangan kota (untuk ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK maupun
LtrPOR.IN RENC.INT. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang \lOilayah (RTRUT) Kabupaten Tegal Tahun zOW - 2029
v -24
Tujuan
-
Pembagian Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini terdiri dari Ruang Terbuka Hijau
Berft,lngsi untuk memberikan iklim sejuk dan mengurangi potusi udara dan
(RTH) publik paling eedikit 20
rusaknya lapisan ozon
Distribusi Ruang Terbuka HUau (RTH) kawasan perkotaan disesuaikan dengan
Meningkatkan mutu lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, $egar, indah dan bersih
sebaran penduduk dan hierarki pelayanan dengan memperhatikan rencana
-
-
%.
Sebagai sarana penyaman lingkungan kota
Menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang
Kawasan Jalur Hijau (Green Belt)
berguna untuk kepentingan masyarakat
Kawasan jalur hijau berada
sernpadan sungai, jalan maupun
diperkenankan bangunan diatasnya.
Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; Berbentuk sstu hamparan, berbentuk jafur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan Didominasi komunitas tumbuhan.
8.
Kawasan Tertentu Yang dimaksud Kawasan tertentu adalah kawasan strategis dalam skala besar untuk kegiatan tertentu yang diperuntukan bagi bidang pertahanani ABRI untuk
latihan tempur atau percobaan alat-alat berat. Di Kabupaten Tegal memiliki kawasan tertentu berupa kawasan militer, yang merupakan lahan-lahan yang
Pemanfaatan ruang untuk kegiatan rekreasi;
digunakan dan dikuasai oleh institusi pertahanan keamanan negara untuk
Standar minimal RTH untuk kawasan perkotaan yaitu 30%; Pembagian RTH : ?0% RTH pubtik dan 10% RTH privat:
kepentingan pertahanan dan keamanan.
RTH bertujuan untuk keseimbangan kelestarian lingkungan dengan proporsi yang seimbang antara lahan terbangun dan non terbangun;
Pendirian bangunan dibatasl hanya untuk bangunan penunjang kegiatan rekreasidan fasilitas umum lainnya; dan
Ketentuan pelarangan pendirian bangunan permanen selain bangunan penunjang kegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnya.
Kriteria Kriteria yang memenuhi persyaratan lokasi kawasan militer, adalah:
a. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap upaya pengembangan
tata ruang
wilayah sekitarnya.
b. Mempunyai dampak penting, baik terhadap kegiatan yang sejenis maupun terhadap kegiatan lainnya
c. Merupakan faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
LofasJ Kawasan ruang terbuka hijau sebagai kawasan yang mempunyai fungsi lindung
atau konservasi adalah sesuai dengan RUTRK untuk masing-rnasing ibukota kecamatan yang bersangkutan. Dimana proporsi Ruang Terlcuka Hljau (RTH) kawasan perkotaan
di sepanjang
saluran yang berfungsi sebagai kawasan konservasi. Di kawasan ini tidak
Pengaturan
-
dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat 10
struktur dan pola ruang wilayah.
Kriteria
-
o/o
di wilayah Daerah adalah paling sedikit 30 % dari
luas
kawasan perkotaan, yang diisi oleh tanaman baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
LtrPORNN RENCTNS, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Frabupaten Tegal Tahun 2AOg - 2029
Mlayah
(RTRI0U)
dan peftahanan keamanan.
Lokasi Lokasi yang sesuai dan selama ini telah digunakan oleh pihak Pertanahan Keamanan/ ABRI dalam melakukan latihan-latihan, wilayahnya berada di Kecamatan Adiwerna, warureja, slawi, Lebaksiu, Balapulang (Karibakung).
v.25
C.
Kawasan Budidaya dl Daerah pesislr
1.
4.
Rencana Zonasi Pariwisata
Rencana Zonasl Budldaya Tambak
Jika l
Kawaean tambak merupakan batae pesisir di daratan yang berbatasan langsung dengan kawagan paerairan. Pemanfaatan ruang diutamakan bagi
studi, maka pengembangan kepariwisataan dikategorikan dalam dua kelompok
kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas di perairan. Pengembangan perikanan budidaya terdiri dari usaha pertambakan dan hatchery. ldealnya
Karang Jeruk sedangkan panwisata pantai mengarnb'il
lokasi pengernbangan tambak menjadi satu dengan budidaya hatchery, tetapi tidak menutup kemungkinan pengembangan di lokasi atau zonasi yang
membuka obyek wisata pantai yang baru pada lokasi-lokasi yang berpotensi
yaitu pariwisata bahari dan pantai. Pariwisata bahari ini mengambil lokasi
ffiasi di
di
Pantai
Purwahamba dan tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan atau
urntuk
dikembangkan.
'
berbeda/terpisah. Adapun lokasi pengembangan kawasan budidaya tambak ini
mengambil lokasi yang sudah dikembangkan sebagai areal pertambakan di Kecamatan Suradadi, Warureja dan Kramat.
2.
Rencana Sarana dan Prasarana Kegiatan Perikanan
Rencana zonasi
ini bertr-;u:n untuk
meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana kegiatan perikanan, sehingga kegiatan perikanan ynag berlangsung
Rencana Zona Fertanian
di wilayah pesisir dapat berlangsung dengan baik serta dapat meningkatkan
Pengembangan usaha di wilayah pesisir merupakan salah satu bagian dari kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
produksi perlkanan di lokasi tersebut.
Pembukaan lahan pertanian di wilayah pesisir harus dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek perlindungan lingkungan sehingga tidak akan
Munjung Agung'Kecamatan Kramat dan TPI Suradadi yang berada di Desa
menimbulkan masalah-masalah lingkungan.
kegiatan perikanan di Kabupaten Tegal.
Pengembangan pertanian
Di Kabupaten Tegal terdapat dua TPI yaitu TPI Larangan yang terletak di Desa
Suradadi Kecamatan Suradadi, dimana kedua TPI tersebut menjadi sentral
di Kabupaten Tegal dibedakan menjadi dua yaitu
jenis varietas tanaman untuk daerah selatan dan utara. Jenis varietas tanaman untuk daerah selatan adalah jenis tanaman padi, sedangkan untuk daerah utara dikembangkan jenis tanaman melati, mangga, melon, anggur dan kelapa kopyor yang sesuai dengan karakteristk wilayah pantai.
3.
5.
6.
Rencana Zonasi Kawasan Per,mukiman Arahan umum pengelolaan permukiman di wilayah pesisir adalah untuk menata
kembali permukiman dan perkotaan di wilayah pesisir demi terwujudnya konsep permukiman berwawasan lingkungan. Keberadaan suatu kawasan permukiman pada suatu tempat, perlu ditinjau dari beberapa aspek untuk
Rencana Kawasan Tangkap lkan
menilai apakah kawasan permukiman tersebut sudah layak atau belum.
Menurut UU Pemerintah Daerah No. 31 Tahun 2004 dijetaskan bahwa
Pembangunan permukiman baru bertujuan untuk menciptakan keseimbangan
kewenangan da{am pengelolaan wilayah perairan laut sebesar 4 rnil dari garis
pertumbuhan antara daerah utara dan selatan. Namun disisi lain perlu adanya
pantai pada saat surut terendah. Sedangkan mengacu pada $K Menteri Pertanian No. 392/KBts/1K.12011999 wilayah perikanan Republik Indonesia
praturan yang mengatur tentang larangan pendirian bangunan di
sernpadan pantai serta perlu adanya pengawaan dan pengendalian terhadap
dibagi menjadl 3 jalur penangkapan
upaya-upaya pendirian bangunan di garis sempadan pantai.
:
garis
a) Jalurl(0-16mil ) b) Jalur ll ( 6 - 12 mil ) c) Jalur lll ( 12 - ZEE ) I,APORAN RENCtrNS, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang f.abupaten Tegal Tahun 2Og9 - 2029
Mlayah (RTRU/)
v-26
Rencana Zonlng Kawaean Industri
7.
menjamin pengolahan limbahnya secara aman dan benar sehingga tidak
Renoana pengembangan kawasan industri
di lokasi studi diarahkan
menimbulkan pencemaran lingkungan.
pada
8.
pembentukan industri hulu dan hilir. Industri hulu sebagai penyedia bahan baku
Kawasan Pangkalan Pendaratan lkan
industri dalam arti industri ini menghasilkan bahan mentah untuk diolah lagi di
Pelabuhan perikanan dengan segenap fasllitasnya mempunyai peranan
industri hilir. Industri hifir ini mengolah bahan baku/ mentah dari industri hulu untuk menjadi bahan jadi. Pembentukan industri hulu maupun hilir ini bertujuan
penting sebagai penunjang keberhasilan dalam pemanfaatan potensi sumber
daya ikan secara optimal melalui kegiatan penangkapan. Mengingat
untuk menciptakan keseimbangan antara industri hulu dan hilir sefta
pentingnya pelabuhan ikan bagi kegiatan perikanan di Kabupaten Tegal, maka
terbentuknya suatu mekanisme hubungan yang saling menguntungkan diantara
pengembangan dan peningkatan fungsi serta peranan pelabuhan pendaratan
kedua industri tersebut.
ikan di TPI perlu ditingkatkan dengan cara melengt
Hal yang perlu diperhatikan dalam pendir.ian industri adalah masalah pembuangan limbah. oleh karena itu, setiap industri harus mampu dan
yang belum ada, memperbaiki sarana dan prasarana yang
t.
KAWASAN KAWASAN LINDUNG
A. Kawaean Yang
KRITERIA
mengalarni
kerusakan.
TABEL 5.1 PEMANFAATAN R.UANG KABUPATEN TEGAL NO.
arti
PENGATURAN
LOKASI
i
OUTPUT
Memberikan Terhadap
Perlindungan Kawasan Bawahnya
a
I
asan Hutan Lindunq Kawa$an hutan yang memiliki
Kaw,
sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan-kawasan sekitar maupun
bawahnya
sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah,
Kawasan hutan
Hutan lindung yang telah ada Hutan lindung terdapat di berdasarkan peraturan atau Kecamatan Bumijawa, Bojong, perundangan yang berlaku tetap Balapulang dan Margasari.
yang
mempunyai kelerengan 4O % atau lebih.
Kawasan hutan
yang mempunyai ketingglan 2.000 m diatas permukaan laut. Kawasan yang memiliki jenis tanah yang' sangat peka terhadap erosi, yaitu regosol, latosol, organosol dan renzina.
t
-.i
permukaan.
il
dll) ini perlu
Tuluan
Mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimenlasi dan meniadi fungsi hidrologi tanah untufr menjamin unsur hara tanah, air tanah dan air
dipertahankan. Penggunaan lahan yang telah ada (permukiman, sawah, tegalan, tanaman tahunan, dalam kawasan adanya pernbatasan pendirian bangunan baru untuk permukiman. Penggunaan lahan yang akan mengurangi fungsi konservasi secara bertahap dialihkan fungsinya sebagai lindung sesuai kemampuan dana yang ada, Penggunaan lahan baru tidak diperkenankan bila tidak menjamin fungsi lindung terhadap hidrologis, kecuali jenis penggunaan yang sifatnya tidak bisa dialihkan (rnenara telekomunikasi, jaringan listrik, telepon, air minum dll), hal tersebut memperhatikan azas konservasi.
rt
Mencegah terjadinya bahaya longsor Kawasan hutan lindung teriaga Kehstarian alam teriaga
r-_i
tetap
I,IPORtrN RENCANN, Penyusunan Rwisi Rencana Tata Ruang Wilayah GTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 20o9 - 2029
v -27
ENGATURAN
Kawasan Lindung
Di
Luar adalah karuasan yang sepenuhnya diperuntukan bagi konservasi hidrologi, yaitu mengatur tata air, menegah banjir dan erosi serta memelihara keawetan kesuburan tanah.
Kawasan Hutan
Curah Hujan yang tinggi struktur Upaya pengelolaan tanah yang mudah meresapkan air seperti pengelolaan dan hujan dalam Jumtah yang lirdung banyak, dan kriteria lain yang sami
kawasan Barna kawasan hutan
Terletak di Kecarnatan Bumljawa, Kecamatan Bojong, Kecamatan
Mencegah terjadinya bahaya longsor Kawasan hutan lindung terjaga lGlestarian alam terjaga
dengan kawasan lindung
Tujuan
Memberikan ruangan yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah resapan air
tanah dan penanggulangan banjir,
lGwasan yang diperuntukan bagi tanaman yang mampu menyimpan air tanah sebagai cadangan air bagi kawasan di bawahnya. Tuluan Untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan hujan pada daerah resap€ul tanah untuk
air
air
kebutuhan
air tanah
Li f.l i-l
Terletak di ketinggian diatas 500 m daripermukaan laut
J
Mempurryai vegetasi yang mendukung penyimpanan air tanah Curah hujan yang tinggi
l,.l Struktur tanah yang mudah meresapkan air Bentuk geomorfologi yang mampu meresapkan air hujan secara besar-
Untuk kawasan yang dlperuntukan Lokasi kawasan resapan air terdapat di Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Balapulang, pemanfaatan yang tidak mengurangi Kecamatan Bojong dan sebelah tungsilindung barat Kecamatan Margasari. Diijinkan untuk kegiatan wisata yang
atau sesuai untuk tananlan
ll L.l
l1 tidak menganggu fungsi lindung il Bangunan yang menutup
Terpeliharanya
resapan air dari pemanfaatan untuk keg iatan terbangun
Terjaganya suplai air tanah di Kabupaten Tegal
tanahlbuillding coverage terlalu besar tidak diperkenankan
besaran dan
penanggulangan banjir, baik untuk kawasan bawahnya rnaupun kawasan yang bersargkutan.
a. Kgwasan
gempadan
€Urqal
Kawasan sepanjang
kiri termasuk sungai buatan/kanal/ saluran yang mempunyai manfaat penting mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
kanan sungai,
irigasi primer untuk Tuipan
Melindungi sungai
Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungai besar yang berada di luar permukiman. Sekurang-kurangnya 50 meter di kiri kanan anak sungai yang berada dl luar permukiman. Pada kawasan permukiman adalah dengan jalan inspeksi (10-15 m)
dari kegiatan manusia yang dapat
LAPORAN RENC.INL Penyusunan Re'uisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2009. - 2029
.l Untuk tanarnan tahunanl perkebunan dengan pemanfaatan yang tidak rnengurangi fungsi
,:
lindung Diijinkan untuk kegiatan wisata yang tidak menggangu hutan lindung
ini
Kawasan meliputi semua wilayah yang dilewati sungai yang ada di Kabupaten Tegal. Untuk sungai besar meliputi : Sungai Rambutan Sungai Cenang SungaiJimat Sungai Cacaban Sungai Gung Sungai Kliwon
. . . '. .
In I ia ii
Terjaganya sungai
dari pencemaran air Terjaganya aliran sungai Air sungai dapat dimanfaatkan kegiatan pertanian maupun untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
untuk
v-28
tlO.
KAWASAN
KRITERIA
I NKA-qI
}ATLIRAN
mengganggu dan meru3ak kualitas air sungai, kondlsi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran
s*g" P"ttli ." Sungai-Sungai Besar lainnya
Kqyvasan Sgmpadan Pantg!
Kawasan tertentu, Adalah deretan sepanjang tepian yang lebamya proposional dengan bentuk dan kondisi
Minimal 100 meter dari titik pasang
tertinggi (UU No
5
tahun 1990 Keppres Rl No 32 Tahun 1990).
fisik pantai, TAiuan
Mefindungi
I
-*1
sungai.
b.
f
. .
Budidaya pertanianlperikanan yang tidak merusak airltanah di sepanjang pantai dan tidak menimbulkan abrasi. Drjinkan untuk kegiatan wisata yang tidak menganggu fungsi lindung.
pantai
Pada wilayah Kabupaten Tegal, kawasan yang dimaksud adalah kawasan sekitar Pantai Maribaya
(Kecamatan Krarnat),
Desa (Kecamatan Warureja), Desa Demangharjo, Suradadi, Purwahamba dan Bojongsana (Kecamatan Suradadi).
Kedungkelor
-,i Terlindunginya kawasan pantai dari kegiatan yang
:i tl
dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu ekosistem . Kawasan Sekitar Mata Air Kawasan disekeliling mata air yang mernpunyai manfaat untuk mempertahankan kelestarian fungsimata air.
penting Tuiuan
Melindungi mata
Sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekeliling mata air, kecuali untuk kepentingan urnum (Peraturan Menteri No. 63/PRT/1993.
PU
Kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik didaerah sekitar mata diafihkan agaf kelestarian fungsi mata air dapat dipertahankan
air
air
dari yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitamya.
kegiatan budidaya
Terletak di sumber mata air Bumijawa di Desa Bumijawa (Kecamatan Bumijawa), Sumur
Duren di Desa
Danaraja (Kecamatan Margadana), Curug Kaliwiru di Desa Karangmalang (Kecamatan Kedungbanteng), Tuk Jenawi dan Tuk Duren di Desa Dermasuci (Kecamatan Pangkah), Nyai Kuni dan Ares di Kecamatan Balapulang, Limut Kidul di Desa Cerih (Kecamatan Jatinegara), mata air Desa (Kecamatan Lebaksiu), mata air Desa Bojong dan Rembul (Kecamatan Bojong) serta di sekitar mata air yang ada diKabupaten Tegal.
Timbangrejo
d. Kawasan Sekitar Waduk
Kawagan
sekitar danadWaduk adalah kawasan tertentu, disekeliling danaufuaduk yang mempunyai manfaat penting memperta-hankan fungsi danau/waduk.
untuk kelestarian
Dataran sekeliling tepi waduUdanau
yang memiliki lebar proporsiaonal dengan bentuk dan kondisi fisik danauAruaduk dengan lebar 50 m
-
100 m diukur dari pasang tertinggi ke arah darat.
Penggunaan lahan yang telah ada (pemukiman, Tegalan, sawah dan tanaman tahunan) pada kawasan sekitar danaulwaduk dialihkan arah konservasi sehingga dapat mengemban fungsi lindung untuk mempertahankan fungsi danau/waduk
ke
Di
L,,J
i!
f-t
pantai
Tedaganya kawasan mata air dari kegiatan yang mengurangi debit mata air. Teriaganya debit mata air Mata air dapat dimanfaatkan untuk keperluan penduduk atau air minum,
di di
sekitar ka,rrasan
Waduk
i-j
Cacaban terutama terdapat di Kecamatan Kedungbanteng dan
L]
Jatinegara.
memimbulkan pencemaran dan kerusakan Terjaganya kawasan pantai sebagai habitat flora dan fauna Kawasan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan dan pertanian
Terjaganya waduk dari kegiatan yang merusak intensitas waduk Terjaganya intensitas air waduk baik musim penghujan maupun kemarau
di
T{iuan Melindungi waduUdanau dari !ggE!A! [udidaya yang dapat
ITH,POR.IN RENC"INfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2CFrg - 2029
Mlayah (RTRril/)
v-29
KAWASAN
NO.
mengganggu
r\rat I G,Il,tFl
KASI
ENGATU
OUTPUT
keleatarian
fungsi danau/ waduk.
RHFn* Tpbukg
termasuk Hu_tan
Hiiau dalamnva
di
i
i
Kota
disesuaikan dengan RUTRK Kota
Area
memanjang{alur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanaman.
i
masrng-masrng.
Tgiuan
- Meningkatkan -
-
f.
mutu lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar, indah dan bersih. $ebagai sarana penyaman lingkungan kota Menciptakan keserasian lingkungan dan lingkungan blnaan yang berguna untuk kepentingan masyarakat
alam
Kawasan lalUr hllau (Green 8elO Kawasan konservasi yang berada sepanjang sempadan sungai, jalan maupun saluran
di
jalur sungai,
Disesuaikan sebagai sempadan
Tidak diperkenankan adanya kawasan
Sepanjang
pada sungai, jalan rnaupun saluran.
terbangun pada kawasan jalur hijau.
maupun saluran.
Ll Tersedianya ruang hijau. :r Jalur hijau sebagai paru{aru kota dan penarnbah esteilka. rJ Mengurangi pencernaran
jalan
lingkungan karena
lahan
terbangun. 3.
C. Kawasan Suaka Alam dan
.
Kawagan CagarBudaya Kawaqin $uaka Alam Kawasan derqan ciri khas
a.
baik di darat maupun di perairan yang
tertentu
1. Kriteria cagar alam adalah
a. Kawasan yang
kawasan keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
pengawetan
Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa hutan wisata,
b.
c. d.
LAPORAN RENC.INN, Penyusunan Reuisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
ditunjuk
mempunyai keanekaragaman
mempunyai fungsi pokok
sebagai
:
Mlayah (RTRU/)
jenis tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusunan Mempunyai kondisi alam, baik bioata maupun fisiknya yang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia. Mempunvai luas dan bentuk
il
li
Gagar alam atau i c Terjaganya kelestarian sumber I u Kawasan suaka daya alam terutama sumber alam terdapat di i I Kecamatan perlindungan (CA daya alam flora dan fauna yang Bumijawa I i j langka. Ll Pelarangan dilakukannya budidaya I Guci) dan Jatinegara (CA Sub Vak 18c, l9bJatinegara). i I Terbentuknya kawasan apapun, kecuali kegiatan yang I p"tfindungan alam sekaligus berkaitan dengan fungsinya dan I u Daerah perlindungan plastma i tidak mengubah bentang alam, I nutfah yang ada di Kabupaten I sebagai kawasan wisata yang penggunaan lahan, Tegal. mendidik kondisi serta I i plastma perlindungan ekosistem alamiyang ada. I tl Daerah I nutfah perairan yang ada di I Kabupaten Tegal. I I Kawasan Suaka alam Laut v-30 Kawasan guaka alam (terutama cagar alam) seguai dengan tujuan
i
1
I
I
tertentu agar
daerah perlindungan plasma daerah pengungslan satwa.
nutfah dan
pengetahuan yang efektif dengan daerah pentangga
e. lingkungan dan melindungi keanekaragaman biota serta
ekosistem. Gejala
dan bagi kepentingan plasma nutfah, pengetahuan dan pola umumnya.
keunkan alam
ilmu pembangunan
OUTPUT menunjang
sepanjang 4 mil laut dan garis pantai Kabupaten Tegal (Kecamatan Kramat,
yang cukup luas.
$uradadi, Warurejo) dan
Mempunyai
perairan lainnya yang ada di
dapat
ciri khas dan
merupakan satunya contoh di
satusuatu daerah serta keberadaannya upaya konservagi. 2. Kriteria daerah perlindungan plasrna nutfah adalah : d. Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah tertentu yang belum terdapat didalam kawasan konservasi yang telah ditetapkan. e. Merupakan areal tempat pemindahan satwa yang merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa tersebut. Mempunyai luas cr.rkup dan tidak membahayakan. 3. Kriteria daerah perlindungan plasrna nutfah perairan adalah : perairan laut c. Kawasan maupun perairan daratan berupa gugusan karang/atol, kawasan pesisir, muara sungai (estuari), danau, dan jenis perairan lainnya. d, daerah perlindungan plasma nutfah perairan dan keseimbangan pemanfaatannya, 4. Kiteria kawasan suaka alam dan perairan lainnya c, Merupakan daerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairan lainnya. d, Memiliki habitat alami yang memberikan tempat maupun bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. 5. Kriteria kawasan pantai berhutan bakau
memerlukan
f.
Kabupaten Tegal
Pantai berhutan
bakau Kecamatan Suradadi dan Warureja.
berlokasi
di
Hutan wisata yang ada
di
Kabupaten Tegal.
lapangannya di
yang
Merupakan
perlindungan
I.[POR5N NENCANtr Penyusunan Rwisi Rencana Tata Ruang Wilayah GIRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
v-31
NU.
KAWASAN
KRITERIA
b.
LOKAST
PENGATURAH
I
( IUTPUT
hutan bakau.
Berfungsl
membarikan perlindungan terhadap pantai dan lautan untuk melestarikan hutan bakau.
o. Kriteria hutan wisata adalah
:
a. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik dan indah baik secara
alamiah maupun
bantuan
manusia.
b.
Memenuhi
kebutuhan
pusat-pusat
permukiman
manusia akan rekreasi dan olah raga serta terletak dekat penduduk
c,
Mengandung satwa burung
yang dapat dikembangbiakkan sehingga mernungkinkan
per'hrruan secara teratur dengan segi rekreasi, olah raga dan kelestarian satwa. d. Mempunyai luas yang cukup lapangannya tidak membahayakan
mengutamakan
dan
KqlvasEn Caqar , Budava dan llmu Penqetahuan Kawasan yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, pengetahuan dan kebudayaan.
ilmu
Kriteria kawasan sekitar cagar budaya dan ilmu pengetahuan
Melarang adanya
adalah batas lingkar dari 50 sampai 200 meter dari tempat tersebut.
benda cagar budaya daritempat asal.
pengrusakan
dan
penggalian,
pemindahan letak
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan terdapat di Desa Semedo, Kecamatan Talang dan Dukuhwaru il.J
Tujgan
ini dilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa ber,upa peninggalan sejarah, bangunan arkeologi, monumen nasional dan keanekaragaman bentukan geologi yang berguna untuk pengetahuan dari ancarnan kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam dan manusia. Usaha
Terjaganya kelestarian kebudayaan dan sejarah Menamhah wawasan dan ilmu pengetahuan Memberikan altematif wisata yang bermanfaat dan mendidik
ilmu
4.
D. Kawasan Rawan Bencana Alam Wilayah yang sering mengalami bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin lisus, serta teriadinVa abrasi dan akresi.. Pada
i
i.l Untuk Fawan
terhadap gerakan tanah karena
LF,PORAN RENCANfi, Penyusunan Re\risi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW)
KabupatenTegal Tahun 2OO9 -2029
longsor
merupakan zone yang labil
i.i Untuk rawan longsor, dapat i.l dikembangkan sebagai kawasan suaka alam, denqan svarat tanaman
i it Mencegah terjadinya bencana alam i Kecamatan Adiwerna, i i-r Menguranqi dampak neqatif
Kawasan rawan banjir
bencana
di Kecamatan Kramat,
v.32
KAWASAIT kawasan-kawasan seperti ini perlu dapat menghindarkan maeyarakal dari ancaman bencana terilebut.
dillndungi agar Tujuan
Usaha ini dilakukan untuk rnelindungi kawasan-kawasan budidaya terutama kawasan
terbangun juga
untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman bencana alam.
fakt,or -kAera-ngarl,
tanah,
-
strunur
alr tanah,
vegetasi penutup dan daerah patahan, Untuk rawan banjir berdasarkan fakta banjir yang ada di Kabupaten Tegal. Untuk rawan angin lisus berdasarkan fakta abrasi yang ada di Kabupaten Teqal. Untuk rawan abrasi dan akresi berdasarkan fakta abrasi dan sedimentasi yang di Kabupaten Tegal. Untuk rawan bencana gempa bumi didasarkan pada fiactor kekuatan gempa (strcngth/eneryy\, jarak terhadap gempa (disfance of epicentrc), kondisi geologi wilayah serta kerapatan patahan/ sesar. rawan gelombang pasang didasarkan pada jarak dengan pantai, karakteristik lahan (morfologi dan ketinggian wilayah) serta ada tidaknya penghalang baik alam maupun buatan. rawan kekeringan didasarkan pada factor tekstur/ jenis tanah, curah hujan serta bentuk lahan. untuk rawan bencana gunung berapi didasarkan pada jarak dengan gunung beraBi serta kondisi topografi wilayah. Uhtuk rawan kebakaran lahan didasarkan pada factor jenis penggunaan lahan serta ada tidaknya akses jalan.
ada
pusat
Untuk
Untuk
yang ditanam dapat mencegah atau rnemperbaiki kondisi kerawanan tersebut.
Pada daerah yang rawan
banjir,
dapat dilakukan langkah-langkah dengan penanaman tanaman lindung yaitu tanaman keras (tahunan) pada daer.ah hulu serta
pada daerah banjir dilakukan
penataan drainase. Untuk daerah yang rawan bencana angin lisus dilakukan dengan pengaturan bangunan dan daerah hijau. Pada daerah yang rawan abrasi dan akresi, dapat dilakukan langkahlangkah dengan penanaman tanaman lindung seperti hutan bakau. Untuk daerah rawan bencana gunung berapi dilakukan dengan penentuan zona-zona kerawanan bencana, penyediaan sarana prasarana untuk mengarahkan arah aliran letusan dan pendukung evakuasi serta dilakukan langkah-langkah mitigasi bencana sebelum terjadinya bencana. Untuk daerah rawan bencana kekeringan dilakukan dengan pengaturan kaurasan hijau, penyediaan cadangan dan pengaturan pola tanam. Untuk daerah rawan gelombang pasang dengan pengaturan jarak kawasan terbangun dengan pantai, pengaturan penahan gelornbang baik alamimaupun buatan Untuk rawan gempa bumi dilakukan dengan penyidgaan sistem peringatan dini dan kesiapan mitigasi bencana antara pamarintah dan masyarakat. Untuk rawan kebakaran lahan dilakukan dengan pengaturan pola tanam dan perlindungan kawasan hutan dari usaha alih fungsi lahan.
air
Kecamatan Tarub. Kecamatan
Suradadi, Kecamatan Slawi, Kecamatan Margasari.
