SEJARAH PERKEMBANGAN KAPAL SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI LAUT 2.1
Sejarah Penemuan Kapal
Menurut catatan sejarah, bangsa Mesir merupakan bangsa yang pertama kali menggunakan kapal sebagai alat untuk perniagaan sekitar tahun 6000 SM. Pada waktu itu Mesir memperdagangkan gandumnya ke kawasan Libanon yang menghasilkan tekstil untuk bahan pakaian. pakaian. Bangsa Punisia merupakan pelaut-pelaut yang berani pada zaman dahulu. Mereka mendiami daerah pantai diantara pegununganLiban pegununganLibanon on dan laut Tengah. Bangsa ini telah menjelajahi menjelajahi seluruh seluruh pelosok laut tengah dengan kapal-kapalnya. kapal-kapalnya. Bahkan mereka telah berhasil menelusuri pantai hingga ke tanah Inggris. Kapal-kapal bangsa Punisia disebut Galley. Yang dibuat dari kayu sejenis pohon cemara, memakai tenaga layar sertabeberapa orang pendayung. Kapal jenis ini pada waktu itu berlayar sangat cepat serta lebih mudah dari kapal layar biasa. Pada kedua sisi kapal, terdapat sederetan tempat duduk bagi para pendayung. Bangsa Punisia terkenal sangat berani melakukan pelayaran ke negara-negara lain sehingga perdagangan sangat ramai dan juga penyebaran ilmu. Pada abad ke 5 lalu lintas laut tengah sudah sangat maju. Pada waktu itu ditemukan layar sejenis lateen yang berbentuk segitiga. Memasangnya membujur sepanjang tubuh kapal. Sebelum penemuan penemuan layar bentuk lateen, layar berbentuk segi empat, dipasang melintang terhadap tubuh kapal. Tanpa menggunakan navigasi pelaut-pelaut zaman dahulu telah berani mengarungi lautan, salah satu pedoman yang mereka gunakan hanyalah garis pantai, disamping tanda pengenal tertentu yang nampak dari lautan. Bukti tertua mengenai penggunaan kapal di Nusantara ditemukan di situs kerajaan Sriwijaya di daerah Palembang, namun sangat tidak lengkap. Indikasi bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sudah menggunakan kapal sebagai sarana transportasi baik untuk kepentingan militer maupun untuk kepentingan ekonomi ditemukan pada relief candi Borobudur yang dibangun pada abad IX Masehi. Kapal yang dipahatkan di candi tersebut mempunyai kesamaan dengan kapal jenis kora-kora sebagaimana yang telah digambarkan oleh orang-orang Eropa pada saat pertama kali datang ke Indonesia. Lambung kapal Borobudur memiliki sepasang penggandung penggandung (outrigger) (outrigger) yang terapung dan berfungsi berfungsi sebagai penyeimbang penyeimbang serta tempat para pendayung. pendayung. Kapal Borobudur Borobudur memiliki
dua tiang layar berkaki tiga untuk mengibarkan layar empat persegi yang pada kapal-kapal Yunani kuno disebut sebagai artemon. Pelayaran sudah bertambah maju lagi, setelah dapat dibuat kapal-kapal dengan tiang ganda. Inggris dan spanyol mulai meluaskan. Kapal layar yang baik pada saat itu perdagangan dan memperluas pula tanah jajahanya. Pada waktu Amerika terlepas dari jajahan, mereka sudah mengenal kapal-kapal layar yang sangat baik. Kapal layar yang baik pada saat adalah jenis Clipper. Clipper ini bertubuh ramping dan bertiang ganda.susunan layarnya diatur sedemikian rupa sehingga menjadi efisien sekali. Itulah kapal layar tercepat pada saat itu tetapi masih tergantung dengan adanya angin. Penemuan kapal mulai ramai dan mulailah bermunculan bangsa-bangsa yang mulai menciptakan kapal. Bangsa Viking merupakan pelaut piawai yang berhasil mencapai wilayah wilayah yang jauh dari pelabuhan asalnya di Skandinavia. Bahkan mereka berlayar menggunakan kapal kokoh mereka sampai dunia baru. Tokoh terkenal bangsa Viking, Leif Ericson, yang mendarat di Amerika Utara hampir 500 tahun sebelum Colombus menemukan, ia menamai wilayah itu Vinland. Bangsa Viking menjelajah lautan menggunakan kapal yang mereka namakan kapal Oseberg yang dibuat pada tahun 900 M. Kapal ini terbuat dari kayu yang kuat dengan 12 plang dari masing-masing sisinya, panjangn ya 70 kak(21 meter) dan hampir 17 kaki (5,1 meter) sepanjang