xiii
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGARAH ARAH SHOLAT OTOMATIS UNTUK MUSAFIR DI KAPAL LAUT
Bidang Kegiatan :
PKM-GT
Diusulkan oleh:
ADITYA EKA MULYONO (L2F009092 / Angkatan 2009)
ESA APRIASKAR (L2F009043 / Angkatan 2009)
YANFA'UNI ADE PRADENA W. (21060112120008/ Angkatan 2012)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pengarah Arah Sholat Otomatis untuk Musafir di Kapal Laut
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aditya Eka Mulyono
b. NIM : L2F009092
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
e. AlamatRumah : Jl Gondang Raya no 9, Tembalang, Semarang
f. No telepon/HP : 08567846542
g. E-mail :
[email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 (dua) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Sumardi, S.T, M.T
b. NIP :19681111199412101
c. Alamat Rumah : Jl. Tlogosari II no. 36B Bulusan Semarang
d. No. Telp/HP : 081325309872
Ketua Jurusan Ir. Agung Warsito, DHET NIP. 195806171987031002 Ketua Jurusan Ir. Agung Warsito, DHET NIP. 195806171987031002Semarang,
Ketua Jurusan
Ir. Agung Warsito, DHET
NIP. 195806171987031002
Ketua Jurusan
Ir. Agung Warsito, DHET
NIP. 195806171987031002
Ketua Pelaksana Kegiatan Aditya Eka Mulyono NIM. L2F009092 Ketua Pelaksana Kegiatan Aditya Eka Mulyono NIM. L2F009092
Ketua Pelaksana Kegiatan
Aditya Eka Mulyono
NIM. L2F009092
Ketua Pelaksana Kegiatan
Aditya Eka Mulyono
NIM. L2F009092
Pembantu Rektor III Direktur Bidang Kemahasiswaan Drs. Warsito, SU NIP. 19540202 198103 1 014Pembantu Rektor III Direktur Bidang Kemahasiswaan Drs. Warsito, SU NIP. 19540202 198103 1 014 Dosen Pembimbing Sumardi, ST., MT NIP. 19681111199412101 Dosen Pembimbing Sumardi, ST., MT NIP. 19681111199412101
Pembantu Rektor III
Direktur Bidang Kemahasiswaan
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
Pembantu Rektor III
Direktur Bidang Kemahasiswaan
Drs. Warsito, SU
NIP. 19540202 198103 1 014
Dosen Pembimbing
Sumardi, ST., MT
NIP. 19681111199412101
Dosen Pembimbing
Sumardi, ST., MT
NIP. 19681111199412101
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM - GT) kami yang berjudul "Pengarah Arah Sholat Otomatis untuk Musafir di Kapal Laut" dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad saw beserta para pengikutnya.
Atas terselesaikannya proposal ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, di antaranya adalah :
Bapak Ir. Agung Warsito, DET., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Bapak Sumardi, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan dukungan yang diberikan.
Bapak, Ibu dan segenap keluarga penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan.
Segenap keluarga besar mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro atas kerjasama dan dukungannya.
Segenap keluarga besar FST UNDIP atas inspirasi dan sumbangan ilmu yang diberikan, serta kontribusinya untuk meningkatkan iklim meneliti di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu.