Kawasan rawan
bencana
longsor di Kecamatan Balapulang, Kecamatan Bojong, Kecamatan Bumijawa,
Kecamatan Margasari
dan
Kecarnatan Pangkah.
Kawasan rawan abrasi
di
Kecamatan Kramat (Kelurahan Dampyak, Pantai Maribaya), Warureja (Desa Kedungkelor) Suradadi (Desa Demangharjo, Suradadi, dan Bojongsana).
dan Purwahamba
Kawasan rawan akresi
di Sungai Cenang, Sungai Slwarak dan Sungai Cikiam. Kawasan rawan angin lisus di Balapulang, Jatinegara, Margasari dan Bojong. Kawasan rawan keleringan di Balapulang,
Sungai Ketiwon,
Kecamatan
Kecarnatan
Kecamatan
Pagerbarang, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan Warureja. Kawasan rawaR bencana gunung berapi di Kecamatan
LAPORAN RENC.H.N.H, Penyusunan Rwisi Rencana Tata Ruang
KabupatenTegal Tahun 2OO9 -2029
Mlayah (RTRW)
v.33
NO.
KAWASAH
i.l
;;
T
Bojong,
Kawasan rawan gempa dl
Kecamatan
i i
Balapulang, Bojong, I Bumijawa, i Jatinegara, i Kecamatan Kedungbanteng, i Lebaksiu, Kecamatan Pangkah serta Kecamatan i Kawasan rawan gelombang pasang di Kecamatan Kramat (Desa Kramat dan Maribaya), Kecamatan Suradadi (Desa i Bojongsana, Purwahamba, Suradadi) serta Kecamatan Warureja (Desa i
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Warureja.
i
I I
I
I i
dan Demangharja). ,-t Kawasaln iawan kebakaran lahan di Kecamatan
I
i
I
Balapulang,
I
Kecamatan Kecamatan Kecarnatan Warureja.
I
Kecamatan Bojong, Kecamatan Bumijawa, Jatinegara, Kecamatan Kedungbanteng, Lebaksiu, Margasari, Kecamatan Pangkah, serta Kecamatan
5.
I
I
j i I I ! I
KAWASAN BUDIDAYA
A. Kawasan Pertanian
a. K?wasan Pa,noan
.fanaman l-ahan Bas_ah Kawasan yang diperuntukan bagi tanaman pangan lahan basah, dimana pengairannya dapat diperoleh bak secara
alamiah maupun
secara
teknis.
TuJuan
Usaha
ini
dilakukan
untuk memanfaatan kawasan budidaya sebagai kawasan pertanian dengan sistem irigasi terencana untuk meningkatkan produktivitas lahan,
Kriteria untuk kawasan pertanian lahan basah adalah kawasan yang
mempunyai sistem
dan
atau
pengembangan pengairan, serta memlliki:
-
Ketinggian kurang dari 100 m dpl Kelerengan lahan 3 - 15 % Kedalamam efektif lapisan tanah atasnya lebih dari g0 cm Curah hujan antara 1.500 4.000 mm/tahun
I.APORAN RENCANfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRW Kabupaten Tegal Tahun 2AC9. - 2029
Pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah : Perlu pengaturan dan pemeliharaan sumber dan debit aimya, sehingga teriadi keseimbangan antara pemasokan dan pengeluaran air, untuk kelangsungan irigasi serta teriadi kelebihan atau pada kekurangan saat dibutuhkan. Perlu adanya pola tanam dan pola tata tanam yang baik dan dipatuhi bersama bagi semua yang terkait dalam usaha tani lahan basah. Perlu adanya pengendalian dan pemanfaatan pertanian menjadi lahan bukan untuk pertanian, khusunya di lahan basah.
tl
air
tidak
air
ii
i.l
Teriaganya produksi pangan
Sawah : Kecamatan Warurejo,
Lebaksiu,
il ,,1
Pagerbarang, Balapulang, Margasari Dukuhturi, dan Dukuhwaru. Padi Ladang Kecamatan Kedungbanteng, Bumijawa, Margasari, dan Boiong. Palawija : Kecamatan Suradadi, Kedungbanteng, Fqnnlreh Pangkah, lahalechr Lebaksiu, lAJqnrraln WarureJo, dan Margasari.
il
:
Kabupaten Tegal Tersedianya lahan untuk sawah abadi Terpenuhinya kebutuhan pangan Kabupaten Tegal
i i I I
I
lahan
v-34
ttO.
KAWASAN
PENGATURAN
Pada lereng lebih dari
I
LOK.ASI
OUTPU':
%
perlu memperhatikan pengelolaan teknis dan budidaya padl sawah sesuai SK Mentan No,175/KPTS/ RC.200/4/1987 tentang pedoman Pola Pembangunan Pertanian di Daerah Aliran Sungai. meningkatkan status tanah menjadi sawah irigasi teknis atau setengah teknis dengan usaha-usaha teknis yang efektif dan efisien pemeliharaan sumber untuk menjaga kelangsungan irigasi mengendalikan pemukiman dan budidaya lainnya menetapkan wilayah-wilayah potensial sentra*sentra pengembangan pertanian tanaman pangan dengan kriteria sebagai berikut: merupakan wilayah yang memiliki luas lahan sawah cukup luas produktivitas relatif besar
air
il
untuk
.
.
b.
Kqwasqn, Tal1aman P?nqa! Lahan KeriLo Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi budidaya pertanian dalam arti luas juga, namun ada keterbatasan khususnya mengenai ketercediaan air, sehingga komoditi yang diusahakan juga dipilih yang sesuai dengan kemampuan lahannya.
TuJuan
Usaha
ini
dilakukan
Kriteria untuk kawasan pertanian lahan kering adalah kawasan yang
berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan basah, namun ada keterbatasan air dan merupakan kawasan yang memiliki : Ketinggian antara 500-1000 m dpl dan sebagian lebih 1000 m
il I
Pengelolaan yang perlu diperhatikan adalah: i: Melaksanakan intensifikasi lahan
kering untuk tanaman pangan
tr
dpl.
I * 15 o/o. L-l Kedalamam efektif lapisan Kelerengan lahan
tanah antara 60 - 90 cm
untuk meningkatkan produktivitas lahan kering terkait dengan adanya keterbatasan sumber air untuk meningkatkan keseja hteraan masyarakat.
ii
untuk
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun -2A29
2W
Warureja, Margasari,
I
Bojong, i n sebagian Jatinegara, Dukuhturi, i l Bumijawa, i Pagerbarang, Kramat, dan i
Dukuhwaru, Adiwerna
Menumbuhkan agrobisnis Penganekaragaman Komoditi Terpenuhinya kebutuhan pangan Kabupaten Tegal
i i
untuk
Pola
i-l
LIPOR"EN RENCAN.H"
mengintroduksi jenis baru tanaman pangan yang sesuai untuk lahan kering. Mempertahankan dan mengembangakan tanaman keras yang telah ada dengan menerapkan rakitan teknologi budidaya tanaman lahan kering yang ada. Perlu menerapkan asas konservasi kelestarian budidaya pertanian lahan kering ini serta be,rpedomam pada SK Mentan No^ 17S/KPTS/RC.200/4/1987 tentang pedoman Pembangunan Pertanian di Daerah Aliran Sungai. Mengintensiftan pengembangan ternak besar maupun ternak kecil di kawasan lahan kering, mengingat adanya keterbatasan produksi tanaman Danqan pada daerah lni
i
Kecamatan Suradadi, Pangkah,
v-35
NO.
KAWASAN c.-Rffi Tahunan
Lq[Agt--_
__* i *__
yang dapat diperuntukkan bagi tanaman tahunan/ pe*ebunan sebagai trahan
baku industri
dalam
pangembangan agribisnis dan agroindustri maupun usaha petemakan (baik temak besar maupun kecil) mengingat potensi tanaman
yang cukup banyak
Kriteria untuk kawasan pertanian tanaman tahunan, memillki : Ketinggian kurang dari 5001000 rn dpl dan sebagian kecil lebih dari 1000 m dpl. Keferengan lahan 3 - 15 %. Kedalamam efektif lapisan tanah atasnya antara 60- g0 cm
i.l
Pengelolaan adalah
TuJuan
yang perlu
diperhatikan
:
il Mempertahankan
i.j il
I
di
kawasan ini.
Usaha
_, gu1egr
__-
I
atau Pegebuqu
Kawasan ini adalah kawasan
_
i
dan mengiembangkan Jenis tanaman tahunan yang sudah ada serta mengintroduksi jenis tanaman yarlg mempunyai nilai ekonomi dan prospek pasar yang baik. Perlu dilakukan pola tanam dan pola tata tanam yang baik dengan memperhatikan asas konservasi tanah dan air kawasan budidaya tanaman tahunan ini.
i; il
Kecamatan Tarub (Kelapa) Kecamatan Kedungbanteng
L-i
Kecamatan Bojong (cengkeh) Kecamatan Pangkah (cabe jamu).
I
(kapok)
i i
.,
Peningkatan perkebunan
r:
Kegiatan produksi pertanian
i
i
produksi
sekaligursebagai penahan air
i
ini
dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan tanaman tahunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung perekonomian wilayah. Kawasan Perikawrn Kawasan perikanan adalah kawasan yang diperuntukkan bagi usaha pengembangan perikanan. Berdasarkan tempat pembudidayaan, dibedakan: Kawasan Pengembangan Budidaya Perikanan Kolam Tawar, dilaksanakan pada daerah yang mempunyai sumber air tawar dan benih yang mudah di dapat, Budidaya dapat dilaksanakan pada daerah pegunungan dan dataran rendah. Kawasan Pengembangan Budidaya Mina Padi.
-
Air
Kawasan budidaya kolam air
tawar adalah daerah yang cukup mendapatkan air baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Kawasan budidaya air payau adalah daerah yang mendapat pengairan berupa air payau. Kawasan pengembangan air laut yaitu berupa tambak yang untuk pengembangan perikanan
digunakan
ini
-
il Perlu
pemelihaaan air untuk Kawasan perikanan berupa Peningkatan Produksi menjaga kelangsungan usaha kawasan tambak dan kolam seluas perikanan I
I
I
I if tr
pengembangan perikanantersebut. I Diusahakan lokasi berada di luar daerah sering terkena I genangan I Untuk menjaga kelestarian sumber I hayati perikanan, perairan umum perlu diatur jenis alat
321 Ha yang tersebar di Kecamatan Kedungbanteng, Fangkah, Kramat, yang Suradadi, Bumijawa, Lebaksiu dan Warureja. Kawasan pesisir kabupaten Tegal (Kecamatan Kramat, Suradadi, Warurejo) kearah laut dan garis pantai dan kearah darat sepanjang I Perlu pengaturan pembuangan masih ada pengaruh sifat laut limbah (industri, rumah tangga dll) (budidaya tambak) agar tidak mencemari usaha I
banjir.
tangkapnya
dan
sektor
i
i
i I
I
I
I
|
perikanan.
I
I
Budidaya mina padi di Kabupaten
Tegal
mengikuti perkembangan sawah teknis yang cukup
air dan
-
perkembangan kemampuan kelompok tani. Kawasan Perkembangan Perairan Umum. vaitu
LIIPOR.IN RENCINI, Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang Wilayah GTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2009 - 2029
v-36
NO.
KAWASAH
KRITERIA
perikanan diusahakan dl sungai,
PENGATURAN
L\,'NAC,|
|
\JlJ t rtJ
I
yang waduk, bendung, rawa
dan sebagainya. Tuluan
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kawagan perairan darat agar
dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat.
Kawasan PejernaFan Kawasan petemakan adalah
kawasan untuk
jenis
usaha
pengembangan petemakan.
Secara umum dapat digolongkan dalam z
I
I
i
aneka unggas (ayam. itik, dan jenis unggas lainnya). Untuk petemakan hewan besar paling tidalr harus
I
i
tersedia atau dekat dengan areal tumbuhnya makanan temak yang cukup, sedang
makanan tercukupi
Tujuan
ini dilakukan untuk pendapatan masyarakat dengan Usaha
meningkatkan
pengupayaan temak sekaligus dapat mendukung sektor indrrstri yang sehingga dapat
I
I
kelompok, yaitu temak besar (sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda) dan
untuk petemakan unggas biasa menyebar diseluruh kawasan budidaya asal
Untuk petemakan hewan besar nlj sapi/kerbauftambing/ | domba sebaiknya dekat dengan lahan yang sesuai I untuk tanaman rumput temak I atau dekat lahan yang mempurryai intensitas untuk tanaman pangan dapat (pertanian), sehingga limbah tanarnan pangan dapat dimanfaatkan untuk makanan rl ternak. Peternakan ini tidak dipengaruhi oleh ketinggian tempat seyogyanya dilahan yang mempunyai kelerengan < % atau lahan datar. Untuk petemakan unggas merupakan hewan peliharaan penduduk yang terdapat di semua kecamatan Lokasi petemakan baik peternakan heuan besar maupun hewan kecil, tersebar diseluruh Kecamatan
dan I
i.J
lain
meningkatkan
Untuk memasok
kebutuhan makanan bagi petemakan hewan besar perlu pengembangan jenisjenis tanaman makanan ternak (diversiftkasi tanaman makanan temak dan pengolahan limbah agar usaha pengembangan petemakan tersebut tetap teriaga. pengembangan Lokasi peternakan hewan besar tersebut tidak menggunakan areal lahan produktif pertanian serta tidak jauh dari lokasi padang rumput atau tanaman makanan temak. Untuk petemakan unggas jarak dengan usaha 30 km dari kota besar. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pemasaran ataupun untuk memperoleh jenis makanan temak produksi pabrik. Khusus petemakan itik kebutuhan makanananya dari limbah pertanian, rnaka sebaknya dekat dengan daerah intensif pertanian
tanaman pangan) kelangsungan
Kegiatan petemakan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal, secara umum tidak menempati kawasan Becara khusus, cenderung sporadis yang terkait dengan lahan- pertanian --' t -"r-'--!!'-" dan pekarangan
Peningkatan
I
i
produksi
petemakan
I
Aktivitas petemakan
i
menggangu aktivitas yang lain Menghindari
1
iI
tidak keberadaan
teriadinya penularan penyakit hewan pada manusia
i
untuk
perekonornian
wilayah. 5.
E, Kawasan Budidaya
Non
Pertanian
a,
ltut4lr Produksi Kawasan ini adalah kawasan yang dapat diperuntukkan bagi hutan produksi terbatas dimana eksploitasinya hanya dapat dengan sistqm tebang
I
Kav.vasa+
i
Landasan kebijaksanaan
yang menyangkut masalah ini adalah SK Mentan No. 683/KPTS/UM/8/1981 No 837/KPTSruM/1 1/1 980 vanq antara
dan
L[POR.[N RENCANtr Penyusunan Revisl Reraana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun z0og - 2029
SK
Mentan
Pengelolaan
C
yang perlu diperhatikan Kawasan hutan produksi di i Lr
Kabupaten Tegal tersebar pada i Perlu mempertahankan dan Kecamatan Margasari, Bumijawa, I meningkatkan upaya konservasi Bojong, Balapulang, Lebaksiu, i tanah dan air vanq telah ada untuk Jatinegara, Kedungbanteng, dan i
adalah
:
it
Kegiatan produksi hutan yang tidak merusak ekosistem hutanTeriaganya kelestarian hutan
v-37
ilo. pillh dan penanamsn kembali
ataupun hutan
rakyat,
maksudnya tanah rakyat yang ditanami dengan tanaman seperti halnya tanaman kehutanan namun sudah biasa ditanam rakyat dalam upaya konservasi tanah dan air.
Tujuan
Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kawasan hutan dengan pengaturan yang terbatas
sehingga dapat
menjaga kelestarian sebagai kawasan konservasi sumber daya tanah dan air.
hutan
KRITERIA
PENGATURAN kelestarian sumberdaya pertanian. Perlu dilakukan pola tanam dan pola tata tanam serta pemillhan jenis yang menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun segi konservaei tanah dan air
lain hutan produksi
terbatas merupakan kawasan dengan faktor kelerengan, jenis tanah dan curah hujan mempunyai skoring 125-174, diluar hutarr lindung, hutan wlsata, dan konversi lainnya, kawasan ini baik kawasan yang diusahakan negara ataupun yang diusahakan oleh rakyat. Kriteria untuk kawasan hutan produksi, memiliki : Ketinggian lebih dari 1000 m dpl. Kelerengan lahan 1540 % atau bahkan lebih dari 40 o/o Kedalarnam efektif lapisan tanah atasnya lebihdari 30 cm atau antara 60- 90 cnr
i
.!+.--....-..-..-."-.5
Pangkah.
OUTPUT
I
I I !
l I
I !
i
dari
I I I
i I I
i
oleh
I
I
i i I
= lr li
i I I I I I I
I
! I I I I I I
I
b.
Xa.wasari,PertamUanqan pertambangan kawasan yang bagi perkembangan, baik wilayah yang sedang maupun yang segera dilakukan perlambangan. Pengernbangan kawasan pertambangan di Kabupaten Tegal masih nrembutuhkan beberapa tahapan sebelum sampai tahapan eksploitasi. tersebut karena masih belum diketahui mengenai kondisi volume kandungan bahan tambang yang ada. Meskipun sudah luasan hamparan tambang yang merata di wilayah kabupaten Tegal. Sedangkan sampai saat sekarang penguasaan pengusahaan bahan galian tambang yang ada ditangani oleh masyarakat umum awam dengan sistem pengelolaan infonnal
Kawasan adalah
dipenrntukkan
akan kegiatan
pada Hal
terindlkasikan
Usaha
Memifiki sumber daya bahan tambang yang berwujud padat,
pertambangan
dapat
dilaksanakan oleh lnstansi Pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri; Perusahaan Negara;
cair, atau gas berdasarftan peta/data geologi Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan kegiatan pertambangan secaftt berkelanjutan, dan/atau; Merupakan bagian proses upaya merubah kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatian ekonomi riil Kawasan yang mempunyai potensi mirreral dan batuan bemilai tinggl dan ekonomis bagi pembangunan naional sebagaimana ditetapkan oleh instansiterkait
Perusahaan Daerah; Koperasi; Badan atau perseorangan swasta
yang memenuhi syarat-syarat lzin Pertambangan Rakyat diberikan untuk jangka waktu selama-lamanya (lima) tahun dan bilamana diperlukan dapat diperpaniang untuk jangka waktu yang,satna Luas wilayah yang dapat diberikan untuk satu Pertambangan Rakyat tidak boteh melebihi 5 (lima) hektar Jurnlah wilayah lzin Pertarnbangan Rakyat yang
5
izin
luas
Lokasi yang sesuai dengan yang
ditetapkan Departemen Pertambangan dimana
mempunyai potensi bahan tambang yang bernilai tinggi; meliputi Kecamatan Balapulang,
Bojong, Bumijawa,
Slawi.
potensi Mengoptimalkan pertambangan yang ada Pemanfaatan potensi tambang mendukung pembangunan wilayah
I I
i
untuk
I
i i
Lebaksiu, pertambangan pasir dan
batu gamping
di
Kecamatan
ltlargasari.
Penambangan tanah
urug di
Kecamalan Pangkah
bagian
tenggara, Kedungbanteng bagian utara, Balapulang bagian timur dan WarureJo bagian
selatan.
i I
I I I
diberikan kepada seseorang atiau badan bukan koperasi tidak boleh meleblhi2S {duapuluh lima) hektar Dalam melakukan pekeriaan usaha pertambangan berdasarkan suatu
dan masih
kuasa
pertambangan,
maka
Pertambangan Rakyat, yang telah ada, tidak boleh diganggu, kecuali bilamana Menteri menepatkan lain demi kepentingan Nogara. n
Pekerjaan usaha pertambangan
berdasartan suatu
kuasa
pertambanqan tidak boleh dilakukar
I,LPOR.IN RENCANtr Perryrrnrnan Revisl Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) KabupatenTegalTahun 2009 - 2029
v-38
Tujuan
Usaha
PENGATURAN
ini
di wilayah tertutup
dilakukan
kepentingan umum
untuk meningkatkan produktivitas kawasan usaha untuk meningkatkan perekonomian wilayah namun perlu adanya pengawasan agar tidak merusak konservasi sumberdaya alam baik tanah mupun air.
untuk
dan pada
lapangan sekitar lapangan-lapangan
dengan pertambangan
dan bangunan-bangunan pertahanan Wilayah pekeriaan usaha pertambangan tidak meliputi : tempat-ternpat kuburan, tempat-
tempat yang dianggap suci, pekerjaan-pekerjaan umum,
misalnya jalan-jalan umum, jalanjalan, jalan kereta api, saluran air lisfik, gas dan sebagainya; tempat-
tempat pekerjaan usaha pertambangan lain; bangunanbangunan, rumah tempat tinggal atau pabrik-psbrik beserta tanah-
tanah
pekarangan
sekitamya, yang
kecuali dengan izin bed
Dalam hal ini dianggap sangat perlu untuk kepentingan pekerjaan usaha pertambangan berdasarkan suatu kuasa pertambangan, pemindahan dapat dilakukan atas beban pemegang Kuasa pertambangan dan setelah diperoleh izin dari yang bawajib Kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata.
Tujuan
Mempunyai keindahan alam dan panorama.
ini
Usaha dilakukan untuk meningkatkan sektor pariwisata sekaligus memberikan ruang kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas yang bersitat rekreatif.
Kebudayaan masyarakatnya bernilai tinggi dan diminati oleh wisatawan. Adanya bangunan peninggalan budaya atau mempunyai nilai seiarah yang tinggi. Radius km dari obyek wisata Daerah penyangga obyek wisata adalah kawasan dalam radius 5 km dari obyek wisata yang bersangkutan
r 2
Pengembangan wilayahnya ditata sesuai dengan fungsi permukiman tetapi tidak terlepas dari kegiatan
yang sudah ada, dan
didukung dengan sarana fasilitas permukiman yang memadai. Untuk merencanakan luas kawasan
penduduk yang akan ditampung pada suatu wilayah.
fl
I
Meningkatnya
Kawasan Unggulan Pemandian Air Panas Guci. Kawasan Andalan Pantai Purwahamba Indah dan Waduk Cacaban. Potensial Pengembangan Obyek wisata Kalibakung, Goa Makam kuno serta agrowisata Kecamatan Bojong dan Bumijawa.
Meningkatnya
tarik
kerjasarna
pariwisata
Meningkatnya
Kawasan dan
daya
kunjungan wisatawan
fusilitas
pelayanan i-t
Peningkatan ketrampilan SDM
di
t
d.
Zonq Industri Lokasi yang terdapat kegiatan industri tetapi tidak terpusat
Tujuan
Usaha
ini
dilakukan
untuk
Terletak pada jalur arteri
Memenuhi syarat
secara
geografis Tersedia sumber air baku yang cukup
I.,NPORf,N RENCANT, Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) KabupatenTegal Tahun 2009 - 2029
Pengembangan industri besar dan kecil di Kabupaten Tegal diorientasikan pada pembentukan lokasi industri untuk
industri menengah dan
n untuk industri kecil d
besar,
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan industri di Kabupaten Tegal, maka wilayah ini memiliki sentra kawasan industri berlokasi Kecamatan
di
i i
Berkembangnya industri rumah tangga, kecil, dan menengah kearah ekspor dan agroindustri Terbentuknya kawasan industrl memililti akses mudah dan
v-39
NO
KAWASAH pengembangan industri besar , menengah dan kecil sekaligus mengembangkan sentra-sentra industri
i .i
KRITFf,IIA limbah
Tidak terletak
I n|/^ct
Dtrl|IA.
Adanya sistem pembuangan
di
kawasan tanaman pangan lahan basah yang beririgasi dan yang untuk perkembangan irigasi
berpotensi
-rnemOuat -Gntra-sentra inAGin Pengembangan kawasan industri meliputi industri kecil dan industri besar, pertimbangan-pertimbangan,
dengan
potensi alam yang mendukung
aksesibilitas
yang mudah
dan untuk
dikembangkan.
,.il l?cil r?
Kramat dan Kecamatan Adiwema,
di samping industrl yang tersebar di lokasi lain seperti Kecamatan Talang, Pangkah, Pagerbarang,
I
fi
I
I
I
Suradadi, dan Warureja. Kawasan perlu diperhatikan industri pengolahan limbah industrinya. Khusus untuk kawasan industri di i Kecamatan Kramat (yaitu industri perkayuan dan perikanan), agar diperhatikan kelestarian i lingkungan pantai.
ini
I I
I
i
il
prasarana yang memadahi Pengembangan gistern pengolahan limbah agar tidak mencemari lingkungan Semakin menguafrya sistern produksi dan distribusi Semakin banyaknya investor yang tertarik menanamkan modal
I
I I
s.
Kawasa[ Perryrukiqan Kawasan yang diperuntukkan bagi permukiman atau dengan
ir-
kata lain untuk rnenar,npung penduduk yang ada di Kabupaten Tegal sebagai
Usaha
ini
dilakukan
untuk meningkatkan produktivitas kawasan sekaligus memberikan kawasan untuk meningkatkan kesejhteraan masyarakat.
i
masukan teknologi yang ada. Kesediaan air terjamin Tidak terletak kawasan tanaman pangan lahan basah dan aliran irigasi baik. Dominasi penggunaan lahan yang ada r.nefiputi permukiman pedesaan dan perkotaan. Pada wilayah yang akan dikembangkan untuk kawasan permukiman, sudah terdapat tempat hunian/permukiman dengan sarana fasilitasnya, sehingga pengembangannya tinggal mengembangkan fungsi tersebut. Memperhatikan distribusi pusat jangkauan pelayanannya. arah pengembangan yang terjadi. Merupakan kawasan yang untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan Kecamatan.
lj
hunian
Permukiman Kota
Kawasan permukiman kota mencakup
di
tempat hunian dengan fasilitas sosialnya. Tujuan
Kesesuaian lahan dengan
Li
wilayah pengembangan kota (untuk ibukota Kabupaten dan IKK baik yang telah mempunyai RUTRK maupun belum). Permukiman Pedesaan
Munculnya kawasan-kawasan
permukiman
baru
yang dikembangkan oleh developer Pengembangan permukiman untuk meng.hidupkan suatu wilayah menyebarkan perkembangan dari pusat kota
dan
Pengernbangan desadesa pusat pertumbuhan yang
terdapat dalam KIP2D. Sedangkan, permukiman
beberapa
pedesaan
diluar
mencakup
K[P2D
perkampungan yang ada dan arahan bagi perluasannya.
dalam
dan Memperhatikan
,!
berpotensi
KAWASAN TERTENTU Kawasan tertentu yang dimaksudkan adalah untuk kawasan militer
7.
Lahan-lahan yang ditentukan untuk Kecamatan Adiwerna, Warureja, digunakan dan dikuasai oleh institusi Slawi, Lebaksiu, Balapulang pertahanan keamanan negara untuk (Kalibakung). kepentingan pertahanan dan keamanan
S
umber: Hasr? Analisis Penyusu n, ZO1A
I.APOR"IN RENCANII Penyusunan Revisi Rmcana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2Cfl9 - 2029
v-40
TABEL 5.? PEMANFAATAN RUANG TIAP KEGAMATAN DI KABUPATEH TEGAL
T PENGGU
KECAMATAN
-*r.|r**-:=--_
KAWASAN LINDUNG
MARGASARI
Kawasan resapan air Kawagan sekitar mata air Kawasan rawan bencana banjir Kawasan rawan bencana angin lisus
. Kawasan resapan air . Kawasan sekitar mata air . Kawasan cagar alam ' Kawasan rawan bencana longsor . Kawasan hutan lindung . Kawasan resapan air . Kawasan sekitar mata air . Kawasan rawan bencana longsor . Kawasan rawan bencana angin lisus
BUMIJAWA
BOJONG
. . .