rangka tengah uatamanya. Kapal ini membawa 30 pendayung dan satu layar yang dipasang pada salah satu tiangnya. Kapal yang sudah cukup baik dikala masa itu. Saat kapal ini ditemukan sekitar tahun 1904, didapati kerangka ratu Viking didalamnya, tetapi fakta tersebut tidak mengherankan mengingat bangsa Viking dikenal selalu melakukan upacara pemakaman yang megah dan mewah bagi para pejuang mereka di lautan. Inggris merupakan salah satu negara atau kebangsaan yang mulai mengembangkan pembuatan-pembuatan kapal yang lebih kompleks. Selama perang antara Inggris dan Perancis (1337-1453) armada angkatan laut Inggris menggunakan kapal bulat Chisthoper of the Tower salah satu kapal utama yang memiliki dek untuk menembak senjata api. Pada tanggal 24 juni 1340 kira-kira 150 kapal Inggris menghadapi hampir 200 kapal Perancis di pelabuhan Syliu, Belanda. Dengan kekutan penembakan yang luar biasa Chisthoper of the Tower dengan mudah mengalahkan Perancis. Selain itu Inggris merupakan salah satu yang membuat kapal perang yang seutuhnya dari besi. Dan Inggris juga terkenal sebagai pembuat kapal yang handal dan salah satu kapal hasil ciptaannya adalah Royal
Sovereign yang digambarkan sebagai kapal tercantik yang pernah ada dan kapal terbesar di masanya(1637). Selain kapal tersebut ada beberapa kapal lagi yang cukup populer diantaranya adalah Mayflower (1620) sebagai salah satu kapal terkenal dalam sejarah yang dikenal sebagai pembawa kaum Pligrin(calon penduduk baru/pembawa agama) ke dunia baru untuk membantu membangun tempat tinggal pertama bangsa Eropa yang permananen di New England. Kapal ini digunakan sebagai kapal dagan tetpai masih dilengkapai dengan senjata api. Spanyol dan Portugis merupakan negara- negara yang mampu menciptakan kapal-kapal diantaranya adalah Tiga kapal yang paling terkenal dalam sejarah adalah kapal yang mengangkut Christoper Columbus kedalam dunia baru tahun 1492 yaitu Santa Maria, Ninna, Pinta. Diyakini Santa Maria adalah carevel (kapal penjelajah) seberat 100 ton. Kapal penjelajah ini awalnya memiliki dua tiang utama yang disangga denga tiang latten atau tiang layar. Santa Maria merupakan kapal utama Columbus. Kapal itu diyakini sebagai careval bertiang tiga yang berlayar di lautan yang dengan panjang 95 kaki(30 meter), yang lebih besar jika dibandingkan dengan kapal-kapal yang ada pada saat itu.pada tanggal 3 Agustus 1942, Santa Maria, Nina, dan Pinta berangkat dari Palos. Columbus mencari rute baru menuju Asia, tetapi sebaliknya ia menemukan dunia baru. Dan mendarat pada tanggal 12 Oktober yang pada saat itu diberi nama Bahama. Bangsa Rusia juga memulai membuat kapal yang turut berpengaruh bagi sejarah dunia St. Peter (1740) adalah kapal Rusia pada abad ke 18 yang digunakan oleh penjelajah Denmark, Vitus Bering yang sekarang disebut Alaska, semenanjung Alaska serta kepulauan Aleutian. St. Piter dibuat di Okhotsk pada bulan juni 1740. Penemuan kapal ini digunakan untuk penjelajahan dengan memiliki bobot 108 ton dengan panjang sekitar 25 meter serta lebar sekitar 6.5 meter. Sehingga kapal ini mampu menganngkut 76 orang dengan dilengkapi dengan 14 senapan. Penemuan yang sudah baik pada saat itu karena telah diketahui bersama bahwa yang berpengaruh besar pada dunia kapal ialah bangsa-bangsa dari Portugis, Spanyol dan Inggris. 2.2
Proses Perkembangan Kapal
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara
ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Kapal laut dengan pulau yang lain atau dari negara satu dengan negara lain. Tingkat perkembangan kapal yang semakin maju sehingga membuat kapal yang semula hanya berbentuk sederhana , kini berubah menjadi bentuk yang lebih kompleks. Ukuran dan karakteristik utama sebuah kapal ditentukan terutama oleh misi atau pelayaran yang di inginkan. Seiring perkembangan zaman kapal pun mengalami perkembangan yang kemudian dibedakan dalam beberapa jenis kapal diantaranya. 1.
