Petunjuk Praktikum Biokimia Lemak Lemak dan Minyak
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Biokimia Yang dibina oleh Ibu Frida Kunti Setiowati, S.T,M.Si
Disusun oleh : Offering I / Kelompok 3 Achmad Fauzi M
140342601199 140342601199
Anggi Klaritasari
160342606275 160342606275
Emilda Firdana A.
160342606272 160342606272
Novika Dwi U.
160342606294 160342606294
Rosita
160342606220
Saidatul Ahadah
160342606256 160342606256
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S1 BIOLOGI April 2017
PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA LIPID/ LEMAK
A. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat lemak dan minyak 2. Membandingkan kelarutan lemak dan gliserol dalam berbagai jenis pelarut 3. Mengetahui perbedaan antara emulsi yang dihasilkan oleh lemak dan minyak dalam pelarut dan emulgator 4. Mengetahui bahan-bahan yang dapat membentuk aldehid aklrilat atau akrolein 5. Mengetahui bahan-bahan yang dapat membentuk CuO dengan pereaksi be nedict 6. Mengetahui sifat tidak jenuh lemak dan minyak 7. Mengetahui perubahan sifat lemak dan minyak apabila dibiarkan terlalu lama di udara terbuka 8. Membandingkan kristal yang terbentuk antara lemak dan gliserol
B. Dasar Teori
Lemak adalah ester asam lemak dan gliserin. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak. Adapun pelarut lemak tersebut adalah eter, kloroform, benzena, karbon tetraklorida (CCl4), xylena, alkohol panas, dan aseton panas. Lipida adalah zat yang menyerupai lemak, sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang amat besar dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Bagi hewan dan manusia lipida selain sebagian sumber energi juga diperlukan sebagai insulating pada jaringan lain, juga untuk fungsi dari sel membran, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Lipid Menurut Bloor
A. Lemak Sederhana Lemak ini merupakan zat yang terdiri dari ester as am lemak dengan alkohol. Ada 3 jenis lemak sederhana, yaitu: 1. Lemak yang teksturnya padat dalam suhu kamar. 2. Minyak yang teksturnya cair dalam suhu kamar. 3. Lilin atau malam yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol yang BM-nya tinggi (rantai C-nya panjang). B. Lemak Kompleks (Compound Lipids). Lemak ini merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus lain yang terikat
pada alkoholnya. 1. Fosfolipida: ester asam lemak dan gliserol yang mengandung asam fosfat, basa nitrogen atau zat lainnya. 2. Serebrosida (glikolipida): zat yang terdiri dari a sam lemak dengan karbohidrat dan mengandung asam fosfat. 3. Lemak kompleks lainnya: kelompok ini termasuk sulfolipida, aminolipida, dan lipoprotein. c. Derivat Lipida Derivat lipida adalah zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat-zat tersebut di atas yang antara lain: 1. Asam lemak jenuh dan tak jenuh. 2. Alkohol dan gliserol. 3. Sterol. 4. Lemak aldehid. 5. Badan-badan keton (ketone bodies). ● Asam Lemak Asam lemak ini merupakan hasil hidrolisis dari lemak. Di alam asam lemak yang terbanyak adalah yang mengandung atom C genap dan ikatann ya membentuk rantai lurus. Pembagian asam lemak 1. Asam lemak jenuh (satuated fatty acids) Contoh: asam butirat, asam laurat, asam palmitat, dan sebagainya. 2. Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal (monounsaturated fatty acids) Contoh: asam palmitoleat dan asam oleat. 3. Asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap ganda/lebih dari satu (polyunsaturated fatty acids) Contoh: asam linoleat, asam linolenat, dan asam arachidonat. 4. Asam lemak yang mengandung gugus hidroksil. Contoh: asam risinoleat. 5. Asam lemak siklik Contoh: asam kaulmograf. ● Alkohol Alkohol merupakan hasil hidrolisis lipida selain asam lemak, misalnya gliserol dan asetil alkohol. Asetil alkohol merupakan hasil hidrolisis lilin/malam. Adanya gliserol dapat dites dengan uji akrolein.