BALAPULANG
r
Kawasan Kawasan Kawasan Kawasan
hutan lindung sekitar mata air rawan bencana longsor rawan bencana angin lisus
. '. .
basah kering produksi pertambangan
Kawasan pertanian pangan lahan Kawasan pertanian pangan lahan Kawasan hutan Kawasan
. Kawasan sekitar mata air LEBAKSIU
. Kawasan sekitar mata alr . Kawasan sekitar waduk . Kawasan cagar alam r Kawasan rawan bencana longsor . Kawasan rawan bencana angin lisus I a
LAPOR.IN RENCtrNfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang KabupatenTegal Tahun 2009 - 2029
Mlayah (RTRW)
i
i I I
I
. Kawasan pertanian pangan lahan basah . Kawasan hutan produksi r Kawasan pertambangan . Kawasan pariwisata
I
i i i i
. Kawasan pertanian pangan lahan basah . Kawasan pertanian pangan lahan kering . Kawasan pertanian tanaman tahunan atau perkebunan . Kawagan hutan produksi . Kawasan pertambangan . Kawagan pariwiseta . Kawasan pertanian pangan lahan basah hutan produksi '. Kawasan Kawasan pertambangan . Kawasan teftentu Kawasan pertanian pangan lahan basah
t Kawasan pertanian pangan lahan kering
PAGERBARANG
KEDUNGBANTENG
i
i
I
a
JATINEGARA
BUDTDAYA
.--.1;_-----:_--=--^-.-_-:_:----.i.---.i--
;Tawas
. . . .
KAWASAN
l
Kawasan sekitar mata air Kawasan sekitar waduk
a
Zona industri
. . . '
Kawasan Kawasan Kawasan Kawagan
pertanian pangan lahan basah hutan produksi pertambangan tertentu
Kawasan pertanian pangan lahan kering Kawasan pertanian pangan lahan kering Kawasan hutan produksi
. Kawagan pertanian pangan lahan basah . Kawasan pertanian tanaman tahunan atau perkebunan . Kawasan perikanan . Kawasan hutan produksi
v-4{
ri
ll
rl I
PSNGGUNAAN LAHAH
I(FEAMATAN KECAMATAN KAWASAN LINDUNG
. .
Kawasan sekitar mata air Kawasan rawan bencana longsor
.
Kawasan rawan bencana banjir
.
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
PANGKAH
SLAWI
DUKUHWARU
I(AWASAN BUDIDAYA
. Kawasan pertanian pangan lahan kering . Kawasan pertanian tanaman tahunan atau perkebunan perikanan '. Kawasan Kawasan hutan produksi . Zona industri . Kawasan pertambangan . Kawasan tertentu '.
Kawasan pertanian pangan lahan basah Kawaean pertanian pangan lahan kering
r
Kawagan pertsnian pangan lahan kering Zona industri Kawasan tertentu
, '
ADIWERNA
DUKUHTURI
. TALANG
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
IARUB
a
Kawasan sempadan pantai Kawasan rawan bencana banjir Kawasan rawan bencana longsor
. . . . .
Kawsan sernpadan pantai Kawasan suaka alam laut dan perairan Kawasan pantai berhutan bakau Kawasan rawan bencana banjir Kawasan rawan bencana abrasi
a a
KRAMAT
SURADADI
. Kawasan sempadan pantai . Kawasan suaka alam laut dan perairan . Kawasan pantaiberhutan bakau . Kawagan rawan bencana banjir . Kawasan rawan b-encana abrasi
WARUREJA
. Kawasan pe(anian pangan lahan basah . Kawasan pertanian pangan lahan kering . Zona industri . Kawasan pertanian tanaman tahunan atau perkebunan . Kawasan pertanian pangan lahan kering Kawasan perikanan ' Zona industri ' . Kawasan pertanian pangan lahan basah . Kawasan pertanian pangan lahan kering , Kawagan perikanan ' Zona industri . Kawasan pertanian pangan lahan basah r Kawasan pertanian pangan lahan kering r Kawagan perikanan . Zona industri . Kawasan tertentu
Anarisis Penyusun,2008
ITIPORf,N RENCANf,, Penyusunan Revisl Rencana Tata R.uang Wilayah (RTRU/) Frabupaten
TegalTahun zCflg - ZOZ9
v -42
tsAtsY9
PENNMmIA$AIISTRATBOIS Kawasan strategis kabupaten adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten
6.{
terhadap pertahanan kemanan, ekonomi, sosial dan budaya, lingkungan hidup dan
Kawasan strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan adalah kawasan yang diperuntukan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi.
Tujuan dari penetapan kawasan strategis adalah untuk
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya kemudian pendayagunaan SDA dan teknologi tinggi serta lingkungan hidup. Sedangkan pada penetapan kawasan strategis pengaturannya adalah sebagai
berikut:
KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah
uji
coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan.
Di
Kabupaten Tegal daerah yang dikembangkan sebagai kawasan stategis
kepentingan hankam, terdapat
di
kawasan militer
di Kecamatan Adiwerna,
Desa
Kedungkelor Kecamatan Warureja (Satradar), Kecamatan Slawi (Brigif 4 Dewa Ratna
Kodam dan Kompleks Batalion Zeni Tempur), Kecamatan Lebaksiu dan Kecamatar mempertahankan
dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, melestarikan
Balapulang (Kalibakung).
keanekaragaman hayati, mempertahankan dan meningkatkan fungsi perlindungan kawasan, melestarikan keunikan bentang alam, dan melestarikan warisan budaya nasional;
6.2
KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI
Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi mencakup kawasan unggulan pengembangan ekonorni kabupaten maupun kawasan stimulasi ketertinggalan wilayah. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi ini dapat berupa kawasan andalan/ unggulan
perekonomian nasional yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam
berkembang. Kawasan andalan/ unggulan prospektif berkembang, kawasan ekonomi
perekonomian internasional
khusus (KPE), KAPET, kawasan berikat, kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas
;
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
kawasan pusat perdagangan skala wilayah/ kabupaten, kawasan pengembangan potensi khusus, dan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten serta kawasan lainnya yang sesuai dengan kepentingan Kabupaten Tegal.
Kriteria suatu kawasan dapat dikategorikan dalam kawasan
strategis
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
a. b.
Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,
c. LAPORf,N RENCANfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRDU) Kabupaten Tegal Tahun 2OOg - 2029
Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
vt-
t
d. e.
c. Diperuntukkan bagi kepentingan
Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi; Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
Di Kabupaten Tegal kawasan yang merupakan kawasan strategis pertumbuhan
d.
Memiliki sumber daya alam strategis nasional;
ekonomi antara lain:
o . r o .
Kawasan Perkotaan Bregasmalang (Brebes, Tegal, Slawi, dan Pemalang) Kawasan industri Kramat
sosial budaya antara lain adalah Makam Sunan Amangkura dan Kardinah serta Makam
Koridor kawasan Bregas (Brebes Tegal Slawi)
Suroponolawen
Kawasan Agropolitan di Bojong dan Bumijawa.
Zona industri yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tegal terutama
Bumijawa serta Pantai Punryahamba Indah di Kecamatan Suradadi.
Kecamatan Adiwerna, Talang, Pangkah, Pagerbarang, Suradadi, dan
6.4
Warureja.
o
di
Kecamatan Adiwerna, Makam Semedo di Kecamatan Kedungbanteng, Obyek Wisata Air Panas Guci dan Telaga Putri di Kecamatan
di
o
Di Kabupaten Tegal kawasan yang dikembangkan sebagai kawasan strategis
Wilayah perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes terletak di Kecamatan Pagerbarang yang dikembangkan sebag ai zona industri
Wilayah perbatasan dengan Kabupaten Pemalang terletak
di
Kecamatan
Warureja dikembangkan sebagai zona industri
KAWASAN STRATEGIS UNTUK KEPENTINGAN FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN Kawasan strategis untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
mencakup kawasan perlindungan dan pelstarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagaiwarisan dunia.
Kriteria penentuan kawasan sebagai kawasan strategis pengembangan fungsi
6.3
KAWASAN STRATEGIS SOSIAL BUDAYA Kawasan strategis sosial budaya mencakup kawasan budidaya mauopun kawasan
lindung. Kawasan strategis sosial budaya yang berupa kawasan budidaya dapat berupa kawasan pusat perkantoran pemerintahan, kawasan pusat sejarah keagamaan, kawasan
dan daya dukung lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati; b. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora daniatau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi daniatau dilestarikan;
pusat kegiatan keagamaan, kawasan pariwisata (kota tua, wisata buatan unggulan), kawasan makam-makam bersejarah, serta kawasan lainnya menurut kepentingan daerah kabupaten. Sedangkan kawasan strategis sosial budaya yang merupakan kawasan lindung dapat berupa kawasan adat tertentu ataupun kawasan konservasiwarisan budaya.
Kriteria penentuan kawasan sebagai kawasan strategis sosial beduya adalah sebagai berikut:
a.
Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional:
b.
c. Memberikan
perlindungan keseimbangan tata guna
air yang setiap
tahun
berpeluang menimbulkan kerugian negara; d. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup; f.
Rawan bencana alam nasional; atau
g.
Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap ketangsungan kehidupan.
Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional;
I..APORAN RENCANfr, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) lGbupaten Tegal Tahun 20fr9 - 2029
vt- 2
Di Kabt.:paien Tegai kawasan yang dikernbangkan sebagai kawasan straiegis untuk kecentingan fiingsi dan daya dukung lingkungan antara rain adalah:
e
Kawasan hutan lindung yang terdapat
di Kecamatan Bui'nijawa,
Bojong,
Balapulang dan Margasari; Kawasan lindung di iuar"kawasan hutan yang terletak di Kecamatan Bumijawa,
Kecarnatan Bojong, Kecamatan Balapulang. Kecamatan Jatinegara dan Kecamatan Pangkah,
air yaitu di maia air Bumijawa di Desa Bumijawa (Kecam;rtan Burnijawa), sumur Duren di Desa Danaraja (Kecamatan Margadana), Curug Kaliwiru di Desa Karangmalang (Kecarnatan Kawasan sekitar mata
Kedungl:anieng), Tuk,Jenawi dan Tul< Duren di Desa Dermasuci (Kecamatan Pangkah), Nyai Kuni dan Ares cli Kecamatan Balapulang, Limut Kidul di Desa
Cerih (Kecamatan Jatinegara), mata air
di Desa Timbangrejo (Kecamatan
Lebai,rsiu), rna{:a air di Desa Bojong d;ln Rernbul (Kecarnatan Bojong) seda di
seritar nrate air yang ada di Kabupaten Tegal. a
Kawasan rawan bencana yang ada di Kabupaten Tegal
a
Wilayah perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Brebes terletak di Kercarnatan Bumijawa dikembangkan fungsinya sebagai kawasan lindung
Wilayah perbatasan Kabupaten Tegal dengan Kabupaten Banyumas terletak di Kecamatan Bumijawa yang dikembangkan sebagai kawasan lindung
LJ1POA,fi"IV RENCANfi. Perryurunan P"eviri Rencana Tata Ruang Kairupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
Mlayah (RTRW)
vl-
ii
tsfrts]f/j!
Arahan pemanfaatan ruang wilayah ruang Kabupaten Tegal ditujukan untuk
2. SumberPendanaan
mewujudkan rencana struktur dan pola ruang kabupaten serta kawasan strategis
Sumber pendanaan program utama ini dapat berasal dari
kabupaten. Arahan pemanfaatan ruang diprioritaskan untuk mendukung perwujudan
r . '
struktur tata ruang (yang meliputi pusat kegiatan dan sistem prasarana yang mengikatnya), perwujudan pola ruang, serta penrvujudan kawasan strategis kabupaten dan kawasan lain di luar kawasan strategis kabupaten yang hendak dituju dalam kurun
:
APBD Hibah
Bantuan dari berbagai pihak yang syah.
waktu yang sama dengan jangka waktu perencanaan yang d'rjabarkan secara bertahap
Bila sumber pendanaan yang dicantumkan bukan merupakan kewenangan kabupaten
dalam waktu 5 tahunan. Arahan pemanfaatan ini mencakup progam-program utama
maka sumber pendanaan yang ditulis tersebut merupakan usulan kepada lembaga/
untuk penrujudan rencana struktur dan pola ruang yang hendak dituiu sampai akhir tahun
tingkat yang lebih berwenang.
perencanaan.
Perkiraan pendanaan program pemanfaatan ruang disusun sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Arahan pemanfaatan ruang ini meliputi
t.
:
3. Instansi pelaksana
Usulan Program Utama Usulan program utama disusun berdasarkan program-program pemanfaatan yang memiliki bobot kepentingan utama
/
perlu diprioritaskan untuk mewujudkan RTRW
Kabupaten Tegal sesuai dengan arah yang dituju. Penetapan program utama dilakukan berdasarkan multi kriteria dan banyak aspek yang terkait dengan tujuan pembangunan dan penataan ruang
di Kabupaten Tegal serta mendukung program
lnstansi pelaksana pada pelaksanaan program pembangunan Kabupaten
Tegal ini
dibagi atas instansi utama dan instansi pendukung. Instansi utama adalah imtansi yang memiliki bobot keterlibatan terbesar dalam keseluruhan pelaksanaan program, sedangkan instansi pendukung adalah instansi yang memiliki keterkaitan dalam pelaksanaan program tetapi memiliki bobot keterlibatan yang lebih kecildari instansi utama pelaksana program.
utama. Kriteria penetapan program utama ini antara lain mencakup dukungan terhadap
. . . o
Perwujudan struktur ruang kabupaten Perwujudan pola ruang kabupaten
Aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. dan lain-lain.
4. Waktu pelaksanaan :
Program utama ini dikembangkan sesuai masa berlaku RTRW Kabupaten Tegal yaitu
selama 20 tahun. Jangka waktu ini dibagi menjadi 4 tahap, masing-masing dengan
jangka waktu pelaksanaan
5
tahun. Dalam rangka mempermudah pelaksanaan
program maka kerangka waktu pelaksanaan program ini sebaiknya disinkronkan dengan kerangka waktu pemrograman jangka panjang dan jangka menengah daerah (RPJP dan RPJMD).
I,APORAN NENCANA Penyusunan Revisi Rerrana Tata Ruang Wlayah (RTRUU) fGbupaten Tegal Tahun 2@9 - 2029
.1
7,1
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN TEGAL Berdasarkan kondisi yang ada sekarang dan perkiraan kondisi tersebut dalam
3. Sejahtera, mengandung arti bahwa seluruh masyarakat Kabupaten Tegal
menunjukkan kondisi kemakmuran, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan
beberapa waktu yang akan datang maka beberapa pengaruh yang mungkin terjadi datam rencana pengembangan wilayah Kabupaten Tegal dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. b.
c'
Rentang waktu rencana yang akan dilakukan adalah 20 (dua putuh) tahun yang
telah
ekonomi maupun sosial dan keamanan. Dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir batin se€ra adil dan merata
4.
Mandiri, mengandung arti bahwa pembangunan daerah sebagai usaha untuk mengisi
akan datang
kemerdekaan merupakan upaya membangun kemandirian. Kemandirian bukan berarti
Perkiraan kondisi sosial budaya masyarakat pada masa yang akan datang adalah lebih terbukanya sikap sosial masyarakat sehingga semakin terbukanya
situasi dan kondisi dalam keterisolasian. Kemandirian mengenal adanya kondisi saling
pertentangan sosial yang cukup tajam antar masyarakat
suatu negara maupun bangsa.
Tumbuhnya demokratisasi yang lebih baik, sehingga semakin terbuka pula kesadaran akan hak-hak publik dan hak-hak individu dalam masyarakat, yang berdampak pada tuntutan masyarakat pada pemerintah akan semakin besar terutama pada pemenuhan hak-hak publik dan individu masyarakat tersebut.
d. Besarnya
pengaruh informasi yang terus menerus diberikan oleh media baik audio, cetak maupun audio visual pada masyarakat, sehingga peran media
ketergantungan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan masyarakat, baik dalam
5.
Takwa, mengandung arti bahwa seluruh elemen masyarakat Kabupaten Tegal, dalam
menjalankan aktivitas kehidupannya berlandaskan kepada keimanan yang kuat, menjalankan keyakinannya sesuai agama masing-masing dan memiliki akhlak yang
terpuji sebagai rnanusia yang menjaga hubungan baik kepada sesama manusia maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa.
akan semakin besar dalam menentukan kebijakan-kebijakan publik.
Hal- hal tersebut memberikan inspirasi bagi terumuskannya misi pengembangan wilayah Kabupaten Tegal sebagai berikut:
Berdasarkan kondisi tersebut maka
visi rencana pengembangan
wilayah
a.
Kabupaten Tegal selama 20 tahun yang akan datang dapat dirumuskan sebagai berikut.
*Terwuiudnya Masyarakat yang Maju, Sejahtera dan Mandiri berlandaskan Ketal
Mewujudkan iklim yang kondusif bagi kehidupan beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mewuiudkan
budaya belajar dan pendidikan yang berkualitas, merata serta
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
c.
Mewujudkan budaya hidup sehat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pernyataan Visi Kabupaten Tegal tersebut memiliki beberapa pengertian pokok sebagai berikut:
d.
1. Masyarakat, adalah masyarakat
e.
Kabupaten Tegal yang merupakan seluruh elemen
dalam wilayah administratif Kabupaten Tegal, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat umum.
2. Maiu, mengandung arti bahwa pelaksanaan pembangunan daerah secara fisik maupun nonfisik didukung oleh sumber daya manusia
produktif bagi tumbuhnya usaha.
yang
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup
yang
berkelanjutan.
f.
senantiasa
dilandasi dengan keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik
Mewujudkan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan iklim yang
Mewujudkan kehidupan sosial masyarakat yang aman dan bersatu yang dilandasi kearifan lokal.
g.
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
unggul,
berdaya saing tinggi, serta benrawasan ke depan yang luas.
I,JTPORtrN RENCANfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/)
Kabupaten Tegal Tahun 2OOg
- 2029
vil-2
Pengembangan wilayah Kabupaten Tegal berangkat dari beberapa isu pengembangan wilayah yang cukup menjadi tren karena menyangkut kepentingan witayah cukup besar sekaligus sebagai masalah yang cukup mendesak untuk ditangani, beberapa isu tersebut adalah:
berlebihan dalam intern wilayah Kabupaten Tegal dan dengan Kabupaten sekitar.
2.
Peningkatan sumber daya manusia sebagai pelaku pernbangunan baik
peningkatan pendidikan sebagai upaya penlngkatan intelegensia juga
1- lsu umum yang mencakup tumbuhnya paradigma baru berupa otonomi daerah di
peningkatan kesehatan sebagai upaya melahirkan generasi yang sehat. Harapan
tingkat Kabupaten dan provinsi yang cukup besar serta peran serta masyarakat yang semakin dituntut lebih besar.
dari meningkatnya sumber daya manusia adalah meningkat pada kemampuan
2. sedangkan
' '
isu - isu dari Kabupaten Tegal sendiri meliputi
mengolah, mengembangkan sekaligus mengontrol pelaksanaan pengembangan
wilayah. Elemen peningkatan sumber daya manusia meliputi aktor-aktor
:
Pengembangan salvah berkelanjutan untuk mempertahankan keberadaan sawah dan ketahanan pangan di Kabupaten Tegal.
dan juga pengusaha/ investor serta pers, yang masing-masing menjalankan
Permasalahan Kehutanan yaitu perlunya konservasi dan rehabilitasi lahan di
fungsi baik perencana, pelaksana, pengisi maupun pengontrolnya.
kawasan hutan
di
Kabupaten Tegal agar tidak terjadi penyimpangan
pembangunan yaitu rakyat, eksekutif dan legislatif, perencanaan pembangunarr
3.
penggunaan lahan hutan menjadi areal terbangun. Apatagi terkait dengan adanya program kawasan lindung abadi sehingga perlu mempertahankan
'
'
agar terjadi pola pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelajutan.
Kemandirian daerah dan daya saing daerah dengan daerah lain merupakan
Semakin berkembangnya usaha pertambangan yang selalu merubah bentang
bentuk dari jiwa otonomi daerah, sehingga kemampuan untuk mencapai
alam dan mempengaruhi ekosistem dan habitat aslinya. Dalam skala besar
kemandirian dan daya saing daerah merupakan syarat utama agar bisa diukur
akan mengganggu keseimbangan fungsi lingkungan hidup. Kondisi seperti ini
seberapa besar kemungkinan tercapainya kemandirian dan daya saing yang
diperburuk dengan semakin banyaknya usaha pertambangan yang belum
diinginkan. Bentuk ini dapat dilakukan dengan peningkatan peran ekonomi basis
berijin.
sekaligus peningkatan aktivitas ekonomi dan pendapatan daerah.
Terjadinya abrasi pantai beberapa bagian wilayah Kabupaten Tegal yang merupakan kawasan pantaiyang menyebabkan luasan daratan berkurang
'
yang cukup berat, juga kondisi yang menuntut dilakukan pengelolaan lingkungan
4.
kawasan yang mempunyai fungsi lindung seperti hutan.
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan refleksi dari permasalahan lingkungan
7.2
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perkembangan kebutuhan ruang yang mengarah pada perkembangan perluasan fisik Kabupaten Tegal. Pengembangan ini apabila terus terjadi
yang telah disusun oleh Departemen
akan mengarah pada pertumbuhan pusat-pusat kegiatan baru
Tengah. Sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan pembangunan daerah, prioritas
yang
berpengaruh terhadap struktur pelayanan wilayah.
Perumusan Program Pembangunan ini perlu memperhatikan program-program
/ Instansi di Pusat maupun di
Provinsi Jawa
pembangunan tetap diletakkan pada peningkatan pertumbuhan di bidang ekonomi yang
dititikberatkan pada pembangunan industri dan pertanian secara luas. Pembangunan Berdasarkan latar belakang tersebut maka agenda pembangunan yang harus mendapatkan prioritas pembangunan selama 20 tahun meliputi:
1. Penataan pembangunan antar wilayah menjadi agenda terpenting
untuk
pemerataan pengembangan wilayah agar tidak terjadi kesenjangan yang
bidang lainnya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, dan sesuai dengan potensi dan permasalahan spesifik wilayah-wilayah di Kabupaten Tegal.
Penyusunan program dalam rangka pemantapan kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya didasarkan pada potensi pengembangan spasial maupun sektoral yang dihadapi di daerah, tujuan penanganan, dan dikaitkan pada alokasi
I.APORAN RENCANT, Penytrzunan Revisi Rencana Tata Rrang
KabupatenTegal Tahun 2OO9 -2029
-3 Mlayah (RTRU/)
pemanfaatan ruang bagi sektor yang bersangkutan. Pengembangan kawasan budidaya sebagai pengisian daripada rencana-rencana pembangunan di daerah, sebagaimana
telah dikemukakan, akan dibatasi oleh pendeliniasian dan pemantapan terlebih dahulu kawasan yang berfungsi lindung dan yang seharusnya berfungsi lindung.
kejujuran yang memadai, adalah suatu kepastian peningkatan pendapatan yang terabaikan.
Apabila faktor ketrampilan aparat belum terpenuhi, maka faktor pengendalian
dari Kepala Daerah perlu dilakukan secara berkesinambungan dan disesuaikan antara
Dalam penyusunan indikasi program penataan ruang ini ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
target dan realisasi, dengan dibarengi faktor pengawasan yang menjurus kepada
a- Disusun berdasarkan arahan pemanfaatan ruang pada RTRW yaitu pada
dapat berhasil sesuai dengan kebijaksanaan yang digariskan dan pengawasan selalu
rencana pengelolaan kawasan dan rencana struktur ruang kawasan
b.
Disusun atas dasar potensi dan permasalahan sektoral di daerah
c. Diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan
penanganan skala prioritas dan
yang mempunyai peranan yang besar.
d' Disusun
antar sektor sesuai dengan tujuan pengembangan wilayah Kabupaten Tegal.
adalah sektor
/
pengendalian secara struktural/fungsional. Secara struktural adalah ke mana harus
diikuti pertanggungjawaban di bidang perhitungan keuangan (accountability\ dalam arti pertanggungjawaban pengelola keuangan. Oleh karena proses kebutuhan pembiayaan
indikasi program pembangunannya
pembangunan, faktor manajemen pada umumnya dapat menimbulkan keresahan. Akan
sub sektor yang langsung memanfaatkan ruang (sebagai
tetapi bila faktor manajemen stabil, maka pendapatan daerah untuk pembiayaan
implikasi dari rencana tata ruang yang telah disusun), beserta lokasi realisasi
program dalam kurun waktu perencanaan tertentu, instansi pengelola dan kemungkinan eksploitasi dana.
7.3
harus disertai dengan pertanggungjawaban. Dalam pengertian pertanggungjawaban umum (responsibility) yakni pertanggungjawaban keserasian dalam melakukart bertanggung jawab. Andaikata pertanggungjawaban ini telah dapat diterapkan, baru
dengan memperhatikan keterpaduan usaha-usaha pembangunan
e. Secara umum, sektor yang akan disusun
pembinaan, bimbingan dan pengarahan agar peningkatan pembiayaan pembangunan
pembangunan diharapkan dapat lebih memperlancar pelaksanaan pembangunan.
Mengenai perencanaan koordinasi (planning eoordination) sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh Pennendagri No.2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota, digariskan bahwa dalam rangka pelaksanaan Rencana
ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
7.3.1
Sumber Dana Bagi Pembangunan Daerah Kebutuhan dana pembangunan pada dasarnya akan ditentukan oleh faktor-faktor
Pembangunan Kota, Kegiatan Koordinasi oleh Kepala Daerah selaku Kepala wilayah perlu dibina secara terus rnenerus, pembinaan pembangunan tersebut mencakup.
1.
sebagai berikut:
1. 2. 3. 4.
Ketrampilan Aparat (human ski//s)
Pelaksanaan rencana sektoral daerah, maupun antar sektoral dan antar unit-
unit Pemerintah Daerah sendiri.
2.
Terjaminnya secara terus menerus pengelolaan secara nasional, regionaldan
Pengendalian dan pengawasan operasional
kota, merupakan suatu mekanisme yang wajib dibina dan dikembangkan agar
Pertanggung jawaban
Rencana Kota itu sendiri merupakan suatu rencana totalitas dan menyeluruh.
Perencanaankoordinasi
Faktor ketrampilan aparat dapat mewarnai dan membentuk prakarsa-prakarsa
(inisiatif) untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber pendapatan daerah, khususnya bagi pembiayaan pembangunan. Bagaimanapun baiknya suatu rencana, apabila tidak didukung dengan ketrampilan aparat yang tangguh dan tanggap di samping
I,APORAN RENCANfr. Penyrsunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
3. Koordinasi secara operasional perlu ditingkatkan mulai dari
usaha
perencaaan sampai dengan pelaksanaan rencana kota.
4.
Koordinasi hubungan antar daerah adalah penting, mengingat adanya kemungkinan bahwa suatu Rencana Kota sangat erat kaitannya dengan Rencana Pemerintah Daerah yang berbatasan/ bertetangga dan secara fisik
vil-4
merupakan suatu kontinuitas pengembangan dan pembangunan yang sulit
i.
dipisahkan:
Koordinasi pembangunan diperlukan agar pelaksanaan berbagai kegiatan
pembangunan dapat mencapai sasaran
Pada dasarnya sumber dana pembangunan daerah melalui RTRW Kabupaten Tegal yang utama berasal dariAPBD Kabupaten Tegal, di samping bantuan-bantuan dari
j.
Usaha penghematan dan pengamanan dana bantuan pemerintah pusat dan lembaga-lembaga asing, melalui koordi nasi dan pengendalian proyek-proyek.
7.3.2
Pembiayaan pembangunan Daerah pada Masa Mendatang Pada prinsipnya pembiayaan pembangunan daerah pada masa yang aKan datang adalah sama yaitu APBD Provinsi Jawa Tengah, APBN, APBD Kabupaten, Sumber-sumber lain dan penekanan pada swadaya masyarakat dan swasta dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tegal. Di samping itu, perlu ditingkatkan bentuk-bentuk kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan dari lembaga - lembaga asing
Pembiayaan pemerintah tergantung kepada kondisi sumber-sumber penerimaan
Pemerintah Daerah, baik berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Pinjaman maupun penerimaan-penerimaan dari sumber-sumber lain yang sah. Menurut
Undang-Undang Nomor Daerah terdiri dari
33 Tahun 2004, Sumber-sumber penerimaan
di Kabupaten Tegal. Sementara itu kemampuan
a. Jalur
Pemerintah Daerah dengan cara mendayagunakan biaya rutin dan intensifikasi serta ekstensifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah dan penertiban penyusunan ApBD.
Hasil Pajak Daerah
4. 5.
Penerimaan Dari Lain-lain Pendapatan Dinas-Dinas
Hasil Retribusi Daerah Hasil Bagian Laba Usaha Daerah (BUMD)
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
Jalur sektoral dengan cara koordinasi pelaksanaan antar sektoral secara
yang
c.
tertib sehingga tercapai hasil guna dan daya guna hasil-hasil pembangunan. Penggalian sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah sendiri yang potensial secara optimal terutama pajak dan retribusi daerah.