Kapal layar
Kapal layar adalah sebuah kapal besar yang bergerak dengan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Konstruksi Kapal ini umumnya terbuat dari kayu dan cukup lama digunakan sebagai tulang pungung pelayaran baik bersifat sipil maupun militer sampai penemuan mesin uap dan kapal besi/baja pada abad ke 19 seiring dengan ramainya Revolusi Industri yang dipelopori oleh Inggris melalui penemuan mesin uap oleh James Watt. Kapal layar ini akan berkecepatan tinggi apabila semakin kencang angin yang berhembus. Tapi apabila ada badai , layar dari kapal tersebut pun mungkin bisa sobek karena tidak kuat menahan kuatnya angin. Pada awalnya, kapal layar digerakkan oleh tenaga manusia dan layar. Model dari kapal jenis ini dapat dilihat pada kapal viking, kapal Mesir Kuno, kapal Romawi Kuno, dan kapal yang dipakai oleh para penjelajah pulau atau kapal perompak (bajak laut). Pada masa kini umumnya kapal layar dilengkapi dengan mesin tempel untuk menghadapi kemungkinan tidak bertiupnya angin pada daerah daerah tertentu agar tetap melanjutkan perjalanannya. Seiring dengan perkembangan, maka digunakan kapal layar bercadik seperti yang dijumpai di Indonesia, Kapal dengan menggunakan layar segitiga seperti yang dijumpai di Timur Tengah dan Kapal layar segi empat yang digunakan oleh Bangsa bangsa Eropa menjelang memasuki abad penjelajahan, Serta kapal layar lipat dengan model yang dijumpai di Jepang ataupun China. Sedangkan kapal layar tradisional bangsa Mesir dibuat sekitar tahun 3500 SM pada era Kerajaan Lama. Kapal ini digunakan untuk mengarungi Sungai Nil.
