PERAN PERAWAT PERAWAT DALAM BENCANA ALAM
TUGAS INDIVIDU
Dosen pengajar : H. IMANNUDIN, Sep., Ns
!"e# : Ra$"% Se&%a'an ().I*.(++
PR!GRAM STUDI ILMU *EPERAWATAN SE*!LAH TINGGI ILMU *ESEHATAN SARI MULIA BANARMASIN -(+
BAB I PENDAHULUAN
A. La&ar Be"aang Profesi keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana perawat tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana. Situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan normal memang sangat berbeda, sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam menghadapi kondisi seperti ini. Kegiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana dapat dilakukan oleh proesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang perawat bisa melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk. Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan pentingnya peran perawat dalam situasi tanggap bencana, bentuk dan peran yang bisa dilakukan perawat dalam keadaan tanggap bencana. B. R/0/san Masa"a# Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu: . Bagaimana Bencana! ". Bagaimana #ase$fase bencana! %. Bagaimana Kelompok rentan Bencana! &. Bagaimana Paradigma penanggulangan Bencana! '. Bagaimana Pengurangan (isiko Bencana! ). Bagaimana Peran perawat Dalam tanggap Bencana! *. Bagaimana +enis Kgiatan siaga Bencana! -. Bagaimana anagemen Bencana! /. Bagaimana peran perawat dalam managemen Bencana!
C. T/j/an 0dapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: . ahasiswa dapat mengetahui Bencana. ". ahasiswa dapat mengetahui #ase$fase bencana. %. ahasiswa dapat mengetahui Kelompok rentan Bencana. &. ahasiswa dapat mengetahui Paradigma penanggulangan Bencana. '. ahasiswa dapat mengetahui Pengurangan (isiko Bencana. ). ahasiswa dapat mengetahui Peran perawat Dalam tanggap Bencana. *. ahasiswa dapat mengetahui +enis Kgiatan siaga Bencana. -. ahasiswa dapat mengetahui anagemen Bencana. /. ahasiswa dapat mengetahui peran perawat dalam managemen Bencana.
BAB II PEMBAHASAN A. Ben1ana Definisi Bencana menurut 123 4"55"6 adalah setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan gangguan ekologis, hilangnya nyawa manusia, atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan dalam skala tertentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat dan wilayah yang terkena. Bencana dapat juga didefinisikan sebagai situasi dankondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. +enis$jenis bencana: . Bencana alam 4natural disaster6, yaitu kejadian$kejadian alami seperti banjir, genangan, gempa bumi, gunung meletus dan lain sebagainya. ". Bencana ulah manusia 4man$made disaster6, yaiut kejadian$kejadian karena perbuatan manusia seperti tabrakan pesawat udara atau kendaraan, kebakaran, ledakan, sabotase dan lainnya. %. Bencana berdasarkan cakupan wilayahnya terdiri atas: a6 Bencan 7okal, bencana ini memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang berdekatan, misalnya kebakaran, ledakan, kebocoran kimia dan lainnya. b6 Bencana regional, jenis bencan ini memberikan dampak atau pengaruh pada area geografis yang cukup luas dan biasanya disebabkan leh faktor alam seperti alam, banjir, letusan gunung dan lainnya.
B. 2ase3$ase 4en1ana enurut Barbara santamaria 4//'6,ada tiga fase dapat terjadinya suatu bencana yaitu fase pre impact,impact dan post impact. . #ase pre impact merupakan warning phase,tahap awal dari bencana.8nformasi didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca.Seharusnya pada fase inilah segala persiapan dilakukan dengan baik oleh pemerintah,lembaga dan masyarakat. ". #ase impact erupakan fase terjadinya klimaks bencana.inilah saat$saat dimana manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan hidup.fase impact ini terus berlanjut hingga tejadi kerusakan dan bantuan$bantuan yang darurat dilakukan. %. #ase post impact merupakan saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase darurat.+uga tahap dimana masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi kualitas normal.Secara umum pada fase post impact para korban akan mengalami tahap respons fisiologi mulai dari penolakan 4denial6,marah 4angry6,tawar 9menawar 4bargaing6,depresi 4depression6,hingga penerimaan 4acceptance6. C. Per0asa"a#an 5a"a0 penangg/"angan 4en1ana Secara umum masyarakat 8ndonesia termasuk aparat pemerintah didaerah memiliki keterbatasan pengetahuan tentang bencana seperti berikut : . ". %. &.
Kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya Sikap atau prilaku yang mengakibatkan menurunnya kualitas SD0 Kurangnya informasi atau peringatan dini yang mengakibatkan ketidaksiapan Ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bahaya
D. *e"o0po ren&an 4en1ana Kerentanan adalah keadaan atau sifat 4perilaku6 manusia atau masyarakat yang menyebabkan ketidakmampuan menghadapi bahaya atau ancaman dari potensi bencana untuk mencegah, menjinakkan, mencapai kesiapan dan menanggapi dampak bahaya tertentu. Kerentanan terbagi atas: . Kerentanan fisik, kerentanan yang dihadapi masyarakat dalam menghadapi ancaman bahaya tertentu, misalnya kekuatan rumah bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa. ". Kerentanan ekonomi,
kemampuan
ekonomi
indiidu
atau
masyarakat
dalam
pengalokasian sumber daya untuk pencegahan serta penanggulangan bencana. %. Kerentanan sosial, kondisi social masyarakat dilihat dari aspek pendidikan, pengetahuan tentang ancaman bahaya dan rsiko bencana. &. Kerentanan lingkungan, keadaan disekitar masyarakat tinggal. isalnya masyarakat yang tinggal di lereng bukit atau pegunungan rentan terhadap ancaman bencana tanah longsor.
E.
Para5%g0a Penangg/"anngan Ben1ana Konsep penanggulangan bencana telah mengalami pergeseran paradigm dari konfensional yakni anggapan bahwa bencana merupakan kejadian yang tak terelakan dan korban harus segera mendapatkan pertolongan, ke paradigm pendekatan holistic yakni menampakkan bencana dalam tatak rangka menejerial yang dikenali dari bahaya, kerentanan serta kemampuan masyarakat. Pada konsep ini dipersepsikan bahwa bencana merupakan kejadian yang tak dapat dihindari, namun resiko atau akibat kejadian bencana dapat diminimalisasi dengan mengurangi kerentanan masyarakat yang ada dilokasi rawan bencan serta meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pencegahan dan penangan bencana.
2.
Peng/rangan R%s%o Ben1ana ;ahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi: . Pra bencana, pada tahapan ini dilakukan kegiatan perencanaan penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, pencegahan, pemaduan dalam perencanaan pembangunan, persyaratan analisis risiko bencana, penegakan rencana tata ruang, pendidikan
dan
peletahihan
serta
penentuan
persyaratan
standar
teknis
penanggulangan bencana 4kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana6. ". ;anggap darurat, tahapan ini mencakup pengkajian terhadap loksi, kerusakan dan sumber daya< penentuan status keadan darurat< penyelamatan dan eakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar< pelayanan psikososial dan kesehatan. %. Pasca bencana, tahapan ini mencakup kegiatan rehabilitasi 4pemulihan daerah bencana, prasaranan dan saran umum, bantuan perbaikan rumah, social, psikologis, pelayanan kesehatan, keamanan dan ketertiban6 dan rekonstruksi 4pembangunan, pembangkitan dan
peningkatan sarana
prasarana
termasuk fungsi
pelayanan
kesehatan. G. Pera'a& se4aga% pro$es% Perawat adalah salah satu profesi di bidang kesehatan , sesuai dengan makna dari profesi maka seseorang yang telah mengikuti pendidikan profesi keperawatan seyogyanya mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang etikal dan sesuai standar profesi serta sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya baik melalui pendidikan formal maupun informal, serta mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukannya 4=urachmah, "55&6. Perry > Potter 4"556, mendifinisikan bahwa seorang perawat dalam tugasnya harus berperan sebagai:kolaborator, pendidik, konselor,change agent dan peneliti. Keperawatan mempunyai karakteristik profesi yaitu memiliki body of knowledge yang berbeda dengan profesi lain, altruistik, memiliki wadah profesi, mempunyai standar dan etika profesi,