2. Bagi hasil Bukan Pajak
d. Mengarahkan pengeluaran pemerintah yang dapat mendorong
Bagian Pendapatan yang berasal dari Pemberian Pemerintah atau Instansi Lebih Tinggi
1. Bagi Hasil Pajak (Pusat danProvinsi)
3. Dana Alokasi Umum
dinamika
masyarakat seperti memperluas, lapangan kerja, memperkecil ketimpangan distribusi pendapatan dan lain-lain.
4. Dana Alokasi Khusus 5. Pos Dana Darurat
e.
Meningkatkan penerimaan bagi hasil pajak dan bukan pajak.
f.
6. Bantuan Keuangan dari
Membina
meningkatkan profesionalisme BUMD
agar
seniakin
berkembang dan mandiri serta dapat lebih berperan dalam ikut membiayai pembangunan
g' Mendorong dan mempermudah
prosedur pihak swasta
h. Lebih meningkatkan lagi partisipasi masyarakat luas dalam beberapa sektor
I.trPORAN RENCANfi, Penyrsunan Revisi Rencana Tata RuangWilaryah (RTRW) Frabupaten Tegal Tahun 2AOg - ZO2g
)
Provinsi
Pinjaman Daerah
1.
Pinjaman Daerah
2.
Pinjaman Luar Negeri
/ masyarakat dalam
rangka penanaman modal.
kegiatan ekonomi yang bernilai tinggi.
:
1. 2. 3.
b'
)
Pemerintah
:
D Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari
keuangan Kabupaten Tegal perlu ditingkatkan, melalui:
dan
dana
pembangunan
Pemerintah Provinsi maupun penrerintah pusat.
dalam menunjang pembangunan
dan dapat menghemat
Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Tegal perlu meningkatkan penerimaan daerah, peningkatan PAD, peningkatan bagian pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah atau instansi yang lebih tinggi, pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan lain
vil-5
dan peningkatan partisipasi swasta dan masyarakat. Adapun cara-cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
daerah harus dapat dikelola secara profesional dan efisien, karena tanpa profesionalisme dan efisiensi tersebut justru akan hanya menjadi beban
Peningkatan Penerimaan Daerah
pemerintah.
Peningkatan penerimaan daerah dapat dilakukan dalam bentuk meningkatkan
Pengelolaan aset-aset yang dimiliki daerah (atau desa) dapat dilakukan
volumelnilai dari sumber-sumber penerimaan yang telah ada atau dengan berusaha untuk menggali sumber-sumber penerimaan baru. Dari jenis-jenis
dengan melakukan suatu keriasama dengan pihak
sumber penerimaan daerah di atas, sumber-sumber penerimaan yang dapat
bahwa pendayagunaan aset-aset yang ada dapat dilakukan sehingga hasil
ditingkatkan
oleh Pemerintah Daerah meliputi keseluruhan
sumber
Ein (swasta) melalui
mekanisme-mekanisme terlentu. Dengan kerjasama tersebut diharapkan yang diperoleh pun menjadi meningkat.
penerimaan. Tetapi dalam pembahasan ini, peningkatan penerimaan daerah
Asli
digolongkan kedalam tiga kelompok, yaitu peningkdtan Pendapatan Daerah, peningkatan Dana Perimbangan'dan pemanfaatan sumber-sumber
3' Peningkatan Bagian Pendapatan yang berasal dari Pemberian Pemerintah
atau Instansi yang lebih tinggi
Seperti.yang telah dijelaskan sebelumnya, bagian pendapatan yang berasal
lainnya.
dari Pemberian Pemerintah atau Instansi yang Lebih Tinggi terdiri dari 6
2.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(enam) sumber, yaitu bagian daerah dari Bagi Hasil Pajak, Bagi hasil Bukan
Komponen utama dari Pendapatan Asli Daerah adalah pajak daerah dan
Pajak, Pos Dana Alokasi Umum, Pos Dana Alokasi Khusus, Pos Dana
retribusi daerah. Dua komponen lainnya yaitu Bagian Laba Usaha Daerah
Darurat dan Bantuan Keuangan dari Provinsi. Dari keenam sumber tersebut
serta lain-lain Pendapatan Asli Daerah y?ng sah, umumnya
memberikan konstribusi yang kecil. Oleh karena itu biasanya peningkatan
seluruhnya merupakan sumber-sumber penerimaan yang besarnya ditetapkan oleh Pernerintah Pusat sehingga penerimaaan dari sumber-
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditentukan oleh rneningkatnya penerimaan
sumber tersebut tergantung kepada kondisi keuangan Pemerintah Pusat.
pajak daerah dan retribusi daerah.
Namun sumber bagian daerah terutama pembagian hasil dari penerimaan
Selain peningkatan pajak dan retribusi daerah tersebut, peningkatan penerimaan daerah dapat dilakukan dengan melakultan usaha melalui
hasil pajak merupakan sumber penerimaan yang dapat ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan
perusahaan-perusahaan daerah dengan melakukan pehgelolaan terhadap
meningkatkan perkembangan
aset-aset yang dimiliki daerah. Pengembangan perusahaan-perusahaan
perkembangan fisik akan meningkatkan pajak yang akan diperoleh.
daerah ini tidak hanya dapat dilakukan pada, kegiatari-kegiatan yang bersifat
Dengan demikian, hasil pembagian yang akan diterimapun akan meningkat.
pelayanan saja, namun juga pada kegiatan yang bersifat mencari
Selain itu dengan peningkatan pembangunan fisik yang dilakukan diharapkan
keuntungan. Dengan demikian, perusahaan daerah tidak hanya tertuju pada
akan terjadi mobilitas pemilikan tanah dan bangunan yang semakin
pemberian pelayanan pada masyarakat semata, tetapi juga bertujuan untuk
meningkat, sehingga diharapkan bahwa pungutan/bea yang dihasilkan juga
meningkatkan kontribusi perusahaan daerah dalam pembentukan
akan semakin meningkat.
masih
fisik
Kabupaten Tegal. Meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah. Dengan demikian di masa yang akan datang terdapat tiga komponen yang
menjadi kontributor utama dalam mobilisasi Pendapatan Asli Daerah. Agar
dapat berperan sebagai kontributor Pendapatan Asli Daerah, perusahaan
.6
I.IPORAN RENCANL Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lGbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
Mlayah
(RTR\)U)
4. Pemanfaatan
Sumber-sumber Pembiayaan Lain.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan daerah untuk
swasta tersebut membangun fasilitas pelayanan yang dibutuhkan seluruh membiayai
pembangunan daerah saat ini telah dikembangkan penyediaan dana dari sumber pinjaman dengan persetujuan DpRD, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri melalui pemerintah pusat. Pinjaman tersebut
terutama dimaksudkan untuk membiayai pembangunan prasarana yang nantinya akan menjadi aset daerah dan dapat menghasilkan penerimaan
warga.
Partisipasi masyarakat terutama diharapkan dalam upaya pemeliharaan fasilitas pelayanan yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah. Langkah
yang perlu dilakukan untuk meningkatkan partiSipasi masyarakat adalah dengan menanamkan kesadaran kepada warga bahwa sebagai penerima manfaat dari prasarana wilayah, maka sudah selayaknya jika masyarakat ikut
untuk pengembalian pinjaman tersebut (investasi). Dengan demikian pinjaman ini dapat digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat self financing atau dapat mengembalikan pinjaman dari hasil
pula memberikan konstribusinya. Di samping itu, perlu juga ditanamkan
operasional kegiatan itu sendiri.
lagi.
Dalam pelaksanaan program pembangunan kota, pemerintah Daerah dapat
Bentuk kerjasama lain yang dapat dijalin antara masyarakat, pemerintah
memanfaatan sumber dana ini untuk menyediakan/memperluas jaringan air
daerah dan swasta adalah penghubung potensi-potensi yang dimiliki oleh
bersih, pengembangan terminal, pasar dan rain-lain, yang dari operasionalisasi kegiatannya dapat menghasilkan penerimaan untuk
masing-masing pihak agar dapat lebih berdaya guna. Hal ini dilakukan agar
pengembalian pinjaman tersebut.
keuntungan kepada seluruh pihak. Misalnya, potensi masyarakat dalam
Dengan adanya kemudahan dalam memperoleh pinjaman, maka diharapkan
pemilikan lahan yang walaupun luasnya terbatas dan terpecah-pecah menjadi
sumber pembiayaan tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin terutama untuk pengadaan fasilitas yang menghasilkan pengembalian investasi sehingga pelunasan pinjaman dapat diperoleh dari investasi itu sendiri, juga
milik perorangan, dapat dilibatkan dalam kegiatan pembangunan kota dalam
untuk kepentingan pemeliharaan.
masyarakat yang bersangkutan dalam pembangunan kegiatan wilayah yang
5. Peningkatan Partisipasi Swasta dan Masyarakat
Peningkatan partisipasi swasta dalam penyediaan fasilitas pelayanan dapat
dilakukan dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada pihak masyarakat dan/atau swasta yang berminat melakukan investasi dalam
bahwa konstribusi yang dibayarkan kepada pemerintah daerah nantinya akan
dikembalikan dalam bentuk pembangunan dan pelayanan yang lebih baik
pembangunan wilayah yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan
sistem land sharing. Dalam sistem ini, pemilikan lahan masyarakat dapat diikutkan dalam kegiatan pembangunan sebagai kontribusi/saham anggota
dilakukan. Sehingga apabila dapat digalang kerjasama yang saling menguntungkan, maka berarti kegiatan pembangunan dapat dilakukan tanpa merugikan masyarakat pemilik lahan.
Kerjasama antara pemerintah, swasta
dan
masyarakat
juga
pembangunan prasarana wifayah, misalnya dalam pembangunan sarana perbelanjaan/ pertokoan. Kemudahan-kemudahan yang diberikan dapat
dapat diwujudkan dalam program konsolidasi lahan. Dalam program ini, pemerintah
berupa kemudahan dalam memperoleh ijin lokasi serta ijin mendirikan bangunan sejauh tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
dapat menikmati peningkatan harga lahan yang telah dimatangkan.
daerah dapat melakukan penyediaan lahan untuk pembangunan wilayah dan masyarakat
Penghematan yang diperoleh pihak swasta kerana adanya kemudahan yang
diberikan pemerintah dapat dikompensasikan dengan mewajibkan pihak
LAPORAN RENCANfr, Penyusunan Revisi Rerrcana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
Mlayah (RTRU/)
vrt-7
TABEL 7.1 INDIKASI PROG RAM PEMBANGUNAN No
A. 1.
Prograrn Utama
Lokasi
Penruiudan Struktur Ruang Eg!ryuiudan Pusat Kegiatan a. Rencana Sistem Pusat Pelayanan Pemantapan fungsi peran dan kemampuan pelayanan wilayah Pusat Kegiatan Lokat pKL) Pengembangan terminal Kota Slawi di Desa Dukuhsalam
*
.
' Pengembangan jalan arteri primer r Peningkatan kapasitas pelayanan air bersih . Pembangunan perguruan tinggi
lnstansi Pelaksana
Sumber Dana
Kecamatan Slawi dan Adiwema
APBD Provinsi
dan
Bappeda
dan
Bappeda
Waktu Pelaksanaan PJM-1
PJM-2
PJM.3
I
PJM4
Kabuoaten
APBD Provinsi
Kecamatan Slawi
Kabupaten
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
lnformatika Bappeda Kabuoaten Dinas Pekeriaan Umum Kawasan perkotaan pada setiap IKK APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten PDAM Kecamatan Slawi APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten APBD Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Slawi APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten Dinas Perindustrian dan Perdaqanqan Kecamatan Slawi dan Adiwema APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten Kecamatan Talang APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten Kecamatan Talang APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten Kecamatan Talang APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten Kecamatan Talang APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten Kecamatan Kramat, Pangkah, APBD Provinsi dan Bappeda Suradadi, Balapulang, Dukuhturi, Kabupaten Tarub, Dukuhwaru, Lebaksiu, Warureja, Margasari, Pagerbarang, Bumijawa, Bojong, Jatinegara dan Kedunqbantenq
APBD Provinsi
Kecamatan Slawi
dan
Dinas
.
Pengembangan pasar kota sebagai pusat kegiatan perekonomian
.
*
Peningkatan pelayanan kawasan komersial, perdagangan dan iasa Peningkatan fungsi peran pusat kegiatan lokal promoqi PKLp) Pengembangan jalan arteri primer
. . Pengembangan sarana pendidikan . Pengembangan kawasan *
komersial,
perdagangan dan iasa
peningkatan peran pusat pelayanan kawasan (PPR
b. Rencana Kawasan Pengembanqan
* *
Pengembangan kawasan pusat pertumbuhan
Pengembangan pusat pertumbuhan potensial sebagai kawasan perdagangan
* r'.
_ *
Kecamatan Slawi, Adiwema dan APBD Provinsi dan Bappeda Dukuhturi
Kecamatan Kramat,
Kabuoaten
Pangkah,
Suradadidan Dukuhturi
APBN, Provinsi
APBD dan
Bappeda
Kabuoaten Pengembangan pusat kawasan industri
Pengembangan pusat pertumbuhan potensial sebagai kawasan pengembanqan wisata Pengembangan pusat pengembanqan sebaqai
LAPORtrN RENC.TN5, Perqrusunan Revisi Rencana Tata RuangWilayah (RTRUI) Kabupaten Tegal Tahun 2AO9 - 2029
Kecamatan Slawi, Kramat, Adiwerna dan Panqkah Kecamatan Bumijawa, Suradadi, Kedungbantenq dan Balapulanq Kecamatan Warureia.
APBD Provinsi
dan
Bappeda
dan
Bappeda
APBD
Bappeda
Kabupaten
APBD Provinsi Kabuoaten
APBN.
-8
Program
Utama
i
mrasi
i
Kedungbanteng, Jatineg ara, Bojong, Dukuhturi,Talang, Bumijawa, i Adiwema,' eagetarang, Margasart i dan Balaoulans.
9ptem prasarana Pengembannrn
Banyumas
I r{on la+i^^^^_^
I Kecamatan Balapulang, Bojong dan I Bumiiawa
*
Temisaha
3:Tj:^^oengembangan Pemalang
*
jaran
-tor
p;Fg;n: rrrmg, I qr rv^Grr r' Tarub, I aI lrt. ' iI ' ersr rv' pangkah,
suradadi
I dan Kecamatan Warureja
Pemisahan oengan pengembangan jalan lingkar Kota Slawi
Kecamatan Slawi,
Penambana pengembangan subterminal (tipe C)
Kecamatan Kramat dan Kecamaian
Pengembang
l^?.igi
pen gem b a ng an
Kecamatan
Kecamatan yang dilewati jalur kereta apidi Kabupaten Tegal
jatur eino J loou ue tracl)
Pengembang oan terminaljalan
+
Pengem Kabupaten
Tegal
-'-' i
["r.tr
api di Kabupaten Tegal
Pengembanga
Peningkatan
petayanffi
Peningkatan pelayan
Dinas Pekeriaan Umum, Perhubungan, dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan lnformatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan lnformatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan lnformatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan lnformatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Informatika Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, dan Informatika
Dinas Komunikasi
Dinas Komunikasi
Dinas Komunikasi
Dinas Komunikasi
Dinas Komunikasi
Dinas Komunikasi
Seluruh kecamatan Tegal
*
Kabupaten
Dinas Komunikasi
seperti|(A Kaligung
':.
APBD dan
Dinas Komunikasi
Frg"l!. Kereta api regional Tegal_purwokerto
.
APBN, Provinsi
di
Kabupaten
Dinas Komunikasi Dinas Komunikasi
ufdneunnwc.[Nf, lgps{tran
Rsvirf Rencana Tara Ruang Witaryah (RTR'0U)
Kat{ipaten Tegat Tahun 2AOg - 2OZg
-
vlr-9
hlo
program Utama
-:--:-
lntensifikasi K Penerapan Anatisis Damjar
i -
(ANDALALIN)
l;t
Lokasi
I belurun kecamatan Lintas i Tegal
Sumber Dana
di
Kabupaten
APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan
i Seturuh kecamatan i Tegal
di
PJM.3
PJM4
lnformatika Kabupalen
APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan
Umum,
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Kabupaten
;--=-o.Pi'asaranaeneroi
*
PJM.2
Dinas Komunikasi
Kabupaten
i
Pemeliharan peningkatan pada kondisi jaringan jalan
Waktu Pelaksanaan PJM-l
Umum, Perhubungan, dan
i
*
Instansi Pelaksana
lnformatika
Pengemba
sebagai energi baru dan t6rUanairtan di wilayah pedesaan di Kabupaten fegal
Ke€matan yang
APBN, Provinsi
APBD dan
Kabupaten
uerurun Kecamatan
petemakan dan industri
berpotensi
Kabupaten Tegal
Tegal
di
Kabupaten
APBD Provinsi dan Kabupaten
Dinas Pekerjaan Umum Badan Lingkungan Hidup Bagian Setda Kabupaten Tegal Dinas Pekerjaan Umum Badan Lingkungan Hidup Bagian Setda Kabupaten Tegal Dinas Pekerjaan Umum PLN
SDA
SDA
Perllraeen rs,,r,vsrr ii ^sruEr rLl\ Saltltpal Kg qusun_ dusun terpencif metatui gardu lnOrif (ci y;;;
ada ----* MembatasJ
mampu menunjang pgrcepatan pembangunjn ol Pengembangan pras?rana tetepon satelit guna g a n m isya ra t
_
*
di Kabupaten
APBD Provinsi dan Kabupaten
SUTET
Pengernban
*
Tegal
Daerah yang dilewati SUTT dan APBD Popinsi dan Dinas Pekerjaan Umum
lokasiSUTT dan SUTET c. Fi-asaran3 1efix
*
seluruh kecamatan
di
Kecamatan-kecamatan wilayah Kabupaten Tegal sebelah selatan
Merata
di
seluruh kecamatan
di
Kabupaten Tegal
Kabupaten
PLN
APBD Provinsi dan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Kabupaten APBD Kabupaten
Informatika Telkom
agar pendirian Tgwer (BTS) sesuai Oengin Seluruh Kecamatan Tegal
di
Kabupaten
APBD Provinsi dan Kabupaten
sebagai jaringan prasarana intemei g;n; Merata di seluruh kecamatan Kabupaten fegal
di
APBD Kabupaten
meningkatkan keterbukaan informasi dunia-luar bagimasyarakat o. Frasarana su _
_
-'3.
fpembangan prasarana sumOerOaya-air fuol?,Tutl?F', , ,=''=== ^= ,,,-
,,
r pembuatan embung-emOung-i
,
wilayah-nutu
untuk menampung dan meresapkan air ke
tanah r Pennarnho.t^* h; vrvPvrr permukiman padat
Pdud
I.APORAN RENCANA Penyrsunan Radsi Rencana Tata Ruang Wtayah (RTRW) Kabupaten Tegal Tahun 2OOg - 2OZg
Informatika Telkom
Oi
#t';;";ft ;iillilil';: ilil8 il::l[
di area kawasan perkotaan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Kawasan
wttayah perkotaan Slawi
APBD Provinsi dan Kabupaten
Kecamatan tsumuawa dan Bojong
uerurun kecamatan Tegal
di Kabupaten
APBD Kabupaten
Bappeda Badan Lingkungan Hidup Setda Kabupaten Tegal
Bagian SDA
Bappeda Dinas Pekerjaan Umum
APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten
Badan Linqkunqan Hidup
vil - {o
No
Program Utama
Lokasi
lnstansi Pelaksana
Sumber Dana
Bagian SDA
. . . ' .
Peningkatan irigasi teknis untuk memenuhi
Peningkatan kapasitas tampung waduk Waduk di Kabupaten
*
APBD Provinsi
dan
Kabuoaten APBD Kabupaten
Tegal
PJM4
Setda Kabupaten Tegal Bappeda Dinas Pekeriaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
eksistinq mefalui upava oenqerukkan
Program konversi lahan tidak produktif milik masyarakat sebagai area resapan air dengan pola insentif kepada pemilik lahan
Tersebar di Kabupaten Tegal
Peningkatan pelayanan perpipaan
Di semua wilayah kota kecamatan
APBD Kabupaten
Diwilayah pedesaan
APBD Kabupaten
PDAM
hingga 80% terlayani peningkatan SPAM hingga 60% tertayani
e, Prasarana lriqasi
* *
Tersebar di Kabupaten Tegal
luasan sawah lestari
PJM-1
Waktu Pelaksanaan PJM-3 PJM-2
Perbaikan saluran irigasi yang
ada yang mengalami kerusakan untuk menekan kehilangan air Mengembangkan pengelolaan irigasi dengan sistem WISMP
dan
Kabupaten
di Tersebar di
Membangun irigasi teknis untuk memperluas Tersebar ketersediaan lahan sawah abadi
APBD Provinsi
wilayah
Kabupaten
APBD Kabupaten
wilayah
Kabupaten
APBD Kabupaten
wilayah
Kabupaten
APBD Kabupaten
PDAM Dinas Pekeriaan Umum PDAM Dinas Pekeriaan Umurn Bappeda Dinas Pekeriaan Umum Bappeda Dinas Pekerjaan Umurn
Teoal
Tegal
Tersebar
di
Bappeda Dinas Pekerjaan Umum
Bappeda Dinas Pekeriaan Umum
Tegal
f. Prasarana Lingkungan
*
Pengembangan tempat pembuangan sampah
yang memiliki dampak lingkungan
minimal
__ Gan[ary landfill atau controlted landfill system) Pembuatan saluran-saluran drainase kota yang baik dan memadai Pemisahan sampah organik dan anorganik sejak dari sumber timbulan samoah Pengolhan limbah sebelum dibuang ke saluran umum perkotaan Pengembangan sistem pengolahan sampah langsung dari sumbemya Pengembangan sampah menjadi sumber energi
* * * * * *
* *
* *
baru
Pembangunan IPLT untuk mengolah limbah tinja vano ada Pembangunan IPAL komunal
Penambahan sarana pengangkutan sampah berupa dump tuck Penambahan sarana persampahan berupa armroll
TPA
di Desa Penujah
Kedungbanteng)
Di seluruh wilayah kota kecamatan
I,,APORAN RENCtrN5, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) Kabupaten Tegal Tahun 2ffi9 - 2029
APBD Provinsi
Dinas Pekerjaan Umum Badan Lingkungan Hidup
Dinas Pekerjaan Umum Badan Lingkungan HiduP Provinsi dan APBD I Dinas Pekerjaan Umum I Badan Linqkunqan Hidup APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Badan Linqkunqan HlduP Kabuoaten APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Badan Linskunqan Hidup Kabuoaten APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Kabuoaten Badan Linokunqan HiduP APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Kabuoaten Badan Linqkunqan HlduP APBD Provinsi dan Dinas Pekeriaan Umum Kabuoaten Badan Lingkungan HiduP APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Kabuoaten Badan Lingkungan HiduP APBD Provinsi dan Dinas Pekeriaan Umum Badan Linqkungan HiduP Kabupaten Badan Lingkungan HiduP Provinsi dan APBD Perhubungan, Kabupaten dan lnformatika dan
Kabuoaten
Seluruh Kecamatan Teqal
Seluruh Kecamatan Teqal
Seluruh Kecamatan
di
Kabupaten
di
Kabupaten
di
Kabupaten
Teqal
di Kabupaten Teoal Di seluruh wilayah kota kecamatan Seluruh Kecamatan
Di seluruh wilayah kotia kecamatan
Seluruh Kecamatan Teoal
Seluruh Kecamatan Tesal
Sosialisasi kepada masyarakat dan aparat di tiaptiap kecamatan untuk membangun kesadaran individu tentang pentingnya kebersihan, keindahan dan kesehatan
(Kecamatan I APBD Provinsi dan | Kabupaten
Seluruh Kecamatan Tegal
di
Kabupaten
di
Kabupaten
di
Kabupaten
Kabuoaten
Dinas Komunikasi
vll - {'l
No 3.
Program Utama
Waktu Pelaksanaan PJM.3 PJM.2
a
Lokasi
lnstansi Pelaksana
Sumber Dana
PJM-1
Penrujudan Sistem Sarana
PJM4
::"'_r: 1 .r.,:-:
a. Sarana Perumahan
*
A
* * *
Penyediaan pelayanan jasa pemerinLahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi di
APBD Kabupaten
lbukota kecamatan.
Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum
kawasan permukiman perdesaan
Pengembangan wilayah perdesaan dengan pengembangan DPP pengembangan permukiman ditempat pelayanan penduduk pembangunan perumahan baru untuk mas!@rakat menengah dan kuranq mamDu penataan lingkungan kawasan kumuh perurnahan
APBD Provinsi
Kawasan DPP
lbukotra kecamatan,
dan
Kabuoaten ibukota
kabuoaten Tersebar di Kabupaten Tegal
APBD Popinsi
dan
Kabuoaten
APBD Popinsi
dan
Kabuoaten
APBD Popinsi
Tersebar di Kabupaten Tegal
dan
Kabuoaten
b. Sarana pendidikan A Pemenuhan sarana pendidikan yang diseselaikan antiara jumlah fasilitas pendidikan dan jumlah
Tersebar secara merata
di
Kabupaten Tegal
penduduk yang membutuhkan
APBN, Provinsi
Bappeda Dinas Pekeriaan Bappeda Dinas Pekeriaan Bappeda Dinas Pekeriaan Bappeda Dinas Pekeriaan
Umum Umum
.'l',:,
tlr,--,,'
r1,.,
- , - ,. :;i:l,: f:";.
I
,,,r;-'-
-
t ; tt '-l-'tl. i'lr':1i-;,,
.l
.L.,.'.1r.;r-.._
: - : ,:.ii:a-i
Umum
"
* * * *
di
Merata
sakit
Kabupaten Tegal
Rencana penambahan unit puskesmae
dan
Puskesmas Pembantu Penambahan kebutuhan rumah bersalin
Meratia
seluruh kecamatan
di seluruh kecamatan
di
di
Kabupaten feqal
Meratia
di
APBD dan
APBD Provinsi
dan
Kabuoaten
seluruh kecamatan
di
Kabupaten Teqal Penambahan balai pengobatan/Polindes
APBN, Provinsi Kabuoaten
di seluruh kecamatan di Merata di seluruh kecamatran di Merata
APBD Provinsi
dan
Kabuoaten APBD Kabupaten
Kabupaten Teqal Penambahan pembangunan apotik
APBD Kabupaten
Kabupaten Tesal
d. Sarana Peribadatan * Peningkatan kapasitas dan daya tampwrg dari Merata diseluruh kecamatan
*
mesjid eksisting Pembangunan mushalla
).j.:]]j ::- i' :.i trr:.i:t :.i:
': . :, :' ,' , t,:.:', . !r':i.:. r-::: .:t :.: .
Umum
Dinas
Pendidlkan, Pemuda dan Olahraga Dinas Pekeriaan Umum
*
Pemeliharaan dan peningkatan fasilitas gereja, pura dan vihara e. Sarana Perekonomian Pengembangan dan penambahan jumlah pasar serta sarana pertokoan
*
*
Pengembangan jaringan usaha dan pecduasan akses dan pangsa pasar Koperasi dan UKh{
ITAPORAN RENC.INA, Penyr.sunan Revisi R.encana Tata Ruang Wilayah (RTRU/)
lGbupaten Tegal Tahun 2CF9 - 2029
Merata
di
seluruh kecamatan
APBD
Kabupaten Tegal
Merata
di
seluruh kecamatan
Kabupaten Tegal
Kabupaten
APBD Provinsi Kabupaten
di
Dinas Kesehatan Dinas Pekeriaan Umum Dinas Kesehatan Dinas Pekeriaan Umum Dinas Kesehatan Dinas Pekeriaan Umum Dinas Kesehatan Dinas Pekeriaan Umum
I Dinas Pekeriaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
APBD Kabupaten
di
Dinas Kesehatan Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
APBD Kabupaten
di
Kabupaten Teqal Merata diseluruh kecamatan di Kabupaten Teoal Meratia di seluruh kecamatan di Kabupaten Teqal
I
-''.t...-
APBD dan
Kabupaten
Peningkatan dan pemeliharaan sarana rumah
l;1
;,lli, -
a.,t
't ,t
::..:'.i'
ti,i=:it'
...'].
a-.',1i..::'t, :i.,
: :rl ':i:l
'
T-L
.,-,. -'..
dan
I l' '"= -l f.tt.
.r'
t
t'.
fl.':.] ,;,.
,r:l-
...
:.::.::-_:l
lr-.rt
r:+irl.:.
'1i'j+a .r:.:.': .
.:-.:.'..i:.
.,....;t1;1'.}' :,i-,..1:1.,;l.t:l:P
;i 't-::.:,':l-.:
=;,.-.-":. .t
r. .;.1.':,-r, . .:-: .1''.:i'.l:l-::i::. r '..,
fi-,:r
t''i irt ,
j:1a..