Kapal layar tradisional Cina bernama Junk. Junk mulai dikembangkan pada masa Dinasti Han (206 SM - 220 M) dan digunakan pada awal abad ke 2 masehi. Seiring bergantinya dinasti di Cina, kapal Junk sering melakukan perjalanan laut keliling Asia. Kegunaan Junk antara lain, sebagai kapal penumpang antar pulau, kapal pengantar barang, kapal pribadi milik kerajaan, dan kapal perang. Sampai sekarang, Junk masih banyak digunakan oleh beberapa masyarakat Cina, terutama di Hong Kong. Kapal Junk yang pernah singgah di Indoesia adalah Junk milik Laksamana Cheng Ho. Kapal Laksamana Cheng Ho diyakini pernah mengunjungi kurang lebih 30 negara di benua Asia dan Afrika, salah satunya Indonesia. Yang lebih mencengangkan lagi, ukuran kapal Laksamana Cheng Ho jauh lebih besar dari kapal Santa Maria milik Colombus. Adapun kapal layar yang digunakan untuk perang. Kapal perang pada awalnya menggunakan layar dan pendayung. Kapal perang ini sangat sederhana dan pertempurannya menggunakan pedang dan tombak dalam jarak dekat. Selain itu, kapal dilengkapi dengan alat pendobrak yang dipasang pada bagian haluan kapal. Sehingga, kapal tersebut, dengan kekuatan pendayung ditabrakkan pada kapal lawan sehingga bocor dan tenggelam. Kapal ini kemudian dikenal sebagai Galley. Selain Galley, pada masa itu , bangsa Viking dari Skandinavia memakai kapal yang dikenal sebagai "Viking Longship". Selain menggunakan pendobrak pada haluan kapal, pada kapal tertentu menggunakan penyembur api, yang dikenal kemudian dikenal sebagai "api Yunani", dan pada masa peperangan antara Romawi-Karthago, kapal-kapal Romawi dilengkapi dengan jembatan yang disebut dengan Corvus. Dalam perkembangan selanjutnya, kapal dilengkapi dengan bangunan di tempat yang agak tinggi sebagai pemanah, yang pada perkembangan selanjutnya dikenal sebagai bridge atau anjungan, yang nantinya berfungsi sebagai pusat komando. Selain bridge, kapal juga dilengkapi castle atau semacam benteng pada haluan dan buritan kapal. Tujuannya adalah agar para pemanah lawan tidak dapat melumpuhkan kapal baik dari haluan kapal maupun buritan kapal. Dari konsep inilah, kapal kemudian dipertebal dan diperkuat. Konsep ini diterapkan diawali oleh Angkatan Laut Kerajaan di kawasan Eropa Utara. Selain Eropa, bangsa China juga menganut konsep kapal jenis ini termasuk masa Laksamana Cheng Ho yang melakukan ekspedisi pada abad ke-15. Berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa. Bangsa China tidak mengembangkan kapalnya, yang masih berupa kapal jung tersebut menjadi kapal perang yang didesain khusus. Perkembangan lain adalah masuknya senjata api dan meriam dalam
kapal. Tercatat pada Pertempuran Lepanto, merupakan akhir penggunaan panah yang masih dipakai oleh angkatan laut Kekaisaran Utsmaniyah, dibandingkan pelaut Eropa yang sudah mulai menggunakan senjata api. Dipakainya senjata meriam, membuat kecepatan kapal menjadi relatif melambat karena kecepatan kapal tidak dapat mengimbangi kecepatan peluru meriam. Tenaga dayung akhirnya diganti dengan tenaga layar. Penggunaan meriam pada kapal perang membuat ukuran kapal menjadi semakin besar dan berat, karena harus mengangkut meriam yang cukup jumlahnya untuk menambah daya gempur kapal. Sekaligus juga harus meningkatkan daya jelajah kapal, karena mengimbangi jarak jangkau meriam sekaligus pertemputan laut yang semakin jauh dari kawasan pantai atau coastal. Kapal-kapal layar tersebut perlu dibangun dengan rancangan baru untuk menyesuaikan dengan keadaan. Pada abad ke-16 dirancanglah kapal-kapal untuk menjawab keperluan tersebut. Kapal tersebut memiliki tiga tiang utama untuk layar dan dek berlapis untuk memuat lebih banyak meriam. Kapal jenis ini kemudian diberi nama Galleon, dan kemudian merajai pelayaran abad ke 16 hingga sesudahnya, yang kemudian digunakan sebagai sarana menjelajah, perdagangan sekaligus untuk memperluas daerah jajahan. Sejarah kemudian mencatat, negara-negara maritim seperti Spanyol, Belanda, Inggris, Portugal memerlukan kapal-kapal perang yang lebih lincah, lebih gesit dan lebih ringan dibandingkan dengan Galleon. Hal ini diperlukan untuk menjaga atau patroli di wilayah jajahan sekaligus untuk menjaga kehadirannya di perairan dengan jumlah kapal yang lebih banyak. Untuk itu pada abad ke-17 hadirlah kapal-kapal Fregat atau Frigatte. Kapal Fregat memiliki ukuran lebih kecil daripada galleon namun memiliki tiga tiang layar. Kapal ini kemudian diangap sebagai kapal tempur utama atau ship of the line dalam suatu armada. Pada abad ke 18 dan 19 Frigatte kemudian dimodifikasi dan ditambahkan tempat komando yang kemudian ditambahkan pada kapal Galleon. 2.
