By Mahmud Luddin Alfarisi
Pidato Bencana Alam Bissmillahirahmanirahim Assalamu alaikum Wr.Wb
Puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME dengan limpahan berkat, rahmat dan hidayahnyalah sehingga kita semua dapat berkumpul dalam ruangan yang berbahagia ini, tak lupa salam dan shalawat juga kita panjatkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW beserta keluarganya.
Dan pada kesempatan kali ini, perkenankan saya untuk menyampaikan sepatah demi kata sebuah pidato mengenai “Bencana Alam”.
Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia memang sedang diguncang berbagai bencana alam hampir di seantero negeri, mulai dari tsunami, banjir, tanah longsor, gempa, gunung meletus, dan masih banyak lagi. Beragam teori diajukan untuk dijadikan penyebab lahirnya bencana tersebut, mulai dari penggundulan hutan, penyalahgunaan lahan, sampai global warming.
Maka dari persepsi inilah, kita perlu mengetahui pengertian dari bencana alam itu sendiri, bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: “bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidak berdayaan”. ketidak berdayaan”. Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan
1 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah “alam” juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi men gakhiri peradaban umat manusia.
Kronologi bencana alam di Indonesia yang menimbulkan korban jiwa mulai dari yang paling akhir terjadi. Pada Tahun 2010 antara lain sebagai berikut.
26 Oktober: Gunung Merapi meletus di Jawa Tengah, memaksa lebih dari 100.000 orang dievakuasi dan menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal.
25 Oktober: Gempa dengan kekuatan 7.7 SR dirasakan di sebelah barat Sumatera Barat. Alarm tsunami yang tidak berbunyi menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal di Kepulauan Mentawai dan lebih dari 15.000 orang kehilangan tempat tinggal. Puluhan orang masih tidak ditemukan.
4 Oktober: Banjir melanda Wasior di Papua Barat menyebabkan sedikitnya 148 orang meninggal.
23 Februari: Sedikitnya 85 orang meninggal atau hilang setelah terjadi tanah longsor di dekat Bandung.
Hadirin dan hadirat yang saya hormati
Marilah kita bersama-sama merenung sejenak bahwa, fenomena ini sudah tertulis sejak lama dalam Al Qur’an. Secara lebih luas, dituliskan dalam An -Nisaa 79 bahwa, “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Artinya, hal-hal yang tidak “enak” yang kita rasakan termasuk di antaranya bencana alam. tak lain adalah disebabkan oleh diri kita sendiri. Kalau di Indonesia terjadi begitu banyak bencana, kemungkinan memang disebabkan oleh orang Indonesia itu sendiri.
2 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
Kalau boleh berpendapat, barangkali bencana ini “lumrah.” Situasi politik dan sosial di Indonesia memang sedang carut marut. bencana alam yang terjadi semua datangnya dari ALLAH SWT…bumi yang kita pijak sebenarnya bisa beradaptasi dengan sendirinya,,,namun karena kebutuhan manusia yang memilih untuk sejahtera, sekarang jugalah yang membuat perkembangan dan pertumbuhan tidak seimbang,,,ketika semua berubah menjadi kehidupan serba mudah saat itu juga kita harus berfikir apa yang bisa kita lakukan untuk kesejahteraan alam?…sebagai manusia pasti kita iba dan mau berbuat sesuatu, namun sebagai kelompok yang masing – masing mementingkan kepentingannya???akankah berbuat sesuatu untuk alam?atau akankah malah berbuat sesuatu yang menguntungkan dari kondisi buruk tersebut? Ada apa ini ? Adakah yang kurang tepat dan salah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia ini ? Mulai dari ancaman disintegrasi, penggundulan hutan, kemungkaran dan kemaksiatan terpampang di depan mata kita lewat media surat kabar, radio dan televisi. Adakah solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan tuntas dan segera ? alam akan rusak atau binasa itu adalah hasil akan akibat ulah manusia itu sendiri . ambil contoh dimana kita menanam tumbuhan dan merawatnya dengan memupuk maka tumbuhan itu akan balik menghasilkan apa yang kita mau , tetapi jikalau kita mau sepelekan dan sebaliknya, artinya tak akan pula kita urus maka hasilnya akan rusak pula bahkan mati. Hadirin dan hadirat yang saya hormati Untuk itu, mari kita tumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia. Rasa cinta tanah air Indonesia yang hendaknya kita tumbuhkan dalam hati kita masing-masing. Tampaknya rasa cinta tanah air Indonesia telah mulai luntur dalam praktek kehidupan sehari-hari. Marilah kita wujudkan bersama melalui Gerakan dan kesadaran Cinta kita terhadap Tanah Air, dimana tempat kita berpijak yaitu Indonesia.