,f
r-ii::.::_:
r::
ii,tlt
.i -
c. Saranana Kesehatan
*
:
;:i
::'.'i:i
:'j- :.::::;'iil.:
"affi,=f
,'.;..' :i'.";iri;
'.f:1
t,:t'
:.
..
-:.."'t'i+,, -l:I ::''-.-ti.
i''r:i.---l -..
i:+;;l!;$ji .rl: .rj',, 'f, ':, ii+,:-i-:.r:.,;:::.
: i r:-'-
l
l-1.,t:;::',';'
1r.'..: 1i .i. l',,,'r,
it
,di:i: r:, r.ii.i .' -:
s rt.' :::i
.::i:
.i
Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Pasar
APBD Provinsi dan Dinas Perindustrian dan Kabupaten
Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Pasar
vil-{2
Prognm Utama
No B. 1.
Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Instansi Pelaksana
Sumber Dana
PJM-2
PJM-1
PJM4
PJM.3
Perwujudan Pola Ruang Kawasan Lindung
-
Kawasan yang memberikan partindungan kawasan bawahnya a. Kawasan Hutan Lindunq Mempertahankan hutan lindung yang telah ada
*
*
-r ..,:1.:".:. :
Kecamatan Bumijawa,
Bojong,
Balapulang dan Margasari
Program pembatasan penggunaan lahan baru bila tidak menjamin fungsi lindung terhadap hidrologis dan pelestarian
*
Pertanian Dinas Perkebunan dan
APBD Provinsi dan
Kehutanan Bappeda
dan
Kabupaten
rutin untuk mencegah
APBD Provinsi dan
r:.
'_r.:,_t,'--1,,.
Bappeda
Kabupaten
APBD Provinsi
lindung yang mengalami kerusakan
Pemantauan secara
APBD dan
Kabupaten
'.!. Rehabilitasi dan atau reboisasi kawasan hutan
*
APBN, Provinsi
,,'i :.r:i'',
rl-+:= r.
.,.. ,
:,:.
:
'
,:
...,.:
., ,, '
:.
: :
ia:ii'':..
Pertanian Dinas Perkebunan dan
liiifii.i
Kehutanan Bappeda
;:i! ...,'..
Dinas Pertanian Perkebunan dan
:.1
Kehutanan Bappeda
Kabupaten
Relokasi fungsi budidaya yang berada di hutan lindung dan mengambalikan fungsi lindung se@ra bertahap
APBD Provinsi dan Bappeda
*:::li::ff :-::
--*tt,
Pertanian Dinas Perkebunan dan
kebakaran hutan dan penebangan liar
.i;tj
Kehutanan Kabupaten
Pertanian Dinas Perkebunan dan
:i:
Kehutanan
b. Kawasan lindung di luar hutan lindung yang memiliki fisiografis seperti hutan indung
*
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan
APBD Provinsi dan Bappeda
Bojong, Kecamatan
Kabupaten
Balapulang, Kecamatian Jatinegara dan Kecamatan Pangkah
Mempertahanjan fungsi lindung yang ada
APBD Provinsi dan Kabupaten
{. *
*
'
Pertanian Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Bappeda
Pertanian Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Bappeda
Penataan pemanfaatan kawasan lindung untuk
APBD Provinsi dan
tanaman produksi
Kabupaten
Rehabilitasidan atau rebolsasi kawasan lindung di luar hutan lindung yang mengalami kerusakan
APBD Provinsi dan Bappeda
Pertanian Dinas Perkebunan dan
. -.j.,':
' ',
,.t,::i:l
,r. ..ilii.l.::i
'Ji.:,
:,,..:,:,.1',,;,ii'.-1,1
,--;
':'.. t' : '':-" !:':i',:::i:: 1 -:.: ,,-,ai: i.l . , -.- .;',;'. "-t '-
t'
:
'''='
i::':.':li.-
':
-
,
: .4 _i
'.i , r:r-:"- ::
1
::i;,;.'0.-,1
*fil:ii" i,.;i;i.',-,+ itl-,tt;' ltt-,'-,.,t,
,,'
:r: ,
i,,l
iit i' ,'
Kehutanan Kabupaten
-r,1:.r:",r.:
Pertanian Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Pemantauan secara
rutin untuk
mencegah
kebakaran hutan dan penebangan liar
*
€-
APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten
Dinas
Pertanian
Perkebunan
dan
Kehutanan
Pemantapan batas dan pematokan kawasan lindung yang secara fisiografis seperti hutan lindung
APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten
Pertanian Dinas Perkebunan dan
Kehutanan
LAPORANRENCANA, Perrytrsunan Revisi Rencana Tata Ruang Wllayah (RTRU/)
Kabupaten Tegal Tahun 20f,9 - 2029
vil - t3
No
Program Utama
c. Kawanan Resapan Air
* *
-
Lokasi
lnstansi Pelaksana
Sumber Dana
perkebunan dengan tidak mengurangi fungsi
Kecamatan Bumijawa, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Balapulang, APBD Provinsi dan Kecamatan Bojong dan sebelah Kabupaten
lindung
barat Kecamatan Margasari
Pemanfaatan kawasan
untuk
tanaman
Pembatasan pendirian bangunan yang menutup tanah/ buillding coverage
PJM.l
Bappeda
Pertanian Dinas Perkebunan dan
'-:j
dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
.r.,
,:.
:
.i.,
li
KabupatenTegal
sekitar mata air
APBN, Provinsi
APBD dan
Kabupaten
l'r ;. t;-; '1
_
!:.
,,.:,i::
':,:i:. ,.: !: .
.-:'t:t -
-.
,.::.
i
Pertanian Dinas Perkebunan dan
. ',
. ii :
,1 rt , ..
.
l+:';ilt'# ii,r'-
i;..,,l,:l]t1..
:j;il-i:i:ii
ir,
.i,i'. ,'"'
;'. . ,,.,t
jii,.i,='..'-'.i,''1..i.13{---. r.r,',1ii=:.1
'..ii.t!;i-,-.'i'..
jr=:::ia:llt:
:.'i.,:l-t'1'-l -,',, ..,ii', 1-;
Pertanian Dinas Perkebunan dan
.
..:.r:".,a..-1.;'
'.1 '-
Bappeda
i,
i,;.-:
ij.:i.:::
,.:it' :,.,:t, ::...:':.-,:-:,,.:.
'_ -:-:;:.: '
Bappeda
.:.--:i, -'-i j:r:jii '.--*:
;i;.. :.'::r'i
:'
;-i
Di sekitar mata air yang ada di
t ,1
'-;;:'. j.=,#+
=,-t';+ . r...,,_-t:'.
:
Kehutanan,
b. Kawasan Sekitar Mata Air * Mengalihkan kegiatan budidaya yang dapat merusak kualitas air dan kondisi fisik di daerah
,;,'tit ,; ,'.
.,"::.
':1
Kabupaten
-'t'
:
Pertanian Dinas Perkebunan dan
dan
:'
-
'.-+::i.l+
, : :,r,, ..: .i . . ....- .:: ::: : -11: r::. -. : ii:.::-:::r::. r::- ::
Kawasan Perlindunaan Setempat
APBD Provinsi
PJM4
ar..1;:;,ir:1:!
=::
Semua wilayah yang dilewati sungai di Kabupaten Tegal
I
:1
-. t.
Kehutanan,
a. Kawasan Sempadan Sunqai * Pencegahan adanya kegiatan budidaya yang
'
- : ::,r...t-:i: :::: l:::_ -.., .,,t
Kehutanan, Bappeda
APBD Kabupaten
Waktu Pelaksanaan PJM.3 PJM.2 -.
'.i,ji'i. i
:;
!.;l:;Elli:s;
ii ::n,i*t'ri::lI5;1.s$;:8$
Kehutanan, Dinas Pekeriaan Umum
c. Kawagan Sempadan Waduk Perlindungan sekitar waduk untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan
*
menyebabkan kerusakan kualitas sumber air
*
kawasan Waduk Cacaban terutama Kecamatan Kedungbanteng dan Jatinegara
terdapat di
APBN, Provinsi
APBD dan
Kabupaten
Bappeda .' [:i:',' ,.'t' Pertanianf' Dinas i .i',,:, Perkebunan danI t,, ]i, Kehutanan, I Dinas Pekeriaan
APBD Provinsi
Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup tanah atau ground cover untuk melindungi pencemaran dan erosi terhadap air
Kabupaten
*
Membatasi penggunaan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak berhubungan dengan konservasiwaduk d. Ruanq Terbuka Hiiau A Pengembangan hutan kota
Pembagian RTH : 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat Pendirian bangunan untuk penunjang kegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnva Pemanfaatan ruang untuk rekreasi e.Kawasa4 Jalur Hijau (Green Belt1, Penqembanqan ialur hiiau di semoadan sunqai.
* * *
LAPORANRENCtrNfi, Penyusunan Revisi Rerrcana Tata Ruang Wllayah (RTRU/)
Kabupaten Tegal Tahun 20o9 -2029
Dinas
1tt1 ,-t....i
,
,
iri::
:i:,,i..,:.ij',i
.
:''
Pertanian dan
Kehutanan, Dinas Pekeriaan Umum Bappeda Dinas Pekerjaan Umum
i
ii:t-r:
-
--1,;,t
.
: -
-j:
:r
L:-:iil:t-:;;
',, .
':.
:r.::i,.1:
'ti'
t'l;l :' :i: ,:: i: : :'i;
:1111+;1i1t
--'1'-.,.
L':
:]i .,:,i :.:
.:.:,;.::.!' :,:.:lt.::',':.
...,ttI.t;i
ji
,itii* ;
.,i
-.-'i.t.f. ilj
Bappeda
.:l
':'l'.; ]. : . , :_r' _lr::. ... [. . .: '-', .:':. .': '. ;; -1'. .:..,.f r ,:;!
Perkebunan
APBD Kabupaten
.:.:ir:.,
APBD Provinsi
Tersebar di Kabupaten Tegal APBD Kabupaten dengan proporsi 30% dari luas
dan
Bappeda
Bagian SDA
Setda
Kabuoaten Teqal Bappeda
keseluruhan
APBD Kabupaten
Bappeda Dinas Pekeriaan Umum Bappeda
Tersebar di Kabupaten Teqal
APBD Kabuoaten
Bappeda
,
-'
.:j..
t,-i
.,.i.r.t.-l+:' - r:..'rj
,
i.
'i
,
:'.-:l :, r.,:i;;i.::-' _
Kota Slawi
i
t
,-.: -,,':-'1:
.'.,t,
Kabupaten
*
dan
Umum
- ,,
',
..
ta ::.
. .-.,
'ffi ,
l.t.'r.::- a.'
vil-t4
No
Program Utama jalan dan jalur konservasi Kawasan Suaka Alam dai Ca,ga1Bidaya a. Kawasan Suaka Alam Pengendalian penebangan hutan Oan mengntrangi aktivitas yang dapat merusak ekosistem lingkungan
Lokasi
Instansi Pelaksana
Sumber Dana
Kecamatan Bumijawa (CA Guci) dan Jatinegara (CA Sub Vak 18c, 19b Jatinegara
APBN, Provinsi
APBD dan
Kabupaten
Bappeda
*
Di Lokasi eksisting di Desa Semedo, Kecamatan Talang dan Dukuhwaru
APBN, Provinsi
APBD dan
Kabupaten
'a
Pertanian Dinas Perkebunan dan Kehutanan,
b. Cagar Budayq dan llmu Pengetahuan Melarang kegiatan yang mengganggu ke6starian situs purbakala dan lingkungannya
-
.
Kegiatan reboisasi
dan penghijauan pada
*
Pengendalian kebakaran hutan
Penanaman tanaman tahunan pada daeiah hulu dan penataan drainase didaerah rawan banjir
APBN, Provinsi
Kecamatan Balapulang, Bojong, Bumijawa, Jatinegara, Kedungbanteng, Lebaksiu, Margasaridan Pangkah.
dan
Kebudayaan APBD dan
r
Kabupaten
Kecamatan Balapulang, Bojong, Bumijawa, Jatinegara, Kedungbanteng, Lebaksiu, Margasari, Pangkah, serta Warureja.
APBN. Provinsi
Kecamatan Kramat, Kecamatan
APBN, Provinsi
Adiwema, Kecamatan Balapulang,
APBD dan
Kabupaten APBD dan
Kecamatan Bojong, Kecamatan Kabupaten Bumijawa, Kecamatan Dukuhturi, Kecamatan Dukuhwaru, Kecamatan
Pertanian Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Badan Kesbanqlinmas Pertanian dan Kehutanan, Badan Kesbanqpolinmas Pertanian dan Kehutanan, Badan Kesbangpolinmas
Dinas Perkebunan
:r ..
:.
'
:,:
,l
:
i.:ii,- ,.,
t.r,' = ,! ', r,..i.1:-,,,-.;.t
-.=f;-,;,,|;,.
- ,,, -',1, r-- :!1 i'-
,.:,:.,
,'-'J..,*,i='.t:1,
i;ii'
;:'lii'l;l'.
.,. ,,I::;,:i r',,' i:i;111;1 ,:' ,: ::l
':i-r:
.'-.
_:.;
:."
i
*i"i
-.,
.,..,..tl:ii
i...is.,
Tarub,
x'i',.-.i .i
*
2.
'
Kecamatan Maroasari.
Penanaman tanaman bakau pada sempaOan pantai serta pengembangan bangunan pernecah ombak
*
,,,1,];ij111,
Slawi,
Pegaturan bangunan dan daerah hijau di daerah puting beliung
yang rawan bencana angin topan dan
Kawasan Budidaya Kaw asan Bu did aya Pe rta n i a n a. Kqyasan pertanian lahan basah pengendalian perubahan dan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan bukan untuk pertanian, khususnya di lahan basah
*
I"IPORAN RENCRNfi. Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR\0U)
KabupatenTegal Tahun 2OO9 -2029
Kecamatan Kramat
(Kelurahan Maribaya), Warureja (Desa Kedungkelor) dan Suradadi (Desa Demangharjo, Suradadi, Purwahamba dan Boionosana). Kecamatan Balapulang, Jatinegara, Margasaridan Bojong.
Dampyak, Pantai
APBD Provinsi dan Kabupaten
Dinas
:-,
1,
'::.:!i.:::
''.1
ffi
.r'..j'..';,iJi: [:',...:r',':-
Pertanian dan
Perkebunan
=,
tl
.:'.r,..il-:'i':
,:.:
Dinas Perkebunan
Kecamatan Warureja, Kecamatan
Suradadi, Kecamatan
r::
.:r
i',:.t
Jatinegara, Kecamatan Lebaksiu, Kecamatan Pangkah, Kecamatan
Talang, Kecamatan
-t ;.tr1. t
1;r:,+i:-r':
ii;i,:i
ir.
Bappeda
:
.:-::,,,
' :'i.li-._,-..i ' . -...].'.'
..i:i
,l;
kawasan rawan bencana longsor
i:'::'
l:,1;i:1li;',1
i.
-::;
Dinas Pariwisata
:::a
:.:j:rr ...i:.
Bappeda
ii:i!l:'i:i-
:.
r.;.
Kawasan Rawan Bencana
*
PJM4
Dinas Pekeriaan Umum
-
*
Waktu Pelaksanaan PJM.2 PJM.3
PJM-1
-:- , - -:ri.r . : ;:,i :r' '- :-,-: - 'a : ::; i: : :,::l:: : : , :.t-.ii::i::li_t-r j.
-,
i'
Kehutanan, Badan Kesbangpolinmas
APBD Provinsi
dan
Kabupaten
Dinas
Pertanian dan
Perkebunan
Kehutanan, Badan Kesbanqpolinmas
Kecamatan Warureja, Lebaksiu, APBD Provinsi Pagerbarang, Suradadi, Pangkah, Kabupaten
Kedungbanteng,
Bumijawa,
dan
Bappeda Pertanian Dinas Perkebunan dan
vlt - t5
No
Program Utama
Lokasi
Sumber Dana
Instansi Pelaksana
Margasari, Bojong
Balapulang, Dukuhturi, dan Dukuhwaru.
*
Pemeliharaan sumber
air untuk mCdaga
Kantor
Mempertahankan
dan
Kecamatan Suradadi, Pangkah, APBD Provinsi
Warureja, Margasari,
Bojong, Dukuhturi, Dukuhwaru, Bumijawa, Pagerbarang, Kramat, dan Adiwema
dan
Kabupaten
Dinas Pertanian Perkebunan dan
Melaksanakan intensifikasi lahan tanaman pangan
*
kerinf
Kantor
Pangan Badan Linqkunqan Hidup APBD Provinsi dan Pertanian Kabupaten dan Kehutanan Ketahanan Pangan Badan Linqkunqan Hidup APBD Provinsi dan Pertanian Kabupaten dan Kehutanan, Badan Linqkunqan Hidup
':; . ,;ri . r, .''i .:ia.:::':,.t:
Kecamatan Tarub, Kedungbanteng, Bojong dan Pangkah
APBD Provinsi dan Kabupaten
APBD Kabupaten
Seluruh kecamatan di
Kabupaten
Tegal
Seluruh kecamatan di
pengembangan jenis-jenis tanaman makanan temak (diversifikasi tanaman makanan temak dan pengolahan limbah tanaman pangan)
Tegal
mengintensifl
Seluruh kecamatan di
Penyrsunan Revisi Rencana Tata RuangWlayah (RTRW) tGbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
,:
.lttt;:.:i:..:i
t'.,.lt :,,;{l .:. :it:.:
.,::..tj:
T ::;;::r ?:
' ' .';:
l;
J:,
t ., --.,:, ,:,-.
I
',
, t,-t''-:,.:t.,:::.;i:,f
, ":r:::l'.il:+i
ii_
i ':-. :,..,.1j-:'-; - :a
i:i
;.
,'?, ,:r; , :t ::i ", ,iil l:t::
:.1
:i i rr. :-
'l
t. r':,::..,ti,,:.l,.
;it.:$;i
Dinas Pertanian Perkebunan dan
,,:$*.:..; :L,:*::ir,
Kehutanan
t,]tr.;,:..,
Kantor
:tti.:,',ti.i .-::
Ketahanan
Dinas
Pertanian dan
Perkebunan
,:-t:,
::.:
-
.1i1ii.:.
.i
::.1
:,'i
Kehutanan,
pengaturan pembuangan limbah (industri, rumah tangga dll) agar tidak mencemari usaha perikanan
LAPORtrN RENC.INT.
..
Dinas Perkebunan
melakukan pola tanam dan pola tata tanam yang baik dengan memperhatikan asas konservasi tanah dan air
usaha pengembangan perikanan
*
l:.::,::;:.. t ,: ,:i:iia:':::{ :l .-.::. |:
Pangan
*
*
:ri;:ii.a::':
Pertanian Tanaman Tahunan
mengembangkan jenis tanaman tahunan yang sudah ada serta mengintroduksi jenis tanaman yang mempunyai nilaiekonomi dan prospek pasar yang baik
:i
r'+;'ij
:r.,.t;
Ketahanan
Dinas Perkebunan
untuk
d. Kawasan Perikanan dan Petemakan pemelihaaan air untuk menjaga kelangsungan
tr
::r-. ! :; ,: ,::i
:i:
Kehutanan
Kantor
.i.
. lr:=
mengembangakan
Mengintensifl
c. Kawasan
':,tr'.. '... : .::.:;:.i:i'-i,ii.::
Kehutanan, Dinas Pekeriaan Umum
sebagian Jatinegara,
*
. ,,:.;',-
Dinas Pertanian Perkebunan dan
tanaman keras yang telah ada
tr
Ketahanan
Pangan Bappeda
b. Kawasan pertanian lahan kerinq
*
PJM4
Kehutanan
APBD Kabupaten
kefangsungan irigasi
Waktu Pelaksanaan PJM.2 PJM-3
PJM-1
APBD Provinsi dan Dinas Perikanan Kelautan Kabupaten
dan Petemakan Badan Linokunoan Hiduo
Kabupaten
APBD Kabupaten
Kabupaten
APBD Kabupaten
Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Badan Linokunoan Hiduo Dinas Perikanan Kelautan dan Petemakan Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten
APBD Provinsi dan Dinas Perikanan Kelautan
Tegal
Seluruh kecamatan di
vlt - t6
No
Program Utama
mengembangkan
usaha perikanan dan
Lokasl
Sumber Dana
Tegal
Kabupaten
petemakan
* *
menyediakan pasar untuk menjual hasil perikanan dan petemakan
meningkatkan infrastruktur sebagai penghubung dari lokai peternakan dan perikanan ke pasar
Seluruh kecamatan di
Kabupaten
Tegal
APBD Provinsi dan Kabupaten
Seluruh kecamatan di
Kabupaten
Tegal
APBD Provinsi dan Kabupaten
-
Instansi Pelaksana
*
Bojong, Balapulang, Jatinegara,
Lebaksiu, Kedungbanteng, dan
Kabupaten
.:.
a
*
a
Investarisasi bahan tambang bemilaitinggi melalui studi inventarisasi dan manajemen pengelolaan Dotensi Dertambanoan Peningkatan sumber daya manusia dengan pendidikan dan penyuluhan penambanoan c. Kawasan Parlwisata .i. Menjaga melestarikan peninggalan bersejarah
APBD Provinsi dan Kabupaten
.l.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata, dan daya jual/ Pengembangan kawasan potensial wisata
Pengembangan infrastruktur pendukung obyek wisata Pengembangan fasilitas umum dan social pada kawasan obyek wisata
Kabuoaten
APBD Provinsi dan Kabuoaten
APBN,
Provinsi
APBD dan
Kabuoaten APBD Kabupaten
Goa dan Makam kuno di Kecamatan Bojong dan Bumijawa
Kawasan Potensi wisata
di
APBD Kabupaten
Penyusunan Revisl Rencana Tata RuangWilayah (RTRlll) lGbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
-:..'l
_. ,,.1..., Kehutanan t' , . Badan Linokunqan Hiduo Pertanian :;:riii:;.i...l dan , *.:1, l. " ,,, ,, i Kehutanan
Dinas Perkebunan
..
I
Badan Lingkunsan Hidup Dinas Pekerjaan Umum Badan Lingkunsan Hidup Dinas Pekerjaan Umum
.t
i
.1.
.'"-
:
. .-:.,i
,,i'tt.li:ltt
I
":,',
t,
t-i:.- t.,,.t,i -1..:r
;iiiffi 1',-
--
:...-_.
,
..:.t,.-.:
-.
:1. :'
. ,
' '..
r.
:a
I
: : :.;.i;
:,: '.
:,.
.;rl.i.
r 11,.11:'r;,'r;..,-1.;
,
_l
:-ir l'' 11..' . llr: ii, r: . t.-., t.'.,. -.
,,..,
r,: r.:.
!i;'"):ri:n:
, ,.:
:- -=:,.t,
-,
.',
: .'-*
.!t:l
ir,,-,,..t '
trr
isi_ j
',.t .. .'
.
::
j
- "_
r.;;,ti'l'',+::
iri.
L::'.. 1,:: . :.;'; ,.i:: ::ilirr:::.j -:,,:: '.,
'
.: i,r:. ''
.
-,i
.
t,,
: ,-_.
,-
,' t ,,.'. '
r': -.-:,.
APBD Kabupaten
'.., Dinas Pekerjaan Umum Badan Linokunqan Hidup
Pantai Punrvahamba Indah dan Waduk Cacaban. Obyek wisata Kalibakung, Goa dan Makam kuno serta agrowisata di Kecamatan Bojong dan Bum'rjawa
Adiwema
Talano.
Dinas Pariwisata
dan
.:.it:t::. r '; ' t t'.tt '.;.,....:
Dinas Pariwisata
dan
APBD Provinsi dan Dinas Pariwisata dan Kabupaten
APBN, Provinsi
,. -.
:_i
:':
-;l
ffi '...,1.'i
;r.;: ;:;
:i
,,I i
::
:::i-i::r-:
'
:i,-.
',,1t!..'":.......i.i.'
Kebudayaan Bappeda
Pemandian Air Panas Guci
i
''.'.i
Kebudayaan Bappeda
Kabupaten Tegal
1a Penqernbanoan inftastuktur dan fasilitas untuk Kecamatan
I"f,PORAN RENC.INfi.
:
.--
,:i;:,1;r:.l..j
--',':. :' . ,'l'
.-". :t-jr.
--.:-i
;,-.i.t.,
=
..'._;.
Pengembangan kawasan industri untuk Kecamatan Kramat dan Kecamatan memusatkan industri besar dan menengah
.
.
APBD Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum
d. Zona lndustri
*
'
.
:a
Kecamatan Balapulang, Bojong, Bumijawa, Lebaksiu, Slawi, Margasari, Pangkah, Kedungbanteng, dan Warureja.
saing
a * *
t
. , .., , :..:rr:..
.
.
*
dan
Pertanian Dinas Perkebunan dan
l:..
r'::-ra:ilj:1,: | ': .:'.
';t1.=ii,,
r ,,t: -
l.l
."i:t-,.1,.-
"r
:::':
lii
i".;,]1,.i."','f.:
,:l
Kecamatan Margasari, Bumijawa, APBD Provinsi dan Pangkah.
peningkatan pola tanam dan pola tata tanam serta pemilihan jenis yang menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun dari segi konservasi tanah dan air b. Kawasan Pertambangan pengaturan penambangan bahan galian golongan c pengendalian kegiatan penambangan liar
.,1:-'1q r-,.
i^:1i-!;.:::'.1
it.''', ijt:..-
: ..
PJIi4
.,"-'lf,:j ';i,.: ..;-; +t..i_
dan Peternakan Badan Lingkunqan Hidup Dinas Perikanan Kelautan r*'.''.;. dan Petemakan Badan Linokunoan Hiduo Dinas Perikanan Kelautan .,5t dan Petemakan .:,t: Badan Linqkunqan Hidup ,, 'i.'-..'.. :r.:.'.
Kawasan Budidaya Non furhnian a. Kawasan Hutan Produksi meningkatkan upaya konservasi tanah dan air yang telah ada untuk kelestarian sumberdaya hutan
Waktu Pelaksanaan PJT-2 PJT'€
PJH.I
,]:;],
....,:ti;
;'€'i..ii:'l: ir;
:1ff ''.:1,ir
,.
.lr' l.' ',:.t
lrr iir;,1.rl
.- -1, ' t
,
..
i;...ttr.li
.-.', -l .'.:..'
'.
; :':: 1;. -,1: ;'1': .a il:::.r: : :i.i;::: i,:ri ;:.
::.1
::1
Kebudayaan Bappeda
APBD dan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabuoaten Panokah.
APBD Provinsi dan Dinas Perindustrian dan
vll
-.17
No
Program Utama
* *
Lokasi
lnstansi Pelaksana
Sumber Dana
Pagerbarang, Suradadi,
pengembangan sentra-sentra industri besar dan menengah. Pengembangan sistem pengolahan limbah industri yang ramah lingkungan
Warureia
Pembentukan senfa-sentra industri kecil
Suradadi. dan Warureia Di seluruh Kecamatan di Kabupaten Teqal
dan
Kabupaten
Waktu Pelaksanaan PJM.3 PJM.2
PJM-1
Perdagangan
Kecamatan Kramat, Adiwema Talang, Pangkah, Pagerbarang,
i:a_-:4"
'i:+ Dinas Perindustrian dan
APBD Kabupaten
.:1 :::::i:
:.i::l':, i 1:;:
Pengembangan sistem permukiman perkotaan dengan membuat pola hirarki kota dalam sistem distribusi pengembangan wilayah
Kota Hirarki
I
(Slawi, Adiwerna dan APBD Provinsi dan
Dukuhturi)
Kabupaten
Bappeda
-.'-r"';'f i'::
Dinas Pekerjaan Umum
.,
kawasan perkotaan Membuka kesempatan investasi keuangan dan jasa dalam usaha meningkatkan fungsi dan peran kota
. Program pengembangan kawasan permukiman _laru seperti pembangunan Kasiba-Lisiba r Program penyediaan infrastruktur kota .
. ' .
blok
desadesa pusat pertumbuhan Program rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan pasca bencana Pengembangan
t-
'.'.:1.
::...:
;r: :l
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wllayah (RTR\V) Kabupaten Tegal Tahun 2Cf8 - 2029
;'r..*1i,1. ., iii1lr,.';.
;,-.:tl,];-;,r
;i'i
'.-.
tt. ' ,,r',. . t.,,,,it,'.-.,',;" t
:l'r.:-, ,,-. '.,, ' ',: i,, ;.,. -;l ,j,, - '1': , ., tt :r.'i*;-.1;!.: ai,, -, .1-.'.,:;.:,]'.1:,..,;:1,'
-.1::,-,,1:,1'
!:ai l:. !r . !:ili. : ::
,
,, .