Penulis berharap bahwa proposal PKM – GT ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang mampu memberikan dampak baik bagi masyarakat, khususnya peranan terhadap para musafir yang mengendarai kapal. Masukan yang bersifat membangun juga penulis harapkan untuk kesempurnaan gagasan yang penulis ajukan. Peran pihak – pihak terkait juga penulis harapkan untuk dapat mendukung dalam implementasi gagasan. Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Semarang, Februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul i
Lembar oengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar isi iv
Daftar Gambar v
Ringkasan vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan dan Manfaat Penulisan 2
GAGASAN
Sarana Ibadah Sholat di Kapal Laut secara Umum 2
Solusi Umum yang Sudah diterapkan beserta Hasilnya 3
Pihak-Pihak yang Terkait 3
Langkah Strategis yang Diperlukan 3
KESIMPULAN
Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis Sebagai Solusi untuk Musafir yang Sholat di Kapal Laut 4
Teknik Implementai Gagasan 5
Prediksi Hasil yang Akan Dicapai 5
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik Jumlah Kapal Laut Indonesia tahun 2007-2011 (Badan Pusat Statistik, 2011) 1
Gambar 2 Contoh Sarana Ibadah Sholat di Kapal Laut (Anonim, 2013) 2
Gambar 3 Ilustrasi Cara Kerja Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis 4
Gambar 4 Ilustrasi Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis 4
Gambar 5 Perangkat-Perangkat yang Dibutuhkan 5
RINGKASAN
Beribadah adalah salah satu kegiatan yang sangat penting yang harus dilakukan semua manusia yang mengakui adanya Tuhan dan memeluk suatu agama tertentu. Islam sebagai salah satu agama di dunia juga memiliki tata cara dalam salah satu ibadahnya yaitu sholat. Sholat juga memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya yaitu harus menghadap kiblat yang mengarah ke ka'bah di kota mekkah. Ketika ingin melaksanakan sholat, orang yang sedang berada di dalam kapal laut yang sedang berlayar seringkali bingung menentukan ke mana dia harus menghadap ketika sholat. Posisi kapal laut yang terus bergerak menyebabkan posisi kapal laut relatif terhadap ka'bah berubah, akibatnya arah sholat pun terus berubah seiring berubahnya posisi kapal laut.
Melihat situasi tersebut, penulis melihat adanya peluang untuk sebuah terobosan teknologi baru dalam bidang mekatronika. Perancangan sebuah alat pengarah untuk mengarahkan arah sholat yang berubah-ubah ketika berada di dalam kapal laut bisa menjadi solusi dari permasalahan di atas. Alat pengarah tersebut bisa memutar arah si pengguna yang berada di atasnya secara otomatis ke arah yang sesuai dengan arah kiblat. Jadi, apabila posisi dan arah kapal laut berubah, maka si pengguna tetap menghadap ke arah kiblat. Dengan digunakannya alat tersebut, maka diharapkan dapat menjaga kenyamanan para musafir di kapal laut jika ingin menunaikan sholat meskipun berada di dalam kapal yang sedang bergerak.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran mengenai solusi untuk permasalahan ibadah sholat bagi musafir di kapal laut, membantu memberikan alternatif solusi dalam menjaga kenyamanan penumpang kapal laut saat ingin beribadah sholat, dan menambah wawasan pembaca dalam pengembangan teknologi mekatronika pada fasilitas ibadah sholat yang ada di kapal laut.
Gagasan ini nantinya bisa ditindaklanjuti untuk dijadikan suatu penelitian untuk bisa dibuat purwarupanya. Setelah jadi purwarupanya, gagasan ini nantinya bisa dimanfaatkan oleh perusahaan pembuat kapal seperti PT PAL untuk mengatasi permasalahan musafir yang sholat di atas kapal laut.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beribadah adalah salah satu kegiatan yang sangat penting yang harus dilakukan semua manusia yang mengakui adanya Tuhan dan memeluk suatu agama tertentu. Setiap ibadah pada suatu agama memiliki tata caranya masing-masing. Islam sebagai salah satu agama di dunia juga memiliki tata cara dalam beribadah. Salah satu ibadah wajib dalam islam yaitu sholat 5 waktu juga memiliki tata cara khusus dalam pelaksanaannya. Salah satu hal khusus atau rukun yang harus dilakukan dalam sholat adalah menghadap ke arah kiblat yang mengarah ka'bah di kota mekkah. Pelaksanaan ibadah sholat hukumnya wajib bagi seluruh penganut agama islam, tidak terkecuali bagi orang yang dalam perjalanan terutama orang yang sedang berada di kapal laut. Ketika ingin melaksanakan sholat, orang yang sedang berada di dalam kapal laut yang sedang berlayar seringkali bingung menentukan ke mana dia harus menghadap ketika sholat. Posisi kapal laut yang terus bergerak menyebabkan posisi kapal laut relatif terhadap ka'bah berubah, akibatnya arah sholat pun terus berubah seiring berubahnya posisi kapal laut.