● Steroid Biasanya terdapat bersama lemak dan dapat dipisahkan dengan cara penyabunan, sebab steroid tidak dapat bereaksi dengan penyabunan. Steroid mempunyai inti derivat siklo pentano perhidro fenantren. Beberapa sterol yang terpenting diantaranya adalah kolesterol. Zat ini banyak terdapat pada sel tubuh terutama jaringan syaraf dan tidak terdapat pada tumbuhtumbuhan. ● Ergosterol Banyak terdapat pada ragi dan tumbuhan ergot. Zat ini merupakan prekursor vitamin D. ● Koprosterol Terdapat di faeses sebagai hasil reduksi dari kolesterol. ● Sterol lainnya Yang termasuk sterol lainnya ini adalah asam empedu, hormon korteks adrenal, hormon kelamin, vitamin D, dan sebagainya. ● Badan-Badan Keton (Ketone Bodies) Zat ini merupakan hasil dari metabolisme asam lemak dalam tubuh. Beberapa keton bodies yang terdapat pada tubuh antara lain aseton, asam as eto asetat, dan beta hidroksi asam butirat. ● Trigliserida Trigliserida merupakan ester dari asam lemak dan gliserol. Zat ini banyak diperoleh di alam. Asam lemak yang sering kdapatan, diantaranya aitu asam palmitat, asam stearat, dan asam oleat. ● Lilin dan Malam Lilin merupakan ester dari asam lemak dengan alkohol yang mempunyai BM tinggi selain gliserol. Zat ini banyak diproduksi oleh lebah dan beberapa tanaman misalnya daun talas muda. ● Fosfolipid Nama lain golongan senyawa ini adalah fosfogliserida atau gliserol fosfatidat. Senyawa ini terdiri dari gliserol-3-fosfat dan sebagai kerangka dasarnya asam lemak dan alkohol. Sebagai alkoholnya antara lain yaitu kolin, serin, etanolamin, inositol, dan gliserol. Senyawa induk fosfolipida disebut asam fosfatidat. Khusus untuk sphingomyelin terdapat pada jaringan saraf otak dan plasmalogen sebanyak 10% dari fosfolipida yang terdapat pada otak dan otot. ● Lesitin Zat lesitin mengandung gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan kholin. Adapun fungsinya untuk struktur sel metabolit.
● Chepalin Zat ini susunannya hampir sama dengan lesitin, anya perbedaannya kholin diganti dengan etanolamin. ● Serebrosida (glikolipid) Serebrosida mengandung galaktosa, asam lemak yang beratom C banyak dan spingosin (pada hidrolisis didapatkan asam lemak, asam fosfat, kholin, dan kompleks amino alkohol). Zat ini banyak terdapat pada jaringan selain otak. ● Sulfatid Sulfatid adalah derivat sulfat dari galatosil residu dari serebrosida. ● Gangliosid Gangliosida adalah glikolipida yang banyak terdapat pada otak. Zat ini mengandung asam Nasetil neuraminat, asam lemak, spingosin, dan tiga molekul heksosa ( glukosa dan galaktosa). Sifat-Sifat Umum Lemak
a. Hidrolisis Hidrolisis dari trigliserida biasanya dengan enzim lipase akan menghasilkan gliserol dan asam lemak. b. Pembentukan membran misel dan emulsi Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, sebab mengandung ikatan hidrokarbon yang non polar, namun ada beberapa lipida seperti fosfolipida spingolipida mengandung lebih banyak bagian yang polar bila dibandingkan dengan yang non polar, sedangkan bagian yang polar memiliki sifat larut dalam air. Dengan demikian interfase minyak air bagian polar pada fase air, sedangkan