APBD Kabupaten
Wilayah perkotaan Kabupaten Tegal
APBD Kabupaten
Wilayah perkotaan Kabupaten Tegal
APBD Provinsi
Wilayah perkotaan Kabupaten Tegal
Kabuoaten APBD Kabupaten
dan
Wilayah perkotaan Kabupaten Tegal
APBD Provinsi dan
Wilayah perkotaan Kabupaten Tegal
Kabuoaten APBD Kabupaten
Bappeda Dinas Pekeriaan Umum Bappeda Dinas Pekeriaan Umum Bappeda
Dinas Perindustrian
dan
Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Pagar Bappeda Dinas Pekeriaan Umum
BaPPeda
=1
:.
1'.,1
i1 ;. :i
i,iF.t=
,-,*;
:,:1-.'i,:
'
:.;ii.i., i1'ili$ilr:'; ; .=i..,,],,:,r.i,.t, .,,.. ,, ' '.; :i:t, ...::lt-.:,.:.
.' . l'rrl.',,' : l -1: '::rr - 'i: l .,1 ,., ,. "iir -'
' t. :
..
.:.-,.1;.:,:''-,
t
':i'':"t
[ ,', '.1,,... Umum l. ,, . . -.u . ,. ',
.1.
i ; : :,
il i,'- .',.,..,, Li':.., ..... t
'.t,.
-'., .,:: . ,',l'. .'.'
t,'
'
:.-,
t';.,'
'.'
'
,
::
.
,:; .,!.. r!.. ..;l.: .
,
.,. ,:"..':.: . :.-'
I,tt*'' -l: -..
tt-
: '+i::''
: :.'. -j.-
"u-'-
..
. ilu.,,ti :;:.. l: i' i11 .r". ::
:i.'.r. '.': ,.
it,;ili:
APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten Dinas Perindustrian dan Perdagangan
lbukota Kecamatan
APBD Provinsi dan Bappeda Kabuoaten
l::.+r.'.'i.
'r
:,
'..,1:,:,....:.r,:, . :: :, . :.j ::.r.r. la !
.:t,,'
.'l_:i'i.li
lr'
.:.-;..;-..;:. ,..':t
Wilayah perdesaan potensial
i:
,;,1. .;:t
r,; i:' :.,.:=j;: r. : .:;t-.:. i- ::
. . -;' ', 1;l t
t'
.1.
,i._.1;. -:.,=;
:t
t .i.,, :.. :,,i.r,;:..,1,
;i'
-:l;'
''tt'"'i t. t"
'.:i-: -i-:t :it,:,
::,tt,j:i:l
ri:.::l:
;-:,
,,t
,-t
i:'.i=':i':: ,::...
jt.:'.
: ;1. .,:l;:i'.:: .:;:. ri,ir,.:tiir. t: ,:: ::_. :r:t,- : i t. i
i'';,., '::j i :;r 1 ,i;-
Dinas Pekeriaan Umum Wilayah rawan bencana APBD Provinsi dan Bappeda Kabupaten Dinas Pekeriaan Umum Badan Kesbanqpolinmas Program perbaikan permukiman, untuk Wilayah perdesaan Kabupaten Tegal APBD Provinsi dan Bappeda meningkatkan kualitas fisik permukiman di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten perdesaan Badan Kesbangpolinmas Program penataan ruang permukiman Wilayah perdesaan Kabupaten APBD Provinsi dan Bappeda Derdesaan Kabuoaten Teqal perdesaan Proqram penvediaan infiastruktur permukiman Wilayah Kabupaten APBD Provinsi dan Bappeda
ITtrPORAN RENCANA,
i',,"t ..; =j. ::::: ri: ::, :::.ii.:.:-'.
j.
.: .,.. .r..:.1, i:i.',''+ ,
Dinas Pekeriaan Pengembangan sistem permukiman perdesaan Pengembangan ekonomi pertanian wilayah perdesaan melalui potensi agrowisata, agroindustri, dan agrobisnis
._
i
'.t,'.,i;-:i..-..,'t=
Kramat,
kota-kota ibukota kecamatan
r-.
ril - :::. r:t-j,t:,..f:,;
Pangkah dan Bojong) Kota Hirarki lll (Bumijawa, Lebaksiu, Tarub, Warureja, Dukuhwaru, dan Jatinegara) Kota Hirarki lV (Pagerbarang dan Kedungbanteng)
. Program pembentukan kawasan perkotaan baru r Program intensifikasi permukiman perkotaan, I Program penyusunan rencana tata ruang
j...-
.
Kota Hirarki (Balapulang, Talang,
Margasari, Suradadi,
. .
a:
.
t:.:i:;,r:
13. Permukiman perkotaan
*
i;r*
,.i';
i'..
:t:,1,::ii.':.i
Perdaoanoan
::l:',.':i
e. Kawasan Permukiman
.
PJM4
i-l:
',t.-;' ,,;
.-, ,,. ,..
;,.]i'r:tfir,
ii.
'r. i..:-:l--'
tt.-..'
.t
vlt
,
- 18
No
Program Utama
.
Program pemindahan
permukiman bertahap dari kawasan rawan bencana
Lokasi
Sumber Dana
Teoal secara
Wilayah perdesaan
Kabuoaten Kabupaten
Tegal
Militer Menunjang kegiatan bagi bidang pertahanan dan keamanan
Slawi, Lebaksiu, (Kalibakung).
Bafapulang
Waktu Pelaksanaan PJM.2 PJM.3
PJM4
Dinas Pekeriaan Umum
Kabupaten
Kecamatan Adiwerna, Warureja,
PJM-1
APBD Provinsi dan Bappeda Dinas Pekerjaan Umum Badan Kesbanqpolinmas
f. Kawasan Strategis
*
lnstansi Pelaksana
APBN, Provinsi
APBD dan
Dinas Pekerjaan Umum Badan Kesbangpolinmas
Kabupaten
Sumber Hasil Rencana, 200g
I'APORtrN RENCtrNA Pen)rusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/)
Kabupaten TegalTahun 2@9 -2029
il-t9
gf,ts1U,1l!!
PE 8.1
ARAHAN PENGBNDALIAN RUANGWILAYAH kendaraan maupun Pejalan kaki.
ARAHAN ZONASI Arahan zonasi merupakan arahan yang terkait dengan kepentingan perijinan yang
b. Pemanfaatan
ruas-ruas jalan utama sebagai tempat parkir (on sfreef parking)
menjadi wewenang kabupaten dengan pola ruang wilayah kabupaten. Yang termasuk
hanya pada lokasi-lokasi yang sudah ditetapkan oleh instansi yang berwenang
dalam kategori ini adalah arahan peraturan zonasi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Arahan ini mengkaitkan antara pola pemanfaatan ruang yang ada di
dengan tetap menjaga kelancaran arus lalu lintas.
c. Pengguna prasarana transportasi wajib mentaati ketentuan batas maksimal jenis dan beban kendaraan yang diijinkan pada ruas jalan yang dilalui.
Kabupaten Tegal dengan kegiatan yang mungkin diajukan oleh berbagai pihak untuk
d.
dimintakan perijinan nya.
mengganggu kelancaran lalu lintas tidak diijinkan.
Ketentuan umum dalam penyusunan arahan zonasi level kabupaten pada beberapa wilayah khusus sebagai berikut
Pemanfaatan ruas jalan selain untuk prasarana transportasi yang dapat
:
A. Arahan Zonasi Sistem Perkotaan (1) Peraturan zonasi untuk PKL disusun dengan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi berskala kabupaten/ kota yang didukung dengan fasilitas
(2) Ketentuan peraturan zonasi rencana sistem prasarana energi kelistrikan sebagai berikut:
a.
Areal lintasan dan jarak bebas antara penghantar SUTT dan SUTET dengan
yang
bangunan atau benda lainnya serta tanaman harus mempertimbangkan dampak
(2) Peraturan zonasi untuk PPK disusun dengan memperhatikan pemanfaatan ruang
negatif terhadap lingkungan dan dibebaskan dari bangunan serta wajib memperhatikan keamanan, keselamatan umum dan estetika lingkungan,
dan infrastruktur perkotaaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi dilayaninya.
untuk kegiatan ekonomi berskala antar kecamatan yang didukung dengan fasilitas
dengan ketentuan teknis sebagai berikut:
dan infrastruktur pekotaaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi
1.
yang
Lapangan terbuka pada kawasan luar kota sekurang-kurangnya 7,5 meter dari SUTT dan 11 meter untuk SUTET.
dilayaninya.
(3) Peraturan zonasi untuk PPL disusun dengan memperhatikan pemanfaatan ruang
2.
meter untuk SUTET.
untuk kegiatan ekonomi berskala antar desa yang didukung dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya.
Lapangan olah raga sekurang-kurangnya 13,5 meter dari SUTT dan 15
3.
Jalan raya sekurang-kurangnva
I
meter dari SUTT dan 15 meter untuk
SUTET.
B. Arahan Zonasi Sistem Prasarana Wilayah
(1)
4.
untuk SUTET.
Ketentuan peraturan zonasi sistem prasarana transportasi sebagai berikut:
a.
Pada ruas-ruas jalan utama menyediakan fasilitas yang menjamin keselamatan,
keamanan dan kenyamanan bagi pemakai jalan baik yang menggunakan
RuangMlayah
Kabupaten Tegal Tahun 20c9 - 2029
5.
Bangunan tidak tahan api sekurang-kurangnya 13.5 meter dari SUTT dan 15 meter untuk SUTET.
vill-1
I.IPORNN RENCANA Perryusunan Revisi Rencana Tata
Pohonl tanaman sekurang-kurangnya 4,5 meter dari SUTT dan 8,5 meter
(RTRIIJU)
6.
dan 4,5 meter dari SUTI den 8.5 meter untuk
Bangunan perumahan, perdagangan ja8a, perkantoran, pendldikan lainnya sdkurang-kurangnye
(3) Ketentuan poraturEn zonasi rsncana siit8m prasarana telakomunikasi sebagai
SUTET, 7. SUfi
bedkut:
a.
iaringan telekomunikasi sekurang.kurangnya 4,5 mEtei dari $UTT dan 8 5 meter untuk SUTET. E. Jombabn besi, rangka b€si psnghantar llsldk dan lainnva sekurangkurangnya 4 meter dari SUTT dan I 5 meter dari SUTET. 9. Pompa b€nsin/ tangki bengn sekurang-kurangnya 20 meter drri SUTT dan 50 meter dari SUTET dercan proyeksi penghaniar paling luar pada bidang datar yang melewali kak tiang.
P6mbangungn jaringEn tslekomunikasi harug mengecu pada ftrncana pola
lainnya, penghanbr udara bgangan rendah dan
ruang dan ar.th perkembangan pembangunan.
b.
Jarak antar tiang t€lepon pada jarlngan umum tidak melebihi 40 mebr.
c.
Ponempatan menara telekomunikasi/ tolver waiib mefipefiatikan keamanafi
kgselamatan umum dan osbtika lingkungan s€fu diarahkan memanfaatkan tower egcara tsrpadu pada lokasFlokasi yang blah dibntukan.
d.
Pongembangan ,isringan baru atau penggantian iaringan lama pada pusat sistem pusat pelsyanan dan ruas-ruas jalan utama dlarahkan dengan BBtem jadngan bawah tanah atau jaringan tanpa kabal.
10. Tempat ponimbunan bahan bakar s€kurang-kurangnva 50 m€ter dariSUTT
dan SUTET dengan proyeksi p€nghantar paling lugr pada bldang yang mele$/ati
datar
kakltiang.
berikut 1. Jarak antBra liaflg dengan tiang pada iaringan umum tidak molebihi 40 fneter.. 2. Jarak antara tiang iaringan umum dengan tiang atap atau bagian bangunan lidak rnelebihi 30 meter. 3. Jarak antara tiang atap dengan tiang atap bangunan lainnva (sebanyakbanyakwa 5 bangunan berderet) tidak melebihi 30 rnebr. 4. Jarak bebas aniara penghaniar udara dengan benda lain yang brdekat mbalnya dahan atau daun, bagian bangunan dan lainnya sekurangkwangnya b€rJarak 0,5 mebr dari p€nghantar udara t€rsebut. c Penempatan gardu pembangkit diarahkan di luar kwvasan perumahan dan brbebas dsri r€siko keselamatan umum. d. Pengembangan jarirEan baru ateu penggantian iaringan lama pada pusat sistem pusat pelayanan dan ruas-ruas jalan ulama diarahkan dengan sistem iaringan bawah ianah.
b.
(4) lGteduen poraturan zonasi r€ncana sistem prasarana air minum sebagai berikut: a. Pemaniaatsn sumber air untuk kebutuhan air minum waiib memperhatikan
Penempatan tiang SUTR dan SUTM mengikuti ketentuan sebagai
keleetarian llngkungan.
b.
Pembangunan instalasi pengolahan
air minum tidak diijlnkan
dibangun
langBung pad€ surnber air baku.
c.
Pembangunan dan pemasang€n jaringan primer, sekunder dan sambungan rumdh (SR) yang memanhalkan behu jalan
',vajib
dilengkaFt ijin galian yang
dikeluarkan oleh instansiyang benrvenang.
d.
Pembangunan dan p€lnasangan iaringan prirner, sekunder dan sambungan rumah (sR) yang melintasi ianah milik peorangan wajib dilengkapi pemyabah tidak keboratan dari pemilik bnah.
€.
Pembangunan fasiiitas pondukung pengolahan air minum yang diijinkan meliputi
kantor pgngelola, bak penampungan/ reservoir, tov\Br air, bak pengolahan air dan bangunan urtuk Bumber gneEi listrik dongan.
1. Koofision Dasar BangurEn (KDB) setinggl-lingginya 300/0 2. Ko€fsion Lantai Bangunan (KLB) seiinggi-tingginya 60% 3. Sempadan bangunan sekurang-kurangnva sama dengsn lebar jalan atau sesuai dengan SK Gubemur darv atau SK Bupati pada ialurialur jalan tertentu.
ITIPORAN RENCENA Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangMlayah (RTR\Xtl) lbhrpaten Tegal Tahun 20@ - 2029
v1il.z
(5)
sekunder, tgrsier maupun kwartor.
1. Pengembangan perumahan dengan jumlah lebih dari 30 unit. 2. Akomodasi wisata dengan jumlah kamar lebih dari 5 unit. 3. Restoran/ rumah makan dengan jumlah ternpat duduk lebih dari 50 unit.
Pengembangan kawasan terbangun yang di dalamnya terdapat jaringan lrigasi
4.
Ketentuan peraturan zonasi rencana sistem prasarana irigasi sebagai berikut:
a. Mempertegas sisbm b.
jaringan yang berfungsi sebagai jaringan primer,
wajib dipertahankan secara fisik maupun fungsional dengan menyediakan sempadan jaringan irigasi sekurang-kurangnva
10.000 rnz.
ketentuan
5. Industri kecil/ rumah tangga yang menghasilkan air limbah. 6. Bengkel yang melayanigantioli dan tempat cuci kendaraan. 7. Usahe konveksi/ garmen yang datam produksinya menggunakan zat-zat
2 meter di kiri dan
kanan saluran.
c.
Kompleks perdagangan dan jasa dengan luas lantai bangunan lebih dari
Pembangunan prasarana pendukung irigasi seperti pos pantau, pintu air, bangunan bagi dan bangunan air lainnya mengikuti ketentuan teknis yang
kimia dan pewama.
L
berlaku.
Ueaha petemakan yang menghasilkan air limbah dalam skala yang besar.
b. Sistem pengelolaan air llmbah meliputi pengelolaan (6) Ketentuan peraturan zonasi rencana sistem prasarana persampahan sebagal
dan tersier.
1. Pengelolaan
berikut:
a.
Bangunan fasilitas pengolahan sampah yang diijinkan berupa kantor pengelola, gudang/ garase kendaraan pengangkut dan alat-alat berat, pos
menghilangkan minyak dan lemak.
2.
dan incenentor,
yang
berlaku.
'
3. q.
Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja.
Pembangunan sistem p€ngelolaan air limbah wEjib mengiktli kebniuen teknis sebagai berikut:
c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) setinggi-tingainva 300/0. d. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) setingg-tingginya 60%. e. Lebar jalan menuju TPS sekurang-kurangnya I meter.
.
Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat oryanik melalui okgidasi.
Pembangunan fasilitas pengolahan sampah wajib memperhatikan kelestarian lingkungan, k€ehatan masyarakat dan s€suai dengan ket€ntuan tekniB
primer yaitu pengelolaan dengan menggunakan pasir dan
benda-benda terapung melalui bak penangl
keamanan, bangunan TPS dan tempat mesin pengolah sampah seperti genset
b.
secara primer, sekunder
1.
Tidak men@mari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.
f.
Tempat parkir truk sampah sekurang-kurangnya 2}o/o.
2. Tidak mengotori permukaan tanah. 3. Menghindaritersebarnva cacing tambang pada permukaan tanah.
g.
Sempadan bangunan sekurang-kurangnya sama dengan lebar jalan atau
4.
Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
sesuai dengan SK Gubernur dan/atau SK Bupati pada jalur-jalur jalan tertentu.
5.
Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
6.
Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah
(7) Ketentuan peraturan zonasi rencana sistem prasarana pengolahan limbah sebagai
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 meter.
berikut:
a. Setiap kegiatan usaha yang memproduksi air limbah diwajibkan
didapat dan murah.
untuk
menyediakan instalasi pengolahan limbah individu dani atau komunal sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku meliputi:
IfiPORAN RENCSNtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Mlayah RTnWI
Kah:paten Tegal Tahun 20@ - 2029
vilr-3
berikul:. a. Tidak dii.iinkan membangun pada kawaBan resapan airdan tangkapan air hujan (cabhmantarea\, b. Setiap psnbangunan wajib msoyediakan iaringan drainasB lingkungan dan/ atau sumur Esapan ysng brinbgrasi dengan dstgm drainase sekltamya seguai kst€ntuan tsknis yang b6daku, c. Tidak memanfaatkan Ealuran drainase untuk p€mbuangan sampah, air tirhbah atau mabial padat lainnya yarE dapat menguftlngi kapasitas dan tungsi
(8) Kobntuan peraturan zonasi bncana 6i5lem pEsarana
drainaBe sdbagai
(2) Ketentuan p€Eturan zonEgi pada kawasan konservaEi dan resapan air diarshkan agar tungri konservasi dan fungsi rosapan air tgtap dapat diperlahankan dan ditingkatkan dfirkukan dengan:
a.
yang memilik kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hu.ian.
b.
c.
Pensrapan prinsip zeru deltd Q
polw
lErhadsp setiap kegietan budi daya
terbsngun yang diajukan izinnya.
Pengembangan kawasan brbangun yang didalamnya terdapat iaringan drainase wajib dipertahankan B€cara fisik maupun fungsional dengan
ketentuan tidak mongurangi dimensi saluran B€rta tidak monutup e€bagian atau l(eseluruhan ruas saluran yang ada. C. Zonasi untuk Kaurasan Undung (1) lcbntuan peraturan zona8i pada kawasan hutan lindung
(3) Ketentuan peEturan zonasi pada kawasan sempadan sungai adalah:
adalah: a. Pemanfaatan tanah dalam kawasen hutian lindung hanya dapat dipergsnakan untuk kepentingan pendidikan, p€nslitian, pengembangan ilmu pEngeiahuan den teknologi ssrta akoflisata sepaniang tidak mengganggu tungsi lindung dan bentang alatrt. b. Pencegahan k€iatan-kegiatan budidaya dalam p€manfuatan kawasan hutan lindung. c. Penggunaan dan pemanfaalan tanah di kaurasan hutan lindung harus sesuai dengan fungsi kawasan dan tidak bol6h mengganggu fun$i alam, tidak mengubah bentang slam dan ekoslstem alami. d. Se{iap kegialan yang dilakukan di dalem kawasan hutan lindung herus mengikutl kaidah-kdidah p€rlindungan dan kaidah-kaidah konEervasi. e. pemanfaatan ruang kawassn untuk kegiatan budidaya hanya diizinkan bagi penduduk asli dsngan luasan tetap, tidak mengurangi fungsi lindung kawasan, dan di bawah pengawasen ketat.
a. b.
pemanbatan ruang untuk ruang iorbuka hilau.
lGtentuan pelarangan pendirian bangunan kecuali bangunan yang
c.
dimaksudkan untuk pengelolaan badan air dan/ atau pomanhatan air. pendidan bangunqn dibatasi hanya untuk menunjang fungsiiamen rekreasi.
d.
Penetapan lebar semp€dan sesuai dengan keisntuan peratufttn perundangundangan.
6.
Sungal bertanggul di luar kawasan perkotaan ditehpkan sekurangl$rangnya 5 meter di sabelah luar sepahiang kaki tanggul.
f.
Sungai b€rtanggul
di
dalam kawasen perkotaan ditebpkan sekuEng.
kurangnya 3 (tlga) meter di sebelah luar sepaniang kaki tanggul.
g.
Sungai tidak bertanggul di luar kalr/asen poftotaan:
1.
Pada sungai besar yaitu sungai yang mempunyai daerah p€ngaliran Bungai seluas 50O kilometer pers€gi atau lebih dilakukan ruas per ruas dengan mempertimbangkan luas daerah p€ngaliran sungai pada rua8 yang bersahgkutan.
2,
Pada eungai besar dit€tapkan sekurang-kurangnya 100 meter dihitung dari tepi sungai pada waKu ditebpkan-
3.
Pada Eungai kecil ditetapkan sekurang-kurangnya 50 meter dihitung dsri tepl sungai pada waktu ditetapkan.
vilt4
IiIPORAN RENCANT. Penyusunan Revisl Rencana Tata Ruang F'abupaten Tegal Tahun 20@ - 2029
Penyediaan sumur resapan dsn/ atau waduk pada lahan brbangun yang sudah ada.
saluran.
d.
Pgmanhatrrn ruang secara tgrbatas untuk kegiatan budidaya tidak tBrbangun
Mlayah
(RTR\)U)
h.
b. c. d. e.
$ungai tidak bertangguldidalam kawasan perkotaan:
1, Pada sungai yang mempunyai
kedalaman tidak lebih dari 3 meter, gai'is
sempadan ditetapkan sakurang-kurangnya 10 meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
2.
Pada sungai yang mempunyai kedalaman lebih dari meter dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.
Pada sungai yang mempunyai kedalaman maksimum lebih dari 20 meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 30 meter dihitung daritepi
Garis sempadan sungai tidak bertanggul yang berbatasan dengan jalan adalah mengikuti ketentuan garis sempadan bangunan, dengan ketentuan konstruksi
j.
Mempertahankan kawasan aman dari bencana sebagaiternpat evakuasi.
(1)
Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan hutan rakyat adalah sebagai
berikut:
a.
Pengembangan kegiatan diarahkan pada lahan-lahan yang memiliki potensi/
kesesuaian lahan untuk pengembangan hutan rakyat secara optimal dengan tetap mempertahankan asas kelestarian sumber daya lahan.
b,
Peningkatan produktifitas hutan rakyat dengan prioritas arahan pengembangan
dan penggunaan jalan harus menjamin bagi kelestarian dan keamanan sungai
per jenis komoditi berdasarkan produktifitas lahan, akumulasi produksi, dan
serta bangunan sungai.
kondisi penggunaan lahan.
Kepemilikan lahan yang berbatasan dengan sungai diwajibkan menyediakan
ruang terbuka publik minimal 3 meter sepanjang sungai untuk jalan inspeksi
(2) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan pertanian sawah adalah sebagai berikut:
dan/atau taman,
(4) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan sekitar mata air adalah:
a. Radius mata air adalah 200 meter (di luar kawasan permukiman) dan minimum 25 meter (didalam kawasan permukiman),
b.
Menyiapkan jalur evakuasi pada kawasan rawan bencana,
D, Zonasi untuk Kawagan Budidaya
sungai pada waktu yang ditetapkan.
i.
Pengembangan sistem informasi deteksi dini bencana.
3 meter sampai
dengan 20 meter, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15
3.
Pengendalian kegiatan budidaya yang berada pada kawasan rawan bencana,
Rehabilitasi vegetasi di sekitar radius mata air.
a. Pemantapan lahan sawah yang beririgasi di seluruh kabupaten. b. Peningkatan produktivitas pertanian lahan basah.
c.
Pengembangan agrowisata pada daerah yang sesuai.
d. Pengembangan kegiatan agroindustri. e. Mencegah dan membatasi alih fungsi lahan pertanian
sawah produktif untuk
kegiatan budidaya lainnya.
(5) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan
f,
Pengembangan tanah ladang diarahkan pada lahan-lahan yang memiliki
diarahkan sebagai berikut:
potensi/ kesesuaian lahan pertanian tanaman pertanian lahan kering secara
a.
optimal.
Pengamanan dan menjaga pelestarian dari berbagai bentuk ancaman baik oleh kegiatan manusia maupun alam.
b. Pemerintah
daerah mengumumkan kepada seluruh pelaku pembangunan
tentang lokasi dan luas kawagan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
(6) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan rawan bencana adalah sebagai berikut:
a. Membatasi pengembangan kawasan terbangun pada kawasan rawan bencana.
kesesuaian lahan sebagai lahan perkebunan.
i. Diversifikasi komoditas perkebunan. j. Peningkatan produktivitas perkebunan. k. Meminimalkan alih fungsi lahan perkebunan yang mempunyai tingkat sangat sesuai.
vIil.5
I,TPONAN RENCNNtr Penyusunan Revlsi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahurt 2W - 2029
g. Peningkatan produktivltas tanaman lahan kering. h. Pengembangan luas areal pada lahan-lahan yang memiliki potensi/
Mlayah
(RTRI)U)
(3) Ketentuan peraturan zonagi pada kawasan peruntukan kegiatan peternakan adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan peternakan secara individual b. Penyediaan suplai bahan makanan temak.
c.
(7) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan kegiatan pertambangan
maupun peternakan bebas.
a, Wajib rnelaksanakan reklamasi pada lahan-lahan bekas galian. b. Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan pertambangan dan pengeboran
Pengendalian limbah ternak melalui sistem pengelolaan limbah terpadu.
air bawah tanah untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
c. (4) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan kegiatan perikanan adalah sebagaiberikut:
a. Meningkatkan sarana dan prasarana perikanan, b. Pengembangan budidaya perikanan melalui budidaya di sawah dan di kolam air.
e. Pengembangan d. Pengembangan
Pembatasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan dan pengambilan air tanah.
d.
Melengkapi perizinan sesuai ketentuan yang berlaku.
(8) Ketentuan peraturan eonasi pada kawasan peruntukan permukiman adalah sebagai berikut:
kegiatan perikanan tradisional penunjang pariwisata.
a. Pengembangan pada lahan yang sesuai dengan kriteria fisik, meliputi:
kegiatan perikanan skala besar/ menengah.
kemiringan lereng, ketersediaan dan mutu sumber air bersih, bebas dari
(5) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan industri adalah sebagai berikut:
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri baik yang sesuai
potensi baniirl genangan.
b.
Pembatasan perkembangan kawasan terlcangun yang berada atau berbatasan dengan kawasan lindung.
dengan
kemampuan penggunaan teknologi, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di wilayah sekitarnya.
b. Pembatiasan pembangunan perumahan baru sekitar kawasan peruntukan
c.
pelayanan fasilitas permukiman.
d. Pengembangan permukiman ditunjang dengan pengembangan
pemerintahan, pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, dan peribadatan).
(6) Ketentuan peraturan zonasi pada kawasan peruntukan pariwisata adalah sebagai berikut:
Pengembangan kawasan pariwisata harus tetap memperhatikan kelestarian ekosistem lingkungan.
b.
e.
Pada kawasan peruntukan permukiman dapat dikembangkan kegiatan industri kecil dan menengah (lKM) yang tidak menimbulkan polusi.
t.
Optimalisasi pemanfaatan lahan-lahan tidur yang sementara tidak diusahakan.
(9) Ketentuan peraturan zonasl pada kawasan RTH dan ruang terbuka non hijau
Pengembangan kawasan pariwisata harus tetap memperhatlkan kelestarian fungsi llndung.
c.
Peningkatan kualitas pariwisata agar tenruujud "pariwisata berkualitas".
d. e.
Mengendalikan pertumbuhan sarana dan prasarana pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata didukung oleh pengernbangan kawasan penunjang pariwisata serta obyek dan daya tarik wisata.
f.
fasilitas
pendukung unit pennukirnan seperti fasilitas perdagangan dan jasa, hiburan,
industri.
a.