Mengingat Indonesia adalah negara dengan gugusan pulau – pulau yang tersebar menyebabkan permasalahan di atas penting untuk diperhatikan karena penggunaan alat transportasi laut seperti kapal laut masih menjadi pilihan utama. Pada tahun 2011, tercatat ada 10902 kapal laut nasional yang berlayar di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2011). Di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan jumlah kapal laut nasional mulai dari tahun 2007 sampai dengan 2011.
Gambar 1 Grafik Jumlah Kapal Laut Indonesia tahun 2007 – 2011 (Badan Pusat Statistik, 2011)
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa setiap tahunnya jumlah kapal laut meningkat mulai dari tahun 2007 sampai dengan 2011, sehingga dapat kita katakan untuk tahun-tahun selanjutnya memiliki pola-pola yang serupa. Hal ini semakin meyakinkan bahwa penggunaan kapal laut meningkat dari tahun ke tahun.
Melihat situasi tersebut, penulis melihat adanya peluang untuk sebuah terobosan teknologi baru dalam bidang mekatronika. Perancangan sebuah alat pengarah untuk mengarahkan arah sholat yang berubah-ubah ketika berada di dalam kapal laut bisa menjadi solusi dari permasalahan di atas. Alat pengarah tersebut bisa memutar arah si pengguna yang berada di atasnya secara otomatis ke arah yang sesuai dengan arah kiblat. Jadi, apabila posisi dan arah kapal laut berubah, maka si pengguna tetap menghadap ke arah kiblat. Dengan digunakannya alat tersebut, maka diharapkan dapat menjaga kenyamanan para musafir di kapal laut jika ingin menunaikan sholat meskipun berada di dalam kapal yang sedang bergerak.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan gagasan dalam PKM ini adalah menyampaikan gagasan mengenai suatu alat pengarah arah sholat otomatis untuk musafir di kapal laut yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sholat para musafir yang sedang di perjalanan di kapal laut. Dengan ditulisnya gagasan dalam PKM ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut.
Memberikan sumbangan pemikiran mengenai solusi untuk permasalahan ibadah sholat bagi musafir di kapal laut.
Membantu memberikan alternatif solusi dalam menjaga kenyamanan penumpang kapal laut saat ingin beribadah sholat.
Menambah wawasan pembaca dalam pengembangan teknologi mekatronika pada fasilitas ibadah sholat yang ada di kapal laut.
GAGASAN
Sarana Ibadah Sholat di Kapal Laut secara Umum
Pada umumnya setiap kapal laut memiliki fasilitas berupa tempat untuk ibadah sholat meskipun relatif sempit. Berdasarkan observasi penulis, sarana ibadah sholat di Kapal Laut secara umum cenderung terlihat seperti ruangan kecil dengan karpet secara sederhana. Tidak ada kemampuan khusus dari sarana ibadah sholat tersebut untuk memudahkan penumpang dalam menentukan arah kiblat. Gambar 2 merupakan potret sarana ibadah sholat yang ada di Kapal Laut Dharma Ferry IX yang sekaligus mampu mewakili potret sarana ibadah sholat di kapal laut secara umum.
Gambar 2 Contoh Sarana Ibadah Sholat di Kapal Laut (Anonim,2013)
Solusi Umum yang Sudah Diterapkan beserta Hasilnya
Menghadap kiblat yang sesuai secara terus menerus saat sholat lima waktu bagi seorang musafir yang berada di dalam kapal laut sampai saat ini masih menjadi masalah yang belum ada solusinya. Saat ini orang yang sholat di kapal laut penentuan arah kiblatnya masih menggunakan perkiraan pribadi, tanpa perhitungan yang logis dan sistematis. Selain itu perubahan arah kiblat yang berubah seiring berubahnya posisi kapal laut terhadap posisi ka'bah juga tidak bisa diperhitungkan oleh orang yang sedang sholat karena orang yang sedang sholat harus lebih fokus pada sholatnya ketimbang fokus memikirkan ke mana di menghadap. Akibatnya, hal ini bisa mengurangi kenyamanan dan kekhusyukan penumpang saat melaksanakan ibadah sholat di kapal laut.