non polar pada fase minyak. Dengan adanya polar lipid dapat membentuk membran biologis dengan lapisan ganda yang disebut double layer. Misel dapat terjadi bila polar lipida mencapai konsentrasi tertentu yang terdapat aqueous medium, maka akan terbentuk misel. Pada pembentukan garam empedu menjadi misel, akan memudahkan pencernaan lemak. Dengan demikian akan memudahkan penyerapan lemak di intestinum (usus halus). c. Hidrogenasi Hidrogenasi adalah proses pembentukan lemak tak jenuh menjadi jenuh. Hal ini terjadi khususnya pada lemak tumbuh-tumbuhan untuk dijasikan margarin. Untuk prosesnya diperlukan katalisator Pt dan Ni. d. Ransid/tengik Ransid adalah perubahan bau dan rasa lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh
yang mengaami oksidasi dari udara bebas. Katalisator yang mempercepat ransid adalah Pb dan Cu. Oleh karena itu perlu adanya zat antioksidan untuk mencegah ketengikan. e. Penyabunan Penyabunan adalah terjadi reaksi antara lemak dan alkali. Ada beberapa lipida tak dapat disabunkan, akan tetapi larut dalam eter. Berhubung sabun tidak larut dalam eter, maka beberapa zat tersebut dapat dipisahkan. Beberapa zat yang tidak dapat disabun adalah keton, alkohol dengan BM tinggi dan steroid. f. Bilangan Penyabunan Bilangan penyabunan adalah jumlah mg KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram minyak atau lemak. Gunanya untuk mengetahui banyaknya asam lemak yang terdapat pada lemak tersebut. g. Bilangan Iodine Bila iodine adalah jumlah gram iod yang dapat diikat oleh 100 gram lemak atau minyak. Gunanya untuk mengetahui derajat ketidak jenuhan dari lemak. C. Alat dan Bahan Alat
1. Beaker glass 2. Tabung reaksi 3. Pembakar spiritus 4. Kawat kassa 5. Kaki tiga 6. Pipet tetes 7. Tempat tabung reaksi 8. Spatula 9. Penjepit tabung reaksi 10. Mikroskop 11. Cawan porselein 12. Kertas indikator Bahan :
1. Minyak 2. Lemak 3. Sabun 4. Albumin telur puyuh 5. Kuning telur bebek
6. Kuning telur puyuh 7. Kuning telur ayam 8. Minyak sawit 9. Minyak VCO 10. Margarin baru 11. Margarin tengik 12. Air 13. HCl 1 N 14. Na2CO3 1% 15. Alkohol 16. Gliserin 17. Larutan benedict 18. Larutan KMnO4 19. Eter 20. Larutan H2SO4 encer D. Langkah Kerja 1. Kelarutan
prinsip kerjanya, kelarutan lemak/minyak dapat dilihat dengan pengamatan langsung kelarutan lemak, yang tergantung dari bahan pelarut yang digunakan. Memperhatikan kelarutan dari 2 tetes minyak, 2 mg minyak, 2 mg lemak, 2 tetes min yak ikan, 2 mg kolesterol, pada: tabung 1: 2 ml air tabung 2: 2 ml HCl 2N tabung 3: 2 ml Na 2CO3 1% tabung 4: 2 ml alkohol dingin tabung 5: 2 ml alkohol panas tabung 6: 2 ml petroleum eter tabung 7: 2 ml aseton dingin tabung 8: 2 ml aseton panas tabung 9: 2 ml eter tabung 10: 2 ml premium Pertanyaan 1. Bagaimanakah hasil-hasil kelarutannya?
2. Zat apa saja pelarut lemak? 3. Apa yang disebut emulgator? 4. Zat-zat apa saja yang disebut emulgator? 5. Apakah emulsi minyak dalam air stabil?
2. Emulsi
Prinsip kerjanya yaitu lemak atau minyak tidak dapat larut dalam air tetapi dapat membentuk emulsi yang stabil bila ada bahan lain yang berfungsi sebagai emulgator.
