PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL TRIMESTER I
DISUSUN OLEH IRMA KINANTI 201207156 II C
AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG 2013
1
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa ,saya dapat menyelesaikan penulisan karya tulis dengan judul judul “
PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI
PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 “
dengan tepat watu.
Terimakasih untuk Bapak Ahmad Dahro selaku dosen pengampu matakuliah Psikologi Kebidanan dan Ibu Nopa Utari yang telah membantu untuk membimbing dalam pembuatan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun sesuai dengan materi – materi – materi materi yang sudah diberikan dan dari sumber lain. Selain itu karya tulis ini juga dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan psikologi kebidanan bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun dengan terbuka s aya terima untuk meningkatkan kualitas karya tulis ini.
Bandar Lampung,22 Desember 2013
Irma Kinanti
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR…………………………………….………….. KATAPENGANTAR…………………………………….………… ..………….2 ………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...3 ISI……………………………………………………………………...3
I.
BAB I. PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG...…………………………... BELAKANG...………………………… ...……… ………..…….4 B. RUMUSANMASALAH………………………… RUMUSANMASALAH …………………………... ...……….……4 ……….……4 C.TUJUANPENULISAN…………………………….... C.TUJUANPENULISAN…………………………… ....…………..4 …………..4
II.
BAB II. PEMBAHASAN A. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL………….….5 HAMIL………….… .5 B. WASPADAI WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN………..…………6 C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN…………………………………………...……….8 D.PERAN BIDAN DALAM PERSIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I…..……………………………... I…..……………………………...…….11 …….11
III.
BAB III. PENUTUP A. KESIMPULAN…………………….………………… KESIMPULAN…………………….…………………..……....13 B. SARAN……………………………………………... SARAN……………………………………………...………….13 ………….13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….……………..15
3
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari
perasaan
dirawat
ibu
menjadi
seorang
ibu
yang
melakukan
perawatan.Sebaliknya seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (Mercer 1981).Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak. anak. (lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap – siap – siap siap untuk menjadi
seorang
ayah.Selama
kehamilan
kebanyakan
wanita
mengalami
perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masal ah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I. C.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL
Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Kehadiran bayi mungil, lucu dan menggemaskan tentunya akan membuat rumah anda semakin ceria, yang tadinya tidak ada jeritan dan tangisan sang buah hati, tiba-tiba rumah anda ada keceeriaan tersendiri. Tak heran jika berbagi upaya dilakukan oleh pasangan demi kehamilan dan kelahiran serta kehadiran sang buah hati yang didambakan. Kehadiran sang buah hati akan semakin anda bersemangat dalam mengarungi bahtera kehidupan dalam mengasuh dan mendidik titipan Illahi.
Perubahan perilaku :
1.Cenderung malas Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya.Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu.Misalnya dengan menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
2.Lebih sensitive Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif.Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah.apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang.
3. Minta perhatian lebih Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba -tiba lebih manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan
5
untuk menanyakan keadaannya saat itu.Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin.
4. Gampang cemburu Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya.Ia takut bila suaminya pergi dengan wanita lain.
5. Akibat hormon progesterone Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon progesteronnya sedang tinggi.Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang yang perilakunya tidak berubah.
B.
WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN
Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal, tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang mesti diwaspadai, yakni saat perilaku ibu sudah “keterlaluan”.Kriteria keterlaluan memang terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai jika ibu terlihat dilanda kecemasan berlebih atau stres sehingga perilakunya bisa “membahayakan” janin.Misalnya, kemalasan ibu sampai membuatnya masa bodoh dengan kehamilannya.Atau kemarahan yang terjadi sudah sering berubah menjadi amukan.kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas fisiologis dalam diri ibu. Umpamanya, suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam lambung.Di samping itu, dapat pula memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua dampak ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si kecil
6
sudah dapat merasakan dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar dirinya. Apalagi masa trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ tubuh janin.Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas, pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul di masa hamil, Banyak hal yang bisa dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu maupun janin akan lebih sehat kondisinya.
Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative :
1. Menyimak informasi seputar kehamilan Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid, atau situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu bisa lebih tenang menghadapi kehamilan.Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.
2. Kontrol teratur Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan.Saat konsultasi, ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi.
3. Perhatian suami Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu.Misalnya, ibu bisa saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar merasa lebih nyaman karena ada perhatian dari pasangan.
4. Jalin komunikasi Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu kepada suami.Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan.Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu hamil.
7
5. Beraktivitas Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.
6. Perhatikan kesehatan Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan
asupan
gizi.Hindari
mengonsumsi
makanan
yang
dapat
membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan.
7. Relaksasi Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.
C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN
1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil.Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian. Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya.Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil.Hampir 80% kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung.
8
Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama.Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu adalah: a. Taking on Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu. b. Taking in Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan. c. Letting go Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu.Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu.Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
9