Pihak – pihak yang Terkait
Untuk level penelitian, gagasan ini akan berhasil jika didukung oleh beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah penyedia dana penelitian yang bisa berupa bantuan atau hibah penelitian, perguruan tinggi selaku pemberi wadah dan fasilitas dalam melaksanakan penelitian, serta para dosen bidang ilmu yang bersangkutan selaku mentor atau pembimbing untuk penelitian agar dapat diimplementasikan dalam bentuk prototipe.
Untuk level komersialisasi, pihak-pihak yang dapat mendukung gagasan ini antara lain seperti PT PAL selaku pemakai produk ini dan lembaga riset yang di dalamnya terdapat para ahli teknologi seperti BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang dapat meneliti dan menindak lanjuti gagasan ini secara lebih lanjut agar dapat diimplementasikan dalam bentuk alat yang bisa langsung digunakan.
Langkah Strategis yang Diperlukan
Untuk dapat mengimplementasikan gagasan ini, dapat dilakukan beberapa langkah strategis. Langkah-langkah strategis itu antara lain membuat membuat proposal pendanaan untuk riset pembuatan prototipe alat ini, membuat proposal kepada Universitas untuk meminjam beberapa fasilitas yang diperlukan, dan kemudian yang terakhir melaksanakan riset dengan bantuan dosen yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Setelah mendapat dana untuk riset, langkah selanjutnya adalah melakukan riset dengan dimulai dari studi literatur melalui buku dan internet. Kemudian mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat alat pengarah arah sholat otomatis melalui internet dan perangkat-perangkat pembangunnya. Dan yang terakhir adalah mulai membangun alat tersebut. Evaluasi terhadap alat tersebut akan terus dilakukan selama masa pembangunannya sampai alat tersebut berhasil menjadi purwarupa yang bisa dipakai oleh satu pengguna dan membuka peluang untuk dikembangkan lagi agar siap untuk digunakan pada setiap kapal laut.
KESIMPULAN
Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis Sebagai Solusi untuk Musafir yang Sholat di Kapal Laut
Sejauh ini belum ada teknologi yang muncul untuk memecahkan masalah yang di telah sebutkan sebelumnya sekalipun teknologi-teknologi pendukungnya sudah ada. Melalui karya tulis ini, kami menawarkan gagasan untuk memecahkan masalah sholat para musafir di kapal laut, yaitu alat pengarah arah sholat otomatis.
Secara sederhana alat tersebut dapat digambarkan cara kerjanya melalui gambar di bawah ini.
Gambar 3 Ilustrasi Cara Kerja Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis
Anggaplah persegi abu-abu di atas adalah ilustrasi ka'bah, hitam adalah kapal laut, lingkaran kecil adalah orang yang sedang sholat, persegi panjang kecil adalah alat pengarah arah sholat otomatis, dan garis putus-putus berpanah adalah arah hadap alat dan orang yang sedang sholat. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ke manapun arah kapal laut menghadap dan ke manapun kapal laut bergerak, orang yang sedang sholat akan bisa tetap mengarah ke ka'bah secara otomatis.
Ilustrasi dari alat pengarah arah sholat otomatis tersebut secara sederhana dapat dilihat dari gambar berikut.
Gambar 4 Ilustrasi Alat Pengarah Arah Sholat Otomatis
Teknik Implementasi Gagasan
Untuk bisa merealisasikan alat pengarah sholat otomatis dibutuhkan beberapa perangkat mekanik dan elektronik. Perangkat mekaniknya terdiri dari papan sebagai tempat orang yang sedang sholat, gear box dan motor servo sebagai perangkat penggerak pengarahnya, dan ban sebagai roda penggeraknya. Perangkat elektroniknya terdiri dari sensor GPS (Global Positioning system) sebagai sensor posisi relatif terhadap bumi, sensor kompas eletronik sebagai sensor arah, dan mikrokontroller sebagai otak dari perangkat secara keseluruhan.