akontabilitas, otonomi dan kesejawatan 47eddy > Pepper, //% dalam =urachmah, , "55&6. Berdasarkan karakteristik di atas maka pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional yang manusiawi untuk memenuhi kebutuhan klien yang unik dan indiidualistik diberikan oleh tenaga keperawatan yang telah dipersiapkan melalui pendidikan lama dan pengalaman klinik yang memadai. Perawat harus memiliki karakteristik sikap caring yaitu competence,confidence, compassion, conscience and commitment 40=0, //' dalam =urachmah, "55&6. Pelayanan keperawatan yang optimal dapat dicapai jika perawat sudah profesional. Peran pera'a& Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi indiidu pada berbagai kelompok sosial. ;iap indiidu mempunyai berbagai peran yang terintegrasi dalam pola fungsi indiidu. Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap kedudukannya dalam sistem 4 ?aidin 0li , "55",6. enurut @affar 4//'6 peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh perawat untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. H. Peran Pera'a& Da"a0 Tanggap Ben1ana Pelayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada instansi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit saja. ;etapi, pelayanan keperawatan tersebut juga sangat dibutuhkan dalam situasi tanggap bencana. Perawat tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar praktek keperawatan saja, 7ebih dari itu, kemampuan tanggap bencana juga sangat di butuhkan saaat keadaan darurat. 2al ini diharapkan menjadi bekal bagi perawat untuk bisa terjun memberikan pertolongan dalam situasi bencana. =amun, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, kita lebih banyak melihat tenaga relawan dan 7S lain yang memberikan pertolongan lebih dahulu dibandingkan dengan perawat, walaupun ada itu sudah terkesan lambat. I.
en%s *eg%a&an S%aga Ben1ana Kegiatan penanganan siaga bencana memang berbeda dibandingkan pertolongan medis dalam keadaan normal lainnya. 0da beberapa hal yang menjadi perhatian penting. Berikut beberapa tnidakan yang bisa dilakukan oleh perawat dalam situasi tanggap bencana : . Pengobatan dan pemulihan kesehatan fisik Bencana alam yang menimpa suatu daerah, selalu akan memakan korban dan kerusakan, baik itu korban meninggal, korban luka luka, kerusakan fasilitas pribadi dan umum, yang mungkin akan menyebabkan isolasi tempat, sehingga sulit dijangkau oleh
para relawan. 2al yang paling urgen dibutuhkan oleh korban saat itu
adalah
pengobatan dari tenaga kesehatan. Perawat bisa turut andil dalam aksi ini, baik berkolaborasi dengan tenaga perawat atau pun tenaga kesehatan profesional, ataupun juga melakukan pengobatan bersama perawat lainnya secara cepat, menyeluruh dan merata di tempat bencana. Pengobatan yang dilakukan pun bisa beragam, mulai dari pemeriksaan fisik, pengobatan luka, dan lainnya sesuai dengan profesi keperawatan. ". Pemberian bantuan Perawatan dapat melakukan aksi galang dana bagi korban bencana, dengan menghimpun dana dari berbagai kalangan dalam berbagai bentuk, seperti makanan, obat obatan, keperluan sandang dan lain sebagainya. Pemberian bantuan tersebut bisa dilakukan langsung oleh perawat secara langsung di lokasi bencana dengan memdirikan posko bantuan. Selain itu, 2al yang harus difokuskan dalam kegiatan ini adalah pemerataan bantuan di tempat bencana sesuai kebutuhan yang di butuhkan oleh