Prioritas pengembangan pada permukiman orde rendah dengan peningkatan
meliputi:
a. Pemanfaatan ruang untuk kegiatan rekreasi. b. Pendirian bangunan dibatasi hanya untuk bangunan penunjang
kegiatan
rekreasi dan fasilitas umum lainnya.
c,
Penerapan konsep taman kota pada lokasi yang potensial diseluruh kabupaten untuk menjaga kualitas ruang dan estetika lingkungan.
Optimalisasi pemanfaatan lahan-lahan tidur yang senxentara tidak diusahakan.
vlil-6
LIPORTN RENCSNtr Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2W - 2029
Mlryah (RTR$U)
d. Rencana
pengelolaan RTH sepanjang perbatasan wilayah kabupaten
adalah
(3) Ketentuan peraturan zonasi pada zona pengembangan
minimum 50 meter dari kiri kanan garis batas wilayah, kecuali pada kawasan
berikut.
perbatasan yang sudah padat bangunan-bangunan mengacu pada rencana
a.
pola ruang.
Kepadatan bangunan tidak boleh tinggi dengan koefisien dasar bangunan tidak melebihi 40 %.
e. Rencana pengelolaan ruang terbuka/ ruang bebas sepanjang
jalur instalasi
b-
Perlu mengikuti pengembangan yang didominasi oleh hijau, untuk mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan.
listrik tegangan tinggi mengacu pada ketentuan yang berlaku. f.
di darat adalah sebagai
Pemanfaatan ruang terbuka non hijau diprioritaskan pada fungsi utama kawasan dan kelestarian lingkungan yang sekaligus berfungsi sebagai tempat evakuasi bencana.
E. Zonasi untuk Kawasan Pesisir
(1)
Ketentuan peraturan zonasi pada zona konservasi atau lindung adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan pembatasan kegiatan pada zona konservasi atau lindung. Pemanfaatan zona ini hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekowisata sepanjang tidak mengganggu fungsi lindung.
b. Pencegahan
kegiatan-kegiatan budidaya dalam pemanfaatan zona konservasi
atau lindung agar tidak mengganggu fungsi alam dan tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami.
c. Setiap kegiatan yang dilakukan di dalam zona konservasi atau lindung harus mengikuti kaidah-kaidah perlindungan dan kaidah-kaidah konservasi.
(2)
Ketentuan peraturan zonasi pada zona pengembangan adalah sebagai berikut
:
a. Zona pengembangan harus tetap memperhatikan kelestarian ekosistem lingkungan dalam pengelolaannya.
b. Pengelolaan zona pengembangan
kawasan pesisir harus tetap memperhatikan
kelestarian fungsi lindung.
c. Bagi zona ekstensif yang diarahkan sebagai kawasan wisata,
tidak
diperbolehkan adanya pembangunan sarana wisata.
d.
Setiap upaya eksplorasi dan eksploitasi sumber daya laut dan pulau mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku.
vlll.7
LAPOR.TN RENCANA Perryusunan Revisi Rerrcana Tata Ruang Kabupaten Tegal Tahun 2ffir9 - 2029
Mlayah (RTRV/)
TABEL 8.1 ARAHAN ZONASI PEMANFAATAN RUA,NG KABUPATEN TEGAL P.rla Rrrarr.J rr
fl
Ksrtiltarr q-
Blrl.rrr, Pert.rrrl.rl:
l.
Sawah lrigasi Sawah 1/2 irigasi Saurah Tadah Huian
It
Ehlnht Pettnlrrlr..|trrJntl
2. 3.
Pertembangan Skala Besar Pertambangan Skata K€cil Parlambangan Rakyat
.-:_
Blrl.rrrq l(nhrrtntrnlr
1.
Hutan Lindung
2..
Suaka alam dan cagar alam hutan produksi terbatas Hutan pmduksi teiap Hutan Rakyat
1.
3. 4. 3_
TB
rEl rEl
TB TE
TB TB TB
TB
TEI
TB
TB TB
B B TB
B B
TB
TE|
B
BT
TEt TEl
TB TB
TE' TE|
E|T E|T
TB TB
ElT
TB TB TB
TE
TE|
TE|
TB
TB
TEI
TEI
TE|
TE'
TB TB TB TB
TB
TE}
TE|
TB
TB TB
TB TB
rB
TB
TE|
rEl
TB TB
Ttt
TE| TE|
TE|
rB
TE|
TB
TE|
rB
TEl
TB
rEl rEl
TB
SD dan sederajat SMP den sederajet SLTA dan s€dsrajat Sekolah 1-inggil Universitas
TE TB TB TB TB TB TB TA TB TB
Rrr.rrr, Tqr|rrrk.r Hll.rrr R€kresi aktif rekresasi pasif (taman)
TB TB
TB
TE|
TB
TB TE
TEI
TE|
TE|
TE|
TE!
TB TB TB
TB TB TB
TB TE TB
TB TB TB
TEI
TB
TB TB
TB TB
TB
TB
TB
TB
TE'
TB
TB
TB
TB TB
TE|
TE
TB
TEI
TA TB TB TB
TE|
TEI
TEl
TB
TB
TB
TB TB
TB TB
TEt
TB
TB TB TB
TB
TB
TEl
TB
TB TB
TE|
TB
TB
TB
TB TB TB TB TB
TB TB TB
TB TB
TB TB TB TE TB TB TB TB TB
TB
TB TB TB TB
TB TB TB TB TB TB TB TB TB
TE|
TE|
TB TB TB TB
m
TB
BT B TB B
B B TB B
TB B TB TB
Err
B B BT B
BT B BT BT
BT B TE TB
TB
TB
EIT EIT
TB TB TB TB TB TB TB TB
TB
TB
BT
TE|
TB
TB
TB
TB
TB TB
TB TB TB
TB TB
rB
tE
TB TB TB TE TB
TB TB TE
to
TEt
TEl
TB
TB
TB TB
TB
TB
TB
BT BT
B
TB
rEl rEl
:r-E|
E
TB
TB TB
bt
TEI
B
IU
Tts
TB
TB TB TB
TEl
TB
TB
TB
TB
TEI
TB
ul
EI
TB TB TB TB
TB
TB
bl
ts
TE|
TE'
lasa
BT
ts
TB TB TB
TB TB TB
BT BT TB
B
B
TEI
EIT
TB
TB TB
TEI
E'T
E
TB TB
TEl
BT
B
B B
TB TB
B
B B
B B B
TB TB TB TB
TB
EIT
E'T
BT BT
B
TB TB TB
TE|
ts
ElT
TB TB TB
B
E|
TB TE
B
BT
B E B B
TEI
tsT
TB B
TB
TB TB TB
TB
BT
TE|
TEl
TB TB TB TB
m
TB
TE|
B
TB TB
TB
TE TB
TB
TE|
B
TB TB TB TB TB
TB tsT
TB
B B
TE|
TB TB TB
IE EI
TB TB
E|
B B
TB
TB TB
Perdagangan dan Jasa toko/kios partokoan/pasar pusal perbelanjaan rumah toko
B B
B B
B
BT
TB TE TB TB TB
Biilnlrl Psr skiltr.ltilintr
B
B B
TE|
TE|
TB
B B
TE|
E|
TE|
B
TB TB TE
B
T6
B
TB TB TB
TB TB
TB
TB
TB TB
TEI
TA TB TB TB TB
TB
B
TE'
TB TB
TB
TE
TB
E,
TEl TEI
TB
TB TB
TEI
TB TB TB TB
TE}
B B B
Tts
TB TA
TB TB
TB TB
td TB
TEl
Tts
TB TB TB
TB TB TB
TEl
TB
TE}
B B BT BT
TE TB TB
E'
TE
tJ E
TE|
TB TB
BT
B
TB TB TB
TB TB
El
TB B B B
B
B B B B
TE}
TB TB
B
TB
B
TB TB
TB
TB
B
TE}
B B B
TEl
TEI
TB TB
TB
E|T
TEI
TE
TB TB TB
E|-r
TB
TEI
TB TB TB
TB
TE|
ElT
TB
rB
TB TB
TB
B B
TB
TE
TB
E|
TEI
ErT EIT
TB
E}
rB
B B
TB
E|
TB
TB
B
B
B
B B
TEl TEI
TB
TB
B
E|
E'
TEt TEI TEI
TB TB TB
E|
B
E|
TEI
TEI
rB rB rB
B B
BT
TB
TB TB TB
rB
a
E|T
B B B
TB TB TB
E|T
TB TB TB
Tts
EI
HR
o
rEl
B
E|T
HP
ET BT BT
TB TB
BT
TB TB
PTrkr Plkn
lrrlSl
E
BT
TEl
PT
Bll
TB TB
k.rw.rs.rrr Sekh.u SP 5T Jt
PLI(
r_:B
ET
ll|t/ST
rdB llHtt
PLB
KSA
EI
B
E
riBr
llrlrr Palt.llrl.tlr
Psttnlrlnh
A
RBL
I(JH
BT BT
EIT EIT
TE|
B B
R
BT
B B B
B B B B B
BirlnurJ lrr.lrrstl lndustri berat (polutan) Indusiri sedang (non polutan) lndustri ringan Industri kecil
1
rB
TB TB
ss
Pt.rsnt nri.t S.rl.rtr.t
l(nwosnrr fltsrlirl.ry.r
l(.rwos.trr Lllr.lrrrr Sit*k.r Ala
Pel lltrrlrlllrlntr Sslgtrrtt SP ShTTAI Sv\l RTH
B B
a 3. 4.
L}
>tllrrlltrl.llr B.rw.rl tlLFs Ra
Tts
TE}
m
E|T
TB
T8
TE|
TB TB
TB
TB
TB
TB TE
TB TB TB
TB TE
TB
rB rB
TB ST
BT BT
rB
BT BT
BT
TB
TB TB
Iu
B
B
TE|
B B B
B tt
B
D
B
IE
TB
B B
TB TB
B B B
E
to
B
3
TE| TE|
E|
E
TE}
TPA
B E}
B
BT
BT
qT
TB
IE
TB
TB
E|
TB TE
TE
BT BT
B
B
El
B
rB
TEI TE|
E|T
B BT
B
a
B TB TB B
TB
lbt
B
B
B
TEI
TB
TE TB
rEl
B
ts
TEI
b
TB TB
TB
B
B B
TE|
lE
m
TB TB
TB
Tts
B B
TB TB
TB
B
TB
TB TB
TB TB TB
TB TB TB
TB TB
TB TB TA TB
tB
TEI
TB
rB
B
TB TB
BT
TB
TE| TE! TEI
TE TB
TB TB TB
TB BT
TB
TB
TE
B
TEl
BT
TE| EI
TB
TE|
BT
BT
TB
TB
ETT
BT
tsT
B B
TB TB TB TB TB BT ET TB TB
TB TB TB TB TB
E B
B B
B B B
B
dl
ts
B
BT TB TB TB
B B
B B B B
TE TE TB TB TE TB TB
E
B
m
ET
B
ts ts
HerKanloran
pem€rintahan kota./ kabupaten pamBrintahan k6camaian psmerintahan kelurahan F. 3. i;-
Fnsllltns l.ttrrrrtrr rlnhsrf si..|l
a
2. J.
4.
5. b-
7. a. 9. 1tl. H.
IE
TEI
TB
TB
rB
TE|
TB TB
TEl
TB
TEI
TB
TEI
TB
TB
TB TB
TB TB
TB TB TB
TB
TB TB
TB TB
BT BT
BT AT
BT BT
ET BT
TB
TB
TB
TB
TEI
TE|
TB
TEI
TB
tb
TE|
TEI
TB
TB
TE|
TE| TE|
TB
TE}
TB TB
TB TB
TE| TEl
TB TB TB
TB TB TB
TB
TE| TEI
TB TB
TEl
TE| TE| TE|
TB
TB
TEI TE)
TEI
Tts
TA
TB TB TB TB TB TB TB TB TB
TB TB TB TB BT
TB
TB TB TB TB TB TB
TEI
TB
TB TE
TB TB TB TB
TB TB TB
BT
BT BT TB
BT
B TB
B TB
BT B TB
TE|
EI
BT
TE|
Birl.'rtr; Pgt rrrrlkhrrirlr Psrumahan bgsar Psrumahan sedang Perumahan kecil
1. 2.
rB
Bangunarr peribadatan Gedung umum Hiburan rumah sakit dan lembaga sosial sekolah dan lembaga p6ndidikar Tl< dan sederajat
pemakamar| tepangan olah raga
rB rB
TB TB
TEI
TB TB TB
TB TB
TEI
TEI
TE
TB
TE)
TB
TB
TB
TE|
E
TB B
TB
TB TB
TEI
TB TB TB TB TB TA TB TB
TA TB TB TB TB TB
TEl TEl TE|
TEI
TE|
TB
TE|
TE
TB
TB
TB
TB
TB
TE|
TE|
tsT B
Tts
TE}
B
TB B
E|
ET BT
TE|
TB TB
TE
TB B TB
TB
B
TE|
TB
TB
TEI
TB
TB
TE|
TB TB Tts
TB
Hds Lindsg
RTH
Llndjng Ftsiosrafis
KJ}T
KRs SS
Kswasan
R€gps Ak TI"A
$^,
Sempodan Shgai Sertpadqn \A/aduk
ca
SMTA
Sekits Mita Ah
tir
SP
SBmpadafl Paraea
GEIT
L-IPORAN RENC.INfi, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTR$U) Kabupaten Tegal Tahun 20clg - 2029
PPN
Rt'isqTrybd€Htil Kdw€qn Jalur Hilau Tmffiry'vlseta Alan Cags Eudaya Prkjng!'r Pt*mo Nutlah Bsiir Ormg gcrafi
Lngst
Longaor
GB
Gempa
RA-
Rrys BcncmaLdn
FIP
FlLtm Prod!{ci
hJR
Flui.an Rgkyqt
PLB
Perlqnim
&mi
Lqls Elsstl
TE|
TB TB TB
TB
TE|
TEI
TB TB
TB
TB TB
TEl
ITB
TEI
BT BT
TE|
BT BT TB
TE|
BT B TB
TEl
TB
TB
BT
TE'
KBring
\ rsr
TB
?.etor$g{u HL FILFs
Iu
PLK FT PTrkn Plkn TMA
Fcrtsim Lqhm
IND
lnds$ri
TB
Frertartsl Tahman
JN
HerrEkan
JSF ST
P€ril(sa Mambffg€n
TPA
BT BT TB TB
Eff TE} TE} TE}
Parlwi3da JalmNsioNrl Jals Provinsl
rTB
TB B
B ts
B
B B
TB TB TB
ts El
BT
m TB TB
TB TB
Tidak 6oleh
TB B
EJrch
aT
Eolafilsbds
SUTET/ SUTT Tempat Pcnrsess Akhir
vilt-8
8.2
PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
B.
Penettiban
Mengingat banyaknya pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan RTRW
Penertiban pemanfiaatan ruang adalah usaha untuk mengambil tindakan agar
Kabupaten Tegal, maka diperlukan kegiatan pemantauan dan pengendalian pemanfaatan
pemanfaatan ruang yang direncanakan dapat tenrvujud. Tindakan penertiban
ruang agar pelaksanaan RTRW lGbupaten Tegal dapat berjalan sesuai dengan yang
pemanfaatan ruang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal melalui
telah direncanakan.
pemeriksaan dan penyelidikan atas semua pelanggaran/ penyimpangan dalam pemanfaatan ruang yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang
8,2.1 Prosedur Pengendallan Pemanfaatan Ruang
tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
A.
Pengawasan
Kegiatan penertiban berkenaan dengan penyimpangan terhadap rencana tata
1.
Pemantauan
Dalam ranEka penataan ruang perlu d:ikembangkan sistem pemantauan
ruang dapat dilakukan secara langsung melalui mekanisme penegakan hukum, maupun dapat dilakukan secara langsung melalui pemberlakuan
terhadap perubahan-perubahan dan perkembangan yang terjadi di lapangan
sanksi dis-insentlf.
berkenaan dengan penataan ruang. Pemantauan dilakukan oleh instansi
Sanksi secara langsung dibagi dalam dua jenis:
yang benruenang dan dilakukan sekurang-kurangnyasekali dalam setahun.
.
2.
Sanksi administrasl dan pembatalan kebijakan daerah yang dilaksanakan
Instansi yang berwenang dalam hal ini adalah Badan Koordinasi Penataan
oleh Bupati ditugaskan kepada Kabag hukum dan Badan Pengawas Daerah
Ruang Daerah (BKPRD).
atas laporan BKPRD.
Pelaporan
.
Sanksi pidana dan perdata diproses lebih lanjut oleh kepolisian dan
Hasil kegiatan pemantauan harus disusun dalam bentuk laporan maupun
kejaksaan atas laporan BKPRD berdasarkan undang-undang pidana dan
pembaruan data dan informasi pada rencana tata ruang yang telah ditetapkan
perdata yang berlaku.
yang dapat dilakukan secara rutin dan periodik maupun dalam waktu-waktu
3.
tertentu yang dipandang perlu. Pelaporan dilakukan sekurang-kurangnya satu
Sanksi dis-insentif secara umum mencakup ketentuan sebagai berikut:
kali dalam satu tahun oleh instansi yang berwenang.
.
Evaluasi
Terhadap seseorang atau badan usaha yang mendapatkan izin pembebasan tanah untuk kepentingan tertentu dan telah melaksanakan
Berdasarkan hasil pemantauan dan pelaporan, maka setiap tahun diadakan
pembebasan tanah sesuai ketentuan, namun tidak segera dimanFaatkan
evaluasi rutin dan setiap lima tahun diadakan evaluasi periodik. Apabila berdasarkan hasil evaluasi ternyata terdapat penyimpangan yang mendasar
atau dibangun sesual dengan izln yang ada (ditelantarkan) dapat dikenakan
terhadap struktur tata ruang wilayah, maka berdasarkan hasil evaluasi periodik dapat diadakan revisi/ penyesuaian rencana tata ruang sesuai
ketentuan pencabutan hak atas tanah.
retribusi penundaan pemanfaatan ruang secara progresif sebelum terkena
.
Bagi seseeorang atau badan usaha yang menelantarkan tanah yang dikuasai dalam jangka waktu tertentu dapat dikenakan retribusi penundaan
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
pemanfaatan ruang gecara progresif sebelum terkena ketentuan pencabuta:n hak atas tanah.
. IrIPORAN RENC"ENI, Penyrsunan Rsvlll Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRU/) KabupatenTegalTahun 2009 - 2029
Terhadap bangunan yang dimiliki seseorang atau badan usaha yang menyimpang dari ketentuan penataan ruang yang ditetapkan, seperti
vlth9
misalnya pelanggaran sempadan bangunan, sempadan pagar dan lainny yang untuk penyesuaiannya memerlukan partisipasi langsung dari pemiliki
'
Apabila ternyata
di kawasan lindung
sebagaimana dimaksud terdapat
indikasi adanya deposit mineral atau air tanah, kekayaan alam lainnya
bangunan dapat diberlakukan pengenaan retribusi penundaan tertib
yang bila diusahakan dinilai arnat berharga bagi negara, atau di kawasan
sempadan (atau tertib lainnya secara progresif).
lindung dibutuhkan bangunan atau dilewati jaringan prasarana dasar, maka kegiatan budidaya atau pengembangan bangunan atau jaringan
8.2.2 Arahan Pokok Pengendalian Ruang Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya
prasarana dasar
dan Kawasan Tertentu
.
1. Pemanfaatan Kawasan Lindung Larangan-larangan dalam kawasan lindung adalah sebagai berikut:
.
sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlakuu.
A.Kawasan Lindung
n
di kawasan lindung tersebut dapat dijinkan
Pengelolaan kawasan budidayasebagaimana disebut sebelumnya dilakukan dengan tetap memelihara fungsi lindung kawasan yang bersangkutan.
.
Di dalam kawasan lindung dilarang melakukan kegiatan budidaya, kecuali
Apabila penambangan bahan galian dilakukan, penambang bahan galian
yang tidak mengganggu fungsi lindung.
tersebut wajib melaksanakan upaya perlindungan terhadap lingkungan
Di dalam kawasan suaka alam da:n cagar budaya dilarang melakukan
hidup dan melaksanakan rehabilitasi daerah bekas penambangannya,
kegiatan budidaya apapun, kecuali yang berkaitan dengan fungsi kawasan
sehingga kawasan lindung dapat berfungsi kembali.
tersebut dan tidak mengubah bentang alam, kondisi penggunaan lahan serta ekosistem yang
.
ada.
Kegiatan budidaya yang sudah ada di kawasan lindung dikenakan ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana dirnaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai
Z.
Pengendalian Kawasan Lindung
.
kawasan lindung.
.
Dampak lingkungan.
.
Apabila menurut Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan budidaya menggangu fungsi lindung harug dicegah
Pemerintah kabupaten/ kota wajib mengendalikan pemanfaatan ruang di
.
Kegiatan pengendalian tersebut meliputi kegiatan:
pemantauan,
rengawasan dan penertiban.
perkembangannya, dan fungsi sebagai kawasan lindung dikembalikan
Apabila pemerintah kabupaten/ kota tidak dapat menyelesaikan permasalahan dalam pengendalian pernanfaatan kawasan lindung sebagaimana dimaksud tersebut di atas, maka permasalahan tersebut
secara bertahap.
diajukan kepada Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi untuk diproses langkah tindak laqiutnya.
$elain larangan tersebut di atas, pada kawasan lindung terdapat beberapa hal/ kegiatan yang dimungkinkan berada didalam kawasan lindung, yaitu::
r
.
Apabila BKPRD Provinsi tidak dapat menyeleseikan permasalahan dalam
pengendalian pemanfaatan sebagaimana dimaksud sebelumnya maka
Dengan tetap memperhatikan fungsilindung kawasan yang bersangkutian,
permasalahan tersebut diajukan kepada Badan Koordinasi Tata Ruang
didalam kawasan lindung dapat dilakukan penelitian eksplorasi mineral
Nasional (BKIRN).
dan air tana, serta kegiatan lain seperti: pariwisata, transportasi, dan lainlain yang berkeitan dengan pencegahan terhadap bencana alam.
L[POR.[N RENCtrNfi. Perryusunan Re\risi Rencana Tata Ruang Frabupaten TegalTahun 2ffi9 - 2029
Mlayah RTRU/)
vlll.l0
Kawasan Budidaya
B, 1.
'
Apabila ternyata
di kawasan
peruntukan kegiatan budidaya baik yang
sudah dibudidayakan maupun yang masih dalam rencana dimaksud di
Pemanfaatan Kawasan Budidaya
Program-program kegiatan budidaya dalam kawasan budidaya
atas, terdapat indikasi adanya depoeit mineral atau air tanah dan atau
dikembangkan sesuai dengan arahan pengelolaan kawasan budidaya dan
kekayaan alam lainnya yang belum diusahakan dan dapat memberikan
arahan pengembangan kegiatan budidaya dalam RTRW Propinsi serta dengan pengelolaan kawasan budidaya dan rencana sistern kegiatan
nilai pemanfaatan ruang serta manfaat bagi negara yang lebih daripada
pembangunan dan sistem permukiman dalam RTRW Kabupaten/ Kota.
ruang yang ada pada RTRW kabupaten/ kota dapat disesuaikan untuk
Dalam pelaksanaan pengembangan kegiatan budidaya tertebih dahulu
menampung kegiatan penambangan mineral, air tanah dapat disesuaikan
dilakukan pengkajian dampak lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai
untuk menampung kegiatan penambangan rnineral, air tanah atau kekayaan alam lainnya tersebut dengan melakukan penggantian-
Dampak lingkungan.
penggatian yang sewaiarnya dan seadil-adilnya.
rencana peruntukan yang ada, maka arahan peruntukan pemanfaatan
.
Untuk menjamin kesesuaian pengembangan kegiatan dengan ketentuan
Ketentuan pelaksanaan sebagaimanan disebut diatas diatur lebih lanjut
yang ada dalam pengelolaan kawasan budidaya, setiap kegiatan perlu
oleh menteri yang bersangkutan, setelah mendapatkan pertimbangan dari
mendapatkan ijin kesesuaian lokasi dari instansi kabupatenl kota yang
BKRTN
ditunjuk untuk memberi ijin lokasi sesuai dengan ketentuan yang ada, yang berisi pemyataan bahwa lokasi yang akan digunakan sesuai dengan
peruntukan yang direncanakan dalam pengelolaan kawasan budidaya
2.
Pengendalian Kawasan Budidaya
.
yang ada di RTRWkabupaten/kota.
kawasan budidaya.
Untuk menjamin bahwa bangunan yang akan dibangun benar-benar
.
Ketentuan sebagaimana dimaksud di atas meliputi kegiatan pemantauan,
.
Fngawasan dan penertiban. Apabila pemerintah kabupaten/
sesuai untuk menunjang kegiatan yang direncanakan, maka pelaksanaan
bangunan perlu mendapatkan
Pemerintah kabupaten/ kota wajib mengendalikan pemanfaatan ruang di
ijin Mendirikan Bangunan (lMB) dari
Dalarn memberikan tMB seperti dimaksud di atas pernerintah kabupaten/
kota tidak dapat menyelesaikan pemrasalahan dalam pengendalian pemanfaatan kawasan budidayasebagaimana dimaksud di atas, maka permasalahan tersebut
kota harus memperhatikan prosdur dan ketentuan-l
diajukan,kepada BKPRD Provinsi untuk diproses langkah lebih lanjutnya.
pemerintah kabupaten/ kota.
Dengan tetap memperhatikan arahan pengelolaan kawasan budidaya yang ada dalam RTRW Provingi, pengelolaan kawasan budidaya serta rencana sistem kegiatan pembangunan dan sistem permukiman yang ada
dalam RTRW kabupaten/ kota,
di
'
Apabila BKPRD Provinsi tidak dapat menyelesaikan pengendalian pernanfaatan ruang sebagaimana tersebut di atas, maka permasalahan diajukan kepada BKIRN.
kawasan yang diperuntukkan bagi
kegiatan budidaya, dapat dilakukan penelitian eksplorasi mineral dan air
tanah, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana alam, dengan memperhatikan keamanan dan kelestarian lingkungan serta keberlanjutan kegiatan-kegiatan budidaya yang ada.
LAPORAN Rf,NCSN.H, Penyusunan Revisi Rencana Tata RuangMlayah (RTRW) Frabupaten
TegalTahun 2Co9 - 2029
vilt-tt
C. Kawasan Teftentu petangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang 1. Pemanhatan Kawasan Tertentu tidak sejalan dengan rencana tata ruang. . Pengelolaan kawasan tertentu dapat diberikan pada instansi terteritu atau (1) Pemberian insentif dapat be&entuk unit atau badan khusus yang dituniuk oleh pemerintah. a. lcringanan pajak, pembenan komp€nsasi, subsidi silang, imbalan, se{ra . PemanfEalan kawasan terlontu dilakukan melalui peniabaran rencana ruang dan urun saham. dalam program pembangunan dan pembiayaan melatui koordinasi dengan b. Pembangunan serta pengadaan infrastruKu[ provinsi dan kabupatervkota di aman kau/asan tartentu berlokasi. c. lcmudahan prosedur perizinan; dan/ atau . Dalam suatu kawasan brlentu dapat dilakukan penelitian dan eksplorasi d. Pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/ atau p€marintah untuk keperluan pengembangan pendidikan, pengembangan ilmu kecamatan. pengetahuan dan pertambangan seblah terlebih dahulu n€ndapat iiin (2) Pemberian disinsentif dapat berbentuk dariinstansi atau uniu badan yang ditunjuk pemerintah mengelola kawasan a. Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besamya biaya yang dibutuhkan, untuk mongatasi dampak yang ditimbulkan akibat tertentu tsrsebut. pemanhatan ruang; dan/ atau ' Apabila berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan atau pertambangan pertu dilakukan b. Pembatasan penyediaan infrastruktur, p€ngenaan komp€nsasidan pinatti. :
:
karena sangat perlu unfuk kepentingan negara, kegiatan-lcgiatan iersebut
dapat dilakukan dengan pertimbangan sejauh mungkin fungsi tertentu tidak
r
kawaean
terganggu.
Insentif dan dis insentif dibedkan dengan tetap menghormati hak masyarakat,
insenlif dan dis ins€ntif dapat diberikan oleh:
Ketentuan-ketentuan di atas diatur dalam peraturan pemerintah
mengenai
tertentu. 2. Pengendalian Kawasan Tertentu kawasan
1. Pemerintah 2. Pemerintah 3. Pemerintah
kepada pernerintah daerah. daerah kepada p€merintah daerah lainnya. kepada masyarakat.