Interkoneksi perangkat-perangkat yang penting dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 5 Perangkat-Perangkat yang Dibutuhkan
GPS dan kompas berlaku sebagai sensor, sedangkan mikrokontroller berlaku sebagai prosessor. Adapun servo, gear box serta roda penggerak berlaku sebagai aktuator. Data posisi kapal laut didapat dari GPS. Data arah kapal didapat dari sensor kompas. Kemudian kedua data tersebut diolah oleh mikrokontroller yang hasil pengolahannya dipakai sebagai sinyal untuk menggerakkan servo. Gear box berfungsi sebagai penguat torsi agar torsi dari motor servo bisa digunakan untuk menggerakan benda yang berat. Adapun roda penggerak berfungsi sebagai penggerak terakhir yang akan memutar papan.
Prediksi Hasil yang Akan Dicapai
Jika dilihat dari teknologi pendukung yang ada, seperti yang disebutkan sebelumnya, yakni teknologi sensor, mikrokontroller, dan mekanika, maka realisasi dari alat ini sangat dimungkinkan untuk diwujudkan. Penelitian terdahulu tentang teknologi tersebut terbukti telah berhasil dan menuai hasil yang cukup memuaskan.
Pramono (2010) telah membuktikan kemampuan GPS dalam pembacaan posisi koordinat suatu benda melalui penelitiannya. Dalam penelitiannya, alat yang dibuatnya memiliki tingkat kesalahan rata-rata yang relatif sedikit, yakni 0,82' untuk koordinat lintang dan 101,4' untuk koordinat bujur. Pengoperasian GPS juga mampu dipadukan dengan mikroprosesor (Chamim, 2010). Adapun dari teknologi sensor kompas juga telah banyak penelitian terdahulu yang menuai hasil baik. Bahkan, penggunaan sensor kompas ini bisa dipadukan dengan tambahan output suara sebagai penyampaian informasi hasil pembacaan kompas (Arief et. al., 2008). Dengan penggunaan CMPS-03 sebagai sensor kompas yang memiliki resolusi sampai 0,1 derajat, maka dapat diprediksi bahwa pembacaan arah bisa lebih akurat (Tim Digiware, 2009). Dengan tipe pergerakan kapal yang umumnya relatif tidak ekstrim, maka semakin memungkinkan sensor GPS dan kompas untuk mendapatkan hasil pembacaan yang cukup baik.
Dari paparan di atas, dapat diprediksi bahwa dengan dukungan perancangan mekanik yang handal dan robust, alat yang dibuat dapat memberikan hasil yang maksimal dan dapat bekerja dengan baik. Dengan demikian, apabila alat tersebut diimplementasikan pada kapal laut, maka orang-orang yang sholat di kapal laut bisa mengarah ke arah kiblat secara otomatis tanpa harus menduga arah kiblat secara manual terlebih dahulu. Selain itu, pengguna dapat tetap mengarah ke kiblat sekalipun kapal laut bergerak secara terus-menerus, sehingga pengguna dapat menunaikan ibadah sholat dengan lebih tenang, nyaman dan khusyuk.
DAFTAR PUSTAKA
-----------. 2013. Pengiriman Becak Kecil Ke Rajabasa Lampung Naik Kapal Dharma Ferry IX. http://becakecil.blogspot.com/ [Tanggal Akses 28 Februari 2013]
Arief FF, Muchlas dan Sutekno T. 2008. Kompas Digital dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler AT89S52. Telkomnika Vol. 6 No. 1 Hlm. 1-6, Universitas Ahmad Dahlan
Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Armada Angkatan Laut menurut Kepemilikan. http://www.bps.go.id/ [Tanggal akses 1 Maret 2012]
Chamim AN. 2010. Penggunaan Mikrokontroller sebagai Pendeteksi Posisi dengan Menggunakan Sinyal GSM. Jurnal Informatika Vol. 4, No.1 Hlm 430 – 439, Politeknik PKPP Yogyakarta
Pramono HS. 2010. Pembacaan Posisi Koordinat dengan GPS (Global Positioning System) sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api secara Otomatis untuk Penambahan Aplikasi Modul Praktek Mikrokontroler. Yogyakarta : UNY Press.
Tim Digiware. 2009. CMPS03 – Devantech Magnetic Compass. Surabaya : Digiware Press.
Jumlah Kapal Laut Indonesia
2007-2011
Tahun
Unit