para korban saat itu, sehinnga tidak akan ada lagi para korban yang tidak mendapatkan bantuan tersebut dikarenakan bantuan yang menumpuk ataupun tidak tepat sasaran. %. Pemulihan kesehatan mental Para korban suatu bencana biasanya akan mengalami trauma psikologis akibat kejadian yang menimpanya. ;rauma tersebut bisa berupa kesedihan yang mendalam, ketakutan dan kehilangan berat. ;idak sedikit trauma ini menimpa wanita, ibu ibu, dan anak anak yang sedang dalam massa pertumbuhan. Sehingga apabila hal ini terus berkelanjutan maka akan mengakibatkan stress berat dan gangguan mental bagi para korban bencana. 2al yang dibutukan dalam penanganan situasi seperti ini adalah pemulihan kesehatan mental yang dapat dilakukan oleh perawat. Pada orang dewasa, pemulihannya bisa dilakukan dengan sharing dan mendengarkan segala keluhan keluhan
yang
dihadapinya,
selanjutnya
diberikan
sebuah
solusi
dan
diberi
penyemangat untuk tetap bangkit. Sedangkan pada anak anak, cara yang efektif adalah dengan mengembalikan keceriaan mereka kembali, hal ini mengingat sifat lahiriah anak anak yang berada pada masa bermain. Perawat dapat mendirikan sebuah taman bermain, dimana anak anak tersebut akan mendapatkan permainan, cerita lucu, dan lain sebagainnya. Sehinnga kepercayaan diri mereka akan kembali seperti sedia kala. &. Pemberdayaan masyarakat Kondisi masyarakat di sekitar daerah yang terkena musibah pasca bencana biasanya akan menjadi terkatung katung tidak jelas akibat memburuknya keaadaan pasca bencana., akibat kehilangan harta benda yang mereka miliki. sehinnga banyak
diantara mereka yang patah arah dalam menentukan hidup selanjutnya. 2al yang bisa menolong membangkitkan keadaan tersebut adalah melakukan pemberdayaan masyarakat. asyarakat perlu mendapatkan fasilitas dan skill yang dapat menjadi bekal bagi mereka kelak. Perawat dapat melakukan pelatihan pelatihan keterampilan yang difasilitasi dan berkolaborasi dengan instansi ataupun 7S yang bergerak dalam bidang itu. Sehinnga diharapkan masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu membangun kehidupannya kedepan lewat kemampuan yang ia miliki. Antuk mewujudkan tindakan di atas perlu adanya beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang perawat, diantaranya: a. Perawatan harus memilki skill keperawatan yang baik Sebagai perawat yang akan memberikan pertolongan dalam penanaganan bencana, haruslah mumpunyai skill keperawatan, dengan bekal tersebut perawat akan mampu memberikan pertolongan medis yang baik dan maksimal. b. Perawat harus memiliki jiwa dan sikap kepedulian Pemulihan daerah bencana membutuhkan kepedulian dari setiap elemen masyarakat termasuk perawat, kepedulian tersebut tercemin dari rasa empati dan mau berkontribusi secara maksimal dalam segala situasi bencana. Sehingga dengan jiwa dan semangat kepedulian tersebut akan mampu meringankan beban penderitaan korban bencana. c. Perawatan harus memahami managemen siaga bencana Kondisi siaga bencana membutuhkan penanganan yang berbeda, segal hal yang terkait harus didasarkan pada managemen yang baik, mengingat bencana datang secara tak terduga banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, jangan sampai tindakan yang dilakukan salah dan sia sia. Dalam melakukan tindakan di daerah bencana, perawat dituntut untuk mampu memilki kesiapan dalam situasi apapun jika terjadi bencana alam. Segala hal yang berhubungan dengan peralatan bantuan dan pertolongan medis harus bisa dikoordinir dengan baik dalam waktu yang mendesak. 3leh karena itu, perawat harus mengerti konsep siaga bencana. .