Kapal Uap
Setelah pembuatan kapal layar makin berkembang dan kebutuhan berlayar yang lebih cepat mulai dirasakan, kapal uap kemudian menjadi primadona transportasi baru. Kapal uap atau yang disebut juga sebagai a steamer, adalah kapal yang digerakkan dengan tenaga uap yang menggerakkan propeler ataupun roda kayuh. Kapal uap atau Steamships disingkat menjadi SS, S.S. atau S/S. Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap di Inggris oleh James Watt yang memunculkan revolusi industri yang
juga merupakan revolusi bahan bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan skala yang lebih luas menggantikan kayu bakar. Pada pelayaran, ditemukan oleh John Fitch pada tahun 1787 dengan melayari Sungai Delaware, Amerika Serikat, kemudian Robert Fulton pada 1802. Cara kerja mesin uap pada kapal tersebut adalah dengan mengandalkan mesin uap yang menggerakkan roda kayuh yang ada di buritan. Gerakan roda tersebut menyebabkan kapal bisa terdorong dengan lebih kencang. Awalnya dulu, kapal mesin uap digunakan di sepanjang rute sungai untuk mengangkat barang-barang perdagangan, lalu mulai dipakai untuk mengangkut penumpang juga. Sedangkan kapal uap yang ukurannya lebih besar lagi dan digunakan khusus untuk mengangkut penumpang, disebut kapal samudra.Umumnya kapal tersebut memang digunakan untuk mengarungi samudra dan dengan konsep yang lebih mewah. Hingga saat ini, sejumlah kapal uap masih digunakan di beberapa negara untuk kepentingan wisata. Kegunaan kapal uap adalah untuk membawa barang dagangan sepanjang rute sungai. Namun, lama-lama berkembang untuk transportasi penumpang. Seiring berjalannya waktu, kapal uap tidak hanya digunakan sepanjang rute sungai, tapi juga sepanjang lautan yang luas. Claude de Juffroy (1751 – 1832) membuat model kapal uap pertama di dunia. Tahun 1774, ia dan rekan-rekannya mendemonstrasikan kapal buatannya Palmipede yang mengarungi Sungai Doubs di hadapan Napoleon Bonaparte. Demonstrasi Palmipede berjalan sukses. Seiring dengan berjalannya waktu, mesin uap dikembangkan untuk keperluan perang. Galangan kapal di Toulon, Perancis, membuat sebuah kapal perang yang fenomenal dalam sejarah perkapalan. Le Napoleon (The Napoleon) adalah kapal perang perang pertama di dunia yang menggunakan mesin uap sebagai penggerak utamanya selain layar. Sejak peluncurannya di tahun 1850, Le Napoleon telah mewakili 9 nama kelas kapal perang dalam AL Perancis. Keberhasilan Le Napoleon akhirnya ditiru oleh galangan kapal di negara Eropa. Ironclad adalah kapal perang bertenaga uap yang dikembangkan pada abad 19. Kapal ini dilapisi oleh plat besi tebal. Ironclad pertama adalah La Gloire dari AL Perancis pada November 1859. Memasuki abad 20, angkatan laut dunia meyadari bahwa mereka membutuhkan kapal perang yang baru. Ironclad sudah dianggap ketinggalan jaman. Tahun 1906, inovasi itu lahir dari Angakat Laut Inggris. HMS Dreadnought menandai revolusi kapal perang dunia. Kemunculannya merupakan pertanda perkembangan teknologi perkapalan sudah sangat maju. Laksamana Sir John "Jackie" Fisher diberi titel sebagai "Bapak Dreadnought". Dreadnought
menjadi kapal perang pertama yang memiliki batere kanon utama pada zamannya. Ia juga merupakan kapal perang pertama yang menggunakan mesin uap turbin, sehingga menjadikan Dreadnought sebagai kapal tercepat di masanya. 3.