Larutan sabun sebanyak 3 ml ditambahkan 10 tete s minyak kelapa kemudian dikocok kuatkuat. Bagaimanakah hasil-hasil percobaan tersebut?
Tugas: Melakukan juga dengan cara sama tetapi memakai larutan air dan minyak kelapa. Selain itu melakukan juga pada larutan minyak kelapa tengik dengan air ditambah Na 2CO3 secukupnya. Mmperhatikan di mana letak perbedaannya.
3. Percobaan Acrolein
Prinsip kerjanya yaitu gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam lemak/minyak bila mengalami dehidrasi akan membentuk aldehid akrilat atau akrolein yang berciri khas.
Dalam cawan porselin memasukkan kristal KHSO 4 anhidrous dan 2 tetes gliserol. Memanaskan dalam kasa asbes, maka bau khas akrolin akan tercium.
Tugas: Melakukan tes yang sama untuk asam palmitat padat dan minyak kelapa. Bagaimana hasil nya dan bagaimana reaksi tersebut dapat terjadi?
4. Gliserol dengan Benedict
Prinsip kerjanya yaitu gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk kupro oksida yang berwarna kuning hingga merah.
Reagen Benedict 5 ml ditambah 5 tetes gliserol panaskan 3 menit.
Tugas: Melakukan juga dengan gliserol sebanyak 25 tetes yang ditambah 1 tetes H 2O2 dan 1 tetes FeCl3, kemudian diambil 5 tetes dari campuran tersebut untuk dites dengan Benedict (lakukan hati-hati).
5. Sifat Tidak Jenuh terhadap Air Brom dan KMnO4
Prinsip kerjanya yaitu asam lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap yang dapat diadisi oleh golongan halogen atau dioksidasi.
Minyak amandel 1 ml ditambah eter sedikit kemudian dikocok, kemudian ditambakan air Brom 1 ml. Arna air Brom akan hilang.
Tugas: Melakukan juga tapi kini air Brom diganti dengan larutan KMnO 4 + H2SO4 encer. Bagaimana hasilnya? Apakah perbedaan lipida, minyak, dan lemak? Sebutkan asam lemak tidak jenuh.
6. Percobaan Salkowski untuk Kolesterol
Prinsip kerjanya yaitu berkaitan kelarutan dan fluoresensi yang khas.
Kolesterol padat 10 mg dilarutkan dalam 2 ml kloroform. Menambahkan asam sulfat pekat (hati-hati), kemudian menggoyangkan (hati-hati). Setelah mendiamkan beberapa lama (23 menit) maka akan terlihat lapisan atas kloroform berwarna merah coklat sampai ungu. Lapisan bawah asam sulfat yang berfluoresensi hijau. Pertanyaan: mengapa terjadi demikian?
7. Reaksi Asam Basa
Prinsip kerjanya yaitu lemak/minyak bila dibiarkan lama akan mengalami perubahan. Basahilah kertas indikator lakmus dengan aquades.
Memasukkan kertas yang sudah dibasahi ke dalam bahan eksperimen. Mengamati perubahan apa yang terjadi pada kertas indikator sambil digoyang-goyang.
Tugas: Melakukan eksperimen pada bahan seperti minyak kelapa, minyak tengik, minyak kacang tanah, gliserol, asam oleat, asam palmitat, dan air suling.
8. Kristal Lemak
Prinsip kerjanya lemak dapat membentuk kristal demikian pula asam lemak.
Memasukkan 5 ml ether ke dalam piala kecil. Setelah itu bubuhkan 20 tetes lemak cair atau sedikit bubuk asam palmitat dan kocoklah sampai se mua bahan terlarut. Membiarkan ether menguap spontan sampai kristalnya memisah dan mengamati bentuk kristalnya di bawah mikroskop.
Tugas: Mengamati percobaan serupa pada bahan minyak kelapa, lemak sapi, lemak domba, mentega, margarin ”blueband”, dan asam palmitat.