Manage0en Ben1ana 0da % aspek mendasar dalam management bencana, yaitu: . (espons terhadap bencana ". Kesiapsiagaan menghadapi bencana %. itigasi efek bencana anagemen siaga bencana membutuhkan kajian yang matang dalam setiap tindakan yang akan dilakukan sebelum dan setelah terjun kelapangan. 0da beberapa hal yang bisa dijadikan pedoman, yaitu: a. empersiapkan bentuk kegiatan yang akan dilakukan Setelah mengetahui sebuah kejadian bencana alam beserta situasi di tempat kejadian, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah memilih bentuk kegiatan yang akan
diangkatkan, seperti melakukan pertolongan medis, pemberian bantuan kebutuhan korban, atau menjadi tenaga relawan. Setelah ditentukan, kemudian baru dilakukan persiapan mengenai alat alat, tenaga, dan juga keperluan yang akan dibawa disesuaikan dengan alur dan kondisi masyarakat serta medan yang akan ditempuh. b. elakukan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya 2al ini merupakan pokok kegiatan siaga bencana yang dilakukan, segala hal yang dipersiapkan sebelumnya, dilakukan dalam tahap ini, sampai jangka waktu yang disepakati. c. aluasi kegiatan Setiap selesai melakukan kegiatan, perlu adanya suatu ealuasi kegiatan yang dilakukan, ealuasi bisa dijadikan acuan, introspeksi, dan pedoman melakukan kegiatan selanjutnya. 0lhasil setiap kegiatan yang dilakukan akan berjalan lebih baik lagi dari sebelumnya.
*. Peran pera'a& 5a"a0 0anage0en 4en1ana . Peran perawat dalam fase pre$impect a. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam b.
penanggulangan ancaman bencana. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga$lembaga pemasyarakatan dalam
c. ".
memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan
masyarakat dalam mengahdapi bencana. Peran perawat dalam fase impact a. Bertindak cepat. b. Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti c. d. e.
dengan maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat. Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan. Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan. Antuk jangka panjang, bersama$sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan merancang master plan of reitaliing, biasanya untuk jangka waktu %5 bulan
%.
pertama. Peran perawat dalam fase post impact a. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi korban. b. Stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post traumatic stress disorder 4P;SD6 yang merupakan sindrom dengan % kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, indiidu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa$peristiwa yang memacuhnya. Ketiga, indiidu akan menunjukan gangguan fisik. Selain itu,
indiidu dengan P;SD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan c.
bersalah dan gangguan memori. ;im kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat paska gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan 4recoery6 menuju keadaan sehat dan aman.
BAB III PENUTUP
A. S%0p/"an Bencana alam
merupakan sebuah musibah
yang tidak dapat diprediksi kapan
datangnya. 0pabila bencana tersebut telah datang maka akan menimbulkan kerugian dan kerusakan yang membutuhkan upaya pertolongan melalui tindakan tanggap bencana yang dapat dilakukan oleh perawat. B. Saran Sebagai seorang calon perawat diharapkan bisa turut andil dalam melakukan kegiatan tanggap bencana. Sekarang tidak hanya dituntut mampu memiliki kemampuan intelektual namun harus memilki jiwa kemanusiaan melalui aksi siaga bencana.
DA2TAR PUSTA*A
1. fendi,#erry.Keperawatan
Kesehatan
Komunitas
Teori
dan
praktik
dalam
keperawatan.+akarta.Penerbit Salemba edika,"55/. 2. epsa,Putra."5". Peran Mahasiswa Keperawatan dalam Tanggap Bencana. http:CCfkep.unand.ac.idCimagesCperanmahasiswakeperawatandalamtanggap
bencana.docE. Diakses pada tanggal " aret "5%. 3. Kholid, 0hmad S.Kep, =s. Prosedur Tetap Pelayanan Medik Penanggulangan Bencana. http:CCdc").&shared.comCdocC?PB=smpCpreiew.html . Diakses pada tanggal " aret "5%. . ursalin."5. Peran Perawat Dalam Kaitannya Mengatasi Bencana. Diakses pada tanggal " aret "5%.