Pengendalian kawasan tertentu dilakukan untuk membandingkan rencana
dalam 8,'0 KETENTUAN PERIJINAN OALAM PENATAAN RUANG ruang wilayah nasionaldengan kondisi dan tingkat perkembangan yang ada. lzin pemanfaatan ruang dibedkan dengan tujuan untuk meniamin pemanbtan pengembangan kawasan tertentu untuk mewuiudkan fungsi kawasan
ruang sesuai dengan rencana, standar dan kualitas minimum yang ditetapkan,
8.3
PENGEMBANGAN PERAI{GKAT INSENTIF PENATAAI{
DAN DIS-INSENTIF
DALAllt
menghindari ekstemalitas negatif serta melindungi kepentingan umum. Perizinan yang
wilayah
dimaksud adalah perizinan yang terkit dengan pemanfaatan ruang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan harus dimiliki sebelum pelaksanaan
RUANG
Pengembangan perangkat insenlif dan disinsentit dalam penataan ruang
merupakan upaya penting untuk dapat mengarahkan sekaligus mengendalikan pemanbatan ruang. pekembangan dan perubahan fungsi kawasan. Pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud pada pasal 54 Ranperda Kabupaten Tegal, adalah Insentif merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang seialan dengan rencana tata ruang, sedangkan disinsentif merupakan
vlu-{2
I.trPORAN RENCANf,, Perryusunan Revisi Rencana Tata Ruang lGbupaten Tegal Tahun 2OO9 - 2029
Mlayah GfRUr)
TABEL 8.2 KETENTUAN SANKSI DALAM PENATAAN RUANG
Pdalsarrran
PROSES
Ptrttxrgurnrr PASAL 69 ayat (1)
l Srdglsriag
69 ayat (2)
UNSUR TINDAK PIDANA Tidak mentaati rencana tata ruang; dan Mengakibatkan perubahan fungsi ruang.
. . . .
70 ayat (1) !. tlmdrru t. tvfrqrlcdr
hA da bri
5-
8.5
. . . .
Tidak rnentaati rencana tata ruang; Mengakibatkan perubahan fungsi ruang;dan Mengakibatkan kematian orang. Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang benarenang.
frcrk r|rrb per{dKJ pgtfttlt
Gambar 8.1 Diagram Mekanisme Perizinan terkait Pengendalian Pola Ruang
Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan Mengakibatkan perubahan fungsi ruang.
70 ayat (2)
KETENTUAN SANKSI DALAM PENATAAN RUANG
Ketentuan sanksi merupakan tindakan penertiban yang dilakukan terhadap
70 ayat (3)
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi. Dalam arahan sanksi ini, mencakup beberapa hal yaitu
a.
Arahan sanksi bagi pelanggar pemanfaatan ruang yang tidak pemah mengajukan perizinan pemanfaatan ruang.
b.
70 ayat (4)
I
Arahan sanksi bagi pemohon izin pemanfaatan ruang yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana izin pemanfaatan ruang yang diminta.
c.
. .
:
Arahan sanksi bagi penberi izin yang melanggar kaidah dan ketentuan
a
71
pemanfaatan ruang. 72
i
Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan Mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang. Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan Mengakibatkan kematian orang. Tidak rnematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang Tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagairnilik umum.
.
Penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak RP 5 miliar.
. .
.
.
.
Pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.
Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar
Pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar
Pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Pidana penjara paling lama tahun dan denda paling banyak Rp 100 juta.
vllt-{3
I,trPORAN RENCANf,, Penyr:sunan Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten TegalTahun 2W9 - 2m9
Penjara pating lama 8 tahun dan denda paling banyak RP 1.5 miliar.
Tidak mantaati rencana tata ruang; Mengakibatkan perubahan fungsi ruang;dan Mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau rusaknya barang.
' 69 ayat (3)
SANKSI PIDANA Penjara pating lama 3 tahun dan denda paling banYak RP 500 juta.
.
Mlayah
(RTRW)
73
8.6
|
r
Pejabat pemorintah penerbit izin,
.
'
Menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang
.
Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 500 juta. Dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian tidak hormat darijabatannya.
KETENTUAN PERIZ]NAN BERDASARKAN KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN DAERAH
Berdasarkan Uu No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pada pasal 37 dan
40 diuraikan bahwa Ketentuan perizinan berdasarkan Kewanangan Pemcrintah Provinsi dan Daerah yaitu sebagai berikut:
1. Ketentuan perizinan dalam pengendalian pemanfaatan
ruang diatur oleh
pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan peru ndang-undanga n.
2.
lzin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah
dibatalkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah menurut kewenangan masing-masi ng sesuai denga n ketentuan peraturan perundang-u ndangan.
3,
lzin pemanfaatan ruang yang dikeluarkan dan/ atau diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar, batal demi hukum.
4. lzin pemanfaatan ruang yang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan renoana tata ruang wilayah, dibatalkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangnnya.
5. Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pembatalan izin, dapat dimintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi izin.
6. lzin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagi akibat adanya perubahan rencana tata ruang wilayah dapat dibatalkan oleh pemerintah dan pemerjntah daerah dengan memberikan ganti kerugian yang layak.
7. Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
I.
Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur perolehan izin dan tata cara penggantian yang layak diatur dengan peraturan pemerintah.
I.NPOR.IN RENCtrNIT Perryusunan Revlsl Rencana Tata Ruang
KabupatenTegal Tahun
2W
-2029
vnl-14 Mlayah (RTRW)
$Ats!T(
M 9.I
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT
kabupaten;
d. Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan
pengendal ian pemanfaatan ruang; b. Mengetahui secara terbuka rencana
ruIIATAAII nl]Al{fi
c. Pemberian masukan dalam merumuskan perencanaan tata ruang wilayah
Dalam kegiatan penataan ruang masyarakat berhak:
a. Berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
M$ffi }ALtl[
$[NTA
strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten;
tata ruang wilayah, rencana tata ruang
e. Pengajuan keberatan terhadap rancangan rencana
kawasan, rencana rinci tata ruang kawasan, termasuk tata letak dan tata bangunan;
tata ruang wilayah
kabupaten; f
.
Kerja sama dengan penelitian dan pengembangan; dan atau
c. Menikmati manfaat ruang dan atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat dari penataan ruang;
g. Bantuan tenaga ahli.
d. Memperoleh penggantian yang layak atas kondisi yang dialami sebagai akibat
Peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten dapat
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang.
berbentuk:
a. Pemanfaatan
b. Bantuan pemikiran atau pertimbangan berkenaan dengan wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan dan pedesaan;
b. Berlaku tertib dalam keikutsertaannya dalam proses perencanaan tata ruang,
c. Pemanfaatan ruang, dan menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan,
peraturan
perundang-undangan, agama, adat atau kebiasaan yang berlaku,
Dalam kegiatan penataan ruang masyarakat wajib untuk:
a. Berperan serta dalam memelihara kualitas ruang;
ruang daratan dan ruang udara berdasarkan
c. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
9.2
BENTUK PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
d. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara dan sumber daya alam lain untuk tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas;
WILAYAH KABUPATEN Peran serta masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten
e. Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang
dapat berbentuk:
wilayah kabupaten;
a. Pemberian masukan untuk menentukan arah pengembangan wilayah yang akan
. Pemberian masukan untuk penetapan
g. Kegiatan menjaga, memelihara,
dicapai;
b. Pengidentifikasian berbagai potensi
f
dan masalah pembangunan termasuk
lokasi pemanfaatan ruang; dan atau
dan
meningkatkan kelestarian fungsi
lingkungan.
bantuan untuk memperjelas hak atas ruang wilayah, termasuk perencanaan tata ruang kawasan;
ITAPOR.IN RENCtrNA Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wlayah (RTRt07) Kabupaten Tegal Tahun 2OOg - 2A29
rx-{
f.
Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten dapat berbentuk
Kegiatan menjaga, memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan kawasan.
I
a. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten, termasuk
Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang; dan atau b. Bantuan pemikiran atau petimbangan untuk penertiban kegiatan pemanfaatan
Kabupaten dapat berbentuk
a.
ruang dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang.
:
Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang kawasan diwilayah Kabupaten, termasuk pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang
Peran serta masyarakat dalam penyusunan rencana rinci tata ruang kawasan di
kawasan; dan atau
b.
wilayah Kabupaten dapat berbentuk:
a. Pemberian kejelasan hak atas ruang kawasan; b. Pemberian informasi, saran, pertimbangan atau pendapat dalam penyusunan
Bantuan pemikiran atau petimbangan untuk penertiban dalam kegiatan pemanfaatan ruang kawasan dan peningkatan kualitas pemanfaatan ruang kawasan.
rencana pemanfaatan ruang;
c. Pemberian tanggapan terhadap rancangan rencana rinci tata ruang kawasan; d. Kerja sama dalam penelitian dan pengembangan;
9.3
e. Bantuan tenaga ahli; dan atau
(1) Tata Cara peran serta masyarakat dalam prose$ perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten dilaksanakan dengan pemberian saran, pertimbangan, pendapat,
f.
Bantuan dana.
TATA CARA PERAN SERTA MASYARAKAT Tata Cara Peran $erta Masyarakat Dalam Penataan Ruang Wilayah Kabupaten
:
tanggapan, keberatan, masukan terhadap informasi tentang arah pengembangan, Peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang kawasan di wilayah Kabupaten
(2) Penyampaian saran, pertimbangan, pendapat, tanggapan, keberatan atau masukan
dapat berbentuk: a. Pemanfaatan
potensi dan masalah, serta rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
ruang daratan dan ruang udara berdasarkan
peraturan
dilakukan secara lisan atau tertulis kepada Bupati.
(3) Ketentuan
perundang-undangan, agama, adat atau kebiasaan yang berlaku; b, Bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan rencana rinci tata
tebih lanjut mengenaitata cara peran serta masyarakat diatur oleh Menteri
Dalam Negeri.
ruang kawasan;
c. Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan rencana rinci tata ruang kawasan;
d. Konsolidasi pemanfaatan tanah, air, udara dan sumber daya alam lain untuk
Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten dan kawasan di Kabupaten disampaikan secara lisan atau tertulis dari mulai tingkat desa ke kecamatan kepada Bupati dan pejabat yang benvenang.
tercapainya pemanfaatan ruang kawasan yang berkualitas;
a. Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana rinci tata ruang kawasan;
e. Pemberian usulan dalam pencabutan lokasi
dan bantuan teknik
dalam
pemanfaatan ruang; dan atau
ITAPORAN RENCANL Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRU/) lkbupaten Tegal Tahun 2OW - 2029
tx-2
9.4
PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT
(1) Masyarakat dapat mernperoleh informasi penataan ruang dan rencana tata ruang seara mudah dan cepat, melalui media cetak, media elektronik atau forum pertemuan.
(2)
Masyarakat dalam memprakarsai upaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, atau pelatihan untuk tercapainya tujuan penataan ruang.
(3)
Untuk terlaksananya upaya peningkatan tata laksana hak dan kewajiban,
Pemerintah menyelenggarakan pembinaan untuk menumbuhkan serta
mengembangkan kesadaran, memberdayakan
dan
meningkatkan
tanggungjawab masyarakat dalam penataan ruang.
(4) Pembinaan dilakukan oleh instansi yang berwenang, dengan cara: a.
Memberikan dan menyelenggarakan penyuluhan, bimbingan, dorongan, pengayoman, pelayanan, bantuan teknik, bantuan hukum, pendidikan dan atau pelatihan;
b. Menyebarluaskan semua informasi mengenai proses penataan ruang kepada masyarakat secara terbuka;
c. Mengumumkan dan
menyebarluaskan rencana
tata ruang
kepada
masyarakat;
d. e.
Menghormati hak yang dimiliki masyarakat; Memberikan penggantian yang layak kepada masyarakat atas kondisi yang dialaminya sebagai akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang;
f
.
hak
masyarakat untuk berperan serta dalam proses perencanaan tata ruang menikmati pemanfaatan ruang yang berkualitas Melindungi
dan pertambahan nilai ruang akibat rencana tata ruang yang ditetapkan serta dalam menaati rencana tata ruang;
g.
Memperhatikan
dan menindaklanjuti saran, usul, atau keberatan
dari
masyarakat dalam rangka peningkatan mutu penataan ruang.
I.APORAN RENCANA, Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang lbbupaten Tegal Tahun 2AO9 - 2029
Mlayah (RTRIU)
rx-t
?n
A)
I
*! t** 3 F s -E E 3. r 35 .
j,* iE +E sii;lli = c = . 5 H P; S
H
*5 !'*i*=*i+EI$;#
!"'llirl:;
I (,
J
;(} {p Et7 S cpl" zi
H
(I)
o = o
v
z
sr
e
sl
=oof
=4 E
n
c)
s
E
(J
sl
IE llJ (I)
t
.n
= {
?i
.
'* }
i,il
=i(j SFFo,
>>FN
HgfiR -F !-o frS== _tr=(f,
il == ilt L-
*5 =t F=
Y
6i5z =;=c'' F r ={gf
h"4d*{r =I=3=
E
7'1 0'05',
9240000
s230000
s21 0000
s200000
c{ o #
J=
(o
a,
-l
b)
q)
o
5)
-
c q Ee E JIYJ
i YYo-oY o-o-o-o-
ffinw o o o
o Lc;
€ h tr
rti
E E eE*h5
e+ i;h
;!-=E FPf
E
tlgiirr;# GL-H ==,; HH3
EEEEtr-E665r -EE::::EE:nn$i q C C C o o o o F gIIEEEE#EEfid;F : uo ll 1 ill:l i i loooor E E
I
m
-o
(l)
-
E
s
b, G)
6' -F
:
(r
r\ +
P\
(D
J l F
5f lrJ 0
C! @
N
i
4
a
E
z
O
g
O
-a
z I.JJ
tr
-O6)
LIJ
=
o
6)
c!
e.l
II
\ -r { -(9 ?ul .-rz.z. =Ei" [= O@ coE c-l B1 Irf
-ltRi 5t ln .O
@
co
E;' [= o-6i
$
t{
Y qr cl q L
r, = lll u, -j(9 SF'-r.r ilr,^2FlJr -z'tu" =4+ {j*= -drc\
cni9z :k]= >Fi+
fisBl L?E ,:
F-
=s tI |.ll
0000t26
,/0It9.9
0000826
0000226 ,,s0
00./
0000 fz6
0000026 ,,90
0
t./
s2 300 00
o o N
J
@
@
s
o' o
-o O E o
E
;: c=:E! glir F=o E P =o.0r
cc 0(! q66
sE t!!E €* oo
53F '','EE 8 !EI+i*:$€=-EE =FEEE ;i Eb*r
oEEE-EEEEf;*E,EFEg+ < ;111,qGGIgmcllcr)5tLtLOS
e"lliilliil! z E E E
o a r Ar
ot
I
(/)
C)
b
IU
o IJJ
E
o
o-
z
v
4o zz S z 5S zr CJ L LLIO
t |4
(]
c(o o c(D
C\
EYg
IU
L
tu
o
z
a
6
o
I E.
j
tLJ
C\
co
Y
l(D
I tJ
J
^t
EEtr
<{ dio #=Hn H9FT ESF3 zg=o
=4 | HF r trd) He P f=
$
?F=i F=pr tft* oits 1lrJ
E.
6'55'1 3'
9240000
7'5'11"
7"0D'12'
9230000
s220000
7'10'10' 921 0000
7'1 5'0S' 9200000
o o o o
o
c!
C\j CD
J c! c4 E)
q,
5)
o
o
b
o o o
; -:
!
cE
lfl
-= ? g u
rr
;E;ii 1'! EE ;** -=_-EE EE=;i f;!t
cfj
CD
CfJ
-f
Ef
6)
F$::+'?=i;' rr LE--:iqc--!.--
-iE:-=:ii:nnFEPEE {-+riEEti!iE5;sfl+{
-uoll,ll!l F tr
b
o L
c
ffJ
z
o
E
qv
F F=,2 r.rJ cL-
cal -E]' 6)
lffa
F; orE
o o
gr
o O -o
EEE
G
a a
N
z
()
C,
G
o
c c)
an
O
z
E
]l-l (D
c\
I.JJ
nr'
E f
U)
rn cfj
o) I = \
H SH z/. =HF ={ =oIlf rE E
o o o
o
.Eo
@ao (v gJ
ZoR fiJ
b)
Er
r(]
rn
@
o
-r *
Y
t<
rn-H FFER t't'l r"r z R rlr.l ,)
Y z4+ LU Aj{=
X 2a*= *-92 ;= l{Qf
>F-T UJ+>F
*ft8 Og =v LU
E
0000?26
0000826 ,,s t
99.9
0000 tz6
0000226 ,,2 t
00"/
,,t
t,9./
0000026 ,,0
t0
r../
,,80I
t.r
I
6"50'07'
7"00 06
7"1 0'05',
s2 400 00
o E o N
I
@
s
o o
oIJ o
o o
o o o
:
o c
' g !c
ee
nFEEE lieS-frH FF tP 5cco
figE
FF A=
;E 9Vt g: EteE E;E 33 g! EE EE=i..585 c+= *e5*€5 - EEFEEI;I--gg .eE::::EE:rus$E
!!iitiEEiEE;g
ooll:
o o o o
ll
:li I
OiO
=G
$E$$FFEFEEES
o
z l
E
F
F
vo q-,
ar
o
J
F(LZ H
z O z[!
(o (E
E,
T
o o o
l
(D
N
i EEil o
Pr^
@@ 9N
=u N;
o e
@
n @ o
== ffiE H ff E r = HB
s
I >J <<
9iE*
ueFT €SFe <55R -ot9; ?fli^?
frl?f
tkt
oir zv lrJ
E
,,/ 0,09"
I
0
000r2 6
0000826
0000226 "s0
00.1
0000 tz6
"900
t.t
0000 026
s240000
o o tfr
N
o o o N
m
@
c
o
G]
E c
o o o
(E
I= L
q
o o o o o
o E E
m
t o=
6 =
F
;E!
c
F' E
sEo=E iq
H€EfA -.E* 4Fd;: ;+E c
c
!!;++:*€E-- EEF:; Fs$$t Sjil;SqSqSmcD()t:*::-'*c;;r;rtr#FE
e'"lll l: lutlo o
zl o z 2
6
U)
o
its I
h"
o o
v z () z IU
E
|t
z
r
(E
-
c(D
C.l
O
tr
O
6 CJ
g
N
E
IU (D
l CD
I
$-,
*-
_55 9EFn ueFT
== l r;
zE=o "=SFg
EEtr
HF r ilr-a) HA P ?F=?
$
frlif oiE
tt*
lv
t!
E.
0000t26 "t009"9
I
I
I !
&)
o
6
o
(E
* E
.Y #
RE ts $
-
^L
=E x
-cF (oEP
6
F
o. O,:
€ gtr
*
66 ^JJ
= ii Ei5=EEB = E HrEEE i d'6iii +; ; E'86*-g!9== o 6}l.=J TnCC(E(E(!(E::*:=(IJ
{
S E s.E-q.E$dddt
S U'SS'S
=(]=5= IO=II
vs"lf l: I t c o) E
$
eE ?AE
(D
F
(E
= (E
FHO
.G
i= rrv. =*'=v
t
N
L
o_
ts"
c (E E
:<
-(Dc =
N
lrl m,= f
U)
I >J
^oFE
I
_55 SEF*
H9frT
EE E FH Prq= =f*t g *Fr ^f=EF oir zv
Lll
E,
=
(o
so) O)
o
(\ I I ,
L
(
,g9tii*iiq*iq tr
o o o E o
-z I
t\
s(D (t)
o
o
z SO l;t z
EH
U)
E
8_ h6 EE CF
E
Qc E€
N
z
-e gE^3
.E
o
E
fi
tr
(\
€ o
ul
o f = U'
I
* FE
z= il
i*
giE* UgrT
gE E =sEf =tls=
"g
*(t-eliF ()ir
z: IJJ
tr
F
Eb
€ € E&
Fe $T 3F
,ggEEfusgfi,,gs
eoollr ri i ffila o z 6
o o o E o
(L
o z N
g<
o)
=oY>
s o, o
ct)
c
o
-'D,rJ \
-
UU "57
E
a
z
o c
IqE -EE
cF oEg FCI
Y N
.E.3
6" z
9E
o
LrJ
o
(5
co
z
-/
\
IIJ co
= E
E
/-\
E
N
= d)
f = a
I
$-
i o o o9b HS '- ct) tf,t
@
o
=EF
-3
_35 'aE'En HeFT
EF P ;-d) ==v =#EE -ur5 G .
o
(o
s(t)
o)
o
(\ I I I
t.. (.
,ggFiq,iiq,ig z E.
o o o E o
g @
ul
I
Y
t\
s o O)
o
T
lllo o.z
z
(tt
ul dl
z
3 t
E
g_
Y
T$ CF
N
E*
o
$!
Qc -ct
(\
tr @ f = o
I
$9iE* ugrT Z= r,E il- ?5F. t--^E
*
=E g
frZ="t *
oir lv lrJ
tr
t
ao
3
O)
(t) o
'( \ I \
I
!
t
a\
,ggiiq,iil'iE ')
z o z
I
o o
e l,rl
Y ul Y
a
F
s(D .-
J
o)
\- l-.- / (
o
)
'1
I
g_
ho 9ED .so
E
o
SZt
(t)
1,t
(
o c,
o
Y
do 2 uJ o z
GI
= 0c.
(\
@a
Eg -e
.g -6
E-E
o
6 6
tr
o
UJ
@
L
f = o
Y ) )
I
J
o
R EEo
Rts tf) o o
* FE Z= frH ilX
s
06
f-, _i5 6=
#=Hg
Ue6f
?Ske =q5R >F-^t
frr.?f oir Zul
tr
im
O o O N
3
@
F o)
.J @
s
o)
o
T o o
bg
s gEEEEEEESfi;SA
EEffIE€gg
Peolll
il,-
tr
o o o z o
I
I r
ri
t\
so)
/
ir (
b)
o o
)
(
'1
)
CD
o
o o o E o
,z
S
o
1,1 () dz
E
8_ ES CF Qc
Y
E* .CL
N
lrJ
.E.3
dl
z
gs
o
o
E
t
tuJ
(!
oN
co
L
f
U'
Y I
)
I
J
*
iE
f-,
aJo
;EHR He6T
7s x E =f$F H{ 4ts1 0-6 >F-I
s
FtaF oir ZIIJ OL
7"10'05"
7"00'06'
6'50'07',
s2 1 0000
o o N
s2 000 00
o o o N o
@
a' o E
o O
'6h
o
- EEcE
cF ;Ea E,i. cs
o
-=6e
f;ii E,t; =I-€fr OEn-:,coEol -q.=olA =!C=:9
*ii. :d.ei t cr< tEhe:s
EE
nt9
PE
ii. EEF
!==!cI PEEEFE--5Eg
t t 6t*rq==HP
iE::::g;:i;s: E$$EEE€gEEE E. FF. 6 i:vE=SSdeEcDcDdE =5 6
6
E ts
'.E
'.lllrll :li
E
@oGoo@G9000 EYYCOCF.=LCL
r
EE qE
o m ts vo O
00
&A-)<
o
frt=ffX \
(E
c
(E
O
c
(J
(D L
z IJJ
ui{
E
l=I
a
I ir
i
FE 2= il
E
o !i@ N;
--o E@ vN 6
r o
O
_i6
SEH* Hgfrry
ffiE X "=SFe 455R dd ttr
s
frttrt Ls-r oir zv llJ {ts
0000r26
,/0,09.s
0000826
0000226
,s000./
0000 tz6
0000026
"900t"1
s2 40000
so o E
;
-E-
!o=E : c c -E3 N o.E*
= o tr .i: L f !q=99lE-:!::
€F
- ::
q F of =dfi E-HE E
I I 9.E_9:.q
-.-):oEEo\:J._\/coo ts;-YrJ!@ooiEiE FFTG6O;co6
il
oi = oo@ (DFY
FEE
rss GsG JJJ
...
qEE+++E+E!55EEE {ririIjIIImm(|)Eddd i rir I n tr_-lf
>Eolll l, I
L
? U)
O E E O E o
r
z z
o E
F
v
E
o
x.
ED
br o
4ot; n1
trJ
-,1;
CO
N r O r
zlrj E,
(J
c(! O
E @
cLIl
m
l(D
I { >J
i
_56
gEHn
ueFT EE 14 tr ESk=
HF X =E5R =,t*= E tr E Ht q ?fl=? fi+=f $ n ft.E
oir z.e llJ
E
,,/ 0,09. s
,,s
0,00.
r
.E
6'50'07" s2 1 0000 O O E N
-
t* @
D
:c
€
.FxE! EE 6 F ots6 =o.c4 tgE 9Fo-;: :!Y-;:-',iN 6 t
6 O O o; rZ-=E=:+:VV jeooo:*_v bb-Y:J!o,4N=+
fr
X
c
€
: ii O
(D
oEE-E55EE€€qEi 666GclDtDri{ri
?'"ll' l: Il
h
lii'i'l
I
C)
b
z
E
F r
sO
6r
oO
E
o
v
N
4 t.trO=
F
H
Z
(! c
EH
C]
I
(D L
E
It
U)
a
o
ft TJJ
m
l(D
I
$-
J
JO @E
_15 6=
F-il 2= trE tr h
H96T ?SFe <55R
(L6
>F:I
s
fi+=.f tk* oir 7UJ
E.
,t
0,09"
I
0000 zz 6 -9 0,00.
/
.tr
O O N
-
E E o N
m
a.tl f
@
&
o o
CE
o o
o O
cE
o
.==E! g! -:=.?
cc eE
o a
v!v!'--
-SE"=t:
E
g-EA
=--gE FE; iH;*!=:EE ::i3€i!q9--;Si3^ eEErrrrtfifi;FEfiFE'S
=;;li' r-- il-il1
a I
(E
2 o
rs
r o
o o
O
bi
(D
.c
6
zE {o
(! (E
Or't= 21Y
o
1g =$=. 0-
o
N
f U)
F,' E,?O
o)
lU
(L
0)
c
N
uJ
E€ o tuc rn; (D =
I >J
i
-55 SEH*
HenT FE Z= il E5k= ;E P ArE;
o
bR
(L-o
$
>F:E
fr+trf rEr (Jir zv lrJ E
,,s000"r
6'50'07"
7"00'06'
7"
1
0'05' E
O O c O
o o N
m
(r
t G=
@
3' O
B
o o o o
;s
c
EC
(E
c= o G
FE;Ei 0 ji
= =o frP -fiE gEd:: laca f,gE
=j\.-5:-':G0) EEe!is=53 ;;
-o E
8,
c
.61
oEEs-EEEE*€qFPF8 < -V -V E E EcD oj d= f 5 d -e-q A-^-lTl-1, ytsoI|t I llrl'IlJlJ
o O O o
rI Frr-r ||t
I
a o
{F
P
b E
L 4
o
E
E =
-a.
F(Lz H
cr) (E
N r O
z fl zlU
c(E c
0)
:a
E,
(E
E LJJ
cD
o o
l(D
N
J
S-E 2= il
I iJ 6:(9
HgfrT
ffiE h 35Fs
o-
G
o
s 6
>
F:r
fr'if ttr oir .zIIJ
E.
,,9
0,00"
I
-
I
6'50'07'
o
7'1 0'05"
rc
b o O
.dJ
o
;=
_
t
EEPE; EE EE=*, -EE
E
€ E; sE EE
;'Eg€e-!;*F 5*'=E*E$!-F;-YvJrooo=(E(E ccccc,9-SPE -FF ?5!iitiiEE;*,i3Eq
=o'i1 I IIo E
2 o
E F v) l
m ?
E E o
o
f
v
z
iqrz
ac4
I
(J
N
(E
E
(E
r
zlrJ
L
o
O
E
a (!
-c E. Lu
cn
=
U)
I
J
s
EEil z= #F
f<{
6=jo
i=H* UEFT ESFP ZE5R
X Afg; Etr E II HT
$
iF}^?
F=pr *Er ()L zv llJ E.
,r009.s
b I o o o t
e
I
gg E_=
FEe"EF E 3E g*
-F s p.E *.EF HgAi €H€&'€ *F'PT .6ij6:5=o=SPHEE E_dB ;B;:; .F
--q
h66 :::b: -q-93e€9q;:;EaEoEH:;iq:FFFIF
_ i
-ia c: E E C o u
? E 5 :s€fl:.,F
=
O (! (E 91
(U (Ell,T,
E EEE;g
E
O
ECF'$
r'"llllll lllilllll U)
€
o F
a o
v.
E
z
v
LrJ
o
:
q)
F q
o
d0) F
-.A
Hts
crl
N r O r
:<
z4 z
(E L (D L
a
t
IJJ
uJ
E
CD
l
CD
^o-
FE Z= il
trF X
Etr r HA tr
6
s
o @
I {>J << -jO
SEHR
HenT ESFg Z(rSR
A{P;
?fl=? frttrt r{-r (Jir 7-
tIJ
E.
0000 tz 6 ,,/ 0,89. S
0000 tz6 ,,90,0 I
"
/
-c