Kapal Diesel
Perkembangan dunia perkapalan semakin pesat. Segala inovasi baru bermunculan untuk meningkatkan mutu pelayaran. Tahun 1892, Rudolf Diesel mendapat hak paten atas ciptaannya, mesin diesel. Beberapa tahun kemudian, mesin diesel mulai merambat ke dunia perkapalan. Kapal tanker dari Rusia bernama Vandal menandai lahirnya era baru dalam industri perkapalan. Vandal merupakan kapal laut pertama yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya. Perjalanan perdana Vandal dimulai di perairan Volga-Baltic dan mesin diesel yang dipakai untuk pembuatan kapal menjadi tren baru di industri perkapalan. Tahun 1920-an, USS Tennesse menjadi kapal pertama yang menggunakan mesin turbin elektrik. Mesin turbin elektrik kelak akan digunakan seterusnya sebagai mesin utama dalam pembuatan kapal. Hampir semua kapal perang bertenaga uap langsung di tiadakan, dan diganti dengan kapal bermesin diesel yang memiliki banyak keuntungan. Tahun 1930, lahirlah tiga kapal tempur kelas pocket battleship dari galangan kapal Jerman. Sekedar informasi, pocket battleship adalah jenis kapal perang (battleship) yang berat tonasenya tidak melampaui standar berat tonase battleship (sekitar 40.000-an ton). Biasanya, pocket battleship memiliki bobot yang ringan, ada yang dibawah 10.000 ton tetapi ada juga yang tepat atau justru kelebihan walaupun sedikit. Pocket battleship menjadi siasat industri kapal Jerman untuk terus membuat armada tempurnya. Tiga kapal pocket battleship itu ialah, Admiral Graf Spee, Deutchland, dan Admiral Scheer. 4.
Kapal Selam
Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air , umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya di masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk keperluan ilmu pengetahuan laut dan air tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelaman oleh manusia. Sejarah perancangan kapal selam dimulai pada tahun 1578 oleh seorang ahli matematika bernama William Bourne. Ia merancang sebuah kapal yang dilapisi oleh kulit yang
kedap air, namun hal tersebut tidak dapat diwujudkan. Kemudian pada tahun 1620, seorang warga Jerman bernama Cornelis Drebbel, membuat kapal yang berhasil menyelam sedalam 360 sampai 450 cm dengan didayung oleh 12 orang. Seorang pastor Italia bernama Giovanni Alfonso Borelli pada tahun 1680 juga merancang kapal selam yang digerakkan dengan dayung dan memakai kantungkantung pengapung dari kulit kambing. Namun rancangan itu tetap tinggal di atas kertas, dan baru terwujud ketika orang Inggris, Nethaniel Symons mengkopinya tahun 1747 dan menguji perahunya di Sungai Themes. Kapal ini mampu bertahan di dalam air selama 45 menit. Kapal selam sederhana tanpa dayung serta peralatan yang lebih maju dimulai oleh David Bushnell pada tahun 1775. Kapal selam ciptaannya berbentuk seperti telur, terbuat dari kayu. Kapal selam dengan penggerak bukan manusia dimulai oleh Robert Fulton. Ia menggunakan mesin uap untuk menjalankan kapalnya dan untuk memudahkan kapal meluncur maju, kapal ini dibuat dengan bentuk cerutu. Kapal cerutu ini membawa 2 awak kapal dan sudah mampu menyelam selama beberapa jam. Pada tahun 1954, Angkatan Laut Amerika Serikat membuat sejarah baru dengan meluncurkan kapal selam pertama bertenaga nuklir bernama Nautilus. Nautilus pun menjadi kapal selam pertama yang berhasil melintasi Kutub Utara pada tahun 1958. Prestasi lain diukir oleh kapal selam Triton yang berhasil mengarungi seluruh