Wassalam
3 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
Pidato Bencana Alam (Tanah Longsor)
Asalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi! Pada kesempatan ini saya akan mencoba memberikan beberapa informasi mengenai tanah longsor yang juga merupakan bagian dari bencana alam yang alami dan bencana alam yang terjadi karena ulah manusia. Seperti yang telah kita ketahui bahwa tanah longsor merupakan peristiwa pergeseran lapisan tanah dari derah tinggi ke daerah yang lebih rendah secara tiba-tiba. Tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua macam.
Pertama adalah tanah longsor sebagai kejadian bencana alam. Tanah longsor jenis ini memiliki faktor-faktor pendorong kejadian yang dapat digolongkan sebagai proses alam. Sebagai contoh, pergeseran tiba-tiba kulit bumi karena adanya aktivitas lempeng tektonik yang mengakibatkan tanah longsor. Tanah longsor seperti ini jenis ini merupakan yang paling berbahaya bagi makhluk hidup termasuk manusia yang tinggal di atasnya. Tanah longsor jenis ini juga dapat terjadi bila ada aktivitas gunung berapi dan gempa bumi.
Kedua adalah tanah longsor akibat kesalahan manusia. Misalnya, lahan kritis di sebuah bukit yang tidak terawat bila hujan dapat beresiko tanah longsor. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya akar pohon sebagai resapan air dan penopang tanah. Hujan yang dimaksud di atas adalah hujan yang lebat atau hujan tidak lebat namun berlangsung selama lebih dari tiga jam terus menerus. Bila air hujan tidak merembes dalam akar tanaman, maka sirkulasi air dalam tanah akan bertambah. Itu berarti tanah gembur dan lolos air (lempung, lempung pasiran, pasir lempungan, dan pasir) di atas b atuan kompak kendap air akan longsor.
Demikian sedikit mengenai penjelasan tenang dua macam terjadinya tanah longsor. Adapun cara-cara penanggulangan tanah longsor ini adalah dapat dilakukan sebagai berikut:
4 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
1) Mewaspadai retakan lengkung pada lereng atau retakan p ada bangunan dan jalan saat atau setelah hujan. 2) Menutup retakan-retakan tersebut dengan lempung atau material kendap air. 3) Membuat parit untuk mengatur sirkulasi air hujan atau menancapkan batang bambu yang telah dilubangi pada kedua ujungnya kedalam lereng untuk mengurangi proses sirkulasi air dalam tanah. 4) Melaporkan titik-titik rawan longsor kepada pihak yang berwenang. 5) Melaksanakan program tanam pohon keras pada lahan atau lereng yang gundul. 6) Membangun pondasi atau papan topangan tanah.
Setelah mengetahui beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya bencana alam tanah longsor seperti yang sudah dijelaskan diatas, maka ada beberapa hal lain yang perlu kita perhatikan, diantaranya adalah:
ф Jangan mendirikan bangunan di atas lereng rawan longsor.
ф Jangan mencetak kolam atau sawah irigasi di atas dan pada lereng rawan longsor.
ф Jangan melakukan penggalian di sekitar kaki lereng rawan longsor.
ф Jangan menebang pohon sembarangan pada dan di sekitar lereng rawan longsor.
ф Jangan tinggal di bawah lereng rawan longsor saat hujan turun dan sehari setelah hujan reda.
5 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
Berikut ini akan kembali dijelaskan tentang upaya mitigasi bencana tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. Persiapkan kelengkapan berharga seperti surat-surat berharga, buku tabungan, dan lainlain, makanan, minuman, kotak PP (Pertolongan Pertama), pakaian dalam, senter, dan barang-barang lain yang diperlukan serta dimasukkan ke dalam ransel tanggap bencana. 2. Membuat peta jalur aman lokasi rawan longsor untuk dijadikan pedoman jalan bila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Demikian sedikit informasi mengenai tanah longsor yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat. Ingat! Retakan berkembang lebih lebar dan panjang, pohon-pohon dan tiang listrik mulai miring merupakan tanda awal tanah longsor. Sekian. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
6 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
Pidato Bencana Alam (Gempa Bumi)
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera bagi kita semua!!!!!!!!
Pertama tama,marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Maha Esa atas hikmah dan hidayahNya bagi kita sehingga kita semua bisa berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat.Saat ini saya akan memberikan pidato singkat tentang Bencana Gempa Bumi.
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng b umi). Adapun gempa bumi dapat digolongkan menjadi 2 jenis,yaitu: 1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ): 2. Gempa bumi tektonik.
Gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Sedangkan gempa bumi tektonik disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat
7 |Pidato Bencana Alam
By Mahmud Luddin Alfarisi
kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini b anyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian me mbesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Oleh karena itu,saya menghimbau kita semua agar dapat belajar dan mengerti mengenai gejala – gejala terjadinya gempa,sehingga kita bisa cepat tanggap dan tetap waspada terhadap bencana tersebut. Akhirnya, saya minta maaf jika ada kesalahan dalam isi pidato saya ini. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb..
8 |Pidato Bencana Alam