lautan di dunia pada tahun 1960. Kapal ini mampu melintasi jarak sejauh 66.970 km dalam waktu 84 hari saja. Bukan cuma itu, pada tahun 1960 AS juga telah mulai melengkapi kapal-kapal selam mereka dengan peluru kendali (rudal) antar benua yang bisa melewati 1.930 km dan menghancurkan sasaran yang dituju. Pada tahun 1775, David Bushnell membuat sebuah kapal selam yang diberi nama Turtle atau Penyu. Pada tahun 1799 Robert Fulton membuat sebuah kapal selam yang berukuran 7,4 m dan berbentuk seperti kapal selam modern. Kapal ini mampu menyelam selama 6 jam dan membawa empat orang awak di dalamnya. Pada tahun 1850, Wilhelm Bauer menghasilkan kapal selam bergelar Brandtaucher (Penyelam Api) dan tahun 1855 menghasilkan kapal selam Seateufel (Setan Laut) sepanjang 52 kaki untuk tentara laut imperial Rusia. Pada tahun 1886 sebuah kapal selam buatan Spanyol yang menggunakan dua motor elektrik 30 tenaga kuda diluncurkan. Selanjutnya, Perancis meluncurkan Gymnote (Belut) pada April 1887. Pada Februari 1896 Kementerian Laut Perancis mengadakan pertandingan untuk membuat kapal selam dengan bobot 200 ton. Maxime Laubeuf, seorang Perancis berhasil mengalahkan 20 peserta dari seluruh dunia dengan kapal selam Narval. Firma Krupps dari Jerman membuat 1 kapal selam kecil untuk
Rusia pada tahun 1902-1903. Setelah itu, Rusia menambah 3 lagi kapal selam. Kapal selam jenis Karp mempunyai mesin minyak tanah yang lebih baik dari pada mesin petrol tetapi menghasilkan asap tebal. Pada tahun 1906, pihak Jerman mulai menggunakan kapal selam bermesin diesel untuk pergerakan di permukaan air. Kapal selam yang lebih maju lagi dimiliki oleh Angkatan Laut AS pada tahun 1900. Penciptanya bernama John PG Holland dan kapalnya dinamakan Holland yang panjangnya 1.590 cm, dijalankan dengan tenaga mesin bensin dan listrik. Karena merupakan bagian peralatan militer, kapal ini dilengkapi dengan persenjataan, di antaranya adalah torpedo. 2.2 Fungsi dan Kegunaan Kapal
Pada dasarnya semua kapal layar, kapal uap maupun kapal diesel fungsi serta kegunaannya adalah hampir sama yaitu sebagai alat
transportasi
laut
yang
dapat
mengangkut
manusia
ataupun
barang
perdagangan.
Kapal uap pada awalnya hanya digunakan sebagai kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang-barang perdagangan, namun selanjutnya juga digunakan untuk mengangkut penumpang, Sedangkan kapal uap yang ukurannya lebih besar lagi dan digunakan khusus untuk mengangkut penumpang, disebut kapal samudra. Selain itu kapal uap yang ukurannya sangat besar, di Negara-negara lain digunakan untuk kepentingan wisata. Namun, kapal uap juga dapat digunakan untuk keperluan perang. Tidak jauh berbeda dengan kapal layar, kapal uap dan kapal diesel. Berdasarkan fungsinya kapal selam terbagi dua yaitu kapal selam militer dan kapal selam non militer. 1. Kapal selam militer Kapal selam militer merupakan kapal selam yang digunakan untuk kepentingan perang. Biasanya setiap kapal selam militer dilengkapi dengan senjata seperti meriam kanon, torpedo, rudal penjelajah, rudal anti pesawat, serta rudal balistik antar benua. Kapal selam juga dapat digunakan untuk patroli wilayah suatu negara. 2. Kapal selam nonmiliter Kapal selam nonmiliter merupakan kapal selam yang digunakan untuk kepentingan selain militer, misalnya untuk penelitian alam bawah laut, menangkap ikan, dan lain-lain. Kapal selam juga dapat digunakan untuk keperluan wisata, seperti yang ada di Bali.